• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Ruang Lingkup Penelitian

Lingkup yang dibahas dan menjadi fokus peneliti untuk dilakukan penelitian adalah Harga (Price), dan Kualitas Layanan Elektronik (E-Service Quality) yang berpengaruh pada Keputusan Pembelian.

2. Jenis Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk menjelaskan variabel dan pengaruh beberapa variabel serta untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan berdasarkan dari hasil penelitian sebelumnya, maka jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian explanatory (Darmawan, 2013).

3. Populasi dan Sampel

3.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017) dalam populasi adalah sekelompok konsumen yang mempunyai karakteristik tertentu. Dengan demikian, peneliti harus membuat sebuah perwakilan populasi yang disebut sebagai sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang merupakan pengguna game online Mobile Legends:

Bang-Bang yang pernah melakukan pembelian virtual goods di situs atau aplikasi Codashop.

3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2014). Penelitian ini menggunakan jenis

(2)

teknik sampling yang dipilih yaitu teknik sampling purposif (purposive sampling).

Teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas kriteria-kriteria tertentu oleh peneliti untuk menentukan sampel. Menurut Sugiyono (2014) pengertian purposive sampling adalah adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Selain teknik purposive sampling, penelitian ini juga menggunakan teknik sampling kebetulan atau Accidental Sampling. Menurut Sugiyono (2016) Sampling Insidental / Accidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Adapun penentuan jumlah sampel yang dikembangkan oleh Roscoe dalam Sugiyono (2014) adalah ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.

Menurut Fraenkel dan Wallen dalam Widayat dan Amirullah (2002) menyarankan bahwa besar sampel minimum untuk penelitian adalah sebanyak 100 orang.

Berdasarkan karakteristik dan saran diatas, maka peneliti menetapkan sampel sebesar 100 orang. Jumlah ini dirasa peneliti cukup untuk mewakili populasi yang diteliti. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Merupakan pengguna game online Mobile Legends.

2. Sampel berusia diantara 15 - 30 tahun.

3. Pernah melakukan pembelian virtual goods di situs atau aplikasi Codashop minimal satu kali.

4. Variabel Penelitian

4.1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab berubah atau timbulnya variabel terikat (dependent variable) (Widayat, 2004). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Harga, dan Kualitas Pelayanan Elektronik (E-Service Quality).

(3)

4.2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas (independent variable) (Widayat,2004).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Keputusan Pembelian Konsumen.

4.3. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional diperlukan dalam menentukan penggunaan alat yang akan digunakan untuk mengambil data penentuan sehingga data yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian yang diinginkan. Definisi operasional dari masing - masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi

Operasional Indikator Sumber 1 Harga (Price) (X1) Sejumlah nilai

yang diberikan oleh penjual dan harus dibayar oleh konsumen untuk

mendapatkan suatu produk atau jasa yang

diinginkannya.

1.Keterjangkauan harga, yaitu harga yang ditawarkan dirasa

terjangkau oleh konsumen.

2.Kesesuaian harga, yaitu harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas yang diberikan.

3.Daya saing harga, yaitu harga yang ditawarkan bersaing dengan para kompetitornya.

4.Kesesuaian harga dengan manfaat, yaitu

Kotler &

Armstrong (2008)

(4)

harga yang ditawarkan sesuai dengan manfaat produk yang diberikan.

2 Kualitas Layanan Elektronik (e- Service Quality) (X3)

Kualitas dari sebuah pelayanan yang disediakan oleh suatu situs atau aplikasi untuk kegiatan jual beli

konsumen secara efektif dan efisien.

1. Efisiensi, yaitu kemudahan konsumen untuk mengakses situs dan aplikasi,

mencari produk yang

diinginkan dan informasi yang berkaitan dengan produk, dan

meninggalkan situs tersebut dengan upaya minimal.

2. Reliabilitas, yaitu sejauh mana situs tersebut tersedia dan berfungsi sebagaimana mestinya.

3. Pemenuhan, yaitu mencakup akurasi janji layanan, ketersediaan stok produk, dan pengiriman produk sesuai dengan waktu yang dijanjikan.

4. Privasi, yaitu informasi tentang konsumen terjamin keamanannya.

Tjiptono dan Chandra(201 6)

(5)

5. Daya tangkap, yaitu

kemampuan dalam memberikan informasi dan solusi yang tepat ketika konsumen memiliki masalah, dan menyediakan garansi online.

6. Kompensasi, meliputi pengembalian uang, dan biaya penanganan produk.

7. Kontak, yaitu penyediaan agen customer service untuk konsumen secara online.

3 Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan yang diambil oleh konsumen untuk membeli suatu produk.

1. Pilihan produk, yaitu konsumen mengambil keputusan tentang produk apa yang akan dibelinya.

2. Pilihan merek, yaitu konsumen mengambil keputusan merek mana yang akan dibeli karena setiap merek mempunyai perbedaan tersendiri.

3. Jumlah pembelian, yaitu konsumen mengambil

Kotler (2010)

(6)

keputusan seberapa banyak produk yang akan dibeli.

4. Waktu pembelian, yaitu konsumen mengambil keputusan kapan dia melakukan pembelian.

5. Metode pembayaran, yaitu konsumen memutuskan dengan cara apa dia membayar produk yang dibeli.

5. Alat Pengukuran Data

Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah skala likert dengan nilai poin 1-5. Skala likert adalah skala yang didasarkan pada penjumlahan sikap responden dalam merespons pernyataan berkaitan indikator-indikator suatu konsep atau variabel yang sedang diukur. Dalam hal ini, responden diminta untuk menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap setiap pernyataan (Sanusi, 2014). Data yang terkumpul akan diukur dengan bobot hitung 1 sampai dengan 5, yaitu:

Tabel 3.2 Pengukuran Data

No Keterangan Bobot

1 Sangat Setuju (SS) 5 poin

2 Setuju (S) 4 poin

3 Netral (N) 3 poin

4 Tidak Setuju (TS) 2 poin

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 poin

(7)

6. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Pengertian data kuantitatif menurut Sugiyono (2015) adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data kuantitatif penelitian ini berupa kuesioner ke pengguna game online Mobile Legends: Bang-Bang yang bersedia menjadi responden dan mengisi kuesioner.

Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari narasumber tanpa melalui perantara. Data primer akan diperoleh dari hasil jawaban responden melalui kueisioner yang telah diberikan kepada responden. .Sumber data yang akan diperoleh yaitu mengenai pendapat- pendapat responden tentang pengaruh harga, dan kualitas pelayanan elektronik (e-service quality) terhadap keputusan pembelian konsumen.

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan kuesioner secara online untuk mendapatkan data yang diinginkan. Sugiyono (2014) mengatakan kuesioner merupakan instrumen untuk pengumpulan data, di mana partisipan atau responden mengisi pertanyaan atau pernyataan yang diberikan oleh peneliti.

Selain menggunakan kuesioner, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini juga menggunakan teknik in-depth interview. Teknik pengumpulan data In- Depth Interview merupakan suatu metode wawancara mendalam dalam rangka untuk mengeksplorasi point tambahan dan jika memungkinkan atau diperlukan untuk merubah arah. In-Depth Interview dilakukan dengan jumlah responden yang kecil untuk mengeksplorasi gagasan, ide, program ataupun situasi sehingga diharapkan In-depth interview memberikan hasil yang detail mengenai topik yang menjadi penelitian karena kita bisa mendeskripsikan data kita tentang tingkah laku, sikap dan persepsi seseorang.

8. Uji Instrumen

8.1. Uji Validitas

(8)

Uji validitas merupakan uji yang dilakukan untuk menunjukkan ketepatan derajat antara data yang terdapat di lapangan dengan data yang dilaporkan peneliti (Lupiyoadi & Ikhsan, 2015). Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya satu kuesioner. Satu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011: 52). Kuisioner dikatakan valid jika mengukur apa yang seharusnya diukur dengan butir-butir pertanyaan yang mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur.

Adapun rumus yang digunakan untuk mencari nilai korelasi adalah korelasi Pearson Product Moment yang dirumuskan sebagai berikut (Lupiyoadi & Ikhsan, 2015).

𝑟𝑥𝑦= 𝑛∑𝑋𝑌 − (∑𝑋)(∑𝑌)

√[𝑛∑𝑋2 − (∑𝑋)2 ][𝑛∑𝑌2− (∑𝑌)2] Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara butir dengan jumlah skor X = Skor butir

Y = Jumlah skor

N = Banyaknya sampel.

Untuk perhitungan ini menggunakan bantuan program SPSS. Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung > r tabel dan alpha 5% maka dapat dinyatakan bahwa data tersebut valid.

8.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu pengukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil suatu penelitian pengukuran tanpa bias (Ghozali, 2011). Tingkat reliabilitas suatu konstruk atau variabel dalam penelitian ini dilihat dari hasil statistik Cronbach Alpha (α) dengan taraf signifikasi 5%.

Dalam penelitian ini menggunakan metode rumus Alpha Cronbach sebagai berikut.

𝑅 = ( 𝑘

𝑘 − 1) (∑ 𝜎𝑏2 𝜎𝑡2 )

(9)

Keterangan:

R = Indeks reliabilitas

K = Banyaknya butir pertanyaan

∑ 𝜎𝑏2= Jumlah varians butir 𝜎𝑡2 = Varians total

Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha

>0,60. Semakin nilai alphanya mendekati 1 maka nilai reliabilitas datanya semakin terpercaya.

9. Rentang Skala

Menurut Husein (2000) kreteria penentuan kecenderungan jawaban responden ditentukan berdasarkan rata-rata nilai jawaban yang dihitung menggunakan rentang skala. Adapun rumus rentang skala sebagai berikut.

𝑅𝑆 =𝑛 (𝑚 − 1) 𝑚 Keterangan :

RS = Rentang Skala n = jumlah sampel

m = jumlah alternatif jawaban tiap item.

Berdasarkan rumus rentang skala tersebut maka dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut.

𝑅𝑆 =100 (5 − 1)

5 = 80

Data yang diperoleh kemudian diolah melalui penilaian dari setiap pernyataan jawaban responden setelah itu hasil tersebut dikelompokkan untuk diambil kesimpulan masing-masing variabel berdasarkan jawaban responden pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Rentang Skala Rentang

Skala

Harga Kualitas Layanan Elektronik

Keputusan Pembelian 100-180 Sangat Tidak Terjangkau Sangat Buruk Sangat Rendah

(10)

181-260 Tidak Terjangkau Buruk Rendah 261-340 Cukup Terjangkau Cukup Baik Cukup Tinggi

341-420 Terjangkau Baik Tinggi

421-500 Sangat Terjangkau Sangat Baik Sangat Tinggi

10. Analisis Regresi Berganda

Menurut Anwar (2011) analisis regresi berganda merupakan teknik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh lebih dari 2 variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan demikian, regresi linier berganda dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut.

Y = a - b1 X1 + b2 X2 Keterangan :

Y= Keputusan Pembelian a = Konstanta

b = Koefisien Regresi X1 = Harga

X2 = Kualitas Pelayanan Elektronik

11. Uji Asumsi Klasik

Lupiyoadi dan Ikhsan (2015) mengatakan dalam analisis regresi harus menggunakan uji asumsi klasik. Apabila uji asumsi klasik valid atau terpenuhi maka dapat dilakukan analisis regresi berganda.

11.1. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji distribusi data yang dilakukan untuk mengetahui apakah penyebarannya normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov dengan tingkat signifikansi 5% dengan bantuan alat SPSS.

Kriteria dari suatu data yang dikatakan penyebarannya terdistribusi secara normal adalah apabila hasil nilai sign > 0,05.

(11)

11.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variasi residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Karena salah satu syarat dalam model regresi yang baik adalah tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Pada penelitian ini akan menggunakan uji heteroskedastistas dengan menggunakan uji Glejser.

Kriteria dalam uji heteroskedastisitas adalah apabila jika signifikannya lebih besar dari 0,05, maka tidak terjadi gejala heteroskedastistas.

11.3. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas adalah suatu kondisi di mana terjadi korelasi atau hubungan yang kuat diantara variabel bebas yang diikutsertakan dalam pembentukan model regresi linier. Suatu model harus terbebas dari gejala multikolinieritas. Untuk menguji multikolinieritas dengan cara melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance Value.

Kriteria dalam uji multikolinieritas adalah jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) menghasilkan nilai < 10 dan Tolerance Value > 0,1, maka dapat disimpulkan terbebas dari gejala multikolinieritas.

11.4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan linier antara error serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu. Untuk melihat ada tidaknya gejala autokorelasi digunakan Uji Durbin-Watson.

Kriteria dalam uji autokorelasi adalah bila hasil nilai berada di antara terletak di antara batas atas atau upper bound (dU) dan (4 – dU) maka koefisien autokorelasi sama dengan nol. Ini berarti tidak ada autokorelasi

11. Uji Hipotesis

11.1. Uji T (Uji Parsial)

(12)

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual yaitu menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Dimana rumus ttes (t hitung) sebagai berikut:

t hitung = 𝑏

𝑠𝑏

Keterangan:

t hitung : nilai t

b : koefesien regresi

sb :standart deviasi dari variabel bebas

Dalam penelitian ini hasil dari t hitung akan dibandingan dengan t table.

Hipotesis dari variabel harga yang dapat dirumuskan dalam uji t ini adalah:

H0: Jika nilai thitung < dari ttable maka variabel harga tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable keputusan pembelian.

Ha: Jika nilai thitung > dari ttable maka variable harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable keputusan pembelian.

Hipotesis dari variabel kualitas pelayanan elektronik (e-service quality) yang dapat dirumuskan dalam uji t ini adalah:

H0: Jika nilai thitung < dari ttable maka variable kualitas pelayanan elektronik (E- service quality) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.

Ha: Jika nilai thitung > dari ttable maka variable kualitas pelayanan elektronik (E- service quality) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable keputusan pembelian.

11.2. Uji F (Uji Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel-variabel independen mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.

Pengujian ini bermaksud menguji pengaruh variabel independen (harga dan kualitas pelayanan elektronik) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian) secara bersama-sama.

Menurut Ghozali (2011:101) adalah jika nilai Sig. < 0,05 maka artinya variabel independen (X) secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen

(13)

(Y). Dalam penelitian ini hasil dari F hitung akan dibandingan dengan F table.

Adapun rumusan hipotesis uji F dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0: Jika nilai F hitung < F tabel, maka variabel independen (harga dan kualitas pelayanan elektronik) secara bersama-sama (simultan) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (keputusan pembelian).

Ha: Jika F hitung > F tabel maka variabel independent berpengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian).

12. Uji Dominan

Ghozali (2013) mengatakan uji dominan dilakukan untuk mengetahui variabel independen mana yang dominan mempengaruhi variabel dependen.

Pengujian variabel independen yang dominan mempengaruhi variabel dependen dalam suatu model regresi linier berganda menggunakan koefisien beta yang distandarisasi (standardizerd beta coefficients). Adapun kriteria pengujian sebagai berikut:

● Jika nilai koefisien beta untuk variabel kualitas pelayanan elektronik (X2)

> dari nilai koefisien beta harga (X1) maka variabel kualitas pelayanan elektronik adalah yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional
Tabel 3.2 Pengukuran Data
Tabel 3.2 Rentang Skala  Rentang

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang didapatkan yaitu perhitungan waktu kontrak yang dihitung ulang dengan menggunakan metode PERT menghasilkan probabilitas penyelesaian yang sangat kecil, meskipun jumlah

Jika F-hitung ≤ F-tabel, maka H o diterima dan H a ditolak, yang berarti tidak ada pengaruh secara simultan antara variabel independen (budaya organisasi dan lingkungan

Vitamin C, vitamin E dan karoten diketahui merupakan sumber nutrisi dalam makanan yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan, namun banyak juga senyawa lain yang memiliki

Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan pihak yang menjadi objek penelitian yang terkait diantaranya pihak yang melakukan, Arifah selaku kepala desa,

Para guru penulis yang amat terpelajar di PSL SPs USU yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu pada kesempatan yang terbatas ini, telah memberikan bekal ilmu yangberharga

Dalam rangka mencapai visi dan misi serta sesuai dengan fungsi dan tugas pokok, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2015 melaksanakan

Perencanaan bangunan ini berbeda dengan orientasi massa bangunan pada rumah sakit umum, pada bangunan BBKPM Bandung, kebutuhan fungsi ruang dan penempatan bukaan berada pada