I . I I I
I
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE DAN
MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRF:STASI BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI
DI T APANULI TENGAH
TESIS
Oleh:
SY AF\V ANUDDIN
Viaju{an Vntuk,)M.emenulii
~Persyaratan!])atam Memperofeli
fj'efar.~agistac.Perulufik_an£Program
Stwfi
PendidJ.f&n 1(jmia
PROGRAM P {\SCASARJANA
lJNlVERSI:f AS NEr;ERI ME DAN
ME DAN
2006
---···-z
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESTS MAGISTER PENDIDIKAN
NO. NAMA TANDA TANGAN
5.
3.
Prof. Manibar Situmorang, MSc., PhD NIP .. 131572430
(Ketua)
Drs. Syarifuddin, MSc., PhD NIP. 131570448
(Sekretaris)
Dr. Ramlan Silaban, MSi NIP. 131662733
(Anggota)
Prof. Dian Armanto, MSc., PhD NIP.l31765634
(Anggota)
Dr. Eli Julia, MPd NIP.131966875 (Anggota)
KAT A PENGANT AR
Puji dan syukur pcnulis ucapakan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyclcsaikan tcsis ini.
Rasa honnat dan terima kasih yang sebesar-bcsamya kepada Bapak Prof. Drs.
Manihar Situmorang, MSc., PhD dan Bapak Drs. Syarifuddin, MSc., PhD yang
tclah banyak membimbing dan mengarahkan penulis dalam meyelesaikan tesis
ini. Ucapan tcrima kasih pada lbu Prof. Dr. Hj. Djanius ~jamin, S.ll., M.S selaku
Rektor UNIMfD, Bapak Prof. Dr. Belterik Manulang selaku Direktur Program Pascasarjana UNIMED, Bapak Dr. Abdul Hamid K, MPd selaku Asisten Direktur
II Program Pascasarjana UNIMED.
Ucapan terima kasih penulis kepada Bapak Dr. Ramlan Silaban, MSi dan Dr.
Mahmud, MSc selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Magister Pendidikan
Kimia. Demikian juga ucapan terima kasih penulis kepada Bapak Prof. Drs. Dian
Armanto. MPd., MEd., PhD dan lbu Or. Eli Yulia, MPd sebagai nara sumber
beserta Bapak dan lbu Dosen, Staf/Pegawai Program Pascasarjana Universitas
Negeri Medan.
Terima kasih penulis juga kepada Bapak Kepala Sek.olah, Ternan-ternan
se-Profesi/Pegawai di SMA Ncgcri 1 Pinangsori, SMA Negeri I Tukka, dan SMA
Negeri I Kolang yang telah banyak membantu pcnulis baik moril maupun materil
dalam menyelesaikan tesis ini.
Rasa haru dan hormat pcnulis kcpada Ayahanda Mas'uddin, lhunda Lo11gge
yang senantiasa mendoakan pcnulis dalam menjalani kchidupan ini. Abangda
;-IZ
~
Rahmi yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis selama mengikuti pendidikan.
Rasa haru dan doa mengenang Ayah Mertua (Aim.) H. Rusli Simbolon, lbu Mertua (Aimh) Hj. Nursatia Sipahutar, Abang lpar (Aim) Juliaher Simbolon,
Kakanda (Aimh) Khatiah. dan Kakanda (Almh) Sahdaniar.
Terima kasih dan rasa sayang yang mendalam buat isteriku Nuradaiyah
Simbolon, ananda Haikal, Aisyah, dan M.Doli yang telah memberikao dorongan
dad pengorbanan selama penulis mengikuti pendidikao. Selanjutnya, terima kasih
penulis kepada Bang Hotma Simbolon, Bang Nuar Simbolon, Bang Mulia Star,
Kak Nani, Kak Saribunanlkel, Kak Masniatilke~ Kak Rosmiati/kel. Kak
Mak.
Evaserta Ponakan penulis Deni dan Adinda yang telah memberikan semangat dan
dorongan kepada penulis dalam rangka menyelesaikan studi dan tesis ini.
Terima kasih dan rasa bangga penulis disampaikan kepada rekan-rekan di
Prodi
Magister Pendidikan Kimia dan seluruh mahasiswa di PPs UNIMED serta semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam tulisan ini yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan tesis ini.
Medan, 17 Juli 2006.
SY AFWANUDIN
ABSTRACT
Syafwanudin. The Influence ofThe Use of Puzzle Media and The Motivalion.fiJr l.earninK Chemistry Toward The I ..earning Achievement in Chemistry of The
Stu-dents <~(Stale Hir,h ,'i'chool (SMA Negeri) in Tupanuli Tengah. Thesis. Medan 2006. Pnsr Graduate Program r~f Medan State University (UN/ MED).
This research aims to know the difference of the students learning achievement in chemistry between the students taught by using puz.zle media and the students who arc not. The population of this research is the first year students of SMA Negeri in Tapanuli Tengah, namely SMA Negeri 1 Pinangsori, SMA Negeri I Tukka. and SMA Negeri I Kolang while the sample is taken randomly in which two classes is taken for each school. The research is conducted in the second se-mester. The method of the research is an experiment with the factorial device 2 x 2. The Anava 2 x 2 is applied in the technique of Data Analysis. The .. ·motlvation
tor Learning Chemistry is measured by using a questionnaire with the statistic
re-liability at the value ofCronbach's Alpha 0,802 and the learning achievement test in chemistry at the value ofCronbach's Alpha 0.832.
the learning achievement in chemistry of the students taught by puzzle media (M=I6.46±3,78) and the students who are not taught by puzzle., media (M==8,59±2,86) at SMA Negeri in Tapanuli Tengah. The obtained value is F"""304,702 with the significant probability (Sig.) 0,000, and for each school the obtained value is F= 66,936 with the significant probability (Sig) 0.000 SMAN I Pinangsori, F= 344,692 with the sig. Probability 0,000 SMAN 1 Tukka, F=l24,909 with the sig. Probability 0,000 SMAN I Kolang. (2) There is a signifi-cant difference towards the learning achievement in chemistry among the groups of the students having a high learning motivation in chemistry and a low learning motivation. The students owning a high learning motivation, their learning achievement is {M== 14, 13±5,62) higher than those having a low motivation
(M"'I0.92±4, 13) al SMA Negeri in Tapanuli Tengah, the obtained value is F =
50,515 with the sig. Probability 0,000.; and for each school the obtained value F=40,340 with the significant probability 0,000 SMAN l Pinangsori. F=43,740 with the significant probability 0,000 SMAN 1 Tukka, and F=5.719 with the sig-nificant probability 0,021 SMAN I Kolang. (3) There is a sigsig-nificant influence of interaction of the use by puzzle media and learning motivation in chemistry to-ward the student learning achievement in chemistry at SMA Negeri in Tapanuli Tengah, the obtained value F= 15,392 with the probability of Sig. 0.000; and for each school F=5.609 \vith the probability of Sig. 0.022 SMAN I Pinangsori,
F=5.340 with the probability Sig. 0,025 SMAN I Tukka. and F=I0.064 with the
probability Sig. 0,003 SMAN I Kolang.
The writing of chemical formula by using the study pu:r..zle media. the result (output) is better to increase/develop the chemistry learning achievement com·
pared to those without using puzzle media. In this research it is also found out
ABSTRAK
Syafwanudin. Pcngaruh Penggunaan Media Puzzle dan Motivasi Belajar Kimia Terhadap Prcstasi Belajar Kimia Siswa SMA Negeri di Tapanuli Tengah. Tesis. Medan 2006. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Penelitian ini bertujuan untuk mcngctahui perbedaan prestasi belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan media puzzle dan tanpa media puzzle.
Pupulasi penclitian ini adalah siswa kelas I SMA Negeri di Tapanuli Tengah, yaitu SMA Negeri I Pinangsori. SMA Ncgeri I Tukka. dan SMA Negeri I
Kolang. Sampcl diambil masing-masing untuk st:tiap sekolah sebanyak 2 kelas secara acak (random), penelitian ini dilakukan pada semester dua. Metode Penelitian ini adalah eks perimen dengan rancangan faktorial 2
x
2. Teknik analisis data menggunakan ANA VA 2x
2. Motivasi belajar kimla d iukur menggunakan angk.et dengan reliabilitas statistik pada harga Cronhach 's Alpha 0,802- dan tes prestasi belajar kimia harga Cronhach 's Alpha 0,832.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (I) Ada perbedaan 'prestasi belajar kimia siswa yang diajar menggunakan media puzzle (M=I6,46±3,78) dengan tan a medi t 'Zzle M = 9± 86 ad · ·
diperoleh nilai F=304,702 dengan Probabilitas Sig. 0,000, dan untuk masing-masing sckolah diperoleh F=66,936 dengan Probabilitas Sig. 0,000 untuk SMAN
I Pinangsori, F=J44,692 dengan Probabilitas Sig. 0,000 untuk SMAN I Tukka, dan F=l24.909 dcngan Probabilitas Sig. 0,000 untuk SMAN I Kolang. (2) Terdapat perbedaan yang sangat signifikan terhadap prestasi belajar kimia di antara kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, prestasi belajamya (M= 14,13±5,62), lebih tinggi dari siswa yang memiliki motivasi belajar rendah (M= I 0,92±4.13) pada SMA Negeri di Tapanuli Tengah dan diperoleh F
=
50,515 dengan Probabilitas Sig.0.000.
dan untuk masing-masing sekolah diperoleh F=40.340 dengan Probabilitas Sig. 0,000 untuk SMAN I Pinangsori. F:=43, 740 dcngan Probabilitas Sig. 0,000 untuk SMAN I Tukka, dan F=5, 719 dengan Probabilitas Sig. 0,021 untuk SMAN I Kolang. (3) Ada pengaruh interaksi yang signifikan antara penggunaan media puzzle dengan motivasi belajar kimia dalam mempengaruhi presta.si belajar kimia siswa pada SMA Negeri di Tapanuli Tengah diperoleh F= 15.392 dengan Probabi litas Sig. 0.000, dan untuk masing-masing sekolah diperoleh F=5.609 dengan Probabilit.as Sig. 0,022 untuk SMAN I Pinangsori. F=5.340 dengan Probahilitas Sig. 0,025 untuk SMAN I Tukka, dan 1-'=10.064 dengan Probabilitas Sig. 0,003 untuk SMAN I Kolang.Penulisan rumus kimia dengan pengggunaan media puzzle hasilnya lebih baik untuk meningkatkan prestasi belajar kimia bila dibandingkan dcngao
pcmbclajaran tanpa menggunakan media puzzle. Pada penelitian ini ditemukan
IZ
~ ~
DAFTAR lSI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFfAR ISI ... ~ ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFfAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
RAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH ... I I .3. BATASAN MASALAH ... 6
I .4. PERUMUS.'\N MASALAH ... 8
1.5. TUJUAN PENELITIAN ... /.9
1.6. MANF AAT PEN ELITIAN ... 9
BAB ll KAJIAN PUSTAKA 2.1. KERANGKA TEORITIS ... II 2.l.l. Meciia Pemhciajaran ... i i 2.1.2. Hakikat Motivasi Belajar Kimia ... 23
2.1.3. Basil Belajar Kimia Siswa ... 29
2.1.4. Hasil Penelitian yang Relevan ... .32
2.2. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HJPOTESJS 2.2.1. Kerangka Berpikir ... 33
l. Perbedaan Prestasi Belajar Kimia Siswa dalam Pembelajaran Penulisan Rumus Kimia antara Penggunaan Media Puzzle dengan Tanpa Penggunaan Media Puzzle pada SMA Negeri Di TapanuliTengah ... ~ ... 33
2. Perbedaan Prestasi Belajar Kimia antara Siswa yang Memiliki Motivasi Tinggi dan Motivasi Rendah dalam Pemhelajaran Penulisan Rumus Kimia pada SMA Negeri di Tapanuli ~'engah .... _.. . ... . . .. . . . .. ... 34
3. Pengaruh Interaksi antara Penggunaan Media
Puzzle
dan TingkatMotivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Penulisan Rumus
Kimia Terhadap Presta:;i Belajar Kimia pada SMA Negeri di
Tapanuli Tengah ... 35
2.2.2. Pengajuan Hipotesis ... 37
BAB Ill ME'FODOLOGI 3.1. TEMP AT DAN W AKTU PENELITlAN ... 38
3.2. POPULASI DAN SAMPEL. ... . . . ... 38
3.3. METODE PENELITIAN ... . r . . . .39
3.4. RANCANGAN PERCOBAAN ... .40
3.5. DEFENISI V ARIABEL OPERASIONAL PENELITIAN ... 44
3.6. PROSEDUR PERCOBAAN ... . ... .
Lt.;
3.7. TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN ... .48: ~ 3.8. TEKNIK DAN ANAUSIS DATA ... 57
~
li,j
BAR IV HASIL PENELITIAN
:: : . 4.1. DESKRIPSI DATA ... 59: 4.2. PENGUJIAN PERSYARATAN ANALISIS ... 61
!
I 4.3. PENGUJIAN HIPOTESIS ... 64I 4.4. TEMUAN PENEUTrAN ... 70
!; .•
i,.~ z
~ ~
4.5. DISKUSI TEMUAN PENELITIAN ... .... 714.6. KETERBATASAN PENEUTIAN ... 74
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1. SIMPULAN ... 76
5.2. IMPLIKASI ... 77
5.3. SARAN ... --- ... . ... 78
DAFTAR RUJUKAN ... 79
LAM P.IRAN ... ____ ... 82
SURAT ~ETERANGAN
DAFfAR RIW ~ YATHIDUP
DAFTAR TABEL
[image:10.612.38.583.62.698.2]Nomor Tabcl llalaman
Tabel 2. I. Gabungan kat inn dan Anion Mcmbentuk Rum us Senyawa Jon ... 19
fabel2.2. Beberapa Contoh Rum us dan nama Senyawa Kimia ... 21
Tabe\2.3. Beberapa lonj)o\iatomik danjenis Senyawa ... 22
Tabel 3.1. Jumlah Sampel Bcrdasarkan Kelompok Penelitian ... .39
Tabel 3.4. Kombinasi Antara Kation dan Anion ... .47
Tabel 3.5. Kisi-Kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Bclajar Kimia Siswa ... 51
Tabel 3.6. Kisi-Kisi lnstrumen Variabel Prestasi Belajar Kimia ... 52
Tabel 4.1. Data Prestasi Belajar Kimia Siswa Berdasarkan Pencapaian J-lasil Belajar pada Pembelajaran Menggunakan Media Puzzle ... 59
Tabel4.2. Data Uji Normalitas Prestasi Belajar Kimia SMA Negeri di Tapanuli Tengah ... 62
Tabel 4.3. Rangkuman llasil Perhitungan ANA VA Faktorial 2 x 2 Prestasi Bela jar Kimia Menggunakan Media Puzzle ... 64
- Tabel 4.4. Rangkuman Hasil Post lloc Test Uji Tukey HSD Anava Faktorial 2 x 2 Prestasi Belajar Kimia Menggunakan Media Puzzle ... 69
IZ
! ~
DAFTAR GAMBAR
Nama Gambar Halaman
Gam bar 1.1. Penulisan Rumus Kimia Molekul Air dan Garam ... 2
[image:11.612.38.583.35.690.2]Cambar 1.2. Model Kation (Tonjolan) dan Anion (Lekukkan) ... .4
Gambar 2.3. Penerapan Media Puzzle untuk Jon PositifSatu ... 22 Gam bar 2.4. Bagan Hubungan Antara Variabel Media Pembelajaran dan
Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar ... 36
lJAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran Halaman
Lampiran 1. Tabel Skor Data Uji Coba lnstrumcn dan Uji Validitas Tes
Prcstasi Belajar Kimia ... 82
Lampi ran 2. Analisis Tingkat Kesukaran dan Day a Pembcda ... 84
Lampiran 3. Reliabilitas Tes Prestasi Belajar Kimia ... 86
Motivasi Belajar Kimia ... 87
Lampiran 5. lJji Rcliabilitas Kuisioner Motivasi Bclajar Kimia ... 89
Lampiran 6. lnstrumen Penelitian Tcs Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA Negeri di Tapanuli Tengah ... 90
Lampiran 7. lnstrumen Penelitian Kuisioner Motivasi Belajar Kimia Siswa SMA Negeri di Tapanuli Tengah ... 93
Lampiran 8. Skor Tes Prestasi Belajar Kimia Kelompok Eksperimen SMA Negeri 1 Pinangsori ... 96
Lampiran 9. Skor Tes Prestasi Belajar Kimia Kelompok Kontrol SMA Negeri I Pinangsori ... 97
Lampi ran I 0. Skor Kuisioner Motivasi Bela jar Kimia Kelompok Eksperimen SMA Negeri I Pinangsori ... 98
Lampiran II ) Skor Kuisioner Motivasi Belajar Kimia Kelompok Kontrol
Lampiran
12.
Skor Tt:s Prestasi Belajar Kimia Kelompok Eksperimt:n SMANcgcri I Tukka ... IOO
Lampiran 13. Skor Tes Prestasi Belajar Kimia Kelompok Kontrol SMA
Negeri I Tukka ... \01
Lampiran 14. Skor Kuisioner Motivasi Belajar Kimia Kelompok Eksperimen
SMA Negeri I Tukka ... \02
Lampiran
15.
Skor Kuisioner Motivasi Relajar Kimia Kelompok KontrolSMA Negeri I Tukka ... \ 03
Negeri I Kolang ... \04
Lampiran 17. Skor Tes Prestasi Belajar Kimia Kelompok Kontrol SMA
Negeri
I
Kolang ... \05
Lampiran \8. Skor Kuisioner Motivasi Belajar Kimia Kelompok Eksperimen
SMA Negeri I Kolang ... l 06
Lampiran 19. Skor Kuisioner Motivasi Bclajar Kimia Kelompok Kontrol
SMA Negeri I Kotang ... ! 07
Lamp iran 20. Skor Tes Prestasi Bela jar Kimia SMA Negeri di Tapanuli
Tengah yang Memiliki Motivasi Tinggi dan n:ndah Kelompok
Eksperi1ncn ... \ 08
Lampi ran 21. Skor Tes Prestasi Belajar Kimia SMA Negeri di Tapanuli
Tcngah yang Memiliki Motivasi Tinggi dan rendah Kclompok
Eksperimcn ... l 09
I
Lampiran 22. Strategi dan Rcncana Pembclajaran Rumus Kimia dengan
Menggunakan Media Puzzle ... IIO
Lampiran 23. Strategi dan Rencana Pembel<~:jaran Rumus Kimia Tanpa
Menggunakan Media
Puzzle ...
l20Lampiran 24. Deslhipsi Data dan Uji Normalitas ... l24
Lampiran 25. Perhitungan ANA VA Faktorial 2 x2 Data per Sekolah dan data
SMA Negeri di Tapanuli Tengah ... 15 8
~
-lz
~
z
BAR I
PENOAHULUAN
t. t
LA TAR BELAKANG MASALAHMasalah yang dihadapi guru dalam pcmbelajaran kimia 'di SMA banyak
disebabkan oleh adanya anggapan yang kuat dari siswa, bahwa mata pelajaran
kimia sulit dipelajari dan dipahami. Dampak dari adanya anggapan ini adalah
timbulnya sikap antipati siswa, sehingga jam belajar kimia menjadi saat yang
membosankan. menjemukan, bahkan menakulkan (Sukiman. 2004:38). Hal ini
timhul karena adanya kesulitan dalam belajar kimia yang dirasakan mereka,
akibatnya, siswa kurang termotivasi dalam belajar kimia, sehingga
belajar kimia siswa tidak optimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil Ujian Akhir
Nasional Sekolah nilai kimia cenderung lebih rendah dari mata pelajaran lain,
seperti kasus di SMA Negeri I Pinangsori nilai Kimia UAN tahun 2003/2004
hanya 6,87 dan tahun 2004/2005 bahkan turun jadi 6,30.
Berdasarkan fakta dilapangan sesuai pengamatan peneliti masih banyak
guru-guru kimia dalam proses pembelajaran terkesan lebih mengutamakan penguasaan
dan pendalaman materi pelajaran yang bersifat hafalan atau perhitungan semata,
sehingga kurang menyentuh pada proses kimia yang terjadi. Padahal banyak
pokok bahasan materi kimia yang bersifat abstrak. yang harus dijelaskan dengan
bantuan media pcmbclajaran agar pesan yang disampaikan dapat mudah dipahami
dan dimenge.,rti anak didik secara optimal. Media dapat membantu proses belajar
mengajar yang berfungsi mcmperjelas makna pesan yang disarnpaikan sehingga
,;::.
!-
1IZ
Ii
I
!
2
Penggunaan media dalam pembelajaran ilmu kimia sangat dianjurkan, karena
umwnnya mat.eri pdajanm ilmu kimia bersifal absl.rdk. Salah satu diantara
materi-materi pelajaran kimia yang bersifat abstrak itu adalah penulisan rumus kimia. Hal
yang senada dikemukakan (Astati, 2006:2}" bila ditinjau dari sifat dan
karakterisitik materi rumus kimia dan persamaan reaksi merupakan materi yang
bersifat abstrak". Materi ini sangat mendasar dan termasuk materi kimia yang sulit
dipahami siswa pada umumnya,
apalagi
siswa kelas I yang baru pertama sekalimengenal pelajaran kimia di sekolah.
merupakan kombinasi lambang disebut rumus kimia, dan rumus kimia
menyatakan : unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah senyawa. dan jumlah atom
relatifdari tiap unsur (Petrucci, 1999:61). Molekul adalah sekumputan atom-atom
yang terikat dan merupakan kesatuan serta mempunyai sifat-sitat fisik dan
kimiawi yang khas. Satuan rumus merupakan kumpulan atom-atom terkecil di
mana rumus dapat terbentuk. Rumus kimia yang didasarkan pada satuan rumus
disebut rumus sederhana atau empiris. sedangkan rumus kimia yang didasarkan
atas sebuah molekul yang sebenamya disebut rumus molekul (Petrucci, 1999:62).
Misalnya, rumus molekul air dan garam yang dinyatakan oleh
lambang-lambangnya dan jumlah atom relatif yang dinyatakan dengan ketikan angka
-(Jibawah (kecuali angka 1) seperti yang terlihat pada Gam bar 1.1 berikut.
dua unsur yang ada
H20.- tanpa ketikan angka dibawah
~ berarti I atom 0 persatuan rumus dua atom H pcrsatuan rumus
~~.
f
1 atom Cl persaluan+ +
.J ~ rumusI
tanp:k~:;~
1angka
di
bawah [image:16.612.37.581.37.676.2]berarti I atom Na pcrsatuan rumus
3
Penulisan rumus kimia pada gambar I. I berkaitan erat dengan sifat-sifat unsur
pembentuknya melalui proses konsep-konsep kimia yang abstrak. Maka untuk itu
diperlukan suatu media pembclajaran yang tcpat untuk mcnjelaskan hal-hal yang
bersifat abstrak menjadi
lebih
konkrit. Selain daripada itu,melalui
penggunaanmedia
siswa
akan dapatlebih
kreatif. siswatidak
hanya mendengarkan penjelasankonsep kimia dari guru melainkan dapat memperagak.an proses
konsep-konsep kimia yang terjadi dan siswa akan lebih termotivasi untuk meningkatkan
prestasi belajamya. Oleh karena itu sangat diharapkan guru dapat menggunakan
bahkan membuat media pembelajaran kimia yang menarik dan menyenangkan,
sehingga anggapan keliru terhadap pelajaran kimia dapat dihilangkan.
Untuk membuat media pembelajaran yang tepat diperlukan kreatifitas dan
kemampuan guru dalam memilih
materipelajaran
yang sesuai dengan mediayang
akan digunakan terhadap tingkat perkembangan siswa dan ketersediaan bahan.
biaya. serta waktu. Salah satu media yang dapat digunakan adalah media puzzle.
