• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU BELAJAR EFEKTIF SISWA: Studi Pengembangan Program Bimbingan pada Siswa Kelas XI IPS di SMAN 11 Garut Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU BELAJAR EFEKTIF SISWA: Studi Pengembangan Program Bimbingan pada Siswa Kelas XI IPS di SMAN 11 Garut Tahun Pelajaran 2012 / 2013."

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK

MENGEMBANGKAN PERILAKU BELAJAR EFEKTIF

SISWA

(Studi Pengembangan Program Bimbingan pada Siswa Kelas XI IPS di SMAN 11

Garut Tahun Pelajaran 2012 / 2013)

T

T

E

E

S

S

I

I

S

S

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

O Olleehh::

E

ENNUUNNGG MMUULLYYAATTII

1

1110022112277

P

PRROOGGRRAAMM SSTTUUDDII BBIIMMBBIINNGGAANN DDAANN KKOONNSSEELLIINNGG

S

SEEKKOOLLAAHH PPAASSCCAASSAARRJJAANNAA

U

(2)

Program Bimbingan Belajar untuk

Mengembangkan Perilaku Belajar

Efektif Siswa

Oleh Enung Mulyati S.Pd UPI Bandung, 2003

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah

Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

© Enung Mulyati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Enung Mulyati

1102127

PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU BELAJAR EFEKTIF SISWA

(Studi Pengembangan Program Bimbingan pada Siswa Kelas XI IPS di SMAN 11

Garut Tahun Pelajaran 2012 / 2013)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

PEMBIMBING I

Prof. Dr. Uman Suherman AS, M.Pd

PEMBIMBING II

Dr. Suherman, M.Pd

Mengetahui,

KETUA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH PASCASARJANA UPI

Dr. H. Nandang Rusmana, M.Pd

(4)

ABSTRAK

Enung Mulyati (2013), Program Bimbingan Belajar untuk Mengembangkan Perilaku Belajar Efektif Siswa (Studi Pengembangan Program Bimbingan pada Siswa Kelas XI IPS di SMAN 11 Garut Tahun Pelajaran 2012 / 2013)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena masih rendahnya perilaku belajar efektif siswa. Perilaku belajar akan berpengaruh pada keberhasilan dan kegagalan siswa dalam menempuh pendidikannya. Untuk memperbaiki perilaku belajar pada taraf yang lebih baik, maka dibutuhkan pondasi dan keinginan yang kuat serta kesungguhan dari dalam diri siswa itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan program bimbingan belajar untuk mengembangkan perilaku belajar efektif siswa. Untuk memenuhi tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode R & D (Research and Development) atau metode penelitian dan pengembangan. Instrumen yang digunakan adalah angket perilaku belajar efektif siswa, pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif (Mixed Methodology Design). Hasil penelitian di SMA Negeri 11 Garut menunjukkan bahwa: (1) Perilaku belajar siswa kelas XI IPS Tahun Pelajaran 2012/2013 pada umumnya berada pada kategori rendah. Perilaku belajar siswa yang masih rendah atau belum efektif ini terlihat pada kelima dimensi yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini, yaitu sikap belajar, minat belajar, kemandirian belajar, motivasi berprestasi, dan pengelolaan diri dalam belajar (Academic Self Management). (2) Program bimbingan belajar efektif untuk mengembangkan perilaku belajar efektif siswa. Dengan demikian program bimbingan belajar hasil penelitian ini direkomendasikan untuk menjadi bagian dari program bimbingan dan konseling komprehensif yang diterapkan di sekolah dan pelaksanaannya melibatkan kepala sekolah, guru bimbingan dan konseling, wali kelas, guru mata pelajaran, serta seluruh personil sekolah lainnya.

(5)

ABSTRACT

Enung Mulyati (2013), Learning Guidance Program for Developing Effective Learning Behavior of Students (Development Studies of Guidance Program of Class XI IPS in SMAN 11 Garut for Academic Year 2012/2013)

This research is motivated by the phenomenon of the low effective student learning behavior. Learning behavior will affect the success and failure of students in his education. To improve the learning behavior at a better level, then the required foundation and a strong desire and sincerity of the student's own. The objectives of this research is to produce a learning guidance program for developing efective learning behavior of students. To meet these objectives, this study using the R & D (Research and Development). The instrument used was a questionnaire of effective student learning behavior, observation, interview, and documentation. The data analysis technique used is quantitative and qualitative data analysis (Mixed Methodology Design). The results of the research in SMAN 11 Garut show that: (1) The students learning behavior of class XI IPS for Academic Year 2012/2013 in general is in the low category. The learning behavior of students who are low or not effective is seen in the five dimensions that the primary focus in this study, namely; the attitude of learning, the interest in learning, the independence of learning, achievement motivation, and self-management in learning (Academic Self Management). (2) The learning guidance program ist effective to develop effective student learning behavior. Thus the learning guidance program that the results of this research is recommended to be a part of a comprehensive guidance and counseling program that implemented in schools and implementation involves principals, guidance and counseling teachers, “wali kelas”, subject teachers, as well as all other school personnels.

(6)

i

UCAPAN TERIMAKASIH……….. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN……… ix

DAFTAR ISI ……….. x

DAFTAR BAGAN ……… xiii

DAFTAR TABEL ………. xiv

DAFTAR GRAFIK ……….. xv

DAFTAR LAMPIRAN ……… xviii

BAB I PENDAHULUAN ………. 1 PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU BELAJAR EFEKTIF SISWA ….………. 13

A. Konsep Bimbingan Belajar Di SMA ……….. 13

1. Karakteristik Perkembangan Siswa SMA ………. 14

2. Makna Bimbingan Belajar di SMA ……….. 16

3. Tujuan Bimbingan Belajar di SMA ……….. 19

4. Bentuk Kegiatan Bimbingan Belajar di SMA ……..………… 21

B. Program Bimbingan Belajar ………... 23

1. Konsep Dasar Program Bimbingan Belajar ………. 23

(7)

3. Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ……….. 38

3. Proses dan Hasil Belajar ……… 39

D. Perwujudan Perilaku Belajar Efektif ……….. 48

1. Pengertian Perilaku Belajar ……….. 48

2. Dimensi-dimensi Perilaku Belajar Efektif ……… 55

E. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ……….. 96

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………. 101

A. Desain Penelitian ………... 101

1. Pendekatan Penelitian ………. 101

2. Metode dan Teknik Penelitian ……… 102

B. Variabel dan Definisi Operasional ……… 103

1. Variabel ………... 103

E. Instrumen Penelitian ………. 109

1. Pedoman Wawancara ……….. 109

2. Observasi ………. 110

3. Dokumentasi ……… 110

4. Angket ………. 110

F. Pengembangan Instrumen Penelitian ……… 112

1. Pengembangan Kisi-kisi Instrumen Penelitian ……… 113

2. Penimbangan (judgement) Instrumen Penelitian ………. 114

3. Validitas ………... 115

4. Reliabilitas ……… 117

G. Prosedur dan Langkah-langkah Penelitian ……… 119

(8)

iii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 123

A. Gambaran Perilaku Belajar Efektif Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013 ……….. 123

1. Gambaran Kualitas Perilaku Belajar Efektif Siswa Berdasarkan Aspek dalam Setiap Dimensi ……….. 127

2. Gambaran Kualitas Perilaku Belajar Efektif Siswa Berdasarkan Indikator dalam Setiap Aspek dan Dimensi …… 134

B. Program Bimbingan Belajar untuk Mengembangkan Perilaku Belajar Efektif Siswa ……….. 146

1. Rumursan Program Bimbingan Belajar ……… 146

2. Uji Coba Program Bimbingan Belajar Melalui Pemberian Treatment ……….. 147

C. Pengujian Efektivitas Program Bimbingan Belajar Hipotetik untuk Mengembangkan Perilaku Belajar Efektif Siswa …………. 159

