ANALISIS DTVf,RSIFIKASI
KONSUMSI PANGAN RUNIAHTANGGA
Dr
SUMATERABARAT
MENUJU POa-A PANG.A.NHARAPAN
(PPH)'f
flf!;IS
"ft --:i 7
PfA.G*,TLA M V &^gt
E
* &.7+3 &-t:;..^
L1 Y'i {\ry-'A\|.f AS Ar'"{&A } .,\
il
FADANG'
ANALISIS DIVERSIFIKASI KONSUMSI PA}IGAII RT]MAHTAIYGGA
DI
SUMATERA BARAT MENUJU POLA PAI\IGAI\ HARAPAN
(PPH)
Oleh:
DeviAnalia
(Di
bawah bimbingan Dr.Ir.
H. Jafrinur, MSP danDr
k.
Faidil
Tanjung,M.Si)
RINGKASAIY
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama disarnping kebutuhan
lainnya
seperti sandang, papan, pendidikandan
kesehatan.Undang-Undang
Nomor
7
Tahun 1996 tentang
Pangan PasalI
ayat
17
menyatakanketahanan
pangan
adalah
kondisi
terpenuhinya
pangan
rumahtangga yangtercermin
dari tersedianya panganyang cukup,
baikjumtah
maupun mutunya,alnan,
rneratadan
terjangkau. Ketahanan pangan
terwujud apabila
seluruh penduduk mempunyai aksesfisik
dan ekonomi terhadap pangan untuk memenuhi kecukupangizi
sesuai kebutuhannyq agar dapatrnedalani
kehidupan yang sehatdan
produktif
dari hari ke hari.Salah satu upaya
untuk
meningkatkan ketahanan pangan adalah melalui diversifikasi bahanpilgil,
yaitu proses pengembangan produk pangan yangtidak
tergantung kepada satu
jenis
bahan pangan saja tetapi memanfaatkan bermacarn-macam bahan pangandalam
upayauntuk
memperbaikimutu gizi
masyarakat.Diversifikasi konsumsi
panganpada
dasarnya memperluaspilihan
masyarakat dalam kegiatan konsumsi sesuai dengan citarasa yang diinginkan dan menghindari kebosanan danuntuk
mendapatkan pangandan gizi
agar dapathidup
sehat danskor Pola
Pangan Harapan (PPH) dirnanaskorPPH yang idelanya
adalah 100persen.
Penelitian
ini
bertujuan untuk mengetahuidiversifikasi
konsumsi pangan rumahtanggadi
SumateraBarat
menuju Pola pangan Harapan(PPH)
danuntuk
mengetahuivariabel-vmiabel apa
saja yang
berpengaruhdalam
diversifikasi
konsumsi pangan rumahtangga di Sumatera Barat menuju PPH.Penelitian
ini
dilaksanakandi
Sumatera Baratyaitu
padaBulan
Februari sampaiApril
2009. Data yang digunakan dalam penelitianini
adalah data mentah(row data)
SUSENAS2005
dengan menggunakan datamodul
konsumsi yangdilakukan
setiaptiga
tahuan
sekaliyang
diperolehdari
BadanPusat
Statistik (BPS) Surnatera Barat.Data
yang diperolehmeliputi
data
sosio ekonomiyaitu
pendapalan rumahtanggadan
sosiodemokrafi (karakteristik
rumahtangga) yang meliputijumlah
anggota rumahtangga pendidikanistri
dan umuristri.
Dari
hasil temuan penelitian diatas bahwa rata-rata skor PPH rumahtanggadi
Sumatera Barat barumencapu
64,7 persen, dimanaskor
PPHdi
kota
sebesar67,72 persen
dan
skorPPH
di
desa sebesar 63,52 persen.Artinya
pangan yang dikonsumsioleh
rumahtanggadi
Sumatera Baratbaik
desa maupun kota belum seimbang dan beragam. Panganyang
seimbang dan beragamditunjukkan
olettskor
PFH ideal yaitu
sebesari00
persen.Dari
sembilan
macarnjenis
bahanpangan, padi-padian adalah
-ienismakanan
yang dominan
dikonsumsi
oleh rumahtanggadi
Sumatera Barat. Sedangkan kelompok pangan lainnya masihjauh
dari konsumsi idealnya.Dari
hasil
temuanempiris diversifikasi
konsumsi pangan rumahtanggadi
pendapatan rumahtangga,
jumlah
anggota
ga
dan
pendidikan
istri
I.
