I. S. Putri, R. Juliani, I. N. Lestari: Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa
Jurnal Pendidikan Fisika p-ISSN2252-732X e-ISSN 2301-7651
http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpf
91
Vol.6 No.2 Desember 2017
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
DISCOVERY LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DAN AKTIVITAS SISWA
Ihdi Shabrona Putri, Rita Juliani, Ilan Nia Lestari
email: [email protected]
Abstrak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Discovery Learning serta mengetahui aktivitas belajar siswa pada materi suhu dan kalor. Jenis penelitian adalah quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kota madya medan. Sampel penelitian diambil dengan teknik cluster random sampling. Dalam penelitian ini, diawali dengan pretest kemudian diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar dan lembar observasi aktivitas siswa. Hasil analisis data diperoleh bahwa ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor.Katakunci:
Discovery Learning, Hasil BelajarTHE EFFECT OF DISCOVERY LEARNING MODELS TO
LEARNING OUTCOMES STUDENTS AND STUDENTS
ACTIVITIES
Ihdi Shabrona Putri, Rita Juliani, Ilan Nia Lestari
email: [email protected]
Abstract.
The aim of this study is to determine the effect of Discovery Lea rning to learning outcomes students on temperature and heat material. Research type is quasi experiment. The population of the study was students in Medan. The sample of the research is taken with class random sampling technique. In this study the measurements in the form of pretest to the subject and then treated with Discovery Learning models. The instruments of this study was a learning result test and student activity observation sheet. The analysis result that there is a difference because effect of Discovery Learning models to learning outcomes students on temperature and heat material.I. S. Putri, R. Juliani, I. N. Lestari: Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa
Jurnal Pendidikan Fisika p-ISSN2252-732X e-ISSN 2301-7651
92
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Sanjaya, 2011). Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam mempersiapkan manusia yang berkualitas bagi pembangunan Negara. Manusia akan tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang utuh dengan adanya pendidikan.
Belajar merupakan suatu proses yang terjadi pada diri seseorang akibat usaha yang dilakukannya sehingga memperoleh perubahan pengetahuan, keterampilan, pengalaman baru sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar (Dimyati & Mudjiono, 2009). Sains yang sering dikenal dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan, dan dedukasi untuk menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya (Trianto, 2014). Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (Hardini & Puspita, 2012). Salah satu cabang mata pelajaran IPA adalah fisika. Fisika merupakan objek mata pelajaran yang menarik dan lebih banyak memerlukan pemahaman daripada penghapalan, namun kenyataannya fisika sering dipandang sebagai suatu ilmu yang abstrak oleh siswa dengan teori dan soal-soal yang sulit. Fisika sering dipandang sebagai mata pelajaran yang sulit dan kurang menarik. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan diperoleh bahwa: (1) siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang menarik; (2) Siswa kurang siap dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga memicu rendahnya hasil belajar siswa dalam mempelajari pelajaran fisika; (3) Guru tidak menerapkan model pembelajaran yang bervariasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa; (4) Hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran khususnya mata pelajaran fisika yang masih belum mencapai KKM; (5) Siswa mengalami kesulitan dalam materi hukum Newton, suhu dan kalor, dan Optik. Hal ini diperkuat dengan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di SMA Negeri 20 Medan bahwa 87% siswa menyatakan bahwa mata pelajaran fisika sulit dan
kurang menarik serta 78% siswa menyatakan belajar kelompok jarang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Konsep mata pelajaran fisika selalu disajikan oleh guru. Siswa kurang memahami konsep-konsep fisika karena guru kurang mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri konsep dari materi yang sedang diajarkan, dengan kata lain guru menyajikan konsep-konsepnya bukan siswa. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi. Guru hanya menggunakan metode ceramah kemudian siswa ditugaskan untuk mengerjakan soal-soal. Model pembelajaran yang digunakan guru dan kurang siapnya siswa menyebabkan hasil belajar siswa masih rendah yaitu antara 50-60, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang akan dicapai adalah 75.
Penelitian yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan di SMA Negeri 20 Medan perlu dipikirkan cara dan strategi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada. Salah satu model yang tepat diterapkan adalah model pembelajaran Discovery Learning. Menurut (Hosnan, 2014) Discovery Learning adalah salah satu model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan oleh siswa. Anak juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang dihadapi. Kegiatan dalam model Discovery Learning adalah Stimulation (stimulus/ pemberian rangsangan), problem statement (pernyataan/identifikasi masalah), data collection (pengumpulan data), data processing (pengolahan data), verification (pembuktian), generalization (menarik kesimpulan) (Hosnan, 2014).
