PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT KULIT UMBI UBI KAYU DAN AMPAS TAHU FERMENTASI DENGAN Phanerochaete chrysosporium
TERHADAP PERUBAHAN KANDUNGAN NUTRISI
SKRIPSI
Oleh :
YANSIS MUKHDA LIRA 08 10611 034
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ANDALAS
PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT KULIT UMBI UBI KAYU DAN AMPAS TAHU FERMENTASI DENGAN Phanerochaete chrysosporium
TERHADAP PERUBAHAN KANDUNGAN NUTRISI
SKRIPSI
Oleh :
YANSIS MUKHDA LIRA 08 10611 034
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ANDALAS
iii DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 3
1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 3
1.4. Hipotesis Penelitian ... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Potensi Kulit Umbi Ubi Kayu Sebagai Pakan Ternak ... 5
2.2. Fermentasi dengan Kapang Phanerochaete chrysosporium dan Faktor yang Mempengaruhinya ... 6
2.2.1. Komposisi Substrat ... 9
2.2.2. Dosis Inokulum ... 10
2.2.3. Lama Fermentasi ... 10
2.3. Pengujian Kandungan Bahan Produk Fermentasi ... 11
2.3.1. Bahan Kering ... 11
2.3.2. Protein Kasar ... 11
iv III. MATERI DAN METODE PENELITIAN
3.1. Materi Penelitian ... 13
3.2. Metode Penelitian ... 13
3.2.1. Pelaksanaan Penelitian ... 14
3.2.1.1. Persiapan substrat ... 14
3.2.1.2. Peremajaan kapang ... 14
3.2.1.3. Pembuatan inokulum Phanerochaete Chrysosporium... 15
3.2.1.4. Fermentasi KUUK dengan kapang Phanerochaete chrysosporium ... 16
3.2.2. Peubah Yang Diamati ... 17
3.2.2.1. Perubahan kandungan bahan kering ... 17
3.2.2.2. Peningkatan kandungan protein kasar ... 18
3.2.2.3. Penurunan kandungan serat kasar ... 19
3.2.3. Analisis Data ... 20
3.2.4. Tempat dan Waktu Penelitian ... 20
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Perlakuan Terhadap Perubahan Kandungan Bahan Kering Kulit Umbi Ubi Kayu dan Ampas Tahu Fermentasi Dengan Phanerochaete chrysosporium ... 21
4.2. Pengaruh Perlakuan Terhadap Perubahan Kandungan Protein Kasar Kulit Umbi Ubi Kayu dan Ampas Tahu Fermentasi Dengan Phanerochaete chrysosporium ... 23
v V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan... 29
5.2. Saran ... 29
DAFTAR PUSTAKA ... 30
LAMPIRAN ... 35
vi DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Analisis keragaman ... 20
2. Rataan penurunan kandungan bahan kering ... 21
3. Rataan persentase peningkatan protein kasar KUUKATF ... 23
vii DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Skema peremajaan kapang ... 15 2. Prosedur pembuatan produk kulit umbi ubi kayu dan ampas
tahu yang difermentasi dengan kapang Phanerochaete
chrysosporium ... 17
viii DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kandungan BK, PK dan SK sebelum fermentasi... 35 2. Data persentase kandungan bahan kering KUUKATF
dengan kapang Phanerochaete chrysosporium
dalam kondisi segar ... 36 3. Data penurunan kandungan bahan kering fermentasi
KUUKATF dengan kapang Phanerochaete chrysosporium ... 37 4. Transformasi data penurunan kandungan bahan kering
Fermentasi KUUKATF dengan kapang Phanerochaete
chrysosporium ke Arcus Sinus. ... 38 5. Hasil statistik penurunan bahan kering KUUKATF ... 39 6. Data peningkatan kandungan protein kasar
KUUKATFdengan kapang Phanerochaete chrysosporium. ... 42 7. Hasil statistik peningkatan protein kasar KUUKATF (%) ... 43 8. Data penurunan serat kasar KUUKATF
dengan kapang Phanerochaete chrysosporium ... 46 9. Hasil statistik penurunan serat kasar KUUKATF (%) ... 47 10. Imbangan C/N produk fermentasi kulit umbi ubi kayu
PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT KULIT UMBI UBI KAYU DAN AMPAS TAHU FERMENTASI DENGAN Phanerochaete chrysosporium
TERHADAP PERUBAHAN KANDUNGAN NUTRISI
Yansis Mukhda Lira, dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir Nuraini, MS dan Prof. Dr. Ir. Mirzah, MS
Bidang Nutrisi dan Teknologi Pakan, Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang 2012
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi substrat kulit umbi ubi kayu fermentasi dengan kapang Phanerochaete chrysosporium terhadap perubahan kandungan nutrisi (bahan kering, protein kasar dan serat kasar) dari produk fermentasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan A = (100% kulit umbi ubi kayu (KUUK) + 0% ampas tahu (AT), B = (90% kulit umbi ubi kayu (KUUK) + 10% ampas tahu (AT), C = (80% kulit umbi ubi kayu (KUUK) + 20% ampas tahu (AT), D = (70% kulit umbi ubi kayu (KUUK) + 30% ampas tahu (AT), E = (60% kulit umbi ubi kayu (KUUK) + 40% ampas tahu (AT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi substrat yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0.05) terhadap perubahan kandungan bahan kering, protein kasar dan serat kasar. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa komposisi substrat 60% kulit umbi ubi kayu + 40% ampas tahu merupakan komposisi substrat terbaik, pada kandungan ini diperoleh penurunan kandungan bahan kering 16.35% (dari 55.74% menjadi 46.63%), peningkatan protein kasar sebesar 46.59% (dari 10.65% menjadi 15.61%) dan penurunan serat kasar sebesar 46.30 % (dari 18.85% menjadi 10.12%).
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu pemanfaatan limbah agroindustri bahan pakan namun berpotensi untuk dikembangkan sebagai pakan ternak adalah pemanfaatan kulit umbi ubi kayu. Menurut Badan Pusat Statistik (2011) produksi ubi kayu di Sumatera Barat adalah 190.016 ton/tahun ubi kayu, dengan perkiraan potensi kulit umbi yang dihasilkan kurang lebih 16% dari produksi ubi kayu (Darmawan, 2006), sehingga diperkirakan jumlah kulit umbi ubi kayu yang tersedia adalah 30.402,56 ton/tahun. Jumlah limbah kulit umbi ubi kayu yang cukup besar ini bila tidak ditangani dengan baik dan benar dikhawatirkan akan menimbulkan masalah pencemaran lingkungan.
Hasil analisis di laboratorium Teknologi Industri Pakan Fakultas Peternakan Universitas Andalas (2012), kulit umbi ubi kayu berdasarkan bahan kering mengandung protein kasar 4.08% tetapi serat kasar yang tinggi yaitu 27.23%. Kulit umbi ubi kayu mengandung HCN 225 ppm, mengandung lignin 12.56% dan selulosa 15.00% (Nuraini, 2012). Siswanti (1993) dalam Nuraini (2008) menyatakan bahwa kulit umbi ubi kayu hanya dapat dipakai sampai level 10% dalam ransum ayam broiler, karena rendahnya protein kasar, tingginya serat kasar dan HCN.
Untuk meningkatkan kualitas dari kulit umbi ubi kayu sehingga pemanfaatannya dalam ransum ternak dapat maksimal, diperlukan upaya untuk menurunkan kandungan serat kasar kulit umbi ubi kayu terutama lignin diperlukan teknologi pengolahan, salah satunya adalah teknologi fermentasi dengan kapang Phanerochaete chrysosporium. Kapang Phanerochaete
chrysosporium dapat memproduksi enzim ligninase dan selulase yang tinggi (Howard et al.,
dengan komponen selulosa (Hattaka 1994; Tuomela et al., 2002). Kandungan lignin dari batang jagung dapat berkurang sebanyak 81.40% dengan bantuan enzim ligninase dan kandungan selulosa berkurang sebanyak 33.03% dengan bantuan enzim selulase yang dihasilkan
Phanerochaete chrysosporium dengan dosis inokulum 7% dan lama fermentasi 7 hari (Fadillah
et al., 2008). Melalui fermentasi dengan Phanerochaete chrysosporium diharapkan dapat
meningkatkan kandungan protein kasar dan menurunkan kandungan serat kasar. Widayati dan Widalestari (1996) mengemukakan bahwa proses fermentasi dapat memecah komponen komplek seperti karbohidrat, protein dan lemak menjadi zat – zat yang lebih sederhana seperti glukosa, asam amino dan asam lemak sehingga mudah dicerna oleh ternak, disamping itu fermentasi dapat mengurangi antinutrisi.
Keberhasilan suatu fermentasi media padat sangat tergantung pada kondisi optimum yang diberikan. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah komposisi substrat, dosis inokulum yang diberikan dan lama inkubasi yang dilakukan. Carlile dan Watkinson (1995) menyatakan bahwa hal terpenting yang harus ada dalam medium fermentasi adalah sumber karbon, nitrogen dan unsur-unsur essensial lainnya dalam jumlah dan imbangan yang sesuai. Kulit umbi ubi kayu dapat dijadikan sebagai sumber karbon dalam media fermentasi, namun perlu ditambahkan sumber N untuk mendapatkan imbangan C:N yang cocok untuk pertumbuhan kapang, salah satu sumber nitrogen yang dapat digunakan adalah ampas tahu dengan kandungan protein kasar 20.50% (Hasil analisis laboratorium Teknologi Industri Pakan Fakultas Peternakan, Universitas Andalas, 2012).
sedangkan pada penelitian Oktavianus (2012) bahwa fermentasi dengan komposisi 70% kulit buah kopi dan 30% ampas tahu (C:N = 9:1) dapat meningkatkan protein kasar sebesar 42.67% dan menurunkan serat kasar sebesar 28.05%. Tetapi komposisi substrat yang cocok bagi kapang Phanerochaete chrysosporium terhadap perubahan kandungan nutrisi (bahan kering, protein kasar dan serat kasar) produk fermentasi kulit umbi ubi kayu belum diketahui.
1.2.Perumusan Masalah
Bagaimana komposisi substrat yang cocok bagi kapang Phanerochaete chrysosporium terhadap perubahan kandungan nutrisi (bahan kering, protein kasar dan serat kasar) produk fermentasi kulit umbi ubi kayu.
1.3.Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Untuk mengetahui komposisi substrat yang cocok bagi kapang Phanerochaete
chrysosporium terhadap perubahan kandungan nutrisi (bahan kering, protein kasar dan serat
kasar) produk fermentasi kulit umbi ubi kayu.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pada masyarakat bahwa kualitas gizi dan kecernaan kulit umbi ubi kayu setelah fermentasi dengan kapang
Phanerochaete chrysosporium lebih baik sehingga dapat meningkatkan pemanfaatannya
sebagai salah satu pakan alternatif. 1.4.Hipotesis Penelitian