• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI REMINDER MANAJEMEN BUDIDAYA TABULAMPOT CABAI RAWIT BERBASIS MOBILE.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "APLIKASI REMINDER MANAJEMEN BUDIDAYA TABULAMPOT CABAI RAWIT BERBASIS MOBILE."

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh :

NUR AINI NOVIANA A.R.S.A

0934010018

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

(2)

TABULAMPOT CABAI RAWIT BERBASIS MOBILE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Oleh :

NUR AINI NOVIANA A.R.S.A

0934010018

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

(3)

APLIKASI REMINDER MANAJ EMEN BUDIDAYA

TABULAMPOT CABAI RAWIT BERBASIS MOBILE

Disusun oleh :

NUR AINI NOVIANA A.R.S.A

0934010018

Telah disetujui mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang VI Tahun Akademik 2012 / 2013

Pembimbing I

Ir . Pur nomo Edi Sasongko.Mp. NIP. 030 194 662

Pembimbing II

Wahyu S. J. Saputr a, S.Kom, M.Kom

NPT. 3 8608 100 2951

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

(4)

APLIKASI REMINDER MANAJ EMEN BUDIDAYA

TABULAMPOT CABAI RAWIT BERBASIS MOBILE

Disusun Oleh :

NUR AINI NOVIANA A.R.S.A

0934010018

Telah dipertahankan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 19 Juni 2013

Pembimbing :

Wahyu S. J. Saputra, S.Kom, M.Kom

NPT. 3 8608 100 2951

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

(5)

KETERANGAN REVISI

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa berikut : Nama : NUR AINI NOVIANA A. R. S. A

NPM : 0934010018

Jurusan : Teknik Informatika

Telah mengerjakan revisi / tidak ada revisi*) pra rencana (design) / skripsi ujian lisan gelombang V , TA 2012/2013 dengan judul:

“APLIKASI REMINDER MANAJ EMEN BUDIDAYA TABULAMPOT CABAI RAWIT BERBASIS MOBILE”

Surabaya, 19 juni 2013 Dosen Penguji yang memeriksa revisi

1) Dr. Ir. Ni Ketut Sari, M.T NIP. 19650731 199203 2001

{ }

2) Rizky Parlika, S.Kom,M.Kom.

NIDN. 19620304 1991031 002

{ }

Ir . Pur nomo Edi Sasongko.Mp. NIP. 030 194 662

Pembimbing II

Wahyu S. J. Saputr a, S.Kom, M.Kom

(6)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya. Atas limpahan serta karunia dan rahmat-Nya penulisan laporan skripsi yang berjudul “Aplikasi Reminder Manajemen Budidaya Tabulampot Cabai Rawit Berbasis Mobile” dapat terselesaikan.

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana komputer di jurusan teknik informatika UPN ”Veteran” Jatim. Skripsi ini tidak sempurna tanpa dukungan semua pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Keluarga tercinta, terutama alm.Bapak dan alamah.Ibuku tersayang, terima kasih atas semua doa, dukungan serta harapan-harapanya pada saat penulis menyelesaikan skripsi dan laporan ini. Yang penulis minta hanya doa restunya, sehingga penulis bisa membuat sesuatu yang lebih baik dari laporan ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP., selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Sutiyono, MT., selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.

(7)

5. Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur.

6. Bapak Achmad Junaidi, S.Kom, M.Kom., selaku Seketaris Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur dan dosen yang telah memberikan banyak ide, petunjuk dan masukannya. Terima Kasih yang tak terhingga, semoga Allah SWT yang membalas semua kebaikan dan bantuan tersebut. 7. Bapak Firza Prima Aditiawan, S.Kom. dan Frinda Wahyu Nurhuda, S.Kom.,

selaku PIA Tugas Akhir Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur. 8. Bapak Ir. Purnomo Edy Sasongko, MP. dan Bapak Wahyu Saputra S.kom,

M.kom selaku dosen pembimbing yang memberikan arahan. Terimah kasih atas kesabarannya dalam memberikan bimbingan kepada penulis.

9. Bapak I Gede Susrama, S.Kom, M.Kom. dan M. Syahrul Munir, S.Kom. selaku dosen penguji tugas akhir yang telah meluangkan waktu dalam masa seminar terimakasih atas sanggahan dan masukkan yang diberikan.

10.Bapak Budi Nugroho, S.Kom, M.Kom., selaku kepala Laboraturium Jaringan Komputer di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang sudah mengijinkan saya menjadi asisten untuk bisa menambah ilmu juga sebagai pengalaman dan selalu memberi ijin kepada penulis saat ijin kerja, Terima Kasih yang tak terhingga, semoga Allah SWT yang membalas semua kebaikan dan bantuan tersebut.

(8)

waktunya untuk membantu penulis, yang telah banyak memberikan doa, memotivasi, membantu dan memberikan bantuan berupa beasiswa penulis hingga penulis dapat menyelesaikan hingga selesai study S1 FTI UPN "Veteran" Jatim. Terima Kasih yang tak terhingga, semoga Allah SWT yang membalas semua kebaikan dan bantuan tersebut.

12.Sayangku Trino Efar terimakasih telah memberikanku banyak motivasi dan dukungan dari awal hingga selesai. Senyuman dan canda tawamu selalu manjadi obat lelahku setiap hari sayang.

13.Teman – teman seperjuanganku Chairul Muammar, Meldita Wulansari, Ayu Purwandini, Teman seperjuangan angkatan 2009, Rekan-rekan kerja di Laboraturium Jaringan Komputer di UPN "Veteran" Jatim terutama rekan-rekan asisten dan Sahabat – sahabat yang selalu memotivasi dan memberi dorongan serta doa yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih yang tak terhingga untuk kalian semua.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembacanya dan bagi civitas akademi FTI UPN "Veteran" Jatim.

Akhirnya, penulis berharap agar penyusunan laporan ini mampu memberikan sumbangsih bagi perkembangan dan kemajuan teknik informatika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(9)

ABSTRAK…… ... i

2.2.2 Jenis Cabai Yang Digunakan Yaitu Cabai Rawit... ... ... . ...12

2.2.3 Tahapan Budidaya Tabulampot Cabai Khususnya Cabai rawit….13 2.2.4 Sekilas Tentang Java... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... .28

2.2.5 Android... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .29

2.2.6 XML... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ..32

2.2.7 Eclipse 3.7 (Indigo)... ... ... ... ... ... ... ... . ... ... ..32

(10)
(11)

g. Form Tampilan Menu Keluar...89

4.5 Skenario Uji Coba... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ..90

4.6 Pelaksanaan Uji Coba ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...90

4.6.1. Uji Coba Install Aplikasi...90

4.6.2. Uji Coba Menjalankan Aplikasi...92

4.6.3. Tabel Hasil Pengujian... ... ... ...109

4.6.4. Analisis Hasil Pengujian Sistem...111

4.6.5. Evaluasi Tingkat Eveftivitas Aplikasi Dan Evaluasi Pengguna Aplikasi Dengan SPSS... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ...111

BAB V PENUTUP... 117

5.1 Kesimpulan... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... 117

5.2 Saran... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ..118

(12)

Pembimbing II : Wahyu Syafullah J. Saputra, S.Kom, M .Kom.

Penyusun : Nur Aini Noviana A.R.S.A

i

ABSTRAK

Dimasa sekarang ini harga cabai rawit melambung tinggi, terkadang pihak masyarakat ( petani, penjual, pembeli dan penghobi tanaman ) dibuat pusing. Hal ini disebabkan ketidaktahuan dikarenakan kurangnya informasi untuk dapat solusi mengatasi permasalahan harga cabai yang melambung tinggi. Ternyata dapat dilakukan secara mandiri dengan memanfaatkan pekarangan rumah yang minim yaitu dengan melakukan budidaya tabulampot ( tanaman dalam pot ).

Tugas akhir ini dimaksudkan untuk membuat aplikasi reminder manajemen budidaya tabulampot cabai rawit berbasis mobile. Khususnya menggunakan android sebagai sistem operasi berbasis linux yang digunakan di berbagai perangkat mobile, memiliki tujuan utama untuk memajukan inovasi piranti telepon bergerak agar pengguna mampu mengeksplorasi kemampuan serta menambah pengalaman yang lebih baik dibandingkan dengan sistem operasi mobile lainnya dan juga didukung saat perancang menggunakan UML. Dengan fitur persiapan ketika terjadi proses dipilih, sehingga pengguna diarahkan untuk mengikuti tahapan sebelum memulai aplikasi. Karena jika sudah mulai maka pengguna akan diberikan reminder sebagai panduan dilengkapi juga dengan daftar aktifitas reminder. Dan diharapkan sebagai fitur tambahan yang semoga sangat bermanfaat yaitu pencarian otomatis digunakan untuk membantu pengguna sehingga dapat mengetahui informasi penyakit dan hama apa saja di cabai rawit ( foto, ciri dan pencegahannya ).

