• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Pengendalian Persediaan Guna Menunjang Evektifitas Pengelolaan Persediaan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Pengendalian Persediaan Guna Menunjang Evektifitas Pengelolaan Persediaan."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Di dalam perusahaan dagang, unsur atau komponen persediaan merupakan unsur yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu perlu adanya pengendalian persediaan sehingga akan memperlancar operasi perusahaan dan dapat menekan investasi modal dalam persediaan seminimum mungkin.

Pengendalian persediaan dapat mengurangi kesalahan yang terjadi di dalam pencatatan jumlah persediaan dan harganya, jenis persediaan, dan dapat mencegah terjadinya pencurian atau kerusakan barang yang tersedia di gudang. Sehingga apabila terjadi kesalahan, maka pihak manajemen dapat langsung mengambil keputusan.

PT “X” merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan cat dimana perusahaan ini merupakan perusahaan anak cabang dari perusahaan pusat yang berlokasi di jalan Sabang, Bandung.

Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, adapun metode yang digunakan adalah pendekatan survey dan penulis menyebarkan kuesioner kepada manajer persediaan, bagian gudang beserta stafnya. Hasil penelitian ini diuji dengan menggunakan perhitungan untuk mengetahui seberapa besar jawaban responden yang menjawab “ya” yaitu sebesar 237 buah dari seluruh jumlah kuesioner yang penulis berikan kepada responden yaitu sebesar 320 buah. Ini menunjukkan bahwa pengendalian yang dilakukan oleh PT “X” dalam melakukan prosedur persediaan barang beserta dokumen-dokumennya sebesar 74,0625 % cukup berperan dalam menciptakan efektivitas pengelolaan persediaan.

(2)

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian……….1

1.2 Identifikasi Masalah………..3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………..3

1.4 Kegunaan Penelitian………..4

1.5 Rerangka Pemikiran………..4

1.6 Metodologi Penelitian………...7

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian………...10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan………...……..…..…...11

2.2 Pengendalian………...11

2.2.1 Pengertian Pengendalian………..11

2.2.2 Jenis-jenis Pengendalian………..12

2.2.3 Proses Pengendalian………14

2.3 Persediaan………...15

2.3.1 Pengertian Persediaan………..15

2.3.2 Jenis-jenis Persediaan………..16

2.3.3 Fungsi Persediaan………18

(3)

2.3.5 Metode Penilaian Persediaan………...20

2.4 Pengendalian Persediaan………...……….21

2.5 Pengelolaan Persediaan………...24

2.6 Pengertian Efektivitas………..………..27

2.7 Hubungan Pengendalian Persediaan Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengelolaan Persediaan...29

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian……….34

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan……….34

3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan………...36

3.1.3 Uraian Tugas (Job Description)………...37

3.2 Metode Penelitian……….………..…………40

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data………...41

3.2.2 Teknik Pengembangan Instrumen………....43

3.2.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis………45

3.2.4 Operasional Variabel………...46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………..………47

4.1.1 Sistem Pengendalian PT “X”………...47

4.1.2 Aktivitas Perusahaan………...52

4.1.3 Deskripsi Prosedur Kerja Sistem Persediaan Barang Jadi Sampai Penjualan……….54

4.1.4 Dokumen-dokumen Yang Digunakan……….57

4.2 Pembahasan………...……….60

4.2.1 Peranan Efektivitas Pengelolaan Persediaan Telah Memadai Dengan Adanya Stock Opname………...60

4.2.2 Langkah-langkah Dalam Menerapkan Pengendalian

(4)

Persediaan Perusahaan Agar Dapat Menunjang Efektivitas

Pengelolaan Persediaan...62

4.2.3 Analisis Pengujian Hipotesis………....65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan………..67

5.2 Saran………....68

(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT “X”...36

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Ikhtisar Nama Tabel, Indikator, Skala

(7)

Daftar Pertanyaan

Pertanyaan umum:

Pertanyaan terdiri dari pertanyaan isian, istilah pada tempat yang tersedia dengan

singkat dan jelas:

1. Nama :

2. Umur :

3. Jabatan :

(8)

Saya mahasiswi semester akhir Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Maranatha, dalam rangka penulisan skripsi bermaksud

mendapatkan data untuk penelitian ilmiah di PT. “X” Bandung, dengan judul

penelitian: “Peranan Pengendalian Persediaan Guna Menunjang Efektivitas

Pengelolaan Persediaan”.

Sehubungan dengan ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi

daftar pertanyaan (kuesioner) yang terlampir.

Demikian permohonan saya, atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar

pertanyaan ini saya mengucapkan banyak terima kasih.

Berikut ini adalah beberapa pernyataan tentang peranan pengendalian

persediaan guna menunjang efektivitas pengelolaan persediaan. Anda diminta untuk

memberikan penilaian dengan cara menyilang (X) salah satu kolom yang tersedia Y

(ya) atau T (tidak)

Kuesioner Untuk Variabel Independen

Indikator Pertanyaan Y T

Unsur-unsur pengendalian: 1.Lingkungan pengendalian

1. Apakah terdapat perumusan yang jelas mengenai garis wewenang dan tanggung jawab dalam perusahaan?

2. Apakah uraian tugas memiliki penjelasan yang memadai sehingga masing-masing bagian dapat mengetahui tugas dan tanggung jawabnya?

3. Apakah perusahaan memberikan training terlebih dahulu sebelum terjun langsung melakukan tugasnya?

4. Apakah manajemen segera melakukan tindakan perbaikan atas temuan kelemahan pengendalian? 2. Perkiraan resiko yang

mungkin timbul

5. Apakah manajemen perusahaan memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan untuk menyelenggarakan tindakan pengendalian?

6. Apakah manajemen perusahaan memperkirakan keuntungan yang ditetapkan perusahaan?

(9)

3.Informasi dan komunikasi

8. Apakah upaya manajer dalam menetapkan perencanaan dan menganalisis kondisi telah berjalan dengan bantuan sistem yang telah ada saat ini?

9. Apakah dokumen dan catatan yang ada dapat dijadikan sebagai alat komunikasi antar bagian/ departemen?

10. Apakah sistem pencatatan komputerisasi yang selama ini diterapkan memberikan akses yang cepat ketika informasi dibutuhkan dalam pembuatan keputusan oleh manajemen?

11. Apakah pengendalian persediaan barang yang ditetapkan perusahaan dapat menyediakan alat yang handal dan akurat sehingga manajemen dapat menyelenggarakan kegiatan operasional dengan baik?

12. Apakah dibuat catatan/ laporan untuk setiap pengiriman barang?

13. Apakah catatan selalu diperbaharuhi segera setelah terjadi transaksi?

4. Aktivitas pengendalian 14. Apakah akses terhadap dokumen penting

perusahaan dipegang oleh pihak yang berwenang dan telah berjalan dengan baik?

15. Apakah dokumen/ formulir persediaan barang telah ditata dengan baik dan tersimpan pada lemari khusus?

16. Apakah formulir-formulir/ dokumen yang dipergunakan dalam aktivitas persediaan barang telah diberi nomor urut?

17. Apakah perancangan dokumen dan formulir telah cukup sederhana sehingga mudah dimengerti?

18. Apakah dilakukan pemeriksaan secara periodik untuk dokumen/ formulir persediaan barang?

5. Pemantauan 19. Jika terjadi penyimpangan antara jumlah

(10)

Kuesioner Untuk Variabel Dependen

Indikator Pertanyaan Y T

1.Adanya prosedur penyimpanan barang di gudang

1. Apakah penyimpanan barang ke gudang berdasarkan laporan penerimaan barang?

2. Apakah departemen penerimaan barang langsung menyerahkan barang yang diterimanya ke departemen penyimpanan setelah diperiksa? 3. Apakah hanya orang-orang tertentu yang boleh masuk ke tempat penyimpanan barang?

2. Adanya prosedur penerimaaan pesanan

4. Apakah pencatatan pemesanan dapat dilakukan melalui telepon ataupun faksimili?

5. Apakah setiap pemesanan selalu dicatat dengan benar dan lengkap?

6. Apakah pencatatan pemesanan selalu dilakukan dengan segera saat transaksi terjadi?

3.Adanya prosedur pengiriman

7. Apakah pernah terjadi kehilangan saat terjadinya pengiriman barang ke pelanggan berlangsung?

8. Apakah pengiriman selalu tiba tepat waktu sesuai dengan pesanan?

4. Adanya prosedur pencatatan

9. Apakah catatan persediaan diperbaharui segera setelah terjadi penerimaan barang maupun pengiriman barang?

10. Apakah bagian gudang melakukan pencatatan atas persediaan barang?

5. Adanya prosedur pelaporan

11. Apabila ada penyimpangan, dalam pelaporan ada pengendaliannya?

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian

Akibat dari krisis ekonomi yang menimpa Indonesia, tak sedikit pula

perusahaan lokal yang harus gulung tikar karena sudah tidak mampu lagi untuk

beroperasi. Hal ini disebabkan karena kebanyakan perusahaan lokal masih harus

mengimpor bahan baku untuk produksinya. Harga impor bahan baku yang bertambah

tinggi menyebabkan harga produk pun semakin tinggi, sementara daya beli

masyarakat cenderung menurun. Oleh karena itu, sistem persediaan haruslah

dilaksanakan dengan seefisien mungkin. Yang dimaksud dengan efektif di sini berarti

bahwa bahan baku dipesan tepat pada waktu yang dibutuhkan, dengan kualitas yang

sesuai dengan standar perusahaan, dengan kuantitas yang diinginkan, dan berasal dari

pemasok yang dapat diandalkan.

Bahan kimia adalah salah satu bahan baku yang masih harus diimpor. Banyak

perusahaan yang menggunakan bahan kimia sebagai bahan baku inti bagi produknya,

salah satunya adalah perusahaan manufaktur cat. Walaupun tengah mengalami krisis,

pembangunan gedung dan perusahaan di Indonesia, terutama di kota-kota besar tidak

berkurang. Perusahaan manufaktur cat dapat tetap berproduksi dan menghasilkan

laba.

(12)

Salah satu perusahaan manufaktur cat yang dapat menyesuaikan diri dengan

keadaan perekonomian Indonesia saat ini adalah PT. ”X”. Perusahaan ini

mengkhususkan diri dalam memproduksi bahan dasar pewarna dan cat untuk

mewarnai dinding, kayu, genteng, dan sebagainya.

Selain itu juga, perusahaan tersebut melakukan cara untuk dapat bertahan dan

melangsungkan kehidupan perusahaannya dengan pengendalian terhadap persediaan.

Karena pada perusahaan dagang unsur atau komponen yang cukup besar nilainya

adalah pada persediaan.

Tingkat persediaan ditentukan oleh seberapa besar dan tepat perusahaan

merencanakan produksinya. Hal ini dikarenakan perencanaan persediaan pada

perusahaan manufaktur berbeda dengan perencanaan persediaan pada perusahaan jasa

atau perusahaan non-manufaktur lainnya. Pada perusahaan manufaktur, untuk dapat

menghasilkan persediaan harus melewati beberapa perencanaan yang dibuat

sebelumnya seperti membeli bahan baku, diproduksi sehingga menghasilkan barang

jadi yang kemudian disimpan di gudang dan siap untuk dipasarkan atau langsung

dikirim ke pelanggan.

Persediaan merupakan salah satu asset yang sangat penting bagi perusahaan

karena persediaan akan dijual ke pasaran dan dengan adanya penjualan tersebut akan

menambah pendapatan perusahaan. Karena persediaan sangat penting bagi

perusahaan dalam menambah hasil penjualannya sehingga diperlukan adanya

(13)

Sebaliknya, persediaan yang kurang memadai akan menghambat jalannya

kegiatan perusahaan. Sehingga apabila persediaan terlalu banyak akan mengakibatkan

biaya penyimpanan yang berlebihan serta timbulnya risiko kerusakan.

Persediaan yang efektif dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkat

permintaan pelanggan, tingkat penawaran pemasok, umur bahan kimia yang terbatas

serta pengendalian persediaannya. Hal tersebut membuat penulis tertarik untuk

memilih topik: ”Peranan Pengendalian Persediaan Guna Menunjang Efektivitas

Pengelolaan Persediaan” (Studi kasus pada PT “X” Bandung).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

identifikasi masalah yang menjadi pokok pembahasan yaitu:

1. Apakah peranan pengendalian persediaan diterapkan oleh perusahaan dalam

menunjang efektivitas pengelolaan persediaan telah memadai dengan adanya

stock opname?

2. Bagaimana langkah-langkah dalam menerapkan pengendalian persediaan

perusahaan di PT. ”X” sehingga dapat menunjang efektivitas pengelolaan

persediaan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian di PT ”X” ini adalah

sebagai berikut:

(14)

1. Mengidentifikasi pengendalian persediaan yang diterapkan oleh perusahaan.

2. Untuk menilai apakah penerapan pengendalian persediaan dapat menunjang

efektivitas pengelolaan persediaan di PT ”X”?

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak, antara lain:

1. Bagi penulis

Penelitian ini memberikan pemahaman sejauh mana teori-teori yang diperoleh

selama perkuliahan diterapkan dalam praktik di lapangan. Selain itu penelitian

ini juga merupakan salah syarat dalam mencapai gelar sarjana pada fakultas

ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

2. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dasar yang berguna

bagi perbaikan dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan di masa

yang akan datang.

3. Bagi pihak lain yang berkepentingan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan masukan bagi civitas

(15)

1.5 Rerangka Pemikiran

Pengendalian adalah pengukuran prestasi pelaksanaan dengan

membandingkan hasil yang sesungguhnya hendak dicapai dengan suatu tolak ukur

atau standar yang telah ditetapkan. Menurut Supriyono (2000), pengendalian

didefinisikan sebagai berikut:

”Pengendalian adalah meliputi metode, prosedur, dan cara-cara yang digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi para anggota organisasi agar melaksanakan strategi dan kebijakan secara efisien dan efektif dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.”

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

No.14 (2002) yang mendefinisikan bahwa persediaan adalah: “Aktiva yang:

a) Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal b) Dalam proses produksi atau dalam perjalanan

c) Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.”

Persediaan merupakan salah satu aset yang paling mahal di banyak

perusahaan. Setiap perusahaan, baik perusahaan dagang maupun perusahaan

manufaktur memiliki persediaan. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan

dihadapkan pada risiko bahwa perusahaannya pada suatu ketika tidak dapat

memenuhi kebutuhan pelanggan yang memerlukan atau meminta barang atau jasanya

tersebut.

Menurut Usry dan Hammer (2004), pengendalian persediaan yang efektif sebaiknya:

1. Menyediakan pasokan bahan-bahan baku yang diperlukan untuk operasi yang efisien dan tidak terganggu.

(16)

2. Menyediakan cukup persediaan dalam periode di mana pasokan kecil (musiman, siklus, atau pemogokan kerja) dan mengantisipasi perubahan harga.

3. Menyimpan bahan baku dengan waktu penanganan dan biaya minimum dan melindungi bahan baku tersebut dari kehilangan akibat kebakaran, pencurian, cuaca, dan kerusakan karena penanganan.

4. Meminimalkan item-item yang tidak aktif, kelebihan, atau usang dengan melaporkan perubahan produk yang mempengaruhi bahan baku.

5. Memastikan persediaan yang cukup untuk pengiriman segera ke pelanggan. 6. Menjaga agar jumlah modal yang diinvestasikan dalam persediaan berada di

tingkat yang konsisten dengan kebutuhan operasi dan rencana manajemen.

Pengendalian yang efektif akan memungkinkan otorisasi yang memadai atas

transaksi dan aktivitas, pemisahan fungsi yang memadai; perancangan serta

penggunaan dokumen dan catatan; perlindungan atas aktiva dan catatan, dan

pemeriksaan independen atas kinerja.

Pimpinan perusahaan, dalam mengelola persediaan, harus menerapkan

aktivitas pengendalian yang memadai secara menyeluruh pada aktivitas-aktivitas

pengelolaan persediaan yaitu mulai dari proses permintaan pembelian barang, proses

pemesanan barang, proses penerimaan barang, proses penyimpanan barang, hingga

proses pengeluaran barang.

Aktivitas pengendalian yang baik diharapkan dapat membantu perusahaan

dalam mengelola persediaan yang efektif. Tidak terjadinya kesalahan pemesanan

barang, dalam arti jenis bahan baku yang dipesan sudah benar dan sesuai dengan

kebutuhan produksi, jumlah bahan baku yang dipesan tidak kurang maupun berlebih,

kualitas bahan baku tersebut sesuai dengan standar perusahaan, dan bahan baku

tersebut datang tepat pada waktunya dari pemasok yang dapat diandalkan dengan

(17)

Karena itu pengelolaan persediaan mengharuskan adanya pengendaliaan

persediaan secara wajar. Pengelolaan persediaan yang baik tidak selalu mensyaratkan

tingkat persediaan yang rendah. Semua faktor harus dipertimbangkan dan

diseimbangkan. Harus dikembangkan tingkat persediaan yang optimum dengan

mempertimbangkan semua kebutuhan untuk penjualan, produksi, penghitungan

biaya, dan keinginan pelanggan.

Anthony, Robert N, dan Govindarajan (2002) dalam bukunya management control system mengatakan perbedaan efektivitas dan efisiensi adalah sebagai berikut:

“Efektivitas diartikan sebagai kemampuan suatu unit untuk mencapai tujuan yang diinginkan yang diukur berdasarkan sejauh mana keluaran (output) memenuhi sasaran. Sedangkan efisiensi menggambarkan berapa masukan (input) yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit keluaran (output) yang diukur berdasarkan hubungan antara masukan dan keluaran.”

Berdasarkan rerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas, adapun hipotesis

yang diajukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Pengendalian

Persediaan Berperan Dalam Menunjang Efektivitas Pengelolaan Persediaan”.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah

metode deskriptif analitis, yaitu metode yang berusaha menganalisis, menyimpulkan

serta menyajikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas

mengenai objek yang diteliti dan kemudian menarik kesimpulan.

(18)

Menurut Sugiono (2003) metode deskriptif adalah:

”Suatu metode yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain.”

Dalam penulisan skripsi ini, data yang diperoleh selama penelitian ini akan

diolah, dianalisis, dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori yang telah dipelajari.

Untuk keperluan pengujian hipotesis, diperlukan serangkaian langkah-langkah yang

akan dimulai dengan metode pengumpulan data dan operasionalisasi variabel.

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis berusaha mendapatkan data yang

sesuai dengan masalah yang akan dibahas, dan mengumpulkan data yang diperlukan

kemudian dianalisa, sehingga diharapkan penulis dapat mengambil kesimpulan dari

data-data yang didapat. Untuk itu maka teknik pengumpulan data yang akan

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Penelitian lapangan ( field research )

Yaitu teknik penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data primer yang

dilakukan dengan cara:

a. Observasi

Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara

langsung sumber data yang dianalisis kemudian diuraikan dalam data

(19)

b. Wawancara

Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab

langsung dengan pihak yang berkepentingan dengan masalah yang

diteliti. Pihak yang berkepentingan di sini adalah bagian gudang dan

manajer persediaan.

c. Kuesioner

Yaitu mengajukan daftar pertanyaan kepada pihak-pihak yang terlibat

dalam masalah yang diteliti. Pihak-pihak di sini ditujukan kepada

manajer persediaan barang beserta stafnya. Data yang diharapkan

penulis dari kuesioner ini dapat menggambarkan dan memaparkan

pelaksanaan pengendalian persediaan barang guna menunjang

efektivitas pengelolaan persediaan.

2. Penelitian kepustakaan ( library research )

Penelitian kepustakaan diperoleh dari membaca, mempelajari dan memahami

literatur, catatan-catatan kuliah, sumber buku cetak dan sumber lain yang

bersifat teori dan berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti sebagai

pertimbangan dengan data yang diperoleh. Penelitian ini dimaksudkan untuk

memperoleh data sekunder yang akan digunakan sebagai landasan teori dan

pedoman yang dapat dipertanggungjawabkan dalam pembahasan masalah.

1.6.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiono (2003), variabel penelitian adalah:

(20)

“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.”

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua variabel sesuai dengan judul:

”Peranan Pengendalian Persediaan Guna Menunjang Efektivitas Pengelolaan Persediaan (Studi kasus pada PT. “X” Bandung)”, yaitu:

1. Variabel Independen

Yaitu suatu variabel yang tidak tergantung pada variabel lainnya; dengan kata

lain adalah suatu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel bebas, bahkan

variabel independen ini merupakan faktor penyebab yang akan mempengaruhi

variabel lainnya. Peranan pengendalian persediaan diidentifikasikan sebagai

variabel independent atau variabel “X”.

2. Variabel Dependen

Yaitu suatu variabel yang tergantung atau dipengaruhi oleh variabel lainnya

atau variabel bebas. Efektivitas pengelolaan persediaan diidentifikasikan

sebagai variabel dependen atau variabel ”Y”.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam memperoleh data dan informasi yang diperlukan untuk penyusunan

skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. ”X” di Jl. Sadang No. 99 Bandung.

Penelitian ini mulai dilaksanakan terhitung sejak dikeluarkannya surat

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap PT “X”, penulis

mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran sebagai berikut:

5.1 Kesimpulan

1. Dengan adanya stock opname, belum menjadi suatu jaminan bahwa

perusahaan menjalankan aktivitasnya secara efektif dan efisien. Itu semua

tergantung dari kondisi yang ada di dalam perusahaan itu sendiri, misalnya:

apakah individu-individu yang terlibat dalam aktivitas stock opname telah

bekerja dengan loyalitas yang maksimal atau tidak.

2. PT “X” telah membuat keputusan yang baik karena telah menerapkan

langkah-langkah pengendalian persediaan perusahaan yang dapat menunjang efektivitas

pengelolaan persediaan. Misalnya dengan menggunakan sistem informasi

berbasis komputer yang terpadu berkaitan dengan aktivitas pengelolaan

persediaan (khususnya pembelian dan penjualan), serta memudahkan

koordinasi antara kantor pusat dan cabang. Selain itu pengendalian terhadap

dokumen perusahaan dapat memberikan informasi yang handal, tepat, dan

akurat mengenai data-data persediaan barang sehingga mengurangi tingkat

kesalahan yang dilakukan oleh perusahaan.

(22)

5.2 Saran

Secara umum, penerapan aktivitas pengendalian dalam prosedur persediaan

barang di PT “X” telah cukup memadai. Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan

yang diperoleh sebelumnya, saran-saran bagi perusahaan yang dapat digunakan

sebagai pertimbangan dalam menyempurnakan pelaksanaan aktivitas pengendalian

dalam menunjang efektivitas pengelolaan persediaan antara lain:

1. Perlunya pengecekan kembali atas barang yang keluar dari perusahaan

sehingga barang yang keluar tersebut memang benar adanya sesuai dengan

prosedur yang ada. Jika terjadi kecurangan yang dilakukan oleh pelanggan

dapat segera diatasi dan tidak merugikan perusahaan.

2. Sebaiknya dilakukan back up data dan dokumen dalam periode yang teratur

agar keamanan data dan dokumen dapat terjamin.

3. Pihak atasan yang berkepentingan atas kemajuan perusahaan, sebaiknya

sesekali mau ambil bagian dalam kegiatan monitoring atau dapat dilakukan

sidak (inspeksi mendadak) untuk membantu mengurangi

kecurangan-kecurangan yang mungkin ada dalam perusahaan.

4. Bila barang telah diterima dari gudang pusat, barang disimpan di gudang

cabang. Barang yang sudah disimpan di gudang harus terjaga keamanannya

dengan cara membatasi akses terhadap gudang dan adanya pencatatan yang

akurat mengenai saldo barang yang ada di gudang. Artinya tidak semua

karyawan atau bagian/ divisi dapat mengaksesnya. Hanya karyawan yang

(23)

tersebut saja yang dapat mengaksesnya. Hal ini dimaksudkan agar barang dan

dokumen tersebut bebas dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan

hendak mengubah isi dokumen demi kepentingan pribadi atau mencuri

informasi-informasi yang penting bagi perusahaan. Adanya penambahan

barang dapat dilihat dari catatan yang dimiliki Bagian Gudang dan Bagian

Administrasi, sedangkan pengeluaran barang dapat dilihat dari catatan Bagian

Gudang dan Bagian Administrasi penjualan. Selain itu, setiap karyawan PT

“X” harus diperiksa terlebih dahulu oleh satpam sebelum meninggalkan

gudang sebab jika terjadi kecurangan dapat segera ditindaklanjuti.

(24)

Daftar Pustaka

Komaruddin, Ensiklopedia Manajemen, Edisi 4, Jakarta, Bumi Aksara, 2000.

Willson, James D and John B. Campbell , 1981, “Controllership The Work Of

Managerial Accountant”, Edisi ketiga, alih bahasa Tjintjin Fenix Tjendera,

dalam Controllership: Tugas Akuntan Manajemen, Jakarta, Erlangga, 1997.

Rangkuti Fredy, Manajemen Persediaan, Edisi Pertama, Bumi Aksara, Jakarta, 2002.

Arens, A. Alvin and James K. Loebbecke, Auditing Suatu Pendekatan Terpadu, Edisi

keempat, Jilid II, Jakarta, Erlangga, 2006.

Anthony, Robert N, and Vijay Govindarajan, Management Control System, Edisi

kedelapan, alih bahasa Drs. F. X. Kurniawan Tjakrawala, M.Si, ak. dalam

Sistem Pengendalian Manajemen, Jakarta, Salemba empat, 2002.

Hiro Tugiman, Standar Profesional Audit Internal, Yogyakarta, Kanisius, 1997.

Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Jakarta, Salemba empat, 2002.

Supriyono, Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE,

2000.

Milton S, Usry, Hammer Lawrence L, William K. Carter, Cost Accounting, Edisi

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) bertujuan untuk menciptakan proses pembelajaran yang mengarah pada aktifitas analisis, sintesis, dan evaluasi serta meningkatkan

Dalam penelitian ini akan dilakukan identifikasi, analisis dan evaluasi risiko terhadap POTS (Plain Ordinary Telephone Service).. Identifikasi risiko dilakukan dengan pendekatan

Disampaikan bahwa sebagai kelanjutan dari proses evaluasi, saudara dimintakan untuk dapat menghadiri acara Pembuktian Kualifikasi dengan membawa serta dokumen (asli beserta satu

Sebelumnya telah ada penelitian mengenai Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Pakan Terbaik Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang Hemat Biaya Menggunakan Metode

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pen- didikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan

Setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) penyaluran energi dengan membuat kerajinan tangan , diharapkan pasien dapat menjalin kerjasam dengan dengan membuat

Dengan kata lain sosok manusia unggul adalah sosok mukmin yang memiliki ilmu yang dijanjikan Allah Swt untuk diunggulkan, karena manusia tidak akan menjadi sosok

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplemen ekstrak lerak (Sapindus rarak) ke dalam ransum yang mengandung pakan blok terhadap populasi protozoa, bakteri