• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI DI TAPANULI TENGAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI DI TAPANULI TENGAH."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

I . I I I

I

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE DAN

MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP PRF:STASI BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI

DI T APANULI TENGAH

TESIS

Oleh:

SY AF\V ANUDDIN

Viaju{an Vntuk,)M.emenulii

~Persyaratan

!])atam Memperofeli

fj'efar.~agistac.Perulufik_an

£Program

Stwfi

PendidJ.f&n 1(jmia

PROGRAM P {\SCASARJANA

lJNlVERSI:f AS NEr;ERI ME DAN

ME DAN

2006

(2)
(3)

---···-z

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

UJIAN TESTS MAGISTER PENDIDIKAN

NO. NAMA TANDA TANGAN

5.

3.

Prof. Manibar Situmorang, MSc., PhD NIP .. 131572430

(Ketua)

Drs. Syarifuddin, MSc., PhD NIP. 131570448

(Sekretaris)

Dr. Ramlan Silaban, MSi NIP. 131662733

(Anggota)

Prof. Dian Armanto, MSc., PhD NIP.l31765634

(Anggota)

Dr. Eli Julia, MPd NIP.131966875 (Anggota)

(4)

KAT A PENGANT AR

Puji dan syukur pcnulis ucapakan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyclcsaikan tcsis ini.

Rasa honnat dan terima kasih yang sebesar-bcsamya kepada Bapak Prof. Drs.

Manihar Situmorang, MSc., PhD dan Bapak Drs. Syarifuddin, MSc., PhD yang

tclah banyak membimbing dan mengarahkan penulis dalam meyelesaikan tesis

ini. Ucapan tcrima kasih pada lbu Prof. Dr. Hj. Djanius ~jamin, S.ll., M.S selaku

Rektor UNIMfD, Bapak Prof. Dr. Belterik Manulang selaku Direktur Program Pascasarjana UNIMED, Bapak Dr. Abdul Hamid K, MPd selaku Asisten Direktur

II Program Pascasarjana UNIMED.

Ucapan terima kasih penulis kepada Bapak Dr. Ramlan Silaban, MSi dan Dr.

Mahmud, MSc selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Magister Pendidikan

Kimia. Demikian juga ucapan terima kasih penulis kepada Bapak Prof. Drs. Dian

Armanto. MPd., MEd., PhD dan lbu Or. Eli Yulia, MPd sebagai nara sumber

beserta Bapak dan lbu Dosen, Staf/Pegawai Program Pascasarjana Universitas

Negeri Medan.

Terima kasih penulis juga kepada Bapak Kepala Sek.olah, Ternan-ternan

se-Profesi/Pegawai di SMA Ncgcri 1 Pinangsori, SMA Negeri I Tukka, dan SMA

Negeri I Kolang yang telah banyak membantu pcnulis baik moril maupun materil

dalam menyelesaikan tesis ini.

Rasa haru dan hormat pcnulis kcpada Ayahanda Mas'uddin, lhunda Lo11gge

yang senantiasa mendoakan pcnulis dalam menjalani kchidupan ini. Abangda

(5)

;-IZ

~

Rahmi yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis selama mengikuti pendidikan.

Rasa haru dan doa mengenang Ayah Mertua (Aim.) H. Rusli Simbolon, lbu Mertua (Aimh) Hj. Nursatia Sipahutar, Abang lpar (Aim) Juliaher Simbolon,

Kakanda (Aimh) Khatiah. dan Kakanda (Almh) Sahdaniar.

Terima kasih dan rasa sayang yang mendalam buat isteriku Nuradaiyah

Simbolon, ananda Haikal, Aisyah, dan M.Doli yang telah memberikao dorongan

dad pengorbanan selama penulis mengikuti pendidikao. Selanjutnya, terima kasih

penulis kepada Bang Hotma Simbolon, Bang Nuar Simbolon, Bang Mulia Star,

Kak Nani, Kak Saribunanlkel, Kak Masniatilke~ Kak Rosmiati/kel. Kak

Mak.

Eva

serta Ponakan penulis Deni dan Adinda yang telah memberikan semangat dan

dorongan kepada penulis dalam rangka menyelesaikan studi dan tesis ini.

Terima kasih dan rasa bangga penulis disampaikan kepada rekan-rekan di

Prodi

Magister Pendidikan Kimia dan seluruh mahasiswa di PPs UNIMED serta semua

pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam tulisan ini yang telah

memberikan bantuan dalam penulisan tesis ini.

Medan, 17 Juli 2006.

SY AFWANUDIN

(6)

ABSTRACT

Syafwanudin. The Influence ofThe Use of Puzzle Media and The Motivalion.fiJr l.earninK Chemistry Toward The I ..earning Achievement in Chemistry of The

Stu-dents <~(Stale Hir,h ,'i'chool (SMA Negeri) in Tupanuli Tengah. Thesis. Medan 2006. Pnsr Graduate Program r~f Medan State University (UN/ MED).

This research aims to know the difference of the students learning achievement in chemistry between the students taught by using puz.zle media and the students who arc not. The population of this research is the first year students of SMA Negeri in Tapanuli Tengah, namely SMA Negeri 1 Pinangsori, SMA Negeri I Tukka. and SMA Negeri I Kolang while the sample is taken randomly in which two classes is taken for each school. The research is conducted in the second se-mester. The method of the research is an experiment with the factorial device 2 x 2. The Anava 2 x 2 is applied in the technique of Data Analysis. The .. ·motlvation

tor Learning Chemistry is measured by using a questionnaire with the statistic

re-liability at the value ofCronbach's Alpha 0,802 and the learning achievement test in chemistry at the value ofCronbach's Alpha 0.832.

the learning achievement in chemistry of the students taught by puzzle media (M=I6.46±3,78) and the students who are not taught by puzzle., media (M==8,59±2,86) at SMA Negeri in Tapanuli Tengah. The obtained value is F"""304,702 with the significant probability (Sig.) 0,000, and for each school the obtained value is F= 66,936 with the significant probability (Sig) 0.000 SMAN I Pinangsori, F= 344,692 with the sig. Probability 0,000 SMAN 1 Tukka, F=l24,909 with the sig. Probability 0,000 SMAN I Kolang. (2) There is a signifi-cant difference towards the learning achievement in chemistry among the groups of the students having a high learning motivation in chemistry and a low learning motivation. The students owning a high learning motivation, their learning achievement is {M== 14, 13±5,62) higher than those having a low motivation