Dengan fitur ini pihak masyarakat ( petani, penjual, pembeli dan penghobi tanaman ) saat harga cabai rawit meroket bisa tetap mencicipi rasa khas cabai rawit tidak perlu kawatir dan tanpa perlu pusing biaya belanja meningkat. Karena pada dasarnya cabai merupakan tanaman sayur yang relatif mudah ditanam di pekarangan rumah dan hasilnya dapat di cicipi. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini kegiatan budidaya tabulampot menggunakan aplikasi remabutaca bisa mempermudah membantu sebagai pedoman lebih menarik, mudah diingat dan aman bagi para masyarakat ( petani, penjual, pembeli dan penghobi tanaman ) menggunakannya.

(13)

1.1 Latar Belakang

Masalah yang terjadi saat ini yaitu di masa sekarang ini juga harga cabai rawit melambung tinggi sehingga membuat pusing sebagian masyarakat (petani, penjual, pembeli dan penghobi tanaman), sedangkan permintaan konsumen sangat banyak. Padahal, permintaan masyarakat dapat dipenuhi secara mandiri dari memanfaatkan pekarangan rumah dengan lahan minim, sehingga saat harga cabai rawit meroket masyarakat bisa tetap mencicipi rasa khas cabai rawit tidak perlu kawatir dan tanpa perlu pusing biaya belanja meningkat. Karena pada dasarnya cabai merupakan tanaman sayur yang relatif mudah ditanam di pekarangan rumah dan hasilnya dapat di cicipi. (Ir. Wahyudi dan M . Topan, 2011)

Tabulampot kini banyak digemari masyarakat karena beberapa alasan. Tabulampot dapat diletakkan dimanapun sesuai keinginan, tabulampot tidak perlu memerlukan lahan khusus, tabulampot akarnya tumbuh di dalam pot sehingga tidak dapat merusak pagar atau bangunan disekitar taman, tabulampot akan lebih cepat berbuah, pemanenan tabulampot lebih mudah dilakukan karena buahnya tidak lebat, tabulampot mudah dilakukan oleh siapapun dan Selain itu, karena dekat dengan anda, tanaman cabai rawit yang di budidaya dapat dikontrol secara rutin. (Rahman, Syaiful, 2010)

(14)

apa yang dimaksud dari Manajemen Budidaya Tabulampot Cabai Rawit Berbasis Mobile.

Didukung dengan perkembangan teknologi terutama dalam tingkat perkembangan mobile yang kian meningkat, salah satu perangkat mobile yang paling pesat adalah handphone. Handphone adalah salah satu alat komunikasi yang dapat dibawa kemana saja pengguna berada, dimana peralatan elektronik ini sebagian orang sudah menganggap sebagai kebutuhan pokok. Handphone saat ini tidak hanya digunakan untuk komunikasi, tetapi juga dapat digunakan sebagai media untuk mengoperasikan peralatan tertentu. Handphone pada saat sekarang ini sama seperti komputer, handphone pun dapat di install berbagi macam aplikasi yang diinginkan pengguna. Android sebagai sistem operasi berbasis linux yang digunakan di berbagai perangkat mobile, memiliki tujuan utama untuk memajukan inovasi piranti telepon bergerak agar pengguna mampu mengeksplorasi kemampuan dan menambah pengalaman yang lebih baik dibandingkan dengan sistem operasi mobile lainnya. (Hot nida Rambe, 2012)

(15)

telah dilakukan saja, sehingga jadwal yang akan datang tidak diketahui oleh pengguna. (Eriko Bayu Sat riyo, 2013)

Dari melihat referensi tersebut, kami membuat sebuah Aplikasi Reminder Manajemen Budidaya Tabulampot Cabai Rawit berbasis Mobile. Kami memilih Reminder Manajemen Budidaya Tabulampot Cabai Rawit Berbasis Mobile karena sangat diharapkan ini digunakan untuk dapat membantu waktu budidaya, sehingga Reminder Manajemen Budidaya Tabulampot Cabai rawit ini dapat digunakan untuk mengatasi solusi para masyarakat mengatasi permasalahan diatas. Kami juga memilih Android karena memanfaatkan audio berupa alarm, dinilai lebih menarik dan mudah diingat oleh pengguna. Sedangkan Mobile, karena didukungnya pada saat ini perkembangan teknologi semakin pesat khususnya mobile sehingga pengguna dapat menggunakan Reminder Manajemen Budidaya Tabulampot Cabai Rawi berbasis mobile tersebut dimana saja dan kapan saja tanpa harus terhubung dengan internet serta tanpa tergantung oleh jarak dan waktu. Pada Reminder Manajemen Budidaya Tabulampot Cabai Rawit berbasis mobile ini, pengaturan dapat dibuat secara otomatis sehingga dapat menjalankan aplikasi, yang mana aplikasi ini disertai tampilan khusus untuk dapat melihat kegiatan aktifitas reminder baik yang telah dilakukan, di tunda dan yang akan-akan. Pada menu, aplikasi ini dilengkapi dengan pencarian untuk beberapa hama dan beberapa penyakit secara otomatis dan dilengkapi menggunakan informasinya ( foto, ciri dan pencegahan) dari apa yang telah dicari.

1.2 Rumusan Masalah

(16)

a. Bagaimana membuat Aplikasi Reminder Manajemen Budidaya Tabulampot Cabai Rawit berbasis mobile?

b. Bagaimana membuat fitur persiapan untuk memulai aplikasi sehingga pada Aplikasi ini pengguna mendapatkan reminder sebagai panduan?

1.3 Batasan Masalah

Sesuai rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas, pembuatan aplikasi ini dibatasi permasalahannya oleh beberapa hal sebagai berikut:

a. Aplikasi ini menerapkan pemanggilan secara otomatis setelah pengguna mengikuti tahapan persiapan hingga akhir tahapan yaitu persiapan mulai aplikasi, pengguna diberikan reminder sebagai panduan yang akan sesuai jadwal dan sudah terjadwalkan oleh aplikasi. Disesuaikan sebagai pendukung yaitu buku referensi hingga reminder berhenti sesuai yang telah dijadwalkan.

b. Aplikasi ini menyarankan proses membudidaya tanaman yang dilakukan didalam rumah atau didalam ruangan.

c. Aplikasi ini hanya membahas cabai rawit.

d. Pengujian aplikasi dilakukan menggunakan android 2.3.3 gingerbread hp Samsung young GT-S5360. Karena aplikasi remabutaca berbasis Mobile ini akan bekerja baik jika digunakan pada sistem operasi android dan untuk semua versi android bisa tetap diterapkan hanya saja berbeda resolusi sehingga harus diganti resolusinya saja.

(17)

f. menggunakan perangkat Android Mobile. Software pendukung dalam pembuatan aplikasi ini adalah Eclipse Indigo, java, sdk dan adt.

g. reminder yang dibuat digunakan untuk menunjang sebagai panduan proses budidaya tabulampot.

1.4 Tujuan

Tujuan dari pembuatan Aplikasi Reminder Manajemen Budidaya Tabulampot Cabai Rawit berbasis Mobile menggunakan sistem operasi android untuk tugas akhir ini diharapkan mampu menghasilkan suatu aplikasi remabutaca yang berdasarkan buku literature untuk datanya dengan memanfaatkan fungsi script .java pada telepon seluler yang tentunya berbasis mobile sistem operasi android, dapat membantu untuk lebih cepat belajar budidaya tabulampot sehingga tidak perlu kerepotan untuk mengerti panduan budidaya kemanapun karena hanya dengan telepon seluler sudah bisa mengatasi kesulitan tersebut.

1.5 Manfaat

Manfaat dari dibuatnya Laporan Tugas Akhir ini adalah:

a. Mempermudah untuk memahami Manajemen Budidaya Tabulampot Cabai Rawit, karena reminder ini disajikan dalam bentuk yang baru tentang panduan budidaya mudah, lengkap, menarik dan praktis dengan memanfaatkan audio berupa alarm. b. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat mendukung dalam

pengembangan aplikasi.

(18)

reminder manajemen budidaya tabulampot cabai rawit berbasis mobile dengan menggunakan sistem operasi android.

1.6 Metode Penelitian

Untuk dapat mencapai keberhasilan dalam pembangunan Aplikasi ini, maka perlu dilakukan beberapa langkah seperti berikut:

a. Studi liter ature

Mengumpulkan referensi yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi baik dari internet, maupun sumber-sumber yang lain mengenai materi contoh aplikasi, serta coding yang dapat membantu pembuatan aplikasi. b. Analisa dan perancangan

Pada tahap ini dilakukan perancangan terhadap aplikasi yang akan dibangun, seperti desain system aplikasi, aturan aplikasi, user-interface, dll.

c. Pembuatan

Pada tahap pembuatan, perencanaan yang telah di lakukan lalu di impelementasikan sehingga menjadi sebuah aplikasi dengan dasar bantuan literature yang sudah di kumpulkan sebelumnya.

d. Uji coba

(19)

e. Penyusunan laporan

Pada tahap ini merupakan tahap terakir dari pengerjaan tugas akhir, selama proses pembuatan aplikasi yang sudah dilakukan disusun menjadi sebuah laporan mulai dari proses awal hingga akhir pembuatan aplikasi. Dari penyusunan laporan ini diharapkan dapat mempermudah pembaca yang ingin mempelajari maupun mengembangkan aplikasi tersebut.

f. kesimpulan

Pada tahap kesimpulan adalah bagian dari penyusunan laporan proses aplikasi ( tugas akhir ) yang dibuat. Disini dibuat sebuah kesimpulan dari hasil pembuatan aplikasi dengan dasar teori yang mendukung dalam pembuatan aplikasi tersebut.

1.7 Sistematika Penulisan

Secara garis besar penyusunan laporan ini, terdiri dari lima bab utama dengan beberapa sub bab didalamnya. Adapun sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

(20)

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang teori-teori dasar yang di pakai untuk menyelesaikan permasalahan, yaitu teori-teori yang bekaitan dengan sistem aplikasi yang dibuat.

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang gambaran umum dan rencanaan dari aplikasi pengajaran yang dibuat.Perencanaan aplikasi seperti konsep aplikasi seperti konsepn aplikasi, desain system aplikasi, user-interface, dan lain sebagainya.

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang bagaimana aplikasi yang telah jadi dan dapat dijalankan telah di uji coba, untuk mengetahui apakah aplikasi tersebut telah menyelesaikan permasalahannya dan sesuai dengan konsep yang dibuat.

BAB V KESIMPULAN & SARAN

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang digunakan dalam pembuatan Laporan ini.

LAMPIRAN

(22)

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang di lakukan oleh Galand Vega Kusuma ( 2011 ) yaitu tentang Aplikasi pengingat Jadwal Matakuliah Sebagai Alat Bantu pengingat jadwal matakuliah pada Sistem Operasi Android yang dapat digunakan dimanapun dengan memanfaatkan alarm. Berdasarkan penelitian yang diperoleh Aplikasi pengingat jadwal matakuliah ini dapat membantu para mahasiswa dalam menjadwalkan matakuliah agar tidak bertabrakan jadwal. Dengan demikian Aplikasi berbasis android ini lebih diminati oleh mahasiswa karena pengingat jadwal matakuliah disajikan secara praktis.(Galand Vega Kusuma, 2011)

(23)

Dalam penelitian ini tentunya tidak lepas dari penelitian terdahulu. Penulis mengambil sebuah jurnal yang berjudul Aplikasi Reminder Bertanam Tabulampot Pohon Mangga Apel Berbasis Android yang ditulis oleh Eriko Bayu Satriyo pada tahun 2013. Secara umum isi jurnal tersebut adalah membuat aplikasi untuk membantu memberikan panduan. Hanya saja dalam aplikasi tersebut pengaturan memulai aplikasi hanya diatur secara manual saja atau tidak secara otomatis oleh pengguna (padahal pengguna ini tidak tahu dan kurang informasi). Tidak ada fitur pencarian otomatisnya untuk pencarian penyakit dan hama. Dari jurnal inilah penulis merasa perlu ada Aplikasi Reminder Manajemen Budidaya Tabulampot Cabai Berbasis Mobile. (Eriko Bayu Satriyo, 2013)

2.2 Landasan Teori

Pada sub-bab ini akan dibahas beberapa landasan teori, untuk menunjang penyelesaian tugas akhir ini, yang berhubungan dengan aplikasi reminder manajemen budidaya tabulampot cabai rawit berbasis mobile antara lain : Cabai, Sekilas Tentang Java, XML, Android dan UML.

2.2.1 Cabai

(24)

Vitamin C serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu-bumbu dapur). Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bias dipakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar.

2.2.2 J enis Cabai Yang Digunakan Yaitu Cabai Rawit

Sebelum bertanam cabai rawit, perlu mengenal secara dekat beberapa jenis cabai rawit. Mungkin sudah mengenal beberapa jenis cabai karena pedasnya, bentuk buahnya, atau sering melihat di kebun tetangga. Cabai rawit termasuk ke dalam keluarga solanaceaem. Selain itu cabai rawit memiliki banyak varietas yang belum diketahui dengan pasti.

Klasifikasi cabai rawit:

Cabai rawit dikenal dengan nama ilmiah capsicum frutescens L. Nama umum yang dikenal di masyarakat Indonesia dan Negara tetangga sebagai berikut.

Indonesia Cabai rawit, Cabe Rawit, Lombok Rawit, Cengek (Sunda) Inggris Hot pepper

Melayu Cili padi, lada merah, lada mira Thailand Phrik kheenuu

Cina La jiao, ye la zi Jepang Kidachi tougarashi

Perhatikan klasifikasi cabai rawit berikut ini: Kingdom: Plantae (Tumbuh)

(25)

Kelas: Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil) Sub Kelas: Asteridae

Ordo: Solanales

Family: Solanaceae (suku terung-terungan) Genus: Capsicum

Spesies: Capsicum Frutescens L

Varietas cabai rawit yang di masyarakat memang cukup banyak, masing-masing daerah penanaman memberikan nama sendiri sesuai dengan bahasa local. Keberadaan cabai rawit di Indonesia sangat dipengaruhi oleh beberapa factor iklim dan keberadaan tanah. Perbedaan inilah yang menyebabkan cabai rawit memiliki karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu, jumlah dan jenis varietas cabai rawit di Indonesia belum dapat diketahui secara pasti.

Beberapa varietas cabai rawit diantaranya merupakan varietas unggul yang telah dibudidayakan petani. Bahkan petani sudah bisa menanam beberapa varietas tersebut. Varietas cabai rawit unggul tersebut diantaranya Cipanas (buah muda berwarna hijau tua), Tabasco (buah muda berwarna putih kekuningan), Tabanan (nuah muda berwarna hijau muda), Banjaran (buah muda berwarna hijau kekuningan), Jembrana (buah muda berwarna putih), dan Hontaka (buah muda berwarna putih kehijauan).

2.2.3 Tahapan Budidaya Tabulampot Cabai Khususnya Cabai Rawit

(26)

Gambar 2.1 Benih Cabai.

Pada Gambar 2.1 diatas benih cabai dapat beli dimana-mana. Jika benih cabai dibeli ditoko kita dapat lakukan mengecek kadaluarsa kemasan benih terlebih dahulu untuk memastikan saja. Benih cabai dapat beli ke petani cabai, cara pemilihannya dapat dilakukan sortasi(untuk memisahkan benih yang berisi atau bernas). Sortasi dilakukan dengan cara dimasukkan ke dalam air, aduk beberapa saat, benih yang padat tenggelam dan yang ringan akan timbul atau mengapung. Anda dapat memilih benih yang berat sebagai benih unggul. Benih cabai dapat membuat benih sendiri, tahapannya yaitu : mengecek ukuran lebih besar dari ukuran dari ukuran normal (panjang sekitar 3,5cm untuk cabai rawit putih dan 2,5-3cm untuk cabai rawit hijau), memastikan buah bersih tanpa berbintik dan tidak terkena hama penyakit, memastikan pertumbuhan batang, cabang, ranting, dan daunnya subur, memastikan tanaman tidak terserang hama dan penyakit, memastikan mengambil buah yang umur minimal 7-8bulan, karena produksi buahnya sudah mencapai maksimal, mengambil buah yang sebaiknya diambil dari tanaman yang berbuah lebat.

a. MENYEMAI BENIH CABAI

(27)

Gambar 2.2 Menyemai Benih Cabai.

Pada Gambar 2.2 diatas Menanam cabai tidak seperti menanam kangkung atau bayam. Kedua sayuran tersebut dapat langsung ditanamam di pot atau di tanah. Artinya, benih kangkung dan bayam tidak perlu disemai terlebih dahulu. Sebaiknya, benih atau biji cabai harus disemai terlebih dahulu sebelum akhirnya dipindahtanamkan ke pot besar.

1.Media semai:

Sebelum menyemai biji cabai, sebaiknya siapkan terlebih dahulu media semai. Ada beberapa alternatif komposisi media untuk menyemai benih cabai.

Alternatif 1

Sediakan media berupa tanah+pupuk kandang matang dengan komposisi 2:1 atau 3:1 karena cocok untuk cabai rawit.

Alternatif 2

Sediakan media berupa tanah steril+kompos dengan komposisi 2:1karena cocok untuk cabai rawit.

Alternatif 3

(28)

Keterangan dar i buku:

a. Penduduk daerah perkotaan tentunya agak kesulitan jika ingin membuatnya sendiri. Akan tetapi jangan khawatir karena saat ini media tanam sudah tersedia banyak di toko pertanian dan toko khusus menjual PUPUK ORGANIK.

b. Bagi anda yang tinggal di perkotaan, kadang-kadang cukup sulit memperoleh tanah atau pupuk kandang. Untuk praktisnya, anda dapat membeli media tanam siap pakai yang bisa dijual di toko pertanian atau nurseri tanaman hias.

Namun, sebaiknya sebelum membeli perhatikan kondisi media, terutama jika media dikemas dalam kantong plastik tak berpori. Biasanya, jika terlalu lama disimpan, media tersebut akan lembap dan menjadi liat. Karena itu, sebaiknya pilih media tanam yang dikemas dalam karung plastik yang berpori.

2.TAHAP PENYEMAIAN

Biasanya polibag yang dipakai berukuran 10 x 10 cm. Petiap polibag diisi dengan satu biji cabai. Pastikan polibag telah diberi lubang di bagian dasarnya.

Gambar 2.3 Tahapan Semai 1.

(29)

Gambar 2.4 Tahapan Semai 2.

b. Buat lubang di tengah polibag menggunakan jari sedalam 5 cm.

Gambar 2.5 Tahapan Semai 3.

c. Tanam benih ke dalam lubang di polibag hingga semua polybag tertanami.

Gambar 2.6 Tahapan Semai 4.

d. Tutup kembali lubang tanam menggunakan media semai(pupuk dasar yaitu kandang atau compos).

Gambar 2.7 Tahapan Semai 5.

(30)

Gambar 2.8 Tahapan Semai 6.

f. Letakkan polibag-polibag di tempat teduh atau tidak terkena sinar matahari langsung.

Ada keterangan dar i buku:

a. Setelah berumur 25 - 30 hari, pindahkan tanaman bibit cabai ke pot besar. b. Cirri bibit cabai yang siap dipindah tanamkan adalah sudah memiliki 4 – 5

helai daun sejati.

3.TAHAP PERAWATAN SEMAI.

Salah satu factor keberhasilan penanaman cabai adalah kondisi bibit yang sehat dan dengan vigor yang kekar. Kondisi bibit seperti di atas bisa dicapai jika perawaratan persemaian dilakukan dengan benar. Berikut ini beberapa hal tetang perawatan persemaian yang penting untuk diperhatikan.

Gambar 2.9 Tahapan Perawatan Semai 1.

a. Setelah benih berkecambah dan daun lembaga sudah mulai berkembang, lakukan penyiraman secara rutin jika media semai dalam kondisi kering.

(31)

b. Letakkan bibit di tempat yang memungkinkan mendapatkan penyinaran matahari dari pagi sampai sore. Pindahkan ke tempat teduh hanya jika terjadi hujan. Apabila bibit berada di tempat teduh sepanjang pertumbuhannya akan menyebabkan etiolasi (batang kurus memanjang dengan daun-daun yang kecil dan vigor bibit lemah).

Gambar 2.11 Tahapan Perawatan Semai 3.

c. Persemaian dengan polibag, disarankan untuk disusun renggang. beri jarak 5-10 cm antara bibit satu dengan yang lain.

d. Lakukan pemupukkan menggunakan pupuk hayati (agrobost, biosugih, starbio dan sebagainya)setelah bibit berumur dua minggu setelah benih disemai. Pemupukkan ini diharapkan bisa menyempurnakan perkembangan perakaran bibit.

e. Apabila kondisi bibit sehat, tidak terseran hama dan penyakit, dianjurkan tidak menyiram pestisida.

f. Jika ternyata terserang hama(ulat dan sebagainya), sebaiknya berantas secara mekanis dengan cara memungguti dengan tangan.

(32)

yang sehat diletakkan di tempat terbuka dan disusun dengan jarak yang sangat renggang antara bibit satu dengan yang lainnya, sekitar 10-15 cm.

b. MENANAM CABAI MENGGUNAKAN POT

Pada tahap menanam cabai menggunakan pot dapat jelas dilihat pada Gambar 2.12

Gambar 2.12 Menanam Cabai Menggunakan Pot.

Pada Gambar 2.12 untuk tahap menanam cabai menggunakan pot dapat dijelaskan di persipan media tanam.

1.PERSIAPAN MEDIA TANAM

Pada dasarnya teknis menanam cabai di pot harus memperhatikan komposisi media yang digunakan. Berikut alternatif media tanam untuk bertanam cabai di dalam pot.

Alternatif 1

Sediakan media berupa tanah+pupuk kandang matang dengan komposisi 2:1 atau 3:1 karena cocok untuk cabai rawit.

Alternatif 2

Sediakan media berupa tanah+kompos dengan komposisi 2:1karena cocok untuk cabai rawit.

Alternatif 3

(33)

Keterangan dar i buku:

a. Penduduk daerah perkotaan tentunya agak kesulitan jika ingin membuatnya sendiri. Akan tetapi jangan khawatir karena saat ini media tanam sudah tersedia banyak di toko pertanian dan toko khusus menjual PUPUK ORGANIK.

b. Bagi anda yang tinggal di perkotaan, kadang-kadang cukup sulit memperoleh tanah atau pupuk kandang. Untuk praktisnya, anda dapat membeli media tanam siap pakai yang bisa dijual di toko pertanian atau nurseri tanaman hias.

Namun, sebaiknya sebelum membeli perhatikan kondisi media, terutama jika media dikemas dalam kantong plastik tak berpori. Biasanya, jika terlalu lama disimpan, media tersebut akan lembap dan menjadi liat. Karena itu, sebaiknya pilih media tanam yang dikemas dalam karung plastik yang berpori.

2.PENANAMAN BIBIT

Sebelum diindahkan dari persemaian ke pot, sebaiknya siram bibit cabai hingga medianya lembab. Tujuannya agar bibit mudah untuk dilepaskan dari wadah persemaian polibag. Berikut ini tahapan menanam bibit cabai di pot tahapannya dimulai pada Gambar 2.13

Gambar 2.13 Tahap Pemindahan dari polibag ke pot besar 1.

(34)

pot telah diberi lubang untuk drainase. Dilanjutkan pada Gambar 2.14

Gambar 2.14 Tahap Pemindahan dari polibag ke pot besar 2.

b. Pada Gambar 2.14 isi bagian dasar pot dengan potongan styrofoam untuk drainase media tanam. Dilanjutkan pada Gambar 2.15

Gambar 2.15 Tahap Pemindahan dari polibag ke pot besar 3. c. Pada Gambar 2.15 isi media tanam ke dalam pot hingga tiga perempat volume

wadah, lalu padatkan. Dilanjutkan pada Gambar 2.16

Gambar 2.16 Tahap Pemindahan dari polibag ke pot besar 4. d. Pada Gambar 2.16 buat lubang tanam di tengah pot sedalam 8-10 cm. Dilanjutkan

pada Gambar 2.17

(35)

e. Pada Gambar 2.17 wadah semai polibag, remas polibag dengan tekanan ringan hingga media agak padat lalu lepaskan bibit secara hati-hati. Dilanjutkan pada Gambar 2.18

Gambar 2.18 Tahap Pemindahan dari polibag ke pot besar 6.

f. Pada Gambar 2.18 Tanam bibit di lubang tanam di pot, lalu timbun dengan pupuk hingga 1 cm diatas pangkal batang. Dilanjutkan pada Gambar 2.19

Gambar 2.19 Tahap Pemindahan dari polibag ke pot besar 7. g. Pada Gambar 2.19 Siram media tanam di pot hingga lembap. Dilanjutkan pada

Gambar 2.20

Gambar 2.20 Tahap Pemindahan dari polibag ke pot besar 8. h. Pada Gambar 2.20 Letakkan pot yang telah ditanami bibit cabai di tempat yang

(36)

c. PEMELIHARAAN TANAMAN 1.PEMUPUKAN:

Berikut alternative pupuk yang bisa dipakai untuk tanaman cabai yang ditanam di pot, beserta dosis pemakaian dan waktu aplikasi.

a. Untuk pupuk yang digunakan pada waktu yang sama, anda cukup memilih satu diantaranya. Misalnya, untuk pemupukan pada bulan pertama dan ke dua setelah pindah tanam dapat menggunakan Grow More (hijau),

Growtonik, Gandasil D, Rosasol D, Bayfolan, atau Supergrow. Ingat, pilih salah satu saja.

b. Pemupukan baru dimulai ketika tanaman berumur dua minggu setelah pindah ke pot besar.

c. Aplikasikan pupuk dengan cara disiramkan ke media tanam sebagai ganti penyiraman rutin.

d. volume penyiraman pupuk adalah 0,5-1,0 liter larutan pupuk per pot untuk setiap kali pemupukkan.

e. Setelah pemupukkan pertama, pemupukkan berikutnya dilakukan tiga hari sekali atau dua kali per minggu.

f. Alternatif jenis pupuk untuk tanaman cabai berumur 1-2 bulan adalah Grow More (hijau), Growtonik, Gandasil D, Rosasol D, Bayfolan, atau Supergrow. Dapat dilihat pada Gambar 2.21

(37)

g. Alternatif jenis pupuk untuk tanaman cabai berumur 3-4bulan adalah Grow More(merah), Primatonik, Gandasil B, atau Rosasol B. Dapat dilihat pada Gambar 2.22

Gambar 2.22 Pupuk untuk umur 3-4bulan.

h. Pada umur tanaman lima bulan dan seterusnya, semua jenis pupuk bisa menjadi alternatif namun akan lebih sempurna jika aplikasinya diselingi antara jenis pupuk umur 1-2 bulan dengan jenis pupuk umur 3-4 bulan setiap minggu masing-masing pupuk diaplikasikan tiga hari sekali atau dua kali per minggu.

i. Jenis pupuk yang tertera diatas sebenarnya secara umum dikenal sebagai pupuk daun yang mengandung unsur nitrogen(N), fosfor(P), kalium(K), kalsium(Ca), magnesium(Mg), belerang(S), dan beberapa unsur mikro akan lebih efektif jika pupuk tersebut diaplikasikan akan lebih efektif jika pupuk tersebut diaplikasikan pada zona perakaran, jika merek pupuk diatas tidak ditemukan, tetapi ada jenis pupuk daun lainnya, anda bisa

menggunakannya dengan batasan sebagai berikut.

• untuk umur 1-2 bulan komposisi kandungan N (nitrogen)lebih tinggi daripada kandungan P(fosfor) maupun K(kalium).

(38)

Gambar 2.23 Pupuk yang kandungan nitrogen tinggi. 2.PENYIRAMAN:

Ditahan perawatan tanaman di penyiraman contoh dapat dilihat pada Gambar 2.24

Gambar 2.24 Penyiraman.

Pada Gambar 2.24 Dianjurkan untuk rutin menyiram tanaman cabai, terutama jika kondisi tanah kering. Karena itu, perhatikan kondisi media dan cuaca. Jika terjadi hujan, penyiraman bisa dilakukan sehari sekali. Namun, jika kondisi tanah kering, terutama pada musim kemarau, sebaiknya penyiraman dilakukan dua kali sehari.Lakukan penyiraman pada pagi hari(sebelum pukul 10.00)dan atau pada sore hari (setelah pukul 16.00).

Keterangan dar i buku:

Lakukan penyiraman secara rutin sehari sekali, terutama pada musim kemarau. 3.PEMASANGAN AJ IR

(39)

Gambar 2.25 Pemasangan Ajir.

Ajir berfungsi untuk menyangga tanaman cabai agar tidak mudah roboh, baik akibat tiupan angin maupun beban buah. Ajir dapat dibuat dari bilah bamboo dengan panjang 100-120cm dan tebal 2-3 cm.

Pemasangan ajir sebaiknya dilakukan maksimal dua minggu setelah bibit pindah tanam dari polibag ke pot. Idealnya, setelah bibit ditanam, ajir langsung dipasang. Dianjurkan posisi ajir paling dekat 5cm dari pokok tanaman.

4.PEWIWILAN(PRUNNING)TUNAS AIR

Masyarakat awam sering merasa saying jika harus memangkas tunas air yang sering muncul di ketiak daun. Padahal, tunas ini tergolong tunas yang akan menghasilkan percabangan yang tidak produktif. Bahkan, tunas air kerap menjadi sarang hama dan penyakit tanaman cabai. karena itu, tunas-tunas air tersebut harus diwiwil atau dipangkas.

Tujuannya untuk memperbaiki sirkulasi udara dan member kesempatan bagi perkembangan akar agar lebih luas, karena masa pertumbuhan vegetative tanaman cabai relative singkat. Pada umur 40-50 hari biasanya tanaman cabai sudah memasuki fase generative(berbunga dan berbuah), sehingga zat makanan hasil fotosintesis akan lebih dikonsentrasikan untuk pembentukkan bunga dan buah.

(40)

cabang, dan daun), sebelum jatah makanan berkurang sebab tanaman memasukki fase generative. Tunas air akan berhenti tumbuh jika percabangan yang menghasilkan bunga telah muncul.

Lakukan perwiwilan sejak 20-35 hari setelah bibit cabai pindah tanam ke pot besar. Jadi, masa perwiwilan biasanya berlangsung selama 15 hari. Biasanya, pada umur tersebut, tunas air sudah tumbuh sepanjang 2-3 cm, sehingga lebih mudah untuk dipangkas.

Anda dapat langsung mewiwil tunas tersebut dengan mematahkannya ke salah satu sisi menggunakan tangan. Lakukan secara hati-hati, jangan sampai merusak percabangan tanaman.

5.SANITASI LAHAN:

Serangan hama dan penyakit biasanya bermula dari kondisi pertanaman yang kurang bersih. Jika anda melihat rumput liar mulai tumbuh di pot, sebaiknya segera siangi dengan mencabut hingga ke perakaran rumput tersebut. Begitu juga dengan dedaunan cabai yang telah berguguran segera punguti dan buang ke tempat sampah.

Keterangan dar i buku:

Rawat tanaman cabai dengan pemupukan secara teratur, pemangkasan (perwiwilan) tunas air, penyiraman rutin, pemasangan ajir sedini mungkin, serta sanitasi lahan pertanaman secara berkala. (Ir. Wahyudi dan M . Topan, 2011) 2.2.4 Sekilas Tentang Java

(41)

diinisialisasi dengan nama “ Oak ”, namun pada tahun 1995 diganti namanya menjadi “Java”. Menurut definisi Sun, Java adalah nama sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer standalone ataupun pada lingkungan jaringan. Java berdiri di atas sebuah mesin interpreter yang diberi nama Java Virtual Machine (JVM). JVM inilah yang akan membaca bytecode dalam file .class dari suatu program sebagai representasi langsung program yang berisi bahasa mesin. Oleh karena itu bahasa Java disebut sebagai bahasa pemrograman yang portable karena dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi, asalkan pada system operasi tersebut terdapat JVM.

Alasan utama pembentukan bahasa Java adalah untuk membuat aplikasiaplikasi yang dapat diletakkan di berbagai macam perangkat elektronik, sehingga Java harus bersifat platform independent (tidak bergantung pada platform). Itulah yang menyebabkan dalam dunia pemrograman Java dikenal adanya istilah ‘write once, run everywhere’, yang berarti kode program hanya ditulis sekali, namun dapat dijalankan di bawah platform manapun, tanpa harus melakukan perubahan kode program. (Eko, 2006)

2.2.5 Android

Pada tahun 2005 Google mengakuisisi Android Inc yang pada saat itu dimotori oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Yang kemudian pada tahun itu juga memulai membangun platform Android secara intensif.

(42)

sambutanya sangat luar biasa, hampir semua media berita tentang IT dan Programming memberitakan tentang dirilisnya Android SDK (Software Development Kit). Dapat dilihat pada Gambar 2.2.6

Gambar 2.26 Android Timeline.

Google bersama dengan OHA merilis paket software SDK yang lengkap unttuk mengembangkan aplikasi pada perangkat mobile yaitu : Sistem operasi, Middleware dan aplikasi utama untuk perangkat mobile. Sebagai Programmer dan Developer bisa melakukan segalanya, mulai dari membuat aplikasi pengiriman SMS hanya dengan dua baris kode, hingga mengganti event pada Home Screen perangkat Android. Selain itu, bahkan dengan mudah bisa membuat dan mengkustomisasi Sistem Operasinya, atau mengganti semua aplikasi default dari Google.p dapat dilihat pada Gambar 2.27

Gambar 2.27 Logo Android.

(43)

platform Android ini, Programmer dan Developer secara penuh akan bisa mengkustomisasi perangkat androidnya.

Android built in pada Linux Kernel (Open Linux Kernel), dengan sebuah mesin virtual yang telah didesain dan untuk mengoptimalkan penggunan sumber daya memori dan hardware pada lingkungan perangkat mobile. Dalvik adalah nama dari Android Virtual Machine, yang merupakan interpreter virtual mesin yang akan mengeksekusi file kedalam format Dalvik Executeable(*.dex). sebuah format yang telah dirancang untuk ruang penyimpanan yang efisien dan eksekusi memori yang terpetakan.

Dalvik Virtual Machine (Dalvik VM) berbasis register, dan dapat mengeksekusi kelas yang telah terkompilasi pada compiler bahasa Java, kemudian di transformasikan ke dalam native format dengan menggunakan tool “dx” yang telah terintegrasi. Mungkin telah mengenal JavaVM (Java Virtual Machines), yang saat ini bisa ditemukan pada setiap komputer desktop. Berbeda dengan DalvikVM, JavaVM berbasis stack. DalvikVM memiliki keunggulan dengan menggunakan Registered Based, ini karena pada prosesor perangkat genggam telah dioptimasi untuk eksekusi berbasis register.

(44)

2.2.6 XML

XML (Extensible Markup Language) adalah bahasa markup untuk keperluan umum yang disarankan oleh W3C (World Wide Web Consortiun) untuk membuat dokumen markup keperluan pertukaran data antar sistem yang beraneka ragam. XML merupakan kelanjutan dari HMTL (HyperText Markup Language) yang merupakan bahasa standar untuk melacak internet. XML didesain untuk mampu menyimpan data secara ringkas dan mudah diatur karena menyediakan suatu cara terstandarisasi, namun dapat dimodifikasi untuk menggambarkan isi dari sebuah dokumen. XML dapat digunakan untuk menggambarkan sembarang view database, tetapi dengan cara yang standar.

Keunggulan XML dibandingkan bahasa markup lainya, diantaranya : Pintar, XML dapat menangani berbagai tingkat kompleksitas, dapat beradaptasi, mudah dalam pemeliharaan, sederhana dan mudah dipindahkan(Portability). ( Lars , Vogel , 2012)

2.2.7 Eclipse 3.7(Indigo)

Eclipse 3.7 digunakan sebagai editor dalam pembuatan coding aplikasi ini karena memiliki dukungan penambahan library dengan cara menginstal update software langsung dari website, mengatur preference dan terdapat komponen yang dibutuhkan dalam perancangan. Komponen dapat dilihat pada Gambar 2.28

(45)

a. Main Windows

Jendela utama ini mempunyai fungsi yang sama dengan semua fungsi utama dari program aplikasi Windows lainnya. Jendela utama Eclipse terbagi menjadi tiga bagian, berupa Main Menu, Toolbar dan Package Explorer.

b. Toolbar

Eclipse memiliki beberapa toolbar yang masing-masing memiliki perbedaan fungsi dan setiap tombol pada bagian toolbar yang berfungsi sebagai pengganti suatu menu perintah yang sering digunakan. Toolbar terletak pada bagian bawah baris menu. Pada kondisi default Eclipse memiliki beberapa bagian toolbar, antara lain: New Project, Save, Save All, Run, Run Last Tools, New Java Packages, New Java Classes, dan lain sebagainya.

c. Package Explorer

Package Explorer berisi kumpulan nama project yang ada pada folder penyimpanan. Root project android terdiri dari folder src, gen, Android [tipesdk], assets, res, dan beberapa file seperti: AndroidManifest.xml, default.properties, dan proguard.cfg.

d. Source Editor

(46)

pemberitahuan yang langsung ada dengan tanda jika terdapat penulisan coding yang salah. Selain itu, terdapat fungsi penanganan kesalahan yang dapat dilihat dengan mengklik tanda error yang ada pada baris program yang terdapat kesalahan penulisan coding.

Haryant o, Agus. 2011)

Menurut Modul Pratikum Analisis Desain berorientasi Objek, Berorientasi objek atau object oriented (OO) merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak yang mandang sistem adalah kumpulan objek-objek yang yang saling berinteraksi. Yang dimaksud dengan orientasi objek adalah bahwa mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek-objek diskrit yang bekerja sama antara data structure dan behaviour .

Objek adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita dan objek-objek yang menyusun dunia lain. Sebagai contoh: mobil, truk, motor, becak, sepeda dan lain-lain adalah contoh objek kendaraan. Setiap objek mempunyai data structure atau atribut dan behaviour atau operasi. Atribut dari objek diatas adalah jumlah roda, warna, berat, dsb. Sedangkan operasi dari objek diatas adalah berjalan, belok kanan, belok kiri, menaikkan kecepatan, dll.

(47)

software. UML merupakan bahasa pemodelan yang paling sukses dari tiga metode OO yang telah ada sebelumnya yaitu Booch, OMT, OOSE .

UML Membantu memahami sistem dengan menggunakan beberapa diagram visual yang menunjukkan bermacam aspek dalam sistem. Ada beberapa diagram yang disediakan dalam UML antara lain:

a. Use Case Diagram b. Activity Diagram

c. Sequence & Collaboration Diagram d. Class Diagram

Pada Modul Praktikum Analisis Desain Berorientasi Objek, Use Case Diagram menyajian interaksi antara use case dan aktor. Dimana aktor dapat berupa orang, peralatan atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang dibangun. Use case menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai. Jika Business Use Case Diagram tidak memperhatikan apakah proses dilakukan secara otomatisasi terkomputerisasi, maka Use Case Diagram Berfokus hanya pada proses otomatisasi saja.

Use Case Diagram memiliki bagian-bagian penting, yaitu : a. Use Case

(48)

Ikon Use Case. b. Actor

Actor adalah sesorang atau apa saja yang berhubungan dengan sistem yang sedang dibangun. Use Case menggambarkan semua yang ada dalam ruang lingkup sistem. Actor merupakan semua yang ada diluar ruang lingkup sistem. Dapat dilihat pada Gambar 2.30

Ikon Actor. c. Relasi

Relasi merupakan hubungan antara bagian-bagian use case diagram, diantaranya adalah:

1. Relasi Asosiasi

(49)

Relasi Asosiasi. 2. Relasi Include

Relasi Include memungkinkan satu use case menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya Relasi ini dapat digunakan dengan alasan jika dua atau lebih use case mempunyai bagian besar fungsionalitas yang identik, maka fungsionalitas ini dapat dipecah ke dalam use case tersendiri, masing-masing use case kemudian menggunakan relasi include terhadap use case baru dibuat tersebut. Relasi include bermanfaat untuk situasi jika sebuah use case mempunyai fungsionalitas besar yang tidak umum. Relasi include digunakan untuk memodelkan dua buah use case yang lebih kecil tersebut. Dapat dilihat pada Gambar 2.32

(50)

3. Relasi Extend

Relasi Extend memungkinkan satu use case secara opsional menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya. Dapat dilihat pada Gambar 2.33

Relasi Extend. 4. Relasi Generalisasi

Relasi Generalisasi digunakan untuk menunjukkan bahwa beberapa actor atau use case mempunyai beberapa persamaan. Dapat dilihat pada Gambar 2.34

Relasi Generalisasi.

(51)

Activity Diagram menunjukkan informasi yang sama sebagaimana dalam aliran kejadian dengan teks. Kita menggunakan Activity Diagram dalam pemodelan bisnis untuk menggambarkan aliran kerja yang ada pada proses bisnis.

Beberapa simbol yang digunakan pada activity diagram adalah: a. Activity

Activity secara sederhana dapat diartikan sebagai langkah dalam proses. Dalam UML, activity Dapat dilihat pada Gambar 2.35

Simbol Activity.

Kita dapat menambahkan langkah-langkah detil ke dalam activity dengan menggunakan aksi-aksi. Aksi-aksi adalah langkah-langkah lebih kecil dalam activity. Mereka mungkin salah satu dari empat hal berikut ini:

1. Saat Sedang memasuki activity. Aksi Entry terjadi segera saat activity ini dimulai dan ditandai dengan kata “entry”.

2. Ketika sedang meninggalkan activity. Aksi exit terjadi pada saat meninggalkan activity dan ditandai dengan kata “exit”. 3. Ketika sedang berada dalam sebuah activity. Aksi ini terjadi

saat didalam activity dan selalu terjadi hingga meniggalkan activity. Aksi ini ditandai dengan kata “do”.

(52)

b. Start dan End State

Start dan End State sebagaimana yang kita ketahui adalah untuk memulai dan mengakhiri flow. Setiap activity diagram harus mempunyai start state dan diakhiri dengan end state. End State adalah opsional dan bisa lebih dari satu dalam satu activity Diagram. Dalam UML pada Gambar 2.36

Notasi Start State dan End State. c. Obyek dan Aliran Objek

(53)

d. Transisi

Transisi menunjukkan bagaimana aliran kontrol bergerak dari satu activity ke activity lainnya. Transisi digambarkan menggunakan anak panah dengan nama transisi menunjukkan nama kejadiannya. Kejadian (event) memicu terjadinya transisi, kondisi (guard condition) menontrol ada atau tidak ada transisi yang terjadi, sebuah kondisi harus benar agar dapat terjadi.

e. Sinkronisasi

Sinkronisasi adalah cara untuk menunjukkan bahwa dua atau lebih cabang dari aliran terjadi secara pararel.

Pada Modul Praktikum Analisis Desain Berorientasi Objek, Sequence & Collaboration diagram menunjukkan partisipasi objek-objek. Dua tipe diagram interaksi yang dikenal dengan nama sequence diagram dan collaboration diagram. Sequence diagram disusun berdasarkan urutan waktu, sedangkan Collaboration diagram diorganisasikan seputar objek itu sendiri.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat sequence diagram dan collaboration diagram :

a. Menemukan Objek-Objek

(54)

Tidak semua objek didapatkan dari aliran kejadian. Objek-objek yang mungkin nampak dalam aliran kejadian adalah objek-objek kontrol. Objek-objek dapat dikategorikan sebagai berikut :

1. Objek Entitas, ini adalah objek yang menangani informasi. Mereka mungkin memetakan beberapa tabel dan field ke dalam basis data. Beberapa kata dalam aliran kejadian akan menjadi objek entitas.

2. Objek Pembatas (Boundary), merupakan objek yang terletak dalam sebuah pembatas antara sistem dan lingkungannya. 3. Objek Kontrol, merupakan objek opsional yang mengontrol

aliran dalam use case. Mereka mengkoordinasikan objek-objek dan kontrol keseluruhan logika aliran.

b. Menemukan Aktor

Satu Aktor dalam diagram interaksi adalah sebuah pemicu luar yang memulai aliran kerja untuk aliran kejadian. Kita dapat mengidentifikasi sebuah aktor dengan melihat pada aliran kejadian dan menentukan siapa atau apa yang memulai proses.

Sequence Diagram adalah diagram interaksi yang disusun berdasarkan urutan waktu. Kita membaca sequence diagram dari atas ke bawah. Setiap use case memiliki sebuah aliran alternatif. Setiap Sequence diagram mempresentasikan satu aliran dari beberapa aliran didalam use case.

(55)

Pada Modul Praktikum Analisis Desain Berorientasi Objek[1], Class Diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas paket-paket didalam sistem. Class Diagram memberikan gambaran sistem secara statis dan relasi antar mereka. Biasanya dibuat beberapa diagram untuk sistem tunggal. Beberapa diagram akan menampilkan subset dari kelas-kelas dan relasinya. Dapat dibuat beberapa diagram sesuai dengan yang diinginkan untuk mendapat gambaran lengkap terhadap sistem yang dibangun.

Class diagram adalah alat perancangan terbaik untuk tim pengembang. Diagram tersebut membantu pengembang mendapatkan struktur sistem sebelum kode ditulis, membantu untuk memastikan bahwa sistem adalah desain terbaik.

Berikut ini merupakan beberapa poin penting dari Class Diagram: a. Kelas

(56)

Notasi Class. b. Menemukan Kelas

Cara yang baik untuk menemukan kelas-kelas adalah dimulai dari memperhatikan aliran kejadian dari suatu use case. Perhatikan kata benda di dalam aliran kejadian, mungkin merupkan salah satu dari empat hal berikut, yaitu Aktor, Kelas, Atribut dari kelas, dan Ekspresi. Dengan melakukan seleksi kata benda dalam aliran kejadian, dapat ditemukan kelas-kelas dalam sistem. Alternatif lainnya dapat diuji objek-objek dalam sequence diagram atau collaboration diagram.

c. Stereotype Pada Kelas

(57)

Ketika analisis, kelas-kelas dapat dikategorikan menurut fungsi yang mereka lakukan. Ada tiga tipe stereotype kelas dalam UML yang digunakan pada analisis, yaitu:

1. Boundary (Kelas-kelas pembatas)

Kelas Kelas pembatas adalah kelas-kelas yang terletak diantara sistem dengan dunia sekelilingnya. Semua form, laporan, interface, ke perangkat lunak seperti printer atau scanner dan interface ke sistem lainnya adalah yang termasuk dalam kategori ini. UML yang mempresentasikan kelas pembatas seperti Gambar 2.38

Notasi Kelas Pembatas. 2. Entity Class (Kelas-Kelas Entitas)

(58)

perhatikan nama-nama tabel. Tabel – tabel menangani beberapa record informasi secara permanen, sementara kelas entitas, menangani informasi di dalam memori komputer saat komputer sedang dihidupkan. Dalam UML, notasi kelas entitas seperti Gambar 2.39

Notasi Entity Class. 3. Control Class (Kelas-kelas Control)

Kelas-kelas kontrol bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan terhadap kelas lainnya. Kelas ini bersifat opsional, tetapi jika kelas kontrol ini digunakan, maka secara tipikal satu kelas kontrol untuk satu use case tersebut. Ada kelas-kelas kontrol yang digunakan bersama oleh beberapa use case. Dalam UML, notasi kelas entitas seperti Gambar 2.40

(59)

d. Penamaan Kelas

Masing-masing kelas harus mempunyai nama yang unik, sebagian besar organisasi mempunyai konversi penamaan sendiri untuk menamakan kelas-kelas yang dibuatnya. Umumnya, kelas-kelas dinamakan menggunakan kata benda tunggal. Nama kelas tidak menggunakan spasi, karena alasan praktis, dimana beberapa bahasa pemrograman tidak memperbolehkan spasi. Jadi penamaan kelas sangat tergantung pada organisasi kita.

e. Visibilitas Kelas

Pilihan visibilitas menentukan dapat tidaknya sebuah kelas dilihat dari luar paket. Ada tiga pilihan visibilitas untuk sebuah kelas yaitu:

1. Public, menyatakan bahwa sebuah kelas dapat dilihat dari kelas-kelas lainnya dalam sistem.

2. Protected atau Private, menyatakan bahwa sebuah kelas dapat dilihat dari kelas majemuk (nested), friends atau dari kelas itu sendiri.

3. Package atau Implementation, menyatakan bahwa sebuah kelas dapat dilihat hanya oleh kelas yang lain dalam paket yang sama. f. Multiplicity Class

(60)

n dan pada kelas kontrol diset 1, karena pada saat aplikasi berjalan hanya satu kelas.

g. Paket

(61)

3.1 Analisa Sistem

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang terdapat dalam bab

sebelumnya dapat diketahui perancangan yang dilakukan adalah membuat Aplikasi

Reminder Manajemen Budidaya Tabulampot Cabai Rawit Berbasis Mobile.

Dalam aplikasi ini merupakan client bukan client server nantinya akan

diharapkan dapat bisa membantu memberikan panduan berupa reminder dan

mempermudah pengguna dalam budidaya tabulampot.

3.2 Pera nca ngan Sistem

Pada sub-bab ini akan dijelaskan tentang perancangan pembuatan Aplikasi

Reminder Manajemen Budidaya Tabulampot Cabai Rawit Berbasis Mobile, dimulai

dari awal pembuatan sampai pada aplikasi, dimana didalamnya terdapat alur berupa

Flowchart dan deskripsi aplikasi kebutuhan perangkat lunak.

3.2.1. Alur Aplika si

Dalam perancangan sistem dibutuhkan alur aplikasi yang sistematis

dan searah sehingga dapat terencana dengan baik. Dalam Aplikasi Reminder

Manajemen Budidaya Tabulampot Cabai Rawit Berbasis Mobile ini, Penulis

membagi alur Aplikasi Reminder Manajemen Budidaya Tabulampot Cabai

Rawit Berbasis Mobile ini menjadi satu bagian saja, satu bagian tersebut

adalah alur pada pengguna. Alur pada pengguna menerangkan tentang

(62)

mengaksesnya. Menu-menu pada pengguna antara lain persiapan, daftar

reminder, informasi, tentang aplikasi, pencarian, bantuan dan keluar. Di

bawah awalnya penulis menggambarkan alur aplikasi pada pengguna Dalam

Gambar 3.1

Ga mbar 3.1 Flowchart alur aplikasi.

Flowchart alur aplikasi pada pengguna Gambar 3.1 dapat dilihat terdapat 4

pilihan menu yang tidak dibahas lengkap dikarenakan proses terlalu banyak yaitu

persiapan, daftar reminder, informasi dan pencarian. Pada menu persiapan terdapat

pilihan memilih benih cabai seperti cabai rawit, cabai keriting, cabai besar dan

kembali. tiap – tiap pilihan mempunyai tahapan untuk dapat memulai aplikasi karena

menggunakan cabai rawit jadi hanya cabai rawit saja yang dapat delink untuk ke

tahap selanjutnya, sehingga cabai lainnya tidak dapat dilink. Menu daftar reminder

untuk menampilkan daftar kegiatan aktifitas yang telah dilakukan serta dilengkapi

dengan history untuk aktifitas yang akan-akan. Selanjutnya menu informasi berisi

(63)

pilihan inputan yang mana dapat input penyakit atau input hama. Untuk flowchart

alur aplikasi menu persiapan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.2

Ga mbar 3.2 flowchart alur aplikasi menu persiapan.

Flowchart alur aplikasi pada pengguna Gambar 3.1 dapat dilihat terdapat 4

pilihan menu yang tidak dibahas lengkap dikarenakan proses terlalu banyak yaitu

persiapan, daftar reminder, informasi dan pencarian. Menu daftar reminder untuk

menampilkan daftar kegiatan aktifitas yang telah dilakukan serta dilengkapi dengan

history untuk aktifitas yang akan-akan. Untuk flowchart alur aplikasi menu daftar

reminder untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.3

Gambar 3.3 flowchart alur aplikasi menu daftar reminder.

Flowchart alur aplikasi pada pengguna Gambar 3.1 dapat dilihat terdapat 4

(64)

persiapan, daftar reminder, informasi dan pencarian. Selanjutnya menu informasi

berisi informasi-informasi yang terkait dengan aplikasi. Untuk flowchart alur aplikasi

menu informasi untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.4

Ga mbar 3.4 flowchart alur aplikasi menu informasi.

Flowchart alur aplikasi pada pengguna Gambar 3.1 dapat dilihat terdapat 4

pilihan menu yang tidak dibahas lengkap dikarenakan proses terlalu banyak yaitu

persiapan, daftar reminder, informasi dan pencarian. Untuk menu pencarian terdapat

pilihan inputan yang mana dapat input penyakit atau input hama. Untuk flowchart

alur aplikasi menu pencarian untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.5

Gambar 3.5 flowchart alur aplikasi menu pencarian.

3.2.2 Skenar io Sistem

Secara umum, arsitektur proses aplikasi reminder manajemen budidaya

tabulampot cabai berbasis mobile. Dengan menerapkan pada tahapan-tahapan

pemanggilan otomatis reminder memanfaatkan coding yang sudah tersedia dengan

(65)

berbasis Mobile ini dapat dilihat pada Gambar 3.4 Deskripsi dari arsitektur sistem

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pengguna handphone akan berinteraksi dengan sistem melalui aplikasi yang telah

terinstal pada handphone yang mendukung Operating System yang berbasis

Android.

b. Aplikasi yang telah terinstal pada mobile akan aplikasi reminder manajemen

budidaya tabulampot cabai rawit dengan memanfaatkan coding yang sudah

tersedia waktu budidaya dapat dipanggil berupa reminder. Dengan cara

pengumpulan informasi-informasi yang dibutuhkan dari kegiatan budidaya akan

memberikan informasi budidaya secara lengkap.

Gambar 3.6 Skenario Proses Aplikasi.

3.2.3 Spesifikasi Kebutuhan Sistem

Spesifikasi kebutuhan sistem ini akan menjelaskan mengenai aplikasi

reminder manajemen budidaya tabulampot cabai rawit berbasis mobile :

a. Sistem dapat memanggil reminder sebagai panduan pengguna sesuai

jadwal aktivitas yang terjadwal oleh aplikasi memanfaatkan fungsi

(66)

b. Sistem dapat melakukan pencarian dengan mengetikkan hama atau

penyakit saja akan tampil beberapa hasil hama atau penyakit dimana

didalamnya dilengkapi informasi (foto, ciri dan pencegahan).

Pencarian dibuat seolah-olah seperti pencarian google hanya di ketik

hama atau penyakit kemudian hasil pencarian itu saja akan muncul

secara otomatis(memanfaatkan auto complete text view) merupakan

fungi script pada coding .java.

3.2.4 Pera nca ngan Sistem

Perancangan proses digunakan untuk menggambarkan sejumlah proses

terstruktur dalam sistem, berorientasikan pada aliran proses yang terjadi. Software

yang digunakan dalam merancang proses adalah Rational Rose Enterprise Edition.

Adapun struktur pada aliran proses aplikasi reminder manajemen budidaya

tabulampot cabai rawit berbasis mobile terdiri dari:

a. Use Case Diagram, digunakan untuk memodelkan bisnis proses

berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas

diagram untuk use case dan actor. Actor merepresentasikan orang yang

akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi

b. Activity Diagr am, digunakan untuk memodelkan perilaku use case dan

objects didalam sistem Aplikasi aplikasi reminder manajemen budidaya

tabulampot cabai rawit dengan memanfaatkan coding yang sudah tersedia

waktu budidaya dapat dipanggil berupa reminder. Dengan cara

pengumpulan informasi-informasi yang dibutuhkan dari kegiatan budidaya

(67)

c. Class Diagram, merupakan diagram yang selalu ada di permodelan sistem

berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class

dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling

berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.

d. Sequence Diagram, menjelaskan secara detil urutan proses yang dilakukan

dalam sistem aplikasi reminder manajemen budidaya tabulampot cabai

yang berbasis Android ini untuk mencapai tujuan dari use case interaksi

yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi,

dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.

a. Use Case Diagr am

persiapan

daftar reminder

informasi

pencarian pengguna

Gamba r 3.7 Use Case Diagram Proses Aplikasi.

Diagram use case sistem aplikasi reminder manajemen budidaya tabulampot

cabai rawit yang berbasis mobile pada Gambar 3.7 menjelaskan interaksi antara use

case dan aktor. Dimana aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang

sedang dibangun. Actor Pengguna memberikan arah panah ke beberapa use case,

antara lain: Actor Pengguna dapat memilih menu persiapan, yang memiliki opsional

(68)

menggunakan cabai rawit jadi yang dapat di link cabai rawit setelah itu terdapat

tahapan persiapan hingga 4 tahap persiapan dimana setiap tahap akan memberikan

pertanyaan dengan di besertakan button sudah dan belum ” jika pengguna pilih button

belum akan menuju ke persiapan sebelumnya namun jika pengguna memilih button

sudah maka akan menuju tahap selanjutnya hingga berada di tahapan persiapan ke 5

maka dimana setiap tahap akan memberikan pertanyaan sama dengan tahap

sebelumnya dengan di besertakan button hanya saja yang membedakan ini button nya

pengguna di beri pilihan dua yaitu mulai dan tidak jika pengguna pilih button tidak

akan menuju ke persiapan sebelumnya namun jika pengguna memilih button mulai

maka aplikasi akan melakukan proses dan pengguna akan diberadakan posisi pada

menu aplikasi dan terdapat tulisan jadwal telah berjalan kemudian muncul reminder

awal akan ditanyai dapat menjawab dengan memilih button sudah atau belum”. Actor

Pengguna juga dapat memilih menu Daftar Reminder yang berisikan aktivitas

reminder yang telah dilakukan pengguna diberi pilihan button yaitu hapus dan

kembali “jika pilih button kembali akan menuju ke menu aplikasi namun jika pilih

button hapus maka aplikasi melakukan proses hapus beberapa waktu kemudian daftar

reminder yang berisikan aktivitas reminder yang telah dilakukan terhapus semua,

serta dilengkapi history yang berisi aktifitas reminder yang akan-akan dan dapat pilih

button kembali jika ingin menuju ke menu aplikasi”, Actor Pengguna juga dapat

memilih menu Informasi yang berisikan definisi-definisi, dan Actor Pengguna bisa

juga memilih menu Pencarian yang dapat digunakan untuk mencari data hama atau

(69)

b. Diagram Activity

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang

sedang dirancang, bagaimana masing-masing aliran berawal, decision yang mungkin

terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan

proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity Diagram Persiapan merupakan aliran kejadian dimana Pengguna

dapat mengakses. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.8.

show persi apan

li hat persiapan

menampi lkan keterangan cabai rawi t

menampilk an keterangan semai di tahap persiapan media tanam

menampilk an keterangan semai di tahap semai

menampilkan keterangan semai di tahap perawat an semai

menampi lkan mulai

apakah sudah baca keterangan persiapan media tanam?

load semai di tahap semai

load semai di tahap perawatan semai

apakah sudah baca ket erangan perawat an semai?

Gambar 3.8 Activity Diagram Persiapan.

Dari Gambar 3.8 dapat dilihat bahwa aliran kerja ketika pengguna memilih

persiapan maka sistem akan menampilkan persiapan. Kemudian pengguna dapat

mengikuti tahapan yang ada didalam persiapan. Setelah pengguna mengikuti tahapan

Gambar

Gambar 3.8 Activity Diagram Persiapan.
Gambar 3.10 Activity Diagram Informasi.
Gambar 3.11 Activity Diagram Pencarian.
Gambar 3.12 Diagram Kelas Aplikasi.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan aplikasi mobile cross-platform budidaya cabai merah (Capsicum annuum L.) dilakukan dengan memodifikasi website agar aplikasi web dapat berfungsi dengan baik

jurnalnya yang berjudul Rancang Bangun Aplikasi Mobile Untuk Notifikasi Jadwal Kuliah Berbasis Android bahwa pembuatan aplikasi mobile untuk notifikasi jadwal

Merujuk pada uraian penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pembuatan Sistem informasi akademik berbasis mobile dengan sistem operasi android merupakan pembaharuan

Aplikasi reminder pada android mobile device dengan tujuan agar aplikasi ini dapat membantu pengguna yang membutuhkan bantuan untuk dapat mengatur jadwal aktivitas dengan

Setelah dilakuakan penilitian pendahuluan, maka dapat ditentukan pembuatan pasta cabai rawit terbaik yang akan digunakan sebagai acuan dalam melakukan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa tingkat penerapan teknologi pada budidaya cabai rawit di Desa Bontomanai Kecamatan Bajeng Barat

Tujuan dari pengerjaan tugas akhir ini adalah membangun sebuah program aplikasi reminder bertanam tabulampot pohon mangga apel berbasis android yang diharapkan dapat membantu

Dengan teknologi sekarang yang serba mobile maka pada tugas akhir ini dibuat desain dan implementasi widget kalender dan reminder islami berbasis android..