PEIYDAIIULUAN
1.1
Latar
BelakangRencana Pembangunan Jangka Menengah {RP.IM) Sumbar 2A06-201A
rnenyatakan bahwa program perbaikan
gizi
masyarakat dapat dilakukan denganmeningkatkan kesadaran
gizi
keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat yang meliputi peningkatan SDM pengelola programgizi
masyarakaf penanggulangan Kurang Energi Protein{KEP),
anemiagizi
besi,
GangguangAkibat
KurangYodium (GAKY),
kurang vitaminA,
dan kekuranganzat
gizimikro
lainnya,
penanggulanganSrti
lebih,
peningkatansurveilens
gizi,pernberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi, pengadaan obat program
gizi
masyarakat dan peningkatan peran serta kelompok potensial dalam meningkatkan status gizi masyarakatUndang-Undang Nomor
7
Tahun 1996 tentang Pangan PasalI
ayat 17menyatakan ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan rumahtangga
yang tercermin
dari
tersedianya panganyang cukup,
baikjumlah
maupun mlutuny4 aman, merata dan terjangkau. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang ketahanan pangan sebagai peraturan pelaksanaanUU
Nomor 7Tahun 1996 menegaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang terus berkembang dari waktu ke waktu, upaya penyediaan pangan dilakukan dengan
mengembangkan sistem produksi pangan yang berbasis pada sumber daya,
kelembagaan, dan budaya lokal, mengembangkan efisiensi sistem usaha pangan,
prasanma produksi pangan
dan
mempertahankan dan mengembangkan lahan produktif (Ariani, 2008).Pangan merupakan komoditas penting dan sbategis bagi bangsa Indonesia mengrngat pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi oleh pemerintah
dan
masyarakat secara bersama-sama seperti diamanatlan oleh Undang-UndangNomor
7
Tahun
1996 tentang Pangan.Dalam
UU
tersebut disebutkan pemerintah menyelenggarakan pengaturan, pembinaa4 pengendalian dan pengawasan, sementara masyarakat menyelenggarakan proses produksi danpenyediaarq perdagangan, dishibusi serta berperan sebagai konsumen yang berhak mernperoleh pangan yang cukup dalam jumlah dan mutrl amarq betgirr, beragam, merata" dan teriangkau oleh daya beli mereka (Arianr,2008).
Dalam rangka mempertinggr taraf
hidup,
kecerdasan dan kesejahteraanrakyat secara merata dan adil, penyediaan pangan dan
giri
yang cukup memadai dan terjangkau oleh seluruh rakyat memegang p€ftman yang sangat penting.Hal
ini
erat kaitannya dengan pemecahan masalah peningkatan produksi pangaq perbaikan sarana distribusi dan pemasaran pangan, perbaikan pengolahan dan penyimpananhasil
produksi
pangarl
kependudukan,tingkat
kesadaran dankeadaan gizi serta peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat (Ariani, 2008). Ketahanan pangan terwujud apabila seluruh penduduk mempunyai akses
fisik
dan ekonomi terhadap panganuntuk
memenuhi kecukupangizi
sesuaikebutrfiannyq agar dapat menjalani kehidupan yang sehat dan produklif dari hari ke
hari.
Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan konsumsi pangan yang beragam. Setiap jenis makanan mempunyai citarasa, tekstur, bau, campuranJ
memhrilen
sumbangangizi
yang berbeda-beda.untuk
statusgizi
dalam suatu masyarakat pada dasarnya tergantung pada tiga faktoryaitu
: (l)
panganyang tenedia rmtuk
semua anggota rumahtangga @)pendapatan rumahtangga dan
(3)
pendidikangizi
dan
penerapannya (Ariani, 2008).Salah satu upaya untuk meningftatkan ketahanan pangan adalah melalui diversifikasi bahan pangan, yaitu proses pengembangan produk pangan yang tidak tergantung kepada satu
jenis
bahan pangan saja tetapi memanfaatkan bermacam-macam bahan pangan dalamuFya
untuk memperbaiki mutugizi
masyarakat Diversifikasi konsumsi pangan pada dasarnya memperlrraspilihan
masyarakatdalam kegiatan konsumsi sesuai dengan citarasa yang diinginkan dan menghindari kebosanan dan untuk mendapatkan pangan d4n gtzi agar dapat hidup sehat dan
aktif,
Secaraimplisit
upaya diversifikasi konsumsiFngan
dapat diidentikkan dengan upaya perbaikangizi
untuk mendapatkan kualitas sumber daya manusiaIndonesiayang mampu bersaing dengan negara-negara lain (Ariani, 2008).
