• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. peneliti terdahulu. Beberapa penelitian terdahulu adalah sebagai berikut :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. peneliti terdahulu. Beberapa penelitian terdahulu adalah sebagai berikut :"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

5 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang sistem informasi akuntansi penjualan pernah diteliti oleh peneliti terdahulu. Beberapa penelitian terdahulu adalah sebagai berikut :

Penelitian yang dilakukan oleh Tampubolon & Hamta (2017) dengan judul

“Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dalam Menunjang Pengendalian Intern (Studi Kasus pada PT. Kita Jaya Sukses Batam)” dengan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis data primer dan sekunder. Hasil penelitian dalam perusahaan PT. Kita Jaya Sukses sudah menggunakan sistem komputerisasi dengan baik. namun dalam prakteknya ada yang kurang sesuai dengan teori. Hal tersebut dikarenakan adanya perangkapan fungsi, yaitu pada fungsi pengiriman dan fungsi penjualan yang dilakukan oleh seorang salesman dan pada fungsi gudang dengan bagian administrasi kantor juga merangkap tugas sekaligus pada bagian administrasi dalam hal input data ke dalam sistem. Dan pengendalian itern yang diterapkan pada PT.

Kita Jaya Sukses juga kurang sesuai dengan teori dikarenakan adanya karyawan yang merangkap dua tugas sekaligus.

Penelitian oleh Putri et al. (2017) meneliti tentang “Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjulan Untuk Meningkatkan Efektifitas Pada Pengendalian Itern Pada CV.

Sabil Rizqy Sidoarjo” metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif.

Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah Perusahaan dalam menjalankan kegiatan kurang berjalan efektif dan efisien karena baik sistem pengendalian internal dan sistem informasi akuntansi penjualan masih terbilang lemah. Karena penyebabnya adalah adanya penumpukan fungsi tugas bagian penjualan dan bagian administrasi sehingga menyebabkan jumlah yang besar pada piutang tidak tertagih. Selain itu juga adanya

(2)

penumpukkan fungsi tugas bagian administrasi karena tidak ada fungsi tugas bagian piutang serta tidak adanya bagian akuntansi. Menyebabkan resiko terjadinya kecurangan manipulasi catatan piutang. Sistem informasi penjualan kredit dapat dijlankan dalam menunjang efektivitas penagihan piutang.

Penelitian selanjutnya oleh Cahyanti (2020) dengan judul “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Terkomputerisasi pada toserba 99 Kabuh Jombang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toserba 99 Kabuh Jombang Menggunakan Sistem yang Terkomputerisasi berdasarkan karakteristik informasi yang baik, dapat membantu memudahkan proses transaksi penjualan tunai namun masih belum maksimal untuk penggunaan aplikasi Point Of Sale (POS) agar mendapatkan manfaat lebih maksimal.

2. Sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi pada Toserba 99 Kabuh Jombang sesuai dengan analisis PIECES. 3. Pengendalian Internal yang diterapkan pada TOSERBA 99 Kabuh Jombang telah memadai.

Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati et al. (2017) yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Dalam Meningkatkan Pengendalian Itern Pada PT. Mutiara Cahaya Plastindo” dengan metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Hasil yang di dapat dalam penelitian ini yaitu kelebihan dan kelemahan sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada PT. Mutiara Cahaya Plastindo. Kelebihannya meliputi: 1) penggunaan password saat mengakses sistem, 2) adanya preformatting sehingga memudahkan dalam pengisian data, 3) adanya echo checks, 4) penggunaan control total check terhadap data yang diperoleh, 5) penggunaan file pelindung (back up file), 6) Laporan penjualan yang dihasilkan sudah didistribusikan pada pihak yang tepat, 7). Dokumen yang dihasilkan sudah bernomor urut tercetak dan memiliki rangkapan yang cukup memadai. Kekurangan dari sistem

(3)

informasi akuntansi penjualan tunai pada PT. Mutiara Cahaya Plastindo adalah sebagai berikut: a) Acces internet yang digunakan terkadang terputus dan server yang digunakan meng-acces dari holding, sehingga sering terjadinya putus sambingan dari server tersebut, menyebabkan pembuatan dokumen secara manual sehingga bagian

terkait bekerja secara dua kali dan sangat tidak efisien bagi perusahaan. b) tidak adanya bagian IT. c) kurangnya pembuatan laporan penjualan dan salesman. d) masih ada terjadinya miss communication pada bagian pengiriman dan marketting. e) tidak adanya fungsi pengawasan. f) adanya kesalahan pembuatan kwitansi di bagian kasir.

Penelitian oleh Riyani (2019) yang berjudul “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Pada Usaha Dagang Megah Makmur Furniture Di Tanjung Redeb”. berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti mengambil kesimpulan UD Megah Makmur Furniture telah menerapkan sistem infromasi akuntansi penjualan tunai dengan baik, hal ini dibuktikan bahwa:1. UD Megah Makmur sudah melibatkan bagian yang bertanggung jawab dalam tugasnya sehingga dapat dilakukan pengecekan antar bagian yang terkait. Bagian-bagian tersebut meliputi bagian order penjualan, bagian kas, bagian pengemasan, pengiriman dan bagian keuangan. 2. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam Sistem Penjualan tunai pada UD Megah Makmur meliputi faktur penjualan tunai, kuitansi, bukti setor bank, rekap harga pokok penjualan. 3. Catatan yang digunakan dalam Sistem Penjualan Tunai pada UD Megah Makmur yaitu jurnal penerimaan kas, jurnal umum, kartu gudang, dan kartu persediaan. Catatan yang digunakan didistribusikan dengan baik yaitu informasi dalam catatan tersebut didistribusikan sesuai dengan kebutuhan setiap bagian sehingga setiap bagian yang terkait dapat melihat catatan tersebut sesuai dengan wewenangnya. 4. Jaringan prosedur Sistem Penjualan Tunai pada UD Megah Makmur terdiri dari prosedur order penjualan, prosedur penerimaan kas, prosedur penyerahan barang, prosedur pencatatan penjualan

(4)

tunai, prosedur penyetoran kas ke bank, prosedur pencatatan penerimaan kas, dan prosedur pencatatan harga pokok penjualan. 5. Pembagian wewenang dalam pemberian otorisasi pada sistem penjualan tunai UD Megah Makmur telah diatur sesuai dengan fungsi masing-masing bagian. 6. UD Megah Makmur telah mempunyai bagan alir Sistem Penjualan Tunai yang telah ditetapkan sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang masing- masing bagian.

B. Tinjauan Pustaka

1. Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Krismiaji (2010) Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan, sesuai dengan definisi tersebut sebuah sistem memiliki tiga karakteristik yaitu:

a. Komponen atau sesuatu yang dapat dilihat, didengar atau dirasakan.

b. Proses, yaitu kegiatan untuk mengkoordinasikan komponen yang terlibat dalam sebuah sistem.

c. Tujuan, yaitu sasaran akhir yang ingin dicapai dari kegiatan koordinasi komponen tersebut.

Menurut Krismiaji (2010) Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.

Agar dapat menghasilkan informasi yang diperlukan oleh para pembuat keputusan, sistem informasi akuntansi harus melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut:

a. Mengumpulkan transaksi dan data lain serta memasukkannya ke dalam sistem.

b. Memproses data transaksi.

c. Menyimpan data untuk keperluan dimasa mendatang.

(5)

d. Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan memproduksi laporan, atau memungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data yang disimpan di komputer.

e. Mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yang dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.

a) Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

fungsi sistem informasi akuntansi menurut Romney (2006) adalah :

1) Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai kegiatan bisnis organisasi secara efisien dan efektif.

2) Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan bagi manajemen.

3) Menyediakan pengendalian internal yang memadai (cukup) sebagai jaminan proteksi internal perusahaan.

b) Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Krismiaji (2010) tiga tujuan sistem informasi akuntansi antara lain:

1) Untuk memperbaiki informasi yang diberikan oleh sistem dalam kualitas, ketepatan waktu atau struktur dari informasi tersebut.

2) Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yang berarti memperbaiki daya andal informasi akuntansi dan menyediakan catatan yang lengkap sebagai pertanggungjawaban dalam melindungi harta perusahaan.

3) Untuk menurunkan biaya dalam menyelenggarakan catatan akuntansi.

2. Unsur - Unsur Sistem Informasi Akuntansi

Unsur-unsur sistem informasi akuntansi Menurut Mulyadi (2016) adalah sebagai berikut:

(6)

a. Formulir, Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi, direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas. Contoh formulir adalah : faktur penjualan, bukti kas keluar, dan cek. Dalam sistem akuntansi secara manual, media yang digunakan untuk merekam pertama kali data transaksi keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas. Dalam sistem akuntansi dengan komputer digunakan berbagai macam media untuk memasukkan data ke dalam sistem pengolahan data seperti : papan ketik (keyboard), optical and magnetic characters and code, mice, voice, touch sensors, and cats.

b. Jurnal, jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Seperti telah disebutkan diatas, sumber informasi pencatatan dalam jurnal ini adalah formulir. Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut golongan yang sesuai dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Dalam jurnal ini pula terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasil peringkasannya (berupa jumlah rupiah transaksi tertentu) kemudian di-posting yang terkait dalam buku besar. Contoh jurnal adalah jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, dan jurnal umum.

c. Buku besar, buku besar terdiri dari akun-akun yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.

Akun-akun dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Akun buku besar ini di satu pihak dapat dipandang sebgai wadah untuk menggolongkan data

(7)

keuangan, di pihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.

d. Buku pembantu, Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperluakan rinciannya lebih lanjut. Dapat dibentuk buku pembantu. Buku pembantu ini terdiri dari akun-akun pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam akun tertentu dalam buku besar. Sebagai contoh, jika akun piutang dagang yang tercantum dalam laporan posisi keuangan perlu dirinci lebih lanjut menurut nama debitur yang jumlahnya 60 orang, dapat dibentuk buku pembantu piutang yang berisi akun-akun pembantu piutang kepada tiap-tiap debitur tersebut.

e. Laporan, Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan berupa laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan saldo laba, laporan harga pokok produksi, laporan beban pemasaran, laporan beban pokok penjualan, daftar umur panjang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualanya. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.

Menurut Romney & Steinbart (2016) sistem informasi akuntansi terdiri dari enam komponen, yaitu :

a. Orang yang menggunakan sistem.

b. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data.

c. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya.

d. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data.

(8)

e. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, perangkat periferal, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

f. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data Sistem Informasi Akuntansi

3. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Menurut Mulyadi (2013) menyatakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi Penjualan adalah: “Suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.”

Sedangkan pengertian sistem informasi akuntansi Penjualan menurut Susanto (2013) adalah sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi penjualan adalah kerangka kerja dalam sumber daya manusia, alat, metode dan kesemuanya itu dikoordinasikan untuk mengolah data penjualan menjadi informasi penjualan yang berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkannya.”

Sistem informasi akuntansi penjualan Menurut Mulyadi (2016) adalah aktivitas penjualan yang dilakukan perusahaan dengan mengirimkan barang sesuai dengan pesananan pembeli dan perusahaan mempunyai hak untuk menagih pembayaran barang/jasa tersebut. Penjelasan Mulyadi dapat menerangkan bahwa proses meliputi banyak pihak. Ketika penjualan kredit tentu perusahaan timbul piutang.

Dalam piutang perlu adanya penagihan dan kontrol yang baik. Oleh karena itu dalam proses sistem akuntasi penjualan memerlukan ketelitian yang baik.

(9)

fungsi-fungsi meliputi sistem informasi akuntansi penjualan menurut Mulyadi (2016) adalah :

1) Fungsi Penjualan

Fungsi ini berperan dalam proses awal penjualan. Menerima data pemesanan oleh pembeli yang meliputi spesifikasi barang yang dipesan.

Fungsi ini juga meminta pada otoritasi kredit untuk mementukan tanggal pengiriman barang dan dari gudang mana pengiriman barang tersebut.

2) Fungsi Kas

Fungsi kas sebagai bagian untuk menerima pembayaran pesanan oleh pembeli. Baik penjualan tunai maupun penjualan kredit. Fungsi kas melakukan penyetoran uang perusahaan kepada pihak pusat.

3) Fungsi Kredit

Fungsi kredit meliputi proses pengecekan bahwa calon kredit mempunyai status kreditor yang baik. Melakukan survei kepada pembeli kredit sampai kepada pengiriman barang yang dibeli. Pemberian kredit harus sesuai dengan standar yang dipakai oleh setiap masing-masing perusahaan. Fungsi kredit bertanggung jawab atas calon penerima kredit.

4) Fungsi Gudang

Fungsi gudang bertanggung jawab menyiapkan barang sesuai dengan pesanan oleh pembeli. Ketika barang sudah siap bagian gudang menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman. Fungsi gudang juga bertanggung jawab terhadap stok barang yang ada.

5) Fungsi Pengiriman

(10)

Fungsi pengiriman menerima barang yang sudah siap dari fungsi gudang dan akan melakukan pengiriman kepada pihak pembeli. Ketika pembeli menerima barang, pihak pengiriman harus meminta tanda tangan yang menyatakan bahwa barang tersebut telah diterima dari pihak pembeli.

6) Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi bekerja mencatat semua proses penjualan, dari pemesanan sampai kepada pembayaran dan pengiriman barang. Fungsi ini melakukan pencatatan penjualan, pencatatan penerimaan kas, pencatatan timbulnya piutang pada penjualan kredit dan membuat laporan setiap akhir periode.

4. Penjualan Tunai dan Kredit a) Penjualan Tunai

Penjualan tunai adalah penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli (Mulyadi, 2013).

Dokumen – dokumen yang digunakan dalam prosedur penjualan tunai adalah sebagai berikut :

1) Faktur Penjualan Tunai 2) Bukti Setor Bank 3) Pita Register Kas 4) Rekap Harga Penjulaan

Catatan – catatan yang digunakan dalam prosedur penjualan tunai adalah : 1) Jurnal Penjualan

2) Jurnal Penerimaan Kas

(11)

3) Jurnal Umum 4) Kartu Persediaan 5) Kartu Gudang

b) Penjualan Kredit

Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut (Mulyadi, 2013).

Catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedur penjualan kredit adalah:

1) Jurnal Penjualan 2) Kartu Piutang 3) Kartu Persediaan

5. Prosedur Penjualan a) Prosedur Penjualan Tunai

Penjelasan untuk Prosedur Penjualan Tunai yang dinyatakan oleh Mulyadi (2013) adalah sebagai berikut :

1) Bagian Order Penjualan

Menerima order dari pembeli lalu membuat faktur penjualan tunai rangkap tiga. Lembar pertama untuk diserahkan ke bagian kasa, lembar kedua untuk tembusan ke bagian gudang pada saat pengiriman dan lembar ketiga untuk disimpan oleh perusahaan.

2) Bagian Kas

Menerima faktur penjualan tunai untuk mengetahui berapa harga yang harus diterima dari pembeli dan menerima uang tunai dari pembeli sesuai dengan

(12)

yang tertulis di lembar faktur penjualan tunai. Bagian kasa mengoprasikan register kas untuk mendapatkan pita register yang akan digunakan sebagai bukti penerimaan kas.

3) Bagian Gudang

Bagian gudang menerima faktur penjualan sebagai informasi barang apa saja yang telah diorder. Mencatat pengurangan pada persediaan di kartu gudang dan memberikan barang yang di order oleh pembeli bersamaan dengan faktur penjualan tunai ke bagian pengiriman barang.

4) Bagian Pengiriman

Bagian pengiriman menerima faktur penjualan tunai dan pita register kas dari bagian kasa untuk bukti bahwa pembeli telah melakukan pembayaran secara tunai serta menerima faktur penjualan tunai lembar kedua dari bagian gudang, hal tersebut untuk mencocokan dari kedua bagian tersebut. Setelah keduanya cocok, bagian pengiriman memberikan barang yang di order oleh pembeli beserta faktur penjualan tunai lembar kedua.

5) Bagian Jurnal

Menerima faktur penjualan tunai lalu membuat jurnal pada jurnal penjualan, menerima bukti setoran bank untuk membuat jurnal pada jurnal penerimaan kas.

b) Prosedur Penjualan Kredit

Prosedur Penjualan Kredit yang dinyatakan oleh Mulyadi (2013) adalah sebagai berikut :

(13)

1) Bagian Order Penjualan

Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli. Fungsi penjualan kemudian membuat faktur penjualan kartu kredit dan mengirimkannya kepada berbagai fungsi yang lain untuk memungkinkan fungsi tersebut memberikan kontribusi dalam melayani order dari pembeli.

2) Bagian Gudang

Dalam prosedur ini fungsi gudang menyiapkan barang yang telah di order oleh pelanggan atau pembeli dan mempersiapkan penge-packan barang untuk barang tersebut di kirimkan oleh bagian pengiriman.

3) Bagian Pengiriman

Dalam prosedur ini fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam faktur penjualan kartu kredit yang diterima dari fungsi gudang.Pada saat penyerahan barang, fungsi pengiriman meminta tanda tangan penerimaan barang dari pemegang kartu kredit di atas faktur penjualan kartu kredit.

4) Bagian Pencatatan Piutang

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan kartu kredit kedalam kartu piutang.

5) Bagian Penagihan

Dalam prosedur ini fungsi penagihan menerima faktur penjualan kartu kredit dan mengarsipkannya menurut abjad. Secara periodik fungsi penagihan membuat surat tagihan dan mengirimkanya kepada pemegang kartu kredit perusahaan, dilampiri dengan faktur penjualan kartu kredit.

(14)

6) Bagian Pencatatan Penjualan

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat transaksi penjualan kartu kredit ke dalam jurnal penjualan.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini video animasi dengan teknik mnemonik yang akan diberikan kepada siswa, peneliti berharap dapat memberi sarana belajar yang menarik dan menyenangkan sehingga

Judul Skripsi : Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai dan Kredit Dalam Meningkatkan Pengendalian Internal Pada Perusahaan PT Anomali Coffee. Telah

Berdasarkan hasil penelitian dari analisis data dan pembahasan yang dilakukan oleh Ade Ali Nurdin (2009) yang berjudul “perbandingan Kinerja portofolio optimal

Penelitian yang dilakukan oleh Sari, (2016) menganalisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas dalam upaya Meningkatkan Pengendalian Internal”

Menurut Jefkins (2012 : 67), “hubungan pers (press relations) adalah usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi PR dalam

Menurut La Midjan dan Azhar Susanto (2001) menyatakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem pengolahan data akuntansi yang merupakan alat koordinasi dari manusia,

Penelitian terdahulu menggunakan evaluasi atas prosedur pemeriksaan operasional dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern penjualan, sedangkan penelitian ini

Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas Dalam Meningkatkan Pengendalian Intern Studi Khasus PT Putra Indo Cahaya Batam.. Akuntansi Ekonomi Univeristas Riau