Model pembelajaran Discovery Learning pernah diteliti diantaranya Widiadnyana, Sadia, & Suastra (2014) menyatakan terdapat perbedaan nilai rata-rata pemahaman konsep dan sikap ilmiah siswa yang signifikan antara kelompok siswa yang belajar dengan model discovery learning dengan kelompok siswa yang belajar dengan model pengajaran langsung. Menurut Kumalasari, Sudarti, & Lesmono (2015) Discovery Learning berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran IPA-fisika dan model discovery learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA fisika. Iswati & Dwikoranto (2015) menyatakan bahwa siswa memberikan respon positif terhadap penerapan model pembelajaran Discovery Learning.
METODE PENELITIAN
I. S. Putri, R. Juliani, I. N. Lestari: Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa
Jurnal Pendidikan Fisika p-ISSN2252-732X e-ISSN 2301-7651
93
homogenitas menggunakan uji varians, dan uji t dua pihak untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelas sampel dan harus sama. Selanjutnya menyampaikan materi pokok suhu dan kalor menggunakan model Discovery Learning pada kelas eksperimen. Kemudian memberikan postes pada kedua kelas, setelah data postes diperoleh dilakukan analisis data yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t satu pihak untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Discovery Learning. Jika analisis statistik menunjukkan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada hasil belajar siswa di kelas kontrol, maka ada pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah kedua kelas diberikan perlakuan yang berbeda, kedua kelas diberikan postes. Untuk melihat secara rinci hasil postes kedua kelas dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.
Gambar 1. Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen
Gambar 2. Diagram Batang Data Postes Kelas Kontrol
Tabel 1. Ringkasan Perhitungan Uji t Data Pretes dan Postes
Data Pretes Postes
Eks Kont Eks Kont Rata-rata 34,5 33,5 73,1 69,6
thitung 0,38 2,42
ttabel 2,03 1,68
Kesimpulan Kemampuan awal sama
Ada pengaruh yang signifikan
Berdasarkan Tabel 1 diperoleh bahwa untuk nilai postes tHitung > tTabel yaitu 2,42 > 1,68 maka Ha diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor.
Observasi bertujuan untuk mengamati aktivitas belajar siswa selama pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery Learning. Observasi dilakukan dengan dua observer yaitu dua rekan peneliti. Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran yang terdiri dari empat kali pertemuan. Perkembangan aktivitas siswa di kelas eksperimen mengalami peningkatan selama menerima pembelajaran dengan model Discovery Learning yaitu peningkatan aktivitas belajar siswa dari pertemuan I sampai pertemuan IV dengan rata-rata nilai seluruhnya adalah 64,92 dengan kriteria penilaian aktif. Tabel 2 menunjukkan perkembangan aktivitas siswa di kelas eksperimen mengalami peningkatan selama menerima pembelajaran menggunakan model pembelajaran Discovery Learning.
Tabel 2. Perkembangan Aktivitas Siswa Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa
I II III IV
56,66 60,54 70,27 72,21
I. S. Putri, R. Juliani, I. N. Lestari: Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa
Jurnal Pendidikan Fisika p-ISSN2252-732X e-ISSN 2301-7651
94
menggunakan model pembelajaran konvensional. Perbedaannya terlihat dari hasil belajar siswa dan keaktifan siswa saat proses pembelajaran berlangsung (Kadri & Rahmawati, 2015). Pelaksanaan model pembelajaran Discovery Learning dapat berjalan baik dilihat dari nilai rata-rata pretes < nilai rata-rata postes dan nilai aktivitas pertemuan I < pertemuan II < pertemuan III < Pertemuan IV (Susanti, Jamhari, & Suleman, 2016).
KESIMPULAN
Penerapan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa. Sebaiknya mahasiswa calon guru atau guru yang menerapkan model pembelajaran Discovery Learning memperhatikan efisiensi waktu untuk setiap fase di dalam model Discovery Learning, khususnya pembagian kelompok untuk eksperimen pada fase pengumpulan data.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hardini, I, & Puspita D. (2012). Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Familia (Group Relasi Inti Media).
Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia
Iswati, D.A, & Dwikoranto. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Fluida Statis Di Sman 1 Mojosari. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), 83-87.
Kadri, M, & Rahmawati, M. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor. Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan, 2461-1247.
Kumalasari, D, Sudarti, & Lesmono, A. D. (2015). Dampak Model Discovery Learning Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Ipa-Fisika Siswa Di Mts Negeri Jember 1. Jurnal Pendidikan Fisika, 80-86.
Sanjaya, W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Susanti, E, Jamhari, M, Seleman, M (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Keterampilan Sains Dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Tentang Ipa Smp Advent Palu. Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, 36-41.
Trianto. (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.