Definisi
diversifikasi konsumsi pangan yangtelah
ditetapkan dalampp
Nomor68 Tahun
2002 tentang Ketahanan Pangan adalah upaya peningkatankonsurnsi anekaragam pangan dengan prinsip
gizi
seimbang- Prinsip dasar dari diversifikasi konsumsi pangall' bahwatidak
ada satupun komoditas atau jenis pangan yang inemenuhi unsur gizi secara keseluruhan yang dibutuhkan oleh tubuh(,A,riani, 2008).
Dalam PP Nomor 68 Pasal
9
dinyatakan dalam ayatl
yaitu diversifikasipangan
diselenggarakanuntuk
meningkatkan
ketahananpangan
dengandiversifikasi pangan dilakukan dengan meningkaftan keanekaragaman
pmgm,
mengemhngkan teknologi pengolahan dan produk pangan serta meningkatkan kesadaran masyarakatuntuk
mengkonsumsi beranekaragam pangan denganprinsip
gizi
seimbang.Ayat
3
menyatakandiversifftasi
konsumsi panganditetapkan oleh Menteri atau Kepala
trmbaga
PemerintahanNon
Deprtemen yang bertanggungjawab
di
bidang pertanian" pangan, perikanan dan kelautarukehutanan, industri dan perdagangan, koper,asi serta ris€t dan teknologi sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-masing.
Dalam
upaya melaksanakan diversifikasi konsumsi panganini,
FAO
RAPA
pada tatrun 1989 mengadakaq pertemuan paraatrli
pangan dangizi di
Bangkok dengan merumuskan komposisi pangan yang ideal yang
terdiri
dart57-Q
p€rsen dari karbohidrat, 10-13 persen dari protein, 2030
persendari
lemak. Rumusanini
kemudian diimplementasikan dalam bentuk energidari
9
bahan pokok pangan yang dikenal dengan istilah Pola Pangan Harapan (Badan Bimas Katahanan Pan gan,2005)-Pola
Pangan Harapan {PPFD didefinisikan sebagai$sunan
beragampangan
atau
kelompok
panganyang
didasarkanatas proporsi
sumbangan5
'l'ujuan PPH adalah untuk menghasilkan suatu komposisi normai (standar)
pangan rmtuk memenuhi kebutuhan gizi penduduk sekaligus mempertimbangkan keseimbangan gSzi (Nutricionol Batonce) didukung oleh
cita
rasa (Portabitity), daya cema (Digestability), daya terima masyarakat (Acceptability) kualitas dankemampuan daya beli (Allbadebility, (Badan tlimas Katahanan pangan,2005). Kegunaan dari PPH
ini
adalah :(l)
sebagai instmment menilai kesediaandan konsumsi pangan berupa jumlah dan komposisi pangan menurut jenis pangan,
(2)
sebagai basis untuk perhitungan skor PPH yang digunakan sebagai indikatorgizi
pangandan
keragaman konsumsi pangan baik pada tingkat ketersediaanmaupun tingkat- konsumsi dan (3) untuk p€rencafturn konsumsi dan ketersediaan
pangan (Badan tsimas Katahanan
llangan,2005)-Pola konsumsi pangan di Sumatera Barat dalam periode tahun 2001-2005 ketersediaan energi untuk dikonsumsi rata-rata sebesar 4-261 kkal/kap/hr atau
dengan tingkat kecukupan
gui
194 p€rs€n. Begitu juga dengan protein, rata-rata ketersediaann.va 83,E4 grlkaplr dan ketersediaan lemak sebesarl7l,E5
grlkap/hr.Bila
dikaitkan dengan komposisi ideal rekomenrlasi PPH (lampira* 1), dimana proporsrideal
penyediaan antara pangan nabati dan pangan hewaniyaifu
ggpersen
dan
12
p€rsen- Temyatadi
Sumatera Barat ketersediaan energi unfukdikonsumsi
belurn
memperlihatkankeberimhngan
ideal,
karena
rata-rata konsumsi ketersediaan pangan nabati seb€sar 97 persen dan untuk pangan hewani hanya 3persen
{tsadan P\sat Statrsti[ 2005).sedangkan
untuk
realisasi penyediaan panganuntuk
dikonsumsi per kelompok pangan terlihat bahwa pangan hewani dan kacang-kacangan masih6
nersen- Persenlase pencapaian
tertinggi
adalah kelomJnk pangan min,vak danlemak dan
diftuti
padi-padian yaitu 1,215 persen dan244 persen.Sblqiutrya bila
dikaitkan dengan target ketersediaan, temyata keiomgnk pangan hewani, buahlbiii berminyak dan kacang-kacanganjuga
belum mencapai targetyaiu
62 penerL 95 flersen dzn24 flersen (lampiran 2).Tercukupinya pangan oleh tubuh untuk mencapai kebutuhan
gizi
adalahsangat penting, dimana standar kebutuhan
kaiori
berircda untuktiap
orang dan jenis pekerjaan. Penyediaan pangan yang eukup bagi penduduk untuk dikonsumsi merupakansalah satu
masalah ya;ngdihadapi
hangsa lndonesia terutamamasyarakat
di
Surnatera Barai. Diversifikasijenis
pangandan
hubungannya dengan kecukupan giz.i serta tingkat ekonomi keluarga harus dipahami, masaiah dan faktor-faktor yang mempcngaruhi kecukupan produksi dan pengadaan panganharus dikenal dan cara p€mecahannva harus
dicari
Jrenanggulangannva (Ariani-2008).Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka penulis tertarik
untuk
melalrukan penelitianyang
berjudulAnalisis Diversifikasi
Konsumsi Pangen Rumahtanggadi
Sumatera
Brrat
illenuju
Pola
Pangan Harapan(PPI{).
l.Z
Perumusan MasalahSemua penduduk harus memakan makanan
yang
beragam sebanyakkcnsumsi lemak dan minyak rlan
&ri
makanan .vang banyak kacang-ka.ea*gan,sa)nran tenrtama yang berdawr hijau tua dan yang bewama
kming tua
Berkaitan dengan hal pernenuhan gizi rnaka etiveniifikasi konsumsi pangan
merupakan cara yang paling efektit'.
Dari
segi fisiologis, manusiauntuk
dapathidup aktif dan
sehat memerlukanlehih
40jenis
zatgizi
yang krclapat padaberbagai
jenis
makanan. Diversitikasijenis
panganini
didasarkan pada bahanpangan yang tercla?al rlalnrn PPH yang memhagi kelomgrrk makanan menjadi Q kelompok
yaitu
:
I)
padi-padiaru 2) umbi-umbian, 3) pangan hewani,4)
minyak danlemal 5)
huahlbiji berminyak"6)
kacang-kacangan,7}
grla, 8)
.sayrr <lanbuah dan 9) lain-lain (Badan Bimas Ketahanan
Pangan,2005)-Iliversifikasi
pangan memang mempakan salahsatu
pra-syarat pokok dalam konsumsi pangan yang cukup mutu dan grzinya. Dan usaha diversifikasi nangax masyarukat sebenarnya trukan menrpakanhal yang
haru.
Reberapatonggak sejarah yang penting dalam usaha diversifikasi pangarU
pda
tahun1950-an tefah dilakukan usaha melalui Panitia Perbaikan Makanan Rakyat; tahun 1963
dikernbangkan Usaha Perbaikan
Gizi
Keluarga" tahun 1974 dikeluarkan lnpres 14/19'14 tentang Peihaikan Menu Makanan Rakvat(PMMR)
yang kemudian disempurnakan dengenlnpres
2011979, melanjutkan proses sebelumnya padaPelita
Vl
telah
pula
dikemhangkan ProgramDiversitikasi
Panganl)an
(iiz.i (Ariani,2008).Masyarakat Sumatera tlarat pada umumnJia mempunyai
yria
konsumsipangan yang berbeda
baik
darijenis
maupun jumlahnya- Diversifikasi panganhams diiakukan
karnaakan
menyangkut kepada statusgiz.i
seimtrang darimasyarakat tersebut-
Ciri
*i*U-g
I
|aibqhi&af'
?try$cin, trerilak rtanmer:*ghgli
kelxrfr:hankakgi
.resra,i sfandarkebutuhan hidup sehat sebesar 2200
kkal/kap/hai.
Diversifikasi pang3m 6gfbedalrrtara sahr rrrmahta
nry
dengan nrmahf&nry
birnrr;n.Pa*r:e,*n
ini
mrmpkindapat terjadi karena berbedanya mata pencaharian dan besarnya pendapatan yang
rlherima,
*danya
jrrmlah angota
rumahangga,tingf4 pnjidikan
$.!ami, tingkat pendidikan istui, lapangan pekerjaaa umur suami dan umtn istri.Be,rrlasarkan
bsl
ferxehrt diatas- maka yang merjaeli nrmr,1s4p masalahdalam penelitian ini adalah :
l. Apalcah
di
SumateraBarat
nrdah
melakukan dive,Tifikasikonsumsi pangan menuju Pola Pangan Harapan
{pp}D-2.
