• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment pada Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2011 Universitas "X" di Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment pada Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2011 Universitas "X" di Bandung."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran academic adjustment mahasiswa Psikologi angkatan 2011 di Universitas “X” Bandung. Responden yang diteliti adalah mahasiswa Psikologi angkatan 2011 di Universitas “X” yang berjumlah 121 orang. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur kuesioner yang dibuat peneliti berdasarkan teori Schneider (1964). Alat ukur ini menjaring academic adjustment berdasarkan aspek Successfull Performance, Adequate Effort, Acquisition of Worth while Knowledge, Intellectual Development, Achievement of Academic Goals, dan Satisfaction of Needs, Desires, and Interests. Berdasarkan hasil validitas dengan teknik korelasi Spearman, diperoleh hasil koefisien validitas yaitu 0,009-0,624 dan reliabilitas dengan teknik split half diperoleh r=0,737. Hasil pengolahan data menunjukkan 51% mahasiswa angkatan 2011 memiliki academic adjustment yang tinggi dan 49% mahasiswa angkatan 2011 memiliki academic adjustment yang rendah.

(2)

ABSTRACT

This research was conducted in order to describe the academic adjustment within Psychology students of class 2011 at “X”University Bandung. The respondents who participated were 121 Psychology students of class 2011. The design used in this research was a descriptive research.Instrument used in this research was a questionnaire which was based on Schneider’s theory (1964). The instrument measured Successful Performance, Adequate Effort, Acquisition of Worth-while Knowledge, Intellectual Development, Achievement of Academic Goals, and Satisfaction of Needs, Desires, and Interests within each respondents. Based on the result of the validity of Spearman correlation technique, the validity coefficient results obtained 0,009-0,624 and reliability with techniques split half obtained r=0,737. The research’s result showed 51% of the students categorized as having a high academic adjustment, and 49% of the other students categorized as having a low academic adjustment.

(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ……… ii

ABSTRACT ……….. iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR BAGAN ……… x

DAFTAR TABEL ………. xi

DAFTAR LAMPIRAN ………. xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... ……..1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... ……8

1.3.1 Maksud Penelitian ... ...8

1.3.2 Tujuan Penelitian ... ...8

1.4 Kegunaan Penelitian ... ……..9

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... ……..9

1.4.2 Kegunaan Praktis ... ……..9

1.5 Kerangka Pikir ... ……..9

1.6 Asumsi ... ……17

(4)

2.1 Adjustment ...……… 18

2.1.1 Defenisi Adjustment ……… 18

2.2 Academic Adjustment……… 19

2.2.1 Defenisi Academic Adjustment ………. 19

2.2.2 Aspek Academic Adjustment ... 20

2.3 Teori Kepribadian ... 22

2.4 Masa Dewasa Awal ... 26

2.4.1 Perkembangan Kognitif ……… 28

2.4.2 Perkembangan Emosi ……….. 29

2.5 Transisi dari Sekolah Menengah Atas Menuju Universitas ………...29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...31

3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 31

3.2 Bagan Rancangan Penelitian ... 31

3.3. Variabel Penelitian ... 32

3.3.1 Defenisi Konseptual ... 32

3.3.2 Definisi Operasional ... 32

3.4. Alat Ukur ... 34

3.4.1 Alat Ukur Academic Adjustment ...34

3.4.2 Data Pribadi dan Data Penunjang ...36

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur... 37

3.4.4 Validitas ... 37

(5)

3.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ...39

3.5.1 Populasi Sasaran ...39

3.5.2 Karakteristik Sampel ...39

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel …... 40

3.6 Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN ………...41

4.1 Hasil Penelitian ………41

4.1.1 Hasil Berdasarkan Gambaran Umum Academic Adjustment ……41

4.1.2 Hasil Berdasarkan Tiap Aspek Academic Adjustment …………. 42

4.2 Pembahasan ………...44

4.3 Diskusi ………. 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………..55

5.1 Kesimpulan ………...55

5.2 Saran ………55

5.2.1 Saran Teoritis ……….56

5.2.2 Saran Praktis ………..56

DAFTAR PUSTAKA ...58

(6)

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Kerangka Pikir ……….16

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Alat Ukur Academic Adjustment………34

Tabel 3.2 Pilihan Jawaban dan Sistem Penilaian Academic Adjustment ………..36

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Variabel Academic Adjustment ………...42

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Aspek dari Variabel Academic Adjustment ………43

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Lampiran B Hasil Perhitungan Academic Adjustment

Lampiran C Tabulasi Silang Data Penunjang dan Variabel Academic Adjustment

(9)

  1 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Saat ini zaman semakin berkembang, khususnya pada dunia pendidikan.

