• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA INDUSTRI OTOMOTIF.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA INDUSTRI OTOMOTIF."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

M.Khafid Ali Mutaqin, 2015

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA INDUSTRI OTOMOTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG

PADA INDUSTRI OTOMOTIF

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Teknik Mesin

Oleh:

(2)

M.Khafid Ali Mutaqin, 2015

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA INDUSTRI OTOMOTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2015

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG

PADA INDUSTRI OTOMOTIF

Oleh

M. Khafid Ali Mutaqin

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© M. Khafid Ali Mutaqin 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

M.Khafid Ali Mutaqin, 2015

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA INDUSTRI OTOMOTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

M.KHAFID ALI MUTAQIN

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG

PADA INDUSTRI OTOMOTIF

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Wowo Sunaryo K, M.Pd NIP. 19570304 199302 1 001

Pembimbing II

Sriyono, S.Pd

NIP. 19690830 199802 1 001

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

(4)

M.Khafid Ali Mutaqin, 2015

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA INDUSTRI OTOMOTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi oleh tingginya angka pengangguran yang

berasal dari lulusan SMK. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)

pengangguran yang berasal dari lulusan SMK justru menempati urutan teratas.

Tujuan dilaksanakanya penelitian ini adalah untuk mengetahui keterserapan

lulusan SMK pada dunia industri khusunya pada industri otomotif. Penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lulusan SMKN di Kota Bandung.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah lulusan SMKN 6 Bandung dan

SMKN 8 Bandung program keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) tahun

2012 dan 2013. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar

wawancara yang ditujukan pada responden yaitu wakil kepala sekolah bidang

hubungan industri, ketua Bursa Kerja Khusus (BKK) dan staf di industri yang

menangani bagian Sumber Daya Manusia (SDM). Lembar wawancara tersebut

dimaksudkan guna memperoleh data mengenai keterserapan lulusan SMK di

dunia industri. Hasil pengolahan data menunjukan tahun 2012 keterserapan

lulusan SMK Negeri di Kota Bandung pada industri otomotif berada pada kategori

kurang dari setengahnya, diluar industri otomotif berada pada kategori sebagian

kecil dan diseluruh sektor industri berada pada kategori lebih dari setengahnya.

Tahun 2013 keterserapan lulusan SMK Negeri di Kota Bandung pada industri

otomotif berada pada kategori kurang dari setengahnya, diluar industri otomotif

berada pada kategori sebagian kecil dan diseluruh sektor industri berada pada

kategori lebih dari setengahnya.

(5)

M.Khafid Ali Mutaqin, 2015

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA INDUSTRI OTOMOTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Abstract

The background of this research is the high unemployment rate of vocational

school graduates. Based on the data of Central Bureau of Statistic, the

unemployment from the vocational education school graduates was ranked the

top. The aim of this study is to know the absorption of vocational education

school graduates in industrial world especially in automotive industry. This study

use descriptive method with the quantitative approach. The populations of this

research are the vocational education school graduates in Bandung. This research

uses the participant from SMKN 6 Bandung and SMKN 8 Bandung in Light

Vehicle Engineering program, in 2012 and 2013. The instrument that used on this

research are in the form of sheets of interview addressed to the deputy head of

school in the field of industrial relation, the chairman of special job fair, and the

industrial staff that responsible for human resources. The sheets of interview are

intended to obtain the data regarding the absorption of vocational education

school graduates in industrial world. The result of data processing shows that, in

2012, the vocational education school graduates in Bandung on automotive

industry is at less than half of the category, outside of the automotive industry is at

the small part of the category and all of the industrial sector is at more than half of

the category. In 2013, the vocational education school graduates in Bandung on

automotive industry is at less than half of the category, outside of the automotive

industry is at the small part of the category and all of the industrial sector is at

more than half of the category.

(6)

M.Khafid Ali Mutaqin, 2015

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA INDUSTRI OTOMOTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

dirinya, hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20

Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 1 yang berbunyi:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan negara.

Jalur pendidikan terdiri dari tiga yaitu pendidikan formal, pendidikan

nonformal dan pendidikan informal. Pendidikan formal dapat diartikan sebagai

jalur pendidikan terstruktur dan berjenjang atas pendidikan dasar, pendidikan

menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan

diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan

berjenjang. Pendidikkan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan

lingkungan.

