• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Volume 11, No. 02, Oktober 2021 ISSN :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Strategi Volume 11, No. 02, Oktober 2021 ISSN :"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

48

PENGARUH PENERAPAN ASPEK KEPERILAKUAN PADA ETIKA AKUNTAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA

Aris Munandar1) ,Riza Syahputera2)

Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Tridinanti Palembang 1) Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Tridinanti Palembang 2) Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang ; Telp.0711 -372164-360717,

E-mail : 2) [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh penerapan aspek keperilakuan pada etika akuntan terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pekerjaan umum Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini jumlah populasi yaitu sebanyak 300 orang dengan rincian 20 orang sebagai sampel uji coba dan 41 orang sebagai sampel penelitian. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Sampel Jenuh. persamaan regresi Ŷ= 10,145 + 0,564 X1 + 0,243 X2 + 0,244 X3 + e

Dari hasil penelitian ini terdapat Pengaruh aspek keperilakuan pada etika akuntan terhadap Kinerja karyawan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan. Dengan nilai sig F sebesar 0,000 < α (0,05).

Korelasi (R) variabel aspek keperilakuan pada etika akuntan terhadap Kinerja karyawan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan sebesar 0,826 artinya menunjukkan korelasi yang sangat kuat dan bersikap positif (searah). Nilai koefisien determinasinya (Adjusted Rsquare) yaitu sebesar 0,656 atau 65,6% artinya Variabel Kinerja dapat dijelaskan atau terdapat pengaruh dengan variabel aspek keperilakuan pada etika akuntan. Terdapat pengaruh aspek keperilakuan pada etika akuntan terhadap Kinerja pada Pekerjaan Umum dan Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan.

Ditunjukan nilai sig t sebesar 0,000 < α (0,05). Upaya untuk meningkatkan Kinerja dapat dilakukan dengan upaya meningkatkan Sikap, berpikir dan bersikap Positif, tertarik pada fakta dan implementasi dalam bekerja dan berani mengambil resiko dalam menyelesaikan pekerjaan, upaya meningkatkan Perilaku, seperti berperilaku dalam bekerja yang santun sebagai perwujudan tanggung jawab moral yang tinggi, upaya meningkatkan Disiplin Kerja, seperti memakai atribut lembaga dalam melaksanakan tugas, dan selalu berpakaian rapi dalam melaksanakan tugas.

Kata Kunci : Kinerja, aspek keperilakuan pada etika akuntan

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of the application of behavioral aspects on accountant ethics on employee performance at the Public Works Department of Highways, South Sumatra Province. This study has a population of 300 people with details of 20 people as the trial sample and 41 people as the research sample. Sampling in this study used the Saturated Sampling technique. regression equation = 10.145 + 0.564 X1 + 0.243 X2 + 0.244 X3 + e

From the results of this study, there is the influence of behavioral aspects on accountant ethics on employee performance at the Department of Public Works and Highways of South Sumatra Province. With a sig F value of 0.000 <

(0.05). The correlation (R) of the behavioral aspect of the accountant's ethics on the performance of employees at the Department of Public Works and Highways of South Sumatra Province is 0.826, which means that it shows a very strong correlation and has a positive (unidirectional) attitude. The value of the coefficient of determination (Adjusted Rsquare) is 0.656 or 65.6%, meaning that the Performance Variable can be explained or there is an influence on the behavioral aspect of the accountant's ethics. There is an influence of behavioral aspects on accountant ethics on performance in Public Works and Highways of South Sumatra Province. It is shown that the sig t value is 0.000 < (0.05). Efforts to improve performance can be done by improving attitudes, thinking and being positive, interested in facts and implementation in work and daring to take risks in completing work, efforts to improve behavior, such as behaving in a polite manner as a manifestation of high moral responsibility, efforts to improve Work Discipline, such as wearing institutional attributes in carrying out their duties, and always dress neatly in carrying out their duties.

Keywords: Performance, behavioral aspects of accountant ethics

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/kebijakan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang terutang dalam perencanaan strategis suatu organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok. Kinerja bisa diketahui hanya jika

(2)

49

individu atau kelompok tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang hendak dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolak ukurnya. Dalam rangka meningkatkan kinerja badan pemerintahan, maka banyak faktor yang perlu dipertimbangkan diantaranya adalah penerapan akuntansi keperilakuan kinerja karyawan.

Suatu organisasi dalam mencapai tujuan pasti selalu ditemukan masalah yang dihadapi seperti yang terjadi di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan dimana peneliti menemukan fenomena-fenomena yang dapat mempengaruhi atau menurunkan kinerja

karyawan, sebelum membahas fenomena peneliti akan menjelaskan sedikit mengenai Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

Sejak diberlakukan absensi menggunakan Finger Print yaitu pada bulan Febuari 2020 bukan membuat karyawannya menjadi rajin tetapi sebaliknya, sistem Finger Print membuat karyawannya menjadi malas mereka datang ke kantor hanya untuk melakukan Finger Print agar tunjangan yang mereka terima tidak terpotong, setelah itu mereka pulang. Berikut tabel 1.1 Rekap daftar hadir dari bulan Februari 2020 – Mei 2020:

Tabel 1. Rekap Daftar Hadir dari Bulan Februari 2020 – Maret 2021

No Bulan Jumlah Tanpa Pulang Izin Jumlah Pegawai Keterangan Cepat

1. Februari 300 16 12 14 258

2. Maret 300 19 10 16 255

3. April 300 7 7 12 274

4. Mei 300 0 0 0 300

5. Juni 300 0 0 0 300

6. Juli 300 0 0 0 300

7. Agustus 300 12 15 14 259

8. September 300 15 10 7 268

9. Oktober 300 11 9 10 270

10. November 300 8 11 12 269

11. Desember 300 8 7 11 274

12. Januari 300 6 5 7 282

13. Februari 300 5 7 5 283

14. Maret 300 4 7 5 284

Sumber : Data dari Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga

Berdasarkan tabel 1. bisa dilihat

bahwa tingkat karyawan yang tidak masuk tanpa keterangan per bulannya cukup tinggi,

yang artinya karyawan masik kurang peduli terhadap disiplin kerja yang diatur atau ditetapkan pemerintah. Pada bulan Februari

(3)

50

tingkat karyawan tanpa keterangan mencapai 16 orang, pulang cepat ada 12 orang, dan izin 14 orang. Pada bulan Maret tingkat karyawan tanpa keterangan mencapai 19 orang, pulang cepat ada 10 orang dan izin ada 16 orang.

Pada bulan Maret tingkat karyawan tanpa keterangan mencapai 7 orang, pulang cepat ada 7 orang dan izin ada 12 orang. Pada bulan Mei sampai bulan Juli semua dianggap hadir bukan karena karyawannya yang disiplin melainkan karena musibah Covid 19 membuat pemerintah memberikan kebijakan untuk tidak memotong tunjangan kinerja karyawan, maka dari itu semua karyawan dianggap hadir. Pada bulan Agustus tingkat karyawan tanpa keterangan mencapai 12 orang, pulang cepat ada 15 orang dan izin ada 14 orang.

Pada bulan September tingkat karyawan ganpa keterangan mencapai 15 orang, pulang cepat ada 10 orang dan izin ada 7 orang. Pada bulan Oktober tingkat karyawan tanpa keterangan mencapai 11 orang, pulang cepat ada 9 orang dan izin ada 10 orang. Pada bulan November tingkat karyawan tanpa keterangan mencapai 8 orang, pulang cepat ada 11 orang dan izin ada 12 orang. Pada bulan Desember tingkat karyawan tanpa keterangan mencapai 8 orang, pulang cepat ada 7 orang dan izin ada 11 orang. Pada bulan Januari tingkat karyawan tanpa keterangan mencapai 6 oarng, pulang cepat ada 5 orang dan izin ada 7 orang. Pada bulan Februari tingkat karyawan tanpa keterangan mencapai 5 orang, pulang cepat ada 7 orang dan izin ada 5 orang. Dan pada bulan Maret tingkat karyawan tanpa keterangan mencapai 4 orang, pulang cepat ada 7 orang dan izin ada 5 orang.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk menganalisa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan dengan hasil yang berbeda-beda. Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Cici Haprina (2020) didapatkan hasil bahwa akuntansi keperilakuan berpengaruh positif terhadap

kinerja perusahaan. Penelitian Eka Saputra (2019) didapatkan hasil bahwa tidak ada pengaruh penerapan akuntansi keperilakuan terhadap kinerja parusahaan. Penelitian lain yaitu Sutria Aulia Febriyanti (2019) didapatkan hasil bahwa ada pengaruh signifikan antara penerapan akuntansi keperilakuan terhadap kinerja perusahaan.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan akuntansi keperilakuan berpengaruh terhadap kinerja karyawan Bagian Keuangan pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan?

TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis

Penerapan Akuntansi Keperilakuan

Karyawan yang disiplin dan beretika dalam bekerja tidak akan memanipulasi laporan keuangan maupun melakukan kecurangan-kecurangan dalam pencatatan, sehingga karyawan tersebut dapat menghasilkan pencapaian kinerja yang baik.

Namun sebaliknya, jika karyawan tidak disiplin dan beretika dalam bekerja maka mereka akan mudah melakukan manipulasi dan kecurangan- kecurangan dalam pencatatan yang dapat menurunkan performa perusa- haan dan menimbulkan kerugian yang besar bagi perusahaan. Akuntansi keperilakuan berada dibalik peran akuntansi tradisional yang berarti mengumpul-kan, mengukur, mencatat dan melaporkan informasi keuangan. Sejalan dengan Lubis (2010:27) dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan juga dengan desain, konstruksi, serta penggunaan suatu sistem informasi akuntansi yang efisien.

(4)

51

Manfaat Akuntansi Keperilakuan

Pada awal perkembangannya, riset akuntansi keperilakuan menekankan pada aspek akuntansi manajemen, khususnya penganggaran (budgeting). Namun, cakupannya terus berkembang dan bergeser kea rah akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi, dan audit. Sebagai bidang riset yang sering memberikan kontribusi yang bermakna, riset akuntansi keperilakuan ini dapat membentuk kerangka dasar serta arah riset di mana yang akan datang. Tingginya volume riset terhadap akuntansi keperilakuan dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara periodik akan memberikan manfaat untuk beberapa tujuan.

Adapun tujuan manfaat akuntansi keperilakuan Menurut Lubis (2017) sebagai berikut:

1. Memberikan gambaran terkini (state of the art) terhadap minat khusus dalam bidang baru yang ingin diperkenalkan.

2. Membantu mengindetifikasi kesenjangan riset.

3. Meninjau dengan membandingkan dan menbedakan kegiatan riset berdasarkan subbidang akuntansi, seperti audit, akuntansi manajemen, dan perpajakan, sehingga para peneliti dapat

mempelajarinya melalui subbidang lain.

Masalah-Masalah Dalam Akuntansi Keperilakuan

Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas berhubungan dengan perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis, terutama yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Studi terhadap perilaku

akuntan atau perilaku non-akuntan telah banyak dipengaruhi oleh fungsi akuntansi dan laporan keuangan. Riset akuntansi keperilakuan meliputi masalah yang berhubungan dengan menurut Lubis (2017 : 23) :

1. Pengambilan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor

2. Pengaruh dari fungsi akunatnsi, seperti partsipasi dalam penyusunan anggaran, karakteristik sistem informasi, dan fungsi audit terhadap perilaku karyawan, manajer, investor, maupun wajib pajak.

3. Pengaruh hasil dari fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan penggunaan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Kinerja Karyawan

Kinerja adalah hasil dari suatu pekerjaan yang dilakukan selama saru periode tertentu yang dapat diukur melalui kualitas maupun kuaantitas yang dihasilkan.

Kinerja merupakan tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan dari suatu pekerjaan.

Kinerja karyawan adalah bagian dari individu yang harus melakukan pekerjaan dan juga bertindak sesuai dengan pekerjaan yang sudah diberikan kepadanya. Kinerja adalah tingkat keberhasilan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Menurut “Mangkunegara (2013:67) pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kapadanya. Menurut “Mathis dan Jackson, dalam Priansa (2014:269) menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan dalam mengemban pekerjaannya.

Sedangkan, menurut Priansa (2014:269) kinerja merupakan tingkat keberhasilan karyawan dalam menyelesaikan

(5)

52

pekerjaannya. Ukuran- ukuran dari kinerja seharusnya dapat memberikan bukti tentang hasil yang dikehendaki telah tercapai atau tidak dan sejauh mana pemegang pekerjaan telah mencapai hasil tersebut. Sehingga menjadi dasar untuk memberikan informasi umpan balik yang akan digunakan untuk memantau mereka sendiri.

Jadi menurut beberapa pendapat para ahli diatas, maka penulis dapat simpulkan bahwa kinerja karyawan merupakan hasil dari tingkat pencapaian tugas maupun tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan yang diukur melalui kualitas dan kuantitas dalam suatu jangka tertentu

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Berbagai identifikasi telah dianalisis oleh Maurice dalam Indrasari (2017:52) sebagai faktor penyebab kinerja seseorang yang merupakan sesuatu yang fundamental bagi proses pengawasan yang baik serta pembuatan keputusan yang lebih efektif dalam proses strategi perbaikan kinerja staf.

Dalam bagian ini akan diungkap tabel analisis yang diungkap oleh Maurice berkenaan dengan atribut penyebab kinerja menurun atau meningkat.

Tabel 2 Analisis Maurice tentang kinerja individu internal dan eksternal

Kinerja baik Kemampuan tinggi Kerja keras

Pekerjaan mudah Nasib baik

Bantuan dari rekan kerja Pimpinan yang baik Kinerja buruk Kemampuan rendah

Upaya terbatas

Pekerjaan sulit Nasib buruk

Rekan-rekan kerja tidakproduktif Pimpinan tidak simpatik

Sumber. Villere Maurica, F. dalam Indrasari (2017:53) Berdasarkan tabel tersebut dapat

dipahami bahwa persoalan kinerja adalah sesuatu yang merupakan variabel yang dapat dipengaruhi oleh faktor lain atau dengan kata lain sesuatu yang dapat dirubah dengan jalan tertentu. Tentu saja melalui proses yang tertuang dalam proses pengembangan individu maupun lingkungan dimana mereka bekerja.

B. Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Gambar 1. Kerangka Berpikir

C. Hipotesis Penelitian

Dengan berdasarkan latar belakang, masalah dan kerangka pemikiran maka didapatkan hipotesis sebagai berikut:

Diduga Akuntansi Keperilakuan

berpengaruh terhadap kinerja karyawan

(6)

53 bagian keuangan pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan.

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan yang beralamat di Jalan Ade Irma Nasution No. 10 Palembang

2. Waktu Penelitian

Waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian ini mulai dari April 2021 sampai Agustus 2021.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2018 : 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Dari pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 300 orang sampel

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2018 : 81) sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang memiliki populasi tersebut.

Dari populasi 300 karyawan maka didapatkan sampel 41 orang bagian keuangan.

3. Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2018 : 82) teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel dan populasi. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode

purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu yakni sumber data dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan, sehingga mempermudah peneliti menjelajahi objek yang sedang diteliti. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : Respoden terdiri dari Ksb atau karyawan bagian Keuangan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan.

Dalam pengukuran jawaban responden, pengisian kuesioner variabel akuntansi keperilakuan dan kinerja karyawan diukur dengan menggunakan skala likert.

Menurut Noor (2011:128) skala likert merupakan teknik mengukur sikap dimana subjek diminta untuk mengindikasikan tingkat kesetujuan atau ketidak setujuan terhadap masing-masing pernyataan. Berdasarkan skala likert adapun skor yang diberikan pada jawaban setiap responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3 Instrumen Skala Ordinal

Alternatif Jawaban Bobot

Nilai

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI Karakterisitk Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut ini tabel 4 yang menjelaskan mengenai responden berdasarkan jenis kelamin di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan :

Tabel 4 Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

(7)

54 Data

Responden Keterangan

Jumlah

Responden Persentase Jenis Kelamin

Laki-laki 23 56%

Perempuan 18 44%

Jumlah 41 100%

Sumber : Data diolah oleh penulis 2021 Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa responden laki-laki lebih dominan dalam pengisian kuesioner yaitu sebanyak 56% dibandingkan dengan responden perempuan 44%.

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berikut ini tabel 5 yang menjelaskan mengenai responden berdasarkan usia di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan :

Tabel 5 Komposisi Responden berdasarkan Usia

Data

Responden Keterangan

Jumlah

Responden Persentase

Usia

< 25 tahun 10 24%

26 – 30 tahun 10 24%

31 – 35 tahun 8 20%

> 36 tahun 13 32%

Jumlah 41 100%

Sumber : Data diolah oleh penulis 2021

Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berusia > 36 tahun sebanyak 32%, responden berusia 26 – 30 tahun sebanyak 24%, responden berusia < 25 tahun sebanyak 24%, serta sisanya sebanyak 20% berusia 31 – 35 tahun.

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berikut ini tabel 6 yang menjelaskan mengenai responden berdasarkan pendidikan terakhir di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan

Tabel 6 Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Data

Responden Keterangan

Jumlah

Responden Persentase

Pendidikan Terakhir

SMK derajat 5 12%

Diploma (D1/D2/D3)

15 37%

Sarjana (S1/S2/S3) 21 51%

Jumlah 41 100%

Sumber : Data diolah oleh penulis 2021 Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden sarjana (S1/S2/S3) sebanyak 51%, responden diploma (D1/D2/D3) sebanyak 37%, serta sisanya responden SMK derajat sebanyak 12%.

(8)

55

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Berikut ini tabel 7 yang menjelaskan mengenai responden berdasarkan masa kerja

di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan :

Tabel 7 Komposisi Responden Berdasarkan Masa Kerja

Data

Responden Keterangan

Jumlah

Responden Persentase

Masa Kerja

< 1 tahun 12 29%

2 – 4 tahun 8 20%

5 – 7 tahun 11 27%

> 7 tahun 10 24%

Jumlah 41 100%

Sumber : Data diolah oleh penulis 2021 Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden < 1 tahun sebanyak 29%, responden 2 – 4 tahun sebanyak 20%, responden 5 – 7 tahun sebanyak 27%, serta sisanya responden > 7 tahun sebanyak 24%.

Uji Normalitas

Hasil analisis linier dengan grafik normal P-P plot yang diperoleh sudah menunjukkan adanya pola grafik yang normal yaitu adanya sebaran titik yang tidak berada jauh dari garis diagonal. Hasil pengujian pada gambar berikut ini :

Gambar 2. grafik normal P-P plot

Hasil Uji t ( uji Parsial )

Uji t dolakukan untuk mengetahui apakah secara individu ( Parsial ) variabel independen (X), secara parsial mempengaruhi variabel dependen (Y) secara signifikan atau tidak.

Hasil output dari SPSS adalah sebagai berikut :

Tabel 11 Uji Parsial

Model Standardize

d

Coefficients

t Sig.

Beta

1 (Const

ant) .535

3.849 .000 Akunta

nsiKepr ilakuan

3.958 .000

1. Menentukan Hipotesis

Ho = Akuntansi Keperilakuan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan

Ha = Akuntansi Keperilakuan tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan

2. Menentukan tingkat signifikansi.

Tingkat signifikasi menggunakan ɑ = 5%

3. Menentukan t-hitung, berdasarkan tabel diperoleh t-hitung Akuntansi Keperilakuan 3,958

4. Kriteria pengujian :

Terima Ho, jika signifikan > 0,05 Tolak Ha, jika signifikan < 0,05

(9)

56

Hasil dari uji t untuk variabel Penerapan Akuntansi Keperilakuan menunjukkan signifikan (0,000 < 0,05) maka Ho tolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh Penerapan Akuntansi Keperilakuan Terhadap Kinerja Karyawan.

Pengaruh Penerapan Akuntansi Keperilakuan Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Keuangan Pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan

Berdasarkan hasil penelitian ini yang telah diuraikan secara statistic dengan menggunakan program SPSS versi 21 dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 13. Hasil Uji t (Uji Parsial)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 14.713 3.822

.535

3.849 .000

AkuntansiKeprilakuan .396 .100 3.958 .000

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa Penerapan Akuntansi Keperilakuan (X) berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y) dengan arah pengaruh yang positif yang artinya apabila Penerapan Akuntansi Keperilakuan meningkat maka Kinerja Karyawan juga akan meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dari tingkat sig 0,000 < 0,05. Yang artinya variabel independen (Penerapan Akuntansi Keperilakuan) adalah berpengaruh terhadap variabel dependen (Kinerja Karyawan). Dari uji koefisien Determinasi di dapat nilai R square 0,287 yang artinya Penerapan Akuntansi Keperilakuan Berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan sebesar 28,7% dan sisanya 71,3% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti.

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Cici Haprani (2020) didapatkan hasil bahwa Akuntansi Keperilakuan berpengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan. Penelitian ini juga senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Sutria Aulia Febriyanti (2019) didapatkan hasil bahwa ada pengaruh signifikan antara Penerapan Akuntansi Keperilakuan terhadap Kinerja Perusahaan. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Eka Saputra (2019) didapatkan hasil bahwa tidak ada pengaruh Penerapan Akuntansi Keperilakuan terhadap Kinerja Perusahaan. Hal tersebut didasarkan pada

unsur – unsur Penerapan Akuntansi Keperilakuan dan Kinerja Karyawan yang telah ditetapkan. Penerapan Akuntansi Keperilakuan terhadap Kinerja Karyawan sangat efektif, hal ini terlihat dari upaya – upaya yang dilakukan oleh karyawan sudah berjalan sesuai dengan prosedur yang ada.

Sehingga dapat dikatakan karyawan telah maksimal dan mendukung Penerapan Akuntansi Keperilakuan yang efektif dan efisien. Apabila dilihat dari kuesioner dan diberikan ternyata mendukung teori bahwa Penerapan Akuntansi Keperilakuan sudah dijalankan sesuai SAP, dapat dilihat dari tujuan organisasi, prosedur kerja, fungsi penganggaran, fungsi perencanaan, penyusunan laporan keuangan dan laporan pertanggung jawaban yang sudah menerapkan SAP.

Apabila dilihat dari segi Kinerja Karyawan yang sudah menerapkan Akuntansi Keperilakuan didapat hasil seperti karyawan mampu menyelesaikan tugas sesuai yang diberikan atasan dan waktu yang ditentukan, masuk dan pulang kerja sesuai jam kerja, tidak menunda waktu dalam menyelesaikan tugas kerja, tidak meninggalkan pekerjaan, menyelesaikan tugasnya tanpa diperintah, dapat bekerja sama dengan rekan kerja dalam satu bagian kerja dan mampu bersaing baik antar karyawan.

(10)

57

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa Penerapan Akuntansi Keperilakuan Berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.

Arah pengaruhnya positif, yang artinya apabila Penerapan Akuntansi Keperilakuan ditingkatkan maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan. Pengaruh Penerapan Akuntansi Keperilakuan sebesar 28,7% dan sisanya 71,3% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti.

B. Saran

Saran yang diharapkan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kinerja karyawan pada antara lain : Penerapan akuntansi keperilakuan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, oleh karena itu sebaiknya Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan mempertahankan dan meningkatkan penerapan akuntansi keperilakuan sehingga dapat lebih meningkatkan kinerja karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

Arfan Ikhsan Lubis, 2010. Akuntansi Keperilakuan Edisi 2. Penerbit Salemba Empat : Jakarta.

Cici Haprina, 2020. Pengaruh Penerapan Akuntansi Keperilakuan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Cv. Boga Utama Amanda Brownies Cabang Palembang.

Dr. Meithiana Indrasari, ST.,M.M 2017.

Kinerja Karyawan, Penerbit Indomedia Pustaka : Sidoarjo.

Dr. I Wayan Suartana, S.E., AK,.M.Si. 2010.

Aspek-Aspek Dalam Akuntansi Keperilakuan, Penerbit Andi : Yogyakarta.

Eka Saputra, 2019. Pengaruh Penerapan Akuntansi Keperilakuan Terhadap

Kinerja Perusahaan PT. Sejahtera Intercon Palembang.

Imam Ghozali, 2011. Aplikasi Analisis Multivature Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro Yogyakarta.

Sutria Aulia Febriyanti, 2019. Pengaruh Penerapan Akuntansi Keperilakuan Terhadap Kinerja Perusahaan PT.

Pelabuhan II (Persero) Cabang Palembang.

Simamora, 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nur Oktarina, 2019. Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor DPRU Musi Banyuasin.

Noor, J, 2011. Metodologi Penelitian, Kenoana Prenada Media Group : Jakarta.

Priansah, JD, 2014. Perencanaan Dan Pengembangan SDM. Penerbit Alfabeta : Bandung.

Rio, 2018. Pengaruh Disiplin Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Shukaku Indonesia Cabang Palembang

S.P Hasibuan, Melayu, 2013. Manajemen

Sumber Daya Manusia. PT Bumi

Aksara : Jakarta.

Simamora, 2014. Manajemen Sumber

Daya Manusia : Yogyakarta STIE

YKPN. Sugiyono, 2018. Metode

Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Alfabeta : Bandung.

https://bpkad.kotawaringinbaratkab.go.id /page/kepala-bidang-anggaran

https://kominfo.wajokab.go.id/tupoksi- 661-sub-bagian-perencanaan-dan- pelaporan

https://setjen.pu.go.id/birokeuangan/ind

ex.php/profil/tugas-fungsi/24-profile

https://dinasbpkad.asahankab.go.id/index

.php/pages/tupoksi-dinas

Referensi

Dokumen terkait

# Dengan menggunakan Area $isnis dalam mengendalikan, Anda dapat membuat laporan %ntung dan Rugi, 9era+a, dll. %ntuk area bisnis. =leh karena itu digunakan untuk

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dan menyusun

Korosi  tipe  ini  terjadi  karena  terlarutnya  logam  pemadu  yang  bersifat  lebih  anodik  dari  suatu  paduan.  Misalnya  seng  akan  terlarut  dari 

Secara lebih tegas pula, diatur pada pasal 52 yang menyatakan ormas yang didirikan warga asing dilarang melakukan kegiatan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan

Menjelaskan tentang siklus dan tahapan tiap siklus serta Indikator keberhasilan tindakan yang akan dicapai. 1) Perencanaan: merupakan kegiatan merancang secara rinci

Pemasangan jalur pipa bawah tanah dengan aliran bertekanan mempunyai sambungan atau hubungan dengan dengan jalur pipa di atas tanah untuk aliran yang sama. Sehingga dalam perencanaan

Demikian juga seorang tidak wajib zakat kalau semua uang yang ada di dompet atau ditabungan adalah pinjaman dari orang lain yang harus segera dikembalikan.. Karena, seperti

Jenis penelitian ini adalah ekspe- rimental study dengan teknik penelitian pre and post-test design untuk menge- tahui gambaran hasil Nasal Inspiratory Peak