• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL LABORATORIUM STATISTIK I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL LABORATORIUM STATISTIK I"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

1

MODUL

LABORATORIUM STATISTIK I

Oleh :

Agus Budi Purwanto, S.Kom, MM

STIE PELITA NUSANTARA

2007

(2)

2

BAHAN AJAR LABORATORIUM STATISTIK I

MODUL

LABORATORIUM STATISTIK I

Tujuan Instruksional Umum (TIU)

- Dapat menyelesaikan deskriptif statistik dengan menggunakan MS. Excel dan SPSS

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

1. Memahami rumus Distribusi Frekwensi, Tendensi Pusat dan Dispersi 2. Menggunakan MS.Excel dan SPSS untuk Distribusi Frekwensi, Tendensi

Pusat dan Dispersi.

3. Merancang Olah Data Statistik untuk alat bantu penelitian.

PENDAHULUAN

Mata Kuliah Statistik adalah Mata Kuliah Dasar Keahlian Alat (MKDKA) yang sangat penting untuk semua bidang ilmu termasuk ilmu ekonomi dan sosial. Statistik berguna sebagai alat bantu untuk menganalisis data penelitian. Dalam kehidupan sehari – hari kita juga banyak berhubungan dengan data – data statistik seperti di tv, koran, majalah dll. Dewasa ini perkembangan komputer demikian pesat dan merambah seluruh aspek kehidupan manusia terutama kehidupan akademik perguruan tinggi. Sangat relevan jika Laboratorium Statistik menjadi kebutuhan utama mahasiswa perguruan tinggi untuk mengatasi penghitungan rumus – rumus yang rumit dari data – data yang sangat banyak.

Penggunaan teknologi komputer membantu didalam analisis statistik, yaitu perhitungan yang lebih akurat dari pada penghitungan manual. Saat ini terdapat banyak sekali progam pengolahan data untuk analisis statistik yang dibuat secara khusus oleh perusahaan pengembang software seperti SPSS, Minitab, Statsoft dan SAS. Penerapan penghitungan dalam laboratorium statistik ini yaitu menggunakan program yg sangat familiar dan sering digunakan yaitu aplikasi MS. ExcelTM (Program Paket MS. OfficeTM) dan aplikasi SPSSTM.

Untuk menghitung nilai Statistik Deskriptif menggunakan program MS.Excel, anda harus memasukkan data dengan membuat struktur data berupa kolom yang sudah diberi dengan nama Label atau judul kolom tertentu (misal : no, nilai dll). Kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan fasilitas yang ada pada MS.Exel yaitu perintah Function dan Data Analysis. Fasilitas Function digunakan untuk mencari satu per satu hasil dari statistik deskriptif . Sedangkan Data Analysis digunakan untuk mencari hasil statistik deskriptif secara keseluruhan. Dari data yang telah dimasukkan akan disusun juga Tabel

Distribusi Frekwensi dan Grafik. Teknik pembuatan tabel distribusi frekwensi

telah dijelaskan pada perkuliahan teori yaitu dengan mencari range, klas, interval, tabulasi dll. Sedangkan untuk menampilkan grafik akan digunakan fasilitas Graph.

(3)

3

Untuk menghitung statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS, anda harus memasukkan data pada sheet Data View, yang sebelumnya sudah diberi

Label pada sheet Variabel View. Kemudian data tersebut diolah dengan

menggunakan menu Analyze lalu tekan menu Descriptive Statistics. Fasilitas ini digunakan untuk mencari hasil statistik deskriptif secara keseluruhan.

Praktek Laboratorium I Statistik ini akan dilakukan secara bertahap, sehingga diharapkan mahasiswa dapat memahami penyelesaian rumus – rumus statistik dengan bantuan program komputer. Dalam praktek laboratorium, mahasiswa diminta mengikuti langkah – langkah yang ada dalam buku panduan ini.

(4)

4

LABORATORIUM I

DISTRIBUSI FREKWENSI, TENDENSI PUSAT DAN

UKURAN DISPERSI dengan MS-EXCEL

A. MENU FUNCTION ( fx )

1. Perhatikan terlebih dahulu contoh data untuk latihan 1. 2. Nyalakan komputer dan klik MS.Excel

3. Masukkan format data dan format hasil. Format data dan format hasil harus sama dengan yang ada di panduan. Semua kolom perhitungan format hasil masih kosong.

4. Format data : No, Nilai

Format hasil : Clas, Tab, Distribusi Frekwensi, Tendensi Pusat, Dispersi, Tabel Distribusi Frekwensi, Grafik Poligon Frekwensi dan Grafik Histogram.

5. Lakukan Data Short / pengurutan data (jika data belum urut) - Klik menu Data, pilih Short, akan muncul kotak dialog Short

- Pada kolom Short by masukkan : NILAI, kemudian klik Ascending - Klik tombol Option, akan muncul kotak dialog Short Options - Pada kolom First key short order masukkan : NORMAL - Pada kolom Orientation klik Short top to bottom

(5)

5

6. Isilah kolom Value pada DISTRIBUSI FREKWENSI dengan cara sbb : ◘ FREQUENCY = + (no data terakhir)

◘ MAX = - Tempatkan kursor pada kolom value - Klik botton Function,

- Muncul kotak dialog Insert Function

- Pada kolom Select a category, klik Statistical - Pada kolom Select function, klik MAX

- Muncul kotak dialog Function Arguments

- Klik kolom Number 1 kemudian lakukan blok data - Perhatikan hasil perhitungan pada Formula

Result - Klik Ok

◘ MIN = - Tempatkan kursor pada kolom value - Klik botton Function,

- Muncul kotak dialog Insert Function

- Pada kolom Select a category, klik Statistical - Pada kolom Select function, klik MIN

- Muncul kotak dialog Function Arguments

- Klik kolom Number 1 kemudian lakukan blok data - Perhatikan hasil perhitungan pada Formula

Result - Klik Ok

(6)

6

◘ RANGE : - Tempatkan kursor pada kolom value

- Klik “=” , kemudian geser ke kolom value MAX - Klik “ – “, kemudian geser ke kolom value MIN

- Tekan Enter

◘ CLAS : - Tempatkan kursor pada kolom value

- Klik “= 1+(3.3 *LOG(N))” , N adalah jml data. - Tekan Enter

◘ INTERVAL : - Tempatkan kursor pada kolom value

- Klik “= ” , kemudian geser ke kolom value RANGE.

- Klik “ / ” , kemudian geser ke ke kolom value CLAS

7. Isilah kolom Value pada TENDENSI PUSAT dengan cara sbb : ◘ MEAN = - Tempatkan kursor pada kolom value

- Klik botton Function,

- Muncul kotak dialog Insert Function

- Pada kolom Select a category, klik Statistical - Pada kolom Select function, klik AVERAGE - Muncul kotak dialog Function Arguments

- Klik kolom Number 1 kemudian lakukan blok data - Perhatikan hasil perhitungan pada Formula

Result - Klik Ok

◘ GEOMETRIC MEAN = - Tempatkan kursor pada kolom value - Klik botton Function,

- Muncul kotak dialog Insert Function

- Pada kolom Select a category, klik Statistical - Pada kolom Select function, klik GEOMEAN - Muncul kotak dialog Function Arguments

(7)

7

- Klik kolom Number 1 kemudian lakukan blok data - Perhatikan hasil perhitungan pada Formula

Result - Klik Ok

◘ HARMONIC MEAN=

- Tempatkan kursor pada kolom value - Klik botton Function,

- Muncul kotak dialog Insert Function

- Pada kolom Select a category, klik Statistical - Pada kolom Select function, klik HARMEAN - Muncul kotak dialog Function Arguments

- Klik kolom Number 1 kemudian lakukan blok data - Perhatikan hasil perhitungan pada Formula

Result - Klik Ok

◘ MEDIAN = - Tempatkan kursor pada kolom value - Klik botton Function,

- Muncul kotak dialog Insert Function

- Pada kolom Select a category, klik Statistical - Pada kolom Select function, klik MEDIAN - Muncul kotak dialog Function Arguments

(8)

8

- Perhatikan hasil perhitungan pada Formula

Result - Klik Ok

◘ MODUS = - Tempatkan kursor pada kolom value - Klik botton Function,

- Muncul kotak dialog Insert Function

- Pada kolom Select a category, klik Statistical - Pada kolom Select function, klik MODE - Muncul kotak dialog Function Arguments

- Klik kolom Number 1 kemudian lakukan blok data - Perhatikan hasil perhitungan pada Formula

Result - Klik Ok

◘ QUARTIL 1 = - Tempatkan kursor pada kolom value - Klik botton Function,

- Muncul kotak dialog Insert Function

- Pada kolom Select a category, klik Statistical - Pada kolom Select function, klik QUARTILE - Muncul kotak dialog Function Arguments

(9)

9

- Klik kolom Quart kemudian masukkan angka 1 - Perhatikan hasil perhitungan pada Formula

Result - Klik Ok

◘ QUARTIL 3 = - Tempatkan kursor pada kolom value - Klik botton Function,

- Muncul kotak dialog Insert Function

- Pada kolom Select a category, klik Statistical - Pada kolom Select function, klik QUARTILE - Muncul kotak dialog Function Arguments

- Klik kolom Array kemudian lakukan blok data - Klik kolom Quart kemudian masukkan angka 3 - Perhatikan hasil perhitungan pada Formula

Result - Klik Ok

8. Isilah kolom Value pada DISPERSI dengan cara sbb : ◘ JANGKAUAN ANTAR QUARTIL =

- Tempatkan kursor pada kolom value

- Klik “=”, kemudian geser ke kolom value QUARTIL 3 - Klik “ – “, kemudian geser ke kolom value QUARTIL 1

(10)

10

◘ JANGKAUAN SEMI QUARTIL =

- Tempatkan kursor pada kolom value - Klik “= 0,5 * value JANGKAUAN ANTAR KWARTIL”

- Tekan Enter

◘ PAGAR DALAM =

- Tempatkan kursor pada kolom value

- Klik “= value QUARTIL 1 – ( 0,5 * value JANGKAUAN SEMI QUARTIL )”

- Tekan Enter

◘ PAGAR LUAR =

- Tempatkan kursor pada kolom value

- Klik “= value QUARTIL 3 + ( 0,5 * value JANGKAUAN SEMI QUARTIL )”

- Tekan Enter

◘ VARIANS = - Tempatkan kursor pada kolom value - Klik botton Function,

- Muncul kotak dialog Insert Function

- Pada kolom Select a category, klik Statistical - Pada kolom Select function, klik VAR

- Muncul kotak dialog Function Arguments

- Klik kolom Number 1 kemudian lakukan blok data - Perhatikan hasil perhitungan pada Formula

Result - Klik Ok

◘ STANDAR DEVIASI =

- Tempatkan kursor pada kolom value - Klik botton Function,

- Muncul kotak dialog Insert Function

- Pada kolom Select a category, klik Statistical - Pada kolom Select function, klik STDEV

(11)

11

- Muncul kotak dialog Function Arguments

- Klik kolom Number 1 kemudian lakukan blok data - Perhatikan hasil perhitungan pada Formula

Result - Klik Ok

◘ KOEFISIEN VARIASI =

- Tempatkan kursor pada kolom value

- Klik “= (value STANDAR DEV / value MEAN) * 100 “

- Tekan Enter

◘ VARIASI JANGKAUAN =

- Tempatkan kursor pada kolom value

- Klik “= (value RANGE / value MEAN) * 100 “

- Tekan Enter

◘ VARIASI QUARTIL=

- Tempatkan kursor pada kolom value

- Klik “= (value QUARTIL 3 − value QUARTIL 1) / (value QUARTIL 3 + value QUARTIL 1) * 100 “

- Tekan Enter

◘ SKEWNESS = - Tempatkan kursor pada kolom value - Klik botton Function,

- Muncul kotak dialog Insert Function

- Pada kolom Select a category, klik Statistical - Pada kolom Select function, klik SKEW - Muncul kotak dialog Function Arguments

- Klik kolom Number 1 kemudian lakukan blok data - Perhatikan hasil perhitungan pada Formula

Result - Klik Ok

(12)

12

Kemencengan Kurva

- SKEW = 3 : “simetris”

- SKEW > 0 : “menceng kanan / positif” - KURT < 3 : “menceng kiri / negatif”

◘ KURTOSIS = - Tempatkan kursor pada kolom value - Klik botton Function,

- Muncul kotak dialog Insert Function

- Pada kolom Select a category, klik Statistical - Pada kolom Select function, klik KURT

- Muncul kotak dialog Function Arguments

- Klik kolom Number 1 kemudian lakukan blok data - Perhatikan hasil perhitungan pada Formula

Result - Klik Ok

Keruncingan Kurva

- KURT < 3 : “Platikurtik / datar” - KURT > 3 : “Leptokurtik / tinggi”

- KURT = 3 : “Mesokurtik / tdk terlalu tinggi”

9. Isilah Tabel Distribusi Frekwensi dengan cara sbb :

◘ CLAS : isilah dengan huruf romawi sebanyak jumlah kelas yg sdh dihitung pada kolom value CLAS.

(13)

13

◘ INTERVAL : - interval terdiri dari 2 kolom

- isilah CLAS I kolom 1 dengan data terkecil

- isilah CLAS I kolom 2 dengan rumus = (kolom 1 + PANJANG INTERVAL – 1)

- isilah CLAS II kolom 1 dengan rumus = (kolom 1 + PANJANG INTERVAL).

- lakukan perintah copy untuk mengisi kolom interval selanjutnya.

◘ M : - isilah dengan rumus = (kolom 1 + kolom 2) / 2 - lakukan perintah copy untuk mengisi kolom M

selanjutnya.

◘ M (string) : - isilah dengan memberi tanda petik „ didepan value M

◘ FREKWENSI: - sebelum mengisi kolom ini terlebih dahulu harus diisi kolom CLAS dan TAB pada Tabel Data , untuk melakukan penghitungan tabulasi secara semi otomatis.

- untuk kolom CLAS diisi dengan kelas – kelas yg bersesuaian dengan batas kelas pada kolom INTERVAL.

- untuk kolom TAB diisi dengan angka 1, 2, 3 dst, yang bersesuaian dengan batas kelas pada kolom INTERVAL.

- kemudian isilah kolom FREKWENSI dengan angka yang tertera pada batas atas kelas yang bersangkutan.

10. Membuat grafik POLIGON FREKWENSI dan HISTOGRAM dengan cara sbb :

◘ POLIGON = - Klik botton Chart, atau klik menu Insert lalu klik

Chart

- Muncul kotak dialog Chart Wizard Step 1

- Pada kolom Chart type, klik Line

- Pada kolom Chart sub type, klik Line with markers display, kemudian klik Next.

(14)

14

- Muncul kotak dialog Chart Wizard Step 2

- Klik kolom Data range kemudian lakukan blokdata.

- Blok data yaitu M (String) + FREKEWENSI - Pada kolom Series in klik Columns kemudian

- Klik Next

- Muncul kotak dialog Chart Wizard Step 3

- Isilah : Chart title dengan judul grafik

Category (X) axis dengan nama kategori data Value (Y) axis dengan nama jumlah data

- Klik Finish

(15)

15

◘ HISTOGRAM = - Klik botton Chart, atau klik menu Insert lalu klik

Chart

- Muncul kotak dialog Chart Wizard Step 1

- Pada kolom Chart type, klik Column

- Pada kolom Chart sub type, klik Clustered Column, kemudian klik Next.

- Muncul kotak dialog Chart Wizard Step 2

- Klik kolom Data range kemudian lakukan blok data.

- Blok data yaitu CLAS + FREKEWENSI

- Pada kolom Series in klik Columns kemudian

(16)

16

- Muncul kotak dialog Chart Wizard Step 3 - Isilah : Chart title dengan judul grafik

Category (X) axis dengan nama kategori data Value (Y) axis dengan nama jumlah data

- Klik Finish

- Kemudian atur posisi dan besar kecilnya grafik.

B. STATISTIK DESKRIPTIVE DENGAN MENU DATA ANALYSIS ► DESCRIPTIVE STATISTICS

1. Klik menu Tool, kemudian klik Data Analysis 2. Muncul kotak dialog Data Analysis

3. Pada kolom Analysis Tool, pilih dan klik Descriptive Statistics 4. Klik Ok

(17)

17

5. Muncul kotak dialog Descriptive Statistic

6. Klik kolom Input Range, kemudian lakukan blok data 7. Pada kolom Group By, pilih Columns

8. Mark pada Label in First Row

9. Klik kolom Output Range, kemudian tempatkan kursor pada sel tertentu untuk tampilan hasil Descriptive Statistic.

10. Mark pada Summary Statistics dan Confidence level for mean 11. Klik Ok Output : NILAI Mean 76.1 Standard Error 1.563504 Median 80 Mode 78 Standard Deviation 15.63504

(18)

18

Sample Variance 244.4545 Kurtosis -0.05859 Skewness -0.75226 Range 70 Minimum 40 Maximum 110 Sum 7610 Count 100 Largest(1) 110 Smallest(1) 40 Confidence Level(95.0%) 3.102332 ► HISTOGRAM

1. Klik menu Tool, kemudian klik Data Analysis 2. Muncul kotak dialog Data Analysis

3. Pada kolom Analysis Tool, pilih dan klik Histogram kemudian klik Ok 4. Klik Input Range, kemudian lakukan blok data

5. Klik Bin Range, kemudian lakukan blok data pada kolom INTERVAL 6. Mark pada Label

7. Klik kolom Output Range, kemudian tempatkan kursor pada sel tertentu untuk tampilan hasil Histogram.

8. Mark pada Chart Output, kemudian klik Ok, dan lihat hasil outputnya

Output : Bin Frequency 48 10 57 5 66 9 75 9 84 33 93 27 102 6 111 1 More 0

(19)

19

Histogram 0 5 10 15 20 25 30 35 48 57 66 75 84 93 102 111 More Bin

Fr

eq

ue

nc

y

Frequency

(20)
(21)
(22)
(23)

23

(24)
(25)
(26)
(27)

27

DISTRIBUSI FREKWENSI DENGAN DATA ANALYSIS

DESKRIPTIF STATISTIK Column1 Mean 76.1 Standard Error 1.563504223 Median 80 Mode 78 Standard Deviation 15.63504223 Sample Variance 244.4545455 Kurtosis -0.058588101 Skewness -0.752255599 Range 70 Minimum 40 Maximum 110 Sum 7610 Count 100 Largest(1) 110 Smallest(1) 40 Confidence Level(95.0%) 3.102331502 DISTRIBUSI FREKWENSI Bin Frequency 48 10 57 5 66 9 75 9 84 33 93 27 102 6 111 1 More 0

(28)
(29)

29

LABORATORIUM II

ANGKA INDEKS

A. INDEKS

Adalah suatu angka yang menunjukkan perubahan didalam nilai suatu variabel atau nilai – nilai sekumpulan variabel yang berhubungan satu sama lain.

B. MACAM INDEKS

1. Composite Indeks Number Rumus :

∑Pn

I = x 100%

∑Pn

2. Simple Average of Relatives Method Rumus :

∑(Pn/Po x 100) I =

N

3. Laspeyres (Base Year Method) Rumus : IL = 100 . . x Qo Po Qo Pn

4. Paasche (GivenYear Method) Rumus : IP = 100 . . x Qn Po Qn Pn

5. Idiil Fisher Rumus : IF = IL . IP

(30)

30

6. Marshal – Edge Worth Rumus : IME = 100 ) ( ) ( x Qn Qo Po Qn Qo Pn

  7. Gabungan Rumus : I = ½ ( IL + IP )

C. INDEKS HARGA SAHAM

Adalah merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga – harga saham di Bursa Efek.

Macam – macam Indeks Harga Saham : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Menggunaikan semua saham yang tercatat di bursa efek sebagai penghitungan indeks.

2. Indeks Sektoral

Menggunakan semua saham yang termasuk dalam sektor – sektor tertentu seperti Sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasan dan Kimia, Aneka Industri, Industri Barang Konsumsi, Properti dan Real Estate, Transportasi dan Infrastruktur, Keuangan, Perdagangan Jasa dan Investasi dll.

3. Indeks LQ 45

Menggunakan 45 saham yang terpilih setelah melalui beberapa macam seleksi. 4. Jakarta Islamic Indeks (JII)

Menggunakan 30 saham yang termasuk dalam kriteria syariah dan termasuk saham yang likuid.

5. Indeks Individual

Indeks harga masing – masing saham terhadap harga dasarnya.

D. INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN

Merupakan indikator umum yang mencerminkan pergerakan harga keseluruhan saham yang tercatat di bursa efek. Sebagai penetapan Periode Dasar adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan nilai dasar = 100.

Rumus :

Jumlah Saham Tercatat x Harga Pasar Terakhir IHSG =

(31)

31

E. INDEKS HARGA SAHAM SEKTORAL

Merupakan indikator khusus yang mencerminkan pergerakan harga saham yang meliputi 10 sektoral atau dalam pengelompokan JASICA (Jakarta Exchange Industrial Classification). Perhitungan Harga Dasar masing – masing sektor didasarkan pada nilai / kurs tanggal 28 Desember 1995.

Rumus :

Jumlah Saham Sektoral x Harga Pasar Terakhir IHSG =

Jumlah Saham Sektoral x Harga Dasar

F. INDEKS LQ45

Merupakan indikator khusus yang mencerminkan pergerakan harga saham yang meliputi 45 saham dengan liquiditas (LiQuid) tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain likuiditas, seleksi atas saham – saham tersebut mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Perhitungan Harga Dasar Indeks LQ45 adalah 100 pada tanggal 13 Juli 1994.

Rumus :

Jumlah Saham LQ45 x Harga Pasar Terakhir IHSG =

Jumlah Saham LQ45 x Harga Dasar

G. INDEKS JII (Jakarta Islamic Indeks)

Merupakan indikator khusus yang mencerminkan pergerakan harga saham yang meliputi 30 saham yang dipilih dari saham – saham yang sesuai dengan Syariah Islam yang melibatkan Dewan Pengawas Syariah PT. Danareksa Investment Management sebagai pengawas dan penentu JII.. Perhitungan Harga Dasar Indeks JII adalah 100 pada tanggal 1 Januari 1995.

Rumus :

Jumlah Saham JII x Harga Pasar Terakhir IHSG =

Jumlah Saham JII x Harga Dasar

H. INDEKS INDIVIDUAL

Merupakan indikator yang mencerminkan pergerakan harga satu saham tertentu. Indeks Harga Saham = 100 pada saat saham pertama kali dicatatkan / diperdagangkan di Bursa

Rumus :

Jumlah Saham Individual x Harga Pasar Terakhir IHSG =

(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)

43

LABORATORIUM III

TIME SERIES

A. TIME SERIES

Adalah suatu grafik yang menunjukkan pergerakan sekumpulan data historis yang dapat digunakan untuk meramalkan atau memperkirakan pergerakan sekumpulan data dimasa yang akan datang.

B. JENIS – JENIS TIME SERIES a . Free Hand

Yaitu grafik pergerakan sekelompok data yang diperkirakan dengan menggunakan cara coba – coba. Grafik yang terbentuk tidak mengacu pada suatu teorema tetapi atas perkiraan bebas dari pembuat grafik.

Langkah – Langkah Free Hand :

1. Buat Grafik Sekelompok Data yang diinginkan dengan MS Excell 2. Cetak Grafik

3. Buat garis trend dengan perkiraan bebas.

b. Semi Average

Yaitu grafik pergerakan sekelompok data yang diperkirakan dengan menggunakan dasar penghitungan setengah rata – rata.

Rumus Dasar :

Yn = a + b (x)

Yn = Trend pada periode n a = Setengah rata – rata

b = Rata – rata kenaikan trend Langkah – Langkah Metode Semi Average :

1. Masukkan sekelompok data pada MS Excel 2. Bagilah data tersebut menjadi dua bagian 3. Cari jumlah data pergian / Semi Total

4. Cari rata – rata data perbagian / Setengah rata – rata (a) 5. Cari rata – rata kenaikan trend dengan rumus

Setengah rata2 I - Setengah rata2 II Rata – rata kenaikan trend (b) =

Setengah jumlah data

6. Tentukan Arbiter (x)

(44)

44

Trend (Y) = Setengah rata – rata (a) + Rata – rata kenaikan trend (b) x Arbiter (x) 8. Gambar Grafik Data dan Grafik Trend (menjadi 1 grafik).

9. Tentukan Forecasting dengan menambahkan arbiter sesuai dengan berapa tahun kedepan data yang akan diperkirkan hasilnya.

10. Tentukan Trend untuk Forecasting dengan mengcopy rumus pada MS Excell

11. Gambar Grafik Forecasting dengan warna yang berbeda..

c. Moving Average

Yaitu grafik trend yang diperkirakan dengan menggunakan dasar pergerakan rata –

rata data dengan akumulasi 3 data, 5 data, 7 data ....dst.

Langkah – Langkah Metode Moving Average : 1. Masukkan sekelompok data pada MS Excell 2. Buat kolom Forecast

3. Isi kolom Forekast dengan rumus :

= AVERAGE (Blok data kumulasi 3 atau 5 atau 7 ....dst) 4. Copykan rumus untuk baris berikutnya.

5. Gambar Grafik Data dan Grafik Trend

d. Eksponensial Smoothing

Yaitu grafik trend yang diperkirakan dengan menggunakan dasar dumping faktor yang telah ditentukan.

Langkah – Langkah Metode Eksponensial Smoothing : 1. Masukkan sekelompok data pada MS Excell 2. Buat kolom Forecast

3. Tentukan Dumping Faktor , misalnya = 0,3 4. Isi kolom Forekast dengan rumus :

= [ (1 – Dumping Faktor) x data sebelumnya ] + [ Dumping Faktror x Forecast Sebelumnya ].

5. Copykan rumus untuk baris berikutnya. 6. Gambar Grafik Data dan Grafik Trend

(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)

53

LABORATORIUM IV

DASAR – DASAR OPERASI SPSS 12

. A. MEMBANGUN DATA

Berikut ini adalah langkah langkah untuk membangun data : 1. Klik SPSS 12, akan muncul kotak dialog SPSS for windows.

Keterangan :

 Run the tutorial

Fasillitas dalam SPSS untuk melihat cara pengoperasian SPSS dalam bahasa inggris (digunakan jika anda ingin belajar lebih jauh tentang SPSS).

 Type data

Fasilitas dalam SPSS untuk membangun data berupa pendefinisian variabel (Variabel View) dan input data (Variabel View).

 Run in exiting Query

Fasilitas dalam SPSS untuk menjalankan file Query  Create new query using Database Wizard

Fasilitas dalam SPSS untuk membuat file Query dari beberapa database.  Open an existing data source

Fasilitas dalam SPSS untuk membuka file data yang sudah tersimpan di dalam disk.

 Open another type of file

Fasilitas dalam SPSS untuk membuka berbagai type data yang sudah tersimpan dalam disk.

(54)

54

2. Untuk membangun data pilih Type data lalu klik Ok. 3. Klik Variabel View, muncul window variabel view.

Keterangan :

 Name : nama singkat variabel data

 Type : jenis data misal : numeric, comma, dot, date, dollar, string dll

 Width : jumlah maksimal angka / charakter data yang diinputkan.

 Decimals : jumlah angka di belakang koma untuk jenis data numerik

 Label : nama panjang (lengkap) dari variabel data

 Values : value data

 Missing : pengaturan data hilang  Columns : lebar kolom data

 Align : pengaturan tata letak data - rata kanan (Right) - rata kiri (Left) - rata tengah (Center).  Measure : jenis data

- Scale : data yang memiliki skala atau memiliki ukuran misl : kg, cm - Ordinal : data yang menunjukkan tingkatan – tingkatan / berjenjang - Nominal : data yang merupakan tanda (tdk memiliki tingkatan dan

(55)

55

4. Masukkan variabel seperti contoh berikut ini :

(56)

56

5. Klik Data View, kemudian masukkan data seperti contoh berikut ini :

6. Simpan data diatas dengan cara klik File , kemudian Save. 7. Masukkan file dengan nama spsslatih1

B. MENGIMPOR DATA

Berikut ini adalah langkah langkah untuk mengimpor data :

1. Buka program MS-Excel, kemudian masukkan data seperti pada tabel diatas lalu simpan dengan nama exellatih1

2. Buka program SPSS, klik Open kemudian pilih Data

(57)

57

4. Cari folder dimana file excellatih1 terletak.

5. Klik Open, maka muncul jendela Opening Excel Data Source

(58)

58

C. MEMODIFIKASI DATA

1. Menyisipkan Data

Berikut ini langkah – langkah untuk menyisipkan data : 1. Buka file spsslatih1.sav , kemudian klik Data View

2. Tempatkan kursor pada baris dimana akan disisipkan data baru, misalnya pada

baris ke – 4

3. Klik Data, kemudian pilih Insert Cases. 4. Masukkan data baru pada baris ke – 4

5. Untuk menyisipan data lagi, lakukan langkah yang sama seperti diatas.

2. Menyisipkan Variabel

Berikut ini langkah – langkah untuk menyisipkan variabel : 1. Buka file spsslatih1.sav , kemudian klik Data View

2. Tempatkan kursor pada kolom dimana akan disisipkan variabel baru, misalnya pada kolom ke – 3

3. Klik Data, kemudian pilih Insert Variable

4. Klik Variabel View, kemudian beri nama variabel yang baru tersebut, misal

(59)

59

5. Masukkan data pada variabel yang baru tersebut.

6. Untuk menyisipan variabel lagi, lakukan langkah yang sama seperti diatas.

3. Menghapus Data

Berikut ini langkah – langkah untuk menghapus data: 1. Buka file spsslatih1.sav , kemudian klik Data View 2. Ada dua kategori untuk menghapus data :

a. menghapus area data

b. menghapus baris atau kolom data

Cara penghapusannya yaitu dengan mark (tandai) and clear (hapus)

3. Untuk menandai, anda dapat melakukan klik pada satu sel, baris atau kolom tertentu.

CONTOH : - tandai baris - 4

(60)

60

- tandai kolom penj03

- tandai kolom pen03 dan pen04

4. Setelah diblok, klik Edit kemudian pilih Clear, maka baris atau kolom yang diblok akan terhapus.

4. Mengurutkan Data (Sort Cases)

Mengurutkan data yaitu mengelompokkan data dengan memilih variabel tertentu (numerik) dan mengurutkannya baik secara urutan terbesar ke terkecil (descending) maupun urutan terkecil ke terbesar (ascending).

Berikut ini langkah – langkah untuk mengurutkan data : 1. Buka file spsslatih1.sav , kemudian klik Data View

2. Klik Data kemudian pilih Sort Cases sehingga muncul kotak dialog Sort

(61)

61

3. Masukkan variabel Wilayah dalam kolom Sort by. 4. Pilih Ascending pada kolom Sort Order.

5. Klik Ok

Hasil pengurutan data berdasarkan wilayah :

5. Menyeleksi Data (Select Cases)

Menyeleksi data yaitu mengelompokkan data dengan kriteria atau kondisi tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Berikut ini langkah – langkah untuk menyeleksi data : 1. Buka file spsslatih1.sav , kemudian klik Data View

2. Klik Data kemudian pilih Select Cases sehingga muncul kotak dialog Select

(62)

62

3. Pada kolom Select pilih if condition is satisfied lalu klik If 4. Muncul kotak dialog Select Cases : If

5. Misalnya kita akan menyeleksi data pada penj03 yang lebih besar dari 200, maka pilih penj03 lalu klik tanda panah sehingga penj03 masuk ke kolom sebelahnya. Kemudian klik “>” lalu ketik 200.

6. Klik Continue akan kembali ke kotak dialog Select Cases. 7. Klik Ok maka akan terlihat hasil sebagai berikut :

(63)

63

8. Pada tabel diatas terlihat ada penambahan kolom baru filter_$ yang berisi angka 1 = “selected” dan 0 = “not selected”.

9. Pada kolom nomor, data yang tidak terseleksi akan ditandai dengan “garis miring”.

10. Anda bisa menyeleksi data kembali dengan fungsi – fungsi yang ada.

6. Transformasi Data (Compute)

Transformasi data berguna untuk membuat variabel baru dimana variabel tersebut berhubungan dengan variabel yang sudah ada.

Berikut ini langkah – langkah untuk transformasi data :

1. Buka file spsslatih1.sav , kemudian klik Data View. Misalkan kita akan membuat variabel baru bernama totpenj, dimana totpenj = penj03 + penj04. 2. Klik Transform lalu pilih Compute, muncul kotak dialog Compute Variabel

(64)

64

3. Pada kolom Target Variabel masukkan nama variabel baru yang diinginkan misal totpenj.

4. Isi kolom Numeric Expression dengan metransformasikan variabel – variabel yang sudah ada dengan operasi matematika yang diinginkan. Contoh

penj03+penj04.

5. Klik Ok, akan terlihat hasil sebagai berikut :

11. Anda bisa mentransformasi data yang lain dengan menggunakan fungsi – fungsi yang ada.

Referensi

Dokumen terkait

Program Microsoft Project 2007 dalam Manajemen Sistem Informasi Kepegawaian secara sekilas kinerjanya dapat mempermudah seorang manajer dalam memsukkan

akibat pembebanan grafitasi dan gempa bumi [3], juga pemodelan struktur halfslab terhadap pembebanan momen dua arah pada struktur dermaga [5] maka penelitian ini

Peraturan pemerintah ini didesain untuk melindungi kon- sumen dengan jalan mengurangi produksi produk yang merusak lingkungan, mengubah perilaku kon- sumen dan industri

( independent ) dan angket kecerdasan spiritual siswa sebagai variabel terikatnya ( dependent ). Lebih jelasnya peneliti menyajikan dalam tabel dibawah ini..

Pemodelan VAR menggunakan data curah hujan yang diukur menggunakan raingauge pada 4 lokasi pengukuran yang berbeda dengan rentang jarak antara 400 m sampai 1550 m selama

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis pupuk Nitrogen (30 kg N/ha, 60 kg N/ha, dan 90 kg N/ha) tidak berpengaruh nyata terhadap variabel respon tinggi tanaman,

Petani rotan pada umumnya melakukan pemungutan dan pemanenan rotan dari hutan-hutan sekitar tempat tinggal (yang sudah diklaim menjadi milik sebagai bekas perladangan turun

Ketiga , Ketentuan yang mengatur mengenai ganti rugi atas informasi yang tidak benar atau menyesatkan telah didefinisikan sebagai wilayah hukum perdata. Padahal implikasi dari