1. Penunjukan Guru Pembimbing
Pembimbing ditugaskan oleh kepala sekolah atas dasar
profesionalisme dan kemampuan komunikasi. Sekolah yang tidak memiliki
pembimbing sebagaimana dipersyaratkan, kepala sekolah dapat menjadi
pembimbing sejauh dapat dipertanggungjawabkan dari segi profesionalitas
dan kemampuan komunikasi. Jika kepala sekolah tidak dapat menjadi
pembimbing, kepala sekolah dapat meminta pembimbing dari satuan
pendidikan yang terdekat dengan persetujuan pengawas dinas pendidikan
provinsi/kabupaten/kota atau kantor kementerian agama kabupaten/kota
sesuai dengan tingkat kewenangannya.
Kriteria guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai pembimbing
adalah, memiliki:
1) kompetensi sebagai guru profesional;
2) kemampuan bekerja sama dengan baik;
3) kemampuan komunikasi yang baik
4) kemampuan menganalisis dan memberikan saran-saran perbaikan
terhadap proses pembelajaran/bimbingan dan konseling;
5) pengalaman mengajar pada jenjang kelas yang sama dan pada mata
pelajaran yang sama dengan guru pemula, diprioritaskan yang telah
memiliki; pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun dan
1) menciptakan hubungan yang bersifat jujur, memotivasi, bersahabat, dan
terbuka dengan guru pemula;
2) memberikan bimbingan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan
konseling
3) melibatkan guru pemula dalam aktivitas sekolah;
4) memberikan dukungan terhadap rencana kegiatan pengembangan
keprofesian guru pemula;
5) memberi kesempatan bagi guru pemula untuk melakukan observasi
pembelajaran/bimbingan dan konseling guru lain;
6) melaporkan kemajuan dan perkembangan guru pemula kepada
pengawas sekolah;
2. Analisis Kebutuhan
Sekolah/madrasah yang akan melaksanakan program induksi bagi guru
pemula perlu melakukan Analisis Kebutuhan dengan mempertimbangkan ciri
khas sekolah/madrasah, latar belakang pendidikan dan pengalaman guru pemula,
ketersediaan pembimbing yang memenuhi syarat, penyediaan Buku Pedoman,
keberadaan organisasi profesi yang terkait, dan faktor-faktor pendukung
3. Panduan Kerja dan Instrumen a. Pembimbingan Tahap 1
Pembimbingan tahap 1 pada dasarnya adalah pembimbingan
untuk mengembangkan kompetensi guru pemula. Pada pembimbingan
ini diperlukan penilaian pembimbingan untuk mengetahui sub
kompetensi yang sudah memenuhi standar dan yang belum.
Kompetensi yang belum standar ini perlu dibimbing terus menerus
hingga mencapai standar.
Pembimbingan Tahap 1 dilaksanakan pada bulan ke 2 (dua)
sampai dengan bulan ke 9 (Sembilan) oleh pembimbing yang telah
ditunjuk oleh kepala sekolah. Pembimbingan tahap 1 bertujuan untuk
membimbing guru pemula dalam proses pembelajaran secara bertahap
dengan memberikan motivasi, arahan dan umpan balik untuk
pengembangan kompetensi guru dalam melaksanakan tugas dan
menjalankan fungsinya dalam proses pembelajaran.
Pada bulan ke dua, guru pemula bersama pembimbing
menyusun: (1) Rencana Pengembangan Keprofesian (RPK) untuk
Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan pada pertemuan
minggu-minggu pertama.
Pembimbingan yang diberikan kepada guru pemula meliputi
proses pembelajaran dan pelaksanaan tugas lain yang terkait dengan
tugasnya sebagai guru, seperti pembina ekstrakurikuler.
Pembimbingan proses pembelajaran meliputi penyusunan
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran;membimbing dan melatih siswa; dan melaksanakan
tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok
sesuai dengan beban kerja guru. Proses pembimbingan ini
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi pedagogik dan
kompetensi professional. Pembimbingan proses pembelajaran dapat
dilakukan dengan cara (1) memberi motivasi dan arahan tentang
penyusunan perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran
dan penilaian hasil belajar siswa (2) memberi kesempatan kepada
guru pemula untuk melakukan observasi pembelajaran guru lain, (3)
melakukan observasi untuk mengembangkan kompetensi pedagogik
dan professional dengan menggunakan Lembar Hasil Observasi
Pembelajaran.
Pembimbingan pelaksanaan tugas tambahan yang terkait
dengan tugasnya sebagai guru, bertujuan untuk mengembangkan
sekolah, (2) memberi motivasi dan arahan dalam menyusun
program dan pelaksanaan program pada kegiatan yang menjadi tugas
tambahan yang diemban guru pemula, (3) melakukan observasi untuk
mengembangkan kompetensi kepribadian dan sosial dengan
menggunakan Lembar Hasil Observasi Pembelajaran.
Setelah pembimbingan proses pembelajaran, maka dilakukan
observasi pembelajaran oleh pembimbing sekurang- kurangnya 1 kali
setiap bulan pada masa pelaksanaan program induksi dari bulan ke 2
sampai dengan bulan ke 9.
Langkah observasi pembelajaran yang dilakukan oleh
pembimbing (pembimbingan tahap 1), adalah sebagai berikut:
a. Pra Observasi
Pembimbing bersama guru pemula menentukan fokus
observasi pembelajaran Fokus observasi maksimal lima elemen
kompetensi inti dari setiap kompetensi inti pada setiap observasi
pembelajaran. Fokus observasi ditandai dalam Lembar Hasil
Observasi Pembelajaran dan Lembar Refleksi Pembelajaran sebelum
dilaksanakannya observasi.
b. Pelaksanaan Observasi
Pada saat pelaksanaan observasi, pembimbing mengamati
kegiatan pembelajaran guru pemula dan mengisi Lembar Refleksi
Pembelajaran sesuai dengan fokus dalam kompetensi yang telah
c. Pasca Observasi
Kegiatan yang dilakukan pasca observasi adalah:
1) Guru pemula mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran setelah
pembelajaran dilaksanakan.
2) Pembimbing dan guru pemula membahas hasil pembimbingan
pada setiap tahap dan memberikan masukan kepada guru pemula
setelah observasi selesai
3) Guru pemula dan pembimbing menandatangani Lembar Hasil
Observasi Pembelajaran. Pembimbing memberikan salinan
Lembar Hasil Observasi kepada guru pemula. b. Penilaian
Di akhir masa program induksi, dilakukan penilaian kinerja
guru pemula. Penilaian kinerja guru pemula dilakukan sebagaimana
penilaian kinerja yang diterapkan terhadap guru lain (senior) pada
setiap tahun, dengan menggunakan Lembar Hasil Observasi
Pembelajaran. Hasil penilaian kinerja pada akhir program induksi
ditentukan berdasarkan kesebuatan antara pembimbing, kepala
sekolah dan pengawas dengan mengacu pada prinsip professional,
jujur, adil, terbuka, akuntabel, dan demokratis. Peserta Program
Induksi dinyatakan Berhasil, jika semua elemen
kompetensi pada penilaian tahap ke dua paling kurang memiliki
kriteria nilai dengan kategori Baik. Penilaian guru pemula
merupakan penilaian kinerja berdasarkan elemen kompetensi guru:
dinilai melalui observasi pembelajaran/bimbingan dan konseling
serta observasi pelaksanaan tugas lain yang relevan. Empat belas
elemen kompetensi yang dinilai dalam Penilaian Kinerja Guru
Pemula:
a. Kompetensi pedagogik
1) Memahami latar belakang siswa 2) Memahami teori belajar
1) Berperilaku sesuai dengan norma, kebiasaan dan hukum di
Indonesia
2) Kepribadian matang dan stabil
3) Memiliki etika kerja dan komitmen serta kebanggan menjadi
guru
c. Kompetensi sosial
1) Berperilaku inklusf, objektif, dan tidak pilih kasih
2) Komunikasi dengan guru, pegawai sekolah,orang tua, dan
2) Profesionalisme yang meningkat melalui refleksi diri
c. Pelaporan
Penyusunan laporan hasil pembimbingan tahap 1 dilaksanakan
pada bulan ke 9 setelah pembimbingan tahap 1 selesai dilakukan,
a. Pembuatan draf laporan hasil pembimbingan yang didiskusikan dengan kepala sekolah.
b. Penentuan keputusan pada laporan hasil pembimbingan guru pemula dengan mempertimbangkan hasil observasi bimbingan
dan tugas lain yang relevan, yang selanjutnya guru pemula
dinyatakan memiliki nilai kinerja dengan kategori Baik.
c. Penandatangan laporan hasil pembimbingan oleh Pembimbing.
C. Deskripsi Pembimbingan
1. Tahap Persiapan dan Penyusunan Jadwal Pembimbingan
Tahap persiapan dilaksanakan pada bulan ke-1 (kesatu) implementasi PIGP.
Sekolah yang akan melaksanakan PIGP perlu melakukan hal-hal berikut:
Kepala Sekolah
Dalam tahap persiapan kepala sekolah melakukan hal-hal berikut.
1) Melakukan analisis kebutuhan dengan mempertimbangkan faktor-faktor
antara lain: ciri khas sekolah, latar belakang pendidikan dan
pengalaman guru pemula, ketersediaan pembimbing yang memenuhi
syarat, dan keberadaan organisasi profesi yang terkait (Gunakan Form
KS-01, KS-02)
2) Mempersipkan dan melaksankan pelatihan PIGP yang diikuti oleh
kepala sekolah/madrasah dan calon pembimbing, dengan pelatih
seorang pengawas yang telah lulus program pendidikan dan pelatihan
3) Menyiapkan buku pedoman bagi guru pemula yang memuat kebijakan
sekolah/madrasah, prosedur kegiatan sekolah/madrasah, format
administrasi pembelajaran/pembimbingan, dan informasi lain yang
dapat membantu guru pemula belajar menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekolah/madrasah (Gunakan Form KS-03).
4) Menunjuk seorang pembimbing bagi guru pemula yang memiliki
kriteria sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan
menerbitkan surat keputusan (SK) kepala sekolah.
5) Menyusun rencana tindak implementasi PIGP (Gunakan Form KS-04).
6) Menyusun jadwal kegiatan pelaksanaan PIGP oleh Kepala Sekolah
(Gunakan Form KS-05).
Pembimbing
Dalam tahap persiapan, pembimbing melakukan analisis kebutuhan
dengan mempertimbangkan faktor-faktor antara lain: ciri khas
sekolah/madrasah, latar belakang pendidikan, pengalaman guru pemula,
keberadaan organisasi profesi yang terkait, melakukan identifikasi
kompetensi pembimbing (Evaluasi Diri Pembimbing, Form PB-01),
menyusun Rencana Tindak Pembimbingan oleh Pembimbing (PB-02),
menyusun jadwal kegiatan pembimbingan guru pemula (PB-03),
Pengawas Sekolah
Sebelum melakukan tahap persiapan, pengawas sekolah mempelajari
buku-buku panduan dan modul PIGP. Selanjutnya pengawas sekolah
melakukan perencanaan pengawasan dalam PIGP dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengisi format identifikasi tanggung jawab pengawas sekolah dalam
PIGP (PS-01)
2) Analisis Kebutuhan Sekolah
Penyelenggara PIGP (PS-02)
3) Menyusun program kepengawasan
tahunan (PS-03) dan program pengawasan semester (PS-04)
4) Menyusun rencana tindak
pengawasan PIGP 05), Jadwal Kegiatan Pengawasan PIGP
(PS-06), Jadwal Kegiatan Monitoring (PS-07), dan menyiapkan instrumen
monitoring PIGP (PS-08).
