• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan yang dimoderasi gaya kepemimpinan studi kasus pada PT Sumber Agung Sukses Jl. Dampit No. 18a, Mertoyudan, Magelang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan yang dimoderasi gaya kepemimpinan studi kasus pada PT Sumber Agung Sukses Jl. Dampit No. 18a, Mertoyudan, Magelang."

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN YANG DIMODERASI GAYA KEPEMIMPINAN

Studi Kasus pada PT Sumber Agung Sukses Jl. Dampit No. 18a, Mertoyudan, Magelang

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Yosia Lukman Tobing NIM : 122214057

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Motto dan Persembahan

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan

menerimanya.”

-Matius 21:22-

Jangan meminta kepada Tuhan untuk membuat hidupmu lebih MUDAH, mintalah untuk membuatmu menjadi orang yang lebih KUAT.

-Yosia Lukman Tobing-

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.

-Winston Chuchill-

Pengetahuan diperoleh dengan belajar, kepercayaan dengan keraguan, keahlian dengan berlatih, dan cinta dengan mencintai.

-Thomas Szasz-

Pendaki yang sampai kepuncak, hanyalah yang tangguh. Pejuang yang sampai kesuksesan, hanyalah yang sabar. Dan kita diberi pilihan, menjadi manusia yang mudah rapuh oleh tantangan atau malah menghebat, seiring hebatnya rintangan. Percayalah, badai selalu menyisakan pohon-pohon terkuat.

-Yosia Lukman Tobing-

Skripsi ini ku persembahkan untuk:

 Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai hidupku setiap hari

 Kedua Orang tua yang selalu mendukung dalam doa dan pengorbanan

 Evan Ardi Setyawan, Revansa Candra Setyawan, Tegar Tri Anggara, Samuel Anugrah Dinata, adik-adik yang akan selalu kuperjuangkan.

 Monica Adista Ferdy wanita yang selalu mendukung saya dalam segala hal baik buruk maupun senang

 Diyan Prakoso yang selalu mengajarkan saya untuk lebih belajar dewasa dalam segala hal.

(5)
(6)
(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat

dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan yang Dimoderasi Gaya Kepemimpinan” Studi kasus pada karyawan PT Sumber Agung Sukses Jl. Dampit No. 18a, Mertoyudan, Magelang. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai

pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, yang selalu menyertai kehidupan penulis dengan

berkat dan kuasaNya.

2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. A.Triwanggono, M.S., selaku dosen pembimbing I yang telah

mengarahkan dan membimbing dengan kesungguhan hati selama penulis

menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. P. Rubiyatno, M.M., selaku dosen pembimbing II yang juga

mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih

sempurna.

6. Bapak Himawan selaku Direktur sekaligus Operational Manager PT

Sumber Agung Sukses yang telah memberikan ijin dan membantu penulis

sehingga penulis dapat melakukan penelitian ini.

7. Seluruh karyawan PT Sumber Agung Sukses yang telah membantu dalam

proses penelitian ini.

8. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

(8)

viii

9. Papah dan mamah tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa,

dukungan, nasehat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang layak

bagiku. Terimakasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar

dalam menghadapi hidup yang penuh rintangan ini sehingga membuatku

dewasa dalam menyikapi hidup.

10.Monica Adista Ferdy wanita yang selalu mensuport dan mendampingi saya

disaat saya dalam keadaan susah maupun senang. Selalu bersama ketika

patah semangat dengan memberikan dorongan yang kuat agar saya mampu

untuk menyelesaikan skripsi ini.

11.Keluarga kecilku papah, mamah, nenek terimakasih banyak telah mesuport

dalam segala perkualiahanku. Buat adik-adikku evan, fansa, tegar, sam

terimakasih banyak untuk doamu dan akan selalu kuperjuangkan untuk

pendidikan kalian.

12.Christoper Gunawan, Diyan Prakoso,Owen, yang sudah bersedia membantu

saya dalam menyelesaikan skripsi ini dan selalu siaga dalam membuat kopi

ketika saya mengalami kesulitan.

13.Sahabat-sahabat dari awal masuk kuliah sampai saat ini Chris, Riga Putra,

Dian, Isye, Agnes, Bram, Erick Novalino, Tulus, Sius, Owen, Putra, Vero,

Sadana, Siro, Monik, Jati, Diyan Prakoso, Bawono, Bima Kencana, Angki,

Longgi, Rima, Hap putih ya, Delvin.

14.Keluarga Green House Bima Damar (Goal Getter), Yohanes Eriek (Penadah

barang second), Adjik (si playboy kacangan), Banci (Nugas dulu BOS).

Terima kasih banyak kawan untuk 2 tahun satu atap dengan warna-warni

kehidupan kita, sukses buat kalian semua.

15.Teman-teman angkatan 2012, terimakasih untuk canda tawa dan telah

(9)
(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . . ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xvi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xvii

HALAMAN ABSTRAK ... xviii

HALAMAN ABSTRACT ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Landasan Teori ... 7

(11)

xi

a. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia ... 7

b. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ... 8

2. Motivasi ... 9

a. Definisi Motivasi ... 9

b. Teori Motivasi Kebutuhan ... 10

c. Prinsip-prinsip Motivasi ... 11

d. Ciri-Ciri Orang yang Memiliki Motivasi Tinggi ... 12

e. Perilaku Karyawan yang memiliki Motivasi Tinggi ... 14

3. Gaya Kepemimpinan ... 15

a. Definisi Gaya Kepemimpinan ... 15

b. Definisi Gaya Kepemimpinan White dan Lippit ... 15

c. Definisi Gaya Kepemimpinan Ivancevich, Kenopaske dan Matteson ... 17

d. Definisi Gaya Kepemimpinan Likert ... . 17

4. Kinerja Karyawan ... 21

a. Definisi Kinerja Karyawan ... 21

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan .. 21

c. Proses Penilaian Kinerja ... 23

d. Indikator Kinerja Karyawan ... 24

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja ... 25

5. Pengaruh Antar Variabel ... 26

(12)

xii

b. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan yang

dimoderasi oleh Gaya Kepemimpinan ... 26

B. Penelitian-penelitian Sebelumnya ... 27

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 29

D. Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Jenis Penelitian ... 31

B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 31

1. Subyek Penelitian ... 31

2. Obyek Penelitian ... 31

C. Waktu dan Lokasi Penelitian... 31

1. Waktu Penelitian ... 31

2. Lokasi Penelitian ... 31

D. Variabel Penelitian ... 32

1. Identifikasi Variabel ... 32

2. Definisi Variabel ... 32

3. Pengukuran Variabel ... 33

E. Definisi Operasional ... 34

F. Populasi dan Sampel ... 40

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 41

H. Sumber Data ... 41

I. Teknik Pengumpulan Data ... 41

(13)

xiii

1. Uji Validitas... 42

2. Uji Reliabilitas ... 43

K. Teknik Analisis Data ... 44

1. Uji Asumsi Klasik ... 44

a. Uji Normalitas ... 44

b. Uji Heteroskedastisitas ... 44

2. Regresi Linear dengan Variabel Moderasi ... 45

3. Menguji Regresi dengan Variabel Moderasi Menggunakan MRA ... 45

4. Pengujian Hipotesis / Uji T ... 47

a. Menentukan Hipotesis ... 47

b. Menentukan Tingkat Signifikan ... 48

c. Mengambil Keputusan ... 48

d. Menarik Kesimpulan ... 48

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 50

A. Sejarah Perusahaan ... 50

B. Pilar-Pilar Utama Perusahaan ... 51

C. Lokasi Perusahaan ... 53

D. Tujuan Perusahaan ... 53

E. Tugas dan Struktur Organisasi ... 53

F. Bagan Struktur Organisasi ... 58

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 59

(14)

