Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1194
PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRAKTEK SHALAT PADA SISWA KELAS II MATA PELAJARAN FIKIH DI MI NURUL ISLAM BENDO TAHUN PELAJARAN
2021/2022
Ida Ipawati1
[email protected] ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di lapangan karena berdasarkan tingkat kemampuan shalat siswa melalui metode demonstrasi pada siswa kelas II MI Nurul Islam Bendo yang masih dibawah Kriteria Integritas Minimum (KKM) 70 (tujuh puluh).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah teknik praktikum dapat meningkatkan kemampuan sholat siswa. Observasi yang dilakukan memakai penilitian tindakan kelas (PTK) dengan narasumber siswa kelas II MI Nurul Islam Bendo sebanyak 13 siswa. Observasi ini dilakukan pada bulan Juni 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode demonstrasi dalam praktik shalat wajib berhasil meningkatkan keterampilan shalat siswa. Dengan menggunakan metode demonstrasi dalam pengajaran Fiqh, keterampilan sholat meliputi gerakan sholat, bacaan sholat, dan kombinasi antara keduanya yang baik dan benar, sehingga aktivitas siswa, semangat, dan waktu sholat, dapat meningkat dan peserta didik dapat mengekspresikan keinginannya untuk mempelajari sholat. Hal ini terlihat dari analisis ketercapaian hasil belajar pada praktik keterampilan shalat.
Kemampuan awal adalah 67 sebelum tindakan dilaksanakan, tetapi setelah tindakan dilaksanakan dalam 2 siklus, pada siklus pertama nilai rata-rata 70 dan pada siklus kedua rata-rata kinerja evaluasi adalah 85 dan tingkat ketuntasan 92%.
Dari hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa penerapan metode demonstrasi pada materi latihan gerakan shalat dapat meningkatkan keterampilan shalat siswa. Selain itu, siswa dapat meningkatkan gerakannya, cara membaca bacaan yang dianggap kurang tepat, dan pelajaran yang mudah dipahami dan diingat, melalui praktik langsung maupun teori. Guru dapat memberikan saran agar dapat menggunakan teknik demonstrasi untuk menyampaikan konsep latihan gerakan shalat.
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1195 Kata kunci : Metode Demonstrasi, Praktek Shalat
PENDAHULUAN
Belajar adalah lingkungan di mana guru dan siswa berbagi informasi, dan proses di mana siswa berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar. Belajar memiliki tujuan, sehingga setelah mengikuti suatu kegiatan belajar, siswa memiliki atau mengontrol apa yang terjadi.Sebagai pendidik dan pengajar perlu mempunyai ketrampilan yang tepat dalam mencetak murid yang baik dan benar. Guru memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pendidikan karena guru merupakan salah satu tolak ukur dalam tercapainya generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Mata pelajaran PAI di kelas II Madrasah Ibtidaiyah terdiri dari Alqur’an Hadits, Bahasa Arab, fikih dan akidah Akhlak. Mata pelajaran PAI tersebut memiliki keterkaitan antara satu dengan lainnya dan saling menyempurnakan. Fikih adalah hukum yang mengatur kehidupan manusia sehari-hari, baik itu kehidupan pribadi, masyarakat maupun kehidupan dengan Allah SWT. Jadi pembelajaran fiqih adalah bagian dari mata pelajaran pendidikan agama Islam yang memberikan pengetahuan tentang ajaran Islam dalam hal hukum Syariah dan membimbing peserta untuk keyakinan mereka sendiri dan untuk mengetahui hukum Islam dengan benar (Hadi, 2017:45).
Di madrasah ibtidaiyah mata pelajaran fikih mayoritas menggunakan metode ceramah dan peserta didik hanya mendengarkan apa yang diucapkan gurunya saja. Dalam mempelajari materi fikih siswa juga harus mempunyai ingatan yang kuat karena materi pelajarannya bersumber pada pendidik saja. Seorang pendidik perlu mengetahui bagaimana menggunakan metode yang tepat dalam proses pembelajaran. Agar proses pembelajaran tercapai dengan sukses maka perlu adanya pemilihan beberapa metode. Dengan pemilihan metode tersebut nantinya akan memudahkan pendidik dalam menyampaikan materi ke peserta didik. Tujuan adanya metode adalah agar dalam proses pembelajaran menjadi lebih mudah dan hasilnya memuaskan.
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1196
Mayoritas siswa di MI Nurul Islam Bendo belum tahu bagaimana tata cara shalat yang benar, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya dalam menyampaikan materi pembelajaran masih menggunakan metode ceramah dan biasanya peserta didik hanya mendengarkan saja apa yang diucapkan oleh pendidik tanpa mempraktekkan langsung dan di rumah orang tua juga kurang memperhatikan ibadah shalat anaknya. penilaian tentang kemampuan melafalkan bacaan shalat siswa kelas II MI Nurul Islam Bendo, menunjukkan bahwa pencapaian nilai rata-ratanya adalah sebesar 70, dengan banyaknya siswa yang mencapai criteria ketuntasan sebanyak 8 siswa atau sebesar 62%. Sedangkan di bawah KKM sebanyak 5 siswa atau sebesar 38%. Namun walaupun sudah banyak siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (tujuh puluh), sedangkan pencapaian prosentase minimal yang tuntas secara kalsikal 85% belum tercapai, maka diperlukan adanya proses pembelajaran pada siklus selanjutnya.
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan metode demonstrasi sehingga siswa dapat melihat dan mendemonstrasikan secara langsung. Hal ini dikarenakan ketika guru mendemonstrasikan dan mempraktekkan, siswa dapat langsung meniru, dan hasilnya lebih baik dan lebih mudah dipahami. Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang disertai dengan penjelasan (Suryani dan Leo, 2012: 60). tujuan penerapan metode demonstrasi dalam kegiatan belajar mengajar yaitu sebagai bahan untuk menunjukkan alur peristiwa, bagaimana pencapaiannya, dan seberapa mudah siswa memahami dengan mengajar tatap muka. Selain itu dengan menggunakan metode demonstrasi akan lebih mudah dan efisien dibanding dengan metode ceramah atau diskusi karena peserta didik bisa mengamati secara langsung.
Peserta didik mempunyai keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda. Oleh karena itu pendidik harus mampu membimbing peserta didik dengan baik karena membimbing adalah pengetahuan dan juga ketrampilan. Jika pendidik hanya memiliki pengetahuan dalam membimbing saja maka itu dirasa kurang memadai oleh karena itu, diperlukanlah ketrampilan dalam membimbing. Dalam proses belajar mengajar juga, pemilihan metode harus sesuai dengan tujuan secara tepat.
Metode sebagai seni yang memberikan pengetahuan kepada siswa. Ini dianggap lebih penting daripada dalam materi itu sendiri. Mediasi komunikasi memungkinkan siswa untuk menikmati materi, meskipun tidak terlalu menarik.
Sebaliknya, jika materi sangat menarik tetapi penyajiannya tidak menarik, materi tersebut tidak akan diterima oleh siswa (Rifai, 1998:44).
METODE PENELITIAN
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1197
Subjek penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah siswa kelas 2 MI Nurul Islam Bendo, 13 siswa yang terdiri dari 6 laki-laki dan 7 perempuan peserta MI Nurul Islam Bendo, dengan jumlah siswa 84 yang terdiri dari 10 guru. Penelitian dilaksanakan pada Siklus I dan Siklus II yang akan berlangsung pada bulan Juni tahun ajaran 2021/2022. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti menggunakan dokumentasi, observasi, dan tes, sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif terhadap data yang diperoleh melalui observasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan
Siklus pertama berlangsung pada 13 Juni 2022. Waktu yang dibutuhkan adalah 2 jam pelajaran atau 2x35 menit. Pelaksanaan pembelajaran pada Siklus I berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun dalam langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode demonstrasi yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
b. Pelaksanaan Siklus I
Kegiatan pendidikan dan pembelajaran siklus I berlangsung dari tanggal 8 Juni sd 14 Juni 2022 di Kelas II dengan jumlah siswa 13 orang. Dalam hal ini, peneliti bertindak sebagai guru dan pengamat adalah rekan kerja. Proses pembelajaran berkaitan dengan rencana pembelajaran yang dibuat. Observasi dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran. Pada akhir proses pembelajaran, siswa diuji hasil belajarnya dengan tujuan untuk menentukan keberhasilannya dalam proses pembelajaran yang dilakukan.
c. Observasi
Dalam penelitian ini, observasi atau pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran. Observasi dilakukan oleh rekan sejawat dan pedoman observasi ditetapkan oleh peneliti berdasarkan indikator-indikator tersebut di atas. Rekan pengamat mengamati dan mencatat apa yang tampak selama perilaku peneliti untuk memberikan masukan dan hasil bagi studi yang dilakukan selama proses pembelajaran.
Pada siklus I, kami menemukan bahwa hasil penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan keterampilan sholat siswa Kelas II masih jauh dari harapan peneliti. Hal ini ditunjukkan dengan tercapainya indikator
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1198
seperti ketepatan gerakan shalat, ketepatan bacaan shalat, dan kesesuaian bacaan dengan gerakan shalat.
Pengamatan menunjukkan masih banyak peserta didik yang kurang tepat dalam melakukan gerakan-gerakan shalat. Banyak siswa yang kurang hafal bacaan shalatnya dalam hal ketepatan bacaan shalat, dan banyak juga siswa yang melakukan kesalahan dan keselarasan membaca dengan gerakan- gerakan shalatnya masih ada yang keliru. Beberapa siswa masih bingung dengan melakukan kesalahan seperti bacaan rukuk dibaca pada waktu sujud.
Berdasarkan hasil tersebut, perbaikan atau penilaian pada pertemuan berikutnya perlu direnungkan dan di evaluasi.
Tabel 1 : hasil praktek ketrampilan ibadah shalat siklus I
No Nama Indikator
Jumlah Rata-
rata Keterangan
A B C
1 Airin Widya
Nur’aini 80 85 80 245 82 TUNTAS
2 Alby Fahri
Maulana 70 68 68 206 69 BELUM
TUNTAS 3 Alfino
Novayankar 60 65 70 195 65 BELUM
TUNTAS 4 Aqila Karunia
Na’im 70 72 70 212 71 TUNTAS
5 Chafidz Aufaa
Dzaki 60 65 70 195 65 BELUM
TUNTAS 6 Hanu Bagus
Daviyan 60 60 60 180 60 BELUM
TUNTAS 7 Nila Syarifah 80 85 80 245 82 TUNTAS 8 Raisha Anindita
Artanti 70 70 70 210 70 TUNTAS
9 Rezika Fauzul
Adzim 70 75 70 215 72 TUNTAS
10 Salsabila Nadhifa
Susanti 70 70 70 210 70 TUNTAS
11 Titis Trisna
Wrahatnala 70 70 70 210 70 TUNTAS
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1199
12 Triska Septiana 75 73 75 223 74 TUNTAS 13 Muhammad
Khanz Aulia W. 60 65 70 195 65 BELUM TUNTAS
JUMLAH 895 923 923 2741 914
RATA-RATA 68.8 71 71 211 70
Indikator:
(A) Ketepatan gerakan sholat (B) Ketepatan bacaan sholat
(C) Ketepatan gerakan dan bacaan sholat
Dari hasil observasi penilaian tentang kemampuan melafalkan bacaan shalat siswa kelas II MI Nurul Islam Bendo diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pencapaian rata-rata pada siklus pertama adalah 70, sedangkan banyaknya siswa yang mencapai kriteria ketuntasan sebanyak 8 orang siswa atau sebesar 62%. Walaupun siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (tujuh puluh), namun pencapaian prosentase minimal 85% belum tercapai, maka diperlukan adanya proses pembelajaran pada siklus selanjutnya.