Untuk mengikuti perkembangan zaman tersebut, individu mengembangkan ilmunya dalam dunia pendidikan hingga tingkat Perguruan Tinggi. Dalam jenjang Perguruan Tinggi individu dapat menyalurkan bakat dan minat untuk menentukan

profesi dan karir yang sesuai dengan keinginan setiap individu tersebut.

Sebelum menjalankan pendidikan di Perguruan Tinggi, individu terlebih

dahulu menjalankan pendidikan pada jenjang sebelumnya, yaitu pendidikan SMA. Pada saat menjalankan pendidikan di Perguruan Tinggi akan terasa berbeda dengan pada saat menjalankan pendidikan di SMA. Perbedaan-perbedaan tersebut

meliputi berbagai hal, antara lain perbedaan pada penetapan jadwal, sistem SKS, materi pembelajaran, cara mengajar dan belajar serta sistem akademik lainnya

(

http://mjeducation.com/mengenal-dunia-kampus-sistem-pembelajaran-di-bangku-kuliah-bagian-1/).

Pada saat SMA, penetapan jadwal belajar setiap harinya sudah ditentukan

oleh pihak sekolah sehingga siswa hanya memersiapkan diri untuk memelajari apa yang akan diajarkan di sekolah. Penetapan jadwal tersebut berlaku selama

(10)

  2 

dengan IP/ IPK yang diperolehnya pada semester sebelumnya. Mahasiswa harus

menentukan strategi yang tepat untuk mempermudah dalam proses belajar dan disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki mahasiswa tersebut. Namun mahasiswa dapat meminta bimbingan dari dosen walinya untuk menentukan

strategi belajar, serta mata kuliah apa saja yang harus diambil pada setiap semesternya.

Pada saat SMA, siswa belajar sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan dengan durasi waktu belajar yang sudah ditentukan melalui jadwal belajar dari pihak sekolah. Saat di SMA siswa akan melihat hasil belajar setiap semesternya

melalui raport yang diterima. Tetapi hasil raport dari setiap semesternya tidak diakumulasikan, hanya terdapat hasil belajar siswa melalui ujian dan tugasnya

serta pendeskripsian mengenai prestasi siswa tersebut dari wali kelasnya. Pada Perguruan Tinggi, mahasiswa diperkenalkan dengan istilah SKS (satuan kredit semester), IP (indeks prestasi) dan IPK (indeks prestasi kumulatif). SKS

merupakan sistem penyelenggaraan pendidikan yang mencangkup beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, dan penyelenggaraan program. IP adalah angka

yang menunjukkan prestasi mahasiswa untuk satu semester. IPK adalah angka yang menunjukkan prestasi mahasiswa yang diakumulasikan mulai dari semester pertama sampai dengan semester akhir (http://akademik.stsi-bdg.ac.id).

Pada saat di SMA, siswa diberikan materi pembelajaran yang lebih bersifat umum. Misalnya, pada saat SMA diberikan materi belajar seperti sejarah,

(11)

  3 

telah dipilih, misalnya psikologi, kedokteran, dan lain sebagainya. Walaupun di

awal perkuliahan mahasiswa diberikan materi perkuliahan yang lebih umum, seperti bahasa Indonesia, bahasa inggris, kewarganegaraan, dan lainnya. Tetapi pada semester-semester berikutnya mahasiswa diberikan materi perkuliahan yang

sesuai dengan jurusan.

Selain itu, cara belajar siswa di SMA dengan mahasiswa pada Perguruan

Tinggi berbeda. Dimana siswa SMA belajar lebih lama dan lebih banyak di sekolah. Seperti mata pelajaran matematika yang setiap minggunya akan dipelajari tidak hanya sekali dalam seminggu, begitu juga pada mata pelajaran lainnya.