Variatrel-variaLpl aFxa saja yang tnrgrengamh dalam diversifikasi konsumsipangan rumahtangga
di
sumatera Baratmenuju pola pangan Harapan (ppH).13
Tajaan
Peoditiru
Tujuan penelitian ini adalah :
l.
I.intuk
mengetahui diversitrkasi konsumsi pangan mmahtanggadi
SumatsraBarat menuju Pola llangan Harapan (ppH).
2
tlntr-rk mcngetahui variahel-variafrel yang trcrJrenganrh clalam rJiversifikasikonsumsi pengan nmrahtangga
di
sumateraBarat menuju
pola
pangan Harapan (PPH).l-4
lVlanf*atPen€litiat
Manfaat Akademis dari penelitian ini adalah
:
Sebagai sumber informasihagi
masyarakatiJmiah
menge.naiusaha
divenifikasi
konsumsi
panganV.
PENUTUP5.1
KesimpulanDari hasil peneritian yang dirakukan, maka penulis mengambil kesimpuran diantarcnyaadalah :
1.
Dari
hasil temuan peneritian diatas bahwa rata-rataskor ppHrumahtangga
di
sumatera Elarat baru mencapai 64,7 perseq dimana skor ppHdi
kota sebesar67'72 persen dan skor ppH di desa sebesar 63,s2pers€n- Artinya pafigan yang dikonsumsi oreh rumahtangga
di
sumateraBarat
baik
desa maupun kotabelum
seimbangdan
beragam-pangan
yang
seimbangdan
beragamditunjukkan oreh
skor
ppH
idearyaitu
sebesar 100 persen-Dari
sembiranmacam jenis bahan pangan, padi-padian adarah
jenis makanan yang dominan dikonsumsi oreh rumahtangga
di
sumateraBarat.
sedangkankerompok
pangan lainnyamasih jauh dari konsumsi idealnya.
2-
Dari
hasil peneritian anarisis diversifikasikonsumsi pangan rumahtangga di sumatera Barat menuju pora pangan Harapan
(ppFI) menunjukkan bahwa
pendapatan rumahtangg4
jumlah
anggota rumahtangga dan pendidikan istri berpengaruh signifikan terhadap d iversifi kasi korsumsi pangan rumahtangga-Sedangkanumur
istri
tidak
berpengaruh terhadap86
DAFTARPUSTAKA
Alias.
20A2.Analisis
Fobor-FaHor
Yong MempengaruhiTingkn
Ketuhcncn Pangan Rumahtangga di Propinsi Riaa. Tesis Pasca Sarjana Universitas Andalas. Padangfuiani" Mewa 2ffi8.
Keberhasilan Diversifkasi
Porgan
Tanggung JowabBersana- BPTP Banten.
2008.
Dtversifkasi Konwrnsi
PonganIndonesio
:
Antsra Harapan donKenyataot
PusatAnolis
Sosial Ekonomi dan Kebgakan Pertanian. Bogor.Badan Pusat Statistik Sumatera Barat. 2ffi5. Neraco Bahan Makanon. Sumatera
Barat
2445.
Sumey
Sosial Ekonomi Nssional.Sumatera Barat.
.-.---.--.2005
-
Swndera
Baat
Dalarn
Angka. Sumatera Barat.Badan Bimas
Ketahanan Pangan.2*A5,
Susmon
PoIa
Pongan
Horapan.Sumatera Barat.
Berg,
A-
1986- Peranm Gizi Dalom Pembangunan Nasional. Rajawali. Jakarta Budianto. 1998. Straegi MerrujuPeriloht
Makan Selrd dan Implikasirrya PadaPererrconaon Ketersediasn
Pangan. Widyakarya Pangan
dan
Gizi
Nasional\4-
Serpong.Chaudhury. 1986- Determinont
af
Nurient
AdacuocyIn
a
Rura! Areo
of
Bangladesh Food
don
Buletin 8 (4) :24-31-Fairchild. F-R, N.S.Buck dan RE-Slesinger. 1957-
Pinciptes
af Economic. New York. The Mac Milan Company.Gevisioner-
2003-
Ekornmi
Pangan
dnn Gizi-
Badan Penelitian
dan Pengembangan Propinsi Riau. Pekan Baru.Hanafie, Rita. 2009.
FaHor-FoVor
Y*ry
Berpengoruh Terhadop DiversifikasiKonsumsi
Pangwt
RamahtonggaMiskin
di
Pedesaan. Universitas Brawijaya. Malang