• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH DI TK SWASTA KATOLIK ASSISI MEDAN T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH DI TK SWASTA KATOLIK ASSISI MEDAN T.A 2012/2013."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

..

MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK

USIA

5-6 TAHUN DENGA.N MENGGUNAKAN MODEL

COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

DI TK SWASTA KA TOLIK ASSISI MEDAN

T.A. 2012/2013

Skripsi Diajukan Uotuk Memenuhi Persyaratan Memperoleb

Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan

Anak Usia

Dini

.Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

OLEB:

SANTA ROSA GINTING

109113053

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

F AKULTAS ILMU PENDIDIKAN

iJ.NIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

S.1Nt'A

1100.\ CI)IT~f:

N;.M JC9113D33

~.,

SQwi!S.I

Pe!:f;dii.;n G ~ f'c~

.\ad

lllla

Uiai

.kor;;uaP~ l.cg-r'Wif•ll"

T dah .J4o·nal>~.,..,....

a;:i:m •i.rlo)IIJMida tu;s~ol

2~ Juli.

zm

.w.

dtuyat• ll&n

te.i;ai.; ml!l!lotll~Jki

.tl r.t•1

'U'•r.k

MIR'JJ~tla ~l'
(3)

LEMBARPERSETUJUAN

Skripsi yang diajuk.an oleh:

SANTA ROSA GINTING NIM: 109113053

Program Studi Pendidikaa

Anak

Usia Dini

Jorusan Peadidikan Luar Sekolah

Telab dipertahankan dalam ujian skripsi pada tanggal23 Juti 2013 dan

dinyatakan telah memenuhi

syarat untak

memperoleh

gelar

Sarjana PendidikAn

Medan,

Juli 2013

Dosen Pembimbing Skripsi,

Dra. Naniab, M.Pd

~.195712271984032003

Disetujui oleh: Ketua

Prodi

PG

PAUD,

Dra. Nasriab, M.Pd

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini SI pada Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

Proposal ini berjudul “Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun

Dengan Menggunakan Model

Cooperative

Learning

Tipe

Make A Match

Di Tk Swasta Katolik

Assisi Medan”. Selama dalam proses penyelesaian proposal ini masih banyak kendala yang

dialami penulis. Namun berkat kesabaran dan bimbingan dosen pembimbing ibu Dra.Hj.

Nasriah, M.Pd yang penuh perhatian, akhirnya proposal ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan

ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1.

Rektor FIP UNIMED Bapak Prof.Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si

2.

Dekan FIP UNIMED Bapak Drs.Nasrun, MS.

3.

Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman

Simaremare, M.S selaku Pembantu Dekan II dan Bapak Drs.Edidon Hutasuhut,M.Pd

selaku Pembantu Dekan III FIP UNIMED.

4.

Ibu Dra.Hj. Nasriah, M.Pd selaku Ketua Prodi PG-PAUD FIP UNIMED.

5.

Ibu Dra.Hj. Nasriah, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

bimbingan, motivasi dan saran hingga skripsi ini selesai

6.

Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S, Bapak Drs. Edward Purba, MA dan Ibu Dra.

Nurmaniah, M.Pd selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan masukan

(5)

7.

Kepala sekolah TK Katolik Assisi, yakni Sr. Valeriana Ndruru, Ibu N. Simamora, S.Pd

selaku guru kelas TK-B4 dan seluruh staff pengajar di TK Assisi yang telah membantu

penulis selama dalam penelitian.

8.

Seluruh civitas akademika FIP UNIMED, dosen dan pegawai yang tidak disebutkan

namanya dalam tulisan ini.

9.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Orangtua saya yang tersayang B. Ginting

dan M. Br. Sembiring yang memberikan dana, motivasi dan doa kepada penulis.

10.

Demikian juga buat K’ita, K’abet, Tari, Martin dan Abangda yang terkasih yang selalu

memberikan motivasi dan doa.

11.

Teman-teman PAUD A, PAUD B dan PAUD C yang tidak saya sebutkan namanya

satu persatu. Terkhusus buat “SS” (Audy, Natalia, Katharina) yang selalu memberikan

semangat kepada penulis. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan

namanya satu persatu.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari

Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik dari

pembaca demi kesempurnaan proposal ini. Semoga proposal ini dapat diterima dan bermanfaat

bagi pembaca.

Terima kasih.

Medan, Juli 2013

Penulis,

(6)

ABSTRAK

SANTA ROSA G, 109113053 “MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF

ANAK

USIA

5-6

TAHUN

DENGAN

MENGGUNAKAN

MODEL

COOPERATIVELEARNING

TIPE

MAKE A MATCH

DI TK SWASTA KATOLIK ASSISI MEDAN T.A

2012/2013”

Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah “Rendahnya perkembangan kognitif anak

usia 5-6 Tahun. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penerapan metode

Cooperative Learning

tipe

make a match

terhadap peningkatan perkembangan kognitif anak

Taman Kanak-Kanak usia 5-6 tahun.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklus diadakan 2 kali pertemuan. Rancangan masing-masing

siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek

dalam penelitian ini adalah anak kelas B4 TK Katolik Assisi Medan yang berjumlah 30 orang

anak. Obyek penelitian ini adalah meningkatkan perkembangan kognitif anak usia 5 sampai 6

tahun melalui pembelajaran kooperatif dengan tipe

make a match

. Pelaksanaan penelitiaan pada

bulan Maret sampai Juni 2013. Alat pengumpul data yang digunakan peneliti adalah lembar

observasi.

Hasil analisis siklus I diperoleh data bahwa perkembangan kognitif anak dengan skor

rata-rata umum (1,42) berada pada kategori cukup baik. Jumlah persentase 6,7% tergolong

sangat baik, 33,3% tergolong baik, 40% tergolong cukup baik dan 40% tergolong kurang. Dari

data hasil observasi tersebut perlu adanya pembelajaran yang lebih baik lagi melalui

pembelajaran mencari pasangan yang lebih baik pada siklus II. Dari hasil analisis siklus II

diperoleh hasil bahwa adanya peningkatan perkembangan kognitif anak dengan skor rata-rata

umum 2,57 (sangat baik). Jumlah persentase 73,3% tergolong sangat baik, 6 anak atau 20%

tergolong baik, 3,3% tergolong cukup baik dan 3,3% tergolong kurang.

(7)

DAFTAR ISI

Abstrak ………

i

Kata Pengantar ………

ii

Daftar Isi ...

iv

Daftar Tabel ……….

vi

Daftar Gambar ……….

vii

Daftar Lampiran ……….

viii

BAB I PENDAHULUAN ……….. . 1

1.1

Latar Belakang Masalah ………...

1

1.2

Identifikasi Masalah ………...

6

1.3

Pembatasan Masalah ………...

6

1.4

Rumusan Masalah ………..

6

1.5

Tujuan Penelitian ………

7

1.6

Manfaat Penelitian ………..

7

BAB II KAJIAN TEORETIS ……….

8

2.1 Kerangka Teoretis ………...

8

2.1.1 Perkembangan Kognitif ………..…

8

2.1.1.1

Pengertian Perkembangan ………

8

2.1.1.2 Pengertian Kognitif ……...………

8

2.1.1.3 Pengertian Perkembangan Kognitif………..

9

2.1.1.4 Fase-fase Perkembangan Kognitif Menurut Piaget ..

11

2.1.1.5 Aspek-aspek Perkembangan Kognitif ………..

12

2.1.1.6 Prinsip-prinsip Perkembangan Kognitif …………...

13

2.1.1.7 Karakteristik Kemampuan Kognitif Anak …………

14

2.1.1.8 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

Kognitif ………

16

2.1.1.9 Pentingnya Perkembangan Kognitif Untuk AUD….

17

2.1.1.10 Implikasi Perkembangan Kognitif dalam Proses

Pembelajaran Efektif di Taman Kanak-Kanak ……...

18

(8)

2.1.2.1

Pengertian Pembelajaran Kooperatif ………..

19

2.1.2.2

Tipe-Tipe Pembelajaran Kooperatif ………...

20

2.1.2.3

Ciri – Ciri pembelajaran Kooperatif ………...

21

2.1.2.4

Tujuan & Manfaat Pembelajaran Kooperatif …….

21

2.1.2.5

Pembelajaran Kooperatif Tipe

Make a Match

…...

22

2.1.2.6

Kelebihan dan Kekurangan Tipe

Make a

Match …

25

2.3

Kerangka Berfikir ……… 26

2.4 Hipotesis Penelitian Tindakan ……….

27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………..………...

28

3.1

Jenis Penelitian ……….………...

28

3.2

Lokasi dan Waktu Penelitian ………….……….

28

3.3

Subyek dan Obyek Penelitian ………..

28

3.4

Operasional Variabel ………

29

3.5

Desain Penelitian ………..

30

3.6

Prosedur Penelitian ………..

30

3.7

Alat Pengumpulan Data ………...

34

3.8

Teknik Analisis Data ………

36

3.9

Jadwal Penelitian ………..

38

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN….…..………...

39

4.1

Deskripsi Hasil Penelitian & Pembahasan.………...

39

4.1.1

Persiapan Penelitian ………..

39

4.1.2

Pelaksanaan Penelitian ………..

40

4.1.3

Hasil Penelitian

……….

40

4.2

Pembahasan Hasil Penelitian ………….……….

54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….…..………...

56

5.1

Kesimpulan.………...

56

5.2

Saran ………

57

DAFTAR PUSTAKA ………...

58

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tingkat Pencapaian Perkembangan Kelompok Usia 5 -

≤ 6

Tahun ……….………..

5

Tabel 2.2 Penggunaan Tipe Make a match di Taman Kanak-Kanak ...

24

Tabel 3.1 Instrumen Penilaian Peningkatan Perkembangan Kognitif ...

35

Tabel 3.2 Interpretasi Perkembangan Kognitif ………

37

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Perkembangan Kognitif Anak Selama

Siklus I ……….

44

Tabel 4.2 Perkembangan Kognitif Anak selama Siklus I ………

45

Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Perkembangan Kognitif Anak Selama

Siklus II ………

51

Tabel 4.4 Perkembangan Kognitif Anak selama Siklus II ………..

52

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Desain Penelitian Tindakan Kelas Menurut Arikunto …….

30

Gambar 2. Diagram Batang Perkembangan Kognitif Anak

Pada Siklus I ………...

46

Gambar 3. Diagram Batang Perkembangan Kognitif Anak

Pada Siklus II ……….

53

Gambar 4. Diagram Batang Perkembangan Kognitif Anak Pada

(11)

LAMPIRAN

Lampiran 1 RKH Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

Lampiran 2 RKH Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

Lampiran 3 Lembar Observasi Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Siklus I

Lampiran 4 Lembar Observasi Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak

Siklus II

Lampiran 5 Panduan Observasi Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak

Lampiran 6 Lembar Observasi Pembelajaran Kooperatif Tipe

Make a Match

Siklus I

Lampiran 7 Lembar Observasi Pembelajaran Kooperatif Tipe

Make a Match

Siklus II

Lampiran 8 Daftar nama anak kelas B4 TK Swasta Katolik Assisi

Lampiran 9 Dokumentasi

Lampiran 10 Tabulasi Lembar Observasi Perkembangan Kognitif Anak Siklus I Pertemuan I

Lampiran 11 Tabulasi Lembar Observasi Perkembangan Kognitif Anak Siklus I Pertemuan II

Lampiran 12 Tabulasi Lembar Observasi Perkembangan Kognitif Anak Siklus II Pertemuan I

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia berkualitas sangat dibutuhkan dalam menghadapi

persaingan global yang semakin ketat di zaman modern saat ini. Dalam

meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan

memegang peranan penting. Kesempatan memperoleh pendidikan berkualitas

berlaku untuk semua, mulai dari usia dini (golden age) sampai jenjang pendidikan

tinggi. Pendidikan anak sejak usia dini merupakan suatu wadah untuk menyiapkan

generasi sejak dini yang unggul dan berkualitas.

Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 1 butir 14, dinyatakan bahwa:

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Salah satu tujuan pendidikan anak usia dini adalah untuk membentuk anak

Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai

dengan tahap perkembangannya.

Pendidikan anak usia dini di Indonesia, khususnya taman kanak-kanak telah

diselenggarakan sejak lama, yaitu sejak awal kemerdekaan Indonesia. Di sekolah

(13)

2

dimiliki dalam berbagai bentuk kegiatan belajar dalam bermain. Bentuk kegiatan

ini diwujudkan dalam berbagai ekspresi diri secara kreatif.

Sekolah taman kanak-kanak di Indonesia tidak saja dikelola oleh

pemerintah, akan tetapi juga dikelola oleh swadaya masyarakat.

Secara umum di Indonesia dewasa ini perkembangan anak usia dini tengah

mendapatkan perhatian serius terutama dari pemerintah, karena disadari benar

bahwa merekalah yang akan menjadi penerus generasi yang ada sekarang. Untuk

mewujudkan generasi penerus yang tangguh dan mampu berkompetisi diperlukan

upaya pengembangan anak yang sesuai dengan masa pertumbuhan dan

perkembangan. Sebagaimana yang tertuang dalam hasil konferensi Jenewa tahun

1979 bahwa aspek-aspek yang perlu dikembangkan pada anak usia dini, yaitu:

motorik, bahasa, kognitif, emosi, sosial, moral dan kepribadian.

Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses

perkembangan dengan sangat pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

selanjutnya. Proses pengembangan pada diri anak perlu diawali dengan

pemahaman tentang karakteristik kemampuan sesuai usia anak. Oleh karena itu

untuk mendidik anak usia dini, perlu dibekali pemahaman tentang bagaimana

proses perkembangan anak. Dengan pemahaman ini diharapkan para pendidik

memiliki pengetahuan yang lebih baik dalam menentukan proses pembelajaran

ataupun perlakuan pada anak yang dibinanya.

Salah satu aspek yang harus dikembangkan di PAUD yaitu perkembangan

kognitif. Istilah cognitiveberasal dari kata cognition padanannya knowing, berarti

mengetahui. Kemampuan kognitif anak terbagi atas kemampuanmemperhatikan,

(14)

3

merupakan suatu aktivitas kognitif dimana anak menyadari bahwa pengetahuan

berasal dari kesan-kesan atau pengalaman yang diperoleh pada masa lampau.

Dalam proses mengingat berhubungan dengan berbagai informasi/pengetahuan

yang sudah dimilikinya dan secara langsung anak tidak berhadapan dengan

obyeknya.

Kemampuan berfikir konvergen merupakan kemampuan yang menggunakan

informasi yang telah diperoleh dan disimpan untuk menemukan satu jawaban

yangbenar. Pada saat berfikir anak dihadapkan pada obyek-obyek yang diwakili

dengan kesadaran, artinya tidak secara langsung berhadapan dengan obyek secara

fisik seperti sedang mengamati sesuatu ketika ia melihat, meraba atau mendengar.

Faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalambelajar,

karena sebagian besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah

mengingat dan berfikir. Kedua hal ini merupakan aktivitas kognitif yang perlu

dikembangkan.

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas

kognitif anak. Lingkungan yang baik memberikan dampak yang baik, namun

lingkungan yang tidak baik akan memberikan dampak yang buruk bagi anak. Pada

kenyataannya masih ada anak usia dini yang menyatu dengan lingkungan yang

tidak baik, sehingga mereka memiliki pemikiran yang tidak logis. Pemikiran yang

tidak logis muncul akibat kurangnya pengalaman-pengalaman belajar anak. Hal

ini dapat menjadi hambatan perkembangan kognitif anak.

Demikian fenomena yang terjadi di Taman Kanak-Kanak Swasta Assisi

Medan berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan situasi pembelajaran

(15)

4

kegiatan belajar mengajar sehingga aktifitas anak menjadi berkurang (teacher

centered). Anak cenderung melakukan apa yang diperintahkan oleh guru mengakibatkan anak menjadi pasif dan kurang bereksplorasi. Kegiatan

pembelajaran mengakibatkan intensitas perilaku yang berdampak negatif pada

anak. Intensitas perilaku tersebut misalnya: anak mudah beralih perhatian dan

konsentrasinya dalam belajar. Kegiatan pembelajaran yang cenderung menjadikan

mereka cepat bosan dalam belajar. Dengan kata lain, minat belajar anak tidak

maksimal. Rendahnya perkembangan kognitif anak dalam belajar, menuntun

peran guru dan orangtua sebagai orang dewasa untuk mengoptimalkan

kemampuan kognitif anak usia dini.

Melihat kondisi demikian, maka perlu adanya alternatif pembelajaran yang

berorientasi pada bagaimana anak belajar menemukan, menghubungkan topik

yang sudah dipelajari dan yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, serta

dapat berinteraksi multi arah baik bersama guru maupun anak yang lainnya dalam

suasana yang menyenangkan dan bersahabat. Salah satu alternatif yang dapat

digunakan sebagaimana yang disarankan para ahli pendidikan adalah

pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (make a match). Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan

untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada anak dan dapat

meningkatkan perkembangan kognitif anak usia prasekolah. Stahl (dalam Isjoni

2009:35) mengemukakan “Melalui model pembelajaran kooperatif anak dapat

memperoleh pengetahuan kecakapan sebagai pertimbangan untuk berpikir dan

menentukan serta berbuat dan berpartisipasi sosial”. Melalui pembelajaran

(16)

5

aktivitas kognitif yang menyenangkan dengan menggunakan tanda-tanda dan

simbol. Tipe pembelajaran ini memberikan kesempatan pada anak membangun

pengetahuannya dalam aktivitas mengingat dan berfikir melalui konsep bentuk

dan warna, sehingga menarik perhatian anak untuk belajar.

