ABSTRAK
PENGARUH FAKTOR HARGA, KETAHANAN, KENYAMANAN, DAN MODEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOYOTA AVANZA
DAN DAIHATSU XENIA
Studi Kasus Pada Pengguna Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di Yogyakarta
Ginanjar Adi Purwanto
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) pengaruh faktor harga terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. 2) Pengaruh faktor ketahanan terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. 3) Pengaruh faktor kenyamanan terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. 4) Pengaruh faktor model terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. 5) Pengaruh harga, ketahanan, kenyamanan, dan model secara simultan dan individu terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui kuesioner dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 responden yang terdiri dari 35 responden pengguna Toyota Avanza dan 35 responden pengguna Daihatsu Xenia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling. Teknik analisis data adalah uji t dan uji F.
Dari hasil analisis diketahui bahwa 1) Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia ( dan
; 652 , 5 = Avanza t 996 , 6 = Xenia
t p≤0,05). 2) Ketahanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia (tAvanza =6,105 dan tXenia =4,946 ;
≤
p 0,05). 3) Kenyamanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia (tAvanza =9,026 dan tXenia =2,310 ; p≤0,05). 4) Model berpengaruh terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia (tAvanza =3,596 dan tXenia =2,150 ; p≤0,05). 5) Harga, ketahanan, kenyamanan, dan model secara simultan berpengaruh terhadap keputusan
pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia ( dan
; 730 , 43 = Avanza F 037 , 30 = Xenia
F p≤0,05). 6) Dari hasil perhitungan diketahui bahwa faktor kenyamanan, dan model memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dari pada Daihatsu Xenia. Koefisiensi Avanza Y = 0,241 + 0,202 + 0,328 + 0,266 + 0,230 ; Koefisiensi Xenia Y = 0,230 + 0,303 + 0.364 + 0,253 + 0,154 .
1
X X2 X3 X4
1
X X2 X3 X4
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PRICE, DURABILITY, COMFORTS, AND STYLE ON PURCHASE DECISION OF TOYOTA AVANZA AND DAIHATSU
XENIA
A Case Study on Consumers of Toyota Avanza and Daihatsu Xenia in Yogyakarta
Ginanjar Adi Purwanto
University of Sanata Dharma Yogyakarta 2008
The aims of this research ware to know 1) Influence of price on purchase decision 2) Influence of durability on purchase decision 3) Influence of comfort on puchase decision 4) Influence of style on purchase decision 5) Influence of Price, durability, comfort, and style simultaneously on purchase decision of purchasing Toyota Avanza and Daihatsu Xenia.
The data collection methods were documentation and by distributing questionnaire. The respondents were 70 people which consist of 35 consumers of Toyota Avanza and 35 consumers of Daihatsu Xenia. Sampling technique used was Accidental Sampling method. Data analysis is regression.
Results show that 1) Price influenced purchase decision Toyota Avanza and Daihatsu Xenia (βPrice(Avanza) =5.652 and βPrice(Xenia) =6.996 ; p≤0.05). 2) Durability influenced purchase decision Toyota Avanza and Daihatsu Xenia (βDur(Avanza) =6.105 and βDur(Xenia) =4.946 ; p≤0.05). 3) comfort influenced purchase decision of Toyota Avanza and Daihatsu Xenia (βComf(Avanza) =9.026 and
310 . 2 ) (Xenia = Comf
β ; p≤0.05). 4) Style influence purchase decision of Avanza and Daihatsu Xenia (βStyle(Avanza) =3.596 dan βStyle(Xenia) =2.150 ; p≤0.05). 5) Price, durability, comfort, style simultaneously influenced purchase decision of Toyota Avanza and Daihatsu Xenia (FAvanza =43.730 dan FXenia =30.037 ;
≤
p 0.05).
PENGARUH FAKTOR HARGA, KETAHANAN, KENYAMANAN, DAN MODEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOYOTA AVANZA
DAN DAIHATSU XENIA
Studi Kasus Pada Pengguna Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh : Ginanjar Adi Purwanto
NIM: 022214081
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
MOTTO
Tuhan Menetapkan Langkah-Langkah Orang
Yang Hidupnya Berkenan KepadaNya
Apabila Ia Jatuh Tak Sampai Tergeletak
Sebab Tuhan Menopang Tangannya
(MAZMUR 37 : 23-24)
Pecundang Dapat Dibagi Menjadi Mereka-Mereka
Yang Berpikir Tetapi Tidak Pernah Melaksanakannya,
Dan Mereka-Mereka Yang MelaksanakannyaTanpa Berpikir
(Pendeta W.A. Nance)
Ing Ngarso Sung Tulodo
Ing Madyo Mangun Karso
TutWuri Handayani
(Tiga Serangkai)
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan
sebagai tanda terima kasih kepada :
√ Allah Bapa di Surga
√ Mama Tercinta di Surga
√ Papa tercinta
√ Adikku Ita dan Reo
√ Tercinta Tyas
√ Teman-teman
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka sebagaimana karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Februari 2008 Penulis,
Ginanjar Adi Purwanto
ABSTRAK
PENGARUH FAKTOR HARGA, KETAHANAN, KENYAMANAN, DAN MODEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOYOTA AVANZA
DAN DAIHATSU XENIA
Studi Kasus Pada Pengguna Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di Yogyakarta
Ginanjar Adi Purwanto
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) pengaruh faktor harga terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. 2) Pengaruh faktor ketahanan terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. 3) Pengaruh faktor kenyamanan terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. 4) Pengaruh faktor model terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. 5) Pengaruh harga, ketahanan, kenyamanan, dan model secara simultan dan individu terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui kuesioner dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 responden yang terdiri dari 35 responden pengguna Toyota Avanza dan 35 responden pengguna Daihatsu Xenia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling. Teknik analisis data adalah uji t dan uji F.
Dari hasil analisis diketahui bahwa 1) Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia ( dan
; 652 , 5 = Avanza t 996 , 6 = Xenia
t p≤0,05). 2) Ketahanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia (tAvanza =6,105 dan tXenia =4,946 ;
≤
p 0,05). 3) Kenyamanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia (tAvanza =9,026 dan tXenia =2,310 ; p≤0,05). 4) Model berpengaruh terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia (tAvanza =3,596 dan tXenia =2,150 ; p≤0,05). 5) Harga, ketahanan, kenyamanan, dan model secara simultan berpengaruh terhadap keputusan
pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia ( dan
; 730 , 43 = Avanza F 037 , 30 = Xenia
F p≤0,05). 6) Dari hasil perhitungan diketahui bahwa faktor kenyamanan, dan model memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dari pada Daihatsu Xenia. Koefisiensi Avanza Y = 0,241 + 0,202 + 0,328 + 0,266 + 0,230 ; Koefisiensi Xenia Y = 0,230 + 0,303 + 0.364 + 0,253 + 0,154 .
1
X X2 X3 X4
1
X X2 X3 X4
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PRICE, DURABILITY, COMFORTS, AND STYLE ON PURCHASE DECISION OF TOYOTA AVANZA AND DAIHATSU
XENIA
A Case Study on Consumers of Toyota Avanza and Daihatsu Xenia in Yogyakarta
Ginanjar Adi Purwanto
University of Sanata Dharma Yogyakarta 2008
The aims of this research ware to know 1) Influence of price on purchase decision 2) Influence of durability on purchase decision 3) Influence of comfort on puchase decision 4) Influence of style on purchase decision 5) Influence of Price, durability, comfort, and style simultaneously on purchase decision of purchasing Toyota Avanza and Daihatsu Xenia.
The data collection methods were documentation and by distributing questionnaire. The respondents were 70 people which consist of 35 consumers of Toyota Avanza and 35 consumers of Daihatsu Xenia. Sampling technique used was Accidental Sampling method. Data analysis is regression.
Results show that 1) Price influenced purchase decision Toyota Avanza and Daihatsu Xenia (βPrice(Avanza) =5.652 and βPrice(Xenia) =6.996 ; p≤0.05). 2) Durability influenced purchase decision Toyota Avanza and Daihatsu Xenia (βDur(Avanza) =6.105 and βDur(Xenia) =4.946 ; p≤0.05). 3) comfort influenced purchase decision of Toyota Avanza and Daihatsu Xenia (βComf(Avanza) =9.026 and
310 . 2 ) (Xenia = Comf
β ; p≤0.05). 4) Style influence purchase decision of Avanza and Daihatsu Xenia (βStyle(Avanza) =3.596 dan βStyle(Xenia) =2.150 ; p≤0.05). 5) Price, durability, comfort, style simultaneously influenced purchase decision of Toyota Avanza and Daihatsu Xenia (FAvanza =43.730 dan FXenia =30.037 ;
≤
p 0.05).
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Ginanjar Adi Purwanto
Nomor Mahasiswa : 022214081
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGARUH FAKTOR HARGA, KETAHANAN, KENYAMANAN, DAN MODEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOYOTA AVANZA DAN DAIHATSU XENIA
Studi Kasus Pada Pengguna Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di Yogyakarta beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk madia lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 27 Februari 2008
Yang menyatakan
(Ginanjar Adi Purwanto)
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah Bapa di Surga yang telah melimpahkan rahmat dan anugerahNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Faktor Harga, Ketahanan, Kenyamanan dan Model terhadap Keputusan Pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Studi kasus pada pengguna Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di Yogyakarta”.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis sadar bahwa dalam penelitian ini masih banyak kelemahan, namun dengan adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat tersusun.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu membimbing dan menuntun penulis dalam menyusun skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Drs. V. Supriyanto, S.U. selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu membimbing dan menuntun penulis dalam menyusun skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Sanata Dharma yang selama ini telah memberikan bantuan kepada penulis dalam berbagai bentuk.
5. Anak-anak kontrakan ”OK” Edy ”sawit”, Tinus ”gedank”, Tri ”cenil”, Vinant ”bogel”, Iwan ”kentank”, pacarnya kentank : Lia. Kebersamaan kita lebih indah dari apapun.
6. Menyeh-menyeh Crew : Ari ”pakem”, Eko ”kodok”, Toni, Jatek, Galih Sukorejo, Yoky, Rezha, Pitix, Kentir, Baut. Terima kasih buat semua dukungan, dorongan, semangat kalian hingga skripsi ini terselesaikan. Semoga lekas sembuh..!!
7. Anak kampus : Yanu, Mendes, Gatir, Dika Godean, Juan, Maskun, Bambang, Doni, Luvi, Ponyep, Angi, Riri, Eni, Candra, Karlina, Tian, Juheng, Indri, Ika Pengok, Pak Eko, Rudi, Me’eng, Kadek, Pak Tua, Puput Akt dan masih banyak temen-temen lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Hidup terasa hampa tanpa kehadiran kalian. Kuliah ga’ rame coi...
8. Teman-teman Temanggungan : Harka ”hongik”, Bagus ”bongor”, Ndaru ”nho”, Anton ”gembus”, Wawan ”kontang”, Maritsa. Hidup menjadi lebih indah bersama kalian.
9. Teman-teman bengkel : Mas Anton, Mbak Ika, Si kecil Wisesa, Yatno, Kang Anjar, Mr. Buffallo, Victor, Mas Kentos, Pak’e. Terima kasih telah memberikan dukungan, semangat sampai skripsi ini selesai.
10.Kedua adikku tercinta Ita dan Reo.
11.Tercinta Kristina Kusumaningtyas. Terima kasih atas doanya, dukungannya, dan semangatnya serta dengan sabar dan setia selama 6 tahun ini menyayangi
dan mencintaiku apa adanya. Merasakan senang, susah, bahagia, sakit, kecewa bersama. I LOVE U BECAUSE I NEED U. Aku yakin kita kuat arungi bahtera hidup bersama SELAMANYA...
12.Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga bagi Papa tercinta Sujono dan (Alm) Mama tercinta Rum Istiati yang tiada hentinya mencurahkan segala kasih sayang yang tulus hingga anakmu ini menjadi Sarjana Ekonomi. Mama aku udah lulus...
13.Pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu segala kritik dan saran sangat diharapkan supaya skripsi ini menjadi lebih baik. Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, Februari 2008 Penulis
Ginanjar Adi Purwanto
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PENGESAHAN... ii
HALAMAN PERSATUJUAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
KEASLIAN KARYA ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT... viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI... xiii
DAFTAR TABEL... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN... xix
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Sistematika Penulisan ... 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pemasaran ... 9
B. Konsumen ... 11
C. Produk ... 22
D. Pemberian merek (Branding) ... 24
E. Pengetahuan Produk... 27
F. Pengetahuan Pembelian ... 28
G. Pengambilan Keputusan Konsumen ... 29
H. Kerangka Berpikir... 35
I. Hipotesis... 35
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 37
B. Lokasi dan waktu penelitian... 37
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 37
D. Variabel Penelitian ... 38
E. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian... 38
F. Populasi dan Sampel ... 41
G. Teknik Pengambilan Sampel... 43
H. Definisi Operasional ... 43
I. Sumber Data... 44
J. Metode Pengumpulan Data ... 45
K. Teknik Pengujian Instrumen ... 45
L. Teknik Analisis Data... 48
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Toyota Motor Corporation ... 60
B. Daihatsu Motor Company ... 69
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 74
B. Analisis Deskriptif ... 77
C. Analisis Kuantitatif ... 86
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 101
PENUTUP A. Kesimpulan ... 104
B. Saran... 105
C. Keterbatasan Penelitian... 106
DAFTAR PUSTAKA ... 108
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
II.1 Tingkat Pengetahuan Produk ... 28
II.2 Pengambilan Keputusan Konsumen ... 30
IV.3 Spesifikasi Toyota Avanza... 68
IV.4 Spesifikasi Daihatsu Xenia ... 73
V.5 Hasil Uji Validitas... 75
V.6 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 77
V.7 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 78
V.8 Klasifikasi Responden Berdasarkan Umur ... 79
V.9 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan... 80
V.10 Lamanya Menggunakan Kendaraan... 81
V.11 Penilaian Faktor Harga... 82
V.12 Penilaian Faktor Ketahanan ... 83
V.13 Penilaian Faktor Kenyamanan ... 84
V.14 Penilaian Faktor Model ... 85
V.15 Penilaian Keputusan Pembelian... 86
V.16 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Toyota Avanza ... 87
V.17 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Daihatsu Xenia... 88
V.18 Uji F Toyota Avanza... 98
V.19 Uji F Daihatsu Xenia... 99
V.20 Koefisiensi Determinasi Berganda Toyota Avanza ... 100
V.21 Koefisiensi Determinasi Berganda Daihatsu Xenia... 100 V.22 Hasil Perhitungan Nilai koefisiensi regresi berganda Toyota Avanza dan
Daihatsu Xenia ... 101
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
II.1 Model Terperinci Dari Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku ... 14
II.2 Jenjang Kebutuhan Maslow ... 18
II.3 Tiga Tingkatan Produk... 23
II.4 Kerangka Pemikiran Konseptual... 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner
2. Hasil Olah Data pada Mobil Toyota Avanza 3. Hasil Olah Data pada Mobil Daihatsu Xenia
4. Rekapitulasi Data Responden Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia 5. Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memiliki kendaraan adalah kebutuhan setiap orang terutama untuk
mendukung mobilitas seseorang yang dituntut serba cepat. Bahkan dapat
dikatakan kendaraan sudah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat.
Pandangan tentang masyarakat mengenai kendaraan terutama roda empat
bukan hanya sebagai sarana angkut yang dapat memuat banyak orang dan
barang. Harga yang sesuai dengan kualitas, ketahanan kendaraan, kenyamanan
dikendarai, model yang tidak ketinggalan jaman, menjadi syarat utama bagi
sebuah mobil. Faktor-faktor ini dapat membuat pemiliknya semakin tinggi
gengsinya. Perusahaan-perusahaan otomotif cukup jeli melihat hal ini. Mereka
saling berlomba untuk merespon kebutuhan masyarakat dengan menciptakan
kendaraan yang aman, nyaman, praktis dan terjangkau oleh masyarakat.
Tidak ketinggalan Toyota dan Daihatsu yang berkolaborasi menciptakan
mobil yang memiliki dasar (basic) yang sama yaitu Toyota Avanza dan
Daihatsu Xenia. Komitmen untuk mengakomodasi kebutuhan otomotif yang
praktis, aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat di Tanah Air
membuat Toyota, Daihatsu, dan PT Astra Internasional selaku perusahaan
pemasaran, optimistis produk tersebut akan direspon pasar. Apalagi dengan
harga yang terjangkau dan model yang dinamis Xenia dan Avanza mempunyai
bodi, mesin, transmisi, suspensi, dan gardan (axle) yang sama.
Toyota dan Daihatsu merupakan dua perusahaan bersaudara yang
beberapa kali terlibat dalam kolaborasi pembuatan dan pemasaran sejumlah
model mobil. Khusus untuk Indonesia, keduanya baru memperkenalkan dua
produk hasil kerja sama yang dikenal melalui model Avanza dan Xenia. Tidak
hanya berhenti sampai disini. Sebuah kolaborasi baru muncul dalam bentuk
kendaraan SUV (sport utility vehicle). Nama Rush diberikan untuk SUV yang
dipasarkan Toyota dan Terios untuk model yang dijual Daihatsu.
Di Indonesia strategi marger atau kolaborasi semacam ini baru
diperkenalkan oleh Toyota dan Daihatsu. Di Jepang, Toyota sebagai Produsen
kendaraan berkualitas di Jepang telah membeli saham Daihatsu, sehingga
keduanya kini sudah menjadi satu. Jika diperhatikan di setiap kendaraan
Toyota maupun Daihatsu akan dijumpai tulisan "TOYOTA DAIHATSU".
Tetapi melihat mobil Avanza dan Xenia, tidak dijumpai tulisan seperti ini. Di
Indonesia ini, Avanza dan Xenia terkesan jalan sendiri-sendiri. Avanza masih
kukuh dengan nama Toyota, sedangkan Xenia tetap dengan nama Daihatsu.
Akan tetapi sekarang Xenia sudah mulai menunjukkan penggabungannya
dengan Toyota dengan cara memasang mesin VVT-i yang merupakan produk
dari Toyota.
Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tampilan desain bodinya 99% sama.
Kedua model MPV (Multi Purpose vehicles) rakitan dalam negeri ini bermain
harga yang berbeda. Avanza bermain harga diatas Rp 100 juta, sedangkan
Xenia bermain harga dibawah Rp 100 juta. Padahal jika dilihat hampir tidak
desain lampu depan, gril depan sama hanya Avanza menggunakan logo
Toyota, sedang Xenia menggunakan logo Daihatsu. Desain lampu belakan
juga sama, bahkan hingga kapasitas penumpangnya sama, yaitu 7 orang.
Faktor interiornya pun tak jauh berbeda. Perlengkapan standar seperti air
conditioner, power window, dan radio tape telah dipasang di kedua jenis mobil
ini. Hanya pada tipe-tipe khusus Avanza menambahkannya dengan electric
mirror yang tidak ada pada Xenia.
Pada awal diluncurkan, produk kolaborasi ini sangat diminati masyarakat.
Awal peluncurannya pada tahun 2004, tanggapan masyarakat sangat baik,
konsumen rela antri memesan hingga berbulan-bulan untuk bisa mendapatkan
Toyota Avanza atau Daihatsu Xenia. Tetapi yang sangat mengherankan,
Toyota Avanza labih diminati konsumen padahal harga Avanza terpaut Rp
20-40 juta daripada Xenia. Tahun 2004 angka penjualan Avanza mencapai angka
43.936 unit. sementara data penjualan Xenia pada 2004 hanya mencapai
21.946 unit untuk seluruh Indonesia.
Perbedaan jumlah penjualan yang sangat signifikan ini bisa disebabkan
atas pengetahuan konsumen yang menganggap Toyota Avanza lebih unggul
dibanding Daihatsu Xenia. Akan tetapi faktor lain bisa berpengaruh, seperti
loyalitas terhadap merek yang menganggap produk dari Toyota lebih unggul,
faktor gengsi, atau faktor lain dari perilaku dan sikap konsumen dalam menilai
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dan mengambil judul : “Pengaruh Faktor Harga, Ketahanan,
Kenyamanan dan Model terhadap Keputusan Pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia”.
(Studi kasus pada pengguna Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di DIY)
B. Rumusan Masalah
1. Apakah faktor harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia?
2. Apakah faktor ketahanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian
produk Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia?
3. Apakah faktor kenyamanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian
produk Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia?
4. Apakah faktor model berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia?
5. Apakah harga, ketahanan, kenyamanan, dan model secara simultan
(bersama-sama) mempengaruhi keputusan pembelian produk Toyota
Avanza dan Daihatsu Xenia?
6. Apakah faktor harga, ketahanan, kenyamanan, dan model pada Toyota
Avanza memiliki pengaruh lebih kuat terhadap keputusan pembelian
konsumen dari pada faktor harga, ketahanan, kenyamanan, dan model
C. Batasan Masalah
Mengingat bahwa banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, serta keterbatasan waktu dan
kemampuan penulis, maka penulis membatasi penelitian ini :
1. Penulis hanya membatasi keputusan pembelian dilihat dari faktor harga,
ketahanan, kenyamanan, dan model dari Toyota Avanza dan Daihatsu
Xenia.
2. Responden yang dipilih adalah pengguna Toyota Avanza dan Daihatsu
Xenia yang minimal telah menggunakan selama 6 bulan.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh faktor harga terhadap keputusan
pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh faktor ketahanan terhadap
keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh faktor kenyamanan terhadap
keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh faktor model terhadap keputusan
pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
5. Untuk mengetahui apakah apakah faktor harga, ketahanan, kenyamanan,
dan model secara simultan (bersama-sama) mempengaruhi keputusan
6. Untuk mengetahui apakah faktor harga, ketahanan, kenyamanan, dan
model Toyota Avanza memiliki pengaruh lebih kuat daripada Daihatsu
Xenia.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai sumbangan pikiran bagi
perusahaan dalam mengambil keputusan sehubungan dengan masalah
diatas.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat memperkaya koleksi perpustakaan Universitas
Sanata Dharma dan dapat digunakan sebagai acuan dan bahan referensi
untuk penulisan karya ilmiah lain yang berhubungan dengan masalah
diatas.
3. Bagi Penulis
Dalam penelitian ini penulis dapat menerapkan teori yang diperoleh
selama duduk dibangku kuliah dan dapat memperluas dan memperkaya
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang yang menjadi
alasan penulis dalam memilih topik penelitian,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang landasan teori dalam
penulisan skripsi, yang meliputi uraian teoritis yang
berhubungan dengan masalah penelitian, serta
hipotesis penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini membahas tentang jenis penelitian, waktu
dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian,
variabel penelitian, teknik pengumpulan data,
populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel,
definisi operasional variabel, teknik pengujian
kuesioner, serta teknik analisis data.
BAB IV : PROFIL SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN
Bab ini berisi tentang profil subjek dan objek
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang proses pengolahan data dan
pembahasannya.
BAB VI : KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran-saran dari
penulis yang mungkin akan bermanfaat bagi
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Definisi ini berdasarkan pada konsep ini : kebutuhan, keinginan, dan
permintaan; produk nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi, dan
hubungan; pasar dan pemasaran serta pemasar. (Kotler dan Susanto, 2000:11)
Manajemen pemasaran (marketing management) adalah analisis perencanaan,
implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan
dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajemen
pemasaran meliputi mengatur permintaan, yang selanjutnya mencakup
mengatur hubungan dengan pelanggan. (Kotler dan Amstrong, 2001:18)
1. Kebutuhan, Keinginan, Permintaan
Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa kurang. Kebutuhan meliputi kebutuhan dasar akan makanan, pakaian, kehangatan, dan
keamanan; kebutuhan sosial akan kebersamaan dan perhatian; pemasaran,
kebutuhan tersebut adalah bagian dasar dari sifat kodrati manusia.
Keinginan adalah bentuk kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan kepribadian individu. Keinginan dibentuk oleh masyarakatnya
dan dikemukakan sebagai obyek yang akan memuaskan kebutuhan
tersebut.
(Kotler dan Amstrong, 2003:7-8)
Permintaan adalah keinginan akan sesuatu produk yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya. Keinginan menjadi
permintaan bila didukung oleh daya beli.
(Kotler dan Susanto, 2000:12)
2. Nilai, Kepuasan, Mutu
Pelanggan biasanya menghadapi sederetan besar produk dan jasa yang
dapat memuaskan kebutuhan tertentu. Konsumen membuat pilihan
pembelian berdasarkan persepsi mereka terhadap nilai yang melekat pada
berbagai produk dan jasa.
Nilai pelanggan (customer value) merupakan selisih antara nilai yang diperoleh pelanggan dengan memiliki dengan menggunakan suatu produk,
dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh produk tersebut.
Kepuasan pelanggan (customer satisfaction) bergantung pada perkiraan kinerja produk dalam memberikan nilai, relatif terhadap harapan
pembeli. Jika kinerja produk jauh lebih rendah dari harapan pelanggan,
pembeli tidak terpuaskan. Jika kinerja melebihi yang diharapkan, pembeli
lebih senang. Perusahaan pemasaran terkemuka akan mencari cara sendiri
untuk mempertahankan kepuasan pelanggannya. Pelanggan yang merasa
tentang pengalaman baik mereka dengan produk tersebut. Kuncinya
adalah menyesuaikan harapan pelanggan dengan kinerja perusahaan.
Manajemen mutu total (total quality management) yang dirancang untuk perbaikan berkelanjutan produk, jasa, dan proses pemasaran mereka.
Mutu mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja produk dan dengan
demikian terhadap kepuasan pelanggan.
Dalam arti sempit mutu dapat didefinisikan sebagai “tanpa cacat,”
tetapi kebanyakan perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan
melangkah melewati definisi mutu yang sempit ini. Sebaliknya, mereka
mendefinisikan mutu dilihat dari kepuasan pelanggan.
(Kotler dan Amstrong, 2001:12-13)
B. Konsumen
1. Definisi Konsumen
Istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen yaitu;
konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu
membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri. Sedangkan konsumen
organisasi, yang meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga social, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya (sekolah, perguruan tinggi, rumah
sakit). Semua jenis organisasi ini harus membeli produk peralatan dan
jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya.
Konsumen individu dan konsumen organisasi adalah sama pentingnya.
dan pertumbuhan ekonomi, tanpa konsumen individu, produk dan jasa
yang dihasilkan perusahaan tidak mungkin bisa laku terjual. Konsumen
individulah yang langsung mempengaruhi kemajuan dan kemunduran
perusahaan. Konsumen individu adalah tulang punggung perekonomian
nasional, sebagian besar pabrik dan perusahaan menghasilkan produk dan
jasa untuk digunakan oleh konsumen akhir. (Sumarwan, 2003:24-25)
2. Definisi Perilaku Konsumen
Beberapa definisi perilaku konsumen:
a. Schiffman dan Kanuk, 2000:7
The term customer behavior refers to the behavior that customers
display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing
of products and services that they expect will satisfy their needs.
b. Engel, Blackwell, Miniard, 2003:25
Mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang
langsung terlibat dalammendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan ini.
c. Loudon dan Bitta, 1984 (dalam Sumarwan, 2003:25)
Proses pengambilan keputusan dan aktivitas fisik dalam
mengevaluasi, memperoleh, menggunakan dan menghabiskan barang
d. Winardi, 1991 (dalam Sumarwan, 2003:25)
Perilaku yang ditujukan oleh orang-orang dalam merencanakan,
membeli, dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa.
e. Mullen dan Johnson, 1990 (dalam Sumarwan, 2003:26)
Perilaku konsumen merupakan pengkajian dari perilaku manusia
sehari-hari.
f. American Marketing Association (Peter, 1999:5)
Mendefinisikan konsumen sebagai interaksi dinamis antara
pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita dimana
manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.
Secara sederhana, studi perilaku konsumen meliputi hal-hal sebagai
berikut. Apa yang dibeli konsumen? (what they buy?), mengapa konsumen
membelinya? (why they buy it?), kapan mereka membelinya? (when they
buy it?), dimana mereka membelinya? (where they buy it?), berapa sering
mereka membelinya? (how often they buy it?), berapa sering mereka
3. Faktor Utama Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Gambar II.1
Model Terperinci dari Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku (Kotler, 2002:232)
Keterangan (Kotler, 2002:232-251):
a. Faktor-faktor Kebudayaan
1) Kebudayaan
Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku
seseorang yang paling mendasar
2) Sub-budaya
Setiap budaya mempunyai kelompok-kelompok sub-budaya yang
lebih kecil, yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas
untuk perilaku anggotanya.
3) Kelas sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan
sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang
memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang sama.
b. Faktor-faktor Sosial
1) Kelompok referensi
Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh berbagai kelompok.
Sebuah kelompok referensi bagi seseorang adalah
kelompok-kelompok yang memberikan pemgaruh langsung atau tidak
langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
2) Keluarga
Para anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat
terhadap perilaku pembeli. Keluarga sebagai sumber orientasi yang
terdiri dari orang tua.
c. Faktor Pribadi
1) Usia dan tahap daur hidup
Orang membeli suatu barang dan jasa berubah-ubah selama
hidupnya. Pemasar perlu memperhatikan perubahan minat
konsumsi yang berkaitan dengan tahap-tahap kehidupan.
2) Pekerjaan
Pola konsumsi seseorang dipengaruhi oleh pekerjaannya. Semakin
tinggi kedudukan seseorang dalam pekerjaannya, semakin tinggi
3) Keadaan ekonomik
Keadaan ekonomik seseorang akan besar pengaruhnya terhadap
pilihan produk. Keadaan ekonomik seseorang seseorang terdiri dari
pendapatan yang dibelanjakan, tabungan dan milik kekayaan,
kemampuan meminjam, dan sikapnya terhadap pengeluaran lawan
menabung.
4) Gaya hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam dunia
kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan
pendapat (opini) yang bersangkutan.
5) Kepribadian dan konsep diri
Ciri-ciri psikologis yang membedakan seseorang, yang
menyebabkan terjadinya jawaban yang secara relative tetap dan
bertahan lama terhadap lingkungannya.
d. Faktor Psikologis
1) Motivasi
Teori Motivasi Freud
Teori ini memiliki anggapan bahwa dalam kekuatan
psikologis yang sebenarnya membentuk perilaku pembeli sebagian
besar berasal dari bawah sadar. Freud melihat bahwa seseorang
menekan berbagai keinginan dan dorongan ke bagian bawah sadar
dalam proses menjadi dewasa dan menerima aturan sosial di
terhapuskan atau terkendali secara sempurna. Jadi menurut Freud,
seseorang tidak dapat memahami sepenuhnya motivasinya berasal
dari mana.
Teori Motivasi Maslow
Abraham Maslow beranggapan bahwa kebutuhan manusia
tersusun dalam sebuah jenjang, dari tingkatan yang paling
mendesak hingga yang kurang mendesak. Jenjang kebutuhan yang
dikemukakan maslow diperlihatkan dalam gambar 2.
Tingkat-tingkat kebutuhan itu adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa
aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan
pernyataan diri.
Kebutuhan–kebutuhan fisiologis meliputi pengembangan dan
perwujudan diri, kebutuhan-kebutuhan keselamatan meliputi rasa
aman, perlindungan, kebutuhan-kebutuhan sosial meliputi
perasaaan menjadi anggota lingkungan, cinta,
kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai meliputi harga diri, pengakuan, status,
kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri meliputi pengembangan dan
Gambar II.2
Jenjang kebutuhan Maslow (Kotler, 2002:247) 2) Persepsi
Persepsi dapat diartikan sebagai proses seorang individu memilih,
mengorganisasi, dan menafsirkan masukan-masukan informasi
untuk menciptakan sebuah gambar yang bermakna tentang dunia.
3) Belajar
Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang
individu yang bersumber dari pengalaman. Kebanyakan perilaku
manusia diperoleh dengan mempelajarinya. Para ahli teori belajar
mengatakan bahwa perilaku seseorang terjadi melalui keadaan
saling mempengaruhi antara dorongan (dive), rangsangan (stimuli),
petunjuk-petunjuk penting (clues), factor penguat (reinforcement),
4) Kepercayaan dan sikap
Suatu kepercayaan adalah gagasan deskriptif yang dianut
seseorang tentang sesuatu.
Sebuah sikap menggambarkan penilaian kognitif yang baik
maupun tidak baik, perasaan emosional, dan kecenderungan
berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap obyek atau
gagasan.
4. Definisi Sikap Konsumen
Beberapa definisi sikap konsumen:
a. Peter and Olson, 1999:120
We define attitude as a person’s overall evaluation of a concept.
b. Schiffman and Kanuk, 2000:120
Attitudes are an expression of inner feelings that reflect whether a
person is favorably or unfavorably predisposed to some object (e.g., a
brand, a service).
c. Engel, Blackwell, Miniard, 2003:136
Sikap menunjukkan apa yang konsumen sukai dan yang tidak disukai.
d. Loudon dan Della Bitta, 1993 (dalam Sumarwan, 2003:136)
An enduring organization of motivational, emotional, perceptual, and
cognitive process with respect to some aspect of the individual world.
Definisi tersebut menggambarkan pandangan kognitif dari psikologi
(pengetahuan), unsur afektif (emosi dan perasaan), dan unsur konatif
(tindakan). Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek
apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan
kepercayaan konsuman terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek
tersebut.
5. Karakteristik sikap (Sumarwan, 2003:137-138)
a. Sikap memiliki objek
Di dalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus terkait dalam
objek, objek tersebut bisa terkait dengan berbagai konsep konsumsi
dan pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga, kemasan,
penggunaan, media, dan sebagainya.
b. Konsistensi sikap
Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan
perasaan tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya. Karena itu sikap
memiliki konsistensi dengan perilaku. Perilaku seorang konsumen
merupakan gambaran dari sikapnya.
c. Sikap positif, negatif, dan netral
Seseorang mungkin menyukai makanan rendang (sikap positif)
atau tidak menyukai minuman alkohol (sikap negatif), atau bahkan
positif, negatif, dan netral disebut sebagai karakteristik valance dari
sikap.
d. Intensitas sikap
Sikap seorang konsumen terhadap suatu merek produk akan
bervariasi tingkatannya, ada yang sangat menyukainya atau bahkan
ada yang begitu sangat tidak menyukainya. Ketika konsumen
menyatakan derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk, maka ia
mengungkapkan intensitas sikapnya. Intensitas sikap disebut sebagai
karakteristik extremity dari sikap.
e. Resistensi sikap (resistance)
Resistensi adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa
berubah. Pemasar penting memahami bagaimana resistensi konsumen
agar bisa menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Pemasaran
ofensif bisa diterapkan untuk mengubah sikap konsumen yang sangat
resisten atau merekrut konsumen baru.
f. Persistensi sikap (persistence)
Persistensi adalah karakteristik sikap yang menggambarkan bahwa
sikap akan berubah karena berlalunya waktu.
g. Keyakinan sikap (Confidence)
Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran
h. Sikap dan situasi
Sikap seseorang terhadap suatu objek seringkali muncul dalam
konteks situasi. Ini artinya situasi akan mempengaruhi sikap konsumen
terhadap suatu objek.
C. Produk
1. Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk
mendapat perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler dan Amstrong, 2001:346).
Dalam definisi secara luas, produk meliputi objek secara fisik, jasa, orang,
tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua bentuk tersebut.
2. Tingkat Produk
Perencanaan produk perlu memikirkan produk dan jasa atas tiga
tingkatan. Tingkat paling dasar adalah produk inti (core product) produk
inti terdiri dari manfaat inti untuk memecahkan masalah yang dicari
konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa. Jadi dalam merancang
produk, pemasar mula-mula harus mendefinisikan manfaat inti yang akan
disediakan produk ke konsumen.
Selanjutnya perencanaan produk harus menciptakan produk aktual
(actual product) disekitar produk inti. Produk actual mempunyai lima karakteristik: tingkat, kualitas, fitur, rancangan, nama merek, dan
Akhirnya, nama merek harus mewujudkan produk tambahan
disekitar produk inti dan produk aktual dengan menawarkan jasa dan
manfaat tambahan bagi konsumen (Kotler dan Amstrong, 2001:348-349)
Gambar II.3
Tiga tingkatan produk (Kotler dan Amstrong, 2001:348)
Oleh karena itu, sebuah produk lebih dari sekedar perangkat sifat-sifat
barang berwujud. Konsumen cenderung melihat produk sebagai ringkasan
kompleks dari manfaat yang dapat memuaskan kebutuhan mereka. Ketika
mengembangkan produk, pertama kali pemasar harus mengidentifikasikan
kebutuhan inti konsumen yang akan dipuaskan oleh produk tersebut.
Kemudian mereka harus merancang produk aktual dan menemukan cara
untuk menambahnya untuk menciptakan serangkaian manfaat yang paling
3. Karakteristik Produk (Peter dan Olson, 1999:170-171)
a. Kompatibilitas (compatibility) adalah sejauh mana suatu produk
konsisten dengan afeksi, kognisi, dan perilaku konsumen saat ini.
b. Kemampuan untuk diuji coba (trial ability) ini menjelaskan sejauh
mana dapat dicoba dalam jumlah yang terbatas, atau dipilah ke dalam
jumlah-jumlah yang lebih kecil jika untuk melakukan uji coba ternyata
membutuhkan biaya yang tinggi.
c. Kemampuan untuk diteliti (observability) mengacu pada sejauh mana
produk atau dampak yang dihasilkan produk tersebut dapat dirasakan
oleh konsumen lain.
d. Kecepatan (speed) adalah seberapa cepat manfaat suatu produk
dipahami oleh konsumen.
e. Kesederhanaan (simplicity) adalah sejauh mana sebuah produk dengan
mudah dimengerti dan digunakan konsumen.
f. Manfaat ralatif (relative advantage) adalah sejauh mana suatu produk
memiliki keunggulan bersaing yang bertahan atas kelas produk, bentuk
produk, dan merek lainnya.
D. Pemberian Merek (Branding)
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi
dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari
satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing (Kotler
Pemberian merek membantu pembeli dalam beberapa hal. Nama merek
membantu konsumen untuk mengidentifikasikan produk yang mungkin
menguntungkan mereka. Mereka juga menyampaikan beberapa hal mengenai
kualitas produk pada pembeli. Pembeli yang selalu membeli produk dengan
merek yang sama mengetahui bahwa mereka akan mendapatkan fitur, manfaat
dan kualitas yang sama pada setiap kalinya. Nama merek juga memberikan
beberapa keuntungan bagi penjual. Nama merek menjadi dasar dimana seluruh
cerita mengenai kualitas produk yang khusus dapat dibangun. Nama merek
penjual serta merek merek dagang memberikan perlindungan hukum untuk
fitur-fitur produk yang unik yang bisa ditiru pesaing. Selain itu, pemberian
merek membantu penjual melakukan segmentasi pasar.
a. Ekuitas Merek
Merek bervariasi dalam ekuitasnya di pasar. Merek yang kuat memiliki
ekuitas merek yang tinggi. Merek yang berekuitas tinggi apabila memiliki
loyalitas merek yang tinggi, kesadaran nama, kualitas yang diterima,
asosiasi merek yang kuat, dan aset lain seperti merek dagang, dan
hubungan saluran (Kotler dan Amstrong, 2001:357-358).
Ekuitas merek yang tinggi memberikan perusahaan begitu banyak
kekuatan bersaing. Mereka yang kuat menikmati kesadaran serta loyalitas
merek konsumen yang tinggi. Karena konsumen mengharapkan merek
tersebut tersedia di toko, maka perusahaan mempunyai kekuatan
kredibilitas yang tinggi, maka perusahaan lebih mudah melakukan
perluasan lini dan mereknya.
b. Pemilihan Nama Merek
Kualitas yang diinginkan untuk sebuah merek meliputi hal-hal sebagai
berikut (Kotler dan Amstrong, 2001:358):
1) Nama merek harus menyampaikan sesuatu mengenai manfaat dan
kualitas produk.
2) Nama merek harus mudah diucapkan, dikenal, dan diingat.
3) Nama merek harus lain dari yang lain.
4) Nama merek harus bisa diterjemahkan secara mudah ke dalam bahasa
lain.
5) Nama merek harus terdaftar dan memiliki perlindungan hukum.
c. Sponsor Merek
1) Merek Pabrik dan Merek Pribadi
Merek pabrik sudah cukup lama mendominasi penjualan eceran.
Namun baru-baru ini jumlah pedagang eceran dan besar menciptakan
merek pribadi mereka sendiri semakin meningkat. Dalam perang
merek antara merek pabrik dan merek pribadi, pengecer memiliki
banyak keuntungan. Mereka mengendalikan produk apa yang diimpor,
dimana harus meletakkan, dan produk mana yang akan diiklankan.
2) Pemberian lisensi (Lisencing)
Sebagian besar pabrik memerlukan waktu dan bertahun-tahun dan
mereka sendiri. Namun, beberapa perusahaan melisensikan nama atau
simbol untuk pabrik lain, nama selebriti terkenal, karakter dari film,
dengan biaya tertentu beberapa diantaranya melesat menjadi merek
terkenal.
3) Penggabungan Merek (Co-Branding)
Penggabungan merek terjadi ketika dua nama merek terkenal dari
dua perusahaan yang berbeda digunakan atas produk yang sama.
Dalam sebagian besar situasi dalam penggabungan merek, suatu
perusahaan melisensi merek perusahaan terkenal lain untuk digunakan
dalam kombinasi dengan mereknya sendiri.
E. Pengetahuan Produk
Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi
mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek,
terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan kepercayaan
mengenai produk. Konsumen memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda.
Pengetahuan ini meliputi kelas produk (product class), bentuk produk
(product form), merek (brand), model atau fitur (model/features) (Peter dan
Kelas Produk Bentuk Produk Merek Model/Fitur Telepon Kabel Selular Panasonic Nokia Siemen KX-TS10MX-W
8310, 6510, 5210
C35, C45 Komputer Deskop Laptop ACER IBM Compaq Toshiba Veriton 3300D Netvista A22p Presario 1600 Satellite 2400-A620
Mobil Sedan Honda
Toyota
Honda City, Accord
Corrola Altis Camry Lexus Minibus Jeep Toyota Cherokee Kijang 2000cc Tabel II.1
Tingkat Pengetahuan Produk (Sumarwan, 2003:121)
F. Pengetahuan Pembelian
1. Arti Pengetahuan Pembelian
Pengetahuan produk meliputi berbagai informasi yang diproses oleh
konsumen untuk memperoleh suatu produk. Pengetahuan produk terdiri
atas pengetahuan dimana membeli produk dan kapan membeli produk.
Ketika konsumen memutuskan akan membeli suatu produk, maka ia akan
memutukan dimana ia membeli produk tersebut dan kapan akan
membelinya. Kerutusan konsumen mengenai tempat pembelian produk
strategi pemasaran adalah memberikan informasi kepada konsumen
dimana konsumen bisa membeli produk tersebut (Sumarwan, 2003:129).
2. Pengetahuan Pembelian dan Perilaku Membeli
Menurut Peter dan Olson (1999:83), perilaku membeli memiliki urutan
sebagai berikut: store contact, product contact, dan transaction. Store
contact meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet, dan memasuki
outlet. Pada product contact, konsumen akan mencari lokasi produk,
mengambil produk tersebut dan membawanya ke kasir. Sedangkan pada
transaction, konsumen akan membayar produk tersebut secara tunai, kartu
kredit, kartu debet, atau alat pembayaran lainnya.
G. Pengambilan Keputusan Konsumen
1. Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses pemilihan
dan penilaian dari berbagai alternatif, sesuai dengan
kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap
paling menguntungkan. Proses penilaian itu biasanya diawali dengan
mengidentifikasi masalah utama yang mempengaruhi tujuan, menyusun,
menganalisis, dan memilih berbagai alternatif tersebut untuk mengambil
2. Jenis-jenis Keputusan Pembelian Konsumen
Luas Pengambilan Keputusan Luas Keterlibatan
Luas (pencarian informasi;
pertimbangan alternatif merek) Tinggi Pengambilan keputusan yang kompleks (mobil, rumah, liburan) Rendah Pengambilan keputusan terbatas; termasuk
pencarian variasi dan
pembelian atas dasar
dorongan (sereal dan
makanan)
Rutin/kebiasaan (sedikit atau
tidak ada pencarian
informasi, terpusat pada satu
merek)
Kesetiaan merek
(sepatu olah raga,
sereal untuk orang
dewasa, deodorant )
Tidak berminat (sayuran
beku, serbet kertas)
Tabel. II.2 Pengambilan Keputusan Konsumen (Assael, 1998:16)
a. Keputusan Pembelian dengan Keterlibatan Tinggi
Pembelian-pembelian dengan keterlibatan tinggi meliputi produk
atau jasa secara psikologis penting bagi konsumen karena dapat
memenuhi kebutuhan sosial atau pribadinya. Kesalahan dapat
menimbulkan resiko keuangan, ketidak puasan terhadap produk
(termasuk biaya pelayanan yang tinggi).
Untuk mengurangi resiko sehubungan dengan pembelian produk
kererlibatan tinggi, tidak biasa, berharga mahal, seperti mobil, rumah,
pelayaran, banyak konsumen terlibat dalam proses pembelian
keputusan yang kompleks. Mereka mencari informasi yang luas dari
berbagai sumber untuk mengevaluasi produk atau merek pilihan
meminimalkan kemungkinan konsekuensi negatif yang tidak terduga
setelah pembelian.
Beberapa produk yang dibeli secara rutin seperti deodorant,
parfum, pasta gigi juga merupakan produk dengan keterlibatan tinggi
bagi banyak konsumen. Produk ini terkait dengan kebutuhan pribadi
dan social pembeli serta menunjukkan citra diri mereka. Akan tetapi
frekuensi pembelian produk tertentu, memungkinkan konsumen
menilai merek mana yang terbaik dan selanjutnya membeli merek
tersebut dengan sedikit pertimbangan diantara alternatif yang ada
(Boyd, Walker, dan Larreche, 2000:122).
b. Keputusan Pembelian dengan Keterlibatan Rendah
Karena produk-produk yang membutuhkan keterlibatan rendah
tidak terlalu penting bagi konsumen, pencarian informasi untuk
mengevaliasi merek-merek alternatif biasanya sedikit. Akibatnya
keputusan pembelian produk seperti ini biasanya dilakukan didalam
took, didorong oleh pengenalan atas merek atau sebagai hasil
perbandingan merek-merek yang ada di rak belanja. Keterlibatan
konsumen dan resiko yang mereka hadapi akibat pengambilan
keputusan yang buruk adalah kecil untuk sejumlah produk.
Mereka hanya rugi sedikit untuk menukan merek agar merasakan
variasi. Meski begitu, konsumen mengembangkan kesetiaan merek
3. Proses Keputusan
Proses pengambilan keputusan meliputi (Amirullah, 2002:65-70)
a. Tahap Pemahaman Adanya Masalah
Proses pengambilan keputusan konsumen pertama kali diawali
oleh adanya kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan kenyataan
yang sebenarnya. Oleh karena itu, “masalah” (problem) dalam
pengambilan keputusan sangat menentukan efektifitas hasil akhir dari
tindakan yang akan diambil. Konsumen yang membutuhkan mobil
sebenarnya tidak memiliki masalah apabila jenis dan merek mobil itu
hanya satu. Tetapi karena banyaknya variasi dari merek mobil yang
dijual, konsumen dihadapkan pada mobil mana yang dapat memuaskan
kebutuhannya (and goals)
b. Pencarian Alternatif Pemecahan
Untuk memperoleh informasi mengenai suatu barang yang
dibutuhkan, konsumen dapat memperolehnya dari empat sumber,
yaitu: sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga), sumber komersial
(iklan, pertunjukan, pedagang perantara), sumber umum (media masa),
sumber pengalaman (pemeriksaan, penggunaan produk). Setiap
informasi yang diperoleh dari sumber-sumber itu akan memberikan
pengaruh yang berbeda terhadap keputusan membeli konsumen.
c. Evaluasi Alternatif
Pemasar perlu memahami bagaimana proses informasi konsumen
barang. Suatu produk dapat dipandang oleh konsumen sebagai
himpunan dari sifat-sifat atau ciri-cirinya. Dengan demikian konsumen
akan bersifat berbeda dalam melihat atribut-atribut produk yang
dianggap relevan atau menonjol.
d. Pembelian atau Pemilihan
Ada dua faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, yaitu sikap
orang lain dan faktor tak terduga. Sikap orang lain akan mempengaruhi
suatu alternatif yang disukai tergantung pada: intensitas sikap negatif
pihak lain terhadap alternatif konsumen dan motivasi konsumen
tunduk pada orang lain. Pada saat keputusan membeli itu dating, maka
faktor situasi tak terduga muncul mengubah maksud pembelian. Oleh
karena itu, pilihan dan maksud pembelian bukan merupakan predictor
sepenuhnya dapat diandalkan untuk mengukur tingkah laku pembeli.
e. Penggunaan Pasca Pembelian dan Evaluasi Ulang Alternatif yang
Dipilih
Kepuasan dan ketidak puasan konsumen dengan suatu produk akan
mempengaruki perilaku selanjutnya. Jika konsumen merasa puas, dia
akan menunjukan probabilitas yang lebih tinggi untuk membeli produk
itu lagi, dan ada kecenderungan mengatakan hal yang baik-baik
tentang produk tersebut. Sedangkan konsumen yang meresa tidak puas
akan mengatakan sebaliknya dan akan mengambil tindakan berusaha
produk, dan berusaha mencari informasi yang mungkin memperkuat
nilai tinggi produk tersebut.
4. Pengaruh Sosial pada Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
(Boyd, Walker, dan Larreche, 2000:141-144)
a. Budaya
Kebudayaan (culture) adalah himpunan kepercayaan, sikap, dan pola
perilaku (kebiasaan dan tradisi) yang dimiliki oleh anggota-anggota
suatu masyarakat dan diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya
melalui sosialisasi.
b. Kelas Sosial
Setiap masyarakat memiliki pengetahuan pengelompokan status
terutama berdasarkan kesamaan dalam pendapatan, pendidikan dan
pekerjaan. Dari kesamaan-kesamaan inilah muncul kelas sosial yang
mencirikan kelas tertentu.
c. Kelompok Referensi
Kelompok referensi (reference group) mencakup kelompok
keanggotaan formal (perusahaan, gereja) dan kelompok informal.
Mereka bisa menjadi anggota kelompok dimana konsumen atau
anggota kelompok aspirasi. Mereka juga indifidu yang dihormati
karena keahliannya dalam subjek tertentu.
d. Keluarga
Keluarga (family) adalah sumber pengaruh sosial terpenting bagi
Keluarga bertindak sebagai agen sosialisasi utama, membantu
anggota-anggota mendapat keahlian, pengetahuan, dan sikap bertindak sebagai
konsumen di pasar. Akibatnya, keluarga memiliki pengaruh besar dan
abadi pada sikap anggota-anggota yang lebih muda terhadap berbagai
produk, merek, dan toko.
H. Kerangka Berpikir
Untuk mengetahui pengaruh faktor exterior dan interior terhadap
keputusan pembelian Toyota Avanza dibanding Daihatsu Xenia, maka penulis
menggunakan kerangka konseptual seperti di bawah ini :
Gambar II.4 Kerangka Pemikiran Konseptual
G. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang masih bersifat sementara
terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga
harus diuji secara empiris. ( Hasan, 2004 : 31 ).
1. “Faktor harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Toyota
Avanza dan Daihatsu Xenia”
2. “Faktor ketahanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia”
3. “Faktor kenyamanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia”
4. “Faktor model berpengaruh terhadap keputusan pembelian Toyota
Avanza dan Daihatsu Xenia”
5. “Harga, ketahanan, kenyamanan, dan model secara bersama-sama
berpengaruh terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza dan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penelitian yang
menggambarkan suatu keadaan atau mengungkapkan suatu masalah sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya. Kesimpulan yang diambil hanya berlaku
untuk objek yang diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Oktober sampai Nopember 2007.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pengguna Toyota Avanza
dan Daihatsu Xenia di Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Objek Penelitian
Keputusan pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia ditinjau dari
faktor harga, ketahanan, kenyamanan, dan model mobil tersebut.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam
bentuk bilangan atau konsep yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu
kontinum., dimana konstruk adalah konsep yang dapat diukur dan diamati
(Hasan,2004:12). Nilai suatu variabel dapat dinyatakan dengan angka atau
kata-kata. Dalam penelitian ini menggunakan dua macam variabel penelitian,
yakni :
1. Variabel independent, adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas atau indipendent.(Sugiyono, 2004 :
40). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian
Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
2. Variabel dependent adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat atau dependent.
(Sugiyono, 2004 : 39). Variabel indipenden dalam penelitian ini adalah
faktor harga, ketahanan, kenyamanan, dan model pada Toyota Avanza dan
Daihatsu Xenia.
E. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian
Analisis skala Likert digunakan untuk menjawab perumusan masalah
mengenai persepsi konsumen terhadap harga, ketahanan, kenyamanan, model
1. Harga
Pengukuran variabel harga bertujuan untuk mendapatkan jawaban
tentang penilaian konsumen terhadap harga yang yang ditetapkan oleh
Toyota dan Daihatsu. Apakah harga yang ditawarkan sesuai dengan
kemampuan konsumen, kepantasan, teknologi yang ditetapkan,
kenyamanan, ketahanan, model dan ketahanan, sehingga mendorong
timbulnya minat pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Dalam
penelitian ini peneliti akan menggunakan skala ordinal, memberi nilai
terendah dari penilaian konsumen terhadap harga adalah 1 dan nilai
tertinggi adalah 5. Tingkat penerimaan konsumen dibagi dalam 5
tingkatan, yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak
setuju.
2. Ketahanan
Pengukuran variabel ketahanan bertujuan untuk mendapatkan jawaban
tentang penilaian konsumen terhadap ketahanan mobil Toyota dan
Daihatsu. Pengukuran meliputi mobil digunakan tiap hari, keiritan, sering
tidaknya spare part diganti, sehingga mendorong timbulnya minat
pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Dalam penelitian ini
peneliti akan menggunakan skala ordinal, memberi nilai terendah dari
penilaian konsumen terhadap ketahanan adalah 1 dan nilai tertinggi adalah
5. Tingkat penerimaan konsumen dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu sangat
setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju.
3. Kenyamanan
Pengukuran variabel ketahanan bertujuan untuk mendapatkan jawaban
tentang penilaian konsumen terhadap kenyamanan mobil Toyota dan
Daihatsu. Pengukuran meliputi suspensi mobil, kualitas tempat duduk,
kualitas audio, AC, sehingga mendorong timbulnya minat pembelian
Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Dalam penelitian ini peneliti akan
menggunakan skala ordinal, memberi nilai terendah dari penilaian
konsumen terhadap kenyamanan adalah 1 dan nilai tertinggi adalah 5.
Tingkat penerimaan konsumen dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu sangat
setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju.
4. Model
Pengukuran variabel ketahanan bertujuan untuk mendapatkan jawaban
tentang penilaian konsumen terhadap model mobil Toyota dan Daihatsu.
Pengukuran meliputi desain panel-panel, velk, bodi, sehingga mendorong
timbulnya minat pembelian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Dalam
penelitian ini peneliti akan menggunakan skala ordinal, memberi nilai
terendah dari penilaian konsumen terhadap model adalah 1 dan nilai
tertinggi adalah 5. Tingkat penerimaan konsumen dibagi dalam 5
tingkatan, yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak
5. Keputusan Pembelian
Pengukuran variabel keputusan pembelian bertujuan untuk
mendapatkan jawaban tentang penilaian konsumen terhadap keputusan
pembelian mobil Toyota dan Daihatsu. Pengukuran meliputi keputusan
pembelian karena ketahanan, karena kenyamanan, karena model dan
karena anggapan konsumen tentang kesesuaian harga. Dalam penelitian ini
peneliti akan menggunakan skala ordinal, memberi nilai terendah dari
peniliaian konsumen terhadap keputusan pembelian
harga adalah 1 dan nilai tertinggi adalah 5. Tingkat penerimaan
konsumen dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu sangat setuju, setuju, netral,
tidak setuju, sangat tidak setuju.
F. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek /subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono,
2004 : 90). Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan
benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
obyek /subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik /sifat
yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.(Sugiyono, 2004 : 90). Populasi
Avanza dan Daihatsu Xenia di DIY. Dalam penelitian ini populasinya
tidak terbatas.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. (Sugiyono, 2004 : 91).Bila populasi besar dan peneliti
tidak mungkin untuk meneliti semua populasi, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang
dipelajari dari sampel tersebut kesimpulannya akan diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representative (mewakili) (Sugiyono, 2004 : 91). Dalam penelitian ini
penulis mengambil 70 orang pengguna Toyota Avanza dan Daihatsu
Xenia di DIY sebagai sampel.
Adapun perhitungan sampel adalah sebagai berikut :
Untuk populasi tidak terbatas (Boedijoewono, 2001:155)
2
25 . 0
⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ × =
E z n
Keterangan:
=
n jumlah sampel
Z = nilai tabel dari derajad kepercayaan (80%, z = 0,86)
E = penyimpangan dugaan
(
)
38 , 68 52 , 273 25 , 0 538 , 16 25 , 0 044 . 0 86 , 0 25 . 0 2 2 = × = × = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ × = n n n nSupaya memudahkan penelitian maka dibulatkan menjadi 70. Adapun
pembagian respondennya adalah 35 untuk pengguna Toyota Avanza dan
35 untuk pengguna Daihatsu Xenia.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Accidental Sampling
yaitu penentuan sampel secara kebetulan dengan memilih responden terdekat
yang dijumpai pertama kali saat itu juga (Utari, 2005:19). Responden yang
dipilih adalah pengguna Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang telah
menggunakan selama minimal 6 bulan.
H. Definisi Operasional
1. Harga
Jumlah nominal yang harus dibayar konsumen kepada penjual untuk
memperoleh suatu barang.
2. Ketahanan
3. Kenyamanan
Suatu kondisi dimana pemakai kendaraan merasa enak, tidak mudah
capek, getaran tidak terasa.
4. Model
Bentuk kendaraan dari bagian luar (exterior) dan bagian dalam (interior).
5. Keputusan pembelian
Keputusan yang diambil konsumen untuk membeli sebuah produk.
Sebelum mengambil keputusan, konsumen melakukan kegiatan pencarian
informasi, mengevaluasi informasi tersebut, kemudian menetapkan pilihan
atau memeutuskan untuk membeli sebuah produk.
I. Sumber Data
Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung
dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan
yang memerlukannya (Hasan, 2004: 19).
<