• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Ekstrak Etanol Buah Alpukat (Persea americana Mill.) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol LDL Tikus Wistar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Ekstrak Etanol Buah Alpukat (Persea americana Mill.) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol LDL Tikus Wistar."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

EFEK EKSTRAK ETANOL BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL

TIKUS WISTAR

Isabella Kurnia Tjahjono, 2015; Pembimbing I : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes.

Pembimbing II : Adrian Suhendra., dr., Sp.PK., M.Kes.

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar kolesterol HDL. Simvastatin adalah obat pilihan untuk terapi dislipidemia, tetapi berisiko menimbulkan efek samping pada hati dan rhabdomyolysis. Masyarakat banyak memilih terapi alternatif sebagai upaya menurunkan kadar kolesterol. Tujuan penelitian untuk menilai efek ekstrak etanol buah alpukat (EEBA) dalam menurunkan kadar kolesterol LDL tikus wistar dan membandingkan potensi ekstrak etanol buah alpukat dengan simvastatin.

Penelitian bersifat ekperimental laboratorik menggunakan 30 ekor tikus Wistar jantan yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok (n=6), diinduksi diet tinggi lemak (DTL). Kelompok EEBA I, EEBA II, dan EEBA III selanjutnya diberi ekstrak etanol buah alpukat setiap hari dengan dosis 441mg/kgBB, 882mg/kgBB, dan 1764mg/kgBB, kelompok KN (CMC 1%), dan kelompok KP (simvastatin 0,9mg/kgBB) selama 14 hari dengan DTL tetap diberikan. Data kadar kolesterol LDL sebelum dan sesudah induksi DTL dianalisis dengan uji t-berpasangan, persentase penurunan kadar kolesterol LDL setelah perlakuan dengan ANAVA satu arah, dan dilanjutkan dengan uji Tukey HSD (α=0,05). Hasil penelitian presentase penurunan kadar kolesterol LDL didapatkan kelompok EEBA I (12,00±2,608), EEBA II (15,50±1,527) dan EEBA III (18,00±2,608) menunjukkan perbedaan yang sangat bermakna (p<0,01) bila dibandingkan dengan kelompok KN (4,17±2,136). Kelompok EEBA I, EEBA II, dan EEBA III menunjukkan perbedaan sangat bermakna dibandingkan dengan kelompok KP (p<0,01).

Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol buah alpukat dapat menurunkan kadar kolesterol LDL tikus Wistar tetapi mempunyai potensi lebih lemah dibandingkan simvastatin.

Kata kunci: alpukat, kolesterol LDL, simvastatin

(2)

v ABSTRACT

THE EFFECT OF ETHANOL EXTRACT OF AVOCADO (Persea americana Mill.) TOWARDS THE DECREASE LDL CHOLESTEROL’S LEVEL IN

WISTAR RATS

Isabella Kurnia Tjahjono, 2015; 1st Tutor : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes. 2ndTutor : Adrian Suhendra., dr., Sp.PK., M.Kes.

Dyslipidemia is an abnormality of lipid metabolism defined as elevated total or LDL cholesterol’s level and triglycerides, or low HDL cholesterol’s. Simvastatin is drug of choice for dyslipidemia, but it has hepatic side effects and rhabdomyolysis. People choose alternative way for complementary lipid lowering. The aim of this study is to measure the effects of ethanol extract of avocado (EEBA) to lowering LDL cholesterol’s level of Wistar rats and to compare the potential effect with simvastatin.

This laboratory experimental study were use 30 male Wistar rats divided into 5 groups (n=6), and given high lipid diet (DTL). Group EEBA I, EEBA II, and EEBA III respectively given ethanol extract of avocado with dosage 441mg/kgBW, 882g/kgBW, and 1764mg/kgBW, CMC1% for KN, and simvastatin 0,9 mg/kgBW for KP in 14 days. The data of LDL cholesterol’s level before and after DTL were analyzed with paired-t test, the percentage decreasing levels were analyzed use one way ANOVA, followed by Tukey HSD test (α=0.05).

There were significantly decreased of percentage LDL cholesterol’s level after treatments, group EEBA I (12.00±2.608), EEBA II (15.50±1.527), and EEBA III (18.00±2.608), given significantly differences compared with group KN (4.17±2.136) as negative control (p<0.01). Group I, II, and III showed significant difference with group KP (p<0.01).