1. Pengujian Efektivitas Program Bimbingan Belajar Melalui Focused Group Discussion (FGD) ……… 160

2. Pengujian Efektivitas Program Bimbingan Belajar Melalui Hasil Angket ……… 164

D. Pembahasan ………...…. 180

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ………... 187

DAFTAR PUSTAKA ……… 191

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(9)

DAFTAR BAGAN

Bagan

(10)

v

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Kisi-kisi Angket Perilaku Belajar Efektif ………. 113

4.1 Kategori Perilaku Belajar Efektif Siswa Kelas XI IPS SMAN 11 Garut Berdasarkan Pengelompokkan Skor ……… 123

4.2 Hasil Uji Asumsi Statistik untuk Uji Z (Uji Kenormalan)………. 165

4.3 Hasil Uji Asumsi Statistik untuk Uji F (Uji Homogenitas) …….. 166

4.4 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar secara

Keseluruhan ……….. 167

4.5 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar Setiap Aspek pada Dimensi Sikap Belajar ………. 168

4.6 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar Setiap Indikator pada Setiap Aspek dalam Dimensi Sikap Belajar ………. 169

4.7 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar Setiap Aspek pada Dimensi Minat Belajar ………... 171

4.8 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar Setiap Indikator pada Setiap Aspek dalam Dimensi Minat Belajar ………. 172

4.9 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar Setiap Aspek pada Dimensi Kemandirian Belajar ……….. 173

4.10 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar Setiap Indikator pada Setiap Aspek dalam Dimensi Kemandirian Belajar ………. 174

4.11 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar Setiap Aspek pada Dimensi Motivasi Berprestasi ……….. 175

4.12 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar Setiap Indikator pada Setiap Aspek dalam Dimensi Motivasi Berprestasi ………. 176

4.13 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar Setiap Aspek pada Dimensi Pengelolaan Diri dalam Belajar ………. 178

(11)

DAFTAR GRAFIK

Grafik

4.1 Gambaran Perilaku Belajar Efektif Siswa Berdasarkan Setiap

Dimensi ………. 125

4.2 Gambaran Kualitas Aspek-aspek Perilaku Belajar Efektif pada Dimensi Sikap Belajar ……….. 127

4.3 Gambaran Kualitas Aspek-aspek Perilaku Belajar Efektif pada Dimensi Minat Belajar ………. 128

4.4 Gambaran Kualitas Aspek-aspek Perilaku Belajar Efektif pada Dimensi Kemandirian Belajar ……….. 130

4.5 Gambaran Kualitas Aspek-aspek Perilaku Belajar Efektif pada Dimensi Motivasi Berprestasi ……….. 131

4.6 Gambaran Kualitas Aspek-aspek Perilaku Belajar Efektif pada Dimensi Pengelolaan Diri dalam Belajar ……….. 133

4.7 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada Aspek Sikap terhadap Guru ……… 135

4.8 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada Aspek Sikap terhadap Pelajaran ………. 135

4.9 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada Aspek Sikap terhadap Tugas ……….. 136

4.10 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada Aspek Volenter ……….. 137

4.11 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada Aspek Involenter ……… 137 4.12 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada

Aspek Nonvolenter ………. 138

4.13 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada Aspek Keaktifan ………. 138

4.14 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada Aspek Kebebasan Bertindak ……… 139

(12)

vii

4.16 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada Aspek Tanggungjawab ……… 140

4.17 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada Aspek Memilih Resiko Moderat ………. 140

4.18 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada Aspek Menghendaki Umpan Balik ………. 141

4.19 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada Aspek Berorientasi pada Keberhasilan ……… 142

4.20 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada Aspek Tahan Terhadap Tekanan ………. 142

4.21 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada Aspek Mengintegrasikan Tugas ………. 143

4.22 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada Aspek Strategi Motivasi ……….. 144

4.23 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada Aspek Metode Belajar ………. 144

4.24 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada Aspek Penggunaan Waktu ……….. 145

4.25 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada Aspek Lingkungan Fisik dan Sosial ……… 145

4.26 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada Aspek Performa Belajar ……….. 146

4.27 Perbedaan Skor Gain Setiap Dimensi Perilaku Belajar Efektif Siswa ………... 168

4.28 Perbedaan Skor Gain Setiap Aspek pada Dimensi Sikap Belajar .. 169

4.29 Perbedaan Skor Gain Setiap Indikator pada Setiap Aspek dalam Dimensi Sikap Belajar ………. 170

4.30 Perbedaan Skor Gain Setiap Aspek pada Dimensi Minat Belajar .. 171

4.31 Perbedaan Skor Gain Setiap Indikator pada Setiap Aspek dalam

Dimensi Minat Belajar ………. 172

4.32 Perbedaan Skor Gain Setiap Aspek pada Dimensi Kemandirian Belajar ………. 173

(13)

4.34 Perbedaan Skor Gain Setiap Aspek pada Dimensi Motivasi

Berprestasi ……….. 176

4.35 Perbedaan Skor Gain Setiap Indikator pada Setiap Aspek dalam Dimensi Motivasi Berprestasi ………. 177

4.36 Perbedaan Skor Gain Setiap Aspek pada Dimensi Pengelolaan Diri dalam Belajar ……….. 178

(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumen - dokumen

1. SK Pembimbing 2. Surat Izin Penelitian

3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di Sekolah

Lampiran 2 Instrumen Penelitian

1. Angket Perilaku Belajar Efektif

2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah 3. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru BK

4. Kisi-kisi Pedoman Observasi Kondisi Obyektif Siswa

5. Kisi-kisi Pedoman Observasi Kelengkapan Sarana Layanan BK 6. Pedoman Dokumentasi

Lampiran 3 Data Hasil Uji Statistik

1. Data Hasil Uji Validitas Angket Perilaku Belajar Efektif

2. Data Hasil Uji Coba Awal (Pretest) Angket Perilaku Belajar Efektif

Lampiran 4 Laporan Uji Keterbacaan

1. Laporan Uji Keterbacaan Instrumen (Angket Perilaku Belajar Efektif) oleh Siswa

2. Laporan Uji Keterbacaan dan Kepraktisan Program Bimbingan Belajar untuk Mengembangkan Perilaku Belajar Efektif Siswa oleh Praktisi BK

Lampiran 5 Program Bimbingan Belajar

1. Program Bimbingan Belajar untuk Mengembangkan Perilaku Belajar Efektif Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013

2. Rencana Operasional Program Bimbingan Belajar

(15)

4. Materi-Materi Layanan Bimbingan Belajar (MATERI 1-3) 5. Lembar Kerja Siswa (LEMBAR KERJA 1-8)

6. Laporan Indikator Ketercapaian Tujuan Konseling Individual 7. Laporan Konseling Individual (KONSELING INDIVIDUAL 1-2) 8. Lembar Evaluasi Pelaksanaan Bimbingan Belajar

9. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pelaksanaan Bimbingan Belajar

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

sengaja, teratur dan terencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan

perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting

bagi perkembangan dan kemampuan siswa. Dengan pendidikan diharapkan

individu (siswa) dapat mengembangkan potensi-potensinya agar menjadi pribadi

yang bermutu. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mengemban tugas

yang cukup berat diantaranya sebagai fasilitator bagi siswa untuk

mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Indikator keberhasilan

sekolah dalam mengemban tugasnya dapat dilihat dari pencapaian prestasi

akademik yang tinggi dan berbagai keterampilan khusus yang dimiliki oleh

peserta didik (Nurwati, 2004).

Proses belajar yang terjadi pada individu memang merupakan sesuatu yang

penting, karena melalui belajar individu mengenal lingkungannya dan

menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Ditengah semakin ketatnya

persaingan di dunia pendidikan dewasa ini, merupakan hal yang wajar apabila

para siswa sering khawatir akan mengalami kegagalan atau ketidakberhasilan

dalam meraih prestasi belajar atau bahkan takut tinggal kelas. Banyak usaha yang

dilakukan oleh para siswa untuk meraih prestasi belajar agar menjadi yang terbaik

(17)

2

seperti mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Usaha semacam itu jelas

positif, namun masih ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam mencapai

keberhasilan yang gemilang dalam belajar yaitu dengan mengembangkan perilaku

belajar efektif selama mengikuti proses pendidikan.

Dalam kegiatan belajar akan timbul berbagai masalah bagi siswa itu sendiri

maupun bagi guru. Bagi guru misalnya bagaimana menciptakan kondisi yang baik

agar berhasil, bagaimana membuat rencana bagi siswa, menyesuaikan proses

belajar, penilaian hasil belajar, kesulitan belajar dan sebagainya. Bagi siswa

sendiri masalah-masalah belajar yang mungkin timbul adalah pengaturan waktu

belajar, memilih cara belajar, menggunakan buku-buku pelajaran, mempersiapkan

ujian dan sebagainya. Sehingga perlunya program bimbingan dan konseling untuk

membantu siswa agar berhasil dan mencapai prestasi akademik yang diinginkan

(Yusuf & Nurihsan, 2008).

Pembelajaran di sekolah bertujuan untuk keberhasilan siswa dalam

mencapai prestasi belajar yang ditandai dengan tercapainya Standar Kompetensi

Lulusan (SKL) dan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM). Untuk

mencapai standar kelulusan dan standar kompetensi ini siswa dipengaruhi oleh

berbagai faktor antara lain faktor ekstern atau disebut faktor luar yaitu faktor yang

berasal dari luar individu seperti sarana belajar, ekonomi orang tua, lingkungan

dan metode mengajar guru. Faktor intern atau faktor dalam yaitu faktor yang

berasal dari dalam individu itu sendiri, seperti motivasi belajar, minat, tingkat

kecerdasan, sikap dan kebiasaan belajar. Di sekolah sering ditemukan siswa yang

(18)

3

mendukung, namun prestasi belajarnya masih dibawah rata-rata atau dibawah

potensinya. Hal ini dimungkinkan oleh faktor kebiasaan belajar yang kurang baik

atau negatif.

Hasil-hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pada kenyataannya di

lapangan, hasil belajar siswa di sekolah tidak selalu sesuai dengan tujuan

pendidikan yang diharapkan. Indikasinya adalah masih banyak ditemukan

siswa-siswa yang menunjukkan tidak dapat mencapai hasil belajar dengan baik.

Beberapa diantaranya adalah berkenaan dengan masih rendahnya kualitas perilaku

belajar siswa. Karakteristik siswa yang tidak memiliki perilaku belajar efektif

pada umumnya adalah malas belajar, tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru, tidak mengumpulkan tugas tepat pada waktunya, sering menunda-nunda

pekerjaan atau tugas yang diberikan guru, dan lain sebagainya (Sriyono, 2011;

Sarjun, 2010; Supena, 2010)

Rendahnya kualitas perilaku belajar siswa tersebut ditunjukkan dengan

nilai-nilai prestasi siswa yang naik turun atau tidak stabil. Siswa cenderung

mengabaikan tugas jika kurang mendapatkan pengawasan dari guru. Siswa

menunjukkan kurang kesadaran dan dorongan dari dalam diri sendiri untuk

mencapai prestasi yang lebih baik. Padahal ini merupakan bentuk perilaku belajar

yang berkaitan dengan motivasi yang semestinya terefleksikan dalam

perilaku-perilaku siswa seperti menyukai pencapaian tujuan yang sulit, menginginkan

penentuan rekor baru, ingin sukses dalam tugas sulit, dan senang mengerjakan

(19)

4

Fenomena serupa dijumpai di SMA Negeri 11 Garut. Hasil pengamatan

yang dilakukan oleh peneliti selama bertahun-tahun juga diperkuat oleh hasil studi

observasi terhadap siswa kelas XI IPS selama penelitian berlangsung

menunjukkan adanya permasalahan belajar yang muncul yaitu rendahnya kualitas

perilaku belajar siswa. Data tentang kondisi siswa tersebut diperkuat pula dengan

hasil wawancara kepada guru BK, wali kelas, serta guru mata pelajaran.

Berdasarkan data hasil pra survei yang dilakukan terhadap keadaan siswa kelas XI

IPS tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Kurangnya perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh

guru di kelas.

2) Siswa kurang percaya diri (malu) untuk mengajukan pertanyaan pada saat

guru menyampaikan materi.

3) Kurangnya semangat, ketekunan, dan keuletan siswa dalam mengikuti

kegiatan belajar.

4) Kurangnya keterlibatan siswa pada saat proses pembelajaran.

5) Siswa kurang serius dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

6) Rendahnya keinginan siswa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

7) Rendahnya keinginan dan semangat siswa untuk belajar di rumah maupun di

sekolah.

8) Rendahnya motivasi siswa untuk mencapai prestasi yang baik.

9) Siswa sering ribut di kelas saat proses belajar.

(20)

5

Secara teori dapat dijelaskan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi

hasil belajar siswa, seperti metode pembelajaran, kemampuan siswa, minat,

motivasi, fasilitas, bimbingan, keadaan ekonomi, tingkat inteligensi siswa,

kecerdasan emosional siswa, perilaku belajar efektif, dan lain-lain. Dalam hal ini

dapat dikemukakan bahwa masalah-masalah yang dijumpai seperti tersebut diatas

yaitu berakar dari masih rendahnya perilaku belajar efektif siswa sehingga pada

akhirnya berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X1 IPS SMAN 11 Garut

Tahun Pelajaran 2012/2013.

Studi pendahuluan yang dilaksanakan di SMAN 11 Garut berupa

penyebaran instrumen awal yaitu angket perilaku belajar efektif menunjukkan

hasil yang mendukung data-data observasi yang telah dilakukan oleh penulis.

Secara lebih spesifik, masalah perilaku belajar yang menjadi fokus kajian di

SMAN 11 Garut tersebut tercermin dalam lima dimensi, yaitu: (1) sikap belajar,

(2) minat belajar, (3) kemandirian belajar, (4) motivasi berprestasi, dan (5)

pengelolaan diri dalam belajar (academic self management). Berdasarkan hasil

penghitungan ststistik menunjukkan perolehan skor siswa dalam perilaku belajar

efektif secara keseluruhan dalam kelima dimensi sebanyak 60,53% berada pada

kategori rendah, 31,58%, berada pada kategori sedang, dan 7,89% berada pada

kategori tinggi. Perolehan skor rendah yang cukup banyak mengindikasikan

bahwa kualitas perilaku belajar efektif siswa yang tergambar dalam kelima

dimensi yang diperoleh dari aspek-aspek dan indikator-indikator pendukung

(21)

6

sedang secara keseluruhan, jika tidak mendapat penanganan atau tindak lanjut

yang tepat dikhawatirkan bisa berubah menjadi lebih buruk.

Berdasarkan fenomena di atas, kiranya diperlukan suatu upaya preventif

dan kuratif dari bimbingan dan konseling untuk mengembangkan perilaku belajar

siswa supaya lebih efektif sehingga mereka dapat mencapai prestasi yang baik.

Bimbingan dan konseling sebagai suatu sub sistem pendidikan memiliki peran

penting dalam mendukung pencapaian proses pembelajaran dengan memfasilitasi

siswa agar mampu mencapai perkembangannya dengan optimal.

Bimbingan yang dapat diberikan untuk membantu siswa mengembangkan

perilaku belajar efektif ialah bimbingan akademik (belajar), karena bimbingan

belajar merupakan bimbingan yang diarahkan untuk membantu individu dalam

menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik yang meliputi

kebiasaan belajar, mengembangkan motivasi berprestasi, cara belajar yang efektif,

dan menyelesaikan tugas-tugas (Juntika Nurihsan, 2003:21).

Bimbingan akademik (belajar) untuk meningkatkan perilaku belajar efektif

siswa disusun dalam rancangan program bimbingan dan konseling yang

direncanakan secara sistematis, terarah, dan terpadu sebagai upaya meningkatkan

prestasi belajar siswa. Program bimbingan belajar selain dapat membantu siswa

dalam meningkatkan perilaku belajar efektif juga dapat membantu siswa

mengatasi permasalahan-permasalahan yang mungkin timbul terkait dengan tugas

perkembangan siswa SMA yang berada dalam rentang usia remaja.

Berdasarkan fenomena yang dipaparkan tersebut, penulis tertarik untuk

(22)

7

khususnya dalam ranah bimbingan belajar untuk meningkatkan perilaku belajar

efektif siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Para pakar pendidikan mengemukakan bahwa bimbingan dan konseling di

sekolah merupakan salah satu upaya untuk membantu siswa ke arah

perkembangan yang optimal. Berdasarkan hal tersebut, identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana upaya guru bimbingan dan konseling untuk

mengembangkan perilaku belajar efektif siswa khususnya kelas XI IPS di SMA

Negeri 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013. Upaya ini dipandang penting karena

perilaku belajar efektif siswa berkaitan erat dengan prestasi belajar yang

diharapkan dapat dicapai oleh para siswa secara optimal. Sedangkan pada

kenyataannya, prestasi yang sudah dicapai oleh siswa kelas XI IPS pada

umumnya belum optimal bahkan tergolong rendah. Berdasarkan fenomena

tersebut, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan secara umum

sebagai berikut:

“Bagaimana program bimbingan belajar yang dapat diterapkan di SMA untuk

mengembangkan perilaku belajar efektif siswa.”

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini meliputi kondisi objektif

pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMAN 11 Garut khususnya

bimbingan belajar yang telah dilaksanakan saat ini, kualitas perilaku belajar

(23)

8

yang dapat diterapkan, serta evaluasi terhadap proses dan hasil program

bimbingan dan konseling hipotetik tersebut.

Selanjutnya permasalahan ini dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan,

yaitu :

1. Bagaimana gambaran atau profil perilaku belajar siswa kelas XI IPS di SMA

Negeri 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013?

2. Seperti apa rumusan program bimbingan belajar untuk mengembangkan

perilaku belajar efektif siswa?

3. Apakah program bimbingan belajar efektif untuk mengembangkan perilaku

belajar efektif siswa?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh suatu

program bimbingan dan konseling khususnya dalam bidang bimbingan belajar

yang dapat diterapkan di SMA untuk mengembangkan perilaku belajar efektif

siswa yang diharapkan akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa serta

menangani permasalahan yang terkait di dalamnya.

Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk:

1. Memperoleh gambaran empirik mengenai kualitas perilaku belajar efektif

(24)

9

2. Merumuskan program bimbingan belajar yang sesuai sehingga dapat

menambah wawasan guru pembimbing dalam mengembangkan perilaku

belajar efektif siswa kelas XI IPS di SMAN 11 Garut Tahun Pelajaran

2012/2013.

3. Memperoleh gambaran keefektifan program bimbingan belajar untuk

mengembangkan perilaku belajar efektif siswa kelas XI IPS di SMAN 11

Garut Tahun Pelajaran 2012/2013.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini bisa dilihat dari 2 segi, yaitu manfaat secara teoritis

dan manfaat secara praktis.

1. Manfaat secara teoritis, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan

sumbangan pemikiran atau bahan kajian untuk kemajuan dunia pendidikan

khususnya dalam bidang keilmuan bimbingan dan konseling. Diharapkan pula

penelitian ini menghasilkan suatu rancangan program bimbingan dan

konseling di SMA khususnya bidang bimbingan belajar untuk

mengembangkan perilaku belajar efektif siswa yang diharapkan akan dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa serta mampu menangani permasalahan

yang terkait didalamnya.

2. Secara praktis adalah:

a. Sebagai masukan bagi para pendidik, yaitu bagi guru pembimbing, wali

kelas, dan guru mata pelajaran. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

(25)

10

bimbingan dan konseling khususnya bidang bimbingan belajar untuk

mengembangkan perilaku belajar efektif yang diharapkan akan dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa serta mampu menangani

permasalahan yang terkait didalamnya.

b. Bagi pihak sekolah khususnya kepala sekolah sebagai pemegang otoritas

dalam pengambilan keputusan dan kebijakan adalah sebagai bahan

pertimbangan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling untuk

mengembangkan perilaku belajar efektif siswa, juga sebagai pedoman

bahwa program bimbingan dan konseling di SMA penting untuk

diselenggarakan berdasarkan rancangan yang matang oleh tenaga

profesional.

c. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi agar siswa

lebih memotivasi diri untuk selalu berusaha mencapai prestasi belajar yang

maksimal. Selanjutnya, setelah mendapatkan layanan bimbingan dan

konseling melalui program yang terencana, terarah, dan terpadu,

diharapkan siswa akan dapat lebih memahami dan mengenali dirinya serta

tugas dan kewajibannya sebagai pelajar sehingga akan terwujud di dalam

dirinya perilaku belajar efektif.

E. Asumsi Penelitian

Penelitian ini dilakukan atas dasar beberapa asumsi sebagai berikut:

(26)

11

2. Perilaku belajar efektif bukanlah bakat alamiah atau bawaan sejak lahir dari

siswa. Perilaku individu tergantung pada tujuan dan cita-citanya. Siswa dapat

membentuk sendiri perilaku belajarnya sesuai dengan tujuan dan cita-cita

yang ingin dicapainya. Setiap siwa yang telah mengalami proses belajar,

perilakunya akan tampak berubah.

3. Bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan

secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya,

sehingga individu sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak wajar,

sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat (Rochman

Natawidjaya, dalam Winkel, 1991:67).

4. Bimbingan akademik ialah bimbingan yang diarahkan untuk membantu para

individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik

(Juntika Nurihsan, 2003: 21).

5. Bimbingan belajar merupakan bimbingan yang tepat untuk mengembangkan

motivasi siswa dalam mencapai suatu prestasi dan membantu siswa dalam

menghadapi permasalahan akademik atau belajar misalnya menemukan cara

belajar yang tepat, cara mengatasi kesukaran-kesukaran dalam belajar, dan

cara mengelola diri dan waktu dalam belajar, serta menciptakan suasana yang

kondusif dalam belajar (Dewa Ketut Sukardi, 2002: 464).

F. Lokasi, Subyek, dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMAN 11 Garut berdasarkan atas

(27)

12

bimbingan dan konseling, namun belum terstruktur dan tersusun secara sistematis

khususnya dalam bidang bimbingan belajar.

Populasi dan sampel yang diteliti adalah siswa kelas XI IPS sebanyak 3

kelas dengan jumlah siswa sebanyak 114 orang. Pemilihan siswa kelas XI IPS

sebagai subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:

1. Siswa SMA sudah mampu berpikir secara abstrak. Hal ini sangat diperlukan

dalam pemecahan masalah khususnya yang berkaitan dengan proses belajar

mengajar di sekolah.

2. Siswa SMA kelas XI berada pada masa remaja madya (middle adolescence)

yang sedang mengalami tahap krisis identitas diri sehingga perlu diarahkan

perilakunya khususnya yang berkaitan dengan perilaku belajarnya supaya

lebih efektif.

3. Siswa SMA jurusan IPS pada umumnya sering dipandang negatif sebagai

siswa yang tingkat intelektualnya rendah, perilakunya buruk, sering berbuat

onar, dan lain sebagainya. Ironisnya paradigma negatif seperti itu acapkali

memang terjadi. Seperti halnya yang terjadi di SMAN 11 Garut, siswa kelas

XI IPS seringkali menjadi bahan pembicaraan para guru yang mengajar di

kelas tersebut. Dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi diperoleh

hasil bahwa siswa kelas X1 IPS SMAN 11 Garut terindikasi memiliki perilaku

belajar yang rendah atau tidak efektif.

Waktu penelitian akan dilaksanakan sejak bulan Pebruari sampai bulan

(28)

101

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan ini menggunakan pendekatan Penelitian

dan Pengembangan atau Research & Development (R & D) yang bertujuan

menghasilkan produk serta menguji keefektifannya. Dalam bidang pendidikan,

Educational Research and Development biasa juga disebut Research Based

Development. “ Educational Research and Development is a process used to

develop and validate educational products” (Borg and Gall, 2003:772). Penelitian

dan Pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk

mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.