Jenjang pada pendidikan formal terdiri dari: Pendidikan dasar, Pendidikan

menengah meliputi Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas

(SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan

Pendidikan tinggi yang meliputi Diploma, Sarjana serta Pasca Sarjana. Pendidikan

menengah pada jenjang pendidikan formal yang ada di Indonesia terbagi menjadi

dua yaitu SMA, MA dan SMK, adapun tujuan dari ketiganya sangatlah berbeda.

Tujuan SMK menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, terbagi menjadi

tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum SMK adalah:

(1) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

(7)

2

M.Khafid Ali Mutaqin, 2015

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA INDUSTRI OTOMOTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(3) Mengembangkan potensi siswa agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia. (4) Mengembangkan potensi siswa agar memiliki kepedulian terhadap

lingkungan hidup dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.

Tujuan khusus SMK adalah sebagai berikut:

(1) Menyiapkan siswa agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.

(2) Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

(3) Membekali siswa dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

(4) Membekali siswa dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Sekolah menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 menjelaskan salah satu tujuan khusus

SMK adalah menyiapkan siswa yang produktif yang mampu bekerja dengan

kompetensi yang dimiliki masing-masing. Siswa diajarkan sebuah keterampilan

yang nantinya akan digunakan sesuai tuntutan pada dunia kerja. Siswa akan

diberikan pengalaman-pengalaman yang akan dapat digunakan didunia industri.

Kompetensi yang diberikan oleh sekolah diharapkan mampu menghasilkan

siswa yang pada akhirnya mampu bersaing ketika bekerja. Pembekalan akan

sebuah kompetensi dirasa oleh pemerintah sebagai hal tepat sehingga pemerintah

merubah prosentase jumlah SMA dan SMK. Jumlah SMA saat ini masih lebih

banyak jika dibandingkan dengan SMK, akan tetapi akhir-akhir ini pemerintah

mengupayakan untuk merubah prosentase SMK dan SMA.

Jumlah SMK menurut Mohamad Nuh yang dilansir dalam kompas beliau

mengemukakan bahwa tahun 2012 jumlah SMK masih sebesar 49% dan SMA

sebesar 51% (29/8/2012). Pemerintah mengupayakan agar jumlah SMK lebih

banyak dibandingkan jumlah SMA. Penambahan jumlah SMK terkadang tidak

(8)

3

M.Khafid Ali Mutaqin, 2015

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA INDUSTRI OTOMOTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tepatnya program keahlian yang dibuka. Kurang tepatnya pembukaan program

keahlian salah satunya yaitu dengan kurangnya pemahaman akan tujuan dari SMK

itu sendiri.

Gambaran yang sangat jelas dapat kita jumpai didaerah-daerah dengan

penghasil potensi kelautannya justru didaerah tersebut dibuka SMK dengan

program keahlian teknik otomotif, hal itu dirasa kurang tepat. SMK yang didisain

tidak sesuai dengan kebutuhan pada akhirnya hanya akan memberatkan lulusan

yang dihasilkan. Lulusan berbondong-bondong pergi ke daerah lain untuk

mendapatkan pekerjaan.

Transisi penambahan jumlah SMK akan berbanding lurus dengan

penambahan jumlah siswa SMK. Penambahan tersebut sebenarnya sangatlah baik

jika disesuaikan dengan kebutuhan dan juga jika diimbangi dengan jumlah

industri yang sepadan. Penambahan jumlah SMK sayangnya belum dapat

diimbangi dengan penambahan jumlah industri. Penambahan jumlah industri yang

ada nampaknya belum terlalu signifikan. Penambahan jumlah industri yang tidak

sepadan dengan penambahan jumlah SMK akan berakibat pada kurangnya tempat

bekerja bagi para lulusan SMK. Penambahan jumlah industri yang tidak

signifikan pada akhirnya akan membawa sebuah permasalah baru yaitu dengan

banyaknya jumlah lulusan SMK tidak terserap kedunia kerja.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat jumlah angkatan kerja

yang menganggur justru sebagian besar oleh kelompok terdidik, data tersebut

[image:8.595.115.511.594.735.2]

dapat dilihat pada Tabel 1.1 sebagai berikut:

Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan Terakhir yang ditamatkan Tahun 2012-2014

No Pendidikan

Terakhir

Tahun

2012 2013 2014

1 <=SD 627.620 (6,30%) 621.175 (6,40%) 444.057 (4,48%)

2 SMP 509.412 (13,35%) 515.788 (13,43%) 449.824 (12,08%)

3 SMA 353.542 (11,81%) 365.394 (11,89%) 465.742 (13,37%)

4 SMK 254.232 (14,24%) 277.221 (13,72%) 392.830 (15,18%)

(9)

4

M.Khafid Ali Mutaqin, 2015

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA INDUSTRI OTOMOTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6 Sarjana 49.328 (4,45%) 59.954 (5,26%) 52.808 (4,19%)

Total 1.829.077 1.870.649 1.775.196

Harapan pemerintah akan SMK dalam mengatasi pengangguran sangatlah

besar, akan tetapi pada kenyataanya jumlah pengangguran SMK justru semakin

tahun semakin meningkat. Jumlah pengangguran lulusan SMK justru meningkat

dari 254.232 jiwa pada tahun 2012 menjadi 392.830 jiwa pada tahun 2014.

Peningkatan jumlah pengangguran tersebut menjadi sebuah hal yang sepatutnya

tidak terjadi, karena pada dasarnya lulusan SMK di disain menjadi pribadi yang

siap kerja.

TPT berdasarkan data BPS Jawa Barat pada tahun 2014 lulusan SMK

menempati urutan pertama sebagai penyumbang tingkat pengagguran terbuka

yaitu sebanyak 15,18%. TPT terbesar kedua disusul oleh lulusan SMA sebesar

13,70%, kemudian lulusan SMP dengan 12,08%, lulusan Diploma 6,18%, lulusan

SD sebesar 4,48% dan yang paling kecil tingkat TPT disumbang oleh lulusan

Universitas sebesar 4,19%.

Lulusan SMK menempati peringkat pertama dalam penyumbang TPT di Jawa

Barat bukanlah hal yang menggembirakan bagi dunia pendidikan. SMK

diharapkan menjadi lembaga pendidikan yang lulusannya menyumbang SDM

dalam mengisi kebutuhan angkatan kerja yang ada bukan sebagai penyumbang

pengangguran terbesar.

Berdasarkan data BPS Jawa Barat jumlah angkatan kerja di Provinsi Jawa

Barat terbilang fluktuatif, data tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2 sebagai

[image:9.595.118.514.613.733.2]

berikut:

Tabel 1.2 Angkatan Kerja Menurut Pendidikan Terakhir yang ditamatkan Tahun 2012-2014

No Pendidikan

Terakhir

Tahun

2012 2013 2014

1 <=SD 9.336.512 (50,96%) 9.007.280 (49,30%) 9.469.204 (49,24%)

2 SMP 3.305.181 (18,04%) 3.326.151 (18,06%) 3.274.726 (17,03%)

3 SMA 2.641.170 (14,42%) 2.707.934 (14,71%) 2.935.036 (15,26%)

(10)

5

M.Khafid Ali Mutaqin, 2015

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA INDUSTRI OTOMOTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5 DiplomaI/II/III 1.060.303 (2,44%) 478.221 (2,60%) 500.130 (2,60%)

6 Sarjana 1.106.303 (5,79%) 1.080.837 (5,87%) 1.208.967 (6,29%)

Total 18.981.016 18.343.984 19.230.943

Jumlah angkatan kerja yang berasal dari lulusan SMK di Provinsi Jawa Barat

memang setiap tahun semakin meningkat. Jumlah angkatan kerja yang berasal

dari lulusan SMK hanya sebesar 9,58% pada tahun 2014. Jumlah tersebut masih

lebih kecil jika dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang berasal dari

lulusan SMA yang sebesar 15,26% pada tahun 2014.

Informasi yang disajikan BPS Jawa Barat sungguh menjadi hal

memprihatinkan dimana jumlah pengangguran justru didominasi dari lulusan

SMK. Jumlah angkatan kerja yang sepatutnya didominasi oleh lulusan SMK

justru hal tersebut menjadi terbalik, dimana lulusan SMA lebih besar terserap

dalam dunia kerja dibandingkan dengan lulusan SMK.

Kota Bandung memiliki dua SMK Negeri yang membuka program studi

keahlian teknik otomotif yaitu SMK Negeri 6 Bandung dan SMK Negeri 8

Bandung. Kota Bandung setiap tahunnya meluluskan ratusan siswa yang siap

untuk memasuki dunia kerja. Lulusan SMK yang dihasilkan melampaui

kebutuhan dari industri yang ada di Bandung. Berdasarkan paparan diatas, penulis

berniat untuk mengkaji lebih dalam tentang seberapa besar keterserapan lulusan

SMK Negeri di Kota Bandung dalam memasuki dunia industri, adapun judul yang

diambil yaitu “Studi Eksplorasi Keterserapan Lulusan Sekolah Menengah

Kejuruan Negeri Di Kota Bandung Pada Industri Otomotif”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah diperlukan untuk menjelaskan aspek-aspek permasalahan

yang akan timbul dan diteliti lebih lanjut, sehingga akan memperjelas arah dalam

penelitian. Peneliti mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut:

1. Terbatasnya jumlah industri yang berbasis otomotif di Bandung sehingga

tidak dapat menyerap seluruh lulusan SMK kompetensi keahlian teknik

kendaraan ringan.

(11)

6

M.Khafid Ali Mutaqin, 2015

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA INDUSTRI OTOMOTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Jumlah lulusan SMK kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan melebihi

kebutuhan dari industri di Bandung.

3. Adanya lulusan siswa SMK yang bekerja tidak sesuai dengan bidang keahlian

yang diperoleh di sekolah.

C. Pembatasan Masalah Penelitian

Batasan masalah digunakan agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas

ruang lingkupnya. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Penelitian ini hanya meneliti tentang keterserapan lulusan SMK yang dapat

memasuki industri otomotif.

2. Industri otomotif hanya dibatasi pada industri kendaraan ringan yang

memberikan pelayanan pemeliharaan dan perbaikan.

3. Industri otomotif dibatasi pada industri otomotif yang termasuk dalam

klasifikasi industri besar.

D. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan Masalah dimaksudkan agar penelitian menjadi terarah dan mudah

dalam menentukan metode yang akan digunakan. Rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Seberapa banyak lulusan SMK Negeri di Kota Bandung program studi

keahlian teknik otomotif yang terserap di dunia industri otomotif bidang

pelayanan barang dan jasa?

2. Apakah lulusan SMK Negeri di Kota Bandung terserap di dunia industri

otomotif bidang pelayanan barang dan jasa?

3. Bagaimana gambaran keterserapan lulusan SMK Negeri di Kota Bandung

pada industri otomotif bidang pelayanan barang dan jasa?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

(12)

7

M.Khafid Ali Mutaqin, 2015

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA INDUSTRI OTOMOTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Jumlah lulusan SMK program keahlian teknik kendaraan ringan yang bekerja

di industri otomotif bidang pelayanan dan jasa.

2. Jumlah lulusan SMK program keahlian teknik kendaraan ringan yang bekerja

diluar industri otomotif.

3. Keterserapan lulusan SMK di berbagai bidang pekerjaan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman di

dalam melakukan kegiatan penelitian skripsi pendidikan.

2. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah

sumber informasi dan menjadi bahan masukan agar lebih bekerja keras dalam

menjalin hubungan kerja sama dengan industri sehingga lulusannya dapat

terserap lebih banyak lagi di dunia industri.

3. Bagi Pemerintah, sebagai gambaran mengenai keterserapan lulusan SMK

dalam dunia kerja sekaligus sebagai alat evaluasi guna semakin meningkatkan

mutu SMK.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Agar penelitian ini dapat dipahami dengan mudah sesuai dengan pembahasan

yang penulis buat, maka struktur organisasi skripsi ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, struktur organisasi skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi tentang teori-teori pendukung yang berkaitan dengan

sekolah menengah kejuruan dan keterserapan lulusan sekolah menengah kejuruan.

(13)

8

M.Khafid Ali Mutaqin, 2015

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA INDUSTRI OTOMOTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada bab ini berisi tentang lokasi penelitian, waktu penelitian, pendekatan

penelitian, sujek penelitian, alur penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen

penelitian dan sumber data.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang pembahasan dari hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh setelah penelitian dan

saran dari penulis.

DAFTAR PUSTAKA

(14)

M.Khafid Ali Mutaqin, 2015

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA INDUSTRI OTOMOTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar keterserapan

lulusan SMKN di Kota Bandung pada industri otomotif. Berdasarkan analisis data

dari temuan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

sebegai berikut:

1. Keterserapan lulusan SMK Negeri di Kota Bandung pada industri otomotif

tahun 2012 dan 2013 berada pada kategori kurang dari setengahnya.

2. Keterserapan lulusan SMK Negeri di Bandung yang bekerja tidak sesuai

dengan kompetensi keahlianya yang dimiliki tahun 2012 dan 2013 berada

pada kategori sebagian kecil.

3. Keterserapan lulusan SMK Negeri di Kota Bandung pada semua jenis

industri tahun 2012 dan 2013 berada pada kategori lebih dari setengahnya.

B. Saran

Bertolak dari kesimpulan penulis, terdapat beberapa saran yang di berikan

oleh penulis diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelusuran

dan pemetaan dalam upaya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap

lulusan SMK.

2. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan menjadi suatu acuan agar lebih giat dan

bersungguh-sungguh dalam mengasah minat serta bakat sehingga ketika lulus

mereka dapat terserap ke dunia industri sesuai dengan kompetensi yang

dimiliki.

3. Bagi peneliti berikutnya, diharapkan dapat memperluas subjek penelitian

yaitu dengan menjadikan seluruh alumni dengan program keahlian yang ada

(15)

M.Khafid Ali Mutaqin, 2015

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA INDUSTRI OTOMOTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1982). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (20013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik Jawa Barat. (2012). Keadaan Ketenagakerjaan Jawa Barat

Tahun 2012. Bandung: BPS Jawa Barat.

Badan Pusat Statistik Jawa Barat. (2013). Keadaan Ketenagakerjaan Jawa Barat

Tahun 2013. Bandung: BPS Jawa Barat.

Badan Pusat Statistik Jawa Barat. (2014). Keadaan Ketenagakerjaan Jawa Barat

Tahun 2014. Bandung: BPS Jawa Barat.

Bursa Kerja Khusus SMK Negeri 6 Bandung (2012). Data Penelusuran Lulusan

SMK Negeri 6 Bandung Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.

Bandung: SMKN 6 Bandung.

Bursa Kerja Khusus SMK Negeri 6 Bandung (2013). Data Penelusuran Lulusan

SMK Negeri 6 Bandung Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.

Bandung: SMKN 6 Bandung.

Bursa Kerja Khusus SMK Negeri 8 Bandung (2012). Penelusuran Tamatan

Terhadap Dunia Kerja dan Dunia Industri. Bandung: SMKN 8 Bandung.

Bursa Kerja Khusus SMK Negeri 8 Bandung (2013). Penelusuran Tamatan

Terhadap Dunia Kerja dan Dunia Industri. Bandung: SMKN 8 Bandung.

Dikti (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.[Online] Tersedia:http://dikti.go.id/files/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf [Diakses 17 September 2014].

Gunawan, M. (2013). Statistik Untuk Penelitian Pendidikan.Yogyakarta: Parama Publishing.

Guntari, A. (2014). Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK Di Kota Bandung. Skripsi DPTM FPTK UPI: Tidak diterbitkan.

(16)

45

M.Khafid Ali Mutaqin, 2015

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA INDUSTRI OTOMOTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemenperin (2009). Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Perindustrian. [Online]. Tersedia:www.kemenperin.go.id/regulasi peraturan perindustrian no 10 tahun 2009.pdf [Diakses 15 November 2014].

Munawar, W. (1995). Studi Penelurusan Tamatan STM Penerbangan Bandung. Tesis Program Pasca Sarjana Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jakarta: Tidak diterbitkan.

Nasution, S. (2011). Metode Research. Bandung: Bumi Aksara.

Saepudin, U. (2013). Studi Ketersediaan Tempat Praktik Kerja Industri Bagi

Siswa Program Studi Otomotif SMK Negeri Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya. Skripsi DPTM FPTK UPI. Tidak diterbitkan.

Sudjana. (2010). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana. (2013). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan Terakhir yang ditamatkan Tahun 2012-2014 Pendidikan Tahun
Tabel 1.2 Angkatan Kerja Menurut Pendidikan Terakhir yang ditamatkan  Tahun 2012-2014

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran rasa takut pasien anak kunjungan pertama dan kunjungan berulang terhadap perawatan gigi serta untuk melihat

Application Of Five-Stage Conceptual Teaching Model By Utilizing Cmaptools To Analyze Conceptual Change And Cognitive Learning Outcomes On Light And Optics Topic..

Jadi teknik analisis data kualitatif yaitu dengan menyajikan hasil wawancara dan melakukan analisis terhadap masalah yang ditemukan dilapangan sehingga diperoleh gambaran yang

Perbandingan Miskonsepsi Siswa Kelas X Dan Xi Pada Materi Stoikiometri Melalui Tes Diagnostik Pilihan Ganda Dua Tingkat.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Makanan – makanan tinggi indeks, seperti roti putih dan nasi putih, memberi dorongan cepat pada gula darah yang juga dengan cepat memudar, membuat kita.. merasa lapar

Pemanfaatan Tepung Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Klon BB00105.10 sebagai Bahan Dasar Produk Olahan Goreng Serta Evaluasi Mutu Gizi dan Indeks Glikemiknya

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

Tugas Akhir merupakan mata kuliah wajib yang harus ditempuh dalam rangka menyelesaikan pendidikan kesarjanaan Strata I di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas