• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Developing Purpose pada Pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Developing Purpose pada Pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini digunakan untuk mengetahui gambaran perkembangan tujuan hidup (developing purpose) berdasarkan teori perkembangan identitas yang dilakukan pada pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung. Penelitian ini menggunakan studi metode deskriptif dengan teknik survey. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah pengurus senat mahasiswa fakultas psikologi Universitas ”X” Bandung, yang berusia 18-23 tahun. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30 orang.

Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang disusun oleh peneliti sendiri pada tahun 2013. Kuesioner purpose terdiri dari 35 item, yang mewakili tiga elemen tujuan hidup (purpose) yaitu bidang pekerjaan, minat pribadi, dan komitmen berkeluarga. Validitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan Construct Validity. Pengolahan datanya menggunakan teknik analisis deskriptif dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat lebih banyak pengurus senat mahasiswa fakultas psikologi yang telah memiliki kejelasan tujuan hidup (purpose). Vector – vector yang menunjang purpose, yaitu developing competence, mature interpersonal relationship, dan identity dalam penelitian ini memiliki kecenderungan keterkaitan terhadap kejelasan purpose pada elemen - elemennya.

(2)

Universitas Kristen Maranatha descriptive method with survey techniques. Target population of this research is student senate committee faculty of psychology of “X” University at Bandung, aged 18 – 23 years.

The instrument that being use to collect data was a questionnaire that prepared by researcher (2013). The questionnaire consists of 35 items, which represent the three elements of purpose such as vocational plans, personal interest, and interpersonal and family commitment. Validity measuring instrument that used is construct validity. Processing the data using descriptive and analytical techniques are presented in frequency distribution.

The result of this research that there were more of student senate committee faculty of psychology of “X” University that has had the clarity of purpose. There are vectors support the purpose such as developing competence, managing emotion, mature interpersonal relationship, and identity have a tendency related to the clarity of purpose.

(3)

iv

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...i

KATA PENGANTAR... ii

Daftar Isi...iv

Daftar Lampiran...viii

Daftar Tabel...ix

Daftar Bagan...x

BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah...1

1.2. Identifikasi Masalah...10

1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian...10

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis...11

1.4.2. Kegunaan Praktis...11

1.5. Kerangka Pemikiran...12

1.6. Skema Kerangka Pemikiran...23

(4)

v

Universitas Kristen Maranatha

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Perkembangan Diri Mahasiswa

2.1.1 The Seven Vectors Theory of Chickering.….…25 2.2 Developing Purpose

2.2.1. Definisi Developing Purpose ...33

2.2.2. Elemen - elemen Developing Purpose .…...33

2.2.3. Intentionality ...35

2.3. Dewasa Awal 2.3.1 Definisi Dewasa Awal...38

2.3.2 Perkembangan Fisik...39

2.3.3 Perkembangan Kognitif...41

2.3.4 Perkembangan Sosial...42

2.4. Senat Mahasiswa 2.4.1 Organisasi Mahasiswa Intrakampus...44

2.4.2 Senat Mahasiswa...44

2.4.3 Unit Kegiatan Mahasiswa...46

2.4.4 Badan Perwakilan Mahasiswa...46

2.4.5 Badan Eksekutif Mahasiswa...47

2.4.6 Visi Senat Fakultas Psikologi...47

(5)

vi

Universitas Kristen Maranatha

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian...49

3.2 Bagan Rancangan Penelitian...49

3.3 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional 3.3.1.Variabel Penelitian...50

3.3.2. Definisi Operasional...50

3.4. Alat Ukur 3.4.1. Kisi-Kisi Alat Ukur...51

3.4.2 Skoring Alat Ukur ...53

3.4.3.Data Pribadi dan Penunjang..……...……....….53

3. 4 4 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 3.4.4.1. Validitas Alat Ukur...54

3.4.4.2. Reliabilitas Alat Ukur...55

3.5. Populasi 3.5.1. Populasi Sasaran………...57

3.5.2. Karakteristik Populasi...57

3.5.3. Subjek Penelitian...57

(6)

vii

Universitas Kristen Maranatha

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.2. Gambaran Hasil Pengukuran Purpose……...60 4.1.3. Tabulasi Silang Antara Elemen - Elemen Purpose

dan Vector - Vector yang menunjang...61 4.2. Pembahasan……...62

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan…………...……….………74

5.2. Saran

5.2.1. Saran Teoretis….…....………..………..74 5.2.2. Saran Praktis…………...…..………75

DAFTAR PUSTAKA

(7)

viii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Lembar Persetujuan dan Kuisioner Purpose Lampiran II Data Pribadi dan Data Penunjang

Lampiran III Data Mentah Hasil Penelitian Lampiran IV Data Penunjang

Lampiran V Tabulasi Silang Data Utama Dengan Vector –

Vector Penunjang Purpose

Lampiran VI Validitas dan Reliabilitas

(8)

ix

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Kisi-kisi Alat Ukur ...……...52

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian………...………...53

Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden………...59

Tabel 4.2 Gambaran Hasil Penelitian……….………...60

(9)

x

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN

(10)

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Setiap orang mengharapkan dan menginginkan kemajuan dalam hidupnya. Kemajuan yang diinginkan dapat berasal dari berbagai segi. Seperti dalam segi pekerjaan, setiap orang pasti menginginkan pekerjaan yang lebih baik dan

berkembang dari sebelumnya. Kemajuan juga dirasakan dalam segi pendidikan. Jika dahulu banyak orang hanya berpendidikan hingga tamat SMP / SMA saja

maka sekarang ini hampir semua orang tua mengharapkan anak-anaknya dapat mendapat pendidikan yang lebih tinggi. Orang tua menginginkan anak-anaknya menjadi mahasiswa, mendapat pendidikan di perguruan tinggi dan mendapat gelar

sarjana. Diharapkan setelah lulus perguruan tinggi dan mendapat gelar sarjana, mereka dapat memiliki pekerjaan yang lebih baik yang sesuai dengan bidangnya

karena mereka telah memiliki lebih banyak pengetahuan serta keterampilan yang mereka dapat selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Pada kenyataannya kondisi ideal tersebut tidak benar - benar terealisasikan

hingga saat ini. Pengangguran masih menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi negara ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah

pengangguran sarjana atau lulusan universitas pada Februari 2013 mencapai 360 ribu orang, atau 5,04% dari total pengangguran yang mencapai 7,17 juta orang (

(11)

2

Universitas Kristen Maranatha Sosial & Pendidikan), dalam Suara Merdeka 4 Juni 2011 mengatakan bahwa salah satu faktor yang menjadi penyebab meningkatnya sarjana menganggur adalah

pengembangan soft skill di kampus tidak tersistematisasi dalam aktivitas akademik (kurikulum) ataupun kegiatan ekstrakurikuler, sehingga lulusan kampus

tidak mampu memenuhi tuntutan dunia usaha. Sementara soft skill yang dibutuhkan dunia usaha meliputi manajemen diri, bekerja dalam tim, inisiatif dan terobosan pemikiran, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan,

komunikasi efektif, perencanaan dan pengorganisasian pekerjaan (Bonnie Eko Bani. Kampus (Bukan) Pabrik Pengangguran. Diunduh 4 Juni 2011, dari

http://www.suaramerdeka.com). Selain itu, sekarang ini banyak kita temui orang-orang yang bekerja pada bidang pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan yang ditekuni ketika kuliah. Hal inilah yang menyebabkan tidak munculnya tenaga

kerja yang kompeten di bidangnya.

Maka dari itu mahasiswa perlu mengembangkan tujuan hidup yang jelas

untuk dicapai sejak dalam masa perguruan tinggi. Kehidupan seorang mahasiswa pada jenjang perguruan tinggi memiliki tahap-tahap perkembangan yang harus dilewati. Mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan yang sesuai dengan tahap

perkembangannya. Dalam kemajuan teori perkembangan diri mahasiswa, Arthur W Chickering mengembangkan teori the seven vector of student development

(12)

Universitas Kristen Maranatha identity, developing purpose, dan developing integrity. Pada teori ini Chickering menjelaskan vector – vector perkembangan yang akan dilalui mahasiswa selama di perguruan tinggi dimana vector - vector tersebut tidak perlu satu per satu secara berurutan dikembangan, namun bisa secara bersamaan dikembangkan. Adapun

kelima vector yang akan menunjang terbentuknya purpose adalah developing competence, managing emotion, moving through autonomy toward interdependence, developing mature interpersonal relationship, dan establishing identity.

Vector ke-6 dari teori ini adalah Developing Purpose. Vector ini menggambarkan mengenai kemampuan mahasiswa dalam mengukur minat dan pilihan, menentukan tujuan, membuat perencanaan dan bertahan meskipun terdapat hambatan. Miller, Galanter, dan Pribram (1960) dalam buku Education and Identity oleh Arthur W Chickering, menjelaskan bahwa perencanaan dan tujuan akan membimbing perilaku seseorang agar mengarah pada tujuan

(purpose) yang telah ditetapkannya. Membangun tujuan hidup (purpose)

membutuhkan rumusan perencanaan untuk tindakan dan satu set prioritas yang mengintegrasikan tiga elemen utama, yaitu: bidang pekerjaan, minat pribadi, dan

komitmen berkeluarga. Membangun kejelasan purpose melibatkan peningkatan

intentionality dalam melaksanakan kegiatan sehari hari. Menjadi intentional

berarti memiliki keterampilan dalam memilih prioritas secara sadar, dalam menyelaraskan tindakan dengan tujuan yang telah dibuat, kemudian dalam

(13)

4

Universitas Kristen Maranatha Saat ini banyak fakultas dan jurusan yang ditawarkan oleh Perguruan Tinggi. Universitas X adalah salah satu perguruan tinggi swasta yang memiliki

Fakultas Psikologi yang juga banyak diminati oleh calon mahasiswa. Lulusan Sarjana Psikologi dapat bekerja menjadi Human Resource Development (HRD), guru Bimbingan Penyuluhan (BP) di sekolah, terapist, tester, scorer, dan trainer. Fakultas Psikologi Universitas X juga menyediakan mata kuliah sertifikasi bagi mahasiswanya. Mahasiswa dapat memilih bidang-bidang dalam Psikologi seperti

Psikologi Industri dan Organisasi (PIO), Psikologi Perkembangan, Psikologi Sosial, ataupun Klinis sesuai dengan minat mahasiswa. Bila mahasiswa telah

mengetahui minatnya pada bidang psikologi, mahasiswa dapat mengambil mata kuliah sertifikasi yang sesuai dengan bidangnya, sehingga ketika lulus menjadi Sarjana Psikologi, mereka dapat bekerja sesuai dengan kompetensi yang telah

dibekali selama masa kuliah.

Fakultas Psikologi juga memiliki banyak komunitas di dalamnya. Salah

satu komunitas di dalam Fakultas Psikologi adalah senat mahasiswa. Senat Mahasiswa adalah Badan Perwakilan Mahasiswa tertinggi yang diakui dan diizinkan berada dalam lingkungan yang bersifat kekeluargaan dan cinta

almamater serta merupakan bagian dari masyarakat belajar. Adapun visi dari Senat mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas X adalah menjadi senat

mahasiswa yang menjunjung tinggi karakter pemimpin yang melayani untuk mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi dengan berlandaskan pada Ketuhanan

(14)

Universitas Kristen Maranatha keilmuan, minat dan bakat, serta kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan Fakultas Psikologi dengan mensosialisasikan kepada masyarakat luas serta

meningkatkan kualitas dan potensi mahasiswa; mensosialisasikan dan mengaplikasian ilmu psikologi kepada seluruh civitas akademika Fakultas

Psikologi dan masyarakat luas; pengadaan sarana untuk menampung dan merealisasikan seluruh aspirasi, minat, dan bakat yang dimiliki oleh mahasiswa Fakultas Psikologi; mengaplikasikan ilmu psikologi guna mengembangkan

potensi masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas X. Kitab Primbon Senat Psikologi

tahun 2011- 2012.)

Senat mahasiswa adalah suatu komunitas yang menawarkan kegiatan berorganisasi bagi mahasiswanya yang memenuhi persyaratan untuk menjadi

pengurus senat. Beberapa persyaratan untuk menjadi pengurus senat diantaranya mahasiswa harus memiliki ipk minimal 2,75, selain itu mahasiswa tersebut harus

sudah mengikuti dan lulus psikologi bungsu, dan persyaratan lainnya. Mahasiswa yang merasa telah memiliki semua persyaratan boleh mengajukan diri menjadi pengurus senat untuk belajar berorganisasi. Hal itu menunjukkan bahwa

mahasiswa yang merasa memenuhi seluruh persyaratan secara sadar memilih senat sebagai kegiatan di kampus selain kuliah. Jabatan sebagai pengurus senat

yang juga berarti perwakilan dari seluruh mahasiswa dalam fakultas tersebut menjadi salah satu gambaran identitas dirinya.

(15)

6

Universitas Kristen Maranatha banding, seminar, psycology competition, bedah buku, bedah film, Sepekan Keakraban Psikologi (SKP), malam keakraban, Lokakaria Anak dan Remaja

(LAR), desa binaan, psikologi peduli, dan psychology fair. Pengurus senat wajib mengurus dan mengatur persiapan dan jalannya kegiatan sesuai bidang masing –

masing. Pengurus senat harus sering berinteraksi dengan dosen yang membimbing kegiatan – kegiatan tersebut. Hal itu membuat para pengurus senat menjadi lebih kenal dan dekat dengan dosen yang memiliki pengetahuan serta keterampilan.

Pengurus senat lebih banyak memiliki kesempatan untuk mendapat pengetahuan yang lebih daripada mahasiswa biasa mengenai bidang pekerjaan yang mereka

minati yang sesuai dengan bidang psikologi. Selain itu, pengurus senat pun menjadi tidak segan untuk berkonsultasi dengan dosen – dosen mengenai perkuliahan ataupun rancangan purpose yang ingin mereka capai setelah lulus kepada dosen – dosen.

Ditengah kesibukan mahasiswa sebagai pengurus senat, mereka juga harus

mempertahankan ipk minimal mereka yaitu 2,75. Oleh karena itu, pengurus senat harus menyelesaikan tugas - tugas perkuliahan dan mempersiapkan ujian. Pengurus senat terbiasa membuat perencanaan dan membagi waktu antara kuliah,

kewajiban menjadi pengurus senat, dan kegiatan lain diluar. Pengaturan waktu dan perencanaan yang terbiasa dibuat pengurus senat memungkinkan mereka

membuat perencanaan akan masa depannya.

(16)

Universitas Kristen Maranatha Fakultas Kedokteran angkatan 2007, 2008, 2009, 2010 di Universitas “X” kota Bandung, penelitian mengenai Stage of Integrity Pemimpin Kelompok Kecil PMK di Universitas “X” Bandung. Namun hingga saat ini belum ada penelitian yang meneliti pengurus senat mahasiswa sebagai subjeknya, dan belum ada penelitian

mengenai purpose yang dimiliki pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung.

Survey dilakukan kepada 10 orang pengurus senat dan ditanyakan

mengenai beberapa hal. Diberikan 6 pertanyaan tertutup dan disediakan pilihan jawaban. Pertanyaan pertama adalah ”apakah saudara telah mengetahui pasti

bidang pekerjaan apa yang saudara inginkan setelah lulus sarjana?”. Pertanyaan kedua adalah ”Menurut saudara, apakah terdapat hubungan menjadi pengurus

senat dengan cita-cita yang saudara dambakan?”. Pertanyaan ketiga adalah ”apakah saudara memiliki ketertarikan pribadi akan suatu hal / bidang yang

melebihi dari sekedar hobi sehingga membuat saudara ingin menjadikannya salah satu tujuan hidup saudara?”. Pertanyaan keempat adalah ”apakah menjadi

pengurus senat mahasiswa mendukung ketertarikan pribadi saudara diatas?”.

Pertanyaan kelima adalah ”apakah saudara telah memiliki rencana untuk membentuk keluarga?”. Pertanyaan keenam adalah ”apakah saudara telah

memiliki gambatan keluarga seperti apa yang saudara inginan?”.

Berdasarkan survey diperoleh informasi sebagai berikut. Pertanyaan pertama adalah apakah telah mengetahui pasti bidang pekerjaan yang diinginkan

(17)

8

Universitas Kristen Maranatha lulus sarjana. 3 orang (30%) sisanya mengatakan bahwa mereka sudah tahu pasti bidang pekerjaan yang diinginkan setelah lulus sarjana yaitu: 2 orang yang ingin

bekerja di bidang Psikologi Industri Organisasi (PIO), dan 1 orang yang ingin bekerja di bidang psikologi perkembangan.

Pertanyaan kedua adalah apakah terdapat hubungan menjadi pengurus senat dengan cita-cita yang saudara dambakan. Dari 10 orang yang disurvey, keseluruhnya menjawab ”Ya” dengan berbagai alasan yang mendukung

diantaranya: melatih soft skill, pengalaman menjadi leader, belajar berelasi, belajar berorganisasi, belajar komunikasi dan belajar bekerja sama. Hal itu berarti

menurut mereka terdapat hubungan antara menjadi pengurus senat mahasiswa dengan cita – cita mereka.

Pertanyaan ketiga adalah apakah saudara memiliki ketertarikan pribadi

yang melebihi dari sekedar hobi sehingga membuat saudara ingin menjadikannya salah satu tujuan hidup. Dari 10 orang yang disurvey, 8 orang (80%) menjawab ”Belum” yang berarti mereka masih belum menemukan hal apa yang benar-benar

mereka minati, 1 orang (10%) menjawab ”tidak tahu”, dan 1 orang (10%) sisanya menjawab ”ya” yang berarti ia sudah mengetahui minat pribadinya yaitu minat

pada design.

Pertanyaan keempat adalah apakah menjadi pengurus senat mahasiswa

mendukung ketertarikan pribadi saudara. Dari 10 orang yang disurvey, 8 orang (80%) menjawab bahwa mereka tidak mengetahui apakah menjadi pengurus senat

(18)

Universitas Kristen Maranatha Pertanyaan kelima adalah apakah saudara telah memiliki rencana untuk membentuk keluarga. Terdapat 6 orang (60%) yang menjawab bahwa mereka

belum memiliki rencana untuk membentuk keluarga. Sementara 4 orang (40%) sisanya mengatakan sudah memiliki rencana untuk membentuk keluarga.

Pertanyaan keenam adalah apakah telah memiliki gambaran keluarga seperti apa yang diinginkan. Dari 10 orang, 6 orang (60%) mengatakan belum, sementara 4 orang (40%) sisanya menjawab ”Ya” dengan berbagai gambaran

keluarga yang diinginkan seperti: keluarga kecil dengan rumah minimalis, keluarga yang saling mendukung, keluarga dengan ibu yang bekerja serta

mengurus anak, keluarga dengan ibu yang bekerja setengah hari.

Berdasarkan hasil survey didapatkan beberapa informasi. Pada elemen bidang pekerjaan, dari 10 orang yang disurvey terdapat 7 orang (70%) yang belum

mengetahui pasti bidang pekerjaan yang diinginkan setelah lulus sarjana. Pada elemen minat pribadi terdapat 9 orang (90%) yang belum mengetahui minatnya.

Pada elemen komitmen berkeluarga terdapat 6 orang (60%) yang belum memiliki rencana untuk membentuk keluarga. Dari hasil survey tersebut terdapat sebagian besar pengurus senat yang masih belum memiliki kejelasan purpose pada elemen – elemennya. Hal tersebut tidak sejalan dengan yang diharapkan. Pengurus senat

sebagai wakil dari seluruh mahasiswa yang ada dalam fakultas tersebut

menggambarkan gambaran umum dari keadaan mahasiswa didalamnya. Pengurus senat juga telah terbiasa membuat perencanaan, mengatur waktu antara

(19)

10

Universitas Kristen Maranatha mengenai masa depannya. Selain itu, pengurus senat terbiasa mengurusi kegiatan senat dengan berkonsultasi dengan dosen sehingga pengurus senat lebih mudah

dan dekat untuk berkonsultasi mengenai rancangan masa depannya kepada dosen yang dirasa dekat. Berdasarkan kondisi tersebut peneliti merasa tertarik untuk

meneliti lebih lanjut mengenai purpose yang dimiliki pengurus senat Fakultas Psikologi Universitas ”X” Bandung.

1.2Identifikasi Masalah

Dari penelitian ini ingin diketahui apakah pengurus senat mahasiswa

Fakultas Psikologi di Universitas “X” Bandung telah memiliki kejelasan purpose.

1.3Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Penelitian

Untuk memperoleh gambaran mengenai kejelasan developing purpose

yang dimiliki pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi di Universitas “X” kota Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kejelasan developing purpose dari pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi di Universitas “X” kota Bandung pada elemen – elemennya yaitu bidang pekerjaan, minat pribadi, dan komitmen berkeluarga serta

(20)

Universitas Kristen Maranatha managing emotion, moving through autonomy toward interdependence, developing mature interpersonal relationship, establishing identity.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

 Memberikan informasi bagi Psikologi Perkembangan mengenai kejelasan purpose

yang dimiliki pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X”

Bandung menurut teori seven vectors dari education and identity yang dikembangkan oleh Arthur W Chickering.

 Memberikan informasi bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut

mengenai Purpose pada pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung.

1.4.2 Kegunaan Praktis

 Memberikan informasi kepada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X”

Bandung mengenai purpose yang dimiliki pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi, sebagai salah satu area pengembangan diri mahasiswa selama mengikuti studi di perguruan tinggi.

 Memberikan informasi kepada pihak Fakultas, bagian kemahasiswaan dan dosen

wali, mengenai purpose pada mahasiswa, khususnya pengurus senat sehingga dapat turut menolong mahasiswa dalam merencanakan purpose melalui pelatihan atau upaya lain yang dapat membekali mahasiswa dengan kemampuan

(21)

12

Universitas Kristen Maranatha 1.5Kerangka Pikir

Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” memiliki

kisaran usia 18 - 21 tahun. Menurut Santrock (2002) rentan usia masa dewasa awal berawal dari usia 18 tahun hingga 40 tahun, dimulai dari saat individu meninggalkan masa remajanya untuk menghadapi dunia kerja, atau saat individu

meninggalkan masa sekolah untuk memasuki dunia perkuliahan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi Unversitas “X” Bandung sudah berada pada masa dewasa awal. Pada tahap ini, individu

mulai memusatkan diri pada pertemanan yang dekat (intimacy) dan pekerjaan / karir. Peralihan untuk menjadi seorang dewasa ditandai dengan penentuan

komitmen, baik yang berhubungan dengan pernikahan, anak, pekerjaan ataupun gaya hidup. Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi perlu mengembangkan

tujuan hidup (purpose) yang jelas sehingga ketika lulus dan menjadi sarjana, mereka mengetahui apa yang akan mereka lakukan yang juga telah dibentuk dari sejak menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Penelitian ini mengacu kepada teori the seven vectors of student development dari Arthur W Chickering yang khusus membahas area perkembangan diri mahasiswa selama di perguruan tinggi. Vector ke-6 adalah

(22)

Universitas Kristen Maranatha Psikologi Universitas “X” Bandung turut didukung oleh vector – vector yang menunjang purpose, yaitu: developing competence, managing emotion, moving through autonomy toward interdependence, developing mature interpersonal relationship, establishing identity.

Vector pertama adalah developing competence, terdapat tiga jenis kompetensi yang dikembangkan pada vector ini, yaitu: kompetensi intelektual, keterampilan fisik dan manual, dan kompetensi interpersonal. Apabila pengurus

senat mahasiswa Fakultas Psikologi memenuhi tugas - tugas perkembangan pada

vector ini maka pengurus senat mahasiswa telah memiliki kompetensi - kompetensi yang diharapkan dicapai pada vector pertama ini. Hal itu akan menunjang purpose yang dikembangkan pada ketiga elemennya yakni: bidang pekerjaan, minat pribadi, komitmen berkeluarga. Dengan memiliki kompetensi,

pengurus senat dapat lebih yakin memilih bidang pekerjaan / tipe pekerjaan seperti apa yang ia inginkan. Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi yang

telah memiliki keterampilan fisik dan manual akan mengetahui pasti area minat yang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Kompetensi interpersonal membantu pengurus senat mahasiswa mengembangkan kemampuan

mendengarkan, membina relasi, dan bekerja sama dengan kelompok sehingga turut menunjang kejelasan purpose elemen komitmen berkeluarga dan bidang

pekerjaan yang dipilih

(23)

14

Universitas Kristen Maranatha vector ini berarti mereka telah matang secara emosi sehingga pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi dapat dengan yakin menentukan pilihan pekerjaan

seperti apa yang diinginkan, bidang minat yang disukai, dan pilihan gaya hidup yang akan dijalaninya.

Vector ketiga adalah moving through autonomy toward interdependence.

Pada vector ini mahasiswa belajar untuk mandiri baik secara emosional maupun intrumental. Mandiri secara emosional berarti bebas dari kebutuhan akan kasih

sayang, keyakinan, dan penerimaan. Mandiri secara instrumental berarti mampu untuk mengatur kegiatan, memecahkan masalah dengan cara yang mandiri, dan

mampu untuk menjadi aktif. Pengurus senat mahasiswa yang telah mampu mandiri secara emosional dan instrumental berarti mampu mengatur dan membuat perencanaan akan masa depannya.

Vector keempat adalah developing mature interpersonal relationship. Pada

vector ini mahasiswa belajar untuk menghargai dan mengerti orang lain. Mahasiswa belajar perbedaan budaya dan menghargainya sebagai perbedaan. Selain itu, mahasiwa belajar menjadi kompeten dalam membangun relasi jangka panjang. Keterampilan yang dibangun pada vector ini akan mendukung pengurus senat mahasiswa dalam menentukan pilihan bidang pekerjaan yang diinginkan, bidang minat yang disukai, serta pilihan gaya hidup yang akan dijalani. Pada

vector ini individu belajar menjalin relasi yang dewasa dengan orang lain yang mungkin memiliki banyak perbedaan. Hal itu akan memperkaya pengetahuan dan

(24)

Universitas Kristen Maranatha Vector kelima adalah establishing identity. Pada vector ini mahasiswa membicarakan bagaimana mahasiswa menjadi nyaman atas dirinya sendiri yang

meliputi penampilan fisik, gender, identitas seksual, etnis, dan peran sosial. Apabila pengurus senat mahasiswa telah mampu mencapai tugas perkembangan

pada vector ini berarti pengurus senat mahasiswa telah mengetahui pasti mengenai gambaran dirinya termasuk apa yang ia sukai, apa yang ia inginkan, apa yang paling sesuai dengan gambaran dirinya. Hal itu akan menjadi pertimbangan bagi

pengurus senat mahasiswa dalam mengembangkan purpose.

Terdapat 3 elemen purpose yaitu bidang pekerjaan, minat pribadi dan komitmen berkeluarga. Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi yang telah memiliki kejelasan di salah satu elemen, dapat juga belum memiliki kejelasan di elemen lainnya. Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi dapat pula

memiliki kejelasan di ketiga elemen tersebut. Mengembangkan purpose juga melibatkan peningkatan dalam intentionality dalam melaksanakan kehendak pribadi pada kehidupan sehari-hari. Kejelasan purpose berkaitan dengan kemampuan pengarahan diri (intentionallity) yang dimiliki setiap individu. Menjadi intentional berarti memiliki keterampilan dalam memilih prioritas,

menyelaraskan tindakan dengan tujuan, memotivasi diri secara konsisten terhadap tujuan, dan tetap tekun walaupun menghadapi hambatan atau kegagalan.

(25)

16

Universitas Kristen Maranatha mengalami peningkatan dalam intentionallity maka hal itu akan menunjukkan

purpose yang tidak jelas pada elemen - elemen purpose.

Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi yang mengalami peningkatan dalam intentionality akan menunjukan purpose yang jelas pada elemen bidang pekerjaan. Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi yang telah mengalami peningkatan intentionality adalah mereka yang mampu secara sadar memilih prioritas, misalnya pengurus senat mahasiswa yang telah

mengetahui bidang pekerjaan apa yang mereka inginkan ketika dihadapkan pada pilihan antara mengikuti seminar mengenai bidang pekerjaan yang diinginkan atau

menerima tawaran reuni dengan teman sekolah maka ia akan mengabaikan tawaran reuni dengan teman sekolah untuk menghadiri seminar tersebut. Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi yang telah mengalami pengingkatan

intentionality adalah mereka yang menyelaraskan tindakan dengan tujuan, misalnya diantara banyak mata kuliah sertifikasi yang disediakan fakultas,

pengurus senat mahasiswa akan memilih mata kuliah sertifikasi yang menunjang bidang pekerjaan yang ia inginkan sehingga pilihan – pilihan yang ia buat mencerminkan tujuan mereka. Pengurus senat mahasiswa yang telah mengalami

peningkatan intentionality adalah mereka yang mampu memotivasi diri secara konsisten terhadap tujuan, misalnya jika tujuan yang ingin ia capai adalah berkerja

pada bidang tertentu yang ia inginkan maka ia akan menentukan target – target jangka pendek yang ingin dicapai, seperti mendapat nilai A pada mata kuliah

(26)

Universitas Kristen Maranatha hambatan atau kegagalan, misalnya jika tujuannya adalah bekerja pada bidang psikologi klinis namun mendapat nilai D untuk mata kuliah psikologi abnormal

maka pengurus senat mahasiswa tersebut tetap mengulang mata kuliah psikologi abnormal tersebut dan berusaha mendapat nilai yang baik.

Sebaliknya, pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi yang belum mengalami peningkatan dalam intentionality akan menunjukan purpose yang tidak jelas pada elemen bidang pekerjaan. Pengurus senat mahasiswa Fakultas

Psikologi yang belum mengalami peningkatan intentionality adalah mereka yang tidak mampu secara sadar memilih prioritas misalnya mereka tidak mengetahui

ingin bekerja pada bidang apa sehingga ketika dihadapkan pada pilihan kegiatan yang harus mereka ikuti, mereka tidak memilih kegiatan yang akan membangun tujuannya. Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi yang belum mengalami

peningkatan intentionality adalah mereka yang tidak mampu menyelaraskan tindakan dengan tujuan, misalnya ia ingin bekerja pada bidang psikologi klinis

namun ia memilih sertifikasi perilaku konsumen yang sebenarnya adalah bagian dari bidang psikologi industri dan organisasi. Hal itu menunjukkan bahwa pilihan – pilihan yang dibuat tidak menggambarkan tujuannya. Pengurus senat mahasiswa

Fakultas Psikologi yang belum mengalami peningkatan intentionality adalah mereka yang tidak memotivasi diri secara konsisten terhadap tujuan, misalnya

memiliki tujuan untuk bekerja pada bidang psikologi industri namun tidak ada target jangka pendek yang ingin dicapai, ia hanya sekedar menjalani rutinitas

(27)

18

Universitas Kristen Maranatha kegagalan, misalnya memiliki tujuan bekerja pada bidang psikologi klinis namun mendapat nilai D untuk mata kuliah psikologi abnormal. Ia tidak mau mengambil

kembali mata kuliah tersebut dan berusaha mencapai nilai maksimal melainkan hanya sekedar mengambil remedial.

Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi yang mengalami peningkatan dalam intentionality akan menunjukan purpose yang jelas pada elemen minat pribadi. Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi yang telah

mengalami peningkatan intentionality pada elemen minat pribadi adalah mereka yang mampu secara sadar memilih prioritas, misalnya mereka yang menemukan

minat baru yang lebih dari sekedar hobi dan menjadikan hal tersebut tujuan yang inign dicapai dalam hidup, contohnya senang travelling sehingga di masa depan ia ingin memiliki sebuah perusahaan tour and travel sehingga saat ini ia memutuskan untuk lebih banyak menghabiskan waktu untuk mencari tahu banyak informasi mengenai minat baru yang lebih berguna untuk masa depan daripada

menghabiskan waktu untuk sekedar hobi. Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi yang telah mengalami peningkatan intentionality pada aspek minat pribadi adalah mereka yang menyelaraskan tindakan dengan tujuan, misalnya

apabila tujuan hidup yang ingin dicapai di masa depan adalah membuka perusahaan tour and travel sesuai dengan minat baru yang ia temui saat dalam perguruan tinggi maka ia lebih sering mengikuti seminar atau pelatihan tentang

(28)

Universitas Kristen Maranatha memotivasi diri secara konsisten terhadap tujuan, misalnya apabila tujuan yang ingin dicapai di masa depan adalah membuka perushaan tour and travel yang besar maka mereka berusaha mencapai tujuan hidupnya tersebut dengan membuat target-target prestasi jangka pendek yang dapat dicapai sehingga memotivasi

dirinya mencapai tujuan di masa depan. Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi yang telah mengalami peningkatan intentionality pada elemen minat pribadi adalah mereka yang tekun walaupun menghadapi hambatan atau

kegagalan, misalnya menemukan kegagalan saat mencapai target jangka pendek yang ingin dicapai dalam perjalanan mencapai tujuan membuat perusahaan tour and travel namun tetap kembali berusaha mencapai kembali target baru yang dibuat.

Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi yang belum mengalami

peningkatan dalam intentionality akan menunjukan purpose yang tidak jelas pada elemen minat pribadi. Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi yang belum

mengalami peningkatan intentionality adalah mereka yang tidak mampu secara sadar memilih prioritas, misalnya mereka yang belum menemukan minat baru yang lebih dari sekedar hobi. Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi yang

belum mengalami peningkatan intentionality adalah mereka yang tidak mampu menyelaraskan tindakan dengan tujuan, misalnya telah menemukan minat baru

yaitu tertarik pada dunia musik dan ingin membuka sekolah musik namun ia tidak belajar musik, tidak mencari tahu apa saja yang harus dipersiapkan untuk

(29)

20

Universitas Kristen Maranatha Psikologi yang belum mengalami peningkatan intentionality adalah mereka yang tidak memotivasi diri secara konsisten terhadap tujuan, misalnya memiliki

keinginan membuka sekolah musik namun tidak bersemangat untuk mencari tahu informasi / pengetahuan mengenai hal tersebut. Pengurus senat mahasiswa

Fakultas Psikologi yang belum mengalami peningkatan intentionality adalah mereka yang tidak tekun hadapi hambatan atau kegagalan, misalnya telah mencari informasi mengenai hal – hal yang diperlukan untuk membuat sekolah musik dan

merasa sulit sehingga langsung mengurungkan keinginannya untuk membuat sekolah musik.

Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi yang mengalami peningkatan dalam intentionality akan menunjukan purpose yang jelas pada elemen komitmen berkeluarga. Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi

yang telah mengalami peningkatan intentionality pada elemen minat pribadi adalah mereka yang mampu secara sadar memilih prioritas, misalnya tujuan yang

ingin dicapai yaitu membangun keluarga maka jika dihadapkan pada pilihan melanjutkan pendidikan atau berkeluarga maka ia akan memilih membangun keluarga terlebih dahulu karena itu merupakan tujuan hidupnya. Pengurus senat

mahasiswa Fakultas Psikologi yang telah mengalami peningkatan intentionality

pada elemen minat pribadi adalah mereka yang menyelaraskan tindakan dengan

(30)

Universitas Kristen Maranatha memotivasi diri secara konsisten terhadap tujuan, misalnya memiliki batas usia maksimal untuk menikah sehingga memotivasi untuk mencari pasangan yang

paling tepat menurutnya agar target menikah di usia yang sudah ditentukan dapat tercapai. Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi yang telah mengalami

peningkatan intentionality pada elemen minat pribadi adalah mereka yang tekun walaupun menghadapi hambatan atau kegagalan, misalnya tujuan yang ingin dicapai setelah lulus sarjana adalah membentuk keluarga maka ia tidak putus asa

dalam mencari pasangan yang tepat meskipun sulit atau hubungan dengan pasangan sebelumnya berakhir.

Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi yang belum mengalami peningkatan dalam intentionality akan menunjukan purpose yang tidak jelas pada elemen komitmen berkeluarga. Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi

yang belum mengalami peningkatan intentionality adalah mereka yang tidak mampu secara sadar memilih prioritas, misalnya mereka yang tujuan hidupnya

bukan membangun keluarga sehingga tidak tertarik merencanakan pernikahan atau kehidupan berkeluarga. Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi yang belum mengalami peningkatan intentionality adalah mereka yang tidak menyelaraskan tindakan dengan tujuan, seperti menghindari pembicaraan mengenai kehidupan pernikahan karena pernikahan bukan merupakan tuuan

(31)

22

Universitas Kristen Maranatha senat mahasiswa Fakultas Psikologi yang belum mengalami peningkatan

intentionality adalah mereka yang tidak tekun hadapi hambatan atau kegagalan, misal: tidak berusaha menjalin relasi yang serius dengan lawan jenis setelah pernah mendapat penolakan sehingga sulit untuk mencapai tujuannya yaitu

membangun keluarga.

Pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi akan menujukkan purpose

yang jelas pada elemen - elemennya yakni: bidang pekerjaan, minat pribadi atau

komitmen berkeluarga; apabila mereka memiliki intentionality yang baik. Untuk memperjelas uraian di atas, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini

(32)

Universitas Kristen Maranatha Bagan 1.5 Kerangka Pikir

Pengurus Senat Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung Developing Purpose Jelas Tidak Jelas Bidang pekerjaan Komitmen berkeluarga Minat pribadi Intentionallity:

 Secara sadar memilih prioritas.  Menyelaraskan

tindakan dengan tujuan.

 Memotivasi diri secara konsisten terhadap tujuan.  Tekun walaupun

(33)

24

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Asumsi

- Mahasiswa yang menjadi subjek penelitian ini telah mengembangkan identitas sebagai pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi.

- Developing purpose dari mahasiswa ditunjang oleh vector – vector yang dikembangkan sebelumnya yaitu: developing competence, managing emotion, moving through autonomy toward interdependence, developing mature interpersonal relationship, establishing identity.

(34)

Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian terhadap 30 orang pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” di Bandung dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Lebih banyak pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

“X” di Bandung yang telah memiliki kejelasan purpose pada semua

elemen – elemennya.

2. Vector – vector yang menunjang purpose, yaitu developing competence, managing emotion, interdependency, developing mature interpersonal relationship dan identity memiliki kecenderungan keterkaitan terhadap kejelasan purpose pada elemen - elemennya.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Teoretis

1. Penelitian ini dilakukan hanya kepada pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung, maka dari itu penelitian berikutnya

disarankan untuk meneliti pada pengurus senat mahasiswa fakultas lainnya

(35)

75

Universitas Kristen Maranatha 2. Penelitian ini merupakan studi deskriptif sehingga disarankan bagi peneliti

berikutnya untuk meneliti korelasi antara elemen – elemen purpose dengan

vector – vector yang menunjang. 5.2.2 Saran Praktis

1. Dalam upaya meningkatkan kejelasan purpose elemen bidang pekerjaan, disarankan kepada pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas “X” yang masih belum memiliki rancangan purpose yang jelas

pada elemen bidang pekerjaan untuk lebih mencari tahu jenis pekerjaan apa yang yang paling diinginkan yang sesuai dengan kompetensi yang

dimiliki.

2. Disarankan juga bagi pihak fakultas terutama dosen pembimbing senat untuk memberikan semacam work shop yang memberikan pengetahuan seluas – luasnya mengenai lapangan pekerjaan yang tersedia bagi sarjana psikologi dan bisa dilengkapi dengan dihadirkannya para alumni yang

sudah berhasil dalam bidang pekerjaannya sehingga dapat memberi pengetahuan sekaligus menginspirasi pengurus senat mahasiswa yang masih belum memiliki purpose yang jelas untuk mengembangkan

purpose.

2. Dalam upaya meningkatkan kejelasan purpose elemen minat pribadi, disarankan kepada pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas “X” yang masih belum memiliki purpose yang jelas pada

(36)

Universitas Kristen Maranatha menarik minat mereka dan mempertimbangkannya sebagai salah satu elemen/ bagian dari tujuan hidup yang ingin dicapai.

3. Dalam upaya meningkatkan kejelasan purpose elemen komitmen berkeluarga, disarankan kepada pengurus senat mahasiswa Fakultas

Psikologi Universitas “X” yang masih belum memiliki purpose yang jelas pada elemen komitmen berkeluarga untuk mulai membina relasi yang dewasa baik dengan sesama jenis ataupun dengan lawan jenis agar dapat

mengembangkan rasa toleransi dan menghargai perbedaan sehingga membangun sebuah keluarga dapat menjadi salah satu tujuan hidup yang

ingin dicapai pengurus senat mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

(37)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Amrizal Rustam, Rusenno Arjanggi & Ari Dhamayanti. Asesmen Tingkat Perkembangan Mahasiswa Berdasarkan Teori 7 Vector Chickering. Diunduh Juni 2007, dari http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle /123456789/676/6.%20AMRIZAL%20RUSTAM%20edit.pdf?sequence=1

Chickering, Arthur W. & Reisser, L. 1993. Education and identity. 2nd Edition. San Francisco: Jossey-Bass Inc., Publisher

Chickering, Arthur W. & Schlossberg, N.K. 1995. Getting the most out of college. 2nd Edition.Columbus: Prentice Hall.

Easter,A.2012. Studi Deskriprif mengenai Kemampuan Interdependensi

Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Tingkat I dan Tingkat II Universitas “X” Bandung. Skripsi. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha (Unpublish)

Jerlena Griffin-Desta, Je Nell Padilla. 2004. A Student Development Perspective At The University Of California, Berkeley.http://www.housing.berkeley.edu Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

(38)

Universitas Kristen Maranatha 148614/Kampus-Bukan-Pabrik-Pengangguran

Organisasi mahasiswa di Indonesia. Diunduh 3 Januari 2013, dari http://id. wikipedia.org/wiki/ Organisasi _mahasiswa_di_Indonesia

Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. Kitab Primbon Senat Psikologi tahun 2011- 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Jogiyanto (2000:7) tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk

Trotoar berfungsi untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada pejalan kaki baik dari segi keamanan maupun kenyamanan. Konstruksi Trotoar direncanakan sebagai pelat beton

Berdasarkan hasil pretest yang ditunjukan pada tabel diatas maka dapat diketahui bahwa nilai pretest yang diperoleh siswa RI adalah nilai tertinggi yaitu 67 dan

Apabila belum tersedia dosen yang berijazah Magister dapat diangkat Sarjana (Si) dalam bidang Bahasa dan Sastra Indonesia, dan/atau Pendidikan Bahasa dan Sastra

Dari tuturan tersebut kata saint secara umum bermakna orang suci, saleh (yang telah meninggal), akan tetapi pada lirik lagu tersebut kata saint dianalogikan

8) pemantauan dan evaiuasi pelaksanaan US serta pengiriman laporan pelaksanaan US ke Pemerintah Provinsi. Penyediaan anggaran untuk kegiatan pada butir 1) sampai dengan butir 8)

In this paper, we parallelized PA algorithm on shared memory system using four different data partitioning schemas: blocked columnwise, rowwise, antidiagonal, and revised

1 Research mainly for detection of bottle cap, through the image preprocessing and precise processing to solve the human visual error rate and contingency, realized based on