SUSUNAN REDAKSI
Penanggung Jawab
Apolinaris Samsudin Geru, SP, M.Si
Pimpinan RedaksiYanuar Henry Pribadi, M.Si Tim Redaksi Devi Febrianty, ST
Yuningsih, ST Sugiyanti, S.Si Selvy Yolanda, SST Mutiara Halida, S.Tr Ratri Widyastuti, S.Tr Qurrata A’yun Kartika, S.Tr Sri Septiani Debora Saragih, S.Tr
Yosik Norman, M.Si Dyah Ajeng Sekar Pertiwi, S.Tr
Sirly Oktarina, S.Tr Farhan Dharmansyah, S.Tr
Arya Putra Pratama, S.Tr Anisafitri Amalia, S.Tr.Klim
Distribusi
Tonny Satria Wijaya Kusuma, S.kom Kusairi, S.Si
Alamat Redaksi Stasiun Klimatologi Banten Jln. Raya Kodam Bintaro No.82
Kelurahan Pondok Betung Kecamatan Pondok Aren
Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten
Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklimbanten.bmkg@gmail.com
Website: www.iklimbantendki.id
KATA PENGANTAR
Buletin ini merupakan laporan rutin setiap bulan yang berisikan informasi mengenai analisis hujan bulan sebelumnya, informasi prakiraan hujan untuk tiga bulan kedepan, analisis kekeringan tiga bulan sebelumnya, prakiraan tingkat kekeringan dua bulan ke depan dan analisis kadar air tanah bulan sebelumnya. Untuk edisi kali ini berisi analisis hujan bulan Mei 2022, prakiraan hujan bulan Juli – September 2022, analisis indeks kekeringan 3 bulanan (Maret s/d Mei 2022), prakiraan indeks kekeringan 3 bulanan (Mei s/d Juli 2022).
Analisis hujan diketahui dengan melihat kondisi yang terjadi pada bulan tersebut. Untuk Analisis Sifat hujan bulan Mei 2022 di wilayah Banten bervariasi dari Bawah Normal – Atas Normal dan pada umumnya berada pada kategori Atas Normal. Sedangkan wilayah DKI Jakarta bervariasi dari Normal – Atas Normal dan pada umumnya berada pada kategori Atas Normal.
Analisis indeks kekeringan tiga bulanan (Maret s/d Mei 2022) dengan menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI) di Provinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya berada pada kategori Normal hingga Agak Basah, kecuali sebagian kecil Kab Lebak bagian Timur berada pada kategori Agak Kering. Sebagian besar Kota Tangerang, dan sebagian kecil Kota Serang bagian Barat Daya, dan Jakarta Barat bagian Barat berada pada kategori Sangat Basah.
Informasi prakiraan hujan dihasilkan dari pengolahan data hujan yang ada (time series) kemudian dibandingkan dengan kondisi dinamika atmosfer yang mempengaruhi wilayah Banten dan DKI Jakarta. Hasil prakiraan hujan Juli 2022 menunjukkan wilayah Banten dan DKI Jakarta didominasi oleh kategori Atas Normal, kecuali Sebagian kecil Kota Cilegon bagian Timur, Kota Serang dan Kab Serang berada pada katagori Normal. Sedangkan prakiraan hujan Agustus 2022 menunjukkan wilayah Banten dan DKI Jakarta didominasi oleh kategori Atas Normal.
Prakiraan indeks kekeringan bulan Mei s/d Juli 2022 merupakan prakiraan SPI dengan menggunakan data curah hujan bulan Mei 2022, serta prakiraan curah hujan bulan Juni - Juli 2022. Prakiraan tingkat kekeringan dan kebasahan bulan Mei s/d Juli 2022 Provinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya berada pada kategori Sangat Cukup, kecuali Kab Serang bagian Utara, Kota Serang bagian Utara, Kab Tangerang bagian Utara, Barat dan Selatan, Kota Tangerang Selatan bagian Tenggara dana Barat Daya, Kab Lebak bagian Timur, sebagian besar Jakarta Utara bagian Timur, Jakarta Timur bagian Timur Laut, Jakarta Selatan bagian Selatan berada pada kategori Sedang hingga Sangat Kurang.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Harapan kami semoga informasi ini bermanfaat sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan bagi semua pihak yang berkepentingan.
Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini.
Semoga bermanfaat.
Tangerang Selatan, Juni 2022 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI
TANGERANG SELATAN
DAFTAR ISI
SUSUNAN REDAKSI ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
1 TINJAUAN UMUM ... 1
1.1 Curah Hujan ... 1
1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan ... 1
1.3 Sifat Hujan... 1
1.4 Intensitas Hujan ... 1
1.5 Cuaca Ekstrim ... 1
1.6 SOI (Southern Oscillation Index) ... 2
1.7 DMI (Dipole Mode Index) ... 2
1.8 Kekeringan ... 2
1.9 Jenis-jenis kekeringan ... 2
1.10 Standardized Precipitation Index (SPI) ... 3
1.11 Peta Normal Curah Hujan ... 4
2 ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2022 ... 5
2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan Mei 2022 ... 5
2.2 Analisis Curah Hujan Bulan Mei 2022 ... 6
2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Mei 2022 ... 7
2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Banten Bulan Mei 2022 ... 8
2.5 Data Iklim Bulan Mei 2022 Stasiun BMKG Provinsi Banten dan DKI Jakarta ... 10
3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI – SEPTEMBER 2022... 11
3.1 Kondisi Dinamika Atmosfer Secara Global... 11
3.2 Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) Bulan Mei 2022 ... 13
3.2.1 Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) Dasarian I Mei 2022 ...13
3.2.2 Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) Dasarian II Mei 2022 ...14
3.2.3 Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) Dasarian III Mei 2022 ...15
3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juli 2022 ... 16
3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan Juli 2022 ... 17
3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Agustus 2022 ... 18
3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus 2022 ... 19
3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan September 2022 ... 20
3.8 Prakiraan Curah Hujan Hujan Bulan September 2022 ... 21
4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA ... 22
4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Juli 2022 ... 22
4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Agustus 2022 ... 23
5 ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DAN KEBASAHAN BULAN MARET - MEI 2022 DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA ... 24
6 PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN PERIODE MEI 2022 - JULI 2022 DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA ... 31
7 ANALISIS KADAR AIR TANAH BULAN MEI 2022 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA. .... 34
8 ANALISIS KIMIA AIR HUJAN (KAH) ... 36
9 ANALISIS SUSPENDED PARTICULATED MATTER (SPM) ... 37
LAMPIRAN 1. ANALISIS HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN MEI 2022 ... 38
LAMPIRAN 2. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN JULI 2022... 39
LAMPIRAN 3. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2022 ... 40
LAMPIRAN 4. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN SEPTEMBER 2022 ... 41
LAMPIRAN 5. INDEKS SPI TIGA BULANAN DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA... 42
LAMPIRAN 6. PETA SEBARAN POS HUJAN UNTUK EVALUASI BULANAN ... 43
1 TINJAUAN UMUM 1.1 Curah Hujan
Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1m2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap.
1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan
Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Pebruari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya.
1.3 Sifat Hujan
Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif selama satu bulan di suatu tempat dengan rata-ratanya atau normalnya pada bulan dan tempat yang sama.
Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu :
a. Sifat Hujan Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya.
b. Sifat Hujan Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115%
terhadap rata-ratanya.
c. Sifat Hujan Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85%
terhadap rata-ratanya.
Rata-rata curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan minimal periode 10 tahun. Sedangkan normal curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun.
1.4 Intensitas Hujan
Intensitas hujan merupakan besarnya hujan harian yang terjadi pada suatu waktu.
Umumnya memiliki satuan mm/jam.
Intensitas hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu : a. Ringan : jika nilai curah hujan kurang dari 13 mm/jam b. Sedang : jika nilai curah hujan antara 13 – 38 mm/jam c. Lebat : jika nilai curah hujan lebih dari 38 mm/jam
1.5 Cuaca Ekstrim
Cuaca ekstrim, yaitu keadaan cuaca yang terjadi bila:
1. Jumlah hari hujan yang tercatat paling banyak melebihi harga rata-rata pada bulan yang bersangkutan di stasiun tersebut.
Curah hujan Ekstrim :
Curah Hujan dengan intensitas >50 milimeter per hari menjadi parameter terjadinya hujan dengan intensitas lebat. Sedangkan curah hujan ekstrim memiliki curah hujan >100 milimeter per hari.
(Jaja Supiatna, Diklat Meteorologi Publik 2008)
1.6 SOI (Southern Oscillation Index)
Indeks ini menunjukan perbedaan tekanan udara antara daerah Tahiti (mewakili daerah Amerika Selatan) dan Darwin (mewakili India-Australia). Jika nilai SOI negatif, berarti tekanan udara permukaan sepanjang Amerika Selatan lebih tinggi daripada wilayah India-Australia, dan jika SOI positif akan terjadi sebaliknya.
1.7 DMI (Dipole Mode Index)
Fenomena Dipole Mode Indeks (DMI) yaitu fenomena yang ditandai dengan interaksi laut-atmosfer di Samudera Hindia, dimana terjadi penurunan suhu muka laut dari keadaan normalnya di Samudera Hindia tropis bagian timur (pantai barat Sumatera) dan kenaikan temperatur dari normalnya di Samudera Hindia tropis bagian barat atau bagian timur Afrika, Menganalisis kejadian DMI digunakan indeks sederhana, yaitu berupa dipole anomali suhu muka laut yang didefinisikan sebagai perbedaan anomali suhu muka laut Samudera Hindia bagian timur (90° - 110°BT / 10°LS – ekuator) dan Samudera Hindia bagian barat(50° - 70°BT / 10°LS - 10°LU).
Pada saat DMI (+) terjadi penurunan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat, sebaliknya apabila DMI (-) terjadi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat.
1.8 Kekeringan
Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara perlahan (slow-onset disaster), berdampak sangat luas, dan bersifat lintas sektor (ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain). Kekeringan merupakan fenomena alam yang tidak dapat dielakkan dan merupakan variasi normal dari cuaca yang perlu dipahami.Variasi alam dapat terjadi dalam hitungan hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad. Dengan melakukan penelusuran data cuaca dalam waktu yang panjang, akan dapat dijumpai variasi cuaca yang beragam, misalnya: bulan basah-bulan kering, tahun basah-tahun kering, dan dekade basah- dekade kering.
Berkurangnya curah hujan biasanya ditandai dengan berkurangnya air dalam tanah sehingga pertanian merupakan sektor pertama yang akan terpengaruh. Cukup sulit untuk mengetahui kapan kekeringan akan dimulai atau berakhir, dan kriteria apa yang digunakan untuk menentukannya. Apakah kekeringan itu berakhir ditandai dengan faktor-faktor meteorologi dan klimatologi atau ditandai dengan berkurangnya dampak negatif yang dialami oleh manusia dan lingkungannya.
1.9 Jenis-jenis kekeringan a. Kekeringan Meteorologis
Kekeringan ini berkaitan dengan tingkat curah hujan yang terjadi berada dibawah kondisi normalnya pada suatu musim. Perhitungan tingkat kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama terjadinya kondisi kekeringan.
Intensitas kekeringan berdasarkan definisi meteorologis adalah sebagai berikut;
1. Kering: apabila curah hujan antara 70% - 85% dari kondisi normal (curah hujan dibawah normal)
2. Sangat kering : apabila curah hujan antara 50% - 70% dari kondisi normal (curah hujan jauh dibawah normal)
3. Amat sangat kering : apabila curah hujan < 50% dari kondisi normal (curah hujan amat jauh dibawah normal)
b. Kekeringan Pertanian
Kekeringan ini berhubungan dengan berkurangnya kandungan air dalam tanah (lengas tanah) sehingga tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan air bagi tanaman pada suatu periode tertentu. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah terjadinya gejala kekeringan meteorologis. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi pertanian adalah sebagai berikut :
1. Kering : apabila ¼ daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena ringan s/d sedang)
2. Sangat kering : apabila ¼ - 2/3 daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena berat)
3. Amat sangat kering : apabila seluruh daun kering (terkena puso) c. Kekeringan Hidrologis
Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan hidrologis diukur dari ketinggian muka air sungai, waduk, danau dan air tanah. Ada jarak waktu antara berkurangnya curah hujan dengan berkurangnya ketinggian muka air sungai, danau dan air tanah, sehingga kekeringan hidrologis bukan merupakan gejala awal terjadinya kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi hidrologis adalah sebagai berikut :
1. Kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran dibawah periode 5 tahunan
2. Sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran jauh dibawah periode 25 tahunan
3. Amat sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran amat jauh dibawah periode 50 tahunan
d. Kekeringan Sosial Ekonomi
Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan komoditi yang bernilai ekonomi dari kebutuhan normal sebagai akibat dari dari terjadinya kekeringan meteorologis, pertanian dan hidrologis.
1.10 Standardized Precipitation Index (SPI)
Standardized Precipitation Index (SPI) adalah indeks yang digunakan untuk menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya dalam susatu periode waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan dst). Nilai SPI dihitung menggunakan metode statistik probabilitas distribusi gamma.
Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh SPI adalah :
SPI dapat dihitung untuk skala waktu yang berbeda
Dapat memberikan peringatan dini kekeringan
Berdasarkan nilai SPI, ditentukan kategori tingkat kekeringan dan kebasahan sebagai berikut:
Tingkat Kekeringan
1. Sangat Kering : Jika nilai SPI ≤ -2,00 dengan probabilitas 2,3%
2. Kering : Jika nilai SPI –1,50 s/d -1,99 dengan probabilitas 4,4%
3. Agak Kering : Jika nilai SPI -1,00 s/d -1,49 dengan probabilitas 9,2%
Normal : Jika nilai SPI -0,99 s/d 0,99 dengan probabilitas 68,2%
Tingkat Kebasahan
1. Sangat Basah : Jika nilai SPI ≥ 2,00 dengan probabilitas 2,3%
2. Basah : Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 dengan probabilitas 4,4%
3. Agak Basah : Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49 dengan probabilitas 9,2%
Curah Hujan Tiga Bulanan adalah jumlah curah hujan selama tiga bulan, yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai SPI.
1.11 Peta Normal Curah Hujan
Gambar 1. Peta Normal Hujan Bulan Mei Provinsi Banten dan DKI Jakarta
Gambar 3. Peta Normal Hujan
Bulan Agustus Provinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 4. Peta Normal Hujan
Bulan September Provinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 2. Peta Normal Hujan
Bulan Juli Provinsi Banten dan DKI Jakarta
2 ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2022
Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Provinsi Banten dan DKI Jakarta, maka analisis curah hujan bulan Mei 2022 dapat diinformasikan sebagai berikut:
2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan Mei 2022
PROVINSI BANTEN SIFAT HUJAN WILAYAH
Bawah Normal
(BN) Sebagian kecil Kab Lebak bagian Timur.
Normal (N)
Sebagian kecil Kota Serang bagian Utara, Kab Serang bagian Utara dan Selatan, Kab Lebak bagian Timur, dan Kab Pandeglang bagian Tenggara.
Atas Normal (AN)
Kota Cilegon, Kab Tange- rang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Seba- gian besar Kab Serang, Kota Serang, Kab Lebak, dan Kab Pandeglang
PROVINSI DKI JAKARTA SIFAT HUJAN WILAYAH Bawah Normal
(BN) -
Normal (N)
Sebagian besar Jakarta Utara bagian tengah hingga ke Timur, sebagian kecil Jakarta Timur bagian Utara.
Atas Normal (AN)
Sebagain besar wilayah DKI Jakarta kecuali Jakarta Utara bagian Tengah hingga ke Timur dan Jakarta Timur bagian Utara.
2.2 Analisis Curah Hujan Bulan Mei 2022
PROVINSI BANTEN CURAH HUJAN WILAYAH Rendah
(0 – 100 mm)
Kota Serang bagian pesisir Utara, dan Seba- gian kecil Kab Serang bagian Timur Laut.
Menengah (201 – 300 mm)
Sebagian besar wilayah Banten kecuali Kab Tangerang bagian Timur, Kota Tangerang bagian Barat, Kab Pandeglang, Kab Lebak bagian Teng- gara dan Barat.
Tinggi (301 – 500 mm)
Sebagian besar Kota Tangerang, Kab Tange- rang bagian tengah hingga Timur, Kab Pandeglang, Kab Lebak bagian Barat dan Tenggara.
Sangat Tinggi
> 500 mm Kab Lebak bagian Teng- gara.
PROVINSI DKI JAKARTA CURAH HUJAN WILAYAH Rendah
(0 – 100 mm)
Jakarta Utara dan Seba- gian kecil Jakarta Timur bagian Utara.
Menengah (151 – 300 mm)
Sebagian besar DKI Jakarta kecuali Jakarta Timur bagian Timur, Selatan dan Barat, dan Jakarta Selatan bagian Timur dan Tenggara.
Tinggi (301 – 400 mm)
Sebagian besar wilayah Jakarta Timur dan sebagian kecil Jakarta Selatan bagian Timur hingga Tenggara.
Sangat Tinggi
> 500 mm -
2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Mei 2022
KRITERIA TERJADI TANGGAL
Angin dengan kecepatan >45 km/jam
- Stamet Halim Perdanakusuma Tgl 15 Mei 2022 : 52 km/jam Tgl 19 Mei 2022 : 46 km/jam Tgl 20 Mei 2022 : 50 km/jam Tgl 23 Mei 2022 : 46 km/jam - Stamet Curug
Tgl 25 Mei 2022 : 67 km/jam - Stamet Cengkareng
Tgl 2 Mei 2022 : 52 km/jam
Suhu Udara > 35OC - Stamet Halim Perdanakusuma tgl 8: 35.3 0C - Stamet Maritim Serang tgl 14 : 35.3 0C - Stageof Tangerang tgl 8 : 35.2 0C
Suhu Udara < 17OC -
Kelembaban Udara < 40 % - Staklim Banten tgl 22 : 31%
Curah Hujan Harian > 100 mm
- Pos Hujan Bayah tgl 12 Mei 2022 : 125 mm - Pos Hujan Bayah tgl 13 Mei 2022 : 108 mm - Pos Hujan Ciliman tgl 26 Mei 2022 : 106 mm - Pos Hujan Bojong leles tgl 20 Mei 2022 : 104 mm - Pos Hujan BPP Cihara tgl 13 Mei 2022 : 101 mm - Pos Hujan Panggarangan tgl 12 Mei 2022 : 114 mm - Pos Hujan Cilemer tgl 26 Mei 2022 : 162 mm
- Pos Hujan Pulosari tgl 26 Mei 2022 : 115 mm
- Pos Hujan Stageof Tangerang tgl 11 Mei 2022 :115 mm - Pos Hujan UPTD Pasar Baru tgl 3 Mei 2022 : 122 mm - Pos Hujan Warung Gunung tgl 19 Mei 2022 : 125 mm
2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Banten Bulan Mei 2022
Gambar 5. Intensitas Hujan Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan Mei 2022
Pada grafik disamping menunjuk- kan bahwa selama bulan Mei 2022 Tidak Terjadi Hujan sebesar 35%, Hujan Ringan sebesar 45%, Hujan Sedang sebesar 6%, dan Hujan Lebat sebesar 13%.
Gambar 6. Suhu Udara Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan Mei 2022
Pada bulan Mei 2022 suhu udara rata-rata di wilayah Tangerang Selatan berkisar antara 25.1 – 29.9 oC. Suhu maksimum absolut ditunjukkan dengan garis merah terjadi pada tanggal 8 sebesar 34.9 oC. Sedangkan suhu minimum absolut ditunjukkan dengan garis biru terjadi pada tanggal 31 sebesar 22.4 oC.
Gambar 7. Kelembaban Udara Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan Mei 2022
Kelembaban Udara yang tercatat di Stasiun Klimatologi Banten pada bulan Mei 2022 rata-rata sebesar 81%. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 28 sebesar 90% sedangkan nilai minimum tercatat pada tanggal 22 sebesar 72%.
Gambar 8. Windrose Area Tangerang Selatan Bulan Mei 2022
Gambar windrose bulan Mei 2022 menunjukkan bahwa angin yang terjadi pada bulan tersebut sebagian besar berasal dari arah Timur Laut, sedangkan untuk frekuensi kejadian kecepatan anginnya antara lain dengan kategori 0-2 knots sebesar 3.2%, 4-6 knots sebesar 19.4%, kategori 6-8 knots sebesar 54.8%, kategori 8-10 knots sebesar 12.9%, kategori 10-12 knots sebesar 6.5%, dan kategori
≥12 knots sebesar 3.2%.
Gambar 9. Lama Penyinaran Matahari Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan Mei 2022
Dari gambar disamping terlihat bahwa rata-rata lama penyinaran matahari pada bulan Mei 2022 ialah sebesar 47%. Nilai maksimum terjadi pada tanggal 8 sebesar 99% sedangkan nilai minimum tercatat pada tanggal 22 sebesar 4%.
Gambar 10. Penguapan Udara pada Area Tangerang Selatan Bulan Mei 2022
Nilai rata-rata penguapan yang terukur pada Panci Penguapan bulan Mei 2022 sebesar 3.5 mm.
Nilai maksimum tercatat pada tanggal 6 sebesar 5.8 mm dan bernilai minimum pada tanggal 26 sebesar 1.9 mm. Sedangkan untuk penguapan yang terukur pada ruangan (Piche) rata-rata sebesar 2.4 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 24 dan 25 sebesar 4.5 mm dan bernilai minimum pada tanggal 1 sebesar 0.0 mm.
Wind Class Frequency Distribution
30 20
0Calms0-2 2-4 6-8 8-10 >=12 3.2
54.8 NORTH
EAST WEST
SOUTH 16%
40%
%
19.4 12.9
4-6 60
50 40
10
Calms: 0.00%
WIND SPEED (Knots)
2-44-66-8 10-128-10
Wind Class (Knots) 8%
>=12
10-12 35
25 65 55 45
15
5 6.5
3.2 32%
24%
Waktu Pengamatan
(WIB)
Suhu Tanah Gundul (°C) Suhu Tanah Berumput (°C) 5 cm 10 cm 20 cm 5 cm 10 cm 20 cm
07.30 26,7 27,4 28,5 27,7 27,9 29,1
13.30 34,2 32,3 29,9 30,9 30,2 29,3
17.30 30,0 31,4 30,6 29,4 29,7 29,3
Gambar 11. Temperatur Tanah Gundul dan Tanah Berumput Rata-rata pada Area Tangerang Selatan Bulan Mei 2022
2.5 Data Iklim Bulan Mei 2022 Stasiun BMKG Provinsi Banten dan DKI Jakarta
No Pos Hujan Temperatur Rata - rata(0C) Kelembaban
Udara (%) Penyinaran Matahari (%)
Hujan
Rata-rata Maks Min Jumlah
(mm) Hari Hujan (hari) 1 Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan 28,0 34,9 22,4 82 47 237,9 12
2 Stasiun Meteorologi Curug 27,0 34,8 22,2 84 36 316,0 13
3 Stasiun Meteorologi Maritim Serang 27,7 35,3 22,4 83 50 191,6 15 4 Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok 29,0 34,0 23,2 83 44 71,8 9
5 Stasiun Geofisika Tangerang 28,1 35,2 22,0 82 51 403,1 14
6 Stasiun Meteorologi Cengkareng 27,4 34,8 21,6 84 52 262,5 10
7 Stasiun Meteorologi Kemayoran 28,6 34,8 23,2 79 47 184,1 11
Sumber : UPT BMKG Banten dan DKI Jakarta TEMPERATUR TANAH GUNDUL
BULAN MEI 20222 TEMPERATUR TANAH BERUMPUT
BULAN MEI 20222
Temperatur (OC) Temperatur (OC)
39.0 37.0 35.0 33.0 31.0 29.0 27.0 25.0
32.0 31.0 30.0 29.0 28.0 27.0 26.0 5 cm 10 cm 20 cm
Kedalaman (cm) 07.30 13.30 17.30
5 cm 10 cm 20 cm Kedalaman (cm)
07.30 13.30 17.30
3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI – SEPTEMBER 2022 3.1 Kondisi Dinamika Atmosfer Secara Global
Pada bulan Juni 2022 posisi semu matahari berada di utara di Ekuator, diprakirakan suhu muka laut di wilayah equator mulai netral. Suhu muka laut yang netral di wilayah tersebut berimplikasi terhadap terhadap tingkat pertumbuhan awan yang berkurang.
Kondisi cuaca di Indonesia termasuk wilayah Banten dikendalikan / dipengaruhi oleh fenomena-fenomena dinamika atmosfer berskala global, regional hingga lokal yang saling berinteraksi dan membentuk pola serta variabilitas cuaca dan iklim. Berikut adalah berbagai indeks prakiraan kondisi yang menguraikan keadaan dinamika atmosfer sebagai bahan pertimbangan kondisi untuk bulan Juni s/d September 2022 :
1. Anomali Suhu Muka Laut (SST):
Kondisi Anomali SST Perairan Indonesia pada Juni 2022 diprediksi didominasi kondisi netral hingga hangat, Juli 2022 anomali positif(hangat) semakin menguat hingga September 2022.
Gambar 12. Anomali Suhu Muka Laut Sumber: NCEP-USA
2. ENSO (El-Nino Southern Oscillation) :
Berdasarkan Gambar 13, diketahui bahwa Indeks ENSO bulan Mei 2022 tercatat pada kisaran -1.05 menunjukkan ENSO dalam kondisi La Nina Moderat dan BMKG memprakirakan ENSO La Nina Lemah–Netral akan berlangsung hingga Juli–
Agustus–September 2022.
Gambar 13. Prakiraan Indeks ENSO
3. IOD (Indeks Ocean Dipole) :
Kondisi IOD (Indeks Ocean Dipole) bulan April 2022 sebesar -0.39 yang menunjukkan IOD pada posisi Netral. BMKG memperkirakan kondisi IOD akan cenderung Netral–Negatif hingga Desember 2022.
Gambar 14. Prakiraan Indeks Dipole Mode
3.2 Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) Bulan Mei 2022
3.2.1 Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) Dasarian I Mei 2022
Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) pada Dasarian I Mei 2022 di wilayah Banten pada umumnya didominasi kategori Sangat Pendek (1-5 hari) dan Pendek (6-10 hari) kecuali di di Kab. Serang Bagian Tengah, Kab. Pandeglang Bagian Tengah, Sebagian besar Kab. Lebak dan Kota Tangerang Selatan Bagian Barat yang berada pada kategori Masih Ada Hujan dan Kab Serang bagian Utara yang berada pada kategori Menengah (11-20 hari).
Gambar 15. Peta Monitoring HTH Provinsi Banten Dasarian I Bulan Mei 2022
Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) pada Dasarian I Mei 2022 di wilayah DKI Jakarta umumnya didominasi kategori Masih Ada Hujan, kecuali di Jakarta Barat, Sebagian besar Jakarta Utara dan Sebagian besar Jakarta Pusat yang berada pada kategori Sangat Pendek (1-5 hari).
3.2.2 Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) Dasarian II Mei 2022
Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) pada Dasarian II Mei 2022 di wilayah Banten pada umumnya didominasi kategori Masih Ada Hujan dan kategori Sangat Pendek (1-5 hari). Terdapat wilayah dengan kategori Pendek (6-10 hari) yaitu di Cikeusik di Kab. Pandeglang.
Gambar 17. Peta Monitoring HTH Provinsi Banten Dasarian II Bulan Mei 2022
Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) pada Dasarian II Mei 2022 di wilayah DKI Jakarta umumnya didominasi kategori Masih ada Hujan dan kategori Sangat Pendek (1-5 hari) sampai dengan update terakhir.
Gambar 18. Peta Monitoring HTH Provinsi DKI Jakarta Dasarian II Bulan Mei 2022
3.2.3 Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) Dasarian III Mei 2022
Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) pada Dasarian III Mei 2022 di Provinsi Banten menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah berada pada kategori Masih Ada Hujan pada saat updating, namun di beberapa titik di Kota Serang, Kab. Serang, Kab. Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan terpantau berada pada kategori Sangat Pendek (1 - 5 hari tanpa hujan).
Gambar 19. Peta Monitoring HTH Provinsi Banten Dasarian III Bulan Mei 2022
Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) pada Dasarian III Mei 2022 di Provinsi DKI Jakarta menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah terpantau Masih Ada Hujan pada saat updating, kecuali di wilayah Provinsi Banten bagian Utara terpantau berada pada kategori Sangat Pendek (1 - 5 hari tanpa hujan).
3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juli 2022
PROVINSI BANTEN SIFAT HUJAN WILAYAH
Bawah
Normal (BN) -
Normal (N)
Sebagian kecil Kota Cilegon bagian Timur, Kota Serang bagian Barat Laut, dan Kab Serang bagian Timur Laut.
Atas Normal (AN)
Sebagian besar wilayah Banten kecuali Kota Cilegon bagian Timur, Kota Serang bagian Barat Laut, dan Kab Serang bagian Timur Laut.
PROVINSI DKI JAKARTA SIFAT HUJAN WILAYAH
Bawah
Normal (BN) -
Normal (N) -
Atas Normal
(AN) Seluruh wilayah DKI Jakarta.
3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan Juli 2022
PROVINSI BANTEN CURAH HUJAN WILAYAH
Rendah (51 – 100 mm)
Sebagian besar Kota Serang, Kota Cilegon bagian Utara dan Timur, Kab Serang bagian Utara, Kab Tangerang, dan Kota Tangerang bagian pesisir Utara.
Menengah (101 – 300
mm)
Sebagian besar wilayah Banten kecuali Kab. Lebak bagian Timur, Kota Serang bagian Utara, Kota Cilegon bagian Utara dan Timur, Kab Serang bagian Utara, Kab Tangerang bagian Utara, dan Kota Tangerang bagian pesisir Utara.
Tinggi (301 – 400
mm)
Sebagian kecil Kab Lebak bagian Timur.
Sangat Tinggi
> 500 mm -
PROVINSI DKI JAKARTA CURAH HUJAN WILAYAH Rendah
(51 – 100 mm)
Sebagian besar wilayah Jakarta Utara bagian Timur dan Barat, dan Jakarta Barat bagian Barat Laut.
Menengah (101 – 300 mm)
Sebagian besar DKI Jakarta kecuali Jakarta Utara bagian Selatan dan Barat, Jakarta Pusat bagian Utara dan Timur, Jakarta Timur bagian Barat Laut, Jakarta Barat bagian Barat dan Barat Laut.
Tinggi
(301 – 500 mm) -
3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Agustus 2022
PROVINSI BANTEN SIFAT HUJAN WILAYAH
Bawah Normal
(BN) -
Normal (N) -
Atas Normal
(AN) Seluruh wilayah Banten.
PROVINSI DKI JAKARTA SIFAT HUJAN WILAYAH Bawah Normal
(BN) -
Normal (N) -
Atas Normal
(AN) Seluruh wilayah DKI Jakarta.
3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus 2022
PROVINSI BANTEN CURAH HUJAN WILAYAH
Rendah (51 – 100 mm)
Kota Serang, sebagian besar Kab Serang bagian Utara, sebagian kecil Kota Cilegon bagian Timur, dan Kab Tangerang bagian Barat dan Barat Laut.
Menengah (101 – 300
mm)
Sebagian besar wilayah Banten kecuali Kab Lebak bagian Timur dan Barat Laut, Kab Pandeglang bagian Timur Laut, Kota Serang, Kab Serang bagian Utara, Kota Cilegon bagian Timur, dan Kab Tangerang bagian Barat dan Barat Laut.
Tinggi (301 – 500
mm)
Sebagian kecil Kab Lebak bagian Timur dan Barat Laut, Kab Pandeglang bagian Timur Laut.
Sangat Tinggi
> 500 mm -
PROVINSI DKI JAKARTA CURAH HUJAN WILAYAH
Rendah (51 – 100 mm)
Jakarta Utara bagian Utara, Timur, Selatan dan Barat, Jakarta Timur bagian Utara, dan Jakarta Barat bagian Barat dan Barat Laut.
Menengah (101 – 200 mm)
Jakarta Utara bagian Utara dan Selatan, Jakarta Pusat, Sebagian besar Jakarta Timur kecuali bagian Utara, Jakarta Selatan, dan Sebagian besar Jakarta Barat kecuali bagian Barat dan Barat Laut.
Tinggi
(301 – 500 mm) -
3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan September 2022
PROVINSI BANTEN SIFAT HUJAN WILAYAH
Bawah Normal
(BN) -
Normal (N) -
Atas Normal
(AN) Seluruh wilayah Banten.
PROVINSI DKI JAKARTA SIFAT HUJAN WILAYAH
Bawah Normal
(BN) -
Normal (N) -
Atas Normal
(AN) Seluruh wilayah DKI Jakarta.
3.8 Prakiraan Curah Hujan Bulan September 2022
PROVINSI BANTEN CURAH HUJAN WILAYAH
Rendah (51 – 100 mm)
Sebagian besar Kota Tange-rang, sebagian kecil Kota Serang bagian Utara, Kab Serang bagian Barat Laut dan Timur, Kab Serang bagian Barat dan Timur.
Menengah (101 – 300 mm)
Kota Cilegon, Kota Tange- rang Selatan, sebagian besar Kab Seran, Kota Serang, Kab Tangerang, Kota Tangerang, sebagian kecil Kab Pandeglang bagian Tengga-ra, Kab Lebak bagian Barat Daya hingga Barat.
Tinggi (301 – 400 mm)
Sebagian besar Kab Pandeglang, Kab Lebak, sebagian kecil Kab Serang bagian Selatan.
Sangat Tinggi
> 500 mm Sebagian kecil Kab Lebak bagian Timur.
PROVINSI DKI JAKARTA CURAH HUJAN WILAYAH Rendah
(51 – 100 mm)
Jakarta Utara bagian Barat dan Timur, Jakarta Barat bagian Barat Laut.
Menengah (101 – 200 mm)
Sebagian besar DKI Jakarta, kecuali Jakarta Utara bagian Barat dan Timur, Jakarta Barat bagian Barat Laut.
Tinggi
(301 – 500 mm) -
Sangat Tinggi
> 500 mm -
4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA
Prakiraan potensi banjir bulan Juli dan Agustus 2022 Provinsi Banten dan DKI Jakarta berada pada kategori Aman hingga Menengah.
4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Juli 2022
Gambar 21. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Juli 2021 Provinsi DKI Jakarta
Gambar 22. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Juli 2022 Provinsi Banten
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui pada bulan Juli 2022 potensi banjir di Provinsi DKI Jakarta seluruhnya masuk dalam kategori Aman - Rendah.
Sedangkan potensi banjir di Provinsi Banten berada pada kategori Aman – Menengah.
4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Agustus 2022
Gambar 23. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Agustus 2022 Provinsi DKI Jakarta
Gambar 24. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Agustus 2022 Provinsi Banten
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui pada bulan Agustus 2022 potensi banjir di Provinsi DKI Jakarta seluruhnya masuk dalam kategori Aman - Rendah.
Sedangkan potensi banjir di Provinsi Banten berada pada kategori Aman – Menengah.
5 ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DAN KEBASAHAN BULAN MARET – MEI 2022 DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA
Monitoring Tingkat Kekeringan Berdasarkan Metode SPI
DAERAH
TINGKAT KEKERINGAN SANGAT
KERING KERING AGAK
KERING NORMAL
Jakarta - - -
Kemayoran, Tanjung Priok, Pakubuwono, Pasar Minggu, Pulogadung, Rorotan, Setiabudi
Timur, Sunter Kodamar, Sunter Rawabadak
Tangerang - - -
Curug, Tangerang, BPP Sepatan , UPTD Mauk, UPTD Kresek, UPTD
Kronjo, UPTD Rajeg , UPTD Serpong , UPTD Teluknaga
Serang - - -
Anyer, Carenang, Cicinta, Ciomas, Ciruas, Kasemen Kilasah, Kragilan
Kalenpetung, Kramatwatu Pegadingan, Mancak, Padarincang,
Pamarayan, Petir, Pontang, RagasHilir, Singamerta, Walantaka
Pandeglang - - - Cibaliung, Cimanuk, Labuhan,
Pagelaran, Pandeglang
Lebak - - -
Bojong Leles, Bojong Manik, Kecamatan Cimarga, Lebak Parahiang, Pasir Ona Rangkas, Sampang Peundeuy, Pagelaran,
Pandeglang
Monitoring Tingkat Kebasahan Berdasarkan Metode SPI
DAERAH TINGKAT KEBASAHAN
AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH
Jakarta Halim (TNI AU), Kedoya,
Manggarai, Waduk Melati Karet -
Tangerang Cengkareng, UPTD Cipondoh Sambidoyong,
UPTD Sepatan
UPTD Balaraja, UPTD Benda Sukamulya, UPTD Bendung Ciputat
CurugTangerang Selatan, UPTD Tegal Kemiri
Serang Baros, Tirtayasa Cinangka, Pabaruan Serang Pandeglang Cinangka, Mandalawangi,
Menes, Munjul Bendung Ciliman -
Lebak Cijaku, Warung Gunung Bayah, Cilemer,
Panyaungan -
Gambar 25. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Provinsi Banten
Gambar 26. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Provinsi DKI Jakarta
Gambar 27. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan
Wilayah Tangerang (Kota Tangerang, Kab. Tangerang, Kota Tangerang Selatan)
Gambar 28. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Wilayah Serang (Kota Serang, Kab. Serang, Kota Cilegon)
Gambar 29. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Kabupaten Pandeglang
Gambar 30. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Kabupaten Lebak
6 PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN PERIODE MEI - JULI 2022 DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA
Gambar 31. Peta Prakiraan Indeks Kekeringan
Gambar 32. Peta Prakiraan Indeks Kekeringan Provinsi DKI Jakarta
Prakiraan Tingkat Kekeringan Berdasarkan Metode SPI
DAERAH TINGKAT KEKERINGAN
SANGAT KERING KERING AGAK KERING
Jakarta - - -
Tangerang - - -
Serang - - -
Pandeglang - - -
Lebak - - -
Prakiraan Tingkat Kebasahan Berdasarkan Metode SPI
DAERAH
TINGKAT KEBASAHAN
AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH
Jakarta Cengkareng, Halim (TNI
AU) - -
Tangerang UPTD Balaraja, UPTD Kronjo
Tangerang Selatan, UPTD Benda
Sukamulya -
Serang Serang, Kragilan
Kalanpetung Tirtayasa -
Pandeglang Menes Bd Ciliman -
Lebak
Bayah, Bj Irigasi, Bojongleles, BPP Leuwidamar, Warung
Gunung
Cilemer -
7 ANALISIS KADAR AIR TANAH BULAN MEI 2022 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA
I. DKI JAKARTA 1 Kemayoran (BMKG) 100 sangat cukup
2 Tangerang Selatan (BMKG) 100 sangat cukup
3 Tanjung Priok (BMKG) 8 sangat kurang
4 Cengkareng (BMKG) 100 sangat cukup
5 Halim (TNI AU) 100 sangat cukup
6 Pakubuwono 100 sangat cukup
7 Karet 100 sangat cukup
8 Manggarai 100 sangat cukup
9 Rorotan 34 kurang
10 Sunter III Rawa Badak 40 sedang
11 Pulo Gadung 72 cukup
II. TANGERANG 12 Serpong 100 sangat cukup
13 Curug (BMKG) 100 sangat cukup
14 Stageof Tangerang/Stasiun BMKG 100 sangat cukup
15 UPTD Balaraja 100 sangat cukup
16 UPTD BendaSukamulya/Balaraja/Buniayu 100 sangat cukup
17 UPTD Bendung Ciputat 100 sangat cukup
18 UPTD Cipondoh/Sambidoyong 100 sangat cukup
19 UPTD Jatiwaringin/Mauk/JambuKarya/Kosambi 17 kurang
20 UPTD Kresek 6 sangat kurang
21 UPTD Kronjo/Ringleding -100 sangat kurang
22 UPTD Rajeg-Banyawakan 26 kurang
23 UPTD Sepatan/Pondok Jaya/CisadaneBaratLaut 100 sangat cukup
24 UPTD Sindang Jaya/pasar kemis 100 sangat cukup
25 UPTD Tegal Kemiri/Pasar Baru 100 sangat cukup
26 UPTD Rajeg 8 sangat kurang
III. S E R A N G 27 Serang (BMKG) 100 sangat cukup
28 C i o m a s 100 sangat cukup
29 Cinangka 100 sangat cukup
30 Ciruas (Singamerta) 77 cukup
31 Pamarayan 95 sangat cukup
32 Anyer 91 sangat cukup
33 Padarincang 100 sangat cukup
34 Baros 100 sangat cukup
35 Walantaka 48 sedang
36 Kramatwatu 56 sedang
37 Pabuaran 100 sangat cukup
38 Mancak 100 sangat cukup
39 Singamerta 46 sedang
40 Carenang -7 sangat kurang
IV. PANDEGLANG 41 Pandeglang 100 sangat cukup
42 Labuhan 100 sangat cukup
43 Menes 100 sangat cukup
44 Cibaliung 100 sangat cukup
45 BD Ciliman 100 sangat cukup
46 Cikeusik 100 sangat cukup
47 Cimanuk 100 sangat cukup
48 Jiput 100 sangat cukup
49 Cilemer 100 sangat cukup
50 Bojong 100 sangat cukup
51 Mandalawangi 100 sangat cukup
V. L E B A K 52 Banjar Irigasi-Cipanas 100 sangat cukup
53 Bayah 100 sangat cukup
54 Lebak Parahiang-Leuwidamar 100 sangat cukup
55 Malingping 100 sangat cukup
56 BPP Sajira 100 sangat cukup
57 Panyaungan Panggarangan 100 sangat cukup
58 Cisalak Baru 91 sangat cukup
59 Kec Cimarga 100 sangat cukup
60 Kecamatan Cipanas 100 sangat cukup
61 Bojong Leles 100 sangat cukup
62 Pagelaran 100 sangat cukup
63 Sampang Peundeuy 100 sangat cukup
64 Warung Gunung 100 sangat cukup
65 Pasir Ona/Rangkas 100 sangat cukup
WILAYAH NO STASIUN PENGAMATAN % ATI Kategori
Gambar 33. Peta Analisis Ketersediaan Air Tanah Bulan Mei 2022 Provinsi Banten
8 ANALISIS KIMIA AIR HUJAN (KAH)
Data Kimia Air Hujan (KAH) dapat mengetahui informasi pertukaran polutan di atmosfer dengan permukaan bumi, dan sebagai bahan evaluasi model perpindahan polutan dari suatu daerah ke daerah lain (long range transport), serta sebagai bahan penilaian dampak deposisi asam terhadap ekosistem dan struktur perkotaan.
Pemantauan Kimia Air Hujan (KAH) di Indonesia dilakukan di 52 (Lima Puluh Dua) stasiun. Pengambilan sampel air hujan menggunakan Metode Wet Deposition dan Wet & Dry Depositition dengan alat Automatic Rain Water Sampler (ARWS). Adapun parameter- parameter yang termasuk dalam KAH adalah :
1. Derajat Keasaman (pH)
2. Daya Hantar Listrik (DHL) dalam satuan (µS/cm)
3. Konsentrasi ion negatif (SO42-, NO3-, Cl- ) dalam satuan mg/L.
4. Konsentrasi ion positif (NH4+, Na+, K+, Mg2+, Ca2+) dalam satuan mg/L
Parameter yang dianalisis di Lab Mini Stasiun Klimatologi Banten yaitu derajat keasaman (pH), dan Daya Hantar Listrik (DHL). Metode analisis pH menggunakan metode elektroda gelas dengan instrumen analisis pH Meter. PH air hujan hujan menurut WMO berkisar antara 3,0 hingga 7,5 dengan pH ideal air hujan 5,6 bersifat asam. Bila pH air hujan terukur dibawah (asam) atau diatas pH ideal (basa), mengindikasikan bahwa air hujan tercemar polutan. Alat pengukuran analisis DHL berupa DHL Meter dengan metode sel konduktivitas. Rentang nilai pengukuran DHL menurut WMO 0,1 sampai 1000 µS/cm (BMKG, 2018).
Gambar 35. Grafik Kualitas Air Hujan (pH & Daya Hantar Listrik ) Tangerang Selatan Bulan Mei 2022
Pada Bulan Mei 2022, terdapat 5 periode sampling air hujan yaitu tanggal 2, 9, 16, 23 dan 30 Mei 2022. Hasil analisis pH air hujan pada bulan Mei bersifat asam (dibawah pH ideal air hujan), dengan nilai sampel secara berurutan yaitu senilai 3.534, 3l155, 3.301, 4,836 dan 3.700. Hasil pengukuran DHL pada sampel air hujan tanggal 2 Mei 2022 sebesar 60.1 µS/cm, 9 Mei 2022 sebesar 109.8 µS/cm, tanggal 16 Mei 2022 sebesar 74.2 µS/cm, tanggal 23 Mei 2022 sebesar 103.2 µS/cm dan tanggal 30 Mei 2022 sebesar 79.0 µS/cm.
9 ANALISIS SUSPENDED PARTICULATED MATTER (SPM)
Pemantauan Suspended Particulated Matter (SPM) di Indonesia dilakukan di 31 stasiun. pemantauan SPM dilakukan dengan metode sampling menggunakan High Volume Sampler (HVS), sedangkan untuk analisis laboratorium menggunakan Neraca Analitik (Analytical Balance). Nilai baku mutu untuk (SPM) Suspended Particulated Matter sebesar 230 µg/m3 (BMKG, 2018)
Hasil analisa laboratorium pada bulan Mei 2022 di Stasiun Klimatologi Banten menunjukkan bahwa kadar partikulat di Stasiun Banten Selatan pada umumnya berada di bawah nilai baku mutu (230 µg/m3). Hasil pengukuran konsentrasi SPM pada tanggal 3 Mei 2022 sebesar 108.8 µg/m3, tanggal 9 Mei 2022 sebesar 120.5 µg/m3, tanggal 15 Mei 2022 sebesar 136.5 µg/m3, tanggal 21 Mei 2022 sebesar 148.9 µg/m3, dan tanggal 27 Mei 2022 sebesar 98.8 µg/m3.
Gambar 36. Grafik Analisis Suspended Particulated Matter (SPM) Mei 2022
Lampiran 1. Analisis Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Mei 2022
I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 107 91 - 123 184 AN 173 151-200
2. Tangerang Selatan (BMKG) 190 161 - 218 238 AN 125 116-150
3. Tanjung Priok (BMKG) 84 72 - 97 73 N 86 85-115
4. Cengkareng (BMKG) 89 75 - 102 263 AN 296 >200
5. Halim (TNI AU) 155 132 - 179 376 AN 242 >200
6. Pakubuwono 180 153 - 206 284 AN 158 151-200
7. Kedoya Selatan 141 120 - 163 258 AN 182 151-200
II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 206 175 - 237 262 AN 127 116-150
9. Stageof Tangerang 124 105 - 143 401 AN 324 >200
10. Mauk 81 69 - 93 116 AN 144 116-150
11. Kresek 86 73 - 99 139 AN 162 151-200
12. Balaraja 130 111 - 150 320 AN 246 >200
III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 115 97 - 132 192 AN 168 151-200
14. C i o m a s 218 185 - 250 227 N 104 85-115
15. Cinangka 124 105 - 142 246 AN 199 151-200
16. Ciruas (Singamerta) 101 86 - 117 180 AN 178 151-200
17. Kramat Watu 95 81 - 109 152 AN 159 151-200
18. Pamarayan 178 151 - 204 151 BN 85 85-115
19. Kasemen 68 58 - 78 70 N 103 85-115
20. Mancak 131 111 - 151 230 AN 175 151-200
21. Carenang 98 83 - 112 161 AN 165 151-200
22. Padarincang 182 154 - 209 282 AN 155 151-200
IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 259 220 - 298 383 AN 148 116-150
24. Labuan 153 130 - 176 191 AN 125 116-150
25. Menes 213 181 - 245 440 AN 207 >200
26. Cibaliung 242 206 - 278 358 AN 148 116-150
27. Munjul 241 205 - 278 447 AN 185 151-200
28. Cikeusik 187 159 - 215 196 N 105 85-115
V. L E B A K 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 139 118 - 160 492 AN 354 >200
30. Rangkasbitung 185 157 - 213 252 AN 136 116-150
31. Banjar Irigasi-Cipanas 316 269 - 363 663 AN 210 >200
32. Bayah 172 146 - 198 642 AN 373 >200
33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 182 155 - 209 212 AN 116 116-150
34. Malingping 178 151 - 205 257 AN 144 116-150
35. BPP Sajira 241 205 - 277 203 BN 84 51-84
36. Panyaungan Panggarangan 183 155 - 210 550 AN 301 >200
Keterangan: *) = Data belum masuk
N RR % SIFAT
WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) SIFAT
Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1991-2020 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X – 1.15 X)
RR : Curah hujan bulan berjalan (mm)
*) : Data curah hujan belum masuk
Lampiran 2. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Juli 2022
I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 80 68 - 92 101 - 150 AN 138 116-150
2. Tangerang Selatan (BMKG) 97 82 - 112 151 - 200 AN 173 151-200
3. Tanjung Priok (BMKG) 63 54 - 72 51 - 100 AN 148 116-150
4. Cengkareng (BMKG) 65 55 - 75 51 - 100 AN 133 116-150
5. Halim (TNI AU) 74 63 - 85 101 - 150 AN 183 151-200
6. Pakubuwono 82 70 - 94 151 - 200 AN 190 151-200
7. Kedoya Selatan 86 73 - 99 101 - 150 AN 148 116-150
II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 95 81 - 109 151 - 200 AN 158 151-200
9. Stageof Tangerang 70 60 - 81 51 - 100 AN 133 116-150
10. Mauk 61 52 - 70 51 - 100 AN 119 116-150
11. Kresek 49 42 - 56 51 - 100 AN 162 151-200
12. Balaraja 57 48 - 66 51 - 100 AN 167 151-200
III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 69 59 - 79 101 - 150 AN 146 116-150
14. C i o m a s 95 81 - 109 151 - 200 AN 181 151-200
15. Cinangka 83 71 - 95 151 - 200 AN 187 151-200
16. Ciruas (Singamerta) 54 46 - 62 51 - 100 AN 147 116-150
17. Kramat Watu 68 58 - 78 51 - 100 N 107 85-115
18. Pamarayan 97 82 - 112 151 - 200 AN 163 151-200
19. Kasemen 45 38 - 52 51 - 100 AN 170 151-200
20. Mancak 87 74 - 100 101 - 150 AN 135 116-150
21. Carenang 68 58 - 78 51 - 100 N 110 85-115
22. Padarincang 100 85 - 115 151 - 200 AN 166 151-200
IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 196 167 - 225 201 - 300 AN 130 116-150
24. Labuan 76 65 - 87 101 - 150 AN 197 151-200
25. Menes 84 71 - 97 151 - 200 AN 198 151-200
26. Cibaliung 103 88 - 118 151 - 200 AN 185 151-200
27. Munjul 95 81 - 109 101 - 150 AN 138 116-150
28. Cikeusik 82 70 - 94 101 - 150 AN 174 151-200
V. L E B A K 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 71 60 - 82 101 - 150 AN 163 151-200
30. Rangkasbitung 111 94 - 128 151 - 200 AN 148 116-150
31. Banjar Irigasi-Cipanas 181 154 - 208 301 - 400 AN 179 151-200
32. Bayah 64 54 - 74 201 - 300 AN 361 >200
33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 119 101 - 137 151 - 200 AN 142 116-150
34. Malingping 130 111 - 150 201 - 300 AN 157 151-200
35. BPP Sajira 118 100 - 136 201 - 300 AN 200 >200
36. Panyaungan Panggarangan 102 87 - 117 201 - 300 AN 235 >200
WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT % SIFAT
Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1991-2020 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X – 1.15 X)
RR : Prakiraan curah hujan (mm)