• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. OAE MANUFAKTUR INDONESIA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. OAE MANUFAKTUR INDONESIA SKRIPSI"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. OAE

MANUFAKTUR INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjana (S1)

Diajukan Oleh:

NURUL INTAN FEBRIANI NIM : 111510945

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PELITA BANGSA

BEKASI – 2019

(2)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. OAE

MANUFAKTUR INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat penulisan Skripsi

Diajukan Oleh:

NURUL INTAN FEBRIANI NIM : 111510945

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PELITA BANGSA

BEKASI - 2019

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas rahmat dan ridho-Nya maka Skripsi yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Oae Manufaktur Indonesia” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada program sarjana – program Study Managemen Universitas Pelita Bangsa.

Penyelesaian tesis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1 Bapak Rahmat Hidayat.,SPd.,M.M, selaku pembimbing skripsi yang dengan sabar memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.

2 Ibu Yunita Ramadhani Ratnaningsih RDS.,S.E,MSc selaku Ka Prodi Manajemen Universitas Pelita Bangsa.

3 Ibu Preatmi Narastuti.,S.E.,M.M Dekan Fakultas Ekonomi bisnis Universitas pelita Bangsa.

4 Kepada pihak-pihak yang membantu

5 Citivas Akademika Universitas Pelita Bangsa.

6 Rekan-rekan mahasiswa program sarjana Universitas Pelita Bangsa.

7 Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan dan dorongan semangat

8 Pihak lain yang tidak dapat ditulis satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak keterbatasan pada susunan skripsi sehingga kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan penulisan laporan penelitian di kemudian hari. Namun demikian, penulis tetap berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi brbagai pihak yang berkepentingan.

Cikarang, 13 September 2019 Penulis

Nurul Intan Febriani

(7)

vii

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

ABSTRAK ...xiii

ABSTRCAK ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Penelitian Terdahulu ... 7

2.2 Landasan Teori ... 10

2.2.1 Pengertian Lingkungan Kerja ... 10

2.2.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja ... 11

2.2.1.2 Indikator-indikator lingkungan kerja ... 12

2.2.2 Pengertian Disiplin Kerja ... 13

2.2.2.1 Tujuan Disiplin Kerja ... 14

2.2.2.2 Indikator disiplin kerja ... 15

2.2.3 Pengertian Kinerja Karyawan ... 16

2.2.3.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan ... 16

2.2.3.2 Indikator Kinerja karyawan ... 17

2.2.3.3 Manfaat Penilaian Kinerja ... 18

2.3 Hipotesis ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22

(8)

viii

2.4 Jenis Penelitian ... 22

2.5 Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

2.6 Kerangka konsep ... 24

2.6.3 Desain Penelitian ... 24

2.7 Populasi dan Sampel ... 27

2.5. Teknik Pengumpulan Data ... 28

2.6. Metode Analisa Data ... 29

2.6.1. Uji Instrumen Penelitian ... 29

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 30

3.7 Pengujian Hipotesis ... 33

3.7.1 Uji Signifikan Parsial (Uji T) ... 33

3.8 Koefisien Determinasi Parsial ... 34

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN ... 35

2.8 Sejarah Obyek penelitian ... 35

2.8.3 Logo PT. Oae Manufaktur Indonesia ... 36

2.8.4 Arti logo PT. Oae Manufaktur ... 36

2.8.5 Visi dan Misi ... 37

2.8.6 Komitmen Perusahaan ... 37

2.8.7 Sasaran ... 38

2.8.8 Kebijakan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja ... 39

2.9 Struktur Organisasi PT Oae Manufacture ... 40

2.10 Kegiatan Opersional ... 45

BAB V HASIL PENELITIAN... 47

5.1 Analisis Data Penelitian ... 47

5.1.1 Karakteristik Responden ... 47

5.1.2 Uji Instrument Penelitian ... 48

5.1.3 Uji Asumsi Klasik ... 52

5.1.4 Pengujian Hipotesis ... 59

5.1.5 Uji Koefisien Determinasi Parsial ... 60

5.2 Pembahasan ... 61

BAB VI PENUTUP ... 64

(9)

ix

6.1 Kesimpulan ... 64 6.2 Saran ... 64 DAFTAR PUSTAKA ... 66

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Target dan Realisasi Produksi di PT. Oae Manufaktur Indonesia

Periode 2016 - 2018 ... 2

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan ... 23

Tabel 3.2 Definisi Oprasional Variabel ... 25

Tabel 5.1 Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 48

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 48

Tabel 5.4 Uji Validitas Lingkungan kerja (X1) ... 49

Tabel 5.5 Uji Validitas Disiplin Kerja ... 49

Tabel 5.6 Uji Validitas Kinerja karyawan... 50

Tabel 5.7 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 52

Tabel 5.8 Hasil Pengujian Multikolinieritas ... 53

Tabel 5.9 Hasil Uji Normalitas ... 56

Tabel 5.10 Hasil Uji Autokorelasi ... 58

Tabel 5.11 Hasil uji T... 59

Tabel 5.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial ... 61

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 kerangka konsep ... 24 Gambar 4.1 Logo PT. Oae Manufaktur Indonesia ... 36 Gambar 4. 2 Struktur Organisasi PT. Oae Manufaktur Indonesia ... 40 Gambar 4. 3 Struktur Organisasi PT. Oae Manufaktur Indonesia Bagian

Manufaktur ... 41 Gambar 5. 1 Hasil uji Heteroskedastisitas ... 54 Gambar 5. 2 Hasil Uji Normalitas Berbentuk Probability Plot ... 57

(12)

xii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... 68

Lampiran 2 Hasil Jawaban Kuesioner (X1) ... 72

Lampiran 3 Hasil Jawaban Kuesioner (X2) ... 73

Lampiran 4 Hasil Jawaban Kuesioner (Y) ... 75

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas Lingkungan kerja ... 77

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Disiplin Kerja ... 78

Lampiran 7 Hasil Uji Kinerja karyawan ... 79

Lampiran 8 Hasil Uji Reliabilitas ... 81

Lampiran 9 Hasil Uji Multikolinieritas ... 81

Lampiran 10 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 82

Lampiran 11 Hasil Uji Normalitas ... 82

Lampiran 12 Hasil Uji Autokorelasi ... 83

Lampiran 13 Hasil Uji T ... 84

Lampiran 14 Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial ... 84

Lampiran 15 Tabel R ... 85

Lampiran 16 Tabel T ... 86

Lampiran 17 Surat Keterangan Penelitian... 89

Lampiran 18 Penelitian Terdahalu ... 90

Daftar Riwayat Hidup... 93

(13)

xiii ABSTRAK

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. OAE MANUFAKTUR

INDONESIA Oleh

NURUL INTAN FEBRIANI NIM : 111510945

Era globalisasi sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang bermutu yang memiliki kualitas Dan memiliki daya saing yang tinggi. Kualitas dan kuantitas kinerja yang dicapai oleh karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti lingkungan kerja dan disiplin kerja. Dalam konteks ini berdasarkan hasil survei penulis bahwa adanya penurutan kinerja pada PT. Oae Manufaktur Indonesia yang dipengaruhi oleh lingkungan kerja dan disiplin kerja. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Oae Manufaktur Indonesia.

