ABSTRACT
This study objective is to investigate variables that influence going concern audit opinion. The variables that used on this research are liquidity and profability. This research using sample of manufacturing companies listed on Indonesia Stock Exchange during 2006-2010 and used purposive sampling as a sampling method. Hypothesis testing showed that profitabilityhave a relationship to going concern audit opinion. This hypothesis test is consistent with the research of Komalasari (2004), Petronela (2004) and Hani et. al. (2003) wich states that profitability of companies considered by the auditor role ini giving concern audit opinion. Variables of liquidity have no relationship to going concern audit opinion. Variables of
liquidity have no relationship to going concern auit opinion. This hypothesis test is consistent with the research of Rahayu (2007), Masyitoh and Adhariani (2010) that shows liquidity not considered by the auditor role in giving going concern audit opinion.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menguji variabel-variabel yang mempengaruhi opini audit
going concern. Variabel yang diuji dalam penelitian ini adalah likuiditas dan profitabilitas.
Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
perioda 2006-2010 sebagai sampel penelitian, dan menggunakan purposive sampling sebagai metode pengujinya. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
analisis regresi logistik. Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh pada opini audit going concern. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Komalasari (2004), Petronela (2004) dan Hani et. al. (2003) yang menyatakan
bahwa profitabilitas perusahaan dipertimbangkan oleh auditor dalam memberikan opini audit
going concern. Hasil pengujian hipotesis juga menunjukan bahwa variabel likuiditas tidak
berpengaruh pada opini audit going concern. Hasil pengujian hipotesis ini sejalan dengan hasil penelitian Rahayu (200) serta Masyitoh dan Andhariani (2010) yang menunjukan bahwa likuiditas tidak berpengaruh pada pemberian opini audit going concern.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………...……….i
HALAMAN PENGESAHAN………....ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……….iii
KATA PENGANTAR………...iv
1.1 Latar belakang penelitian...1
1.2 Rumusan masalah...3
1.3 Tujuan Penelitian...4
1.4 Manfaat Penelitian...4
1.5 Sistematika Penulisan...5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Laporan Audit...7
2.3 Likuiditas...21
2.4 Profitabilitas...24
2.5 Pengembangan Hipotesis...26
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PopulasidanSampel...30
3.2 Data dan Cara Pengumpulan Data...31
3.3 Definisi Operasional dan Variabel Pengukuran...32
3.4 Metode Analisis Data...33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan...48
5.2 Keterbatasan...49
5.3 Saran...49
DAFTAR PUSTAKA...51
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Proses Pemilihan Sampel...37
Tabel 4.2 Descriptive Statistic...38
Tabel 4.3 Hosmer and Lemeshow Test...40
Tabel 4.4 Likehood Overall Fit...40
Tabel 4.5 Omnibus Tests of Model Coefficients...41
Tabel 4.6 Cox and Snell’s R Square dan Nagelkerke’s R Square...42
Tabel 4.7 Tabel Klarifikasi...43
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Banyaknya kasus manipulasi data keuangan yang dilakukan oleh perusahaan besar seperti Enron, Worldcom, Xerox dan lain-lain yang berakhir pada
kebangkrutan, menyebabkan profesi akuntan publik banyak mendapat kritikan. Weiss (2002) dalam Ruyawan dan Badera (2009) menemukan bahwa dari 288 perusahaan yang mengalami kebangkrutan, Enron dan 95 perusahaan laiinya
menerima opini wajar tanpa pengecualian pada tahun sebelum terjadinya kebangkrutan. Fakta tersebut memunculkan pertanyaan mengapa perusahaan yang
dinyatakan mendapat opini wajar tanpa pengecualian bisa berhenti beroperasi.