xiv

1. Jenis Kelamin ... 60

2. Unit Kerja ... 61

3. Pendidikan Terakhir ... 62

4. Lama Bekerja ... 62

B. Analisis Deskriptif ... 63

1. Motivasi ... 63

2. Gaya Kepemimpinan ... 64

3. Kinerja Karyawan ... 65

C. Pengujian Instrumen ... 67

1. Hasil Uji Validitas ... 67

2. Hasil Uji Reliabilitas ... 69

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 71

a. Hasil Uji Normalitas ... 71

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 73

D. Pengujian Hipotesis ... 74

1. Hasil Uji Hipotesis I ... 75

a. Merumuskan Hipotesis ... 75

b. Menerima atau Menolak Hipotesis ... 75

2. Hasil Uji Hipotesis II ... 76

a. Merumuskan Hipotesis ... 77

b. Menerima atau Menolak Hipotesis ... 77

E. Pembahasan ... 78

(15)

xv

A. Kesimpulan ... 81

B. Saran ... 81

C. Keterbatasan ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83

LAMPIRAN 1 ... 86

LAMPIRAN 2 ... 94

(16)

xvi Pemilik Saham PT Sumber Agung Sukses Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 53 60 V. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Unit Kerja ... 61

V. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 62

V. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja 63 V. 5 Skala Motivasi ... 64

V. 6 Skala Gaya Kepemimpinan ... 65

V. 7 Skala Kinerja Karyawan ... 66

V. 8 Uji Validitas pada Variabel Motivasi ... 67

V. 9 Uji Validitas pada Variabel Gaya Kepemimpinan ... 68

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

II. 1 Kerangka Konseptual ... 29

III. 1 Kerangka Moderasi ... 45

III. 2 Gambar Model Hubungan dengan Variabel Moderating

Menggunakan MRA Hipotesis yang akan diuji ... 46

IV. 1 Bagan Struktur Organisasi ... 58

(18)

xviii ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN YANG DIMODERASI GAYA KEPEMIMPINAN

Studi Kasus pada Karyawan PT Sumber Agung Sukses Jl. Dampit, No. 18a, Mertoyudan, Magelang.

Yosia Lukman Tobing Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: 1) Motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan, 2) Gaya Kepemimpinan memoderasi pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan dari semua unit/bagian PT Sumber Agung Sukses Jl. Dampit, No. 18a, Mertoyudan, Magelang. Teknik Pengambilan sampel menggunakan Sampling Jenuh. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner tentang gaya kepemimpinan dan motivasi kepada 70 responden. Data mengenai kinerja karyawan diperoleh dengan membagikan penilaian kinerja karyawan kepada atasan langsung dari semua bagian/unit untuk menilai 70 karyawan yang telah menjadi responden. Analisis data menggunakan Uji Regresi Moderasi. Hasil penelitian menunjukkan 1) motivasi berpengaruh terhadap` kinerja karyawan, 2) gaya kepemimpinan memoderasi (memperkuat) pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada semua unit/bagian PT Sumber Agung Sukses.

(19)

xix ABSTRACT

THE INFLUENCE OF MOTIVATION TOWARDS EMPLOYEE PERFORMANCE MODERATED BY LEADERSHIP

A case study on the Employees of PT Sumber Agung Sukses Jl. Dampit, No. 18a, Mertoyudan, Magelang

Yosia Lukman Tobing Sanata Dharma University

Yogyakarta 2016

The aim of this study is to determine whether: 1) motivation influences the employee performance; 2) leadership moderates the influence of motivation towards the employee performance from all units/ sections in PT Sumber Agung Sukses, Jl. Dampit No. 18a, Mertoyudan, Magelang. The sampling technique in this study was Boring Sampling. The data were obtained by distributing questionnaires about the leadership and motivation to 70 respondents. The employee performance’s data were achieved by distributing the assessment of employee performance to supervisor from all units/sections to evaluate 70 employees who become the respondents. Regression test of moderation is used by the researcher to analyze the data. The results show that 1) motivation influenced the employee performance; 2) leadership moderated (strengthened) the influence of motivation towards the employee performance of all the units / section in PT Sumber Agung Sukses.

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia adalah negara yang padat penduduk dengan jumlah

warga negara sebanyak 237.641.326 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk

yang terbilang padat tersebut, faktor sumber daya manusia menjadi faktor

yang sangat penting. Apabila dikaitkan dengan sebuah perusahaan, faktor

sumber daya manusia mendapat perhatian yang besar dari orang-orang yang

bersangkutan dengan kehidupan organisasi tersebut. Sebagaimana kita

ketahui bahwa dalam setiap organisasi atau perusahaan, sumber daya

manusia menjadi salah satu faktor kunci, keberhasilan suatu organisasi atau

perusahaan sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang

dimilikinya. Untuk dapat mengelola sumber daya manusia dengan baik,

setiap pimpinan dan manajer serta bagian yang menangani faktor sumber

daya manusia harus mengerti dan menghayati pentingnya mengelola faktor

sumber daya manusia dengan baik.

Mangkunegara (2013:2), manajemen sumber daya manusia

merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,

pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,

pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga

(21)

organisasi atau perusahaan karyawan (sumber daya manusia) membutuhkan

dorongan semangat untuk bekerja lebih maksimal. Widodo (2015:187),

menganalisis motivasi sesungguhnya adalah suatu kekuatan yang

menyebabkan seseorang menghasilkan sesuatu sesuai dengan apa yang ia

katakan, bukan sekedar janji dan keinginan saja. Tentunya hal ini dikuatkan

dengan pengertian Fillmore H. Standford 1969:173 (dalam Mangkunegara

2013:93), “motivation as an energizing condition of the organism that

serves to direct that organism toward the goal of a certain class”. Motivasi

sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan

tertentu. Motivasi merupakan hal yang sangat penting bagi karyawan karena

dengan adanya motivasi terhadap karyawan, maka akan mendukung kinerja

yang baik.

Selain faktor motivasi, kinerja karyawan juga dapat dipengaruhi oleh

faktor gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin

perusahaan tentunya menjadi salah satu faktor keberhasilan organisasi atau

perusahaan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki superioritas

tertentu, sehingga dia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk

menggerakkan orang lain melakukan usaha bersama mencapai sasaran

tertentu. Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku yang digunakan

pemimpin dalam mempengaruhi orang lain atau bawahannya dalam

mencapai tujuan yang diinginkan oleh organisasi atau perusahaan. Samsudin

(2006:286), gaya kepemimpinan seseorang pemimpin adalah unik dan tidak

(22)

tertentu yang timbul pada situasi yang berbeda. Fahmi (2010:2) mengatakan

kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi yang dihasilkan

selama satu periode waktu. Dengan demikian kita dapat mengetahui bahwa

kinerja seorang karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain

motivasi dan gaya kepemimpinan.

PT Sumber Agung Sukses merupakan salah satu perusahaan

distributor yang dipercaya oleh pihak PT Nestle Indonesia untuk

mendistribusikan produknya di wilayah Magelang dan sekitarnya.

Perusahaan ini terletak di Jl. Dampit No. 18a, Mertoyudan, Magelang. PT

Sumber Agung Sukses berdiri sudah cukup lama kurang lebih 14 tahun

tepatnya sejak tahun 2002. Perusahaan ini memiliki 4 bagian antara lain,

bagian salesman, bagian administrasi, bagian gudang, dan bagian

operasional. Keseluruhan karyawan di perusahaan berjumlah 70 orang

karyawan. Produk yang didistribusikan oleh PT Sumber Agung Sukses

merupakan produk-produk yang cukup banyak dikenal dan dikonsumsi oleh

masyarakat. Produk-produk tersebut adalah produk unggulan dari PT Nestle

Indonesia yang berupa susu dan makanan bayi.

PT Sumber Agung Sukses menyadari bahwa untuk memiliki kualitas

yang baik tidaklah mudah. Terkait dengan segala kualitas yang dibutuhkan

PT Sumber Agung Sukses, sumber daya manusia menjadi hal yang paling

penting dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan bersama. Motivasi

(23)

perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Yang kedua, pada sosok

seorang pemimpin dengan adanya gaya kepemimpinan yang baik, tentunya

dapat meningkatkan kinerja karyawan pada suatu perusahaan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah motivasi mempengaruhi kinerja karyawan PT Sumber Agung

Sukses Magelang?

2. Apakah gaya kepemimpinan memoderasi pengaruh motivasi terhadap

kinerja karyawan di PT Sumber Agung Sukses Magelang?

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian mengenai motivasi dan gaya kepemimpinan

terhadap kinerja karyawan, penulis membatasi permasalahan agar tidak

menyimpang dan terlalu luas. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Motivasi yang diteliti berdasarkan teori motivasi kebutuhan,

prinsip-prinsip motivasi, ciri orang yang memiliki motivasi tinggi dan

perilaku karyawan yang memiliki motivasi tinggi.

2. Gaya kepemimpinan yang diteliti sistem otokratis eksploitif, sistem

otokratis paternalistik, sistem konsultatif, sistem partisipatif.

3. Kinerja karyawan meliputi kualitas, kuantitas, pelaksanaan tugas,

tanggung jawab, prestasi kerja dan kedisiplinan kerja.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai

(24)

1. Untuk mengetahui apakah motivasi mempengaruhi kinerja karyawan

di PT Sumber Agung Sukses Magelang.

2. Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan memoderasi pengaruh

motivasi terhadap kinerja karyawan di PT Sumber Agung Sukses

Magelang.

E. Manfaat Penelitian

Manfaaat yang ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan.

Pada penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dan masukan dalam pengambilan keputusan berkaitan

dengan motivasi dan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan

perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan. Dengan

begitu, maka diharapkan dapat membantu PT Sumber Agung Sukses

Magelang dalam mencapai tujuan.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi, menambah ilmu

pengetahuan, serta dapat menjadi bahan referensi dan pertimbangan

dalam menyusun penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan

dengan manajemen sumber daya manusia.

3. Bagi Penulis.

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan bagi

(25)

dapat diterapkan penulis dalam dunia kerja nantinya khususnya dalam

(26)

7 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen Sumber Daya Manusia

a. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia

Definisi Manajemen sumber daya manusia Mangkunegara

(2013:4) adalah suatu perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap

pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa,

pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja

dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Mangkunegara

(2013:4) juga mengemukakan definisi lain tentang manajemen

sumber daya manusia yaitu sebagai suatu pengelolaan dan

penggunaan sumber daya yang ada pada pada individu

(pegawai).

Human Resource Management (HRM) is the process of

acquiring, training, appraising, and compensating employees,

and of attending to their labor relations, helath, and safety, and

fairness concern. Manajemen Sumber Daya Manusia-MSDM

(Human resource management-HRM) adalah proses untuk

memperoleh, melatih, menilai, dan mengompensasi karyawan,

(27)

kesehatan, dan keselamatan mereka, serta hal-hal yang

berhubungan dengan keadilan (Dessler, 2015:36).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen

sumber daya manusia adalah segala hal yang berkaitan dengan

proses pengelolaan tenaga kerja yang ada di perusahaan mulai

dari perencanaan dalam memperoleh tenaga kerja yang

memadai, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan

secara keseluruhan kinerja dari tenaga kerja yang ada di

perusahaan tersebut.

b. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia.

Dalam Dessler (2015:4), sebagian besar ahli sependapat

bahwa pengelolaan meilbatkan lima fungsi: perencanaan,

pengorganisasian, penyusunan staf, kepemimpinan, dan

pengendalian. Secara keseluruhan fungsi-fungsi ini mewakili

proses manajemen (management process). Aktivitas spesifik

yang terlibat dalam setiap fungsi meliputi:

1) Perencanaan. Menetapkan sasaran dan standar;

mengembangkan aturan dan prosedur; mengembangkan

rencana dan peramalan.

2) Pengorganisasian. Memberikan tugas spesifik kepada setiap

bawahan; membentuk departemen; mendelegasikan otoritas

kepada bawahan; menetapkan saluran otoritas dan

(28)

3) Penyusunan staf. Menentukan tipe orang yang harus Anda

pekerjakan; merekrut karyawan prospektif; memilih

karyawan; melatih dan mengembangkan karyawan;

menetapkan standar kinerja; mengevaluasi kinerja;

menasihati karyawan; memberikan kompensasi kepada

karyawan.

4) Kepemimpinan. Meminta orang lain menyelesaikan

pekerjaan; menegakkan moral; memotivasi bawahan.

5) Pengendalian. Menetapkan standar seperti kuota penjualan,

standar mutu, atau tingkat produksi; memeriksa bagaimana

kinerja aktual dibandingkan dengan standar-standar ini;

mengambil tindakan korektif, sesuai kebutuhan.

2. Motivasi

a. Definisi Motivasi

Widodo (2015:187), motivasi sesungguhnya adalah suatu

kekuatan yang menyebabkan seseorang menghasilkan sesuatu

sesuai dengan apa yang ia katakan, bukan sekedar janji dan

keinginan saja. Tentunya hal ini di kuatkan dengan pengertian

menurut Fillmore H. Standford 1969:173 (dalam Mangkunegara

2013:93), “motivation as an energizing condition of the

organism that serves to direct that organism toward the goal of

a certain class”. Motivasi sebagai suatu kondisi yang

(29)

merupakan hal yang sangat penting bagi karyawan karena

dengan adanya motivasi terhadap karyawan, maka akan

mendukung kinerja yang baik. Tentu motivasi memiliki

faktor-faktor tersendiri dan mempunyai pengaruh yang tinggi bagi

kinerja seseorang.

b. Teori Motivasi Kebutuhan

Mangkunegara (2013:94), kebutuhan dapat didefinisikan

sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami

antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri.

Abraham Maslow (dalam Mangkunegara 2013:94) hirarki

kebutuhan manusia adalah sebagai berikut:

1) Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan,

minum, perlindungan fisik, bernapas, seksual. Kebutuhan

ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula

sebagai kebutuhan paling dasar.

2) Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan

dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.

3) Kebutuhan untuk merasa memiliki, yaitu kebutuhan untuk

diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan

kebutuhan untuk mencintai serta dicintai.

4) Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk

(30)

5) Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan

untuk menggunakan kemampuan, skill, dan potensi.

Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan

ide-ide memberi penilaian dan kritik terhadap sesuatu.

c. Prinsip-prinsip dalam Motivasi

Mangkunegara (2013:100), terdapat beberapa prinsip

dalam memotivasi kerja pegawai.

1) Prinsip Partisipasi

Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan

kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan

yang akan dicapai oleh pemimpin.

2) Prinsip Komunikasi

Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang

berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan

informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah dimotivasi

kerjanya.

3) Prinsip Mengakui Andil Bawahan

Pemimpin mengakui bahwa bawahannya (pegawai)

mempunyai andil di dalam usaha pencapaian tujuan.

Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih mudah

dimotivasi kerjanya.

(31)

Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang

kepada pegawai bawahan untuk sewaktu-waktu dapat

mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang

dilakukannya, akan membuat pegawai yang bersangkutan

menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang

diharapkan oleh pemimpin.

5) Prinsip Memberi Perhatian

Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang

diinginkan pegawai bawahan, akan memotivasi pegawai

bekerja apa yang diharapkan oleh pemimpin.

d. Ciri-Ciri Orang yang Memiliki Motivasi Tinggi

Akhmad Farhan (2014), setiap orang pasti ingin punya

motivasi tinggi karena dengan motivasi pekerjaan berat akan

terasa muda dijalani. Motivasi punya peranan penting dalam

melakukan aktivitas pekerjaan kita. Tidak ada motivasi dalam

diri seseorang bisa saja melakukan sesuatu tapi mungkin dengan

keterpaksaan. Ini akan menyebabkan tidak istimewa, hanya

biasa-biasa saja. Bahkan bisa hasil yang diterima tidak sesuai

dengan harapan atau gagal karena tidak ada kesungguhan.

Farhan menyimpulkan bahwa orang yang bermotivasi tinggi

(32)

1) Optimis

Menyakini apa yang mereka lakukan akan berhasil, rasa

optimis ini penting dimilki karena untuk meningkatkan

semangat untuk memberikan yang terbaik. Keyakinan ini

akan membuat mereka beraktivitas dengan sepenuh hati.

2) Berani menerima tantangan

Orang yang termotivasi akan berani menerima tantangan,

melakukan apa yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Mencoba sesuatu yang baru, tentu saja tantangan yang

diterima ini bersifat positif. Bukan menerima tantangan

untuk tawuran atau pesta minuman keras.

3) Mandiri dan bertanggung jawab

Bisa bekerja sendiri dan bertanggung jawab atas apa yang

dia lakukan adalah ciri lain dari orang yang termotivasi.

Mereka bisa bekerja tanpa harus diperintah dan diawasi

oleh orang lain. Resiko yang mungkin terjadi dari apa yang

dikerjakan sudah siap mereka terima.

4) Memiliki cita-cita

Keinginan yang tertanam dalam pikiran dan ingin

diwujudkan itulah cita-cita. Mereka selalu punya cita-cita

yang dijadikan target dalam melangkah. Setelah satu

(33)

Target mereka jelas sehingga tahu kemana langkah kaki

akan menuju.

5) Kreatif

Jika ada halangan atau hambatan yang menghadang, orang

yang punya motivasi tinggi akan mencari alternatif lain

untuk dilalui. Mereka tidak berhenti melangkah ketika ada

tembok tinggi menjulang yang menghadang. Mereka akan

mencari cara untuk bisa melewati tembok tersebut.

Kreatifitas akan muncul dan menjadi ciri khas mereka

dalam bekerja.

6) Berfikir positif

Selalu berpandangan positif dalam memandang persoalan.

Mereka mengutamakan prasangka baik. Dengan begitu hati

mereka tidak terkotori oleh prasangka yang bisa

menghambat mencapai cita.

e. Perilaku Karyawan yang Memiliki Motivasi Tinggi

Sadirman (2006:83), motivasi pada diri seseorang itu

memiliki ciri-ciri :

1) Tekun menghadapi tugas

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)

3) Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah

4) Lebih senang bekerja mandiri

(34)

6) Dapat mempertahankan pendapatnya

7) Tidak cepat menyerah terhadap hal yang diyakini

8) Senang mencari dan memecahkan masalah

McClelland (dalam Sadirman, 2006), ciri-ciri perilaku karyawan

yang memiliki motivasi yang tinggi :

1) Menyukai tanggungjawab untuk memecahkan masalah

2) Cenderung menetapkan target yang sulit dan berani

mengambil resiko

3) Memiliki tujuan yang jelas dan realistis

4) Memiliki rencana kerja yang menyeluruh

5) Lebih mementingkan umpan balik yang nyata tentang hasil

prestasinya

6) Senang dengan tugas yang dilakukan dan selalu ingin

menyelesaikan dengan sempurna

3. Gaya Kepemimpinan

a. Definisi Gaya Kepemimpinan

Sadili Samsudin (2006:286), gaya kepemimpinan

seseorang pemimpin adalah unik dan tidak dapat diwariskan

secara otomatis, setiap pemimpin memiliki karakteristik tertentu

yang timbul pada situasi yang berbeda.

b. Definisi Gaya Kepemimpinan White dan Lippit

White dan Lippit (dalam Rivai, 2013:156-157), gaya

(35)

1) Kepemimpinan Otoriter, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a) Semua penentuan kebijakan dilakukan oleh pemimpin

b) Teknik-teknik dan langkah-langkah aktivitas

ditentukan oleh pejabat satu persatu, hingga

langkah-langkah mendatang senantiasa tidak pasti.

c) Pimpinan biasanya mendikte tugas pekerjaan khusus

dan kerja bersama setiap anggota.

d) Pemimpin tidak turut serta dalam partisipasi

kelompok secara aktif kecuali apabila ia memberikan

demontrasi.

2) Kepemimpinan Demokratis, memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

a) Semua kebijakan merupakan bahan pembahasan

kelompok dan keputusan kelompok yang dirangsang

dan dibantu oleh pemimpin.

b) Perspektif aktivitas dicapai selama diskusi

berlangsung. Jika diperlukan nasihat teknis, maka

pemimpin menyarankan dua atau lebih banyak

prosedur-prosedur alternatif yang dapat dipilih.

c) Para anggota bebas untuk bekerja dengan siapa yang

mereka kehendaki dan pembagian tugas terserah pada

(36)

d) Pemimpin bersifat objektif dalam pujian dan

kritiknya. Ia berusaha untuk menjadi anggota

kelompok secara mental, tanpa terlampau banyak

melakukan pekerjaan tersebut.

c. Definisi Gaya Kepemimpinan Ivancevich, Kenopaske dan

Matteson

Ivancevich, Konopaske dan Matteson (2006:199), sifat

pemimpin gaya employee-centered berfokus agar tugas

terselesaikan dan meyakini pendelegasian pengambilan

keputusan dan membimbing pegawai memenuhi kebutuhan

dengan cara membentuk lingkungan kerja yang sportif.

d. Definisi Gaya Kepemimpinan Likert

Menurut Likert (1967), kepemimpinan adalah suatu proses

mempengaruhi untuk mengarahkan orang lain agar

mengerahkan kemampuannya untuk menggapai tujuan yang

ditetapkan bersama. Gaya kepemimpinan yang berlandaskan

pada hubungan antara manusia melalui hasil produksi dari sudut

pandang manajemen yang kemudian dikenal dengan Four

Systems Theory. Empat Sistem Kepemimpinan tersebut antara

lain :

1) Sistem Otokratis Eksploitif

Pada sistem Otokratis Eksploitif ini, pemimpin membuat

(37)

memerintah para bawahan untuk melaksanakannya. Standar

dan metode pelaksanaan juga secara kaku ditetapkan oleh

pemimpin. Pemimpin tipe ini sangat otoriter, mempunyai

kepercayaan yang rendah terhadap bawahannya,

memotivasi bawahan melalui ancaman atau hukuman.

Komunikasi yang dilakukan satu arah ke bawah

(top-down).

Ciri-ciri sistem otokratis eksploitif ini antara lain:

a) Pimpinan menentukan keputusan

b) Pimpinan menentukan standar pekerjaan

c) Pimpinan menerapkan ancaman dan hukuman

d) Komunikasi top down

2) Sistem Otokratis Paternalistik

Pada sistem ini, Pemimpin tetap menentukan

perintah-perintah, tetapi memberi bawahan kebebasan untuk

memberikan komentar terhadap perintah-perintah tersebut.

Berbagai fleksibilitas untuk melaksanakan tugas-tugas

mereka dalam batas-batas dan prosedur-prosedur yang telah

ditetapkan. Pemimpin mempercayai bawahan sampai

tingkat tertentu, memotivasi bawahan dengan ancaman atau

hukuman tetapi tidak selalu dan memperbolehkan

(38)

dan mendelegasikan wewenang, meskipun dalam

pengambilan keputusan masih melakukan pengawasan

yang ketat.

Ciri-ciri dri sistem Otokratis Paternalistik atau Otoriter

Bijak, antara lain:

a) Pimpinan percaya pada bawahan

b) Motivasi dengan hadiah dan hukuman

c) Adanya komunikasi ke atas

d) Mendengarkan pendapat dan ide bawahan

e) Adanya delegasi wewenang

3) Sistem Konsultatif

Pada sistem ini, Pemimpin menetapkan tujuan-tujuan dan

memberikan perintah-perintah setelah hal-hal itu

didiskusikan dahulu dengan bawahan. Bawahan dapat

membuat keputusan – keputusan mereka sendiri tentang

cara pelaksanaan tugas. Penghargaan lebih digunakan untuk

memotivasi bawahan daripada ancaman hukuman.

Pemimpin mempunyai kekuasaan terhadap bawahan yang

cukup besar. Pemimpin menggunakan balasan (insentif)

untuk memotivasi bawahan dan kadang-kadang

(39)

arah dan menerima keputusan spesifik yang dibuat oleh

bawahan.

Ciri-ciri Sistem konsultatif antara lain:

a) Komunikasi dua arah

b) Pimpinan mempunyai kepercayaan pada bawahan

c) Pembuatan keputusan dan kebijakan yang luas pada

tingkat atas

4) Sistem Partisipatif

Sistem partisipatif adalah sistem yang paling ideal menurut

Likert tentang cara bagaimana organisasi seharusnya

berjalan. Tujuan-tujuan ditetapkan dan

keputusan-keputusan kerja dibuat oleh kelompok. Bila pemimpin

secara formal yang membuat keputusan, mereka melakukan

setelah mempertimbangkan saran dan pendapat dari para

anggota kelompok. Untuk memotivasi bawahan, pemimpin

tidak hanya mempergunakan penghargaan-penghargaan

ekonomis tetapi juga mencoba memberikan kepada

bawahan perasaan yang dibutuhkan dan penting. Pemimpin

mempunyai kepercayaan sepenuhnya terhadap bawahan,

menggunakan insentif ekonomi untuk memotivasi

bawahan. Komunikasi dua arah dan menjadikan bawahan

(40)

Ciri-ciri Sistem Partisipatif antara lain:

a) Team work

b) Adanya keterbukaan dan kepercayaan pada bawahan

c) Komunikasi dua arah (top down and bottom up)

4. Kinerja Karyawan

a. Definisi Kinerja Karyawan

Suatu pencapaian perusahan bukan hanya tentang hasil

baik yang didapatkan perusahaan/organisasi di kemudian hari

saja, tetapi juga proses yang baik tentunya akan mendapatkan

hasil yang baik. Fahmi (2010:2), Kinerja adalah hasil yang

diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat

profit oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama

satu periode waktu. Gibson (dalam Riani, 2011:98), kinerja

merupakan hasil pekerjaan yang sesuai dengan tujuan

organisasi, misalnya kualitas kerja, kuantitas kerja, efesiensi,

kriteria aktivitas lainnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja

adalah suatu proses seseorang dalam melakukan pekerjaannya

dari awal hingga akhir (hasil) dalam rangka mencapai tujuan

organisasi.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Menurut Wirawan (2009:6-8), kinerja karyawan

(41)

1) Faktor Internal Pegawai, yaitu faktor-faktor dalam diri

pegawai yang merupakan faktor bawaan dari lahir dan

faktor yang diperoleh ketika ia berkembang. Faktor-faktor

bawaan, misalnya bakat, sifat pribadi, serta keadaan fisik

dan kejiwaan. Sementara itu, faktor-faktor yang diperoleh,

misalnya pengetahuan, keterampilan, etos kerja,

pengalaman kerja, dan motivasi kerja. Setelah dipengaruhi

oleh lingkungan eksternal, faktor internal pegawai ini

menentukan kinerja pegawai. Jadi dapat diasumsikan

bahwa makin tinggi faktor-faktor internal tersebut, makin

tinggi pula kinerja pegawai. Sebaliknya, makin rendah

faktor-faktor tersebut, makin rendah pula kinerjanya.

Misalnya, jika pegawai mempunyai bakat dan sifat yang

diperlukan oleh pekerjaan yang ia kerjakan, kemungkinan

besar ia dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan kinerja

baik. Sebaliknya, jika ia tidak mempunyai bakat dan sifat

pribadi yang diperlukan oleh pekerjaannya, kemungkinan

besar kinerjanya akan buruk.

2) Faktor-faktor lingkungan internal organisasi.

Dalam melaksanakan tugasnya, pegawai memerlukan

dukungan organisasi tempat ia bekerja. Dukungan tersebut

sangat memengaruhi tinggi rendahnya kinerja pegawai,

(42)

Menurut penelitian, penggunaan robot akan meningkatkan

produktivitas karyawan 14 sampai 30 kali lipat. Sebaliknya,

jika sistem kompensasi dan iklim kerja buruk, kinerja

karyawan akan menurun. Faktor internal organisasi yang

lainnya misalnya strategi organisasi, dukungan sumber

daya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, serta

sistem manajemen dan kompensasi. Oleh karena itu,

manajemen organisasi harus menciptakan lingkungan

internal organisasi yang kondusif sehingga dapat

mendukung dan meningkatkan produktivitas karyawan.

3) Faktor lingkungan eksternal organisasi.

Faktor-faktor lingkungan eksternal organisasi adalah

keadaan, kejadian, atau situasi yang terjadi di lingkungan

eksternal organisasi yang memengaruhi kinerja karyawan,

Misalnya krisis ekonomi dan keuangan yang terjadi di

Indonesia tahun 1997 meningkatkan inflasi, menurunkan

nilai nominal upah dan gaji karyawan, dan selanjutnya

menurunkan daya beli karyawan. Jika inflasi tidak diikuti

dengan kenaikan upah atau gaji karyawan yang sepadan

dengan tingkat inflasi, maka kinerja mereka akan menurun.

c. Proses Penilaian Kinerja

Selama bekerja di suatu perusahaan, tentunya kinerja

(43)

penurunan kinerja karyawan tersebut. Dessler mengemukakan

tentang beberapa proses penilaian kinerja (performance

appraisal process) antara lain:

1) Menetapkan standar kerja.

2) Menilai kinerja aktual karyawan secara relatif terhadap

standar (ini biasanya melibatkan beberapa formulir

penilaian).

3) Memberikan umpan balik kepada karyawan dengan tujuan

membantunya untuk menghilangkan defisiensi kinerja atau

terus berkinerja diatas standar.

d. Indikator Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan memiliki indikator-indikator yang

digunakan untuk menilainya. Mangkunegara (2009:75),

indikator kinerja karyawan meliputi:

1) Kualitas

Kualitas kerja adalah seberapa baik seseorang karyawan

mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan.

2) Kuantitas

Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang pegawai

bekerja dalam satu harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat

(44)

3) Pelaksanaan Tugas

Pelaksanaan tugas adalah seberapa jauh karyawan mampu

melakukan pekerjaannya dengan akurat dan tidak ada

kesalahan.

4) Tanggung Jawab

Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan

kewajiban karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang

diberikan perusahaan.

5) Prestasi Kerja

Prestasi kerja adalah hasil yang diinginkan oleh semua

orang dalam bekerja. Prestasi kerja dalam tiap-tiap orang

tidak sama ukurannya karena manusia itu tidak sama

ukurannya satu sama lain berbeda

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan adalah sebagai

berikut (Fathoni,2006) :

1) Tujuan dan kemampuan

2) Keteladanan pimpinan

3) Keadilan

4) Sanksi hukuman

5) Ketegasan

Semua organisasi atau perusahaan pasti mempunyai standar

(45)

pekerjaan dan menginginkan para karyawan untuk mematuhinya

sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas.

5. Pengaruh Antara Variabel

a. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan

Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan didukung oleh

teori yang dikemukakan Arep dan Tanjung (2004:16), motivasi

yang utama adalah menciptakan gairah kerja, sehingga

produktivitas kerja meningkat. Orang pun akan merasa

dihargai/diakui. Hal ini terjadi karena pekerjaannya itu

betul-betul berharga bagi orang yang termotivasi. Orang akan bekerja

keras. Hal ini dimaklumi karena dorongan yang begitu tinggi

untuk menghasilkan sesuai target yang mereka tetapkan.

Kinerjanya akan dipantau oleh individu yang bersangkutan dan

tidak akan membutuhkan terlalu banyak pengawasan. Semangat

juangnya akan tinggi. Hal ini akan memberikan suasana bekerja

yang bagus di semua bagian.

b. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan yang dimoderasi

oleh Gaya Kepemimpinan

Pengaruh motivasi kinerja karyawan yang dimoderasi oleh gaya

kepemimpinan didukung oleh teori yang dikemukakan

Ivancevich, Robert Konopaske, Matteson (2006:204), Teori

yang menyatakan pentingnya pengaruh pimpinan terhadap

(46)

diri, dan jalur pencapaian tujuan. Dasar dari model ini adalah

teori motivasi ekspentasi.

B. Penelitian-penelitian Sebelumnya

1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kompensasi dan Motivasi Terhadap

Kinerja Pegawai

(Studi Kasus Pada PT. Cursor Media) Oleh: Syam Romadani

(107081003624) jurusan manajemen fakultas ekonomi dan bisnis

Penelitian ini memiliki empat tujuan utama; yaitu pertama,

menganalisis pengaruh dari gaya kepemimpinan terhadap kinerja

pegawai, kedua menganalisis pengaruh dari kompensasi terhadap

kinerja pegawai, ketiga menganalisis pengaruh dari motivasi terhadap

kinerja pegawai dan keempat menganalisis pengaruh dari gaya

kepemimpinan, kompensasi dan motivasi terhadap kinerja pegawai.

Penelitian ini dilakukan pada pegawai PT. Cursor Media. Metode

pengambilan sampel dengan menggunakan teknik convenience

sampling. Uji yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan

pada variabel (gaya kepemimpinan, kompensasi dan motivasi)

terhadap keputusan pembelian, terlihat nilai signifikan di bawah 0,05

dan nilai Fhitung (42,994) > Ftabel (2,75). Hasil penelitian ini juga

menunjukkan nilai thitung pada variabel gaya kepemimpinan sebesar

(2,537), kompensasi sebesar (3,920) dan motivasi sebesar (2,407)

(47)

terhadap kinerja pegawai. Pada uji determinasi terdapat pengaruh

sebesar 65,6% dari variabel independen (gaya kepemimpinan,

kompensasi dan motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja

pegawai). Sedangkan, sebanyak 34,4% dipengaruhi oleh variabel lain

dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini, seperti budaya

organisasi, kemampuan, kepuasan kerja dan lain-lain.

2. Pengaruh Kinerja Karyawan Ditinjau dari Gaya Kepemimpinan,

Lingkungan Organisasi, Kompensasi dan Kepuasan Kerja Sebagai

Variabel Moderating” di Bank Konvensional dan Bank Syariah

Surakarta.

Penelitian yang disusun oleh Dwi Setyorini ini bertujuan

menganalisis faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Faktor

yang mempengaruhi ditinjau dari gaya kepemimpinan lingkungan

organisasi, kompensasi dan kepuasan kerja Sebagai variabel

moderating. Populasi dari penelitian ini adalah karyawan di

perbankan Konvensional dan Syariah di Surakarta, total sampel

penelitian adalah 45 karyawan yang ditentukan dengan convience

sampling. Analisis data dilakukan dengan uji asumsi klasik dan

pengujian hipotesis dengan metode regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang paling

mempengaruhi kinerja karyawan yaitu gaya kepemimpinan,

lingkungan organisasi, dan kompensasi berpengaruh terhadap kinerja

(48)

H1

H2 H2

kinerja karyawan, serta kepuasan kerja memoderasi hubungan gaya

kepemimpinan dan kompensasi terhadap kinerja karyawan, sedangkan

kepuasan kerja tidak memoderasi hubungan lingkungan organisasi

dengan kinerja karyawan pada perbankan Konvensional dan Syariah.

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Berdasarkan uraian dari landasan teori yang telah ada, maka kerangka

konseptual penelitian tentang pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan

yang dimoderasi gaya kepemimpinan ini adalah sebagai berikut:

1. Motivasi mempengaruhi Kinerja Karyawan.

2. Gaya kepemimpinan memoderasi pengaruh motivasi terhadap kinerja

karyawan di PT Sumber Agung Sukses Magelang.

(49)

D. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan jawaban sementara berupa alternatif-alternatif

jawaban yang dibuat oleh peneliti terhadap masalah yang akan diteliti.

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan peneliti sebelumnya,

hipotesis yang telah dirumuskan penulis adalah sebagai berikut:

Hipotesis 1 (H1) : Motivasi mempengaruhi kinerja karyawan secara positif.

Dengan adanya motivasi terhadap kinerja karyawan tentunya akan

memberikan nilai lebih kepada karyawan. Dengan demikian gairah kerja,

produktivitas kerja, dan semangat kerja karyawan akan meningkat dengan

baik untuk pengaruh kinerja karyawan. Oleh karena itu, motivasi

mempengaruhi kinerja karyawan secara positif.

Hipotesis 2 (H2) : Gaya kepemimpinan memoderasi secara positif

pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di PT Sumber Agung Sukses

Magelang.

Dengan adanya pengaruh Gaya Kepemimpinan yang baik dapat

memberikan motivasi terhadap kinerja karyawan, pemimpin yang suportif

memperlakukan bawahannya secara sejajar. Bahwa peran terpenting

soerang pemimpin adalah memberikan klarifikasi kepada bawahan tentang

perilaku yang paling mungkin menghasilkan pencapaian tujuan. Aktivitas

ini disebut klarifikasi jalur (path clarification). Oleh karena itu, motivasi

yang dimoderasi oleh gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap

(50)

31 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

studi kasus. Menurut Rahardjo dan Gudnanto (2011:250), studi kasus adalah

suatu metode untuk memahami individu yang dilakukan secara integratif

dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang

individu tersebut serta masalah yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya

dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang baik.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang akan diteliti oleh penulis adalah

pimpinan dan karyawan di PT Sumber Agung Sukses yang beralamat

di Jl. Dampit No. 18a, Mertoyudan, Magelang.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian yang akan diteliti oleh penulis adalah Motivasi,

dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2016.

2. Lokasi penelitian di PT Sumber Agung Sukses, Jl. Dampit No. 18a,

(51)

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel

a. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas (independent variabel) adalah variabel

yang mempengaruhi variabel lainnya (variabel terikat). Variabel

independen dalam penelitian ini adalah Motivasi (X).

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel lainnya (variabel bebas). Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah Kinerja Karyawan (Y).

c. Variabel Moderasi (Moderating Variable)

Variabel moderasi adalah variabel yang memperkuat atau

memperlemah hubungan antara satu variabel dengan variabel

lain. Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah Gaya

Kepemimpinan (Z).

2. Definisi Variabel

a. Widodo (2015:187), motivasi sesungguhnya adalah suatu

kekuatan yang menyebabkan seseorang menghasilkan sesuatu

sesuai dengan apa yang ia katakan, bukan sekedar janji dan

keinginan saja.

b. Sadili Samsudin (2006:286), gaya kepemimpinan seseorang

(52)

otomatis, setiap pemimpin memiliki karakteristik tertentu yang

timbul pada situasi yang berbeda.

c. Fahmi (2010:2) bahwa Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh

suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented

dan nonprofit oriented yang dihasilkan selama satu periode

waktu.

3. Pengukuran variabel

Pada ketiga variabel dalam penelitian ini, yaitu Variabel

Independen (X = motivasi), (Z = Gaya Kepemimpinan), dan Variabel

Dependen (Y=Kinerja Karyawan) menggunakan tipe skala

pengukuran skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang

kejadian atau gejala sosial. (Riduwan, 2013:12).

Riduwan (2013:12-13) juga mengemukakan bahwa setiap

jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap

yang diungkapkan dengan kata-kata, salah satunya adalah pernyataan

positif.

Sangat Setuju (SS) = 5

Setuju (S) = 4

Netral (N) = 3

Tidak Setuju (TS) = 2

(53)

Bentuk pernyataan inilah yang akan digunakan oleh peneliti

dalam menyusun kuesioner berdasarkan keempat variabel yang akan

diteliti. Tetapi, untuk mempermudah pengisian kuesioner oleh

responden nantinya, peneliti memutuskan untuk tidak menggunakan

angka seperti 1,2,3,4,5 tetapi langsung dengan menggunakan SS, S, N,

TS, STS.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan perluasan dari definisi variabel

dengan memperjelas sifat-sifat yang dimiliki oleh variabel penelitian.

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel III. 1 Definisi Operasional Penelitian

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Motivasi Akhmad

Farhan (2014),

setiap orang

pasti ingin

1. Optimis a. Mampu

melaksanakan

pekerjaan dengan

baik

(54)

punya motivasi

risiko atas apa yang

(55)

dengan

yang anda raih saat

ini sudah

memuaskan

5.Kreatif a. Anda mampu

(56)

keluar dari

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

(57)
(58)
(59)

dari awal

hingga akhir

(hasil) dalam

rangka

mencapai

tujuan

organisasi.

F. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan kumpulan elemen dimana kita menarik beberapa

kesimpulan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

karyawan PT Sumber Agung Sukses Magelang yang berjumlah 70 orang.

Sampel yang digunakan merupakan karyawan dari bagian salesman, bagian

gudang, bagian administrasi, dan bagian operasional yang keseluruhannya

berjumlah 70 orang. Dasar pengambilan sampel seperti yang dikemukakan

oleh Arikunto (1993) yang menyatakan bahwa subjek yang kurang dari 100,

lebih baik diambil semua. Jika subjeknya lebih dari 100 dapat diambil 10% -

15% atau 20% - 25% atau lebih. Besarnya sampel yang dijadikan responden

dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Sumber Agung Sukses

(60)

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan metode Sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2001:61)

sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah

populasi relatif kecil, kurang dari 100 orang. Istilah lain dari sampel jenuh

adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Sehingga

dari 70 responden yang menjadi sampel, akan terbagi secara proposional

lagi ke dalam tiap-tiap bagian antara lain, Operational Manager, Head

Admin, Kepala gudang, dan Sales Coordinator yang ada di PT Sumber

Agung Sukses Magelang.

H. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data

primer yang didapatkan oleh penulis dari hasil wawancara dan pembagian

kuesioner kepada karyawan PT Sumber Agung Sukses Magelang.

I. Teknik Pengumpulan Data

Ada dua jenis teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti

dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Observasi Dokumen

Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mendapatkan

data primer PT Sumber Agung Sukses Magelang adalah dengan

mengumpulkan data dari pihak personalia PT Sumber Agung Sukses

(61)

a. Sejarah PT Sumber Agung Sukses Magelang

b. Struktur Organisasi PT Sumber Agung Sukses Magelang

2. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner

kepada karyawan nonmanajerial dan manajer setiap unit kerja dari semua

unit/bagian PT Sumber Agung Sukses Magelang. Kuesioner terkait

dengan Motivasi dan Gaya Kepemimpinan, akan dibagikan kepada

karyawan (bawahan langsung) tetap nonmanajerial setiap unit kerja,

sedangkan kuesioner terkait dengan Kinerja Karyawan akan dibagikan

kepada atasan langsung (manajer setiap divisi kerja)

J. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk menguji bahwa suatu alat yang

digunakan dalam penelitian dapat benar-benar mengukur apa yang

akan diukur.

Rumus yang akan digunakan peneliti untuk mencari nilai

korelasi adalah korelasi Pearson Product Moment yaitu: (Sanusi,

2011:77)

r = � ∑ − ∑ ∑

√{� ∑ − ∑ }{� ∑ − ∑ }

Keterangan:

r = koefisien korelasi

X = skor butir

(62)

n = jumlah sampel (responden)

Dengan ketentuan, jika rhitung ≥ rtabel dengan tingkat signifikansi

rtabel sebesar 0.05 dan derajat bebas (n-2), maka data kuesioner dapat

dikatakan valid. Begitu pula sebaliknya, jika rhitung < rtabel dengan

tingkat signifikansi rtabel sebesar 0.05 dan derajat bebas (n-2), maka

data kuesioner dapat dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bawah alat

pengukur menunjukkan konsistensi hasil pengukuran berbagai

keadaan. Rumus yang akan digunakan oleh peneliti dalam menguji

reliabilitas data kuesioner adalah rumus Alfa Cronbach yaitu:

rii = [ �

k = banyaknya butir pertanyaan

Σσ2 = jumlah butir pertanyaan

σ12 = varians total

Ketentuan yang berlaku adalah nilai alpha > 0,60; data

(63)

K. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah digunakan untuk data variabel

bebas, moderator dan terikat, apakah berdistribusi normal atau

tidak. Adapun kriteria uji normalitas adalah : Jika probabilitas

signifikan > 0,05 maka data berdistribusi normal.

b) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas diuji dengan metode glejser

dengan cara menyusun regresi antara nilai absolut residual

dengan variabel bebas. Adapun kriteria dalam uji

heteroskedastisitas adalah sebagai berikut :

1) Jika residual memiliki residual yang sama disebut

dengan homokedastisitas.

2) Jika residual memiliki residual yang beda disebut

dengan heterokedastisitas.

Adapun kriterianya sebagai berikut :

1) Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka terjadi

(64)

2. Regresi Linear dengan Variabel Moderasi

Variabel moderasi adalah variabel yang mampu memperkuat

atau memperlemah hubungan kausal antara variabel bebas terhadap

variabel terikat. Model penelitian dengan menggunakan variabel

mediasi dapat diilustrasikan seperti pada kerangka berikut ini :

Gambar III.1 Kerangka Moderasi

Analisis regresi moderasi dapat dilakukan dengan metode Sub-Group,

metode Interaksi atau sering dikenal juga sebagai Moderated

Regression Analysis (MRA), metode Selisih Absolut, dan metode

Residual. Pengujian variabel moderasi dengan metode Interaksi dan

metode Selisih Absolut memiliki kecenderungan akan terjadi

pelanggaran asumsi multikolineritas atau adanya korelasi yang tinggi

antar variabel bebas dalam model regresi.

3. Menguji Regresi Dengan Variabel Moderasi Menggunakan MRA

Moderated Regression Analysis (MRA) atau uji interaksi

merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam

persamaan regresinya mengandung unsur interaksi ( perkalian dua

atau lebih variabel independen ) dengan rumus persamaan sebagai

berikut:

Variabel Moderasi

(65)

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X1 X2 + e

Variabel perkalian antara X dan Z disebut juga variabel moderat oleh

karena menggambarkan pengaruh variabel moderasi Z terhadap

hubungan Z dan Y. Sedangkan variabel X dan Z merupakan pengaruh

langsung dari variabel X dan Z terhadap Y. X Z dianggap sebagai

variabel moderat karena: Y = a + b1X + b2X+ b3XZ + e dY/dX1

=b1+b3X2 Persamaan tersebut memberikan arti bahwa dY/dX1 = b1 +

b3Z Persamaan tersebut memberikan arti bahwa dY/Dx Merupakan

fungsi dari Z atau variabel Z memoderasi hubungan antara X dan Y

Contoh :

Gambar Model hubungan regresi dengan variabel moderasi

menggunakan MRA Hipotesis yang akan diuji :

Gambar III.2

Gambar model hubungan regresi dengan variabel moderasi menggunakan MRA Hipotesis yang akan diuji

Semakin tinggi X dan Z maka akan berpengaruh terhadap semakin

tingginya Y. Untuk menguji apakah Z merupakan variabel moderasi

maka persamaan regresi dapat ditulis sebagai berikut: Gaya Kepemimpinan

(66)

Y = a + b2X2 + b2X2 + b3X1X2 + e

Ketentuan:

Jika variabel Z merupakan variabel moderasi, maka koefisien b3 harus

signifikan pada tingkat signifikansi yang ditentukan. Regresi dengan

Moderated Regression Analysis (MRA) pada umumnya menimbulkan

masalah oleh karena akan terjadi multikolonieritas yang tinggi

antara variabel independen, misalkan antara variabel Xdan variabel

moderat (XZ) atau antara variabel Z dan Moderat (XZ). Hal ini

disebabkan pada variabel moderat ada unsur X dan Z Hubungan

multikolonieritas lebih dari 80% menimbulkan masalah dalam regresi.

(dilanjutkan dalam pengolahan data melalui SPSS)

4. Pengujian Hipotesis / Uji T

Pengujian hipotesis/ uji t bisa dikenal dengan uji signifikansi

terhadap masing-masing regresi yang diperlukan untuk mengetahui

signifikan setidaknya pengaruh dari masing-masing variabel bebas (Z)

dan (X) terhadap terikat (Y). Uji signifikansi secara sendiri-sendiri

digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Nilai yang digunakan

untuk melakukan pengujian adalah dengan langkah sebagai berikut:

a. Menentukan hipotesis

Hipotesi 1 (H1)

H0: Motivasi tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

(67)

Hipotesis 2 (H2)

H0: Gaya kepemimpinan tidak memoderasi pengaruh motivasi

terhadap karyawan.

Ha: Gaya kepemimpinan memoderasi pengaruh motivasi

terhadap karyawan.

Pengambilan keputusan berdasarkan kriteria berikut:

nilai probabilitas signifikansi (p) ≥ α = 5%; maka H0 diterima

nilai probabilitas signifikansi (p) < α = 5%; maka H0 ditolak

b. Menentukan tingkat signifikan

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan pengujian

hipotesis satu arah. Taraf signifikan yang digunakan untuk

pengujian hipotesis satu arah adalah 0,05.

c. Mengambil keputusan

1) Jika nilai probabilitas signifikansi (p) ≥ α = 5%; maka H0

diterima dan Ha ditolak.

2) Jika nilai probabilitas signifikansi (p) < α = 5%; maka H0

ditolak dan Ha diterima.

d. Menarik kesimpulan

1) Jika Ho1 diterima, dan Ha1 ditolak, maka motivasi tidak

berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Jika Ho1 ditolak, dan Ha1 diterima, maka motivasi

(68)

2) Jika Ho2 diterima, dan Ha2 ditolak, gaya kepemimpinan

tidak memoderasi pengaruh motivasi terhadap kinerja

karyawan.

Jika Ho2 ditolak, dan Ha2 diterima, gaya kepemimpinan

(69)

50 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

PT Sumber Agung Sukses merupakan bagian dari Gisindo Group.

Gisindo Group mempunyai empat kantor yang tersebar di empat wilayah

yaitu Yogyakarta, Purworejo, Klaten, dan Magelang. Ibu Arisanti

Nurcahyani selaku pemilik PT Sumber Agung Sukses mempercayakan

perusahaan ini kepada Bapak Himawan untuk menjadi Direktur sekaligus

Operational Manager. Sebelumnya, Bapak Himawan mengabdikan dirinya

di kantor pusat Gisindo Group yang ada di Yogyakarta dalam waktu yang

cukup lama kurang lebih selama 25 tahun. Setelah Bapak Himawan pensiun

dari kantor pusat tersebut, beliau dipercayai untuk mengelola PT Sumber

Agung Sukses selama kurang lebih 14 tahun sejak perusahaan ini pertama

kali berdiri pada tanggal 6 Juni 2002.

Perusahaan ini pada mulanya terletak di Jl Soekarno-Hatta Magelang,

Seiring berjalannya waktu, Ibu Arisanti dan Bapak Himawan menyadari

bahwa perusahaan ini membutuhkan lahan yang lebih luas karena pesatnya

kemajuan perusahaan ini. Oleh karena itu, perusahaan berpindah tempat di Jl

Dampit No. 18a, Mertoyudan, Magelang. Perusahaan ini juga sudah

(70)

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Magelang

dengan nomor ijin usaha 503/638/59/2014. Sampai saat ini, karyawan yang

bekerja di PT Sumber Agung Sukses ada sebanyak 70 orang.

PT Sumber Agung Sukses memiliki Visi dan Misi Perusahaan yaitu

Winning in More Store” dan juga memiliki sebuah Motto Perusahaan yaitu

“Fokus Menang”.

B. Pilar-Pilar Utama Perusahaan

PT Sumber Agung Sukses Magelang sudah berdiri selama 14 tahun

perusahaan ini adalah perusahaan cabang dari Yogyakarta. Sepanjang

perjalanan perusahaan ini tidaklah lepas dari namanya 4 pilar yang harus

dipegang secara kuat untuk suksesnya PT Sumber Agung Sukses Magelang

1. Sumber Daya Manusia

Dalam PT Sumber Agung Sukses memiliki sumber daya manusia

yang cukup banyak yaitu 70 karyawan. Untuk Perusahaan ini karyawan

selalu dituntut kerja secara cepat dan disiplin. Mengapa demikian,

karena perusahaan ini adalah perusahaan distributor Nestle yang

memerlukan kerja secara cepat untuk mendapatkan

konsumen-konsumen yang berskala kecil maupun besar. Kebanyakan karyawan

dalam perusahaan ini adalah bagian sales dan sales marketing, PT

Sumber Agung Sukses menyadari sumber daya manusia adalah faktor

utama dalam bisnis, tanpa SDM maka sebuah bisnis atau usaha tidak

Gambar

Tabel Judul
Gambar Judul
Tabel III. 1 Definisi Operasional Penelitian
Gambar III.1  Kerangka Moderasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh : 1) kompensasi terhadap loyalitas karyawan, 2) lingkungan kerja terhadap loyalitas karyawan, 3) gaya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT.Pos Indonesia (PERSERO)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi intrinsik, gaya kepemimpinan partisipatif, dan kompensasi terhadap kinerja karyawan Grapari Telkomsel di

Identifikasi variabel penelitian ini untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan konsultatif dan motivasi islam terhadap kinerja karyawan, apakah ada pengaruh dari

Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan, 2) Untuk mengetahui gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan transaksional dan motivasi terhadap kinerja karyawan PT Trans Retail

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT.Suryagita Nusaraya Sidoarjo. Data yang digunakan dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Gaya Kepemimpinan Sebagai