• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. PUTRA UTAMA MOTOR SUKOHARJO Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kedisiplinan Terhadap Kinerja Karyawan Cv. Putra Utama Motor Sukoharjo Tahun 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. PUTRA UTAMA MOTOR SUKOHARJO Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kedisiplinan Terhadap Kinerja Karyawan Cv. Putra Utama Motor Sukoharjo Tahun 2015."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. PUTRA UTAMA MOTOR SUKOHARJO

TAHUN 2015

Artikel Publikasi

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Diajukan Oleh:

BAGUS PRASETYO WIJAYA. A210110131

PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

1

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. PUTRA UTAMA MOTOR SUKOHARJO

TAHUN 2015

Bagus Prasetyo Wijaya dan Titik Asmawati

Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,

September, 2015

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh: 1) lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, 2) kedisiplinan terhadap kinerja karyawan, 3) lingkungan kerja dan kedisiplinan terhadap kinerja karyawan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah karyawan yang berjumlah 95 orang dengan sempel 75 orang karyawan diambil dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier ganda, uji t, uji F, uji R2 dan sumbangan relatif dan efektif. Hasil penelitian menemukan bahwa :1) ada pengaruh positif dan signifikan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dibuktikan dengan koefisien regresi 0,249 bernilai positif dan diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,269 > 1,665 dan nilai

signifikasi < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05; 2) ada pengaruh positif dan signifikan kedisiplinan terhadap kinerja karyawan dibuktikan dengan koefisien regresi 0,460 bernilai positif dan diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,784 > 1,665 dan nilai signifikasi <

0,05 yaitu 0,000 < 0,05; 3) ada pengaruh positif dan signifikan lingkungan kerja dan kedisiplinan terhadap kinerja karyawan dibuktikan hasil Fhitung > Ftabel yaitu 17,931 >

3,15 dan nilai signifikansi 0,05 yaitu 0,000 < 0,05; 4) hasil koefisien determinasi (R2) diperoleh 0,212 menunjukkan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh kombinasi variabel lingkungan kerja dan kedisiplinan sebesar 33,2% yang terdiri dari 8,95% dari lingkungan kerja dan 24,29% dari kedisiplinan dan sisanya 67,8% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti.

(5)

2

PENDAHULUAN

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan atau organisasi selama ini adalah rendahnya tingkat kualitas sumber daya manusia untuk mempertahankan dan mengembangkan perusahaan sesuai dengan tuntutan zaman. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan atau organisasi. Tujuan dalam organisasi bidang sumber daya manusia yaitu mengharapkan agar sumber daya manusia bisa bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan atau organisasi. Untuk mencapai tujuan perusahaan, maka perusahaan membutuhkan kinerja yang baik dari semua karyawan. Sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan atau organisasi dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain lingkungan kerja dan kedisiplinan karyawan.

Karyawan yang mempunyai kinerja tinggi mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki. Karyawan akan berfikir pekerjaan adalah sebuah amanah yang mulia dan layak untuk dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Keyakinan dalam kinerja mampu mendorong karyawan dalam berperan menumbuhkan kinerja di tempat kerja. Faktor penting perusahaan yang harus diperhatikan adalah lingkungan kerja. Untuk meningkatkan kinerja karyawan, maka perusahaan atau organisasi harus melakukan usaha-usaha agar dapat menunjang tujuan dan keberhasilan perusahaan.

(6)

3

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di CV. Putra Utama Motor Sukoharjo dengan jumlah populasi sebanyak 95 karyawan. Pengambilan jumlah sampel berdasarkan tabel Issac dan Michael dengan tingkat kesalahan 5% maka sampel sebanyak 75 karyawan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kinerja karyawan sedangkan variabel independen yaitu lingkungan kerja dan kedisiplinan. Teknik pengumpulan data dengan mengunakan angket yang berskala

linkert. Angket dengan jumlah pertanyaan 45 di uji cobakan kepada 20 karyawan dengan menggunakan uji validitas dan reabilitas. Sebelum melakukan uji hipotesis, data terlebih dahulu di uji dengan uji prasyaratan analisis (uji normalitas dan uji linearitas) dan analisis regresi ganda. Sedangkan untuk menguji hipotesis digunakan uji hipotesis parsial (uji t) dan uji hipotesis serempak (uji F) selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen di uji dengan koefisien determinasi, SR dan SE.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Menurut Wirawan (2009: 5), “Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau profesi dalam waktu tertentu”. Sedangkan menurut Hasibuan (2009: 12), “Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi”. Data kinerja karyawan diperoleh dengan teknik angket yang terdiri dari 15 pernyataan. Berdasarkan analisis data kinerja karyawan, diperoleh nilai tertinggi sebesar 56, nilai terendah sebesar 22, rata-rata sebesar 39,07 dengan median sebesar 39, modus sebesar 36 dan standar deviasi 6,008 serta varian sebesar 36,090. Terlihat bahwa nilai mean, median, dan modus memiliki angka yang tidak berbeda jauh, artinya data yang diperoleh memiliki distribusi normal.

(7)

tugas-4

tugas yang diembankan”. Data lingkungan kerja diperoleh dengan teknik angket yang terdiri dari 14 pernyataaan. Berdasarkan analisis data lingkungan kerja, diperoleh nilai tertinggi sebesar 50, nilai terendah sebesar 25, rata-rata sebesar 37,45 dengan median sebesar 37, modus sebesar 38 dan standar deviasi 6,204 serta varian sebesar 38,494. Terlihat bahwa nilai mean, median, dan modus memiliki angka yang tidak berbeda jauh, artinya data yang diperoleh memiliki distribusi normal.

Sedangkan menurut Sutrisno (2009: 97), “Disiplin kerja adalah alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk meningkatkan kesadaran daan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma perusahaan yang berlaku”. Data kedisiplinan diperoleh dengan teknik angket yang terdiri dari 15 pernyataaan. Berdasarkan analisis data kedisiplinan, diperoleh nilai tertinggi sebesar 59, nilai terendah sebesar 28, rata-rata sebesar 40,92 dengan median sebesar 41, modus sebesar 40 dan standar deviasi 6,131 serta varian sebesar 37,588. Terlihat bahwa nilai mean, median, dan modus memiliki angka yang tidak berbeda jauh, artinya data yang diperoleh memiliki distribusi normal.

Pengujian persyaratan analisis menggunakan uji normalital dan linieritas. Uji normalitas menggunakan metode kolmogrov-smirnov. Kriteria data berdistribusi normal jika nilai signifikasi (p) > 0,05 dan sebaliknya kriteria data berdistribusi tidak normal jika nilai signifikasi (p) < 0,05. Adapun ringkasan uji normalitas adalah sebagai berikut:

Ringkasan Uji Normalitas

Variabel N Sig. Kesimpulan

Y (Kinerja Karyawan) 75 0,200 Normal

X1 (Lingkungan Kerja) 75 0,100 Normal

(8)

5

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikasi (p) dari masing-masing variabel bernilai lebih besar dari pada Level of significant 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel dari masing-masing variabel berdistribusi normal.

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah antar tiap variabel mempunyai hubungan linier atau tidak secara signifikan. Kriteria pengujian ini adalah dinyatakan mempunyai hubungan linier jika Fhitung < Ftabel atau nilai signifikansi > 0,05

dan sebaliknya dinyatakan tidak linier jika Fhitung > Ftabel atau nilai signifikansi < 0,05.

Ringkasan uji linearitas dapat disajikan dalam tabel seperti berikut ini:

Ringkasan Uji Linearitas

Variabel yang diukur

Harga F

Sig. Kesimpulan Fhitung Ftabel

X1Y 1,638 3,15 0,078 Linear

X2Y 1,084 3,15 0,393 Linear

Berdasarkan tabel hasil uji linieritas data di atas dapat diketahui bahwa harga Fhitung masing-masing variabel yang diukur lebih kecil dari Ftabel dan nilai probabilitas

signifikansi > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat berbentuk linier.

Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu data di uji dengan analisis regresi linier ganda. Analisis linier ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen yaitu lingkungan kerja (X1) dan kedisiplinan (X2) terhadap variabel

(9)

6

Ringkasan Uji Regresi Linier Ganda

Variabel Koefisien Regresi t Sig.

Konstanta 10,913

Lingkungan Kerja 0,249 2,269 0,011

Kedisiplinan 0,460 4,784 0,000

Fhitung = 17,931 R2 = 0,332

Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagai berikut: Y = 10,913 + 0,249 X1 + 0,460 X2. Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa

koefisien regresi konstanta, lingkungan kerja dan kedisiplinan bernilai positif sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja (X1) dan kedisiplinan (X2) berpengaruh

positif terhadap kinerja karyawan (Y)

Setelah dilakukan analisis regresi ganda hipotesis dapat di uji melalui uji hipotesis parsial (uji t) dan uji hipotesis serempsk (uji F). Dimana uji hipotesis parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas yaitu lingkungan kerja (X1) dan kedisiplinan (X2) terhadap variabel terikat yaitu

kinerja karyawan (Y), sehingga dapat diketahui apakah hipotesis yang sudah ada dapat diterima atau tidak. Keputusan uji hipotesis parsial (uji t) yaitu dengan membandingkan nilai thitung dan ttabel atau membandingkan nilai signifikansi dengan 0,05. Berdasarkan

hasil perhitungan diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,269 > 1,665 dan nilai signifikansi < 0,05

yaitu 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan menerima H1 artinya ada pengaruh pemberian

lingkungan kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) dan diperoleh thitung > ttabel yaitu

4,784 > 1,665 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan

menerima H1 artinya ada pengaruh kedisiplinan (X2) terhadap kinerja karyawan (Y).

(10)

7

(Y). Keputusan uji hipotesis serempak (uji F) ini yaitu dengan cara membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel atau membandingkan nilai signifikansi dengan 0,05. Berdasarkan

hasil perhitungan diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 17, 931> 3,15 dan nilai signifikansi <

0,05 yaitu 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan menerima H1 artinya ada pengaruh

lingkungan kerja (X1) dan kedisiplinan (X2) secara bersama-sama terhadap kinerja

karyawan (Y).

.

Gambar Statistik Uji Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kedisiplinan Secara Bersama-sama Terhadap Kinerja Karyawan.

Hasil analisis linier ganda diperoleh R2 sebesar Arti dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel lingkungan kerja (X1) dan

kedisiplinan (X2) secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan (Y) adalah sebesar

33,2%, sedangkan sisanya 67,8% dipengaruhi oleh variabel lain. variabel lingkungan kerja (X1) memberikan sumbangan relatif sebesar 26,9% dan sumbangan efektif sebesar

8,95%. variabel kedisiplinan (X2) memberikan sumbangan relatif sebesar 73,15% dan

sumbangan efektif sebesar 24,29%. Berdasarkan besarnya sumbangan relatif dan efektif dapat diketahui bahwa variabel kedisiplinan mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap kinerja karyawan dibandingkan dengan lingkungan kerja.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa, variabel lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dibuktikan dengan hasil analisis regresi ganda diketahui koefisien regresi dari variabel lingkungan kerja (b1) sebesar

Daerah tolak H0

17,931

3,15 0

(11)

8

0,249 dan bernilai positif. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,269 > 1,665

dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Variabel lingkungan kerja memberikan sumbangan relatif sebesar 26,95% dan sumbangan efektif sebesar 8,95%.

Variabel kedisiplinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil uji analisis regresi ganda diketahui koefisien regresi dari variabel kedisiplinan (b2) sebesar 0,460 dan bernilai positif, berdasarkan uji t variabel

kedisiplinan (b2) diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,784 > 1,665 dan nilai signifikansi < 0,05

yaitu 0,000 < 0,05. Variabel kedisiplinan memberikan sumbangan relatif sebesar 73,15% dan sumbangan efektif sebesar 24,29%.

Berdasarkan uji hipotesis serempak atau uji F diketahui bahwa nilai diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 17,931 > 3,15dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Hal ini

(12)

9

DAFTAR PUSTAKA

Edy Sutrisno, 2009. Manejemen sumber daya manusia, cetakan ketiga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Hasibuan, M.S.P. 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nitisemito, Alex. S. 2004. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalai Indonesia

Gambar

Gambar Statistik Uji Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kedisiplinan

Referensi

Dokumen terkait

1) Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkah dan berkat yang sangat melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ini. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si, selaku

Dengan tidak adanya hubungan yang signifikan antara dukungan social keluarga dengan pemulihan aktivitas klien stroke, maka dapat diartikan bahwa dukungan sosial

“On this PC” refers to music files actually on your machine, while “in the cloud” lists songs you’ve bought from Microsoft’s online music store; they’re held for you in

Jika di lihat dalam kolom koneksi dan integrasi pada Tabel 6, memang tidak ada kategori tokoh penguasa sumber ekonomi (bidang perikanan) yang menyamai dominasi Abah Bunong dalam

“Rangkulah orang-orang yang suka atau tidaknya dengan anda, maka suatu saat mereka akan menyadari bahwa diri anda orang yang baik yang pernah ada.”.. (Wahyu

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan teknik cross-line terhadap pemahaman konsep matematika pada materi perkalian dengan besar pengaruh

Peserta PLPG menyiapkan bahan media pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang di ampu di sekolah masing-masing5. Peserta PLPG membawa Surat Tugas dari

[r]