Hasil tes yang diperoleh digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menerapkan pembelajaran praktik untuk meningkatkan keterampilan shalat. Hal ini juga digunakan untuk meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran karena pembelajaran menjadi lebih menarik, karena siswa dapat berperan aktif sekaligus sebagai guru yang aktif. Hal ini untuk menghilangkan ketergantungan siswa pada guru yang selalu memberikan masukan, karena merupakan metode demonstrasi yang memungkinkan siswa untuk mengamati dan menarik kesimpulan secara langsung. Hal ini meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
d. Refleksi siklus I
Dalam penerapan kegiatan pendidikan dan pembelajaran akan ditemukan informasi dari Pengamatan sebagai berikut:
1. Kelebihan
a. Metode demonstrasi sudah dapat diterapkan, mengurangi metode ceramah yang sebelumnya sering digunakan..
b. Ketuntasan hasil praktek ibadah sholat meningkat dari 15% (sebelum siklus) menjadi 38% (setelah siklus pertama).
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1200 1. Kekurangan:
a. Kemampuan siswa dalam memahami materi dengan menggunakan metode demonstrasi belum menunjukkan hasil yang memuaskan pada siklus I
b. Integritas pelatihan meningkat dari pra-siklus ke pasca-siklus pertama, tetapi tidak mencapai tingkat kecakapan 85,00% yang dapat dicapai.
2. Fakor Yang Menyebabkan:
a. Guru kurang baik dalam mengkomunikasikan tujuan pembelajaran..
b. Tidak optimalnya dalam mengatur waktu guru. Hal ini dikarenakan waktu yang digunakan dapat bergeser dari tahap yang direncanakan sebelumnya.
c. Siswa tidak begitu antusias dalam belajar.
3. Alasan Tindakan Perbaikan:
a. Akibat dari latihan tersebut, praktik klasikal sholat siswa belum tuntas yaitu kurang dari 85,00%.
b. Penerapan metode demonstrasi dalam siklus belum optimal dan semangat belajar siswa masih kurang.
2. Siklus II
A. Perencanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I masih kurang dan perlu direvisi pada siklus berikutnya. Isi yang direvisi adalah sebagai berikut.
1. Guru mengomunikasikan tujuan pembelajaran mereka dengan lebih jelas.
Jika siswa diajak untuk berpartisipasi secara langsung dalam kegiatan yang berlangsung.
2. Guru perlu mengalokasikan waktu dengan baik, menambahkan informasi yang diperlukan, dan membuat catatan.
3. Guru harus lebih mahir dan semangat memotivasi siswa agar lebih aktif.
Pada fase ini peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari pelaksanaan pembelajaran siklus II sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat dalam langkah pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi yang meliputi kegiatan awal, inti, dan akhir.
B. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Kegiatan belajar mengajar siklus II akan berlangsung dari tanggal 17 Juni sampai dengan 23 Juni 2022 di Kelas II dengan jumlah anak 13 orang.
Dalam hal ini peneliti berperan sebagai guru dan pengamat sebagai rekan
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1201
kerja. Proses pembelajaran dikaitkan dengan RPP dengan mencari revisi Siklus I agar kesalahan dan kekurangan Siklus I tidak terulang pada Siklus II.
Observasi dilakukan secara paralel dengan proses pembelajaran. Pada akhir proses pembelajaran, siswa diuji hasil belajarnya dengan tujuan untuk menentukan keberhasilannya dalam proses pembelajaran yang dilakukan.
C. Observasi
Secara umum observasi adalah suatu usaha untuk merekam semua kejadian dan kegiatan yang terjadi selama tindakan pengayaan, dengan atau tanpa bantuan. Tingkat interpretasi yang terkandung dalam catatan pengamatan patut diperhatikan. Pengamatan ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam semangat, antusiasme, dan aktivitas siswa dalam keterampilan beribadah dan praktik sholat. Pada pertemuan terakhir, siswa sudah jauh lebih baik, peningkatan dan kemampuan mereka dalam sholat lebih baik, dan mereka sesuai dengan syariat Islam.
Tabel 2 : hasil praktek dalam melaksanakan ibadah shalat siklus II
No Nama Indikator Jumlah Rata-
rata Keterangan
A B C
1 Airin Widya
Nur’aini 95 95 90 280 93 TUNTAS
2 Alby Fahri
Maulana 85 86 85 256 85 TUNTAS
3 Alfino
Novayankar 70 80 78 233 78 TUNTAS
4 Aqila Karunia
Na’im 85 86 85 256 85 TUNTAS
5 Chafidz Aufaa
Dzaki 80 80 80 240 80 TUNTAS
6 Hanu Bagus
Daviyan 68 68 65 201 67 BELUM
TUNTAS 7 Nila Syarifah 95 95 90 280 93 TUNTAS
8
Raisha Anindita Artanti
85 86 85 256 85 TUNTAS
9 Rezika Fauzul
Adzim 90 90 90 270 90 TUNTAS
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1202 10
Salsabila Nadhifa Susanti
85 86 85 256 85 TUNTAS
11 Titis Trisna
Wrahatnala 90 90 90 270 90 TUNTAS
12 Triska
Septiana 90 90 90 270 90 TUNTAS
13
Muhammad Khanz Aulia W.
85 86 85 256 85 TUNTAS
JUMLAH 1103 1106 1088 3297 1099 RATA-RATA 84.8 85 83.7 254 85
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata 85. Dari 13 siswa yang telah tuntas ada 12 siswa, dan satu siswa belum mencapai KKM. Secara klasikal, keseluruhan pembelajaran yang dicapai adalah 92% (termasuk kategori tuntas). Hasil siklus II lebih baik dari siklus I. Peningkatan hasil belajar pada siklus II dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran langsung sehingga pembelajaran ini lebih nyaman bagi siswa dan juga memudahkan siswa dalam memahami materi.
D. Refleksi
Berdasarkan observasi aktivitas belajar, observasi aktivitas siswa di KBM, dan hasil tes pembelajaran tindakan kelas siklus pertama, sebagai berikut:
1. Selama proses pembelajaran, guru melakukan semua pembelajaran dengan baik. Ada beberapa aspek yang tidak sempurna, tetapi tingkat implementasi setiap aspek sangat tinggi.
2. Berdasarkan data observasi, siswa diketahui aktif selama proses pembelajaran.
3. Kelemahan siklus sebelumnya telah diperbaiki 4. Hasil belajar siswa siklus II tercapai sepenuhnya.
Pada siklus II guru berhasil mempraktikkan pembelajaran metode demonstrasi dan dipandang dari hasil praktek shalat siswa juga sudah baik, dan hasil belajar siswa pada siklus kedua yaitu rata-rata kesempurnaan belajarnya meningkat dibandingkan dengan hasil belajar siswa sebelumnya yaitu rata-rata 85. Perbandingan kedua siklus di atas ditunjukkan pada tabel berikut.
TABEL 3 : PERBANDINGAN HASIL PRAKTIK SHALAT SIKLUS I DAN SIKLUS II
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1203
Kategori Siklus I persentasi Siklus II Presentasi
Tuntas 5 38% 12 92%
Belum Tuntas 8 62% 1 8%
E. Pembahasan
Dilihat dari hasil belajarnya dapat diketahui bahwa pembelajaran pada siklus I rata-rata 70 dan pembelajaran pada siklus II meningkat rata-rata menjadi 85. Metode tersebut dapat meningkatkan keterampilan melaksanakan ibadah sholat siswa dengan baik dan benar pada tahun pelajaran 2021/2022.
Dan untuk mengembangkan keterampilan sholat siswa baik dari gerakan maupun bacaan, peneliti terus menggunakan metode demonstrasi karena terbukti sangat membantu dalam upaya meningkatkan keterampilan sholat.
Demonstrasi praktis memungkinkan siswa bergairah belajar karena guru menjelaskan secara langsung dan praktik langsung di bawah pengawasan guru. Dengan cara ini, siswa dapat bersaing untuk mendapatkan pengetahuan dengan menunjukkan bahwa mereka dapat sholat dengan baik kepada teman-teman mereka, dan juga memungkinkan teman-teman lain untuk mencontohnya. Selain itu juga dapat menciptakan suasana belajar yang baru, seperti yang dapat dilakukan dengan berlatih secara langsung.
Efek dari penerapan metode demonstrasi adalah kemampuan guru untuk mengembangkan kreativitas sangat mendukung tercapainya tujuan dan dimungkinkan dengan menerapkan metode ini saja pada kegiatan belajar mengajar. Karena siswa dapat mencerna dengan baik.
Di setiap akhir pertemuan, siswa dengan nilai tertinggi akan diberikan penghargaan berdasarkan nilai pendidikan dan kemampuan siswa dalam praktik sholat. Dengan mempraktekkan sholat dengan teknik praktis di kelas, siswa akan termotivasi untuk sholat dengan benar.
Dari dua siklus di atas, teknik praktik dapat dijadikan sebagai metode pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan shalat siswa untuk meningkatkan kualitas hidup siswa khususnya dalam hal ibadah.
kesimpulan
Menurut observasi yang dilakukan peneliti tentang Penggunaan Metode Demonstrasi untuk meningkatkan kemampuan praktek shalat pada siswa kelas II semester II di MI Nurul Islam Bendo, maka peneliti bisa menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi untuk belajar praktik shalat dapat meningkatkan kemampuan ibadah shalat siswa. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa 13 siswa, pada prasiklus ada 2 siswa atau sebanyak 15% yang menyelesaikan KKM, sisanya 11 siswa masih di bawah KKM 85%. Pada Siklus I evaluasi praktik sholat meningkat yaitu 5 siswa dari 13 siswa MI Nurul Islam Bendo Kelas II mencapai hasil yang lebih baik yaitu 38% berada pada KKM dan diatas batas
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1204
KKM. Sebanyak 8 siswa berada di bawah KKM (62%). Pada Siswa Kelas II MI Nurul Islam Bendo pada Siklus II, 12 siswa berada di batas KKM dan di atas KKM atau 92%, dan 1 siswa di bawah KKM (8%).
DAFTAR PUSTAKA
Suwarno, Penerapan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi sswa kelas III SD, Journal Penididkan Modern Volume 5 Nomor 1 Tahun 2019 Hal 4
Ismail SM, Stategi Pembelajaran Agama Islam Berbasir PAIKEM,( Semarang: Ra SAIL Media Group.2008) hlm, 9
Aqib, Zainal. 2013. Model-model Media, dan Strategi Pembelajaran Konstekstual (Inovatif). Bandung : Yrama Widya
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal. 128.
Nurul Ismiah, Peran guru dalam pembelajaran praktik shalat melalui pembiasaan perilaku di Paud, Journal of Islamic Early Chilhood Education Vol. 2, No. 1, 2021, hal 46
Kafrawi, Nilai Pendidikan Dalam Shalat Fardhu, Jurnal Al-Aulia Kafrawi, Volume 04 No 01, 2018, hal 151
ArinoBemi Sado, Waktu Shalat Dalam Perspektif Astronomi; Sebuah Integrasi Antara Sains Dan Agama, Mu’amalat Volume VII, Nomor 1 Juni 2015 hl 71
Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam (Hukum Fiqh Lengkap), (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2013), hlm. 68-70
Armai Arif, Pengantar Ilmu Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 40.
Majid Abdul. Learn Strategie.Bandung: PT Pemuda Rossdakarya. 2014, hal 197
Suryani Nunuk dan Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta: Ombak tahun 2012 hal 60
Anitah Sri, DKK. (2014). Strategi belajar Sekolah Dasar. Tangerang: Universitas Terbuka. hal 5.25
H. Syaeful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: CV. Alfabeta, 2003), hlm.
212.