Saat opini yang diberikan ternyata tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang sesungguhnya, auditor dianggap ikut andil dalam memberikan informasi yang salah
sebab hal tersebut banyak pihak yang merasa dirugikan. Berdasarkan kejadian-kejadian tersebut, maka AICPA (1988) mensyaratkan bahwa auditor harus mengemukakan secara eksplisit apakah perusahaan klien akan dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya sampai setahun kemudian setelah pelaporan. Meskipun auditor tidak bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup
Opini yang diberikan auditor mengenai kelangsungan hidup perusahaan dinamakan opini audit going concern. Pengeluaran opini audit going concern ini sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan untuk membuat keputusan yang
lebih tepat dalam berinvestasi, karena ketika seorang investor akan melakukan investasi ia perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan, terutama yang menyangkut kelangsungan hidup perusahaan tersebut (Hany et. al, 2003 dalam
Santosa dan Wedari, 2007). Hal ini membuat auditor mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mengeluarkan opini audit going concern yang konsisten dengan
keadaan sesungguhnya.
Auditor dalam memberikan opini audit going concern harus memperhatikan aspek profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan pertumbuhan perusahaan. Setyarno
(2006) menguji apakah pengaruh rasio-rasio keuangan auditee (rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktifitas, rasio leverage dan rasio pertumbuhan penjualan),
ukuran auditee, skala auditor, dan opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit
going concern. Salah satu rasio penting dalam mempengaruhi audit going concern
adalah likuiditas. Januarti dan Fitrianasari (2008) menemukan bukti bahwa rasio
likuiditas dengan menggunakan proksi current ratio berpengaruh dalam menentukan opini going concern. Begitu pula dengan penelitian yag dilakukan oleh Hani, dkk
(2003) menunjukan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap pemberian opini audit
going concern. Sedangkan penelitian Komalasari (2004) serta Rahayu (2007) yang
menyebutkan bahwa rasio likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap
tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern. Dari beberapa penelitian pengaruh likuiditas terhadap opini audit going concern tersebut menunjukkan hasil yang tidak konsisten pada rasio likuiditas.
Rasio lain yang juga mempengaruhi opini audit going concern adalah profitabilitas. Profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu (Petronela, 2004). Januarti dan
Fitrianasari (2008) menyebutkan bahwa rasio profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap opini going concern. Begitu pula dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hanny, dkk (2003). Hal tersebut juga diperkuat oleh penelitian Rahayu (2007). Berbeda dengan penelitian Komalasari (2004) yang menyebutkan bahwa rasio profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit
going concern. Semakin rendah ROA maka semakin tinggi profitabilitas perusahaan
untuk mendapatkan opini selain unqualified opinion (Komalasari, 2004).Kemudian
Hani, et.al (2003) serta Petronela (2004) dikutip Setyarno, dkk (2006) memberikan bukti bahwa profitabilitas berhubungan negatif dan berpengaruh signifikan terhadap penerbitan opini audit going concern. Hal tersebut juga diperkuat oleh penelitian
Amilin dan Indrawan (2008). Dari penelitian-penelitian tersebut terdapat ketidak konsistenan hasil pada rasio profitabilitas.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis bermaksud menemukan apakah rasio likuiditas dan rasio profitabilitas berpengaruh terhadap opini audit going concern. Sehingga penelitian ini akan melakukan penelitian kembali mengenai pengaruh
Rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap opini audit going concern?
2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap opini audit going concern?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji secara empiris pengaruh likuiditas terhadap opini audit going
concern.
2. Untuk menguji secara empiris pengaruh profitabilitas terhadap opini audit going
concern
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Manfaat Teoretis.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengonfirmasi hasil-hasil penelitian sebelumnya mengenai rasio likuditas dan profitabilitas yang mempengaruhi opini
audit going concern yang masih belum konsisten. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan referensi penelitian pasar
going concern perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehigga hasil
penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian berikutnya.
2. Manfaat praktis.
a. Bagi Auditor
Bagi praktisi kantor akuntan publik terutama bagi auditor, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengaruh rasio likuiditas dan
rasio profitabilitas terhadap opini audit going concern yang nantinya akan membantu memberikan penilaian mengenai keputusan opini audit yang
mengacu pada kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang.
b. Bagi Investor dan calon investor
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan informasi dan
sebagai bahan pertimbangan mengenai pengaruh rasio likuiditas dan rasio profitabilitas going concern (kelangsungan usaha suatu perusahaan) sehingga
para investor dan calon investor dapat mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan investasi.
1.5. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
BAB II OPINI AUDIT GOING CONCERN, LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS
Bab ini berisi tentang teori mengenaai auditor independen,
tugas-tugas auditor, tipe pendapat auditor, opini audit going concern, likuiditas, profitabilitas dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari populasi dan sampel, metode
pengumpulan data, variabel-variabel penelitian, serta metode analisis data.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai analisis yang dilakukan dan selanjutnya akan diinterpretasikan baik secara kuantitatif maupun secara
kualitatif.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, implikasi
penelitian, dan saran.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, landasan teori, hipotesis, dan hasil
pengujian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut ini.
(1) Likuiditas tidak berpengaruh pada opini audit going concern. Hal ini
berarti bahwa auditor dalam menerbitkan opini audit going concern tidak hanya mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, tetapi lebih melihat pada kemampuan
perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Rahayu (2007) serta Masyitoh dan Adhariani
(2010) yang menunjukkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh pada pemberian opini audit going concern.
(2) Profitabilitas berpengaruh pada opini audit going concern. Hal ini
menunjukan bahwa semakin besar nilai rasio profitabilitas suatu perusahaan maka semakin besar kemampuan perusahaan tersebut untuk menghasilkan
laba sehingga tidak menimbulkan keraguan auditor akan kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Komalasari (2004), Petronela (2004) dan Hani et al.
oleh auditor dalam memberikan opini audit atas laporan keuangan perusahaan.
5.2 Keterbatasan
Beberapa keterbatasan dalam melakukan penelitian ini, antara lain:
1. Jumlah sampel perusahaan yang dijadikan obyek penelitian hanya satu jenis
industri saja, yaitu manufaktur, sehingga tidak dapat mencakup semua hasil temuan untuk seluruh perusahaan publik.
2. Jumlah tahun pengamatan yang terbatas yaitu 5 tahun (2006-2010). Untuk memprediksisi pemberian opini audit going concern akan lebih baik apabila dilakukan pengamatan dalam jangka waktu yang cukup panjang.
3. Penelitian ini hanya menggunakan dua variabel independen, yaitu likuiditas dan profitabilitas dalam mempengaruhi auditor untuk memberikan opini audit going
concern, maka auditor dalam memberikan opini audit going concern dapat
dipengaruhi oleh faktor lainnya.
4. Pada varaiabel profitabilitas dan likuiditas hanya menggunakan satu proksi saja
yaitu return on assets untuk profitabilitas dan current ratio untuk likuiditas dalam mempengaruhi auditor untuk memberikan opini audit going concern, maka
auditor dalam memberikan opini audit going concern dapat dipengaruhi oleh proksi lainnya.
5. Tidak diperolehnya beberapa laporan keuangan perusahaan. Tidak diperolehnya
beberapa laporan keuangan tersebut mengurangi jumlah sampe penelitian.
Dengan adanya keterbatasan dalam penelitian ini, maka untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk :
1. Menambah populasi perusahaan dari semua jenis industri yang ada di Bursa Efek
Indonesia.
2. Menambah jumlah pengamatan, tidak hanya 5 tahun , tapi 10 tahun.
3. Menggunakan variabel lain dalam mempengaruhi auditor untuk memberikan opini
audit going concern.
4. Menggunakan proksi lain dalam mempengaruhi auditor untuk memberikan opini
audit going concern.
5. Penelitian selanjutnya dapat mencari data penelitian langsung ke Bursa Efek Indonesia atau langsung ke perusahaan yang bersangkutan sehingga diperoleh
DAFTAR PUSTAKA
Amilin dan Ady Indrawan. 2008. Analisis Penilaian Going Concern Perusahaan dan Opini Audit Oleh KAP BIG Four dengan KAP Non Big Four (Studi pada Emiten di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Ekonomi. Volume XVIII. Nomor 2. Ang, Robert. 1997. Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia. Mediesoft Indonesia. Astuti, Dewi Saptantinah Puji., 2004, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Motivasi Manajemen Laba di Seputar Right Issue, www.google.com, diakses tanggal 11 September 2011.
Behn, Bruce K., Steven E. Kaplan, and Kip R. Krumwiede. 2001. Further Evidence on the Auditor’s Going-Concern Report: The Influence Management Plans.
Auditing: A Journal of Practice and Theory. Vol. 20, No.1: 13-18.
Efendi, 2006, Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Otomotif dan Industri Terkait Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Skripsi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hanafi, 2005, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Revisi, UPP AMP YKPN, Ypgyakarta.
Hani., Clearly, dan Mukhlasin, 2003, Going Concern dan Opini Audit: Suatu Studi Pada Perusahaan Perbankan di BEJ, Simposium Nasional Akuntansi VI. Haryanto, dan Toto Sugiharto. 2003. Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Industri di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis, No. 3, Jilid 8.
Hermi. 2004. Hubungan Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Perdagangan Besar Barang Produksi di BEJ pada periode 1999 - 2002. Media Riset Akuntansi, Auditing, dan Informasi. Volume 4. Nomor 3. Universitas Trisakti. Jakarta.
Januarti. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor, Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Audit Going Concern (Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Simposium Nasional
Akuntansi 12. Palembang
Komalasari, 2004, Analisis Pengaruh Faktor Kualitas Auditor dan Proxi Going Concern Terhadap Opini Auditor, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 9, Nomor 2.
Masyitoh, Oni Currie and Desi Adhariani. 2010. The Analysis of Determinants of Going Concerm Audit Report. Journal of Modern Accounting and Auditing. Vol. 6, No.4: 26-37.
Mulyadi, 2001, Auditing, Buku 2, Edisi 6, Cetakan 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Munawir, 2008, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan Ketiga belas, Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Munawir, S., 1999, Analisis Informasi Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Noverio, Rezkhy. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Auditor. Likuiditas,
Profitabilitas dan Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Dipenogoro Semarang.
Petronela, Thio, 2004, Pertimbangan Going Concern Perusahaan Dalam Pemberian Opini Audit, Jurnal Balance, Halaman 47 – 55.
Prastowo, Dwi., dan Rifka Julianty, 2005, Analisis Laporan Keuangan Konsep
Aplikasi, Edisi Kedua, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Rahayu, P., 2007, Assesing Going Concern Opinion: A Study Based On Financial And Non-Financial Informations (Empirical Evidence of Indonesian Banking Firms Listed on JSX and SSX), Simposium Nasional Akuntansi X, Juli: 1-32. Rudiyawan dan Badera, 2009, Opini Audit Going Concern: Kajian Berdasarkan
Santosa, Arga Fajar dan Linda Kusumaning Wedari, 2007, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern,
JAAI, Volume 11, No. 2.
Setyarno, E. B., Indria J., dan Faisal, 2006, Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan. Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern, Simposium Nasional
Akuntansi IX, Agustus: 1-25.
SPAP, 2001
Sudarmadji, Ardi Mardoko., dan Lana Sularto, 2007, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas Voluntary
Disclosure Laporan Keuangan Tahunan, Proceeding PESAT (Psikologi,
Ekonomi, Sastra, Arsitek dan Sipil), Audiotorium Kampus Gunadarma.
Sugiyono, 2000, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kedua, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Suharli, Michell., dan Megawati Oktorina, 2005, Memprediksi Tingkat
Pengembalian Investasi pada Equity Securities Melalui Rasio Profitabilitas, Likuiditas, dan Hutang pada Perusahaan Publik di Jakarta, Simposium Nasional
Akuntansi VIII, Solo.