5) Memberikan pelatihan PIGP bagi
kepala sekolah dan calon pembimbing. Pelatihan dapat dilakukan di
setiap sekolah atau bersama-sama di KKG, KKKS, atau
diselenggarakan oleh dinas pendidikan setempat.
2. Orientasi Sekolah dan Lingkungannya.
Pengenalan sekolah/madrasah dan lingkungannya dilaksanakan pada
sekolah/madrasah tempat guru pemula bertugas. Pada bulan pertama
dilakukan hal-hal sebagai berikut.
a. Kepala Sekolah
Setelah guru pemula melapor kepada kepala sekolah/madrasah,
selanjutnya kepala sekolah memperkenalkan guru pemula kepada
dewan guru, karyawan sekolah, siswa, dan masyarakat sekitar.
b. Pembimbing
Tugas-tugas yang harus dilakukan oleh pembimbing dalam tahap
pengenalan sekolah/madrasah dan lingkungannya kepada guru pemula
adalah:
1) memperkenalkan situasi dan kondisi sekolah/madrasah kepada guru
pemula
2) memperkenalkan guru pemula kepada siswa; dan
3) mendiskusikan rencana pembimbingan dan pengembangan
keprofesian guru pemula (PB-06).
.c. Guru Pemula
Setelah guru pemula diperkenalkan dengan lingkungan
sekolah/madrasah oleh kepala sekolah dan pembimbing, selanjutnya
guru pemula melakukan hal-hal berikut.
1) Melakukan evaluasi diri (gunakan Form GP-01a/ Form GP-01b dan
GP-02a dan GP-02b)
2) Mengamati situasi dan kondisi sekolah serta lingkungannya, termasuk
3) Mempelajari buku pedoman dan panduan kerja bagi guru pemula, data
sekolah/madrasah, tata tertib sekolah/madrasah, dan kode etik guru.
4) Mempelajari ketersediaan dan penggunaan sarana dan sumber belajar
dsekolah/madrasah.
5) Mempelajari kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
3. Perangkat Pembelajaran
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pembimbing adalah sebagai
berikut.
1) Membimbing guru pemula dalam menyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran/satuan layanan bimbingan dan konseling. Dalam
membimbing penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
mempedomani Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun
2007 tentang standar proses pendidikan, serta panduan/juknis terkait.
Dalam pembimbingan penyusunan perencanaan pembelajaran (Silabus
dan RPP/Satuan Layanan), pembimbing dapat membimbing secara
langsung atau dapat pula bersama guru lain yang sejenis dalam MGMP
sekolah ataupun tingkat kabupaten/kota. Ini merupakan bagian dari
Penyusunan perencanaan pembelajaran dapat dilakukan dengan
tahap-tahap sebagai berikut.
> Analisis permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran dapat
mengarah pada permasalahan materi pembelajaran, pedagogi, dan
fasilitas, serta permasalahan lainnya. Dengan teridentifikasinya
permasalahan diharapkan guru dapat menentukan strategi
pembelajaran efektif dan efisien.
> Guru secara bersama-sama mencari solusi terhadap permasalahan
yang dihadapi yang dituangkan dalam rancangan pembelajaran atau
lesson plan, teaching materials berupa media pembelajaran, lembar kerja siswa, dan asesmen.
4. Observasi Pembelajaran
Melakukan observasi pembelajaran secara berkala. Proses observasi
pembelajaran dan pembimbingan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu
praobservasi, observasi, dan pascaobservasi.
> Pra-observasi
Guru pemula dan pembimbing mendiskusikan, menentukan, dan
menyepakati fokus observasi pembelajaran dan pembimbingan yang
meliputi paling banyak 5 (lima) indikator kinerja dari keseluruhan
indikator kinerja sebagaimana yang tertulis dalam lembar observasi
pembelajaran yang akan diisi oleh pembimbing dan lembar refleksi
Lima indikator kinerja yang menjadi obyek dalam fokus observasi
dapat ditentukan secara berbeda pada setiap pelaksanaan observasi
yang didasarkan pada hasil observasi sebelumnya. Fokus observasi
yang telah disepakati ditulis di Lembar Refleksi
Pembelajaran/Pembimbingan (GP-03a atau GP-03b) dan Instrumen
Penilaian Kinerja Guru (PS/KS/PB-02a atau PS/KS/PB-02b) serta
pada Lembar Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata
Pelajaran/Kelas/BK/Konselor. (PS/KS/PB-03a atau PS/KS/PB-03b)
> Pelaksanaan Observasi
Pembimbing melakukan observasi pembelajaran yang dilaksanakan
guru pemula. Hasil observasi pembelajaran ditulis di Lembar
Pengamatan dan Pemantauan Kinerja Guru Mata
Pelajaran/Kelas/BK/Konselor Pemula (PS/KS/PB-01). Dalam konteks
pendekatan lesson study, jika guru pemula melaksanakan pembelajaran sebagai guru model dalam open lesson, para observer mencatat hasil pengamatannya di Lembar Observasi Pembelajaran
pada Open Lesson (U-01). Pada saat observasi pembelajaran ini, para observer disarankan untuk mengungkap berbagai fakta/fenomena
aktivitas proses belajar siswa yang menarik untuk didiskusikan dalam
- Guru pemula mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran Guru Mata
Pelajaran/Kelas (GP-05a) atau Lembar Refleksi Pembimbingan
Guru BK/Konselor (GP-05b) setelah selesai pelaksanaan
pembelajaran atau pembimbingan,
- Pembimbing dan guru pemula mendiskusikan proses pembelajaran
dan pembimbingan yang telah dilaksanakan. Dalam tahap ini dapat
menggunakan pendekatan lesson study, dengan tata cara sebagai berikut:
Refleksi dipimpin oleh seorang moderator (kepala sekolah,
pembimbing, atau observer yang ditunjuk), dan didampingi oleh
seorang notulis yang bertugas untuk mencatat hal-hal penting
yang didiskusikan dalam refleksi.
Moderator memperkenalkan diri dan membuka diskusi.
Moderator memberikan kesempatan pertama kepada guru
pemula untuk melakukan refleksi diri untuk menyampaikan
ketercapaian target pembelajaran yang telah dirancang,
kondisi-kondisi khusus yang terjadi pada beberapa siswa saat
pembelajaran.
Moderator memberikan kesempatan observer untuk
menyampaikan hasil pengamatan (komentar), dengan ketentuan
sebagai berikut:
Pengamat menyampaikan terima kasih kepada guru model
Pengamat dalam menyampaikan komentar hendaknya
terfokus pada: (a) proses belajar siswa; (b) pencapaian
tujuan/kompetensi siswa, dan (c) pelajaran berharga yang
dipetik oleh observer.
Pengamat dalam menyampaikan komentar dengan kalimat
yang santun, halus, bijak, dan tidak berkesan menggurui,
serta menggunakan kata pembelajaran kita” untuk
mengomentari proses pembelajaran.
Pengamat menganalisis hasil pengamatan serta
menyampaikan alternatif solusi.
Pengamat sebaiknya tidak mengulang menyampaikan hasil
pengamatan yang telah disampaikan oleh pengamat lain.
Moderator tidak perlu menyimpulkan karena berbagai alternatif
solusi dapat diterapkan pada pembelajaran sehari-hari oleh
masing-masing peserta refleksi.
Secara lebih lengkap tata cara melaksanakan kegiatan lesson
study dapat dilihat pada tata tertib melaksanakan lesson study
(Form U-04).
- Pembimbing menyampaikan catatan hasil pengamatannya dan hasil
pengamatan para observer, selanjutnya dikonfirmasi kebenarannya
oleh guru pemula.
indikator-pada Instrumen Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas
Pemula (PS/KS/PB-02a) bagi guru mata pelajaran/kelas atau
Instrumen Penilaian Kinerja Guru BK/Konselor (PS/KS/PB-02b)
dan pada Lembar Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata
Pelajaran/Kelas (PS/KS/PB-04a) bagi guru mata pelajaran/kelas
pemula atau
Lembar Hasil Penilaian Kinerja Guru BK/Konselor
(PS/KS/PB-04b) bagi guru BK/Konselor pemula. Kemudian mengisi lembar
observasi pembelajaran dan pembimbingan secara objektif pada
saat seketika pelaksanaan observasi dilakukan (Gunakan Form
PS/KS/PB 01 dan Form PS/KS/PB.02a atau Form PS/KS/PB.02b).
Dalam hal pemberian nilai, pembimbing menggunakan Form
PS/KS/PB.02a atau Form PS/KS/PB.02b.
- Pembimbing memberikan salinan lembar observasi pembelajaran
dan pembimbingan kepada guru pemula yang telah ditandatangani
oleh guru pemula dan pembimbing untuk diarsipkan sebagai
dokumen portofolio penilaian proses (assessment for learning) (Gunakan Form PB 08a/Form PB 08b).
4. Observasi Pembelajaran (melalui Lesson Study) a. Lesson Study
Lesson study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan
belajar. Secara sederhana lesson study dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengkajian pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh sekelompok
guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.
b. Tipe Lesson Study
Lesson study dapat dilaksanakan dalam dua tipe berikut ini:
Lesson study berbasis sekolah (School Based Lesson Study)
Lesson study berbasis sekolah merupakan kegiatan lesson study
yang dilaksanakan oleh semua guru untuk semua mata pelajaran
dan kepala sekolah di suatu sekolah, dengan tujuan utama untuk
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa menyangkut
semua bidang studi yang diajarkan.
Lesson study berbasis MGMP/KKG (Cross School Lesson Study)
Lesson study berbasis Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)/Kelompok Kerja Guru (KKG) merupakan kegiatan lesson
study yang dilakukan oleh guru-guru mata pelajaran sejenis dalam
satu sekolah atau guru-guru mata pelajaran sejenis dari beberapa
sekolah yang tergabung dalam organisasi profesi seperti KKG atau
MGMP.
c. Tahap Pelaksanaan Lesson Study
Lesson Study dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu Plan
improvement). Skema kegiatan Lesson Study diperlihatkan pada Skema 3 berikut in
d. Siklus Kegiatan Lesson Study
1. PLAN (Merencanakan)
Peningkatan mutu pembelajaran melalui Lesson Study dimulai dari tahap merencanakan (Plan) yang bertujuan untuk merancang pembelajaran yang berorientasi pada bagaimana membelajarkan siswa dan berpusat pada
siswa, agar siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
Perencanaan yang baik tidak dilakukan sendirian tetapi dilakukan bersama,
beberapa guru dapat berkolaborasi atau guru-guru dan dosen dapat pula
berkolaborasi untuk memperkaya ide-ide. Perencanaan diawali dari
Permasalahan dapat berupa pemahaman materi pelajaran dan pedagogi
tentang metode pembelajaran yang tepat agar pembelajaran lebih efektif
dan efisien atau bagaimana menyiasati kekurangan fasilitas pembelajaran.
Selanjutnya guru secara bersama-sama mencari solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi yang dituangkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran atau lesson plan, teaching materials berupa media pembelajaran, dan lembar kerja siswa, serta instrumen asesmen. Teaching materials yang telah dirancang perlu diujicoba sebelum diterapkan di dalam kelas. Agar perencanaan lebih berkualitas, kegiatan perencanaan
dapat dilakukan dalam beberapa kali pertemuan (misal 2–3 kali
pertemuan).
Pertemuan yang sering dilakukan dalam workshop antara guru-guru
(jika memungkinkan menghadirkan dosen) dalam rangka merencanakan
pembelajaran, diharapkan dapat terbentuk kolegalitas antara guru dengan
guru dan dosen dengan guru, sehingga dosen atau guru tidak merasa lebih
tinggi satu sama lain. Mereka berbagi pengalaman dan saling belajar
sehingga melalui kegiatan ini terbentuk mutual learning (saling belajar). Dalam setiap langkah dari kegiatan lesson study tersebut, guru memperoleh kesempatan untuk melakukan identifikasi masalah
pembelajaran, mengkaji pengalaman pembelajaran yang biasa dilakukan,
memilih alternatif model pembelajaran yang akan digunakan, merancang
2. DO (Melaksanakan)
Langkah kedua dalam Lesson Study adalah melaksanakan pembelajaran (Do) untuk menerapkan rancangan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam tahap merencanakan (Plan). Dalam perencanaan telah disepakati guru yang akan mengimplementasikan pembelajaran (guru
model) dan sekolah yang akan menjadi tuan rumah (pada tipe lesson study
berbasis MGMP/KKG). Langkah ini bertujuan untuk mengujicoba
efektivitas model pembelajaran yang telah dirancang. Guru-guru lain dari
sekolah yang bersangkutan atau dari sekolah lain bertindak sebagai
pengamat (observer) pembelajaran. Dalam kegiatan observasi pembelajaran dapat juga melibatkan dosen-dosen atau mahasiswa sebagai
observer. Dalam kegiatan (open lesson) tersebut diharapkan kepala sekolah terlibat dalam pengamatan pembelajaran dan memandu kegiatan ini.
Sebelum pembelajaran dimulai sebaiknya dilakukan briefieng kepada para pengamat untuk menginformasikan kegiatan pembelajaran yang
direncanakan oleh guru dan mengingatkan bahwa selama pembelajaran
berlangsung pengamat tidak mengganggu kegiatan pembelajaran tetapi
mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran. Fokus pengamatan
ditujukan pada aktivitas belajar siswa yang meliputi interaksi antara siswa
dengan siswa, antara siswa dengan bahan ajar, antar siswa dengan guru.
Lembar observasi pembelajaran perlu dimiliki oleh para pengamat
tempat di ruang kelas yang memungkinkan dapat mengamati aktivitas
siswa. Biasanya para pengamat berdiri di sisi kiri dan kanan di dalam
ruang kelas agar aktivitas siswa teramati dengan baik. Selama proses
pembelajaran berlangsung para pengamat tidak menganggu aktivitas dan
konsentrasi siswa dan guru model. Para pengamat dapat melakukan
perekaman kegiatan pembelajaran dalam bentuk video atau foto untuk
keperluan dokumentasi dan bahan studi lebih lanjut tanpa mengganggu
aktivitas belajar. Keberadaan para pengamat di dalam ruang kelas di
samping mengumpulkan informasi juga dimaksudkan untuk belajar dari
pembelajaran yang sedang berlangsung dan bukan untuk mengevaluasi
guru.
3. SEE (Merefleksi)
Kegiatan refleksi sebaiknya dilaksanakan segera setelah selesai
pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar setiap kejadian yang diamati dan
dijadikan bukti pada saat mengajukan pendapat atau saran terjaga
akurasinya karena setiap orang dipastikan masih bisa mengingat dengan
baik rangkaian aktivitas yang dilakukan di kelas. Dalam kegiatan refleksi,
dalam konteks PIGP, refleksi dapat dilakukan oleh sekurang-kurangnya
guru pemula dan pembimbing, guru pemula dengan kepala sekolah
dan/atau pengawas, atau guru pemula dengan pembimbing, kepala
pemandu diskusi. Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam
refleksi adalah sebagai berikut:
1) Moderator membuka kegiatan refleksi pada waktu yang telah ditetapkan,
diawali dengan mengucapkan terima kasih kepada guru model dan
meminta applaus dari pengamat yang hadir.
2) Moderator menjelaskan aturan main tentang cara memberikan komentar
atau mengajukan umpan balik. Aturan tersebut meliputi tiga hal berikut:
(1) Selama diskusi berlangsung, hanya satu orang yang berbicara (tidak
ada yang berbicara secara bersamaan); (2) Setiap pesertadiskusi memiliki
kesempatan yang sama untuk berbicara; dan (3) Pada saat mengajukan
pendapat, observer harus mengajukan bukti-bukti hasil pengamatan
sebagai dasar dari komentar yang disampaikannya (tidak berbicara
berdasarkan opini).
3) Guru yang melakukan pembelajaran (guru model) diberi kesempatan
berbicara paling awal untuk melakukan refleksi diri, yakni mengomentari
proses pembelajaran yang telah dilakukannya. Pada kesempatan itu, guru
tersebut harus mengemukakan apa yang telah terjadi di kelas yakni
kejadian apa yang sesuai harapan, kejadian apa yang tidak sesuai harapan,
dan apa yang berubah dari rencana semula (15 sampai 20 menit).
4) Moderator memberi kesempatan kepada kepala sekolah atau yang
mewakili yang juga menjadi anggota kelompok pada saat pengembangan
5) Moderator memberi kesempatan kepada observer untuk menyampaikan
hasil pengamatannya. Ketika muncul fakta/permasalahan pembelajaran
yang menarik maka moderator dapat meminta observer lain untuk
memberikan pendapatnya. Pada kesempatan ini tiap observer memiliki
peluang yang sama untuk menyampaikan fakta-fakta yang diamatinya
sekaligus memberikan alternatif solusi berdasarkan pengalamannya.
6) Jika ada tenaga ahli yang hadir, moderator dapat mempersilahkan tenaga
ahli tersebut untuk memberikan wawasan lebih dalam tentang
pembelajaran yang telah berlangsung, setelah masukan-masukan yang
dikemukakan observer dianggap cukup.
7) Diakhir diskusi refleksi moderator tidak perlu menyampaikan
simpulan/rekomendasi tertentu dari hasil refleksi, namun dalam kontek
PIGP pembimbing, kepala sekolah, atau pengawas dapat memberikan
arahan, rekomendasi, justifikasi tertentu untuk perbaikan pembelajaran
berikutnya.
8) Dalam kontek lesson study regular, diakhir sesi moderator menyampaikan
ucapan terima kasih kepada seluruh partisipan dan mengumumkan rencana
kegiatan lesson study berikutnya.
5. Penilaian oleh Pembimbing (Penilaian Tahap 1)
Penilaian Tahap Pertama
Penilaian tahap pertama dilaksanakan pada bulan kedua sampai dengan
tahap pertama merupakan penilaian proses (asesment for learning) sebagai bentuk pembimbingan guru pemula dalam melaksanakan proses
pembelajaran dan pembimbingan yang meliputi menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran dan pembimbingan, melaksanakan
pembelajaran dan pembimbingan, menilai hasil pembelajaran dan
pembimbingan, dan melaksanakan tugas tambahan.
Penilaian tahap ini dilakukan oleh pembimbing melalui observasi
pembelajaran dan pembimbingan dan observasi kegiatan yang menjadi
beban kerja guru pemula, dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
dalam setiap bulan atau minimal 6 (enam) kali selama masa penilaian
tahap pertama menggunakan Form PB 09a/Form PB 09b dan Form PB09c.
Tujuan penilaian tahap pertama ini adalah untuk mengidentifikasi
bagian-bagian yang perlu dikembangkan, memberikan umpan balik secara reguler,
dan memberikan saran perbaikan dengan melakukan diskusi secara terbuka
tentang semua aspek mengajar dengan suatu fokus spesifik yang perlu
untuk dikembangkan. Pembimbing dapat memberikan contoh proses
pembelajaran dan pembimbingan yang baik di kelasnya atau di kelas yang
diajar oleh guru lain.
Penilaian tahap pertama ini dilaksanakan selama pelaksanaan
kegiatan pokok proses pembelajaran/pembimbingan dan tugas lainnya.
Selama berlangsungnya penilaian tahap pertama kepala sekolah/madrasah
memantau pelaksanaan bimbingan dan penilaian tahap pertama terhadap
pemantauan, pembinaan, dan pemberian dukungan dalam pelaksanaan
bimbingan dan penilaian guru pemula.
b. Proses Penilaian Tahap Kedua
Penilaian tahap kedua dilaksanakan pada bulan kesepuluh sampai
dengan bulan kesebelas berupa observasi pembelajaran/pembimbingan,
ulasan, dan masukan oleh kepala sekolah/madrasah dan pengawas sekolah,
yang mengarah pada peningkatan kompetensi dalam
pembelajaran/pembimbingan. Penilaian tahap kedua merupakan penilaian
hasil (asesment of learning) yang bertujuan untuk menilai kompetensi guru pemula dalam melaksanakan proses pembelajaran/pembimbingan dan
tugas lainnya. Observasi pembelajaran/pembimbingan pada penilaian
tahap kedua dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah sekurang-kurangnya
3 (tiga) kali, sedangkan oleh pengawas sekolah/madrasah
sekurang-kurangnya 2 (dua) kali (Gunakan Form PS/KS.01a atau PS/KS.01b.).
Observasi pembelajaran/pembimbingan dalam penilaian tahap kedua oleh
kepala sekolah/madrsah dan pengawas disarankan untuk tidak dilakukan
secara bersamaan, dengan pertimbangan agar tidak menggangu proses
pembelajaran dan pembimbingan. Apabila kepala sekolah/madrasah dan
pengawas menemukan adanya kelemahan dalam pelaksanaan proses
pembelajaran dan pembimbingan oleh guru pemula, maka kepala
sekolah/madrasah dan/atau pengawas wajib memberikan umpan balik dan
dalam kontek penilaian dan pembimbingan yang dilakukan kepala sekolah
dan pengawas dalam tahap kedua adalah sebagai berikut:
1) Pra-observasi
Kepala sekolah atau pengawas sekolah/madrasah bersama guru
pemula menentukan dan menyepakati fokus observasi pembelajaran
dan pembimbingan yang meliputi paling banyak 5 (lima)
sub-kompetensi dari keseluruhan sub-kompetensi sebagaimana yang tertulis
dalam lembar observasi pembelajaran yang akan diisi oleh kepala
sekolah atau pengawas sekolah/madrasah (Gunakan Form KS
07a/Form KS 07b atau Form PS 06a/Form PS 06b),dan lembar
refleksi yang akan diisi oleh guru pemula (Gunakan Form GP
03a/Form GP 03b).
2) Pelaksanaan Observasi
Kepala sekolah atau pengawas sekolah/madrasah mengisi lembar
observasi pembelajaran dan pembimbingan secara objektif dengan
memberikan nilai pada saat seketika pelaksanaan observasi dilakukan
(Gunakan Form KS 07a/Form KS 07b atau Form PS 06a/Form PS
06b).
3) Pasca-observasi
a) Guru pemula mengisi lembar refleksi pembelajaran/pembimbingan
setelah pembelajaran/pembimbingan dilaksakan (Form GP
03a/Form GP 03b).
b) Kepala sekolah/madrasah, pengawas sekolah/madrasah dan guru
pemula mendiskusikan hasil penilaian pada setiap tahap
pembelajaran/pembimbingan.
c) Kepala sekolah/madrasah dan pengawas sekolah/madrasah
memberikan masukan kepada guru pemula setelah observasi
selesai. Kegiatan b) dan c) dapat dilakukan dengan menggunakan
pendekatan lesson study.
d) Guru pemula dan kepala sekolah/madrasah atau pengawas
sekolah/madrasah menandatangani lembar hasil observasi
pembelajaran guru mata pelajaran/kelas Pemula (PS/KS-01a atau
lembar hasil observasi pembimbingan guru BK/Konselor Pemula
(PS/KS-01b). Kepala sekolah memberikan salinan lembar tersebut
kepada guru pemula.
Hasil penilaian kinerja guru pemula pada akhir PIGP ditentukan
berdasarkan kesepakatan antara pembimbing, kepala
sekolah/madrasah dan pengawas sekolah dengan mengacu pada
prinsip profesional, jujur, adil, terbuka, akuntabel, dan demokratis.
Peserta PIGP dinyatakan berhasil, jika semua indicator kinerja pada
Metode Penilaian
Penilaian guru pemula merupakan penilaian kinerja. Penilaian
kinerja guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru
dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya (pasal 1
Peraturan Menteri Pendidikan Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009). Penilaian berdasarkan
penerapan kompetensi dalam melaksanakan kegiatan pokok pada tugas
utama guru. Kompetensi guru yang dimaksud adalah kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi guru). Kegiatan pokok guru adalah kegiatan
pokok: (1) merencanakan pembelajaran; (2) melaksanakan pembelajaran;
(3) menilai hasil pembelajaran; (4) membimbing dan melatih peserta
didik; dan (5) melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada
pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja Guru (pasal 52
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru). Sedangkan
tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah (pasal 1 UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
Penilaian dapat dilakukan melalui observasi pembelajaran dan
observasi pelaksanaan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan
kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja Guru. Penilaian dilakukan
dalam dua tahap. Penilaian tahap pertama yang dilakukan oleh
pembimbing bersamaan dengan proses pembimbingan pada bulan kedua
samapai bulan kesembilan (assessment for learning). Penilaian tahap kedua dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas pada bulan kesepuluh
dan kesebelas. Hasil penilaian setiap sub-kompetensi dicantumkan
dengan memberikan tanda centang (√) dan deskripsinya berdasarkan
observasi. Deskripsi hasil penilaian menjadi masukan atau umpan balik
untuk perbaikan pada pelaksanaan pembelajaran dan pembimbingan
berikutnya.
Setiap hasil penilaian tahap pertama dan tahap kedua memuat
penjelasan mengenai kemajuan pelaksanaan pembelajaran dan
pembimbingan oleh guru pemula yang dapat menjadi bahan masukan
bagi perbaikan guru pemula untuk memperoleh nilai kinerja baik.
Penilaian kinerja dilakukan dengan menggunakan instrumen
penilaian kinerja guru yang lebih fokus pada penerapan kompetensi
pedagogik dan profesional, dan instrumen/lembar observasi untuk
mengukur penerapan kompetensi kepribadian dan sosial dalam
melaksanakan kegiatan pokok/tugas utama guru, baik guru mata
1) Instrumen penilaian kinerja pelaksanaan pembelajaran untuk guru
mata pelajaran atau guru kelas.
2) Instrumen penilaian kinerja pelaksanaan pembimbingan untuk
BK/Konselor.
3) Instrumen Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru Pemula
Pemberian Nilai Kinerja Guru Pemula
Setelah bukti-bukti kinerja diperoleh melalui pengamatan dan/atau
pemantauan penilai dapat menentukan nilai dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
> Penentuan Skor Butir Indikator Kinerja (Penetapan Pernyataan
“Ya” atau “Tidak”)
Skor butir indikator kinerja ditentukan berdasarkan pernyataan
“ya” atau “tidak” yang telah ditetapkan. Penetapan “ya” atau
tidak pada setiap butir penilaian indikator kinerja berdasarkan hasil
kajian/analisis berbagai dokumen dan/atau analisa catatan
pengamatan dan/atau pemantauan yang dapat menggambarkan
secara utuh untuk setiap butir penilaian. Butir indikator kinerja
yang dinyatakan “ya” memiliki skor satu, sedangkan yang
dinyatakan “tidak” memiliki skor 0.
Skor Indikator Kinerja =
Total Pernyataan “Ya”
Total Pernyataan “Ya” maksimal
X 100 Berdasarkan catatan hasil pengamatan, pemantauan,
wawancara, studi (penggalian) dokumen, dan bukti-bukti berupa
data lain yang dikumpulkan selama proses penilaian kinerja guru,
penilai menentukan setiap skor indikator kinerja dengan rumus
sebagai berikut:
Hasil perhitungan di atas, dikonversi ke skor 4-3-2-1, dengan cara
menetapkan skor pada rentang sebagai berikut:
No Rentang skor Skor
1. 0<x≤25% 1
2. 25%<x≤50% 2
3. 50%<x≤75% 3
4. 75%<x≤100% 4
1) Penentuan Nilai Kinerja Guru Pemula
a. Nilai Kinerja Guru adalah rentang 14-56 (guru mata pelajaran/kelas)
atau rentang 14-72 (guru BK/Konselor)
Untuk menentukan Nilai Kinerja Guru rentang 14-56 (guru mata
pelajaran/kelas) atau rentang 14-72 (guru BK/Konselor) dengan cara
menjumlahkan semua skor indikator kinerja.
b. Nilai Kinerja Guru Konversi 100
Untuk menentukan Nilai Kinerja Guru Konversi 100 dapat dilakukan
Nilai Kinerja Guru Pemula
Nilai Kinerja Guru Pemula konversi 100 dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1) Nilai Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas
2) Nilai Kinerja Guru BK/Konselor
c. Penentuan Kategori Nilai Kinerja Guru
Kategori Nilai Kinerja Guru Pemula dapat dilihat pada tabel Nilai
Pemberian Nilai Kepribadian dan Sosial
Penilaian kepribadian dan sosial guru pemula dilakukan melalui
pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran dan/atau pemantauan, serta
wawancara di luar pelaksanaan pembelajran. Hasil pengamatan,
pemantauan dan wawancara dikaji/analisis, untuk menentukan Nilai
Kepribadian dan Sosial Guru Pemula dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Penetapan pernyataan “ya” atau “tidak, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) “ya”, jika terdapat bukti yang mendukung butir penilaian
b) “tidak”, jika tidak terdapat bukti yang mendukung butir
penilaian
2) Menentukan skor butir: skor 1 untuk pernyataan “ya”, dan 0 untuk
pernyataan “tidak”
3) Menghitung skor indikator penilaian dengan ketentuan sebagaimana
ketentuan penilaian kinerja di atas
4) Menghitung Nilai dan Kategori Nilai Kepribadian dan Sosial dengan
ketentuan sebagaimana ketentuan penilaian kinerja di atas.
5. Tahap Pelaporan
Penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan kesebelas setelah
a. Penentuan keputusan pada Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula
berdasarkan pengkajian penilaian tahap kedua dengan
mempertimbangkan penilaian tahap pertama. Selanjutnya guru pemula
dinyatakan memiliki nilai kinerja dengan kategori amat baik, baik,
cukup, sedang, atau kurang. Untuk menentukan keputusan nilai kinerja
guru pemula, kepala sekolah membuat rekapitulasi hasil penilaian
kinerja guru mata pelajaran/kelas pemula (KS-07a) atau rekapitulasi hasil
penilaian kinerja guru BK/Konselor Pemula (KS-07b).
b. Penyusunan draft Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata
Pelajaran/Kelas Pada program Induksi Guru Pemula atau Guru
BK/Konselor oleh kepala sekolah/madrasah berdasarkan pembahasan
dengan pembimbing dan pengawas sekolah/madrasah (09a atau
KS-09b).
c. Penandatanganan Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula
dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dan pengawas
sekolah/madrasah.
d. Pengajuan penerbitan sertifikat PIGP dilakukan oleh kepala
sekolah/madrasah yang disampaikan kepada kepala dinas pendidikan
atau kepala kantor kementerian agama kabupaten/kota bagi guru pemula
yang telah memiliki Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula
dengan nilai baik. Sertifikat tersebut menyatakan bahwa peserta PIGP
telah berhasil menyelesaikan PIGP dengan nilai baik. Guru pemula
1) Nilai kinerja minimal Baik (minimal 76)
2) Setiap skor indikator kinerja minimal Baik (3)
3) Setiap Nilai Kepribadian dan Sosial minimal Baik (76)
Selanjutnya, laporan hasil pelaksanaan PIGP berisi: a. Data sekolah/madrasah;
b. Waktu pelaksanaan PIGP;
c. Data guru pemula peserta PIGP;
d. Deskripsi pelaksanaan pembimbingan oleh pembimbing;
e. Deskripsi pelaksanaan dan hasil penilaian tahap pertama;
f. Deskripsi pelaksanaan dan hasil penilaian tahap kedua;
g. Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula yang menyatakan kategori nilai
kinerja guru pemula (amat baik, baik, cukup, sedang dan kurang)
ditandatangani kepala sekolah/madrasah.
h. Pengawas sekolah menandatangani Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula.
Secara lengkap dapat dilihat pada Form KS-11.
Penyampaian laporan hasil pelaksanaan PIGP:
a. Laporan hasil pelaksanaan PIGP yang berstatus CPNS dan PNS mutasi
dari jabatan lain disampaikan oleh kepala sekolah/madrasah kepada
Kepala Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
b. Laporan hasil pelaksanaan PIGP yang berstatus bukan PNS disampaikan
oleh Kepala Sekolah/Madrasah kepada penyelenggara pendidikan dan
Kepala Dinas Pendidikan/Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota.
Format sertifikat PIGP dapat dilihat pada Form U-05.
D. Deskripsi dan Hasil Penilaian Tahap I E. Pembimbing Tugas Lain