i
PERSISTENSI KINERJA REKSA DANA DI INDONESIA
Oleh :
ARIF WIBOWO ALAN NIM : 212008605
KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS
: EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI
: MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
ii
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Jalan Diponegoro 52 -60 :(0298) 321212, 311881 Telex 322364 uksw Salatiga 50711 - Indonesia Fax. (0298) -321433
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
NAMA : Arif Wibowo Alan NIM : 212008605
Program Studi : Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kertas kerja:
Judul : “ Persistensi kinerja Reksa dana dI INDONESIA ” Pembimbing : Harijono, SE, MAF,M.Com (Hons), PhD
Tanggal diuji : 23 Agustus 2013 adalah benar-benar karya saya.
Di dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang Saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila kemudian terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.
Salatiga, 15 Agustus 2013 Yang memberi pernyataan,
iii
PERSISTENSI KINERJA REKSA DANA DI INDONESIA
Oleh :
ARIF WIBOWO ALAN NIM : 212008605
KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS
: EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI
: MANAJEMEN
Disetujui oleh:
Harijono,SE,MAF,M.Com (Hons), PhD Pembimbing
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
iv Abstract
Various forms of investment are offered one of these mutual funds. Mutual funds provide facilities for investors that capital adequacy and availability of time and knowledge to manage your portfolio by way of providing investment and management of portfolio managers who work full time and is always trying to get the best investment. Therefore to help the investors to choose mutual funds require information about mutual fund performance persistence.
This research aims to find out what is happening in the persistence stock mutual funds, fixed-income mutual funds, money market mutual funds, and mutual funds mix?. The Data used come from BAPEPAM, Central Bureau of statistics, and the web. Data are grouped into 2 groups, the winner and loser in comparison with 50% in each group and view the post-return 1, 2 and 3 annual mutual fund mutual fund winner and loser.
The results showed that: (1) the performance of mutual fund shares in Indonesia stock exchange happens persistence over a period of observation, (2) the performance of money market mutual funds in Indonesia Stock Exchange does not occur during persistence
v Saripati
Bermacam-macam bentuk investasi yang ditawarkan salah satunya Reksa dana. Reksa dana menyediakan fasilitas bagi investor yang kecukupan modal dan ketersediaan waktu dan pengetahuan untuk mengelola portofolio dengan cara menyediakan pengelolaan investasi dan manajer portofolio yang berkerja full time
dan selalu berusaha mendapatkan investasi yang terbaik. Oleh karena itu untuk membantu para investor untuk memilih reksa dana memerlukan informasi tentang persistensi kinerja reksa dana.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi persistensi di reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, dan reksa dana campuran?. Data yang digunakan berasal dari BAPEPAM, Biro Pusat Statistik, dan web. Data dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu winner dan loser dengan perbandingan 50% pada setiap kelompok dan melihat post-return 1 , 2 dan 3 tahunan pada reksa dana winner dan reksa dana loser.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kinerja reksa dana saham di Bursa Efek Indonesia terjadi persistensi selama periode pengamatan, (2) kinerja reksa dana pasar uang di Bursa Efek Indonesia tidak terjadi persistensi selama periode pengamatan, (3) kinerja reksa dana pendapatan tetap di Bursa Efek Indonesia terjadi persistensi selama periode pengamatan, dan (4) kinerja reksa dana campuran di Bursa Efek Indonesia belum cukup dapat dinyatakan terjadi atau tidak terjadi persistensi selama periode pengamatan.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus Mempelai Pria Sorga, Dia kepala yang mengerjakan segala sesuatunya bagi tubuh-Nya sehingga kertas kerja ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan kertas kerja ini lebih lanjut, akan penulis terima dengan senang hati.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini. Akhirnya, ketidak sempurnaan hasil pekerjaan dari kehidupan yang belum sempurna, meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis telah mencurahkan semua kemampuan, namun penulis sangat menyadari bahwa hasil penyusunan makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis. karena itu penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Salatiga, 12 Agustus 2013
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang menyatakan kasih kemurahan-Nya pada yang bersandar pada-Nya, Sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Hari Sunarto, SE, MBA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
2. Ibu Roos Kities Andadari, SE, MBA, Ph.D, selaku Kaprogdi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
3. Harijono,SE,MAF,M.Com (Hons), Phd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia dengan sabar meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga dan senantiasa memberikan dukungan, kritik, perhatian, dan motivasi selama membimbing penulis menyelesaikan kertas kerja ini.
4. Seluruh dosen dan staff pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW, yang selama ini telah membagi pengetahuan kepada penulis selama penulis menuntut ilmu di FEB UKSW.
5. Seluruh keluarga besarku, orang tuaku, kakakku (Budi Tjahyadi, Andy Wibowo dan Hendro Baskoro) serta adik tercintaku (Alan Wiratama), serta saudara-saudaraku tercinta yang telah membantu, mendoakan dan memberi dukungan.
6. Teman-temanku: Kiki, Eni, Edo, Niko, Uut, Fela, Danny Group Anak kos (Daniel, Heri, Ivan, Yogi, Fibert, Koh Fred) yang selalu membantu dan membuat penulis semangat untuk terus menyelesaikan penelitian.
7. Semua pihak yang telah ikut andil dalam penyelesaian kertas kerja ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Salatiga, Agustus 2013
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Surat Penyertaan Keaslian Skirpsi ... ii
Halaman persetujuan/pengesahan ... iii
Abstract ... iv
Saripati ... v
Kata pengantar ... vi
Ucapan Terima kasih ... vii
Daftar Isi ... viii
Daftar Lampiran ... ix
Pendahuluan ... 1
Telaah Teoritis dan pengembangan model ... 4
Pengertian reksa dana ... 4
Pengukuran kinerja reksa dana ... 5
Pengertian persistensi ... 7
Metode penelitian ... 8
Jenis, sumber dan metode pengumpulan data ... 8
Populasi dan sample ... 8
Definisi operasional variabel ... 9
Metode Analisis ... 10
Hasil penelitian dan pembahasan ... 15
Rangking Berdasarkan Return Reksa Dana ... 15
Rangking Berdasarkan Jensen Alpha ... 27
Kesimpulan dan Implikasi ... 39
Kesimpulan ... 39
Implikasi ... 40
ix
Daftar Lampiran
1 PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Beragam alternatif dalam investasi yang menguntungkan di era globalisasi saat ini banyak ditawarkan, namun sering kali masyarakat pemodal dihadapkan pada permasalahan yang berkaitan dengan pemilihan instrumen investasi yang memiliki tingkat pengembalian dan risiko tertentu. Salah satu jenis investasi di pasar modal yaitu reksa dana. Reksa dana merupakan instrumen investasi yang dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal dan mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.
Berinvestasi pada perusahaan reksa dana menurut Waelan (2008) dapat membantu investor untuk menyelesaikan kendala seperti kecukupan modal dan ketersediaan waktu dan pengetahuan pengelolaan portofolio. Hal ini disebabkan karena perusahaan reksa dana dapat menyediakan dua fasilitas yang sulit dipenuhi oleh investor perorangan yaitu mencipatakan skala ekonomis dan berinvestasi melalui penggabungan dana investor. Kedua hal tersebut menciptakan investasi dalam jumlah yang besar, mempengaruhi harga saham di bursa dan menyediakan pengelolaan investasi dengan tenaga yang porofesional yang memiliki analis sekuritas dan manajer portofolio yang bekerja secara full time dan selalu berusaha mendapatkan hasil investasi terbaik.