Produk yang dimaksud dalam penelitian ini adalah program bimbingan belajar

untuk mengembangkan perilaku belajar efektif siswa kelas XI IPS di SMA Negeri

11 Garut.

Karakteristik Research & Development adalah penelitian yang berbentuk

“siklus”, diawali dengan adanya kebutuhan serta permasalahan yang

membutuhkan pemecahan dengan suatu produk tertentu. Dalam bidang

pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian R & D diharapkan

dapat meningkatkan produktivitas pendidikan.

Menurut Borg and Gall (2003 : 571), langkah-langkah yang harus

ditempuh dalam penelitian pengembangan meliputi: (1) studi pendahuluan,

(29)

102

(2) perencanaan, (3) pengembangan model hipotetik, (4) penelaahan model

hipotetik, (5) revisi, (6) uji coba terbatas, (7) revisi hasil uji coba, (8) uji coba

lebih luas, (9) revisi model akhir, dan (10) diseminasi dan sosialisasi.

2. Metode dan Teknik Penelitian

Metode yang digunakan dalam pembahasan hasil penelitian ini adalah

Mixed Methodology Design, yaitu metode kuantitatif dan kualitatif digunakan

secara bersama-sama, terpadu dan saling mendukung. Pendekatan kuantitatif

digunakan untuk mengetahui profil perilaku belajar siswa kelas XI di SMA

Negeri 11 Garut. Profil perilaku belajar siswa yang ditampilkan dapat dilihat

melalui data numerikal atau angka yang diperoleh secara statistika (analisis

statistik). Sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk memperkuat dan

mengecek validitas data hasil kuesioner/angket yang telah dianalisis, kemudian

dideskripsikan serta dihubungkan dengan hasil wawancara dan observasi agar

hasil penelitian lebih valid.

Selain itu terdapat metode dan teknik lain yang ikut dilibatkan dalam

penelitian Research & Development (R & D) ini karena disesuaikan dengan

kebutuhan, yaitu dalam cara pengambilan data responden yang akan dijadikan

sampel akhir dalam penelitian. Kegiatan uji coba lapangan secara lebih mendalam

dengan membagikan angket penelitian kepada siswa yang dijadikan sampel awal

penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Quasi Eksperiment dengan

teknik Pretest-Posttest Control Group Design. Uji coba dilakukan dengan

(30)

103

diambil dari populasi dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Alasan

penentuan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik Purposive

Sampling atau sampling bertujuan karena sampling bertujuan adalah suatu strategi

jika seseorang menginginkan agar dapat memahami sesuatu mengenai

kasus-kasus terpilih tertentu tanpa membutuhkan (atau berhasrat) untuk

menggeneralisasi kepada semua kasus seperti itu. Peneliti menggunakan

Purposive Sampling untuk meningkatkan kegunaan informasi yang diperoleh dari

sampel yang sedikit.

Kemudian pemberian treatment dilakukan kepada sampel kelompok

eksperimen untuk selanjutnya akan dilihat hasilnya dari penerapan treatment yang

berupa program bimbingan belajar tersebut.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas : (1) Program Bimbingan Belajar,

dan (2) Perilaku Belajar Efektif.

2. Definisi Operasional

a. Program Bimbingan Belajar

Program bimbingan dan konseling yang akan digunakan dalam penelitian

ini difokuskan pada ranah bimbingan belajar yang komprehensif serta disesuaikan

dengan kondisi di lapangan. Program bimbingan belajar dalam penelitian ini

(31)

104

siswa mempunyai perilaku belajar yang efektif sehingga prestasi yang diharapkan

bisa tercapai secara optimal.

Program bimbingan belajar yang baik dapat disusun berdasarkan kepada

kerangka berpikir yang tepat dan hasilnya dapat mempengaruhi pola dasar yang

dipegang dalam mengatur seluruh kegiatan yang diselenggarakan. Agar program

bimbingan belajar dapat dikembangkan dengan baik maka program tersebut perlu

dievaluasi, baik prosesnya maupun hasil yang dicapai dari pelaksanaan program

tersebut. Oleh karena itu program bimbingan belajar yang akan disusun haruslah

direncanakan secara matang.

b. Perilaku Belajar Efektif

Berdasarkan tinjauan beberapa teori yang telah dipaparkan sebelumnya

dalam Bab II tentang konsep perilaku belajar efektif, maka perilaku belajar dalam

penelitian ini bisa didefinisikan secara operasional sebagai cara berpikir dan

berperilaku yang otomatis dalam belajar. Dengan kata lain, perilaku belajar adalah

cara belajar yang telah dilakukan secara rutin dan berulang-ulang yang bersifat

teratur dan seragam serta tetap dengan sendirinya. Dengan demikian, perilaku

belajar akan berpengaruh pada keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam

menempuh pendidikannya. Untuk memperbaiki perilaku belajar pada taraf yang

lebih baik, maka dibutuhkan pondasi dan keinginan yang kuat serta kesungguhan

dari dalam diri siswa itu sendiri.

Sedangkan pengertian efektif dalam makna perilaku belajar efektif yang

(32)

105

terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang

sesungguhnya dicapai. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga

tahun 2003, halaman 284 yang disusun oleh Pusat Bahasa, Departemen

Pendidikan Nasional, Efektif adalah: 1) ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya,

kesannya); 2) manjur atau mujarab; 3) dapat membawa hasil, berhasil guna; 4)

mulai berlaku (misalnya: undang-undang, peraturan).

Berkaitan dengan definisi efektif tersebut, perilaku belajar bukanlah bakat

alamiah atau bawaan sejak lahir dari siswa. Perilaku individu tergantung pada

tujuan dan cita-citanya. Siswa dapat membentuk sendiri perilaku belajarnya

menjadi efektif atau tidak efektif sesuai dengan tujuan dan cita-cita yang ingin

dicapainya. Setiap siswa yang telah mengalami proses belajar, perilakunya akan

tampak berubah. Menurut Bhurgardt (1973), kebiasaan itu timbul karena proses

penyusutan kecenderungan respons dengan menggunakan stimulasi yang

berulang-ulang. Dalam proses belajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan

perilaku yang tidak diperlukan (tidak efektif). Karena proses penyusutan atau

pengurangan inilah maka muncul satu pola bertingkah laku baru yang relatif

menetap dan otomatis.

Perilaku belajar efektif dapat terwujud apabila siswa sadar akan tanggung

jawab mereka sebagai siswa sehingga mereka dapat membagi waktu mereka

dengan baik antara belajar dengan kegiatan di luar belajar. Perilaku belajar efektif

juga merupakan perilaku yang menyangkut keanekaragaman perasaan (afeksi),

misalnya perasaan takut, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was, dan

(33)

106

Oleh karenanya, kondisi tersebut juga dapat dianggap sebagai perwujudan

perilaku belajar.

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer.

Data primer (Margono:156) adalah data yang diperoleh dari tangan pertama. Data

primer yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data yang langsung diambil

dari sampel, yaitu profil perilaku belajar efektif siswa kelas XI IPS SMA Negeri

11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini merupakan subyek darimana data

diperoleh.

a. Populasi Penelitian

Populasi (Margono:118) adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita

dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Populasi dalam

penelitian campuran kuantitatif dan kualitatif ini meliputi tiga unsur yang

berinteraksi secara sinergis, yaitu :

1) Tempat; dalam hal ini lokasi yang dipilih adalah SMA Negeri 11 Garut

dengan alasan SMA tersebut sudah memiliki program bimbingan dan

konseling, namun belum terstruktur dan tersusun secara sistematis serta masih

(34)

107

2) Pelaku; meliputi siswa, guru pembimbing, guru mata pelajaran, wali kelas,

dan kepala sekolah.

3) Aktivitas yang berlangsung di sekolah sehubungan dengan program

bimbingan dan konseling.

Populasi dalam penelitian ini yang merupakan sumber data primer adalah

seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013

sebanyak 3 kelas dengan jumlah siswa seluruhnya 114 orang.

b. Sampel Penelitian

Sampel (Margono:121) sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh yang

diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Sampel penelitian untuk

menggambarkan profil perilaku belajar efektif siswa diambil dari populasi siswa

kelas XI IPS SMA Negeri 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan sesuai dengan penjelasan Arikunto (2006:

112): “Apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah

subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% dari jumlah populasi”.

Ketentuan pemilihan sampel tergantung setidak-tidaknya dari:

1) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana

2) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data

3) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang

(35)

108

Jadi, karena populasi kelas XI IPS di SMA Negeri 11 Garut terdiri dari 3

kelas dengan jumlah siswa sebanyak 38 orang per kelas sehingga total menjadi

114 orang siswa, maka dengan berbagai pertimbangan, sampel dalam penelitian

ini diambil seluruh siswa kelas XI IPS, sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi teknik wawancara,

observasi, dokumentasi, dan angket. Alasan pemilihan keempat teknik ini karena

melalui teknik-teknik tersebut dapat diperoleh informasi secara mendalam dan

dapat dilakukan sebelum penelitian berlangsung sampai penelitian berakhir.

Data yang menjadi sasaran utama dalam penelitian ini adalah perilaku

siswa khususnya yang menyangkut perilaku belajarnya serta pelaksanaan kegiatan

bimbingan dan konseling khususnya dalam program yang telah disusun untuk

kepentingan penelitian.

Data awal mengenai profil perilaku belajar siswa diambil dengan

menggunakan angket dengan jawaban tertutup. Sedangkan gambaran tentang

program bimbingan dan konseling yang selama ini diterapkan di SMAN 11 Garut

diperoleh melalui dokumentasi dan observasi terhadap kegiatan sehari-hari siswa,

guru pembimbing, guru mata pelajaran, wali kelas, dan kepala sekolah selama di

sekolah yang ada kaitannya dengan program bimbingan dan konseling serta

observasi terhadap prasarana dan sarana yang ada di sekolah termasuk

(36)

109

Untuk melengkapi gambaran tersebut di atas, peneliti melakukan

wawancara terbuka terhadap guru pembimbing, guru mata pelajaran, wali kelas,

dan kepala sekolah. Sedangkan data tentang perilaku siswa khususnya yang

terkait dengan perilaku belajarnya, prestasi belajarnya, serta masalah-masalah lain

yang terkait didalamnya diperoleh melalui telaah dokumen yang dicatat guru

pembimbing, guru mata pelajaran, dan wali kelas selama 1 semester.

E. Instrumen Penelitian

Agar data yang diperoleh lengkap dan baik mengenai pelaksanaan

bimbingan dan konseling di sekolah saat ini, maka penulis mempergunakan

beberapa instrumen penelitian, antara lain:

1. Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data tentang program bimbingan dan konseling di

SMA Negeri 11 Garut, maka dikembangkan daftar wawancara sebagai berikut :

a. Rumusan tujuan program bimbingan dan konseling.

b. Rencana tahunan untuk program bimbingan dan konseling dengan tujuan

dan sasaran tertulis.

c. Kurikulum bimbingan belajar dan metode penerapannya.

d. Layanan responsif dalam menangani masalah.

e. Layanan perencanaan individual dan kelompok.

f. Dukungan sistem dalam memfasilitasi siswa untuk mengembangkan

perilaku belajar yang efektif.

(37)

110

h. Evaluasi program bimbingan dan konseling khususnya dalam bidang

bimbingan belajar.

2. Observasi

Pedoman observasi digunakan untuk melihat kelengkapan sarana dan

prasarana BK yang ada di lokasi penelitian, juga digunakan untuk mengamati

aktifitas siswa sebelum dan selama berlangsungnya proses pelaksanaan

bimbingan. Observasi juga digunakan untuk mengamati respon atau perilaku

verbal siswa selama dan setelah proses pemberian layanan bimbingan belajar.

3. Dokumentasi

Yaitu proses menemukan atau mengumpulkan informasi tentang

dokumen-dokumen yang berkenaan dengan pelaksanaan program bimbingan

belajar di lokasi penelitian. Dokumen merupakan salah satu sumber data

penelitian tindakan yang banyak tersedia dalam institusi dan biasanya dapat

diperoleh dengan cepat (Burn, 1999: 140). Dokumen dapat berupa catatan dan

profil klien, rencana program intervensi, dan laporan berkala perkembangan

siswa. Dokumen-dokumen tersebut dapat membantu menjelaskan aspek-aspek

praktis yang terakumulasi selama penelitian.

4. Angket

Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk mengetahui profil perilaku

(38)

111

mendapatkan data yang akurat maka dalam penelitian ini dikembangkan

instrumen berbentuk angket perilaku belajar efektif.

Kuesioner (Margono:167) adalah suatu alat pengumpul informasi dengan

cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis

pula oleh responden. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan komponen atau

dimensi-dimensi perilaku belajar efektif sebagai kisi-kisi angket perilaku belajar

efektif. Angket disusun dalam bentuk pilihan ganda dengan menyediakan lima

alternatif jawaban. Dalam menjawab pertanyaan angket, siswa diminta untuk

memberikan satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan siswa.

Ada dua macam skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini.

Khusus untuk angket perilaku belajar efektif yang berkaitan dengan dimensi sikap

belajar yaitu menggunakan skala Likert dengan alternatif jawaban lima point

penilaian sebagai berikut:

SS : Sangat Setuju (skor = 5)

S : Setuju (skor = 4)

N : Netral (skor = 3)

TS : Tidak Setuju (skor = 2)

STS : Sangat Tidak Setuju (skor = 1)

Sedangkan untuk angket perilaku belajar efektif yang berkaitan dengan

dimensi-dimensi minat belajar, kemandirian belajar, motivasi berprestasi, dan

pengelolaan diri dalam belajar (Academic Self Management) adalah menggunakan

(39)

112

SL : Selalu (skor = 5)

SR : Sering (skor = 4)

KD : Kadang-kadang (skor = 3)

JR : Jarang (skor = 2)

TP : Tidak Pernah (skor = 1)

Langkah-langkah pengumpulan data melalui angket yang ditempuh dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut: menyiapkan angket perilaku belajar efektif,

meminta izin kepada guru bimbingan dan konseling untuk membagikan angket

perilaku belajar efektif pada siswa, membagikan angket pada siswa dan memberi

petunjuk cara menjawab angket, mengumpulkan jawaban angket siswa.

F. Pengembangan Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan instrumen angket perilaku

belajar efektif yang dimensi-dimensi didalamnya merupakan kompilasi dari

beberapa teori yang relevan dengan perilaku belajar efektif yang dikemukakan

oleh beberapa ahli. Dimensi-dimensi perilaku belajar efektif yang dikembangkan

dalam penelitian ini meliputi; (1) sikap belajar, (2) minat belajar, (3) kemandirian

belajar, (4) motivasi berprestasi, dan (5) pengelolaan diri dalam belajar (Academic

Self Management).

Langkah-langkah pengembangan instrumen penelitian ini diuraikan

(40)

113

1. Pengembangan Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Berikut adalah kisi-kisi instrumen penelitian berupa kisi-kisi angket

perilaku belajar efektif siswa (setelah proses validasi) disajikan pada Tabel 3.1

dibawah ini.

Tabel 3.1

KISI-KISI ANGKET PERILAKU BELAJAR EFEKTIF

N o

Dimensi Aspek Indikator No.

Item Jml

1 Sikap Belajar a. Sikap terhadap guru

(1) Pengakuan terhadap eksistensi guru 1 1 (2) Penghargaan terhadap guru 2, 3 2 (3)Berfikir positif 4, 5, 6 3 b. Sikap terhadap mata

pelajaran

(1) Ingin berprestasi dalam suatu pelajaran 7 1 (2) Bersikap positif terhadap semua

pelajaran

(1) Berusaha menyelesaikan tugas tepat waktu

11 1 (2) Mendahulukan mengerjakan tugas

daripada hal lainnya

12, 13 2 (3) Tidak terpengaruh hal-hal negatif dari

lingkungan

(1) Hasrat meningkatkan prestasi dalam semua mata pelajaran.

19 1 (2) Rasa ingin tahu yang tinggi dalam

berbagai bidang.

20, 21 2 (3) Meningkatkan kualitas diri pribadi. 22, 23 2 (4) Hasrat menerima pujian dari orang tua,

guru atau teman (2) Mengikuti kegiatan yang dianjurkan

oleh guru. (2) Berlatih keras agar menjadi juara

(41)

114

d. Tanggung Jawab (1) Menerima tanggung jawab pribadi untuk sukses

45, 46 2 (2) Menyelesaikan tugas dengan baik 47, 48 2 4 Motivasi

Berprestasi

a. Memilih resiko moderat

(1) Berhati-hati dalam setiap tindakan. 49, 50 2 (2) Aktifitas yang terencana 51, 52 2 (3) Mempertimbangkan untung rugi 53 1 b. Menghendaki umpan

(1) Tidak mengharapkan imbalan 62, 63 2 (2) Mendahulukan menyelesaikan tugas 64, 65 2 (3) Mengutamakan hasil yang baik 66, 67 2 d. Tahan terhadap

tekanan

(1) Menyelesaikan tugas yang sulit 68, 69 2 (2) Pantang menyerah 70, 71 2 (3) Tidak mudah terpengaruh 72, 73 2 e. Mengintegrasikan

tugas

(1) Tepat waktu 74, 75 2

(2) Tidak menganggap tugas sebagai beban 76, 77 2 (3) Menyukai pekerjaan/tugas 78, 79 2 5 Pengelolaan

(1) Memiliki tujuan dan harapan yang jelas. 80, 81 2 (2) Merasa yakin mampu menyelesaikan

tugas

82 1 (3) Berusaha mencapai kesuksesan dan

berani menghadapi kegagalan

83, 84 2 b. Metode Belajar

(1) Membuat jadwal dan melaksanakannya 85, 86, 87

2 (2) Menerapkan teknik dan strategi belajar

yang tepat

88, 89 2 c. Penggunaan Waktu

(1) Rencana menguasai suatu materi dalam waktu tertentu.

90, 91 2 (2) Sediakan waktu istirahat secukupnya 92, 93 2 d.Lingkungan Fisik dan

Sosial

(1) Mengatur lokasi belajar yang tenang dan tidak ada gangguan

94, 95 2 (2) Menentukan kapan belajar sendiri atau

belajar bersama teman.

96, 97 2 (3) Menentukan kapan perlu bantuan dari

guru, teman, dll.

98, 99 2 e.Performa/

penampilan belajar

(1) Meningkatkan kualitas hasil karya dalam belajar.

100, 101

2 (2) Bekerja dengan cara terbaik sebelum

memperoleh penilaian dari guru

102, 103

2

TOTAL 103

1. Penimbangan (Judgement) Instrumen Penelitian

Penimbangan instrumen penelitian dilakukan oleh empat orang pakar

Bimbingan dan Konseling. Para pakar yang diminta untuk menilai dan memberi

(42)

115

Sugandhi, M.Pd, dan Dr. Ipah Saripah, M.Pd. Expert Judgement ini merupakan

proses yang harus dilakukan agar instrumen yang telah dirancang memenuhi

standar penelitian sehingga hasilnya layak untuk diuji coba. Kegiatan

penimbangan ini berorientasi pada validitas konstruk dan validitas isi, berupa

dimensi, aspek, dan indikator yang hendak diukur, redaksi setiap butir pernyataan,

keefektifan susunan kalimat, dan koreksi terhadap bentuk format yang digunakan.

Para pakar diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu apakah

instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, atau dirombak total.

Berdasarkan beberapa masukan tersebut kemudian dikembangkan revisi kisi-kisi

instrumen penelitian tahap II.

3. Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat

mengukur apa yang hendak diukur (Gay dalam Sukardi, 2003:121). Validitas

suatu instrumen penelitian, tidak lain adalah derajat yang menunjukkan dimana

suatu instrumen mengukur apa yang hendak diukur. Prinsip suatu instrumen

adalah valid, tidak universal. Validitas suatu instrumen adalah bahwa ia hanya

valid untuk suatu tujuan tertentu saja.

Dalam penelitian ini, peneliti sebelumnya telah menggunakan validitas ahli

yaitu pengujian validitas oleh pendapat para ahli bimbingan dan konseling serta

berdasarkan teori yang relevan. Setelah pengujian dari para ahli dan berdasarkan

hasil uji keterbacaan oleh responden (siswa), maka dilanjutkan dengan uji coba

(43)

116

tingkat validitasnya. Penghitungan tingkat validitas instrumen ini dilakukan secara

kuantitatif dengan data statistik menggunakan bantuan SPSS 17.

Pengujian validitas tiap item instrumen dilakukan dengan mengajukan

hipotesis sebagai berikut:

Item tidak valid

: Item valid

Kriteria : tolak jika

Berdasarkan statistika tersebut, langkah awal adalah menentukan

yang terdapat pada tabel hasil kali product moment (terlampir pada gambar)

dengan memilih N=50 (sesuai dengan jumlah responden). Diperoleh nilai

. Kemudian dihitung nilai tiap item dengan bantuan SPSS

17, hasilnya secara detil tercantum dalam lampiran.

Nilai dapat dilihat dari kolom Corrected Total Item Correlation.

Jika nilai dari kolom tersebut lebih besar dari 0,279 maka item tersebut valid,

namun jika nilainya kurang atau sama dengan 0,279 maka item tersebut tidak

valid. Sehingga diperoleh hasil bahwa item-item yang tidak valid berjumlah 14

item, yaitu item-item nomor 2, 8, 12, 13, 16, 17, 26, 31, 36, 42, 45, 50, 65, dan 96.

Sedangkan item-item yang lain dikatakan valid, yaitu berjumlah 103 item.

Selanjutnya item yang valid tersebut akan dijadikan pertanyaan dalam Angket

Perilaku Belajar Efektif yang akan digunakan sebagai salah satu instrumen dalam

(44)

117

keefektifan perilaku belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 11 Garut Tahun

Pelajaran 2012/2013.

4. Reliabilitas

Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang

tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur

yang hendak diukur. Ini berarti semakin reliabel suatu tes memiliki persyaratan

maka semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes

mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan tes kembali.

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas tes dalam penelitian ini, maka peneliti

menggunakan rumus K-R. 21 menurut Arikunto (2006:189) sebagai berikut:

r11 =

Sedangkan untuk mengukur keajegan dari angket digunakan rumus

Alpha (Arikunto, 2010 : 239), yaitu:

(45)

118

11

r = reliabilitas yang dicari

2

b

 jumlah varians skor tiap-tiap item

2

t

varians total

k = banyaknya butir soal

Untuk mencari varians total digunakan rumus :

Keterangan :

Varians total

= Jumlah data yang dikuadratkan

= Jumlah kuadrat data

= Banyak data

Sugiyono (2010:257) mengemukakan kriteria untuk penafsiran indeks

reliabilitas adalah sebagai berikut:

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup

Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah

(46)

119

Sehingga hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.953 117

Tabel di atas menunjukkan koefisien reliabilitas pada kolom Cronbach’s

Alpha, yaitu sebesar 0,953 atau 95,3%. Artinya hasil yang diperoleh pada

responden untuk instrumen ini memiliki reliabilitas yang sangat tinggi atau

kekonsistenan hasil yang akan diperoleh jika instrumen ini diujikan pada

responden lain pada waktu yang akan datang.

G. Prosedur dan Langkah-langkah Penelitian

Prosedur dan langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini

mengacu pada siklus penelitian dan pengembangan (R & D). Pada awal

munculnya pendekatan R & D menurut Borg dan Gall ini, langkah-langkah yang

digunakan masih panjang yaitu 10 langkah/tahapan penelitian. Dalam

perkembangan selanjutnya, pendekatan R & D disederhanakan oleh beberapa ahli

menjadi 4 langkah utama, yaitu survey (studi lapangan), perencanaan

(pengembangan produk awal), validasi dan revisi, serta pengembangan (uji coba

program).

Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, pelaksanaan penelitian ini

mengacu kepada 4 langkah yang telah disederhanakan tersebut, kemudian

diorganisasikan secara lebih spesifik ke dalam lima tahap kegiatan, yaitu: tahap I

(47)

120

hipotetik, tahap IV perbaikan program hipotetik, dan tahap V uji lapangan

program akhir. Rancangan kegiatan setiap tahap adalah sebagai berikut:

1. Tahap pertama; persiapan dan pengembangan program, meliputi:

a. Kajian konseptual dan analisis penelitian terdahulu.

b. Identifikasi masalah siswa, bersama guru BK melalui penyebaran angket

perilaku belajar.

c. Mengkaji dokumen-dokumen pendukung lainnya di SMA Negeri 11

Garut.

2. Tahap kedua; merancang program bimbingan belajar.

Berdasarkan kajian teoritik, hasil-hasil penelitian terdahulu, hasil studi

pendahuluan, analisis kondisi lapangan, kemudian disusunlah “Program

Bimbingan Belajar untuk Mengembangkan Perilaku Belajar Efektif Siswa”.

3. Tahap ketiga; uji kelayakan program.

Untuk mendapatkan program bimbingan belajar bagi siswa SMA yang

memiliki kehandalan, terpercaya, dan dapat digunakan untuk mengembangkan

perilaku belajar efektif siswa, maka pada tahap ini dilakukan kegiatan berupa:

a. Uji rasional program dengan mengidentifikasi masukan-masukan

konseptual dari para pakar bimbingan dan konseling.

b. Uji keterbacaan oleh pakar bimbingan dan konseling.

c. Uji kepraktisan program, dilakukan melalui diskusi terfokus yang

melibatkan guru pembimbing, bertujuan untuk melihat berbagai dimensi

(48)

121

program bimbingan belajar untuk mengembangkan perilaku belajar efektif

siswa.

4. Tahap keempat; revisi program bimbingan belajar.

Berdasarkan uji kelayakan program, kegiatan berikutnya adalah:

a. Mengevaluasi dan menginventarisasi hasil uji kelayakan program

bimbingan belajar.

b. Memperbaiki redaksi dan program bimbingan belajar.

c. Tersusun program yang sudah direvisi.

5. Tahap kelima; pengujian lapangan

Pada tahap ini dilaksanakan uji lapangan program bimbingan belajar melalui

pemberian tindakan (treatment) untuk mengembangkan perilaku belajar efektif

siswa, meliputi:

a. Menyusun rencana kegiatan uji lapangan.

b. Melaksanakan uji lapangan.

c. Mendeskripsikan hasil pelaksanaan uji lapangan.

Setelah kelima tahapan penelitian ini selesai, maka dihasilkan sebuah

produk berupa “Program Bimbingan Belajar untuk Mengembangkan Perilaku

Belajar Efektif Siswa” yang telah beberapa kali mengalami proses validasi dan

(49)

122

H. Analisis Data

Teknik untuk menganalisis data disesuaikan dengan tujuan penelitian.

Data yang terkumpul yakni skor angket perilaku belajar efektif siswa. Analisis

data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: reduksi data, paparan data, dan

penyimpulan hasil analisis.

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses penyederhanaan data yang dilakukan melalui seleksi,

pengelompokkan, dan pengorganisasian data mentah menjadi sebuah informasi

bermakna.

2. Paparan Data

Pemaparan data merupakan suatu upaya menampilkan data secara jelas dan

mudah dipahami dalam bentuk paparan naratif, grafik, atau perwujudan lainnya.

3. Penyimpulan

Penyimpulan merupakan pengambilan intisari dari sajian data yang telah

terorganisasikan dalam bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, padat dan

(50)

187

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada umumnya siswa kelas XI IPS SMA Negeri 11 Garut Tahun Pelajaran

2012/2013 mempunyai masalah belajar yang disebabkan oleh rendahnya

perilaku belajar efektif siswa. Gambaran tersebut ditunjukkan oleh pencapaian

skor dan prosentase perilaku belajar efektif siswa yang tergolong rendah pada

seluruh dimensi yang diteliti. Ada lima dimensi perilaku belajar efektif siswa

yang dijadikan fokus kajian dalam penelitian ini, antara lain: (1) sikap belajar,

(2) minat belajar, (3) kemandirian belajar, (4) motivasi berprestasi, dan (5)

pengelolaan diri dalam belajar.

2. Program bimbingan belajar untuk meningkatkan perilaku belajar efektif siswa

kelas XI IPS di SMA Negeri 11 Garut dilaksanakan dengan menggunakan

beberapa strategi yang terintegrasi dalam program bimbingan dan konseling

secara keseluruhan yang meliputi layanan dasar, layanan responsif, layanan

perencanaan individual, serta dukungan sistem.

3. Program bimbingan belajar efektif untuk mengembangkan perilaku belajar

efektif siswa. Pelaksanaan program bimbingan belajar tersebut

diimplementasikan dalam sebelas sesi pemberian tindakan yang terencana

(51)

188

disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Hasil yang diperoleh setelah pemberian

tindakan tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam

prosentase kualitas perilaku belajar efektif siswa dari rendah menjadi sedang,

dari sedang menjadi tinggi, bahkan dari rendah menjadi tinggi. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa program bimbingan belajar yang diberikan kepada siswa

terbukti efektif untuk meningkatkan perilaku belajar mereka.

B. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dihasilkan rekomendasi

untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu sebagai

berikut:

1. Bagi seluruh personil sekolah

Program bimbingan belajar hendaknya dapat dilaksanakan secara kolaboratif,

yaitu adanya kerjasama seluruh personil sekolah demi keberhasilan kegiatan

bimbingan belajar. Sehingga program bimbingan belajar yang dilaksanakan

dapat lebih efektif dan efisien. Program bimbingan belajar tersebut diharapkan

dapat membantu para siswa dalam meningkatkan perilaku belajar efektif.

2. Bagi Kepala Sekolah

Berkenaan dengan hasil penelitian ini bahwa perilaku belajar siswa kelas XI

IPS SMAN 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013 secara umum berada pada

tingkat atau kualitas rendah, maka hal ini selayaknya menjadi perhatian serius

Gambar

Tabel
Grafik 4.1
Tabel 3.1 KISI-KISI ANGKET PERILAKU BELAJAR EFEKTIF
Tabel di atas menunjukkan koefisien reliabilitas pada kolom Cronbach’s

Referensi

Dokumen terkait

Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti setelah dilakukan pelatihan perawatan perianal pada lembar observasi pada intrumen penelitian di dapatkan hasil terbanyak dengan

Penemuan metode- metode latihan yang dapat diaplikasikan dalam proses latihan sehari-hari dapat terlihat dengan jelas dalam ilmu keolahragaan secara keseluruhan

[r]

Penegakan hukum HKI di Indonesia terbukti belum efektif yang terlihat dengan beberapa indikator yaitu: (1) masih maraknya peredaran produk bajakan di sekitar kita;

Diharapkan dari hasil penelitian ini para konseli dapat meninggalkan kebiasaan-kebiasaannya berperilaku tidak baik (akhlak tercela/ akhlak madzmumah ), yaitu: ikut

Pengaruh Fraud Triangle Terhadap Deteksi Kecurangan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efekindonesia (BEI).Jurnal Manajemen dan Bisnis

Sahabat MQ/ Hampir semua bahan pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia diperoleh dari IMPOR// Beras/ kedelai/ daging/ ayam/ telur/ gula/ sayuran/ dan

• Ketentuan LD akan tetap berlaku apabila Penjual tidak dapat mencapai COD pada jadwal yang telah disepakati, dengan perhitungan [[Tarif (Component A+B) atau BPP] x Kapasitas Kontrak