Berdasarkan paparan diatas peneliti ingin melakukan penelitian sesuai

dengan fenomena masalah rendahnya perkembangan kognitif anak khususnya

dikelompok B Taman Kanak-Kanak Katolik Assisi dengan menggunakan salah

satu metode yang diharapkan efektif dalam pengembangan kognitif anak. Dalam

pembelajaran di Taman Kanak-Kanak terdapat berbagai metode pembelajaran

seperti metode role playing, metode eksperimen, metode proyek, metode

bercakap-cakap, metode demonstrasi, metode bercerita, metode pemberian tugas,

metode pembelajaran kooperatif dan sebagainya. Metode pembelajaran yang

digunakan oleh peneliti yaitu metode pembelajaran kooperatif dengan teknik

Make a match(mencari pasangan) yang diharapkan dapat membantu minat belajar yang tinggi pada seorang anak, mendorong dirinya menuju kearah perkembangan

kognitif yang baik dalam menyesuaikan tugas-tugas perkembangan kognitif anak

usia 5-6 tahun. Peneliti ingin melakukan penelitian tindakan (Action Research) dikelompok B Taman Kanak-Kanak Swasta Katolik Assisi Medan dengan fokus

kajian pada judul “MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

COOPERATIVELEARNING TIPE MAKE A MATCH DI TK SWASTA

(17)

6

1.2

Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

1.2.1 Rendahnya perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun

1.2.2 Guru lebih dominan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga aktifitas

anak menjadi berkurang, pasif dan kurang bereksplorasi (teacher

centered)dan menjadikan mereka cepat bosan dan malas belajar.

1.2.3 Anak mudah beralih perhatian dan konsentrasinya dalam belajar

1.2.4 Anak merasa sulit mengingat dan berfikir mengenai sesuatu yang pernah

ia lihat dan dengar.

1.3

Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas,

sebenarnya masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki dalam proses

belajar-mengajar. Namun berdasarkan pertimbangan keterbatasan waktu, keterbatasan

kemampuan peneliti yang merupakan pemula dalam melaksanakan penelitian dan

untuk lebih mengarahkan penelitian sehingga lebih terfokus dan spesifik maka

peneliti membatasi masalah penelitian ini mengenai; “Meningkatkan

perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Swasta

Katolik Assisi melalui metode cooperative learningtipemake a match”.

1.4

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini “Apakah dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan perkembangan

kognitif anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Swasta Katolik Assisi

(18)

7

1.5

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, adapun

tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan perkembangan kognitif anak

Taman Kanak-Kanak melalui metode Cooperative Learning tipe make a match.

1.6

Manfaat Penelitian

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

terhadap ilmu pendidikan terutama dalam penggunaan tipe make a match untuk

meningkatkan aspek perkembangan kognitif anak di Taman Kanak-Kanak.

Secara praktis manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian tindakan kelas

ini antara lain:

1.6.1 Bagi Anak

Membantu anak dalam meningkatkan perkembangan kognitif di

lingkungan sekitarnya.

1.6.2 Bagi Guru

Memberikan masukan alternative pembelajaran untuk meningkatkan

perkembangan kognitif anak di Taman Kanak-Kanak.

1.6.3 Bagi Kepala Sekolah

Memperhatikan model pembelajaran kooperatif yang digunakan

disekolah dan menjadikan pembelajaran kooperatif tipe make a match

sebagai salah satu strategi belajar.

1.6.4 Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan mengenai penerapan

(19)

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan temuan penelitian tentang siklus I dan siklus II

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Peningkatan perkembangan kognitif anak dalam kegiatan pembelajaran

kooperatif tipe mencari pasangan pada siklus I pertemuan kedua terdapat 6 atau

20% tergolong kurang, sebanyak 12 atau 40% anak yang tergolong cukup,

sebanyak 10 atau 33,3% tergolong baik dan 2 atau 6,7% tergolong sangat baik.

Siklus II yaitu banyaknya anak yang tergolong sangat baik meningkat menjadi

22 anak atau 73,3% dan tergolong baik sebanyak 6 anak atau 20%.

2. Peningkatan persentase perkembangan kognitif anak dari siklus I dan siklus II.

Perkembangan kognitif anak tergolong pada kategori sangat baik dengan skor

rata-rata umum 2,57.

3. Kegiatan pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan dapat dijadikan

sebagai kegiatan dalam meningkatkan perkembangan kognitif anak usia 5-6

tahun di TK Katolik Assisi Medan.

4. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah Model Pembelajaran

Kooperatif dengan Tipe Make a match dapat meningkatkan Perkembangan

(20)

57

5.2 Saran

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe make

a match (mencari pasangan) dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak, untuk itu disarankan:

1. Bagi pihak sekolah dapat menggunakan pembelajaran kooperatif tipe mencari

pasangan sebagai alternative meningkatkan perkembangan kognitif anak usia

5-6 tahun.

2. Bagi Guru menjadikan pembelajaran kooperatif sebagai solusi untuk

meningkatkan perkembangan kognitif anak dalam proses berpikirnya.

3. Bagi Kepala Sekolah agar Memperhatikan model pembelajaran kooperatif

yang digunakan disekolah dan menjadikan pembelajaran kooperatif tipe make

a match sebagai salah satu strategi belajar.

4. Bagi Peneliti kiranya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengetahuan

dalam mendidik anak Taman Kanak-Kanak usia 5-6 tahun.

5. Bagi peneliti selanjutnya agar menjadikan penelitian ini sebagai pedoman

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. 2012.

Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Bumi Aksara.

Aqib, Zainal dkk.

Penelitian Tindakan Kelas.

Bandung: Yrama Widya.

Dewi, Rosmala. 2010.

Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas

.

Unimed: Pasca Sarjana.

Fadlillah, M. 2012.

Desain Pembelajaran PAUD.

Yogyakarta: Ar-ruzz Media

Hartinah, Sitti. 2008.

Perkembangan Peserta Didik

. Jakarta: Kencana.

Isjoni, H. 2009.

Pembelajaran Kooperatif

. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jahja, Yudrik. 2011.

Psikologi Perkembangan

. Jakarta: Kencana.

Jamaris, Martini. 2006.

Perkembangan & Pengembangan Anak Usia Taman

Kanak-Kanak

. Jakarta: Grasindo.

Miftahul, Huda. 2011

. Cooperative Learning

. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58. 2009. Tentang

Standar Pendidikan

Anak Usia Dini

. Jakarta : Depdiknas.

Saleh, S. 2004.

Statistik Deskriptif.

Yogyakarta: AMP YKPN

Santrock, J.W. 2010.

Psikologi Pendidikan

. Jakarta: Kencana.

Slavin, Robert E. 2011.

Cooperative Learning

. Bandung: Nusa Media.

Sudjana. 2005.

Metode Statistika

. Bandung: Tarsito

Suprijono, A. 2010.

Cooperative Learning

. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Susanto, A. 2011.

Perkembangan Anak Usia Dini

. Jakarta: Kencana.

Yudha & Rudyanto. 2005.

Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan

Keterampilan Anak TK

. Jakarta: Depdiknas.

Yus, Anita. 2011.

Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak

.

Jakarta: Kencana.

Gambar

Tabel 2.1 Tingkat Pencapaian Perkembangan Kelompok Usia 5 - ≤ 6
Gambar 1: Desain Penelitian Tindakan Kelas Menurut Arikunto …….

Referensi

Dokumen terkait

perihal Uang Pengganti Biaya Cetak Blangko, dengan ini kami beritahukan. bahwa pungutan uang pengganti biaya cetak blangko

Pemerintah Indonesia juga telah menyatakan komitmennya untuk memerangi segala bentuk kejahatan terorisme yang dituangkan ke dalam Peraturan Pemerintah Pengganti

Telah banyak perturan undang- undang yang dapat mencegah terjadinya kegiatan tersebut dari mulai UUD 1945, KUHP dan undang-undang lain akan tetapi masyarakat

Dan tujuan penelitian pengembangan ini adalah: (1) Mengembangkan materi dalam platform Course Networking sebagai media pembelajaran secara blended learning dalam

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Penggunaan Pendapatan Badan Layanan Umum Pusat

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda, serta Penyediaan Prasarana dan Sarana Kepemudaan (Lembaran Negara Republik

[r]

DAMPAK PENERAPAN PELATIHAN TABATA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KECEPATAN ( SPEED ).. (Studi Eksperimen pada Atlet Futsal Puteri Anggota UKM Futsal UPI