• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Deksmedetomidin dan Klonidin Terhadap Kadar Serum Tnf-A Pada Tikus Wistar dengan Sepsis Polimikrobial Cover 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Deksmedetomidin dan Klonidin Terhadap Kadar Serum Tnf-A Pada Tikus Wistar dengan Sepsis Polimikrobial Cover 1"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERBEDAAN DEKSMEDETOMIDIN DAN KLONIDIN TERHADAP

KADAR SERUM TNF-

α PADA

TIKUS WISTAR

DENGAN SEPSIS POLIMIKROBIAL

TESIS

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Kedokteran Keluarga

Oleh Henri Dumas

S501102026

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat TUHAN Yang Maha Esa atas petunjuk dan rahmat serta karunia yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis dengan judul Perbedaan Deksmedetomidin dan Klonidin Terhadap Kadar Serum TNF-α pada Tikus Wistar dengan Sepsis Polimikrobial”.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati ijinkan penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian tesis ini,

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, Drs. MS selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. Dr. Hartono, dr, M.Si., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Prof. Dr. A.A. Subijanto, dr., M.S, selaku Ketua Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama Ilmu Biomedik Universitas Sebelas Maret.

5. Dr. Sugiarto, dr.,Sp.PD, KEMD-FINASIM selaku pembimbing dan penguji, terima kasih atas waktu dan bimbingan yang diberikan dalam rangka penyusunan tesis ini.

6. Heri Dwi Purnomo, dr., MKes.,Sp.An, selaku pembimbing dan penguji, terima kasih atas waktu, bimbingan dan arahan yang diberikan dalam rangka penyusunan tesis ini.

7. Dr. Hari Wujoso, dr, Sp.F., MM, selaku pembimbing statistik dan penguji, terima kasih atas waktu dan bimbingan yang diberikan dalam rangka penyusunan tesis ini.

8. Eko Setijanto, dr., M.Si.Med., SpAn, KIC, selaku penguji, terima kasih atas waktu, bimbingan dan arahan yang diberikan dalam rangka penyusunan tesis ini.

9. Purwoko, dr, Sp.An., KAKV, KAO selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif FK UNS/RSDM. Terima kasih telah memberikan kesempatan dan dukungan untuk mengikuti program Magister di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

10.Sugeng Budi Santosa dr, Sp.An., KMN selaku Kepala SMF Anestesi dan Terapi Intensif FK UNS/RSDM dan selaku pembimbing substansi, atas kesediaannya meluangkan waktu dan memberikan masukan dalam penyusunan tesis ini dan yang telah memberikan

(6)

kesempatan untuk mengikuti program Magister di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

11.”Guru-guruku” yang tidak pernah lelah mengajari, dan memberi kesempatan penulis untuk menimba ilmu di IK Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNS.

12.Kedua orang tua penulis, Bapak Suyitno dan Ibu Setia Rahayu yang sangat penulis hormati dan sayangi yang selalu memberi dukungan, bantuan, dan perhatianya.

13.Istri tercinta, drg. Linda Diana, yang tak pernah lelah memberi dukungan, doa, cinta, pengertian, dan perhatiannya, selama penulis menjalani pendidikan, serta anakku Rhein Helena Hua dan Leon Nicholas Xia, yang menjadikan hidup lebih berwarna.

14.Teman-teman Residen Anestesiologi dan Terapi Intensif yang memberikan perhatian dan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.

Surakarta, September 2015 Penulis,

Henri Dumas

(7)

DAFTAR ISI

A. Latar belakang masalah...

B. Rumusan masalah...

d. Jalur sinyal tranduksi TLR...

e. Manifestasi klinis……….

2. Tumor Necrosis Alpha (TNF-α)...

a. Definisi………...

1) Efek TNF sebagai sitotoksik...

2) Efek TNF-α pada inflamasi...

3) Efek TNF-α pada hematopoeic………..

4) Efek TNF-α pada imunologi………...

3. Deksmedetomidin...

a. Fisiologi adrenoseptor α-2...

(8)

c. Farmakodinamik...

d. Mekanisme aksi...

4. Klonidin………

a. Farmakologi……….

b. Penggunaan di bidang anestesi………

1) Analgesia………

2) Medikasi pre anestesi……….

3) Memperpanjang efek regional anestesi……….

4) Perlindungan terhadap iskemia miokard perioperative…………

c. Efek terhadap system imun………

5. Metode induksi sepsis………

a. Cecal inoculum………. b. Cecal ligation and puncture………..

c. Lipopolisakarida (LPS)……….

B. Penelitian Yang Relevan...

C. Kerangka Teori...

D. Kerangka Konsep………...

E. Hipotesis...

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian...

B. Rancangan penelitian...

D. Variabel dan Definisi Operasional...

1. Variabel...

a. Variabel tergantung...

b. Variabel bebas...

c. Variable luaran……….

2. Definisi Operasional...

a. Tikus wistar dengan sepsis………...

(9)

E. Alat dan Bahan Penelitian...

1. Bahan untuk perlakuan...

2. Bahan dan alat untuk pemeriksaan TNF-α...

F. Pelaksanaan Penelitian...

G. Alur Kerja………..

H. Prosedur Pemeriksaan...

1. Pengambilan dan penyimpanan sampel...

2. Assay Procedure...

I. Pengumpulan dan analisis data...

1. Cara Pengumpulan Data………..

2. Analisis Data………

J. Etika Penelitian...

K. Jadwal penelitian...

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………

A.Hasil Penelitian……….

B.Pembahasan………..

C.Keterbatasan Penelitian……….

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur kimia deksmedetomidin... Gambar 2.2 Fisiologi reseptor α-2 agonis... Gambar 2.3 Mekanisme aksi dari adreseptor α-2 agonis... Gambar β.4 Efek immunomodulator dari deksmedetomidin………

Gambar 2.5 Rumus bangun klonidin... Gambar 2.6 Kerangka Teori... Gambar 2.7 Kerangka Konsep... Gambar 3.1 Alur kerja... Gambar 4.1 Perbandingan Rerata kadar TNF-α Pada Tiap Kelompok

Penelitian……….. Gambar 4.2 Perbandingan Rerata kadar TNF-α Pada kelompok kontrol dengan kelompok deksmedetomidin………. Gambar 4.3 Perbandingan Rerata kadar TNF-α Pada kelompok kontrol dengan kelompok klonidin……… Gambar 4.4 Perbandingan Rerata kadar TNF-α pada kelompok

deksmedetomidin dengan kelompok klonidin……… 15 16 19 20 22 32 33 41

49

50

51

52

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Karakteristik Sampel Penelitian Berdasarkan Berat……….

Tabel 4.2 Kesetaraan Karakteristik Sampel Penelitian Berdasarkan Berat….

Tabel 4.3 Deskripsi Data Penelitian………..

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas……….

Tabel 4.5Hasil Uji Homogenitas……….

Tabel 4.6Hasil Uji Kruskall Wallis……….

Tabel 4.7 Perbedaan kadar TNF-α pada kelompok kontrol dengan kelompok

deksmedetomidin………..

Tabel 4.8 Perbedaan kadar TNF-α pada kelompok kontrol dengan kelompok

klonidin………..

Tabel 4.9 Perbedaan kadar TNF-α pada kelompok deksmedetomidin dengan

kelompok klonidin………. 46

46

47

47

48

48

49

50

51

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Perhitungan dengan SPSS...

Lampiran 2 Dokumentasi perlakuan hewan coba………

Lampiran 3 Ethical Clearance………

63

68

73

(13)

DAFTAR SINGKATAN

AP1 : Activator protein 1

APC : Antigen Precenting Cell BSA : Body Surface Area

C.i : Cecal inoculum

C3 : Complement 3

C3a : Complement 3a

C5a : Complement 5a

cAMP : Cyclic Adenosine Monophosphate CD11B : Cluster of Differentiation Molecule 11B CD14 : Cluster of Differentiation Molecule 14 CD18 : Cluster of Differentiation Molecule 18 CD29L : Cluster of Differentiation Antigen 29L CD40L : Cluster of Differentiation Antigen 40L CLP : Cecal Ligation And Puncture

COX2 : Cyclooxygenase-2 CRT : Capillary Refill Time CSF : Colony Stimulating Factor D5W : Dextrose 5% in Water

DIC : Disseminated Intravascular Coagulation ELISA : Enzyme-Linked Immunosorbent Assay FiO2 : Fraction of inspired oxygen

GM-CSM : Granulocyte-Macrophage Colony-Stimulating Factor HED : Human Equivalent Dose

HMGB-1 : High Mobility Group Box 1 protein

i.m : intramuscular

i.p : intraperitoneal

i.v : intravena

IFN- : Interferon-IKK : IKB kinase

IL-1 : Interleukin-1 IL-6 : Interleukin- 6

(14)

iNOS : Inducible Nitric Oxide Synthase INR : International Nrmalized Ratio IRAKs : IL-1R-associated kinases (IRAKs) IκB : Inhibitor of nuclear factor κB LBP : Lipopolysaccharide binding protein LPS : Lipopolysaccharide

MAC : Minimum Alveolar Concentration MAP : Mean Arterial Pressure

MAPK : Mitogen-activated Protein Kinases

MHC : Major Histocompatibility Complex MODS : Multiple Organ Dysfunction Syndromes mRNA : Messenger Ribonucleic acid

MyD88 : Myeloid Differentiationprimary-response protein 88 NaCl : Natrium Chloride

NF- κB : Nuclear Factor Kappa beta

NK : Natural Killer

PAF : Platelet Activating Factor

PAMPs : Pathogen-Associated Molecular Patterns

PaO2 : Arterial Tention of Oxygen ROI : Reactive oxygen intermediates SBP : Systolic Blood Pressure SD : Standart Deviation

SOAP : Sepsis Occurrence in Acute ill Patients

SSP : Sistem Saraf Pusat TAB1 : TAK1-binding protein

TAK1 :Transforming growth factor (TGF)-Activated Kinase

TH1 : T helper cells type 1 TLR : Toll Like Receptors TLR2 : Toll Like Receptors-2

TNF-α : Tumor Necrosis Factor- alpha TNF- : Tumor Necrosis Factor -

TRAF6 : TNF-receptor-associated factor 6

(15)

ABSTRAK

Henri Dumas, S501102026. 2015. Perbedaan Deksmedetomidin dan Klonidin Terhadap Kadar Serum TNF-α pada Tikus Wistar dengan Sepsis Polimikrobial. Pembimbing I: Dr. Sugiarto, dr., Sp.PD, KEMD-FINASIM. Pembimbing II: Heri Dwi Purnomo, dr., MKes., Sp.An. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran. Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Latar Belakang: Sampai saat ini sepsis masih merupakan penyebab mortalitas yang tinggi. Pasien sepsis terkadang memerlukan sedasi di ICU. TNF-α merupakan salah satu mediator utama dari sindrom sepsis. Deksdemetomidin dan klonidin adalah agonis α-2 yang diyakini mempunyai kemampuan menurunkan kadar TNF-α dan dapat digunakan untuk sedasi pada pasien sepsis.

Tujuan: Mengetahui perbedaan deksmedetomidin dan klonidin terhadap kadar serum TNF-α pada tikus wistar dengan sepsis polimikrobial.

Metode: Penelitian ini termasuk eksperimental laboratorik dengan post test only control group design. Terdapat 35 ekor tikus wistar diikutkan dalam penelitian, 33 ekor tikus dinyatakan memenuhi kriteria sepsis setelah dilakukan cecal inoculum 200 mg/kg/hari selama 3 hari. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok secara random, setiap kelompok masing-masing 11 ekor tikus. Kelompok kontrol, yaitu tikus sepsis dengan pemberian NaCl 0,9% 0,5 ml/6 jam intravena. Kelompok deksmedetomidin yaitu tikus sepsis dengan pemberian deksmedetomidin 10 mcg/kg/6 jam intravena. Sedangkan kelompok klonidin adalah tikus sepsis dengan pemberian klonidin 15 mcg/kg/6 jam intravena. Setelah perlakuan selama 24 jam diambil darah sebanyak 2 ml untuk diukur kadar serum TNF-α. Selama perlakuan terdapat 4 ekor tikus yang mati, 2 ekor pada kelompok kontrol, 1 ekor pada kelompok deksmedetomidin, dan 1 ekor pada kelompok klonidin. Analisa normalitas data dengan Uji Shapiro-Wilk dan uji homogenisitas data dengan Levene Test. Analisa data dilanjutkan dengan Kruskal Wallis test dan Mann Whitney test karena data tidak homogen. Perbedaan dinyatakan signifikan bila p < 0,05.

Hasil: Perbandingan kadar serum TNF-α pada kelompok deksmedetomidin (11,493±4,490 pg/ml) dengan kelompok kontrol (49,855±16,639 pg/ml) terdapat perbedaan bermakna dengan p=0,001. Perbandingan kadar serum TNF-α pada kelompok klonidin (13,760±5,525 pg/ml) dengan kelompok kontrol (49,855±16,639 pg/ml) terdapat perbedaan bermakna dengan p=0,001. Tetapi, kadar serum TNF-α pada kelompok deksmedetomidin (11,493±4,490 pg/ml) dengan kelompok klonidin (13,760±5,525 pg/ml) tidak berbeda bermakna dengan p=0,771.

Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan kadar serum TNF-α antara deksmedetomidin dan kontrol maupun antara klonidin dengan kontrol, tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara deksmedetomidin dan klonidin pada tikus wistar dengan sepsis polimikrobial.

Kata kunci: TNF-α, deksmedetomidin, klonidin, sepsis polimikrobial, tikus wistar

(16)

ABSTRACT

Henri Dumas, S501102026. 2015. The Difference of Dexmedetomidine and Clonidine on TNF-α serum level in Wistar Rat with Septic Polymicrobial Model. Supervisor I: Dr. Sugiarto,dr., Sp.PD, KEMD-FINASIM. Supervisor II: Heri Dwi Purnomo, dr., MKes.,Sp.An. Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine. Master of Family Medicine, Post-Graduate Program of Sebelas Maret University, Surakarta.

Background: Sepsis is still a cause of high mortality worldwide. Sepsis patients sometimes require sedation in the ICU. TNF-α is one of the major mediator of sepsis syndromes. Dexmedemetomidine and clonidine are α-2 agonists that are believed to have the ability to reduce levels of TNF-α and can be used for sedation in patients with sepsis.

Objective: To analyze the difference of dexmedetomidine and clonidine on TNF-α serum level in wistar rats with septic polymicrobial model.

Methods: This research is categorized as laboratoric experimental with post test only control group design. As many as 35 wistar rats were being adapted for 7 days and then performed cecal inoculum of 200 mg/kg/day for 3 days but only 33 rats were found to fulfill the criteria of sepsis then they randomly divided into three groups. The first group is a control group, this group is septic rats which were given 0.5 ml of 0.9% NaCl intravenously every 6 hours. The second group is septic rats which received 10 mcg/kg of dexmedetomidine intravenously every 6 hours. The last group is septic rats which received 15 mcg/kg clonidine intravenously every 6 hours. After 24 hours, 2 ml of the blood was drawned and then examined for TNF-α serum level. During the treatment, there was 4 rats that died, 2 rats in the control group, 1 rat in dexmedetomidine the group, and 1 rat in clonidine group. Data abnormality was analyzed with Shapiro Wilk and homogensity test was done with Levene test. Data analysis was continued with Kruskal Wallis and Mann Whitney test. Significance level is p < 0,05.

Result: There was a significant difference of TNF-α serum levels in dexmedetomidine group (11.493 ± 4.490 pg / ml) compared with the control group (49.855 ± 16.639 pg/ml) with p=0,001. There was a significant difference of TNF-α serum levels in clonidine group (13.760 ± 5.525 pg/ml) compared with the control group (49.855 ± 16.639 pg/ml) with p=0,001. But, the dexmedetomidine (11.493 ± 4.490 pg / ml) and clonidine groups (13.760 ± 5.525 pg/ml) were not statistically different with p = 0.771.

Conclusion: There are significant differences in TNF-α serum levels between dexmedetomidine with control group and between clonidine with control group, but there is no significant difference between dexmedetomidine and clonidine group in wistar rat with septic polymicrobial model.

Keywords: TNF-α, dexmedetomidine, clonidine, polymicrobial sepsis, wistar rat.

Gambar

Tabel 4.1 Karakteristik Sampel Penelitian Berdasarkan Berat……………….

Referensi

Dokumen terkait

Dalam bukunya yang berjudul 100 Question &amp; Answer: Kolesterol (Graha, 2010) menuliskan bahwa kalori adalah satuan unit yang digunakan untuk mengukur nilai

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Korporasi dapat dikenakan sebagai pelaku turut serta atau penyertaan terhadap perbuatan organ-organ yang ada didalamnya,

Kesimpulan dari penelitian Putz-Bankuti et al ini yaitu terdapat hubungan signifikan dari 25(OH)D dengan derajat disfungsi hati dan memberi kesan bahwa rendahnya kadar

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Seharusnya pemerintah memperoleh tanah dengan pelepasan hak terlebih dahulu lalu setelah tanah menjadi tanah Negara pemrintah mengajukan permohonan hak atas tanah

Jika demikian, ternyata ayunan dari sistem presidensial dengan kombinasi dari multipartai yang terjadi di era kepemimpinan pemerintahan Presiden SBY --- untuk menghinda-

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik dengan melihat pengaruh pajak, kepemilikan asing, ukuran perushaan dan leverage

Hubungan pernikahan jarak jauh yang terjadi di UT merupakan perpisahan suami dan istri dalam jangka waktu tertentu atau perpisahan anak dengan orang tua yang disebabkan