ABSTRAK
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MEMBANTU SISWA KELAS XI
IPS MEMAHAMI MATERI ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN PERUSAHAAN JASA
Agung Nugroho Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kerja siswa dengan media gambar untuk materi analisis transaksi keuangan perusahaan jasa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS semester kedua.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan. Prosedur pengembangan terdiri enam tahap, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) perencanaan pengembangan produk, (3) pengembangan produk awal, dan (4) tahap validasi dan revisi produk, (5) tahap uji coba dan revisi produk, dan (6) penyempurnaan produk akhir. Validasi dilakukan oleh satu ahli materi, satu ahli media pembelajaran, dan satu guru mata pelajaran. Uji coba dilakukan tiga kali, yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif.
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF STUDENT WORKING SHEET (SWS) WITH PICTURES MEDIA TO HELP THE ELEVENTH GRADE STUDENTS
OF SOCIAL SCIENCE DEPARTMENT IN UNDERSTANDING THE MATERIAL OF FINANCIAL TRANSACTIONAL
ANALYSIS OF SERVICE COMPANIES Agung Nugroho
Sanata Dharma University Yogyakarta
2013
The research aims at develop SWS of student working sheet with pictures media to help the eleventh grade student of social science department who sit in the 2nd semester ini analysing financial transaction of service companies.
This research is a development research. The procedure consists of six steps. The first step is analyzing necessity. The second steps is planning of product development. The third step is developing the beginning product. The fourth step is validation and product revision. The fifth step is a trial stage and product revision. The six step is completing the final product. The validation was done by an expert of the material subject, an expert of media learning , and a teacher of Social Sciences. The trial was done in three different ways. The first one is individual trial, the second is small group trials, and the last one is big group trial. Data are collected by questionnaires and interviews. The data were analyzed descriptively.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN
MEDIA GAMBAR UNTUK MEMBANTU SISWA KELAS XI
IPS MEMAHAMI MATERI ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN PERUSAHAAN JASA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh: AGUNG NUGROHO
NIM: 071334022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN
MEDIA GAMBAR UNTUK MEMBANTU SISWA KELAS XI
IPS MEMAHAMI MATERI ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN PERUSAHAAN JASA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh: AGUNG NUGROHO
NIM: 071334022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN
MEDIA GAMBAR UNTUK MEMBANTU SISWA KELAS XI
IPS MEMAHAMI MATERI ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN PERUSAHAAN JASA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh: AGUNG NUGROHO
NIM: 071334022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
HALAMAN PERSEMBAHAN
kupersembahkan karya kecilku ini kepada dunia pendidikan supaya lebih baik
dan satu demi satu karya tulis semoga dapat membangkitkan semangat
MOTO
Sukses bukanlah akhir dari segalannya, kegagalan bukanlah sesuatu yang fatal:
ABSTRAK
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MEMBANTU SISWA KELAS XI
IPS MEMAHAMI MATERI ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN PERUSAHAAN JASA
Agung Nugroho Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kerja siswa dengan media gambar untuk materi analisis transaksi keuangan perusahaan jasa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS semester kedua.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan. Prosedur pengembangan terdiri enam tahap, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) perencanaan pengembangan produk, (3) pengembangan produk awal, dan (4) tahap validasi dan revisi produk, (5) tahap uji coba dan revisi produk, dan (6) penyempurnaan produk akhir. Validasi dilakukan oleh satu ahli materi, satu ahli media pembelajaran, dan satu guru mata pelajaran. Uji coba dilakukan tiga kali, yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif.
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF STUDENT WORKING SHEET (SWS) WITH PICTURES MEDIA TO HELP THE ELEVENTH GRADE STUDENTS
OF SOCIAL SCIENCE DEPARTMENT IN UNDERSTANDING THE MATERIAL OF FINANCIAL TRANSACTIONAL
ANALYSIS OF SERVICE COMPANIES
Agung Nugroho Sanata Dharma University
Yogyakarta 2013
The research aims at develop SWS of student working sheet with pictures media to help the eleventh grade student of social science department who sit in the 2nd semester ini analysing financial transaction of service companies.
This research is a development research. The procedure consists of six steps. The first step is analyzing necessity. The second steps is planning of product development. The third step is developing the beginning product. The fourth step is validation and product revision. The fifth step is a trial stage and product revision. The six step is completing the final product. The validation was done by an expert of the material subject, an expert of media learning , and a teacher of Social Sciences. The trial was done in three different ways. The first one is individual trial, the second is small group trials, and the last one is big group trial. Data are collected by questionnaires and interviews. The data were analyzed descriptively.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sesuai dengan yang
diharapkan.
Skripsi ini berjudul Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk
Membantu Siswa XI IPS SMA Belajar Memahami Analisis Transaksi
Perusahaan Jasa. Adapun maksud dan tujuan penyusunan skripsi ini sebagai prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Akuntansi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini bukan
hanya kerja penulis sendiri tetapi juga karena banyaknya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini maka penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak .
Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
2. Bapak Indra Darmawan, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
4. Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P, M.Pd., selaku dosen pembimbing dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dari awal penulisan
skripsi hingga selesai.
5. Kepada Bapak Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd dan Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA., yang sangat membantu dalam suksesnya penelitian.
6. Segenap jajaran dosen dan karyawan Prodi Pendidikan Akuntansi yang telah membimbing selama proses perkuliahan.
7. Kepada kepala sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu yang telah mengijinkan saya untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
8. Kepada Bapak Candra Widyantara, S.Pd., selaku guru mata pelajaran
akuntansi di SMA Pangudi Luhur Sedayu yang sangat membantu dalam suksesnya penelitian.
9. Siswa kelas XI IPS SMA Pengudi Luhur Sedayu yang telah menjadi subjek penelitian.
10. Kepada orang tua saya Bapak Agustinus Djemino dan Ibu Restituta Suparti
yang telah memberikan doa, motivasi, pengertian, dan dukungan material. 11. Mbak Narti dan Mas Dwi yang telah memberi dukungan dan semangat, saya
mengucapkan banyak terima kasih.
12. Mbak Watik dan Mas Purba terima kasih atas dukungan dan segala bantuan yang begitu besar manfaatnya.
13. Mas Tri, kakakku yang satu ini memang dosen motivatorku yang selalu mengatakan “jangan lulus sebelum target tercapai”. Terima kasih banyak atas
14. Saudara-saudaraku yang banyak sekali ada Simbah, Pakdhe, Budhe, Paklik, Bulik, Mbak-mbak, Mas-mas, dan Ponakan-ponakanku yang telah memberi
semangat dan motivasi.
15. Kepada Nana, terima kasih atas dukungan, bantuan, dan semangatnya yang tiada henti.
16. Seluruh teman-teman Prodi Pendidikan Akuntansi (PAK), yang selalu menanyakan “Kapan Luluse?”
17. Kepada sahabat mancing si inyong, si ipan, si kuwuk, si adi, si jambrong dan teman di PLPG gambul, umi dkk tengkiu dab.
18. Buat adik tingkat PAK terima kasih atas kerjasamanya.
19. Seluruh teman-teman mudika bakti dharma kaliduren dan mudika paroki sedayu, berkah dalem.
20. Semua teman-teman yang sering nongkrong di angkringan yang selalu ada tema untuk ngobrol bareng.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna, karena itu penulis dengan senang hati mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini berguna untuk dunia pendidikan. Terima
kasih
Yogyakarta, 19 Maret 2013 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... x
KATA PENGANTAR ... xii
DAFTAR ISI ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xix
DAFTAR TABEL ... xxiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxvii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penulisan ... 4
E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 5
F. Batasan Istilah ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Tinjauan Pustaka ... 7
1. Media Pembelajaran ... 7
2. Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media ... 10
3. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 15
4. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) 18 B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 18
C. Kerangka Berpikir ... 20
BAB III METODE PENGEMBANGAN... 22
A. Model Pengembangan ... 22
B. Prosedur Pengembangan ... 22
1. Analisis Kebutuhan ... 22
2. Perencanaan Pengembangan Produk ... 23
3. Pengembangan Produk Awal ... 26
4. Tahap Validasi dan Revisi Produk ... 26
5. Tahap Uji Coba dan Revisi Produk ... 28
6. Penyempurnaan Produk Akhir ... 32
C. Uji Coba Produk ... 33
1. Desain Uji Coba ... 33
2. Subjek Uji Coba ... 34
D. Tempat dan Waktu Penelitian ... 41
1. Tempat Penelitian ... 41
2. Waktu Penelitian ... 41
E. Teknik Pengumpulan Data ... 42
1. Metode Kuesioner ... 42
2. Metode Wawancara (Interview) ... 42
F. Teknik Analisis Data ... 42
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN... 44
A. Deskripsi Produk Awal ... 44
B. Data Validasi dan Revisi Produk ... 45
1. Data Validasi dari Ahli Materi ... 48
2. Data Validasi dari Ahli Media Pembelajaran ... 58
3. Data Validasi dari Guru Mata Pelajaran ... 65
C. Data Uji Coba dan Revisi Produk ... 69
1. Data Uji Coba Perorangan ... 69
2. Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 74
3. Data Uji Coba Kelompok Besar ... 79
D. Analisis Data Hasil Validasi ... 84
1. Analisis Data Hasil Validasi dari Ahli Materi ... 84
2. Analisis Data Hasil Validasi dari Ahli Media Pembelajaran ... 94
E. Analisis Data Uji Coba ... 106 1. Analisis Data Hasil Uji Coba Perorangan ... 106
2. Analisis Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 108 3. Analisis Data Hasil Uji Coba Kelompok Besar ... 110 F. Kajian Produk Jadi ... 112
BAB V PENUTUP ... 117 A. Kesimpulan ... 117
B. Keterbatasan ... 118 C. Saran ... 119
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 3.1 Gambaran Besar Proses Produksi ... 23 Gambar 3.2 Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran
untuk Analisis Transaksi Keuangan Perusahaan Jasa ... 25 Gambar 3.3 Gambaran Proses Validasi oleh Ahli Materi,
Ahli Media Pembelajaran, dan Guru Mata Pelajaran ... 28 Gambar 3.4 Gambaran Uji Coba Perorangan ... 29 Gambar 3.5 Gambaran Uji Coba Kelompok Kecil ... 31
Gambar 3.6 Gambaran Uji Coba Kelompok Besar ... 32 Gambar 4.1 LKS Bergambar Sebelum Diperbaiki Masih Terdapat
Jurnal Umum ... 52 Gambar 4.2 LKS Bergambar Sesudah Diperbaiki Tidak Terdapat
Jurnal Umum ... 52
Gambar 4.3 LKS Bergambar Sebelum Dilengkapi Gambaran Umum . 53 Gambar 4.4 LKS Bergambar Sesudah Dilengkapi Gambaran Umum.. 53
Gambar 4.5 LKS Bergambar Sebelum Diperbaiki pada Kesalahan
Ketik Nominal ... 57 Gambar 4.6 LKS Bergambar Sesudah Dilengkapi pada Kesalahan
Ketik Nominal ... 57 Gambar 4.7 LKS Bergambar Sebelum Perbaikan pada Rekening
Gambar 4.8 LKS Bergambar Sesudah Perbaikan pada Rekening
Aktiva dan Passiva ... 62
Gambar 4.9 TampilanCoverLKS Bergambar Sebelum Diperbaiki ... 68 Gambar 4.10 TampilanCoverLKS Bergambar Sesudah Diperbaiki .. 69 Gambar 4.11 LKS Bergambar Sebelum Dilengkapi Daftar Isi ... 73
Gambar 4.12 LKS Bergambar Sesudah Dilengkapi Daftar Isi ... 74 Gambar 4.13 LKS Bergambar Sebelum Dilengkapi Contoh
Pengerjaan ... 78 Gambar 4.14 LKS Bergambar Sesudah Dilengkapi Contoh
Pengerjaan ... 79
Gambar 4.15 Kalimat pada LKS Bergambar Sebelum Diperbaiki ... 83 Gambar 4.16 Kalimat pada LKS Bergambar Sesudah Diperbaiki ... 84
Gambar 4.17 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian
Pertama Aspek Pembelajaran dari Ahli Materi ... 85 Gambar 4.18 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian
Pertama Aspek Isi dari Ahli Materi ... 87 Gambar 4.19 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian
Kedua Aspek Pembelajaran dari Ahli Materi ... 89 Gambar 4.20 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian
Kedua Aspek Isi dari Ahli Materi ... 90
Gambar 4.21 Grafik Peningkatan Kualitas Aspek Pembelajaran Produk LKS Bergambar Hasil Validasi I dan
Gambar 4.22 Grafik Peningkatan Kualitas Aspek Isi Produk LKS Bergambar Hasil Validasi I dan Validasi II oleh
Ahli Materi ... 93 Gambar 4.23 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Pertama
Aspek Tampilan dari Ahli Media Pembelajaran... 95
Gambar 4.24 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Pertama
Aspek Penyajian dari Ahli Media Pembelajaran ... 96
Gambar 4.25 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Kedua
Aspek Tampilan dari Ahli Media Pembelajaran ... 98 Gambar 4.26 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Kedua
Aspek Penyajian dari Ahli Media Pembelajaran ... 99 Gambar 4.27 Grafik Peningkatan Kualitas Aspek Tampilan Produk
LKS Bergambar Hasil Validasi I dan Validasi II
oleh Ahli Media Pembelajaran ... 101 Gambar 4.28 Grafik Peningkatan Kualitas Aspek Penyajian Produk
LKS Bergambar Hasil Validasi I dan Validasi II
oleh Ahli Media Pembelajaran ... 102
Gambar 4.29 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Aspek
Pembelajaran dari Ahli Guru Mata Pelajaran ... 104 Gambar 4.30 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Aspek
Isi dari Ahli Media Pembelajaran ... 105 Gambar 4.31 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Subjek
Gambar 4.32 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Subjek
Uji Coba Kelompok Kecil ... 109
Gambar 4.33 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Subjek
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Pembelajaran
untuk Ahli Materi ... 34 Tabel 3.2 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Isi
untuk Ahli Materi ... 35 Tabel 3.3 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Tampilan
untuk Ahli Media Pembelajaran... 36 Tabel 3.4 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Penyajian
untuk Ahli Media Pembelajaran... 37 Tabel 3.5 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Pembelajaran
untuk Guru Mata Pelajaran ... 38 Tabel 3.6 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Isi
untuk Guru Mata Pelajaran ... 38 Tabel 3.7 Komponen dan Indikator Penilaian untuk
Perorangan, Kelompok Kecil, dan Kelompok Besar ... 40 Tabel 3.8 Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan Penilaian Acuan
Patokan (PAP) ... 43 Tabel 4.1 Nama-nama Ahli dan Guru Mata Pelajaran ... 45 Tabel 4.2 Hasil Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ... 48 Tabel 4.3 Hasil Penilaian Aspek Pembelajaran Pertama
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Aspek Pembelajaran Kedua
dari Ahli Materi ... 54 Tabel 4.6 Hasil Penilaian Aspek Isi Kedua dari Ahli Materi ... 55 Tabel 4.7 Hasil Penilaian Aspek Tampilan Pertama dari Ahli Media
Pembelajaran ... 58 Tabel 4.8 Hasil Penilaian Aspek Penyajian Pertama dari Ahli Media
Pembelajaran ... 60 Tabel 4.9 Hasil Penilaian Aspek Tampilan Kedua dari Ahli Media
Pembelajaran ... 63 Tabel 4.10 Hasil Penilaian Aspek Penyajian Kedua dari Ahli Media
Pembelajaran ... 64 Tabel 4.11 Hasil Penilaian Aspek Pembelajaran dari Guru
Mata Pelajaran ... 65 Tabel 4.12 Hasil Penilaian Aspek Isi dari Guru Mata Pelajaran ... 66 Tabel 4.13 Contoh Hasil Penilaian LKS Bergambar dari Siswa
pada Uji Coba Perorangan ... 70 Tabel 4.14 Data Hasil Validasi pada Uji Coba Perorangan ... 71 Tabel 4.15 Contoh Hasil Penilaian LKS Bergambar dari Siswa
pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 74 Tabel 4.16 Data Hasil Penilaian pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 76 Tabel 4.17 Contoh Hasil Penilaian LKS Bergambar dari Siswa
pada Uji Coba Kelompok Besar ... 79 Tabel 4.18 Data Hasil Penilaian pada Uji Coba Kelompok Besar ... 81 Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Penilaian Pertama Aspek
Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Penilaian Pertama Aspek Isi
dari Ahli Materi ... 86 Tabel 4.21 Kualitas LKS Bergambar Hasil Validasi Pertama
dari Ahli Materi ... 85 Tabel 4.22 Distribusi Frekuensi Penilaian Kedua Aspek Pembelajaran
dari Ahli Materi ... 88 Tabel 4.23 Distribusi Frekuensi Penilaian Kedua Aspek Isi
dari Ahli Materi ... 90 Tabel 4.24 Kualitas LKS Bergambar Hasil Validasi Kedua
dari Ahli Materi ... 91 Tabel 4.25 Distribusi Frekuensi Penilaian Pertama Aspek Tampilan
dari Ahli Media Pembelajaran ... 94 Tabel 4.26 Distribusi Frekuensi Penilaian Pertama Aspek Penyajian
dari Ahli Media Pembelajaran ... 96 Tabel 4.27 Kualitas LKS Bergambar Hasil Validasi Pertama
dari Ahli Media ... 97 Tabel 4.28 Distribusi Frekuensi Penilaian Kedua Aspek Tampilan
dari Ahli Media Pembelajaran ... 98 Tabel 4.29 Distribusi Frekuensi Penilaian Kedua Aspek Penyajian
dari Ahli Media Pembelajaran ... 99 Tabel 4.30 Kualitas Produk LKS Bergambar Hasil Validasi Kedua
dari Ahli Media Pembelajaran ... 100 Tabel 4.31 Distribusi Frekuensi Penilaian Aspek Pembelajaran
Tabel 4.32 Distribusi Frekuensi Penilaian Aspek Isi
dari Guru Mata Pelajaran ... 105 Tabel 4.33 Kualitas Produk LKS Bergambar Hasil Validasi dari
Guru Mata Pelajaran ... 106 Tabel 4.34 Distribusi Frekuensi Penilaian dari Uji Coba Perorangan .. 107 Tabel 4.35 Kualitas Produk LKS Bergambar dari
Uji Coba Perorangan ... 108 Tabel 4.36 Distribusi Frekuensi Penilaian dari Uji Coba
Kelompok Kecil ... 109 Tabel 4.37 Kualitas Produk LKS Bergambar dari
Uji Coba Kelompok Kecil ... 110 Tabel 4.38 Distribusi Frekuensi Penilaian dari Uji Coba
Kelompok Besar ... 111 Tabel 4.39 Kualitas Produk LKS Bergambar dari
Uji Coba Kelompok Besar ... 112 Tabel 4.40 Hasil Wawancara dari Perwakilan Uji Coba Perorangan,
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 RancanganStory Board ... 124 Lampiran 2 Lembar Penilaian Untuk Ahli Materi ... 128 Lampiran 3 Lembar Penilaian Untuk Ahli Media Pembelajaran ... 132 Lampiran 4 Lembar Penilaian Untuk Guru Mata Pelajaran ... 136 Lampiran 5 Kuesioner Untuk Uji Coba Perorangan ... 140 Lampiran 6 Kuesioner Untuk Uji Coba Kelompok Kecil ... 143 Lampiran 7 Kuesioner Untuk Uji Coba Kelompok Besar ... 146 Lampiran 8 Panduan Wawancara Uji Coba Perorangan ... 149 Lampiran 9 Panduan Wawancara Uji Coba Kelompok Kecil ... 150 Lampiran 10 Panduan Wawancara Uji Coba Kelompok Besar ... 151 Lampiran 11 Contoh Penilaian Kuesioner Pertama Pada Ahli Materi 152 Lampiran 12 Contoh Penilaian Kuesioner Kedua Pada Ahli Materi .... 156 Lampiran 13 Contoh Penilaian Kuesioner Pertama Pada Ahli
Media Pembelajaran ... 160 Lampiran 14 Contoh Penilaian Kuesioner Kedua Pada Ahli
Media Pembelajaran ... 164 Lampiran 15 Contoh Penilaian Kuesioner Pada Guru Mata Pelajaran 166 Lampiran 16 Contoh Penilaian Kuesioner Pada Uji Coba Perorangan. 172 Lampiran 17 Contoh Penilaian Kuesioner Pada Uji Coba
Kelompok Kecil ... 175 Lampiran 18 Contoh Penilaian Kuesioner Pada Uji Coba
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting pada saat ini. Dengan adanya pendidikan kita mampu menyelesaikan berbagai macam
masalah yang ada, sehingga perlu ditanamkan sejak dini. Pendidikan anak seringkali menjadi sorotan banyak kalangan. Perkembangan usia anak
berpengaruh dalam penerimaan pendidikan, sehingga perlu penyesuaian dalam memberikan pendidikan bagi anak. Anak akan lebih menerima pembelajaran yang aktif, inovatif, lingkungan, kreatif, efisien, dan
menyenangkan (PAILKEM), yaitu pendekatan pembelajaran yang meletakkan dasar-dasar instruksioner yang mengoptimalkan proses
pembelajaran (Hamzah, 2012: 10).
Dalam proses belajar mengajar dalam kelas peran utama seorang guru adalah membantu siswa mengatasi kesulitan dalam belajar. Mengajar
merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar
(Sardiman, 1986: 46). Sebagai seorang guru sangat perlu sekali untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan siswa. Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi dua yaitu faktor kognitif dan faktor non kognitif. Faktor
sikap mental dan emosional siswa, ketekunan, kesehatan jasmani, suasana rumah dan sebagainya.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, baik dari dalam diri siswa itu sendiri, maupun faktor dari luar. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar antara lain: (1)
kecerdasan siswa, (2) kesiapan belajar siswa, (3) bakat yang dimiliki siswa, (4) kemauan belajar siswa, (5) minat siswa, (6) cara penyajian materi, (7)
pribadi dan sikap guru, (8) suasana pengajaran, (9) kompetensi guru, dan (10) kondisi masyarakat luas.
Dari uraian di atas, diketahui bahwa cara penyajian materi merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Jika materi yang disajikan membuat siswa tertarik dan termotivasi maka akan
timbul perasaan pada diri siswa untuk menyenangi materi, dan adanya kebutuhan terhadap materi tersebut. Kekurangan atau ketiadaan motivasi akan menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan proses
pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah (Syah, 1995: 136).
Oleh karena itu diperlukan kemampuan guru untuk menyajikan suatu
pokok bahasan dalam pembelajaran supaya menjadi lebih menarik dan membuat siswa termotivasi untuk belajar dan memahaminya sehingga apa yang disampaikan oleh guru tentang pokok bahasan tersebut menjadi lebih
mudah dipahami siswa. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru agar pokok bahasan yang disampaikan bisa dengan mudah dipahami siswa,
Penggunaan media pembelajaran merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran, karena penggunaan media pembelajaran memiliki
banyak manfaat mendukung proses belajar siswa. Manfaat media dalam proses pembelajaran antara lain: (1) penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan, (2) proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, (3)
proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, (4) efisien dalam waktu dan tenaga, (5) meningkatkan kualitas hasil belajar, (6) media memungkinkan
proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, (7) media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar, dan (8) merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Melalui analisis kebutuhan siswa diketahui bahwa siswa memerlukan media pembelajaran untuk menunjang kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
Siswa membutuhkan media pembelajaran yang menarik, mudah dipahami, dan berkualitas. Oleh karena itu pengembang atau peneliti membuat langkah terobosan yang diharapkan dapat mengembalikan motivasi dan semangat
belajar siswa dengan mengembangkan media pembelajaran yang menarik. Media pembelajaran yang dikembangkan berupa lembar kerja siswa (LKS)
yang dilengkapi dengan gambar sehingga lembar kerja siswa atau media pembelajaran tersebut menarik dan mudah dipahami. Selain itu lembar kerja siswa dinilai sangat baik dipergunakan dalam latihan pengembangan dan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut: Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan media gambar yang seperti apa yang layak digunakan untuk membantu siswa kelas XI IPS memahami materi Analisis Transaksi Keuangan Perusahaan Jasa?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan media gambar yang layak digunakan untuk siswa kelas XI IPS memahami materi
Analisis Transaksi Keuangan Perusahaan Jasa, yang mempunyai kelebihan berupa gambar-gambar pada lembar kerja siswa sehingga meningkatkan
motivasi dan minat belajar siswa.
D. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan ini penting untuk dilakukan karena
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis:
Memberikan wawasan tentang pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran dalam bentuk Lembar Kerja Siswa Bergambar (LKS Bergambar) sebagai salah satu media pembelajaran untuk memfasilitasi
2. Manfaat Praktis:
a. Manfaat bagi guru
Guru akuntansi dapat memanfaatkan LKS dengan media gambar yang dikembangkan ini, untuk membantu siswa memahami materi akuntansi khususnya materi tentang analisis transaksi keuangan
perusahaan jasa. b. Manfaat bagi siswa
Mempermudah siswa menangkap dan memahami materi tentang analisis transaksi keuangan perusahaan jasa.
c. Manfaat bagi peneliti
Menambah pengetahuan dalam hal pembelajaran khususnya tentang pengembangan media belajar untuk materi analisis transaksi
keuangan perusahaan jasa. d. Bagi dunia pendidikan
LKS bergambar dapat diterapkan sebagai salah satu media
pembelajaran yang inovatif dalam dunia pendidikan.
E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini berupa LKS bergambar untuk materi analisis transaksi keuangan perusahaan jasa. Karakteristik dari produk LKS bergambar ini adalah sebagai berikut:
2. LKS ini memuat gambar-gambar yang sesuai dengan kegiatan transaksi yang akan dianalisis.
3. Gambar-gambar yang disajikan dalam LKS jelas dan menarik sehingga siswa termotivasi untuk belajar.
4. LKS yang dikembangkan dapat digunakan sebagai sarana belajar
mandiri siswa, baik di rumah maupun di sekolah. 5. LKS yang dikembangkan merupakan bahan ajar cetak.
F. Batasan Istilah
Agar tidak terjadi salah pengertian maka ditentukan batasan-batasan
istilah, yaitu:
1. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah salah satu sarana berupa lembaran-lembaran yang digunakan sebagai pedoman di dalam pembelajaran serta berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dalam kajian tertentu.
2. Media gambar adalah suatu alat bantu belajar siswa yang penyajiannya
melibatkan gambar sebagai wujud konkret.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat bantu siswa untuk belajar
memahami materi pelajaran. Dalam perkembangannya media pembelajaran sangatlah beragam dengan desain yang menarik. Kata
media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat
grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat
diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses
pembelajaran (Kosasih, 2007: 10). a. Pengertian Media Gambar
Media gambar adalah penyajian visual dua dimensi yang memanfaatkan rancangan gambar sebagai sarana pertimbangan mengenai kehidupan sehari-hari, misalnya yang menyangkut
manusia, peristiwa, benda-benda, tempat, dan sebagainya. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2001: 68) media gambar adalah
kuat melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dengan gambar-gambar (Koasih, 2007: 26).
b. Fungsi dan Manfaat Media Gambar dalam Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, ada dua unsur yang amat penting yakni metode dan media pembelajaran. Di samping itu, ada aspek
lain yang perlu diperhatikan, yaitu tujuan pembelajaran, bahan kajian, pendekatan yang digunakan, evaluasi yang dikembangkan,
serta jenis tugas yang diharapkan dikuasai oleh siswa di akhir proses pembelajaran. Dengan demikian dapat diartikan salah satu fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu pembelajaran, yang
ikut mempengaruhi situasi kondisi dan lingkungan belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah diciptakan dan
didesain oleh guru. Manfaat media gambar adalah membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh
psikologis terhadap siswa. Selain itu media juga dapat berguna untuk membangkitkan gairah belajar, memungkinkan siswa belajar mandiri
sesuai dengan minat dan kemampuannya (Koasih, 2007: 27). c. Pengunaan Media Gambar dalam Pembelajaran
Penggunaan media gambar yang efektif, harus mempunyai
tujuan yang jelas, pasti, dan terperinci. Dalam hal ini media gambar yang bisa digunakan adalah media bergambar yang ada
yang dihadapi. Hal yang perlu diperhatikan (Koasih, 2007: 28) dalam penggunaan media gambar adalah sebagai berikut:
1) Gambar yang bagus, menarik, jelas, dan mudah dimengerti. 2) Apa yang digambar harus cukup penting dan cocok untuk hal
yang sedang dipelajari.
3) Gambar harus benar dalam arti harus dapat menggambarkan situasi yang serupa jika dilihat pada keadaan yang sebenarnya.
4) Gambar memiliki kesederhanaan dalam arti tidak rumit sehingga sulit dipahami siswa.
5) Gambar harus sesuai dengan kecerdasan orang yang melihatnya.
6) Ukuran gambar harus sesuai dengan kebutuhan. d. Manfaat Media Gambar dalam Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa:
1) Pembelajaran akan lebih menarik diperhatikan siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai
dan mencapai tujuan pembelajaran.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain
seperti mengamati, memerankan, dan lain-lain.
5) Memberikan pengalaman lain yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisiensi dalam keragaman yang
lebih banyak dalam belajar (Asyrad, 2010: 24-25).
2. Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media
a. Prinsip Pemilihan Media
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pemilihan media, di antaranya:
1) Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Apakah tujuan tersebut bersifat kognitif, afektif, dan
psikomotor. Perlu dipahami tidak ada satupun media memiliki karakteristik tertentu, yang harus dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pemakaiannya.
2) Pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas. Artinya pemilihan media tertentu bukan berdasarkan kepada kesenangan
guru atau sekedar selingan dan hiburan, melainkan harus menjadi bagian integral dalam keseluruhan proses pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran
3) Pemilihan media harus sesuai dengan karakteristik siswa. Ada media yang cocok untuk sekelompok siswa, namun tidak cocok
untuk siswa yang lain.
4) Pemilihan media harus sesuai dengan gaya belajar siswa serta gaya dan kemampuan guru. Oleh sebab itu, guru perlu
memahami karakteristik serta prosedur penggunaaan media yang dipilih.
5) Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas dan waktu yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran. Selain pertimbangan di atas, untuk memilih media dapat
menggunakan pola seperti yang lain. Sejumlah pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yang tepat dapat kita rumuskan dalam
satu kata ACTION, yaitu akronim dari; acces, cost, technology, interactivity, organiszation, dannovelty(Sanjaya, 2008: 224-226). 1) Acces
Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media. Apakah media yang kita perlukan itu tersedia,
mudah, dan dapat dimanfaatkan oleh murid? Misalnya, kita ingin menggunakan media internet, perlu pertimbangan terlebih dahulu apakah ada saluran untuk koneksi ke internet? Akses
2) Cost
Banyak jenis media yang dapat menjadi pilihan kita.
Media canggih biasanya mahal. Namun, mahalnya biasanya harus kita hitung dengan aspek manfaatnya, semakin banyak yang menggunakan, maka unit cost dari sebuah media akan semakin menurun.
3) Technology
Mungkin saja kita tertarik dengan media tertentu. Tetapi kita perlu perhatikan apakah teknologinya tersedia dan mudah menggunakanya? Katakanlah kita ingin menggunakan media
audiovisual di kelas. Perlu kita pertimbangkan, apakah ada jaringan listrik, apakah voltase listriknya memadai?
4) Interactivity
Media yang baik adalah yang dapat memunculkan dua arah atau interaktivitas. Setiap kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan tentu saja memerlukan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
5) Organization
Pertimbangan yang juga penting adalah dukungan organisasi. Misalnya, apakah pimpinan sekolah mendukung?
6) Novelty
Kebaruan dari media yang pilih juga harus menjadi
pertimbangan. Media lebih baru biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi siswa.
b. Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media
digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kepentingan siswa. Hal ini perlu
ditekankan sebab sering media dipersiapkan hanya dilihat dari sudut kepentingan guru. Contoh, oleh karena guru kurang menguasai
bahan pelajaran yang akan diajarkan, maka guru mempersiapkan media OHT, dan oleh sebab OHT digunakan untuk kepentingan guru, maka transparansi tidak didesain dengan menggunakan
prinsip-prinsip media pembelajaran, melainkan seluruh pesan yang ingin disampaikan dituliskan pada transparan hingga menyerupai
koran.
Supaya media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus
diperhatikan, di antaranya:
1) Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan
digunakan sebagai alat hiburan, atau tidak semata-mata untuk mempermudah guru menyampaikan materi, akan tetapi
benar-benar untuk membantu siswa belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
2) Media yang digunakan harus sesuai dengan materi
pembelajaran. Setiap materi pembelajaran memiliki kekhasan dan kekompleksan. Media pembelajaran yang digunakan harus
sesuai dengan kompleksitas materi pembelajaran.
3) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. Siswa yang memiliki kemampuan mendengar
yang kurang baik, akan sulit memahami pelajaran manakala digunakan media yang bersifat auditif. Demikian juga
sebaliknya, siswa yang memiliki kemampuan penglihatan kurang, akan sulit menangkap bahan pembelajaran yang disajikan melalui media visual. Setiap siswa memiliki
kemampuan dan gaya yang berbeda. Guru perlu memperhatikan setiap kemampuan dan gaya tersebut.
4) Media yang digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisiensi. Media yang memerlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap media yang
dirancang guru perlu memerhatikan efektivitas penggunanya. 5) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru
terutama media-media mutakhir seperti media komputer dan elektronik memerlukan kemampuan khusus dalam
mengoperasikannya. Media secanggih apapun, tidak akan dapat menolong tanpa kemampuan teknis mengoperasikannya. Oleh karena itulah, sebaiknya guru mempelajari terlebih dahulu
bagaimana mengoperasikan dan memanfaatkan media yang akan digunakan dengan benar (Sanjaya, 2008: 226-228).
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS adalah salah satu sarana berupa lembaran-lembaran yang digunakan sebagai pedoman di dalam pembelajaran serta berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dalam kajian tertentu. Dengan menggunakan LKS dalam pembelajaran akan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada
siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian guru bertanggung jawab penuh dalam memantau siswa dalam proses belajar
mengajar. Ada anggapan bahwa semakin banyak berlatih mengerjakan soal yang bervariasi akan membantu siswa meningkatkan prestasi belajarnya (Koasih, 2007: 28).
Peran LKS dalam proses pembelajaran adalah sebagai alat untuk
memberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada siswa. Penggunaan LKS memungkinkan guru mengajar lebih optimal,
a. Manfaat Lembar Kerja Siswa (LKS)
Manfaat Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam proses belajar
mengajar adalah sebagai berikut (Dhari dan Haryono, 1988: 16): 1) Meningkatkan aktifitas siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar.
2) Melatih dan mengembangkan ketrampilan proses pada siswa sebagai dasar penerapan ilmu pengetahuan.
3) Membantu memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan tersebut.
4) Membantu menambah informasi tentang konsep yang dipelajari
melalui kegiatan belajar siswa secara sistematis. b. Fungsi Lembar Kerja Siswa (LKS)
Fungsi Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam proses belajar mengajar ada dua sudut pandang, yaitu sebagai berikut (Dhari dan Haryono, 1988: 16-17):
1) Dari sudut pandang siswa, fungsi LKS sebagai sarana belajar baik di kelas, di ruang praktek, maupun di luar kelas, sehingga
siswa berpeluang besar untuk mengembangkan kemampuan, menerapkan pengetahuan, melatih keterampilan, dan memproses sendiri dengan bimbingan guru untuk mendapat perolehannya.
2) Dari sudut pandang guru, melalui LKS dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar sudah menerapkan
didik yang tinggi. LKS merupakan salah satu dari sekian banyak media yang digunakan dalam proses belajar mengajar di
sekolah. Dalam pengajaran mata pelajaran, media LKS banyak digunakan untuk memancing aktivitas belajar siswa. Karena dengan adanya LKS siswa akan merasa diberi tanggung jawab
moril untuk menyelesaikan suatu tugas dan merasa harus mengerjakannya, terlebih lagi apabila guru memberikan
perhatian penuh terhadap hasil pekerjaan siswa dalam LKS tersebut. Guru tidak memberi jawaban akan tetapi siswa diharapkan dapat menyelesaikan dan memecahkan masalah
yang ada dalam LKS tersebut dengan bimbingan atau petunjuk dari guru mata pelajaran (Dhari dan Haryono, 1988: 16-17).
c. Implikasi Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam Pembelajaran
Dengan adanya media LKS diharapkan dapat menjadikan siswa aktif dan cepat tanggap serta kreatif. LKS dapat digunakan
pada peserta didik untuk mengamati kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Dapat pula digunakan dalam pendekatan
keterampilan proses, dimana siswa berlatih mengumpulkan konsep sebanyak-banyaknya tentang materi yang akan dipelajari melalui LKS dan kemudian didiskusikan untuk memperoleh kesimpulan
secara optimal, yaitu digunakan sebagai sumber perolehan informasi serta media dalam latihan soal (Dhari dan Haryono, 1988: 19).
4. ..Penelitian dan Pengembangan(Research and Development)
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk menghasilkan produk tertentu digunakan
penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya berfungsi di masyarakat luas maka diperlukan penelitian untuk mengguji keefektifan produk tersebut
(Sugiyono, 2009: 494).
Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, terdapat
beberapa metode yang digunakan, yaitu metode: deskriptif, evaluatif, dan eksperimental. Penelitian deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Kondisi yang ada
mencakup: (1) Kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar (embrio) produk yang akan
dikembangkan; (2) Kondisi pihak pengguna (dalam bidang pendidikan misalnya sekolah, guru, kepala sekolah, siswa, serta pengguna lainnya); (3) Kondisi faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan dan
penggunaan dari produk yang akan dihasilkan, mencakup unsur pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, pengelolaan, dan
evaluatif, digunakan untuk mengevaluasi produk dalam proses uji coba pengembangan suatu produk. Produk penelitian dikembangkan melalui
serangkaian validasi dan uji coba, pada setiap kegiatan validasi dan uji coba diadakan evaluasi, baik itu evaluasi hasil maupun evaluasi proses.
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Secara umum pengembangan media pembelajaran adalah suatu upaya
untuk menciptakan suatu alat atau produk baru yang kegunaannya sesuai bidang yang dikembangkan sebagai jalan untuk membantu dalam
pembelajaaran seseorang untuk lebih mengenal, mengetahui dan memahami materi pelajaran. Ada dua penelitian yang membahas mengenai pengembangan media untuk membantu dalam kegiatan proses belajar
mengajar, yaitu Indah Nugraheni (2007) dan Cita Murti Prameaswari (2010). Nugraheni dalam penelitiannya yang berjudul Pengembangan
Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran Mata Kuliah Akuntansi Dasar, mengembangkan multimedia untuk membantu mahasiswa dalam memahami materi akuntansi dasar. Pengembangan media pembelajaran tersebut didasari
pada banyaknya mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi karena dalam pembelajaran baru menggunakan sumber belajar dan
media yang terbatas membuat mahasiswa tidak termotivasi dan akhirnya kurang memahami materi. Mengingat pentingnya penggunaan media dalam proses pembelajaran, beliau mengembangkan multimedia interaktif yang
sehingga melalui multimedia tersebut diharapkan mahasiswa dapat berperan lebih aktif selama proses pembelajaran.
Cita Murti Pameaswari meneliti tentang pembelajaran Hubungan Antar Sudut dan Hubungan Sudut–sudut pada Dua Garis Sejajar yang Dipotong oleh Sebuah Garis dengan menggunakan komik. Tujuan yang ingin dicapai
oleh penulis adalah mengetahui bagaimana langkah–langkah pembelajaran dengan menggunakan komik, tingkat keaktifan siswa VIIF SMP N 1
Yogyakarta dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan komik serta hasil yang mereka peroleh dari pembelajaran Hubungan Antarsudut dan Hubungan Sudut–sudut pada Dua Garis Sejajar yang Dipotong oleh Sebuah
Garis dengan menggunakan komik. Jenis penelitian beliau ini adalah diskriptif kualitatif.
C. Kerangka Berpikir
Keberhasilan siswa dalam pembelajaran dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, yaitu: (1) kecerdasan siswa, (2) kesiapan belajar
siswa, (3) bakat yang dimiliki siswa, (4) kemauan belajar siswa, (5) minat siswa, (6) cara penyajian materi, (7) pribadi dan sikap guru, (8) suasana
pengajaran, (9) kompetensi guru, dan (10) kondisi masyarakat luas. Dari berbagai banyak faktor tersebut, faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran diantaranya penyajian materi. Ada beberapa metode untuk
membantu siswa dalam memahami materi analisis transaksi keuangan perusahaan jasa, salah satunya adalah pembelajaran menggunakan media
LKS bergambar merupakan pengembangan dari LKS biasa, hanya saja pada LKS bergambar disertakan gambar untuk memperjelas dan dibuat begitu
menarik agar para siswa termotivasi untuk belajar. Pada dasarnya media pembelajaran mempunyai fungsi sama yaitu untuk membantu siswa dalam belajar.
Dengan adanya media pembelajaran berupa LKS bergambar diharapkan dapat memacu minat dan motivasi belajar sehingga akan membantu siswa
BAB III
METODE PENGEMBANGAN
A. Model Pengembangan
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D). Penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2009: 297). Tujuan pokok dari
penelitian dan pengembangan adalah bukan untuk merumuskan dan menguji teori tetapi mengembangkan hasil-hasil yang efektif untuk dimanfaatkan di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga yang lain (Sumanto, 1990: 5). Produk
yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini adalah LKS bergambar untuk siswa SMA kelas XI IPS semester kedua pada mata pelajaran ekonomi
khususnya materi analisis transaksi keuangan perusahaan jasa.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan
a. Pengukuran Kebutuhan(needs assessment)
Produk LKS yang dihasilkan harus betul-betul penting dan
b. Studi Literatur
Studi literatur ditujukan untuk menemukan konsep-konsep atau
landasan-landasan teoritis yang memperkuat pengembangan suatu produk.
2. Perencanaan Pengembangan Produk
Penyajian materi didesain agar siswa dapat terlibat secara aktif selama proses pembelajaran. Desain pembelajaran ialah menyeleksi dan
menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasikan dan memformulasikan hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang
diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian (Hamzah, 2011: 36). Materi disajikan
dengan berbagai komponen media, yaitu teks dan gambar karena pada pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan LKS bergambar yang sederhana yang hanya terdapat satu materi pembelajaran yaitu tentang
analisis transaksi keuangan perusahaan jasa. LKS bergambar didesain agar dapat menampilkan gambar dan alur cerita yang mudah dipahami.
Tahap-tahap proses pengembangan LKS sampai menjadi produk akhir yang berkualitas tampak pada Gambar 3.1, sebagai berikut:
Gambar 3.1 Gambaran Besar Proses Produksi Produk Awal Validasi Ahli Uji Coba
Prosedur pengembangan LKS bergambar yang dirangkum dari beberapa ahli, yaitu Borg & Gall, Wasis D. Dwiyogo; Eleanor L.
Criswell; Arif S. Sadiman, et al; Reigeluth; dan Sugiyono, tampak pada Gambar 3.2, sebagai berikut:
I
Pengembangan Program Pembelajaran
II
Membuat Soal Persamaan Dasar Akuntansi dan Mencari Gambar yang Mendukung Pembelajaran Analisis
Gambar 3.2 Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran untuk .Analisis Transaksi Keuangan Perusahaan Jasa
Uji Coba dan Revisi Produk
EVALUASI
LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MATERI ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
3....Pengembangan Produk Awal
a. Mengkaji tujuan (standar kompetensi) dan materi pembelajaran
tersebut.
b. Melakukan pengembangan program pembelajaran dengan langkah-langkah: (1) menganalisis standar kompetensi dan karakteristik mata
pelajaran; (2) menetapkan kompetensi dasar dan materi pembelajaran; (3) menganalisis sumber-sumber belajar; (4)
menganalisis karakteristik siswa; (5) menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran; (6) menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran; (7) menetapkan strategi pengelolaan
pembelajaran; (9) pengembangan prosedur pengukuran hasil belajar (evaluasi).
c. Membangun produk awal, bersifat tentatif yang akan disempurnakan melalui serangkaian kegiatan uji coba.
4....Tahap Validasi dan Revisi Produk
Validasi adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang diharapkan oleh pengembang dengan cara
mengevaluasi secara berulang. Validasi dilakukan oleh ahli yang menguasai materi yang terdapat pada LKS yang dikembangkan. Ahli adalah seorang yang menguasai bidang tertentu. Dalam penelitian ini
Penjabaran atas validasi LKS bergambar untuk siklus akuntansi perusahaan jasa dan tampak juga pada gambar 3.3 sebagai berikut:
a. Ahli Materi
Ahli materi adalah seorang yang menguasai materi analisis transaksi keuangan perusahaan jasa secara baik dan benar. Ahli
materi dalam pengembangan LKS ini adalah dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma. Dengan bantuan ahli ini produk yang dihasilkan akan dievaluasi dan diberi masukan sebagai bahan untuk melakukan revisi.
b. Ahli Media Pembelajaran
Ahli media pembelajaran adalah seorang yang memiliki
kompetensi dalam bidang media pembelajaran. Ahli media pembelajaran akan mengevaluasi dan memvalidasi produk berkaitan dengan penggunaan media gambar dalam LKS yang dikembangkan.
Dalam penelitian ini ahli media adalah dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma. c. Guru Mata Pelajaran
Guru mata pelajaran mempunyai fungsi yang sama seperti ahli
materi. Guru mata pelajaran sebagai seorang ahli yang menguasai materi analisis transaksi keuangan perusahaan jasa secara baik dan
Gambar 3.3 Gambaran Proses Validasi oleh Ahli Materi, Ahli ...Media Pembelajaran, dan Guru Mata Pelajaran
5. Tahap Uji Coba dan Revisi Produk
Dalam kegiatan uji coba produk dimaksudkan untuk mengetahui kualitas produk yang dihasilkan. Uji coba produk dilakukan di sekolah
(di dalam kelas) dengan siswa sebagai subjek uji coba. Uji coba produk dilakukan dalam satu kelas dan dilakukan dua kali yaitu untuk uji coba
perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar, berikut ini adalah keterangannya:
a. Uji Coba Perorangan
Pada uji coba perorangan pengembang memberikan langkah-langkah pelaksanaan antara lain, yaitu: penjelasan pada siswa
mengenai perancangan media pembelajaran berupa LKS bergambar yang bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami analisis transaksi keuangan perusahaan jasa dengan mudah dan
menyenangkan. Kemudian pengembang memberikan LKS Peneliti Memberikan LKS
Bergambar kepada Ahli Materi
Peneliti Memberikan LKS Bergambar kepada Ahli Media
Pembelajaran
Peneliti Memberikan LKS Bergambar kepada Guru Mata
bergambar kepada setiap siswa dan mengamati bagaimana respon siswa terhadap LKS bergambar tersebut dan dilanjutkan dengan
memberikan instruksi kepada siswa untuk mengerjakan LKS bergambar tersebut secara keseluruhan. Setelah selesai mengerjakan LKS bergambar siswa diminta untuk dapat mengisi kuesioner. Pada
tahap ini produk LKS bergambar diujicobakan pada 5 siswa. Dengan demikian pengembang dapat menganalisa dan mencatat data maupun
informasi yang bermanfaat dalam penelitian pengembangan ini dapat dilihat pada Gambar 3.4, sebagai berikut:
Gambar 3.4 Gambaran Uji Coba Perorangan Peneliti Menunjukkan LKS
Bergambar
(Menerangkan secara singkat)
Penilaian Responden Terhadap LKS Bergambar
(Sesudah diberi LKS bergambar) Peneliti Memberikan Responden
LKS Bergambar
Responden Mengerjakan LKS Bergambar
b. Uji Coba Kelompok Kecil
Pada tahap ini produk LKS bergambar diuji cobakan pada 10
siswa dan dipilih secara acak. Dalam uji coba kelompok kecil pengembang memberikan penjelasan bahwa media ini memerlukan evaluasi secara formatif melalui respon umpan balik untuk
memperbaiki komponen-komponen yang kurang tepat. Uji coba kelompok kecil akan diawali dengan penjelasan pada siswa
mengenai perancangan media pembelajaran berupa LKS bergambar yang dapat membantu dalam menyelesaikan soal analisis transaksi keuangan perusahaan jasa dengan mudah, kemudian pengembang
mengamati bagaimana respon siswa terhadap LKS bergambar tersebut, dan dilanjutkan dengan memberikan instruksi pada siswa
untuk mengerjakan LKS bergambar tersebut. Setelah selesai mengerjakan LKS bergambar siswa diminta untuk dapat mengisi kuesioner. Dengan demikian pengembang dapat menganalisa dan
Gambar 3.5 Gambaran Uji Coba Kelompok Kecil
c. Uji Coba Kelompok Besar
Pada tahap ini produk LKS bergambar diuji cobakan pada kelompok besar yang berjumlah 26 siswa. Prosesnya sama seperti
pada kelompok kecil dalam pengumpulan datanya. Dengan diuji cobakan pada kelompok besar ini produk diharapkan akan lebih baik. Dengan demikian pengembang dapat menganalisa dan
mencatat data maupun informasi yang bermanfaat dalam penelitian pengembangan ini dapat dilihat pada Gambar 3.6, sebagai berikut:
Peneliti Menunjukkan LKS Bergambar
(Menerangkan secara singkat)
Penilaian Responden Terhadap LKS Bergambar
(Sesudah diberi LKS bergambar) Peneliti Memberikan Responden
LKS Bergambar
Responden Mengerjakan LKS Bergambar
Gambar 3.6 Gambaran Uji Coba Kelompok Besar
6. Penyempurnaan Produk Akhir
Penyempurnaan produk dilakukan dengan merevisi LKS berdasarkan saran/masukan dari uji coba kelompok. Setelah
disempurnakan, LKS ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk memfasilitasi dan membantu proses belajar siswa pada materi analisis transaksi keuangan perusahaan jasa.
Peneliti Menunjukkan LKS Bergambar
(Menerangkan secara singkat)
Penilaian Responden Terhadap LKS Bergambar
(Sesudah diberi LKS bergambar) Peneliti Memberikan Responden
LKS Bergambar
Responden Mengerjakan LKS Bergambar
Revisi Produk
C. Uji Coba Produk
1. Desain Uji Coba
Desain uji coba adalah suatu proses yang bersifat linear yang diawali dari penentuan kebutuhan, kemudian mengembangkan rancangan untuk merespons kebutuhan tersebut, selanjutnya rancangan tersebut
diujicobakan dan akhirnya dilakukan proses evaluasi untuk menentukan hasil tentang efektifitas rancangan (Sanjaya, 2008: 65-66).
Dalam uji coba ini, akan direncanakan bahwa produk yang dikembangkan melalui beberapa proses evaluasi agar mendapatkan produk yang berkualitas sebagai salah satu sarana belajar siswa SMA
kelas XI IPS semester 2.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan evaluasi
produk:
a. Tahap validasi terdiri dari 1 ahli materi, 1 ahli media pembelajaran, dan 1 guru mata pelajaran.
b. Analisis data dan revisi produk, berdasarkan penilaian, masukan, kritik dan saran dari subjek penelitian (ahli materi, ahli media
pembelajaran, dan guru mata pelajaran).
c. Tahap uji coba terdiri dari uji coba perorangan berjumlah 5 siswa, uji coba kelompok kecil berjumlah 10 siswa, dan uji coba kelompok
besar berjumlah 26 siswa.
2. Subjek Uji Coba
Subjek penelitian adalah individu yang ikut serta dalam penelitian
yang mana subjek yang dilibatkan secara langsung dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS di SMA Pangudi Luhur Sedayu.
3. Jenis Data
Data yang dibutuhkan dari penelitian ini berupa penilaian, masukan, kritik dan saran yang nantinya akan berguna untuk menentukan
kualitas dan merevisi produk LKS bergambar. a. Kisi-kisi Instrumen untuk Validasi Ahli Materi
Untuk mengukur kualitas aspek pembelajaran dan aspek isi,
dikembangkan berbagai komponen dan indikator penilaian pada setiap aspek. Komponen dan indikator penilaian aspek pembelajaran
dan aspek isi tampak pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2, sebagai berikut: Tabel 3.1 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Pembelajaran
untuk Ahli Materi
Komponen Indikator
Aspek Pembelajaran
1. Kejelasan rumusan standar kompetensi
2. Kejelasan kompetensi dasar
3. Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar
4. Ketepatan materi untuk dimediakan dalam LKS bergambar
Tabel 3.2 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Isi untuk Ahli Materi
Komponen Indikator
Aspek Isi
1. Kemudahan dalam memahami materi
2. Kemudahan dalam memahami soal 3. Kemudahan dalam membaca
materi lewat gambar 4. Kejelasan materi
5. Penyajian materi yang menarik 6. Variasi penyajian materi pelajaran 7. Materi dalam LKS lebih ringkas 8. Kesesuaian LKS dengan materi 9. Ketepatan isi soal
10. Kesesuaian jumlah soal dengan cakupan materi
11. Kesesuaian soal dangan gambar 12. Kejelasan isi atau pesan dari
gambar itu secara keseluruhan 13. Contoh kasus yang menarik 14. Sistematika penyajian materi 15. Bahasa sederhana dan mudah
dipahami
16. Kejelasan kalimat dan kata-kata 17. Bahasa baku
19. Kesesuaian gambar dengan materi 20. Kesesuaian kolom
b. Kisi-kisi Instrumen untuk Validasi Ahli Media Pembelajaran
Keunggulan lembar kerja siswa ini memuat gambar-gambar dari setiap transaksi yang sesuai dengan pembelajaran. Untuk mengukur kualitas lembar kerja siswa peneliti meminta bantuan ahli
media untuk menilai Komponen dan indikator penilaian dari aspek tampilan dan aspek penyajian tampak pada Tabel 3.3 dan Tabel 3.4,
sebagai berikut:
Tabel 3.3.Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Tampilan untuk Ahli Media Pembelajaran
Komponen Indikator
Aspek Tampilan
1. Kejelasan gambar
2. Ketepatan dalam pemilihan gambar 3. Penggunaan gambar yang menarik 4. Kombinasi antara gambar dan tulisan
serasi
5. Letak gambar
6. Ketepatan dalam pemilihan warna gambar
7. Bentuk gambar bagus
8. kejelasan isi atau pesan dari gambar itu secara keseluruhan baik
mewakili soal 10. Jenis huruf 11. Ukuran huruf
12. Menggunakan huruf tebal pada bagian tertentu
13. Ketepatan dalam pemilihan warna huruf
14. Perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar
15. Keserasian kolom untuk menampung gambar
16. Kerapian dalam meletakkan gambar 17. Ukuran kolom ideal
18. Jumlah kolom yang sesuai 19. Pemanfaatan kolom dengan tepat
Tabel 3.4 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Penyajian untuk Ahli Media Pembelajaran
Komponen Indikator
Aspek Penyajian
1. Tata letak gambar tidak mengganggu teks yang ditampilkan
2. Kemudahan dalam menggunakan LKS bergambar
c. Kisi-kisi Instrumen untuk Validasi Guru Mata Pelajaran.
Untuk mengukur kualitas aspek pembelajaran dan aspek isi,
dikembangkan berbagai komponen dan indikator penilaian pada setiap aspek. Komponen dan indikator penilaian aspek pembelajaran dan aspek isi tampak pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6, sebegai berikut:
Tabel 3.5 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Pembelajaran untuk Guru Mata Pelajaran
Komponen Indikator
Aspek Pembelajaran
1. Kejelasan rumusan standar kompetensi
2. Kejelasan kompetensi dasar
3. Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar
4. Ketepatan materi untuk dimediakan dalam LKS bergambar
5. Kejelasan sasaran program
Tabel 3.6 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Isi untuk Guru Mata Pelajaran
Komponen Indikator
Aspek Isi
1. Kemudahan dalam memahami materi
2. Kemudahan dalam memahami soal 3. Kemudahan dalam membaca
5. Penyajian materi yang menarik 6. Materi dalam LKS lebih ringkas 7. Kesesuaian LKS dengan materi 8. Ketepatan isi soal
9. Kesesuaian jumlah soal dengan cakupan materi
10. Kesesuaian soal dangan gambar 11. Kejelasan isi atau pesan dari
gambar itu secara keseluruhan 12. Contoh kasus yang menarik 13. Sistematika penyajian materi 14. Bahasa sederhana
15. Kejelasan kalimat dan kata-kata 16. Bahasa baku
17. Kelugasan bahasa
18. Kesesuaian gambar dengan materi 19. Kesesuaian kolom
d. Kisi-kisi Instrumen untuk Uji Coba Perseorangan, Kelompok Kecil, dan Kelompok Besar
Untuk memperoleh penilaian tentang pengembangan lembar kerja siswa peneliti juga melakukan tahap uji coba LKS bergambar dilakukan pada uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji
media pembelajaran untuk analisis transaksi keuangan perusahaan jasa dalam bentuk LKS bergambar dengan cara memberikan
kuesioner. Kisi-kisi instrumen untuk uji coba perorangan dan kelompok tampak pada Tabel 3.7, sebagai berikut:
Tabel 3.7 Komponen dan Indikator Penilaian untuk Perorangan, Kelompok Kecil, dan Kelompok Besar.
No Komponen Indikator
1
Tujuan pembelajaran 1. Kemudahan dalam memahami materi
2. Kemudahan dalam
memahami soal
3. Kemudahan dalam membaca materi lewat gambar
2 Kualitas materi 1. Kejelasan materi
2. Penyajian materi yang menarik
3. Materi mudah dipahami 4. Pengambilan contoh kasus
yang menarik 5. Ketepatan isi soal 3 Kualitas gambar 1. Kualitas gambar
2. Gambar mudah dipahami 3. Kejelasan isi atau pesan dari
gambar itu secara keseluruhan 4. Mempunyai kombinasi warna
yang menarik
materi
5 Motivasi 1. Ketersediaan tempat untuk mengerjakan soal
2. Kemenarikan gambar
3. Kemampuan untuk
memotivasi belajar siswa 4. Kemampuan LKS untuk
memfasilitasi aktivitas belajar siswa
5. Sebagai sarana belajar siswa 6 Kualitas tulisan 1. Ketepatan dalam pemilihan
jenis huruf
2. Ketepatan dalam pemilihan ukuran huruf
7 Kualitas bahasa 1. Bahasa sederhana 2. Bahasa baku
3. Kejelasan kalimat dan kata-kata
4. Kelugasan bahasa
D. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMA Pangudi Luhur Sedayu yang beralamat di Gubug, Argosari, Sedayu, Bantul, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner dan wawancara.
1. Metode Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang dia ketahui (Arikunto, 1987: 124).
Kuesioner berisi pertanyaan tentang kualitas LKS bergambar yang dirancang oleh peneliti. Kuesioner ini untuk Ahli Materi, Ahli Media Pembelajaran, Guru Mata Pelajaran, dan Siswa.
2. Metode Wawancara(Interview)
Wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang
dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 1987: 126). Wawancara ini dilakukan sebagai cara untuk memperoleh data tambahan pendapat responden dan
merangkumnya dalam bentuk catatan. Wawancara dilakukan oleh peneliti pada tahap uji coba produk.
F. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh melalui kegiatan uji coba diklasifikasikan menjadi