..
MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK
USIA
5-6 TAHUN DENGA.N MENGGUNAKAN MODEL
COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH
DI TK SWASTA KA TOLIK ASSISI MEDAN
T.A. 2012/2013
Skripsi Diajukan Uotuk Memenuhi Persyaratan Memperoleb
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan
Anak Usia
Dini
.Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
OLEB:
SANTA ROSA GINTING
109113053
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
F AKULTAS ILMU PENDIDIKAN
iJ.NIVERSITAS NEGERI MEDAN
S.1Nt'A
1100.\ CI)IT~f:N;.M JC9113D33
~.,
SQwi!S.I
Pe!:f;dii.;n G ~ f'c~.\ad
lllla
Uiai
.kor;;uaP~ l.cg-r'Wif•ll"
T dah .J4o·nal>~.,..,....
a;:i:m •i.rlo)IIJMida tu;s~ol
2~ Juli.zm
.w.
dtuyat• ll&n
te.i;ai.; ml!l!lotll~Jki.tl r.t•1
'U'•r.k
MIR'JJ~tla ~l'LEMBARPERSETUJUAN
Skripsi yang diajuk.an oleh:
SANTA ROSA GINTING NIM: 109113053
Program Studi Pendidikaa
AnakUsia Dini
Jorusan Peadidikan Luar Sekolah
Telab dipertahankan dalam ujian skripsi pada tanggal23 Juti 2013 dan
dinyatakan telah memenuhi
syarat untak
memperoleh
gelar
Sarjana PendidikAn
Medan,
Juli 2013
Dosen Pembimbing Skripsi,
Dra. Naniab, M.Pd
~.195712271984032003
Disetujui oleh: Ketua
Prodi
PGPAUD,
~·
Dra. Nasriab, M.Pd
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini SI pada Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
Proposal ini berjudul “Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun
Dengan Menggunakan Model
Cooperative
Learning
Tipe
Make A Match
Di Tk Swasta Katolik
Assisi Medan”. Selama dalam proses penyelesaian proposal ini masih banyak kendala yang
dialami penulis. Namun berkat kesabaran dan bimbingan dosen pembimbing ibu Dra.Hj.
Nasriah, M.Pd yang penuh perhatian, akhirnya proposal ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan
ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1.
Rektor FIP UNIMED Bapak Prof.Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si
2.
Dekan FIP UNIMED Bapak Drs.Nasrun, MS.
3.
Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman
Simaremare, M.S selaku Pembantu Dekan II dan Bapak Drs.Edidon Hutasuhut,M.Pd
selaku Pembantu Dekan III FIP UNIMED.
4.
Ibu Dra.Hj. Nasriah, M.Pd selaku Ketua Prodi PG-PAUD FIP UNIMED.
5.
Ibu Dra.Hj. Nasriah, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah memberikan
bimbingan, motivasi dan saran hingga skripsi ini selesai
6.
Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S, Bapak Drs. Edward Purba, MA dan Ibu Dra.
Nurmaniah, M.Pd selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan masukan
7.
Kepala sekolah TK Katolik Assisi, yakni Sr. Valeriana Ndruru, Ibu N. Simamora, S.Pd
selaku guru kelas TK-B4 dan seluruh staff pengajar di TK Assisi yang telah membantu
penulis selama dalam penelitian.
8.
Seluruh civitas akademika FIP UNIMED, dosen dan pegawai yang tidak disebutkan
namanya dalam tulisan ini.
9.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Orangtua saya yang tersayang B. Ginting
dan M. Br. Sembiring yang memberikan dana, motivasi dan doa kepada penulis.
10.
Demikian juga buat K’ita, K’abet, Tari, Martin dan Abangda yang terkasih yang selalu
memberikan motivasi dan doa.
11.
Teman-teman PAUD A, PAUD B dan PAUD C yang tidak saya sebutkan namanya
satu persatu. Terkhusus buat “SS” (Audy, Natalia, Katharina) yang selalu memberikan
semangat kepada penulis. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
namanya satu persatu.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari
Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca demi kesempurnaan proposal ini. Semoga proposal ini dapat diterima dan bermanfaat
bagi pembaca.
Terima kasih.
Medan, Juli 2013
Penulis,
ABSTRAK
SANTA ROSA G, 109113053 “MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF
ANAK
USIA
5-6
TAHUN
DENGAN
MENGGUNAKAN
MODEL
COOPERATIVELEARNING
TIPE
MAKE A MATCH
DI TK SWASTA KATOLIK ASSISI MEDAN T.A
2012/2013”
Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah “Rendahnya perkembangan kognitif anak
usia 5-6 Tahun. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penerapan metode
Cooperative Learning
tipe
make a match
terhadap peningkatan perkembangan kognitif anak
Taman Kanak-Kanak usia 5-6 tahun.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang
terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklus diadakan 2 kali pertemuan. Rancangan masing-masing
siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek
dalam penelitian ini adalah anak kelas B4 TK Katolik Assisi Medan yang berjumlah 30 orang
anak. Obyek penelitian ini adalah meningkatkan perkembangan kognitif anak usia 5 sampai 6
tahun melalui pembelajaran kooperatif dengan tipe
make a match
. Pelaksanaan penelitiaan pada
bulan Maret sampai Juni 2013. Alat pengumpul data yang digunakan peneliti adalah lembar
observasi.
Hasil analisis siklus I diperoleh data bahwa perkembangan kognitif anak dengan skor
rata-rata umum (1,42) berada pada kategori cukup baik. Jumlah persentase 6,7% tergolong
sangat baik, 33,3% tergolong baik, 40% tergolong cukup baik dan 40% tergolong kurang. Dari
data hasil observasi tersebut perlu adanya pembelajaran yang lebih baik lagi melalui
pembelajaran mencari pasangan yang lebih baik pada siklus II. Dari hasil analisis siklus II
diperoleh hasil bahwa adanya peningkatan perkembangan kognitif anak dengan skor rata-rata
umum 2,57 (sangat baik). Jumlah persentase 73,3% tergolong sangat baik, 6 anak atau 20%
tergolong baik, 3,3% tergolong cukup baik dan 3,3% tergolong kurang.
DAFTAR ISI
Abstrak ………
i
Kata Pengantar ………
ii
Daftar Isi ...
iv
Daftar Tabel ……….
vi
Daftar Gambar ……….
vii
Daftar Lampiran ……….
viii
BAB I PENDAHULUAN ……….. . 1
1.1
Latar Belakang Masalah ………...
1
1.2
Identifikasi Masalah ………...
6
1.3
Pembatasan Masalah ………...
6
1.4
Rumusan Masalah ………..
6
1.5
Tujuan Penelitian ………
7
1.6
Manfaat Penelitian ………..
7
BAB II KAJIAN TEORETIS ……….
8
2.1 Kerangka Teoretis ………...
8
2.1.1 Perkembangan Kognitif ………..…
8
2.1.1.1
Pengertian Perkembangan ………
8
2.1.1.2 Pengertian Kognitif ……...………
8
2.1.1.3 Pengertian Perkembangan Kognitif………..
9
2.1.1.4 Fase-fase Perkembangan Kognitif Menurut Piaget ..
11
2.1.1.5 Aspek-aspek Perkembangan Kognitif ………..
12
2.1.1.6 Prinsip-prinsip Perkembangan Kognitif …………...
13
2.1.1.7 Karakteristik Kemampuan Kognitif Anak …………
14
2.1.1.8 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Kognitif ………
16
2.1.1.9 Pentingnya Perkembangan Kognitif Untuk AUD….
17
2.1.1.10 Implikasi Perkembangan Kognitif dalam Proses
Pembelajaran Efektif di Taman Kanak-Kanak ……...
18
2.1.2.1
Pengertian Pembelajaran Kooperatif ………..
19
2.1.2.2
Tipe-Tipe Pembelajaran Kooperatif ………...
20
2.1.2.3
Ciri – Ciri pembelajaran Kooperatif ………...
21
2.1.2.4
Tujuan & Manfaat Pembelajaran Kooperatif …….
21
2.1.2.5
Pembelajaran Kooperatif Tipe
Make a Match
…...
22
2.1.2.6
Kelebihan dan Kekurangan Tipe
Make a
Match …
25
2.3
Kerangka Berfikir ……… 26
2.4 Hipotesis Penelitian Tindakan ……….
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………..………...