2
Investor meghendaki kinerja yang baik sebaiknya tidak dalam 1 periode saja tetapi dalam beberapa periode berikutnya. Sehingga perlu bagi investor untuk mengetahui persistensi kinerja reksa dana tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian persistensi kinerja reksa dana menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Beberapa peneliti sebelumnya telah melakukan kajian tentang persistensi kinerja reksa dana. Seperti misalnya Grinblatt dan Titman (1992); Carhart (1997); Hendricks dkk. (1993) dan Volkman dan Wohar (1995) Droms dan Walker (2001) mereka menemukan bahwa kinerja return sebelumnya dari masing-masing reksa dana adalah sebuah permal yang signifikan untuk kinerja berikutnya.
Penelitian ini merupakan replikasi dari Fan & Addams (2012) yang meneliti tentang perilaku pasar yang berbasis di AS internasional hanya reksa dana yang berinvestasi di pasar ekuitas international dari tahun 2005-2009. Dalam penelitiannya tersebut, Fan & Addams menghitung persentase reksa dana
winner-winer, winner-loser, loser-loser, dan loser-winner”. Selain itu, juga
dihitung return pada post 1, 2. 3 tahunan baik winner dan loser untuk melihat perbedaan hasil dari winner dan loser. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa secara keseluruhan kinerja relatif dari sebuah reksa dana international dengan reksa dana international lainnya lebih terlihat berjalan secara acak dari pada menunjukkan trend yang persisten.
Penelitian ini juga melakukan perhitungan yang sama seperti dilakukan pada penelitian Fan & Addams (2012), namun yang membedakannya dari penelitian sebelumnya adalah: (1) perhitungan kinerja reksa dana tidak saja menggunakan
3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah kinerja reksa dana saham di Bursa Efek Indonesia mengalami persistensi?
2. Apakah kinerja reksa dana pendapatan tetap di Bursa Efek Indonesia mengalami persistensi?
3. Apakah kinerja reksa dana pasar uang di Bursa Efek Indonesia mengalami persistensi?
4. Apakah kinerja reksa dana campuran di Bursa Efek Indonesia mengalami persistensi?
Tujuan dan manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui persistensi kinerja reksa dana saham di Bursa Efek Indonesia. 2. Mengetahui persistensi kinerja reksa dana pendapatan tetap di Bursa Efek
Indonesia.
3. Mengetahui persistensi kinerja reksa dana pasar uang di Bursa Efek Indonesia. 4. Mengetahui persistensi kinerja reksa dana campuran di Bursa Efek Indonesia. Manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, antara lain:
1. Calon investor
4
2. Bagi penulis
Penulis berharap penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai persistence kinerja reksa dana saham, reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap melalui penerapan ilmu yang penulis peroleh selama mengikuti perkuliahan dan mengaplikasikannya ke dalam penelitian ini sehingga bermanfaat bagi penulis khususnya.
3. Peneliti lainnya
Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan masukan dan bahan referensi bagi mereka yang khususnya meneliti dengan tema yang mengenai persistence kinerja reksa dana saham, reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap.
II. TELAAH TEORITIS dan PENGEMBANGAN MODEL
Reksa Dana
Terdapat sejumlah pengertian tentang reksa dana. Menurut Pratomo dan Nugraha (2009), reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi yang telah mendapatkan izin dari Bapepam. Menurut Hadi (2013) menyatakan bahwa reksadana adalah satu jenis instrumen investasi, secara abstrack kita dapat membayangkan reksadana sebagai suatu instrumen investasi seperti sertifikat deposito.
Hermuningsih (2012) menyatakan bahwa Reksa dana adalah wadah dan pola pengelolaan dana modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-intrumen investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksa dana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam protodolio investasi, baik, berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuiriti lainya.
5
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portodolio efek oleh manajer investasi.
Tandelilin (2010) menyatakan bahwa reksa dana merupakan suatu jenis instrument investasi yang juga tersedia di pasar modal di Indonesia di samping saham, obligasi, dan sebagainya. Reksa dana mudahnya dapat diartikan sebagai wadah yang berisi sekumpulan sekuritas yang dikelola oleh perusahaan investasi dan dibeli oleh investor.
Kinerja Reksa Dana
Evaluasi kinerja portofolio akan memungkinkan kita untuk mengindentifikasi tingkat return portofolio yang relatif lebih tinggi dibanding return portofolio lainnya, dan return tersebut juga sesuai dengan tingkat risiko yang ditanggung (Tandelilin, 2010). Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan faktor lainnya seperti risiko portofolio dan tujuan investasi. Dalam melakukan evaluasi kinerja portofolio terdapat tiga metode pengukuran kinerja portofolio berdasarkan risk adjusted performance
yaitu: metode sharpe, metode Treynor, dan metode Jensen Alpha. Dalam metode penelitian ini pengukuran kinerja reksa dana menggunakan metode jensen alpha karena metode ini mempertimbangkan resiko dengan model CAPM dan pada penelitian ini juga menggunakan dengan metode return.
1. Metode Jensen
Metode ini didasarkan pada konsep security market line yang merupakan garis yang menghubungkan portofolio pasar dengan kesempatan investasi bebas resiko yaitu persamaan garis yang melewati titik (0,Rf) dan ( 1, Rm ). Garis security market line memperlihatkan hubungan antaara
6
konsep security market line dapat diformulasikan dengan persamaan berikut ( Sharpe, Alexander dan Bailey, 1999 : 445 ) :
Rsml = Rf + (E(Rm) – Rf ) βi ... (1)
Dimana:
Rsml = return security market line 7
Rf = rata-rata tingkat return bebas resiko
E(Rm) = rata-rata return pasar
β i = beta portofolio investasi
Persamaan indeks Jensen dan indeks Treynor adalah sama-sama menggunakan garis pasar sekuritas. Sedangkan perbedaanya bahwa indeks Treynor sama dengan slope garis yang menghubungkan posisi portofolio dengan return bebas resiko, sedangkan indeks Jensen merupakan selisih antara return rata-rata dan return portofolio acuan. Perbedaan ini biasanya disebut alfa atau differentia return portofolio dan dinotasikan:
α i = E(Ri) – Rsml ... (2)
atau
α i = E(Ri) - [Rf+ (E(Rm) - Rf) βi] ... (3)
Berdasarkan uraian di atas, maka Jensen dapat dimodifikasi dengan menggunakan formula sebagai berikut :
Ji = ( Ri – Rf ) - ( Rm – Rf ) βi ... (4)
Dimana:
Ji = indeks Jensen (bisa juga dinyatakan dengan alfa = α )
Rf = rata-rata tingkat return bebas resiko
Rm = rata-rata return pasar Ri = rata-rata return investasi
7
Metode Return berdasarkan penelitian Fan & Addams (2012) merupakan metode untuk mengukur kinerja reksa dana, dengan menghitung tingkat pengembalian yang didapat dari nilai besarnya nilai NAB. Semakin besar nilainya semakin bagus kinerjanya.
Persistensi
Menurut Fans & Addams (2012) pada penelitian “ performance persistensi of
international mutual funds” mengatakan bahwa persistensi pada ranking terjadi bila
ranking winner tetap winner dan loser tetap loser. Sedangkan pada return setelah rangking dikatakan persitensi bila selisih return positif pada return kinerja rangking atas dan rangking bawah.
Dari perspektif akademik, menilai keberadaan dan kemampuan persistensi manajerial reksa dana adalah tes penting dari hipotesis pasar yang efisien; bukti kemampuan persisten akan mendukung penolakan terhadap bentuk semi-kuat (Bollen dan Busse, 2004). Grossman dan Stiglitz (1980) dalam Bollen dan Busse (2004) menyatakan bahwa kita tidak harus mengharapkan bahwa harga sekuritas sepenuhnya mencerminkan informasi yang lengkap tentang individu, sebaliknya, tidak ada imbalan untuk berusaha mencari informasi baru yang mahal. Dalam konteks kinerja reksa dana, kita harus mengharapkan beberapa fund manager untuk memiliki keuntungan informasi. Berk dan Green (2004) menunjukkan secara teoritis bahwa keunggulan informasi seorang manajer dana akan berumur pendek ketika investor mengarahkan modal mereka untuk pemenang terakhir (Bollen dan Busse, 2004).
8
mana ia muncul dari biaya tetap tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa fund manager
memiliki keterampilan pemilihan saham sedikit, karena dana dengan performa terbaik menghasilkan keuntungan unggul hanya dengan memegang saham yang baru memiliki imbal hasil yang tinggi.
III. Metode Penelitian
Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif berupa:
1. Data penutupan pada return NAB bulanan pada masing-masing reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, dan reksa dana campuran tahun 2008-2012, yang diperoleh dari Bapepam.
2. Data penutupan pada return IHSG bulanan tahun 2008-2012, yang diperoleh dari www.yahoo.finance.com
3. Data SBI bulanan tahun 2008-2012, diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS) Data yang digunakan adalah data sekunder historis, dimana diperoleh melalui berbagai macam sumber seperti data NAB reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, dan reksa dana campuran diperoleh dari BAPEPAM statistik bulanan tahun 2008-2012, suku bunga bulanan diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS) dan harga penutupan IHSG bulanan diperoleh dari www.yahoo.finance.com. Pengumpulan data-data sebagaimana disebutkan di atas menggunakan metode dokumentasi.
Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana saham, reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran yang tercatat di Bapepam dalam kurung waktu penelitian (periode 2008-2012).
9
a. Reksa dana Saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, dan reksa dana campuran di Bapepam pada kurun waktu penelitian (periode 2008-2012).
b. Tersedia data NAB Reksa dana selama kurun waktu penelitian (periode 2008-2012)
c. Minimal data History Nab lebih dari 1 tahun selama kurun waktu penelitian ( periode 2008-2012)
Berdasarkan pada kriteria pengambilan sampel seperti yang telah disebutkan di atas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 67 untuk reksa dana saham, 93 untuk pendapatan tetap, 26 untuk pasar uang, dan 60 reksa dana campuran. Daftar reksa dana yang masuk dalam kriteria sampel dapat dilihat pada bagian lampiran.
Definisi Operasional Variabel
Definsi operasional adalah dari variable-variabel yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan cara pengukuran dari masing-masing variabel tersebut. Pengertian dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Return bulanan Reksa dana
Return Reksa Dana = (NABt – NAB t-1) / -1 Dimana:
RPt = return reksa dana saham p bulan t.
NAB t = NAB reksa dana saham p akhir bulan t NAB t-1 = NAB reksa dana saham p akhir bulan t-1 b. Return bulanan investasi bebas (Risk free rate)
terakhir, dengan rumus: RFt = SBIt / 12
Dimana:
10
c. Return bulanan IHSG Menghitung dengan rumus: RM,t = (IHSGt –IHSGt-1) / -1 dimana:
RM,t = Return pasar bulan t IHSGt = IHSG akhir bulan t IHSGt-1 = IHSG akhir bulan t-1 d. Jensen Alpha bulanan
αp = (Rp - Rf )-βp (Rm- Rf )
Dimana
αp = Nilai alpha portofolio Rp = Return portofolio rata-rata
Rf = Suku bunga bebas risiko rata-rata
Βp = Beta portofolio Rm = Return pasar rata-rata
Metode Analisis
a. Metode Return
Pada penggunaan metode return menggunakan 2 perhitungan untuk menentukan persistensi kinerja reksa dana yaitu: perhitungan presentase reksa dana saham winner dan loser berdasarkan kinerja sebelumnya dan perhitungan Post-Return untuk reksa dana winner dan loser.
Pertama perhitungan persentase reksa dana saham winner dan loser
berdasarkan kinerja tahun sebelumnya. Berikut langkah-langkah perhitungannya untuk menentukan persistensi kinerja reksa dana :
1. Menghitung return NAB reksa dana
11
3. Mengelompokkan rangking atas dan rangking bawah dengan perbandingan 50% dengan menghapus nilai tengah bila jumlah reksa dana ganjil agar menjadi genap.
4. Melakukan hal sama seperti langkah 1-3, dengan menggunakan data return NAB reksa dana pada tahun berikutnya.
5. Menentukan persistensi dengan melihat rangking atas dan bawah reksa dana pada tahun tersebut dibandingkan dengan rangking reksa dana pada tahun berikutnya dengan melihat konsistensi pada setiap rangking atas maupun bawah.
6. Kriteria dalam penentuan persistensi pada persentase konsistensi kinerja reksa dana yaitu:
Persentase winner tetap winner lebih dari 50% terjadi persistensi.
Persentase loser tetap loser lebih dari 50% terjadi persistensi.
Persentase winner ke loser lebih 50% tidak terjadi persistensi.
Perserntase loser ke winner lebih dari 50% tidak terjadi persistensi.
Kedua perhitungan Post-Return untuk reksa dana winner dan loser. Berikut langkah-langkah perhitungannya :
1. Menghitung return NAB reksa dana.
2. Merangking return NAB dari tertinggi ke terendah dengan
menggunakan hasil return akhir tahun.
3. Mengelompokkan rangking atas maupun rangking bawah
dengan persentase 50% dengan menghapus nilai tengah jika jumlah reksa dana ganjil agar menjadi genap.
4. Menghitung nilai rata-rata pada kelompok rangking atas
12
5. Mengulang lagi langkah dari 1-4 untuk 1-3 tahun berikutnya. 6. Menghitung perbedaan rangking atas dengan rangking bawah
setiap tahun penelitian.
7. Kriteria dalam penentuan persistensi dengan melihat hasil
selisih antara winner dan loser:
Selisih nilai positif maka terjadi persistensi.
Selisih nilai negatif maka tidak terjadi persistensi.
b. Jensen Alpha
Pada penggunaan metode Jensen Alpha menggunakan 2 perhitungan untuk menentukan persistensi kinerja reksa dana yaitu: perhitungan presentase reksa dana saham winner dan loser berdasarkan kinerja sebelumnya dan perhitungan Post-Return untuk reksa dana winner loser.
Pertama perhitungan persentase reksa dana saham winner dan loser
berdasarkan kinerja tahun sebelumnya. Berikut langkah-langkah perhitungannya untuk menentukan persistensi kinerja reksa dana :
1. Menghitung return reksa dana, return IHSG, dan SBI.
2. Menghitung return reksa dana yang diinginkan investor dengan cara selisih return nab dengan suku bunga bebas resiko dan menghitung nilai return yang terjadi dengan menghitung selisih return ihsg dengan suku bunga bebas resiko.
3. Menghitung Jensen Alpha dengan menggunakan excel dengan cara membandingkan nilai return yang diharapkan investor dengan nilai
return yang terjadi dengan data bulanan dalam 1 tahun. 4. Merangking hasil nilai Jensen Alpha dari tinggi ke rendah.
5. Mengelompokkan Jensen Alpha pada rangking atas maupun rangking bawah dengan persentase 50% dengan menghapus nilai tengah jika jumlah reksa dana ganjil agar menjadi genap.
13
7. Membandingkan rangking Jesen Alpha pada tahun tersebut dengan rangking jensen alpha pada tahun berikutnya dengan melihat konsistensi pada setiap rangking atas maupun bawah.
8. Kriteria dalam penentuan persistensi dengan melihat persentase konsistensi kinerja reksa dana yaitu:
Persentase winner tetap winner lebih dari 50% terjadi persistensi.
Persentase loser tetap loser lebih dari 50% terjadi persistensi.
Persentase winner ke loser lebih 50% tidak terjadi persistensi.
Perserntase loser ke winner lebih dari 50% tidak terjadi persistensi. Kedua perhitungan Post-Return untuk reksa dana winner dan loser. Berikut langkah-langkah perhitungannya :
1. Menghitung return reksa dana, return IHSG, dan SBI
2. Menghitung return reksa dana yang diinginkan investor dengan cara
selisih return nab dengan suku bunga bebas resiko dan menghitung nilai return yang terjadi dengan menghitung selisih return ihsg dengan suku bunga bebas resiko
3. Menghitung Jensen Alpha dengan menggunakan excel dengan cara
membandingkan nilai return yang diharapkan investor dengan nilai return yang terjadi dengan data bulanan dalam 1 tahun
4. Merangking hasil nilai Jensen Alpha dari tinggi ke rendah
5. Mengelompokkan Jensen Alpha pada rangking atas maupun rangking
bawah dengan persentase 50% dengan menghapus nilai tengah bila jumlah reksa dana ganjil agar menjadi genap
6. Mengulang lagi langkah dari 1-5 untuk 1-3 tahun berikutnya.
7. Menghitung perbedaan rangking atas dengan rangking bawah setiap
tahun penelitian
8. Jika selisih nilai positif maka terjadi persistensi, sedangkan nilai
14
9. Kriteria dalam penentuan persistensi dengan melihat hasil selisih
antara winner dan loser:
Selisih nilai positif maka terjadi persistensi.
Selisih nilai negatif maka tidak terjadi persistensi.
Dengan menggunakan kedua metode perhitungan baik itu metode return dan metode Jensen Alpha, maka nantinya akan ada empat tabel hasil perhitungan untuk masing-masing reksa dana yang diamati yaitu reksa dana saham, reksa dana pasar uang, pendapatan tetap dan reksa dana campuran. Keempat tabel hasil perhitungan yang dimaksud adalah (1) tabel hasil perhitungan persentase reksa dana saham winner dan loser dengan menggunakan metode
return, (2) tabel hasil perhitungan post-return reksa dana saham winner dan loser dengan menggunakan metode return, (3) tabel hasil perhitungan persentase reksa dana saham winner dan loser dengan menggunakan metode Jensen Alpha, (4) tabel hasil perhitungan post-return reksa dana saham
winner dan loser dengan menggunakan metode Jensen Alpha.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, selanjutnya ditentukan kriteria penilaian peristensi kinerja reksa dana sebagai berikut:
Jika ke 4 tabel hasil perhitungan dinyatakan persistensi maka terjadi persistensi
Jika dari ke 4 tabel hasil perhitungan, 3 tabel diantaranya dinyatakan persistensi maka terjadi persistensi
Jika dari 4 tabel hasil perhitungan, 2 tabel diantaranya dinyatakan persistensi maka belum cukup dapat dinyatakan terjadi atau tidak terjadi perssitensi selama periode pengamatan.
Jika dari 4 tabel hasil perhitungan, 3 tabel diantaranya dinyatakan tidak persistensi maka tidak terjadi persistensi
15 IV. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
Rangking Berdasarkan Return Reksa Dana
Saham
Tabel a.1 Persentase Reksa dana saham winner dan loser berdasarkan pada kinerja tahun sebelumnya
Berdasarkan tabel a.1. tampak bahwa pada tahun 2008, persentase reksa dana saham winner yang masih tetap konsisten pada tahun berikutnya sama besar dengan persentase reksa dana saham loser yaitu masing-masing sebesar 53%. Selanjutnya pada tahun 2009, reksa dana saham winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya ternyata mempunyai persentase yang lebih kecil (57%) dibandingkan
16
reksa dana saham loser yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya (62%). Kecenderungan yang sama juga tampak pada tahun 2011 dimana persentase reksa dana saham winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya lebih kecil (46%) bila dibandingkan dengan persentase reksa dana saham loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (54%). Sementara itu, hasil berbeda ditunjukkan pada tahun 2010, dimana persentase reksa dana saham winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya justru lebih besar (59%) dibandingkan persentase reksa dana saham loser
yang tetap konsisten di tahun berikutnya (54%). Secara keseluruhan pada tahun 2008-2011 menunjukkan bahwa reksa dana saham winner yang masih persisten di tahun berikutnya adalah sebesar 54%, sedangkan reksa dana saham loser yang masih
persisten di tahun berikutnya adalah sebesar 57%.
Tabel a.2 Post-return untuk Reksa dana saham winner dan loser
17
yang lebih kecil (0,0214). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 1 tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
Pada periode 2 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,0912) dan 2010 (0,0314), sedangkan sebalikbya rata-rata return yang lebih kecil terjadi patahun 2009 (-0,0406). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar melampui total rata-rata return yang lebih kecil (0,0273). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 2 tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
Pada periode 3 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,0275), sedangkan sebaliknya rata-rata return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2009 (-0,0252). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar melampui total rata-rata return yang lebih kecil (0,0011). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 3 tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksa dana saham. Tampak bahwa tabel a.2 yang menunjukkan Post-return untuk Reksa dana saham winner dan loser
konsisten dengan tabel a.1 Persentase Reksa dana saham winner dan loser
18 Pendapatan Tetap
Tabel b.1 Persentase Reksa dana pendapatan tetap winner dan loser
berdasarkan pada kinerja tahun sebelumnya
Previous year Following year Number of funds Percentage 2008 Winner Winner 10 45%
19
tahun 2009, di mana persentase reksa dana pendapatan tetap winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya justru lebih kecil (75%) dibandingkan persentase reksa dana pendapatan tetap loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (84%) dan 2011, di mana persentase reksa dana pendapatan tetap winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya justru lebih kecil (71%) dibandingkan persentase reksa dana pendapatan tetap loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (74%). Secara keseluruhan pada tahun 2008-2011 menunjukkan bahwa reksa dana pendapatan tetap
winner yang masih persisten di tahun berikutnya adalah sebesar 71%, sedangkan reksa dana pendapatan tetap loser yang masih persisten di tahun berikutnya adalah sebesar 72%.
Tabel b.2 Post-return untuk Reksa dana pendapatan tetap winner dan loser
One-year Two-year Three-year
20
Pada periode 2 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,0085), 2009 (0,0282) dan 2010 (0,0215). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar melampui total rata-rata return yang lebih kecil (0,0194). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 2 tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
Pada periode 3 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2009 (0,0225), sedangkan sebaliknya rata-rata return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2008 (-0,0310). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih kecil melampui total rata-rata
return yang lebih besar (-0,0043). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 3 tahun sesudah tahun dasar tidak terjadi persistensi.
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksa dana pendapatan tetap. Tampak bahwa tabel b.2 yang menunjukkan Post-return untuk Reksa dana pendapatan tetap
winner dan loser konsisten dengan tabel b.1 Persentase Reksa dana pendapatan tetap
21 Pasar Uang
Tabel c.1 Persentase Reksa dana Pasar uang winner dan loser berdasarkan pada kinerja tahun sebelumnya
Previous year Following year Number of funds Percentage 2008 Winner Winner 2 29%
22
konsisten pada tahun berikutnya sama besar dengan persentase reksa dana pasar uang
loser yaitu masing-masing sebesar 22%. Sementara itu, hasil berbeda di tunjukkan pada tahun 2011, di mana persentase reksa dana pasar uang winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya justru lebih kecil (27%) dibandingkan persentase reksa dana pasar uang loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (36%). Secara keseluruhan pada tahun 2008-2011 menujukkan bahwa reksa dana pendaptan tetap
winner yang masih persistensi pada tahun berikutnya sebesar 28%, sedangkan reksa dana pasar uang loser yang masih mengalami persistensi pada tahun berikutnya adalah sebesar 31% .
Tabel c.2 Post-return untuk Reksa dana pasar uang winner dan loser
One-year Two-year Three-year 2008 Winner -0,000000001422 0,000000000065 -0,000000000079 Loser 0,000000000053 0,000000000411 -0,000000000223 2009 Winner 0,000000000068 -0,000000000163 0,000000000004 Loser 0,000000000285 -0,000000000038 -0,000000000022 2010 Winner -0,000000000170 0,000000000003
Loser -0,000000000029 -0,000000000018 2011 Winner -0,000000000046 Loser 0,000000000021
Rata-rata Winner -0,000000000393 -0,000000000032 -0,000000000037 Return Loser 0,000000000083 0,000000000118 -0,000000000122
Tabel c.2 menunjukkan bahwa pada periode 1 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2008 0,000000001475), 2009 0,000000000218), 2010 0,000000000141) dan 2011 (-0,000000000067). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return
23
Pada periode 2 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2010 (0,000000000021), sedangkan sebaliknya rata-rata return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2008 (-0,000000000346) dan 2009 (-0,000000000125). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return
yang lebih kecil melampui total rata-rata return yang lebih besar (-0,000000000150). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 2 tahun sesudah tahun dasar tidak terjadi persistensi.
Pada periode 3 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,000000000144) dan 2009 (0,000000000027). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return
yang lebih besar melampui total rata-rata return yang lebih kecil (0,000000000085). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 3 tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksa dana pasar uang. Tampak bahwa tabel c.2 yang menunjukkan Post-return untuk Reksa dana pasar uang winner dan
loser konsisten dengan tabel c.1 Persentase Reksa dana pasar uang winner dan loser
24 Campuran
Tabel d.1 Persentase Reksa dana Campuran winner dan loser berdasarkan pada kinerja tahun sebelumnya
Previous year Following year Number of funds percentage 2008 winner winner 7 37%
25
persentase reksa dana campuran winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya lebih kecil (46%) bila dibandingkan dengan persentase reksa dana campuran loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (50%). Sementara itu, hasil berbeda ditunjukkan pada tahun 2008, dimana persentase reksa dana campuran
winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya justru lebih besar (37%) dibandingkan persentase reksa dana campuran loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (26%). Secara keseluruhan pada tahun 2008-2011 menunjukkan bahwa reksa dana campuran winner yang masih persisten di tahun berikutnya adalah sebesar 53%, sedangkan reksa dana pendapatan tetap loser yang masih persisten di tahun berikutnya adalah sebesar 56%.
Tabel d.2 Post-return untuk Reksa dana Campuran winner dan loser
one-year Two-year Three-year
26
Pada periode 2 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,54490) dan 2010 (0,00122), sedangkan sebaliknya rata-rata return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2009 (-0,02160). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar melampui total rata-rata return yang lebih kecil (0,17484). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 2 tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
Pada periode 3 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih kecil terjadi pada tahun 2008 (-0,06366) dan 2009 (-0,05303). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar melampui total rata-rata return yang lebih kecil (-0,05835). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 3 tahun sesudah tahun dasar tidak terjadi persistensi.
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksa dana campuran. Tampak bahwa tabel d.2 yang menunjukkan Post-return untuk Reksa dana campuran winner dan
loser tidak konsisten dengan tabel d.1 Persentase Reksa dana campuran winner dan
27 Rangking Berdasarkan Jensen Alpha
Saham
Tabel a.1.1 Persentase Reksa dana saham winner dan loser berdasarkan pada kinerja tahun sebelumnya
Previous year Following year Number of funds Percentage 2008 Winner Winner 10 59%
28
persentase reksa dana saham winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya lebih kecil (50%) bila dibandingkan dengan persentase reksa dana saham loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (54%). Sementara itu, hasil berbeda ditunjukkan pada tahun 2010, dimana persentase reksa dana saham winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya justru lebih besar (55%) dibandingkan persentase reksa dana saham loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (50%). Secara keseluruhan pada tahun 2008-2011 menunjukkan bahwa reksa dana saham winner yang masih
persisten di tahun berikutnya sama besar dengan reksa dana saham loser yaitu masing-masing sebesar 58%.
Tabel a.1.2 Post-return untuk Reksa dana saham winner dan loser
One-year Two-year Three-year 2008 Winner 0,002389 -0,002785 -0,002162 Loser -0,000068 -0,007751 -0,004121 2009 Winner -0,003580 -0,001429 -0,003354 Loser -0,007826 -0,003822 -0,002952 2010 Winner -0,001598 -0,001016
Loser -0,001885 -0,004046 2011 Winner -0,001867 Loser -0,004014
Rata-rata Winner -0,001164 -0,001743 -0,002758 Retrun Loser -0,003448 -0,005206 -0,003537
29
Pada periode 2 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,004965), 2009 (0,002394) dan 2010 (0,003030). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar melampui total rata-rata return yang lebih kecil (0,003463). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 2 tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
Pada periode 3 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,001959), sedangkan sebaliknya rata-rata return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2009 (-0,000402). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar melampui total rata-rata return yang lebih kecil (0,000778). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 3 tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksa dana saham. Tampak bahwa tabel a.1.2 yang menunjukkan Post-return untuk Reksa dana saham winner dan loser
konsisten dengan tabel a.1.1 Persentase Reksa dana saham winner dan loser
30 Pendapatan Tetap
Tabel b.1.1 Persentase Reksa dana pendapatan tetap winner dan loser
berdasarkan pada kinerja tahun sebelumnya
31
berikutnya lebih besar (45%) bila dibandingkan dengan persentase reksa dana pendapatan tetap loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (39%). Sementara itu, hasil berbeda ditunjukkan pada tahun 2011, di mana persentase reksa dana pendapatan tetap winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya justru lebih kecil (49%) dibandingkan persentase reksa dana pendapatan tetap loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (54%). Secara keseluruhan pada tahun 2008-2011 menunjukkan bahwa reksa dana pendapatan tetap winner yang masih persisten di tahun berikutnya adalah sebesar 54%, sedangkan reksa dana pendapatan tetap loser
yang masih persisten di tahun berikutnya adalah sebesar 53%.
Tabel b.1.2 Post-return untuk Reksa dana pendapatan tetap winner dan loser
one-year
Rata-rata Winner 0,00076 0,00146 0,00316 Return Loser 0,00151 0,00144 0,00099
32
Pada periode 2 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,00017) dan 2010 (0,00184), sedangkan sebaliknya rata-rata return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2009 (-0,00195). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar melampui total rata-rata return yang lebih kecil (0,00002). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 2 tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
Pada periode 3 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,00384) dan 2009 (0,00050). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar melampui total rata-rata return yang lebih kecil (0,00217). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 3 tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksa dana pendapatan tetap . Tampak bahwa tabel b.1.2 yang menunjukkan Post-return untuk Reksa dana pendaptan tetap
33 Pasar Uang
Tabel c.1.1 Persentase Reksa dana pasar uang winner dan loser berdasarkan pada kinerja tahun sebelumnya
Previous year Following year Number of funds Percentage 2008 Winner Winner 4 57%
Berdasarkan tabel c.1.1 tampak bahwa pada tahun 2008, persentase reksa dana pasar uang winner yang masih tetap konsisten pada tahun berikutnya ternyata mempunyai persentase yang lebih besar (57%) dibandingkan dengan reksa dana pasar uang loser yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya (43%). Kencederungan yang sama juga tampak pada tahun 2010 di mana persentase reksa dana pasar uang
34
tahun 2009, di mana persentase reksa dana pasar uang winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya justru lebih kecil (44%) dibandingkan persentase reksa dana pasar uang loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (56%) dan pada tahun 2011, di mana persentase reksa dana pasar uang winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya justru lebih kecil (45%) dibandingkan persentase reksa dana pasar uang loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (55%). Secara keseluruhan pada tahun 2008-2011 menujukkan bahwa reksa dana pendaptan tetap winner yang masih
persistensi pada tahun berikutnya sebesar 38%, sedangkan reksa dana pasar uang
loser yang masih mengalami persistensi pada tahun berikutnya adalah sebesar 41% . Tabel c.1.2 Post-return untuk Reksa dana pasar uang winner dan loser
One-year Two-year Three-year 2008 Winner -0,005983709111 -0,005416666668 -0,005486245194 Loser -0,005983707506 -0,005416666627 -0,005486245207 2009 Winner -0,005416666648 -0,005486245191 -0,004807320865 Loser -0,005416666657 -0,005486245202 -0,004807192994 2010 Winner -0,005486245207 -0,004807320866
Loser -0,005486245186 -0,004807192993 2011 Winner -0,004807216243 Loser -0,004807320867
Rata-rata Winner -0,005423459302 -0,005236744242 -0,005146783029 Return Loser -0,005423485054 -0,005236701607 -0,005146719101
Tabel c.1.2 menunjukkan bahwa pada periode 1 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return yang lebih besar terjadi pada tahun 2009 (0,000000000010) dan 2011 (0,000000104625), sedangkan sebaliknya rata-rata
return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2008 (-0,000000001605) dan 2010 (-0,000000000021). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return
35
Pada periode 2 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2009 (0,000000000011), sedangkan sebaliknya rata-rata return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2008 (-0,000000000042) dan 2010 (-0,000000127872). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return
yang lebih kecil melampui total rata-rata return yang lebih besar (-0,000000042634). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 2 tahun sesudah tahun dasar tidak terjadi persistensi.
Pada periode 3 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,000000000013), sedangkan sebaliknya rata-rata return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2009 (-0,000000127871). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih kecil melampui total rata-rata return yang lebih besar (-0,000000063929). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 3 tahun sesudah tahun dasar tidak terjadi persistensi.
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksa dana pasar uang. Tampak bahwa tabel c.1.2 yang menunjukkan Post-return untuk Reksa dana pasar uang winner dan
loser tidak konsisten dengan tabel c.1.1 Persentase Reksa dana pasar uang winner dan
36 Campuran
Tabel d.1.1 Persentase Reksa dana Campuran winner dan loser berdasarkan pada kinerja tahun sebelumnya.
Previous year Following year Number of funds percentage 2008 winner Winner 15 79%
37
dana campuran winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya justru lebih kecil (79%) dibandingkan persentase reksa dana campuran loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (84%) dan 2010, di mana persentase reksa dana campuran winner
yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya justru lebih kecil (57%) dibandingkan persentase reksa dana campuran loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (61%). Secara keseluruhan pada tahun 2008-2011 menunjukkan bahwa reksa dana campuran winner yang masih persisten di tahun berikutnya adalah sebesar 59%, sedangkan reksa dana campuran loser yang masih persisten di tahun berikutnya adalah sebesar 60%.
Tabel d.1.2. Post-return untuk Reksa dana Campuran winner dan loser
One-year Two-year Three-year 2008 Winner 0,0000279 -0,0031889 -0,0053026 Loser -0,0124555 0,0743161 -0,0096822 2009 Winner -0,0034935 -0,0069242 -0,0080038 Loser 0,0595087 -0,0089456 -0,0047001 2010 Winner -0,0061035 -0,0062968
Loser -0,0080707 -0,0069774 2011 Winner -0,0046195 Loser 0,0035420
Rata-rata Winner -0,0035472 -0,0054700 -0,0066532 Retrun Loser 0,0106312 0,0194644 -0,0071912
38
Pada periode 2 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2009 (0,0020213) dan 2010 (0,0006806), sedangkan sebaliknya rata-rata return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2008 (-0,0775049). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih kecil melampui total rata-rata return yang lebih besar (-0,0249343). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 2 tahun sesudah tahun dasar tidak terjadi persistensi.
Pada periode 3 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,0043796), sedangkan sebaliknya rata-rata return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2009 (-0,0033037). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar melampui total rata-rata return yang lebih kecil (0,0005380). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 3 tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksa dana campuran. Tampak bahwa tabel d.1.2 yang menunjukkan Post-return untuk Reksa dana campuran winner dan
loser tidak konsisten dengan tabel d.1.1 Persentase Reksa dana campuran winner dan
loser berdasarkan pada kinerja tahun sebelumnya.
Setelah melakukan analisis pada masing-masing reksa dana saham maka dapat dikemukakan beberapa hal berikut ini.
39
investasi di saham terlihat dari hasil penelitian. Maka diperlukan balancing karena kinerja reksa dana saham naik dan turun.
Terjadinya persistensi kinerja reksa dana pendapatan tetap karena investasi di pendapatan tetap dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Besaran tingkat suku bunga diatur oleh Bank Indonesia yang akan mengalami perubahan pada tiga bulan dan enam bulan dalam waktu satu tahun. Perubahan yang terjadi pada tingkat suku bunga dapat menyebabkan adanya fluktuasi pada harga obligasi. Dalam hal ini, jika terjadi kenaikan pada tingkat suku bunga maka pendapatan tetap pun akan bergerak turun dan sebaliknya jika terjadi penurunan pada tingkat suku bunga maka diikuti dengan kenaikan pada pendapatan tetap. Hal ini menunjukan bahwa adanya korelasi negatif diantara tingkat suku bunga dengan besarnya investasi dipendapatan tetap terlihat dari hasil penelitian. Pada pendapatan tetap merupakan investasi jangka panjang untuk menghindari fluktuasi.
Tidak terjadinya persistensi reksa dana pasar karena pasar uang investasinya dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Besaran tingkat suku bunga diatur oleh Bank Indonesia yang akan mengalami perubahan pada tiga bulan dan enam bulan dalam waktu satu tahun. Perubahan yang terjadi pada tingkat suku bunga dapat menyebabkan adanya fluktuasi pada pasar uang ini terlihat dari hasil penelitian. Dalam hal ini, jika terjadi kenaikan pada tingkat suku bunga maka pasar uang pun akan bergerak naik dan sebaliknya jika terjadi penurunan pada tingkat suku bunga maka diikuti dengan penurunan pada pasar uang. Hal ini menunjukan bahwa adanya korelasi positif diantara tingkat suku bunga dengan besarnya investasi.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
40
1. Kinerja reksa dana saham di Bursa Efek Indonesia terjadi persistensi selama periode pengamatan.
2. Kinerja reksa dana pendapatan tetap di Bursa Efek Indonesia terjadi persistensi selama periode pengamatan.
3. Kinerja reksa dana pasar uang di Bursa Efek Indonesia tidak terjadi persistensi selama periode pengamatan.
4. Kinerja reksa dana campuran di Bursa Efek Indonesia belum cukup dapat dinyatakan terjadi atau tidak terjadi persistensi selama periode pengamatan.
Implikasi penelitian
41
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji dan Pakarti, P., 2006, Pengantar Pasar Modal, Rineka Cipta, Jakarta
Anwar dan Jusuf, 2008, Pasar Modal Sengai Sarana Pembiayaan dan Investasi, Alumni, Bandung
Cahart, M.M. (1997). “On persistence in mutual fund performance”. Journal of finance, 52. 57-82
Droms, W.G., & Walker, D. A. (2001). “Performance persistence of international mutual funds”. Global Financial Research, 69, 133-157
Fan, yohong dan Addams, H.Lon. (2012). “ United States-based international mutual funds: Performance and persistence”. Financial Services Review 21 (2012) 51-61
Grinblatt, M., & Titman, S. (1992). “The persistence of mutual fund performance”. Jounal of finance, 47, 1977-1984
Hendricks, D. And Patel, J. And Zeckhauser, R. (1993). “ Hot Hands in Mutual Funds: Short-Run Persistennce of Relative Performane, 1974-1988”,
the joutnal of finance, vol.XLVIII, NO.1, page 93-130
Hermuningsih, Sri. 2012. Pengantar Pasar Modal Indonesia, edisi pertama, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Keswani, A. And Stolinm D. (2005). “ Mutual fund performance persistence and competition: A cross-sector analysis”
Pratomo, Eko Priyo dan Uvadillah Nugraha. 2009. Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi di EraModern, Gramedia, Jakarta
Rob Bauera, R., Ottenb, R., Dan Radc, A, T. (2006). “New Zealand mutual funds: measuring performance and persistence in performance”.
Accounting and Finance 46 347–363
Tandelilin, Prof. Dr. Eduardus, mba, cwm. 2010. Portofolio dan InvestasiI Teori dan Aplikasi Edisi pertama, kanisius, Yogyakarta
Volkman, DA. And Wohar, M. (1995), “Determinants of Persistence in Relative Performance of Mutual Funds”, The journal of Financial
42 http://personalfinance.kontan.co.id/
43
Lampiran
Daftar Reksa dana Saham yang masuk kriteria sampel
NO Reksa dana saham
1 Reksa Dana AAA Equity Fund 2 Reksa Dana AXA Citradinamis 3 Bahana Dana Prima
4 Batavia Dana Saham 5 Batavia Dana Saham Agro 6 Batavia Dana Saham Optimal 7 BNI Reksadana Berkembang 8 BNP Paribas Ekuitas
9 Reksa Dana BNP Paribas Insfrastruktur Plus 10 BNP Paribas MAXI Saham
11 BNP Paribas Pesona
12 Reksa Dana BNP Paribas Solaris 13 BNP Paribas Star
14 CIMB-Principal Equity Aggressive 15 Reksadana Dana Ekuitas Andalan 16 Reksa Dana Dana Ekuitas Prima 17 Reksadana Dana Pratama Ekuitas 18 Danareksa Mawar
19 Reksa Dana Danareksa Mawar Agresif 20 Reksa Dana Danareksa Mawar Fokus 10 21 Reksa Dana Danareksa Mawar Komoditas 10 22 Reksa Dana Danareksa Mawar Konsumer 10 23 Reksa Dana Makinta Growth Fund
24 Reksa Dana Makinta Mantap 25 FS IndoequityDividend Yield Fund
26 Reksa Dana First State Indoequity Peka Fund 27 First State Indoequity Sectoral Fund
28 First State Indoequity Value Select Fund 29 GMT Dana Ekuitas
30 Grow-2-Prosper
44
NO Reksa dana saham
33 Reksadana Lautandhana Equity
34 Reksa Dana Lautandhana Equity Progresif 35 Reksa Dana Mandiri Investa Atraktif 36 Mandiri Investa Ekuitas Dinamis 37 Mandiri Investa UGM
38 Manulife Dana Saham
39 Manulife Institutional Equity Fund 40 Manulife Saham Andalan
41 OSK Nusadana Indonesia Dynamic Resources Plus 42 OSKN Alpha Sector Rotation
43 Panin Dana Maksima
49 Reksa Dana Millenium Equity 50 Reksa Dana MNC Dana Ekuitas
51 Reksa Dana NISP Indeks Saham Progresif 52 Reksa Dana Schroder 90 Plus Equity Fund 53 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa 54 Reksa Dana Schroder Indo Equity Fund 55 Reksa Dana Simas Danamas Saham 56 Reksa Dana Trim Kapital Plus 57 Reksadana Dana Pratama Ekuitas 58 Reksadana Lautandhana Equity 59 Reksadana Mandiri Saham Atraktif 60 Rencana Cerdas
61 SAM Indonesian Equity Fund 62 Schroder Dana Prestasi Dinamis 63 Schroder Dana Prestasi Plus
64 Syailendra Equity Opportunity Fund 65 TRAM Consumption Plus
45
Daftar Reksa dana Pendapatan Tetap yang masuk kriteria sampel
NO Reksa dana Pendapatan tetap
1 AXA Maestro Obligasi Plus 2 Mandiri Investa Dana Utama 3 Mandiri Investa Keluarga
4 Manulife Dana Tetap Pemerintah 5 Manulife Obligasi Negara Indonesia II 6 Manulife Obligasi Unggulan
7 Manulife Pendapatan Bulanan II 8 Mega Dana Rido Tiga
9 Mega Rido Dua
10 Nikko Gebyar Indonesia Dua 11 Nikko Indah Nusantara Dua 12 Nikko Tron Dua
13 Panin Gebyar Indonesia II 14 RD Insight-Meti Renew E.Fund 15 RDT AAA Reksa Premium Proteksi V 16 RDT. Gani Proteksi 3
17 Reksa Dana Danareksa Melati Pendapatan Tetap 18 Reksa Dana Danareksa Melati Pendapatan Tetap II 19 Reksa Dana Danareksa Melati Pendapatan Tetap III 20 Reksa Dana Danareksa Melati Platinum Rupiah 21 Reksa Dana Danareksa Pendapatan Prima Plus 22 Reksa Dana Kehati Lestari
23 Reksa Dana Kresna Olympus 24 Reksa Dana Makara Prima
25 Reksa Dana Mandiri Investa Dana Pendapatan OptimalnSeri 2 26 Reksa Dana Mega Dana Obligasi Dua
46
NO Reksa dana Pendapatan tetap
35 Reksa Dana Panin Dana Utama Plus 2 36 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama
37 Reksa Dana Prestasi Alokasi Portfolio Investasi 38 Reksa Dana Schroder IDR Bond Fund
39 Reksa Dana Schroder IDR Bond Fund II 40 Reksa Dana SI Danaobligasi Maxima
41 Reksa Dana Simas Danamas Instrumen Negara 42 Reksa Dana Simas Danamas Mantap Plus 43 Reksa Dana Syailendra Fixed Income Fund
44 Reksa Dana Terproteksi Bahana Optima Protected Fund 12 45 Reksa Dana Terproteksi Danareksa Proteksi Melati Optima XIX 46 Reksa Dana Tram Regular Income
47 Reksa Dana Tram Strategic Plus 48 Reksa Dana Trim Pendapatan Tetap 2 49 Reksadana Brent Pendapatan Tetap 50 Reksadana Danamas Stabil
51 Reksadana Ganesha Abadi
52 Reksadana Investasi Reksa Premium 53 Reksadana ITB-Niaga
54 Reksadana Lautandhana Fixed Income 55 Reksadana NET Dana Gemilang 56 Tugu Mandiri Mantap
57 Trimegah Dana Stabil
58 Schroder Prestasi Gebyar Indonesia II 59 Schroder IDR Bond Fund III
60 Schroder Dana Obligasi Mantap 61 Schroder Dana Mantap Plus II 62 Schroder Dana Andalan II
63 Reksadana Terproteksi NISP Proteksi Income Plus IX 64 Reksadana Schroder IDR Bond Fund IV
65 Reksadana Riau Income Fund 66 Reksadana Prospera Obligasi Plus 67 Reksadana Prospera Obligasi 68 Reksadana Premier Obligasi 69 Reksadana PNM Dana Sejahtera II 70 Reksadana PG Sejahtera
47
NO Reksa dana Pendapatan tetap
72 Reksadana Ori 73 AAA Bond Fund 2
74 Reksa Dana Bahana Makara Abadi 75 Batavia Dana Obligasi Ultima 76 Reksadana Dana Berbunga Tiga 77 Reksadana BNI Dana Syariah 78 BNP Paribas MAXI Obligasi
79 Reksa Dana BNP Paribas Obligasi Plus 80 Reksa Dana BNP Paribas Prima II 81 BNP Paribas Rupiah Plus
82 Reksa Dana BNP Paribas Rupiah Plus II 83 Reksa Dana CIMB Principal Bond 84 CIMB-Principal Income Fund A 85 Dana Obligasi Stabil
86 Reksa Dana Dana Premier 87 Danamas Pasti
88 Danareksa Gebyar Indonesia II 89 First State Indonesian Bond Fund 90 GMT Dana Kencana
91 GMT Dana Obligasi Plus 92 GMT Dana Pasti 2
93 Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II
Daftar Reksa dana Pasar uang yang masuk kriteria sampel
NO Reksa dana Pasar Uang
1 Bahana Dana Likuid 2 Batavia Dana Kas Maxima 3 CIMB-Principal Cash Fund 4 Danareksa Gebyar Dana Likuid 5 GMT Dana Pasar uang
48
No Reksa dana Pasar Uang
12 OSK Nusadana Rupiah Liquid Fund 13 PNM Puas
14 Reksa Dana Danamas Rupiah Plus 15 Reksa Dana Danamas Rupiah
16 Reksa Dana Danareksa Seruni Pasar Uang II 17 Reksa Dana Danareksa Seruni Pasar Uang III
18 Reksa Dana First State Indonesian Money Market Fund 19 Reksa Dana Lautandhana Liquid
20 Reksa Dana Mega Dana Kas 21 Reksa Dana MNC Dana Lancar
22 Reksa Dana Phillip Money Market Fund 23 Reksadana AAA Money Market
24 Reksadana Equator Dana Kas 25 Reksadana Riau Liquid Fund 26 Schroder dana Likuid
Daftar Reksa dana Campuran yang masuk kriteria sampel
No Reksa dana Campuran 1 Bahana Dana Infrastruktur 2 Bahana Dana Selaras 3 Batavia Dana Dinamis 4 Batavia Prima Ekspektasi 5 BNP Paribas Dana Investasi 6 BNP Paribas Equitra 15 Manulife Dana Campuran II 16 Manulife Dana Stabil Berimbang 17 Manulife Dana Tumbuh Berimbang 18 Net Dana Flexi
49 26 Schroder Dana Terpadu II 27 Reksadana Star Balanced
28 Reksadana SAM Dana Berkembang 29 Reksadana Prospera Balance 30 Reksadana Pacific Balance Fund 31 Reksadana Mega Dana Kombinasi 32 Reksadana Lautandhana Balanced Fund 33 Reksadana Keraton
34 Reksadana IPB Kresna 35 Reksadana HPAM Premium-1 36 Reksadana Guru
37 Reksadana Danamas Fleksi 38 Reksadana Brent Dana Fleksi
39 Reksadana Bahana Kombinasi Arjuna 40 Reksadana AAA Balanced Fund 41 Reksa Dana Valbury Inklusi
42 Reksa Dana Schroder Dana Prestasi 43 Reksa Dana Schroder Dana Kombinasi 44 Reksa Dana SAM Syariah Berimbang 45 Reksa Dana Prima
46 Reksa Dana Phillip Rupiah Balanced Fund 47 Reksa Dana NISP Dana Handal
48 Reksa Dana Bahana Quant Strategy 49 Reksa Dana Cipta Dinamika
50 Reksa Dana CitraGold
50
No Reksa dana Campuran