• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETA WILAYAH HUKUM PENGADILAN AGAMA KAB. MADIUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PETA WILAYAH HUKUM PENGADILAN AGAMA KAB. MADIUN"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PETA WILAYAH HUKUM PENGADILAN AGAMA KAB. MADIUN

(3)

KATA PENGANTAR

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas Rahmat, Taufiq dan Hidayah Nya, sehingga Laporan Tahunan Pengadilan Agama Kabupaten Madiun tahun 2010 ini dapat diselesaikan dengan baik.

Laporan ini menguraikan secara diskriptif tentang pelaksanaan Tugas Pengadilan Agama Kabupaten Madiun tahun 2010 yang meliputi bidang yustisial, administrasi kepaniteraan dan kesekretariatan, bidang pembinaan dan pengawasan serta bidang pembangunan.

Laporan ini sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban pimpinan Pengadilan Agama Kabupaten Madiun kepada Instansi Vertikal untuk dijadikan bahan evaluasi dan perencanaan dalam rangka penyempurnaan pelaksanaan tugas dimasa yang akan datang dan sekaligus sebagai bahan informasi kepada semua pihak yang berkepentingan, khususnya jajaran pimpinan Pengadilan Agama Kabupaten Madiun sebagai bahan pijakan dalam pelaksanaan tugas dimasa mendatang.

Kami telah berusaha menyajikan laporan seobyektif mungkin, akan tetapi kami menyadari masih adanya kekurangan . Oleh karena itu kami mengharapkan koreksi dan saran dari semua pihak demi peningkatan kinerja dan kesempurnaan laporan yang akan datang.

Demikian, semoga laporan ini ada gunanya dan bermanfaat bagi kita . Amin Madiun, 31 Desember 2010

(4)

D A F T A R I S I

HALAMAN JUDUL ……… i

PETA WILAYAH HUKUM PENGADILAN AGAMA KAB. MADIUN ……. ii

KATA PENGANTAR ………. iii

DAFTAR ISI ……… iv

BAB I PENDAHULUAN A. Kebijakan Umum Peradilan ……… 1

B. Visi dan Misi ………... 9

C. Renstra ………. 10

BAB II STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) ...……… 12

A. Penyusunan Alur Tupoksi ……… 12

B. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) ………… 14

BAB III KEADAAN PERKARA ……….. 15

BAB IV PENGAWASAN INTERNAL……….. 22

BAB V PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN ……….. 26

A. Sumberdaya Manusia ……….. 26

1. Sumberdaya Manusia Teknis Yudisial ………... 28

2. Sumberdaya Manusia Non Teknis Yudisial ………... 29

3. Promosi dan Mutasi ……… 30

4. Pengisian Jabatan Struktural ……….. 31

B. Pengelolaan Sarana dan Prasarana ……….. 32

1. Sarana dan Prasarana Gedung ……… 32

2. Sarana dan Prasarana Fasilitas Gedung ……….. 33

C. Pengelolaan Keuangan ……… 35

1. Belanja Pegawai ………. 35

2. Belanja Barang ………... 35

3. Belanja Modal ……… 35

D. Pengelolaan Administrasi ……… 35

1. Administrasi Peradilan ………. 35

2. Administrasi Umum ………... 42

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ………. 51

B. Rekomendasi ……….. 52

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Kebijakan Umum Peradilan

Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa “Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung RI. dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”. Dengan amandemen Undang-undang Dasar Negara Republik Indoensia Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab IX tentang kekuasaan kehakiman Pasal 24 telah membawa perubahan penting terhadap penyelenggaraan kekuasaan kehakiman. Sebagai respon terhadap penyesuaian tersebut, lahirlah Undang-undang Nomor 4 Tahun 2005 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2005 tentang Mahkamah Agung RI Berdasarkan Pasal 13 Undang-undang No.4 Tahun 2005 dinyatakan bahwa

“Organisasi, administrasi dan finansial Mahkamah Agung RI. dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya berada dibawah kekuasaan Mahkamah Agung R I”. Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut lahirlah apa yang disebut dengan Peradilan Satu Atap.

Sementara itu dalam Pasal 13 ayat (3) Undang-undang Nomor 4 Tahun 2005 disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk masing-masing lingkungan peradilan diatur dalam Undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing”. Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Peradilan Umum sebagai

(6)

Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tersebut diatas juga memuat penambahan kewenangan yang menjadi tugas pokok Peradilan Agama sebagai salah satu Pelaksana Kekuasaan Kehakiman yaitu dengan kewenangan untuk memeriksa, mengadili, menyelesaikan sengketa Ekonomi Syari’ah dan kenaikan batas usia pensiun bagi pejabat fungsional Hakim dan Kepaniteraan. Lahirnya Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dengan perubahannya Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 telah membawa perubahan besar dalam penyelenggaraan Peradilan Agama. Aspek organisasi, administrasi, finansial dan tehnis peradilan telah menjadi bagian penting dalam perubahan tersebut.

Sebagai salah satu pertanggung jawaban Peradilan Agama sebagai salah satu Pelaksana Kekuasaan Kehakiman dibawah Mahkamah Agung RI. adalah berkewajiban pula melaksanakan Program Keterbukaan Informasi sesuai dengan Keputusan Mahkamah Agung RI Nomer : 144/KMA/SK/VIII/2007. Informasi yang diberikan kepada masyarakat luas diantaranya gambaran umum tentang Peradilan Agama, proses beracara, hak-hak pencari keadilan, biaya proses penyeleseian perkara dan hak-hak kepaniteraan, agenda persidangan, putusan dan penetapan Pengadilan Agama yang telah berkekuatan hukum dan informasi lainnya.

Sebagai salah satu pelaksana Kekuasaan Kehakiman yang merdeka dan tidak memihak, Pengadilan Agama Kabupaten Madiun berusaha memberikan pelayanan kepada para pencari keadilan dengan sebaik-baiknya, secara terbuka dan fair dengan melalui satu pintu, hal ini sebagaimana salah satu Program yang dicanangkan Direktorat Jendral Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung yaitu client service.

Berkenaan dengan hal-hal tersebut diatas Pengadilan Agama Kabupaten Madiun sesuai dengan kewenangannya senantiasa berusaha untuk mengembangkan stretegi berbagai kegiatan terkait, mengawasi serta mengevaluasi pelaksanaan tugas selama tahun 2010 sebagaimana terurai dalam laporan dibawah ini.

Sepanjang tahun 2010 Pengadilan Agama Kabupaten Madiun berjuang keras dalam melaksanakan tugas untuk menopang perbaikan kinerja peradilan dalam rangka untuk mencapai kepada kesempurnaan kehendak reformasi birokrasi badan peradilan, oleh karena itu Pengadilan Agama Kabupaten Madiun dalam pelaksanaan tugasnya mendasarkan pada peraturan perundang-undangan, antara lain sebagai

(7)

1. Bidang Teknis Yustisial dan Administrasi Kepaniteraan

1). Staatsblad 1941 Nomor 44 tentang Reglemen Indonesia yang diperbaharui (RIB=HIR) jo Undang-undang Darurat Nomor 1 Tahun 1951;

2). Undang-undang Nomor 20 Tahun 1947 tentang Peradilan Ulangan di Jawa dan Madura;

3). Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974;

4). Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang- undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo Surat Edaran Mahkamah Agung RI. Nomor 2 Tahun 1990 tentang Petunjuk Pelaksanaan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989;

5). Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Abritase;

6). Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat;

7). Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat;

8). Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman;

9). Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf;

10). Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syari’ah;

11). Undang-undang Nomor 3 tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung RI;

12). Undang-undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman;

13). Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama;

14). Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik, jo. Peraturan Menteri Agama R.I. Nomor 1 Tahun 1978 tentang

(8)

5 Tahun 1984 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983;

16). Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2008 tentang Pendapatan Negara Bukan Pajak;

17). Instruksi Presiden R.I. Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam;

18). Peraturan Mahkamah Agung R.I. Nomor 1 Tahun 2001 tentang Permohonan Kasasi Perkara Perdata yang Tidak Memenuhi Persyaratan Formal;

19). Peraturan Mahkamah Agung R.I. Nomor 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok;

20). Peraturan Mahkamah Agung R.I. Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan;

21). Peraturan Mahkamah Agung R.I. Nomor 2 Tahun 2008 tentang Kompilasi Hukum Ekonomi Syari’ah;

22). Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 2 tahun 2009 tentang Biaya Proses Penyelesaian Perkara dan Pengelolaannya pada Mahkamah Agung RI. dan Badan Peradilan dibawahnya;

23). Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor : KMA/001/SK/I/1991 tanggal 24 Januari 1991 tentang Pola Pembinaan dan Pengendalian Administrasi Kepaniteraan Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama jo. Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor : KMA/007/SK/IV/1994 tentang Memberlakukan Buku I dan Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan;

24). Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor : KMA/004/SK/II/1992 tanggal 24 Februari 1992 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama;

25). Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor : KMA/006/SK/III/1994 tentang Pengawasan dan Evaluasi atas Hasil Pengawasan oleh Pengadilan Tingkat Banding dan Pengadilan Tingkat

(9)

26). Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor : KMA/028/SK/V/1996 tentang Biaya Permohonan Pemeriksaan Sengketa Kewenangan Mengadili dalam Perkara Perdata;

27). Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor : KMA/042/SK/VIII/2001 tentang Perubahan Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor : KMA/027A/SK/VI/2000 tentang Biaya Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara yang Dimohonkan Peninjauan Kembali;

28). Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor : KMA/42/SK/III/2002 tentang Perubahan Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor : KMA/127A/SK/VI/2000 tentang Biaya Perkara yang dimohonkan Kasasi

29) Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor : KMA/032/SK/IV/2006 tentang Pemberlakuan Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan;

30). Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor : 2 Tahun 2000 tentang perubahan Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor 5 Tahun 1994 tentang Biaya Administrasi.

31). Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor : 3 Tahun 2000 tentang Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar Bij Voorrad) dan Provisionil;

32). Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor : 7 Tahun 2001 tentang Pemeriksaan Setempat.

33). Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor 3 Tahun 2002 tentang Penanganan Perkara yang Berkaitan dengan Asas Nebis In Idem;

34). Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor 8 Tahun 2008

(10)

37) Surat Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Non Yudisial Nomor : 33/WKMA.N.Y/IX/2008 tentang Peraturan Pemerintah RI Nomor 53 Tahun 2008;

38). Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor : 012/KMA/SK/II/2007 tentang Pembentukan Tim Penyempurnaan Buku I, Buku II, Buku III dan Buku Tentang Pengawasan (Buku IV);

2. Bidang Administrasi Sekretariat dan lain-lain :

1). Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian jo. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian;

2). Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak;

3). Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

4). Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

5). Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman;

6). Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

7). Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang- undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama;

8). Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak;

9). Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil;

10). Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil jo. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 11 Tahun 2002, tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil;

11). Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil jo. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 12 Tahun 2002 tentang Perubahan terhadap Peraturan Pemerintah Nomor

(11)

12). Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural jo.

Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural;

13). Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil;

14). Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 41 Tahun 2002 tentang Kenaikan Jabatan dan Pangkat Hakim;

15). Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;

16). Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah;

17). Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2006 tentang Penyesuaian Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil menurut Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2001 ke dalam Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil menurut Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2005 tentang Perubahan ketujuh atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil;

18). Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006, tentang Penyesuaian Gaji Pokok Hakim menurut Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2003 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2000 tentang Peraturan Gaji Hakim Peradilan Umum, Peradilan Tata Usaha

(12)

20). Keputusan Presiden R.I. Nomor 19 Tahun 2000 jo. Keputusan Presiden R.I. Nomor 89 Tahun 2001 tentang Tunjangan Hakim;

21). Peraturan Presiden R.I. Nomor 20 Tahun 2006 tentang Tunjangan Panitera;

22). Peraturan Presiden R.I. Nomor 22 Tahun 2006 tentang Tunjangan Jurusita dan Jurusita Pengganti;

23). Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004;

24). Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006;

25). Keputusan Panitera/Sekretaris Jenderal Mahkamah Agung R.I. Nomor UP.IV/226/PSJ/SK/2004, tentang Pendelegasian Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, Pemberhentian dan Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pengadilan Agama;

26). Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung R.I. Nomor : MA/SEK/173a/SK/XI/2005 tentang Pedoman Penatausahaan Barang Milik Negara di lingkungan Mahkamah Agung R.I. dan Pengadilan di semua lingkungan Peradilan;

27). Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung R.I. Nomor : 002/Sek/SK/I/2009 tentang Petunjuk pelaksanaan Pembayaran Anggaran Pendapatan Belanja Negara di lingkungan Mahkamah Agung R.I. dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya Tahun Anggaran 2009;

28). Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PM.2/2009 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2010;

29). Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 06/PMK.02/2009 tentang Petunjuk Penyusunan, Penelaahan, Pengesahan dan Revisi Daftar Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2009;

30). Hasil Keputusan Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung R.I. Tahun

(13)

Tata Persuratan, Tata Kearsipan dan Administrasi Keprotokolan, Kehumasan dan Keamanan.

31). Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor : 143/KMA/SK/VIII/2007 tentang Memberlakukan buku I tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan Bidang Pola Kelembagaan Paradilan Administrasi Kepegawaian Peradilan, Administrasi Perencanaan, Administrasi Tata Persuratan, Tata Kearsipan dan Administrasi Keprotokolan, Kehumasan dan Keamanan, Administrasi Perbendaharaan Pedoman Pembangunan Gedung Kantor dan Rumah Jabatan Badan Peradilan di bawah Mahkamah Agung R.I., Photo type Gedung Pengadilan dan Rumah Dinas dan Pola Klasifikasi Surat Mahkamah Agung R.I.;

32). Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor : KMA/071/SK/III/2008 tentang Ketentuan Penegakan Disiplin Kerja Dalam Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Khusus Kenerja Hakim dan Pegawai Negerei Sipil Pada Mahkamah Agung dan Badan peradilan di bawahnya;

33) Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor : 144 Keputusan tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan .

B. Visi dan Misi

Visi Pengadilan Agama Kabupaten Madiun mengacu pada visi Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai puncak kekuasaan kehakiman di Negara Republik Indonesia, yaitu : “Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung” .

Untuk mencapai visi tersebut maka perlu ditetapkan misi-misi sebagai berikut :

(14)

C. Renstra

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan, Pengadilan Agama Kabupaten Madiun mempunyai rencana strategis yaitu memaksimalkan penggunaan teknologi informasi dengan bertujuan agar masyarakat pencari keadilan mendapatkan suatu pelayanan prima. Dalam hal ini Pengadilan Agama Kabupaten Madiun selalu memperhatikan 3 aspek penting dalam pelayanan, yaitu pelayanan informasi, pelayanan administrasi, dan pelayanan umum (pelayanan publik).

- Pelayanan Informasi.

Pelayanan informasi langsung pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun ditekankan melalui Humas Pengadilan dan Web Site serta Layar Sentuh pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun. Pelayanan informasi melalui humas Pengadilan dapat diberikan kepada masyarakat pencari keadilan, apabila mereka (para pihak berperkara) sangat membutuhkan informasi secara detail tentang suatu perkara dengan cara konsultasi. Sedangkan pelayanan informasi melalui Web Site dan Layar Sentuh Pengadilan Agama meliputi informasi tentang :

a. Jadwal Sidang;

b. Biaya Perkara;

c. Perkara Putus;

d. Panggilan perkara ghoib yaitu perkara dimana tergugat/termohon tidak diketahui tempat tinggalnya diwilayah Indonesia.

e. Statistik perkara;

f. Faktor terjadinya perceraian;

g. Aduan via SMS;

h. Berita Peradilan;

i. Tranparansi Anggaran, Dll

- Pelayanan Administrasi meliputi:

a. Proses penerimaan perkara dilakukan dengan sistim aplikasi administrasi perkara Peradilan Agama (siadpa);

(15)

b. Proses pengelolaan kepegawaian dilakukan dengan sistim informasi managemet kepegawaian (SIMPEG);

- Pelayanan Umum (Publik) meliputi:

a. Menyiapkan ruang tunggu bagi mereka pencari keadilan yang layak dengan disediakan Telivisi, Koran dan Air Mineral;

b. Menyiapkan ruang sidang yang representatif dengan fasiltas AC;

c. Menjaga keamanan dan ketertiban jalannya persidangan dengan disiapkan 1 orang Satpam dan 1 orang Polisi;

d. Menyiapkan 1 orang petugas parkir;

e. Menyiapkan petugas Clianning Servis (petugas kebersian) untuk menjaga kebersihan kantor dan keindahan lingkungan kantor;

f. Membudayakan sikap sopan, ramah dan bijaksana bagi warga Peradilan terhadap masyarakat pencari keadilan.

g. Mempersiapkan sumber daya manusia yang professional;

h. Melaksanakan ketertiban, kedisiplinan, kekompakan/kebersamaan untuk menjaga kesetabilan jalannya organisasi;

(16)

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI ( TUPOKSI )

A. Penyusunan Alur Tupoksi

Dalam menyusun Alur Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Pengadilan Agama Kabupaten Madiun berpedoman kepada Undang-Undang No: 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang No: 3 Tahun 2006 dan selanjutnya telah diubah kembali dengan Undang-Undang No: 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama dan Peraturan Perundang Undangan lainnya yang masih berlaku.

