• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFISIENSI DAN DAMPAK OJEK ONLINE TERHADAP KESEMPATAN KERJA DAN KESEJAHTERAAN APRIMA SYAFRINO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EFISIENSI DAN DAMPAK OJEK ONLINE TERHADAP KESEMPATAN KERJA DAN KESEJAHTERAAN APRIMA SYAFRINO"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

EFISIENSI DAN DAMPAK OJEK ONLINE TERHADAP KESEMPATAN KERJA DAN KESEJAHTERAAN

APRIMA SYAFRINO

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2017

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Efisiensi dan Dampak Ojek Online Terhadap Kesempatan Kerja dan Kesejahteraan adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun ke perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Mei 2017

Aprima Syafrino NIM H14120052

(4)
(5)

ABSTRAK

APRIMA SYAFRINO. Efisiensi dan Dampak Ojek Online Terhadap Kesempatan Kerja dan Kesejahteraan. Dibimbing oleh DIDIN S DAMANHURI.

Keberadaan Transportation Network Companies (TNC) ojek online di Kota Bogor menimbulkan kontroversi dari berbagai kalangan masyarakat. TNC ojek online tersebut menjadi pesaing bagi ojek konvensional dan alat transportasi umum lainnya. Di satu pihak keberadaan ojek online dapat memberikan kenyamanan bagi konsumen dan di pihak lain menjadi ancaman bagi jenis transportasi konvensional. Disamping itu tingkat pengangguran di kota Bogor masih relatif tinggi dan cenderung berfluktuasi. Dengan demikian tujuan utama dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat efisiensi ojek online dalam transportasi umum, dampak keberadaan ojek online terhadap perluasan kesempatan kerja, dan kesejahteraan pengemudi ojek online. Penelitian dilakukan dengan metode survei sehingga data utama yang digunakan merupakan data primer yang dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap pengemudi ojek online. Metode analisis yang digunakan mencakup analisis waktu dan biaya perjalanan, analisis elastisitas tenaga kerja dan analisis pendapatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa dibandingkan dengan angkutan kota (Angkot), ojek online merupakan alat transportasi yang lebih efisien dalam hal waktu perjalanan, namun sebaliknya untuk biaya transportasi. Keberadaan TNC ojek online mampu membuka kesempatan kerja di sektor transportasi tersebut, namun dampaknya terhadap pengurangan pengangguran masih harus dipelajari lebih lanjut mengingat sebagian besar pengemudi ojek online sebelumnya sudah memiliki pekerjaan. Dalam hal dampaknya terhadap kesejateraan pengemudi ojek online, keberadaan ojek online secara umum mampu meningkatkan pendapatan pengemudi ojek online. Namun demikian, jika ditinjau lebih detail menurut TNC, keberadaan ojek online tidak selalu memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan pengemudi ojek online, keberadaan ojek online hanya memberikan pengaruh positif terhadap pendapatan pengemudi TNC Grab dan Gojek dan sebaliknya terhadap pendapatan pengemudi TNC Uber.

Kata Kunci: Kesempatan Kerja, Ojek Online, Pendapatan, Pengemudi, Kota Bogor

ABSTRACT

APRIMA SYAFRINO. Efficiency and The Impact of Online Motorcycle Taxi on Employment and Welfare. Supervised by DIDIN S DAMANHURI.

The existence of Transportation Network Companies (TNC) online motorcycle taxi in Bogor gave rise to a controversy among the various communities. This is caused by competition between online motorcycle taxi, the conventional motorcycle taxi and other public transportation. The conventional motorcycle taxi and other public transportation cannot compete because the online motorcycle taxi provide better service for their customers. Meanwhile, in Bogor City the unemployment rate is still relatively high and tends to fluctuate. The main objective of this research is to analyze efficiency rate and the impact of online

(6)

motorcycle taxi on employment and the welfare of driver of the online motorcycle taxi driver. The research was conducted by survey method so that the main data used is primary data collected through interviews by using questionnaires to the online motorcycle taxi drivers. The analyze method used include travel time, travel cost, employment elasticity, and income analysis. The results of the analysis show that compared to urban public transportation, online motorcycle taxi is a more efficient means of transportation in terms of travel time, but vice versa for transportation costs. The existence of online motorcycle TNC can expand employment in the transportation sector, but the impact on the reduction of unemployment still needs to be studied further considering most of the onlineonline motorcycle taxi driver already had a job before. In terms of its impact on the welfare of the online motorcycle taxi drivers, the existence of online motorcycle taxi generally is able to increase the income of the online motorcycle taxi drivers. However, if reviewed in detail of TNC, the presence of an online motorcycle taxi does not always have a positive impact on the welfare of the online motorcycle taxi drivers, the existence of an online motorcycle taxi only positively affects the driver income of TNC Grab and Gojek and vice versa to the income of drivers of TNC Uber.

Keywords: Bogor City, Driver, Employment, Income Online Motorcycle Taxi

(7)

EFISIENSI DAN DAMPAK OJEK ONLINE TERHADAP KESEMPATAN KERJA DAN KESEJAHTERAAN

APRIMA SYAFRINO

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2017

(8)
(9)
(10)
(11)

PRAKATA

Puji dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta‟ala atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Adapun judul skripsi ini adalah “Efisiensi dan Dampak Ojek Online Terhadap Kesempatan Kerja dan Kesejahteraan” dengan waktu penelitian yang dimulai sejak desember 2016.

Terima kasih penulis ucapkan kepada orang tua Ayahanda Ir. Syafril Zubir dan almarhumah Ibunda Ir. Gina Novita dan juga adik kandung Meika Rizki Syafrino dan Nova Tri Rahmadani atas segala doa dan dukungan yang selalu diberikan. Selain tu ucapan terimakasih juga ditujukan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Didin S. Damanhuri, S.E., M.S., D.E.A. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan saran dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Dr. Ir. Yeti Lis Purnamadewi, M.Sc.Agr sebagai dosen penguji utama dan bapak Dr. Muhammad Findi A, M.E. selaku komisi pendidikan atas segala kritikan dan masukannya yang membangun, sehingga penulis mendapat tambahan pengetahuan baru serta dapat mengetahui kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi.

3. Teman-teman aktivis dakwah IPB.

4. Teman-teman Ilmu Ekonomi IPB angkatan 2012.

5. Teman-teman KAMMI IPB.

6. Teman-teman Rumah Qur‟an Yassiru 7. Beasiswa Karya Salemba Empat (KSE) IPB

8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat

Bogor, Mei 2017

Aprima Syafrino

(12)
(13)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

PENDAHULUAN ... i

Latar Belakang ... 1

Perumusan Masalah ... 5

Tujuan Penelitian ... 7

Manfaat Penelitian ... 8

Ruang lingkup Penelitian ... 8

TINJAUAN PUSTAKA ... 9

Efisiensi Pareto dan Sharing Economy ... 9

Ride Sharing ... 11

Perluasan Kesempatan Kerja ... 13

Koefisien Korelasi Rank Spearman ... 17

Penelitian-Penelitian Terdahulu ... 17

Kerangka Pemikiran ... 20

METODOLOGI PENELITIAN ... 22

Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data ... 22

Metode Penentuan Sampel………..24

Metode Analisis Data... 26

GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR ... 28

Letak Geografis. ... 29

Tenaga Kerja dan Pengangguran. ... 30

Transportasi dan Pariwisata. ... 30

Perekonomian. ... 31

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

Profil Pengemudi dan Sistem Ojek Online……….33

Efisiensi Ojek Online dalam Transportasi Umum ... 38

Dampak Ojek Online terhadap Kesempatan Kerja ... 42

(14)

Dampak Ojek Online terhadap Kesejahteraan Pengemudi ... 46

SIMPULAN DAN SARAN... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 56

LAMPIRAN ... 58

RIWAYAT HIDUP………....62

DAFTAR TABEL 1. Jumlah penduduk kota Bogor berdasarkan tahun 5

2. Tingkat pengangguran di kota Bogor 7

3. Penelitian-penelitian terdahulu 18

4. Jenis, sumber, dan metode pengumpulan data 23 5. Jumlah sampel penelitian menurut tujuan analisis 25 6. Tingkat Pengangguran Terbuka di kota Bogor 30

7. Perkembangan TNC ojek online di kota Bogor 42

8. Perkembangan TNC Gojek di kota Bogor 44

9. Perkembangan TNC Grab di kota Bogor 45

10. Perkembangan TNC Uber di kota Bogor 46

11. Pendapatan pengemudi ojek konvensional sebelum dan setelah adanya ojek online di 1 pangkalan ojek. (Per bulan dalam rupiah) 48

12. Pendapatan pengemudi sebelum dan sesudah menjadi pengemudi ojek online di kota Bogor (Per bulan dalam rupiah) 49

13. Pendapatan pengemudi sebelum dan sesudah menjadi pengemudi Gojek di kota Bogor (Per bulan dalam rupiah) 50

14. Pendapatan pengemudi sebelum dan sesudah menjadi pengemudi Grab di kota Bogor (Per bulan dalam rupiah) 51

15. Pendapatan pengemudi sebelum dan sesudah menjadi pengemudi Grab di kota Bogor (Per bulan dalam rupiah) 51

DAFTAR GAMBAR 1. Permintaan tenaga kerja dengan tingkat upah tetap 15

2. Permintaan tenaga kerja dengan tingkat upah menurun 16

3. Kerangka pemikiran 21

4. Peta kota bogor 29

5. Latar belakang pekerjaan 30 pengemudi ojek online 33

6. Tingkat pendidikan pengemudi gojek di kota bogor 34

7. Pengemudi Gojek di kota Bogor berdasarkan jenis kelamin 35

8. Pengemudi Grab di kota Bogor berdasarkan jenis kelamin 36

9. Lama waktu yang dibutuhkan untuk menunggu (Hitungan dalam menit) 38

10. Lama waktu yang dibutuhkan untuk menempuh perjalanan (Hitungan dalam menit) 39

(15)

11. Biaya yang dikeluarkan untuk menempuh perjalanan

(Dalam rupiah) 41

12. Perbandingan pendapatan pengemudi Gojek, Grab dan Uber 52 13. Perbandingan persentase perubahan pendapatan pengemudi

Gojek, Grab, dan Uber 53

DAFTAR LAMPIRAN

1. Elastisitas tenaga kerja seluruh ojek online di kota Bogor 58 2. Koefisien korelasi rank spearman 58 3. Elastisitas tenaga kerja Gojek di kota Bogor 58 4. Elastisitas tenaga kerja Grab di kota Bogor 58 5. Pendapatan seluruh pengemudi ojek online di kota Bogor 59 6. Pendapatan pengemudi Gojek di kota Bogor 60 7. Pendapatan pengemudi Grab di kota Bogor 60 8. Pendapatan pengemudi Uber di kota Bogor 61

(16)
(17)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Menurut laporan Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dikutip oleh Liputan6 mencatat 85% masyarakat Indonesia pada tahun 2014 mengakses Internet melalui smartphone mobile, atau mengalami peningkatan dari tahun 2013 yang hanya sebesar 65%.1 Perkembangan teknologi internet kini mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia menjadi berbasis teknologi. Hadirnya teknologi internet memudahkan pekerjaan masyarakat Indonesia dalam banyak hal tak terkecuali mobilitas perjalanan. Meningkatnya akses internet melalui smartphone di kalangan masyarakat Indonesia mengundang hadirnya transportasi online di Indonesia.

Transportasi online sebagai layanan yang memudahkan masyarakat Indonesia dalam melakukan mobilitas perjalanan. Transportasi online yang kini hadir di Indonesia yaitu taksi online dan ojek online yang hanya ada khusus di Indonesia, termasuk kedalam apa yang disebut sebagai Transportation Network Companies (TNC). Di negara tempat dimana TNC itu berawal yaitu Amerika, TNC menyediakan jasa transportasi mobil/taksi online. Namun, di Indonesia transportasi online dibuat lebih bervariasi dengan dimunculkannya layanan ojek online.

Definisi Transportation Network Companies (TNC) berasal dari California Public Utilities Commission (CPUC).2 CPUC adalah lembaga resmi yang berhak memberikan regulasi terhadap TNC yang sudah berkembang pesat di Amerika seperti Uber, Lyft dan Sidecar. CPUC mendefinisikan TNC seperti sebuah perusahan (bermitra ataupun pemilik tunggal) atau bentuk lain yang menyediakan jasa transportasi yang sudah diatur sebelumnya untuk kompensasi dan lain-lain menggunakan aplikasi online enabled atau platform untuk menghubungkan penumpang dengan pengemudi. Pengemudi TNC menggunakan kendaraan pribadi mereka.

TNC adalah model bisnis yang inovatif dan dianggap contoh dari apa yang disebut sebagai sharing economy. Sama seperti sharing economy, TNC juga menerapkan konsep car sharing dan ride sharing. Prinsip sharing economy memungkinkan orang untuk berbagi barang dan jasa dengan menggunakan platform internet dan aplikasi Information and Communication Technology (ICT).

Prinsip sharing economy mempertemukan konsumen yang memiliki sumber daya kendaraan pribadi atau keterampilan mengemudi dengan konsumen yang membutuhkan pelayanan transportasi dengan biaya transaksi yang wajar.

1 Liputan6. 2015. Jumlah Pengguna Internet Indonesia Capai 88.1 Juta. [diunduh 2017 Januari 2].

http://tekno.liputan6.com/read/2197413/jumlah-pengguna-internet-indonesia-capai-881-juta

2 Azevedo F et al. 2015. Social, Economic and Legal Consequences of Uber and Similar Transportation Network Companies (TNC’s). doi: 10.2861/022293. [diunduh 2016 Desember 12].

http://www.europarl.europa.eu/RegData/etudes/BRIE/2015/563398/IPOL_BRI(2015)563398_EN.

pdf

(18)

Prinsip sharing economy menawarkan peluang untuk meningkatkan efisiensi, pertumbuhan, lapangan kerja, dan peningkatan pilihan konsumen.

TNC menggunakan teknologi smartphone untuk menghubungkan konsumen dengan pengemudi yang tersedia dan dekat dengan posisi konsumen.

Pengemudi memberikan layanan transportasi menggunakan kendaraan pribadi mereka sendiri. Konsumen dapat melihat profil beserta rating pengemudi sebelum melakukan transaksi perjalanan. Konsumen juga dapat melihat biaya perjalanan sebelum melakukan transaksi perjalanan. Setelah konsumen melakukan transaksi perjalanan, aplikasi TNC pada smartphone akan mengarahkan pengemudi ke lokasi penjemputan konsumen. Setelah sampai ditempat penurunan, konsumen dapat melakukan pembayaran secara tunai ataupun dengan kartu kredit yang telah didaftarkan pada saat mengunduh aplikasi TNC pada smartphone mobile.

Parlemen Eropa mencatat hadirnya TNC pada tahun 2015 di negara-negara benua Eropa mengalami perdebatan.3 Argumen yang mendukung adanya TNC di eropa menjelaskan bahwa TNC memberikan harga yang menarik dan transportasi pilihan tambahan bagi konsumen, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan kepemilikan mobil dan penciptaan lapangan kerja baru.

Alasan yang lebih rinci tentang keunggulan TNC bagi orang yang mendukungnya sebagai berikut: Pertama, berkuranganya biaya pencarian konsumen. Jika konsumen mencari layanan transportasi secara tradisional dihadapkan dengan biaya pencarian dengan hasil yang tidak pasti. Konsumen yang menggunakan jasa taksi tradisional dihadapkan dengan rentang waktu menunggu yang tidak pasti. Namun, bila konsumen menggunakan TNC maka konsumen dapat melihat kemajuan permintaan mereka melalui smartphone mereka.

Kedua, konsumen dapat menilai pengemudi dengan mengisi rating. Jika rating pengemudi buruk maka TNC akan menghapus pengemudi tersebut dari aplikasi. Sehingga, akan mendorong pengemudi untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen. Ketiga, untuk biaya perjalanan konsumen dapat mengetahuinya sebelum keberangkatan dan dapat dibandingkan dengan operator TNC yang lain. Sehingga, TNC memberikan transparansi harga kepada konsumen.

Keempat, TNC menggunakan layanan ICT yang membuat pengemudi illegal tidak dapat masuk kedalam operasi sehingga membatasi persaingan dan menyebabkan transfer besar dari konsumen kepada produsen. Kelima, TNC mengoptimalkan pemanfaatan aset atau keterampilan yang lebih besar. Keenam, TNC menyerahkan waktu kerja kepada pengemudi, maka pengemudi dapat memilih kapan harus bekerja dan kapan harus beristirahat (atau kapan harus masuk dan keluar pasar), sehingga pengemudi TNC dapat bekerja penuh waktu atau paruh waktu untuk mencari pendapatan tambahan.

Argumen yang menolak kehadiran TNC di eropa beranggapan bahwa keunggulan kompetitif yang dimiliki TNC ialah hasil dari mengeksploitasi kelonggaran dalam persyaratan, dan standar peraturan yang lebih rendah untuk

3 Ibid

(19)

keselamatan konsumen. Alasan yang lebih rinci terhadap penolakan TNC bagi orang-orang yang menolak kehadiran TNC di eropa diantaranya: Pertama, TNC tidak mengikuti peraturan ketika masuk kedalam pasar jasa transportasi. Kedua, TNC akan memonopoli pasar jasa transportasi. Ketiga, TNC melanggar privasi pelanggan. Keempat, TNC mendiskriminasikan pengemudi dan penumpang.

Kelima, TNC merusak standar bekerja. Terakhir, TNC terbebas dari pembayaran pajak.

Perkembangan TNC di Indonesia juga mengalami perdebatan sama seperti negara-negara di benua eropa. Pada awal-awal kemunculan ojek online, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengeluarkan Surat Pemberitahuan Nomor UM.3012/1/21/Phb/2015 yang mewajibkan ojek online untuk berhenti beroperasi.

Namun, atas permintaan masyarakat akhirnya surat pemberitahuan tersebut dicabut oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan atas perintah Presiden Joko Widodo.4

Ojek online memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan ojek konvensional. Biaya perjalanan yang dibebankan kepada konsumen ojek online lebih murah dibandingkan dengan ojek konvensional. Keunggulan ini mempengaruhi perkembangan ojek online di Indonesia. Hingga saat ini, perkembangan ojek online sangat pesat di Indonesia.

Nadiem Makarim mendirikan PT. Go-Jek Indonesia yang mengawali jasa ojek online di Indonesia. Go-Jek menyediakan jasa selain ojek online antara lain Go-Car yaitu jasa taksi online, Go-Massage yaitu jasa antar tukang urut, Go-Clean yaitu jasa antar pembantu, dan lain-lain. Go-Jek telah memiliki jangkauan terluas dengan melayani 15 kota besar di Indonesia. Go-Jek saat ini telah memiliki lebih dari 250,000 mitra. Go-Jek telah melakukan kerja sama dengan 35,000 pedagang makanan untuk jasa Go-Food.

Aplikasi Go-Jek telah diunduh lebih dari 25,000,000 pengguna smartphone di Indonesia.5 Kompetitor Go-Jek yaitu Grab Indonesia didirikan oleh Anthony Tan seorang warga kenegaraan Malaysia. Grab menyediakan jasa selain ojek online antara lain jasa taksi online yaitu GrabTaxi, jasa pengiriman barang yaitu GrabExpress, dan lain-lain. Grab telah mendapatkan 8000 pengguna pada seminggu pertama peluncurannya.6 TNC besar ketiga selain Go-Jek dan Grab ialah Uber. Uber merupakan TNC Amerika yang dimiliki oleh Travis Kalanick dan Garrett Camp.

Go-jek mendapatkan dana investasi dari Sequoia India, Northstar Group.

DST Global, NSI Ventures, Rakuten Ventures serta Formation Group. Pada tahun 2016 Go-jek mendapatkan investasi baru sebesar Rp 7.2 triliun dari konsorsiun investasi global yang terdiri dari KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital serta

4 BBC. 2015. Menhub Jonan „Batalkan‟ Pelarangan Ojek Online?. [diunduh 2017 Januari 2].

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/12/151218_indonesia_menhub_ojekoperasi

5 Antaranews. 2016. Ojek “Online” Bantu Turunkan Pengangguran. [diunduh 2017 Januari 2].

http://www.antaranews.com/berita/595232/ojek-online-bantu-turunkan-pengangguran

6 Wen S. 2016. Analisis Pengaruh Kepercayaan, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Menggunakan Jasa Ojek Online Granbike [skripsi]. Jakarta (ID): UEU. [diunduh 2017 Januari 2].

http://digilib.esaunggul.ac.id/UEU-Undergraduate-201211039/7063

(20)

Capital Group Private Markets.7 Sehingga, valuasi Go-jek diperkirakan sebanyak USD 1.3 Miliar.

Grab mendapatkan investasi dari Lippo Group. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Lippo Group John Riady dalam Kompas (2016).8 Lippo Group merupakan salah satu investor di Ventura Capital (VC) yang berinvestasi di Grab sejak awal. Nilai investasi Ventura Capital di Grab sebanyak 1.3 Triliun.

Sedangkan Uber, sampai saat ini belum diketahui siapa investor yang berinvestasi di Uber.

Menurut kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto yang dikutip oleh Antaranews (2016), ojek online membantu menurunkan angka pengangguran di beberapa daerah.9

“Naiknya jumlah angkutan ojek motor dan angkutan bermotor lainnya ikut mempengaruhi turunnya angka pengangguran di beberapa daerah."

Menurut keterangan Kepala BPS dan Republika, ojek online berpengaruh terhadap pengangguran di Indonesia. Meningkatnya permintaan jasa ojek online mengakibatkan peningkatan permintaan tenaga kerja pengemudi ojek online.

Permintaan tenaga kerja pengemudi ojek online ini berpengaruh terhadap kondisi pengangguran di Indonesia.

Ojek online juga dapat memperdayakan UMKM dan keterampilan yang tidak produktif menjadi produktif dengan menghubungkan pemilik UMKM dan pemilik keterampilan dengan konsumen yang membutuhkan. Misal, Go-Jek menyediakan jasa antar tukang urut yaitu Go-Massage dan pembantu yaitu Go- Clean sehingga keterampilan mengurut dan membersihkan rumah yang dimiliki seseorang dapat diproduktifkan. Go-Jek menyediakan jasa Go-Auto yaitu jasa antar montir sehingga bisnis bengkel atau keterampilan seseorang dalam memperbaiki kendaraan bermotor dapat diproduktifkan.

Go-Jek juga menyediakan jasa Go-Med yaitu jasa antar obat dari Apotik ke konsumen. Terakhir, Go-Jek dan Grab menyediakan jasa antar makanan yaitu Go-Food dan GrabFood sehingga membantu UMKM yang bergerak dibidang makanan untuk terhubung dengan pelanggannya.

7 Detik. 2016. Para Investor Go-jek Akhirnya terungkap. [diunduh 2017 Maret 27].

http://inet.detik.com/cyberlife/d-3269152/para-investor-go-jek-akhirnya-terungkap

8 Kompas. 2016. Sempat Dirahasiakan, Lippo Ternyata Investor di Grab. [diunduh 2017 Maret 27].

http://tekno.kompas.com/read/2016/03/21/12574367/Sempat.Dirahasiakan.Lippo.Ternyata.Investo r.di.Grab

9 Kompas. 2015. Op. cit.

(21)

Perumusan Masalah

Transportation Network Companies (TNC) yang berada di Indonesia beragam dan berkembang. Terdapat beberapa TNC di Indonesia yang sudah memasuki pasar transportasi yaitu Gojek, Grab dan Uber. Gojek merupakan TNC yang pertama kali muncul di Indonesia dan dimiliki oleh warga negara Indonesia.

Grab ialah TNC yang dimiliki oleh Malaysia dan kini menjadi kompetitor kuat bagi Gojek. Uber ialah TNC yang dimiliki oleh Amerika yang kini juga masuk kedalam pasar jasa transportasi di Indonesia. Berbeda dengan negara tempat TNC muncul yaitu Amerika, layanan TNC di Indonesia yang kini berkembang pesat ialah jasa ojek online.

Ojek online berkembang pesat di kota-kota besar Indonesia. Kehadiran ojek online di kota-kota besar Indonesia didorong oleh berkembangnya penggunaan internet dan smartphone mobile oleh masyarakat setempat.

Peningkatan jumlah penduduk, kemacetan, wisatawan dan perdagangan dapat menjadi faktor berpengaruh bagi kehadiran ojek online di kota-kota besar termasuk kota Bogor. Jumlah penduduk kota Bogor yang terus meningkat dapat menjadi konsumen yang potensial bagi ojek online. Berdasarkan Tabel 1 jumlah penduduk kota Bogor dari tahun 2010 hingga tahun 2015 cenderung mengalami peningkatan. Hingga tahun 2015 jumlah penduduk kota Bogor mencapai 1.047.922.10

Tabel 1. Jumlah penduduk kota Bogor berdasarkan tahun.

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah 952352 967428 1004831 1013019 1030720 1047922 Sumber: BPS dalam Sari (2016)

Disamping peningkatan jumlah penduduk, kota Bogor juga menjadi kota dengan angka kemacetan tertinggi. Tingginya kemacetan di kota Bogor dapat mempengaruhi masyarakat beralih dari menggunakan kendaraan pribadi dan angkutan umum ke layanan ojek online yang disediakan oleh TNC di kota Bogor.

Menurut hasil survei Waze yang dikutip liputan6 (2016), kota Bogor berada diperingkat kedua dengan pengalaman berkendara terburuk di dunia.11 Indeks kepuasan pengendara diangka tertinggi yaitu 10 dan kota Bogor mencatatkan indeks 2.1 dengan ranking 185 dari 185 kota di dunia. Indeks kemacetan 3.2 kualitas jalan 2.6 dan ekonomi sosial 1.1.

Keunggulan yang dimiliki ojek online yaitu murah, mudah dan cepat menjadi solusi bagi masyarakat kota Bogor untuk menghindari kemacetan. Kota bogor memiliki objek-objek wisata yang indah antara lain Kebun Raya Bogor,

10 Sari DK. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Penggunaan Jasa Transportasi Gojek (Studi Kasus Masyarakat Yang Tinggal di kota Bogor) [skripsi]. Bogor (ID):

IPB.

11 Liputan6. 2016. Survei Waze, Bogor Kota Berkendara Terburuk Kedua Dunia. [diunduh 2017 Januari 2]. http://news.liputan6.com/read/2603727/survei-waze-bogor-kota-berkendara-terburuk- kedua-dunia

(22)

Istana Bogor dan lain lain. Kota Bogor memiliki pusat-pusat perdagangan modern yaitu Botani Square, Bogor Trend Mall, Jambu Dua, Lippo Mall, dan lain-lain.

Kota Bogor juga memiliki restoran dan objek wisata kuliner yang menarik.

Salah satu universitas terbesar di Indonesia dan mempunyai jumlah mahasiswa terbanyak juga berada di kota Bogor yaitu Institut Pertanian Bogor. Oleh karena itu, banyak wisatawan dan penduduk luar kota Bogor berdatangan ke kota Bogor untuk berwisata dan menetap di kota Bogor.

Dengan meningkatnya jumlah penduduk, kemacetan, wisatawan dan sektor perdagangan di kota Bogor maka dapat menjadi faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan ojek online di kota Bogor. Penduduk dan wisatawan kota Bogor ialah konsumen potensial bagi ojek online.

Permintaan masyarakat akan ojek online dapat berpengaruh terhadap permintaan tenaga kerja pengemudi ojek online di kota Bogor. Permintaan tenaga kerja pengemudi ojek online dapat berpengaruh terhadap kesempatan kerja di kota Bogor.

Kompas (2015) menjelaskan hadirnya ojek online memberikan dampak positif dan negatif bagi masyarakat dan lingkungan di Indonesia.12 Dampak positif yang diberikan oleh ojek online kepada masyarakat adalah pertama, mempermudah masyarakat Indonesia dalam mobilitas perjalanan. Kedua, Mengurangi pengeluaran masyarakat pada biaya transportasi. Ketiga, Menambah lowongan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia yang menganggur untuk bekerja sebagai pengemudi ojek online.

Dampak negatif yang ditimbulkan dengan hadirnya ojek online ialah pertama, menambah kemacetan di jalan-jalan kota. Selain menambah kendaraan dijalan, ojek online juga menambah kemacetan dengan perilaku parkir liar yang dilakukan oleh pengemudi ojek online. Kedua, hadirnya ojek online membuat kemarahan bagi ojek konvensional, dengan alasan bahwa ojek online mengambil konsumen ojek konvensional.

Kemunculan ojek online membuat keberadaan ojek konvensional menjadi terancam baik dari sisi keberlanjutan usaha, pendapatan, maupun kesejahteraan.

Keunggulan yang dimiliki ojek online dapat merubah preferensi masyarakat dari menggunakan ojek konvensional menjadi menggunakan ojek online. Oleh karena itu, walaupun ojek online bisa mempengaruhi peningkatan kesempatan kerja, namun di sisi lain ojek online juga dapat menciptakan penurunan kesempatan kerja atau pengangguran, sebagaimana terlihat pada data penggangguran terbuka di kota Bogor yang berfluktuasi.

12 Kompas. 2015. Plus Minus Keberadaan Ojek Online. [diunduh 2017 Januari 2].

http://megapolitan.kompas.com/read/2015/12/18/06400081/Plus.Minus.Keberadaan.Ojek.Online?

page=1

(23)

Tabel 2. Tingkat pengangguran di kota Bogor.13

Sumber: BPS Kota Bogor (2016)

Republika (2016) mencatat terdapat sebanyak 210,000 orang kini bekerja sebagai pengemudi Gojek, dengan perkiraan rata-rata pendapatan menurut Nadiem Makarim sebesar Rp 2,000,000 sampai 3,000,000 per bulan.14 Menurut Kiki Rizki, Country Head Marketing GrabTaxi Indonesia yang dikutip oleh Detik (2015) menyatakan bahwa, rata-rata penghasilan pengemudi GrabBike bisa mencapai Rp 8 juta per bulan, bahkan bisa lebih.

Pendapatan yang diterima pengemudi ojek online pada awal kehadiran ojek online sangat tinggi, hal tersebut bisa menjadi faktor pendorong bagi masyarakat kota Bogor yang menganggur maupun yang telah bekerja untuk melamar bekerja sebagai pengemudi ojek online.

Pendapatan yang tinggi ini, bisa meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja beserta keluarganya. Jika melihat informasi yang disampaikan oleh Republik dan (2016) dan Detik (2015), maka pendapatan yang diterima pengemudi ojek online pada awal kehadiran ojek online hampir sama seperti UMR bogor, bahkan melebihi dari itu.

Berdasarkan uraian latar belakang dan permasalahan di atas, maka pertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana profil pengemudi dan sistem ojek online ?

2. Bagiaman tingkat efisiensi ojek online jika dibandingkan dengan angkutan kota di kota Bogor?

3. Bagaimana dampak ojek online terhadap pengentasan pengangguran di kota Bogor

4. Bagaimana pendapatan pengemudi ojek online, sebelum dan sesudah menjadi pengemudi ojek online?

Dengan demikian, judul dari penelitian ini adalah “Efisiensi dan Dampak Ojek Online Terhadap Kesempatan Kerja dan Kesejahteraan”.

13 Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor. 2016. Kota Bogor Dalam Angka. Bogor (ID): BPS.

https://bogorkota.bps.go.id/new/website/pdf_publikasi/Kota-Bogor-Dalam-Angka-2016.pdf

14 Republika. 2016. Nadiem Makarim Pendiri dan CEO Gojek Indonesia: Membangkitkan Gairah Usaha Tukang Ojek. [diunduh 2017 Januari 2]. http://www.republika.co.id/berita/koran/halaman- 1/16/03/16/o44e4715-nadiem-makarim-pendiri-dan-ceo-gojek-indonesia-membangkitkan-gairah- usaha-tukang-ojek

Tahun 2013 2014 2015

Pengangguran Terbuka 43856 43503 49942

Persentase 9.80% 9.48% 11.08%

(24)

Tujuan Penelitian

Berdasarkan batasan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mempelajari profil pengemudi dan sistem ojek online.

2. Menganalisis efisiensi ojek online dalam transportasi umum.

3. Menganalisis dampak ojek online terhadap kesempatan kerja.

4. Menganalisis dampak ojek online terhadap kesejahteraan pengemudi ojek online.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat kota Bogor yang membutuhkan pekerjaan tentang profil pekerjaan sebagai pengemudi ojek online. Harapan lain yang ingin disampaikan dari penelitian ini yaitu, semoga hasil penelitian ini dapat menjadi materi bagi pemerintah kota Bogor untuk membuat regulasi transportasi umum online sehingga bisa memajukan sektor jasa transportasi di kota Bogor. Terakhir, semoga bisa menjadi bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya yang masih berhubungan dengan transportasi umum online atau TNC di Indonesia khususnya di kota Bogor.

Ruang lingkup Penelitian

Penelitian ini hanya membahas dampak ojek online terhadap pengangguran, dan hanya dikaji di kota Bogor saja. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil responden yaitu pengemudi ojek online yang berdomisili di kota Bogor. Peneliti mengambil responden pengemudi ojek online yang berlokasi di sekitar kampus IPB Dramaga dan Stasiun Bogor.

(25)

TINJAUAN PUSTAKA

Efisiensi Pareto dan Sharing Economy

Dalam sebuah perekonomian pertukaran, dimana tidak ada produksi yang terjadi, terdapat sebuah teori alokasi yang efisien pareto. Alokasi sumber daya yang bersifat efisien pareto terjadi jika, tidak mungkin lagi (melalui alokasi ulang) bagi seseorang untuk berada dalam kondisi yang lebih baik tanpa membuat seseorang lainnya menjadi lebih buruk.15 Dalam pengertian lain, seseorang akan menjadi lebih baik tanpa harus menjatuhkan orang lain. Bahkan, akan saling bekerja sama untuk menjadi lebih baik.

Alokasi yang efisien pareto dalam perekonomian pertukaran, biasanya diilustrasikan dalam sebuah diagram kotak Edgeworth. Namun, efisiensi pareto juga dapat diilustrasikan dan diterapkan dalam praktik sharing economy. Regidor et al (2016) mendefinisikan sharing economy sebagai kebijakan yang memungkinkan orang untuk berbagi barang dan jasa dengan menggunakan platform internet dan aplikasi Information and Communication Technology (ICT).16

Transportation Network Companies (TNC) menerapkan sharing economy untuk operasional bisnis. Sharing economy digunakan untuk membuat platform bisnis TNC. Prinsip sharing economy mempertemukan pihak yang memiliki sumber daya (kendaraan pribadi atau keterampilan mengemudi) yang tidak produktif dengan konsumen yang membutuhkan pelayanan dengan biaya transaksi yang wajar. Prinsip sharing economy menawarkan peluang untuk meningkatkan efisiensi, pertumbuhan dan lapangan kerja.

Menurut Wallsten (2015) sharing economy mengubah fenomena aset individu yang tidak terpakai menjadi sumber daya yang produktif.17 Contoh, rumah dan mobil yang diinvestasikan banyak orang namun kurang dimanfaatkan.

Sehingga, mengurangi nilai produktifitas aset tersebut. Banyak rumah dan mobil yang tidak digunakan sehingga aset tersebut terus mengalami penyusutan tanpa menghasilkan pendapatan.

Sharing economy mengubah aset-aset tersebut menjadi sumber daya yang produktif yang dapat memberikan pendapatan kepada pemiliknya. Sharing economy memungkinkan setiap orang yang tidak memiliki mobil untuk menggunakan mobil yang tidak terpakai dalam sebuah layanan penyewaan seperti taksi online. Pengangguran dan setengah menganggur juga merupakan contoh dari terbuangnya aset yang produktif. Dalam sharing economy pengangguran akan

15 Nicholson W. 1998. Microeconomic Theory Basic Prinsiples and Extensions. Massachussetts (US): The Dryden Pr.

16 Regidor JRF et al. 2016. Comparative Analysis of Transportation Network Companies (TNC’s) and Conventional Taxi Services in Metro Manila. Transportation Science Society of the Philippines [internet]; 2016 Agustus 8; Quezon City, Philippines. Quezon (PHL). [diunduh 2015 Desember 12]. http://ncts.upd.edu.ph/tssp/wp-content/uploads/2016/08/Paronda-et-al.pdf

17 Wallsten S. 2015. The Competitive Effect of the Sharing Economy: How is Uber Changing Taxis?. [diunduh 2016 Desember 24].

https://www.ftc.gov/system/files/documents/public_comments/2015/06/01912-96334.pdf

(26)

dihilangkan dengan memanfaatkan kemampuan/aset seseorang untuk mengemudikan taksi online. Dengan menggabungkan aset yang tidak produktif dan permintaan konsumen maka, sharing economy dapat menghasilkan nilai bagi aset tersebut. Nilai tersebut ialah upah yang konsumen bersedia bayar untuk memanfaatkan aset tersebut.

Sharing economy memanfaatkan teknologi smartphone untuk menghubungkan aset yang tidak produktif dengan konsumen yang bersedia membayar untuk menggunakan aset yang tidak produktif tersebut. Sharing economy memanfaatkan teknologi guna mengurangi biaya transaksi antara pemilik aset yang tidak produktif dengan konsumen yang bersedia membayar.

Sharing economy menciptakan cara baru untuk mengelola bisnis. Sharing economy mengubah pola kegiatan bisnis dari membeli aset baru menjadi penyewaan aset yang tidak produktif. Penyewaan aset menguntungkan pihak pelaku bisnis dan pemilik aset. Penyewaan aset mengurangi pengeluaran dan biaya transaksi pelaku bisnis. Penyewaan aset meningkatkan produktifitas aset tersebut dan mengirimkan pendapatan bagi pemilik aset. TNC menggunakan teori sharing economy ini untuk membuka bisnis jasa taksi online dan ojek online.

Gojek, Grab, dan Uber merupakan TNC yang menerapkan sharing economy.

Di Amerika, sharing economy tidak hanya digunakan dalam bisnis jasa transportasi seperti Uber, Lyft, dan sidecar. Namun sharing economy juga digunakan dalam jenis bisnis yang berbeda seperti Capital Bikeshare yaitu jasa yang memungkinkan seseorang atau konsumen untuk dapat meminjam dan mengendarai sepeda dari lokasi konsumen tersebut berada menuju titik lokasi pemberhentian. Kemudian, HomeAway dan VRBO yaitu jasa yang mengizinkan pemilik rumah atau kamar untuk digunakan atau disewakan kepada konsumen yang membutuhkan. HomeAway dan VRBO dikenal sebagai penyedia jasa rumah online.

Bagi pengemudi TNC, bergabung kedalam salah satu perusahaan TNC berguna untuk mendapatkan kelancaran pendapatan, baik sebagai pekerja penuh waktu atau sebagai pelengkap dari pekerjaan lain. Menurut Hall et al (2015), faktor yang mendorong seseorang untuk mendaftar bekerja kepada salah satu perusahaan TNC ialah fleksibilitas pekerjaan.18 Pengemudi TNC bekerja pada waktu yang mereka inginkan. Fleksibilitas pekerjaan tersebut dikarenakan perusahaan TNC menerapkan kerjasama sharing economy kepada pengemudinya.

TNC bersaing secara langsung dengan jasa transportasi lainnya.

Kemunculan TNC merespon jasa transportasi lainnya agar meningkatkan kualitas pelayanannya guna dapat bertahan dalam persaingan. Sehingga, setiap jasa transportasi umum berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas pelayanannya seperti kenyamanan, kendaran yang baru, dan lain lain.

18 Hall JV et al. 2015. An Analysis Of The Labor Market For Uber’s Driver-Partner In The United States. [diunduh 2017 Januari 18].

https://irs.princeton.edu/sites/irs/files/An%20Analysis%20of%20the%20Labor%20Market%20for

%20Uber%E2%80%99s%20Driver-Partners%20in%20the%20United%20States%20587.pdf

(27)

Persaingan pelayanan ini akan menguntungkan konsumen. Konsumen akan mendapatkan pelayanan dengan kualitas yang baik ketika menggunakan jasa transportasi umum. Kedatangan TNC menambah pilihan penggunaan jasa transportasi umum bagi konsumen. Sehingga, kepuasan konsumen akan meningkat dengan adanya penambahan pilihan tersebut. Berdasarkan uraian diatas, jelas bahwa sharing economy mengakibatkan peningkatan persaingan dalam jasa transportasi umum.

Ride Sharing

Transportation Network Companies (TNC) menerapkan sharing economy dalam operasional bisnis. Namun, TNC juga menerapkan ride sharing dalam operasional bisnisnya. Sharing economy dan ride sharing adalah teori yang digunakan dalam operasional bisnis TNC untuk membentuk platform bisnis TNC.

Mishalani et al (2011) telah membuat definisi ride sharing yaitu sebagai berikut:19

“A single, or recurring rideshare trip with no fixed schedule, organized on a one- time basis, with matching of participants occurring as little as a few minutes before departure or as far in advance as the evening before a trip is scheduled to take place.”

Ride sharing ialah sebuah perjalanan tunggal atau berulang dengan jadwal yang tidak tetap, yang diselenggarakan dalam satu waktu, dengan pengkonfirmasian perjalanan beberapa menit sebelum keberangkatan atau jauh sebelum perjalanan dijadwalkan. TNC di Indonesia yaitu Gojek, Grab Indonesia dan Uber berasal dari konsep ride sharing ini. Untuk menjalankan ride sharing, dalam pengoperasiannya didukung oleh teknologi. Teknologi yang mendukung ride sharing harus memiliki beberapa fitur yaitu:

1. Smartphone.

Aplikasi TNC hanya bisa digunakan pada alat komunikasi yang canggih.

2. Konektivitas Jaringan yang Konstan.

Membutuhkan konektivitas yang terus terhubung dengan jaringan sehingga memudahkan dalam melakukan penjemputan konsumen dan permintaan perjalanan.

3. Global Positioning System (GPS).

GPS mendukung layanan TNC sehingga konsumen tidak perlu mendaftarkan lokasi penjemputan mereka karena GPS yang tersedia dalam layanan TNC mengetahui dimana posisi mereka berada. Hal ini mengurangi waktu dan biaya transaksi yang dikeluarkan konsumen.

4. Penyimpanan Data Konsumen.

Penyimpanan data konsumen berfungsi untuk menyimpan profil konsumen dan catatan perjalanannya.

5. Penyimpanan Data Pengemudi.

Penyimpanan data pengemudi berfungsi untuk seperti nomor kendaraan dan foto.

19 Mishalani et al. 2011. “Real-Time” Ridesharing- The Oppurtunities and Challenges of Utilizing Mobile Phone Technology to Improve Rideshare Services. [diunduh 2016 Desember 24].

http://ridesharechoices.scripts.mit.edu/home/wp-

content/papers/AAmey_11.4161_TRB2011_RealTimeRides_Ver1.pdf

(28)

6. Terintegrasi dengan Jaringan Sosial.

Digunakan untuk pemasaran layanan TNC sehingga menarik banyak konsumen dan juga mitra. Kecendrungan bagi setiap individu untuk membagikan kisah perjalanannya kepada orang lain melalui media sosial hal ini bisa dimanfaatkan sebagai strategi pemasaran.

7. Evaluasi Pengemudi.

Memungkinkan konsumen untuk mengevaluasi pengemudi sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada konsumen.

8. Transaksi Keuangan Otomatis.

Memungkinkan transaksi keuangan yang otomatis antara konsumen dan pengemudi. Sehingga dapat memberikan transparansi harga kepada konsumen.

9. Imbalan Tambahan (Bonus) yang Terhubung kepada Pengemudi.

TNC menyediakan bonus kepada pengemudi berdasarkan tingkat loyalitas, produktifitas, dan pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Dengan adanya bonus diharapkan para pengemudi dapat meningkatkan kualitas kerjanya. Selain itu, bonus juga akan menarik orang lain agar mau bekerja kepada TNC sebagai pengemudi.

TNC yang berkembang di Indonesia bukan hanya layanan taksi/mobil online namun juga layanan ojek online. Walaupun ojek online berbeda dengan taksi/mobil online dalam fasilitas kendaraan yang digunakan namun, ojek online memiliki konsep yang sama dengan yang diterapkan oleh taksi/mobil online.

TNC menyediakan akses ke aplikasi ojek online untuk permintaan pemesanan secara online. Hal ini dapat mengganti pertumbuhan kendaraan di rumah dan menyediakan kendaraan umum untuk kebutuhan bisnis dan hiburan.

TNC memiliki tujuan yang berbeda yaitu selain berorientasi pada profit namun juga terdapat misi perubahan lingkungan dan sosial yang lebih baik.

TNC menjadi alternatif untuk kepemilikan kendaraan pribadi. TNC memungkinkan bagi mereka yang tidak bisa mengemudi untuk melakukan perjalanan dengan biaya penyewaan kendaraan yang lebih murah. TNC memberikan pilihan untuk perjalanan yang tidak dapat diakses oleh angkutan umum. Dampak adanya TNC menurut Regidor et al (2016) ialah:20

1. Mengurangi kepemilikan kendaraan.

2. Mengurangi kendaraan di jalan.

3. Mengurangi emisi.

4. Meningkatkan penumpang angkutan umum.

5. Memungkinkan orang yang tidak memiliki kendaraan untuk sampai ke tempat-tempat yang belum mereka kunjungi.

6. Menghemat biaya pembangunan.

7. Mengurangi kemacetan.

8. Mengurangi pemakaian sumber energi yang berguna untuk manufaktur kendaraan.

20 Regidor JRF et al. 2016. Op. cit.

(29)

9. Menghemat pengeluaran konsumen.

10. Memberikan kenyamanan selama perjalanan kepada konsumen/masyarakat.

Perluasan Kesempatan Kerja Tenaga Kerja

Angkatan kerja menurut Rusli dalam Ningsih (2007) merupakan konsep yang memperlihatkan economically active population, dan yang tidak termasuk angkatan kerja ialah mereka yang tergolong non-economically active population.21 Angkatan kerja ini berbeda dengan penduduk usia kerja, karena tidak semua penduduk usia kerja tergolong dalam angkatan kerja. Konsep dan definisi ketenagakerjaan menurut Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Bogor adalah sebagai berikut:22

1. Penduduk Usia Kerja.

Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas.

2. Angkatan Kerja.

Angkatan kerja mencakup penduduk usia kerja yang kegiatan utamanya bekerja atau mencari pekerjaan. Sedangkan bukan angkatan kerja mencakup penduduk usia kerja yang kegiatan utamanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan melakukan kegiatan lainnya.

3. Angkatan Kerja yang Bekerja.

Angkatan kerja yang bekerja adalah angkatan kerja yang melakukan kegiatan ekonomi (dengan maksud untuk memperoleh uang atau pendapatan) atau membantu melakukan kegiatan ekonomi paling sedikit satu jam tidak terputus selama seminggu sebelum survei (pengumpulan data).

4. Pengangguran Terbuka.

Pengangguran terbuka adalah angkatan kerja yang tidak bekerja dan secara aktif sedang mencari pekerjaan. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyatakan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun orang lain.23 Pekerja atau buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.24

Kesempatan Kerja dan Permintaan Tenaga kerja

Menurut Tambunan (2001) kesempatan kerja adalah banyaknya orang yang dapat terserap untuk bekerja pada suatu perusahaan atau suatu instansi, kesempatan kerja ini akan menampung semua tenaga kerja yang tersedia apabila

21 Ningsih ES. 2007. Dampak Pembangunan Pusat Perbelanjaan Modern Terhadap Penyerapan dan Pengurangan Tenaga Kerja di kota Bogor [skripsi]. Bogor (ID): IPB.

22 Kantor Tenaga Kerja dan Sosial. 2003. Perencanaan Tenaga Kerja Daerah (PTKD) Kota Bogor. Bogor (ID): Kantor Tenaga Kerja dan Sosial Kota Bogor. hlm 7

23 Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2003. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Jakarta (ID): Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Pasal 1 ayat 2.

24 Ibid. Pasal 1 ayat 3.

(30)

lapangan pekerjaan yang tersedia mencukupi atau seimbang dengan banyaknya tenaga kerja yang tersedia.25

Kesempatan kerja berkaitan dengan permintaan tenaga kerja, semakin tinggi permintaan tenaga kerja oleh perusahaan/instansi maka semakin tinggi juga kesempatan kerja yang ada, begitu juga sebaliknya yaitu semakin rendah permintaan tenaga kerja maka semakin rendah juga kesempatan kerja yang ada.

Dalam penelitian ini, kesempatan kerja yang dipelajari ialah kesempatan kerja yang ditimbulkan oleh adanya kehadiran TNC ojek online di kota Bogor.

Teori permintaan tenaga kerja adalah teori yang menjelaskan seberapa banyak suatu perusahaan akan mempekerjakan tenaga kerja dengan berbagai tingkat upah pada suatu periode tertentu.26 Permintaan atas tenaga kerja berbeda dengan permintaan konsumen terhadap barang dan jasa. Orang membeli barang/jasa karena barang/jasa tersebut memberikan kegunaan kepada pembeli.

Bagi pengusaha memperkerjakan seseorang bertujuan untuk membantu memproduksi barang atau jasa untuk dijual kepada konsumen. Maka, pertambahan permintaan pengusaha terhadap tenagakerja tergantung dari pertambahan permintaan masyarakat terhadap barang yang diproduksinya. Oleh karena itu, menurut Simanjuntak (1998) permintaan akan tenagakerja merupakan permintaan turunan.27

Fungsi permintaan tenagakerja biasanya didasarkan kepada teori neoklasik, dimana dalam ekonomi pasar diasumsikan bahwa seorang pengusaha tidak dapat memengaruhi harga (price taker). Dalam hal memaksimalkan laba, pengusaha hanya dapat mengatur berapa jumlah karyawan yang dapat dipekerjakan. Fungsi permintaan perusahaan akan tenagakerja didasarkan pada:

1. Tambahan hasil marjinal yaitu tambahan hasil (output) yang diperoleh pengusaha dengan penambahan seorang pekerja. Tambahan hasil tersebut dinamakan tambahan hasil marjinal atau marjinal physical product dari tenagakerja . 2. Penerimaan marjinal yaitu jumlah uang yang akan diperoleh pengusaha dengan tambahan hasil marjinal tersebut. Jumlah uang ini dinamakan penerimaan marjinal atau marjinal revenue . Penerimaan marjinal disini merupakan besarnya tambahan hasil marjinal dikalikan dengan harga per unit, sehingga

…(1)

3. Biaya marjinal yaitu jumlah biaya yang dikeluarkan pengusaha dengan mempekerjakan tambahan seorang karyawan, dengan kata lain upah karyawan tersebut. Apabila tambahan penerimaan marjinal lebih besar dari biaya marjinal, maka memperkerjakan orang tersebut akan menambah keuntungan pengusaha.

25 Tambunan, Tulus TH.2001. Transformasi Ekonomi di Indonesia. Jakarta (ID): Salemba Empat.

26 Noviza R. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Secara Regional di Provinsi Sumatera Barat (Periode Tahun 2009-2013) [skripsi]. Bogor (ID): IPB.

27 Simanjuntak PJ. 1998. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): LPFEUI

(31)

Sehingga, menurut Simanjuntak (1998) pengusaha akan terus menambah jumlah karyawan selama lebih besar dari tingkat upah .28

Peningkatan permintaan pengusaha terhadap tenagakerja tergantung dari pertambahan permintaan masyarakat terhadap barang yang dikonsumsinya.

Semakin tinggi permintaan masyarakat akan barang-barang yang dihasilkan oleh sektor industri/jasa, maka jumlah tenagakerja yang diminta oleh suatu perusahaan akan semakin meningkat dengan asumsi tingkat upah tetap, hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.29

Sumber: Bellante et al. (1990)

Gambar 1. Permintaan Tenaga Kerja dengan Tingkat Upah Tetap Keterangan:

= Value Marginal Physical Product of Labor (Nilai Pertambahan Hasil Marjinal Tenaga Kerja)

= Harga jual barang per unit = Permintaan Tenaga Kerja = Upah

= Tenaga Kerja

Peningkatan jumlah tenaga kerja oleh perusahaan tidak dilakukan untuk jangka pendek, walaupun permintaan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan tinggi. Dalam jangka pendek, perusahaan akan lebih mengoptimalkan jumlah tenaga kerja yang ada dengan penambahan jam kerja atau penggunaan mekanisasi, sedangkan dalam jangka panjang, kenaikan jumlah permintaan masyarakat akan direspon oleh perusahaan dengan menambah jumlah tenagakerja yang dipekerjakan.

Hal ini berarti terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja baru. Suatu perusahaan akan melakukan penyesuaian penggunaan tenaga kerja tergantung dari tingkat upahnya. Jika mengalami penurunan, maka perusahaan akan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Suatu perusahaan akan melakukan penyesuaian penggunaan tenaga kerja tergantung dari tingkat upahnya.

Jika w mengalami penurunan, maka perusahaan akan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Penurunan tingkat upah ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.30

28 Ibid.

29 Bellante D et al. 1990. Ekonomi Ketenagakerjaan. Jakarta (ID): LPFEUI.

30 Ibid.

(32)

Sumber: Bellante et al. (1990)

Gambar 2. Permintaan Tenaga Kerja dengan Tingkat Upah Menurun.

Penyerapan tenaga kerja diturunkan dari fungsi produksi suatu aktivitas ekonomi. Produksi merupakan transformasi dari input atau masukan (faktor produksi) ke dalam output atau keluaran. Jika diasumsikan bahwa suatu proses produksi hanya menggunakan dua jenis faktor produksi yaitu tenaga kerja dan modal , maka produksinya adalah:

, )…(2)

sedangkan persamaan keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan menurut model Neoklasik adalah sebagai berikut:

= – …(3) di mana:

= …(4)

Dalam menganalisis penentuan penyerapan tenagakerja, diasumsikan bahwa hanya ada dua input yang digunakan, yaitu modal dan tenaga kerja . Tenaga kerja diukur dengan tingkat upah yang diberikan kepada pekerja sedangkan untuk modal diukur dengan tingkat suku bunga .

…(5)

dengan mensubstitusi persamaan (1), (3), (4) ke persamaan (2) maka diperoleh:

– …(6)

…(7) …(8)

[ ] …(9) [ ] …(10)

di mana:

= Permintaan tenaga kerja = Upah tenaga kerja

= Harga jual barang per unit = Kapital (Investasi),

(33)

= Tingkat suku bunga = Output (PDRB).

Semua variabel tersebut di atas diukur pada waktu tertentu.

Elastisitas Tenaga Kerja

Pengukuran besarnya tingkat kesempatan kerja sebagai dampak adanya ojek online dilakukan dengan menghitung elastisitas tenaga kerja. Elastisitas tenaga kerja didefinisikan sebagai persentase perubahan permintaan akan tenaga kerja sehubungan dengan perubahan satu persen pada TNC ojek online. Nilai elastisitas yang diperoleh menunjukkan hubungan antara dampak ojek online dengan permintaan tenaga kerja. Apabila nilai elastisitas lebih besar dari satu ( , berarti laju permintaan tenaga kerja lebih besar dari laju pertumbuhan ojek online sehingga kesempatan kerja menjadi bertambah.

Elastisitas tenaga kerja menunjukkan penyerapan tenaga kerja yang terjadi karena adanya perbedaan laju pertumbuhan TNC ojek online dengan laju pertumbuhan permintaan tenaga kerja pengemudi ojek online di kota Bogor.

Besar kecilnya elastisitas permintaan tenaga kerja tergantung dari pendapatan yang diterima pengemudi ojek online dan persaingan antar TNC ojek online.

Perubahan pendapatan dalam suatu sektor perekonomian akan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja. Namun, besarnya perubahan pendapatan secara sektoral tidak selalu diikuti oleh perubahan yang sama pada penyerapan tenaga kerja yang terjadi. Hubungan antara pertumbuhan pendapatan tersebut dengan penyerapan tenaga kerja dinyatakan dengan elastisitas permintaan tenaga kerja.

Koefisien Korelasi Rank Spearman

Untuk memperkuat analisis hubungan antara dampak ojek online dengan kesempatan kerja, maka dilakukan perhitungan Rank Spearman. Perhitungan Rank Spearman dilakukan untuk melihat kuat atau tidak hubungan antara pertumbuhan TNC ojek online dengan permintaan tenaga kerja. Walpole (1995) menyatakan bahwa korelasi Rank Spearman merupakan suatu ukuran non- parametrik bagi hubungan antara dua peubah.31 Dengan demikian koefisien korelasi Rank Spearman adalah suatu alat analisis untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara dua variabel ekonomi. Hasil estimasi koefisien korelasi Rank Spearman dapat menunjukkan pengaruh dari suatu aktivitas ekonomi terhadap aktivitas ekonomi lainnya.

Penelitian-Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu diperoleh dari beberapa sumber sebagai referensi yang relevan dengan Transportation Network Company (TNC) dan tenaga kerja. Penelitian-penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 3.

31 Walpole RE. 1995. Pengantar Statistika. Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm 451.

(34)

Tabel 3. Penelitian-penelitian terdahulu.

No. Peneliti/Judul Metode Kesimpulan

1. Ngo (2015) Transportation Network

Companies and The Ridesourcing Industry.32

1. Studi literatur.

2. Studi kebijakan.

3. Wawancara.

4. Analisis pengaduan konsumen.

Terjadi mobilitas tenaga kerja pengemudi taksi.

Dari 8500 pengemudi taksi konvensional di San Francisco Amerika, terdapat 3000 lebih pengemudi yang

kemudian pindah bekerja untuk mengemudi di salah satu TNC.

2. Regidor et al.

(2016) Comparative Analysis of Transportation Network Companies (TNC’s) and Conventional Taxi Services in Metro Manila.33

1. Metode Survei.

Indikator kinerja yang digunakan dalam analisis ialah:

1. Kecepatan perjalanan dan waktu tunggu.

2. Ketersediaan kendaraan.

3. Biaya penumpang.

4. Kualitas layanan.

Pertama, Uber dan TNC lainnya di Metro Manila menerapkan konsep sharing economy yang membuat TNC di Metro Manila lebih murah dibandingkan dengan taksi tradisional.

Kedua, prinsip sharing economy yang dimiliki TNC adalah strategi alternatif untuk kepemilikan mobil pribadi kemudian menjadi alternatif lain dalam menikmati layanan taksi.

Ketiga dampak yang ditimbulkan dari car sharing antara lain ialah:

1. Mengurangi

kepemilikan kendaraan;

2. Mengurangi kendaraan wisata; 3. Mengurangi emisi; 4. Meningkatkan penumpang angkutan

32 Ngo V. 2015. Transportation Network Companies And The Ridesourcing Industry: A Review Of Impact And Emerging Regulatory Frameworks For Uber. [diunduh 2016 Desember 12].

https://open.library.ubc.ca/cIRcle/collections/42591/items/1.0220795

33 Regidor JRF et al. 2016. Comparative Analysis of Transportation Network Companies (TNC’s) and Conventional Taxi Services in Metro Manila. Transportation Science Society of the Philippines [internet]; 2016 Agustus 8; Quezon City, Philippines. Quezon (PHL). [diunduh 2016 Desember 12]. http://ncts.upd.edu.ph/tssp/wp-content/uploads/2016/08/Paronda-et-al.pdf

(35)

umum; 5. Mengurangi pengeluaran rumah tangga.

Keempat, Uber dan GrabCar di Metro Manila tidak melakukan prinsip ride sharing namun melakukan pelayanan yang sama degan taksi konvensional yaitu layanan premium yang permintaan

perjalanannya telah ditentukan sebelumnya.

3. Wang (2015) The Economic Impact of Transportation Network

Companies on the Taxi Industry.34

1. Studi literatur.

Indikator kinerja yang digunakan dalam analisis ialah:

1. Waktu tunggu.

2. Ketersediaan kendaraan.

3. Biaya penumpang.

4. Kualitas layanan.

Menurut Wang (2015), dengan berkembangnya Transportation Network Companies (TNC) di Las Vegas Amerika, telah meningkatkan angkatan kerja yang bekerja dari 7,314 menjadi 9,019 orang.

Penelitian peneliti memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Regidor et al. (2016), Ngo (2015), dan Wang (2015) yaitu Transportation Network Companies (TNC) yang peneliti analisis ialah ojek online. Perbedaan penelitian yang dilakukan antara Regidor et al. (2016) dengan peneliti ialah jika Regidor et al. (2016) meneliti perbandingan antara TNC yaitu taksi online dengan taksi konvensional, sedangkan penelitian yang peneliti lakukan ialah membandingkan ojek online yang berada di kota Bogor dengan Angkutan kota atau yang lebih dikenal dengan angkot.

Indikator kinerja yang digunakan dalam membandingkan ojek online dengan angkot ialah: Pertama, kecepatan perjalanan masing-masing TNC yang ditinjau berdasarkan pada kecepatan rata-rata kendaraan dari tempat penjemputan konsumen hingga ke tujuan, hal ini juga dikenal sebagai observasi waktu perjalanan. Kedua, keunggulan yang mengacu pada rata-rata waktu menunggu.

Ketiga, beban penumpang yang mengacu pada ongkos/biaya perjalanan. Keempat, kualitas layanan yang mengacu pada tingkat keselamatan.

34 Wang A. 2015. The Economic Impact Of Transportation Network Companies On The Taxi Industry. [diunduh 2016 Desember 12].

http://scholarship.claremont.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1648&context=scripps_theses

(36)

Penelitian peneliti juga memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ngo (2015) dan Wang (2015) yaitu metode analisis data yang peneliti gunakan untuk melihat dampak ojek online terhadap pengentasan pengangguran ialah dengan menghitung Elastisitas Tenaga Kerja. Kemudian, peneliti melakukan perhitungan Rank Spearman untuk melihat kuat atau tidak hubungan antara dampak ojek online terhadap permintaan tenaga kerja.

Selanjutnya, untuk melihat faktor yang mendorong terjadinya mobilitas tenaga kerja yaitu banyaknya pekerja yang beralih profesi menjadi pengemudi ojek online, maka peneliti akan menganalisis kesejahteraan yang diterima tenaga kerja setelah menjadi pengemudi ojek online dengan menghitung dan membandingkan pendapatan yang diterima sebelum dan sesudah menjadi pengemudi ojek online.

Pendapatan yang diterima sebelum menjadi pengemudi ojek online ialah penerimaan total yang diterima pada pekerjaan sebelumnya atau dalam keadaan menganggur dikurangi biaya total. Pendapatan dari ojek online ialah penerimaan yang diterima dari penumpang ditambah bonus yang diperoleh dari perusahaan TNC kemudian dikurangi biaya total.

(37)

Gambar 3. Kerangka Pemikiran.

Perkembangan Information and Communication Technology (ICT)

Kemajuan Information and Communication Technology (ICT) digunakan untuk menerapkan sharing economy dan ride sharing sehingga terbentuk sebuah platform bisnis Transportation Network

Companies (TNC)

TNC membuka jasa ojek online karena ojek online lebih terjangkau diakses oleh masyarakat Indonesia (kelas menengah hingga bawah)

Sistem ojek online mempermudah transaksi dan perjalanan. Ojek online lebih murah dibandingkan ojek konvensional dan lebih efektif digunakan daripada Angkutan

Kota (Angkot) ketika kemacetan.

Meningkatkan mobilitas tenaga kerja. Banyak

pekerja yang beralih profesi menjadi pengemudi ojek online

Ojek online membuka lapangan pekerjaan

Ojek online meningkatkan kesejahteraan tenaga

kerja. Karena pendapatan yang lebih

tinggi dibandingkan pekerjaan sebelumnya

Ojek online berpengaruh terhadap pengentasan

pengangguran Peningkatan permintaan ojek online meningkatkan

permintaan tenaga kerja pengemudi ojek online.

Konsumen mengalami perubahan preferensi.

Konsumen lebih memilih ojek online dibandingkan angkutan

umum (konvensional).

Sehingga, Angkutan umum (konvensional) kalah bersaing

dengan ojek online.

Referensi

Dokumen terkait

kerja sambilan bagi mereka yang telah memiliki pekerjaan, karena waktu bekerja yang fleksibel serta kemudahan pendaftaran membuat masyarakat banyak yang tergiur

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keluhan fisik pada pengendara ojek online di Kota Banyuwangi berdasarkan indikator usia, jam kerja dan jam istirahat,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keluhan fisik pada pengendara ojek online di Kota Banyuwangi berdasarkan indikator usia, jam kerja dan jam istirahat, Jarak tempuh harian,

Hasil menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan p value 0,009, masa kerja 0,016 dan usia 0,006 dengan stress kerja pada pengemudi ojek online di Kota Banjarbaru

Supriandi 35 Th 9 Jam SMA Hal-hal yang mempengaruhi Beban Kerja Mental pada Driver Ojek Online di Kota Medan Beban Kerja Berikut hasil wawancara peneliti dengan ketujuh

KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan yang diperoleh dari hasil penelitian, peneliti memperoleh kesimpulan terkait dengan mengelola aplikasi dan pendapatan ojek online terhadap

Dokumen ini membahas tentang kejadian kecelakaan ojek online yang mengakibatkan kematian dan luka serius di Kota

Dari tabel 4.5 di atas dapat dilihat bagaimana perbedaan jumlah pendapatan penarik ojek sebelum dan sesudah adanya transportasi online, bahwa sebelum adanya transportasi online jumlah