Berbeda pada saat di Perguruan Tinggi, dimana mahasiswa akan mendapatkan mata kuliah hanya sekali dalam seminggu. Misalnya, pada mata kuliah bahasa

Inggris mahasiswa hanya menjalankannya seminggu sekali. Selain itu pada Perguruan Tinggi, berapa lama mata kuliah itu dijalankan disesuaikan dengan SKS pada mata kuliah tersebut. Selain dari materi yang diberikan di kelas, mahasiswa

harus dapat mengembangkan materi itu sendiri dengan mencari informasi melalui buku, maupun media lainnya seperti internet. Selain itu, mahasiswa juga akan

menjalankan beberapa praktikum setiap semesternya. Terutama pada mahasiswa psikologi. Dimana praktikum tersebut tidak pernah mereka dapatkan pada saat SMA, seperti praktikum psikodiagnostik.

Oleh karena adanya perbedaan-perbedaan tersebut maka mahasiswa akan melakukan penyesuaian dalam bidang akademik atau biasa disebut dengan

(12)

  4 

adekuat, berguna, dan memuaskan (Schneider, 1964). Menurut Schneider (1964),

keberhasilan mahasiswa dalam proses belajar di Perguruan Tinggi dilihat dari bagaimana mahasiswa itu melakukan penyesuaian dalam bidang akademik. Mahasiswa yang melakukan penyesuaian akademik yang baik akan mendapatkan

hasil yang memuaskan dari proses akademik yang dijalaninya, begitu pula sebaliknya.

Schneider (1964) menyatakan bahwa mahasiswa yang dianggap mampu dalam melakukan penyesuaian akan memunculkan tingkah laku antara lain memiliki kontrol emosi yang baik dalam menghadapi berbagai situasi, tidak ada

perasaan frustrasi sehingga mampu mengolah pikiran, perasaan, dan tingkah laku secara efisien, kemampuan memertimbangkan masalah secara rasional tanpa

emosi yang berlebihan, kemampuan untuk belajar secara aktif demi mengembangkan kualitas diri dalam menghadapi tugas sehari-hari.

Academic adjustment pada mahasiswa dapat terlihat melalui beberapa

aspek. Adapun beberapa aspek dari academic adjustment yaitu Succsessfull Performance; bagaimana seorang mahasiswa memenuhi tuntutan akademis

dengan cara yang sesuai dan memperoleh hasil yang memuaskan. Adequate Effort; usaha-usaha yang dilakukan sesuai dengan tuntutan akademik dan

kapasitas yang dimiliki. Acquisition of Worth while Knowledge; pengetahuan

berharga dari ilmu yang telah dipelajari sehingga dapat mengarahkan usahanya untuk mendapatkan hasil yang optimal. Intellectual Development; kemampuan

(13)

  5 

menggunakan fakta dan aturan-aturan yang berlaku dengan cara yang efisien dan

menguntungkan. Achievement of Academic Goals; tujuan dari usaha akademis meliputi penguasaan materi perkuliahan dari setiap mata kuliah yang selanjutnya dapat mengkaitkan berbagai bidang ilmu yang berbeda, melakukan persiapan karir

atau mata pencaharian yang sesuai dengan jurusan yang dipilih dan kelulusan. Satisfaction of Needs, Desires and Interests; merealisasikan rasa ingin tahu akan

pengetahuan yang terkait dengan bidang ilmu yang sesuai dengan minatnya melalui usaha akademis yang sesuai. (Schneider, 1964).

Penyesuaian akademik atau academic adjustment tidak hanya dilakukan di

awal perkuliahan, namun pada setiap semesternya mahasiswa juga harus melakukan penyesuaian terhadap bidang akademik yang dijalani. Khususnya pada

mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2011 Universitas “X” di Bandung, mereka pada saat memasuki semster ke-empat sudah mulai mempelajari materi perkuliahan serta praktikum yang lebih kompleks.

Melalui survey awal yang dilakukan peneliti pada 20 mahasiswa psikologi angkatan 2011 di Universitas X di Bandung didapat data sebagai berikut: Pada

aspek pertama yaitu Succsessfull Performance diperoleh 25% mahasiswa memperoleh IPK di bawah 2,75; sedangkan 75% mahasiswa memperoleh IPK ≥ 2,75 dan menganggap hal tersebut sudah optimal. Selain itu, diperoleh juga data

berdasarkan nilai tugas/ ujian. Dimana 30% mahasiswa menganggap mereka memperoleh nilai jelek, 5% mahasiswa menganggap memeperoleh nilai yang

(14)

  6 

Pada aspek kedua, yaitu Adequate Effort diperoleh data 75% mahasiswa

melakukan usaha dengan cara belajar, 15% melakukan usaha dengan cara mengerjakan tugas, dan 10% melakukan usaha dengan cara mendengarkan dosen. Hal tersebut merupakan usaha yang dilakukan mahasiswa dalam mencapai IPK

yang telah diperoleh saat ini. Selain itu usaha yang dilakukan dalam mendapatkan nilai ujian dan tugas, diperoleh data 35% mahasiswa mengatakan melakukannya

dengan cara mengerjakan tugas, 5% dengan cara bertanya kepada teman ataupun dosen, 10% mahasiswa mengatakan hanya dengan mendengarkan dosen saat mengajar, 10% mahasiswa mengatakan mencari informasi tambahan melalui

referensi lainnya, 35% mahasiswa mengatakan berusaha dengan cara belajar lebih giat, dan 5% mahasiswa mengatakan lebih berusaha semaksimal mungkin.

Pada aspek Acquisition of Worth while Knowledge, diperoleh data yaitu 100% mahasiswa mengatakan bahwa usahanya tersebut mempengaruhi dalam perolehan nilai yang telah dicapai.

Pada aspek Intellectual Development, diperoleh data bahwa 85% mahasiswa menghadapi permasalahan dalam proses perkuliahan. Sedangkan 15% mahasiswa

mengatakan tidak mengalami permasalahan dalam menjalankan proses perkuliahan. Selain itu diperoleh juga data bahwa 95% mahasiswa mengatakan bahwa ilmu yang diperolehnya saat ini memengaruhinya dalam kehidupan

sehari-hari dan 5% mahasiswa mengatakan bahwa ilmu yang diperolehnya saat ini tidak memengaruhinya dalam kehidupan sehari-hari.

(15)

  7 

peroleh dengan bidang ilmu lainnya, dan 5% mahasiswa mengatakan bahwa tidak

ada kaitannya antara ilmu yang telah mereka peroleh dengan bidang ilmu lainnya. Pada aspek Satisfaction of Needs, Desires, and Interests diperoleh data bahwa 55% mahasiswa mengatakan bahwa keinginan dan kebutuhannya dalam

memilih jurusan psikologi lebih kepada dirinya sendiri, seperti untuk menjadi psikolog yang handal dan dapat memahami diri sendiri, dan 45% mahasiswa

mengatakan keinginan dan kebutuhannya dalam memilih jurusan psikologi lebih kepada orang lain, seperti dapat memahami karakter orang lain dan membantu orang yang sedang mengalami masalah psikis. Selain itu, 75% mahasiswa

mengatakan bahwa mereka belum puas dengan apa yang telah mereka peroleh saat ini, dan 25% mahasiswa mengatakan sudah puas dengan apa yang telah ia peroleh

saat ini.

Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat terlihat bahwa penyesuaian akademik yang di lakukan oleh mahasiswa psikologi 2011

Universitas X Bandung bervariasi. Hal tersebut menimbulkan ketertarikan pada peneliti untuk meneliti mengenai penyesuaian akademik mahasiswa psikologi

2011 Universitas X di Bandung dalam menjalankan proses perkuliahannya.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari penelitian ini ingin diketahui bagaimana academic adjustment yang dimiliki oleh mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2011 Universitas “X” di

(16)

  8 

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai academic adjustment mahasiswa Psikologi 2011 Universitas “X” di Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai academic adjustment mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2011 Universitas

“X” di Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

- Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi di bidang Psikologi Pendidikan yaitu mengenai academic adjustment pada

mahasiswa di perguruan tinggi.

- Memberikan masukan bagi peneliti lain yang berminat melakukan

penelitian lanjutan mengenai academic adjustment.

1.4.2 Kegunaan Praktis

- Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi bagi mahasiswa tentang bagaimana pentingnya melakukan academic

(17)

  9 

- Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

pihak fakultas, khususnya bagi dosen wali dalam usaha membantu meningkatkan penyesuaian mahasiswa dalam bidang akademik.

1.5 Kerangka Pemikiran

Saat memulai proses belajar pada jenjang Perguruan Tinggi, para

mahasiswa dituntut untuk mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekitar. Mahasiswa tidak hanya menyesuaikan dirinya dengan lingkungan pergaulannya, tetapi juga harus menyesuaikan dirinya dalam bidang akademik.

Pada saat memasuki Perrguruan Tinggi mahasiswa akan menghadapi situasi yang sangat berbeda dibandingkan pada saat masih berada di bangku sekolah menengah

(SMA). Seperti halnya pada mahasiswa psikologi angkatan 2011 Universitas X di Bandung yang harus menyesuaikan diri dengan situasi akademik yang ada di Perguruan Tinggi tersebut. misalnya mahasiswa harus menyesuaikan diri dengan

cara belajar-mengajar yang berada di Perguruan Tinggi, mahasiswa harus menyesuaikan diri dengan praktikum-praktikum seperti praktikum

psikodiagnistika, dan mahasiswa juga harus menyesuaikan diri dengan sistem-sistem akademik dalam Perguruan Tinggi yang berbeda dengan sistem-sistem akademik pada tingkat SMA.

Penyesuaian adalah suatu proses yang meliputi respon mental dan tingkah laku dengan mana seorang individu berusaha untuk berhasil menguasai atau

(18)

  10 

dalam diri dengan apa yang dibebankan oleh dunia objektif dimana tinggal

(Schneider, 1964). Seseorang dalam kehidupan sehari-harinya harus melakukan penyesuaian terhadap lingkungannya, baik penyesuaian di dalam keluarga, di sekolah, maupun di masyarakat.

Academic adjustment adalah kemampuan atau proses dimana tuntutan dan

persyaratan akademik dipenuhi secara adekuat, berguna dan memuaskan. Agar

menjadi mahasiswa yang baik, maka pertama-tama perlu mencapai semua penyesuaian pribadi pada tingkat tinggi, dimana masalah-masalah jasmani, emosi, seksual, dan spiritual berkurang hingga tingkat minimum (Schneider, 1964).

Academic adjustment berperan penting dalam proses akademik yaitu untuk

mencapai keberhasilan dalam kegiatan akademik, seperti mendapat nilai yang

memuaskan dan dapat mencapai target yang diinginkan oleh mahasiswa, seperti dapat lulus dengan IPK yang memuaskan dan lulus tepat waktu. Oleh karena itu penyesuaian di dalam akademik sangatlah penting. Mahasiswa harus bisa

mengontrol emosi-emosinya, menjaga kesehatannya, menyeimbangkan antara masalah akademik dengan masalah diluar akademik. Mahasiswa harus dapat

membagi waktunya antara melakukan kegiatan akademik maupun diluar kegiatan akademik. Mahasiswa harus dapat menghindari konflik-konflik yang ada pada dirinya dalam menjalankan proses akademik.

Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2011 Universitas “X” di Bandung dalam melakukan penyesuaian terhadap akademiknya harus memiliki beberapa

(19)

  11 

Succsessfull Performance; bagaimana mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan

2011 dalam memenuhi tuntutan akademik dengan cara yang sesuai dan memperoleh hasil yang memuaskan, dilihat dari nilai optimal yang diperoleh mahasiswa. Nilai yang dianggap berhasil bergantung pada mahasiswa itu sendiri,

yaitu berdasarkan kemampuan mahasiswa tersebut. Adequate Effort; penghayatan mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2011 dalam melakukan usaha sesuai

dengan tuntutan akademik dan kapasitas yang dimiliki. Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2011 yang merasa bahwa hasil yang diperoleh sudah memuaskan, namun apabila belum melakukan usaha yang sesuai dengan

kapasitasnya maka mahasiswa tersebut dianggap belum dapat memanfaatkan kapasitasnya secara optimal.

Acquisition of Worth while Knowledge; penghayatan mahasiswa Fakultas

Psikologi angkatan 2011 untuk mendapatkan pengetahuan yang berharga dari ilmu yang dipelajari sehingga dapat mengarahkan usahanya untuk mendapatkan hasil

yang optimal. Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2011 mendapatkan manfaat dari apa yang telah dipelajarinya, sehingga mahasiswa dapat terpacu dalam

mempelajari serta akan mendapatkan hasil yang optimal dari pengetahuannya tersebut. Intellectual Development, penghayatan mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2011 mengenai kemampuan untuk dapat dengan cepat melakukan

penyesuaian diri dan melakukan antisipasi terhadap situasi baru dalam bidang akademik dengan belajar untuk menggunakan fakta dan aturan-aturan yang

(20)

  12 

masalah-masalah personal. Seperti bagaimana mahasiswa menentukan cara belajar

yang sesuai bagi dirinya dalam memenuhi tuntutan akademiknya, pengaturan waktu belajar yang sesuai bagi dirinya, bagaimana cara menyelesaikan masalah personalnya yang dapat mengganggu konsentrasinya untuk belajar dan melakukan

perencanaan karir atau mata pencaharian yang sesuai dengan keinginan dan jurusannya. Kegagalan dalam perkembangan intelektual diantara mahasiswa sering

mengakibatkan jatuhnya nilai yang diperoleh.

Achievement of Academic Goals; penghayatan mengenai tujuan dari usaha

akademik, mahasiswa Fakultas Psikologi 2011 harus dapat menguasai materi

perkuliahan dari setiap mata kuliah dan selanjutnya dapat mengkaitkan berbagai bidang ilmu yang berbeda. Misalnya dapat menguasai materi psikologi umum

untuk dapat dikaitkan pada saat mempelajari materi lain seperti psikologi abnormal, kepribadian, dan lain sebagainya; melakukan persiapan karir atau mata pencaharian yang sesuai dengan jurusan yang dipilih dan kelulusan. Semakin

banyak tujuan yang tercapai, semakin dekat keberhasilan dan academic adjustment dari mahasiswa yang bersangkutan. Satisfaction of Needs, Desires, and Interests;

penghayatan untuk merealisasikan rasa ingin tahu akan pengetahuan yang terkait dengan bidang ilmu yang sesuai dengan minatnya melalui usaha akademik yang sesuai, seperti mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan

perkuliahan, melakukan diskusi dengan teman, dan menambah pengetahuan mengenai bidang ilmu yang telah dijalankan. Mahasiswa Fakultas Psikologi

(21)

  13 

yang diperolehnya merupakan saluran yang efektif dari minat tersebut dan dapat

memuaskan kebutuhannya akan persetujuan sosial bahwa mereka telah memilih jurusan yang tepat serta mendapatkan identitas sebagai mahasiswa yang berhasil. (Schneider, 1964).

Aspek-aspek dalam academic adjustment mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2011 Universitas “X” di Bandung sangat dibutuhkan, hal ini harus

dipahami oleh mahasiswa tersebut agar nantinya mahasiswa mampu mengikuti setiap kegiatan perkuliahan dan meraih prestasi yang optimal dalam bidang akademiknya. Dari aspek-aspek tersebut dapat dilihat apakah mahasiswa Fakultas

Psikologi 2011 Universitas “X” di Bandung memiliki academic adjustment yang tinggi atau rendah dalam melakukan penyesuaian terhadap akademiknya.

Mahasiswa dengan academic adjustment yang tinggi, yaitu mahasiswa yang dapat bertahan dengan kondisi-kondisi akademik yang berbeda, mampu mengatasi masalah-masalah akademik yang ada pada perkuliahannya seperti sulitnya

mendapatkan tambahan informasi mengenai perkuliahan yang dijalankannya; sulit menyesuaikan diri pada mata kuliah tertentu seperti praktikum dan permasalahan

lainnya, serta mampu memberikan respon yang baik sesuai kriteria-kriteria yang ada pada academic adjustment. Mahasiswa dengan academic adjustment yang rendah yaitu mahasiswa yang kurang mampu menyesuaikan dirinya terhadap

konflik-konflik yang ada di perkuliahan, sehingga dapat menyebabkan mahasiswa mengundurkan dirinya dari perkuliahan ataupun mahasiswa mengalami stress dan

(22)

  14 

Setiap mahasiswa akan melakukan penyesuaian dalam proses akademiknya,

namun yang membedakan mahasiswa yang satu dengan yang yang lainnya yaitu tinggi rendahnya academic adjustment mahasiswa tersebut. Apabila mahasiswa memiliki academic adjustment yang tinggi maka mahasiswa tersebut akan mampu

menjalankan proses belajar secara efektif dan memperoleh prestasi yang optimal. Namun sebaliknya, apabila mahasiswa memiliki academic adjustment yang rendah

maka proses belajar mahasiswa tersebut kurang efisien dan efektif, lebih rentan mengalami stress dan mudah menyerah serta menghasilkan prestasi yang kurang optimal dan kurang memuaskan.

Tinggi rendahnya academic adjustment pada mahasiswa dapat dilihat dari bagaimana pemenuhan aspek-aspek academic adjustment pada mahasiswa.

Semakin banyak aspek yang terpenuhi maka semakin tinggi pula academic adjustment yang dimiliki, begitu pula sebaliknya semakin sedikit aspek-aspek

yang terpenuhi maka academic adjustment yang dimiliki akan rendah.

Academic adjustment pada mahasiswa dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal (Schneider, 1964). Faktor internal meliputi kepribadian

yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi situasi-situasi akademik, misalnya keinginan mahasiswa untuk belajar dan mendapatkan informasi-informasi mengenai hal yang tidak diketahui berhubungan dengan bidang akademiknya.

Untuk mengetahui kepribadian mahasiswa, penelitian ini menggunakan teori kepribadian Big Five. Selain itu, faktor internal lainnya yaitu tingkat IQ. Penelitian

(23)

  15 

rata-rata. Faktor eksternal meliputi dukungan dari lingkungan sekitarnya, misalnya

dukungan dari dosen kepada mahasiswa. Dukungannya dapat berupa cara belajar-mengajar dosen di dalam kelas. Cara belajar-belajar-mengajar yang diberikan oleh dosen dapat mempermudah mahasiswa untuk memahami apa yang diajarkan sehingga

mahasiswa akan lebih mudah melakukan academic adjustment. Dukungan lainnya merupakan dukungan dari teman-teman, baik dukungan berupa support ataupun

dukungan berupa bantuan dalam menjalankan proses kegiatan akademik. Adanya dukungan dari teman membantu mahasiswa dalam memperoleh informasi-informasi mengenai perkuliahan, seperti informasi-informasi mengenai tugas dan dapat

membantu mahasiswa dalam bertukar pikiran mengenai perkuliahan yang membantu mahasiswa untuk melakukan academic adjustment. Dan yang terakhir

berupa dukungan dari orangtua, dukungan ini bisa berupa support ataupun pemenuhan kebutuhan untuk menjalankan kegiatan akademik. Dukungan yang diberikan oleh orangtua akan memotivasi mahasiswa untuk menjalankan kegiatan

(24)

  16 

Bagan 1.1 Kerangka Pikir

Faktor-faktor yang mempengaruhi Academic Adjustment :

1. internal faktor - kepribadian 2. eksternal faktor

- dosen

- teman-teman - orangtua

 

Academic Adjustment Mahasiswa

Psikologi 2011 Universitas X di

Bandung

Tinggi

Rendah

Aspek-aspek :

1. Succsessfull Performance

2. Adequate Effort

3. Acquisition of Worth while

Knowledge

4. Intellectual Development

5. Achievement of Academic Goals

6. Satisfaction of Needs, Desires, and

(25)

  17 

1.6 Asumsi

1. Academic adjustment pada setiap mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2011 Universitas “X” di Bandung memiliki derajat yang berbeda-beda. 2. Academic adjustment pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2011

Universitas “X” di Bandung memiliki 6 aspek, yaitu successful performance; adequate effort; acquisition of worth while knowledge;

intellectual development; achievement of academic goals; satisfaction of

needs, desires, and interests.

3. Terdapat faktor internal (kepribadian) dan faktor eksternal (dukungan dosen,

dukungan orangtua, dan dukungan teman) yang dapat mempengaruhi academic adjustment pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2011

Universitas “X” di Bandung.

(26)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB sebelumnya, dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai academic adjustment pada mahasiswa angkatan 2011 di Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung, sebagai berikut:

1. Mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung memiliki academic adjustment yang tinggi.

2. Pada mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Psikologi Universitas “X”

Bandung memperlihatkan aspek successful performance yang tinggi dan aspek acquisition of worth while knowledge yang rendah.

3. Faktor internal kepribadian berupa tipe kepribadian extraversion merupakan tipe kepribadian yang mendominasi mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung.

4. Faktor eksternal berupa dukungan dari orangtua dan dosen yang mendominasi mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung.

5.2 Saran

(27)

56

5.2.1 Saran Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara academic adjustment dengan prestasi akademik, dan perbandingan academic adjustment pada mahasiswa dengan prestasi akademik (IPK) tinggi dan mahasiswa dengan prestasi akademik (IPK) rendah.

Disarankan kepada peneliti yang berminat pada academic adjustment untuk lebih dapat memaparkan dan memperluas teori academic adjustment. Serta menggunakan nilai IQ sebagai data penunjang internal pada academic adjustment.

5.2.2 Saran Praktis

1. Bagi pihak Fakultas

Disarankan untuk mengadakan kegiatan bimbingan dan pendampingan yang terjadwal bagi mahasiswa baru melalui dosen wali dalam rangka membantu mahasiswa untuk meningkatkan academic adjustment guna mencapai prestasi yang optimal.

2. Bagi orangtua dari mahasiswa

(28)

57

moral serta membantu putra-putrinya dalam menyelesaikam permasalahan yang dapat mengganggu konsentrasi belajar.

3. Bagi mahasiswa

a. Disarankan bagi mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2011 Universitas “X” Bandung untuk lebih memanfaatkan bimbingan dan konseling dengan

dosen wali sehingga lebih memahami tuntutan dan persyaratan akademis, serta dapat mendiskusikan permasalahan yang sedang dihadapi sehingga akhirnya dapat mengurangi beban dalam diri mahasiswa guna mewujudkan tercapainya academic adjustment.

(29)

DAFTAR PUSTAKA

B. Elizabeth, Hurlock. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Friendberg, L. 1995. Psychological Testing: Design, Analysis and Use. Allyn & Bocon, Massachussetts : Simon & Schuster Co.

Margono, S. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Nazir, M. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Pervin, L.A & Jhon, O.P. 2001. Personality Theory and Reasearch. 8ed. New York: Jhon Wiley &Sons, Inc

Santrock, J.W. 2004. Live Span Development. Mc Graw Hill.

(30)

DAFTAR RUJUKAN

Kompas. 2010. Mengenalkan Jurusan dan Perkuliahan. (http://edukasi.kompas.com/read/2010/04/21/17172840/Mengenalkan.Jurus an.dan.Perkuliahan, diakses 15 Maret 2012)

Mjeducation. 2011. Mengenal Dunia Kampus Sistem pembelajaran di Bangku Kuliah Bagian 1.

(http://mjeducation.com/mengenal-dunia-kampus-sistem-pembelajaran-di-bangku-kuliah-bagian-1/, diakses September 2013)

Mustikawaty, E. 2009. Suatu Penelitian Mengenai Gambaran Academic Adjustment pada Mahasiswa Angkatan 2007 di Fakultas Psikologi

Universitas “X” Bandung. Skripsi. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas

Kristen Maranatha.

Referensi

Dokumen terkait

The findings revealed that teacher’s indirect written feedback is considered important and helpful to facilitate students for revising and train students to be independent

Dosen: Menjelaskan tujuan uji chi-kuadrat untuk uji keselarasan fungsi, langkah-langkah yang diperlukan untuk uji keselarasan fungsi, penggunaan prosedur uji hipotesis chi-kuadrat

Demikian pula dengan variabel Y (efektivitas kerja peserta diklat PNS) masuk dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata 3,17. Dilihat dari hasil analisis korelasi yang

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemilikan manajerial dan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap konservatisma akuntansi pada perusahaan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, HAP yang tersubstitusi karbonat dapat disintesis dengan menggunakan batu kapur sebagai sumber kalsium dan penambahan

Berdasarkan hasil pretest yang ditunjukan pada tabel diatas maka dapat diketahui bahwa nilai pretest yang diperoleh siswa RI adalah nilai tertinggi yaitu 67 dan

JUDUL TUGAS AKHIR : DAMPAK PEMBANGUAN PUSAT PERDAGANGAN JODOH DI KOTA BAT AM TERHADAP KONDISI SO SIAL EKONOMI PEDAGANG.. NAMA :

Alur pelaksanaan PPL di SLB yakni observasi dan asesmen, menentukan masalah, menentukan tujuan, koordinasi dengan pihak sekolah, koordinasi dengan guru pamong,