PENERAPAN MODEL SKRIP KOOPERATIF UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN
IDE POKOK DALAM WACANA ARGUMENTASI
SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 BINJAI
TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
DEWI RATIH PRAYUWIDYA
NIM 208311024
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
ABSTRAK
Dewi Ratih Prayuwidya (208311024). Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Negeri Medan. Penerapan Model Skrip Kooperatif untuk Meningkatkan Kemampuan Menemukan Ide Pokok dalam Wacana Argumentasi Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Binjai Tahun Pemnelajaran 2012/2013.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah siswa kuran mampu memahami ide pokok dalam wacana argumentasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh model skrip kooperatif untuk meningkatkan kemampuan menemukan ide pokok dalam wacana argumentasi siswa kelas XI SMA Negeri 4 Binjai.
Penelitian eksperimen one group pretest postest desing ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Binjai, yang terletak di Jln.Cut Nyak Dhien No. 134 Binjai, Kotamadya Binjai pada kelas XI dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang. Sebelum model pembelajaran diberikan, terlebih dahulu dilakukan pre-test untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok wacana agumentasi, kemudian diberi perlakuan dengan model skrip kooperatif, setelah itu baru dilakukan post-test untuk melihat hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan.
Dari distribusi data yang diperoleh: 1) kelompok pre test memiliki rata-rata 58,70, dengan standar deviasi sebesar 8,19 ; dan 2) kelompok post test
memiliki rata-rata 72,66 dengan standar deviasi sebesar 8,78.
Hasil perhitungan uji normalitas diperoleh: 1) kelompok pre test
memperoleh harga Lh (Lhitung ) = 0,1220 dan Lt (Ltabel) = 0,1610. Ternyata Lhitung < Ltabel yaitu 0,1220 < 0,1610. Hal ini membuktikan bahwa data hasil pembelajaran menemukan ide pokok tanpa menggunakan model skrip berdistribusi normal; dan 2) kelompok post test memperoleh harga Lh (Lhitung) = 0,1061 dan Lt (Ltabel) = 0,1610. Ternyata Lhitung < Ltabel yaitu 0,1016 < 0,1610. Hal ini membuktikan bahwa data hasil pembelajaran menggunakan model skrip kooperatif berdistribusi normal.
Hasil perhitungan uji homogenitas varians kelompok sampel yang diteliti diperoleh F hitung = 1,33 dan F tabel = 42,6. Harga Fhitung < Ftabel yaitu 1,33 < 42,6. Hal ini membuktikan bahwa variansi populasi adalah homogen.
PENERAPAN MODEL SKRIP KOOPERATIF UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK DALAM WACANA ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 BINJAI
TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 ABSTRACT
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa berkat kasih dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat mennyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Unimed. Disamping persyaratan akademis, adalah juga ungkapan tanggung jawab penulis sebagai seorang akademisi, melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Apa yang penulis lakukan ini mungkin belum mencapai hasil yang maksimal, untuk itu saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bisa memberi konstribusi terhadap kegiatan penelitian-penelitian relevan selanjutnya.
Banyak sudah dukungan dan bantuan yang penulis dapatkan dalam menyelesaikan skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang diperoleh, sulit kiranya penulis menyelesaikan tugas ini. Untuk itu, rasa hormat dan ucapan terimahkasih penulis sampaikan kepada:
Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni. Ibu Dr. Rosmawaty, M.Pd.,selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
Bapak Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Dr.Wisman Hadi,S.Pd.,M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Bapak Drs.Azhar Umar,M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis.
Bapak M.Surif, S.Pd, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus yang telah dianggap sebagai orang tua bagi penulis.
Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Bapak Drs.Agus Erwin Siregar.,selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Binjai. Keluarga besar kami yang selalu memberi dorongan agar penulis belajar
keras untuk menyelesaikan studi di FBS Unimed.
Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
Serta banyak pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga semua bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang bapak dan ibu berikan menjadi amalan dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, amin.
Medan, Februari 2013 Penulis,
iii
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1Populasi Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Binjai Tahun
Pembelajaran 2012/2013 ... 26
1.2Desain Eksperimen Pre-Test Post-Test ... 28
1.3Prosedur Eksperimen Pre-Test Post-Test Group Desaign Penerapan Model Skrip Kooperatif dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Ide Pokok ... 29
1.4Kriteria Penilaian Wacana Argumentasi ... 32
1.5Skala Penilaian Kategori Penilaian ... 36
4.1Data Hasil Pre-Test ... 41
4.2Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test (X) ... 43
4.3Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre-Test (X) ... 45
4.4Data Hasil Post-Test ... 47
4.5Distribusi Frekuensi Hasil Post-Test ... 48
4.6Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre-Test ... 51
4.7Rangkuman Hasil Analisis Data Kelas Pre-Test (X) dan Post-Test ... 52
4.8Uji Normalitas Hasil Pre-Test (X) ... 53
4.9Uji Normalitas Hasil Post-Test ... 54
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 Rencana Pembelajaran ... 64
Lampiran 2 Soal-soal Tes Kemampuan ... 68
Lampiran 3 Skor Tanpa Menggunakan Model Skrip Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Menemukan Ide Pokok dalam Wacana Argumentasi (Pre-Test) ... 80
Lampiran 4 Skor Menggunakan Model Skrip Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Menemukan Ide Pokok dalam Wacana Argumentasi (Post-Test) ... 82
Lampiran 5 Analisis Data Hasil Pre-Test ... 84
Lampiran 6 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Pre-Test ... 85
Lampiran 7 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Pos-Test ... 87
Lampiran 8 Pengujian Hipotesis ... 88
Lampiran 9 Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal 0 Ke Z ... 91
Lampiran 10 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 92
Lampiran 11 Daftar Harga X2 (Chi Kuadrat) ... 93
Lampiran 12 Daftar Nilai “t” Untuk Bebagai Df ... 94
Lampiran 13 Nilai Siswa ... 96
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi yang memegang peranan penting
dalam kehidupan manusia. Dengan menggunakan bahasa, manusia dapat
mengungkapkan ide, gagasan, dan pengalamannya. Melalui bahasa manusia
mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya. Kemampuan
berbahasa sangat penting dimiliki oleh setiap orang dalam melakukan sesuatu hal
yang berkaitan dengan komunikasi.
Jauh sebelum manusia mempunyai tradisi baca-tulis, manusia sudah
berbahasa. Bahasa yang mula-mula dikenal manusia adalah bahasa lisan
kemudian manusia mengenal tulisan maka dikenal bahasa tulisan. Dalam bahasa
lisan si pembicara menyampaikan informasi secara lisan, namun dapat juga
ditranskipkan dalam bentuk tulisan. Transkrip itulah yang dikenal dengan bahasa
tulis. Bahasa tulis dirangkaia mulai dari satuan bahasa terkecil yaitu fonem hingga
menjadi satuan bahasa terbesar dan terlengkap yakni wacana.
Wacana merupakan satuan bahasa yang lengkap, didalamnya terdapat
konsep, gagasan, pikiran, atau ide utuh yang bias dipahami oleh pembaca atau
pendengar.
Sehubungan dengan itu maka di dalam Garis-Garis Besar Pedoman
Pembelajaran, pemerintah memprogramkan dalam kurikulum bahasa dan sastra
2
Indonesia. Pokok materi ini tertuang dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) yakni “mengidentifikasi ide pokok teks nonsastra dari berbagai sumber”.
Pengembangan dan implementasi dari materi ini diharapkan siswa mampu dengan
baik menemukan konsep, ide, dan gagasan yang disajikan dalam sebuah wacana.
Namun, kenyataan yang ada di sekolah-sekolah tidak demikian. Output
yang diharapkan dari siswa-siswa sekolah tidak sesuai dengan yang dicanangkan
oleh pemerintah. Prestasi siswa masih rendah khususnya dalam hal kemampuan
memahami wacana sehingga mutu pendidikan juga rendah (Priatmoko, 2003:3).
Kurang tercapainya tujuan pembelajaran tersebut tentu menjadi
permasalahan lembaga pendidikan dan perlu ditemukan solusinya. Oleh karena
itu, maka yang jadi sorotan adalah kinerja guru sebagai tenaga pendidik. Guru
dianggap masih kurang kreatif untuk mengajarkan siswa. Guru masih
menggunakan metode-metode belajar yang kurang efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa. Karena kegiatan belajar-mengajar tidak terlepas dari
pendekatan metode yang digunakan oleh guru. Seharusnya guru dapat memilih
dan menggunakan pendekatan yang tepat dalam proses belajar-mengajar untuk
mengatasi masalah rendahnya pemahaman siswa terhadap wacana, khususnya
wacana tulis dan lisan.
Pengajaran wacana di sekolah, dalam hal ini ide pokok masih sangat
rendah, siswa menganggap ide pokok hanyalah sebuah pelajaran yang cukup
diketahui jenis-jenisnya yang masing-masing diberi contoh, setelah itu tuntaslah
pelajaran tersebut. Kebanyakan pengajaran ide pokok di sekolah hanya sebatas
3
berganti dengan pokok bahasan yang baru. Informasi tersebut didapat ketika
peneliti melakukan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) di SMA Negeri 4 Binjai
kelas XI. Artinya siswa tidak dilatih bagaimana menentukan ide pokok yang lain
di luar teks yang tersedia. Hal inilah yang menbuat siswa mengalami kesulitan
dalam menjawab soal-soal ujian terkait dengan ide pokok dalam wacana.
Mencapai tujuan pembelajaran yang optimal khususnya untuk materi
menemukan ide pokok dalam wacana, maka salah satu solusi yang perlu
dilakukan guru adalah menggunakan metode pembelajaran skrip kooperatif.
Metode pembelajaran skrip kooperatif adalah metode belajar yang menuntun
siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan
bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Adapun langkah-langkah metode pembelajaran ini adalah: guru
membagikan wacana atau materi pada setiap siswa untuk dibaca dan membuat
ringkasannya; guru menetapkan siapa yang berperan sebagai pembaca dan
pendengar; pembicara membacakan ringkasannya, sementara pendengar
menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide pokok dengan menghubungkan materi
sebelumnya atau materi lainnya; bertukar peran, pendengar sebagai pembaca dan
sebaliknya; kemudian dengan bantuan guru materi disimpulkan.
Model tersebut ditawarkan karena peneliti mempunyai pandangan bahwa
untuk dapat memahami ide pokok dalam wacana diperlukan latihan dan perhatian
yang lebih, artinya siswa dilatih memahami ide pokok dengan melibatkan
kelompok. Sehingga keberadaan kelompok diharapkan akan mempermudah siswa
4
ketika ada kelompok, karena seorang guru tidak akan mampu memberikan
perhatian satu per satu kepada siswa di sekolah ketika melakukan proses latihan
menemukan ide pokok wacana,melihat jumlah siswa per kelas terkadang
mencapai 25 sampai 46 orang. Maka dalam ini guru hanya berperan sebagai
pengarah dan pemberi kesimpulan.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Skrip Kooperatif untuk
Meningkatkan Kemampuan Menemukan Ide Pokok dalam Wacana argumentasi
Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Binjai”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya,
identifikasi masalah terdapat empat hal.
1. Kemampuan siswa sangat rendah, karena pengajaran memahami ide
pokok dalam wacana yang diberikan hanya sepintas saja.
2. Siswa tidak mampu menentukan ide pokok dalam wacana ketika guru
memberikan wacana baru.
3. Guru masih kurang kreatif untuk mengajarkan siswa.
4. Guru masih menggunakan metode-metode belajar yang kurang efektif.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti untuk meneliti permasalahan yang ada, maka peneliti membatasi sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran yang akan diteliti adalah penerapan model skrip
5
argumentasi siswa kelas XI SMA Negeri 4 Binjai Tahun Pembelajaran
2012/2013.
2. Jenis wacana yang akan diteliti hanya dibatasi pada wacana
argumentasi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas rumusan masalah
penelitian terdapat dua hal.
1. Bagaimana kemampuan siswa memahami ide pokok wacana
argumentasi sebelum menggunakan model Skrip Kooperatif?
2. Bagaimana kemampuan siswa memahami ide pokok wacana
argumentasi sesudah menggunakan model Skrip Kooperatif?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. mengetahui penerapan model Skrip Kooperatif terhadap hasil belajar
memahami ide pokok dalam wacana argumentasi oleh siswa kelas XI
SMA Negeri 4 Binjai,
2. mengetahui hasil belajar siswa memahami ide pokok dalam wacana
argumentasi siswa kelas XI SMA Negeri 4 Binjai dengan
6
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini ialah.
1. sebagai bahan masukan bagi guru Bahasa Indonesia dalam upaya
meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami ide pokok dengan
menggunakan model Skrip Kooperatif,
2. sebagai cara agar siswa dapat dengan mudah memahami ide pokok serta
mendapatkan informasi dari wacana yang dibaca,
3. sebagai sumbangsih untuk kemajuan dunia pendidikan Bahasa daan
Sastra Indonesia,
4. sebagai gambaran bagi sekolah untuk mengetahui tingkat kemampuan
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menerapakan model skrip kooperatif untuk
meningkatkan kemampuan menemukan ide pokok dalam wacana argumentasi.
Setelah melalui proses penelitian dan berdasarkan analisis terhadap data-data yang
ada maka dapat disimpulkan beberapa hal yang merupakan inti dari hasil penelitian
ini:
1. Sebelum diberikannya perlakuan dengan menggunakan model skrip
kooperatif nilai rata-rata dari hasil belajar siswa dalam menentukan ide
pokok adalah 58,70 tetapi setelah diberikan perlakuan dengan penerapan
model skrip kooperatif maka diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa
dalam menentukan ide pokok adalah 72,66.
2. Dengan adanya hasil penelitian ini, berarti model skrip kooperatif mampu
meningkatkan hasil belajar siswa menemukan ide pokok dalam wacana
argumentasi. Awal penelitian ini dapat diterima, maka dapat dijadikan
referensi bahwa model skrip kooperatif dapat diterapkan dalam
meningkatkan hasil belajar memahami ide pokok dalam wacana
62
B. Saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan oleh penulis kepada guru maupun
calon guru atas penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dalam menentukan ide pokok dengan menggunakan model skrip
kooperatif sudah baik, namun masih perlu ditingkatkan. Hal ini tentunya
harus diimbangi dengan memberikan latihan yang maksimal oleh guru.
2. Selain penggunaan media pembelajaran, guru juga perlu untuk
memberikan perhatian terhadap metode/cara mengajarnya. Hendaknya
guru menggunakan sumber-sumber belajar yang bervariasi dan menarik
63
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2005. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Bahasa.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta.
Badudu, J.S. 2000. Cakrawala Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Brouwn, Gilian dan Geoge Yule. 1996. Analisis Wacana. Jakarta : Gramedia. Pustaka Utama.
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik umum. Jakarta :Reneka Cipta.
Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke lima. Jakarta: Balai Pustaka.
Eti, Nunung Yuli, Anton Suprayanta dan Hesti Puji Rastuti. 2005. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI SMA dan MA. Klaten: Intan Pariwara.
Hayon, Josep. 2007. Membaca dan Menulis Wacana Petunjuk Praktis bagi Mahasiswa. Jakarta:Grasindo.
Henry Guntur Tarigan. 1987. Pengajaran wacana. Bandung: Angkasa.
Kokasih, E. 1998. Kompetensi Ketatabahasaan Cermat Berbahasa Indonesia II
SMP/MTS.Bandung: Haka MJ.
Marsudi, Demas, Endang Padmini dan Suwarni. 2005. Bahasa dan Sastra
Indonesia Kelas XI SMA dan MA. Surakarta : Haka MJ.
Mulyana. 2005. Kajian wacana. Yogyakarta: Tiara wacana.
Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan.Jakarta:Raja Rafindo Persada.
Suprijono, Agus. 2010. Coperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2251772-pengertian-model pembelajaran/#ixzz2HMx9zlqM