• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS INTEGRASI SAPI POTONG DENGAN TANAMAN KAKAO (Studi Kasus Kelompok Tani Fadhila Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS INTEGRASI SAPI POTONG DENGAN TANAMAN KAKAO (Studi Kasus Kelompok Tani Fadhila Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota)."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS ANALISIS ANALISIS

ANALISIS INTEGRASIINTEGRASIINTEGRASIINTEGRASI SAPISAPISAPISAPI POTONGPOTONG DENGANPOTONGPOTONGDENGANDENGANDENGAN TANAMANTANAMANTANAMANTANAMAN KAKAOKAKAOKAKAOKAKAO

Studi Studi Studi

Studi KasusKasusKasusKasus Kelo pokKelo pokKelo pokKelo pok Ta iTa iTa iTa i FadhilaFadhilaFadhilaFadhila Ke a ataKe a ata HarauKe a ataKe a ata HarauHarauHarau Ka upateKa upateKa upateKa upate Li aLi a PuluhLi aLi aPuluhPuluhPuluh KotaKotaKotaKota

SKRIPSI SKRIPSISKRIPSISKRIPSI

Oleh

MHD MHD MHD

MHD ALIALIALIALI YUSRIYUSRIYUSRIYUSRI DAULAYDAULAYDAULAYDAULAY 9999

FAKULTAS FAKULTAS FAKULTAS

FAKULTAS PETERNAKANPETERNAKANPETERNAKANPETERNAKAN UNIVERSITAS

UNIVERSITAS UNIVERSITAS

(2)

1. 1. 1.

1. PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN

1.1. 1.1.

1.1.1.1. LatarLatarLatarLatar BelakangBelakangBelakangBelakang

Pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian

dalam arti yang luas, dimana salah satu sistem usaha tani yang dapat mendukung

pembangunan pertanian di wilayah pedesaan adalah sistem integrasi tanaman

ternak. Ciri utama dari integrasi tanaman dengan ternak adalah terdapatnya

keterkaitan yang saling menguntungkan antara tanaman dengan ternak.

Perpaduan sistem integrasi tanaman dengan ternak, dicirikan dengan adanya

saling ketergantungan antara kegiatan tanaman dan ternak (resource driven)

dengan tujuan daur ulang optimal dari sumberdaya nutrisi lokal yang tersedia

(Low External Input System Agriculture atau LEISA). Sistem yang kurang

terpadu dicirikan dengan kegiatan tanaman dan ternak yang saling memanfaatkan,

tetapi tidak tergantung satu sama lain (demand driven) karena didukung oleh input

eksternal (High External Input Sistem Agriculture atau HEISA) (Dirjen

Peternakan, 2009).

Handaka dkk (2009) menyatakan bahwa, sistem integrasi tanaman ternak

adalah suatu sistem pertanian yang dicirikan oleh keterkaitan yang erat antara

komponen tanaman dan ternak dalam suatu kegiatan usahatani atau dalam suatu

wilayah. Keterkaitan tersebut merupakan suatu faktor pemicu dalam mendorong

pertumbuhan pendapatan petani dan pertumbuhan ekonomi wilayah secara

berkelanjutan. Sitem integrasi tanaman ternak akan mengurangi penyusutan

lahan karena alih fungsi lahan menjadi wilayah pemukiman dan perkebunan, salah

(3)

untuk memacu produksi ternak dalam memenuhi permintaan pasar dalam negeri

yang terus berkembang. Memacu pengembangan ternak ruminansia

mengandalkan pemberian konsentrat kurang ekonomis, karena harganya yang

mahal dan cenderung terus meningkat. Hal ini karena bahan baku konsentrat

masih diimpor dan bahan baku yang berasal dalam negeri bersaing dengan

kebutuhan lain. Oleh karena itu integrasi antara tanaman dan ternak merupakan

solusinya, karena limbah dari tanaman bisa dimanfaatkan sebagai sumber pakan

bagi ternak dan limbah ternak dimanfaatkan untuk pupuk tanaman.

Perkembangan kebun kakao di Indonesia, Sumatera Barat, Paya Kumbuh

salah satu sentra pengembangan tanaman kakao dimana dapat lihat pada tahun

2012 luas tanaman kakao 137,355 hektar. Priyono (2010) menyatakan bahwa

ketersediaan kulit buah kakao pada daerah sentra kakao cukup banyak karena

sekitar 75% dari buah kakao utuh adalah berupa kulit buah, sedangkan biji kakao

sebanyak 23% dan plasenta 2%.

Kelompok Tani Fadhila berdiri pada tahun 2005 yang terletak di Jorong

sipatai Nagari Taram Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Kelompok

tani ini mendapat dana bantuan integrasi sapi potong dengan tanaman kakao pada

tahun 2009 dari Dinas peternakan dan Dinas perkebunan Kabupaten Lima Puluh

Kota. Masing – masing angota kelompok memiliki kebun kakao seluas ± 1 hektar

per anggota yang mendukung program ini. Setelah lebih kurang 4 tahun program

ini berjalan, terlihat bahwa pelaksanaan integrasi sapi potong dengan tanaman

kakao belum berjalan secara optimal, diduga hal ini terjadi karena kurangnya

pengetahuan mereka tentang integrasi itu sendiri dan teknologi pengolahan limbah

(4)

Pengembangan budidaya ternak ruminansia dengan mengoptimalkan

pemanfaatan produk ikutan tanaman kakao diupayakan dengan tujuan

meningkatkan efisiensi usaha tani, baik yang berasal dari ternak maupun tanaman

kakao, sekaligus mengurangi tingkat pencemaran lingkungan sebagai akibat

produk ikutan yang tidak terolah. Penggunaan pakan yang berbahan baku produk

ikutan buah kakao sebaiknya diolah terlebih dahulu karena adanya zat theobromin

terutama jika diberikan sebagai pakan tunggal. Ada beberapa perlakuan yang

dapat diterapkan dalam hal ini adalah : a. Perlakuan fisik (pencacahan,

pengeringan, penghalusan, perendaman dan/atau peleting), b. Perlakuan kimia

(amoniasi) dan c. Perlakuan biologis fermentasi/bio-fermentasi (Nur, 2012).

Kepemilikan kakao pada Kelompok Tani Fadhila merupakan

kepemilikan individual. Dimana di lihat dari rataan kepemilikan kakao sebanyak

221,84 batang / petani pada kelompok tersebut. Sehubungan dengan kondisi

tersebut dan untuk melengkapi fenomena penerapan sistem integrasi maka dipilih

daerah yang menerapkan sistem integrasi tanaman ternak, yakni sistem integrasi

yang terjadi secara secara bantuan dari pemerintah.

Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul AnalisisAnalisisAnalisisAnalisis IntegrasiIntegrasiIntegrasiIntegrasi SapiSapiSapi PotongSapi PotongPotongPotong dengandengandengandengan TanamanTanamanTanamanTanaman Kakao

Kakao

KakaoKakao (Studi(Studi(Studi(Studi KasusKasusKasusKasus KKKKeeeelompoklompoklompoklompok TaniTani FadhilaTaniTani FadhilaFadhilaFadhila KecamatanKecamatanKecamatanKecamatan HarauHarauHarauHarau KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Lima

Lima

LimaLima PuluhPuluhPuluhPuluh Kota).Kota).Kota).Kota).

1.2 1.2

1.21.2.... RumusanRumusanRumusanRumusan MasalahMasalahMasalahMasalah

1. Bagaimana integrasi terjadi pada sapi potong dengan tanaman kakao di

Kelompok Tani Fadhila Nagari Taram Kecamatan Harau Kabupaten Lima

(5)

2. Bagaimana kendala yang di hadapi dalam penerapan integrasi sapi potong

dengan tanaman kakao di Kelompok Tani Fadhila Nagari Taram

Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota?

1.3. 1.3.

1.3.1.3. TujuanTujuanTujuanTujuan PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Adapun tujuan yang ingin di capai penulis dalam melakukan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis integrasi sapi potong dengan tanaman kakao dan potensi

pengembangannya pada Kelompok Tani Fadhila Nagari Taram Kecamatan

Harau Kabupaten Lima Puluh Kota.

2. Menganalisis kendala - kendala yang di hadapi dalam penerapan integrasi sapi

potong dengan tanaman kakao.

1.4. 1.4.

1.4.1.4. ManfaatManfaatManfaatManfaat PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan untuk perbaikan

pelaksanaan program integrasi sapi potong dengan tanaman kakao dimasa

mendatang dan sebagai sumber informasi ilmiah bagi peneliti – peneliti

Referensi

Dokumen terkait

Persepsi Anggota Kelompok Tani-Ternak Terhadap Flu Burung (Avian influenza) (Kasus Kelompok Tani-Ternak Pandan Wangi Desa Karehkel, Leuwiliang-Bogor). Program Studi Sosial Ekonomi

(Studi Kasus Di Kelompok Tani Ternak Sapi Perah Svvadaya Pondok Ranggou Jakarta

Cici Suarni Bakkara, Nim. Penerapan Panca Usaha Tani Dalam Meningkatkan Produksi Tanaman Kakao di Desa Ujung Teran Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi. Skripsi,

Hubungan Perilaku Komunikasi Wan ita Tani Dengan Pengambilan Keputusan Inovasi Penggemukan Sapi Potong (Kasus di Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang, NTT). Aida

Judul : ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI PADI SEMI ORGANIK DAN ANORGANIK (Studi Kasus: Kelompok Tani Sri Mulyo II Desa Pendem Kecamatan Junrejo Kota Batu) Nim :

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN KACANG METE GORENG (Studi Kasus Pada Kelompok Tani ‘Balang Kondang’ Desa Pakondang Kecamatan Rubaru

berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Pada Koperasi Kelompok Tani (Studi Kasus Pada Koperasi Kelompok Tani Di Kabupaten Nganjuk-

Dalam pembahasan tersebut penulis membahas dan mendeskripsikan usaha yang telah dilaksanakan kelompok tani dalam pengembangan ternak sapi potong di kenagarian Limo Koto kecamatan Koto