• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ekstrak Air Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa blimbi L.) Terhadap Kadar SGPT Tikus Wistar Jantan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Ekstrak Air Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa blimbi L.) Terhadap Kadar SGPT Tikus Wistar Jantan."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

PENGARUH EKSTRAK AIR BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP

KADAR SGPT (SERUM GLUTAMIC-PYRUVIC TRANSAMINASE) TIKUS WISTAR JANTAN

Ira Satya Dharma, 2016 Pembimbing I: Endang Evacuasiany, Drs., Ms., Apt., AFK Pembimbing II: Laella K. Liana, dr., Sp.PA., M.Kes.

Konsumsi belimbing wuluh secara rutin telah dilaporkan dapat mengontrol lipid oleh beberapa masyarakat. Ekstrak air buah belimbing wuluh juga telah terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol, tetapi efek samping ekstrak air buah belimbing wuluh terhadap fungsi hepar belum diketahui.

Tujuan penelitian ini untuk menilai pengaruh pemberian ekstrak air buah belimbing wuluh (EABBW) terhadap kadar SGPT tikus Wistar jantan.

Desain penelitian eksperimental laboratorik sungguhan. Hewan coba 28 ekor tikus Wistar jantan setelah diinduksi pakan tinggi lemak, dibagi secara acak ke dalam 4 kelompok (n=7). Kelompok I, II, dan III diberi EABBW 25 mg/kgBB, 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, kelompok IV diberi akuades (kontrol) selama 2 minggu. Data yang diukur kadar SGPT (U/L) sebelum induksi, setelah induksi pakan tinggi lemak, dan setelah diberikan EABBW. Analisis data persentase peningkatar kadar SGPT menggunakan ANAVA satu arah, yang dilanjutkan uji Tukey HSD (α=0,05). Hasil penelitian presentase peningkatan kadar SGPT pasca perlakuan pemberian EABBW kelompok II (10.98%) berbeda signifikan (p<0,05) dan kelompok III (14,74%) berbeda sangat sigifikan (p<0,01) bila dibandingkan dengan kelompok IV (0,97%).

Simpulan penelitian EABBW berpengaruh meningkatkan kadar SGPT tikus Wistar jantan.

Kata kunci: belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L), SGPT, tikus Wistar jantan.

(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECTS OF BILIMBI FRUIT (Averhhoa bilimbi L.) WATER EXTRACT TOWARD MALE

Wistar RATS ALANIN AMINOTRANSFERASE (ALT) LEVEL

Ira Satya Dharma, 2016 1st Tutor: Endang Evacuasiany, Dra., MS., Apt., AFK 2nd Tutor: Laella K. Liana, dr., Sp.PA., M.kes.

Routine bilimbi consumption has reported can be used to control lipid profile. Bilimbi fruit water extract can lower cholesterol level, but the side effect to hepatic function is unknown.

The aim of this study was to asses the effect of bilimbi fruit water extract (EABBW) toward male Wistar rats ALT level.

This study was a real laboratory experimental. 28 male Wistar rats were randomly divided into 4 groups (n=7) after induced by high fat diet, group I, II, and III were given EABBW 25 mg/kgBW, 50 mg/kgBW, 100 mg/kgBW respectively, group IV was given aquades (negative control) for 2 weeks. The measured data was ALT level before induction, after induction with high fat diet, and after given EABBW. The data, percentage of ALT increasing level were analyzed by one-way ANOVA followed by Tuckey HSD Post Hoc Tes (α=0,05).

The percentage of ALT increasing level after treatment with EABBW group II (10,98%) showed a significant result (p<0,05) and group III (14,74%) showed a very significant result (p<0,01) compare with group IV (0,97%).

The conclusion was EABBW increase ALT level in male Wistar rats.

Key words: bilimbi (Averrhoa bilimbi L.), ALT, male Wistar rats.

(3)

viii

1.2 Identifikasi Masalah………...2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………...2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah………...2

1.5 Kerangka Pemikiran………...3

1.6 Hipotesis Penelitian……….………...4

1.7 Metodologi Penelitian…..………..………4

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian……….………4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hepar………...……….…….……...5

2.2 Tes Fungsi Hepar ………...……….…………6

2.2.1 Serum Glutamic-Pyruvic Transferase (SGPT)….………..…6

(4)

ix

2.4 Belimbing Wuluh……….…………..10

2.4.1 Manfaat Belimbing Wuluh ………...11

2.4.2 Kandungan Belimbing Wuluh………...………..12

2.4.3 Toksisitas Akut Belimbing Wuluh………13

2.4.4 Efek Belimbing Wuluh Terhadap Hepar ………...…………...13

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian………..………15

3.1.1 Alat – alat Penelitian………..……….…..15

3.1.2 Bahan – bahan Penelitian………..………15

3.1.3 Subjek Penelitian………..……….………16

3.1.4 Lokasi dan Waktu Penelitian………..………..16

3.2 Alur Penelitian………..……….………17

3.3 Metode Penelitian…..………..………..17

3.3.1 Desain Penelitian……….……….……….17

3.3.2 Variabel Penelitian………..……….…….…17

3.3.3 Besar Sampel/Perhitungan Jumlah Sampel………...18

3.4 Prosedur Penelitian………...………..……….…………..19

3.4.1 Persiapan Hewan Coba………..………...19

3.4.2 Persiapan Bahan Uji………..………19

3.4.3 Prosedur Penelitian………..…...………...….21

3.5 Metode Analisis………..……….………..22

3.5.1 Hipotesis Statistik………..………...22

3.5.2 Kriteria Uji………..……….…………...22

3.6 Aspek Etik Penelitian………..………...22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ………...………..………23

4.1.1 Analisis Statistik……….…25

4.2 Pembahasan ……….…..26

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian………...28

(5)

x BAB V SIMPULAN

5.1 Simpulan……….……….……29

5.2 Saran……….…………..……….……….29

DAFTAR PUSTAKA……….………..…………30

LAMPIRAN………..……….………….…..…33

RIWAYAT HIDUP ………..…...45

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kadar Lipid Normal………..………...8

Tabel 2.2 Kandungan Gizi dalam 100 gram Buah Belimbing Wuluh…….……..12

Tabel 2.3 Kandungan Saponin, Flavonoid, dan Tanin Buah Belimbing Wuluh..12

Tabel 4.1 Rerata Kadar SGPT Sesudah Induksi Pakan Tinggi Lemak dan Setelah Pemberian Ekstrak Air Buah Belimbing Wuluh …………...………...23 Tabel 4.2 Uji ANAVA Rerata Peningkatan Kadar SGPT…...….………...25 Tabel 4.3 Hasil Uji Tukey HSD Prosentase Perubahan Rerata Kadar SGPT

Setelah Perlakuan.………....25

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerja Enzim SGPT ………...………...7 Gambar 2.2 Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L)………11 Gambar 3.1 Bagan Singkat Prosedur Ekstraksi ………20 Gambar 4.1 Persentase Peningkatan Rerata Kadar SGPT Setelah Perlakuan……24

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji………..………...33

Lampiran 2 Data Hasil Pengujian Kadar SGPT……….………34

Lampiran 3 Data Kadar SGPT Sesudah Perlakuan ……….…………...….. 35

Lampiran 4 Hasil ANAVA Kadar SGPT Pasca Induksi …..……….36

Lampiran 5 Hasil ANAVA Kadar SGPT Pasca Perlakuan ………...37

Lampiran 6 Hasil ANAVA Peningkatan Kadar SGPT Pasca Perlakuan………...38

Lampiran 7 Hasil Uji Tukey HSD Peningkatan kadar SGPT Pasca Perlakuan….39 Lampiran 8 Dokumentasi ………...………..….41

Lampiran 9 Etik Penelitian ………...44

(9)

1

kadar karbohidrat, lemak , dan protein serta rendah nutrien, tanpa disertai aktivitas

fisik yang cukup. Pola hidup demikian menyebabkan tingginya risiko terkena

penyakit metabolik, salah satunya adalah dislipidemia. Dislipidemia merupakan

faktor risiko utama penyakit kardiovaskular, ditandai dengan kenaikan kolesterol

total, kolesterol Low-Density Lipoprotein (LDL), trigliserida, dan penurunan

kolesterol High-Density Lipoprotein (HDL) (Dimas & Dyah, 2014).

Upaya masyarakat untuk mengatasi dislipidemia adalah dengan mengubah pola

hidup sedentary life menjadi healthy life style seperti olahraga teratur, mengatur

pola makan untuk mengontrol kadar lipid darah, dan bila perlu dengan

mengonsumsi obat hipolipidemik. Obat-obat hipolipidemik yang banyak digunakan

di masyarakat adalah golongan statin yang dapat menimbulkan efek samping

rhabdomyolisis, miopati, dan gangguan fungsi hepar. Selain itu harga obat-obat

paten hipolipidemik relatif mahal sehingga tidak terjangkau oleh sebagian

masyarakat (Suyatna, 2012; Dimas & Dyah, 2014).

Akhir-akhir ini masyarakat cenderung mencari terapi alternatif lain untuk

mengatasi dan mengontrol dislipidemia, salah satunya dengan mengonsumsi herbal

belimbing wuluh. Manfaat belimbing wuluh sudah diteliti oleh peneliti dapat

menurunkan kadar kolesterol karena didalamnya terdapat kandungan flavonoid dan

saponin, tetapi pada laporan penelitian yang berjudul Pengujian Toksisitas Akut

Lethal Dose (LD50) Ekstrak Etanol Buah Belimbiing Wuluh pada Mencit.

Dilaporkan bahwa ekstrak etanol buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.)

termasuk kategori slightly toxic (Raden Enen Rosi Manggung, 2008; Afrose et al,

2010).

(10)

2

Hepar adalah organ yang berfungsi untuk pusat metabolisme tubuh, hepar

sangat rentan terhadap paparan zat kimia yang bersifat toksik. Sehingga peluang

terjadinya kerusakan hepar sangat besar. Bahan-bahan makanan yang dikonsumsi

masyarakat mengalami proses metabolisme yang sebagian besar terjadi di hepar.

Terjadinya kerusakan hepar atau kematian hepatosit ditandai dengan adanya

peningkatan Serum Glutamic-Pyruvic Transaminase (SGPT) yang merupakan

salah satu parameter laboratorium untuk menunjukkan fungsi hepar (Guyton & Hall

2007; Ahn, 2011).

Berdasarkan latar belakang tersebut , maka penulis tertarik untuk meneliti “ Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap Kadar SGPT

Tikus Wistar Jantan”.

1.2Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah penelitian ini adalah

 Apakah ekstrak belimbing wuluh meningkatkan kadar SGPT tikus wistar jantan

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tanaman herbal

khususnya belimbing wuluh dapat digunakan untuk mengatasi dislipidemia.

Tujuan penelitian ini adalah melakukan pengukuran kadar SGPT plasma darah

tikus wistar jantan model dislipidemia dengan pemberian ekstrak belimbing wuluh.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis karya tulis ini adalah untuk menambah wawasan , informasi

dan pengembangan dalam bidang farmakologi di dunia kedokteran.

Manfaat praktis karya tulis ini untuk memberi informasi ilmiah bagi masyarakat

tentang efek belimbing wuluh terhadap peningkatan kadar SGPT.

(11)

3 1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Hepar melakukan banyak fungsi yang berbeda namun tetap merupakan organ

tersendiri. Salah satu fungsi hepar adalah metabolisme karbohidrat, protein, dan

lemak. Selan itu hepar juga memiliki fungsi metabolik lain yaitu sebagai tempat

detoksifikai zat-zat yang bersifat toksik (Guyton & Hall, 2007).

Belimbing wuluh adalah herbal yang dapat digunakan sebagai penurun kadar

kolesterol, karena di dalamnya terdapat kandungan flavonoid yang memiliki

mekanisme kerja seperti statin yaitu menghambat kerja enzim HMG-CoA reductase

yang bekerja di hepar sehingga menurunkan sintesis kolesterol di tubuh, dan

saponin yang menghambat reasorbsi asam empedu sehingga akan terjadi penurunan

kolesterol dalam darah. Kandungan lain dari belimbing wuluh adalah tanin yang

dapat dengan cepat berikatan dengan protein, sehingga pada kadar tertentu tanin

dapat bersifat toksik bagi hepar. Tanin secara alami memiliki kemampuan untuk

berinteraksi dengan protein dan membentuk protein kompleks. Senyawa kompleks

tersebut bersifat racun yang dapat berperan dalam menghambat enzim-enzim antara lain α-amilase yang berperan dalam proses pencernaan karbohidrat untuk penyediaan energi. Mekanisme toksisitas dari tanin yaitu sebagai penghambat

enzim, dan mekanisme kerjanya terhadap membrane sel. Asam tannat merupakan

zat aktif tanin yang dapat menyebabkan kerusakan atau cedera pada hepar. (Afrose

et al, 2010; BPOM, 2004; Cannas, 2015; Asriyah et al, 2013; Okonkwo et al, 2010;

Meilinah et al, 2015).

Parameter untuk pemeriksaan fungsi hepar antara lain Serum

Glutamic-Oxaloacetatic Transaminase (SGOT), Serum Glutamic-Pyruvic Trasaminase

(SGPT), Alkaline Phosphatase (ALP), dan Gamma Glutamyl Transferase (GGT).

Tes tersebut digunakan untuk mengevaluasi dan memonitor adanya penyakit atau

kerusakan pada hepar. Hal-hal yang menyebabkan peningkatan kadar enzim hepar

antara lain adanya infeksi, nekrosis hepatosit, dan penggunaan obat-obatan yang

bersifat hepatotoksik seperti statin, aspirin dan barbiturat. SGPT digunakan pada

penelitian ini karena lebih spesifik sebagai parameter yang menunjukkan kerusakan

hepar dibandingkan SGOT (Tortora & Derrickson, 2012).

(12)

4 1.6Hipotesis Penelitian

Ekstrak belimbing wuluh meningkatkan kadar SGPT tikus Wistar jantan.

1.7Metodologi Penelitian

Penelitian eksperimental laboratorium sungguhan terhadap kadar SGPT tikus

Wistar jantan.

Data yang diukur adalah kadar SGPT (U/L) serum darah tikus Wistar jantan pra

dan pasca induksi pakan tinggi lemak dan pasca perlakuan pemberian ekstrak air

buah belimbing wuluh.

Analisis data persentase peningkatan SGPT menggunakan ANAVA satu arah

dilanjutkan dengan Post Hoc test Tukey HSD dengan α = 0,05; kemaknaan

ditentukan berdasarkan nilai p<0,05 menggunakan perangkat lunak computer.

1.8Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi, Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung, dan Laboratorium

Farmakologi Klinik Fakultas Kedokteran Umum Universitas Padjajaran/Rumah

Sakit Hasan Sadikin.

(13)

29

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Ekstrak air buah belimbing wuluh meningkatkan kadar SGPT tikus wistar jantan

model dislipidemia.

5.2 Saran

Saran penulis berdasarkan hasil penelitian tentang efek samping jangka panjang

konsumsi ekstrak air buah belimbing wuluh terhadap fungsi hepar ditinjau dari

peningkatan kadar SGPT pasca perlakuan yaitu :

- Perlu kaji ulang penelitian efek samping pemberian ekstrak air buah

belimbing wuluh secara rutin pada hewan coba dengan metabolisme

lebih mirip dengan manusia, misalnya kelinci.

- Perlu penelitian lebih lanjut tentang pemberian ekstrak air buah

belimbing wuluh dalam meningkatkan kadar SGPT pada hewan coba

yang tidak diinduksi pakan tinggi kolesterol, karena pakan tinggi lemak

juga dapat menyebabkan timbulnya fatty liver yang juga akan

menyebabkan peningkatan kadar SGPT.

- Buah belimbing wuluh tidak digunakan sebagai terapi jangka panjang

untuk menurunkan kolesterol atau dislipidemia.

(14)

i

PENGARUH EKSTRAK AIR

BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.)

TERHADAP KADAR SGPT

TIKUS WISTAR JANTAN

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

IRA SATYA DHARMA

1310160

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

(15)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang atas segala rahmat, rezeki, serta karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tepat waktu.

Penyusunan karya tulis ilmiah ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat

agar memperoleh gelar sarjana pada Fakulyas Kedokteran Universitas Kristen

Maranatha. Selama penyusunan karya tulis ini banyak pihak yang membantu

penulis baik secara moril maupun secara materiil. Oleh karena itu, pada kesempatan

ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus dari hati kepada:.

1. Endang Evacuasiany, Dra., MS., Apt., AFK. selaku pembimbing utama

karya tulis ini. Terima kasih atas bimbingan, masukan, waktu dan dukungan ibu

selama penulisan karya tulis ilmiah ini.

2. Laella K. Liana, dr., Sp.PA., M.Kes. selaku pembimbing pendamping karya

tulis ini. Terima kasih atas bimbingan, masukan, waktu dan dukungan dokter

selama penulisan karya tulis ilmiah ini.

3. Mama Elya Herlina, Mpap Wahyudin, Nenek Eti Maryati, dan Ibu Sri.

Terima kasih atas doa, kasih sayang, dukungan, dan semangat yang tak pernah

berhenti atas segala pelajaran, kepercayaan, dan tanggung jawab yang diberikan

selama ini. Kakak-kakakku Teh Octaviani, Mas Dodo, Aa Setiana, dan Teh Indri

terima kasih atas perhatiannya agar adikmu ini cepat membereskan pendidikannya

4. Sahabat selama menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran: Degitha

Agtiani Putri, Diaz Hazrina Setiadi, Raden Ratu KTN, Herdayanti Sukma Ningrum,

Arien Rianti MR, Navinda Fajriane A, Jessica Angelina, Regina Emanuella GP,

Sarah Amalia, Michelle Guido, Fuji Mentari G, Chintya GPW, dan ANTIDOTE

2013. Terimakasih untuk kebersamaannya.

5. Sahabatku Sandra Kusuma, Shopie Septiani, Febi P, Rio Renaldo, Fariz,

Arifin R. Terima kasih banyak atas dukungannya.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih atas

(16)

vii

Selalu ada alasan untuk berterima kasih pada setiap orang yang kita temui dalam

hidup. Sekecil apapun yang mereka lakukan, akan selalu ada pelajaran yang bisa

kita ambil dan selalu ada alasan mengapa Tuhan mempertemukan kita dengan

mereka. Terima kasih sudah menjadi bagian dalam cerita hidup penulis. Semoga

segala kebaikan, dukungan, dan kemudahan yang diberikan mendapat balasan dari

Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menerima kritik dan saran dengan besar hati. Semoga karya tulis ilmiah

ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Bandung, November 2016

(17)

30

DAFTAR PUSTAKA

Afrose S, Hossain MS, Salma U, Miah AG, Tsujii H. 2010. Dietary karaya saponin and Rhodobacter capsulatus exert hypocholesterolemic effects by suppression of hepatic cholesterol synthesis and promotion of bile acid synthesis in laying hens.Cholesterol.; 272731:1–7.

Ahn Joseph. 2011. Assesment of Liver Function and Diagnostic Studies. http://www.meddean.luc.edu/lumen/MedEd/Medicine/medclerk/2004_05/leve l1/Liver/presentation_12.pdf. 11 Januari 2016

Anitha roy, Geetha, Laksmi T. 2011. “Averrhoa bilimbi Linn –Nature’s Drug Store – A Pharmalogical Review”. International Journal of Drug Development & Research, Volume 2, Issue 3.

Asriyah Firdausi, Tri Agus Siswoyo, Soekadar Wiryadiputra. 2013. Identifikasi Tanaman Potensial Penghasil Tanin-Protein Kompleks Untuk Penghambatan

aktifitas α-amylase Kaitannya Sebagai Pestisida Nabati. http//:iccri.net. 12

September 2016.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2004. InfoPOM volume kelima, edisi September. Jakarta. h.2

Balai Lembaga Biologi Nasional LIPI. 2009. Tumbuhan Obat. Jakarta: Balai Pustaka. h.183-4

Cannas A. 2015. Tannins: fascinating but sometimes dangerous molecules. http://poisonousplants.ansci.cornell.edu/toxicagents/tannin.html. 12 Januari 2016

Daniel S. Wibowo, Widjaya Parjana. 2005. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: PT Grasindo. H.93

Dalimartha Setiawan dan Soedibto. 2008. Awet Muda dengan Tumbuhan Obat dan Diet Suplemen. Jakarta: Trubus Agriwidya. h.36-40

Drake RL, Vogl W, Mitchell AWM. 2010. Abdomen. In: Gray’s Anatomy for Students. 2nd ed. Philadelphia: churcil Livington. p.279-83, 307-14

Dimas Priantono, Dyah P Sulistianingsih. 2014. Dislipidemia. Dalam: Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 4. Jakarta: Media Aesculapius. h.783-7

Fischbah F, Dunning MB. 2009. A Manual of Laboratory and Diagnostic Test. 8th ed. France: Lippincot Williams & Wilkins. p.412-3 d

(18)

31

F.D Suyatna. 2012. Hipolipidemik. Dalam: Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. h.779-0

Gaknis, M. L., & Clifford C. B. 2008. Clinical Laboratory Parameters for Crl: WI(HAN). Charles River Accelerating Drug Develpoment. Exactly. 8-9

Gartner L.P., Hiatt J.L. 2006. Digestive System In: Color Textbook of Histology, 3rd ed. USA: Elsevier. p.429

Guyton and Hall. 2007. Hati Sebagai Suatu Organ Dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. h.902-6

H. Hardjoeno, Yetty Fauza , Benny Rusli. 2003. Tes Enzimatik Hati: Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik. Makassar: Lembaga Penerbitan Universitas Hassanudin. h.281-2

Hovart. 2010. Tannins: definition.

http://www.ansci.cornell.edu/plants/toxicagents/tannin/definiton.html 11 September 2016

Jancquiera L.C., Jose C. 2005. Basic Histology Text & Atlas. 11th ed. New York: The McGraw-Hill Companies. p.162-9

Kemas Ali Hanafiah. 2005. Prinsip Percobaan dan Perancangannya. Rancangan Percobaan Aplikatif. Aplikasi Kondisional Bidang Pertamanan, Peternakan, Perikanan, Industri dan Hayati. Edisi 1. Jakarta: PT Raya Grasindo Persada. h. 10-12

Mario Parikesit. 2011. Khasiat dan Manfaat Belimbing Wuluh. Surabaya: Stimata. h.3-6, 95

Meilinah Hidayat, Sylvia Soeng, Roro Wahyudianingsih, Jeanny Ervie Ladi, Yonathan Ari Krisetya, Vera Elviora. 2015. “ Ekstrak Kedelai Detam-1, Daun Jati Belanda serta Kombinasinya terhadap Berat Badan dan Histopatologis Hepar Tikus Wistar”. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia. Volume 6. No. 4

Nurliana DR. 2006. Perbandingan Kadar Tanin pada Daun Tua dan Daun Muda Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan Metode Spektrofotometri Visibel. http://etd.library.ums.ac.id. 11 September 2016

Orlewicz Marc S. 2014. Alanine Aminotransferase

http//:emedicine.medscape.com/article/2087247-overview. 11 September 2016

T. J. N. Okonkwo, O. Okorie, J. M Okonta, C.J Okonkwo. 2010. “Subchronic Hepatotoxicity of Anacardium occidentale (Anacardiaceae) Inner Stem Bark Extract in Rats”. Indian Journal od Pharmaceutical Sciences. Vol. May-June

(19)

32

PPOMMIPOAPM (Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan, Majalah Ilmu-Ilmu Penopang Obat Alam Phyto Medica). 1993. Induksi peningkatan kolesterol secara eksogen dan endogen. Dalam: Penapisan farmakologi, pengujian fitokimia dan pengujian klinik. Jakarta: Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica. h.38

Raden Rosi Enen Manggung. 2008. Pengujian Toksisitas Akut Lethal Dose (LD50)

Ekstrak Etanol Buah Belimbiing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) pada Mencit (Mus musculus albinus). http:repository.ipb.ac.id/pdf. 31 Desember 2015

Ravel. 2006. Clinical Laboratory Medicine Clinical Application of Laboratory Data. 4th ed. Chicago: Year Book Medical Publisher. p.214

Sacher RA. McPherson RA. 2008. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Ed 11. Jakarta: EGC. h.306-9

Thapa BR., Anuj Walia. 2007. “Liver Function Test and Their Interpretation”. Indian Journal Pediatrics, Volume 74

Tortora G.J., Derickson B. 2012. The Digestive System. In: Principles of Anatomy and Physiology, 13th ed. USA: John Willey & Sons Inc

W. Ray Kim, Steven L. Flamm, Adrian M. Di Bisceglie, Henry C. Bodenheimer Jr.2008. Hepatology. http//:onlinelibrary.wiley.com. 20 Agustus 2016

Gambar

Tabel 4.3 Hasil Uji Tukey HSD Prosentase Perubahan Rerata Kadar SGPT
Gambar 4.1 Persentase Peningkatan Rerata Kadar SGPT Setelah Perlakuan……24

Referensi

Dokumen terkait

b. Menyiapkan materi yang akan disampaikan dalam kegaitan praktik mengajar dengan mengacu pada RPP yang telah dibuat. Menyiapkan modul dan media yang akan digunakan sebagai

[r]

Kakao Kakao (Studi (Studi (Studi (Studi Kasus Kasus Kasus Kasus K K K Keeeelompok lompok lompok lompok Tani Tani Fadhila Tani Tani Fadhila Fadhila Fadhila Kecamatan Kecamatan

Cara yang paling sederhana untuk menghilangkan H 2 S adalah dengan melewatkanya melalui air karena H 2 S akan terserap oleh air melalui reaksi kimia yang

[r]

Ibuku, Ibu Partini atas segala kasih sayang yang tulus, serta pengorbanannya selama ini berjuang sendirian. Sahabatku Kusumaning Rahardian Putri atas semangat dan dukungannya di

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan antara kepuasan dan loyalitas konsumen terhadap produk Converse “ Chuck Taylor ”, (2) hubungan antara kepuasan dan

malabaricus dari perairan Sape dan Kupang pada bulan Desember 2000 sampai dengan Desember 2001. Monthly distribution of maturity sfages (%) for female