(M"'I0.92±4, 13) al SMA Negeri in Tapanuli Tengah, the obtained value is F =

50,515 with the sig. Probability 0,000.; and for each school the obtained value F=40,340 with the significant probability 0,000 SMAN l Pinangsori. F=43,740 with the significant probability 0,000 SMAN 1 Tukka, and F=5.719 with the sig-nificant probability 0,021 SMAN I Kolang. (3) There is a sigsig-nificant influence of interaction of the use by puzzle media and learning motivation in chemistry to-ward the student learning achievement in chemistry at SMA Negeri in Tapanuli Tengah, the obtained value F= 15,392 with the probability of Sig. 0.000; and for each school F=5.609 \vith the probability of Sig. 0.022 SMAN I Pinangsori,

F=5.340 with the probability Sig. 0,025 SMAN I Tukka. and F=I0.064 with the

probability Sig. 0,003 SMAN I Kolang.

The writing of chemical formula by using the study pu:r..zle media. the result (output) is better to increase/develop the chemistry learning achievement com·

pared to those without using puzzle media. In this research it is also found out

(7)

ABSTRAK

Syafwanudin. Pcngaruh Penggunaan Media Puzzle dan Motivasi Belajar Kimia Terhadap Prcstasi Belajar Kimia Siswa SMA Negeri di Tapanuli Tengah. Tesis. Medan 2006. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Penelitian ini bertujuan untuk mcngctahui perbedaan prestasi belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan media puzzle dan tanpa media puzzle.

Pupulasi penclitian ini adalah siswa kelas I SMA Negeri di Tapanuli Tengah, yaitu SMA Negeri I Pinangsori. SMA Ncgeri I Tukka. dan SMA Negeri I

Kolang. Sampcl diambil masing-masing untuk st:tiap sekolah sebanyak 2 kelas secara acak (random), penelitian ini dilakukan pada semester dua. Metode Penelitian ini adalah eks perimen dengan rancangan faktorial 2

x

2. Teknik analisis data menggunakan ANA VA 2

x

2. Motivasi belajar kimla d iukur menggunakan angk.et dengan reliabilitas statistik pada harga Cronhach 's Alpha 0,802- dan tes prestasi belajar kimia harga Cronhach 's Alpha 0,832.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (I) Ada perbedaan 'prestasi belajar kimia siswa yang diajar menggunakan media puzzle (M=I6,46±3,78) dengan tan a medi t 'Zzle M = 9± 86 ad · ·

diperoleh nilai F=304,702 dengan Probabilitas Sig. 0,000, dan untuk masing-masing sckolah diperoleh F=66,936 dengan Probabilitas Sig. 0,000 untuk SMAN

I Pinangsori, F=J44,692 dengan Probabilitas Sig. 0,000 untuk SMAN I Tukka, dan F=l24.909 dcngan Probabilitas Sig. 0,000 untuk SMAN I Kolang. (2) Terdapat perbedaan yang sangat signifikan terhadap prestasi belajar kimia di antara kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, prestasi belajamya (M= 14,13±5,62), lebih tinggi dari siswa yang memiliki motivasi belajar rendah (M= I 0,92±4.13) pada SMA Negeri di Tapanuli Tengah dan diperoleh F

=

50,515 dengan Probabilitas Sig.

0.000.

dan untuk masing-masing sekolah diperoleh F=40.340 dengan Probabilitas Sig. 0,000 untuk SMAN I Pinangsori. F:=43, 740 dcngan Probabilitas Sig. 0,000 untuk SMAN I Tukka, dan F=5, 719 dengan Probabilitas Sig. 0,021 untuk SMAN I Kolang. (3) Ada pengaruh interaksi yang signifikan antara penggunaan media puzzle dengan motivasi belajar kimia dalam mempengaruhi presta.si belajar kimia siswa pada SMA Negeri di Tapanuli Tengah diperoleh F= 15.392 dengan Probabi litas Sig. 0.000, dan untuk masing-masing sekolah diperoleh F=5.609 dengan Probabilit.as Sig. 0,022 untuk SMAN I Pinangsori. F=5.340 dengan Probahilitas Sig. 0,025 untuk SMAN I Tukka, dan 1-'=10.064 dengan Probabilitas Sig. 0,003 untuk SMAN I Kolang.

Penulisan rumus kimia dengan pengggunaan media puzzle hasilnya lebih baik untuk meningkatkan prestasi belajar kimia bila dibandingkan dcngao

pcmbclajaran tanpa menggunakan media puzzle. Pada penelitian ini ditemukan

(8)

IZ

~ ~

DAFTAR lSI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFfAR ISI ... ~ ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFfAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

RAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH ... I I .3. BATASAN MASALAH ... 6

I .4. PERUMUS.'\N MASALAH ... 8

1.5. TUJUAN PENELITIAN ... /.9

1.6. MANF AAT PEN ELITIAN ... 9

BAB ll KAJIAN PUSTAKA 2.1. KERANGKA TEORITIS ... II 2.l.l. Meciia Pemhciajaran ... i i 2.1.2. Hakikat Motivasi Belajar Kimia ... 23

2.1.3. Basil Belajar Kimia Siswa ... 29

2.1.4. Hasil Penelitian yang Relevan ... .32

2.2. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HJPOTESJS 2.2.1. Kerangka Berpikir ... 33

l. Perbedaan Prestasi Belajar Kimia Siswa dalam Pembelajaran Penulisan Rumus Kimia antara Penggunaan Media Puzzle dengan Tanpa Penggunaan Media Puzzle pada SMA Negeri Di TapanuliTengah ... ~ ... 33

2. Perbedaan Prestasi Belajar Kimia antara Siswa yang Memiliki Motivasi Tinggi dan Motivasi Rendah dalam Pemhelajaran Penulisan Rumus Kimia pada SMA Negeri di Tapanuli ~'engah .... _.. . ... . . .. . . . .. ... 34

(9)

3. Pengaruh Interaksi antara Penggunaan Media

Puzzle

dan Tingkat

Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Penulisan Rumus

Kimia Terhadap Presta:;i Belajar Kimia pada SMA Negeri di

Tapanuli Tengah ... 35

2.2.2. Pengajuan Hipotesis ... 37

BAB Ill ME'FODOLOGI 3.1. TEMP AT DAN W AKTU PENELITlAN ... 38

3.2. POPULASI DAN SAMPEL. ... . . . ... 38

3.3. METODE PENELITIAN ... . r . . . .39

3.4. RANCANGAN PERCOBAAN ... .40

3.5. DEFENISI V ARIABEL OPERASIONAL PENELITIAN ... 44

3.6. PROSEDUR PERCOBAAN ... . ... .

Lt.;

3.7. TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN ... .48

: ~ 3.8. TEKNIK DAN ANAUSIS DATA ... 57

~

li,j

BAR IV HASIL PENELITIAN

:: : . 4.1. DESKRIPSI DATA ... 59

: 4.2. PENGUJIAN PERSYARATAN ANALISIS ... 61

!

I 4.3. PENGUJIAN HIPOTESIS ... 64

I 4.4. TEMUAN PENEUTrAN ... 70

!; .•

i,.~ z

~ ~

4.5. DISKUSI TEMUAN PENELITIAN ... .... 71

4.6. KETERBATASAN PENEUTIAN ... 74

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1. SIMPULAN ... 76

5.2. IMPLIKASI ... 77

5.3. SARAN ... --- ... . ... 78

DAFTAR RUJUKAN ... 79

LAM P.IRAN ... ____ ... 82

SURAT ~ETERANGAN

DAFfAR RIW ~ YATHIDUP

(10)

DAFTAR TABEL

[image:10.612.38.583.62.698.2]

Nomor Tabcl llalaman

Tabel 2. I. Gabungan kat inn dan Anion Mcmbentuk Rum us Senyawa Jon ... 19

fabel2.2. Beberapa Contoh Rum us dan nama Senyawa Kimia ... 21

Tabe\2.3. Beberapa lonj)o\iatomik danjenis Senyawa ... 22

Tabel 3.1. Jumlah Sampel Bcrdasarkan Kelompok Penelitian ... .39

Tabel 3.4. Kombinasi Antara Kation dan Anion ... .47

Tabel 3.5. Kisi-Kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Bclajar Kimia Siswa ... 51

Tabel 3.6. Kisi-Kisi lnstrumen Variabel Prestasi Belajar Kimia ... 52

Tabel 4.1. Data Prestasi Belajar Kimia Siswa Berdasarkan Pencapaian J-lasil Belajar pada Pembelajaran Menggunakan Media Puzzle ... 59

Tabel4.2. Data Uji Normalitas Prestasi Belajar Kimia SMA Negeri di Tapanuli Tengah ... 62

Tabel 4.3. Rangkuman llasil Perhitungan ANA VA Faktorial 2 x 2 Prestasi Bela jar Kimia Menggunakan Media Puzzle ... 64

- Tabel 4.4. Rangkuman Hasil Post lloc Test Uji Tukey HSD Anava Faktorial 2 x 2 Prestasi Belajar Kimia Menggunakan Media Puzzle ... 69

(11)

IZ

! ~

DAFTAR GAMBAR

Nama Gambar Halaman

Gam bar 1.1. Penulisan Rumus Kimia Molekul Air dan Garam ... 2

[image:11.612.38.583.35.690.2]

Cambar 1.2. Model Kation (Tonjolan) dan Anion (Lekukkan) ... .4

Gambar 2.3. Penerapan Media Puzzle untuk Jon PositifSatu ... 22 Gam bar 2.4. Bagan Hubungan Antara Variabel Media Pembelajaran dan

Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar ... 36

(12)

lJAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Halaman

Lampiran 1. Tabel Skor Data Uji Coba lnstrumcn dan Uji Validitas Tes

Prcstasi Belajar Kimia ... 82

Lampi ran 2. Analisis Tingkat Kesukaran dan Day a Pembcda ... 84

Lampiran 3. Reliabilitas Tes Prestasi Belajar Kimia ... 86

Motivasi Belajar Kimia ... 87

Lampiran 5. lJji Rcliabilitas Kuisioner Motivasi Bclajar Kimia ... 89

Lampiran 6. lnstrumen Penelitian Tcs Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA Negeri di Tapanuli Tengah ... 90

Lampiran 7. lnstrumen Penelitian Kuisioner Motivasi Belajar Kimia Siswa SMA Negeri di Tapanuli Tengah ... 93

Lampiran 8. Skor Tes Prestasi Belajar Kimia Kelompok Eksperimen SMA Negeri 1 Pinangsori ... 96

Lampiran 9. Skor Tes Prestasi Belajar Kimia Kelompok Kontrol SMA Negeri I Pinangsori ... 97

Lampi ran I 0. Skor Kuisioner Motivasi Bela jar Kimia Kelompok Eksperimen SMA Negeri I Pinangsori ... 98

Lampiran II ) Skor Kuisioner Motivasi Belajar Kimia Kelompok Kontrol

(13)

Lampiran

12.

Skor Tt:s Prestasi Belajar Kimia Kelompok Eksperimt:n SMA

Ncgcri I Tukka ... IOO

Lampiran 13. Skor Tes Prestasi Belajar Kimia Kelompok Kontrol SMA

Negeri I Tukka ... \01

Lampiran 14. Skor Kuisioner Motivasi Belajar Kimia Kelompok Eksperimen

SMA Negeri I Tukka ... \02

Lampiran

15.

Skor Kuisioner Motivasi Relajar Kimia Kelompok Kontrol

SMA Negeri I Tukka ... \ 03

Negeri I Kolang ... \04

Lampiran 17. Skor Tes Prestasi Belajar Kimia Kelompok Kontrol SMA

Negeri

I

Kolang ... \

05

Lampiran \8. Skor Kuisioner Motivasi Belajar Kimia Kelompok Eksperimen

SMA Negeri I Kolang ... l 06

Lampiran 19. Skor Kuisioner Motivasi Bclajar Kimia Kelompok Kontrol

SMA Negeri I Kotang ... ! 07

Lamp iran 20. Skor Tes Prestasi Bela jar Kimia SMA Negeri di Tapanuli

Tengah yang Memiliki Motivasi Tinggi dan n:ndah Kelompok

Eksperi1ncn ... \ 08

Lampi ran 21. Skor Tes Prestasi Belajar Kimia SMA Negeri di Tapanuli

Tcngah yang Memiliki Motivasi Tinggi dan rendah Kclompok

Eksperimcn ... l 09

I

(14)

Lampiran 22. Strategi dan Rcncana Pembclajaran Rumus Kimia dengan

Menggunakan Media Puzzle ... IIO

Lampiran 23. Strategi dan Rencana Pembel<~:jaran Rumus Kimia Tanpa

Menggunakan Media

Puzzle ...

l20

Lampiran 24. Deslhipsi Data dan Uji Normalitas ... l24

Lampiran 25. Perhitungan ANA VA Faktorial 2 x2 Data per Sekolah dan data

SMA Negeri di Tapanuli Tengah ... 15 8

~

-lz

~

(15)

z

BAR I

PENOAHULUAN

t. t

LA TAR BELAKANG MASALAH

Masalah yang dihadapi guru dalam pcmbelajaran kimia 'di SMA banyak

disebabkan oleh adanya anggapan yang kuat dari siswa, bahwa mata pelajaran

kimia sulit dipelajari dan dipahami. Dampak dari adanya anggapan ini adalah

timbulnya sikap antipati siswa, sehingga jam belajar kimia menjadi saat yang

membosankan. menjemukan, bahkan menakulkan (Sukiman. 2004:38). Hal ini

timhul karena adanya kesulitan dalam belajar kimia yang dirasakan mereka,

akibatnya, siswa kurang termotivasi dalam belajar kimia, sehingga

belajar kimia siswa tidak optimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil Ujian Akhir

Nasional Sekolah nilai kimia cenderung lebih rendah dari mata pelajaran lain,

seperti kasus di SMA Negeri I Pinangsori nilai Kimia UAN tahun 2003/2004

hanya 6,87 dan tahun 2004/2005 bahkan turun jadi 6,30.

Berdasarkan fakta dilapangan sesuai pengamatan peneliti masih banyak

guru-guru kimia dalam proses pembelajaran terkesan lebih mengutamakan penguasaan

dan pendalaman materi pelajaran yang bersifat hafalan atau perhitungan semata,

sehingga kurang menyentuh pada proses kimia yang terjadi. Padahal banyak

pokok bahasan materi kimia yang bersifat abstrak. yang harus dijelaskan dengan

bantuan media pcmbclajaran agar pesan yang disampaikan dapat mudah dipahami

dan dimenge.,rti anak didik secara optimal. Media dapat membantu proses belajar

mengajar yang berfungsi mcmperjelas makna pesan yang disarnpaikan sehingga

(16)

,;::.

!-

1

IZ

I

i

I

!

2

Penggunaan media dalam pembelajaran ilmu kimia sangat dianjurkan, karena

umwnnya mat.eri pdajanm ilmu kimia bersifal absl.rdk. Salah satu diantara

materi-materi pelajaran kimia yang bersifat abstrak itu adalah penulisan rumus kimia. Hal

yang senada dikemukakan (Astati, 2006:2}" bila ditinjau dari sifat dan

karakterisitik materi rumus kimia dan persamaan reaksi merupakan materi yang

bersifat abstrak". Materi ini sangat mendasar dan termasuk materi kimia yang sulit

dipahami siswa pada umumnya,

apalagi

siswa kelas I yang baru pertama sekali

mengenal pelajaran kimia di sekolah.

merupakan kombinasi lambang disebut rumus kimia, dan rumus kimia

menyatakan : unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah senyawa. dan jumlah atom

relatifdari tiap unsur (Petrucci, 1999:61). Molekul adalah sekumputan atom-atom

yang terikat dan merupakan kesatuan serta mempunyai sifat-sitat fisik dan

kimiawi yang khas. Satuan rumus merupakan kumpulan atom-atom terkecil di

mana rumus dapat terbentuk. Rumus kimia yang didasarkan pada satuan rumus

disebut rumus sederhana atau empiris. sedangkan rumus kimia yang didasarkan

atas sebuah molekul yang sebenamya disebut rumus molekul (Petrucci, 1999:62).

Misalnya, rumus molekul air dan garam yang dinyatakan oleh

lambang-lambangnya dan jumlah atom relatif yang dinyatakan dengan ketikan angka

-(Jibawah (kecuali angka 1) seperti yang terlihat pada Gam bar 1.1 berikut.

dua unsur yang ada

H20.- tanpa ketikan angka dibawah

~ berarti I atom 0 persatuan rumus dua atom H pcrsatuan rumus

~~.

f

1 atom Cl persaluan

+ +

.J ~ rumus

I

tanp:

k~:;~

1

angka

di

bawah [image:16.612.37.581.37.676.2]

berarti I atom Na pcrsatuan rumus

(17)

3

Penulisan rumus kimia pada gambar I. I berkaitan erat dengan sifat-sifat unsur

pembentuknya melalui proses konsep-konsep kimia yang abstrak. Maka untuk itu

diperlukan suatu media pembclajaran yang tcpat untuk mcnjelaskan hal-hal yang

bersifat abstrak menjadi

lebih

konkrit. Selain daripada itu,

melalui

penggunaan

media

siswa

akan dapat

lebih

kreatif. siswa

tidak

hanya mendengarkan penjelasan

konsep kimia dari guru melainkan dapat memperagak.an proses

konsep-konsep kimia yang terjadi dan siswa akan lebih termotivasi untuk meningkatkan

prestasi belajamya. Oleh karena itu sangat diharapkan guru dapat menggunakan

bahkan membuat media pembelajaran kimia yang menarik dan menyenangkan,

sehingga anggapan keliru terhadap pelajaran kimia dapat dihilangkan.

Untuk membuat media pembelajaran yang tepat diperlukan kreatifitas dan

kemampuan guru dalam memilih

materi

pelajaran

yang sesuai dengan media

yang

akan digunakan terhadap tingkat perkembangan siswa dan ketersediaan bahan.

biaya. serta waktu. Salah satu media yang dapat digunakan adalah media puzzle.

Penggunaan media puzzle pada proses pcmbelajaran penulisan rumus kimia

adalah sangat tepat baik ditinjau dari tingkat perkembangan s iswa, ketersediaan

bahan, biaya, dan waktu maupun kesesuain materi pelajarannya.

Media pembelajaran puzzle ini merupakan sejenis permainan dan telaq banyak dikenal ditengah masyarakat. Namun, pemakaian secara khusus yang dirancang

untuk

pembelajaran

kimia di sekolah masih sedikit dikenal. Penggunaan media

puzzle ini diyakini akan efektif untuk menjelaskan konsep-konsep kimia mengcnai cara penulisan rumus kimia yang tcrsesusun berdasarkan kombinasi kation dan

(18)

4

(2005:4) "penyampaian materi dengan media pennaian puzzle lebih efektif dibandingkan dengan ceramah". Media ini terdiri dari dua model yaitu model

kation yang terdiri dari ion positif satu, ion posit if dua, ion posit if tiga, dan model

anion terdiri dari ion negatif satu. ion negatif dua, ion negatif

tiga.

Seperti yang

terlihat pada Gambar 1.2 berikut ini.

' "

(+) satu (+) dua

w

(+) tiga

Gam bar 1.2 Model Kation (tonjolan) dan Anion (lekukkan}

Model kation memiliki suatu tonjolan dan model anion memiliki lekukkan.

Ketika kation dan anion dikombinasikan, maka tonjolan yang ada pad.a kation

I:=.

masuk kedalam lekukkan yang dimiliki kation. Hasil kombinasi dari kation dan anion ini harus merupakan suatu senyawa kimia yang netral. Oleh karena itu

lz

jumlah tonjolan dan lekukkan dari suatu kombinasi harus seimbang. Proses pemisahan dan penggabungan terjadi dari kombinasi itu dianalogikan sebagai

proses reaksi kimia yang berlangsung baik reaksi pembentukkan maupun

penguraian senyawa. Contoh penerapan dijelaskan pada bab berikutnya, begitu

juga halnya berbagai teori dan basil penelitian yang dihubungkan dalam tesis ini.

Dari uraian di atas, penelitian

ini

melihat pengaruh penggunaan media

:puzzle

terhadap ptestasi belajar kimia siswa dibandingkan dengan prestasi belajar kimia

siswa J>a:da pembelajaran tanpa media puzzle. Faktor psikologis yang disertakan dalam penelitian adalah motivasi belajar kimia siswa. Agar tujuan penelitian

[image:18.612.36.576.24.696.2]
(19)

z

! ~

!

5

dengan Judul '"Pengaruh J>enggunaan Media Puzzle dan Motivasi Belajar

Terhadap Prestasi Belajar Kimia Siswa SMA Negeri di Tapanuli Tengah'"'.

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

Pembelajaran kimia sclama ini ccnderung masih dilakukan satu arah, yakni

mengutamakan pcnguasaan dan pendalaman matcri yang bcrsumber dari guru.

bahkan banyak bersifat hafalan semata dan herorientasi pada Ujian Akhir

Nasional (UAN) dan Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Pembclajaran

di Kelas pun cenderung mengarah pada pencapaian kelulusan maksimal siswa

pada kedua ujian tersebut. lni berarti pcmbelajaran berpusat pada guru (teacher

centered) dan kurang beroricntasi pada siswa (student oriented). Penggunaan

media pcmbelajaran masih sangat kurang, sehingga hal-hal yang bersifat abstrak

semestinya dijelaskan guru melalui media sering terlewatkan

begitu

saja. Hal

ini

tentu akan menguatkan persepsi buruk siswa terhadap mata pelajaran kimia.

Persepsi siswa terhadap mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang

sulit (Astati, 2006:4). Karena itu motivasi dan prestasi siswa dalam belajar kimia

mcnjadi rcndah, maka perbaikan pengajaran kimia mclalui penggunaan media

pembclajaran menjadi suatu keharusan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi

belajar kimia siswa. Media puzzle adalah salah satu media pembelajaran kimia.

penggunaan media puzzle dalam pengajaran rum us kimia akan dapat menjelas~ an

konsep-konsep kimia yang bersifat abstrak menjadi lebih konkrit misalnya proses

pembentukan scnyawa.

Dari uraian di atas, masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini, yaitu:

a. Pembclajaran penulisan rumus kimia menggunakan media puzzle akan dapat

(20)

6

b. Penggunaan media pembelajaran kimia masih sangat kurang dilakukan guru

dalam proses bclajar mengajar di kelas.

c. Materi penulisan rurnus kimia sangat mendasar dan bersitat abstrak, sulit

dipaJ1ami siswa.

d. Penguasaan siswa pada proses konsep-konsep kimia yang terjadi sangat

rendah, karena cara penyampaian materi pelajaran dari !,'1.1nl masih sulit

dipahami

siswa.

Motivasi belajar kimia siswa sangat rendah, karena terkesan sebagai mata

1mengem.

f.

Prestasi belajar kimia siswa cenderung lebih rendah daripada mata pelajaran

yang lain.

1.3. BATASAN MASALAH.

Secara

konseptual penelitian ini akan menelah

tiga unsur

dalam

Pembelajaran Kimia,

yaitu

penggunaan media puzzle pada penulisan nunus

kimia, motivasi belajar kimia siswa pada proses belajar mengajar, dan

pengaruhnnya terhadap prcstasi bclajar kimia siswa.

Secara hipotetik diduga ada keterkaitan antara strategi pembelajaran yang

dila-kukan

guru

dala111 proses pembelajaran yang dirasakan siswa dengan motivasi

belajar

dan

hasil belajar ~i<;wa Untuk melihat pengaruh antara penggunaan media

pembelajaran yang dilakukan

gum

dalam proses pembelajaran dan motivasi

belajar

siswa terhadap hasil belajar

siswa.

dapat dilihat dari tmsur-unsur yang

mempengaruhinya. Kegiatan belajar

siswa mempakan basil perpaduan

dan

taktor-H1ktor tujuan, isi mata pelajaran, siswa, pengajar, fakror ekQnomi dan

(21)

7

[image:21.612.36.584.70.688.2]

Hasibuan (2004:12) mcngambarkannya sepcrti yang diperlihatkan pada

gambar 1.3.

TUJUAN

(pengetahuan, kctcrampilan, nilai yang ingin dicapai)

SISWA

(usia, kemampuan, Jatar belakang, mmivasi, dll.)

.. -···

···---:·-·

___

....

:···· -·--- ···----

·-KEGIATAN

SJSW A

·---

-,.

. -,;-.: ' ~:.~--- . ---

--. __ ... ---··

~ -· .. ·

lSI MATA PELAJARAN j

' . --· ···-··-·

i_-PENGAJAR

( fi losotinya tentang pendidikan,kompetensnya dalam,teknikmengajar,

i Faktor ekonomi administrasi !

·,

_______

:.

··---...,.

__ _

Ketersediaan alat-alat

atau dana untuk pcngadaannya, waktu persiapannya

Besar kelas, jumlah ruangan, banyaknya jam pertemuan yang tersedia

Gambar 1.3. Faktor-faktor penentu dalam pemilihan kegiatan belajar mengajar. Sumber (diadaptasi dari Hasibuan, 2004:12)

Penggunaan media pembelajaran merupakan merupakan hal yang sangat

penting agar terjadi perubahan belajar ke arah yang lebih positif, bcgitu juga

halnya motivasi belajar siswa. Bila media pembelajaran yang digunakan guru

dalam kegiatan pembelajaran tepat akan menjadi semacam penggerak (drive) atau

motivasi bagi siswa. Surya (Riduan. 2004: \993) mcnyatakan kepuasanyang

diperoleh siswa dalam proses be\ajar dapat menimbulkan motivasi belajamya.

Selanjutnya, makin tepat motivasi yang diberikan makin berhasil pelajaran itu,

motivasi menentukan intensitas usaha anak belajar (Nasution,-2004:76).

Dalam penclitian ini

masalah dibatasi pada;
(22)

8

b. Ruang lingkup penggunaan media puzzle yang dibahas adalah kombinasi

antara model kation dan anion, menyimpulkan basil kombinasi,

menerapkannya

dalam

penulisan

ntmus

kimi~ pllrla persamaan reaksi,

menul1skan nunus kimia dari nama senyawa yang diketahui, menerapkan

kombinasi kation dan anion dari daftar ion.

c. Motivasi belajar siswa, yang memiliki motivasi tinggi dalam belajarnya dapat

dilihat dari karakteristik tingkah laku yang menyangkut minat, ketajaman,

perhatian, konsentrasi, dan ketekunan, dan bila memiliki motivasi rendah

menghindar dari kegiatan belajar, acuh tak acuh, mudah putus asa,

perhatiannya

tidak

tertuju pada pelajaran, suka mengganggu

kelas, sering

meninggalkan pelajaran.

d. Prestasi belajar pacta penelitian

ini

adalah hasil belajar siswa kelas I SMA

Negeri di Tapanull Tengah pada materi penulisan rumus kimia, yang terdiri

dati

SMA

Negeri I Pinangsori, SMA Negeri

1

Tukka, dan SMA Negeri I

Kolang.

1.4. PERUMUSAN MASALAH.

Berdasarkan dari maian di atas akan diteliti mengenai pengaruh penggunaan

media puzzle pada pembelajaran kimia dan motivasi belajar terhadap 'PTestasi

kimia

siswa

SMA Negeri di Tapanuli Tengah.

Rumusan masalahnya adalah :

I. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar kimia siswa dalam pembela{aran

Qenulisan mmus kimia antara pengglmaan media puzzle dengaJ) tanpa

(23)

~

1-·

IZ

~

9

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar kimia antara siswa

yang

memiliki

motivasi tinggi dan motivasi rendah pada pembelajaran penulisan rurnus kimia

pacta

SMAN di Tapanuli

Tengah?

3. Apakah tcrdapat

p,engarufi

interaksi

antara

penggunaan media

pu::::le

dan

tingkat

motivasi belajar siswa dalam pembelajaran

penulisan

rumus kimia

terhadap hasil belajar kimia pada SMAN di Tapanuli Tengah?

1.5. TUJUAN Pt:NELITIAN

Penelitian

ini

bertujuan

untuk mendapatkan

jawaban

pennasalahan pacta

rwnusan masalah. Secara

lebih operasional tujuan penelitian

ini lffituk mengetahui

gambaran empiris tentang:

I. Perbedaan prestasi belajar kimia siswa dalam pembelajaran penulisan rumus

kimia

antara penggunaan

media puzzle

dengan tanpa

pengglmaan media puzzle

pada

SMAN

di Tapanuli

Tengah.

2. Perbedaan basil belajar kimia antara siswa yang memiliki motivasi ringgi dan

rnotivasi rendah pada pembelajaran

penulisan

rumus kimia pada SMA

Negeri

di Tnpanuli Tcngah.

3. Pengaruh interaksi antara penggunaan media

puzzle

dan tingkat motivasi

belajar siswa dalam pembelajaran penulisan rumus kimia terhadap hasil belajar

kimia pada SMA

Negeri

di Tapanuli Tengah.

1.6. MANFAAT PENELITIAN

Ke~ atau manfaat yang dapat diperoleh mengenai pengaruh penggunaan

(24)

10

I.

Intonuasi yang

diperoleh

dari hasil penelitian ini dapat dimantaatkan

oleh guru

bidang studi bagi pelaksanaan pengajaran yang merupakan tugas utamanya.

untuk dapat lebih memperhatikan, menerapkan, dan meningkatkan penggunaan

media pembelajaran kimia yang tepat dalam proses pembelajaran,

2. Bahan pertimbangan dan sumber data bagi guru,

b'1ma

perbaikan dan

pening-katan perannya di dlUlia pendidikan. Guru

tidak

hanya bertugas hanya sebatas

sebagai pengajar,

dalam

arti menyampaikan ilmu atau

bahan

mata pelajaran

semata, melainkan h~m~ memperhatik;m kelehihan <hm k:ekurangan yang

3 Memberikan inforrnasi mengenai ada atau tidaknya pengaruh tingkat motivasi

belajar kimia terhadap hasil be\ajar kimia siswa. Bila basil belajar l<imia

menunjukkan adanya pengamb tingkat motivasi belajar kimia siswa, maka

diharapkan kepada perancang atau guru dalam menggunakan media

pembelajaran agar mempertimbangkan faktor terse but.

4. Secara praktis,

bila hasil

penelitian

ini

menunjukkan bahwa penggunaan media

puzzle

lebih etektif unhtk meningkatkan hasil belajar kimia khusnsnya dalam

penulisan mmus kimia, diharapkan dapat memberi konstribusi dalam dunia

pendidikan sebagai salah satu alternatif dalam merancang media pembelajaran.

5.

Secara

teoritis penelitian

ini

diharapkan

dapat

menambah khasanah

pengeta-huan khususnya yang berkenaan dengan teori-teori media pembelajaran dan

motivasi belajar serta

pengaruhnya terhadap hasil belajar

kimia.

Selanjutnya,

diharapkan dari hasil penelitian

ini

dapat digunakan

sebagai

landasan atau
(25)

z

I ~

BABV

SJMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. SIMPULAN

Dari uraian hasil penclitian yang dipaparkan. dapat diambil kesimpulan:

I. Pembelajaran menggunakan media puzzle memberikan prcstasi belajar kimia

yang lebih tinggi bila dibandingkan dcngan pembelajaran tanpa media guzzle.

Siswa yang memiliki motivasi bclajar tinggi prestasi belajar kimianya lebih

dengan menggunakan media puzzle maupun tanpa media puzzle.

3. Media puzzle dapat meningkatkan motivasi bclajar kimia siswa. hal ini

terbukti dari hasil belajar kimia siswa yang memiliki motivasi belajar rendah

yang diajar menggunakan media puzzle (kelompok Eksperimen) lebih tinggi

dari pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan rendah yang diajar

tanpa menggunakan media puzzle (kelompok kontrol).

4. Media puzzle sangat tepat digunakan untuk siswa yang memiliki motivasi

belajar kimia rendah, guna meningkatkan motivasi dan prestasi belajar kimia

SISWa.

5. Terdapat interkasi antara penerapan pembelajaran menggunakan media puzzle

dengan motivasi belajar siswa dalam mempengaruhi prestasi belajar...kimia

siswa kelas 1 SMA Negeri di Tapanuli Tengah. Hal ini diperlihatkan bahwa

pembelajaran menggunakan media puzzle dapat meningkatkan prestasi belajar

kimia siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi maupun motivasi l:ielajar

rcndah.

(26)

z

77

5.2 IMPLIKASI

Dari hasil pengamatan dilapangan umumnya siswa cenderung tertarik terhadap

teknik guru dalam menyampaikan pelajaran dengan penggunaan media puzzle. hal

ini disebabkan penerapan media puzzle dalam pembelajaran dalam bentuk belajar

mandirL lcreatif dan suasana yang menyenangkan daJam bentuk pennainan

mengkombinasikan model kation dan anion untuk membentuk suatu rumus kimia

serta rnemahami proses kimia yang teijadi. Berdasarkan kuisioner angket motivasi

belajar diperoleh rata-rata siswa bersikap positif terhadap penerapan penggunaan

menggunakan media puzzle. Bahkan penggunaan media puzzle. dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa untuk meningkatkan prestasi belajar kimia.

Kemudian pada kelas eksperimen dengan penggunaan media puzzle dalam

proses pembelajaran dengan sistem mengkombinasikan model kation dan model

anion menghubungkan proses kimia yang terjadi dalam pembentukan rumus

kimia. Penggunaan media puzzle ini sangat tepat dalam meningkatkan

pemahaman dan penguasaan konsep-konsep kimia yang terjadi secara menyeluruh

pada setiap aspek sebagai wujud kemampuan siswa dalam memahami isi tes.

Berdasarkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran kimia temyata

penggunaan media puzzle sangat cocok untuk siswa yang memiliki motivasi

- belajar tinggi atau rendah. Maka dalam penerapan penggunaan media puzzle. Pl\da

pokok bahasan rumus kimia. guru mestinya menyediakan waktu yang cukup di

kelas kendati -tidak pun tidak terlalu lama. Oleh karena itu guru diharapkan

mernperbanyak tugas di rumafi bagi siswa dalam bentuk LKS sebagai tugas

(27)

78

5.3 SARAN

Berdasarkan dari simpulan dan implikasi dari bebrapa hal yang didapatkan

dalam proses penelitian mulai dari awal hingga akhir penelitian, disampaikan

beberapa saran:

l. Sebaga1 upaya untuk meningkatkan prestasi bel~jar kimia secara optimal.

maka guru perlu mempersiapkan langkah-langkah pembelajaran

penggunaan media puzzle sebagaimana yang dilakukan

penditi

C:lalam

stra1egi pembelajaran dan mebuat rencana pembelajaran.

mentransfer konsep kimia. melainkan bagaimana proses

konsep-konsep itu terjadi dapat dipahami dan dikuasai siswa.

3. Penggunaan media puzzle pe~lu persiapan yang matang dari guru, untuk

merencanakannya dengan siswa yang terlibat dalam proses belajar

mengajar. Guru mempersiapkan lembar kerja siswa yang berhubungan

dengan penulisan rumus kimia dan setiap siswa harus terlibat dalam

kegiatan dikelas maupun menyelesaikan tugas yang diberikan.

4. Pengunaan media puzzle dapat dikembangkan lebih luas terhadap materi

kimia yang lain seperti proses reaksi reduksi dan oksidasi. Oleh karena itu

diharapkan guru dapat menggunakan media puzzle khususnya dalam

pembelajaran penulisan rumus kimia.

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di sekolah maupun antar

sekolah hendaknya diberdayakan untuk menggali dan mengembangkan

berbagai media pembelajaran untuk meningkatkan mutu guru dan

(28)

z

79

DAFT AR RUJUKAN

Ahmadi. A., dan Supriono. W .. (2004). Psikologi Be/ajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sardiman, A.M., (2005) .. lnterahi dan Motivasi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo

Persaaa.

Arikunto, S., (1999). Prosedur Penelilian ~~·uatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S., (2005). Da.~ar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi t\ksara Aruan, A., (2003). Pengaruh Media Chart Terhadap Pre.'>la'>i Be/ajar SLrwa pada

Pengajaran Perhitungan Kimia di SMU. Skripsi tidak diterbitkan. Medan : Ary. D., Jacobs, L.

C.

dan Razvich, A., (2005).:Pengantar Penelitian dalam

Pendidikan. (Penerjemah Furchan, A). Surabaya: Usaha Nasional. Astati, D., (2006). Upaya Meningkatkan Hasil be/ajar Kimia Siswa dengan

Menggunakan Media Jigsaw Puzzle Melalui Alur Penelitian Tindakan Keias di SMA. Skripsi tidak diterbitkan. Medan: FMIPA UNIMED.

BJorn, Benyamin S., J. Thomas Hasting and George F. Madaus. ( 1971 ). Handbook on Formative and Sumative Evaluation ofStudent Learning.

New

York: McGraw-Hill Company.

Budiningsih, C. A .. (2005). Be/ajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dahar. R.W., (1988). Teori-Teori Be/ajar. Jakarta: Erlangga.

Depdikbud., ( 1999). Pengelolaan Pengujian Bagi Guru Mata Pelajaran. Jakarta : Dikdasmen.

Erdik, E., (2003). Spiral Puzzle for Organic Chemistry Students. Journal Chemical Education, 80 (4): 428-430.

- Ernavita, (2003). Pedoman Khusus Pengembangan Si/abus dan Penilaian ?;ala Pelajaran Kimia. Jakarta : Depdiknas.

Habibah, (2005). Pengaruh Pendekatan Pembe/ajaran dan Minai Be/ajar terhadapHasil Be/ajar Biologi Siswa Kela~ J MAN 2 Medan. Tesis tidak': diterbitkan. Medan: Program Pascasaljana UNIMED.

l=lasibjtan, J. J.,dan Moejiono, (2004). Pro.Ye.~ Be/ajar Mengajar.

Banduog:

(29)

z

lrianto. A., (2004 ). Statistik Kom·ep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : Prenada

Media.

Kemp, J., Morison, Gary R. and Ross. Steven M .• (1994). Designing Efeclive Instruction. New York: Merril.

Lubis, A., (2004 ). Pengaruh pe11ggunaan Telca- Teki Silang Terhadap Hasil

BelajarKimia Siswa pada Polwk Bahasan

Zat

Raliioakt!f dan Penggunaan Radioisolop.Skripsi tidak diterbitkan. Medan:

FMIPA UNJMED.

80

Mahyuni, E., (2005). Pengarnh Penggunaan Media Permainan Tutup Lubang Terhadap HasH Be/ajar Siswa dalam Menuliskan Rumu . ., Kimia dan Tat a Nama Senyawa Kimia. Skripsi tidak diterbitkan. Medan :

FMIPA UNIMED.

Majid, A., (2005). Perencanaan Pemhelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Miarso, Y. (2004). Menyemai Be nih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Prenada Media.

Mulyasa, E. (2005). Implementasi Kurikulum Berharis Kompetensi. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. (2003). A.ws-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution. S. (2004). Didaktif Asa..--Asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Nugroho, B.A., (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Stalistik Penelitian dengan

SPSS. Yogyakarta :

ANDI.

Parratore, P. (2005). Terampil Sain Untuk Kelas Be/ajar Siswa Aktif. (Penerjemah

Mike Gembirasari). Bandung : Nuansa.

Petrucci, R.H .• (1998). Kimia Dawr, Prinsip dan Terapan Modern. (Penerjemah

Suminar Achmadi). Jakarta : Erlangga.

- Poedjiaji, A .• (2005). Sains Tekno/ogi Masyarakat Model Pembelajaran

Bermuatan Nilai. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Purba, M., (2002). Kimia IB Untuk Kelas X KBK. Jakarta : Erlangga

Pusat Bahasa Depdiknas, (2001)_ Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Regeluth, C. M., ( 1983). Instructional Design Theories and Models. Hisdale,

(30)

z

Riduan. (2004). Be/ajar Mudah Penelitian Unluk Guru. karyawan. dan Pemula.

Bandung : Alpabeta.

Rivai, V., (2006). Upaya-Upaya Meninj?katkan lla.~i/ Be/ajar Kepemimpinan Peserta DiklaJ Spama Survei di Diklat Departemen Kesehatan (2000).

(Online}, (http://www.depdiknas.go.id/Jumai/40/Upaya-Upaya%20 Meningkatkan%20 Hasil %20 Belajar %20 Kepemimpinan).htm, diakses, 12 Januari 2006.

Rohani, A., ( 1997). Media lnstruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Rubiman, { 1997). Permainan Tutup Lubang dalam Pengajaran Rum us Senyawa.

81

Kumpulan Karya Gi!__ru Sekolah Menengah Umum. Indonesia ToraY"Science Foundation. Jakarta : Dikmenum.

Sanjaya, W. (2005). Pembelajaran da/am lmplemenrati Kurilmlum Berba~i.f

Santoso, S., (200 I). SPSS Versi 10 Mengofah Data Statistik Secara Profesional.

Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sastrohamidjoyo, H., (2002). Pedoman Pendayagunaan Peralatan Laboratorium Kimia. Jakarta : Depdiknas.

Soetopo, H., (2005). Pendidikan dan Pembe/ajaran, Teori. Permasalahan dan

"lllll

Pralaik. Malang: UMM Press.

\I.

Sitompul, H., (2004). Pengembangan Strategi lnstruksional. Makalah Disajikan Pada Acara Workshop Aanalisa Proses Belajar Mengajar bagi Dosen Program Studi Teknik Mesin ITM Medan. Medan, 19 Oktober 2004.

Situmorang, M., Purba. J. dan Tambunan, M., (2000). Efek.tifitas Media Peta Konsep dalam Pengajaran Kimia Konsep Mol di SMU. Pelangi Pendidikan,

7 (l): 31-35.

Sudjana, N., (2005). Penilaian Hasil Proses Be/ajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suryabrata, S .• (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persatla. Sukiman, Desember, 2004. Pembelajaran Kimia Altematif Gerbang, him. 38-39. Syah, M., (1995). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Gambar

Tabel 2. I. Gabungan kat inn dan Anion Mcmbentuk Rum us Senyawa Jon .......... 19
Gambar 2.3. Penerapan Media Puzzle untuk Jon PositifSatu ..............................
Gambar 1.1 Penulisan rumus kimia molekul air dan garam
Gambar 1.2 berikut ini. '" w (+) satu (+) dua (+) tiga
+2

Referensi

Dokumen terkait

KEPRAMUKAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS II A BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu... Siti Haryanti

The use of conventional group work in the studied EFL classrooms provided fewer opportunities for the student participants to use the target language compared

[r]

AYAT AL QUR’AN TENTANG ANTI PENINDASAN DAN KEDZALIMAN. [AL HUJURAT:11] DISUSUN O L E H PATMAWATI

Biaya gaji dan upah, biaya pajak atas gaji dan upah karyawan yang tercatat berkaitan dengan kompensasi jasa yang diserahkan oleh karyawan selama periode

Faktor Sosial Budaya yang Mempengaruhi kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia di Unit Pelayanan Primer Puskesmas

Positive affect, negative affect, dan service quality secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hedonic value.. Hasil uji regresi secara parsial

Simulated Annealing usually implemented to search optimal solution on short range area even it sometimes also performs equally or even better than GA in some cases like