DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iii
LEMBAR DEKLARASI ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN... xiii
INTISARI... xiv
ix
A. Kategori Penelitian dan Rancangan Percobaan... 14
B. Alat dan Bahan... ... 14
4. Pembacaan Sampel Dengan Spektrofotometri Serapan Atom... 17
5. Analisis Sampel... 18
D. Pembacaan Sampel Dengan Spektrofotometri Serapan Atom... 23
F. Analisis Data Secara Statistik... 26
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 29
A. Kesimpulan... 29
B. Saran... 29
DAFTAR PUSTAKA... 30
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Skema lampu katoda berongga...10
Gambar 2. Bagan alat SSA untuk menganalisa logam / mineral...12
Gambar 3. Alur penelitian………..………..16
Gambar 4. Optimasi alat SSA………...………18
Gambar 5. Kurva baku absorbansi terhadap konsentrasi (ppm) larutan standar Pb(NO3)2………...………...23
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kriteria udara bersih dan udara tercemar menurut WHO………....6
Tabel 2. Seri kadar larutan Pb (NO3)2...17
Tabel 3. Kurva baku larutan standar Pb (NO3)2...22
Tabel 4. Hasil optimasi alat SSA untuk atom Pb...24
Tabel 5. Kandungan logam Pb dalam kemangi di lokasi sepi...25
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rumus yang digunakan dalam perhitungan...32
Lampiran 2. Data penimbangan sampel...33
Lampiran 3. Perhitungan seri kadar larutan standar Pb(NO3)2...34
Lampiran 4. Perhitungan garis linier logam Pb...35
Lampiran 5. Perhitungan konsentrasi logam Pb dalam kemangi...37
Lampiran 6. Perhitungan Standar Deviasi...39
Lampiran 7. Analisis statistik kadar sampel dalam kemangi...41
Lampiran 8. Foto sampel dan alat...43
Lampiran 9. Nilai R Tabel...46
Lampiran 10. Nilai t Tabel...47
Lampiran 11. Kurva baku larutan standar Pb(NO3)2...48
Lampiran 12. Pembacaan SSA...49
Lampiran 13. Surat keputusan BPOM...50
Lampiran 14. Surat keterangan pembacaan SSA...52
Lampiran 15. Determinasi kemangi...53
INTISARI
Pb banyak digunakan dalam bahan bakar kendaraan bermotor sebagai anti ketuk. Pb digunakan dalam bentuk senyawa organik tetraetil-Pb (TEL) dan
tetrametil-Pb (TML). Pb dapat masuk tanaman salah satunya melalui stomata. Tanaman yang tercemar Pb jika masuk tubuh dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan keracunan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya polutan logam Pb, mengetahui kadar polutan logam Pb, serta mengetahui perbedaan kadar polutan Pb dalam kemangi (Ocimum sanctum L.) ditanam di lokasi ramai dan sepi lalu lintas kendaraan bermotor.
Sampel diambil di dua lokasi berbeda yaitu di lokasi ramai dan sepi lalu lintas kendaraan bermotor. Diambil secara acak di lima titik yang berbeda. Sampel diserbuk kemudian ditimbang 5 gram. Sampel kemudian dipreparasi dan dibaca absorbansi menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel kemangi
(Ocimum sanctum L.) baik ditanam di lokasi ramai maupun sepi lalu lintas kendaraan bermotor terdapat Pb. Kadar Pb di lokasi ramai lalu lintas kendaraan bermotor 0,0963 µg/g (SD = 0,0344) sedangkan di lokasi sepi lalu lintas kendaraan bermotor 0,0901 µg/g (SD = 0,0186). Kadar Pb di lokasi tanam ramai dan sepi lalu lintas kendaraan bermotor dilihat dari uji ttidak terdapat perbedaan secara signifikan. Tanaman kemangi (Ocimum sanctum L.) aman dikonsumsi karena kadarnya di bawah ambang batas yang ditetapkan BPOM yaitu 2 ppm, tetapi Pb bersifat kumulatif sehingga jika dikonsumsi terus menerus dapat menyebabkan keracunan.