• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI PEDESAAN dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI PEDESAAN dan "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI PEDESAAN

KEKUASAAN, WEWENANG, KEPEMIMPINAN Oleh:

ARDANI EKA RASTRA

155050101111182

Kelas K

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

(2)

A. Kekuasaan 1.Pengertian

Pelopor yang pertama kali menggunakan istilah kekuasaan adalah max webber Dia merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor di dalam suatu hubungansosial berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiridan yang menghilangkan halangan (Henderson dan Talcott Parsons : Organizations Behavior ; 387). Bierstedt mengatakan bahwa kekuasaan adalah kemampuan untuk mempergunakan kekuatan.

Kekuasaan adalah bagian yang mengisi jalinan kehidupan organisasi (Iain Mangham ; “Power and Performance in Organizations”). Menyelesaikan masalah memerlkan kekuatan. Setiap hari manger pada organisasi publik dan suasta memperoleh dan menggunakan kekuasaan untuk mencapai tujuan, dan dalam banyak kasus untuk memperkuat posisi sendiri. Keberhasialan atau kegagalan seseorang dalam menggunakan dan bereaksi pada kekuasaan sangat ditentukan oleh pengertiannya tentang kekuasaan, mengetahui bagaimana kapan menggunakannya, dan dapat mengantisipasi kemungkinan akibat akibatnya.

Adapun unsur pokok yang mendasari keberadaan kekuasaan ialah rasa takut, rasa cinta, kepercayaan, dan pemujaan atau sugesti. Keempat unsure ini senantiasa dimanfaatkan penguasa dalam menjalankan kekuasaannya. Saluran pelaksanaan kekuasaan dapat berupa sebagai berikut.

1. Saluran militer ; tujuan utamanya adalah untuk menimbulkan rasa takut dalam diri sendiri.

2. Saluran ekonomi ; penguasa berusaha menguasai segala jaringan ekonomi.

3. Saluran politik ; penguasa sengaja membuat berbagai peraturan yang harus ditaati masyarakat.

(3)

5. Saluran ideology ; penguasa mengemukakan serangkaian ajaran dan doktrin hingga menjadi ideology bangsa

6. Saluran lainnya ; berupa pers, kebudayaan, keagamaan, dan sebagainya.

2. Hakikat kekuasaan dan sumbernya

Dalam setiap hubungan antar manusia maupun antar kelompok sosial selalu tersimpul pengertian-pengertian kekuasaan dan wewenang. Kekuasaan mencakup kemampuan untuk memerintah (agar yang di perintah patuh) dan juga untuk memberi keputusan-keputusan yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi tindakan-tindakan pihak-pihak lainnya. Birokrasi juga merupakan salah satu sumber kekuasaan, di samping kemampuan khusus dalam bidang ilmu-ilmu pengetahuan yang tertentu ataupun atas dasar peraturan-peraturan hukum yang tertentu. Akan tetapi umumnya kekuasaan tertinggi berada pada organisasi yang dinamakan “negara’’.

Secara formal negara mempunyai hak untuk melaksanakan kekuasaan tertinggi dan juga negaralah yang membagi kekuasaan yang lebih rendah derajatnya. Kedaulatan biasanya di jalankan oleh segolongan kecil masyarakat yang menamakan diri the ruling class. Misalnya pada negara-negara yang berbentuk kerajaan, sering terlihat kenyataan bahwa seorang perdana menteri mempunyai kekuasaan yang lebih besar dari raja dalam menjalankan kedaulatan negara.

Gejala lain yang tampak juga adalah perasaan tidak puas (yaitu mereka yang di perintah) mempunyai pengaruh terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang di jalankan oleh the ruling class. Golongan yang berkuasa tidak mungkin bertahan terus tanpa di dukung oleh masyarakat.

(4)

B. Wewenang

1. Pengertian Wewenang

Pengertian wewenang timbul pada waktu masyarakat mulai mengatur pembagian kekuasaan dan menentukan penggunaannya, namun sepertinya tidak ada satu masyarakatpun yang berhasil dengan sadar mengatur setiap macam kekuasaan yang ada di dalam masyarakat itu menjadi wewenang.

Wewenang merupakan hak berkuasa yang ditetapkan dalam struktur organisasi sosial guna melaksanakan kebijakan yang diperlukan. Dalam hal ini wewenang ada tiga macam, yaitu sebagai berikut :

1. Wewenang kharismatis, merupakan wewenang yang dimiliki oleh seseorang karena charisma kepribadiannya.

2. Wewenang tradisional, merupakn wewenang yang bersumber dari tradisional masyarakatnya yang berbentuk kerajaan.

3. Wewenang rasional/legal, merupakan wewenang yang berlandaskan system yang berlaku.

C. Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah suatu fungsi kegiatan-kegiatan kelompok, merupakan proses pemenuhan kebutuhan yang diakui oleh kelompok, dan suatu proses yang mengarah pada kegiatan-kegiatan kelompok ke tujuan-tujuan yang dibenarkan oleh kelompok; dengan demikian kepemimpinan itu menambah stabilitas kelompok atau dapat juga mengubah stabilitas kelompok.

(5)

a. Umum

Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang (yaitu pemimpin atau leader) untuk mempengaruhi orang lain (yaitu yang dipimpin atau pengikut-pengikutnya) sehingga orang laintersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh pemimpin tersebut. Kepemimpinan ada yang bersifat resmi (formal leadership), yaitu kepemimpinan yang tersimpul di dalam suatu jabatan dan bersifat tidak resmi (informal leadership) adalah kepemimpinan yang resmi di dalam kekuasaannya selalu harus berada di atas landasan-landasan atau peraturan-peraturan resmi.

b. Perkembangan kepemimpinan dan sifat-sifat seorang pemimpin

Kepemimpinan merupakan hasil organisasi sosial yang telah terbentuk atau sebagai hasil dinamika interaksi sosial. Munculnya seorang pemimpin sangat diperlukan dalam keadaan-keadaan dimana tujuan kelompok sosial yang bersangkutan terhalang atau apabila kelompok tadi mengalami ancaman dari luar.

c. Kepemimpinan menurut ajaran tradisional

Ajaran-ajaran tradisional seperti misalnya di jawa menggambarkan tugas seorang pemimpin melalui pepatah sebagai berikut.

o Ing ngarsa sung tulada o Ing madya mangun karsa o Tut wuri handayani

Pepatah tersebut sering digunakan oleh almarhum Ki Hajar Dewantara, yang apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kurang lebih adalah sebagai berikut.

o Di muka memberi tauladan

o Di tengah-tengah membangun semangat o Dari belakang memberikan pengaruh

(6)

harus mampu menentukan suatu tujuan bagi masyarakat yang dipimpinnya. Ia selalu dapat mengamati jalannya masyarakat, serta dapat merasakan suka dukanya.

d. Sandaran-sandaran kepemimpinan dan kepemimpinan yang dianggap efektif

Pertama-tama kepemimpinan erat hubungannya dengan susunan masyarakat. Masyarakat-masyarakat yang agraris dimana belum ada spesialisasi biasanya kepemimpinan meliputi seluruh bidang kehidupan masyarakat. Kepemimpinan di dalam masyarakat-masyarakat hukum adat yang tradisional dan homogen,perlu disesuaikan dengan susunan masyarakat tersebut yang masih tegas-tegas memperlihatkan ciri-ciri paguyuban.

Pada umumnya para pemimpin masyarakat tradisional adalah pemimpin-pemimpin di belakang atau di tengah. Jarang sekali yang menjadi pemimpin-pemimpin di muka. Sebaliknya, apabila di tinjau dan ditelaah keadaan di kota-kota besar, susunan masyarakat kota tersebut menghendaki kepemimpinan yang lain dari kepemimpinan pada masyarakat tradisional.

e. Tugas dan metode

Secara sosiologi tugas-tugas poko seorang pemimpin adalah sebagai berikut.

a. Memberikan suatu kerangka pokok yang jelas yang dapat dijadikan pegangan bagi pengikut-pengikutnya.

b. Mengawasi,mengendalikan serta menyalurkan perilaku warga masyarakat yang di pimpinnya.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

 Syarbini Syahrial,A. Rahma dan Monang Djihado Malano.2002.Sosiologi dan Politik.Jakarta.Ghalia Indonesia

 Moes Syarif,2008. Bahan Ajar Struktur Sosial Kekuasaan, Wewenang dan Kepemimpinan.Bandung

 Jurnal Kepemimpinan Dan Kekuasaan Suatu Tinjauan Perilaku Organisasi

 Jurnal Kepemimpinan Partisipatif (Sebuah Kajian Teoritis) oleh Sil Maria Ungirwalu

 Soekanto Soerdjoto 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

YB TUAN WONG LING BIU [SARIKEI] minta WIENTERI KESEJAHTERAAN BANDAR, PERUMAHAN DAN KERAJAAN TEMPATAN menyatakan apakah lanakah-langkah yana telah diambil oleh Keraiaan

Pada diagram ini terdiri dari 4 entitas yang terlibat yaitu pasien sebagai entitas utama dalam melakukan pendataan kemudian pegawai yang bertindak sebagai entitas

Peristiwa 13 Mei 1969 ini telah menguntungkan kepada musuh-musuh negara yang sentiasa mengambil kesempatan dan peluang untuk memecah-belahkan rakyat dan ingin menakluk Malaysia

Di dalam menangani pembelajaran bahasa Arab secara profesional, minimal ada empat komponen yang terlibat , yaitu guru, siswa, materi, dan metode. Dari keempat komponen tersebut,

Untuk membuktikan adanya peran tersebut, penelitian ini akan menjawab bentuk intimidasi, pola mobilisasi anggota Pemuda Pancasila, dan model relasi yang dilakukan pada

Pada tabel IV.2.4 terdapat informasi lanjutan yang dibutuhkan stakeholder untuk melakukan pencarian jika informasi yang dikirim tidak tersampaikan dengan baik dimana ada kolom

Tujuan yang ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini yaitu melakukan simulasi nilai premi yang harus dibayar pelanggan dengan peluang kebangkrutan dan melakukan simulasi dari model

Produksi Minuman Sari Apel... Pusat