• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA ERA PANDEMI COVID-19 DI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA ERA PANDEMI COVID-19 DI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

9

SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA ERA PANDEMI COVID-19

DI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Harno

SMK Negeri 1 Sukoharjo

ABSTRAK

Pandemi covid-19 membawa dampak terhadap sulitnya kepala sekolah untuk melakukan supervisi akademik pada lembaganya agar tetap menjamin berlangsungnya mutu pendidikan di SMK Negeri 1 Sukoharjo. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan perencanaan supervisi akademik kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru pada era pandemi covid-19 di SMK Negeri 1 Sukoharjo. (2) Mendeskripsikan bentuk-bentuk pelaksanaan akademik kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru pada era pandemi covid-19 di SMK Negeri 1 Sukoharjo; (3) Mendeskripsikan evaluasi supervisi akademik kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru pada era pandemi covid-19 di SMK Negeri 1 Sukoharjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Perencanaan supervisi akademik oleh Kepala sekolah di SMK Negeri 1 Sukoharjo menggunakan model pendekatan kolaboratif, yang disusun berdasarkan identifikasi analisa dan evaluasi tahun sebelumnya. Pelaksanaan supervisi akademik dalam rangka meningkatkan kinerja guru di SMK Negeri 1 Sukoharjo menggunakan model supervisi akademik berlangsung dengan baik. Hal ini dilihat dari proses supervisi secara dalam jaringan berupa pemantauan aktivitas mengajar guru secara on line. 3) Evaluasi supervisi akademik kepala sekolah dilaksanakan oleh kepala sekolah dan badan supervisi di SMK Negeri 1 Sukoharjo dilaksanakan sebagai alat ukur keberhasilan sebuah pendekatan model supervisi yang telah dilakukan oleh kepala sekolah, serta dijadikan pertimbangan penyusunan program supervisi pada tahun berikutnya.

Kata kunci: Supervisi Akademik, Kepala sekolah, Kinerja Guru ABSTRACT

The COVID-19 pandemic has had an impact on the difficulty of school principals to carry out academic supervision of their institutions in order to continue to ensure the ongoing quality of education at SMK Negeri 1 Sukoharjo. The aims of this study are to: (1) describe the planning of the principal's academic supervision to improve teacher performance in the era of the covid-19 pandemic at SMK Negeri 1 Sukoharjo. (2) Describe the forms of academic implementation of school principals to improve teacher performance in the era of the covid-19 pandemic at SMK Negeri 1 Sukoharjo; (3) Describe the evaluation of the principal's academic supervision to improve teacher performance in the era of the covid-19 pandemic at SMK Negeri 1 Sukoharjo. The results showed that; 1) Planning for academic supervision by the principal at SMK Negeri 1 Sukoharjo uses a collaborative approach model, which is compiled based on the identification of the previous year's analysis and evaluation. The implementation of academic supervision in order to improve teacher performance at SMK Negeri 1 Sukoharjo using the academic supervision model went well. This can be seen from the online supervision process in the form of online monitoring of teacher teaching activities. 3) The evaluation of the principal's academic supervision carried out by the principal and the supervisory body at SMK Negeri 1 Sukoharjo was carried out as a measure of the success of a supervisory model approach that had been carried out by the principal, and was taken into consideration in the preparation of a supervision program in the following year.

Keywords: Academic Supervision, Principal, Teacher Performance

(2)

10 PENDAHULUAN

Kepala sekolah memiliki peran untuk menentukan kemajuan mutu dan kualitas pendidikan lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Untuk bisa mencapai tujuan tersebut dibutuhkannya kepala sekolah yang profesional dalam melaksanakan tugasnya, berkompeten pada bidangnya, dan berkarakter. Kepala sekolah memiliki tugas atau tanggung jawab untuk merencanakan program supervisi akademik pada guru dengan menerapkan pendekatan dan juga teknik supervisi yang tepat, dan menindaklanjuti hasil supervisi akademik dalam upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru.

Dalam melakukan pembinaan terhadap guru-guru di sekolah supervisi akademik menjadi salah satu pendekatan yang tepat untuk dilakukan kepala sekolah. Supervisi itu sendiri dilakukan juga untuk mengembangkan kualitas profesional guru. Dan fungsi lain dari supervisi akademik ialah sebagai instrumen dalam mengelola pembelajaran yang efektif.

Kepala sekolah selaku supervisor di sekolah memiliki peran sebagai pembimbing dalam mengarahkan guru, memberi bantuan baik secara perilaku maupun moril, pengamat bagi perkembangan kualitas guru, serta penilai bagi guru-guru di sekolah. Supervisi merupakan kegiatan berupa bimbingan kepada bawahan, baik guru maupun staf k aryawan dengan tujuan untuk menciptakan dan mengembangkan pembelajaran agar sesuai dengan tujuan pendidikan.

Pandemi Covid-19 berdampak pada semua aspek kehidupan, tak terkecuali bidang pendidikan. Pandemi Covid-19 telah mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan berbagai penyesuaian pembelajaran selama masa pandemi.

Salah satu perubahan paling kentara adalah kebijakan melaksanakan pembelajaran dari rumah secara nasional sejak tanggal 16 Maret 2020. Kebijakan ini merekomendasikan para guru untuk melaksanakan pembelalajaran secara online atau pembelajaran jarak jauh sejak tanggal 16 Maret 2020.

Kemendikbud mendorong guru untuk tidak fokus mengejar target kurikulum semata selama masa darurat, melainkan juga membekali siswa akan kemampuan hidup yang sarat dengan nilai-nilai penguatan karakter. Tujuannya, agar pembelajaran jarak jauh tidak membebani guru dan orang tua, terutama siswa sebagai sosok penting dalam pendidikan.

Penyesuaian tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di lingkungan Kemendikbud dan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan.

Kebijakan Kemendikbud untuk melaksanakan pembelajaran online (e-learning atau pembelajaran jarak jauh) bagi para guru dan siswa tidak lain dimaksudkan agar para siswa tetap belajar dengan aman di rumah di tengah pandemi Covid-19 dan untuk menjamin keberlangsungan jalannya pendidikan. Pendidikan merupakan kunci pembangunan sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia menjadi modal utama terwujudnya Indonesia Emas 2045, yang adil dan sejahtera, aman dan damai, serta maju dan mendunia.

Keberhasilan pendidikan yang akan menentukan bangsa ini akan dapat menyongsong masa depannya menjadi bangsa besar, beradab, cerdas dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Realitas yang terjadi tersebut adalah hal yang baru dan pertama dalam dunia pendidikan secara global. Dampak dari penutupan sekolah yaitu terjadinya perubahan proses belajar dari sekolah ke rumah. Di SMK Negeri 1 Sukoharjo sistem pembelajaran jarak

(3)

11

jauh dilakukan dengan menggunakan berbagai cara seperti memanfaatkan google classroom dan Whatsapp Grup (WAG).

Berdasarkan informasi terkini, sejak diberlakukannya pengalihan pembelajaran dari sekolah ke rumah yang sudah dikenal dengan istilah pembelajaran daring/online, pada masa tanggap darurat Covid-19 untuk pembukaan sekolah di era new normal hanya diberlakukan pada sekolah yang berada di zona hijau. Oleh sebab itu beberapa sekolah masih menggunakan sistem daring dalam proses pembelajaran. Sudah hampir satu tahun berjalannya proses pembelajaran online tersebut, yang mengharuskan kepala sekolah dalam merubah cara atau strategi supervisi yang diberikan kepada guru, khususnya yang terkait dengan supervisi akademik.

Pandemi Covid-19 telah membawa dampak kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik untuk meningkatkan kinerja guru di lembaganya agar tetap menjamin berlangsungnya mutu pendidikan pada lembaga pendidikan khususnya SMK Negeri 1 Sukoharjo. Supervisi akademik oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru di SMK Negeri 1 Sukoharjo perlu dilakukan evaluasi secara berkelanjutan dan konsisten. Pada masa pandemi Covid-19 kegiatan pembelajaran yang ada di sekolah berlangsung secara online atau daring dilakukan dengan model pendekatan kolaboratif.

Artikel ini tidak akan mengungkap semua aspek yang terkait dengan supervisi kepala sekolah dengan menggunakan pendekatan kolaboratif pada masa pandemi Covid-19, akan tetapi hanya membatasi pada pelaksanaan supervisi akademik melalui pendekatan kolaboratif terhadap kinerja guru di SMK Negeri 1 Sukoharjo.

Berpijak pada latar belakang dan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah yang dikemukakan pada penulisan Artikel ini adalah: (1) Bagaimana perencanaan supervisi akademik kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru pada era Covid-19 di SMK Negeri 1 Sukoharjo?; (2) Bagaimana bentuk-bentuk pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru pada era pandemi Covid-19 di SMK Negeri 1 Sukoharjo?;

dan (3) Bagaimana evaluasi supervisi akademik kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru pada era pandemi Covid-19 di SMK Negeri 1 Sukoharjo?.

Seiring dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan penulisan Artikel ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan perencanaan supervisi akademik kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru pada era pandemi covid-19 di SMK Negeri 1 Sukoharjo. (2) Mendeskripsikan bentuk-bentuk pelaksanaan akademik kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru pada era pandemi covid-19 di SMK Negeri 1 Sukoharjo; (3) Mendeskripsikan evaluasi supervisi akademik kepala sekolah untuk meningkatk an kinerja guru pada era pandemi covid-19 di SMK Negeri 1 Sukoharjo.

Manfaat yang diharapkan diperoleh dari penulisan Artikel ini adalah: (1) Secara teoretis, Artikel ini bermanfaat untuk pengembangan konsep teoretis sebagai acuan terkait supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru pada masa pandemi Covid-19 di SMK; (2) Secara praktis, Artikel ini bermanfaat sebagai bekal serta menambah dan memperkaya pemahaman dalam bidang supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru pada era pandemi Covid-19.

(4)

12 KAJIAN TEORI

Tupoksi Kepala Sekolah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013) kepala sekolah adalah pemimpin yang mengepalai suatu lembaga pendidikan. Kepala sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan berbagai kegiatan di sekolah. Menurut Deni Koswara (2008: 17), dalam mengelola sekolah kepala sekolah memiliki peran yang sangat besar. Kepala sekolah merupakan motor penggerak, penentu arah kebijakan menuju sekolah dan pendidikan secara luas.

Deni Koswara (2008: 17) mengatakan bahwa kepala sekolah yang efektif adalah kepala sekolah yang dalam kinerjanya selalu membuka diri kepada guru dan karyawan lainnya dalam membahas persoalan penting masalah sekolah.

Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah adalah merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan sekolah, yang meliputi bidang proses belajar mengajar, administrasi kantor, administrasi siswa, administrasi pegawai, administrasi perlengkapan, administrasi keuangan, administrasi perpustakaan, dan administrasi hubungan masyarakat. Oleh sebab itu, dalam rangka mencapai tujuan organisasional, kepala sekolah pada dasarnya mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan terhadap seluruh sumber daya yang ada dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah. Wahjosumidjo (2008: 4) berpendapat bahwa deskripsi tugas dan tanggung kepala sekolah dapat dilihat dari dua fungsi, yaitu kepala sekolah sebagai administrator dan sebagai supervisor. Kepala sekolah sebagai administrator di sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab atas seluruh proses manajerial yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan terhadap seluruh bidang garapan y ang menjadi tanggung jawab sekolah. Sedangkan, kepala sekolah sebagai supervisor berkaitan dengan kegiatan-kegiatan pelayanan terhadap peningkatan kemampuan profesionalisme guru dalam rangka mencapai proses pembelajaran yang berkualitas. Untuk itu kepala sekolah perlu memiliki berbagai kemampuan yang diperlukan. Adapun kemampuan manajerial itu meliputi technical skill, human skill, dan conceptual skill.

Seiring dengan perubahan paradigma desentralisasi pendidikan dan otonomisasi sekolah/sekolah dengan diberlakukannya suatu model manajemen school based management, maka kepala sekolah sebagai top manajemen di sekolah mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis. Keberhasilan suatu sekolah sangat ditentukan oleh kemampuan kepala sekolah dalam mengelola dan memimpin lembaganya.

Supervisi Akademik

Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif (Purwanto, 2004: 32). Sedangkan Jones dalam Mulyasa (2004: 155), supervisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses administrasi pendidikan yang ditujukan terutama untuk mengembangkan efektivitas kinerja personalia sekolah yang berhubungan tugas-tugas utama pendidikan.

(5)

13

Menurut Carter dalam Sehertian (2000: 17), menerangkan bahwa supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran. Supervisi merupakan aktivitas menentukan kondisi/syarat-syarat yang essensial yang akan menjamin tercapainya tujuan- tujuan pendidikan.

Dari definisi tersebut maka tugas kepala sekolah sebagai supervisor berarti bahwa dia hendaknya pandai meneliti, mencari, dan menentukan syarat-syarat mana sajakah yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya sehingga tujuan-tujuan pendidikan di sekolah itu semaksimal mungkin dapat tercapai. Jadi supervisi kepala sekolah merupakan upaya seorang kepala sekolah dalam pembinaan guru agar guru dapat meningkatkan kualitas mengajarnya dengan melalui langkah-langkah perencanaan, penampilan mengajar yang nyata serta mengadakan perubahan dengan cara yang rasional dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa.

Di dalam melaksanakan supervisi akademik kepala sekolah dapat melakukan pendekatan-pendekatan yang didasarkan oleh prinsip-prinsip psikologis. Suatu pendekatan supervisi sangatlah bergantung pada prototype guru. Paradigma ini dikemukakan oleh Glickmn dalam Saahertian (2008). Adapun pendekatan tersebut antara lain: Pendekatan langsung (direct Appoarch), pendekatan tidak langsung (Non-direct Appoarch), dan pendekatan kolaboratif.

Pendekatan langsung (direct Appoarch) merupakan pendekatan pada permasalahan yang bersifat langsung. Supervisor memberikan arahan secara langsung kepada kepaIa sekolah dan guru-guru yang disupervisi sehingga perilaku supervisor lebih dominan.

Pendekatan ini berdasarkan pada pemahamn psikologi behaviorisme yang pada dasarnya setiap perbuatan berasal dari refIeks, yakni respon terhadap rangsangan atau stimulus.

Sehingga guru yang mengalami kekurangan harus diberi stimulus supaya dapat bereaksi lebih aktif dalam pembeIajaran. Seorang supervisor daIam pendekatan ini bisa menggunakan penguatan (reinforcement) atau hukuman (punishment).

Pendekatan tidak langsung (Non-direct Appoarch) merupakan pendekatan pada permasalahan yang bersifat tidak langsung. Supervisor memberikan kesempatan sebanyak- banyaknya kepada kepala sekolah dan guru untuk mengemukakan masalah yang telah mereka alami. Pendekatan ini didasarkan pada pemahaman psikologi humanistik yang prinsipnya menyatakan bahwasanya orang yang akan dibantu itu sangat dihargai. Perilaku supervisor dalam pendekatan ini yaitu mendengarkan, memberikan penguatan, menjelaskan, menyajikan, dan memecahkan masalah, dan hal ini akan dilakukan secara berkesinambungan.

Pendekatan kolaboratif (Colaborative Appoarch) merupakan pendekatan yang dipadukan antara pendekatan direktif dan non-direktif. Pada pendekatan ini supervisor dan kepala sekolah, guru-guru, dan staf sekolah bersama-sama dan bersepakat untuk menetapkan struktur, proses, dan kriteria dalam melaksanakan proses percakapan pada masalah yang dihadapi. Pendekatan ini telah didasarkan pada psikologi kognitif yang pada prinsipnya menyatakan bahwasanya belajar yaitu hasil paduan kegiatan individu dengan lingkungannya, yang pada gilirannya nanti akan berpengaruh pada pembentukan ak tivitas

(6)

14

individu. Oleh karena itu pendekatan ini menghubungkan dua arah, yaitu atas ke bawah (top down) dan bawah ke atas (bottom up).

Pandemi Covid-19

Corona virus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan China, pada Desember 2019, diberi nama Severe Acute Respi- ratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS- COV2), dan menyebabkan penyakit Corona- virus Disease- 2019 (COVID-19). Covid-19 termasuk dalam genus dengan florelliptic yang sering berbentuk pleomorfik dan berdiameter 60-140 nm. Virus ini secara genetik sangat berbeda dari virus SARS-CoV dan MERS-CoV. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa homologi antara Covid-19 memiliki karakteristik DNA coronavirus pada kelelawar-SARS yaitu dengan kemiripan lebih dari 85%. Ketika dikultur pada vitro, Covid-19 dapat ditemukan dalam sel epitel pernapasan manusia setelah 96 jam. Sementara itu untuk mengisolasi dan mengkultur vero E6 dan Huh- 7 garis sel dibutuhkan waktu sekitar 6 hari (Letko, 2020).

Penambahan jumlah kasus Covid-19 berlangsung cepat dan sudah terjadi penyebaran ke luar wilayah Wuhan dan negara lain. Hingga akhirnya pada tanggal 12 Maret 2020 Dirjen WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, menetapkan Covid-19 sebagai pandemi global. Saat ditetapkan sebagai pandemi global, berdasarkan data di laman website Kementerian Kesehatan, Kamis (12/3/2020), Covid-19 yang meluas secara global ini diketahui telah memiliki 118.326 kasus dengan jumlah kematian 4.292 orang. Untuk negara China yang menjadi awal menyebarnya Covid-19, memiliki riwayat 80.955 kasus, dengan jumlah kematian 3.162 orang (CFR 3,9%), dan 62.793 orang sembuh (77,5%).Di luar China, terjadi kasus virus korona dengan jumlah 37.371 orang, dan jumlah kematian mencapai 1.130 orang yang terjadi di 113 negara. Di Indonesia tercatat 862 orang telah diperiksa dan 811 orang dinyatakan negatif Covid-19. Ada 34 orang telah positif terinfeksi virus korona, 3 orang sembuh, 17 lainnya masih dalam proses pemeriksaan dan 2 orang meninggal dunia termasuk satu warga negara asing (Safrizal dkk, 2020: 2).

Kinerja Guru

Sulistyorini dalam Ondi Saondi dan Aris Suherman, Kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab serta kemampuan untuk mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan (2010: 20).

Menurut Supardi, kinerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan, menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Ruky yang dikutip oleh Supardi, dilihat dari arti kata kinerja berasal dari kata performance. Kata “performance” memberikan tiga arti, yaitu “prestasi”

seperti dalam konteks atau kalimat “high performance car” atau “ mobil yang sangat cepat”,

“pertunjukan” seperti dalam konteks atau kalimat “Folk dance performance” atau

“pertunjukan tari- tarian rakyat”, “pelaksanaan tugas” seperti dalam konteks atau kalimat “in performing his/herduties” (2013: 45-47).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013: 503) kinerja berarti sesuatu yang dicapai, prestasi diperlihatkan atau kemampuan kerja. Anwar Prabu Mangkunegara (2009:

67) mengemukakan bahwa: “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

(7)

15

yang diberikan kepadanya.” Kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang pegawai diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Kinerja bukan merupakan karakteristik individu, seperti bakat atau kemampuan, tetapi merupakan perwujudan dari bakat atau kemampuan itu sendiri. Kinerja merupakan perwujudan dari kemampuan dalam bentuk karya nyata. Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai guru di sekolah dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Kinerja guru nampak dari tanggungjawabnya dalam menjalankan amanah, profesi yang diembannya serta moral yang dimilikinya.

Hal tersebut akan tercermin dari kepatuhan, komitmen, dan loyalitasnya dalam mengembangkan potensi peserta didik serta memajukan sekolah. Guru yang memiliki level kerja tinggi merupakan guru yang memiliki produktivitas kerjasama dengan / di atas standar yang ditentukan, begitupun sebaliknya, guru yang memiliki level kinerja rendah, maka guru tersebut merupakan guru yang tidak produktif.

PEMBAHASAN

Perencanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Kinerja Guru pada Era Covid-19 di SMK Negeri 1 Sukoharjo

Perencanaan merupakan langkah awal menuju keberhasilan suatu pekerjaan agar pekerjaan itu dapat berjalan dengan baik dan lancar, termasuk supervisi akademik. Oleh karenanya program penyusunan supervisi akademik perlu dilakukan. Supervisi merupakan tugas kepala sehingga harus dilaksanakan tentu ada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dan itu dilakukan dalam kondisi normal ataupun dalam kondisi tidak normal. Seperti sekarang ini dimana masih dalam era pandemi akan tetapi tetap harus melakukan perencanaan supervisi, karena pelaksanaan supervisi pada era pandemi dan sebelum pandemi berbeda sehingga kepala sekolah harus membuat perencanaan yang baru khusus untuk era pandemi.

Adapun perencanaan supervisi di SMK Negeri 1 Sukoharjo adalah sebagai berikut:

1. Membentuk Tim Supervisi yang terdiri dari Kepala Sekolah, Waka Kurikulum dan guru- guru senior yang dipilih oleh Kepala Sekolah

2. Mengadakan work shop pembuatan perangkat pembelajaran.

3. Menyusun perangkat pembelajaran di masa pandemic covid-19.

4. Melaksanakan supervisi akademik 5. Mengadakan evaluasi hasil supervisi

Supervisi merupakan tugas kepala sekolah. Kepala sekolah dalam melakukan supervisi dibantu oleh Waka Kurikulum dan guru-guru senior yang telah dipilih oleh kepala sekolah sehingga dibentuklah tim supervisi SMK Negeri 1 Sukoharjo.

(8)

16

Adapun Tim Supervisi SMK Negeri 1 Sukoharjo adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Tim Supervisi SMK Negeri 1 Sukoharjo

NO NAMA JABATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 10 9 11 12 13 14

Harno, S.Pd., M.Si Muryanti, S.Kom Dra. Siti Marwiyanti Tri Haryanti, S.Pd.Si

Mujiyono, S.Pd Sri Sugiyanto, S.Pd

Parno, S.Pd Joko Slamet Raharjo, S.Kom

Sumiyanto, S.Pd Handrito Alwi, S.Pd Joko Slamet Raharjo, S.Pd

Dewi Rahmadina, S.Psi Triyono, S.E., S.Pd.I, M.Pd.I

Drs. Djoko Winarso

Kepala Sekolah Waka Kurikulum

Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru

Supervisi merupakan tugas kepala dibantu oleh Waka kurikulum. Kepala sekolah dalam melakukan supervisi itu bisa dibantu oleh Waka kurikulum dan guru-guru senior yang telah dipilih oleh kepala sehingga dibentuklah tim supervisi SMK Negeri 1 Sukoharjo. Hal ini untuk memudahkan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisi. Dalam penyusunan progam supervisi Kepala SMK Negeri 1 Sukoharjo dilaksanakan pada setiap awal semester.

Langkah selanjutnya adalah dengan mengadakan work shop pembuatan perangkat pembelajaran. Kepala sekolah memberikan pembinaan dan bisa mengundang dari pihak luar yang mampu menyampaikan tentang perencanaan pembelajaran. Tujuan diadakannya work shop pembuatan perangkat pembelajaran, yaitu untuk memberikan pembinaan terhadap guru tentang perencanaan pembelajaran sehingga diharapkan guru merencanakan pembelajaran dengan baik, kemudian bagaimana pendekatan guru dengan siswa, metode pembelajaran yang diberikan, dan bagaimana cara penyampaian materi. Harapannya dilaksanakan pelatihan ini, agar guru dapat meningkatkan dan mengembangkan profesionalitas dan potensi mengajar guru.

Adapun pengumpulan dan pemeriksaan terhadap kelengkapan pembelajaran dapat dilakukan juga melalui on line dan off line. Adanya perubahan kurikulum membuat susunan perangkat pembelajaran juga terjadi perubahan. Melalui kegiatan work shop yang diadakan di sekolah pada awal tahun pembelajaran memberikan petunjuk bagi guru dalam menyusun perangkat pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang dipersyaratkan seperti dari RPP Kurikulum 2013 menjadi RPP yang disederhanakan. Pengumpulan perangkat juga dilakukan melalui on line ke email yang dimiliki kurikulum. Sedangkan jika terjadi kesalahan dalam penyusunan perangkat, penilai dapat memberikan bimbingan secara baik secara on line maupun off line.

Pelaksanaan supervisi akademik dilakukan secara kolaborasi melalui on line (daring) dan off line (luring). Secara online antara lain melalui e-learning sekolah dan melalui https://siadik.pdkjateng.go.id. Melalui e-learning, kepala sekolah dapat melihat bagaimana aktifitas guru dalam melakukan pembelajaran, kapan guru melaksanakan pembelaja ra,

(9)

17

metode belajar apa yang diberikan oleh guru, keaktifan guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat dilihat melalui e-learning.

Adapun tahapan operasional implementasi supervisi pembelajaran secara on line di masa pandemi meliputi lima tahap kegiatan sebagai berikut.

1. Guru menyiapkan rencana pembelajaran (RPP). Pada tahap ini, guru menyusun dan menyiapkan RPP pembelajaran on line.

2. Penyusunan RPP sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Komponen RPP mencakup: (a) tujuan pmbelajaran, (b) langkah-langkah / kegiatan pembelajaran, dan (c) penilaian pembelajaran sebagai komponen inti dari tiga belas komponen yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.

3. Guru menyiapkan bahan pembelajaran dan penugasan kemudian mengunggah di Google Classroom atau aplikasi on line lainnya.

4. Bahan pembelajaran yang disusun sesuai dengan pokok materi dan KD yang akan dipelajari siswa. Setelah bahan pembelajaran dan tugas pembelajaran disusun, guru mengunggah materi dan tugas pembelajaran melalui fasilitas Google Classroom.

Unggahan tugas pembelajaran dilengkapi dengan batas waktu penyerahan tugas oleh siswa.

5. Siswa mempelajari materi pembelajaran dan mengerjakan serta mengunggah tugas yang diberikan guru dengan media Google Classroom menggunakan Handphone ataupun Laptop. Pada tahap ini siswa mempelajari materi pembelajaran yang telah diunggah guru pada Google Classroom dengan menggunakan handphone atau laptop.

Setelah mempelajari materi pembelajaran, siswa mengerjakan tugas ataupun latihan dan mengunggah hasil serta mengisi absen.

6. Guru melakukan monitoring pelaksanaan proses pembelajaran online. Ketika siswa mempelajari materi atau bahan pembelajaran dan mengerjakan tugas, guru melakukan monitoring untuk memastikan semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Guru membuka forum interaksi dengan siswa melalui fasilitas Forum pada Google Classroom. Melalui fasilitas Forum, guru memberikan tanggapan atas pertanyaan, kesulitan siswa dalam memahami materi, maupun mengerjakan tugas pembelajaran baik secara klasikal maupun individual. Jika karena suatu hal, seperti kendala koneksi jaringan maupun keterbatasan kuota data siswa, guru membolehkan siswa untuk bertanya, meminta penjelasan, bimbingan atau lainnya melalui Whats App.

7. Guru memberikan umpan balik atas pembelajaran online dan tugas yang telah dikerjakan serta diunggah siswa. Umpan balik terhadap pembelajaran online dapat berupa tanggapan guru tergadap proses pembelajaran yang dilakukan siswa maupun umpan balik terhadap tugas yang telah dikerjakan dan diunggah siswa pada Google Classroom. Tanggapan guru terhadap proses pembelajaran dapat dilakukan dengan cara menulis pesan berupa penyemangat, pujian, ataupun peringatan kepada siswa melalui fasilitas Forum pada Google Classroom

(10)

18

8. Sementara itu, tanggapan terhadap tugas yang telah dikerjakan dan diunggah siswa.

dapat dilakukan guru dengan cara mengecek jumlah siswa yang telah menyerahkan tugas, membuka dan mengoreksi tugas siswa, memberikan catatan terhadap tugas siswa, memberikan nilai tugas siswa, dan mengembalikan tugas siswa melalui fasilitas Tugas Kita pada Google Classroom.

Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Kinerja Guru pada Era Pandemi Covid-19 di SMK Negeri 1 Sukoharjo

Berdasar pada hasil penelitian di lapangan, pelaksanaan supervisi akademik dilakukan oleh kepala sekolah pada masa pandemi covid-19, dimana kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring (online) adalah dengan melalui media pembelajaran e-learning. Melalui e-learning kepala sekolah dapat melihat bagaimana aktifitas guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran, metode apa yang digunakan oleh guru pada saat melakukan pembelajaran di kelas dan kepala sekolah dapat melihat bagaimana keaktifan guru dalam melakukan pembelajaran.

Kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisi akademik dibantu oleh waka kurikulum dan guru-guru senior yang dipilih oleh kepala sekolah karena dianggap lebih berpengalaman kemudian membentuk tim supervisi akademik SMK Negeri 1 Sukoharjo.

Untuk waktu pelaksanaan supervisi akademik dilakukan sebulan sekali, dalam pelaksanaannya bisa dilakukan kapan saja karena pelaksanaan supervisi secara online lebih fleksibel bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Supervisi akademik pada situasi pandemi harus tetap dilaksanakan karena tinggi rendahnya profesional guru dalam pelaksanaan pembelajaran juga ditentukan pada kemampuan kepala sekolah dalam membina guru-guru tersebut.

Pelaksanaan supervisi akademik pada era covid-19 sesuai dengan teori yang telah dikemukakan oleh Permendiknas nomor 13 tahun 2007 adalah segala aktivitas yang dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan serta pencapaian profesionalisme guru.

Kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik menggunakan pendekatan kolaboratif, yakni supervisor dan guru sepakat untuk menetapkan teknik, prosedur, proses pelaksanaan supervisi serta menetapkan, mengidentifikasi permasalahan pada guru, perubahan peningkatan kualitas di masa pandemi. Supervisi dilaksanakan dari dua arah.

Langkah supervisi diawali dari pengamatan, menganalisan, menjelaskan, mendengarkan, menganalisa masalah, serta menindaklanjuti dengan meberikan solusi dan negosiasi.

Teknik supervisi akademik di SMK Negeri 1 Sukoharjo pada era pandemi yaitu menggunakan teknik tidak langsung. Yakni menggunakan teknik obsservasi e-learning, supervisor mengamati pembelajaran jarak jauh melalui pengamatan pembelajaran di e- learning, melihat metode apa yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, keaktifan guru, berapa lama guru mengajar, semuanya telah terekam pada media e- learning. Model supervisi akademik SMK Negeri 1 Sukoharjo menggunakan model supervisi klinis, sesuai dengan permasalahan yang ditemui dalam PBM.

Bentuk pelaksanaan supervisi akademik pada era akademis sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Permendikbud supervisi akademik di masa pandemi covid-19 kepala sekolah memantau secara langsung kualitas kegiatan proses belajar mengajar (PBM) yang

(11)

19

dilakukan guru, tetap berpedoman dan memperhatikan prinsip pelaksanaan supervisi yakni 1) demokratis sebelum melaksanakan dan dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan guru yang akan di supervisi, 2) bersifat ilmiah dengan rubrik dan instrumen tepat, terencana, sistematis dan kontinu, berdasarkan data yang objektif, 3) kerjasama, saling berbagi dalam solusi dan tindak lanjut (sharing of idea), 4) konstruktif melakukan perubahan untuk pengembangan potensi guru, 5) terpusat pada guru, karena kegiatan sepenuhnya terarah pada kegiatan proses PBM yang dilaksanakan guru, 6) sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan guru, 7) analisis lapangan guna evaluasi dan solusi dan tindak lanjut dari temuan dari pelaksanaan supervisi, 8) profesional tidak hanya terhadap keprofesionalan guru akan tetapi jika keprofesionalan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi sehingga, melalui supervisi, kepala sekolah dapat mengatasi serta memberikan solusi permasalahan yang ditemui guru pada PBM terciptanya guru yang profesional, karena guru adalah agent of change di sekolah.

Evaluasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Pada Era Pandemi Covid-19 Di SMK Negeri 1 Sukoharjo

Hasil Supervisi

Dari hasil observasi yang telah peneliti lakukan, supervisi akademik di SMK Negeri 1 Sukoharjo dilakukan untuk mengukur sejauh mana kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Penilaian kinerja guru selama masa pandemi pada semester 2 tahun pelajaran 2020/2021 ini adalah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), Administrasi Perencanaan Pembelajaran dan Administasi Penilaian Pembelajaran.

Tabel 2 Supervisi Kegiatan Belajar Mengajar No Nilai Kategori Nilai

Jml Persentase 1 90,0-100 Sangat Baik 34 54%

2 80,0-89,9 Baik 26 41%

3 70,0-79,9 Cukup 3 5%

4

>70,0 Kurang 0 0%

Jumlah 63 100%

Hasil yang dicapai diketahui bahwa dari 63 orang guru sebanyak 34 orang guru atau 54% mendapatkan nilai sangat baik, 26 orang guru atau 41% mendapatkan nilai Baik dan sebanyak 3 orang guru atau 5% mendapatkan nilai cukup dan tidak ada yang mendapatkan nilai kurang. Dengan demikian diketahui masih terdapat 3 orang guru atau 5% dalam kategori cukup dengan nilai 70,00-79,9 selebihnya sebanyak 95% guru dalam kategori Baik dan Baik Sekali. Hal ini menandakan bahwa kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara on line telah berjalan dengan baik.

Tabel 3 Supervisi Administrasi Perencanaan Pembelajaran No Nilai Kategori Nilai

Jml Persentase 1 90,0-100 Sangat Baik 42 67%

2 80,0-89,9 Baik 20 32%

3 70,0-79,9 Cukup 1 2%

4 >70,0 Kurang 0 0%

Jumlah 63 100%

(12)

20

Hasil yang dicapai diketahui bahwa dari 63 orang guru sebanyak 42 orang guru atau 67% mendapatkan nilai sangat baik, 20 orang guru atau 32% mendapatkan nilai Baik dan sebanyak 1 orang guru atau 2% mendapatkan nilai cukup dan tidak ada yang mendapatkan nilai kurang. Dengan demikian diketahui masih terdapat 1 orang guru atau 2% dalam kategori cukup dengan nilai 70,00-79,9 selebihnya sebanyak 98% guru dalam kategori Baik dan Baik Sekali. Hasil ini menandakan bahwa sebagian besar guru telah memenuhi administrasi perencanaan pembelajaran dengan baik.

Hasil penilaian Administrasi Penilaian Pembelajaran adalah sebagai berikut:

Tabel 4 Supervisi Administrasi Penilaian Pembelajaran No Nilai Kategori Nilai

Jml Persentase 1 90,0-100 Sangat Baik 38 60%

2 80,0-89,9 Baik 24 38%

3 70,0-79,9 Cukup 1 2%

4 >70,0 Kurang 0 0%

Jumlah 63 100%

Hasil yang dicapai diketahui bahwa dari 63 orang guru sebanyak 38 orang guru atau 60% mendapatkan nilai sangat baik, 24 orang guru atau 38% mendapatkan nilai Baik dan sebanyak 1 orang guru atau 2% mendapatkan nilai cukup dan tidak ada yang mendapatkan nilai kurang. Dengan demikian diketahui masih terdapat 1 orang guru atau 2% dalam kategori cukup dengan nilai 70,00-79,9 selebihnya sebanyak 98% guru dalam kategori Baik dan Baik Sekali. Hasil ini menandakan bahwa sebagian besar guru telah melakukan penilaian pembelajaran dengan baik.

Evaluasi Hasil Supervisi

Kegiatan evaluasi supervisi akademik pada era pandemi di SMK Negeri 1 Sukoharjo dilakukan dalam satu siklus secara periodik setelah kepala sekolah melakukan penilaian pembinaan pemantauan dan analisis hasil pengawasan dalam satu semester, demikian kegiatan evaluasi supervisi akademik SMK Negeri 1 Sukoharjo dilakukan 2 kali 1 tahun yaitu di akhir semester ganjil dan semester genap dengan melalui tahapan pembahasan hasil supervisi administrasi pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar, kemudian dilanjutkan dengan analisa hasil pelaksanaan supervisi akademik.

Setelah melaksanakan pengamatan terhadap kinerja guru yang dilakukan oleh kepala sekolah melalui e-learning maka kepala sekolah melakukan evaluasi terhadap kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran daring. Kegiatan evaluasi ini dilakukan oleh Kepala SMK Negeri 1 Sukoharjo sebagai supervisor yang dibantu oleh guru senior yang terlibat dalam kegiatan supervisi.

Evaluasi supervisi akademik di SMK Negeri 1 Sukoharjo dilaksanakan sebagai alat ukur keberhasilan sebuah pendekatan model supervisi yang telah dilakukan oleh kepala sekolah SMK Negeri 1 Sukoharjo, serta dijadikan pertimbangan penyusunan program supervisi pada tahun berikutnya. Kepala SMK Negeri 1 Sukoharjo telah menjalankan fungsi controlling secara cermat dan berhasil guna. Hasil supervisi kepala sekolah tersebut akan memberikan dampak bagi rancangan program supervisi akademik berikutnya.

Setelah dilakukan evaluasi supervisi akademik maka kepala sekolah akan meindak lanjuti guru-guru yang di anggap kurang profesional dalam melaksanakan pembelajaran

(13)

21

jarak jauh. Adapun yang pertama dilakukan oleh kepala SMK Negeri 1 Sukoharjo adalah dengan memanggil guru tersebut untuk dilakukan pembinaan oleh kepala sekolah. Jika di anggap masih kurang maka guru akan mendapat teguran dan pembinaan dar i kepala sekolah dan juga guru harus ikut acara work shop yang berkaitan dengan pembelajaran jarak jauh. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya kepala sekolah untuk tetap menjaga profesionalitas guru yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan sekolah.

Evaluasi supervisi akademik pada era pandemi sesuai dengan teori yang telah dijelaskan oleh TR Morrison dalam Abdjul yang dikutip Nanang, ada tiga faktor penting dalam konsep evaluasi, yaitu: pertimbangan (judgement), deskripsi objek penilaian dan kriteria yang tanggung jawab (defensible criteria). Tujuan evaluasi antara lain:

1.

Untuk memperoleh dasar bagi pertimbangan akhir suatu periode kerja, apa yang telah dicapai, apa yang dicapai, dan apa yang perlu mendapat perhatian khusus.

2.

Untuk menjamin cara kerja yang efektif dan efisien yang membawa organisasi kepada penggunaan sumber daya pendidikan (manusia atau tenaga, sarana atau prasarana , biaya) secara efisiensi ekonomis.

3.

Untuk memperoleh fakta tentang kesulitan hambatan penyimpangan dilihat dari aspek tertentu misalnya program tahunan, kemajuan belajar

Faktor Pendukung dan Penghambat Supervisi di Masa Pandemi Covid-19

Supervisi pada masa pandemi Covid-19 dapat berjalan dengan baik karena mendapat dukungan dari beberapa pihak sebagai berikut:

Faktor Penghambat dan Solusi

Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam supervisi akademik di masa pandemi.

Kendala tersebut seperti:

1. Adanya guru yang masih belum bisa menggunakan teknologi komputer. Hal ini berakibat kurang terampilnya guru dalam pembelajaran on line.

2. Jaringan koneksi internet kurang baik yang dialami oleh beberapa guru dan siswa karena berada pada area tempat tinggal dengan jaringan koneksi internet yang agak lemah;

3. Beberapa siswa kehabisan pulsa/paket data terutama mereka yang memiliki latar belakang ekonomi kurang mampu, sehingga membuat pembelajaran on line tidak lancar.

Solusi yang ditempuh atas kendala supervisi pada saat pembelajaran online adalah:

1. Diadakannya pelatihan atau work shop guna meningkatkan penguasaan guru pada teknologi informatika.

2. Guru atau beberapa siswa yang jaringan koneksi internetnya kurang baik dapat mencari area lain yang memiliki jaringan internet lebih baik dengan tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19, atau berganti kartu prabayar yang memiliki jaringan lebih kuat di area tempat tinggal guru/siswa.

3. Akun pembelajaran siswa memberikan kuota atau paket data secara gratis kepada para siswa untuk digunakan dalam pembelajaran online pada masa pandemi Covid-19

(14)

22 Faktor Pendukung

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pemerintah Pusat melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memberikan regulasi yang jelas mengenai pelaksanaan pembelajaran bagi para siswa dan guru pada masa pandemi Covid-19. Regulasi yang dimaksud seperti: (1) Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, (2) Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Virus Disease (COVID-19) pada Satuan Pendidikan, (3) Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19), dan (4) Panduan Pembelajaran Jarak Jauh bagi Guru Selama Sekolah Tutup dan Pandemi Covid-19 dengan Semangat Merdeka Belajar.

Sekolah memberikan kemudahan bagi guru sehubungan dengan penggunaan aplikasi pembelajaran di masa pandemic Covid-19. Sesama rekan guru memberikan dukungan dengan saling berbagi ilmu dan saling mengingatkan untuk tetap mengindahkan protokol pencegahan Covid-19 dalam melaksanakan pembelajaran online. Sekolah turut memberikan kontribusi berupa pemberian alokasi pembiayaan untuk pelaksanaan pembelajaran online selama pandemi Covid-19.

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang berhasil dihimpun adalah bahwa: Perencanaan supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMK Negeri 1 Sukoharjo dirumuskan berdasarkan hasil analisis evaluasi program dan evaluasi pelaksanaan supervisi tahun sebelumnya serta tindak lanjut hasil supervisi dengan menggunakan model pendekatan kolaboratifdengan memuat aspek kinerja guru yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran (KBM dan penilaian hasil pembelajaran.

Bentuk-bentuk pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMK Negeri 1 Sukoharjo pada era pandemi di dilak ukan secara daring (online) dan luring atau tatap muka menggunakan pendekatan kolaboratif dengan teknik tidak langsung yaitu menggunakan teknik obsservasi dengan mengamati pembelajaran jarak jauh.

Hasil evaluasi supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMK Negeri 1 Sukoharjo adalah bahwa Perencanaan pembelajaran termasuk dalam kategori baik karena hanya 5% guru yang penilaiannya dalam kategori Cukup sedangkan 95% Baik dan Baik Sekali. Kegiatan Belajar Mengajar

termasuk dalam kategori baik karena hanya 2% guru yang penilaiannya dalam kategori cukup sedangkan 98% Baik dan Baik Sekali. Sedangkan penilaian administrasi penilaian pembelajaran termasuk dalam kategori baik karena hanya 2% guru yang penilaiannya dalam kategori Cukup sedangkan 98% Baik dan Baik Sekali. Kegiatan evaluasi supervisi akademik dilaksanakan oleh kepala sekolah dibantu oleh guru senior yang telah didelegasikan ikut melakukan kegiatan supervisi pada teman sejawat. Evaluasi supervisi akademik di SMK Negeri 1 Sukoharjo dilaksanakan secara periodik yaitu pada akhir semester ganjil dan genap setelah pelaksanaan program semester yang telah ditetapkan.

(15)

23 Saran yang diajukan adalah sebagai berikut:

1.

Bagi Kepala Sekolah, sebagai bahan informasi yang berguna untuk selalu meningkatkan kompetensi pengawasan, sehingga fungsi controlling pada diri kepala sekolah memadai dan menjembatani berbagai hambatan dan kesulitan guru sehingga memacu peningkatan kinerja guru.

2.

Masih terdapat guru yang kemampuan dalam perencanaannya, kegiatan belajar mengajar dan kemampuan penialiannya belum mencapai nilai Baik. Untuk itu agar terus semangat untuk meningkatkan kinerjanya dengan menguasai prosedur yang telah ditetapkan oleh sekolah dan pemerintah.

3.

Bagi guru, sebagai bahan informasi yang berguna untuk terus meningkatkan kinerjanya dan selalu untuk berusaha menguasai ilmu teknologi terkini khususnya pengetahuan teknologi informasi.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Prabu Mangkunegara. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya.

Arcaro, Jerome S. 2007. Pendidikan Berbasis Mutu: Prinsip-prinsip Perumusan dan. Tata Langkah Penerapan. Yogyakarta; Pustaka Pelajar.

Deni Koswara, 2008. Seluk-beluk Profesi Guru. Bandung: Pribumi Mekar.

Miftah Thoha. 2007. Kepemimpinan dalam Manajemen. Edisi 12, Jakarta: PT. Raja. Grafindo Persada

Ngalim Purwanto. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya

Piet Sahertian. 2000. Konsep Dasar Dan Tehnik Supervisi Pendidikan: Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Purwodarminto. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Suryadi. 2009. Manajemen Mutu Berbasis Sekolah: Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Sarana Panca Karya

Suyadi Prawirosentono. 2009. Kebijakan Kinerja Karyawan, Kiat Membangun. Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas Dunia. Yogyakarta: BPFE.

Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: Rajawali

(16)

24

Referensi

Dokumen terkait

Dalam gambar ukur sebagai hasil pengukuran sementara dibubuhkan catatan atau tanda yang menunjukkan bahwa batas-batas bidang tanah tersebut baru merupakan

Supervisi Manajerial di masa Pandemi Covid-19 menggunakan indikator keberhasilan dalam pembinaan guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan adalah Meningkatnya

Mungkin ini bukan merupakan hasil-hasil pemikiran yang secara langsung ikut membentuk atau berperan dalam pembentukan sosiologi hukum, namun dapat dikatakan

Bila laju perubahan populasinya setiap saat sebanding dengan besarnya populasi saat itu, maka masalah yang muncul.. dinamakan Masalah Laju

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Cara penyerangan lalat buah yang terdapat di Kota Banda Aceh dimulai dari pemilihan bau, penususkan kulit

Tujuan penelitian untuk menganalisa pengontrolan catu daya cadangan dengan menggunakan Panel Surya(PV) dan Boost Converter, untuk menjaga agar lampu lalu lintas tetap

Tulisan ini diilhami oleh dasar pemikiran dengan melihat hasil yang telah saya lakukan tentang analisis faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja dosen dalam melaksanakan Tri

bahwa dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi Rumah Sakit Martha Friska Multatuli serta dalam rangka menghadapi tuntutan akan pelayanan kesehatan yang