28
3.1
Jenis Penelitian ……….………...
28
3.2
Lokasi dan Waktu Penelitian ………….……….
28
3.3
Subyek dan Obyek Penelitian ………..
28
3.4
Operasional Variabel ………
29
3.5
Desain Penelitian ………..
30
3.6
Prosedur Penelitian ………..
30
3.7
Alat Pengumpulan Data ………...
34
3.8
Teknik Analisis Data ………
36
3.9
Jadwal Penelitian ………..
38
BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN….…..………...
39
4.1
Deskripsi Hasil Penelitian & Pembahasan.………...
39
4.1.1
Persiapan Penelitian ………..
39
4.1.2
Pelaksanaan Penelitian ………..
40
4.1.3
Hasil Penelitian
……….
40
4.2
Pembahasan Hasil Penelitian ………….……….
54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….…..………...
56
5.1
Kesimpulan.………...
56
5.2
Saran ………
57
DAFTAR PUSTAKA ………...
58
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tingkat Pencapaian Perkembangan Kelompok Usia 5 -
≤ 6
Tahun ……….………..
5
Tabel 2.2 Penggunaan Tipe Make a match di Taman Kanak-Kanak ...
24
Tabel 3.1 Instrumen Penilaian Peningkatan Perkembangan Kognitif ...
35
Tabel 3.2 Interpretasi Perkembangan Kognitif ………
37
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Perkembangan Kognitif Anak Selama
Siklus I ……….
44
Tabel 4.2 Perkembangan Kognitif Anak selama Siklus I ………
45
Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Perkembangan Kognitif Anak Selama
Siklus II ………
51
Tabel 4.4 Perkembangan Kognitif Anak selama Siklus II ………..
52
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Desain Penelitian Tindakan Kelas Menurut Arikunto …….
30
Gambar 2. Diagram Batang Perkembangan Kognitif Anak
Pada Siklus I ………...
46
Gambar 3. Diagram Batang Perkembangan Kognitif Anak
Pada Siklus II ……….
53
Gambar 4. Diagram Batang Perkembangan Kognitif Anak Pada
LAMPIRAN
Lampiran 1 RKH Penelitian Tindakan Kelas Siklus I
Lampiran 2 RKH Penelitian Tindakan Kelas Siklus II
Lampiran 3 Lembar Observasi Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Siklus I
Lampiran 4 Lembar Observasi Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak
Siklus II
Lampiran 5 Panduan Observasi Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak
Lampiran 6 Lembar Observasi Pembelajaran Kooperatif Tipe
Make a Match
Siklus I
Lampiran 7 Lembar Observasi Pembelajaran Kooperatif Tipe
Make a Match
Siklus II
Lampiran 8 Daftar nama anak kelas B4 TK Swasta Katolik Assisi
Lampiran 9 Dokumentasi
Lampiran 10 Tabulasi Lembar Observasi Perkembangan Kognitif Anak Siklus I Pertemuan I
Lampiran 11 Tabulasi Lembar Observasi Perkembangan Kognitif Anak Siklus I Pertemuan II
Lampiran 12 Tabulasi Lembar Observasi Perkembangan Kognitif Anak Siklus II Pertemuan I
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia berkualitas sangat dibutuhkan dalam menghadapi
persaingan global yang semakin ketat di zaman modern saat ini. Dalam
meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan
memegang peranan penting. Kesempatan memperoleh pendidikan berkualitas
berlaku untuk semua, mulai dari usia dini (golden age) sampai jenjang pendidikan
tinggi. Pendidikan anak sejak usia dini merupakan suatu wadah untuk menyiapkan
generasi sejak dini yang unggul dan berkualitas.
Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 1 butir 14, dinyatakan bahwa:
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Salah satu tujuan pendidikan anak usia dini adalah untuk membentuk anak
Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai
dengan tahap perkembangannya.
Pendidikan anak usia dini di Indonesia, khususnya taman kanak-kanak telah
diselenggarakan sejak lama, yaitu sejak awal kemerdekaan Indonesia. Di sekolah
2
dimiliki dalam berbagai bentuk kegiatan belajar dalam bermain. Bentuk kegiatan
ini diwujudkan dalam berbagai ekspresi diri secara kreatif.
Sekolah taman kanak-kanak di Indonesia tidak saja dikelola oleh
pemerintah, akan tetapi juga dikelola oleh swadaya masyarakat.
Secara umum di Indonesia dewasa ini perkembangan anak usia dini tengah
mendapatkan perhatian serius terutama dari pemerintah, karena disadari benar
bahwa merekalah yang akan menjadi penerus generasi yang ada sekarang. Untuk
mewujudkan generasi penerus yang tangguh dan mampu berkompetisi diperlukan
upaya pengembangan anak yang sesuai dengan masa pertumbuhan dan
perkembangan. Sebagaimana yang tertuang dalam hasil konferensi Jenewa tahun
1979 bahwa aspek-aspek yang perlu dikembangkan pada anak usia dini, yaitu:
motorik, bahasa, kognitif, emosi, sosial, moral dan kepribadian.
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan sangat pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan
selanjutnya. Proses pengembangan pada diri anak perlu diawali dengan
pemahaman tentang karakteristik kemampuan sesuai usia anak. Oleh karena itu
untuk mendidik anak usia dini, perlu dibekali pemahaman tentang bagaimana
proses perkembangan anak. Dengan pemahaman ini diharapkan para pendidik
memiliki pengetahuan yang lebih baik dalam menentukan proses pembelajaran
ataupun perlakuan pada anak yang dibinanya.
Salah satu aspek yang harus dikembangkan di PAUD yaitu perkembangan
kognitif. Istilah cognitiveberasal dari kata cognition padanannya knowing, berarti
mengetahui. Kemampuan kognitif anak terbagi atas kemampuanmemperhatikan,
3
merupakan suatu aktivitas kognitif dimana anak menyadari bahwa pengetahuan
berasal dari kesan-kesan atau pengalaman yang diperoleh pada masa lampau.
Dalam proses mengingat berhubungan dengan berbagai informasi/pengetahuan
yang sudah dimilikinya dan secara langsung anak tidak berhadapan dengan
obyeknya.
Kemampuan berfikir konvergen merupakan kemampuan yang menggunakan
informasi yang telah diperoleh dan disimpan untuk menemukan satu jawaban
yangbenar. Pada saat berfikir anak dihadapkan pada obyek-obyek yang diwakili
dengan kesadaran, artinya tidak secara langsung berhadapan dengan obyek secara
fisik seperti sedang mengamati sesuatu ketika ia melihat, meraba atau mendengar.
Faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalambelajar,
karena sebagian besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah
mengingat dan berfikir. Kedua hal ini merupakan aktivitas kognitif yang perlu
dikembangkan.
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas
kognitif anak. Lingkungan yang baik memberikan dampak yang baik, namun
lingkungan yang tidak baik akan memberikan dampak yang buruk bagi anak. Pada
kenyataannya masih ada anak usia dini yang menyatu dengan lingkungan yang
tidak baik, sehingga mereka memiliki pemikiran yang tidak logis. Pemikiran yang
tidak logis muncul akibat kurangnya pengalaman-pengalaman belajar anak. Hal
ini dapat menjadi hambatan perkembangan kognitif anak.
Demikian fenomena yang terjadi di Taman Kanak-Kanak Swasta Assisi
Medan berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan situasi pembelajaran
4
kegiatan belajar mengajar sehingga aktifitas anak menjadi berkurang (teacher
centered). Anak cenderung melakukan apa yang diperintahkan oleh guru mengakibatkan anak menjadi pasif dan kurang bereksplorasi. Kegiatan
pembelajaran mengakibatkan intensitas perilaku yang berdampak negatif pada
anak. Intensitas perilaku tersebut misalnya: anak mudah beralih perhatian dan
konsentrasinya dalam belajar. Kegiatan pembelajaran yang cenderung menjadikan
mereka cepat bosan dalam belajar. Dengan kata lain, minat belajar anak tidak
maksimal. Rendahnya perkembangan kognitif anak dalam belajar, menuntun
peran guru dan orangtua sebagai orang dewasa untuk mengoptimalkan
kemampuan kognitif anak usia dini.
Melihat kondisi demikian, maka perlu adanya alternatif pembelajaran yang
berorientasi pada bagaimana anak belajar menemukan, menghubungkan topik
yang sudah dipelajari dan yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, serta
dapat berinteraksi multi arah baik bersama guru maupun anak yang lainnya dalam
suasana yang menyenangkan dan bersahabat. Salah satu alternatif yang dapat
digunakan sebagaimana yang disarankan para ahli pendidikan adalah
pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (make a match). Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan
untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada anak dan dapat
meningkatkan perkembangan kognitif anak usia prasekolah. Stahl (dalam Isjoni
2009:35) mengemukakan “Melalui model pembelajaran kooperatif anak dapat
memperoleh pengetahuan kecakapan sebagai pertimbangan untuk berpikir dan
menentukan serta berbuat dan berpartisipasi sosial”. Melalui pembelajaran
5
aktivitas kognitif yang menyenangkan dengan menggunakan tanda-tanda dan
simbol. Tipe pembelajaran ini memberikan kesempatan pada anak membangun
pengetahuannya dalam aktivitas mengingat dan berfikir melalui konsep bentuk
dan warna, sehingga menarik perhatian anak untuk belajar.
Berdasarkan paparan diatas peneliti ingin melakukan penelitian sesuai
dengan fenomena masalah rendahnya perkembangan kognitif anak khususnya
dikelompok B Taman Kanak-Kanak Katolik Assisi dengan menggunakan salah
satu metode yang diharapkan efektif dalam pengembangan kognitif anak. Dalam
pembelajaran di Taman Kanak-Kanak terdapat berbagai metode pembelajaran
seperti metode role playing, metode eksperimen, metode proyek, metode
bercakap-cakap, metode demonstrasi, metode bercerita, metode pemberian tugas,
metode pembelajaran kooperatif dan sebagainya. Metode pembelajaran yang
digunakan oleh peneliti yaitu metode pembelajaran kooperatif dengan teknik
Make a match(mencari pasangan) yang diharapkan dapat membantu minat belajar yang tinggi pada seorang anak, mendorong dirinya menuju kearah perkembangan
kognitif yang baik dalam menyesuaikan tugas-tugas perkembangan kognitif anak
usia 5-6 tahun. Peneliti ingin melakukan penelitian tindakan (Action Research) dikelompok B Taman Kanak-Kanak Swasta Katolik Assisi Medan dengan fokus
kajian pada judul “MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
COOPERATIVELEARNING TIPE MAKE A MATCH DI TK SWASTA
6
1.2
Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:
1.2.1 Rendahnya perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun
1.2.2 Guru lebih dominan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga aktifitas
anak menjadi berkurang, pasif dan kurang bereksplorasi (teacher
centered)dan menjadikan mereka cepat bosan dan malas belajar.
1.2.3 Anak mudah beralih perhatian dan konsentrasinya dalam belajar
1.2.4 Anak merasa sulit mengingat dan berfikir mengenai sesuatu yang pernah
ia lihat dan dengar.
1.3
Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas,
sebenarnya masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki dalam proses
belajar-mengajar. Namun berdasarkan pertimbangan keterbatasan waktu, keterbatasan
kemampuan peneliti yang merupakan pemula dalam melaksanakan penelitian dan
untuk lebih mengarahkan penelitian sehingga lebih terfokus dan spesifik maka
peneliti membatasi masalah penelitian ini mengenai; “Meningkatkan
perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Swasta
Katolik Assisi melalui metode cooperative learningtipemake a match”.
1.4
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini “Apakah dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan perkembangan
kognitif anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Swasta Katolik Assisi
7
1.5
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, adapun
tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan perkembangan kognitif anak
Taman Kanak-Kanak melalui metode Cooperative Learning tipe make a match.
1.6
Manfaat Penelitian
Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
terhadap ilmu pendidikan terutama dalam penggunaan tipe make a match untuk
meningkatkan aspek perkembangan kognitif anak di Taman Kanak-Kanak.
Secara praktis manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian tindakan kelas
ini antara lain:
1.6.1 Bagi Anak
Membantu anak dalam meningkatkan perkembangan kognitif di
lingkungan sekitarnya.
1.6.2 Bagi Guru
Memberikan masukan alternative pembelajaran untuk meningkatkan
perkembangan kognitif anak di Taman Kanak-Kanak.
1.6.3 Bagi Kepala Sekolah
Memperhatikan model pembelajaran kooperatif yang digunakan
disekolah dan menjadikan pembelajaran kooperatif tipe make a match
sebagai salah satu strategi belajar.
1.6.4 Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan mengenai penerapan
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan temuan penelitian tentang siklus I dan siklus II
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Peningkatan perkembangan kognitif anak dalam kegiatan pembelajaran
kooperatif tipe mencari pasangan pada siklus I pertemuan kedua terdapat 6 atau
20% tergolong kurang, sebanyak 12 atau 40% anak yang tergolong cukup,
sebanyak 10 atau 33,3% tergolong baik dan 2 atau 6,7% tergolong sangat baik.
Siklus II yaitu banyaknya anak yang tergolong sangat baik meningkat menjadi
22 anak atau 73,3% dan tergolong baik sebanyak 6 anak atau 20%.
2. Peningkatan persentase perkembangan kognitif anak dari siklus I dan siklus II.
Perkembangan kognitif anak tergolong pada kategori sangat baik dengan skor
rata-rata umum 2,57.
3. Kegiatan pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan dapat dijadikan
sebagai kegiatan dalam meningkatkan perkembangan kognitif anak usia 5-6
tahun di TK Katolik Assisi Medan.
4. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah Model Pembelajaran
Kooperatif dengan Tipe Make a match dapat meningkatkan Perkembangan
57
5.2 Saran
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe make
a match (mencari pasangan) dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak, untuk itu disarankan:
1. Bagi pihak sekolah dapat menggunakan pembelajaran kooperatif tipe mencari
pasangan sebagai alternative meningkatkan perkembangan kognitif anak usia
5-6 tahun.
2. Bagi Guru menjadikan pembelajaran kooperatif sebagai solusi untuk
meningkatkan perkembangan kognitif anak dalam proses berpikirnya.
3. Bagi Kepala Sekolah agar Memperhatikan model pembelajaran kooperatif
yang digunakan disekolah dan menjadikan pembelajaran kooperatif tipe make
a match sebagai salah satu strategi belajar.
4. Bagi Peneliti kiranya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengetahuan
dalam mendidik anak Taman Kanak-Kanak usia 5-6 tahun.
5. Bagi peneliti selanjutnya agar menjadikan penelitian ini sebagai pedoman
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dkk. 2012.
Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Aksara.
Aqib, Zainal dkk.
Penelitian Tindakan Kelas.
Bandung: Yrama Widya.
Dewi, Rosmala. 2010.
Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas
.
Unimed: Pasca Sarjana.
Fadlillah, M. 2012.
Desain Pembelajaran PAUD.
Yogyakarta: Ar-ruzz Media
Hartinah, Sitti. 2008.
Perkembangan Peserta Didik
. Jakarta: Kencana.
Isjoni, H. 2009.
Pembelajaran Kooperatif
. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jahja, Yudrik. 2011.
Psikologi Perkembangan
. Jakarta: Kencana.
Jamaris, Martini. 2006.
Perkembangan & Pengembangan Anak Usia Taman
Kanak-Kanak
. Jakarta: Grasindo.
Miftahul, Huda. 2011
. Cooperative Learning
. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58. 2009. Tentang
Standar Pendidikan
Anak Usia Dini
. Jakarta : Depdiknas.
Saleh, S. 2004.
Statistik Deskriptif.
Yogyakarta: AMP YKPN
Santrock, J.W. 2010.
Psikologi Pendidikan
. Jakarta: Kencana.
Slavin, Robert E. 2011.
Cooperative Learning
. Bandung: Nusa Media.
Sudjana. 2005.
Metode Statistika
. Bandung: Tarsito
Suprijono, A. 2010.
Cooperative Learning
. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Susanto, A. 2011.
Perkembangan Anak Usia Dini
. Jakarta: Kencana.
Yudha & Rudyanto. 2005.
Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan
Keterampilan Anak TK
. Jakarta: Depdiknas.
Yus, Anita. 2011.
Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak
.
Jakarta: Kencana.