Penggunaan media puzzle pada proses pcmbelajaran penulisan rumus kimia
adalah sangat tepat baik ditinjau dari tingkat perkembangan s iswa, ketersediaan
bahan, biaya, dan waktu maupun kesesuain materi pelajarannya.
Media pembelajaran puzzle ini merupakan sejenis permainan dan telaq banyak dikenal ditengah masyarakat. Namun, pemakaian secara khusus yang dirancang
untuk
pembelajaran
kimia di sekolah masih sedikit dikenal. Penggunaan mediapuzzle ini diyakini akan efektif untuk menjelaskan konsep-konsep kimia mengcnai cara penulisan rumus kimia yang tcrsesusun berdasarkan kombinasi kation dan
4
(2005:4) "penyampaian materi dengan media pennaian puzzle lebih efektif dibandingkan dengan ceramah". Media ini terdiri dari dua model yaitu model
kation yang terdiri dari ion positif satu, ion posit if dua, ion posit if tiga, dan model
anion terdiri dari ion negatif satu. ion negatif dua, ion negatif
tiga.
Seperti yangterlihat pada Gambar 1.2 berikut ini.
' "
(+) satu (+) duaw
(+) tigaGam bar 1.2 Model Kation (tonjolan) dan Anion (lekukkan}
Model kation memiliki suatu tonjolan dan model anion memiliki lekukkan.
Ketika kation dan anion dikombinasikan, maka tonjolan yang ada pad.a kation
I:=.
masuk kedalam lekukkan yang dimiliki kation. Hasil kombinasi dari kation dan anion ini harus merupakan suatu senyawa kimia yang netral. Oleh karena itulz
jumlah tonjolan dan lekukkan dari suatu kombinasi harus seimbang. Proses pemisahan dan penggabungan terjadi dari kombinasi itu dianalogikan sebagaiproses reaksi kimia yang berlangsung baik reaksi pembentukkan maupun
penguraian senyawa. Contoh penerapan dijelaskan pada bab berikutnya, begitu
juga halnya berbagai teori dan basil penelitian yang dihubungkan dalam tesis ini.
Dari uraian di atas, penelitian
ini
melihat pengaruh penggunaan media:puzzle
terhadap ptestasi belajar kimia siswa dibandingkan dengan prestasi belajar kimia
siswa J>a:da pembelajaran tanpa media puzzle. Faktor psikologis yang disertakan dalam penelitian adalah motivasi belajar kimia siswa. Agar tujuan penelitian
[image:18.612.36.576.24.696.2]z
! ~
!
5
dengan Judul '"Pengaruh J>enggunaan Media Puzzle dan Motivasi Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA Negeri di Tapanuli Tengah'"'.
1.2. IDENTIFIKASI MASALAH
Pembelajaran kimia sclama ini ccnderung masih dilakukan satu arah, yakni
mengutamakan pcnguasaan dan pendalaman matcri yang bcrsumber dari guru.
bahkan banyak bersifat hafalan semata dan herorientasi pada Ujian Akhir
Nasional (UAN) dan Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Pembclajaran
di Kelas pun cenderung mengarah pada pencapaian kelulusan maksimal siswa
pada kedua ujian tersebut. lni berarti pcmbelajaran berpusat pada guru (teacher
centered) dan kurang beroricntasi pada siswa (student oriented). Penggunaan
media pcmbelajaran masih sangat kurang, sehingga hal-hal yang bersifat abstrak
semestinya dijelaskan guru melalui media sering terlewatkan
begitu
saja. Halini
tentu akan menguatkan persepsi buruk siswa terhadap mata pelajaran kimia.
Persepsi siswa terhadap mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang
sulit (Astati, 2006:4). Karena itu motivasi dan prestasi siswa dalam belajar kimia
mcnjadi rcndah, maka perbaikan pengajaran kimia mclalui penggunaan media
pembclajaran menjadi suatu keharusan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar kimia siswa. Media puzzle adalah salah satu media pembelajaran kimia.
penggunaan media puzzle dalam pengajaran rum us kimia akan dapat menjelas~ an
konsep-konsep kimia yang bersifat abstrak menjadi lebih konkrit misalnya proses
pembentukan scnyawa.
Dari uraian di atas, masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini, yaitu:
a. Pembclajaran penulisan rumus kimia menggunakan media puzzle akan dapat
6
b. Penggunaan media pembelajaran kimia masih sangat kurang dilakukan guru
dalam proses bclajar mengajar di kelas.
c. Materi penulisan rurnus kimia sangat mendasar dan bersitat abstrak, sulit
dipaJ1ami siswa.
d. Penguasaan siswa pada proses konsep-konsep kimia yang terjadi sangat
rendah, karena cara penyampaian materi pelajaran dari !,'1.1nl masih sulit
dipahami
siswa.
Motivasi belajar kimia siswa sangat rendah, karena terkesan sebagai mata
1mengem.
f.
Prestasi belajar kimia siswa cenderung lebih rendah daripada mata pelajaranyang lain.
1.3. BATASAN MASALAH.
Secara
konseptual penelitian ini akan menelahtiga unsur
dalamPembelajaran Kimia,
yaitu
penggunaan media puzzle pada penulisan nunuskimia, motivasi belajar kimia siswa pada proses belajar mengajar, dan
pengaruhnnya terhadap prcstasi bclajar kimia siswa.
Secara hipotetik diduga ada keterkaitan antara strategi pembelajaran yang
dila-kukan
guru
dala111 proses pembelajaran yang dirasakan siswa dengan motivasibelajar
dan
hasil belajar ~i<;wa Untuk melihat pengaruh antara penggunaan mediapembelajaran yang dilakukan
gum
dalam proses pembelajaran dan motivasibelajar
siswa terhadap hasil belajarsiswa.
dapat dilihat dari tmsur-unsur yangmempengaruhinya. Kegiatan belajar
siswa mempakan basil perpaduandan
taktor-H1ktor tujuan, isi mata pelajaran, siswa, pengajar, fakror ekQnomi dan
7
[image:21.612.36.584.70.688.2]Hasibuan (2004:12) mcngambarkannya sepcrti yang diperlihatkan pada
gambar 1.3.
TUJUAN
(pengetahuan, kctcrampilan, nilai yang ingin dicapai)
SISWA
(usia, kemampuan, Jatar belakang, mmivasi, dll.)
.. -···
···---:·-·
___
....
:···· -·--- ···----·-KEGIATAN
SJSW A·---
-,.
. -,;-.: ' ~:.~--- . -----. __ ... ---··
~ -· .. ·
lSI MATA PELAJARAN j
' . --· ···-··-·
i_-PENGAJAR
( fi losotinya tentang pendidikan,kompetensnya dalam,teknikmengajar,i Faktor ekonomi administrasi !
·,
_______
:.
··---...,.
__ _Ketersediaan alat-alat
atau dana untuk pcngadaannya, waktu persiapannya
Besar kelas, jumlah ruangan, banyaknya jam pertemuan yang tersedia
Gambar 1.3. Faktor-faktor penentu dalam pemilihan kegiatan belajar mengajar. Sumber (diadaptasi dari Hasibuan, 2004:12)
Penggunaan media pembelajaran merupakan merupakan hal yang sangat
penting agar terjadi perubahan belajar ke arah yang lebih positif, bcgitu juga
halnya motivasi belajar siswa. Bila media pembelajaran yang digunakan guru
dalam kegiatan pembelajaran tepat akan menjadi semacam penggerak (drive) atau
motivasi bagi siswa. Surya (Riduan. 2004: \993) mcnyatakan kepuasanyang
diperoleh siswa dalam proses be\ajar dapat menimbulkan motivasi belajamya.
Selanjutnya, makin tepat motivasi yang diberikan makin berhasil pelajaran itu,
motivasi menentukan intensitas usaha anak belajar (Nasution,-2004:76).
Dalam penclitian ini
masalah dibatasi pada;8
b. Ruang lingkup penggunaan media puzzle yang dibahas adalah kombinasi
antara model kation dan anion, menyimpulkan basil kombinasi,
menerapkannya
dalam
penulisanntmus
kimi~ pllrla persamaan reaksi,menul1skan nunus kimia dari nama senyawa yang diketahui, menerapkan
kombinasi kation dan anion dari daftar ion.
c. Motivasi belajar siswa, yang memiliki motivasi tinggi dalam belajarnya dapat
dilihat dari karakteristik tingkah laku yang menyangkut minat, ketajaman,
perhatian, konsentrasi, dan ketekunan, dan bila memiliki motivasi rendah
menghindar dari kegiatan belajar, acuh tak acuh, mudah putus asa,
perhatiannya
tidak
tertuju pada pelajaran, suka mengganggukelas, sering
meninggalkan pelajaran.
d. Prestasi belajar pacta penelitian
ini
adalah hasil belajar siswa kelas I SMANegeri di Tapanull Tengah pada materi penulisan rumus kimia, yang terdiri
dati
SMA
Negeri I Pinangsori, SMA Negeri1
Tukka, dan SMA Negeri IKolang.
1.4. PERUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan dari maian di atas akan diteliti mengenai pengaruh penggunaan
media puzzle pada pembelajaran kimia dan motivasi belajar terhadap 'PTestasi
kimia
siswa
SMA Negeri di Tapanuli Tengah.Rumusan masalahnya adalah :
I. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar kimia siswa dalam pembela{aran
Qenulisan mmus kimia antara pengglmaan media puzzle dengaJ) tanpa
~
1-·
IZ
~
9
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar kimia antara siswa
yang
memilikimotivasi tinggi dan motivasi rendah pada pembelajaran penulisan rurnus kimia
pacta
SMAN di Tapanuli
Tengah?3. Apakah tcrdapat
p,engarufi
interaksiantara
penggunaan mediapu::::le
dantingkat
motivasi belajar siswa dalam pembelajaranpenulisan
rumus kimiaterhadap hasil belajar kimia pada SMAN di Tapanuli Tengah?
1.5. TUJUAN Pt:NELITIAN
Penelitian
ini
bertujuanuntuk mendapatkan
jawabanpennasalahan pacta
rwnusan masalah. Secara
lebih operasional tujuan penelitian
ini lffituk mengetahuigambaran empiris tentang:
I. Perbedaan prestasi belajar kimia siswa dalam pembelajaran penulisan rumus
kimia
antara penggunaan
media puzzledengan tanpa
pengglmaan media puzzlepada
SMAN
di TapanuliTengah.
2. Perbedaan basil belajar kimia antara siswa yang memiliki motivasi ringgi dan
rnotivasi rendah pada pembelajaran
penulisan
rumus kimia pada SMANegeri
di Tnpanuli Tcngah.
3. Pengaruh interaksi antara penggunaan media
puzzle
dan tingkat motivasibelajar siswa dalam pembelajaran penulisan rumus kimia terhadap hasil belajar
kimia pada SMA
Negeri
di Tapanuli Tengah.1.6. MANFAAT PENELITIAN
Ke~ atau manfaat yang dapat diperoleh mengenai pengaruh penggunaan
10
I.
Intonuasi yangdiperoleh
dari hasil penelitian ini dapat dimantaatkanoleh guru
bidang studi bagi pelaksanaan pengajaran yang merupakan tugas utamanya.
untuk dapat lebih memperhatikan, menerapkan, dan meningkatkan penggunaan
media pembelajaran kimia yang tepat dalam proses pembelajaran,
2. Bahan pertimbangan dan sumber data bagi guru,
b'1ma
perbaikan danpening-katan perannya di dlUlia pendidikan. Guru
tidak
hanya bertugas hanya sebatassebagai pengajar,
dalam
arti menyampaikan ilmu ataubahan
mata pelajaransemata, melainkan h~m~ memperhatik;m kelehihan <hm k:ekurangan yang
3 Memberikan inforrnasi mengenai ada atau tidaknya pengaruh tingkat motivasi
belajar kimia terhadap hasil be\ajar kimia siswa. Bila basil belajar l<imia
menunjukkan adanya pengamb tingkat motivasi belajar kimia siswa, maka
diharapkan kepada perancang atau guru dalam menggunakan media
pembelajaran agar mempertimbangkan faktor terse but.
4. Secara praktis,
bila hasil
penelitianini
menunjukkan bahwa penggunaan mediapuzzle
lebih etektif unhtk meningkatkan hasil belajar kimia khusnsnya dalampenulisan mmus kimia, diharapkan dapat memberi konstribusi dalam dunia
pendidikan sebagai salah satu alternatif dalam merancang media pembelajaran.
5.
Secarateoritis penelitian
inidiharapkan
dapatmenambah khasanah
pengeta-huan khususnya yang berkenaan dengan teori-teori media pembelajaran dan
motivasi belajar serta
pengaruhnya terhadap hasil belajarkimia.
Selanjutnya,diharapkan dari hasil penelitian
ini
dapat digunakansebagai
landasan atauz
I ~
BABV
SJMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. SIMPULAN
Dari uraian hasil penclitian yang dipaparkan. dapat diambil kesimpulan:
I. Pembelajaran menggunakan media puzzle memberikan prcstasi belajar kimia
yang lebih tinggi bila dibandingkan dcngan pembelajaran tanpa media guzzle.
Siswa yang memiliki motivasi bclajar tinggi prestasi belajar kimianya lebih
dengan menggunakan media puzzle maupun tanpa media puzzle.
3. Media puzzle dapat meningkatkan motivasi bclajar kimia siswa. hal ini
terbukti dari hasil belajar kimia siswa yang memiliki motivasi belajar rendah
yang diajar menggunakan media puzzle (kelompok Eksperimen) lebih tinggi
dari pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan rendah yang diajar
tanpa menggunakan media puzzle (kelompok kontrol).
4. Media puzzle sangat tepat digunakan untuk siswa yang memiliki motivasi
belajar kimia rendah, guna meningkatkan motivasi dan prestasi belajar kimia
SISWa.
5. Terdapat interkasi antara penerapan pembelajaran menggunakan media puzzle
dengan motivasi belajar siswa dalam mempengaruhi prestasi belajar...kimia
siswa kelas 1 SMA Negeri di Tapanuli Tengah. Hal ini diperlihatkan bahwa
pembelajaran menggunakan media puzzle dapat meningkatkan prestasi belajar
kimia siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi maupun motivasi l:ielajar
rcndah.
z
77
5.2 IMPLIKASI
Dari hasil pengamatan dilapangan umumnya siswa cenderung tertarik terhadap
teknik guru dalam menyampaikan pelajaran dengan penggunaan media puzzle. hal
ini disebabkan penerapan media puzzle dalam pembelajaran dalam bentuk belajar
mandirL lcreatif dan suasana yang menyenangkan daJam bentuk pennainan
mengkombinasikan model kation dan anion untuk membentuk suatu rumus kimia
serta rnemahami proses kimia yang teijadi. Berdasarkan kuisioner angket motivasi
belajar diperoleh rata-rata siswa bersikap positif terhadap penerapan penggunaan
menggunakan media puzzle. Bahkan penggunaan media puzzle. dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa untuk meningkatkan prestasi belajar kimia.
Kemudian pada kelas eksperimen dengan penggunaan media puzzle dalam
proses pembelajaran dengan sistem mengkombinasikan model kation dan model
anion menghubungkan proses kimia yang terjadi dalam pembentukan rumus
kimia. Penggunaan media puzzle ini sangat tepat dalam meningkatkan
pemahaman dan penguasaan konsep-konsep kimia yang terjadi secara menyeluruh
pada setiap aspek sebagai wujud kemampuan siswa dalam memahami isi tes.
Berdasarkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran kimia temyata
penggunaan media puzzle sangat cocok untuk siswa yang memiliki motivasi
- belajar tinggi atau rendah. Maka dalam penerapan penggunaan media puzzle. Pl\da
pokok bahasan rumus kimia. guru mestinya menyediakan waktu yang cukup di
kelas kendati -tidak pun tidak terlalu lama. Oleh karena itu guru diharapkan
mernperbanyak tugas di rumafi bagi siswa dalam bentuk LKS sebagai tugas
78
5.3 SARAN
Berdasarkan dari simpulan dan implikasi dari bebrapa hal yang didapatkan
dalam proses penelitian mulai dari awal hingga akhir penelitian, disampaikan
beberapa saran:
l. Sebaga1 upaya untuk meningkatkan prestasi bel~jar kimia secara optimal.
maka guru perlu mempersiapkan langkah-langkah pembelajaran
penggunaan media puzzle sebagaimana yang dilakukan
penditi
C:lalamstra1egi pembelajaran dan mebuat rencana pembelajaran.
mentransfer konsep kimia. melainkan bagaimana proses
konsep-konsep itu terjadi dapat dipahami dan dikuasai siswa.
3. Penggunaan media puzzle pe~lu persiapan yang matang dari guru, untuk
merencanakannya dengan siswa yang terlibat dalam proses belajar
mengajar. Guru mempersiapkan lembar kerja siswa yang berhubungan
dengan penulisan rumus kimia dan setiap siswa harus terlibat dalam
kegiatan dikelas maupun menyelesaikan tugas yang diberikan.
4. Pengunaan media puzzle dapat dikembangkan lebih luas terhadap materi
kimia yang lain seperti proses reaksi reduksi dan oksidasi. Oleh karena itu
diharapkan guru dapat menggunakan media puzzle khususnya dalam
pembelajaran penulisan rumus kimia.
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di sekolah maupun antar
sekolah hendaknya diberdayakan untuk menggali dan mengembangkan
berbagai media pembelajaran untuk meningkatkan mutu guru dan
z
79
DAFT AR RUJUKAN
Ahmadi. A., dan Supriono. W .. (2004). Psikologi Be/ajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sardiman, A.M., (2005) .. lnterahi dan Motivasi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo
Persaaa.
Arikunto, S., (1999). Prosedur Penelilian ~~·uatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S., (2005). Da.~ar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi t\ksara Aruan, A., (2003). Pengaruh Media Chart Terhadap Pre.'>la'>i Be/ajar SLrwa pada
Pengajaran Perhitungan Kimia di SMU. Skripsi tidak diterbitkan. Medan : Ary. D., Jacobs, L.
C.
dan Razvich, A., (2005).:Pengantar Penelitian dalamPendidikan. (Penerjemah Furchan, A). Surabaya: Usaha Nasional. Astati, D., (2006). Upaya Meningkatkan Hasil be/ajar Kimia Siswa dengan
Menggunakan Media Jigsaw Puzzle Melalui Alur Penelitian Tindakan Keias di SMA. Skripsi tidak diterbitkan. Medan: FMIPA UNIMED.
BJorn, Benyamin S., J. Thomas Hasting and George F. Madaus. ( 1971 ). Handbook on Formative and Sumative Evaluation ofStudent Learning.
New
York: McGraw-Hill Company.Budiningsih, C. A .. (2005). Be/ajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dahar. R.W., (1988). Teori-Teori Be/ajar. Jakarta: Erlangga.
Depdikbud., ( 1999). Pengelolaan Pengujian Bagi Guru Mata Pelajaran. Jakarta : Dikdasmen.
Erdik, E., (2003). Spiral Puzzle for Organic Chemistry Students. Journal Chemical Education, 80 (4): 428-430.
- Ernavita, (2003). Pedoman Khusus Pengembangan Si/abus dan Penilaian ?;ala Pelajaran Kimia. Jakarta : Depdiknas.
Habibah, (2005). Pengaruh Pendekatan Pembe/ajaran dan Minai Be/ajar terhadapHasil Be/ajar Biologi Siswa Kela~ J MAN 2 Medan. Tesis tidak': diterbitkan. Medan: Program Pascasaljana UNIMED.
l=lasibjtan, J. J.,dan Moejiono, (2004). Pro.Ye.~ Be/ajar Mengajar.
Banduog:
z
lrianto. A., (2004 ). Statistik Kom·ep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : Prenada
Media.
Kemp, J., Morison, Gary R. and Ross. Steven M .• (1994). Designing Efeclive Instruction. New York: Merril.
Lubis, A., (2004 ). Pengaruh pe11ggunaan Telca- Teki Silang Terhadap Hasil
BelajarKimia Siswa pada Polwk Bahasan
Zat
Raliioakt!f dan Penggunaan Radioisolop.Skripsi tidak diterbitkan. Medan:FMIPA UNJMED.
80
Mahyuni, E., (2005). Pengarnh Penggunaan Media Permainan Tutup Lubang Terhadap HasH Be/ajar Siswa dalam Menuliskan Rumu . ., Kimia dan Tat a Nama Senyawa Kimia. Skripsi tidak diterbitkan. Medan :
FMIPA UNIMED.
Majid, A., (2005). Perencanaan Pemhelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Miarso, Y. (2004). Menyemai Be nih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Prenada Media.
Mulyasa, E. (2005). Implementasi Kurikulum Berharis Kompetensi. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. (2003). A.ws-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.
Nasution. S. (2004). Didaktif Asa..--Asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Nugroho, B.A., (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Stalistik Penelitian dengan
SPSS. Yogyakarta :
ANDI.
Parratore, P. (2005). Terampil Sain Untuk Kelas Be/ajar Siswa Aktif. (Penerjemah
Mike Gembirasari). Bandung : Nuansa.
Petrucci, R.H .• (1998). Kimia Dawr, Prinsip dan Terapan Modern. (Penerjemah
Suminar Achmadi). Jakarta : Erlangga.
- Poedjiaji, A .• (2005). Sains Tekno/ogi Masyarakat Model Pembelajaran
Bermuatan Nilai. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Purba, M., (2002). Kimia IB Untuk Kelas X KBK. Jakarta : Erlangga
Pusat Bahasa Depdiknas, (2001)_ Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Regeluth, C. M., ( 1983). Instructional Design Theories and Models. Hisdale,
z
Riduan. (2004). Be/ajar Mudah Penelitian Unluk Guru. karyawan. dan Pemula.
Bandung : Alpabeta.
Rivai, V., (2006). Upaya-Upaya Meninj?katkan lla.~i/ Be/ajar Kepemimpinan Peserta DiklaJ Spama Survei di Diklat Departemen Kesehatan (2000).
(Online}, (http://www.depdiknas.go.id/Jumai/40/Upaya-Upaya%20 Meningkatkan%20 Hasil %20 Belajar %20 Kepemimpinan).htm, diakses, 12 Januari 2006.
Rohani, A., ( 1997). Media lnstruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Rubiman, { 1997). Permainan Tutup Lubang dalam Pengajaran Rum us Senyawa.
81
Kumpulan Karya Gi!__ru Sekolah Menengah Umum. Indonesia ToraY"Science Foundation. Jakarta : Dikmenum.
Sanjaya, W. (2005). Pembelajaran da/am lmplemenrati Kurilmlum Berba~i.f
Santoso, S., (200 I). SPSS Versi 10 Mengofah Data Statistik Secara Profesional.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sastrohamidjoyo, H., (2002). Pedoman Pendayagunaan Peralatan Laboratorium Kimia. Jakarta : Depdiknas.
Soetopo, H., (2005). Pendidikan dan Pembe/ajaran, Teori. Permasalahan dan
"lllll
Pralaik. Malang: UMM Press.\I.
Sitompul, H., (2004). Pengembangan Strategi lnstruksional. Makalah Disajikan Pada Acara Workshop Aanalisa Proses Belajar Mengajar bagi Dosen Program Studi Teknik Mesin ITM Medan. Medan, 19 Oktober 2004.
Situmorang, M., Purba. J. dan Tambunan, M., (2000). Efek.tifitas Media Peta Konsep dalam Pengajaran Kimia Konsep Mol di SMU. Pelangi Pendidikan,
7 (l): 31-35.
Sudjana, N., (2005). Penilaian Hasil Proses Be/ajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suryabrata, S .• (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persatla. Sukiman, Desember, 2004. Pembelajaran Kimia Altematif Gerbang, him. 38-39. Syah, M., (1995). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.