The conclusion of this research is ethanol extract of avocado (Persea americana Mill.) decreased LDL cholesterol’s level of male Wistar rats but has lower potency than simvastatin.

Keywords: avocado, LDL cholesterol’s, simvastatin

(3)

viii

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 5

1.4.1 Manfaat Akademis ... 5

1.4.2 Manfaat Praktis ... 5

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 5

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 5

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid ... 7

2.1.1 Klasifikasi Lipid ... 8

2.2 Kolesterol ... 8

2.2.1 Sintesis Kolesterol ... 9

2.2.2 Transport Kolesterol ... 10

(4)

ix

2.2.3 Ekskresi Kolesterol ... 10

2.3 Lipoprotein ... 10

2.3.1 Metabolisme Lipoprotein... 13

2.3.1.1 Jalur Metabolisme Eksogen ... 13

2.3.1.2 Jalur Metabolisme Endogen ... 14

2.3.1.3 Jalur Reverse Cholesterol Transport ... 15

2.4 Dislipidemia ... 16

2.4.1 Klasifikasi Dislipidemia ... 16

2.4.1.1 Klasifikasi Fenotipik ... 16

2.4.1.2 Klasifikasi Patogenik ... 18

2.4.2 Faktor Risiko Dislipidemia ... 20

2.4.3 Kompikasi Dislipidemia ... 21

2.4.4 Penatalaksanaan Dislipidemia ... 22

2.4.4.1 Strategi Intervensi ... 22

2.4.4.2 Intervensi Gaya Hidup untuk Memperbaiki Profil Lipid .... 24

2.4.4.3 Terapi Farmakologi untuk Dislipidemia ... 26

2.5 Alpukat (Persea americana Mill.) ... 27

2.5.1 Sistematika Tumbuhan Alpukat ... 28

2.5.2 Morfologi Tumbuhan Alpukat ... 28

2.5.3 Kandungan Tanaman Alpukat ... 29

2.5.4 Efek Kandungan Buah Alpukat (Persea americana Mill.) terhadap Kadar Kolesterol LDL ... 30

2.5.4.1 Betasitosterol ... 30

2.5.4.2 Lemak Tak Jenuh Tunggal Oleat (Mono Unsaturated Fatty Acid, MUFA) dan Lemak Tak Jenuh Ganda (Poly Unsaturated Fatty Acid) ... 31

2.5.4.3 Flavonoid ... 32

2.5.4.4 Saponin ... 33

(5)

x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Bahan, Alat dan Subjek Penelitian ... 34

3.1.1 Alat Penelitian ... 34

3.1.2 Bahan Penelitian ... 35

3.1.3 Subjek penelitian ... 35

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

3.3 Metode Penelitian ... 36

3.3.1 Desain Penelitian ... 36

3.3.2 Variabel Penelitian ... 36

3.3.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 36

3.3.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 37

3.3.3 Perhitungan Besar Sampel ... 38

3.3.4 Prosedur Kerja ... 39

3.3.4.1 Persiapan Bahan Uji ... 39

3.3.4.2 Pembuatan Ekstrak Etanol Buah Alpukat (EEBA) ... 39

3.3.5 Persiapan Hewan Coba ... 40

3.4 Prosedur Penelitian ... 40

3.4.1 Penelitian Awal ... 40

3.4.2 Penelitian Lanjutan ... 40

3.4.3 Prosedur Pengambilan dan Pengolahan Sampel Darah ... 41

3.5 Metode Analisis Data ... 42

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 45

4.1.1 Kadar Kolesterol LDL Sebelum dan Setelah Induksi DTL ... 45

4.1.2 Kadar Kolesterol LDL Setelah Perlakuan ... 46

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 50

4.2.1 Hipotesis Penelitian I ... 50

4.2.2 Hipotesis Penelitian II ... 51

(6)

xi BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 52

5.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN ... 58

RIWAYAT HIDUP ... 72

(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi European Atherosclerosis Society (EAS) ... 17 Tabel 2.2 Klasifikasi World Health Organization (WHO) ... 17 Tabel 2.3 Klasifikasi Kolesterol Total, Kolesterol LDL, Kolesterol HDL, dan Trigliserida Menurut National Cholesterol Education Program-Adult Treatment Panel III ... 18 Tabel 2.4 Penyakit Lain yang Dapat Menyebabkan Dislipidemia Sekunder. 19 Tabel 2.5 Faktor Risiko (Selain Kolesterol LDL) yang Menentukan Sasaran Kolesterol LDL yang Ingin Dicapai ... 20 Tabel 2.6 Tiga Kategori Risiko yang Menentukan Sasaran Kolesterol LDL yang Ingin Dicapai ... 21 Tabel 2.7 Strategi Intervensi Sebagai Fungsi dari Risiko Kardiovaskular

Total dan Konsentrasi Kolesterol LDL ... 23 Tabel 2.8 Intervensi Gaya Hidup yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi Kolesterol LDL dan Trigliserida, serta meningkatkan Kolesterol HDL ... 24

Tabel 2.9 Dosis Statin Maksimal yang Direkomendasikan ... 26 Tabel 2.10 Kandungan Gizi di dalam 100 gram Buah Alpukat ... 29 Tabel 4.1 Rerata Kadar Kolesterol LDL Sebelum dan Setelah Induksi DTL 45 Tabel 4.2 Kadar Kolesterol LDL Sebelum dan Setelah Perlakuan serta Persen

Penurunannya ... 47 Tabel 4.3 Uji Tukey HSD terhadap Persentase Penurunan Kadar Kolesterol

LDL ... 48

(8)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Low Density Lipoprotein ... 12

Gambar 2.2 Metabolisme Lipid Jalur Eksogen dan Endogen ... 15

Gambar 2.3 Metabolisme Lipide Jalur Reverse Cholesterol Transport ... 16

Gambar 2.4 Buah Alpukat (Persea americana Mill.) ... 27

Gambar 3.1 Alur Prosedur Penelitian ... 42

(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Berat Badan Hewan Coba Setelah Induksi DTL ... 58

Lampiran 2 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding... 59

Lampiran 3 Kadar Kolesterol LDL Sebelum dan Setelah Induksi DTL... 60

Lampiran 4 Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk terhadap Kadar Kolesterol LDL Sebelum dan Setelah Induks DTL ... 61

Lampiran 5 Hasil Uji T-Berpasangan Rerata Kadar Kolesterol LDL Sebelum dan Setelah Induksi DTL ... 62

Lampiran 6 Uji ANAVA Satu Arah Levene Statistic Setelah Induksi DTL . 63 Lampiran 7 Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk dan ANAVA Satu Arah Levene Statistic terhadap Persentase Penurunan Kadar Kolesterol LDL Setelah Transformasi ... 64

Lampiran 8 Hasil Uji Tukey HSD Persentase Penurunan Kadar Kolesterol LDL Setelah Transformasi ... 66

Lampiran 9 Dokumentasi ... 68

Lampiran 10 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 70

Lampiran 11 Determinasi Buah Alpukat ... 71

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Masyarakat modern mempunyai kebiasaan untuk hidup serba cepat. Perubahan

gaya hidup masyarakat memiliki banyak dampak positif yang menunjang

kehidupan, tetapi tidak sedikit terbentuknya dampak negatif. Gaya hidup yang

tidak sehat merupakan salah satu dampak negatif. Perubahan pola hidup

masyarakat ini terutama dalam memilih jenis makanan yang tinggi lemak dan

berkurangnya aktivitas fisik menyebabkan masalah kesehatan yang cukup

serius, antara lain hiperkolesterolemia yang merupakan bagian dislipidemia (Carr

and Brunzell, 2004).

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid ditandai dengan terjadinya

peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang

utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida

serta penurunan kadar kolesterol HDL (Rader dan Hobbs, 2012). Kadar rata-rata

kolesterol total menurut data penelitian Multinational Monitoring of Trends and

Determinants in Cardiovascular Disease (MONICA) tahun 1988 di Jakarta pada

wanita adalah 206,6 mg/dL dan pria 199,8 mg/dL. Peningkatan terjadi pada

tahun 1993 menjadi 213,0 mg/dL pada wanita dan 204,8 mg/dL pada pria

(T. Bahri Anwar, 2004). Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan kadar

lemak dalam darah dengan kadar koleterol lebih dari 240 mg/dL (PERKENI,

2004). Data penelitian MONICA tahun 2005 menunjukkan rerata prevalensi

terjadinya hiperkolesterolemia di seluruh dunia pada laki-laki adalah 27% dan

pada perempuan 25% (Tolonen, 2005).

Keadaan dislipidemia dapat menyebabkan pembentukan plak aterosklerosis.

Transpor kolesterol dalam darah membutuhkan lipoprotein terutama adalah Low

Density Lipoprotein (LDL). Kadar LDL teroksidasi yang meningkat akan

(11)

2

memicu proses inflamasi dinding arteri menyebabkan terjadinya proses

aterosklerosis (Sherwood, 2012). Proses aterosklerosis sudah dimulai sejak usia

10-20 tahun dan semakin bertambah serius menjelang usia lanjut. Hal ini

merupakan penyebab utama terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke

(Mitchell et al., 2010).

Penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia

diperkirakan 30% kematian di dunia terjadi akibat penyakit kardiovaskular.

Sebanyak 7,2 juta orang meninggal akibat penyakit jantung koroner, dan 6,2 juta

orang meninggal akibat stroke (Nichols et al., 2013). Penyakit kardiovaskular

dengan prevalensi tertinggi terjadi pada negara dengan penghasilan sedang-rendah

dengan insidensi perempuan dan laki-laki sebanding. Menurut hasil penelitian

tahun 2013, prevalensi penyakit jantung koroner berdasarkan diagnosis dokter

sebesar 0,5%, sedangkan prevalensi penyakit jantung lainnya 1,63%, dari total

keseluruhan penduduk Indonesia. Angka kematian karena penyakit jantung

koroner mencapai 5,1% sedangkan penyakit jantung lainnya 4,6% (RISKESDAS,

2013).

Upaya untuk mencegah terjadinya penyakit jantung koroner adalah dengan

pengobatan dislipidemia. National Cholesterol Education Program-Adult

Treatment Panel (NCEP-ATP III) tahun 2001 menetapkan terapi berdasarkan

kadar kolesterol, terutama kolesterol LDL (Grundy, 2006). Penurunan kadar

kolesterol LDL sebesar 1% akan menurunkan risiko serangan jantung sebesar

2%. Oleh karena itu, penatalaksanaan dislipidemia dengan tujuan untuk

menurunkan kolesterol LDL dibagi menjadi terapi non farmakologis dan

farmakologis (Adam, 2009).

Terapi non farmakologis dapat dilakukan dengan cara perubahan gaya hidup,

sedangkan terapi farmakologis menggunakan berbagai obat penurun lipid

(PERKENI, 2004). Obat penurun lipid atau obat hipolipidemik terdiri atas

golongan statin, fibrat, asam nikotinat atau niasin, resin, dan penghambat

penyerapan kolesterol di usus. Pada hiperkolesterolemia obat yang dapat dipilih

adalah golongan statin, resin atau kombinasi dari keduanya (MIMS, 2011). Di

Indonesia, obat hipolipidemik yang dipilih adalah simvastatin yang termasuk

(12)

3

dalam golongan statin. Simvastatin memiliki efek samping gangguan hepar,

miopati, konstipasi, batuk, insomnia, dan yang paling berbahaya rhabdomyolisis

(Bersot, 2001; Djadjat Tisnadjaja, 2006). Penggunaan simvastatin dan obat

golongan statin lainnya dalam jangka panjang menghabiskan biaya yang cukup

banyak (Djadjat Tisnadjaja, 2006). Sebagai alternatif, masyarakat kini mulai

menggunakan bahan herbal sebagai salah satu upaya pengobatan untuk

menurunkan kolesterol. Keuntungan menggunakan bahan herbal sebagai

pengobatan tradisional antara lain mudah didapatkan dan efek samping yang

minimal (Juckett, 2004).

Tanaman obat yang digunakan sebagai alternatif pengobatan

hiperkolesterolemia adalah alpukat, belimbing, tomat, dan bawang putih

(Setiawan Dalimartha, 2008). Alpukat (Persea americana Mill.) merupakan

tanaman yang hidup di daerah tropis dan subtropis. Indonesia menjadi salah satu

daerah yang menghasilkan tanaman ini. Daun, kulit ranting, biji buah, kulit buah,

dan daging buah alpukat dapat digunakan sebagai obat herbal

(Yasir, M., et al., 2010). Buah alpukat termasuk bijinya mengandung zat-zat yang

berguna untuk menghentikan diare, mengontrol tekanan darah, mengontrol

glukosa darah, mencegah terjadinya kanker, menjaga kesehatan jantung, dan

menjaga kesehatan mata. Secara empiris buah alpukat juga dapat digunakan

sebagai obat untuk menurunkan kadar kolesterol darah termasuk kolesterol LDL

karena mengandung betasitosterol, Mono Unsaturated Fatty Acid (MUFA), Poly

Unsaturated Fatty Acid (PUFA), flavonoid, dan saponin (Setiawan Dalimartha,

2008; Tatang Gunawan, 2013). Penelitian pemberian jus buah alpukat

memberikan hasil yang bermakna dalam penurunan kadar kolesterol total (Hema

Dewi Anggraheny, 2007). Menurut penelitian lain, pemberian daging buah

alpukat berperan dalam penurunan kolesterol LDL (Hartadiyati Wasikin Haryanti,

2012). Kedua penelitian sebelumnya masih memiliki beberapa kekurangan. Jus

alpukat dan daging buah alpukat harus segera dikonsumsi dan tidak dapat

disimpan dalam jangka waktu yang panjang. Penelitian efek ektrak etanol buah

alpukat (EEBA) terhadap penurunan kadar kolesterol LDL belum pernah diteliti.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis berminat untuk mengetahui efek

(13)

4

ekstrak etanol buah alpukat (Persea americana Mill.) terhadap penurunan kadar

kolesterol LDL.

1.2Identifkasi Masalah

 Apakah ekstrak etanol buah alpukat (Persea americana Mill.) berefek menurunkan kadar kolesterol LDL.

 Apakah ekstrak etanol buah alpukat (Persea americana Mill.) mempunyai potensi yang setara dengan simvastatin dalam menurunkan kadar

kolesterol LDL

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui efek buah alpukat dalam

menurunkan kadar kolesterol LDL dan untuk mengembangkan buah alpukat

sebagai pengobatan alternatif dalam menurunkan kadar kolesterol LDL.

Tujuan penelitian ini antara lain

 Untuk mengetahui efek ektrak etanol buah alpukat (Persea americana Mill.) dalam menurunkan kadar kolesterol LDL

 Untuk mengetahui perbandingan potensi efek ekstrak etanol buah alpukat (Persea americana Mill.) dan simvastatin dalam menurunkan kadar

kolesterol LDL.

(14)

5 1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat akademik

Manfaat akademis penelitian adalah menambah pengetahuan farmakologi

tanaman obat untuk kalangan medis khususnya tentang efek buah alpukat

terhadap penurunan kolesterol LDL dan perbandingan potensinya dengan

simvastatin.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian adalah untuk menambah wawasan masyarakat

umum tentang buah alpukat yang dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk

menurunkan kadar kolesterol LDL.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Hepar mensintesis kolesterol dari Asetil-KoA melalui 5 tahapan, yaitu

biosintesis mevalonat, pembentukan unit isoprenoid, pembentukan skualen,

pembentukan lanosterol, dan pembentukan kolesterol. Trigliserida juga disintesis

dari asam lemak bebas yang kemudian akan membentuk Very Low Density

Lipoprotein (VLDL) untuk memasuki plasma. Trigliserida dalam VLDL kemudian

akan mengalami hidrolisis dengan bantuan enzim lipoprotein lipase dan VLDL

dikonversi menjadi kolesterol LDL (Fielding, 1977).

Daging buah alpukat memiliki kandungan antioksidan seperti betasitosterol,

Mono Unsaturated Fatty Acids (MUFA), Poly Unsaturated Fatty Acid (PUFA),

flavonoid, dan saponin (Setiawan Dalimartha, 2008). Betasitosterol menurunkan

kolesterol LDL dengan cara meminimalisir kolesterol yang masuk ke dalam tubuh

karena mirip dengan kolesterol (WebMD,2009). MUFA dan PUFA dapat

(15)

6

menurunkan kadar kolesterol LDL dengan cara meningkatkan kadar kolesterol

HDL (Brousseau, 1993). MUFA juga dapat menurunkan kadar kolesterol LDL

dengan mempertahankan fungsi reseptor LDL pada membran sel dan

mempercepat masuknya kolesterol LDL dalam sel hati (Robbinson, 1995).

Flavonoid bekerja menghambat HMG-KoA reduktase, mencegah oksidasi dari

LDL, dan meningkatkan reseptor LDL di hati. Saponin menurunkan kolesterol

LDL melalui 3 cara, pertama mencegah reabsorpsi kolesterol dengan mengikat

kolesterol ada lumen intestinal, kedua mengikat asam empedu sehingga

meningkatkan ekskresi kolesterol, dan ketiga berkompetisi dengan reseptor

kolesterol pada sel karena memiliki reseptor yang sama (Mills and Bone, 2000;

Rita Ramayulis, 2013).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

 Ekstrak etanol buah alpukat (Persea americana Mill.) berefek menurunkan kadar kolesterol LDL

 Ekstrak etanol buah alpukat (Persea americana Mill.) mempunyai potensi yang setara dengan simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol LDL

(16)

52 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

 Ekstrak etanol buah alpukat (Persea americana Mill.) berefek menurunkan kadar kolesterol LDL.

 Ekstrak etanol buah alpukat (Persea americana Mill.) mempunyai potensi yang lebih lemah dibandingkan dengan simvastatin dalam menurunkan

kadar kolesterol LDL

5.2 Saran

Penelitian tentang efek hipolipemik dan manfaat lain buah alpukat (Persea

americana Mill.) perlu dilanjutkan agar didapatkan hasil penelitian yang lebih

akurat, serta untuk mengetahui efek samping, dosis efektif buah alpukat untuk

menurunkan kadar lipid darah tetapi tidak menimbulkan efek samping, dan dosis

toksik buah alpukat, serta dampak konsumsi buah alpukat jangka panjang, maka

penulis menyarankan :

 Meningkatkan dosis ekstrak etanol buah alpukat (Persea americana Mill.) untuk mendapatkan kisaran dosis efektif dalam menurunkan kadar

kolesterol LDL.

 Menggunakan pelarut yang lain.

 Menggunakan bagian yang lain dari tanaman alpukat (Persea americana Mill.).

 Penelitian mengenai efek samping dan toksisitasnya terhadap berbagai organ tubuh antara lain terhadap lambung, hepar, dan ginjal dengan

memeriksa gambaran histo-patologi organ-organ terkait setelah konsumsi

ekstrak alpukat (Persea americana Mill.) dalam jangka waktu lama.

(17)

53

 Menggunakan hewan coba yang lain yang memiliki kemiripan metabolisme lipid hampir sama dengan manusia, agar penelitian lebih

akurat.

 Menggunakan subjek penelitian manusia, bila diketahui dosis yang sama bagi kesehatan.

(18)

54

DAFTAR PUSTAKA

Adam, John. MF. 2009. Dislipidemia. In A. W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi, M. Simadibrata, & S. Setiati, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen FK UI. p. 1984-92

Almatsier, S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi Edisi 6. Jakarta: Gramedia.

Anonymous 2013. Manfaat dan Khasiat Buah Alpukat.,

http://kesehatan.bandungkab.go.id., 30 Oktober 2015

Bersot, TP. 2001. Drug Therapy for Hypercholesterolemia and Dyslipidemia.

Goodman & Gilman’sThe Pharmalogical Basis of Therapeutics. USA: The McGraw-Hill

Bourke, S. 2013. Part 2 of 5: New Generation of Testing for Better Preventative

Measures., http://www.jumpstartmd.com/part-2-of-5/., 19 Oktober 2015

Brousseau, ME., Stucchi, AF., Vespa, DB., Schaefer EJ., Hicolosi, RJ. 1993. A Diet Enriched in Monounsaturated Fats Decreases Low Density Lipoprotein Concentrations in Cynomolgus Monkeys by a Different Mechanism than Does a Diet Enriched in Polyunsaturated Fats.

http://www.jn.nutrition.org., 16 Januari 2015

Carr, MC., Brunzell JD. 2004. Abdominal obesity and dyslipidemia in the

metabolic syndrome: importance of type 2 diabetes and familial combined

hyperlipidemia in coronary artery disease risk. J Clin Endocrinol Metab,

89(6):2601-7

DEPKES RI. 1993. Induksi Peningkatan Kolesterol Secara Eksogen dan Endogen.

Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia, dan Pengujian Klinik.

Jakarta: Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica.h. 38

Djajat Tisnadjaja. 2006. Bebas Kolesterol & Demam Berdarah. Jakarta: Penebar Swadaya.

ESC/EAS Guidelines. 2011. The Task Force for the Manageent of Dyslipidaemias

of the European Society of Cardiology (ESC) and the European

Atherosclerosis Society (EAS). Eur Heart J, 32(14): 1769-1818

Franciscus D Suyatna, Toni Handoko. 2007. Hipolipidemik. Dalam: Farmakologi

dan Terapi. (Ed. Sulistya G. Gandiswarna et al). Jakarta: Balai Penerbitan

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. h. 380-1.

(19)

55

Goldberg, A. C. 2015. Dyslipidemia (Hyperlipidemia).,

http://www.merckmanuals.com/professional/endocrine-and-metabolic-disorders/lipid-disorders/dyslipidemia., 19 Oktober 2015

Grundy, S. M. 2006. Nutrition in the Management of Disorders of Serum Lipids

and Lipoproteins. Philadelphia: Lipincott William &Wilkins.

Guyton AC.& Hall JE. 2008. Metabolisme lipid. Dalam: Buku ajar fisiologi

kedokteran. Ed 11. Jakarta: EGC. h. 906, 1103-7

Hartadiyati Wasikin Haryanti. 2012. Potensi Omega 9-Asam Oleat Pada Daging

Buah Alpukat Dalam Penurunan Kolestererol Serum Darah. Jurnal: IKIP

PGRI Semarang., http://e-jurnal.upgrismg.ac.id., 19 Oktober 2015

Havsteen, BH. 2002. The Biochemistry and Medical Significance of The

Flavonoids. Pharmacol Ther, 96(2-3): 67-202

Hema Dewi Anggraheny. 2007. Pengaruh Pemberian Jus Persea ameriana Mill.

Terhadap Kadar Kolesterol Total Serum Tikus Jantan Galur Wistar

Hiperlipidemia. Karya Tulis Ilmiah: Universitas Diponegoro

Irmawati. 2013. Keajaiban Antioksidan. Jakarta: Padi

Juckett, George. 2004. Herbal Medicine in : Craig C.R., Stitzel R.E., editor:

Modern Pharmacology with Clinical Application. 6th ed. Baltimore:

Lippincott Williams and Wilkins.

Kemas Ali Hanafiah. 2005. Rancangan Percobaan Aplikatif :Aplikasi Kondisional

Bidang Pertanaman, Peternakan, Perikanan, Industri, dan Hayati.In Prinsip

Percobaan dan Perancangannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mayes PA, Botham KM. 2014. Cholesterol synthesis, transport, & excretion. In:

Muray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, editors : Harper’s

illustration biochemistry. 29th ed. New York: McGraw-Hill,Inc.

Mills, S. And Bone, K. 2000. Principle and Practice of Phytotherapy. Toronto: Churchill Livingstone. p. 104-7

MIMS Indonesia. 2011. Obat dyslipidemia. Eds: Arlina Pramudianto, Evaria.

Petunjuk Konsultasi Edisi 11. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. p. 65

Mitchell RN, Schoen FJ. Blood vessels. In: Kumar V, Abbas AK, Fausto N, Aster

JC. 2010. Robbins and cotran pathologic basic of disease. 8th ed.

Philadelphia: Elseveier,Inc. p. 499-501

NCEP-ATP. 2001. Cholesterol.,

http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/cholesterol/index.htm., 23 Juli 2015.

(20)

56

Nichols M., Townsend N., Scarborough P., et al. 2013. Cardiovascular disease in

Europe: epidemiological update. Eur Heart J, 34(39): 3028-34. Doi:

10.1093/eurheartj/eht356

Paget GE. & Burners IM. 1964. Toxicity Test in Evolution of Pray Activities

Pharmacometricus. Eds. Lourence DR., Bacharach AL.(1): London & New

York: Academia Pitss. h.161-2

PERKENI. 2004. Petunjuk Praktis Penatalaksanaan Dislipidemia. Edisi I.

Jakarta: PB PERKENI.

PERKI. 2013. Pedoman Tatalaksana Dislipidemia. Edisi I., http://jki.or.id., 17 Oktober 2015

PPOMMIPOAPM (Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan dan Majalah Ilmu-Ilmu Penopang Obat Alam Phyto Medica). 1993. Induksi peningkatan kolesterol

secara eksogen dan endogen. Dalam: Penapisan farmakologi, pengujian

fitokimia dan pengujian klinik. Jakarta: Yayasan Pengembangan Obat Bahan

Alam Phyto Medica. h. 38.

Rader DJ, Hobbs HH. 2012. Disorders of lipoprotein metabolism. In: Kasper DL,

Fauci AS, Dani LL, Braunwald E, Hauser SL, Jameson JL: eds. Harrison’s

principles of internal medicine. 18th ed. New York: McGraw-Hill,Inc.

RISKESDAS. 2013. Penyakit Jantung. Jakarta: Badan Litbangkes Depkes RI;

p.115-79

Ristek. 2009. Alpukat/Avokad., http://www.ristek.go.id., 17 Oktober 2015

Rita Ramayulis. 2013. Jus Super Ajaib. Jakarta: Niaga Swadaya

Robbinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi ke-4

Terjemahan Kosasih Padmawinata. Bandung: ITB Press

Setiawan Dalimartha. 2008. 36 Resep Tumbuhan untuk Menurunkan Kolesterol.

Jakarta: Penebar Swadaya . p. 26.

Setiawan Dalimartha, Dalimartha, F. A. 2014. Tumbuhan Sakti Atasi Kolesterol. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sherwood, L. 2012. Introdustion to Human Physiology 8th Edition. Canada:

Thomson Brooks/Cole

Shinde S, Chivat N, Kulkarni P, & Naikwade N. 2013. Hypolipidemic Activity of

Psidium Guajava Linn Leaves Extracts in Hyperlpidemic Rats. International

Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 1(5): 71-2

(21)

57

Steven Sutanto dan Anwar Santoso. 2010. The Importance of Risk Stratification for Coronary Heart Disease in Dyslipidemia Patients. Majalah Kedokteran

Indonesia, h60

Tatang Gunawan. 2013. Kandungan Gizi dan Manfaat Buah Alpukat.,

http://tanamanobat-herbal.blogspot.com/2013/02/kandungan-dan-manfaat-buah-alpukat.html., 18 Januari 2015

T. Bahri Anwar. 2004. Penyakit jantung koroner dan hipertensi.,

http://repository.usu.ac.id., 11 November 2014.

The California Avocado Commision. 2011. Avocados and Your Heart.

http://www.californiaavocado.com/nutrition/good-fats-and-heart-health

Tolonen H., Keil U., Ferrario M., Evans A. 2005. For the WHO MONICA Project. Prevalence, awareness, and treatment of hypercholesterolaemia in

32 populations : results from the WHO MONICA Project. Int J Epidemiol,

34 : 181-192

WebMD. 2009. Betasitosterol.,

http://www.m.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-939/beta-sitosterol/source-3., 28 Oktober 2015

Yasir, M., Das, S., Kharya, M.D. 2010. The Phytochemical and Pharmacological

Profile of Persea aericana Mill.,

www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3249906/., 20 Januari 2015.

Gambar

Gambar 3.1 Alur Prosedur Penelitian ..............................................................

Referensi

Dokumen terkait

Characterisitcs in the 18 and Early 19 Centuries UMI Research Press (1982), 30 November 2015

Keterangan: ini merupakan iklan layanan masyarakat dari Mesir yang mengingatkan tentang pentingnya hijab termasuk jilbab, namun iklan ini juga memiliki logo kelompok

[r]

Berdasarkan hasil dari pengolahan data menggunakan inversi Res2divn2D diperoleh nilai resistivitas tanah yang diindikasi sebagai bidang gelincir dengan rentang 1068

Perwujudan dari berbagai aktivitas tersebut adalah hal penting untuk perbaikan perhitungan biaya dan pengendalian yang lebih baik mengarah pada pandangan baru

Hal ini dapat dilakukan dengan mengontrol life valve sehingga oli dapat mengalir kebagian bawah lift silinder, maka batang torak akan terangkat ke atas, sedangkan oli yang

Standar Kompetensi : Mahasiswa mempelajari perancangan perusahaan dan melakukan studi kelayakan dari berbagai aspek hukum, sosial, budaya, pemasaran, teknis, manajemen,

Sebuah Song Cycle Untuk Sopran Dan Ansambel Musik.