i
Relationship Between Self-Regulatiaon With The Activeness of Students In The Learning Process From Students of
SMA Negeri 6 Ambon
Arthur Huwae Berta Esti A. Prasetya EnjangWahyuningrum
Faculty of Psychology Satya Wacana Christian University, 2014
ABSTRACT
This research is a correlational study which aimed to determine the significance of the correlation between self-regulation with the activeness of students in the learning process. There are 87 students were taken as samples using insidental sampling technique. Research methods used in the data collection was scale, method using scales of self-regulation and the activity of students in the learning process. Data analysis technique used was product moment of correlation technique. Analysis of data obtained from the coefficient of correlation was (r) 0,799 with 0,000 (p<0,05), which means there is a significant positive relationship between self-regulation with the involvement of the student in the learning process. This means that the higher self-regulation of the students, the higher activeness of students in the high learning process.
ii
Hubungan Antara Self-Regulation Dengan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pada Siswa
SMA Negeri 6 Ambon
Arthur Huwae Berta Esti A. Prasetya EnjangWahyuningrum
Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana, 2014
ABSTRAK
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui signifikansi hubungan antara
self-regulation dengan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
Sebanyak 87 orang diambil sebagai sampel yang dilakukan dengan menggunakan teknik sampel insidental sampling. Metode penelitian yang dipakai dalam pengumpulan data dengan metode skala, yaitu skala self-regulation dan skala keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Teknik analisa data yang dipakai adalah teknik korelasi product moment. Dari hasil analisa data diperoleh koefisien korelasi (r) 0,799 dengan P < 0,05 yang berarti ada hubungan positif yang signifikan antara self-regulation dengan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini bermakna bahwa self-regulation siswa yang tinggi akan diikuti pula dengan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang tinggi.