Kekuasaan Kehakiman dilingkungan Peradilan Agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama serta berpuncak pada Mahkamah Agung RI sebagai Pengadilan Negara yang tertinggi di Republik Indonesia ini.

Sehingga seluruh pembinaannya, baik pembinaan teknis peradilan, pembinaan organisasi, pembinaan administrasi dan pembinaan keuangan dilakukan oleh Mahkamah Agung RI.

Sedangkan Pengadilan Agama, berfungsi sebagai Pengadilan Tingkat Pertama yang merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara-perkara pada Pengadilan Tingkat Pertama antara orang-orang yang beragama Islam dibidang Perkawinan, Waris, Wasiat, Hibah, Wakaf, Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Ekonomi Syari’ah, sesuai dengan pasal 49 Undang Undang No. 50 Tahun 2009 Jo. Undang Undang No. 3 Tahun 2006 Jo. Undang Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

Berdasarkan Undang Undang No. 3 Tahun 2009 perubahan kedua atas Undang Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung dan Peraturan Presiden No. 13 Tahun 2005 tentang sekretariat Mahkamah Agung, Peraturan Presiden No. 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung serta Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung No: MA/Kumdil/177/VIII/K/1996 tanggal, 13 Agustus 1996 tentang Bagan Susunan Pengadilan Agama Klas IA, Klas IB dan Klas II, maka dapat dijelaskan bahwa Susunan Organiasasi Pengadilan Agama Kabupaten Madiun Klas IB adalah sebagai berikut :

(17)

Pengadilan Agama Kabupaten Madiun adalah Pengadilan Agama Klas IB dipimpin oleh seorang Ketua dibantu oleh seorang Wakil Ketua dan seorang Panitera /Sekretaris yang dibantu oleh seorang Wakil Panitera (Bidang Kepaniteraan)dan seorang Wakil Sekretaris (Bidang Kesekretariatan).

Dibidang kepaniteraan terdapat 3 orang Panitera Muda, yaitu Panitera Muda Gugatan, Panitera Muda Permohonan dan Panitera Muda Hukum, sedangkan dibidang Kesekretariatan ada 3 bagian urusan yaitu Urusan Kepegawaian, Urusan Keuangan dan Urusan Umum .

Untuk melaksanakan Tugas Yudisial, ada Kelompok Pejabat Fungsional Hakim, Kelompok Pejabat Fungsional Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurisita Pengganti. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Bagan Struktur Organisasi dibawah ini.

(18)

B. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Dalam rangka terwujudnya pelayanan prima terhadap pencari keadilan, maka Pengadilan Agama Kabupaten Madiun dalam melaksanakan tugas sehari-hari diupayakan akan selalu berpedoman pada Standard Operating Procedures (SOP) yang disingkronkan dengan analisis jabatan (analisis beban kerja) sebagai implementasi Undang Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, sementara adanya Undang Undang Pelayanan Publik tersebut dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum dalam hubungan antara masyarakat dan penyelenggara dalam pelayanan publik, yang bertujuan mewujudkan batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab, kewajiban dan kewenangan bagi penyelenggara pelayanan publik.

(19)

BAB III

KEADAAN PERKARA

Pengadilan Agama Kabupaten Madiun pada tahun 2010 telah berusaha untuk mengefektifkan bagian Kepaniteraan, yang mana bagian kepaniteraan itu adalah merupakan satuan kerja yang bertanggung jawab memberikan layanan administrasi terhadap layanan perkara. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang proses yang saat ini berlaku di Pengadilan Agama Kabupaten Madiun, maka perlu dibuat laporan sebagai berikut:

A. Rekapitulasi perkara

Selama tahun 2010 Pengadilan Agama Kabupaten Madiun menerima perkara sebanyak 1.726 yang terdiri dari :

- perkara tahun 2009 sebanyak 345 perkara

- Perkara masuk tahun ini 2010 sebanyak 1.381 perkara Dari jumlah perkara yang diterima/masuk tahun 2010 tersebut terdiri dari : a. Perkara gugatan yang berjumlah 1.288 perkara yang terdiri dari :

- Izin Poligami 6 perkara

- Pembatalan Perkawinan 0 perkara

- Cerai Talak 474 perkara

- Cerai Gugat 805 perkara

- Harta Bersama 1 perkara

- Nafkah Anak oleh Ibu 1 perkara

- Penguasaan Anak 0 perkara

- Waris 1 perkara

b. Perkara permohonan yang berjumlah 93 perkara, yaitu :

(20)

- Permohonan penetapan pembagian harta peninggalan/Penetapan Ahli Waris

2 perkara

- Perubahan Biodata dalam Surat Nikah 2 perkara Jumlah perkara sisa tahun lalu dan yang diterima tahun ini sebesar 1.726 perkara tersebut diatas telah dapat diselesaikan sebanyak 1.322 perkara, terdiri dari :

a. Perkara yang dikabulkan sebanyak 1.153 perkara, yang terdiri dari : - Perkara gugatan sebanyak 1.153 perkara yang terdiri dari :

- Izin Poligami 4 perkara

- Pembatalan Perkawinan 0 perkara

- Cerai Talak 434 perkara

- Cerai Gugat 713 perkara

- Harta Bersama 2 perkara

- Penguasaan Anak 0 perkara

- Waris 0 perkara

- Perkara permohonan sebanyak 169 perkara yang terdiri dari : - Permohonan penetapan pembagian harta

peninggalan/Penetapan Ahli Waris

1 perkara

- Perwalian 13 perkara

- Isbath nikah 5 perkara

- Dispensasi kawin 32 perkara

- Wali Adhol 13 perkara

- Perubahan Identitas dalam Surat Nikah 2 perkara

- Pengangkatan anak 12 perkara

b. Dicabut 59 perkara

c. Ditolak 1 perkara

d. Digugurkan 11 perkara

e. Dicoret 19 perkara

f. Tidak Diterima 1 perkara

Jadi dari jumlah perkara sisa tahun lalu dan perkara yang diterima tahun

(21)

169 perkara dan perkara gugatan sebanyak 1.153 perkara serta pada tahun 2010 perkara tersebut dapat diselesaikan sebanyak 1.322 perkara, yang terdiri dari 1.153 perkara gugatan dan 169 perkara permohonan.

B. Faktor-faktor penyebab terjadinya perceraian

Pengadilan Agama Kabupaten Madiun pada tahun 2010 telah menerbitkan Akta Cerai dari perkara yang telah diselesaikan, yaitu sebanyak 1.127 perkara, dengan rincian setiap bulan sebagai berikut:

1. Januari 80 perkara

2. Pebruari 101 perkara

3. Maret 95 perkara

4. April 110 perkara

5. Mei 86 perkara

6. Juni 95 perkara

7. Juli 93 perkara

8. Agustus 102 perkara

9. September 79 perkara

10.Oktober 89 perkara

11.Nopember 102 perkara

12.Desember 95 perkara

Dari jumlah tersebut dapat diketahui beberapa faktor penyebab terjadinya perceraian, antara lain sebagai berikut:

a. Moral - perkara

- Poligami Tidak Sehat - perkara

- Krisis Akhlak 1 perkara

(22)

d. Menyakiti Jasmani - perkara

- Kekejaman Jasmani - perkara

- Kekejaman Mental - perkara

e. Dihukum - perkara

f. Cacat Biologis 22 perkara

g. Terus menerus berselisih - perkara

- Politis - perkara

- Gangguan Pihak Ketiga 107 perkara

- Tidak Ada Keharmonisan 198 perkara

C. Perkara Yang Menyangkut PP No. 10 Tahun 1983

Perkara khusus yang menyangkut PP No.10 tahun 1983 jo PP No.45 tahun 1990 pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun tahun 2010 sebanyak 39 perkara (sisa tahun 2009 sebanyak 12 perkara, diterima tahun 2010 sebanyak 27 perkara).

D. Perkara Yang Dimohonkan Banding

Perkara Yang Dimohonkan Banding ke Pengadilan Tinggi Agama Surabaya pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun tahun 2010 sebanyak 3 (tiga) perkara, yaitu :

- Putusan Pengadilan Agama Kabupaten Madiun Nomor : 635/Pdt.G/2009/PA.Kab.Mn tanggal, 25 Pebruari 2010 yang telah dimohonkan banding dengan Akta Banding tanggal, 10 Maret 2010, berkas banding dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama Surabaya tanggal, 5 Mei 2010, dan telah diputus Pengandilan Tinggi Agama Surabaya dengan putusan Nomor : 149/Pdt.G/2010/PTA. Sby tanggal, 30 Juni 2010; (sekarang dalam proses kasasi);

- Putusan Pengadilan Agama Kabupaten Madiun Nomor : 111/ Pdt.G/

2009/PA. Kab. Mn tanggal, 23 Pebruari 2010 yang telah dimohonkan banding dengan Akta Banding tanggal, 25 Maret 2010, berkas banding dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama Surabaya tanggal, 31 Mei 2010;

(sekarang masih dalam proses );

(23)

- Putusan Pengadilan Agama Kabupaten Madiun Nomor : 666/Pdt.G/2009/PA.Kab.Mn tanggal, 24 April 2010 yang telah dimohonkan banding dengan Akta Banding tanggal, 10 Maret 2010, berkas banding dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama Surabaya tanggal, 15 Juli 2010, dan telah diputus Pengandilan Tinggi Agama Surabaya dengan putusan Nomor : 235/Pdt.G/2010/PTA. Sby tanggal, 16 September 2010;

E. Perkara Yang Dimohonkan Kasasi

Tahun 2010 Pengadilan Agama Kabupaten Madiun telah menerima perkara yang dimohonkan Kasasi ke Mahkamah Agung R I sebanyak 2 (dua) Perkara yang berkasnya telah dikirim ke Mahkamah Agung RI 1 (satu) perkara dan yang masih dalam proses di Pengadilan Agama Kabupaten Madiun 1 (satu) perkara (belum dikirim ke Mahkamah Agung ) yaitu :

- Putusan Pengadilan Agama Kabupaten Madiun Nomor:

635/Pdt.G/2009/PA.Kab.Mn tanggl, 25 Pebruari 2010, telah mendapatkan putusan banding dari Pengadilan Tinggi Agama Surabaya putusan Nomor : 149/Pdt.G/2010/PTA.Sby., dimohonkan Kasasi dengan Akta Kasasi tanggal, 18 Agustus 2010, berkas dikirim ke Mahkamah Agung tanggal, 27 Oktober 2010;(belum putus/masih dalam proses Mahkamah Agung);

- Putusan Pengadilan Agama Kabupaten Madiun Nomor : 666/Pdt.G/2009/PA.Kab.Mn tanggal, 24 April 2010, telah mendapatkan putusan banding dari Pengadilan Tinggi Agama Surabaya putusan Nomor : 235/Pdt.G/2010/PTA.Sby, dimohonkan kasasi dengan Akta Kasasi tanggal, 8 Nopember 2010, berkas belum dikirim (masih dalam proses di Pengadilan Agama Kabupaten Madiun);

(24)

G. Penyelesaian Permohonan Pembagian Harta Peninggalan diluar Sengketa Pengadilan Agama Kabupaten Madiun pada tahun 2010 nihil.

H. Data Tingkat Penyelesaian Perkara

a. Data tingkat penyelesaian perkara yang diterima tahun 2010 dan diputus tahun 2010 sebagai berikut :

Bulan Diterima 1 bln 2 bln 3 bln 4 bln 5 bln 6 bln Lbh 6 bln Jmlh Ket.

Januari 142 1 22 30 10 15 56 8 142 -

Pebruari 101 0 22 27 10 11 24 7 101 -

Maret 98 1 29 13 6 12 29 8 98 -

April 112 1 27 18 12 17 25 12 112 -

Mei 104 3 19 14 16 11 34 5 102 2

Juni 132 4 31 40 5 14 26 7 127 5

Juli 101 0 16 21 18 16 23 - 94 7

Agustus 76 1 3 28 6 14 - - 52 24

September 115 1 15 24 12 - - - 52 63

Oktober 175 2 30 41 - - - - 73 102

Nopember 126 2 21 - - - - - 23 103

Desember 99 2 - - - - - - 2 97

Jumlah 1381 18 235 256 95 110 217 47 978 403

b. Data tingkat penyelesaian perkara yang diterima tahun 2009 dan diputusan tahun 2010 sebagai berikut :

Bulan Diterima 1 bln 2 bln 3 bln 4 bln 5 bln 6 bln Lbh 6 bln Jmlh Ket.

Januari 126 1 26 31 7 26 30 5 126 -

Pebruari 110 2 24 19 14 29 14 8 110 -

Maret 83 2 17 10 5 33 11 5 83 -

April 95 2 21 19 5 20 17 11 95 -

Mei 107 3 20 18 9 10 36 11 107 -

Juni 106 5 22 14 5 33 23 4 106 -

Juli 109 3 17 10 15 26 25 13 109 -

Agustus 90 3 16 17 5 27 14 8 90 -

September 34 2 12 7 2 6 4 1 34 -

Oktober 166 2 27 29 22 34 41 11 166 -

Nopember 115 7 20 29 4 30 21 4 115 -

Desember 96 1 18 17 6 23 19 11 95 1

Jumlah 1237 33 240 220 99 297 255 92 1236 1

I. Minutasi berkas perkara

Pengadilan Agama Kabupaten Madiun tahun 2010 telah memutus dan

(25)

diminutasi 1.299 perkara sedangkan sisanya 27 perkara terdiri dari perkara gugatan sebanyak 26 perkara dan 1perkara permohonan .

(26)

BAB IV

PENGAWASAN INTERNAL

Sistem pengawasan Internal di Lingkungan Lembaga Peradilan saat ini terdiri dari dua bagian besar, yaitu Pengawasan Melekat dan Pengawasan Fungsional. Pengawasan Internal adalah Pengawasan dari dalam lingkungan peradilan itu sendiri yang mencakup 2 jenis pengawasan yaitu Pengawasan Melekat dan Pengawasan Fungsional.

Sedangkan Pengawasan itu dilaksanakan dengan maksud untuk:

a. Memperoleh informasi apakah penyelenggaraan tehnis peradilan, pengelolaan administrasi peradilan, dan pelaksanaan tugas umum peradilan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana peraturan perundang- undangan yang berlaku;

b. Memperoleh umpan balik bagi kebijaksanaan, perencanaan dan pelaksanaan tugas-tugas peradilan;

c. Mencegah terjadinya penyimpangan, penyimpangan administrasi, dan ketidak efisienan penyelenggaraan peradilan;

d. Menilai kinerja.

Kemudian Pengawasan itu bertujuan untuk mengetahui kenyataan yang ada sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi pimpinan Pengadilan untuk menentukan kebijakan dan tindakan yang diperlukan menyangkut pelaksanaan tugas pengadilan, tingkah laku aparat pengadilan, dan kinerja pelayanan publik pengadilan, sehingga pengawasan itu mempunyai fungsi untuk :

a. Menjaga agar pelaksanaan tugas lembaga peradilan sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Mengendalikan agar administrasi peradilan dikelola secara tertib sebagaimana mestinya dan aparat peradilan melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya;

c. Menjamin pelayanan publik yang baik bagi pencari keadilan, yang meliputi kualitas putusan, waktu penyelesaian perkara yang cepat dan

(27)

Selanjutnya berdasarkan Pedoman Umum Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1989 tentang Pengawasan Melekat, maka yang dimaksud dengan Pengawasan Melekat adalah serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai pengendalian yang terus menerus dilakukan oleh atasan langsung terhadap bawahannya, secara preventif atau represif agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan perundang undangan yang berlaku.

Karena itu Pengawasan Melekat merupakan kegiatan pengendalian secara terus menerus, maka Pengawasan ini dilaksanakan secara terus menerus dan berjenjang mulai dari Pimpinan terhadap Hakim dan seluruh jajaran Kepaniteraan dan Kesekretariatan yang selanjutnya diikuti oleh Panitera/Sekretaris terhadap jajaran Kepaniteraan serta Kesekretariatan dan para Pejabat di lingkungan Kepaniteraan dan Kesekretariatan terhadap bawahannya.

Sedangkan yang dimaksud Pengawasan Fungsional adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan secara fungsional baik intern pemerintah maupun ekstern pemerintah yang dilaksanakan terhadap pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembagunan agar sesuai dengan rencana dan peratuaran perundang undangan yang berlaku.

Sebagai implementasi dari pengawasan Fungsional tersebut, terakhir Pengadilan Agama Kabupaten Madiun telah menerbitkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Madiun Nomor: W13-A. 14/ 1844/ Kp.07.5/ X/

SK/2010 tanggal, 13 Oktober 2010 tentang penunjukan Hakim Pengawas Bidang, dengan dikoordinasikan oleh Wakil Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Madiun Atas Nama Drs. AHMAD HUSNI TAMRIN, MH .

Adapun masing-masing Bidang Pengawasan dan Hakim Pengawas Bidang sesuai dengan Keputusan Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Madiun tahun 2010

(28)

- Hakim Pengawas Bidang Keuangan (DIPA) dan Bidang Kepegawaian oleh Drs. NUR KHASAN, SH.MH;

- Hakim Pengawas Bidang Umum oleh Drs. AHMAD ASHURI.

Pengawasan dilakukan setiap 6 bulan sekali ( akhir bulan Juni dan Desember) dan hasilnya dilaporkan kepada Wakil Ketua sebagai Koordinator Hakim Pengawas Bidang oleh masing-masing Hakim Pengawas Bidang, kemudian Wakil Ketua melaporkan kepada Ketua Pengadilan Agama, yang selanjutnya Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Madiun melaporkan hasil pengawasan tersebut kepada Ketua Pengadilan Tinggi Agama Surabaya

Karena Pengawasan Melekat adalah merupakan kegiatan pengendalian secara terus menerus, maka Pengawasan ini dilaksanakan secara terus menerus dan berjenjang mulai dari Pimpinan terhadap seluruh jajaran Kepaniteraan dan Kesekretariatan yang selanjutnya diikuti oleh Panitera/Sekretaris terhadap jajaran Kepaniteraan dan Kesekretariatan serta para Pejabat di lingkungan Kepaniteraan dan Kesekretariatan terhadap bawahannya.

Pada tanggal, 30 Juli 2010 Pengadilan Agama Kabupaten Madiun telah dilaksanakan Pengawasan Rutin atau Reguler oleh Hakim Tinggi Pengawas Pengadilan Tinggi Agama Surabaya Drs. H. ENDIK SOENOTO, SH dan dibantu oleh staf Pengadilan Tinggi Agama Surabaya An. Sdr. MASRUKIN, SH dan MAULANA MUSA SUGI ALAM, SH.

Dari hasil pemeriksaan tersebut telah diketahui ada beberapa temuan yang harus ditindak lanjuti dalam jangka waktu kurang lebih 1 bulan, dan Pengadilan Agama Kabupaten Madiun telah melaksanakan tindak lanjut hasil pengawasan

Hakim Tinggi Pengawas Pengadilan Tinggi Agama Surabaya tersebut dan telah dilaporkan melalui surat kepada Ketua Pengadilan Tinggi Agama Surabaya dengan surat Pengadilan Agama Kabupaten Madiun Nomor : W13-

A14/1606/PS.01/VIII/2010 tanggal, 9 Agustus 2010.

Kemudian Penanganan Pengaduan adalah termasuk Pengawasan, maka perlu dilaporkan bahwa Penanganan Pengaduan atas adanya Pengaduan terhadap Instansi Pengadilan Agama Kabupaten Madiun atas pelayanannya atau tingkah laku

(29)

Ketua untuk ditindak lanjuti, akan tetapi selama tahun 2010 belum pernah dilakukan Penanganan Pengaduan karena memang tidak ada Pengaduan yang masuk ke Pengadilan Agama Kabupaten Madiun.

(30)

BAB V

PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN

A. SUMBER DAYA MANUSIA

Peranan Sumberdaya Manusia (SDM) dalam era reformasi birokrasi adalah sangat penting dan menentukan, karena sumber daya manusia adalah termasuk aparatur negara dan pemerintahan. Khusus di Pengadilan Agama Kabupaten Madiun, pengelolaan Sumber Daya Manusia yang ada dimaksudkan agar dapat melaksanakan tugas pokok, fungsi dan wewenang Pengadilan Agama. Kelancaran tugas kedinasan dalam lembaga peradilan sangat tergantung pada kesigapan aparat peradilan itu sendiri, hal tersebut dapat dicapai dengan memaksimalkan pembinaan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia dengan sempurna, sehingga diharapkan dapat diperoleh Sumber Daya Manusia yang bermoral baik , berdaya guna, handal dan berkuwalitas serta berintegritas yang tinggi.

Keseriusan Mahkamah Agung dalam membenahi kualitas Sumber Daya Manusia telah dituangkan dalam Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI No. MA/SEK/07/SK/III/2006, tentang organisasi dan tata kerja Sekretariat Mahkamah Agung, yang juga mengatur mengenai pengelolaan Sumber Daya Manusia, maka pembinaan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun diarahkan kepada 4 unsur utama, yaitu Pembinaan Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial, Pembinaan Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudisial, Promosi dan Mutasi, serta Pengisian Jabatan Struktural.

Berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor:

143/KMA/SK/VIII/2007 tanggal, 24 Agustus 2007, tentang pemberlakuan Buku I yang isinya tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Kepegawaian Peradilan, Administrasi Perencanaan, Administrasi Tata Persuratan, Tata Kearsipan dan Keprotokolan, Kehumasan dan Keamanan, Administrasi Perbendaharaan, Pedoman Bangunan Gedung Kantor dan Rumah Jabatan Badan Peradilan Dibawah Mahkamah Agung, Proto Type Gedung Peradilan dan Rumah Dinas dan Pola

(31)

Klasifikasi Surat Mahkamah Agung RI, maka disitu disebutkan bahwa Klasifikasi Formasi Pegawai Pengadilan Tingkat Pertama Klas I B sebagai berikut :

1. Ketua 2. Wakil Ketua

3. Hakim terdiri dari minimal 3 Majelis Hakim atau maksimum 15 orang Hakim termasuk Wakil Ketua;

4. Panitera / Sekretaris;

5. Wakil Panitera dan Wakil Sekretaris;

6. Tiga (3) Sub Kepaniteraan yang masing-masing dipimpin oleh Seorang Panitera Muda dan Tiga (3) Sub Bagian yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Sub Bagian;

7. Setiap Majelis Hakim dibantu oleh maksimum 4 orang Panitera Pengganti;

8. Empat (4) orang Jurusita dan maksimal 8 Jurusita Pengganti;

9. Sembilan (9) orang pegawai pada unit/urusan perkara;

10. Ketatausahaan terdiri dari 33 orang termasuk 5 orang sopir, 10 penjaga malam, 2 tukang kebun.

Sehingga jumlah formasi yang edial untuk Pengadilan Klas I B adalah 99 orang, sedangkan Pengadilan Agama Kabupaten Madiun termasuk Klasifikasi Pengadilan Klas I B yang jumlah formasinnya hanya terisi 22 orang termasuk Ketua dan Wakil Ketua.

Untuk lebih jelasnya berikut ini dapat dilihat perbedaan antara formasi edial

dengan formasi Hakim/Pegawai pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun Klas I B.

No. Nama Jabatan Formasi Edial

Formasi Yang Ada

Selisih

(32)

7 Panitera Muda 3 orang 2 orang 1 orang

8 Kepala Sub Bagian 3 orang 3 orang -

9 Paniter Pengganti 20 orang 1 orang 19 orang

10 Jurusita 4 orang - 4 orang

11 Jurusita Pengganti 8 orang 2 orang 6 orang 12 Peg.Unit Urusan Perkara 9 orang 1 orang 8 orang

13 Ketatausahaan 12 orang 1 orang 11 orang

14 Sopir 5 orang - 5 orang

15 Pesuruh 10 orang - 10 orang

16 Penjaga Malam 3 orang - 3 orang

17 Tukang Kebun 2 orang - 2 orang

Jumlah 99 orang 22 orang 77 orang

Hal tersebut harusnya dapat menjadi perhatian Pengadilan Tinggi Agama Surabaya dan Mahkamah Agung RI, agar dapatnya menambah jumlah formasi pegawai pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun, yang mana jumlah beban kerja dan jumlah Sumber Daya Manusianya pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun sangat tidak seimbang,

Akan tetapi dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia yang handal pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun, pimpinan selalu mendorong dan membina semua pegawai termasuk hakimnya untuk terus menerus meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan professionalismenya serta selalu diusahakan untuk mencari terobosan demi tercapainya pelaksanaan tugas kedinasan dengan baik dan tuntas.

1. Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial

Sumberdaya manusia teknis yudisial Pengadilan Agama Kabupaten Madiun terdiri dari unsur Hakim dan Kepaniteraan.

a. Unsur Hakim

1). Hj. Sri Astuti, SH. (Ketua)

2). Drs. Ahmad Husni Tamrin, MH.(Wakil Ketua)

(33)

4). Dra. Siti Rohmah, M.Hum 5). Drs. H. Nur Khasan, SH., MH.

6). Dra. Amanudin, SH., M.Hum.

7). Drs. Ashuri b. Unsur Kepaniteraan

1). Drs. Muchtarom (Panitera/Sekretaris) 2). Drs. Harunurrasyid (Wakil Panitera) 3). Suparno, S.Ag. (Panitera Muda Hukum)

4). Ghulam Muhammady, SH. (Panitera Muda Permohonan) 5). Dra. Nanik Umiyati (Panitera Pengganti)

6). ST. Mar’atu Ulfah, S.Ag (Panitera Pengganti) 7). Cahyani, SH. (Panitera Pengganti)

8). Nur Laela Kusna, S.Ag (Panitera Pengganti) 9). Mashuri, S.Ag (Panitera Pengganti)

10). Wakid Ariyadi, S.Sos, SH. (Jurusita Pengganti) 11) Dimas Hirawan (Juru sita Pengganti)

12) Wakid Ariadi, S.Sos. SH (Staf Panmud Hukum)

13) Anugrah Bagus Prastiono, SH.MM (Staf Panmud Permohonan) 2. Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudisial

Sumberdaya manusia non teknis yudisial Pengadilan Agama Kabupaten Madiun meliputi Kesekretariatan dan Staf

a. Kesekretariatan

1). ST. Mar’atu Ulfah, S.Ag (Wakil Sekretaris) 2). Cahyani, SH. (Kepala Urusan Kepegawaian) 3). Nur Laela Kusna, S.Ag (Kepala Urusan Keuangan) 4). Mashuri, S.Ag (Kepala Urusan Umum)

(34)

1). ST. Mar’atu Ulfah, S.Ag (Wakil Sekretaris merangkap Panitera Pengganti dan Juru Sita Pengganti)

2). Cahyani, SH. (Kepala Urusan Kepegawaian merangkap Panitera Pengganti dan Juru Sita Pengganti)

3). Nur Laela Kusna, S.Ag (Kepala Urusan Keuangan merangkap Panitera Pengganti dan Juru Sita Pengganti)

4). Mashuri, S.Ag (Kepala Urusan Umum merangkap Panitera Pengganti dan Juru Sita Pengganti)

5). Dimas Hirawan ( Juru Sita Pengganti merangkap sebagai Staf Keuangan/Bendahara Pengeluaran)

Dari uraian dan data tersebut diatas, maka adanya rangkap jabatan oleh 5 personil tersebut jelas menunjukkan kekurangan Personil di Pengadilan Agama Kabupaten Madiun sehingga perlu penambahan khususnya Panitera Pengganti, Juru Sita Pengganti dan staf Kesekretariatan.

3. Promosi dan Mutasi

Pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun tahun 2010, beberapa hakim dan pegawai telah banyak terjadi promosi/mutasi tempat tugas keluar dan masuk, tertama dari unsur hakim Pengadilan Agama Kabupaten Madiun yang banyak mendapatkan promosi dan mutasi tempat tugas keluar. Diantara Hakim dan Pegawai Pengadilan Agama Kabupaten Madiun yang mendapatkan promosi dan mutasi tempat tugas keluar yaitu antara lain :

- Drs. Salman Asyakiri, SH Ketua Pengadilan Agama Kab. Madiun Promosi dan Mutasi menjadi Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo;

- Drs. H. Hawari, SH. MH Wakil Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Madiun Promosi dan Mutasi menjadi Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Agama Kupang;

- Drs. Daroini, M.Hum Hakim Pengadilan Agama Kabupaten Madiun Promosi dan Mutasi menjadi Hakim Tinggi Mahkamah Tinggi Syari’ah Aceh;

(35)

- Drs. Arif Irfan, SH..M.Hum Hakim Pengadilan Agama Kabupaten Madiun mutasi menjadi Hakim Pengadilan Agama Wonosari, Yogjakarta;

- Drs. Amanuddin, SH. M.Hum Hakim Pengadilan Agama Kabupaten Madiun mutasi menjadi Hakim (SPT) pada Pengadilan Agama Nganjuk;

- Akhmad Muzaeri, SH Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Kabupaten Madiun, mutasi menjadi Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Kabupaten Malang ;

- Norma Atiq, SH Pegawai Negeri Sipil Pengadilan Agama Kabupaten Madiun mutasi promosi menjadi Kaur Keuangan Pengadilan Agama Kota Madiun;

Sedangkan mutasi hakim dan pegawai yang masuk ke Pengadilan Agama Kabupaten Madiun tahun 2010 adalah :

- Dra. Fadhiyatul Indah Hakim Pengadilan Agama Lamongan menjadi Hakim SPT pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun;

- Drs. Muchtarom Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Kabupaten Malang menjadi Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Kabupaten Madiun;

- Siti Sofiah, S.Si masuk diterima sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil Pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun TMT 1 Maret 2010.

4. Pengisian Jabatan Struktural

Pengisian Jabatan Struktural Pengadilan Agama Kabupaten Madiun pada tahun 2010 hingga sampai laporan tanunan ini dibuat, masih terdapat kekosongan jabatan yaitu Jabatan Panitera Muda Gugatan. Dalam hal ini

(36)

Agama Surabaya Nomor :W13-A/3332/KP.04.6/XII/2010 tanggal 16 Desember 2010 Jabatan tersebut telah terisi , namun yang bersangkutan belum melapor, sehingga kondisi jabatan struktural yang ada sebagai berikut:

No. N a m a NIP Jabatan

1. Hj. Sri Astuti, SH. 19483111970012001 Ketua 2. Drs. Ahmad Husni Tamrin, MH. 196606021992031003 Wakil Ketua 3. Drs. Muchtarom 195311021987031002 Panitera/Sekretaris 4. Drs. Harunurrasyid 195912121993031004 Wakil Panitera 5. ST. Mar’atu Ulfah, S.Ag 150275729000000000 Wakil Sekretaris 6. Suparno, S.Ag 150246238000000000 Panitera Muda

Hukum

7. - - Panitera Muda

Gugatan 8. Ghulam Muhammady, SH 195801281982031003 Panitera Muda

Permohonan 9. Cahyani, SH. 150266006000000000 Kaur Kepegawaian 10. Nur Laela Kusna, S.Ag 197210161999032001 Kaur Keuangan 11. Mashuri, S.Ag 197002201993031003 Kaur Umum

B. Pengelolaan Sarana dan Prasarana 1. Sarana dan Prasarana Gedung

Kantor Gedung Pengadilan Agama Kabupaten Madiun saat ini menempati gedung berlantai dua yang beralamat di Jalan Raya Tiron Km.6 Nglames, Kabupaten Madiun dengan gedung yang dibangun atas tanah seluas 2138 m2. dan telah bersertifikat atas nama Mahkamah Agung RI dan atas nama Pengadilan Agama Kabupaten Madiun dengan masing-masing sertikat sebagai berikut :

- Tanah Luas 1359 meter persegi Sertifikat Atas Nama Mahkamah Agung RI dengan DI 307/2008 nomor 4290/2008 DI 208/2008 Nomor : 2846/2008;

- Tanah Luas 512 meter persegi Sertifikat Atas Nama Pengadilan Agama Kabupaten Madiun dengan DI 307/2005 Nomor:

(37)

- Tanah Luas 267 meter persegi Sertifikat Atas Nama Pengadilan Agama Kabupaten Madiun dengan DI 307/2006 Nomor:

8288/2006 DI 208/2006 Nomor : 5231/2006.

Dengan demikian pengelolaan sarana dan prasarana Gedung Kantor Pengadilan Agama Kabupaten Madiun tahun 2010 meliputi pengembangan , perawatan, dan penghapusan, namun pelaksanaannya pada tahun 2010 adalah hanya melaksanakan perawatan gedung kantor dan perawatan halaman gedung kantor .

2. Sarana dan Prasarana Fasilitas Gedung

Sarana dan prasarana fasilitas gedung kantor Pengadilan Agama Kabupaten Madiun yaitu peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan serta asset tetap lainnya.

a. Peralatan dan Mesin

1. Station Wagon 2 unit

2. Sepeda Motor 8 unit

3. Mesin ketik manual standard 1 buah

4. Mesin ketik manual lengenwagon 1 buah

5. Lemari kayu 23 buah

6. Rak besi 6 buah

7. Rak kayu 6 buah

8. Filling cabinet besi 3 buah

9. Brandkas 4 buah

10. Papan nama 4 buah

11. White Board 1 buah

12. Meja kerja kayu 34 buah

(38)

19. Meja makan besi 10 buah

20. Jam elektronik 8 buah

21. Kipas Angin 13 buah

22. Televisi 1 buah

23. Amplifier 1 buah

24. Sound system 1 buah

25. Timbangan barang 2 buah

26. Lambang Garuda Pancasila 1 buah

27. Tiang Bendera 2 buah

28. Tangga alumunium 1 buah

29. Kaca hias 2 buah

30. Mimbar/podium 1 buah

31. Palu sidang 1 buah

32. Karpet 1 buah

33. Kabel Roll 1 buah

34. Printer 14 buah

35. Pesawat telepon 2 buah

36. Faximile 1 buah

37. Local Batery Telepon 4 buah

38. Meja kerja/Meja Sidang 3 buah

39. AC/DC Standard 19 buah

40. Mini komputer 8 buah

41. PC Unit 20 buah

42. Hub. 3 buah

43. Handycam 1 buah

44. Compact DiscPlayer 1 buah

45. Uninterruptible Power Supply (UPS) 4 buah

46. TV Monitor 1 buah

47. Mesin Absensi 1 buah

48. Wireless 12 buah

49. Telephone (PABX) 1 buah

(39)

b. Gedung dan Bangunan

Bangunan gedung kantor permanen 3 unit

c. Jalan, Irigasi dan jaringan

1. Saluran muka 1 unit

2. Bangunan pengeluaran 1 unit

d. Aset Tetap Lainnya

1. Piala 6 buah

2. Alat Tennis Meja 1 unit

e. Aset Tak Berwujud Lainnya

1. Software Komputer 1 paket

C. Pengelolaan Keuangan 1. Belanja Pegawai

- Pagu DIPA : Rp. 1.301.781.000,-

- Realisasi : Rp. 1.278.328.043,-

- Sisa Anggaran : Rp. 23.452.957,-

Pagu DIPA untuk belanja pegawai Pengadilan Agama Kabupaten Madiun tahun anggaran 2010 telah mencukupi kebutuhan

2. Belanja Barang

- Pagu DIPA : Rp. 278.586.000,-

- Realisasi : Rp. 277.446.000,-

- Sisa Anggaran : Rp. 1.140.000,-

Belanja barang Pengadilan Agama Kabupaten Madiun untuk tahun anggaran 2010 tidak mencukupi terutama untuk belanja Daya dan Jasa pada mata anggaran 0002.2007.522111.

3. Belanja Modal

(40)

Pengadilan Agama di Indonesia ini yang diharapkan adalah peradilan yang mandiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan inilah yang disebut Court of Law. Sedangkan ciri Cuort of Law adalah hukum acara dan minutasi dilaksanakan dengan baik dan benar, tertib dalam melaksanakan administrasi perkara dan putusan dilaksanakan sendiri oleh Pengadilan yang memutus perkara tersebut.

Walaupun Personil Kepaniteraan Pengadilan Agama Kabupaten Madiun terbatas dan banyak terjadi jabatan rangkap, dalam rangka melaksanakan tertib administrasi perkara dan dalam rangka penyelenggaraan administrasi peradilan yang seragam dan baik serta tertib, maka Pelaksanaan Administrasi Peradilan pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun tetap dilaksanakan berdasarkan Keputusan Mahkamah Agung RI. Nomor : KMA/001/SK/I/1991, tanggal 24 Januari 1991 tentang Pelaksanaan Pola Pembinaan dan Pengendalian Administrasi Perkara yang meliputi 5 (lima) bidang yaitu :

1. Pola prosedur penyelenggaraan administrasi perkara tingkat pertama, Banding, Kasasi dan Peninjauan kembali.

2. Pola tentang register perkara 3. Pola tentang Keuangan Perkara.

4. Pola tentang Laporan Perkara.

5. Pola tentang Kearsipan perkara .

Pelaksanaan Pola Bindalmin yang meliputi 5 Pola tersebut dilakukan secara terpadu oleh kelompok Pelaksana Tehnis Adminstrasi Peradilan yaitu Meja I, Meja II dan Meja III dan untuk memadukan antar Pola-pola tersebut dengan Pelaksanaan Tugas Tehnis Peradilan tetap dilakukan melalui instrument-instrument dan Proses Pelaksanaan Administrasi Paradilan tersebut berpedoman kepada Keputusan Mahkamah Agung RI Nomer : KMA/32/SK/IV/2006 tanggal 4 April 2006 tentang Pemberlakuan Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan.

Adapun prosedur pelaksanaan penerimaan perkara pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun adalah melalui beberapa meja, yaitu meja I, meja

(41)

pelaksana teknis yang harus dilalui oleh suatu perkara, mulai perkara tersebut diterima sampai diselesaikan, secara singkat sebagai berikut:

a. Meja I

Pelaksanaan kegiatan penerimaan perkara pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun telah dilakukan oleh Meja I, yang mempunyai tugas sebagai berikut:

- Menerima gugatan, permohonan, perlawanan (verzet), pernyataan banding, kasasi, penininjauan kembali (PK), dan eksekusi;

- Membuat Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) dan menyerahkan kepada calon penggugat/pemohon;

- Menaksir Panjar Biaya Perkara sesuai dalam pasal 121 HIR/145 RBg yang besarnya sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama yang kemudian dituangkan dalam SKUM, dengan mempersilahkan para pihak yang mendaftarkan perkara tingkat pertama tersebut untuk membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SKUM ke Bank Rakyat Indonesia Unit Nglames.

Pelaksanaan Penerimaan Perkara ini dilaksanakan oleh petugas meja I An. Sdr. HARI MARSONO, SH dan SALMAN ROSYIDI,SH yang dikoordinir dan diawasi langsung oleh Wakil Panitera, karena Panitera Muda Gugatan pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun telah 1 tahun lebih hingga saat ini masih belum terisi.

- Administrasi Biaya Perkara

Pengelolaan administrasi keuangan biaya perkara dilaksanakan oleh Pemegang Kas merupakan bagian dari Meja I, yang harus mencatat pembayaran uang panjar biaya perkara yang tersebut dalam SKUM/biaya eksekusi dan membukukan dalam buku jurnal yang terdiri dari:

(42)

Seluruh kegiatan pengeluaran biaya perkara harus melalui pemegang kas dan dicatat secara tertib dalam Buku Induk Keuangan yang bersangkutan.

Selain buku-buku tersebut diatas Pengadilan Agama Kabupaten Madiun juga melaksanakan pembukuan sebagai berikut:

- Buku Kas Bantu

- Buku Keuangan biaya Eksekusi

- Buku Keuangan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) - Buku Pengembalian sisa panjar

Sisa Panjar yang tidak/belum diambil oleh pihak yang berperkara, dalam jangka waktu 6 bulan, bulan berikutnya akan disetor ke Kas Negara.

Administrasi Keuangan perkara ini dilaksanakan oleh Sdr.WAKID ARIYADI,S.Sos, SH sebagai Kasir yang dibantu oleh tenaga honorer Sdr. WIWIN SUKRISTIANA,SH serta Dra. NANIK UMIYATI sebagai Bendahara Penerima yang merangkap sebagai Panitera Pengganti serta dibawah tanggung jawab langsung Panitera .

b. Meja II

Petugas Meja II pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun walupun hanya didukung oleh tenaga yang minim, namun berjuang dengan semaksimal mungkin untuk :

- Menerima surat gugat/perlawanan dari calon penggugat/pelawan.

- Menerima Surat permohonan dari calon pemohon.

- Mendaftar perkara yang masuk kedalam buku register induk perkara gugatan/permohonan sesuai nomor perkara yang tercantum pada SKUM surat gugatan/permohonan.

- Menyerahkan kembali satu rangkap surat gugatan/permohonan yang telah diberi nomor register pada surat gugatan / permohonan.

- Mendaftar/mencatat dengan cermat semua kegiatan perkara dan putusan Pengadilan Agama/Pengadilan Tinggi Agama/Mahkamah

(43)

Adapun penyelenggaraan Register pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun telah dilakukan sesuai dengan pola bindalmin yang terdiri dari :

- Register induk perkara gugatan - Register induk perkara permohonan - Register permohonan banding - Register permohonan kasasi

- Register permohonan peninjauan kembali - Register surat kuasa khusus

- Register penyitaan barang bergerak - Register penyitaan barang tidak bergerak - Register eksekusi

- Register AKTA CERAI

- Register permohonan pembagian harta peninggalan diluar sengketa (Eks Pasal 107 ayat (2) UU No.7/1989)

Karena seluruh Proses penerimaan, pemeriksaan, memutus dan penyeleseian perkara harus ditulis dengan cermat dan tertib dalam Regester perkara yang bersangkutan, maka Penulisannya harus harus ditulis dengan jelas . Disamping itu petugas Meja II juga bertugas menyampaikan berkas Perkara yang telah dilampiri Formulir Penetapan Majelis Hakim kepada Wakil Panitera untuk diserahkan kepada Ketua Pengadilan Agama melalui Panitera.

Sebagai Pemegang buku Regester pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun adalah An. Sdr. ANUGRAH BAGUS P, SH. MM yang dibantu Tenaga Honorer dan dibawah tanggung jawab langsung Panitera Muda Permohonan An.Sdr. GHULAM MUHAMMADY,SH.

(44)

Meja III pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun bertugas sebagai berikut :

- Menyiapkan dan menyerahkan salinan putusan Pengadilan Agama/Pengadilan tinggi Agama/Mahkamah Agung kepada yang berkepentingan.

- Menyerahkan salinan penetapan Pengadilan Agama kepada yang berkepentingan.

- Menerima dan memberikan tanda terima atas Memori/kontra memori banding, memori/kontra memori kasasi, jawaban /tanggapan peninjauan kembali dan lain lain.

- Menyusun/menjahit/mempersiapkan berkas.

- Menyeleggarakan penataan arsip perkara/dukumen.

Disamping itu Pengadilan Agama Kabupaten Madiun juga telah melaksanakan / membuat laporan sebagaimana yang dikehendaki oleh Surat Mahkamah Agung RI. Tanggal 24 Januari 1991, Nomor : KMA/001/SK/1991 jo Surat Edaran Mahkamah Agung RI. Nomor 2 tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993 yaitu Laporan Bulanan, Laporan 4 Bulanan, Laporan 6 Bulanan dan Laporan Tahunan.

Laporan bulanan

Laporan bulanan pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun dibuat setiap bulan, yang isi laporan bulanan perkara tersebut terdiri : a. Form Pola Bindalmin:

-LI-PA.1 (Keadaan Perkara) -LI-PA.7 (Keuangan Perkara) -LI-PA.8 (Jenis Perkara)

b. Form Binbapera (Badilag sekarang)

-B.4 (Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perceraian) -B.5 (Biaya Yang Disetor ke Kas Negara)

-B.6 (Setoran Uang Iwadl)

(45)

c. Form Pengadilan Tinggi Agama Surabaya -Laporan Penyerahan Akta Cerai

-Laporan penyampaian salinan ke PPN -Laporan yang belum putus lebih 6 bulan -Laporan perkara PP No. 10 Tahun 1983 -Laporan pelaksanaan sita

-Laporan pembagian harta diluar sengketa -Laporan penataan berkas dalam box -Laporan tingkat penyelesaian perkara

Laporan perkara 4 bulanan

Laporan perkara 4 bulanan Pengadilan Agama Kabupaten Madiun dibuat seperti laporan bulanan biasa ditambah isinya yaitu:

-LI- PA. 2 (Laporan perkara yang dimohonkan banding) -LI- PA. 3 (Laporan perkara yang dimohonkan kasasi) -LI- PA. 4 (Laporan perkara yang dimohonkan PK) -LI- PA. 5 (Laporan perkara yang dimohonkan Eksekusi)

Laporan perkara 6 bulanan

Laporan prerkara 6 bulanan Pengadilan Agama Kabupaten Madiun dibuat seperti biasa laporan perkara bulanan dengan ditambah isinya L1-PA.6 yaitu Laporan tentang Kegiatan Hakim.

Pembuatan Laporan Perkara pada Pengadilan Agama Kabupaten Madiun menjadi tangung jawab Panitera Muda Hukum An. Sdr.

SUPARNO, S.Ag.

(46)

1. Arsip berkas perkara yang aktif dikelompokkan sesuai dengan status perkaranya dan masing-masing kelompok disusun urut dengan tanggal putusnya ditingkat pertama .

2. Arsip berkas perkara yang tidak aktif dimasukkan dalam Box, dipisah antara perkara gugatan,Perkara Permohonan dan perkara Permohonan Pertolongan Pembagian Harta Peninggalan tanpa sengketa. Berkas perkara disusun sesuai dengan urutan Nomor perkara, yang setiap boxnya terdiri dari 10 berkas perkara .

Sebagai Pelaksanan Laporan dan Kearsipan adalah Panitera Muda Hukum sekaligus sebagai penanggung jawab.

Seluruh kegiatan Administrasi Perkara sebagaimana tersebut diatas dibawah koordinasi dan tanggung jawab Wakil Panitera dan Panitera sebagai penanggung jawab secara keseluruhan.

2. Administrasi Umum

Pengelolaan administrasi umum di Pengadilan Agama Kabupaten Madiun meliputi :

a. Urusan Kepegawaian

Urusan kepegawaian meliputi kegiatan pengurusan pegawai, mengelola kesejahteraan pegawai.

Pengelolaan data pegawai dan laporan kepegawaian ke Pengadilan Tinggi Agama Surabaya dilaksanakan setiap akhir bulan.

Kegiatan administrasi kepegawaian Pengadilan Agama Kabupaten Madiun meliputi pengembangan pegawai, kesejahteraan pegawai, data pegawai serta laporan kepegawaian.

1). Pengembangan Pegawai

a). Pendidikan dan pelatihan antara lain :

- Mengikutsertakan Aplikasi Belanja Pegawai 1 orang atas nama Dimas Hirawan

- Mengikutsertakan sosialisasi Aplikasi DIPA 2011, 2 orang atas nama ST. Mar'atu Ulfah, S.Ag dan Dimas Hirawan

Referensi

Dokumen terkait

Layanan assurance adalah layanan yang memberikan jasa audit independen atas laporan keuangan klien yang didesain untuk menilai kehandalan informasi keuangan yang disajikan

13 GILANG DHITO FEBRYAN L 14 GRIND SEGARANING JAGAD L 15 LISTYANINGTYAS DESTI ADININGGAR P 16 LUSIANA FHITRI LIESNAWATI P 17 MUHAMMAD AMMAR MUHANA L 18 MUHAMMAD IHSAN BUKHARI L.

Dan dengan penutup berupa kaca transparan akan lebih mengoptimalkan radiasi matahari yang diserap, hal ini dikarenakan radiasi matahari yang masuk dan kemudian

Hasil pengamatan dan wawancara dengan masyarakat serta pengelola memberikan informasi, bahwa bagian kawasan TWA Rimbo Panti yang dapat dijadikan blok pemanfaatan

Menurut Mulyadi S (2002:59), tenaga kerja adalah manpower yang berarti penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu

Buku Panduan Mahasiswa (BPM) Blok 4.7.14 ini terdiri dari beberapa mata ajar yang tidak terintegrasi yang terhimpun dalam blok ini, antara lain mata ajar Ilmu Kesehatan Gigi

Pengadilan Tata Usaha Negara Denpasar sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman dalam memberikan pelayanan peradilan kepada masyarakat pencari keadilan selalu berusaha

Sementara itu dalam Pasal 13 ayat (3) Undang-undang Nomor 4 Tahun 2005 disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana