• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil 2020 RSUD JAMPANGKULON PROVINSI JAWA BARAT. Jl. Cibarusah No. 1 Telp. [0266] Fax [0266] Jampangkulon 43178

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Profil 2020 RSUD JAMPANGKULON PROVINSI JAWA BARAT. Jl. Cibarusah No. 1 Telp. [0266] Fax [0266] Jampangkulon 43178"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1

Profil 2020

RSUD JAMPANGKULON

PROVINSI JAWA BARAT

Jl. Cibarusah No. 1 Telp. [0266] 490009 Fax [0266] 490 987 Jampangkulon 43178

(2)

2

KATA PENGANTAR

RSUD Jampangkulon ditetapkannya melalui Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1350/MENKES/XII/2004 Tahun 2004 Tentang Rumah Sakit Umum Daerah Jampangkulon, dan Peraturan Daerah Nomor 17 Tentang Pembentukan dan Penataan Rumah Sakit Umum Daerah Jampangkulon mempunyai tugas dan fungsi untuk melaksanakan sebagian kewenangan daerah di bidang pelayanan kesehatan dan dipimpin oleh Direktur yang berada di bawah dan tanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Untuk mengukur kapasitas Rumah Sakit Umum Daerah Jampangkulon Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan sebagian kewenangan daerah di bidang pelayanan kesehatan, maka Rumah Sakit Umum Daerah Jampangkulon perlu menyusun Profil Rumah Sakit sebagai salah satu alat ukur atau cermin yang dipergunakan untuk mengetahui apakah secara teknis Rumah Sakit Umum Daerah Jampangkulon telah sesuai yang diharapkan dengan mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan.

Semoga Profil Rumah Sakit Umum Daerah Jampangkulon Provinsi Jawa Barat ini dapat memberikan manfaat bagi para pengambil keputusan untuk turut serta membantu Pemerintah Daerah dalam melaksanakan sebagian kewenangan daerah dari sektor pelayanan kesehatan.

Jampangkulon, Februari 2021 Direktur RSUD Jampangkulon

Provinsi Jawa Barat

dr. ROCHADY HS WIBAWA, Sp.OG NIP. 19730217200604

(3)

3 1.1 Latar Belakang

Rumah Sakit Umum Daerah Jampangkulon pada mulanya adalah sebuah Klinik Pengobatan, kemudian ditingkatkan menjadi Puskesmas dengan perawatan. Pada tahun 2002 Rumah Sakit Umum Daerah Jampangkulon diresmikan atas dasar tuntutan dari masyarakat yang menghendaki didirikannya rumah sakit di daerah Jampangkulon karena secara geografis maupun demografis jarak menuju rumah sakit lain di wilayah Sukabumi terlalu jauh sekitar 100 km dengan jarak tempuh 3–4 jam.

Berikut ini merupakan sejarah perkembangan RSUD Jampangkulon :

PERIODE PIMPINAN STATUS KELEMBAGAAN KETERANGAN

1947 – 1955 Hamid Klinik Pengobatan

1955 – 1960 Suhamad Klinik Pengobatan

1960 – 1965 Bd. Marwoto Klinik Pengobatan

1965 – 1970 Bd. Teki Klinik Pengobatan

1970 – 1972 Isak Klinik Pengobatan

1972 – 1978 dr. Asmardin Zain PKM +Perawatan TT=24

1978 – 1981 dr. Daman Huri PKM +Perawatan TT=24

1981 – 1985 dr. Yoyong PKM +Perawatan TT=24

1985 – 1987 dr. Harsono PKM +Perawatan TT=24

1987 – 1990 dr. Bintang Ratu PKM +Perawatan TT=24

1990 – 1991 dr. Dadang Hasanudin PKM +Perawatan TT=24

1991 – 1995 dr. Tasmin PKM +Perawatan TT=24

1995 – 1996 dr. Akli PKM +Perawatan TT=24

1996 - 1999 dr. Evodia

dr. Endang PKM +Perawatan TT=24

1999 - Transisi dr. Asep PKM +Perawatan TT=24

1999 – 2001 dr. Sambawa

dr. Dessy PKM +Perawatan TT=24

2001 - Transisi dr. Rochman PKM +Perawatan TT=24

2001 – 2002 Bidan Hj upit . S Rumah Sakit Umum Daerah + PKM TT=24 2002 – 2008 dr. Bambang G.P Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D 16 Oktober 2002

RSUJK diresmikan (TT=24) 2008 – 2009 dr. D. Tommy O. B, Sp. A Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D TT=47 2009 – 2010 dr. Arif Kurniawan Sp. OG Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D TT=77 2010 Dr. Taufik Nopransyah Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D TT=108 2012 Dr. Taufik Nopransyah BLUD RSU Jampangkulon Kelas C TT=108 November 2016-

April 2018 Dr. Taufik Nopransyah Alih Kelola Oleh Pemprov JABAR TT=108 Maret 2018-

sampai sekarang

Dr. Rochady HSW. Sp.OG, M.Kes

Perubahan SOTK oleh DINKES Provinsi JABAR

TT=152

(4)

4 RSUD Jampangkulon sebagai unsur penunjang Pemerintah Daerah di bidang pelayanan kesehatan yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan daerah di bidang pelayanan kesehatan, serta sebagai penyelenggara pemerintah daerah yang berfungsi melaksanakan pengkoordinasian, perumusan kebijakan makro/umum pemerintah daerah, penyelenggaraan administrasi pemerintah, pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, sarana dan prasarana serta membina hubungan kerja dengan seluruh organisasi perangkat daerah. Selain itu juga berfungsi sebagai pengorganisasian yang keberadaanya menjadi symbol (bench mark) supremasi pemerintahan daerah.

Rumah Sakit Umum Daerah Jampangkulon Provinsi Jawa Barat adalah salah satu Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang di ambil alih oleh Provinsi Jawa Barat sesuai dengan Surat Perjanjian No. 100/Pj.54-Huk/2016 dan No. 445/145/Otdaksm Tentang Pengalihan Status (RSUD) Jampangkulon dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi Kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Rumah Sakit Umum Daerah Jampangkulon termasuk Rumah Sakit tipe C berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.02.03/I/2251/2013, dengan jumlah tempat tidur 108 buah dan merupakan pusat rujukan Puskesmas yang ada di Kabupaten Sukabumi bagian selatan.

Sampai saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Jampangkulon dalam tahap pengembangan, untuk itu diperlukan penambahan Sarana Pendukung Pelayanan Kesehatan yang lengkap guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan pelayanan kesehatan rumah sakit.

1.2 Visi RSUD Jampangkulon

Untuk mewujudkan sistem pelayanan kesehatan yang berbasis kompetensi, maka pihak pengelola RSUD Jampangkulon menyusun visi untuk menyatukan komitmen antara pihak pengelola dengan masyarakat sehingga arah dan tujuan yang akan di capai sangat jelas dan dapat diketahui oleh semua orang, berdasarkan sistem pelayanan kesehatan yang berbasis kompetensi, maka VISI RSUD Jampangkulon adalah :

Terwujudnya RSUD Jampangkulon

sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan yang Prima, Adil dan Profesional”.

Pusat Pelayanan Kesehatan yang Prima, adalah memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dengan sarana prasarana dan sumber daya manusia yang ada dan terus di tingkatkan.

Adil adalah dimana semua orang mendapat hak menurut kewajibannya, tidak membeda-bedakan status pasien yang dilayani serta untuk mewujudkan kesejahteraan bersama bagi semua pihak antara karyawan (medis paramedis) dengan pihak RS, RS dengan Pemda, dan karyawan (medis paramedis) dengan Pemda untuk bersinergi dalam mencapai tujuan.

Profesional adalah Pekerja yang menjalankan profesi. berpegang pada nilai moral yang mengarahkan dan mendasari perbuatan luhur. Dalam melakukan tugas profesi, bertindak objektif,

(5)

5 artinya bebas dari rasa malu, sentimen, benci, sikap malas dan enggan bertindak. Dengan demikian seorang profesional jelas harus memiliki profesi tertentu yang diperoleh melalui sebuah proses pendidikan maupun pelatihan yang khusus, dan disamping itu pula ada unsur semangat pengabdian (panggilan profesi) didalam melaksanakan suatu kegiatan kerja.

1.3 Misi RSUD Jampangkulon

Sejalan dengan VISI di atas, maka ada 3 (tiga) MISI Utama yang akan dijalankan, yaitu : 1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berkeadilan dan Profesionalisme 2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Baik secara Kualitas maupun Kuantitas 3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan

Dalam mengoptimalkan potensi yang telah dimiliki, mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang masih ada, memanfaatkan peluang, serta menghadapi tantangan, untuk mencapai Pusat Pelayanan Kesehatan yang Prima, Adil dan Profesional ditetapkan dalam tujuan operasional yaitu : Misi 1:

Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berkeadilan dan Profesionalisme yang bertujuan :

1) Menyelenggarakan Pelayanan Bedah, Penyakit Dalam, Kebidanan, Anak.

2) Meningkatkan Pelayanan Penunjang kesehatan (Farmasi, Laboratorium & Radiologi) 3) Memberikan Pelayanan Kesehatan rujukan bagi masyarakat dan keluarga miskin Misi 2:

Meningkatkan Sumber Daya Manusia Baik secara Kualitas maupun Kuantitas yang bertujuan :

1) Meningkatkan ketersediaan sumber daya spesialis (Spesialis Penyakit Dalam, Radiologi, Patologi Klinik) yang mendukung pelayanan

2) Meningkatkan Kompetensi SDM yang mendukung mutu dan kualitas pelayanan Misi 3:

Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan yang bertujuan :

1) Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana prasarana yang mendukung pelayanan kesehatan

2) Meningkatkan daya saing yang mendukung pendapatan RS

1.4 Gambaran Umum

Wilayah RSUD Jampangkulon terletak di sebelah Selatan Kota Sukabumi atau berdasarkan Geografis terletak antara 106°45 - 106°56 bujur timur dan 6°56 - 7°04 lintang selatan. Batas wilayah kerja RSUD Jampangkulon adalah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Kecamatan Waluran/Lengkong

 Sebelah Selatan : Kecamatan Cibitung

(6)

6

 Sebelah Barat : Kecamatan Cimanggu/Kalibunder

 Sebelah Timur : Kecamatan Surade

Keadaan tofografi RSUD Jampangkulon pada umumnya berbukit-bukit dengan kemiringan anatar 15° - 25° yang mempunyai ketinggian antara 300 – 500 meter dpl (di atas permukaan laut).

Wilayah RSUD Jampangkulon terletak 61 KM sebelah Selatan Kabupaten Sukabumi 188 Km arah barat daya Ibu kota propinsi Jawa Barat dan 203 Km arah Tenggara Ibu Kota Negara Republik Indonesia.

RSUD Jampangkulon secara administratif terletak di Kecamatan Jampangkulon Kabupaten Sukabumi . Adapun profil RSUD Jampangkulon adalah sebagai berikut :

1. Nama RSU : BLUD RSU JAMPANGKULON

2. Nomor Kode RSU : 3202051

3. Kelas RSU : C

4. Alamat/Telepon/Fax : Jl. Cibarusah No.01//(0266) 490009/(0266) 490987

5. Jumlah Tempat Tidur : 158 6. Luas Lahan/Tanah RSU : 91,780 m²

7. Luas Bangunan : 2216 m²

8. Pemilik/Pengelola : Pemerintah Provinsi Jawa Barat 9. Kabupaten/Kota/Provinsi : Sukabumi/ Sukabumi/ Jawa Barat

10. Kabupaten : Sukabumi

11. Pendapatan Asli daerah : Rp. 47.500.000.000.- 12. Jumlah Penduduk : 2.572.498 jiwa 13. Jumlah Sarana Kesehatan didaerah ini

a. Jumlah RSU di Kab/Kota (termasuk : 4 Rumah Sakit ini)

b. Jumlah Puskesmas : 12 c. Jumlah Puskesmas T/Perawatan : 1 d. Puskesmas Pembantu : 20

e. Rumah Bersalin : 10

f. Apotik : 15

g. Toko Obat : 16

h. RS Bersalin : -

i. Polindes (poliklinik Desa) : - j. Pos Kesehatan Desa (Poskestren) : -

(7)

7 14. Sepuluh penyakit utama (berdasarkan ICD IX) pasien rawat jalan di RSU

TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020

No Nama Penyakit Jml % Nama Penyakit Jml % Nama Penyakit Jml %

1 TB.Paru 5.882 38,54% TB Paru 4.930 33,13% TB Paru 3.674 29,54%

2 DM.Tipe II 2.955 19,36% NIIDM 2.706 18,19% NIIDM 2.344 18,85%

3 CHF 1.682 11,02% CHF 2.028 13,63% CHF 1.367 10,99%

4 Gastritis 1.133 7,42% GERD 1.395 9,38% Neuropathy 1.137 9,14%

5 GERD 853 5,59% Neuropathy 1.122 7,54% GERD 980 7,88%

6 Radiculopaty 636 4,17% STT 848 5,70% Pseudopakia 796 6,40%

7 OA 598 3,92% Pseudopakia 684 4,60% Stroke 768 6,18%

8 stoke 566 3,71% Stroke 662 4,45% Hypertensi 508 4,08%

9 STT 493 3,23% Epilepsi 313 2,10% Epilepsi 489 3,93%

10 Neuropaty 466 3,05% Hopertensi 191 1,28% Tumor Soff Tisue 374 3,01%

15.264 100.00 14.879 100.00 12.473 100.00

15. Sepuluh penyakit utama (berdasarkan ICD IX) pasien rawat inap RSU

TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020

No Nama Penyakit Jml % Nama Penyakit Jml % Nama Penyakit Jml %

1 Diare 848 19,76% Gastritis 679 16,57% Peneumonia 1.310 19,17%

2 TB.Paru 630 14,68% TB Paru 673 16,42% DM Tipe II 1.144 16,74%

3 Penumonia 557 12,98% Peneumonia 670 16,35% Anemia 1.007 14,73%

4 DM Tipe II 453 10,55% DM Tipe II 436 10,64% Gastritis 853 12,48%

5 Typoid 391 9,11% GEA & Diare 433 10,56% Stroke 743 10,87%

6 Gastritis 377 8,78% Anemis 376 9,17% CHF 635 9,29%

7 Dyspepsia 363 8,46% CHF 293 7,15% Tb. Paru 447 6,54%

8 CHF 300 6,99% Stroke 272 6,64% Thypod 323 4,73%

9 Catarac 228 5,31% Katarak 250 6,10% Stemi 221 3,23%

10 stoke 145 3,38% Dispesia 17 0,41% Peritonitis 152 2,22%

4.292 100.00 4.099 100.00 6.835 100.00

16. Pemanfaatan Rumah Sakit antara lain : (tiga tahun terakhir)

URAIAN TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020

ALOS 3 Hari 3 Hari 3 Hari

BOR 61% 66,73% 61%

BTO 78 Kali 98 Kali 81 Kali

TOI 2 Hari 1 Hari 2 Hari

GDR 22‰ 18‰ 20‰

NDR 12‰ 10‰ 13‰

Rata-rata Pasien Rawat

Inap Per Hari 29 Pasien 31 Pasien 34 Pasien

17. Dokter Spesialis

Rumah Dokter Spesialis : 4 Unit Rumah Direktur/Staf : 1 Unit Asrama Dokter/Perawat : 2 Unit

(8)

8 18. Mobil Dinas

Mobil Dinas : 13 Buah

Ambulance : 6 Buah

Roda dua (2) : 1 Buah

19. Sumber Air bersih

a. PAM : Ada

b. Sumur Bor : 10 Buah c. Lain-lain : 1 Mata air 20. Alat Penerangan

a. PLN : 555 KVA ( 555.000 Watt)

b. Genset : 2 Unit [42.5 KVA dan 250 KVA]

21. Cara Pembuangan Limbah

a. Incenerator : 1 Unit b. Water Treatment : 10 Saftytank

c. Lain-lain (sebutkan) : 1 Unit Bak Sampah Bakar

d. IPAL : 1 Unit

22. Keuangan (Lima tahun terakhir)

Tahun Target

PAD (000) Realisasi (000)

Anggaran Belanja Jumlah Total (000)

Cost Of Recovery Js. Layanan

(000)

APBD II (000)

APBD I (000)

APBN (000)

2016 35,000,000 38,003,243 40.378.729 12.913.530 5.000.000 63.851.262 54,47%

2017 36.000.000 39.000.000 36.000.000 45.202.461 83.922.462 42,90%

2018 37.500.000 42.190.044 42.190.044 126.091.055 172.091.014 26,15%

2019 41.000.000 45.051.331 45.051.331 157.230.424 202.281.573 22,27%

2020 47.175.000 54.261.567 54.261.567 191.033.828 245.295.395 22,12%

23. Ketenagaan I. Tenaga PNS

No. Kualifikasi Purna

Waktu Paruh

Waktu Jumlah I PNS

A Dokter Umum 4 - 4

Dokter Gigi 1 - 1

B Dokter Spesialis Dasar

- Dokter ahli penyakit dalam 1 - 1

- Dokter ahli kebidanan & kandungan 1 - 1

- Dokter ahli anak - - -

- Dokter Ahli bedah - - -

- Dokter Anestesi - - -

C - Dokter Ahli Mata - - -

TOTAL 7 0 7

D. Apoteker : 3 Orang

(9)

9 E. Tenaga Keperawatan : 34 Orang

F. Tenaga Non Keperawatan : 25 Orang G. Tenaga Non Kesehatan : 58 Orang Jumlah total seluruh tenga PNS : 126 Orang II. Non PNS /Tenaga Honorer :

No. Kualifikasi Purna

Waktu

Paruh

Waktu Jumlah II Non PNS

A Dokter Umum 16 - 16

Dokter Gigi - - -

B Dokter Spesialis Dasar - - -

- Dokter ahli penyakit dalam - 2 2

- Dokter ahli kebidanan & kandungan - 3 3

- Dokter ahli anak - 2 2

- Dokter Ahli bedah - 2 2

- Dokter Ahli Mata - 1 1

- Dokter Patologi Klinik - 1 1

- Dokter Ahli Radiologi - 1 1

TOTAL 16 12 28

C. Apoteker : 6 Orang

D. Tenaga Keperawatan : 151 Orang E. Tenaga Non Keperawatan : 94 Orang F. Tenaga Non Kesehatan : 219 Orang Jumlah total seluruh tenga Non PNS : 470 Orang

2. PELAYANAN

A. RAWAT JALAN 1. Jenis Pelayanan

a. Poliklinik Dewasa Ada Tidak

b. Poliklinik Anak Ada Tidak

c. Poliklinik KIA/KB Ada Tidak

d. Poliklinik Gigi Ada Tidak

2. Jenis pelayanan spesialis 4 dasar

a. Poli Klinik Bedah Ada Tidak

b. Poliklinik Penyakit Dalam Ada Tidak

c. Poliklinik Kesehatan Anak Ada Tidak

d. Poli Klinik Kebidanan Ada Tidak

(10)

10 3. Jenis Pelayanan Spesialais Lain

a. Poliklinik Mata Ada Tidak

b. Poliklinik THT Ada Tidak

c. Poliklinik Kulit Kelamin Ada Tidak

d. Poliklinik Syaraf Ada Tidak

e. Poliklinik Jantung Ada Tidak f. Poliklinik Gigi dan Mulut Ada Tidak

g. Poliklinik Jiwa Ada Tidak

h. Poliklinik Orthopedi Ada Tidak

i. Poliklinik Paru Ada Tidak

j. Poliklinik Bedah Syaraf Ada Tidak k. Lain-lain (PA, PK, HD) Ada Tidak

B. RAWAT INAP

1. Ruang Perawatan umum/Non operasi Ada Tidak

2. Ruang Perawatan Anak Ada Tidak

3. Ruang Perawatan Kebidanan Ada Tidak

4. Ruang Perawatan Pasien Operasi Ada Tidak

C. PELAYANAN RAWAT DARURAT

1. Pelayanan Resusitasi Ada Tidak

2. Pelayanan Penunjang Ada Tidak

D. JENIS ATAU TINDAKAN OPERASI

1. Emergency Ada Tidak

2. Semi Emergency Ada Tidak

3. Elektif Ada Tidak

4. Operasi Mikroskopis Ada Tidak

(11)

11 E. JENIS PERAWATAN INTENSIF YANG ADA

1. ICU Ada Tidak

2. CICU/ICCU Ada Tidak

F. JENIS PELAYANAN PERSALINAN/CURETAGE

1. Normal Ada Tidak

2. Resiko Tinggi Ada Tidak

G. JENIS PELAYANAN RADIOLOGI 1. Radiologi Diagnostik

a. Tanpa Kontras Ada Tidak

b. Dengan Kontras Ada Tidak

2. Radio therapi Ada Tidak

H. JENIS PELAYANAN ANASTHESI YANG DIBERIKAN

1. Umum Ada Tidak

2. Lokal Ada Tidak

a. Penanganan rasa nyeri Ada Tidak

b. Bantuan hidup sirkulasi Ada Tidak

c. Bantuan hidup jangka panjang Ada Tidak

I. JENIS PELAYANAN PATOLOGI KLINIK DAPAT DIBERIKAN 1. Hematologi, hemostatis, urinalisa, Cairan tubuh, tinja, kimia klinik

 Rutin/sederhana/terbatas Ada Tidak

 Lengkap Ada Tidak

2. Mikrobiologi dan Parasitologi

a. Langsung Ada Tidak

b. Biakan Ada Tidak

c. Serologi – Imunologi Ada Tidak

J. JENIS PELAYANAN PATOLOGI ANATOMI YANG DAPAT DIBERIKAN 1. Histopatologi

a. Terbatas Ada Tidak

(12)

12

b. Lengkap Ada Tidak

c. Histokimia Ada Tidak

d. Imunopatologi Ada Tidak

K. JENIS PELAYANAN FARMASI YANG DIBERIKAN

1. Meracik dan mendistribusikan obat Ada Tidak 2. Informasi dan melayani obat Ada Tidak 3. Pemeriksaan sederhana mutu obat Ada Tidak 4. Penelitian dan pengembangan Ada Tidak L. JENIS PELAYANAN GIZI YANG DAPAT DIBERIKAN

1. Pengadaan dan penyajian makanan Ada Tidak 2. Penyuluhan dan konsultasi gizi Ada Tidak

3. Pengolahan makanan Ada Tidak

4. Penelitian dan pengembangan Ada Tidak M. JENIS PELAYANAN REHABILITASI MEDIK

1. Fisioterapi Ada Tidak

2. Terapi okupasi Ada Tidak

3. Orthotik/social medik Ada Tidak

4. Psikoterapi Ada Tidak

5. Therapi wicara Ada Tidak

III. KETENAGAAN

A. JENIS DAN JUMLAH TENAGA DI INSTALASI RAWAT JALAN 1. Poliklinik umum

a. Dokter umum Jumlah dr. Umum = 2 - 4 orang

Jumlah dr. Umum = 5 - 7 orang Jumlah dr. Umum = > 7 orang

b. Dokter gigi Jumlah drg. = 1-2 orang

Jumlah drg > 2 orang

(13)

13 2. Dokter Spesialis 4 dasar yang ada

a. Spesialis bedah Part time

Full time b. Spesialis penyakit dalam Part time

Full time c. Spesialis Kebidanan Part time

Full time

d. Spesialis anak Part time

Full time 3. Dokter spesialis lain yang ada

a. Spesialis Mata Part time

Full time

b. Spesialis THT Part time

Full time c. Spesialis Kulit Kelamin Part time

Full time

d. Spesialis Syaraf Part time

Full time

e. Spesialis Jantung Part time

Full time f. Spesialis bedah Mulut Part time

Full time

g. Spesialis Jiwa Part time

Full time h. Spesialis Orthopedi Part time

Full time

i. Spesialis Paru Part time

Full time

(14)

14 j. Spesialis Bedah Syaraf Part time

Full time k. Spesialis Lain-lain Part time

Full time

B. PERBANDINGAN TEMPAT TIDUR DENGAN TENAGA KESEHATAN DI INSTALASI RAWAT INAP Jumlah TT : P. Tenaga Kesehatan = 2 : 1

Jumlah TT : P. Tenaga Kesehatan = 10:9 Jumlah TT : P. Tenaga Kesehatan = 1 : 1 Jumlah TT : P. Tenaga Kesehatan = 5 : 7 Jumlah TT : P. Tenaga Kesehatan = 2 : 3

C. JENIS TENAGA KESEHATAN YANG ADA DI INSTALASI RAWAT DARURAT Perawat

SMAK APRO Dokter

D. TENAGA KESEHATAN YANG MELAKUKAN TINDAKAN OPERASIONAL PPW

PRT KANES DRT

Dr. Anesthesi Dr. Spesialis Dr. Sub. Spesial E. TENAGA KESEHATAN YANG MELAKUKAN INTENSIF

PRT

Dokter Anesthesi/Jantung

(15)

15 F. TENAGA KESEHATAN YANG MELAKUKAN TINDAKAN PERSALINAN/ CURETAGE

BIDAN DRT

Dokter Ahli Kebidanan G. TENAGA KESEHATAN YANG MEMBERIKAN PELAYANAN RADIOLOGI

PRT APRO

Dokter Ahli Radiologi Ada Dokter Sub. Radiologi H. TENAGA KESEHATAN YANG MELAKUKAN ANASTHESI

Perawat

Akademi Anastesi Dokter Ahli Anastesi I. TENAGA KESEHATAN YANG MELAYANI PATOLOGI KLINIK

SMAK AAM DRT DPK

J. TENAGA KESEHATAN YANG MEMBERIKAN PELAYANAN FARMASI SAA

Apoteker K. TENAGA KESEHATAN YANG MEMBERIKAN PELAYANAN GIZI

Perawat Akademi Gizi Sarjana Gizi

L. TENAGA KESEHATAN YANG MEMBERIKAN PELAYANAN REHABILITASI MEDIS Perawat

Fisioterapi

(16)

16 IV. FISIK BANGUNAN

a. FISIK BANGUNAN RAWAT JALAN i. Bangunan Poliklinik Umum terdiri dari

Poliklinik Dewasa Poliklinik Laktasi Poliklinik Askes Poliklinik Gigi Poliklinik KIA/KB Poliklinik Anak ii. Bangunan Poliklinik Spesialis 4 Besar

Poliklinik Bedah

Poliklinik Penyakit Dalam Poliklinik Kesehatan Anak Poliklinik Kebidanan iii. Bangunan Poliklinik Spesialis Lain

Poliklinik Mata Poliklinik THT

Poliklinik Kulit Kelamin Poliklinik Syaraf Poliklinik Jantung

Poliklinik Spesialis Gigi dan Mulut Poliklinik Jiwa

Poliklinik Paru

Poliklinik Bedah Syaraf Poliklinik Gigi

b. FISIK BANGUNAN RAWAT INAP

Jumlah TT = 40-50 Jumlah TT =51-100 Jumlah TT =101-200

(17)

17 c. FISIK BANGUNAN RAWAT DARURAT

Ada Ruang Triage/Diagnostik Ada Ruang Resusitasi/tindakan Ada Ruang Observasi

d. FISIK BANGUNAN TINDAKAN OPERASI

Ada Loket

Ada Ruang persiapan Ada Ruang operasi darurat

Ada ruang operasi efektif/pemulihan Ada ruang sterilisasi instrumen

e. FISIK BANGUNAN RAWAT INTENSIF

Ada ICU Ada ICCU f. FISIK BANGUNAN PERSALINAN/CURETAGE

Ada Ruang Partus Normal Ada Ruang Curetage

Ada Ruang Partus Resiko Tinggi g. FISIK BANGUNAN RADIOLOGI

Ada Ruang Konsultasi Ada Ruang Radiografi Ada Ruang USG Ada Ruang Mamografi Ada Ruang Radiotherapi h. FISIK BANGUNAN ANASTESI

i. FISIK BANGUNAN PATOLOGI KLINIK

Ada Ruang Pendaftaran dan Penerimaan Spesimen

Ada Ruang Pengambilan Spesimen Ada Ruang Kerja

Ada Ruang Serba guna

(18)

18 j. FISIK BANGUNAN PATOLOGI ANATOMI

Ada Ruang Histologi dan Sitologi Ada Ruang Otopsi Klinik

Ada Ruang Pulasan Khusus Ada Ruang Imunologi k. FISIK BANGUNAN FARMASI

Ada Ruang Penerimaan Resep Ada Ruang Peracikan

Ada Ruang CSSD

Ada Ruang Informasi dan konsultasi Ada Ruang Pengujian Obat

l. FISIK BANGUNAN GIZI

Ada Ruang Terima dan persiapan bahan makanan

Ada Ruang masak

Ada Ruang peralatan dan cuci Ada gudang makanan kering

m. FISIK BANGUNAN REHABILITASI MEDIK

Ada Ruang Physiotherapi Ada Ruang terapi okupasi Ada Ruang psikotherapi Ada Ruang terapi wicara Ada Ruang gymnastik n. MASTER PLAN RUMAH SAKIT

Ada Tidak ada

Perlu diperbaiki/revisi 5% diperbaiki/revisi 10% diperbaiki/revisi V. PERALATAN

a. ALAT KESEHATAN DI INSTALASI RAWAT JALAN 1. Poliklinik Umum

Ada Peralatan Poliklinik Dewasa Ada Peralatan Anak

(19)

19 Ada Ruang operasi darurat

Ada poliklinik gigi

Ada ruang sterilisasi Instrumen 2. Bangunan Poliklinik Spesialis 4 Besar

Poliklinik Bedah

Poliklinik Penyakit Dalam Poliklinik Kesehatan Anak Poliklinik Kebidanan 3. Bangunan Poliklinik Spesialis Lain

Poliklinik Mata Poliklinik THT

Poliklinik Kulit Kelamin Poliklinik Syaraf Poliklinik Jantung

Poliklinik Spesialis Gigi dan Mulut Poliklinik Jiwa

Poliklinik Orthopedi Poliklinik Paru

Poliklinik Bedah Syaraf Ada Peralatan Lain b. ALAT KESEHATAN DI INSTALASI RAWAT INAP

Ada Peralatan perawatan Umum Ada Peralatan perawatan Spesialis c. ALAT KESEHATAN DI INSTALASI RAWAT DARURAT

Ada Peralatan untuk pemeriksaan Ada Peralatan untuk tindakan Ada Peralatan resusitasi

Ada Peralatan jangkauan dignostik

d. ALAT KESEHATAN DI INSTALASI TINDAKAN OPERASI

Alat-alat yang berada di ruang operasi adalah sebagian dari paket peralatan poliklinik e. ALAT KESEHATAN DI INSTALASI RAWAT INTENSIF

Ada Peralatan ICU Ada Peralatan ICU/ICCU

(20)

20 f. ALAT KESEHATAN DI INSTALASI PERSALINAN/CURETAGE

Ada Peralatan Partus Normal/curetage Ada Peralatan Forcep

Ada Peralatan vacum extraktor

g. ALAT KESEHATAN INSTALASI RADIOLOGI

Ada Peralatan rontgen 100-200 MA Ada Peralatan rontgen 500 MA Ada Peralatan CO.60/Linex h. ALAT KESEHATAN DI INSTALASI ANASTHESI

Ada Peralatan Anastesi umum Ada Peralatan penaganan rasa nyeri

Ada Peralatan bantuan hidup jangka panjang i. ALAT KESEHATAN DI INSTALASI PATOLOGI KLINIK

Ada Peralatan pemeriksaan sederhana Ada Peralatan pemeriksaan lengkap

Ada Peralatan pemeriksaan mikrobiologi langsung Ada Peralatan pemeriksaan mikrobiologi biakan Ada Peralatan pemeriksaan serologi imunologi

j. ALAT KESEHATAN DI INSTALASI PATOLOGI ANATOMI Ada Peralatan Histologi dan sitologi Ada Peralatan otopsi klinik

Ada Peralatan pulasan khusus immunologi

k. ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI Ada peralatan CSSD

Ada peralatan Ruang Pengujian Obat Ada peralatan Ruang Peracikan

(21)

21 l. ALAT KESEHATANDI INSTALASI GIZI

Ada peralatan masak Ada peralatan cuci

Ada peralatan gudang kering Ada peralatan penerimaan

Ada peralatan penyimpanan dingin

m. ALAT KESEHATAN DI INSTALASI REHABILITASI MEDIK Ada peralatan gymnastik Ada peralatan terapi wicara Ada peralatan terapi okupasi Ada peralatan Physiotherapi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian diperoleh gambaran tingkat kebugaran jasmani pasien rehabilitasi penyalahguna napza di Rumah Palma Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat sebanyak 1

BP2D Provinsi Jawa Barat merupakan Perangkat Daerah (PD) Provinsi Jawa Barat yang melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan dibidang penelitian dan pengembangan,

Dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, pasal 7 ayat 1 berbunyi “kewenangan daerah untuk

061/Kep.26.1/BPPT-2011 Tanggal 1 November 2011 Tentang Standar Pelayanan Pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat.. • Keputusan Kepala BPPT Provinsi Jawa Barat

Pejabat dan Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat yang melaksanakan tugas pokok dan

Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 yang selanjutnya disebut RPJP Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat untuk periode 20 (dua puluh)

Dalam rangka mendukung pemerintahan yang good governance maka Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa Barat membuat suatu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa