• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK SYARIAH (Studi Kasus di BNI Syariah KC Semarang) SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK SYARIAH (Studi Kasus di BNI Syariah KC Semarang) SKRIPSI"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

KARYAWAN BANK SYARIAH

(Studi Kasus di BNI Syariah KC Semarang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

NURUL MUTMAINAH

NIM 21313047

PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)
(3)

i

KARYAWAN BANK SYARIAH

(Studi Kasus di BNI Syariah KC Semarang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

NURUL MUTMAINAH

NIM 21313047

HALAMAN JUDUL

PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(4)

ii

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi

Saudara:

Nama : Nurul Mutmainah

NIM : 21313047

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Prodi : Perbankan Syariah (S1)

Judul : PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN

KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK SYARIAH

(Studi Kasus di BNI Syariah KC Semarang)

Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, 28 September 2017

Pembimbing

(5)

iii

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@iainsalatiga.ac.id

PENGESAHAN

PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN

KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(STUDI KASUS BANK BNI SYARIAH KC SEMARANG)

DISUSUN OLEH

NURUL MUTMAINAH

NIM: 213 13 047

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada

Tanggal 28 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna

Memperoleh gelar Sarjana S1 Ekonomi

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr.Agus Waluyo, M.Ag _____________________

Sekretaris Penguji : Dr. Nafis Irkhami, M.Ag M.A _____________________

Penguji I : Dr. Faqih Nabhan, M. M _____________________

Penguji II : Fetria Eka Yudiana, M.Si _____________________

Salatiga, 28 September 2017

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,

(6)

iv Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurul Mutmainah

NIM : 21313047

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Prodi : Perbankan Syariah (S1)

Judul :PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA, DISIPLIN

KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA

KARYAWAN BANK SYARIAH (Studi Kasus di BNI Syariah KC

Semarang)

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.

Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Salatiga, 28 September 2017

Penulis,

Nurul Mutmainah

(7)

v Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurul Mutmainah

NIM : 21313047

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Prodi : Perbankan Syariah (S1)

Dengan ini saya menyatakan bahwa judul Skripsi ini ” PENGARUH MOTIVASI,

LINGKUNGAN KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN BANK SYARIAH (Studi Kasus di BNI Syariah KC Semarang)” benar bebas dari plagiat, dan apabila pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, 28 September 2017

Penulis,

Nurul Mutmainah

(8)

vi

Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang

disertai dengan do’a, karena sesungguhnya nasib seseorang manusia

tidak akan berubah dengan sendirinya tanpa berusaha.

Sebuah tantangan akan selalu menjadi menjadi beban, jika itu hanya

dipikirkan. Sebuah cita-cita juga adalah beban, jika itu hanya

(9)

vii

PERSEMBAHAN

(10)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang maha pengasih lagi maha penyayang

yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja, Disiplin

Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Bank Syariah (Studi Kasus di

Bank BNI S yariah KC Semarang)” dengan lancar.

Tak lupa shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan

kita, Nabi Muhammad Saw. yang kita harapkan syafa’atnya di hari akhir kelak.

Penulis menyadari dalam proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan banyak pihak baik yang terlibat secara langsung maupun tak langsung. Oleh

karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, SE,. M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku Ketua Prodi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam.

4. Bapak Dr. Nafis Irkhami, M.Ag, M.A selaku Pembimbing Skripsi yang telah

(11)

ix

motivasi dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Staf IAIN Salatiga yang telah membantu penulis dalam

menempuh studi selama ini.

7. Seluruh karyawan BNI Syariah KC Semarang yang telah mengizinkan untuk

mengadakan penelitian di BNI Syariah KC Semarang.

8. Sumber inspirasiku, sumber kekuatanku, penyemangat hidupku yaitu Kedua

orang tua (Bapak Purwadi dan Ibu Nur Ainiyah) terimakasih atas do’a dan kasih

sayangan yang telah diberikan selama ini.

9. Untuk suamiku tercinta Rista Zulianto dan anakku tercinta Almira Yusfina

Naziha, adikku Suci Novita Sari, bapak dan ibu mertuaku, terima kasih yang

telah memberikan doa, kasih sayang dan dukungan.

10.Ucapan terima kasih kepada teman-teman PS S1 angkatan 2013,

sahabat-sahabatku Anisa Filia, Siwi, Eta Zulfina, yang selalu menemaniku dalam

perkuliahan selama 8 semester, khofianida dan Kunni Mashrohah

seperjuanganku melakukan penelitian sampai skripsi selesai. Terima kasih kalian

telah menjadi keluarga keduaku sukses untuk kita semua.

11.Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang selama ini

membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan dan penuh

(12)

x bermanfaat bagi berbagai pihak. Amiin.

Salatiga, 28 September 2017

Penulis

Nurul Mutmainah

(13)

xi

Mutmainah, Nurul. 2017.Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja dan Kompensasi Terhadapp Kinerja Karyawan Bank Syariah (Studi Kasus di Bank BNI Syariah KC Semarang. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Nafis Irkhami

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi, lingkungan kerja, disiplin kerja, dan kompensasi terhadap kinerja karyawan bank BNI Syariah KC Semarang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada karyawan BNI Syariah KC Semarang. Sampel yang diambil sebanyak 35 responden dengan teknik Sampling Random. Analisis data dalam penelitian ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji statistic melalui uji ttest , Ftest

serta koefisian determinan (R2) dan uji asumsi klasik. Analisis data dibantu dengan mengguakan SPSS versi 21. Berdasarkan hasil uji ttest menunjukan bahwa variable

motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, lingkungan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan, disiplin kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dan kompensasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan hasil Ftest menunjukan

bahwa variable independen secara bersama-sama mempengaruhi variable dependen yaitu kinerja karyawan dengan nilai signifikan sebesar 0,31.

(14)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

(15)

ix

1. Motivasi ... 16

2. Lingkungan Kerja ... 21

3. Disiplin Kerja ... 27

4. Kompensasi ... 30

5. Kinerja Karyawan ... 33

C. Kerangka Penelitian ... 36

D. Hipotesis Penelitian ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

A. Jenis Penelitian... 42

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 42

C. Populasi dan Sampel ... 42

D. Teknik Pengumpulan Data ... 43

E. Skala Pengukuran ... 44

F. Definisi Konsep dan Operasional variabel ... 45

G. Instrumen Penelitian ... 47

H. Uji Instrumen Penelitian ... 49

I. Alat Analisis ... 54

BAB VI ANALISA DATA ... 56

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 56

1. Profil Bank BNI Syariah Kantor Cabang Semarang ... 56

2. Sejarah Bank BNI Syariah... 56

(16)

x

B. Deskripsi Data Responden ... 61

1. Profil responden berdasarkan Jenis kelamin ... 61

2. Profil responden berdasarkan usia ... 62

3. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terahir ... 63

C. Analisis Data ... 64

1. Hasil Uji Instrumen ... 64

2. Hasil Uji Statistik ... 67

a. Uji Regresi Linier Berganda ... 67

b. Uji Ttest (uji parsial) ... 68

BAB V PENUTUP ... 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

(17)

xi

Tabel 2.1 Research Gap Penelitian ... 14

Tabel 2.2 Hipotesis... 41

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian ... 48

Tabel 4.1 Struktur Organisasi Bank Bni Syariah Kc Semarang ... 60

Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 62

Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Usia ... 63

Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 64

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 65

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas ... 66

Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 67

Tabel 4.8 Hasil Uji Ttest ... 69

Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik Ftest ... 70

Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik Koefisien Determinan (R2) ... 71

Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolonieritas ... 72

Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 73

Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas ... 74

(18)

xii

DAFTAR GAMBAR

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen

keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia.

Tugas MSDM adalah mengelola unsur manusia secara baik agar memperoleh

tenaga kerja yang profesional. Sumber daya manusia merupakan hal

penting dalam suatu organisasi perusahaan, maka diperlukan suatu usaha

untuk mengolah secara profesional agar terwujud suatu keseimbangan

antara kebutuhan karyawan dengan keinginan dan kemampuan organisasi

perusahaan.

Karyawan merupakan asset utama organisasi dan mempunyai peran

yang strategis didalam organisasi yaitu sebagai pemikir, perencana, dan

pengendali aktivitas organisasi. Setiap perusahaan selalu mengharapkan

karyawannya mempunyai prestasi, karena dengan memiliki karyawan

yang berprestasi akan memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan.

Masalah perusahaan yang sering kali dihadapi yakni terkait dengan masalah

sumber daya manusianya dimana hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi

(20)

Kinerja sebagai perwujudan perilaku kerja seorang karyawan yang

ditampilkan sebagai prestasi kerja sesuai dengan peranannya dalam sebuah

perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini menandakan kinerja

karyawan sebagai penentu keberhasilan serta kelangsungan hidup perusahaan.

Dalam setiap organisasi, manusia merupakan salah satu komponen yang

sangat penting dalam menghidupkan organisasi tersebut. Hal ini harus

didukung dengan kinerja yang baik pula karena tanpa kinerja yang baik,

organisasi tidak akan mencapai tujuannya. Untuk itu tentu karyawan

memerlukan motivasi untuk dapat bekerja lebih rajin. Dengan motivasi kerja

yang tinggi, karyawan akan bekerja lebih giat didalam melaksanakan

pekerjaannya. Sebaliknya dengan motivasi kerja yang rendah karyawan tidak

mempunyai semangat bekerja, mudah menyerah, dan kesulitan dalam

menyelesaikan pekerjaannya (Setiawan, 2013).

Motivasi adalah dorongan, upaya dan keinginan yang ada di dalam diri

manusia yang mengaktifkan, memberi daya serta mengarahkan perilaku untuk

melaksanakan tugas-tugas dengan baik dalam lingkup pekerjaannya (Hakim,

2006). Motivasi memiliki hubungan yang erat dengan sikap dan perilaku yang

dimiliki oleh seseorang. Sikap yang ada pada setiap individu berinteraksi

dengan nilai- nilai, emosi, peran, struktur sosial dan peristiwa- peristiwa baru,

(21)

Lingkungan kerja tempat karyawan bekerja juga tidak kalah

pentingnya di dalam meningkatkan kinerja karyawan. Di mana lingkungan

kerja adalah kondisi material dan psikologis yang ada dalam organisasi. Maka

dari itu organisasi harus menyediakan lingkungan kerja yang memadai seperti

lingkungan fisik (tata ruang kantor yang nyaman, lingkungan yang bersih,

pertukaran udara yang baik, warna, penerangan yangcukup maupun musik

yang merdu), serta lingkungan non fisik (suasana kerja karyawan,

kesejahteraan karyawan, hubungan antar sesama karyawan, hubungan antar

karyawan dengan pimpinan, serta tempat ibadah). Lingkungan kerja yang baik

dapat mendukung pelaksanaan kerja sehingga karyawan memiliki semangat

bekerja dan meningkatkan kinerja karyawan (Sidanty, 2015).

Menurut Bambang (1991), lingkungan kerja merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi kinerja seorang pegawai. Seorang pegawai yang

bekerja di lingkungan kerja yang mendukung dia untuk bekerja secara

optimal akan menghasilkan kinerja yang baik, sebaliknya jika seorang

pegawai bekerja dalam lingkungan kerja yang tidak memadai dan tidak

mendukung untuk bekerja secara optimal akan membuat pegawai yang

bersangkutan menjadi malas, cepat lelah sehingga kinerja pegawai tersebut

akan rendah.

Disiplin kerja pada hakekatnya adalah menumbuhkan kesadaran bagi

para pekerjanya untuk melakukan tugas yang telah dibebankan, di mana

(22)

melalui pendidikan formal maupun non formal, serta motivasi yang ada pada

setiap karyawan harus dikembangkan dengan baik. Dengan demikian semakin

tingginya disiplin kerja setiap karyawan yang didukung oleh keahlian, upah,

atau gaji yang layak, maka akan mempengaruhi aktivitas-aktivitas dari

instansi itu sendiri. Disiplin kerja merupakan sikap sadar atau kesediaan

seorang karyawan untuk melakukan dan mentaati aturan-aturan yang

ditetapkan oleh perusahaan. Karyawan dengan disiplin kerja yang baik

diharapkan mampu melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang menjadi

tanggung jawabnya dengan efektif dan efisien serta tepat pada waktunya.

Menurut Susiarto dan Ahmadi (2006), disiplin kerja karyawan bagian dari

faktor kinerja. Prasetyo (1984) menyatakan bahwa salah satu faktor penentu

dari efektifitas kinerja adalah disiplin kerja.

Disiplin kerja seorang karyawan tidak hanya dilihat dari absensi, tetapi

juga bisa dinilai dari sikap karyawan tersebut dalam melaksanakan pekerjaan.

Karyawan yang mempunyai disiplin tinggi tidak menunda-nunda pekerjaan

dan selalu berusaha menyelesaikan tepat waktu meskipun tidak ada

pengawasan langsung dari atasan (Setiawan, 2013).

Dalam konteks perusahaan, Handoko (2001) mengemukakan bahwa

suatu cara untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja

karyawan adalah dengan memberikan kompensasi. Hasibuan (2006)

menyatakan kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang,

(23)

atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi juga merupakan

penghargaan yang diberikan karyawan baik langsung maupun tidak langsung,

financial maupun non financial yang adil kepada karyawan atas sumbangan

mereka dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga pemberian kompensasi

sangat dibutuhkan oleh perusahaan manapun guna meningkatkan kinerja

karyawannya. Adapun bentuk kompensasi financial adalah gaji, tunjangan,

bonus dan komisi. Sedangkan untuk kompensasi non financial diantaranya

pelatihan, wewenang dan tanggung jawab, penghargaan atas kinerja serta

lingkungan kerja yang mendukung. Kompensasi merupakan faktor yang juga

penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi

mencerminkan ukuran nilai karya mereka di antara para karyawan itu sendiri,

keluarga, dan masyarakat.

Perusahaan harus memiliki kinerja. Kinerja yang baik/tinggi dapat

membantu perusahaan memperoleh keuntungan sebaliknya, bila kinerja

turun dapat merugikan perusahaan. membutuhkan kinerja karyawan yang

tinggi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, karena dengan

memiliki tanggung jawab yang tinggi, tujuan yang realitas, rencana kerja

yang menyeluruh, berani mengambil resiko yang dihadapai, maka

produktivitas perusahaan akan meningkat. Oleh karena itu, berdasarkan

pernyataan – pernyataan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

(24)

KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA

KARYAWAN”..

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah yang

dapat dianalisa adalah:

1. Bagaimanakah pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan bank BNI

syariah?

2. Bagaimanakah pengaruh lingkungan kerja terhadap kinera karyawan bank

BNI syariah?

3. Bagaimanakah pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan bank

BNI syariah?

4. Bagaimanakah pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan bank BNI

Syariah?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan bank

BNI syariah.

2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan

bank BNI syariah.

3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan bank

(25)

4. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan bank

BNI syariah.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Untuk akademik

Hasil penelitian diharapkan dapat menyumbang kajian ilmu dan

pengetahuan, dan dapat digunakan sebagai masukan untuk penelitian

berikutnya.

2. Untuk BNI Syariah KC Semarang

Hasil penelitian ini diharapkan menambah masukan yang terkait dalam

bidang sumber daya manusia khususnya mengnai motivasi, lingkungan

kerja, disiplin kerja, dan kompensasi.

3. Untuk peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan wacana

untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang manajemen sumber

daya manusia khususnya yang berhubungan lingkungan kerja,

motivasi, disiplin kerja, dan kompensasi serta dampaknya terhadap

kinerja karyawan.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca dan penulisan dalan memahami skripsi

(26)

skripsi yang berisi tentang halaman judul skripsi, halaman pengesahan,

halaman motto halaman persembahan, halaman kata pengantar, d halaman

daftar isi.

Untuk bagian isi skripsi terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini berisikan telaah pustaka, kerangka teori, kerangka

penelitian dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini terdiri dari jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,

populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran,

definisi konsep dan operasional, instrument penelitian, uji instrument

penelitian, dan alat analisis.

BAB VI ANALISIS DATA

(27)

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

(28)

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

Penelitian mengenai pengaruh motivasi, lingkungan kerja, disiplin

kerja, dan kompensasi terhadap kinerja bank syariah telah banyak dilakukan

oleh beberapa peneliti dengan hasil yang berbeda-beda. Seperti hasil

penelitian yang dilakukan Tri Harjono (2013) melakukan penelitian dengan

“Judul Analisis Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja dan Kemempuan Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Negri Sipil”. Variable yang digunakan yaitu

motivasi, disiplin kerja, dan kemampuan kerja, hasil penelitianya

menunjukkan bahwa motivasi dan disiplin kerja berpengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan.

Selanjutnya penelitian tentang kinerja karyawan juga dilakukan oleh

Reza (2010) dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Disiplin

Kerja terhadap Kinerja Karyawan Di PT Sinar Santosa Perkasa

Banjarnegara”. Variabel yang digunakan yaitu kepemimpinan, motivasi, dan

disiplin kerja dan hasil penelitianya menunjukan bahwa terdapat pengaruh

positif antara kepemimpinan, motivasi, dan disiplin kerja terhadap kinerja

(29)

Berdasarkan penelitian Susanti (2013) dengan judul Pengaruh

Kompensasi, Lingkungan Kerja, Gaya Kepemimpinan Serta Motivasi

terhadap Kinerja Bagian Akuntansi dan Keuangan Pada PT Bank Syariah

Mandiri dan PT Bank Riau Kepri Cabang Cabang Tanjung Pinang”

Menyatakan bahwa kompensasi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja

karyawan, lingkungan kerja tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja

karyawan, gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan

motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Penelitian yang dilakukan oleh Utami (2014) dengan judul “Pengaruh

Kepemimpinan Komunikasi, Disiplin Kerja, dan Lingkungan Kerja terhadap

Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Kantor Bappeda Kabupaten

Sukoharjo)”. Penelitian ini menunjukan bahwa kepemimpinan, komunikasi,

disiplin kerja, dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wulan (2011) dengan

judul Analisis Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan”, dengan variabel X1 motivasi kerja, variabel X2

Lingkungan Kerja. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa motivsi kerja dan

lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

(30)

Rahmad (2014) dengan judul “Pengaruh Penempatan Kerja,

Lingkungan Kerja, dan Komunikasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada

PT. Bank Muamalat Indonesia Jember”, menyatakan bahwa variabel

penempatan kerja, lingkungan kerja, dan komunikasi kerja berpengaruh positif

terhadap kinerja karyawan.

Penelitian yang dilakukan oleh Firmandari (2014) yang berjudul

“Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi Sebagai

Variable Moderasi (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Yogyakarta)” menyatakan bahwa Variable gaji, tunjangan berpengaruh positif

signifikan terhadap kinerja karyawan pada bank syariah mandiri cabang

Yogyakarta. Variable bonus tidak berpengaruh positif signifikan terhadap

kinerja karyawn. Variabel tunjangan dimoderasi motivasi berpengaruh positif

signifikan terhadap kinerja karyawan. Variabel bonus dimoderasi motivasi

tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Penelitian yang dilakukan oleh Afriansyah (2014) dengan judul

“Pengaruh Kompensasi dan Konflik Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada

Kantor Pos Indonesia (PERSERO) Mail Processing Center Semarang

menggunakan dua variable independen yaitu kompensasi dan konflik kerja,

dan variabel dependen yaitu kinerja karyawan. Hasil penelitian ini

(31)

karyawan sedangkan konflik kerja berpengruh negatif terhadap kinerja

karyawan.

Penelitian yang dilakukan oleh Arsyenda (2013) dengan judul

“Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja terhadap Kinerja PNS pada

BAPPEDA Kota Malang” menyatakan hasil dari penelitian ini yaitu motivasi

dan disiplin berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2013) dengan

judul “Pengaruh Pemberian Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan pada

Kantor Bmkg Stasiun Geofisika Manado” bahwa Variabel yang digunakan

yaitu kompensasi sebagai variabel independen dan variable kinerja karyawan

sebagai variable dependen. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa variabel

kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sidanti (2015) dengan

judul “Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja

terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Kabupaten

Madiun” menyatakan Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja

(X1) berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan, disiplin kerja

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan Sekretariat DPRD

Kabupaten Madiun, motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan sekretariat DPRD Kabupaten Madiun.

Penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2013) dengan judul

(32)

Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Malang”, menyatakan bahwa

Koefisien regresi untuk variabel disiplin kerja (X1) sebesar 0,8976.

Sedangkan nilai uji t untuk variabl disiplin kerja adalah sebesar -0,102 dengan

probabilitas signifikansinya 0,768. karena nilai koefisiennya berbanding

terbalik yaitu -0,102 maka disiplin kerja secara parsial tidak berpengaruh

terhadap kinerja karyawan. kerja terhadap kinerja pegawai.

Tri Harjono (2013) Motivasi kerja

berpengaruh positif

Yuli Suwati (2013) Motivasi kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja positif tidak signifikan

terhadap kinerja

karyawan.

Pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan

Lingkungan kerja secara langsung berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja

karyawan

Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja

Sidanti (2015) lingkungan kerja (X1) berpengaruh negatif

(33)

terhadap Kinerja Pegawai

karyawan

Pengaruh kedisiplinan dan lingkungan kerja dan budaya kerja terhadap kinerja

Ariyanto (2013) Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa

kedisiplinan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan

Pengaruh Disiplin dan

Motivasi Kerja

terhadap kinerja Karyawan PT. Bank Pundi Indonesia,Tbk

Nicky Zetira(2015) Variable disiplin kerja dan motivasi berpengaruh Bank Syariah Mandiri Dan Pt Bank Riau Kepri Cabang Cabang Tanjung Pinang

Susanti (2013) Kompensasi tidak

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap inerja karyawan.

(34)

B. Kerangka Teori

1. Motivasi

a. Pengertian motivasi

Motivasi adalah “pemberian dorongan-dorongan individu untuk

bertindak yang menyebabkan orang tersebut berperilaku dengan cara

tertentu yang mengarah pada tujuan” (Ivan Aries dan Iman Ghozali,

2006: 126).

Motivasi merupakan dorongan terhadap serangkaian proses

perilaku manusia pada pencapaian tujuan sedangkan elemen yang

terkandung dalam motivasi meliputi unsur membangkitkan

mengarahkan, menjaga, menunjukan, intensitas, bersifat terus menerus

dan adanya tujuan (Wibowo, 2010:379)

Motivasi kerja menurut Gibson (1997) adalah kekuatan yang

mendorong seorang karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan

perilaku. Motivasi merupakan hasrat di dalam seseorang yang

menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan.

Motivasi kerja diartikan sebagai keadaan dalam diri individu

yang mendorong keinginan individu untuk melakukan

kegiatan-kegiatan tertentu guna untuk mencapai tujuan. Motivasi memiliki

(35)

diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, ketegangan psikologis.

Sedangkan komponen luar adalah apa yang diinginkan seseorang dan

tujuan yang menjadi arah tingkah lakunya. Jadi komponen dalam

adalah kebutuhan–kebutuhan yang ingin dipuaskan sedangkan

komponen luar adalah tujuan yamg hendak dicapai. Motivasi ialah

suatu model dalam menggerakkan dan mengarahkan para karyawan

agar dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dalam mencapai

sasaran dengan penuh kesadaran, kegairahan dan bertanggung jawab.

Jadi motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau

dorongan kerja. Oleh karena itu, motivasi kerja dalam psikologi biasa

disebut pendorong semangat kerja (Sidanti, 2015).

motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang

mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik dengan

tujuan individu (setiawan, 2013)

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Bentuk atau faktor-faktor motivasi yang dapat digunakan agar

karyawan memiliki semangat dan gairah dalam bekerja (Alex, 1980)

dalam (Sigit:2010) antara lain:

a. Gaji yang cukup

b. Memperhatikan kebutuhan rohani

(36)

d. Harga diri perlu mendapatkan perhatian

e. Beri kesempatan mereka untuk maju

f. Rasa aman menghadapi masa depan perlu diperhatikan

g. Usaha para karyawan untuk mempunyai legalitas

h. Sekali-sekali karyawan perlu diajak berunding

i. Pembinaan insentif yang terarah

j. Fasilitas yang menyenangkan

c. Indicator motivasi

Indicator untuk mengukur motivasi menurut Syahyuti (2010)

1) Dorongan untuk mencapai tujuan

Seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi maka dalam

diri mempunyai dorongan yang kuat untuk mencapai kinerja yang

maksimal, yang nantinya akan berpengaruh terhadap tujuan dari

suatu bank atau instansi.

2) Semangat kerja

Semangat kerja sebgai keadaan psikologis yang baik apabila

semangat kerja tersebut menimbulkan kesenangan yang

mendorong seseorang untuk bekerja lebih giat dan lebih baik serta

konsekuen dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh

perusahaan atau instansi.

(37)

Inisiatif diartikan sebagai kekuatan atau kemampuan

seseorang karyawan atau pegawai untuk memulai atau

meneruskan suatu pekerjaan dengan penuh energy tanpa ada

dorongan dari orang lain atau atas kehendak sendiri.

4) Rasa tanggung jawab

Sikap individu pegawai yang mempunyai motivasi kerja yang

baik harus mempunyai rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan

yang mereka lakukan sehingga pekerjaan tersebut mampu

diselesaikan secara tepat waktu.

d. Proses motivasi kerja

Menurut Hasibuan (dalam Hartatik, 2014;169) motivasi itu terdiri dari

beberapa proses, yaitu:

1) Tujuan

Dalam motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan

organisasi. Setelah itu baru karyawan dimotivasi kearah tujuan.

2) Mengetahui kepentingan

Hal yang penting dalam proses motivasi adalah mengetahui

keinginan karyawan dan tidak hanya melihat dari sudut

kepentingan pimpinan atau perusahaan saja.

3) Komunikasi efektif

Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik

(38)

akan diperolehnya (misalnya intensif) dan syarat yang harus

dipenuhinya supaya intensif tersebut dapat diperoleh.

4) Integrasi tujuan

Proses motivasi diperlukan untuk menyatukan tujuan

organisasi dan kepentingan karyawan. Tujuan organisasi adalah

needs complex, yaitu untuk memperoleh laba serta perluasan

perusahaan. Sedangkan tujuan individu karyawan ialah

pemenuhan kebutuhan dan kepuasan. Jadi tujuan organisasi dan

karyawan harus disatukan. Untuk itu penting adanya penyesuaian

motivasi.

5) Fasilitas

Manajer penting untuk memberikan fasilitas kepada

organisasi dan individu karyawan yang akan mendukung

kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Misalnya, memberikan

bantuan kendaraan kepada salesman.

6) Team work

Manajer harus membentuk team work yang terkoordinasi

dengan baik, sehingga bisa mencapai tujuan perusahaan.

Keberadaan team work ini sangat penting, karena dalam suatu

(39)

2. Lingkungan Kerja

a. Pengertian lingkungan kerja

Menurut Nitisemito (1992:183) Lingkungan kerja adalah

segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat

mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang

dibebankan kepadanya. Dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja

merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat

bekerja, baik yang berbentuk fisik ataupun non fisik yang dapat

mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya. Lingkungan kerja yang

berupa fisik berkaitan dengan sarana dan prasarana. Sedangkan yang

berkaitan dengan non fisik atau sosial adalah kondisi kerja yaitu

hubungan baik antara atasan dan bawahan atau antara sesama

karyawan.

Menurut Mardiana (2005) Lingkungan kerja adalah

lingkungan di mana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari.

Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan

memungkinkan para pegawai untuk dapat berkerja optimal.

Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai

menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai

(40)

sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan optimis, prestasi

kerja pegawai juga tinggi. Lingkungan kerja tersebut mencakup

hubungan kerja yang terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan

kerja antar bawahan dan atasan serta lingkungan fisik tempat pegawai

bekerja.

b. Jenis Lingkungan Kerja

Menurut Sarwoto (2007:26) terdapat dua jenis lingkungan kerja yaitu

lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik yaitu:

1) Lingkungan kerja fisik

Lingkungan kerja fisik merupakan lingkungan atau kondisi

tempat kerja yang dapat mempengaruhi atau meningkatkan

efesiensi kerja, di antaranya adalah:

a. Tata ruang kerja yang tepat

Suatu organisasi sebaiknya karyawan yang bekerja mendapat

tempat yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas.

Karyawan tidak mungkin dapat bekerja dengan tenang dan

maksimal jika tempat yang tersedia tidak dapat memberikan

kenyamanan. Dengan demikian ruang gerak untuk tempat

karyawan bekerja seharusnya direncanakan terlebih dahulu agar

(41)

pekerjaan di samping itu juga perusahaan harus dapat

menghindari dari pemborosan dan menekan biaya yang banyak.

b. Cahaya dalam ruangan yang tepat

Cahaya dalam ruangan atau penerangan ruang kerja karyawan

memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan

semangat karyawan sehingga mereka akan dapat menunjukkan

hasil kerja yang baik, yang berarti bahwa penerangan tempat

kerja yang cukup sangat membantu berhasilnya

kegiatan-kegiatan operasional organisasi.

c. Suhu dan kelembapan udara

Suhu dan kelembapan yang tepat di dalam ruangan kerja

karyawan dibutuhkan udara yang cukup, di mana dengan

adanya pertukaran udara yang cukup akan menyebabkan

kesegaran fisik dari karyawan tersebut. Suhu udara yang terlalu

panas akan menurunkan semangat kerja karyawan di dalam

melaksanakan pekerjaan.

d. Suara

Suara yang bunyi bias sangat menganggu para karyawan dalam

bekerja. Suara yang bising tersebut dapat merusak konsentrasi

kerja karyawan sehingga kinerja karyawan menjadi tidak

(42)

untuk menghilangkan suara bising tersebut atau paling tidak

menekannya untuk memperkecil suara bising tersebut.

e. Suasana kerja

Suasana kerja dalam perusahaan merupakan pendukung dalam

kelancaran pekerjaan perusahaan. Dengan suasana kerja yang

baik dapat menimbulkan semangat kerja karyawan. Suasana

dalam perusahaan yang baik dapat dilihat dari hubungan antara

atasan dengan bawahan atau sebaliknya. Dengan adanya

hubungan yang baik, maka dapat menimbulkan saling

pengertian antara pimpinan dengan karyawan serta dapat

menumbuhkan motivasi kerja karyawan itu sendiri.

f. Keamanan kerja karyawan

Rasa aman akan menimbulkan ketenangan, dan ketenangan itu

akan mendorong motivasi kerja karyawan sehingga kinerja

menjadi baik. Rasa aman di sini meliputi diri pribadi maupun

luar pribadi. Kaitan dengan diri pribadi adalah menyangkut

keselamatan selama bekerja dan terjaminnya karyawan dalam

memperoleh pekerjaan dan jabatan dalam perusahaan, selama

ia melaksanakan tugasnya dengan prestasi kerja yang

memuaskan. Sedangkan rasa aman dari luar pribadi adalah

terjaminnya milik karyawan dari adanya perusakan dan

(43)

2) Lingkungan kerja non Fisik

Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang

terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan

dengan atasan maupun hubungan dengan bawahan sesama rekan

kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Semangat kerja

karyawan sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan kerja

nonfisik, misalnya hubungan dengan sesama karyawan dan

dengan pemimpinnya, Apabila hubungan seorang karyawan

dengan karyawan lain dan dengan pimpinan berjalan dengan

sangat baik maka akan dapat membuat karyawan merasa lebih

nyaman berada di lingkungan kerjanya. Dengan begitu semangat

kerja karyawan akan meningkat dan kinerja pun juga akan ikut

meningkat.

Ada 5 aspek lingkungan kerja non fisik yang bisa

mempengaruhi perilaku karyawan yaitu:

a. Struktur kerja yaitu sejauh mana bahwa pekerjaan yang

diberikan kepadanya memiliki struktur kerja dan organisasi

(44)

b. Tanggung jawab kerja, yaitu sejauh mana pekerja merasakan

bahwa pekerjaan mengerti tanggung jawab mereka serta

bertanggung jawab atas tindakan mereka.

c. Perhatian dan dukungan pemimpin, yaitu sejauh mana

karyawan merasakan bahwa pimpinan sering memberikan

pengarahan, keyakinan, perhatian serta menghargai mereka.

d. Kerja sama antar kelompok, yaitu sejauh mana karyawan

merasakan ada kerjasama yang baik diantara kelompok kerja

yang ada.

e. Kelancaran komunikasi, yaitu sejauh mana karyawan

merasakan adanya komunikasi yang baik, terbuka, dan lancar,

baik antara teman sekerja ataupun dengan pimpinan.

c. Indikator-indikator Lingkungan Kerja

Yang menjadi indikator-indikator lingkungan kerja menurut

(Sedarmayanti, 2001:46) adalah sebagai berikut:

1) Penerangan

2) Suhu udara

3) Suara bising

4) Penggunaan warna

5) Ruang gerak yang diperlukan

(45)

7) hubungan karyawan

3. Disiplin Kerja

a. Pengertian disiplin kerja

Menurut Simamora (1997), disiplin adalah prosedur yang

mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau

prosedur. Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer

untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk

mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan

kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan

dan norma-norma sosial yang berlaku (Rivai, 2004).

Hasibuan (2006:237) berpendapat bahwa kedisiplinan sebagai

bentuk kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan

perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Jadi, dikatakan disiplin

apabila karyawan sadar dan bersedia mengerjakan semua tugas dan

tanggung jawabnya dengan baik. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam

suatu organisasi perusahaan. Tanpa dukungan disiplin karyawan yang

baik, sulit bagi perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Jadi,

kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai

tujuannya Sedangkan menurut Rusli (1991:45) dalam faktor-faktor yang

(46)

laku berupa kepatuhan dan ketaatan secara sadar terhadap aturan yang

berlaku dalam lingkungan kerja karena ada keyakinan bahwa dengan

aturan tujuan dengan tercapai.

b. Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja

Handoko (2001:208) mengemukakan bahwa terdapat dua tipe

kegiatan pendisiplinan, yaitu:

1) Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk

mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai aturan,

sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. Sasaran

pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri di antara para

karyawan. Dengan cara ini para karyawan menjaga disiplin diri

mereka bukan semata-mata karna dipaksa oleh pihak manajemen

2) Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani

pelanggaran-pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba

untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.

Kegiatan korektif sering berupa suatu bentuk hukuman dan

disebut sebagai tindakan pendisiplinan (disciplinary action).

(47)

c. Indicator-indikator Disiplin Kerja

Menurut (Suwendra, 2001) terdapat beberapa indikator untuk

menilai disiplin kerja karyawan. Bebrapa indicator tersebut

diantaranya:

1) Kehadiran

Kehadiran karyawan diperusahaanya sebelum jam kerja, dan

menggunakan sara absensi diperusahaan tersebut untuk mencatat

kehadiranya.

2) Ketaatan

Tunduk terhadap peraturan yang telah ditetapkan dan bersedia

menerima sanksi maupun hukuman jika melanggar.

3) Ketepatan waktu

Bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena

waktu amat berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah

dengan bisa menggunakan waktu dengan baik.

4) Perilaku

Perilaku yaitu mencerminkan ketertiban karyawan dan

tanggung jawab setiap karyawan dalam menyelesaikan tugas

maupun menjaga sarana dan prasarana yang dapat mendukung

(48)

4. Kompensasi

a. Pengertian kompensasi

Kompensasi menurut Hasibuan (2009) adalah semua

pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung

yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan

kepada perusahaan. Kompensasi merupakan istilah yang luas yang

berkaitan dengan imbalan-imbalan yang diterima oleh karyawan.

Menurut Simamora (2004) terminologi dalam kompensasi adalah

sebagai berikut: Upah dan gaji, Insentif, Tunjangan, Fasilitas.

Menurut Rivai (2009:741) Kompensasi merupakan sesuatu

yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada

perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan

fungsi MSDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian

penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas

keorganisasian.

Kompensasi merupakan kontra prestasi terhadap penggunaan

tenaga atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja. Kompensasi

merupakan jumlah paket yang ditawarkan organisasi kepada pekerja

sebagai imbalan atas penggunaan tenaga kerjanya (Wibowo, 2010:348)

Secara umum tujuan manajemen kompensasi adalah untuk

(49)

perusahaan dan menjamin terciptanya keadilan eksternal dan internal.

Menurut Veithzal (2004) tujuan manajemen kompensasi efektif

adalah: memperoleh SDM yang berkualitas, mempertahankan

karyawan yangada, menjamin keadilan, penghargaan terhadap perilaku

yang diinginkan, mengendalikan biaya, mengikuti aturan hukum,

memfasilitasi pengertian, dan meningkatkan efisiensi administrasi.

b. Jenis-jenis Kompensasi

Kompensasi terdiri dari kompensasi langsung (direct compensation)

dan kompensasi tidak langsung (indirect compensation) (rivai, 2005)

1. Kompensasi langsung terdiri dari

a. Gaji pokok merupakan komponen dasar yang diterima seorang

karyawan biasanya berupa upah atau gaji. Gaji merupakan

imbalan financial langsung dibayarkan kepedakaryawan secara

teraktur. Sedangkan upah adalah imbalan financial lansung

diberikan kepada karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah

barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang

diberikan.

b. Penghasilan yang tidak tetap merupakan jenis kompensasi yang

dihubungkan dengan kinerja individual, tim atau dengan suatu

organisasional. Contoh dari penghasilan tidak tetap:

1) Bonus, merupakan pembayaran ekstra tepat waktu diakhir

(50)

2) Komisi, merupakan sebuah kompensasi untuk mencapai

target penjualan tertentu

3) Opsi saham, merupakan sebuah kompensasi untuk mencapai

sebuah target penjualan tertentu.

2. Kompensasi tidak langsung (indirect compensation) diantaranya:

a. Tunjangan karyawan

Tambahan hak istimewa selain pembayaran kompensasi seperti

pembayaran tidak masuk kantor (pelatihan, cuti kerja, sakit,

libburan hari merah, acara pribadi, asuransu kesehatan, dan

program pension)

b. Tunjangan jabatan

Tambahan hak istimewa selain pembayaran kompensasi dan

tunjangan karyawan.

c. Indikator kompensasi

Indicator kompensasi menurut simamora (2004:445) diantaranya:

1) Gaji yang adil sesuai dengan pekerjaan.

2) Bonus yang diberikan memenuhi sasaran kinerja.

3) Tunjangan yang sesuai dengan harapan.

(51)

d. Tujuan Kompensasi

Pemberian kompensasi dalam suatu organisasi harus diatur

sedemikian rupa sehingga membentuk sistem yang baik. Secara khusus

(Sigit, 2010) menguraikan tujuan pemberian kompensasi antara lain:

1) Memperoleh personil yang berkualifikasi

2) Mempertahankan karyawan yang ada

3) Menjamin keadilan

4) Penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan

5) Mengendalikan biaya

6) Mengikuti aturan hokum

5. Kinerja Karyawan

a. Pengertian Kinerja Karyawan

Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari

suatu proses (Nurlaila, 2010). Menurut pendekatan perilaku dalam

manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang

dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan

pekerjaan (Luthans, 2005). Kinerja merupakan prestasi kerja, yaitu

perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang ditetapkan

(Dessler, 2000). Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas

(52)

melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan

(Mangkunagara, 2002). Kinerja adalah hasil atau tingkat

keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu

dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai

kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau

kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati

bersama (Rivai dan Basri, 2005).

Kinerja karyawan sering diartikan sebagai pencapaian tugas,

dimana karyawan dalam bekerja harus sesuai dengan program kerja

organisasi untuk menunjukkan tingkat kinerja organisasi dalam

mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi (Setiawan, 2013).

b. Karakteristik Kinerja

Menurut (Mangkunegara, 2001) bahwa karakterikstik orang

yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut:

1) Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.

2) Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.

3) Memiliki tujuan yang realistis.

4) Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk

merealisasi tujuannya.

5) Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam

(53)

6) Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah

diprogramkan.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut (Gibson, 1997) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja sebagai berikut:

1) Faktor Individu

Faktor individu meliputi: kemampuan, ketrampilan, latar

belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi

seseorang.

2) Faktor Psikologis

Faktor-faktor psikologis terdiri dari persepsi, peran, sikap,

kepribadianm, motivasi, lingkungan kerja dan kepuasan kerja.

3) Faktor Organisasi

Struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan dan

imbalan.

d. Indikator kinerja karyawan

Indikator kinerja menurut (Habibullah dan Iin, 1991)

1) Kemampuan

2) Efektifitas dan efisiensi

3) Otoritas dan tanggung jawab

4) Disiplin

(54)

C. Kerangka Penelitian

Untuk mengetahui masalah yang akan dibahas, perlu adanya kerangka

pemikiran yang merupkan landasan dalam meneliti masalah yang bertujuan

untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu penelitian

dan kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka penelitian pemikiran

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan penelitian terdahulu, kerangka teori dan kerangka

pemikiran diatas menunjukan adanya saling keterkaitan antara motivasi,

lingkungan kerja, disiplin kerja, dan kompensasi terhadap kinerja karyawan

Motivasi (X1)

Lingkungan Kerja (X2)

Disiplin Kerja (X3)

Kompensasi (X4)

(55)

yang lebih signifikan dibandingkan dengan factor-faktor lain yang

mempengaruhi kinerja karyawan. Factor motivasi, lingkungan kerja, disiplin

kerja, kompensasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

Hipotesi adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Arikunto, 1998:67).

Berdasarkan teori dari paparan diatas maka penulis mengajukan

hipotesis sebagai berikut :

1. Pengaruh motivasi (X1) terhadap kinerja karyawan

Motivasi merupakan sebuah keahlian dalam mengarahkan

karyawan pada tujuan organisasi agar mau bekerja dan berusaha sehingga

keinginan para karyawan dan tujuan organisasi dapat tercapai. Motivasi

seseorang melakukan suatu pekerjaan karena adanya suatu kebutuhan

hidup yang harus dipenuhi. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan

ekonomis yaitu untuk memperoleh uang, sedangkan kebutuhan

nonekonomis dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk memperoleh

penghargaan dan keinginan lebih maju. Dengan segala kebutuhan

tersebut, seseorang dituntut untuk lebih giat dan aktif dalam bekerja,

untuk mencapai hal ini diperlukan adanya motivasi dalam melakukan

pekerjaan, karena dapat mendorong seseorang bekerja dan selalu

berkeinginan untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena itu jika pegawai

(56)

yang tinggi pula. Suharto dan Cahyono (2005) dan Hakim (2006)

menyebutkan ada salah satu factor yang mempengaruhi kinerja yaitu

faktor motivasi, di mana motivasi merupakan kondisi yang menggerakan

seseorang berusaha untuk mencapai tujuan atau mencapai hasil yang

diinginkan. Rivai (2004) menunjukan bahwa semakin kuat motivasi kerja,

kinerja pegawai akan semakin tinggi. Hal ini berarti bahwa setiap

peningkatan motivasi kerja pegawai akan memberikan peningkatan yang

sangat berarti bagi peningkatan kinerja pegawai dalam melaksanakan

pekerjaannya.

H1 : terdapat pengaruh signifikan antara variable motivasi terhadap

kinerja karyawan

2. Pengaruh lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan

lingkungan kerja juga tidak kalah pentingnya di dalam pencapaian

kinerja karyawan. Di mana lingkungan kerja mempengaruhi karyawan

dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dengan adanya lingkungan kerja

yang memadai tentunya akan membuat karyawan betah bekerja, sehingga

akan timbul semangat kerja dan kegairahan kerja karyawan dalam

melakasanakan pekerjaannya, dan kinerja karyawan akan meningkat.

Sedangkan lingkungan kerja yang tidak memadai dapat menggangu

konsentrasi karyawan dalam melaksanakan pekerjaaannya sehingga

menimbulkan kesalahan dalam bekerja dan kinerja karyawan akan

(57)

H2 : terdapat pengaruh signifikan antara varibel lingkungan kerja terhadap

kinerja karyawan

3. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

Di dalam sebuah organisasi diperlukan suatu pembinaan bagi

pegawai untuk mencegah terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan yang

telah ditentukan. Seorang pemimpin memerlukan alat untuk melakukan

komunikasi dengan para karyawan mengenai tingkah laku mereka dengan

cara memperbaiki agar menjadi lebih baik lagi dan disiplin kerjalah yang

menjadi alat komunikasi yang efektif. Disiplin kerja adalah suatu alat atau

sarana bagi organisasi untuk mempertahankan eksistensinya. Dengan

disiplin yang tinggi para pegawai akan menaati semua peraturan yang

ada, sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat sesuai dengan rencana yang

telah ditentukan. Setiap pegawai perlu menerapkan disiplin kerja, karena

disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata

kehidupan yang membuat para pegawai mendapat kemudahan dalam

bekerja dan mendukung usaha pencapaian tujuan (Hartatik, 2004).

Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada BTN Syariah

Semarang didukung penelitian yang dilakukan satriyani (2013) dengan

judul pengaruh motivasi kerja islam, disiplin kerja dan lingkungan kerja

terhadap kinerja karyawan BPRS saka dana mulia kudus. Hasil penelitian

(58)

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan penelitian

yang dilakukan oleh azizah dan treona (2013) dengan judul pengaruh

motivasi, disiplin kerja, dan lingkungan kerja terhadap prestasi kerja

karyawan PT Bank Muamalat Indonesia tbk Cabang Malang.

H3 : terdapat pengaruh signifikan antara variabel disiplin kerja terhadap

kinerja karyawan

4. Pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan

Karyawan merupakan salah satu sumber daya yang amat

dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebaliknya, bagi

karyawan yang mempunyai berbagai macam kebutuhan, perusahaan

merupakan salah satu tempat yang dapat memuaskan kebutuhannya.

Kompensasi merupakan imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada

karyawan atas jasanya dalam melakukan tugas, kewjiban, dan tanggung

jawab yang dibebankan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan

perusahaan. Ada dua hal yang perlu diingat oleh perusahaan dalam

pemberian kompensasi. Pertama kompensasi yang diberikan perusahaan

harus dapat dirasakan adil oleh karyawan dan kedua, besarnya

kompensasi tidak jauh berbeda dengan yang diharapkan oleh karyawan.

Apabila dua hal ini dapat dipenuhi, maka karyawan akan merasa puas.

Kepuasan akan memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya,

sehingga tujuan perusahaan maupun kebutuhan karyawan akan tercapai

(59)

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Dalam penelitian tersebut

mengemukakan bahwa pemberian kompensasi akan meningkatkan kinerja

karyawan. Penelitian tersebut sejalan dengan yang dilakukan oleh Bayu

(2010) yang menya- takan bahwa ada pengaruh kompensasi terhadap

kinerja karyawan.

H4 : terdapat pengaruh signifikan antara variable kompensasi dengan

kinerja karyawan.

Table 2.2

Hipotesis Penelitian

No Hipotesis

H1 Terdapat pengaruh signifikan antara variable motivasi dengan kinerja karyawan

H2 Terdapat pengaruh signifikan antara variable lingkungan kerja dengan kinerja karyawan

H3 Terdapat pengaruh signifikan antara variable disiplin kerja dengan kinerja karyawan

(60)

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2008:8) metode penelitian kuantitatif

merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan menguji hipotesis

yang telah ditetapkan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di bank BNI Syariah KC Semarang sebagai

objek penelitian yang beralamatkan Jl Ahmad Yani no. 152 Semarang.

Adapun waktu penelitian ini dilakukan bulan juli 2017.

C. Populasi dan Sampel

Menurut Bawono (2006) yang disebut dengan populasi adalah

keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk di

analisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti. Totalitas dari objek dan subjek

penelitian yang digunakan oleh peneliti, tentunya yang memiliki hubungan

atau memenuhi syarat-syarat tertentu dengan masalah yang akan ditetapkan.

(61)

Syariah KC Semarang di Jl Ahmad Yani no 152 yang berjumlah 60

karyawan.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2010: 173). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sampel jenuh atau semua karyawan bank BNI Syariah KC Semarang

yang berjumlah 60 orang. Peneliti sudah menyebarkan kuisioner ke semua

karyawan bank BNI Syariah KC Semarang sebanyak 60 kuesioner akan

tetapi data yang digunakan sebanyak 35 kuesioner.

D. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data menurut Bawono (2006:29) adalah tehnik

atau cara yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data yang akan di

analisis atau di olah untuk menghasilkan suatu kesimpulan.

Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:

1. Metode angket (kuesioner)

Kuesioner (angket) adalah serangkaian daftar pertanyaan yang

disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden.

Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan kepada petugas

atau peneliti (Bungin, 2006: 62). Didalam kuesioner terdapat rancangan

(62)

dan tiap pertanyaan merupakan jawaban yang mempunyai makna dalam

menguji hipotesis.

2. Observasi

Observasi merupakan metode penelitian di mana peneliti

melakukan pengamatan secara langsung pada obyek penelitian.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang

dilakukan dengan membaca buku-buku, literatur, jurnal-jurnal, referensi

yang berkaitan dengan penelitian ini dan penelitian terdahulu yang

berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

E. Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan seperangkat aturan yang diperlukan

untuk mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variable (Sugiyino,

2001:69). Menurut Bawono (2006) skala interval adalah memberi ranking

terhadap responden, yang ranking dapat berupa preferensi, perilaku dan

sebagainya. Skala interval digunakan kalua jawaban untuk berbagai hal atau

pertanyaan yang bias dtangkap dengan skala 5 butir, 7 butir, 10 butir, dan

kemudian dapat dirata-ratakan untuk seluruh hal atau variable supranto

(2003).

Dalam penelitian ini kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-10

(63)

memuahkan responden dalam memberikan penilaian atau pendapat sangat

tidak setuju sampai sangat setuju dengan kata lain mengukur tanggapan baik

buruknya dalam suatu pertanyaan dalam bentuk nilai angka 1-10. Berikut

adalah bentuk rentang penilaian dalam skala interval yang menunjukan skor

1-10.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sangat tidak setuju sangat valid

F. Definisi Konsep dan Operasional variabel

Menurut sugiarto, dkk (2003: 13,15) dalam melakukan penelitian atau

observasi peneliti tentunya perlu menentukan adanya karakter yang akan

diobservasi dari unit amatan, yang sering disebut dengan variable. Variable

dalam suatu penelitian merupkan suatu atribut dari sekelompok obyek yang

lain dalam sekelompok tersebut. Dudalam penelitian yang bersifat

kuantitatif pasti terdapat variable-variabel penelitian yang mendukung dan

berkaitan satu sama lain, yaitu :

1. Variael Independen (independent variable) yaitu variable yang bersifat

bebas dan merupakan variable yang menjadi sebab terjadinya

(terpengaruhnya)nvariabel dependen (variable terikat). Didalam

penelitian ini yang menjadi variabel independen yaitu :

a. Motivasi (X1) dengan indicator :

(64)

2) Semangat kerja

3) Inisiatif

4) Rasa tanggung jawab

b. Lingkungan Kerja(X2)

1) Penerangan

2) Suhu udara

3) Suara bising

4) Penggunaan warna

5) Ruang gerak yang diperlukan

6) Keamanan kerja

7) hubungan karyawan

c. Disiplin Kerja (X3)

1) Kehadiran

2) Ketaatan

3) Ketepatan waktu

4) Perilaku

d. Kompensasi (X4)

1) Gaji yang adil sesuai dengan pekerjaan.

2) Bonus yang diberikan memenuhi sasaran kinerja.

3) Tunjangan yang sesuai dengan harapan.

(65)

4. Variable Dependen (Dependent Variable) yaitu variable yang bersifat

terikat dan merupakan variable yang nilainya dipengaruhi oleh variable

independen (variable bebas). Didalam penelitian ini yang menjadi

variable dependen (Y) adalah kinerja karyawan indikatornya yaitu :

a. Kemampuan

b. Efektifitas dan efisiensi

c. Otoritas dan tanggung jawab

d. Disiplin

e. Inisiatif

G. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2014: 133) menyatakan bahwa instumen penelitian

digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Secara lebih

detail Arikunto (2013: 203) menjelaskan bahwa instrumen penelitian adalah

alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih

cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis tentang wawancara,

pengamatan, atau daftar pertanyaan yang dipersiapkan untuk mendapatkan

informasi dari responden (Jamilah, 2017: 29). Instumen penelitian yang

Gambar

Table 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1
Hipotesis PenelitianTable 2.2
Table 3.1 Instrument Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi, disiplin dan kompensasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.. Pos Indonesia Kantor Pos

Selain kompensasi dan motivasi, peningkatan kinerja juga dapat dilakukan dengan cara menciptakan disiplin kerja karyawan, karena apabila dalam pengelolaan disiplin kerja

Penelitian ini dilakukan di SPBU 44.594.02 Jepara dengan tujuan mengetahui pengaruh motivasi kerja, lingkungan kerja, dan kompensasi terhadap kinerja karyawan SPBU

KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK MUAMALAT KOTA SURAKARTA”....

Disiplin kerja, motivasi, kompensasi, dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan, tingkat

Dari penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012) dengan judul “ Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Syariah Mandiri Kantor

Judul : Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Motivasi, Kompensasi, dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan BTN Syariah Kantor Cabang Semarang.. Dapat

Pada dasarnya tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dukungan organisasi dan penilaian kinerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Bank BRI Syariah KC