• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA TAHUN 2016"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KEPEMUDAAN DAN

OLAHRAGA TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke Hadirat Allah SWT atas terselesaikannya Dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kepemudaan dan Olahraga (DISPORA) Kabupaten Bandung Tahun 2016.

Dokumen LKIP 2016 Dinas Kepemudaan dan Olahraga (DISPORA) ini merupakan dokumen yang memuat pertanggung jawaban lembaga dalam pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan selama 1 (satu) tahun dengan mengacu pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2016 dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Tahun 2016.

Dokumen LKIP Tahun 2016 ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan program/kegiatan, penggunaan anggaran di tahun-tahun selanjutnya, dan tolok ukur taget pencapaian kinerja di Dinas Kepemudaan dan Olahraga (DISPORA) serta dapat lebih mensinergikan kegiatan di setiap bidang di Dinas Kepemudaan dan Olahraga (DISPORA) dan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung demi tercapainya pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bandung.

Demikian untuk menjadi perhatian dan semoga Dokumen LKIP 2016 ini dapat dipergunakan sebagamana mestinya.

Soreang, 2017

Kepala Dinas Kepemudaan Dan Olahraga Kabupaten Bandung

Drs. H. AKHMAD DJOHARA, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19650924 198702 1 002

(3)

KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

Penjelasan umum organisasi dengan penekanan pada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama yang sedang dihadapi organisasi.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.

Analisis capaian kinerja :

1. membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2. membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3. membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

4. membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);

5. analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;

6. analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

7. analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

B. Realisasi Anggaran

Realisasi Anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

BAB IV PENUTUP

Simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Perjanjian Kinerja 2016;

2. Rencana Aksi Tahun 2016 3. Lain-lain yang dianggap perlu.

(4)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan dokumen yang memuat pertanggungjawaban lembaga dalam pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan selama 1 (satu) tahun. Disamping Laporan Tahunan yang secara rutin disusun pada akhir tahun anggaran, sesuai Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka perlu disusun evaluasi kinerja masing-masing instansi pemerintah dalam pencapaian kegiatan pada setiap tahunnya, atau yang disebut Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP).

Adapun Dasar Hukum Penyusunan LKIP Dinas Kepemudaan dan Olahraga (DISPORA) Kabupaten Bandung Tahun 2015:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 Tentang Tata cara Pertanggung jawaban Kepala Daerah.

2. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

3. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara ( LAN ) Nomor 259/IX/6/8/2005 Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

4. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2001 Tentang Pokok-pokok Pengelolaan dan Pertanggung jawaban Keuangan Daerah.

5. Peraturan Bupati Nomor 9 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.

6. Peraturan Bupati Nomor 20 tahun 2013 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.

7. Peraturan Bupati Bandung Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah (Berita Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2016 Nomor 62);

8. Peraturan Bupati Bandung Nomor 89 Tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi, Dan Tata Kerja Dinas Kepemudaan Dan Olah Raga

9. Peraturan Bupati Bandung Nomor 108 Tahun 2016 tentang Tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung

Dalam proses pencapaian tujuan, secara umum Dinas Kepemudaan dan Olahraga (DISPORA) Kabupaten Bandung menetapkan 8 (Delapan) program dan 44 (Empat puluh empat) kegiatan yang menunjang pencapaian visi dan misi DISPORA Kabupaten Bandung.

(5)

Secara keseluruhan dapat diinformasikan bahwa pencapaian hasil Kinerja Dinas Kepemudaan dan Olahraga selama tahun 2016 telah berusaha memenuhi indikator kinerja utama, yang pengukurannya telah melihat sasaran, indikator, target yang ditetapkan, realisasi dan pencapaian target. Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bandung akan selalu meningkatkan kualitas kerja Sumber Daya Aparatur sehingga dapat meningkatkan Kinerja Dinas Kepemudaan dan Olahraga dalam pelayanan pengolahan Kepemudaan dan Olahraga (DISPORA) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung.

Tahun Anggaran 2016 Dinas Kepemudaan dan Olahraga dengan Jumlah total Anggaran sebesar Rp. 131.936.425..025,- terealisasi sebesar Rp. 125.801.009.059,- (96,07%).

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum

Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab, dipandang perlu adanya pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah untuk mengetahui kemampuan dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.

Sehubungan dengan hal tersebut untuk melaksanakan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah perlu dikembangkan sistem pelaporan akuntabilitas kinerja yang mencakup indikator, metode, mekanisme dan tata cara peLaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Perwujudan kewajiban instasi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertangungjawaban secara periodik.

Berkenaan dengan upaya penguatan akuntabilitas sebagaimana diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Nomor 15 Tahun 2009 tanggal 15 Desember 2009 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2009. Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bandung sebagai pelaksana urusan pemerintahan berkewajiban menyampaikan laporan berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan dan program selama kurun waktu 2016.

Laporan Kinerja Intansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kepemudaan dan Olahraga (DISPORA) Kabupaten Bandung tahun 2016 ini adalah sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan Dinas.

Tujuannya sebagai pedoman dan acuan agar dalam mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi dapat dinilai secara objektif. Sasarannya jelas dan terarah, berwawasan masa depan sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan seluruh stake holders dapat berjalan dengan baik, transparan dan akuntabel serta untuk mengetahui keberhasilan pencapaian Kinerja Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bandung pada tahun anggaran 2016.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2008, tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 89) dan Peraturan Daerah Kabupate Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2016 Nomor 12 );

(7)

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, berdasarkan Struktur Organisasi DISPORA Kabupaten Bandung Tahun 2016 didukung dengan jumlah pegawai sebanyak 43 orang.

Berangkat dari Rencana Strategis (Renstra) DISPORA Kabupaten Bandung Tahun 2016 - 2021 yang penyusunannya berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016 - 2021 serta Rencana Kerja (Renja) DISPORA Kabupaten Bandung tahun 2016 yang penyusunannya berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung tahun 2016, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Revisi Atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Penyusunan LKIP Tahun 2016 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan.

Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran Renstra, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator kinerja, dengan demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi DISPORA Kabupaten Bandung yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan instansi pemerintah oleh Kepala DISPORA kepada Bupati Bandung ini telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku selanjutnya realisasi yang dilaporkan dalam LKIP ini merupakan hasil pencapaian sasaran pada tahun 2016.

Pelaksanaan penyusunan LKIP DISPORA Kabupaten Bandung Tahun 2016 dengan memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi pelaksanaan LKIP, yaitu :

1. TAP MPR No.XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan UU No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

(8)

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi Dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

7. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2007 Tentang Pokok- Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan OrganisasiDinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bandung;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Penetapan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2016 Nomor 12);

(9)

16. Peraturan Bupati Bandung Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah (Berita Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2016 Nomor 62).

17. Peraturan Bupati Bandung Nomor 89 Tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi, Dan Tata Kerja Dinas Kepemudaan Dan Olah Raga

18. Peraturan Bupati Bandung Nomor 108 Tahun 2016 tentang Tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung

1.2 Tugas pokok dan fungsi

Tugas Pokok Dinas Pemuda Olahraga Kabupaten Bandung sebagaimana Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung No. 20 Tahun 2007 tentang pembentukan organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung adalah merumuskan kebijakan teknis yang bertanggung jawab dalam hal kajian :

1. Kepemudaan meliputi pembinaan, pendidikan dan pelatihan serta fasilitasi organisasi kepemudaan

2. Olahraga meliputi pembinaan pengembangan dan pembangunan, peningkatan sarana dan prasarana olahraga serta peningkatan sumber daya olahraga

3. Pengembangan sistem informasi dan keolahragaan meliputi sarana dan prasaran olahraga,pengembangan sistem informasi serta kerjasama keolahragaan

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung dan Peraturan Bupati Bandung No.47 Tahun 2016 Tentang KebijakanTransisi Dalam Rangka Penataan Perangkat Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No.12 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan PD Kabupaten Bandung, maka tugas pokok unsur-unsurDinas Kepemudaan dan Olahraga adalah sebagai berikut :

a. Tugas Pokok

Dinas Dinas Kepemudaan dan Olahraga mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang peningkatan dan pengembangan kepemudaan, keolahragaan dan pelayanan kepariwisataan yang meliputi kepemudaan, keolahragaan, penyusunan sistem informasi dan kerjasama keolahragaan serta pelayanan kepariwisataan.

(10)

b. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok tersbut Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bandung berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 5 Tahun 2008 tentan g Rincian Tugas Fungsi dan Tatakerja Dinas Daerah kabupaten Bandung mempunyai fungsi :

- Memuat penjelasan umun tentang dasar hukum pembentukanDinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bandung, Struktur Organisasi DISPORA serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah Kapala dinas. Uraian tentang struktur organisasi DISPORA di tujukan untuk menunjukan organisasi, jumlah personil dan tata laksana DISPORA kabupaten Bandung.

- Memuat tentang macam yang dimiliki DISPORA yang mencakup sumber daya manusia,asst/modal dan unit usaha

- Memuat tingkat capaian kinerja DISPORA berdasarkan sasaran/target DISPORA periode sebelumnya.

1.3 SUSUNAN ORGANISASI

Susunan Organisasi Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bandung terdirii dari :

Sumber : Peraturan Bupati Bandung Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah

(11)

1.4 SUMBER DAYA MANUSIA

Pada Tahun 2016 Pegawai Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bandung berjumlah 123 orang, terdiri dari : 43 orang pegawai Negeri sipil, dan 80 orang Tenaga Harian Lepas (THL) di bagian Tenaga Supervisor, keamanan, Petugas kebersihan dan MEP (Mekanical Elektronik Plumbling). Khusus untuk Peningkatan Pelayanan Stadion Olahraga (SOR) Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung.

Jumlah pegawai DISPORA Kabupaten Bandung berdasarkan Tingkat Pendidikan pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1.

Jumlah Pegawai DISPORA Kabupaten Bandung Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tahun 2016

No Pendidikan Status Kepegawaian

Jumlah

PNS CPNS PHL

1 SD 0 0 0 0

2 SMP 2 0 0 2

3 SMA 16 0 80 96

4 5

D3 D1

2 1

0 0

0 0

2 1

6 S1 14 0 0 14

7 S2 8 0 0 8

Jumlah 43 0 80 123

Dilihat dari tabel berdasarkan tingkat pendidikan tersebut di atas, Pegawai DISPORA Kabupaten Bandung sangat menunjang di dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya di dalam menentukan tugas-tugas kebencanaan dan mensinergikan program/kegiatan antar Satuan Kerja Perangkat Daerah, dengan tingkat pendidikan sebagaimana di atas.

Jumlah Pegawai DISPORA Kabupaten berdasarkan pangkat/golongan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

(12)

Tabel 1.2.

Pegawai DISPORA Kabupaten Bandung Berdasarkan Tingkat Golongan

Tahun 2016 No Golongan

Status Kepegawaian

Jumlah %

PNS CPNS

1 Gol I 2 0 2

2 Gol II 16 0 16

3 Gol III 20 0 20

4 Gol IV 5 0 5

Dilihat dari tabel berdasarkan tingkat pendidikan tersebut di atas, Pegawai DISPORA Kabupaten Bandung sangat menunjang di dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya di dalam menentukan tugas-tugas kebencanaan dan mensinergikan program/kegiatan antar Satuan Kerja Perangkat Daerah, dengan tingkat pendidikan sebagaimana di atas.

Di samping pendidikan formal, pegawai DISPORA juga telah mengikuti

pendidikan dan latihan struktural, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.3.

Data Pegawai Negeri Sipil DISPORA Kabupaten Bandung yang Telah Mengikuti Pendidikan dan Latihan Struktural

Tahun 2016

No Tingkat Golongan Jumlah

1 Adum/DiklatpimIV/Spada 13 Orang

2 Adumla/Spala 0 Orang

3 Spama/Diklatpim III/Spadya 3 Orang

4 Diklatpim II/Spamen 1 Orang

Jumlah 17 Orang

Pegawai DISPORA Kabupaten Bandung yang telah memperoleh jabatan berdasarkan esselonering dapat dilihat pada tabel berikut:

(13)

Tabel 1.4.

Data Pegawai DISPORA berdasarkan Esselon Tahun 2016

No Tingkat Esselon Jumlah

1 II a 0

2 II b 1

3 III a 1

4 III b 2

5 IV a 12

Jumlah 16

1.5. Isu-isu Strategis Dinas Kepemudaan dan Olahraga

Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bandung memiliki isu-isu Strategis diantaranya ;

Bidang Kepemudaan

Komposisi jumlah penduduk Kabupaten Bandung yang masuk dalam kategori Pemuda (usia 16 – 30 Tahun) menurut Undang-Undang Nomor : 40 Tahun 2009 berjumlah kurang lebih 30 %. Dalam kurun waktu sampai tahun 2016 pembinaaan kepemudaan baru mencapai 5 %, hal tersebut dikarenakan Jumlah kategori pemuda yang cukup banyak dan tersebar di 31 Kecamatan. Pembinaan dan pelayanan kepemudaan memerlukan sumber daya manusia yang cukup dan berkualitas. Disisi lain faktor ketersediaan anggaran juga belum cukup dalam menjangkau ke pembinaan ke daerah-daerah.

Sehubungan dengan amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan dan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pembangunan Kepemudaan bahwa pemerintah mempunyai kewajiban untuk menfasilitasi berbagai kegiatan Kepemudaan, salah satunya yaitu menyediakan prasarana dalam mendukung berbagai aktivitas kepemudaan di Kabupaten Bandung.

Berdasarkan hasil survey pendataan gedung atau tempat untuk menjalankan roda organisasi kepemudaan masih kurang memadai jumlahnya. Gedung yang tersedia hanya 1 buah sedangkan organisasi kepemudaan di Kabupaten Bandung berjumlah 120, yang terdiri dari Pengurus Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) sebanyak 59 buah dan Perwakilan Kecamatan KNPI sebanyak 31 buah. Sehingga ketersediaan gedung kepemudaan harus menjadi prioritas utama.

Sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan dan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pembangunan Kepemudaan bahwa pembangunan kepemudaan bertujuan untuk mewujudkan pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

(14)

Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sejalan dengan Visi Kabupaten Bandung “ Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing melalu Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, berlandaskan Religius, kultural dan Berwawasan Lingkungan. Kepemudaan ini diharapkan sebagai titik acuan dalam rangka menyusun pembangunan dan pemberdayaan kepemudaan di Kabupaten Bandung. Sejalan dengan peraturan tentang kepemudaan dan misi Kabupaten Bandung, perlu adanya pola pembinaan yang baik dan terarah, baik itu oleh Pemerintah, Masyarakat dan peran serta Swasta.

Bidang Olahraga

Perhelatan even olahraga Nasional yang dilaksanakan di Kabupaten Bandung menjadi isue yang sangat strategis, dimana Kabupaten Bandung harus dapat menyukseskan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Tahun 2016 dari tanggal 17 September 2016 sampai dengan 29 September 2016, berbagai venue sebagai tempat pertandingan dan perlombaan harus sudah siap untuk dipakai pada even tersebut. Hal tersebut menuntut kerja keras dan kerja bareng dari berbagai stake holder guna menyukseskan PON XIX.

Guna meningkatkan prestasi olahraga, peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan pemasalah olahraga, perlu adanya penataan Induk Orgnasasi Keolahragaan. Peranan Induk Organisasi Keolahragaan ini mempunyai kedudukan yang strategis sebagai ujung tombak pemerintah dalam membantu melakukan pola- pola pembinaan utuk mencapai olahraga. Pembenahan dilakukan dengan restrukturisasi organisasi, baik untuk organisasi olahraga prestasi (KONI), olahraga masyarakat (FORMI) dan olahraga pendidikan/pelajar (BAPOPSI). Hal tersebut berdasarkan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, Pasal 40 bahwa Pengurus Komite Olahraga Nasional, Komite Olahraga Provinsi, dan Komite Olahraga Kabupaten/Kota bersifat Mandiri dan tidak terikat dengan kegiatan Jabatan Struktural dan Jabatan Publik.

Dimana Jabatan Struktural dalam ketentuan ini adalah Jabatan Eselon Pengawai Negeri Sipil yang memimpin satuan pemerintahan dilingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota / Provinsi dan jabatan publik dalam ketentuan ini adalah anggota

(15)

DPRD dilingkungan Pemerint Kabupaten/Kota/Provinsi tidak boleh untuk diagkat menjadi Pengurus KONI.

Kemudahan akses informasi tentang pentingnya berolahraga dalam menunjang kesehatan dan kebugaran berdampak pada meningkatnya minat masyarakat untuk berolahraga. Perkembangan yang semakin baik tentang olahraga harus ditunjang dengan ketersediaan fasilitas olahraga.. Sementara ini prasarana yang ada di Kabupaten Bandung masih terpusat di SOR si Jalak Harupat, untuk itu pemerintah daerah dan pihak swasta untuk dapat bersinergis dalam membangun fasilitas-fasilitas olahraga bagi masyarakat diberbagai daerah.

(16)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENSTRA DISPORA 2016-2021

Perencanaan strategis yang jelas dan strategis Instansi Pemerintah lebih dapat menjelaskan Visi dan Misinya potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan Akuntabilitas kinerjanya.Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurunwaktu 1 (satu) tahun s/d 5 (lima) Tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungakan potenesi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.

Dokumen Perencanaan Daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 108 tahun 2000 tentang Tatacara Pertanggungjawaban Kepala Daerah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang selanjutnya disebut Rencana Strategis (RENSTRA) yang merupakan rencana 5 (Lima) Tahunan.

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Oleh karena demikian, pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.

Rencana Strategis DISPORA Kabupaten Bandung tahun 2016–2021 merupakan Dokumen Perencanaan Strategis yang disusun dan dirumuskan dalam setiap lima tahun (Perencanaan Jangka Menengah) SKPD yang menggambarkan Tujuan, Sasaran, Indikator, Program dan Kegiatan pada yang akan dilakukan DISPORA dari tahun 2016-2021. Renstra dalam bentuk Strategi Kebijakan dan Rencana yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap dan sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan.

Dinas Dinas Kepemudaan dan Olahraga sebagai salah satu lembaga Organisasi Perangkat Daerah dari Pemerintah Kabupaten Bandung, dalam menetapkan Visinya harus mengacu kepada Visi Kabupaten Bandung yang maju, mandiri dan mampu bersaing, Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Religius, Kultural, Berwawasan Lingkungan tersebut, maka dirumuskan 9

(17)

(sembilan) Misi Kabupaten Bandung dalam rangka pencapaian Visi Kabupaten Bandung 2016 – 2021 sebagai berikut :

“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”

Dalam mewujudkan visi tersebut, serta mendorong upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di seluruh unsur organisasi, maka dirumuskan Misi DISPORA Kabupaten Bandung yang di dalamnya mengandung tujuan organisasi serta sasaran yang ingin dicapai. Selain sebagai penjabaran dari visi, rumusan visi tersebut juga menggambarkan tugas pokok dan fungsi DISPORA

Adapun maknanya adalah sebagai berikut : Visi Kabupaten Bandung 2016-2021:

“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”

Misi Tujuan Sasaran

Misi Pertama:

“Meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan”

Meningkatkan

ketersediaan layanan pendidikan berkualitas dan partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan

Meningkatnya kompetensi penduduk melalui penguasaan budaya lokal, olah raga, dan pendidikan non formal

B. INDIKATOR KERJA UTAMA 2016

Indikator Kerja Utama pada Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bandung Tahun 2016 mencakup 2 sasaran strategis dan 6 Indikator Utama dengan target yang telah di tentukan.

Berikut Indikator Kerja Utama Dinas Kepemudaan dan Olahraga Tahun 2016.

Indikator Kerja Utama

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KERJA UTAMA TARGET Meningkatnya Peran Serta Kepemudaan

dalam Pembangunan Jumlah Wirausaha Muda 1000

Jumlah Pemuda Kepeloporan 750 Meningkatnya Prestasi Olahraga Jumlah Atlet yang Berprestasi di

Tingkat Nasional 754

Jumlah Gedung Olahraga Per 10.000

Penduduk 1000

Jumlah Venue di Kawasan SOR si

Jalak Harupat 11

(18)

C. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.

Penyusunan Rencana Kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu.

Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, Indikator Kinerja Sasaran, dan Rencana Capaiannya; Program, Kegiatan, serta Kelompok Indikator Kinerja dan Rencana Capaiannya. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Penetapan Indikator Kinerja harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukungnya.

Perjanjian Kinerja pada Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bandung Tahun 2016 mencakup 2 sasaran strategis dan 6 Indikator Strategis dengan target yang telah di tentukan di dalam RPJMD.

Berikut matrik Perjanjian Kinerja Tahun 2016:

(19)

Perjanjian Kinerja Dinas Kepemudaan dan Olahraga Tahun 2016

Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Peran Serta Kepemudaan dalam Pembangunan Di dalam sasaran strategis ini di harapkan para para pemuda kabupaten bandung dapat berperan setra dalam pembangunan di kabupaten bandung dan berpotensi baik itu di kalangan pelajar maupun masyarakat mampu mencetak prestasi yang lebih tinggi ke tingkat Nasional dan Internasional.

Adapun Indikator Stategisnya Meliputi:

1. Jumlah Wirausaha muda 2. Jumlah Pemuda Kepeloporan

(20)

Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya Prestasi Olahraga

Di dalam sasaran strategis ini di harapkan para atlet-atlet berbakat dan berpotensi baik itu di kalangan pelajar maupun masyarakat mampu mencetak prestasi yang lebih tinggi ke tingkat Nasional dan Internasional.

Adapun Indikator Strategisnya meliputi:

1. Jumlah atlet yang brprestasi di tingkat Nasional

Data jumlah atlet yang berprestasi di tingkat Nasional Terdiri dari 25 cabang olahraga ; Anggar, Gulat, Menembak, Panahan, Senam, Taekwondo, Gantole, Paralayang, Balap motor, Biliar, Bola voli, Bulu tangkis, Catur, Rowing, Canoeing, Karate, Kempo, Ankat besi, Pencak silat, Squash, Softball, Hockey, Tarung derajat, Wushu, Polo air. (data dari KONI).

Di dalam sasaran strategis ini di harapkan para atlet-atlet berbakat dan berpotensi baik itu di kalangan pelajar maupun masyarakat mampu mencetak prestasi yang lebih tinggi ke tingkat Nasional dan Internasional.

2. Jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk

Klub-klub olahraga merupakan kepanjangan dari pengcab dalam rangka pembinaan olahraga baik tingkat Nasional, lokal maupun kecamatan, di Kabupaten Bandung tersebar beberapa klub olahraga dalam rangka meningkatkan prestasi bagi atlet khususnya dan masyarakat pada umumnya.

3 Jumlah gedung olahraga per 10.000 penduduk

GOR Si Jalak harupat merupakan sarana olahraga milik pemerintah yang di dalamnya terdapat venue sepak bola, panahan, softball, panjat tebing, selain itu terdapat pula gedung-gedung olahraga yang ada di masyarakat namun keberadaannya masih cukup kurang dengan jumlah penduduk di kabupaten bandung.

(21)

D. Hasil Dokumen Evaluasi dan Perbaikan Dokumen Perencanaan D.1. RENSTRA

Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Dokumen Renstra Dinas Kepemudaan dan Olahraga, dari Hasil Evaluasi dan Perbaikan Dokumen Perencanaan Renstra yang di lakukan pihak internal DISPORA Berikut adalah Hasil sebelum dan sesudah Evaluasi dan Perbaikan Dokumen Renstra 2016- 2021 :

Sebelum Evaluasi dan Perbaikan :

Tujuan Sasaran Indikator

Meningkatkan

ketersediaan layanan pendidikan berkualitas dan partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan

Meningkatnya kompetensi

penduduk melalui penguasaan budaya lokal, olah

raga, dan

pendidikan non formal

Jumlah Wirausaha Muda Jumlah Pemuda Kepeloporan Jumlah Atlet yang Berprestasi di Tingkat Nasional

Jumlah Gedung Olahraga Per 10.000 Penduduk

Jumlah Venue di Kawasan SOR si Jalak Harupat

Sesudah Evaluasi dan Perbaikan :

Tujuan Sasaran Indikator

Meningkatkan Pembinaan

Kepemudaan dan Olahraga

Pengembangan

Pembinaan Peran Serta Kepemudaan dalam Pembangunan

Prosentase Aktifitas Organisasi Kepemudaan yang Aktif

Prosentase

Pemberdayaan Aktifitas Pemuda Kewirausahaan, Kepeloporan dan Kepemimpinan

Pengembangan Pembinaan Keolahragaan

Prosentase Angka Partisipasi Masyarakat yang Berolahraga

Meningkatkan

kualitas dan Kuantitas sarana dan prasarana olahraga

Mengembangkan Sarana

dan Prasana

keolahragaan

Prosentase Sarana dan Prasarana Olahraga

Meningkatnya

Kualitas dan Kapabilitas Internal DISPORA

Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan DISPORA

Nilai/Predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi (AKIP) Rata-rata Nilai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Prosentase Barang Milik Daerah (BMD) Baik

(22)

D.2. INDIKATOR KINERJA UTAMA

Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Dokumen Indikator Kerja Utama Dinas Kepemudaan dan Olahraga, dari Hasil Evaluasi dan Perbaikan Dokumen Perencanaan Indikator Kinerja Utama yang di lakukan pihak internal DISPORA Berikut adalah Hasil sebelum dan sesudah Evaluasi dan Perbaikan Dokumen IKU :

Sebelum Evaluasi dan Perbaikan :

Indikator Kerja Utama SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KERJA

UTAMA Sumber Data Alat Ukur Meningkatnya Peran

Serta Kepemudaan dalam Pembangunan

Jumlah Wirausaha Muda Data Tahunan Jenis usaha Jumlah Pemuda

Kepeloporan Data Tahunan Pemuda berprestasi Meningkatnya Prestasi

Olahraga Jumlah Atlet yang Berprestasi di Tingkat

Nasional Data Tahunan Hasil kejuaraan Jumlah Gedung Olahraga

Per 10.000 Penduduk Data Tahunan

Luas Wilayah Jumlah Penduduk Jumlah Venue di Kawasan

SOR si Jalak Harupat Data Tahunan Venue Olahraga

(23)

Sesudah Evaluasi dan Perbaikan :

Indikator Kerja Utama Sasaran /

Outcome / Kinerja Utama

Indikator

Kinerja Utama Satuan Target Sumber

Data Rumus

Pengembangan Pembinaan Peran Serta

Kepemudaan dalam

Pembangunan

Prosentase Aktifitas Organisasi Kepemudaan yang aktif

% 100 Data Tahunan, BPS, Kecamatan, dan Instansi Terkait Prosentase

Pemberdayaan Aktifitas Pemuda Kewirausahaan , Kepeloporan dan

Kepemimpinan

% 100 Data Tahunan, BPS, Kecamatan, dan Instansi Terkait

Pengembangan Pembinaan Keolahragaan

Prosentase Angka Partisipasi Masyarakat yang Berolahraga

% 100 Data Tahunan, BPS, Kecamatan, dan Instansi Terkait Mengembangkan

Sarana dan Prasana

keolahragaan yang bestandar

Prosentase sarana dan Prasarana Olah raga

% 100 Data Tahunan, BPS, Kecamatan, dan Instansi Terkait

D.3. PERJANJIAN KINERJA

Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Kepemudaan dan Olahraga, dari Hasil Evaluasi dan Perbaikan Dokumen Perencanaan Perjanjian Kinerja yang di lakukan pihak internal DISPORA Berikut adalah Hasil sebelum dan sesudah Evaluasi dan Perbaikan Dokumen Perjanjian Kinerja :

(24)

Sebelum Evaluasi dan Perbaikan :

Indikator Strategis

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR STRATEGIS

(1). (2). (3).

1. Meningkatkan pembinaan olahraga prestasi olahraga rekreasi, olahraga bagi disabilitas dan olahraga aparatur sipil negara

Peningkatan atlet berprestasi di ajang PON dan PORDA

Peningkatan ketersediaan fasilitas dan sarana olahraga bagi kelompok disabilitas

Peningkatan pembinaan kegiataan olahraga bagi aparatur

2. Meningkatkan partisipasi pemuda

dalam pembangunan Peningkatan jumlah organisasi kepemudaan (karang taruna) di setiap kecamatan

Peningkatan peran pemuda pelopor dalam berbagai bidang pembangunan

Sesudah Evaluasi dan Perbaikan :

Indikator Strategis

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET

(1). (2). (3). (4).

1 Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan DISPORA

Nilai Rata-rata Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

Dispora. 85

Nilai/Predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (AKIP) Dispora Baik Prosentase Barang Milik Daerah (BMD) Dispora 98,6 % 2 Meningkatkan Peran Serta

Kepemudaan dalam Pembangunan

Prosentase Aktifitas Organisasi Kepemudaan

yang aktif 100%

3 Meningkatkan Prestasi

Keolahragaan Prosentase atlit yang berprestasi 100%

4 Mengembangkan Sarana dan Prasana keolahragaan yang

bestandar Prosentase sarana dan Prasarana Olah raga 100%

(25)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

E

valuasi Kinerja aparatur diukur dengan membandingkan antara penetapan indikator kinerja dan capaian indikator kinerja, sebagai dasar untuk menilai kerberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan oleh Kabupaten Bandung sebagaimana tertuang dalam RPJMD yang teknis pelaksanaan sasaran tersebut di turunkan dalam Renstra PD.

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI DISPORA TAHUN 2016.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga tahun 2016, terdapat 2 sasaran strategis program/kegiatan untuk Meningkatnya Peran serta Kepemudaan dalam Pembangunan dan Meningkatnya Prestasi Olah Raga.

Tabel. 3.1. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga.

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET

% KINERJA REALISASI

2016 2016

1

Meningkatnya Peran serta Kepemudaan dalam Pembangunan

Jumlah

Wirausaha Muda 1000 757 77%

Jumlah Pemuda

Kepeloporan 750 420 56%

2 Meningkatnya Prestasi Olah Raga

Jumlah Atlet yang Berprestasi di Tingkat Nasional

754 1.252 166%

Jumlah Gedung Olah Raga Per 10.000 Penduduk

1000 843 84,3%

Jumlah Venue di Kawasan SOR Jalak Harupat

11 8 73%

Sasaran dan Indikator Kinerja ;

Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Peran Serta Kepemudaan dalam Pembangunan Adapun Indikator Stategisnya Meliputi:

1. Jumlah Wirausaha muda

Pada Indikator kinerja tersebut dilaksanakan pada program peningkatan peran serta kepemudaan dapat kita bandingkan target realisasi yang di capai pada Tahun 2016.

(26)

Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, pada sasaran strategis tersebut dapat dibandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016 untuk capaian kinerja dilihat dari indikator kinerja yaitu, Target Jumlah wirausaha muda pada tahun 2016 sebanyak 1.000 orang, dengan realisasi sebanyak 757 orang atau mencapai 77% dari target yang telah disepakati.

Sasaran Indikator Kinerja target realisasi Capaian

% Meningkatnya prestasi

olahraga dan peran pemuda dalam Pembangunan

Jumlah

Wiwausaha Muda 1.000 757 77%

1. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Tercapainya Jumlah wirausaha muda pada tahun 2015.

Indikator Kinerja Tahun 2012Tahun 2013Tahun 2014 Tahun

2015 Tahun 2016 Jumlah Wiwausaha

Muda 98 98 99 189 1.000

2. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat pada dokumen perencanaan strategis organisasi. Apabila di lihat perbandingannya akan terlihat perbedaan realisasi kinerja nya, Realisasi kinerja sebelumnya kurang berjalan dengan baik, kurang sesuai dengan target yang di harapkan, kegiatan tersebut tidak terlaksanakan Adapun kegiatan yang dilasakanan pada tahun 2015, dengan realisasi kegiatan yakni;

- Meningkatkan pelayanan terhadap wirausaha muda baik dari segi sarana dan prasarana dan juga pelatihannya

- Memberikan penghargaan terhadap wirausaha muda yang berprestasi - Koordinasi antar SKPD berjalan dengan baik

Contoh ; untuk wirausaha muda yang berprestasi jangan dipersulit dalam persoalan permodalannya.

3. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar Nasional Tercapainya realisasi kinerja secara signifikan, dalam hal prestasi wirausaha muda terlihat dalam partisipasi di ajang event-event yang lebih tinggi.

4. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan Untuk memperoleh keberhasilan dalam bidang pemuda yang ada di Kabupaten Bandung, di

(27)

butuhkan beberapa faktor yang mendukungnya diantaranya dapat di lihat dari :

- Meningkatnya jumlah wirausaha muda

- Partisipasi pada event-event yang lebih tinggi diharapkan mampu mewujudkan keberhasilan-keberhasilan yang lebih meningkat.

5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana - Meningkatkan jumlah pemuda wirausaha muda

- Memberikan pelatihan yang intensif pada wirausaha muda

6. Analisis program/kegiatan yang menujang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja Program/kegiatan pada tahun 2016, yang menunjang keberhasilan terdapat pada :

Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan yang melibatkan banyak unsur kepemudaan sebagai sumber daya manusia di kabupaten bandung di masa yang akan datang.

2. Jumlah Pemuda Kepelapor .

Pada Indikator kinerjan dilaksanakan pada program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga dapat kita bandingkan target realisasi yang di capai pada Tahun 2016.

Sasaran

Indikator Kinerja target realisasi Capaian % Meningkatnya prestasi olahraga

dan peran pemuda dalam Pembangunan

Jumlah Pemuda

Kepeloporan

750

1.714 229%

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini pada sasaran strategis tersebut dapat dibandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016 untuk capaian kinerja dilihat dari indikator strategi yaitu, Target Jumlah wirausaha muda pada tahun 2016 sebanyak 750. orang, dengan realisasi sebanyak 1.714 orang atau mencapai 229% dari target yang telah disepakati.

(28)

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Tercapainya Jumlah pemuda Kepeloporan pada tahun 2016.

Indikator Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016 Jumlah pemuda

Kepeloporan 98 98 99

420 750

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat pada dokumen perencanaan strategis organisasi.

Realisasi kinerja mencapai 229 % pada target RPKMD, hal ini menunjukan adanya ketidaktercapaian target hal ini di sebabkan program pembinaan dengan peningkatan jumlah pemuda kepeloparan kurang tersedianya anggaran yang tersedia di kabupaten bandung.

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar Nasional

Sampai saat ini belum ada data standar nasional mengenai jumlah pemuda kepeloporan standar nasional

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan.

Untuk dapat meningkatkan kinerja program dan kegiatan, bahwa program dan kegiatan tersebut harus di lakukan secara berjengjang dan berkelanjutan agar program dan kegiatannya semakin lebih baik dan berkembang setian tahun nya

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana.

Anggaran belum efisien karena angaraan masih terbatas dan belum mencapai target yang dibebankan pada program dan kegiatannya

7. Analisis program/kegiatan yang menujang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

Program dan Kegiatan dalam menunjang kinerja yaitu sosialisasi dan bimbingan teknis

(29)

Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya Prestasi Olahraga Adapun Indikator Strategisnya meliputi :

1. Jumlah Atlit yang Berprestasi di Tingkat Nasional ;

Pada Indikator kinerja dilaksanakan pada program peningkatan sarana dan prasarana olahraga dapat kita bandingkan target realisasi yang di capai pada Tahun 2016.

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini pada sasaran strategis tersebut dapat dibandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016 untuk capaian kinerja dilihat dari indikator strategi yaitu, Target Jumlah Atlit yang Berprestasi di Tingkat Nasional pada tahun 2016 sebanyak 754. orang, dengan realisasi sebanyak 189 orang atau mencapai 25% dari target yang telah disepakati.

Sasaran

Indikator Kinerja target realisasi Capaian % Meningkatnya

prestasi olahraga dan peran pemuda dalam Pembangunan

Jumlah atlet yang berprestasi di Tingkat Nasional

754

1.252 166%

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Tercapainya prestasi olahraga pada 16 cabor diatas dari tingkat lokal, regional, Nasional, Internasional.

Indikator Kinerja Tahun

2012 Tahun

2013 Tahun

2014 Tahun

2015 Tahun 2016 Jumlah atlet yang berprestasi di

tingkat Nasional 98 98 99 189

3. 381

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat pada dokumen perencanaan strategis organisasi.

Realisasi Target kinerja RPJMD 56% hal tersebut di karenakan terbatasnya kegiatan kegiatan-kegiatan olahraga nasional

Contoh/Realisasi ;

(30)

Kegiatan Event PON di laksanakan 4 tahun sekali

1. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar Nasional Jika ada)

Belum tersedianya jumlah atlet nasional berdasarkan standar nasional

2. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan.

Penurunan Kinerja program dan kegiatan ini disebabkan karena banyak atlet-atlet yang tidak mencapai target juara nasional

Solusi dari permasalahan ini adalah adanya pembinaan atlet-atlet di usia dini serta mempercepat pembangunan sekolah khusus atlet agar atlet-atlet bisa di bimbing dan berkembang di lingkungan olahraga 3. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana.

- Pembiyaan anggaran belum meyentuh pembinaan untuk seluruh cabang olahraga

4. Analisis program/kegiatan yang menujang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

Program dan Kegiatan Keolahragaan di perbanyak dan di tingkatkan bagi cabang-cabang olahraga yang memiliki potensi untuk berprestasi

2. Jumlah gedung olah raga per. 10.000 penduduk.

Pada Indikator kinerjan dilaksanakan pada program pengembangan kebijakan dan managemen olahraga dapat kita bandingkan target realisasi yang di capai pada Tahun 2016.

Klub olahraga adalah wadah atlet dalam berolahraga untuk mencapai prestasi olahraga Jumlah klub olahraga adalah menggambarkan kapasitas pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakat untuk berperan serta dalam menunjang prestasi olahraga.

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini

Pada sasaran strategis tersebut dapat dibandingkan antara target dan realisasi

kinerja tahun 2015 untuk mencapai capaian kinerja dari indikator strategi. Jumlah

klub olahraga per 10.000 penduduk. Target jumlah klub olahraga Tahun 2016

sebanyak 1000 sedangkan realisasinya hanya 1.007, hal ini dikarenakan tidak

semua cabang olahraga mempunyai club tetapi hanya ada 16 cabor :

(31)

Sasaran Indikator Kinerja target realisasi Capaian % Meningkatnya prestasi olahraga

dan peran pemuda dalam Pembangunan

Jumlah klub olahraga per

10.000 penduduk 1.000 1.007 101%

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Terjadinya peningkatan jumlah klub olahraga dari 2016.

Tabel. Indikator jumlah klub olahraga

Indikator Kinerja Tahun

2012 Tahun

2013 Tahun

2014 Tahun

2015 Tahun 2016 Jumlah klub olahraga

per 10.000 penduduk 100 102 104 104 1.000

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi Jumlah klub olahraga yang ada di masyarakat khususnya di kecamatan-kecamatan dirasakan masih kurang Adapun solusi untuk meningkatkan jumlah klub olahraga yakni;

- Meningkatkan pelayanan terhadap klub-klub olahraga baik dari segi sarana dan prasarana

- Koordinasi antar Pemerintah daerah berjalan dengan baik

4. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan Penyebab keberhasilan prestasi olahraga di klub-klub ialah;

- Meningkatnya kwalitas dan kuantitas atlet berprestasi dengan merintis penyelenggaraan event-event olahraga prestasi

- Seringnya event-event pertandingan yang diadakan di klub olahraga

- Banyaknya sarjana olahraga/ SP3 OR (Sarjana Pendamping Penggerak Keolahragaan) yang di sebar di setiap kecamatan

- Faktor kemajuan teknologi informasi

- Adanya kesadaran masyarakat tentang olahraga Sedangkan penyebab kegagalan nya:

- Pembinaan yang kurang kontinyu di klub-klub olahraga - Faktor pengurus klub yang masih kurang professional

- Kurangnya pemahanan terhadap salah satu cabang olahraga

(32)

- Anggaran yang relative rendah

5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya,

- Diharapkan jumlah klub olahraga di masyarakat seimbang dengan jumlah - Penduduk di wilayahnya sehingga dapat meningkatkan atelt-atlet yang

berprestasi

- Jumlah klub olahraga menggambarakan kapasitas pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakat berperan serta dalam bidang olahraga

6. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja Klub-klub olahraga yang formal harus di bentuk oleh sekelompok masyarakat yang bekerjasama dengan suatu perencanaan kerja dan peraturan-peraturan untuk mencapai keberhasilan pembangunan dunia olah raga.

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian penyataan kinerja Tahun 2016 terdapatnya kegiatan yang menunjang keberhasilan pembangunan gedung olahraga di masyarakat pada kegiatan Peningkatan kerjasama pola kemitraan antara pemerintah dan masyarakat untuk pembangunan sarana dan prasarana olahraga yakni :

1. Rehabilitasi GOR desa Cikalong

2. Rehabilitasi GOR Kelurahan Manggahang 3. Rehabilitasi GOR Bojongloa Rancaekek

4. Rehabilitasi GOR Desa Sindang Panon Banjaran 5. Rehabilitasi GOR Cinunuk Cileunyi

6. Rehabilitasi GOR Desa Margamulya Pangalengan

Di dalam program dan kegiatan tersebut terdapat pula pembangunan untuk GOR

milik Pemda yaitu di Stadion si Jalak harupat yang merupakan anggaran sebagian dari

Bantuan Gubernur sebagian dari APBD, pada kode rekening 1.18.01.01.21.09.

(33)

B. REALISASI ANGGARAN

Alokasi dan Realisasi Program dan Kegiatan Prioritas

Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga yang dilaksanakan di Kabupaten Bandung secara ke.seluruhan urusan wajib Pemuda dan olahraga Dilaksanakan melalui 4 Program dan terdiri dari 23 Kegiatan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.

125.776.889.475,- dan terealisasi sebesar Rp. 121.300.132.514,- atau 99,56 %.

Adapun program kegiatan disajikan pada tabel berikut ini.:

URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KINERJA 2016 KEUANGAN RP.

Target Realisasi ANGGARAN REALISASI Program Peningkatan Peran Serta

Kepemudaan

1.070.000.000 1.027.465.900 Pembinaan Organisasi Kepemudaan Pengukuhan anggota marching band peserta 150

orang 150 org 150 org

474.000.000

472.700.000 pendidikan dan pelatihan dasar

kepemimpinan

Diklat pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan, peserta 140 orang

140 org 140 org

200.000.000

200.000.000 Fasilitasi Pekan Temu Wicara Organisasi

Pemuda -Upacara Hari Sumpah pemuda,

-Temu wicara kepemudaan 1 keg. 1 keg.

196.000.000

172.900.000 Penyuluhan Pencegahan Penggunaan

Narkoba diKalangan Generasi Muda Penyuluhan pencegahan narkoba sebanyak 350

peserta 350

peserta 350

peserta

200.000.000

181.865.900 Program Pengembangan Kebijakan dan

Managemen Olahraga

8.853.898.937 7.977.787.439 Pengembangan Perencanaan Olahraga

Terpadu 10 bidang tanah yang sudah di bebaskan dari 17

bidang tanah 2 HA 2 HA

5.403.903.937

5.236.713.439 Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

pengembangan olahraga

Honorarium PB PON 1 kali 1 kali

2.305.143.200

1.605.571.200 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Sosialisai kegiatan pembangunan sarana prasana

olahraga - 3. kali.

- 62 pserta.

- 3. kali.

- 62 pserta.

1.144.851.800

1.135.502.800 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan

Olahraga

5.109.489.000 4.798.127.250 Pelaksanaan Identifikasi Bakat dan Potensi

Pelajar Dalam Olahraga Kompetisi Olahraga Pelajar Dasar, Menengah

(SD,SMP,MI,MTs) tingkat Kab. Bandung 420 atlet

3 cabor 420 atlet

3 cabor

374.495.000

249.195.000 Pembinaan Cabang Olahraga Prestasi

Ditingkat Daerah

Terkirimnya Atlet PNS dalam Kegiatan PORPEMDA 189 Atlet 19 cabor

189 Atlet 19 cabor

884.198.000

848.390.000

(34)

Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga Pembibitan Atlet Pelajar Untuk Kegiatan POPDA

Provinsi JABAR 148 atlet

10 cabor 148 atlet

10 cabor

910.271.000

865.476.000

URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KINERJA 2016 KEUANGAN RP.

Target Realisasi ANGGARAN REALISASI Pemberian Penghargaan Bagi Insan

Olahraga Yang Berdedikasi dan Berprestasi Pemberian uang kadeudeuh bagi atlet PON XIX dari

Bupati Kabupaten Bandung 300 org 300 org

1.500.000.000

1.499.350.000 Pembinaan olahraga yang berkembang

dimasyarakat. Festival Pencak Silat sebanyak 150 atlet dan masuk ke

tingkat propinsi sebanyak 13 atlet. 150 org 150 org

150.000.000

148.930.000 Kerjasama Peningkatan Olahragawan

Berbakat dan Berprestasi Dengan Lembaga/Instansi Lainnya

Bintek keolahragaan - 2 kali.

- 1 kali - 2 kali.

- 1 kali

893.325.000

881.438.250 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Olahraga

110.743.501.538

107.496.751.925 optimalisasi venue softball putra(BAN-GUB) - Pembangunan dan pengadaan lampu lapangan

Softbal

- Rehab atap gedung dan perbaikan gedung Softbal - Pembangunan lapang latihan Softbal

1 pkt 1 pkt

4.780.000.000

4.675.554.000

Rehabilitasi Jalan Lingkungan SOR Si Jalak

Harupat SOR Jalak Harupat 1 pkt 1 pkt

6.033.760.650

6.003.922.100 Peningkatan Kerjasama Pola Kemitraan

Antara Pemerintah dan Masyarakat Untuk Pembangunan Sarana dan Prasarana Olahraga

Tersedianya lapangan sarana prasarana olahraga yang memadai

1 unt 1 unt

200.000.000

198.232.000

Penikatan Pembangunan Sarana dan

Prasarana Olahraga 1 paket jasa pengamanan, 1paket peresmian gedung, 1 kajian DED, 3 paket melelair, 1 unit jalan lingkungan dan 1 pembangunan kolam wisata dan 1kegiatan jasa pendamping

12.987.574.313

11.487.429.500

Pengembangan dan Pemanfaatan IPTEK dalam Pengembangan Sarana dan Prasarana Olahraga

2 kegiatan sosialisasi dan 3 paket pengembangan web - 2 keg.

'- 3 pkt - 2 keg.

'- 3 pkt

599.900.000

597.077.000 Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan

Prasarana Olahraga 1 paket perbaikan control breaker, 7alat listrik, 20alat kebersihan, 280liter bensin, 8jenis obat dan pupuk seta honorarium pegawai

1 pkt 1 pkt

2.409.946.900

2.233.385.050 pemeliharaan sarpas PON venue volly

indoor,angkat berat,panahan,hockey outdoor (BAN GUB)

1 paket belanja mebelair dan 11 paket perbaikan dan

pemasangan sarpras olahraga 12 pkt 12 pkt

4.000.000.000

3.204.624.000

(35)

URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KINERJA 2016 KEUANGAN RP.

Target Realisasi ANGGARAN REALISASI Optimalisasi vanue polo air di kabupaten

Bandung (BAN GUB) Pembangunan tutup tribun venue Polo Air 1 pkt 1 pkt

16.000.000.000

15.643.496.000 Rehabilitasi sarpras stadion si jalak harupat

dalam rangka upacara pembukaan dan penutupan PON 2016 (BAN GUB)

1 paket video visual,pembangunan PJU, ii paket pembangunan dan rehab sarpras olahraga, dan 1 paket pemasangan jaringan air bersih serta 1 paket penataan taman

1 pkt 1 pkt

63.732.320.275

63.453.032.275

JUMLAH

125.776.889.475 121.300.132.514

Nilai Efisiesnsi Pengunaan Sumber Daya Urusan Kepemudaan dan Olahraga dengan hasi realiasi kinerja 2016 dengan targer kinerja 2016 adalah 100 % dan untuk realisasi anggaran di tahun 2016 sebesar 99,56 % Maka dengan Itu Efisiensi Penggunaan Sumber daya Urusan Kepemudaan dan Olahraga di Nilai Efisien, Yaitu 1,004.

Kepala Dinas Kepemudaan Dan Olahraga Kabupaten Bandung

Drs. H. AKHMAD DJOHARA, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19650924 198702 1 002

(36)
(37)

C. Analisis Hasil Review Indikator

Hasil Riview Indikator belum bisa di hitung realisasinya, Riview Indikator akan di hitung pada saat Tahun 2018 Berjalan.

(38)

BAB IV P E N U T U P

Kesimpulan

Dari uraian yang telah disajikan pada bab-bab sebelumnya secara ringkas disampaikan sebagai berikut : diawali memilah isu strategis yang berkaitan dengan Tupoksi Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bandung, menetapkan visi dan misi yang sesuai dengan isu strategis, menetapkan target kinerja dan menganalisis kinerja tersebut melalui pengukuran capaian kinerja. Analisis capaian kinerja maupun akuntabilitas keuangan DISPORA . Setelah dilaksanakan analisis tersebut maka Kinerja Dinas Kepemudaan dan Olahraga telah mencapai kinerja dengan hasil yangberagam disebabkan oleh beberapa kendala.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini disusun dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban anggaran, pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada DISPORA.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini juga berperan sebagai alat kendali, alat penilaian kualitas kinerja dan alat pendorong terwujudnya pemerintahan yang baik.

Dari hasil pengukuran kinerja yang digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi DISPORA Kabupaten Bandung, yang meliputi capaian kinerja, analisis capaian kinerja dan analisis akuntabilitas keuangan.

Tahun Anggaran 2016 Dinas Kepemudaan dan Olahraga melaksanakan 4 (empat) program kegiatan yang terbagi dalam 23 (dua puluh tiga) kegiatan, dimana diantaranya ada kegiatan yang di danai dari Bantuan Gubernur (BanGub) untuk pembangunan/rehabilitasi SOR Jalak Harupat untuk menunjang PON XIX tahun 2016, kegiatan tersebut ada di dalam program pemeliharaan rutin sarana dan prasarana olahraga antara lain;

- Pembangunan Jalak Harupat Indoor

- Rehabilitasi lapangan Panahan Jalak Harupat - Rehabilitasi lapangan Hockey Jalak Harupat

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2020 sasaran strategis Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Gresik adalah pertama, yaitu meningkatkan kapasitas dan partisipasi pemuda

Harap memperhatikan bahwa dengan menarik persetujuan Anda terhadap pengumpulan, pengunaan atau penyingkapan kami atas data pribadi Anda, kami mungkin tidak dapat

Staf melakukan persiapan pembuatan proposal penelitian dengan mengacu pada Pedoman HIBAH PENELITIAN DPP- SPP FKG-UB yang dibuat oleh BPPM.. Staf edukatif yang

Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan merupakan salah satu kebijakan prioritas Kementerian Kehutanan pada tahun 2010-2014, oleh karena itu melalui APBN tahun 2011 (pemanfaatan

Keterkaitan agama dengan masalah kemanusiaan sebagai tersebut di atas menjadi penting jika dikaitkan dengan situasi kemanusiaan dizaman modern ini, Kita mengetahui bahwa dewasa

Tiada kata yang bisa terucap kecuali rasa syukur penulis atas karunia, rahmat dan hidayah yang telah diberikan Allah SWT, Sang Penguasa atas segala sesuatu, sehingga penulis

Total kasus penyimpangan distribusi bahan bakar minyak di Kota Samarinda pada tahun 2011 menurut Polresta Samarinda terdapat 16 kasus dan yang masuk Pengadilan

Untuk mengatasi dan mengurangi homogenisasi pendidikan perlu kiranya untuk menyuarakan kembali pendidikan untuk semua tanpa melihat latar belakang, memunculkan pendidikan