• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PAPAN FLANNEL TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK DAN BERBICARA PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK : Studi Eksperimen Kuasi Pada Kelompok A Taman Kanak-kanak Juwita Bandung Tahun Pelajaran 2010/2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PAPAN FLANNEL TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK DAN BERBICARA PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK : Studi Eksperimen Kuasi Pada Kelompok A Taman Kanak-kanak Juwita Bandung Tahun Pelajaran 2010/2011."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

iii

Lusia Hasti Sarahaswati, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Asumsi ... F. Hipotesis Penelitian ... G. Metode Penelitian ... H. Lokasi dan Subjek Penelitian...

BAB II LANDASAN TEORI

A. Perkembangan Bahasa Anak ... B. Kemampuan Menyimak Anak ... C. Kemampuan Berbicara Anak ... D. Pembelajaran Menyimak dan Berbicara di Taman Kanak-

kanak ... E. Kompetensi Dasar Kemampuan Menyimak dan Berbicara

di Taman Kanak-kanak ... F. Media Pembelajaran dengan Menggunakan Papan Flannel... G. Pembelajaran dengan Menggunakan Papan Flannel...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ... B. Alur Penelitian ... C. Lokasi dan Subjek Penelitian ...

(2)

iv

Lusia Hasti Sarahaswati, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Definisi Operasional ... E. Instrumen Penelitian ... F. Teknik Pengumpulan Data ... G. Proses Pengembangan Instrumen

1. Uji Validitas ... 2. Uji Reliabilitas ... H. Teknik Analisis Data

1. Peningkatan Kemampuan Menyimak dan Berbicara Anak TK ... 2. Uji Hipotesis ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran dengan

Menggunakan Media Papan Flannel ... 2. Kemampuan Menyimak Sebelum dan Sesudah

Menggunakan Media Papan Flannel...

a. Penguasaan Awal (Pre test) ... a. Penguasaan Akhir (Post test) ... b. Peningkatan (N-Gain) Kemampuan Menyimak Anak 3. Kemampuan Berbicara Sebelum dan Sesudah

Menggunakan Media Papan Flannel... a. Penguasaan Awal (Pre test) ... b. Penguasaan Akhir (Post test) ... c. Peningkatan (N-Gain) Kemampuan Berbicara Anak...

B. Pembahasan

1. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran dengan Media Papan Flannel ... 2. Dampak Pembelajaran dengan Menggunakan Media

Papan Flannel Terhadap Kemampuan Menyimak ... 3. Dampak Pembelajaran dengan Menggunakan Media

Papan Flannel Terhadap Kemampuan Berbicara Anak...

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

(3)

v

Lusia Hasti Sarahaswati, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 107

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Tahap-tahap Perkembangan Bahasa Anak ...

2.2 Kompetensi Dasar, Hasil Belajar, dan Indikator Kemampuan Bahasa

Anak Taman Kanak-kanak ...

3.1. Desain Penelitian ...

3.2. Jadwal Kegiatan Penelitian ...

3.3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kemampuan Menyimak dan Berbicara

Anak TK ...

3.4. Hasil Uji Validitas Pedoman Observasi Kemampuan Menyimak dan

Berbicara ...

3.5. Kisi-Kisi Pedoman Observasi Kemampuan Menyimak dan Berbicara

Anak Setelah Uji Validitas ...

3.6. Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas ...

3.7. Kategori Tingkat Gain yang Dinormalisasi ...

4.1. Hasil Uji Normalitas Skor Pre Test Kemampuan Menyimak ...

4.2. Hasil Uji Homogenitas Skor Pre Test Kemampuan Menyimak ...

4.3. Uji Beda Rata-rata Pre Test Kemampuan Menyimak ...

(4)

vi

Lusia Hasti Sarahaswati, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.5. Hasil Uji Homogenitas Skor Post Test Kemampuan Menyimak ...

4.6. Uji Beda Rata-rata N-Gain Kemampuan Menyimak ...

4.7. Hasil Uji Normalitas Skor Pre Test Kemampuan Berbicara ...

4.8. Hasil Uji Homogenitas Skor Pre Test Kemampuan Berbicara...

4.9. Hasil Uji Beda Rata-rata Pre Test Kemampuan Berbicara ...

4.10. Hasil Uji Normalitas Skor Post Test Kemampuan Berbicara Anak

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...

4.11. Hasil Uji Homogenitas Skor Post Test Kemampuan Berbicara Anak

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...

4.12. Uji Beda Rata-rata N-Gain Kemampuan Berbicara Anak ... 77

78

82

83

84

86

87

(5)

vii

Lusia Hasti Sarahaswati, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1. Alur Proses Penelitian ...

4.1. Uji Beda Rata-rata Pre test Kemampuan Menyimak ...

4.2. Uji Beda Rata-rata N-Gain Kemampuan Menyimak Anak ...

4.3. Peningkatan Kemampuan Menyimak Anak pada Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen ...

4.4. Hasil Uji Beda Rata-rata Pretest Kemampuan Berbicara Anak ...

4.5. Hasil Uji Beda Rata-rata N- Gain Kemampuan Berbicara Anak ...

4.6. Peningkatan Kemampuan Berbicara pada kelompok Kontrol dan

kelompok Eksperimen ... 43

75

79

80

85

89

(6)

viii

Lusia Hasti Sarahaswati, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ...

2. Pedoman Observasi Kemampuan Menyimak Anak TK ...

3. Pedoman Observasi Kemampuan Berbicara Anak TK ...

4. Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Menyimak ...

5. Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Berbicara ...

6. Hasil Penghitungan Penelitian Pretest dan Postest dengan

Menggunakan SPPS ...

7. Hasil Penghitungan Penelitian Menyimak T-Test ...

8. Hasil Penghitungan N-Gain Menyimak ...

9. Hasil Penghitungan Penelitian Berbicara T-Test ...

10. Hasil Penghitungan N-Gain Berbicara ...

11. Rencana Kegiatan Harian ...

12. Data Pretest Kemampuan Menyimak Kelas Kontrol ...

13. Data Pretest Kemampuan Berbicara Kelas Kontrol ... 107

109

110

112

113

115

116

117

118

119

120

128

(7)

ix

Lusia Hasti Sarahaswati, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

14. Data Pretest Kemampuan Berbicara Kelas Eksperimen...

15. Data Postest Kemampuan Berbicara Kelas Eksperimen...

16. Data Pretest Kemampuan Menyimak Kelas Eksperimen...

17. Data Postest Kemampuan Menyimak Kelas Eksperimen...

18. Data Postest Kemampuan Berbicara Kelas Kontrol ...

19. Data Postest Kemampuan Menyimak Kelas Kontrol ...

20. Hasil Penilaian Pretest dan Postest Kemampuan Menyimak...

21. Hasil Penilaian Pretest dan Postest Kemampuan Berbicara...

22. Foto Pelaksanaan Pembelajaran dengan Media Papan Flannel ...

23. Surat Keterangan telah melakukan Penelitian dari Ketua Yayasan TK....

24. Surat Ijin Penelitian dari Direktur Sekolah Pascasarjana UPI Bandung...

25. Surat Keputusan Pengangkatan Tim Pembimbing Tesis dari Direktur

Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung ... 130

131

132

133

134

135

136

137

138

149

150

(8)

1

Lusia Hasti Sarahaswati, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

untuk anak dalam rentang usia empat sampai dengan enam tahun yang sangat

penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan mereka

untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Pendidikan TK dianggap

penting karena usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan “masa

peka” dan hanya datang sekali. Masa peka adalah suatu masa yang menuntut

pengembangan anak secara optimal. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli

psikologi menunjukkan bahwa 80% perkembangan mental dan kecerdasan anak

berlangsung pada usia ini.

Pada hakikatnya pendidikan TK adalah pemberian upaya untuk

menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan menyediakan kegiatan pembelajaran

yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak agar mereka

siap menempuh jenjang pendidikan selanjutnya. Hal ini selaras dengan

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat (14)

yang menyatakan bahwa pendidikan anak TK/ Usia Dini adalah suatu upaya

pembinaan yang diajukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun

(9)

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan

dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Karakteristik tujuan pembelajaran di TK memiliki tujuh bidang

pengembangan yaitu: pengembangan kognitif, pengembangan bahasa,

pengembangan motorik, pengembangan sikap dan nilai, dan pengembangan

kreativitas. Penelitian pada tesis ini dititikberatkan pada peningkatan kemampuan

bahasa anak TK, karena anak memerlukan kemampuan bahasa untuk

mengembangkan kemampuan bergaul dengan orang lain (social skill). Hal ini

selaras dengan pernyataan Hurlock (1978:), bahwa anak umur 2 sampai 6 tahun

mulai belajar melakukan hubungan sosial serta bergaul dengan orang lain,

terutama dengan anak yang umurnya sebaya. Mereka belajar bekerja sama dan

menyesuaikan diri dalam kegiatan bermain. Melalui bergaul, anak akan

memperoleh wawasan dan ilmu pengetahuan akademik maupun keterampilan

hidup untuk bekal kehidupan mereka di masa yang akan datang.

Pada usia TK kemampuan anak masih terbatas dalam memahami bahasa

dari pandangan orang lain. Menurut Hetherington (Moeslichatoen, 1999),

akselerasi perkembangan bahasa anak terjadi sebagai hasil perkembangan fungsi

simbolis. Jika fungsi simbolis telah berkembang, maka anak dapat memperluas

kemampuan bahasanya.

Pengembangan bahasa diarahkan agar anak mampu menggunakan dan

mengekpresikan pemikirannya dengan menggunakan kata-kata. Pengembangan

(10)

serta kemampuan awal membaca. Penelitian pada tesis ini dikhususkan pada

kemampuan menyimak dan berbicara.

Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang

lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, interpretasi untuk

memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna

komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau

bahasa lain (Tarigan, 1994).

Kemampuan menyimak erat kaitannya dengan kemampuan berbicara.

Semakin sering anak menyimak kosakata, pola kalimat, dan intonasi, semakin

berkembang kemampuannya mengolah semua input itu sehingga menjadi

motivasi untuk tahu lebih banyak hal, dan ini memancing anak untuk bertanya.

Bertanya merupakan bentuk kemampuan berbicara yang akan menggiring anak

untuk tertarik membaca. Setelah mahir membaca, anak akan terpicu untuk

mencoba menuliskan apa yang ia tahu atau yang ingin ia ketahui tentang semua

hal. Maka tidaklah mengherankan apabila Tarigan mengungkapkan bahwa

menyimak merupakan dasar dari pada keterampilan bahasa lainnya (1987).

Oleh karena itu, kegiatan menyimak perlu dipusatkan dan dikembangkan

sedini mungkin. Pembelajaran di TK merupakan langkah awal yang tepat bagi

anak untuk belajar bahasa secara baik dan benar, karena anak usia TK sangat

mudah menyerap semua hal yang terjadi di sekeliling mereka, termasuk meniru

kualitas bahasa yang digunakan orang-orang yang dekat dengan lingkungan

(11)

Guru merupakan salah satu pembimbing selain orang tua dan lingkungan

yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Guru TK harus dapat

mengupayakan berbagai strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan

kemampuan menyimak dan berbicara anak. Strategi pembelajaran akan semakin

berhasil jika didukung media pembelajaran yang tepat. Media papan flanel

merupakan salah satu media visual yang mudah diperoleh. Kesederhanaannya,

membuat papan flannel dapat dibuat sendiri oleh guru dengan biaya yang tidak

mahal.

Media ini dinilai efektif untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada

sasaran didik, karena guru menjelaskan sambil menunjukkan angka, huruf, atau

bentuk sesuatu yang sedang dijelaskan secara lebih konkrit. Kajian psikologi

menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit daripada

yang abstrak. Anak akan lebih mengetahui bentuk bunga anggrek dari gambar

yang guru tunjukkan ketimbang guru menjelaskan secara verbal bagian-bagian

dari bunga anggrek. Papan flannel sebagai media visual diharapkan mampu

memberikan penjelasan lebih baik kepada anak, karena seseorang memperoleh

75% rata-rata jumlah informasi melalui indera penglihatan (penelitian British

Audio-Visual Association). Lebih lanjut penelitian ini juga mengemukakan bahwa

media visual memberikan penjelasan secara lebih baik daripada media non-visual.

Kegunaan media dapat menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan

belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan anak (Yusuf Hadi, 1984).

Gambar-gambar menarik dengan warna cerah yang ditempelkan pada papan flannel dapat

(12)

yang diberikan. “Gambar yang kelihatan diam sebenarnya banyak berkata bagi

mereka yang peka dan penuh imajinasi” (Tarigan, 1992). Anak juga dapat

berinteraksi menyusun dan menempelkan sendiri gambar yang dipilihnya pada

papan flannel sehingga ia senang dan bangga pada kemampuannya sendiri. Hal ini

akan menumbuhkan motivasi dan kesenangan anak pada pembelajaran bahasa,

khususnya pembelajaran menyimak dan berbicara.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini difokuskan pada

kajian “Pengaruh Penggunaan Media Papan Flannel terhadap Kemampuan

Menyimak dan Berbicara pada Anak Taman Kanak-Kanak”.

B. Rumusan Masalah

Masalah pada penelitian ini ialah kemampuan menyimak dan berbicara

anak TK untuk digunakan dalam komunikasi sehari-hari kepada teman sebaya dan

orang dewasa. Melalui penelitian ini, penulis ingin merumuskan pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media papan

flannel dalam upaya meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara di

TK Juwita Bandung?

2. Apakah terdapat perbedaan kemampuan menyimak antara anak yang

mendapat perlakuan dengan media papan flanel (kelompok eksperimen)

(13)

3. Apakah terdapat perbedaan kemampuan berbicara antara anak yang mendapat

perlakuan dengan media papan flanel (kelompok eksperimen) dengan anak

yang tidak memperoleh perlakuan media papan flanel?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran bahasa dengan

menggunakan media papan flannel dalam upaya meningkatkan

kemampuan menyimak dan berbicara di TK Juwita Bandung.

2. Untuk mengetahui kemampuan menyimak anak TK Juwita Bandung

setelah menggunakan media papan flannel.

3. Untuk mengetahui kemampuan berbicara anak TK Juwita Bandung setelah

menggunakan media papan flannel.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Guru Taman Kanak-kanak, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat dalam perbaikan pembelajaran bahasa terutama:

a. Memberikan solusi terhadap permasalahan pembelajaran bahasa yang

(14)

b. Memberi masukan mengenai penggunaan media papan flannel sebagai

salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa di

TK.

c. Memberi masukan kepada guru, mengenai bagaimana peran guru

dalam pembelajaran bahasa dalam upaya meningkatkan kemampuan

menyimak dan berbicara anak TK.

2. Bagi peneliti hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai temuan awal

untuk melakukan penelitian lanjut mengenai kemampuan menyimak dan

berbicara anak usia dini di lembaga atau institusi pendidikan lainnya.

E. Asumsi

Asumsi atau anggapan dasar yang penulis rumuskan sebagai pedoman

dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan menyimak dan berbicara anak Taman Kanak-kanak

merupakan aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi anak

untuk dapat bersosialisasi dan melanjutkan pendidikan ke jenjang

berikutnya.

2. Media pembelajaran dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran

terutama bagi anak Taman Kanak-kanak yang memiliki karakteristik

senang bermain dan sulit konsentrasi. Anak Taman Kanak-kanak

memerlukan media pembelajaran yang dapat menarik perhatian mereka

(15)

3. Media papan flanel sebagai media visual dapat dijadikan sebagai alternatif

media pembelajaran bahasa untuk menyampaikan pelajaran menyimak

dan berbicara secara menarik bagi anak Taman Kanak-kanak agar mereka

senang dan berhasil menguasai keterampilan menyimak dan berbicara

yang diajarkan.

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan dalam

penelitian. Berdasarkan hal ini maka hipotesis yang diusulkan adalah:

1. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan menyimak antara

anak yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan media papan

flannel dengan anak yang memperoleh pembelajaran konvensional di kelas

A Taman Kanak-Kanak Juwita Bandung.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan berbicara antara

anak yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan media papan

flannel dengan anak yang memperoleh pembelajaran konvensional di kelas

A Taman Kanak-Kanak Juwita Bandung.

G. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pendekatan

kuantitatif. Metode penelitian ini menggunakan seluruh subjek dalam kelompok

belajar (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment), suatu produk atau

(16)

secara rinci mengenai respon yang telah diberikan (Metode Penelitian

Pengembangan, 2008).

Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian pre-test dan posttest

Control Group Design. Rancangan eksperimen dilakukan dengan cara

mengintervensi sebagian kelompok yaitu setengah kelompok di intervensi dan

setengah kelompok yang lainnya tidak di intervensi, kemudian dibandingkan

dengan pengukuran (Hidayat. A, 2003).

Data penelitian diperoleh dari hasil pre-test dan post test anak kelas

eksperimen dan anak kelas kontrol, serta observasi anak selama pembelajaran

berlangsung.

H. Lokasi dan Sampel Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di TK Juwita Kecamatan Cibiru Kota

Bandung sebanyak 30 orang anak. Satu kelompok eksperimen sebanyak 15 anak

dan satu kelompok kontrol sebanyak 15 anak, yang menjadi alasan dilaksanakan

penelitian di sekolah ini adalah belum diterapkan penggunaan media papan

(17)

41

Lusia Hasti Sarahaswati, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

eksperimen dengan pendekatan Ekperimental Design, karena penelitian ini

dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Eksperimen

merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti suatu peristiwa atau gejala yang

muncul pada kondisi tertentu. Arikunto (2000:89) mengatakan bahwa “metode

eksperimen adalah suatu metode yang bertujuan untuk memperoleh data yang

dibutuhkan dengan melihat hasil ada tidaknya akibat dari suatu perlakuan

(treatment)”.

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Nonequivalent Control Group Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok

yang diteliti dan tidak dipilih secara random. Kelompok tersebut terdiri dari

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum diberikan perlakuan, kedua

kelompok diberi Pre-Test dengan maksud untuk mengetahui keadaan awal apakah

terdapat perbedaan kemampuan antara kelompok eksperimen dengan kelompok

kontrol. Hasil pre-test yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda

secara signifikan.

Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1) – (O4 – O3). Desain ini dapat

(18)

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Kelompok Pre Test Perlakuan Post Test

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 - O4

Sugiyono, (2007)

Keterangan:

A = Kelompok Eksperimen

B = Kelompok Kontrol

O1 = Pre-test sebelum diberikan perlakuan pada kelompok Eksperimen

O2 = Post-test setelah diberikan perlakuan pada kelompok Eksperimen

x = Perlakuan menggunakan media papan flannel O3 = Pre-test pada kelompok Kontrol

O4 = Post-test pada kelompok Kontrol

Penelitian eksperimen dilaksanakan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh dari suatu perlakuan (treatment) yang diberikan secara berulang-ulang

dalam waktu tertentu. Berdasarkan hasil penjelasan tersebut diatas, dikaitkan

dengan penelitian ini, penelitian dilaksanakan untuk mengetahui penggunaan

media papan flannel sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan menyimak

dan berbicara anak pada TK Juwita Bandung.

B. Alur Penelitian

Adapun langkah-langkah dalam mewujudkan desain penelitian tersebut

(19)

Gambar 3.1 Alur Proses Penelitian Uji Coba, Validasi

Studi Literatur: Media Papan Flannel, Kemampuan Menyimak dan Kemampuan Berbicara Pada Anak

Penyusunan Rencana Pembelajaran dengan menggunakan media papan flannel

Penyusunan Instrumen

1. Pedoman observasi Kemampuan

Menyimak

2. Pedoman observasi Kemampuan

berbicara anak

Pembahasan

Kelompok Kontrol Tes Awal Kelompok Eksperimen

Perumusan Masalah

Tes Akhir Media Pembelajaran dengan

Papan Flannel Pembelajaran

Konvensional

Pengolahan dan analisis data

Observasi Keterlaksanaan media

papan flannel

(20)

Prosedur Penelitian ini dilaksanakan melalui langkah-langkah berikut:

1. Tahap persiapan

Pada tahap ini di awali dengan studi literatur terhadap program

pembelajaran dan buku-buku pendidikan anak usia dini dalam upaya

menganalisis konsep-konsep penting yang akan diajarkan, selanjutnya

menyusun skenario pembelajaran tentang media papan flannel terhadap

kelas eksperimen yang dikembangkan pada definisi konsep, indikator

kemampuan menyimak dan berbicara dalam menyiapkan persiapan

rencana pelaksanaan pembelajaran, media dan penilaian serta alokasi

waktu. Selanjutnya studi pengembangan kemampuan menyimak dan

berbicara untuk menentukan instrumen yang akan dikembangkan melalui

lembaran observasi. Instrumen yang akan digunakan untuk melihat

kemampuan menyimak dan berbicara anak terlebih dahulu didiskusikan

dengan pembimbing sebelum di uji cobakan pada TK Swadaya.

2. Tahap penjajagan

Pada tahapan ini, peneliti mengunjungi Taman Kanak-kanak Juwita yang

ada di Desa Cipadung Kecamatan Cibiru Bandung untuk meminta izin

melaksanakan penelitian dengan menyerahkan surat izin penelitian dari

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Tahap berikutnya

(21)

eksperimen tentang pembelajaran dengan menggunakan media papan

flannel dan sekaligus menetapkan jadwal penelitian.

3. Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, guru kelas eksperimen melaksanakan

pembelajaran dengan media papan flannel yang telah dituangkan dalam

rencana pembelajaran dengan jadwal kegiatan tercantum pada tabel

berikut:

Tabel 3.2

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan

1. Kamis, 21 April 2011

Uji Instrument TK Swadaya di Jln.

Pagarsih No. 181 E

Pretes Kelas eksperimen dan

kelas kontrol anak TK Juwita, Jalan Desa

(22)

16 – 17 Mei 2011 kelas kontrol

4. Tahap analisis

Setelah pembelajaran dengan menggunakan media papan flannel selesai,

data yang terkumpul dianalisis dan diolah secara statistik untuk data

kuantitatif dan deskriptif untuk data kualitatif.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Juwita Bandung yang

beralamat di Jalan Desa Cipadung No. 137 Kecamatan Cibiru, Kota Bandung.

Lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

a. Sekolah tersebut bersedia dijadikan tempat penelitian.

b. Taman Kanak-Kanak Juwita Bandung merupakan salah satu TK yang

sudah mempunyai integritas yang baik terutama dalam mengintegrasikan

seluruh kemampuan anak dalam proses pembelajarannya.

c. Belum pernah ada yang meneliti tentang penggunaan media papan flanel

terhadap kemampuan menyimak dan berbicara di Taman Kanak-kanak

Juwita Bandung.

Subjek penelitian yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti

(Arikunto, 2002) pada penelitian ini adalah 30 orang anak dan setiap kelompok

masing-masing 15 orang untuk kelompok A, semester genap tahun ajaran

(23)

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah-istilah dalam

penelitian ini, penulis mendefinisikan beberapa istilah sebagai berikut.

1. Papan Flanel

Papan flanel adalah suatu suatu papan yang dilapisi kain flannel atau kain

yang berbulu untuk menempelkan potongan gambar-gambar atau simbol-simbol,

dan semacamnya dengan tujuan menyampaikan suatu cerita atau menjelaskan

sesuatu hal. Gambar-gambar atau simbol-simbol tersebut biasanya disebut item

papan flanel (I Wayan Santyasa, 2007). Sebagai media pembelajaran, papan flanel

harus memenuhi kriteria sebagai berikut: (a) menyederhanakan hal yang

kompleks, (b) menarik perhatian siswa, (c) memperjelas makna bahan ajar yang

sedang dipelajari, (d) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati

dan berpartisipasi, (e) menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar (Sadiman,

2002).

2. Kemampuan menyimak

Menyimak adalah proses menginterprestasi dan menerjemahkan suara yang

didengar sehingga memiliki arti tertentu. Menyimak melibatkan proses kognitif

yang memerlukan perhatian dan konsentrasi dalam rangka memahami arti

informasi yang disampaikan. Kemampuan menyimak dalam penelitian ini adalah

(24)

mengucapkannya, (2) mendengarkan dan memahami kata dan kalimat sederhana

(Kurikulum TK dan RA, 2005).

3. Kemampuan berbicara

Kemampuan berbicara adalah kemampuan dalam berkomunikasi secara lisan

sebagai media dalam menyampaikan suatu ide, gagasan atau pendapat serta

pemikirannya kepada orang lain untuk berbagai kepentingan. Kemampuan

berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi artikulasi atau mengucapkan

kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan menyampaikan pikiran, gagasan

dan perasaan kita sehingga maksud pembicaraan dapat dipahami oleh orang lain

(Arsjad & Mukti, 1998).

Kemampuan berbicara yang akan diteliti adalah (1) berkomunikasi secara

lisan dengan benar, dan (2) menguasai kosa kata yang diperlukan untuk

komunikasi sehari-hari (kata benda, kata kerja, kata sifat, dan keterangan waktu)

(Kurikulum TK dan RA, 2005).

E. Instrumen Penelitian

Titik tolak dari penyusunan instrumen adalah variabel-variabel penelitian

yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi

operasionalnya dan selanjutnya ditentukan indikator-indikator yang akan diukur.

Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau

(25)

Pengembangan instrumen penelitian yang dimaksud adalah untuk

mengungkap kemampuan menyimak dan berbicara anak TK Juwita Bandung.

Butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang dikembangkan dari indikator yang

disusun dalam kisi-kisi instrumen penelitian, digambarkan sebagai berikut.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Kemampuan Menyimak dan Berbicara Anak TK

No Variabel Sub Variabel Indikator Teknik

(26)

No Variabel Sub Variabel Indikator Teknik

Variabel penelitian diukur dengan menggunakan skala Likert yang

dimodifikasi untuk keperluan penelitian dengan tiga interval penilaian. Skala

pengukuran yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

Mampu = 3

Kurang Mampu = 2

Tidak Mampu = 1

Kisi-kisi tersebut di atas, peneliti uraikan dalam instrumen penelitian

berupa pedoman observasi sebagai berikut.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian, peneliti menyusun

dan menyiapkan dua teknik pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan

(27)

dalam penelitian ini karena penelitian ini akan meneliti perilaku atau sikap

manusia, yaitu kemampuan menyimak dan berbicara pada anak TK. Sugiyono

(2008) menyatakan bahwa “observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan

perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang

diamati tidak terlalu besar”. Dokumentasi dipilih agar dapat memperoleh data

langsung dari tempat penelitian seperti laporan kegiatan, foto-foto, rekaman

kegiatan dan data yang relevan (Akdon, 2008).

Adapun jenis-jenis instrumen pengumpulan data yang peneliti gunakan di

TK Juwita Bandung adalah sebagai berikut:

1. Pengamatan (Observation)

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek peneliti

untuk melihat dari dekat kegiatan yang akan dilakukan. Peneliti menggunakan

catatan yang berisi segala sesuatu yang terjadi pada saat pengamatan berlangsung.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan daftar checklist melalui

observasi dengan menggunakan alat penilaian yang dikembangkan dari Standar

Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini Taman Kanak-Kanak dan Raudhatul

Athfal Tahun 2003 dari Departemen Pendidikan Nasional.

2. Studi Dokumentasi

Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian, meliputi papan flannel dan perangkatnya sebagai media pembelajaran

(28)

lainnya yang relevan dengan penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

berbagai hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pembelajaran bahasa dengan

menggunakan media papan flannel yang dilaksanakan di TK Juwita Bandung.

G. Proses Pengembangan Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kehandalan dan

kesahihan suatu alat ukur (Arikunto dalam Ridwan, 2008). Alat ukur yang kurang

valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih

dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara

keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total

yang merupakan jumlah tiap skor butir alat ukur dengan skor total yang

merupakan jumlah tiap skor butir. Validitas butir instrumen penelitian dihitung

dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment. yaitu:

{

2 2

}{

2 2

}

r : koefisien korelasi : jumlah skor item

: jumlah skor total (seluruh item)

n : jumlah responden uji coba

Kaidah keputusan: jika rhitung > 0,30 berarti valid, sebaliknya

jika rhitung < 0,30 berarti tidak valid

(29)

)

dengan kriteria: Jika thitung > ttabel, maka butir item valid dan signifikan.

Untuk mengetahui tingkat validitasnya, maka instrumen penelitian terlebih

dahulu diujicobakan pada anak TK Swadaya di Jalan Pagarsih Nomor 181E

Bandung, yang secara umum memiliki tingkat kemampuan menyimak dan

berbicara yang sama dengan kelompok anak yang akan dijadikan subjek

penelitian ini.

Sebanyak 48 butir item (19 butir instrument kemampuan menyimak dan

29 butir instrument kemampuan berbicara) diujicobakan kepada 15 orang anak

TK Swadaya dan diperoleh hasil uji validitas sebagai berikut:

Tabel 3.4.

Hasil Uji Validitas Pedoman Observasi Kemampuan Menyimak dan Berbicara

No. thitung ttabel Keterangan thitung ttabel Keterangan

(30)

No. thitung ttabel Keterangan thitung ttabel Keterangan

20 0,846 0.2451 Valid Dipakai

Dari 48 butir soal yang diuji validitasnya, diperoleh sebanyak 45 butir soal

valid dan dipakai untuk penelitian, dan sebanyak 3 butir soal tidak valid dan tidak

dipakai untuk penelitian.

Tabel 3.5.

Kisi-Kisi Pedoman Observasi Kemampuan Menyimak dan Berbicara Anak

Setelah Uji Validitas

No Variabel Sub Variabel Indikator Teknik

(31)

No Variabel Sub Variabel Indikator Teknik

2. Uji Reliabilitas

Singarimbun (1995) menyatakan, reabilitas adalah indeks yang

(32)

dipercaya atau diandalkan dalam kegiatan pengumpulan data. Jika suatu alat ukur

atau instrument penelitian dapat digunakan dua kali untuk mengukur gejala yang

sama dengan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat ukur

atau instrument tersebut reliable. Mengukur reliabilitas digunakan rumus Alpha

Cronbach, sebagai berikut:

Keterangan:

α = koefisien keandalan alat ukur

r = koefisien rata-rata korelasi antar item k = jumlah item

Semakin tinggi koefisien alpha, maka kuesioner semakin reliabel, kriteria

yang digunakan dalam koefisien reliabilitas sebesar 0,70 sebagai batas terendah

kuesioner bisa diterima.

Tabel 3.6.

Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas

Criteria Reliability Validity

Good Acceptable Marginal Poor

0,80 0,70 0,60 0,50

0,50 0,30 0,20 0,10 Sumber: Barker et.al,: 2002; 70

Hasil uji reliabilitas terhadap instrumen observasi kemampuan menyimak

diperoleh sebagai berikut.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(33)

Dari hasil uji reliabilitas di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat

reliabilitas butir soal intrumen kemampuan menyimak adalah acceptable atau

dapat diterima, karena memperoleh skor 0,927 diatas 0,70.

Hasil uji reliabilitas terhadap instrumen observasi kemampuan berbicara

diperoleh sebagai berikut.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.947 26

Dari hasil uji reliabilitas di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat

reliabilitas butir soal intrumen kemampuan berbicara adalah acceptable atau dapat

diterima, karena memperoleh skor 0,947 diatas 0,70.

H. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang telah diperoleh untuk menjawab rumusan

permasalahan, maka peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Peningkatan Kemampuan Menyimak dan Berbicara Anak TK

Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung

dengan rumus g faktor (N-Gain) dengan rumus Hake (Cheng, et. Al, 2004):

Keterangan:

Spost = Skor Postest

Spre = Skor Pretest

(34)

Gain yang dinormalisasi ini diinterpretasikan untuk menyatakan

peningkatan kemampuan menyimak dan berbicara anak TK dengan kriteria seperti

pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.7.

Kategori Tingkat Gain yang Dinormalisasi

Batasan Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 < g < 0,7 Sedang

g > 0,3 Rendah

Pengaruh pembelajaran bahasa dengan menggunakan media papan flannel

dapat dilihat dari perbandingan nilai g kelas eksperimen (yang menggunakan

media papan flannel) dengan kelas kontrol (yang menggunakan media

konvensional). Suatu pembelajaran dikatakan lebih efektif jika menghasilkan g

lebih tinggi dibandingkan pembelajaran lainnya (Margendoller, 2006).

2. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada

tidaknya pengaruh pembelajaran dengan menggunakan media papan flannel

dalam meningkatkan kemampuan berbicara dan menyimak anak TK Juwita

Bandung. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas data untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan, apakah

statistik parametrik atau statistik nonparametrik. Pengujian normalitas data

(35)

Menurut Singgih Santoso (2002), dasar pengambilan keputusan dapat

dilakukan berdasarkan nilai probabilitas (asymptotic significance), yaitu:

Jika nilai probabilitas > 0,05 maka distribusi dari data memenuhi asumsi

normalitas.

Jika nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi dari data tidak memenuhi asumsi

normalitas

Jenis analisis statistika yang digunakan untuk menguji hipotesis nol dan

hipotesis alternatif tergantung dari hasil pengujian normalitas data. Apabila data

dari variable yang sedang diuji berdistribusi normal, maka digunakan statistik

parametrik yaitu uji t sampel independen, sebaliknya apabila dari data variabel

yang sedang diuji tidak berdistribusi normal, maka digunakan statistik

nonparametrik, yaitu uji Mann-Whitney. Statistik uji parametrik yang digunakan

untuk menguji kemampuan menyimak dan berbicara antara kelompok eksperimen

dengan kelompok kontrol adalah uji t sample independen dengan rumus sebagai

berikut:

(Cooper & Schindler, 2006:510)

Keterangan:

= rata-rata skor anak kelompok ekperimen = rata-rata skor anak kelompok kontrol

n1 = banyaknya jumlah anak pada kelompok eksperimen

n2 = banyaknya jumlah anak pada kelompok control

(36)

Kriteria ujinya adalah:

Tolak H0 jika | t | > t1-α/2 dimana t1-1/2α didapat dari daftar distribusi dengan dk =

(n1+n2-2) dan peluang (1-α).

Statistik uji nonparametrik yang digunakan untuk menguji menyimak dan

berbicara anak usia dini antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol

adalah uji beda dua sampel independen dengan menggunakan uji t sampel

(37)

100

Lusia Hasti Sarahaswati, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab 4 maka

disimpulkan bahwa:

1. Proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak yang dilakukan dengan

menggunakan media papan flannel bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan menyimak dan kemampuan berbicara anak usia dini. Dalam

pelaksanaannya media papan flannel membuat anak tertarik dan tidak merasa

bosan. Beberapa metode yang digunakan adalah bercerita, tanya jawab,

demontrasi (praktek langsung), bernyanyi. Sedangkan dalam pelaksanaan

pembelajaran di kelas, peran guru di awal pembelajaran sangat penting.Pada

permulaan pembelajaran, guru menerangkan tema pelajaran,menjelaskan tata

cara menggunakan media papan flannel yang harus dipatuhi oleh anak

misalnya: dengan cara memilih salah satu gambar dan menempelkannya pada

papan flannel, antri menunggu giliran, mengangkat tangan jika hendak

menjawab pertanyaan, mendengarkan dengan baik ketika teman berbicara di

depan kelas, dan setelah mengakhiri pelajaran, guru membuat sebuah

kesimpulan singkat bersama anak-anak.

2. Aplikasi pembelajaran dengan menggunakan media papan flannel dalam

(38)

pembelajaran konvensional menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini

dapat dilihat dari penelitian kelompok eksperimen pada kemampuan

menyimak anak, nilai rata-rata pre-test sebesar 2,49 , setelah diadakan

perlakuan meningkat secara signifikan dengan nilai rata-rata post test sebesar

2,77. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa

dengan menggunakan media papan flannel memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap peningkatan kemampuan menyimak pada anak TK Juwita

Bandung.

3. Aplikasi pembelajaran dengan menggunakan media papan flannel dalam

meningkatkan kemampuan berbicara anak usia dini dibandingkan dengan

pembelajaran konvensional menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini

dapat dilihat dari hasil penelitian kelompok eksperimen pada kemampuan

berbicara anak, nilai rata-rata pre-test sebesar 2,55, setelah diadakan

perlakuan meningkat secara signifikan dengan nilai rata-rata post-test sebesar

2,84. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa

dengan menggunakan media papan flannel memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap peningkatan kemampuan berbicara pada anak TK Juwita

Bandung.

B. Rekomendasi

Berdasarkan pada beberapa simpulan sebagai jawaban dari permasalahan

(39)

flannel dalam meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara pada anak TK

Juwita Bandung, maka peneliti merekomendasikan:

1. Media papan flannel dapat menjadi alternatif media pembelajaran untuk

meningkatkan kemampuan menyimak anak TK. Anak TK perlu diberikan

pembelajaran menyimak agar mereka terlatih dan terbiasa memusatkan

perhatian dan berkonsentrasi terhadap apa yang didengar dan dilihat untuk

kemudian terbiasa memahami dan menghayati bahan simakan agar mereka

paham makna dan artinya. Jika sejak dini dilatih konsentrasi, tentu anak akan

terbiasa berkonsentrasi dan mampu memahami informasi dengan tepat. Hal

ini akan sangat berguna bagi perjalanan pembelajaran mereka, baik dalam hal

akademis maupun keterampilan (life skill) untuk bekal mereka menjalani

hidup.

2. Pembelajaran bahasa dengan menggunakan media papan flannel dapat

meningkatkan kemampuan berbicara anak TK. Melalui berbicara, anak dapat

berkomunikasi dengan teman dan orang-orang di lingkungan sekitarnya

sehingga dapat mengalami proses pembelajaran mengenai bagaimana ia

menyatakan pikiran, perasaan, dan keinginannya serta bagaimana ia dapat

menghargai pikiran, perasaan, dan keinginan orang lain. Dengan memiliki

kemampuan menyimak dan berbicara yang baik, anak dapat berinteraksi

dengan lingkungannya secara lebih baik. Hal ini akan berguna dalam

perkembangan sosial anak.

3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian lebih

(40)

flanel tetapi pada pengembangan media pembelajaran untuk anak TK,

khususnya media pembelajaran bahasa.

4. Melalui media papan flannel tidak hanya dapat meningkatkan kemampuan

menyimak dan berbicara anak tetapi juga akan mengembangkan dimensi

perkembangan anak yang lain secara optimal seperti perkembangan kognitif ,

perkembangan motorik juga perkembangan sosial anak.

5. Guru diharapkan untuk memanfaatkan media papan flannel secara optimal

dalam proses pembelajaran bukan hanya sekedar mengisi waktu luang bagi

anak.

6. Guru sangat dituntut lebih kreatif, dapat menerima anak apa adanya,

motivator, menghargai pendapat anak, peduli terhadap perkembangan anak,

senang dan mau bermain bersama anak, hal tersebut dapat membantu tumbuh

kembang anak lebih optimal.

7. Kreativitas guru sangat memungkinkan dalam mengoptimalkan pembelajaran

dengan menggunakan media papan flannel, karena gambar-gambar yang

ditempelkan pada media papan flannel dapat dibuat dengan menggunakan

(41)

104

Lusia Hasti Sarahaswati, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, N. U. 2001. Pendidikan Anak Dini Usia. Jakarta: Rineka Cipta.

Agustin, Mubiar. (2006). Mengenal dan Memahami Dunia Anak. UPI : Bandung.

Angkowo. R. (2006). Media pembelajaran dalam dunia Pendidikan (online) ( 12 Oktober 2008) Tersedia http://www.suara merdeka.com

Arsja, Maidar G. (1991). Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Badudu, J. S. (1991). Inilah Bahasa Indonesia yang Benar I, II, III. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Beaty, J. J. (1998). Observing Development of the Young Child. Ohio: Prentice Hall.

Crain, William. (2007). Teori Perkembangan, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Kompetensi Dasar Anak Usia Dini. Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional.(2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.

Desi Ermayani (2009) Pengaruh Penggunaan Media Film Animasi terhadap peningkatan kosa kata Dasar Anak Usia Dini. Skripsi UPI tidak dipublikasikan.

Dhieny, Nurbiana, dkk. (2008). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Djamarah, Bahri, Syaiful. (1996). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Dodge, T., et al. (2002). The Creative Curriculum for Preschool. Teaching Strategi, Inc Washington DC.

(42)

Fisher. (1977). Children Language dan The Language Art. New York: McGraw Hill Inc.

Furqon. (2004). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Penerbit ALFABETA : Bandung.

Hamalik. O (1994). Media Pendidikan. Bandung: PT Citra Aditya Bhakti.

Hawadi, R.A. (2001). Psikologi Perkembangan anak, Mengenal Sifat, bakat, dan

Kemampuan Anak. Jakarta: PT Grasindo.

Hurlock, Elizabeth B. (2004). Perkembangan Anak I (terjemahan oleh Meitasari Tjandra dan Muchlisoh Zakarsih). Jakarta: Erlangga.

Jamaris, Martini. (2003). Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman

Kanak-kanak. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. UNJ Jakarta.

Masitoh, 2005. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta.

Musthafa, Bachrudin. (2008) Dari Literasi Dini ke Literasi Teknologi Yayasan

CREST Center For Research on Education and Sociocultural Transformation, Bandung dengan New Concep English Education Centre.

Jakarta

Nugraha, Ali, dkk. (2008). Kurikulum dan Bahan Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka.

Patmonodewo, S. 1995. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Ramli. (2010). Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini. Tersedia: http://ramlimpd.blogspot.com/2010/10/pembelajaran-untuk-anak-usia-dini.html

Sa’ud, Syaefudin Udin (2007). Modul Metodologi Penelitian Pendidikan Dasar. Bandung SPS UPI.

(43)

Santrock, Jhon W (2007) Perkembangan Anak Jilid 1 dan 2. Jakarta: Erlangga

Solehuddin, M (2000). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: FIP UPI

Sudarti. (2007). Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Taman Kanak-Kanak (TK) Melalui Penggunaan Media Papan Flannel. Skripsi UPI tidak dipublikasikan

Sudjana, N. & Rivai, Ahmad. (1991). Media Pengajaran (Penggunaan dan

Pembuatannya). Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan ( pendekatan kuatitatif,

kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta

Suhartono. (2005). Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sujiono, Yuliani Nurani, dkk. (2008). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suyanto, Slamet (2005). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Publishing

Syaodih, Ernawulan. (2003). Bimbingan di Taman Kanak-kanak. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional.

Syaodih, Nana. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda

Tarigan, H. G. (1985). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G dan Djago Tarigan (1986). Teknik Pengajaran Ketrampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Winda, G, dkk. (2008). Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar

Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka Departemen Pendidikan

Nasional.

(44)

Gambar

Tabel
Gambar                                                                                                      Halaman
gambar menarik dengan warna cerah yang ditempelkan pada papan flannel dapat
Tabel 3.1 Desain Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI (Gangguan Pola Berkemih) Et Causa POST OP PROSTATECTOMI DI RUANG DAHLIA..

Tabel 4.11 Rencana Operasional Program Hipotetik Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Modeling untuk Meningkatkan Konsep Diri Peserta Didik Kelas X-XI Jurusan Perhotelan SMKN

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan pernyertaan selama ini berupa kesehatan serta kemampuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan

Di dalam pendidikan islam seorang guru itu diharuskan berpengetahuan tentang kesediaan dan tabiat anak-anak serta memperhatikan hal-hal ini dalam mengajar, agar dapat dipilihkan

Aplikasi ini merupakan penggabungan elemen multimedia yaitu gambar, teks, suara dan animasi yang dirangkum menjadi satu ke dalam suatu bentuk aplikasi yang diharapkan mudah

Dalam rangka melaksanakan pemerintahan tersebut, maka Pemerintah Daerah mengalokasikan dana perimbangan untuk pemberian Alokasi Dana Desa (ADD) yang merupakan wujud

vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Ibu di PAUD Desa Sumberadi Sleman Yogyakarta, tingkat pengetahuan ibu dalam