Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
EFEKTIVITAS KEGIATAN MELUKIS DENGAN JARI (Finger Painting) DALAM MENINGKATKAN KESIAPAN MENULIS ANAK TAMAN
KANAK-KANAK
(PenelitianPre-Eksperimentdi RA Al-Achwani Kmp. Rancaekek Permai Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan
program studi pendidikan guru pendidikan anak usia dini
Oleh Sri Atika Rahayu
0604370
PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
========================================================== ========
EFEKTIVITAS KEGIATAN MELUKIS DENGAN JARI (FINGER
PAINTING) DALAM MENINGKATKAN KESIAPAN MENULIS ANAK TAMAN KANAK-KANAK
(PenelitianPre-Eksperimentdi RA Al-Achwani Komp. Rancaekek Permai Bandung)
Oleh : Sri Atika Rahayu
0604370
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Sri Atika Rahayu 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
EFIKTIVITAS KEGIATAN MELUKIS DENGAN JARI (FINGER PAINTING)
DALAM MENINGKATKAN KESIAPAN MENULIS ANAK TAMAN KANAK-KANAK
SRI ATIKA RAHAYU 0604370
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan metode-metode, alat peraga yang mampu meningkatkan kesiapan menulis anak.
Kata Kunci : Karakteristik Anak TK, Melukis, Melukis dengan Jari (finger painting), Kesiapan Menulis Anak
ABSTRACT
EFIKTIVITAS FINGER PAINTING WITH ACTIVITY (FINGER PAINTING)
INCREASE IN WRITING READINESS CHILD KINDERGARTEN
Sri Atika Rahayu 0604370
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH... iii
DAFTAR ISI ... iv
A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 18
B. Desain penelitian ... 19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29
A. Hasil Penelitian ... 29
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 53
A. Simpulan ... 53
B. Rekomendasi ... 53
DAFTAR PUSTAKA ... 56
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 59
RIWAYAT HIDUP ... 60
1
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masa kanak-kanak adalah masa pertumbuhan yang sangat pesat dan perlu
dilatih dengan cara yang tepat dan sesuai. Moeslichatoen (1999) mengemukakan
bahwa seorang pendidik anak usia dini sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran
terlebih dahulu perlu memperhatikan karakteristik anak-anak yang dididik dan diajar
agar program pembelajarannya sesuai dengan perkembangan dimensi anak-anak yang
meliputi dimensi kognitif, bahasa, kreativitas, emosional dan sosial. Anak yang
sedang melewati prasekolah akan membutuhkan pengendalian tangan dengan baik,
juga untuk belajar seperti kemampuannya untuk memegang pensil dengan tepat
menjadi keterampilan menulis dasar.
Menulis adalah suatu aktivitas yang kompleks yang mencakup gerakan
tangan, jari, dan mata secara integrasi. Banyak sekali kemampuan yang terlibat ketika
anak sedang duduk menulis kata sederhana, menggambar ataupun mewarnai. Selain
harus mempunyai keterampilan motorik halus yang baik, anak membutuhkan
penglihatan yang cukup jelas, serta kemampuan otak untuk mengkoordinasikan ide
dengan mata dan tangan untuk menghasilkan goresan berupa arsiran/tulisan. Kegiatan
menulis dasar sudah dapat dimulai saat anak menunjukkan perilaku seperti
mencoret-coret buku atau dinding.
Akan tetapidisekolah pada umumnya, pembelajaran yang sering dilakukan
oleh guru lebih menekankan kepada calistung dan pembelajarannyapun monoton, hal
ini dapat menyebabkan anak-anak jenuh dan cepat bosan. Banyak masyarakat yang
menganggap bahwa latihan yang menggunakan alat tulis seperti pensil, krayon,
spidol, ataupun pulpen adalah cara yang paling tepat untuk memulai mengajarkan
2
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
anak dengan kegiatan menulis. Kita cemas jika anak tidak tertarik untuk duduk
tenang menggoreskan alat tulis atau bahkan ada yang memperlihatkan perilaku “melarikan diri” dari tugas menulis. Kenapa hal itu bisa terjadi karena Cara seperti itu kurang tepat untuk perkembangan anak, Cara yang sangat tepat yaitu dengan cara
menstimulasi anak dengan menggunakan variasi metode dan media yang menarik
agar anak senang berlatih menulis. Anak prasekolah sebagai individu yang berada
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, memiliki karakteristik yang unik.
Perkembangan anak prasekolah bersifat alamiah, sehingga pada dasarnya anak tidak
senang dipaksa maupun didesak untuk melakukan sesuatu secara cepat. Anak
prasekolah peniru ulung yang sangat menyukai proses. Kegiatan yang menyenangkan
seperti bermain akan sangat disenangi oleh anak. Seperti yang dikemukakan oleh
Mayke (1995) menyatakan bahwa belajar dengan bermain memberi kesempatan
kepada anak untuk menemukan sendiri, memperaktekan , dan mendapatkan
mermacam-macam knsep serta pengertian yang tidak terkira banyaknya, disinilah
proses pembelajaran terjadi. Mereka mengambil keputusan, memilih, menentukan,
menciptakan, dan lain sebagainya. (Sudono,1995:3)
Pembelajaran yang dilakukan di RA Al-Achwani lebih menekankan kepeda
pembelajaran formal, karena banyak orang tua yang menuntut guru berkenaan dengan
keinginannya agar anak mereka dapat lancer membaca, menghitung, dan menulis.
Dengan ini peneliti ingin memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak
di RA Al-Achwani, Salah satu alternatif pembelajaran yang diperkirakan mampu
meningkatkan kesiapan menulis anak dengan menggunakan kegiatan melukis dengan
jari (finger painting) yaitu teknik melukis dengan menggoreskan cat pada kertas
dengan jari atau dengan telapak tangan yang dapat melatih mengembangkan
imajinasi, koordinasi motorik halus, sehingga dapat meningkatkan kesiapan menulis
anak. Dan ingin mengetahui apakah kegiatan melukis dengan jari efektif untuk
3
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara alamiah anak sudah memiliki seni, Dari mereka berumur 0 – 8 tahun. Anak-anak sudah bisa mengembangkan dan mempunyai imajinasi. Anak berumur 1
tahun sudah mulai mencoret-coret apa saja. Ia mulai mempelajari dan menyerap
segala yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Setiap benda yang dimainkan berfungsi
sesuai dengan imajinasi si anak. Menurut teori Beal dan Miller (2003 : 1) Seni
merupakan lakon, menolong anak-anak untuk memahami dunia mereka. Tetapi seni
melebihi lakon membuat mereka mengekspresikan pengalaman-pengalaman dan
fantasi-fantasi individu dengan cara-cara konkret dan mendesak. Seni mengundang
mereka untuk menyentuh dan melakukan eksperimen, mengeksplorasi dan
mentransformasi. Bermain coret-coretan sangat digemari oleh anak apalagi jika
menggunakan jari-jari mereka sendiri, beraneka kreasi coretan indah bisa dibuat dari
lukisan dengan jari (finger painting).
Latihan kelenturan jari jemari anak melalui kegiatan melukis dengan jari
(finger painting) merupakan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, karena
peneliti ingin mengetahui apakah kegiatan melukis dengan jari dapat meningkatkan
kemampuan kesiapan menulis anak di taman kanak-kanak RA AL-Achwani.
Berdasarkan uraian yang dipaparkan di atas maka peneliti mengangkat judul
“Efektivitas Kegiatan Melukis dengan Jari (finger painting) dalam Meningkatkan
Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak (Pre Experiment di RA Al Achwani).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tingkat kesiapan menulis anak kelompok A di RA Al-Achwani
4
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimana tingkat kesiapan menulis anak kelompok A di RA Al-Achwani
setelah diterapkannya kegiatan melukis dengan jari?
3. Bagaimana pengaruh kegiatan melukis dengan jari dalam meningkatkan kesiapan
menulis anak kelompok A RA Al-Achwani?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas
kegiatan melukis dengan jari (finger painting) dalam meningkatkan kesiapan menulis
anak taman kanak-kanak. Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat kesiapan menulis anak kelompok A di RA Al-Achwani
sebelum diterapkannya kegiatan melukis dengan jari
2. Untuk mengetahui tingkat kesiapan menulis anak kelompok A di RA Al-Achwani
setelah diterapkannya kegiatan melukis dengan jari
3. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan melukis dengan jari dalam meningkatkan
kesiapan menulis anak kelompok A RA Al-Achwani.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2008). Memilih metode penelitian yang
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai merupakan sesuatu yang penting dalam
melakukan penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas
dan pengaruh variabel bebas yaitu kegiatan melukis dengan jari terhadap variabel
5
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini menggunakan metode eksperimen dengan teknik one group pretes postest-design
karena hanya menggunakan satu kelompok eksperimen tanpa kelompok kontrol.
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008).
Variabel bebas (Independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). (Sugiyono,
2008)
Tabel 1.1
Dsain Pola Eksperimen
Pre-test Treatment Post-test
O1 X O2
Arikunto (2006:85)
Keterangan :
O1 : Pretest, sebelum diberi perlakuan
X : Perlakuan, dalam hal ini kegiatan melukis dengan jari
O2 : Posttest, setelah diberi perlakuan
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Bagi bidang ke ilmuan, dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam
meningkatkan kesiapan menulis anak TK melalui kegiatan melukis dengan jari.
6
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan
wawasan pribadi dalam meningkatkan kesiapan menulis anak.
Sedangkan bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam memilih strategi pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan
kesiapan menulis anak TK.
F. Struktur Organisasi Skripsi
BAB II KAJIAN FUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
A. Hakekat Anak Usia TK B. Kesiapan Menulis Anak
C. