• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA PESERTA DIDIK PROGRAM PAKET B.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA PESERTA DIDIK PROGRAM PAKET B."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

.,

.e

: J )i;~j#~~-;.n t~ ~ •. .r:~I. !iftr-::r..,;.-J:·rtfo;:,; . ;{!.1.: ~:/i ~ ':,zt

;·: ..

:~ya , -: ~!: ·.;:. h ~ tuk. ~~ i{ .;:~t. .:· :;~: .:rfef1. =;,?.:~ t~n·· ~:.:-\. ~~ i -:·.ft CPt. :·~ ...

Jit.ft

f ~ ~~-n

(f::.~!.~ !-· .: .. ~ .. · ._:; t ~;:d ·~ t!(.} ~~-"~·- 1 ~i ·~ -~Ji (,i· /;'~ ... ~£~7~ .. ;: -:> ·: ~: n

(2)

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN

DAN KEMAMPUAN

BERPlKIR

KREATIF

TERHADAP BASIL BELAJAR MATEMATIKA

PADA PESERTA DIDIK PROGRAM PAKET B

Disusun dan diajukan oleh:

lVOYANl

NIM 0.55020378

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis

Pada Tanggal 2.5 Februari 20 I 0 dan Dinya1akan Telah Memenuhi

Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Medan, 0 I Maret 20 I 0

Menyetujui

Tim Pembimbing,

Pembimbiag

II.

-

~ ·

'.1.rt-{rtf-t

Prof.Dr. H. A ::::oea, M.Pd Prof.Dr. Julaga Sitomoraug ~ M. Pd

NIP. 19510820 197803 I 002 NIP. 19.58!008 198103 1 002

· ··, ·\ ·, .. ·.. . . ... Li .

Pror.D . MuCBadiran, M.Pd · · ··

.P~f .D~ : ~rik

:aaallang: ·.

NIP. 19441030 !97603 I 001 . .•'":> ~~:Pf:)94Jfpl5 !97412 I 001

(3)

PERSETUJlJAN DE'WAN

PF2NClJJI

UJJAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

No.

NAMA

1:

Prof; l>ri

H: Ab4ul M~i11

Sib~~ll·

M; Pd

NIP. 19581008 198103 1 002

(Ketua)

2,

Prof. Dri ~ul~i@

SitwnOJ1U1i•

M• Pd

NlP. 19510820 JQ7803 1 002 (Sekretaris)

4;

~f ; Dr; Abd~l ~ ~gih; M. Pd NIP. 1~601125 198601 l 002

(Anggota)

Prof.

Pi~ Arill~t() ; ~t P~ ;

M; A, Ph,, D

NIP. 1963101 l 198803 1 001

(Anggota)

5. Dr. f:>~~tt Si~gian, M~ Pd NIP. 19610104 198703 1 017 (Anggota)

TANDA TANGAN

N~~ M~asiswa: Ivo Y~i

NTh-1 : 055020378

Program Studi

: Teknologi Pebdidikan

(4)

ABSTRAK

IVO Y ANI. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Program Paket B. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan: (1) basil belajar maternatika peserta didik yang diajar dengan menggunakan pendekatan kontek.stual lebih tinggi daripada yang menggunakan pendekatan keterampilan proses, (2) basil belajar matematika peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kreatiftinggi lebih tinggi daripada yang memlliki lcemampuan berpikir kreatif rendah, dan (3) terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif peserta didilc daJarn mempengaruhi hasil belajar matematika.

Penelitian ini dilaksanakan di Pak:et B KreatifMedan pada semester kedua tahWl pelajaran 200812009 terhadap peserta didik kelas

vm,

dan subjek penelitian berjumlah 80 orang yang terdiri dari 2 kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu deng:an desain faktorial 2x2. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik clwter random sampling. Instrumen untuk mengumpulkan data basil belajar adalah tes berbentuk pilihan ganda yang berisi 40 soal dengan reliabilitas 0,93. Untuk mengumpulkan data kemampuan berpikir kreatif peserta didik digunakan tes uraian yang berjumlah I 0 soal. Sebelum data dianaUsis terlebih dahulu diuji normalitas dan bomogenitas data. Uji normalitas menggunakan uji Liliefors sedangkan untuk menguji homogenitas digunakan uji Bartlett. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANA VA dua jalan dengan a= 0,05 dan uji lanjut menggunakan uji Scheffe.

Hasil penelitian menunjukkan: (I) rata-rata hasil bela jar matematika peserta didik yang diajar dcngan menggunakan pendekatan kontekstual lebih tinggi dari yang diajar dengan pendekatan keterampilan proses (Fhitung = 4,07 > Ftabel = 3,96), (2) rata-rata basil belajat matematika peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi lebih tinggi daripada yang memiliki kemampuan berpikir lcreatif rendah {Fhituog == 174,88 > Ftabel

=

3,96), dan (3) terdapat interaksi antara pendek.atan pembelajaran dan kemampuan berpildr kreatif dalam mempengaruhi basil belajar matematika peserta didik (Fhitung = 5,42 > Ftabel

=

3,96).
(5)

,,

ABSTRACT

IVO Y ANI. The Eftect oflnstrucrional Approach and Creative Thingking Ability on Students Achievement in Mathematic of Package B ·Programme. A Thesis, Postgraduate Programme UniVersity Negeri Medan. 2009._

The objectives of this research were to find out that: (I) the students achievement

in

mathematic taught using contextual appl'Q8Ch is higher than using process skill approach, (2) tbe students achievement in mathematic with bigb creative thingking ability is higher than low creative thingking ability, and (3) there was interaction between instructional approaches and students creative thingking abi1ity in affecting mathematics learning achievement.

This research was conducted at Package B Kreatif Medan on second semester in 200812009 academic years to the eighth year students, and the subject of research were 80 students of two class. The method of research done under quasy-experimental with factorial design 2x2. The sample was taken with cluster random sampling technique. The insttumen in collecting data of learning achievement was a multiple choice test that consisted of 40 items with reliability of 0.93. In collecting data of creative thingking ability a JO items test of essay test. Before data analyzed used at fust tested by analisis rules is normality and homogenity of data. Nonnality test was using Liliefors test while homogenitas was tested using Bartlett test. The data

was

analyzed by anova two ways with a

=

0.05 and then using Scheffe test.

The result showed: ( l) the everage mathematic Jearlng achievement of

students taught using contextual approach was higher than those by process skill

approach (Fcount "" 4.07 > Ftable

=

3.96), (2) the everage mathematic !eating . achievement of students with a high level of creative thinking ability is higher than those in a low level of creative thinking (Fcount = 174.88 > Ftable=: 3.96), and (3). there is interaction between instructional approach and creative thinking ability in affecting mathematics learning achievement of students (FcowJt = 5.42

> Ftable = 3.96).

(6)

,,

KATAPENGANTAR

Syukur alhamdulillah Penulis panjatkan ke h&Kiirat Allah SWT atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan tesis Jengan judu1

Peaprall Pendebtan Pembelajaran dan Kemampoan Berpikir Kreatil

Terbadap Hull Belajar Matematika Peserta Didlk Paket B ini dapat

diselesaikan. Penulisan tesis ini dimalcsudkan untuk memenuhi sebagian

persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidilcan pada Program

Teknologi Pendidikan, Program PascasiUjana Universitas Negeri Medan.

Dalam penyelesaian tesis ini, Penulis banyak menerima bantuan,

bimbingan dan araban dari berbagai pihak yang begitu besar manfaatnya. Unruk

itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyarnpaikan rasa terima kasih yang

tiada terhingga kepada :

I. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M. Pd dan bapak Prof.

Dr.

Julaga

Situmorang, M. Pd selaku dosen pembimbio.g yang dengan tulus, ikhlas, dan

sabar membcrikan bimbirigan, pengarahan, dan saran yang sangat berarti,

guna kesernpumaan tesis ini.

2. Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran. M. Pd dan bapek Dr. Sabat Siahaan,

M. Pd selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan

Unimed.

3. Bapak Prof. Or. Hasan Saragih, M. Pd, bapak Prof. Dian Armanto, M. Pd.,

M.A., Ph. D., dan bapak Dr. Sabat Siabaan M. Pd selalcu nara surnber yang

memberikAn masukan-masukan dan saran-saran untuk kesernpuraan tesis ini.

4. Bapakllbu Dosen Program Studi Teknologi Pendidlkan Unimed yang telah

mernberi bekal ihnu pengetahuan selama Penulis mengikuti perkuliahan.

(7)

:.·

, •

5. Bapak Drs. Ali Ishak Dalimunthe selaku Ketua PKBM Kreatif Medan yang

telah memberi izin tempat pelaksanaan penelitian, sekaligus ibu Halimah

Thnsatdiah, S. Pd selaku tutor matematika di PKBM

.Kreatif

yang telah

berkenan melaksanakan perlakuan penelitian.

6.

Teristimewa untuk suami tercinta Budi Dennawan serta anak-anak tercinta

yaitu Nurul Aviva Pumamawanti, Siti Ativa Putridiani, Hasbia Ariva

Puspadini. dan Dinda Haniva Rabmawani yang telah membenbn doa,

dorongan, dan semangat dalam penyelesaian tesis ini.

7. ~yah (Aim) dan lbu (Almh) tercinta yang telah memberi bekal pendidikan, Ibu

mertua

dan Bapak mertua (Aim), kakak-kakak. abang..abang, dan

adik-adik

yang telah memberikan doa dan dorongan dalam penyelesaian tesis ini.

8. Kepala BP-PNFI Regional I beserta rek:an-rekan di BP-PNFI Regional I, dan

sahabat-sahabat yang telah membcrikan semangat dalam penyelesaian tesis

ini.

Kiranya Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak

yang turut membantu penulis dalam penyelesaian penelitian ini. Terima kasih.

Medan, Februari 2010

Penulis,

IVOYANI

(8)

..

...

DAFTARISI

Halaman

ABSTRAK ... ... i

ABSTRACT... ...

ii

KAT A PENGANf AR ... ... ... ... ... ... iii

DAFTAR lSI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAIT AR GAMBAR ... ... .. ... ix

DAFfARLAMPIRAN ... X BAB 1: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... .. B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pemba1asan Masalah ... ... ... 8

D. Perumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... ... ... 9

F. Manfaat Penelirian ... 10

BAB II : KAJIAN TEORETIS. KERANGKA BERPIKJR DAN PENGAJUAN IDPOTESIS A. Deskripsi Teoritis ... 11

1. Hakekat Betajar dan Hasil Belajar M~Uematika ... 11

2. Hakibt PendekatM Pembelajaran ... l8 a: Pendekatan Kontekstual ... 21

b. Pendek.atan Keterarnpilan Proses ... 29

3. Hakikat Kemampuan Berpildr Kreatif ... 34

a. Kemampuan Berpikir KreatifTinggi ... 36

b. Kemampuan Berpikir KreatifRendah ... 37

B. Penelitian yang Relevan ... 39

C. Kerangka Berpikir ... ... 40

1. Perbedaan Pengarub Pendekatan l<ontekstual

dan Pendekatan KeterampHan Proses Terhadap HasiJ Belajar Matematika ... 40

2. Perbedaan Kemampuan Berpikir KreatifTerhadap Ha.sil Belajar Matematika ... _ ... 45

(9)

..

..

3. Interaksi Pendekatan Pembelajaran Dengan Kemarnpuan

Berpikir KreatifTerhadap HasiJ Bela jar M.atematika ...•.... 4 7

D. Pengajuan.H.ipotesis ···-··· 51

BAB III : METODOLOOI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Pcnelitian ..•...•... _... ..•...•. 52

B. Populasi dan Sam pel Penelitian ... ... 52

C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 53

I D. Variabel dan Defenisi Operasional Variable Penelitian ... 54

E. Prosedur Pelaksanaan Perlakuan ·~ ... 55

1. Prosedur Perlakuan ... 55

2. Pelaksanaan Perlakuan ... 56

a. Perlakuan Terhadap Kelompok Eksperimen Pendekamn Kontekstual ... 56

b. Perlakuan Terbadap Kelompok Eksperimen Pendekatan Keterampilan Proses ... 58

c. Pengontrolan Perlakuan. ... 59

F. Teknik Pengumpulan Data dan lnstrumen Peneli1ian ... 60

G. Uji Coba lnstruinen Pengumpulan Data ... 61

H. Hasil Ujicoba., ... 62

1. Telcnik Anali.sis Data ... ... 66

J. Hipotesis Statistik ... ... .. ... .... ... .. .. ... .. .. . .. ... 66

BAB IV : HASJL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ... ... ... ... ... ... ... ... 67

1. Hasil Bela jar Matematika Peserta Didik Yang Diajar Dengan Pendekatan Kontekstua.l ... 67

2. Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Yang Diajar Dengan Pendekatan Keterampilan Proses ... 68

3. Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Yang Memiliki

Kemampwm

Berpikir KreatifTinggi ... 69

4. Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 71

(10)

•.

..

..

5. Hasil Belajar Matematika Peserta Didi.k Yang Diajar

Dengan Pendekatan Kontelcstual dan Memiliki

Kemampuan Berpikir KreatifTinggi ... 72

6. Hasil Belajar Matcmatika Peserta Didik Yang Diajar Dengan Pendekatan Kontekstual dan Memiliki Kemampuan

Berpikir

Kreatif Rendah ... 73

7. Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Yang Diajar Dengan Pendekatan Keterampilan Proses dan Memiliki Kemampuan Berpildr KreatifTinggi ... 74

8. Hasil Belajar Matematika Peserta. Didi.k Yang Diajar Dengan Pendekatan Keterampilan Proses dan Memiliki Kemampuan Berpikir KreatifRendah ... 76

B. Uji Persyaratan Analisis Variansi ...

n

1. Uji Nonnalitas ... ... ... 77

2. Uji Homogenitas ... 81

C. Pengujian Hipotesis ... 83

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 88

E. Keterbatasan Penelitian ... ... .... ... ... 95

BAB V : SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan ... .... ... ... ... % B. hnplikasi ... ... ... ... 96

C. Saran ... : ... ... ... 99

DAFfAR PUSTAKA ... .-... 100

LAMPIRAN·LAMPlRAN ... I 04

(11)

DAFfAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Nilai UN Matematika Paket B di Provinsi Sumatera Utara

Tahun Pelajaran 2003/2004 s.d 200512006 ... .... ... 5

T a~l 2. Nilai UN Matematika Paket B di PKBM Kfeatif Tahun Pelajaran 2005/2006 s.d 2007/2008 ... 6

Tabel 3. Perbedaa.n Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Keterampilan Proses ... ... 44

Table 4. I>esain FaktoriaJ 2 x 2 ... ... 53

TabeJ 5. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar... ... 61

Tabel 6. Kriteria Indeks Kesukaran ... 63

Tabel 7. Kriteria Menentukan Daya Pembeda ... 64

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Yang Diajar Dengan Pendekatan Kontekstual ... ... 67

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Yang Diajar Dengan Pendekatan Keterampilan Proses ... 68

Tabe110. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematik.a Peserta Didik Yang Memiliki Kemampuan Berplk:ir KreatifTinggi ... 70

Tabel ll . Distribusi Frekuensi liasil Belajar Matematika Peserta Didik Yang Memili.ki Kemampuan Berpikir KreatifTinggi... ... 71

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Yang Diajar Dengan Pendekatan KontelcstuaJ Dan Memililci Kemampuan Berpikir KreatifTinggi ... ... 72

Tabel t3. Distribusi Frelruensi Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Yang Diajar Dengan Pendekatan Kontekstual Dan Memilik.i Kemampuan Berpildr KreatifRendah... ... 74

Tabell4. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matemati.ka Peserta Didik Yang Diajar Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Dan MemiliiU Kemampuan Berpikir KreatifTinggi .. : ... 75

Tabell5. Distribusi Frelruensi Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Yang Diajar I>engan Pendekatan Keterampilan Proses Dan Memiliki Kemampuan Berpikir KreatifRendah ... ... 76

Tabell6. R.ingkasan Hasil Uji Nonnalitas Data HasU Belajar Matematika Peserta Didik Yang Diajar Dengan Pendeka1an Kontekstual dan Penekatan Ketenunpilan Proses ... 78

Tabell7. Ringkasan HasiJ Ujl Normalitas Data HasiJ Belajar Matcmatilca Peserta Didik Yang Memiliki Kemampuan Berpikir KreatifTinggi dan Yang Memiliki Kemarnpuan Berpikir KreaytifRendah ... 79

[image:11.643.167.517.94.656.2]
(12)
[image:12.646.120.530.90.540.2]

Tabel 18. R.jngkasan HasiJ Uji NonnaHtas Data Hasil Belajar Peserta Didik Pada Setiap Kelompok ... .... ... . ... ... ... 79

Tabell9. rungkasan Perbitungan Pengujian Homogenitas Varians

Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Keterampilan Proses... 82

Tabel20. R.jngkasan

Pcrhitungan Peng..uian

Homogenitas

Vari1111s

Kemampuan Berpikir KreatifTinggi dan Kemampuan

Berpikir KreatifRendah ...•...•... ... 82

TabeJ 21. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Skor Hasi BeJajar Matematika ... 83

Tabel22. Skor Hasil Bel.ajar Matematika Berdasarkan Sel ANAV A 2x2 ... 84

Tabe123. Ringkasan Hasil Analisis Varians... ... 84

Tabel 24. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Scheffe ... ... 86

:

(13)

·•

..

DAFI'AR GAMBAR

[image:13.627.131.536.96.588.2]

Halarnan

Gambar 1. Kegiatan Dalam Matematika ... 12

Gam. bar 2. Kenmgka Konseptual Pendekatan Kontekstual . . . • . . . 25

Gambar 3. Sintaks

Proses

Pembelajaran Dengan Pendekatan KontekstuaJ ... 26

Gambar 4. Sintaks Proses Pembelajaran Pendekatan Ketera.mpilan Proses . ... 32

Gambar 5. Histogram Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Yang

Diajar Dengan Pendek.atan Kontekstual ... 68

Gam bar 6. Histogram Hasi1 Belajar Matematika Peserta Didik Yang

Diajar Dengan Pendekatan KeterampHan Proses ... 69

Gambar 7. Histogram Hasil Belajar MAtematika Peserta Didik Yang

J

Memiliki Kemampuan Berpikir KreatifTinggi.. ... 70

Gambar 8. Histogram HasiJ Belajar Matematika Pe.serta Didik Yang

Memiliki Kemampuan Berpikir KrearifRendah ... 72

Gambar 9. Histogram Hasil Belajar Matematika Peserta Didik

Yang Diajar

Dengan

Pendekatan Kontekstual Dan Memiliki

Kemampuan Berpikir KreatifTinggi ... ... ... ... 73

Gam bar 10. Histogram Hasil Bela jar Matematika Pese.rta Didik

Yang Diajar Dengan Pendekatan Kontekstual Dan Memiliki

Kemampuan Berpikit KreatifRendah... .. 74

Gam bar 11. Histogram Hasil Belajar Matematika Peserta Didik

Yang Diajar Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Dan

Memilik.i Kemampuan Berpik.ir Kreatif Tinggi ... ... . ... ... . ... 75

Gambar 12. Histogram Hasil Belajar Matematika Peserta Didik

Yang Diajar Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Dan

Memiliki Kemampuan Berpikir KreatifRendab ... ... 77

Gambar 13. lnteraksi Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan

Berpikir Kreatif ... ... 87

(14)

-"

DAFT AR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran J. Skenario Pembelajaran Pendekatan KontekstuaJ .. .. ... I 04

Lampiran 2. Skenario Pembelajaran Pendekatan Keterampilan Proses... 117

Lampiran 3. Instrumen Tes Kemampuan Berpikir

Kteatif...

129

Lampiran 4. lnstrumen Tes Hasil Belajar Matematika... 131

Lampiran 5. Hasil Ujicoba lnstrumen Tes Hasil Belajar Matematika ... 135

Lampiran 6. Sampel AnaUsis (Kelompok Atas dati Kelompok Bawah) ... 136

Lamp

iran 7. Rebpitul.asi Indeks Kesukaran dan Daya Pembeda .. ,_... l37 Lampiran 8. Skor Dari Subjek Yang Menjawab Benar Bagi Setiap Item Soal ... : ... 138

Lampiran 9. Rekapitulasi Skor Belahan Kiri dan Kanan... 139

Lampiran 10. Rekapirulasi Validitas dan Reliabelitas Tes ... 140

Lampiran It. Hasil Tes Kemampuan Berpildr Kreatif ... ... 141

Lampiran 12. Hasii Beiajar Matematik:a Untuk Pendekatan Kontekstual... 142

Lampiran 13. Hasi1 Be !ajar Matematika Untuk Pendekatan ' Keterampilan Proses ... :... 143

Lampiran

14.

Hasil Belajar Matematika Yang Memilild Kemampuan Berpikir KreatifTinggi ... ... ... 144

Lampiran 15. Hasil Belajar Matetnatika Yang Memillld Kemampuan Berpikir KreatifRendah ... 14:5 Lampiran 16. Hasil Belajar Matematika Untuk Pendekatan Kontekstual dan Memiliki Kemampuan Berpikir KreatifTinggi... 146

Lamp iran 17. Hasil Belajar Matematika Untuk Pendek:atan Kontekstual dan Memili1ti Kemampuan Berpikir KreatifRendab ... 147

Lampiran 18. Hasil Belajar Matematika Untuk Pendekatan Keterampilan Proses dan Memiliki Kemampuan Berpikir KreatifTinggi... 148

Lampiran 19. Hasil Belajar Matematika Untuk Pendek:atan Keterampilan Proses dan Memiliki Kemampuan Berpikir KreatifRendah .... 149

Lampiran 20. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Mateniatika Untuk Pendekatan Kontekstual... ... ... .. .... . ... . ... ... ... 150

Lampiran 21. Uji Nonnalitas Data Hasil Belajar Matematika Untuk Pendekatan Keterampilan Proses .... . ... ... ... ... 151

Lampi ran 22. Uji Normalitas .Data Hasil Belajar Matematika Untuk Kemampuan Berpikir KreatifTinggi ... ... 152

Larnpiran 23. Uji NOflTialitas Data Hasil Belajar Matematika Untuk Kemampuan Berpik.ir KreatifRendah... 152

Lampiran 24. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Untuk Pendekatan KontekstuaJ Dengan .K.BK Tinggi ... 153

Lampiran 25. Uji NonnaHtas Data HasiJ Betajar Matematika Untuk Pendekatan .K.ontekstuaJ Dengan KBK Rendah... 153

Lampiran 26. Uji Nonnalitas Data Hasil Belajar Matematika Untuk Pendekatan Keterampilan Proses Dengan KBK Tinggi ... 154

Lampi ran 27. Uji Nonnalitas Data Hasil Bela jar Matematika Untuk Pendekata.n .K.eterampilan Proses Dengan KBK Rendab ... 154

Lamp iran 28. Uji Homogenitas Data Penelitian ... ... 155

Lampiran 29. Perhitungan Analisis Varians (ANA VA) Dua Jalur ... 157

Lampiran 30. Uji Lanjut .Dengan Uji Scheffe... 160

(15)

ABSTRAK

IVO Y ANI. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik

Program

Paket

B.

Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan: (l) hasil belajar matematika peserta didik yang diajar dengan menggunakan pendekatan kontekstual lebih

tinggi daripada yang menggunakan pendekatan keterampilan proses, (2) hasH belajar matematika peserta didik yang memilik.i kemampuan berpildr kreatiftinggi lebib tinggi daripada yang memiliki kemarnpuan berpikir k:reatif rendah, dan (3) terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif peserta didik daJam mempengaruhi hasil belajar matematika.

Penelitian ini dilaksanakan di Paket B Kreatif Medan pada semester kedua tahun pelajaran 200812009 terhadap peserta didik kelas VIII, dan subjek penelitian berjumlah 80 orang yang terdiri dari 2 kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain faktoriaJ 2x2. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen untuk mengumpulkan data hasil belajar adalah tes berbentuk pilihan ganda yang berisi 40 soal dengan re1iabilitas 0,93. Untuk mengumpulkan data kemampuan berpikir kreatif peserta didik digunakan tes uraian yan& berjumlah 10 s.oaJ. Sebelum data dianalisis terlebib dahulu diuji nonnalitas dan homogenitas data. Uji oormalitas mengguna.kan uji Liliefors sedangkan untuk menguji homogenitas digunakan uji

Bartlett.

Data

yang

diperoleh

dianalisis

menggunakan ANA VA dua jalan dengan n = 0,05 dan uji lanjut menggunakan uji Scheffe.

Hasil penelitian menunjukkan: (l) rata-rata basil belajar matematika peserta didik yang diajar dengan menggunakan pendekatan kontekstual lebih tinggi dari yang diajar dengan pendekatan keterampilan proses

{Fhitung = 4,07 > Ftabel = 3,96), (2) rata-rata hasil belajar matematika peserta didik

yang memiliki kemarnpuan berpikir kreatif tinggi. lebih tinggi daripada yang memUiki kemampuan berpikir kreatif rendah {Fhituog :o 174,88 > Ftabel = 3,96), dan (3) terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif dalam mempengaruhi basil belajar matematika peserta didik (Fhitung !0! 5,42 > Ftabel

=

3,96).

Dari basil uji perbandingan ganda dengan menggunakan uji Scheffe ditemukan bahwa peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi yang diajar dengan pendekatan kontekstuaJ memperoJeb basil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang diajar dengan pendekatan keterampilan proses. Sedangkan peserta didik yang memiliki Jc.emampuan berpikir kreatif rendah mempunyai hasil belajar matematika lebih tinggi jika diajar dengan pendekatan keterampilan proses. Diharapkan kepada para pendidik matematika

untuk meningkatkan kemampuan mengelola dan merencanakan pembelajaran agar

(16)

...

ABSTRACT

IVO Y ANI. The Effect oflnstrucdonal Approach and Creative Thinglcing Ability on Students Achievement in Mathematic of Package B Programme. A Thesis, Postgraduate Programme University Negeri Medan. 2009 ..

The objectives of this research were to find out that: (I) the students achievement in mathematic taught using contextual approach is higher than using process skill approach, (2) the students achievement in mathematic with high creative thingking ability Is higher than low creative thingking ability, and (3) there was interaction between instructional approaches and students creative thingking ability in affecting mathematics learning achievement.

This research was conducted at Package B Kreatif Medan on second

semester in 2008/2009 academic years to the eighth year students, and the subject

of research we~:e 80 students of two class. The method of research done under quasy-experimental with tactorial design 2x2. The sample was taken with cluster

random sampling technique. The .instrumen in collecting

data of learning achievement was a multiple choice test that consisted of 40 items with reliability of 0.93. In collecting data of creative thingking ability a 10 items test of essay test. Before data analyzed used at iU'St tested by analisis rules is nonnality and homogenity of data. Normality test

was

using LiJiefors test while homogenitas

was

tested using Bartlett test. The data

was

analyzed by anova two ways with a = 0.05 and then using Scheffe test.

The result showed: (I) the everage mathematic tearing achievement of srudents taught using contextual approach

was

higher than those by process skill approach (Fcount = 4.07 > Ftable = 3.96). (2) the everage mathematic learing . achievement of students with a high level of creative thinking ability is higher than those in a low level of creative thinking (Fcount = 174.88 > Ftable"" 3. 96), and (3).

there

is interaction between instructional approach and creative thinking ability in affecting mathematics learning achievement of students (Fcount = 5.42

> Ftable = 3.96).

By multiple comparison test is used Scheffe test which prove that students who have high creative thinking ability which taught by contextual approach acquire higher achievement in mathematics learning achievement than those who taught by process skill approach. Meanwhile students who have low creative tbinklng ability acquire higher achievement in mathematic if taught by process skill approach. Hopefully to the teachers of mathematic to improve capability in handling and plan a study for the studying can be achieved liS rising.

(17)

..

-"

.,

A. Latar Belakang Masalab

BABI

PENDAHULUAN

Pendidikan nasional yang berdasarican Pancasila dan Undailg*Undang

Dasar Neg81"8 Republik Indonesia Talum 1945 berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa

yang bermartabat

dalam rang)c.a mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan

potensi

peserta didik agar

menjadi manusia

yang beriman

dan

bertakwa kepada

Tuban Yang Maha Esa, bera.khlak mulia. sebat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang

demokratis serta

bertanggung jawab.

Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu

sistem pendidikan nasional sebagaimana tereannun dalam Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN). Dalam

pasa113 ayat (I) UUSPN tersebut dinyatakan babwa jalur pendidilcan terdiri atas

pendidikan fonna~ nonfonnal, dan infonnal.

Pendidikan nonfonnal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang

memerlukan layanan pendidikan. dan berfungsi sebagai pengganti, penambah,

danlatau pelengkap pendidikan fonnal dalam rangka mendukung pendidikan

sepanjang hayat. Sasaran pendik:an noofonnal adalah me.reka yang masih

membutuhkan tambaban pengetahuanlketerampilan untuk meningkatkan dirinya..

Sasaran tersebut mencakup segala lapisan masyarakat. tidak terbatas pada usia,

jenis kelamin, status sosial ekonomi dan tingkat pendidikannya. Hal ini sesuai

(18)

Salah satu program pada jalur pendidikan nonfonnal adalah Pendidikan

Kesetaraan. Pendidikan kesetaraan merupakan program pendidikan berjenjang

yang terdiri dari Paket A setara SD!Ml, t>l\ket B ~ SMPIMTs, dan Pnket C

setara SMA/MA Pendidik pada pendidikan kesetaraan disebut tutor.

Hasil pendidikan nonfonnal memiliki eMf effect yang sama dengan

hasil pendidikan fonnal, artinya diharga.i setara dengan hasil pendidikan

fonnal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh 1embaga yang ditunjuk

oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional

pendidikan (pasal 26 UUSPN). Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 73

tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah, salah satu program

yang diselenggarakan melalui jalur nonformal adalah Kelompok Belajar

(Kejar) Paket B setara SMP. Setara SMP artinya memiliki kompetensi

minimaVessensial sama dengan Sl\IIP ditambah kompetensi yang Jebih

berorientasi kecakapan hidup.

Karakteristik peserta didik Paket B sangat beragam baik dilihat dari

kelompok usia maupun aspek Jainnya

seperti

Jatar belakang ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan geografmya. Dari segi usia, kebanyakan peserta didik

Paket B mernilild usia di atas rata-rata siswa SMP. Menurut kondisi sosial

ekonomi, budaya, dan letak geografis, merek:a pada umumnya berasal dari

masyarakat ekonomi Jemah yang turut mencari nafkah bagi keluarga, bahkan dari

kelompok masyarakat marginal yang relatif tertinggal seperti masyarakat

perkebunan, pesisir, atau kelompok masyarakat minoritas perkotaan seperti anak

jalanan dan pemulung sehingga sesuai dengan Pokok·pokok Kebijakan Direktorat

Jende.ral Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga (Ditjen Diklusepora)

(19)

••

.

.

,

kegiatan pembelajaran tatap mukaltutorial dilaksanabn minimal 3 hari dalam

seminggu. Sementara itu di dalam Pennendiknas No. 3 tahtm 2008 tentang

Standar Proses Pendidikan Kesetaraan dinyatakan pula. bahWH pelakSM88n tatnp

muka dilak.sanakan minimal 2 hari penninggu. Dengan demikian perlu

perancangan pendekatan pembelajaran yang tepat bagi warga belajar (WB) Paket

B agar proses pembelajaran tidak beljalan secara konvensional sebagaimana yang

berlangsung selama ini layaknya di SMP.

Keragaman individu tidak dapat dihindari serta akan memberi pengaruh

terhadap proses pertumbuban fis ik dan mental peserta didik. Mereka tumbuh dan

berkembang menurut irama yang berbeda. sesuai perkembangan ling)cungan

tempat mereka tinggal dan dibesarkan. Kematangan fisik dan mental tersebut

sangat heterogen dan perlu upaya yang serius untuk menanganinya agar mereka

dapat tetap tumbuh dan berkembang mengilruti pola dan norma kehidupan normal

pada umumnya anak sebaya mereka. Perkembangan peserta didik yang optimal

antara lain dapat ditunjukkan oleh dinamik.a perkembangan kemampuan secara

bertabap daJam mengelola emos~ daya ingat, dan cara belajar. Hal ini ·sangat penting sebagai aspek.-aspek perilaku yang harus tumbuh dan berlcembang optimal

sebagai prilaku basil belajar. Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar

yaitu faktor internal dan faktor ekstemal. Faktor internal terdiri dari kecerdasan,

bakat, kecakapan, kernampuan. minat serta kondlsi fisik dan mental peserta didik.

Faktor ekstemal antara lain adalah kemampuan tutor dalam memilih dan

menerapkan pendekatan pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik mata

pelajaran.

(20)

..

Maternatika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modem. mempWiyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

memajukan daya pikir manusia. Petkembangan ~t di bidang tcknologi

infonnasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika

Mata pelajaran mlllematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari

pendidikan dasar untuk membelcali peserta didik dengan kernampuan berpikir

logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.

Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan

memperoleh. mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada

keadaan yang selalu berubah,

tidak

pasti, dan kompetitif.

Belajar matematika dapat mengembangkan daya konsentrasi, meningkatkan

kemampuan mengeluarlcan pendapat dengan singkat dan tepat. bertikir rasional,

dan dapat mengambil keputusan secara tepat. NamWl kenyataannya matematika

dianggap pelajaran yang menakutkan dan sulit untuk dipelajarl. Berbagai upaya

telah dilakukan pemerintah melalui jalur pendidikan nonfomal agar pembelajaran

matematika daj:Nlt diterima dengan mudah oleh peserta didik. Direlctorat Pendidik

dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal (Dit. PTK·PNF) bekerjasama

dengan Dil Pendidikan Kesetaraan telah melaksanakan Training

Of

Trainers

(TOT) Tutor Matematika Paket B Setara SMP bagi Pamong Belajar dan Tutor

untuk tingkat nasional.

Di samping itu, Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda

(BP-PLSP) Regional I Medan telah membentuk Tutor-Tutor Inti Matematika di

dua puluh kabupatenlkota di wilayah koordinasi regional I yang meliputi

Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utam, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan

(21)

..

.

,,

.

Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan. Melalui Forum Tutor Kesetaraan, BP·PLSP

Regional I Medan memberikan berbagai fasilitas untuk menyelenggarakan

kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di kllbu~·kabupaten terllcbut agar

pcmbinaan tutor-tutor matematika melaJui tutor inti dapat terlaksana dalam

rangka meningkatk.an basi] belajar matematika peserta didik Paket B. Untuk

tingkat kabupatenlkota, Dinas pendidikan provinsi dan kabupatenlkota melalui

subdis PLS/subdis Pendidik dan Tenaga Kependidik.an. serta UP1D Sanggar

Kegiatan Belajar (SKB) setiap tahun melakukan pendidikan dan peJatihan bagi

tutor-tutor Paket B tennasuk di dalamnya tutor matematika.

Meskipun berbaga.i upaya peningkatan hasil belajar matematika telah

dilakukan. namun sejauh ini belum mcnunjukkan peningkatan yang memuaskan.

Hal ini dapat dilihat dari hasil penclitian BP-PLSP Regional I Medan tahun 2007

[image:21.632.122.534.80.729.2]

tentang perolehan nilai ujian nasional (UN)

peserta

didik Paket B dalam tiga tabun

terakhir di provinsi Sumatera Utara seperti tertera pada Tabel 1.

Tabel 1. NilaJ UN MaCematib Paket B dl Provblsi S.atatera Utara Tahon Pelajaraa 2003/l004 s.d 2005/l006

Tahun Pelajaran NiJai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata~rata

200312004 6,45 5,36 5,96

200412005 7.48 4,62 6,26

200512006 7,89 5,06 6,48

Sumber: BP-PLSP RegJOmlll Medan

Demikian pula halnya dengan basil belajar matematika di Pusat Kegiatan

BeJajar Masyarakat (PKBM) Kreatif Medan yang mef\jadi objek penelitian .

(22)

.')

••

..

...

Perolehan nilai UN dalam 3 tahun terakhir ini belum memuaskan sebagaimana

yang tertera pada Tabel 2.

Tabel 2. Nilai. UN Matetntatika

Pak.t

B di

PKBM.Krealif Med1n

Tallan Pelajarao 2005/2006 s.d 2007/2008

Tahun Pelajanm Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata

2005/2006 6.24 4,77 5,50

200612007 7,32 5,48 6,28

200712008 6,84 5,50 6,46

Sumber; PKBM .Kn:euf Medan

Dari kedua tabel di atAs terlihat bahwa nilai rata-rata masih tergolong belum memuaskan karena masih di bawah 6,50. Beberapa faktor yang diindikasi sebagai

pennasalahan dalam belajar dan basil belajar matematika tersebut diantaranya

adalah: 1) Sulilnya peserta didik memahami persoalan matematika yang tergolong

abstmk. Tujuan pembelajaran matematika selama ini lebih kepada penyelesaian

soal bukan kepada pemahaman k.onsep sehingga ketika peserta didik bertemu

dcngan soal-soal yang tidak sesuai contoh akan sulit memahami dan

menyelesaikannya. Peserta didik ragu-ragu mengungkapkan gagasannya dalam

menyelesaikan soaJ lcarma tak.ut salah dan malu dika.takan bodoh. 2) Pendekatan

pembelajaran masih berjaJan secara konvensional. yak:ni penyajum materi

menggunakan metode ceramah. dilanjutkan dengan contoh soa.l, dan latihan.

Dalam menyampaikan matcri pelajaran tutor terlalu terpaku pada modul, tutor

kurang vNiatif menggunalcan materi pelajaran dari swnber 1ain. misalnya

lingk.ungan sekitar. Dengan demildan peserta djdik menjadi pasif, kan:na tutorlah

satu~ya sumber bel8jar bagi peserta didiknya. 3) Pembelajaran matcmatika

[image:22.635.126.513.82.697.2]
(23)

ll

..

..

masih berpusat pada tutor, tanpa memperbatikan lwakteristik peserta didik dan

· lcarakteristik

mata pelajaran .matematika. . Peserta didik lebih banyak berperan

mel~ perintab tutor.

Peran

tutor masih. mendominasi sehlngga

pentransferan pengetahuan kepada peserta didik kurang bervariasi. Peserta didik

juga tidak diiU'ahk.en secara kreatif dal8tn menyelesaikan soal-soal matematika.

Tutor belum menggunalcan berbagai pendekatan pembelajaran dalam

menyampaikan materi pelajaran sehingp peserta didik. kurang bergairah dan tidak

begitu antusias ketika pembelajaran berlangsung.

' Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif Terhadap

HasH Belajar Matematika Peserta Didik Paket B. Pendekatan yang akan dilakukan

dalam penelitian ini adalah pendekatan kontekstual dan pendekatan keterampilan

proses .

B. ldeatiDkui Maulah

MasaJah yang akan diteliti adalah hal-hal yang berkaitan dcngan pendekatan

pembelajaran untuk mata pelajaran matematika Paket B dengan memperhatikan

kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Berkaitan dengan kondisi riil dan

tujuan yang diharapkan maka dapat diidentiflkasi beberapa masalah yang akan

diteliti yaitu: Apak.ah tutor telah mempersiapkan perencanaan pembelajaran

matematik.a dengan tepat sebelum melaksanakan pembellljaran? Apakah tutor

menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil

belajar matem.atika? Apakah pendebtan pembe)ajaran yang digunakan tutor ·

dalam pembelajaran matematika sudah tepat? Apakah media pembelajaran yang

(24)

..

..

'

digunabn tutor dalam pembelajaran matematika sudah tepat? Apokah pendekatan

pembel~ berpengaruh terh.adap hasiJ belajar matematika? Apakah basil

bebljar ~ didik yang diajar dengan pendekatan kontekstual lebih tinggi dari

yang diajar dengan pendekatan keterampil.an proses? Apakah kemampuan berpildr

kreatif peserta didik berpengamh terhadap basil belajar matematika? Apakah

terdapat pcrbedaan basil belajar peserta didik Paket B yang menggunakan

pendekatan kontekstual dan pendekatan keterarnpilan proses antMa yang memiliki

kemampuan berpikir lcreatif tinggi dan yang memiliki kemampuan berpildr kreatif

rendah pada pelajaran matemati'ka? Apakah terdapat interaksi antara pendekatan

kontekstual atau pendekatan keterampilan proses dengan kemampuan berpikir

kreatifterhadap basil belajar matematika bagi peserta didik Paket B?

C.

Pembatuaa Masalab

Penelitian ini akan Jebih baik j ika seluruh faktor yang diduga mempengaruhi

basil belajar peserta didik Paket B diteliti. Namun mengingat berbegai

keterbatasan maka penelitian ini difukuskan pada masalah yang berkaitan dengan

proses pembelajaran dan basil belajar peserta didik. Pembatasan ini dilakukan

terhadap individual yang akan diperhitungkan dengan adanya penerapan

pendekatan kontekstual dan pendekatan keterampilan proses. Pendekatan·

pendekatan tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa proses pembelajaran

sangat ditentukan oleh pendekatan pembelajaran yang dapat melibatkan seluruh

intelektual peserta didik

secara

optimal.

Perbedaan individu yang diambil adalah kemampuan berpikir kreatif yang

dibedakan atas kemampuan berpiklr kreatif tinggi dan kemampuan berpikir kreatif

(25)

I

..

..

rendah sehingga nantinya akan terlihat interaksi antara pendekatan kontekstual

atau pendekatan keterampilan proses dengan kemampuan berpikir kreatifterhadap

basil belajar matematika bagi peserta didik Paket B kel~ VIII.

D. Penmusaa Masalall

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan maka dapat

dikemukakan rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut :

J. Apakah basil belajar matematilca peserta didik yang diajar dengan

menggunakan pendekatan kontekstual lebih tinggi daripada hasil belajar

matematika peserta didik yang diajar dengan menggunakan pendekatan

keterampilan proses?

2. Apakah basil belajar matematika pesena didik yang memiliki kemampuan

berpikir kreatif tinggi Jebih tinggi daripada basil bellljar matematika peserta

didik yang memilild kemampuan berpikir kreatif rendah?

3. Apakab terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan

berpikir kreatifterhadap hasH belajar matematib bagi peserta didik?

E. Tujun PeaeUtiu

Tujuan penelitian ini adalah:

l. Memberikan bukti empiris bahwa basil belajar matematika peserta didik yang

diajar dengan menggunakan pendekatan kontekstual lebih tinggi daripada

basil belajar matematika

peserta

didik yang diajar dengan menggunakan

pendekatan keterampilan proses.

(26)

...

i

...

.

2. Memberikan bukti empiris bahwa basil belajar matematika peserta didik yang

memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi lebib tinggl daripada hasil belajar

matemfttika pe~ didik yang rnemiliki kemampuan .berpikir kreatif rendah.

3. Mengetahui interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan

berpikir kreatifterhadap basil belajar matematika peserta didik Paket B.

F. Maofaat Pnelitian

HasiJ penelitian ini dihatapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis

mauplin secara pralctis. Seclllll teoritis, basil penelitian ini bermanfaat untuk

pengembangan ilmu pengetahuan, terutama tentang pendekata.n pembelajaran

khususnya pendek:atan kontekstual dan pendekatan ket.erampiJan proses yang

berkaitan dengan peningkatan hasil belajar matematika pada program Paket B.

Selain itu, dapftt memperlcaya sumber kepustakaan yang dapat dijadikan acuan

pada peneUtian lebih lanjut di masa mendatang.

Secara prsktis penelitian ini bermanfaat sebagai masukan bagi tutor program

kesetaraan (Paket A, Paket B dan Pak.et C) dalam melaksanakan pendekatan

pembelajaran di kelompok belajar yang dikeJolanya. Di samping itu juga dapat

memperluas wawasan pembelajaran terhadap pendekatan kontekstual dan

pendekatan keterampilan proses serta dapat mengaplikasilcannnya untuk

meningatkan basil belajar matematika. Penelitian ini juga dibampkan dapat

memberikan sumbangan informasi mengenai pengaruh pendekatan pembelajaran

yang dikaitkan dengan kemampuan berpikir kreatif peserta didik terhadap basil

belajar matematika.

(27)

..

..

BABY

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulaa

Berdasarlcan anaJisis data basil penelitian ini dapat disimpulkan:

1. H.asil belajar matematika peserta didik Paket B PKBM Kreatif Medan yang

diajar dengan pendekatan kontekstuaJ lebih tinggi daripada yang diajar dengan

pendckatan keterampilan proses (Fhilq"' 4,07 > Fl.lbd

=

3,96).

2. Hasil belajar malematika peserta didik yang mempunyai kemampuan berpikir

kreatif tinggi Jebih tinggi dari pada yang mempunyai kemampuan berpik.ir

.kreatifrendah {Fh!tuag = 174,88 > Fl8bel

=

3,96).

3. Terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemarnpuan

1

betpikir kreatif dalam memberilcao pengaruh terbadap basil belajar

matematika

peserta didik di Paket B Kreatif Medan.

Peserta

didik

yang

memiliki kemampuan berpikir matif tinggi lebih tinggi basil belajamya hila

diajar de:ngan pendekatan kontekstual, scdangkan yang memiliJti kemampuan

berpilcir kreatif rendah lebib tinggi basil belajarnya bila menggunakan

pendekatan keterampilan proses (Fhitq '* 5,42 > Ftabel = 3,96).

B. l111.plikasi

1. BasH Bdajar Matematlka Peserta Dklik Paket B Kreatlf Medaa Yang Dlajar Dengan hadekatu Koatekstaal Leblh Tinggi Dari Pada Yang Diajar Dengu Peodekatan Ketenmpilaa Proees

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa rata-rata basil helajar

matematika peserta

<li<lik yang

<liajar dengan pendekatan kontekstual lebih tinggi

daripada yang diajar dengan pendekatan keterampilan proses. Hal ini

(28)

..

menunjukbn bahwa pendekawl kontekstual dinila.i lebih ungguJ dibandingkan

dengan pendekatan keterampilan proses. Walaupun demikian, bukan berarti

bahwa pcndekatan kontekstuaJ merupek.an satu-satunya pendekatan yang paJing

baik untuk semua situasi pembelajaran, dan bukan pula berarti pendekatan

keterampilan proses tidak baik digunabn dalam pembelajaran. Oleh karena itu,

dalam menggunakan pendekatan kontekstual, tutor perlu memperhatikan hal-hal

berikut agar basil yang dicapai lebih bailc., yaitu: I) pendekatan kontebtual harus

direncanakan sebaik mungkin sebab jika dilaksana.k:an tanpa pcrencanaan yang

baik

maka pembelajaran terkesan bermain-main talc menentu dan membuang·

huang waktu sehingga hasilnyapun tidak optimal. 2) Pendekatan kontekstuallebih

menitikberatkan keaktifan belajar pada peserta didik. Oleh karena itu tutor hams

bisa mernbimbing dan memberikan motivasi belajar yang tinggi 3) Pendekatan

kontekstual memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan

sendiri basil pembelajaran. Dalam situasi seperti ini sangat dibutuhkan berbagai

sumber belajar, terutama yang ada di lingkungan sekitar peserta didik. s,eperti

untuk pokok bahasan lingkaran dapat menggunakan roda sepeda. k:aset CD,

bagian alas sangkar burung, bagian alas piring/gelas, permuk:aan jam, bagian alas

botol, dan sebagainya. Dengan demikian tutor bukanlah satu-satunya sumber

belajar. Oleh karena itu tutor hendaknya mendiskusibn materi-materi yang akan

dibahas pada pertemuan berik:utnya sehingga peserta didik sudah mempersiapkan

sendiri behan-bahan yang diperlukan dari berbagai sumber yang dekat dengan

kehidupan sehari-harinya. Dengan demikian pada saat pembelajaran dilaksanakan,

peserta didik sudah memili.ki seperangkat bekal sebagai kemampuan awal tentang

materi yang akan dibahas.

(29)

.,

2. Hull Belajar Matematika Peaert. Didik Y aag Diajar De•gan Peadekatan Kontekstaal LebU1 Tioggi Dari Pada Yug Diajar Deogaa Pendekatan KeterampUaa Proses

Hasil penelitian juga membuktikan bahwa tata-rata basil belajM peserta

didik yang memilik.i kenuunpuan berpikir

k:reatif

tmggi

Jebih tinggi dari yang

memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah. Oleh brena itu kemampuan

berpikir kreatif dalam belajar matematika perlu dipupuk agar hasil belajamya

meningkat. Agar kcmampuan beJpikir kreatif pescrta didik bertambah., dan dapat

mcningkatkan basil belajamya, maJca rutot perlu memperbatikan hal-hal berikut:

I) memperhatikan tlnglcat kemampuan berpikir krearif peserta didik sebingga

perancangan pcmbclajaran dapat disesuaikan dengan kreativitas berpikir peserta

didik. 2) Kemampuan berpikir k:reatif peserta didik akan meoingkat apabila tutor

mampu menyajikan materi yang dapat dikaitbn dengan kehidupan dunia nyata

peserta didik. Oleh brena itu tutor hams memllih bahan/materi pelajaran yang

dekat dengan kescharian peserta didik. 3) Dalam menyampaikan materi pelajaran,

tutor senantiasa memancing peserta didik agar dapat mengeluarkan pendapat dan

ide-ide secara langsung. Meskipun pendapatlide tetsebut tidak tepat namun tutor

d.apat mengarabbn peserta didik menemuk.anjawaban yang benar.

3. Terdapat laterabi Alltan Peadekataa Pembelajaraa Deagu Kema•pua Berplkir KnatifPe~erta Didik Dalam Memberikaa Peagarah Terbadap Huil Belajar Matematlka Peterta Didik Paket B

HasH penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara

pendekatan pembelajaran dengan kemampuan berpikir kreatif terhadap basil

belajar matematika peserta d.idik. Agar basil belajar peserta didik meningkat

sebagai pcngaruh dari strategi pembelajaran dan kemampuan berpildr kreatif

(30)

·•

..

maka tutor perlu mcmperhatikan hal·hal berlkut: 1) memperhati.kan kemampuan

berpikir kreatif

peserta

didilc dalam pelajaran matematika. 2) melakuk.an evaluasi

tetbadap pendekatan pemhelajaran ynng dilaksanakan. apabh telah mampu

meningkatkan kemampwm berpikir kreatif peserta didik atau tidak. apakah telah

meningkatkan hasil bclajar peserta didik atau bclum. Dengan memperhatikan hal

ini maka upaya untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran akan tercapai.

C.

Sarau

Bcrdasarkan basil penelitian serta implilcasinya. maka bebcrapa yang perlu

disarankml, yaitu:

I. Tutor hendaknya selatu berupaya untuk melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan kontekstual agar hasH belajar peserta didik dapat

meningk:at.

2. Tutor hendaknya selalu berupaya untuk meningkatk.an kemampuan berpikir

kreatif peserta didik sebab kemampuan berpikir kreatif mernpengaruhi hasil

belajar peser1a didik.

3. Tutor yang telah mengetahui tingk.at kemampuan berpikir kreatif peserta

didik disarankan untuk melaksanakan pendekatan kontekstual kepada pesert.a

didik yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi dan pendekatan

keterampi]an proses untuk peser1a didik yang memiliki kemampuan berpikir

lcreatif rendah.

4. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pendekatan kontekstual sangat efektif

digunakan pada topik pembelajaran lingkaran, namun belum tentu efektif

untuk topik yang lain. Oleh karena itu sebaiknya tutor berusaha !leeara aktif

menggunakan berbagai pendekatan untuk. berbagai topik pembelajaran.

99

(31)

Dick, W., dkk. (2001). 11~e Systematic Design of Instruction. Fifth edition. Addison- Wesley Educational Publishers Inc.

Diklusepora. (1992). Perattuan Pemerintah no. 73 tahun 1991 tentang

Pendidilcan Luar Selcolah. Jakarta: Yayasan Gita Nusantara

Gagne, R. M., Briggs, L

J.

(1978) Principles of Instructional Design New York: Holt Rinehart & Winston.

Gredler, M.E.B. (1991). Be/ajar dan Membelajar/can (alih bahasa: Munandir).

Jakarta: Rejawali Pers.

Gordon, T. (1990). Guru Yang Ejelctif. Cara Untuk Mengatasi Kesulitan Dalam

Kelas (perryadur, Drs. Mudjito, M.A.) . Jakarta: CV. Rajawali.

Hamalik. 0. (2002).

Perencanoan Pengajaran Berdasarlcan Pende/caton Sistem.

Jakarta: Bumi Aksam.

lmron, A. ( 1996). Be/ajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Johnson, Elaine B (2002), Contextual Teaching and Learning. California: Corwin Press, Inc.

Joyce, B. & Weil, M. (1992) Models of Teaching.Massachusetts: A Division of Simon & Schuster, lnc.

Kemp, 1, E. (1994). Instructional Design. California: Fearon Publisher Inc.

Leshin, C. B., dkk (1992). /rutructional Design and Strategies and Tactics. New Jersey: Educational Technologi Publications Inc.

Maier, H. (1985). Kompendium Didalctik Matemati/ca (alih bahasa: Soepanno. Bandung: CV Remadja Karya.

Muharn, M.

(2007). Pengaruh Pendekaran Pembelajaran don Motivasi Be/ajar Terhadap Kemampuan Menu/is Pada Siswa SMP Negeri 4 Binjai. Tesis. PPsUnimed.

Mundiri, H. (2005). Logilro. Jakarta: RAja Grafmdo Persada.

Nasution, S. (1995). Kurikulum dan Pengajaran.. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution, S. (1997). Berbagai Pendelratan Dalam Proses Be/ajar dan Mengajar .. Jakarta: Bwni Aksara.

Nurhadi, Senduk A. G. (2003). Pembelojaran Kontekstuol dan Peneropannya

Dalam KBK. Ma1ang: Universitas Negeri Malang.

(32)

· ..

..

...

,.

Panjaitan. B. (2006). Karakterlstik Pebe/ajar dan Kontribuslnya Terhadap Basil

Be/ajar: Medan: Poda.

Reid, J. C. (2006). Mengajari Anak Berpihr (alib babasa Ahada Eriawan, S. Pd).

Jakarta: Anak Prestasi .Pustaka.

Reigeluth, C.M. (1983). Instructional- Design Theories and Models. London: Lawrence Erlbaum Associates, Publisher.

Reiser, R. A, Dempsey, J. V. (2007). Trend! and Issues In Instructional Design

and Technology-2nd ed Ohio: Person Merrill Prentice Hall.

Rezeki R. (2004). Pengaruh Pendelwtan Pembelajaran Kontekstual dan Kreativitas Terhadap Basil Be/ajar MatemaJf!w Siswa SLTP Negeri

Kecamatan Stabat. Tesis. PPs Unimed.

Richey, R. C. (2000). The Legacy

of

Robert M

Gagne. New York: Clearinghouse

on lnfonnation & Technology

Roestiyah (1995). Didaktik Metodik. Jakarta: Bumi Aksara.

Romiszowski, A. J. (1981). Design lnstnletionol System. Decision MaJcing ·in

Course Planning and Curriculum Design. New York: Nicholas

Publishing.

Rusyan, A. T, dkk. (1989). Pendelcatan Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV

Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, W. (2008) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidilran. Jakarta: Kencana.

Semiawan, C., dkk. (1988). Peruklcatan Keterampiulan Pro.ses Jakarta: P. T. Gramedia.

Sibuea, A. M. (2003). Statistik 11. Medan: Sekolah Tinggi llmu Ekonomi Harapan. Sobel, M. A. dan Maletsky, E. M. (2003). Mengajar Matemati/ra (alih bahasa:

Suyono). Jakarta: Erlangga.

Somantri, M. N. ( 1995). Pendidilcan dan Prospelcnya Terhadap Pembangunan

Bangsa Dalam P JP Il Jakarta: Jkat.an Sa.Jjana Pendidikan Indonesia.

Sound, R. P. (1973). Teaching Science by. Inquiry In The Secondary School.

Colombus, Ohio: Charles E. Merrill.

Sprinthall, R. C. & Sprinthall, N. A. (1974). Educational Psychology: A

Developmental Approach Massachusetts: Addison-Wesley Publishing

Company .

(33)

Sriyono, dkk (1995). Telcnik Be/ajar Mengajar Dalam CBSA. Jakarta: runeka

Cipta.

Sudjana, (2005). Metoda Statistilra Band~mg: Tarsito.

Suriasurnantri, J. S. (1995). FilsafaJ Rmu : Sebuoh Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Surjadi, A. (1989). Membuat Siswa Aktif Be/ajar. Bandung: Mandar Maju.

Syamsuyumita (1997). lmplementasi Pembehljaran Kontelcstuol Untuk Peningkatan Kemampuon Menu/is Malwiswa Program Stud/ Bahasa dan

Sastro Indonesia. FKIP UMSU. Tesis.. PPs Unimed.

Tarigan, D. ( 1990). Proses Be/ajar Mengajar Pragmatilc. Bandung: Angkasa

'

Thonthowi, A. (1993). Psikologl Pendldikan. Bandung: Angkasa.

Usman, H. & Akbar, R. P. S., .(1995). Pengantar Slatistika. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, M. U., & Setiawati, L. (1993). Upaya Optima/isasi Kegiatan Be/ajar

Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Vandaliza. M. (2009). Pengaruh Pendekatan Pembe/aj(II'Q1J Kontebtual dan Motivasi Be/ajar Terhadap Hasil Be/ajar Kimia siswa Dharmawangsa

Medon. Tesis. PPs Unimed.

Gambar

Tabel 1. Nilai UN Matematika Paket B di Provinsi Sumatera Utara Tahun Pelajaran 2003/2004 s.d 200512006 ........
Tabel 18. R.jngkasan HasiJ Uji NonnaHtas Data Hasil Belajar Peserta Didik Pada Setiap Kelompok ..........
Gambar 1. Kegiatan Dalam Matematika ............................................ 12
terakhir di provinsi Sumatera Utara seperti tertera pada Tabel 1. Tabel 1. NilaJ UN MaCematib Paket B dl Provblsi S.atatera Utara Tahon Pelajaraa 2003/l004 s.d 2005/l006
+2

Referensi

Dokumen terkait

of the experiment. an element of A ) for each real number r is not much of a restriction since the use of random variables is, in our case, to describe only events.. Example:

Singkat cerita (abis tangan gue pegel nulisin pengalaman anak-anak gokil macam Boim, Gusur, dan Fifi, sedang mereka nggak mau gantian nulis. Apalagi si Gusur yang raja molor!),

Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih detail tentang kesulitan belajar matematis siswa, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Diagnosis Kesulitan Belajar

Dalam perkembangannya juga terdapat beberapa permasalahan terkait identitas kota, diantaranya pusat kegiatan mengalami pergeseran ke kawasan lain, jalur menuju pusat

Maka untuk contoh perhitungan luas permukaan adsorben diambil contoh yaitu adsorben cangkang telur bebek pada suhu 600 0 C dengan waktu adsorpsi 10 menit, kemudian dhitung

BMI adalah bagian dari system planet bumi yang merupakan satu kesartuan alamiah antara darat, laut dan udara di atsnya, tertata secara unik, menampilkan

yang geweldig (Soekarno dalam Yatim, 2001:155). Dalam artikel itu, dia juga menjelaskan bahwa Islam telah menebalkan rasa dan haluan nasionalisme. Cita-cita Islam untuk

Padahal, walaupun suatu sistim dikatakan kuat oleh pembuatnya,kalau tidak didukung dengan security policy (peraturan /kebijaksanaan internal keamanan) dan pengoperasian yang