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Oae Manufaktur Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden sampel penelitian ini bersifat jenuh. untuk pengumpulan data meliputi observasi, penyebaran kuisioner dan studi kepustakaan. Metode analisis yang digunakan yaitu uji validitas, uji reabilitas, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis (uji t).

Penelitian yang diolah menggunakan program SPSS versi 22.0 for windows dalam uji t (parsial) menunjukan bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan karena memperoleh hasil t hitung 1.575 <

2.011 dan nilai sig 0.122 > 0.05 , dan disiplin kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan karena memperoleh hasil t hitung 4.812 >

2.011 dan nilai sig 0.00 < 0.05. dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan disiplin kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kata Kunci: lingkungan kerja, disiplin kerja, kinerja karyawan

(14)

xv

ABSTRCAK

EFFECT OF WORK ENVIRONMENT AND WORK DISCIPLINE ON EMPLOYEE PERFORMANCE PT. OAE MANUFACTURING OF

INDONESIA By

NURUL INTAN FEBRIANI NIM : 111510945

The era of globalization is highly needed qualified human resources who have quality and have high competitiveness. The quality and quantity of performance achieved by employees is influenced by several factors such as the work environment and work discipline. In this context based on the results of a survey of the authors that the performance of the PT. Oae Manufacturing Indonesia is influenced by the work environment and work discipline. the purpose of this study was to determine the effect of the work environment and work discipline on employee performance at PT. Oae Manufacturing Indonesia.

This type of research is quantitative. The sample in this study were employees of PT. Oae Manufacturing Indonesia with a total sample of 50 respondents of this study sample is saturated. for data collection including observation, distribution of questionnaires and study of literature. The analytical methods used are validity test, reliability test, classic assumption test, and hypothesis test (t test).

Research processed using the SPSS version 22.0 for windows program in the t test (partial) shows that the work environment has no effect on employee performance because it gets the results of t count 1.575 <2.011 and sig value 0.122> 0.05, and work discipline has a significant effect on employee performance because getting the results of t count 4,812> 2,011 and sig 0.00

<0.05. thus the authors conclude that the work environment has no effect on employee performance and work discipline has a significant effect on employee performance.

Keywords: work environment, work discipline, employee performance

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan suatu perusahaan tidak selalu di ukur dengan berapa besarnya keuntungan yang di dapatkan oleh perusahaan melainkan ada hal lain yang lebih penting yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) yang berada di dalam sebuah perusahaan.Saat ini dalam era globalisasi sangat dibutuhkan SDM yang bermutu yang memiliki kualitas karena keberhasilan perusahaan tidak luput dari kualitas sumber daya manusia atau karyawan yang ada di dalam perusahaan. Semakin baik kualitas karyawan suatu perusahaan maka semakin tinggi daya saing perusahaan tersebut terhadap perusahaan lainnya. Sumber daya manusia atau karyawan adalah aset yang berharga yang harus di perhatikan dan di bina dengan baik guna menghasilkan SDM atau karyawan yang kompeten dan memiliki daya saing yang tinggi. Kinerja perusahaan akan naik turun sejalan dengan kinerja karyawan perusahaan itu sendiri.Hal ini menunjukan ada hubungan yang positif antara karyawan dengan perusahaan.

Kualitas dan kuantitas kinerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya harus sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan perusahaan kepadanya. Hasil kerja yang dicapai nantinya akan memberikan umpan balik bagi orang itu sendiri untuk selalu aktif,

(16)

bertanggung dan melakukan kerja sama dengan baik Fenomena penurunan kinerja karyawan yang terlihat di PT. Oae Manufaktur Indonesia, berdasarkan data yang di peroleh dari PT. Manufaktur Indonesia, kinerja perusahaan mengalami penurunan yang dapat dilihat dari jumlah penjualan tahunan dalam 3 tahun terakhir dari tahun 2016 hingga tahun 2018.

Berikut adalah data target dan realisasi produksi tahunan PT. Manufaktur Indonesia periode tahun 2016-2018.

Tabel 1.1 Data Target dan Realisasi Produksi di PT. Oae Manufaktur Indonesia Periode 2016 - 2018

NO TAHUN TARGET REALISASI

1. 2016 195.000.000 185.000.000 2. 2017 195.000.000 193.000.000 3. 2018 195.000.000 175.000.000 Sumber: PT.Oae Manufacture.

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa kinerja PT. Oae Manufaktur Indonesia. Pencapaian produksi pada periode 2016-2017 cenderung mengalami kenaikan yang positif dari target produksi yang telah di targetkan oleh PT. Oae Manufaktur Indonesia hingga kemudian mengalami penurunan yang cukup mencolok pada periode tahun 2018. Hal ini menunjukan adanya penurunan kinerja karyawan yang berimbas pada menurunnya kinerja perusahaan.

(17)

Setiap perusahaan pasti menginginkan karyawannya memiliki tingkat kinerja yang baik. Baik buruknya kinerja karyawan sendiri di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti lingkungan kerja.

Hasil wawancaran dan observasi dengan Supervisor PT. Oae Manufaktur Indonesia pada tanggal 25 Maret 2019. Kondisi fisik perusahaan sangat berpengaruh dalam peningkatan kinerja karyawan seperti halnya kondisi tempat kerja yang tidak tertata dengan rapih serta sirkulasi udara atau pertukaran udara yang kurang begitu baik serta ukuran ruangan yang kurang luas mengakibatkan karyawan sering merasa terganggu dengan suasana yang kurang nyaman. Hal ini dinilai sebagai fakor penghambat dalam peningkatan kinerja karyawan.

Selain lingkungan kerja ada hal yang di anggap sangat berpengaruh dalam peningkatan kinerja karyawan adalah disiplin kerja.

Berdasarkan hasil observasi setiap harinya ada beberapa karyawan yang sering datang terlambat hal ini dibenarkan ibu Amel selaku Hrd PT.Oae Manufaktur Indonesia .Masalah disiplin kerja di PT. Oae Manufkctur Indonesia perlu diperhatikan karena pada dasarnya disiplin merupakan faktor terpenting dalam peningkatan kinerja karyawan. karyawan yang memiliki sikap disiplin yang tinggi akan mencermintan rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan perusahaan, bertanggung jawab atas tugas-tugas yang di berikan oleh perusahaan kepadanya. Penulis menilai bahwa Disiplin kerja juga merupakan faktor yang perlu di perhatikan oleh perusahaan, karena penerapan sikap disiplin tingkah laku dan perbuatan

(18)

karyawan yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik tertulis mapun tidak tertulis karyawan harus mematuhi peraturan yang ada didalam perusahaan tersebut guna mencapainnya kinerja yang baik untuk karyawan dan perusahaan.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Heny Sidanti (2016), yang berjudul “Pengaruh Lingkungan kerja, Disiplin kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negri Sipil di Sekertariat DPRD kabupaten Madiun” yang dipublikasikan pada Jurnal JIBEKA Vol.

9 No.1, Februari 2015:44-53.

Berdasarkan uraian penelitian diatas peneliti tertarik untuk meneliti Lingkungan Kerja (Work environment) Disiplin Kerja (work discipline) dan Kinerja karyawan (employee performance). Maka penulis menulis judul “PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. OAE MANUFAKTUR INDONESIA ”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka secara terperinci masalah yang akan di teliti adalah Pengaruh Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan selain itu disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dari masalah diatas dapat di peroleh rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan terhadap PT. Oae Manufaktur Indonesia?

(19)

2. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan terhadap PT. Oae Manufaktur Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan Permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh Lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.Oae Manufaktur Indonesia dan pengaruh dsiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Oae Manufaktur Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat bagi semua pihak yang bersangkutan antara lain sebagai berikut :

1. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini disarankan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi peneliti, serta dapat menambah wawasan dan pemahaman peneliti mengenai pengaruh Lingkungan Kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

2. Bagi pembaca

Hasil penelitian disarankan dapat dijadikan untuk menambah wawasan dan pemahaman baru mengenai pengaruh Lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

(20)

3. Bagi PT Oae Manufaktur Indonesia

Hasil penelitian disarankan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Lingkungan Kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

4. Bagi Program Studi

Hasil penelitian disarankan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk pihak-pihak yang bersangkutan dan memerlukan informasi mengenai pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan, khususnya bagi program studi manajemen.

(21)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang relevan dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam melihat pengaruh hubungan antra variabel indevenden dan variabel devenden yang memiliki kesamaan dalam penelitian yang kemudian dapat diajukan sebagai hipotesis.

1. Putu Agus Candra Mahardika, I Wayan Bagia, Ni Nyoman Yulianthini (2016). Melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada dinas sentra operasi terminal PT. Angkasa Putra II” yang dipublikasikan e-jurnal bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen Vol.4 Tahun 2016.,Kesimpulan dari penelitian ini bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifika terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan .

2. I Wayan Indra Putra, I Wayan Suwendra, I Wayan Bagia( 2016).

Melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh tingkat pendidikan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Hotel Amaravathy Resort” yang dipublikasikan dipublikasikan e-jurnal bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen Vol.4 Tahun 2016. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif dan

(22)

signifikan terhadap kinerja karyawan. Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

3. Lidya T. Rumengan dan Peggy A. Mekel. (2015). Melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh lingkungan kerja terhadp kinerja pegawai pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsrat Manado”. Yang dipublikasikan jurnal EMBA Vol.3 No.1 Maret 2015,Hal. 890-899. Kesimpulan dari penelitian ini dinyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada fakultas ekonomi dan bisnis Unsrat di Manado.

4. Heny Sidanti (2016), melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Lingkungan kerja, Disiplin kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negri Sipil di Sekertariat DPRD kabupaten Madiun” yang dipublikasikan pada Jurnal JIBEKA Vol. 9 No.1, Februari 2015:44-53, Kesimpulan dari penelitian ini bahwa Dsiplin kerja dan Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Terhadap Kinerja Pegawai Negri Sipil di Sekertariat DPRD kabupaten Madiun.

5. Azahraty (2018), melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan” (study kasus pada PT. Dana Tungga Utama Banjarmasin), yang dipublikasikan pada jurnal Ilmiah Manajemen Vol.2 No.1 2018, 1-11. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan PT. Dana Tungga Utama BanjarMasin.

(23)

6. Diah I. Suwondo (2015), melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, dan Kinerja Karyawan” yang dipublikasikan pada jurnal JMK, Vol 17 No.2,September 2015, 135- 144.kesimpulan dari penelitian ini hasil dari uji t dan uji f menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

7. Hendri Wijaya (2017), melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Lingkungan kerja Terhap Kinerja Pegawai Pada instansi Pemerintahan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin (Study kasus Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Musi Banyuasin). Yang dipublikasikan pada jurnal Vol,2 No.1 Edisi Februari 2017. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa berdasarkan dari kedua indikator variabel dinyatakan valid dan berpengaruh signifikan.

8. Meisy suwuh (2015), melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh gaya Kepemimpinan,Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan di Bank Sulut KPC Likupang”. Yang dipublikasikan pada jurnal EMBA Vol,3 No.4 Desember 2015. Kesimpulan penelitian ini menyatakan bahwa Pengaruh gaya Kepemimpinan,Motivasi dan Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan di Bank Sulut KPC Likupang.

9. Jeli Nata Liyas, Primadi R.(2017), Melakukan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Perkreditan Rakyat” yang dipublikasikan pada Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan Vol.2 No.1 Januari-Juni 2017. Kesimpulan penelitian ini

(24)

bahwa Disiplin Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Perkreditan Rakyat.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan kinerja karyawan karena lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap karyawan didalam menyelesaikan pekerjaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja organisasi (Heny Sidanti,2015). Lingkungan merupakan tempat dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat bekerja optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai.

Jika pegawai menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan bertahan ditempat kerjanya untuk melakukan aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan optimal prestasi kerja pegawai juga tinggi.

Lingkungan kerja adalah suasana kerja yang dapat menyenangkan, tingkat otoriter atasan karyawan dalam bekerja, tingkat sumber saran dalam kelompok, kesempatan untuk mengembangkan bakatnya, ketentraman dan ruang atau tempat dimana ia bekerja (Arianto,2013 dalam Nitisemito, 1991). Sedangkan menurut para ahli lain menyatakan bahwa lingkungan kerja adalah sebagai keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode

(25)

kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok (Amalia,2018 dalam Sedamayanti,2001)

Lingkungan kerja merupakan salah satu hal penting untuk mendukung jalannya proses pencapaian tujuan perusahaan, lingkungan kerja itu sendiri terdiri atas fisik dan non fisik yang melekat dengan pegawai sehingga tidak dapat dipisahkan dari usaha pengembangan karyawan ( Lidya T.Rumengan, Peggy, 2015). lingkungan kerja adalalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada disekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan ( Diah I.Suwondo,2015 dalam Sutrisno, 2009).

2.2.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja

Mangku negara (2006:15), menjelaskan bahwa secara garis besar , lingkungan kerja di pengaruhi oleh beberapa faktor fisik dan non fisik dimana faktof fisik berupa:

1. Kebersihan lingkungan, lingkungan yang bersih dapat menimbulkan perasaan yang nyaman dan senang sehingga dapat mempengaruhi semangat kerja seseorang.

2. Pertukaran udara, pertukaran udara yang baik akan menyehatkan badan dapat menimbulkan kesegaran, sehingga dapat meningkatkan semangat kerja seseorang.

(26)

3. Penerangan, penyediaan penerangan yang cukup tetapi tidak menyilaukan akan menjadikan suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan lebih teliti.

4. Temperatur, menurut hasil penelitian untuk tingkat temperatur akan memberikan pengaruh yang berbeda. Keadaan tersebut tidak mutlak berlaku pada setiap pegawai karena kemampuan beradaptasi tiap pegawai berbeda, tergantung didaerah bagaimana pegawai dapat hidup.

5. Kebisingan, kebisingan dalam sebuah ruangan harus dikurangi sebisa mungkin, hal ini dikarenakan kebisingan dapat kesehatan seseorang serta mengacau konsentrasi dalam bekerja.

2.2.1.2 Indikator-indikator lingkungan kerja

Menurut para ahli ada beberapa indikator-indikator dalam lingkungan kerja, berikut indikator-indikator lingkungan kerja menurut Nitisemito (1992):

1. Suasana kerja

Kondisi yang ada disekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Suasana kerja ini akan meliputi tempat kerja , fasilitas dan alat bantu pekerjaan kebersihan, pencahayaan, ketenangan termasuk juga hubungan kerjaantara hubungan antara orang-orang yang ada di tempat tersebut.

2. Hubungan dengan rekan kerja

Hubungan dengan rekan kerja harmonis dan tanpa ada saling intrik diantarasesama rekan kerja.salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

(27)

karyawan tetap tinggal dalam satu organisasi adanya hubungan yang harmonis dan kekeluargaan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan.

3. Tersedianya fasilitas kerja

Hal ini dimaksudkan bahwa perlalatan yang digunakan untuk mendukung kelancaran kerja lengkap/mutakhir. Tersedianya fasilitas kerja yang lengkap, walaupun tidak baru merupakan salah satu penunjang proses dalam bekerja.

2.2.2 Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin kerja merupakan sikap yang sangat di perlukan oleh setiap orang dalam usaha untuk meningkatkan kinerja guna mencapai tujuan perusahaan penerapan disiplin bagi karyawan diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan disamping itu perlu didukung lingkungan kerja yang baik yaitu lingkungan kerja yang dapat menunjang kelancaran keamanan keselamatan kebersihan dan kenyamanan dalam bekerja dan adanya fasilitas-fasilitas yang memadai sehingga pegawai merasa aman tenang dan senang dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan dan menjadi tanggung jawabnya(Heny Sidanti,2015)

Disiplin merupakan fungsi opratif manajemen sumber manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya (Azahraty,2018).Selain itu disiplin adalah prilaku seseorang yang seseuai dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan

(28)

peraturan dari organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis (edy sutrisno, 2016:89). Selain itu disiplin adalah kesediaan dan kesadaran karyawan untuk menaati perintah kedinasan yang diberikan oleh pimpinan , selalu menaati jam kerja , selalu memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan bidang tugasnya (sidanty, dalam Haryoto, 2002). Dari beberapa pendapat diatas maka penulis dapat memahami bahwa disiplin adalah sikap atau kesediaan seseorang untuk taat dan patuh terhadap aturan yang berlaku dalam suatu perusahaan, semakin disiplin karyawan maka semakin berdampak baik terhadap perusahaan tersebut.

2.2.2.1 Tujuan Disiplin Kerja

Tujuan disiplin kerja menurut Permatasari (2015) dalam Simamora (2006) yaitu :

1. Untuk memastikan perilaku karyawan konsisten sesuai dengan aturan perusahaan. Apabila sebuah aturan dilanggar maka efektivitas organisasi akan berkurang sampai tingkat tertentu, tergantung pada kerasnya pelanggaran. Perusahaan akan beruntung apabila penyusunan dan penerapan kebijakan disipliner efektif tanpa adanya disiplin yang sehat, efektivitas perusahaan akan sangat terbatas.

2. Untuk menumbuhkan atau mempertahankan rasa hormat dan saling percaya di antara atasan dan bawahannya. Pengenaan tindakan disiplin yang benar tidak hanya memperbaiki perilaku pegawai, tetapi juga akan meminimalkan masalah disipliner di masa yang akan datang melalui hubungan yang positif di antara atasanbawahan.

(29)

3. Tindakan disipliner dapat pula membantu karyawan supaya menjadi lebih produktif, dengan demikian menguntungkannya dalam jangka panjang.

4. Tindakan disipliner yang efektif dapat memacu individu karyawan untuk meningkatkan prestasi kerja (kinerja) yang pada akhirnya menghasilkan pencapaian bagi individu bersangkutan.

2.2.2.2 Indikator disiplin kerja

Adapun indikator disiplin kerja menurut Alfred R. Lateiner dalam Soedjono (2002:72) adalah:

1. Ketepatan waktu

Jika karyawan datang tepat waktu, pulang tepat waktu, serta karyawan dapat bersikap tertib, maka dapat dikatakan karyawan tersebut memiliki disiplin kerja yang baik.

2. Pemanfaatan sarana

Karyawan yang berhati-hati dalam menggunakan perlalatan perusahaan untuk menghidari terjadinya kerusakan pada alat perusahaan merupakan cerminan karyawan yang memiliki disiplin kerja yang baik.

3. Tanggung jawab yang tinggi

Karyawan yang selalu me yelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya sesuai dengan prosedur dan bertanggung jawab terhadap hasil kerjanya, dapat pula dikatakan memiliki disiplin kerja yang tinggi.

4. Ketaatan terhadap aturan

(30)

Karyawan yang memakai seragam sesuai aturan, menggunakan kartu tanda identitas, ijin apabila tidak masuk kerja, juga merupakan cerminan disiplin yang tinggi.

2.2.3 Pengertian Kinerja Karyawan

Istilah `kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Yudiningsih,2016 dalam Mangku negara,2001) . Dalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja mereka melalui sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerja.Kinerja karyawan merupakan suatu tindakan yang dilakukan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan- pekerjaan yang diberikan instansi perusahaan ( Hendry wijaya,2017).

Selain itu kinerja karyawan merupakan keadaan atau semangat yang dimiliki oleh seseorang karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya (Natalyas,2017 dalam Mangkunegara,2004).

2.2.3.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan

Mahmudi (2012:21) menyatakan bahwa kinerja merupakan suatu kontruk multi dimensional yang mencangkup banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah:

1. Faktor personal/individu, meliputi pengetahuan ,keterampilan, kemampuan, percaya diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu.

(31)

2. Faktor kepemimpinan, meliputi kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan menejer dan tim leader.

3. Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam suatu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim.

4. Faktor sistim, meliputi sistim kerja, fasilitas kerja atau insfratuktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi dan kultur kinerja dalam organisasi.

5. Faktor kontektual (situasional), meliputi tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal akan dicapai. Mampu memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja.

2.2.3.2 Indikator Kinerja karyawan

Indikator kinerja karyawan menurut Mathis dan jackson(2006:378) adalah sebagai berikut:

1. Kuantitas

Kuantitas kerja yang dapat diukur dari presepsi karyawan terhadap jumlah aktivitas yang ditugaskan beserta hasilnya.

2. Kualitas

(32)

Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.

3. Keandalan

Keandalan adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang diisyaratkan dengan supervisi minimum, dengan pelayanan benar, akurat dan tepat.

4. Kehadiran

Kehadiran adalah keyakinan kan masuk kerja setiap hari dan sesuai dengan jam kerja.

5. Kemampuan bekerja sama

Kemampuan bekerja sama adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu.

tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.

2.2.3.3 Manfaat Penilaian Kinerja

Adapun manfaat penilaian kinerja bagi organisasi menurut Rivai (2010) diantaranya :

(33)

1. Perbaikan Kinerja

Umpan balik pelaksanaan kerja yang bermanfaat bagi pegawai dalam bentuk kegiatan untuk meningkatkan atau memperbaiki kinerja pegawai.

2. Penyesuaian Kompensasi

Penilaian kinerja membantu pengambil keputusan dalam penyesuaian ganti rugi, menentukan siapa yang perlu dinaikkan upah, bonus atau kompensasi lainnya.

3. Keputusan Penempatan

Membantu dalam promosi, keputusan penempatan, perpindahan dan penurunan pangkat pada umumnya didasarkan pada masa lampau atau mengantisipasi kinerja.

4. Pelatihan Dan Pengembangan

Kinerja buruk mengindikasikan adanya suatu kebutuhan untuk latihan, demikian juga kinerja baik dapat mencerminkan adanya potensi yang belum digunakan dan harus dikembangkan.

5. Perencanaan Dan Pengembangan Karier

Umpan balik penilaian kinerja dapat digunakan sebagai panduan dalam perencanaan dan pengembangan karier karyawan.

2.3 Hipotesis

Berdasakan penelitian yang akan dilakukan, hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(34)

Hipotesis pertama: ditetapkan bahwa semakin baik lingkungan kerja akan berpengeruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Oae Manufacture, dimana hipotesa ini didukung oleh kajian teori dan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Kajian teori yang menyatakan bahwa Lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan menurut Diah I.Suwondo pada jurnal JMK, Vol 17,No 2, September 2015, 135-144. Yang menyatakan bahwa Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan.

2. Kajian teori yang menyatakan bahwa Lingkungan kerja berpengaruh kinerja karyawan menurut Lidya T. Rumengan, Peggy A. Mekel pada jurnal EMBA VoL.3 No 1, Maret 2015, Hal 890-899. Yang menyatakan bahwa Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan.

Hipotesis kedua: ditetapkan bahwa semakin banyak karyawan yang disiplin akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Oae Manufacture, dimana hipotesa ini didukung oleh kajian teori dan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Heny Sidanti 2015 dalam artikel yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai” yang telah di publikasikan pada jurnal JIBEKA Vol.9 No 1, Februari 2015:44- 53 yang menyatakan bahwa Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

2. Azhraty 2018 dalam artikel yang berjudul “Pengaruh Gaya kepemimpinan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan” yang telah di publikasikan pada jurnal ilmiah manajemen Vol.2 No.1 2018 1-11 yang

(35)

menyatakan bahwa Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Karyawan.

(36)

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kuantitatif karena di gunakan untuk meneliti populasi dan sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan istrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. (sugiyono, 14:2015 dalam anonim). Hal ini dilakukan untuk lebih mengetahui kinerja suatu perusahaan secara real.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dilakukannya penelitian adalah di PT. OAE MANUFACTURE di Jl.

Pasirandu Desa Sukasari Kec. Serang Baru. Waktu pelaksanaan pada bulan Maret s/d April 2019

(37)

Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan

No Uraian kegiatan

Periode Bulan sd 2018

Maret April Mei Juni Juli Agt Sept Okt

1 Observasi

2 Menyusun Proposal

3 Bimbingan Proposal

4 Bimbingan skripsi

5 Penelitian

6 Mengumpulkan Data 7 Menganalisis Data 8 Ujian Skripsi

(38)

3.3 Kerangka konsep

3.3.1 Desain Penelitian

(Nitisemito,1992):

H1 (Mathis,2006:378)

H2

( Alfred R. Lateiner dalam Soedjono,2002:72)

HI= XI → Y : Diah I.Suwondo pada jurnal JMK, Vol 17,No 2, September 2015.

H2 = X2 → Y: Henny Sidanty pada jurnal JIBEKA Vol.9 No 1, Februari 2015.

Hubungan dengan rekan kerja Suasana Kerja

Tersedianya

fasilitas kerja Kuantitas

Kualitas

Keandalan Kinerja

Karyawan

(Y) Kehadiran

Ketepatan waktu

Kemampuan bekerja sama Pemanfaatan

sarana

Tanggung jawab yang tinggi

Ketaatan terhadap aturan

Lingkungan Kerja (X1)

Displin Kerja (X2)

Gambar 3.1 kerangka konsep

(39)

25

Y = Sity Salbiyah, Budy Wahyu, Balance Vol.XIV No.2, Juli 2017

Tabel 3. 2 Definisi Operasional Variabel

Variabel Deskripsi Variabel Keterangan / Penjelasan atas Instrumen Variabel

X1 Lingkung an kerja (Nitisemi to,1992)

1. Suasana kerja

2. Hubungan dengan rekan kerja

3. Tersedianya fasilitas kerja

1. Kondisi yang ada disekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi

pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Suasana kerja ini akan meliputi tempat kerja , fasilitas dan alat bantu pekerjaan

kebersihan, pencahayaan,

ketenangan termasuk juga hubungan kerjaantara hubungan antara orang-orang yang ada di tempat tersebut.

2. Hubungan dengan rekan kerja harmonis dan tanpa ada saling intrik

diantarasesama rekan kerja.salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi karyawan tetap tinggal dalam satu organisasi adanya

hubungan yang harmonis dan kekeluargaan

merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan.

3. Hal ini dimaksudkan bahwa peralatan yang digunakan untuk mendukung kelancaran kerja lengkap atau

(40)

mutakhir. Tersedianya fasilitas yang lengkap walaupun tidak baru merupakan penunjang proses bekerja.

X2 Disiplin Kerja ( Alfred R.

Lateiner dalam Soedjono ,2002:72)

1. Ketepatan waktu

2. Pemanfaatan sarana

3. Tanggung jawab yang tinggi

4. Ketaatan terhadap aturan

1. Jika karyawan datang tepat waktu, pulang tepat waktu, serta karyawan dapat bersikap tertib, maka dapat dikatakan karyawan tersebut memiliki disiplin kerja yang baik.

2. Karyawan yang berhati- hati dalam menggunakan perlalatan perusahaan untuk menghidari terjadinya kerusakan pada alat perusahaan merupakan cerminan karyawan yang memiliki disiplin kerja yang baik.

3. Karyawan yang selalu me yelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya sesuai dengan prosedur dan bertanggung jawab terhadap hasil kerjanya, dapat pula dikatakan memiliki disiplin kerja yang tinggi.

4. Karyawan yang memakai seragam sesuai aturan, menggunakan kartu tanda identitas, ijin apabila tidak masuk kerja, juga merupakan cerminan disiplin yang tinggi.

(41)

Y Kinerja Karyawa n

(Mathis,2 006:378)

1. Kuantitas

2. Kualitas

3. Keandalan

4. Kehadiran

5. Kemampuan bekerja sama

1. Kuantitas kerja yang dapat diukur dari presepsi karyawan terhadap jumlah aktivitas yang ditugaskan beserta hasilnya.

2. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan

dan kemampuan

karyawan.

3. Keandalan adalah

kemampuan untuk

melakukan pekerjaan yang diisyaratkan dengan supervisi minimum, dengan pelayanan benar, akurat dan tepat.

4. Kehadiran adalah keyakinan kan masuk kerja setiap hari dan sesuai dengan jam kerja.

5. Kemampuan bekerja sama adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu.

.

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini

(42)

adalah seluruh karyawan pada PT.Oae Manufaktur, sebanyak 50 orang. Sampel dalam penelitian ini bersifat jenuh dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi penelitian yaitu pegawai pada PT. Oae Manufaktur berjumlah 50 orang.

2.5.Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi, mengobservasi/pengamatan yang dilakukan secara langsung di PT. Oae Manufaktur indonesia. sebagai obyek penelitian mengenai Kinerja karyawan.

2. Wawancara, wawancara dilakukan dengan tanya jawab kepada Personalia, supervisor dan Operator Produksi PT. Oae Manufaktur imdonesia. . Hal ini dilakukan untuk menggali, mengumpulkan, dan menemukan informasi yang dibutuhkan atau yang berhubungan dengan penelitian.

3. Data kuesioner, pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket kuesioner yang berisi tentang pernyataan mengenai lingkungan kerja, disiplin dan kinerja karyawan yang diberikan kepada 50 karyawan produksi dengan menggunakan skala penilaian responden 1-5, dimana skala 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan skala 5 (sangat setuju).

4. Studi Kepustakaan, dilakukan dengan cara mengumpulkan artikel- artikel, teori yang relevan, dan literatur lainnya yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

(43)

3.6 Metode Analisa Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif dilakukan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Menurut Dwi Priyatno (2016) mengemukakan bahwa kegiatan dalam analisa data adalah kegiatan menghitung data secara sitematis dan dapat dilakukan interpretasi.

Pengelolahan data statistik dalam penelitian ini dengan menggunakan aplikasi program komputer atau software statistical product and service solution (SPSS) for window untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan.

3.6.1 Uji Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan data primer. Data dikumpulkan dengan teknik kuisioner, yaitu dengan memberikan pernyataan tertulis kepada responden. Selanjutnya responden memberikan tanggapan atas pernyataan yang diberikan. Mengingat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian.

3.6.1.1 Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan suatu instrument dalam pengukuran,pengukuran validitas faktor dengan cara mengkorelasi antara skor faktor (penjumlahan item dalam satu faktor) dengan skor total faktor (total keseluruhan faktor), sedangkan pengukuran validitas item dengan

(44)

cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Hasil perhitungan korelasi akan dapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan menentukan suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam menentukan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan, biasanya digunakan uji signifikansi valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Teknik pengujian SPSS sering digunakan untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson) dan Corrected Item-Total Correlation.

3.6.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Untuk mengetahui reliabilitas kuisoner dapat menggunakan rumus Cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS.

Perhitungan uji reliabilitas dapat dikatakan valid jika memenuhi kriteria bahwa rhitung> rtabel 5%.

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah linier dan dapat dipergunakan (valid). Untuk mencari peramalan maka akan dilakukan pengujian asumsi multikolinieritas, heteroskedastisitas dan normalitas.

(45)

3.6.2.1 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen).

Apabila terjadikorelasi maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas adalah dengan menggunakan nilai Varience Inflation Factor (VIF) jika nilai VIFnya kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat multikolinieritas.

3.6.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya ketidaksamaan varians dari residual satupengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedstisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID .Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studentized.

(46)

3.6.2.3 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi kedua variabel (bebas maupun terikat) mempunyai distribusi normal atau setidaknya mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Untuk mengetahui ada tidaknya normalitas dapat dilakukan:

1. Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas

2. Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

3. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.6.3.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu suatu observasi dengan kesalahan pengganggu

(47)

yang lainnya.Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi autokorelasi dimana pengujian dilakukan

dengan melihat nilai Durbin-Watson hasil pengolahan data dibandingkan dengan nilai dl dan du pada Darbin-Watson tabel dengan kriteria sebagai berikut :

- 1.21 < DW < 1.65 = tidak dapat disimpulkan

- 2.35 < DW < 2.79 = tidak dapat disimpulkan - 1.65 < DW < 2.35 = tidak terjadi autokorelasi

- DW < 1.21 dan DW > 2.79 = terjadi autokorelasi 3.7 Pengujian Hipotesis

3.7.1 Uji Signifikan Parsial (Uji T)

Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel (independen) terhadap variabel terikat (dependen) secara parsial.

Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai t hitung dan nilai kritis sesuai dengan tingkat signifikan yang dugunakan yaitu 0,05.

Pengambilan keputusan didasarkan nilai probabilitas yang di dapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPSS 22. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1. Jika probabilitas > 0,05 maka variabel independen secara individu berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

(48)

2. Jika probabilitas < 0,05 maka variabel independen secara individu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

3. Nilai probabilitas dari uji t dapat dilihat dari hasil pengolahan program SPSS pada table coefficient kolom sig atau significance.

H1: Diterima apabila nilai sig. ≤ level signifikan (5%)

H2 : Diterima apabila nilai sig. ≤ level signifikan (5%).

3.8 Koefisien Determinasi Parsial

Koefisien Determinasi digunakan untuk menguji secara parsial data yaitu untuk mengetahui apakah variabel independen (Linkungan Kerja dan disiplin kerja) secara parsial mempengaruhi variabel dependen (kinerja karyawan).

(49)

35

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

4.1 Sejarah Obyek penelitian

PT. Oae Manufaktur Indonesia Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Manufaktur Indonesia dengan spesialisasi produk dari metal (besi) yang didirikan pada tanggal 2 maret 2015 beralamat di Jl. Kp Pasirandu RT 004 RW 002 Desa Sukasari Kecamatan Serang Baru Kabupaten Bekasi, Jawa Barat . Saat ini PT. Oae Manufaktur Indonesia yang terdiri dari proses laser cutting, bending (tekuk), welding (pengelasan), Turet punching, shearing, painting (pengecatan), stamping, machining, fabrikasi dan pembuatan Dies, Jig, Stamping dan Spare Part Componen. Pada awalnya PT.Oae Manufactur indonesia hanya memeliki tiga bagian produksi. Karena permintaan pasar yang terus meningkat maka dari tahun ketahun PT.Oae Manufaktur indonesia telah mengembangkan dan melengkpi fasilitas-fasilitas produksinya. Hingga saat ini PT.Oae manufaktur indonesia memiliki pabrik yang dilengkapi mesin-mesin terbaru. Komitmen terhadap kepercayaan pelanggan dan kinerja yang tinggi membuat perusahaan –perusahaan terkemuka didalam industri otomotif pada umumnya telah menaruh kepercayaan produk mereka untuk diproduksi di PT.Oae Manufaktur. Bukan hanya melayani industri otomotif tetapi juga melayani industri non otomotif. Dengan serttifikasi yang telah dicapai

(50)

PT.Oae Manufaktur indonesia memastikan dapat menjaga tingkat kualitas produknya dengan baik dan teruji untuk memberikan kepercayaan terhadap hasil produksinya .

4.1.1 Logo PT. Oae Manufaktur Indonesia

Gambar 4.1 Logo PT. Oae Manufaktur Indonesia

4.1.2 Arti logo PT. Oae Manufaktur 1. Warna hijau

Bermakna kehidupan kesegaran dan pembaharuan, dengan artian bahwa PT. Oae Manufaktur Indonesia Akan terus melakukan pembaharuan dan terus berinovasi

2. Pohon Kelapa

Bermakna kokoh kuat dan bermanfaat, dengan artian bahwa kuat dan kokoh disini dalam persaingan dalam perusahaan-perusahaan sejenis sangatlah kuat maka dari itu PT. Oae Manufaktur indonesia akan terus melakukan yang terbaik demi konsumen meski banyak pesaing-pesaing.

(51)

3. Bentuk Segitiga

Bentuk segitiga meruncing pada PT. Oae Manufaktur indonesia Bermakna petunjuk arah, untuk kesan yan timbul sebuah pencapaian atau tujuan.

4.1.3 Visi dan Misi

Visi PT. Oae Manufaktur indonesia adalah menjadi partner yang terbaik dalam memenuhi segala kebutuhan dengan mutu terbaik dengan mengedepankan kualitas barang dan pelayanan sehingga akan terwujudnya perusahaan yang berkualitas dan berkembang menuju pasar yang luas.

Untuk mewujudkan Visi, PT Oae Manufactur mempunyai Misi sebagai berikut :

1. Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan cara menjamin bahwa produk yang dihasilkan dapat memenuhi mutu yang dipersyaratkan.

2. Mengembangkan perusahaan secara berkala dan terus-menerus diperbaharui.

4.1.4 Komitmen Perusahaan

1. Tulus dan jujur dalam berusaha

2. Bekerja sama dalam memberikan kontribusi untuk wilayah dan pelanggan

3. Menggagas masa depan, merealisasikannya dengan pasti

4. Mengembangkan kemampuan untuk dapat dipercaya dan diandalkan

(52)

4.1.5 Sasaran

1. PT. Oae Manufaktur Indonesia selalu menuntut cost performance disetiap produk yang dihasilkan dn terus berusaha keras memberikan harga yang bersaing untuk mendapatkan kualitas pelanggan

2. PT. Oae Manufaktur Indonesia srlalu merencanakan proses produksi sebaik-baiknya untuk mencegah kekurangan barang produksi ataupun keterlambatan pengiriman.

3. Semua karyawan PT.Oae Manufaktur Indonesia selalu berusaha untuk belajar lebih keras dan merubah diri kearah yang lebih baik untuk menciptakan kebudayaan perusahaan yang unggul

4. Semua karyawan PT.Oae Manufaktur Indonesia selalu bersikap sopan, ramah berpakaian yang benar dan rapih serta selalu memberikan salam ke setiap orang.

5. PT. Oae Manufaktur Indonesiabertanggung jawab dan berusaha memperbaiki secara berkelanjutan performa keuangan dengan tujuan mencapai pengelolaan bisnis tanpa hutang.

6. PT. Oae Manufaktur Indonesia selalu berusaha memenuhi persyaratan hukum atau perundang-undangan yang berlaku, menjunjung tinggi etika serta menghormati hak-hak asasi manusia serta selalu berusaha menciptakan dan mengendalikan proses produksi yang aman, sehat dan ramah lingkungan

(53)

4.1.6 Kebijakan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Dengan prinsip utama : UTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Manajemen dari PT. Oae Manufaktur Indonesia berkomitmen untuk :

1. Memelihara dan mempertahankan kondisi : nihil kecelakaan , penyakit akibat kerja dan kondisi darurat PT. Oae Manufaktur Indonesia secara berkelanjutan.

2. Melakukan penilaian terhadap potensi bahaya dan resiko yang mugkin terjadi di tempat kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan, penyakit kerja serta kondisi darurat.

3. Melakukan investigasi penyebab utama setiap kecelakaan, penyakit akibat kerja dan kondisi darurat yang terjadi seta mengambil langkah- langkah perbaikan guna menghindari terulangnya kembali kejadian yang sama dimasa mendatang.

4. PT. Oae Manufaktur Indonesia secara berkala akan menguji prosedur tanggap darurat untuk memastikan prosedur dan prasarana sudah sesuai untuk mengatasi kondisi darurat yang mungkin terjadi dan melakukan tindakan perbaikan yang dirasa perlu.

(54)

4.2 Struktur Organisasi PT Oae Manufacture

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR

MANAGER

STAFF PRUCHASSING ENGINER

PROGRAM CNC LEADER TOOL

MAKER

SPV. HRD SPV. ENGINER

CAD/CAM SPV. TOOL

MAKER SPV.

MANUFACTUR

Gambar 4. 2 Struktur Organisasi PT. Oae Manufaktur Indonesia

(55)

NO NAMA BAGIAN

1 Suriono Direktur Utama

2 Supriono Direktur

3 Nandi Haryadi Menejer

Manufacturing

4 Dede Wahyu SPV Manufacture

5 B.S Dharma SPV Tool Maker

6 Asep Sutrisna SPV Engineer

cad/cam

7 Amelia listyawati HRD

8 M. Aidin.S Leader tool maker

9 Tatang Wijaya Programer cnc

10 Pritama N.S Enginner

11 Shinta T.M Staff Purchasing

12 Teguh Budi Santoso Leader produksi

13 Haryadi PPIC

14 Yoghi ahimsa Staff quality control

15 Herry. M Delivery

16 Joko subagyo General afrair

Adapun tugas dan tanggung jawab dan masing-masing berdasarkan struktur organisasi PT. Oae Manufaktur Indonesia sebagai berikut:

SPV. MANUFAKTUR M

GENERAL AFRAIR DELIVERY

STAFF QUALITY PPIC

LEADER PRODUKSI

Gambar 4. 3 Struktur Organisasi PT. Oae Manufaktur Indonesia Bagian Manufaktur

(56)

1. Direktur Utama. Merupakan fungsi jabatan tertinggi dalam sebuah perusahaan, seperti Perseroan Terbatas (PT) yang secara garis besar bertanggungjawab mengatur perusahaan secara keseluruhan. Tugas Direktur Utama Perusahaan adalah sebagai koordinator, komunikator, pengambilan keputusan, pemimpin perusahaan Perseroan Terbatas (PT).

2. Direktur. Merupakan fungsi jabatan tinggi dalam sebuah perusahaan, tetapi tingkatannnya dibawah Direktur utama, tugasnya adalah memimpin perusahaan dan menerbitkan kebijakan-kebijakan, memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karywan dan kepala bagian

3. Manager Manufaktur merupakan seseorang yang terlibat dalam perencanaan koordinasi dan kontroldari proses manufaktur dan bertanggung jawab memastikan barang dan jasa diproduksi secara efisien, jumlah produksi benar yang dan akurat, diproduksi dengan anggaran biaya yang tepat dan dan berkualitas sesuai standar perusahaan

4. SPV. Manufaktur secara garis besar tugas supervisor manufaktur adalah membuat perencanaan dan permintaan semua kebutuhan untuk proses produksi, bertanggung jawab dalam pencapaian target produksi dan kualitas hasil, mengatur dan mengkordinasi dan mengawasi semua tugas bawahannya agar sesuai perencanaan, memberikan bimbingan pada bawahan, membuat laporan kerja dan analisa permasalahan keerja yang terjadi kepada atasan secara berkala

5. SPV. TOOL secara garis besar tugas supervisor tool adalah merencanakan kegiatan baik yang menjadi tugasnya atau bawahannya, mampu

(57)

mengkondisikan bahwa kegiatan dan tugas yang berada didalam ruang lingkupnya berjalan dengan lancar, memberikan arahan kepada bawahannya agar tugas atau pekerjaannya berjalan dengan lancar

6. SPV. Engineer CAD/CAM secara garis besar tugas supervisor enginner cad atau cam adalah melakukan pengawasan teknis, membuat peraturan untuk karyawan produksi mengenai apa saja yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh karyawan produksi terkait mesin produksi demi keamanan dan keselamatan.

7. SPV. HRD secara garis besar tugas supervisor hrd berhubungan dengan sumberdaya manusia seperti bertanggung jawaab mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia, mumbuat sistem HR yang efektif dan efisien ,melakukan seleksi, melakukan pembinaan, bertanggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi, perhitungan gaji, bonus dan tunjangan, membuat kontrak kerja dan melakukan tindakan disipliner pada karyawan yang melanggar peraturan perusahaan.

8. Saff purchasing secara garis besar tugas staff purchasing adalah mencari dan menganalisa calon supplier yang sesuai dengan kualitas material dan memastikan tanggal pengiriman suplier

9. Engineer secara garis besar tugas engineer adalah melakukan pengawasan secara teknis, menjaga kelancaraan proses produksi, mampu bekerja secara efektif dan efisien dan melakukan check mesin secara berkala.

(58)

10. Programer cnc tugas programer cnc adalah memahami ukuran kritikal , mengendalikan program maintenance, merencanakan mesin, menjaga oprasional yang aman dengan mengikuti prosedur.

11. Leader tool maker , tugas leader tool maker adalah membuat scedule kegiatan, memonitoring , bertanggung jawab dalam melaksanakan supervisi secara langsung maupun tidak langsung.

12. Leader produksi tugas leader produksi adalah membuat rencana kerja memantau proses kegiatan produksi, bertanggung jawab dalam melakukan kordinasi dalam membina kerja sama denganteam yang solid, bertanggung jawab dalam pencapaian produksi, membimbing dan mengarahkan anggota team pelaksana pekerjaan.

13. PPIC secara garis besar tugas dari PPIC adalah menyediakan pemesanan dari bagian marketing dan menyusun rencana produksi sesuai pesanan marketing, memenuhi permintaan contoh produk,menyusun rencana pengadaan bahan.

14. Staff quality secara garis besar tugas staff quality adalah memantau perkembangan semua produk yang di produksi oleh perusahaan, bertanggung jawab memantau, menganalisis menguji meneliti suatu produk dan memverifikasi suatu produk/

15. Delivery tugas delivery secarara garis besar adalah bertanggung jawab dalam mengatur pengiriman barang agar dapat terkirim dengan tepat dengan jumlah barang yang tepat, jenis barang dan tujuan yang tepat, merencanakan dan mengatur jadwal pengiriman barang ke customer,

(59)

memastikan ketersediaan kendaraan angkut baik internal maupun eksternal, memerintahkan proses muat barang ke kendaraan angkutan dan memastikan serah terima barang asli dikembalikan oleh pengirim.

16. General afrair secara garis besar tugas GA adalah mempersiapkan laporan berkala untuk keperluan rapat anggaran, laporan keuangan atas aset dab beban biaya kantor sehingga perusahaan bisa menilai efektivitas investasi internal ini dan juga GA bisa membantu dalam pengurusan segala bentuk periinan yang dibutuhkan perusahaan dan menjalin hubungan baik dengan pihak eksternal.

4.3 Kegiatan Opersional

PT. Oae Manufactur indonesia memiliki customer tidak hanya dari perusahaan-perusahaan besar seperti Komatsu, Hitachi dan Hino tetapi perusahaan tersebut juga menerima pesanan dari perusahaan-perusahaan kecil bahkan perorangan. Pesanan yang di terima dapat berupa continius order, job order ataupun one time order dengan quantity hingga ratusan ribu. Untuk proses sheet metal fabrication PT. Oae Manufactur memiliki solusi lengkap mulai dari proses disgn menggunakan software CAD/CAM original kemudian hampir seluruh proses parbrikasi dilakukan di internal . terkadang dalam proses pabrikasi diperlukan komponen yang terbuat machining atau stamping . kemudian untuk Laser Cutting saat ini perusahaan memiliki mesin lasser cutting yang dibuat oleh Amanda-Jepang, mesin laser cutting ini memiliki power sebesar 4.000 watt sehingga dapat memotong mild steel setebal 20 mm dan stainleess steel setebal 12 mm.

(60)

Beberapa mesin yang terinstal pada bagian bending seluruh mesin dibuat oleh Amanda-Jepang sehingga kemapuan mesin ditambah dengan bending tools yang lengkap memungkinkan PT Oae Manufacture membuat produk dengan kecepatan dan akurasi tinggi. Pada lini press atau stamping PT. Oae Manufacture mesin terkecil perusahaan dengan kapasitas 35T dan kapasitas terbesar mesin 300T mayoritas produk yang dihasilkan perusahan dibuat menggunakan dies buatan sendiri, untuk melengkapi proses produksi metal CNC bubut yang seluruhnya dibuat oleh perusahaan Jepang.

(61)

47

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Analisis Data Penelitian 5.1.1 Karakteristik Responden

a. Jenis kelamin

Penelitian ini dilakukan terhadap 50 Karyawan PT. Oae Manufaktur Indonesia sebagai responden penelitian. Dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 100 %

Tabel 5.1 Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah %

Laki-Laki 50 100 %

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2019

b. Usia

Penelitian ini dilakukan terhadap 50 Karyawan PT. Oae Manufaktur Indonesia sebagai responden penelitian. Dapat diketahui bahwa responden yang berusia 20-30 tahun sebesar 50%, responden yang berusia 31-50 tahun sebesar 50%. Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 5.2 sebagai berikut :

(62)

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah %

20-30 tahun 25 50%

31-50 tahun 25 50%

Total 50 100%

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2019 c. Pendidikan

Penelitian ini dilakukan terhadap 50 karyawan PT. Oae Manufaktur Indonesia sebagai responden penelitian. Dapat diketahui bahwa responden yang berpendidikan SMA sebesar 100%,. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel 5.3 sebagai berikut :

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Jumlah %

SMA / SMK 50 100%

Diploma - -

Total 50 100%

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2019 5.1.2 Uji Instrument Penelitian

5.1.2.1 Uji Validitas

Hasil uji validitas melalui program SPSS 22 dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, α = 5%, df =N-2 atau 50 – 2= 48 (n adalah jumlah sampel, hasil diperoleh

Gambar

Tabel 1.1 Data Target dan Realisasi Produksi  di PT. Oae Manufaktur  Indonesia Periode 2016 - 2018
Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan
Gambar 3.1 kerangka konsep
Tabel 3. 2 Definisi Operasional Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK MUAMALAT KOTA SURAKARTA.. Yang disusun

Penelitian yang dilakukan oleh Supriyatno (2007) dengan judul “Pengaruh Disiplin kerja, Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan”. Memperoleh hasil

Adapun judul skripsi ini adalah: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, DISIPLIN KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Kantor

Penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT.Rajawali Citramass Mojokerto”yang disusun untuk memenuhi serta melengkapi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi, lingkungan kerja, disiplin kerja, dan kompensasi terhadap kinerja karyawan bank BNI Syariah

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian lainnya yang menemukan hasil bahwa motivasi kerja, lingkungan kerja dan disiplin kerja berpengaruh positif dan

Pengaruh Komunikasi, Motivasi, Disiplin Kerja, Pengembangan Karir Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt Pegadaian Persero Medan Area-1.. 2018 “Aplikasi Analisis

Hasil penelitian ini pada taraf signifikan 0,05% dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja, disiplin kerja, budaya kerja, dan lingkungan kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja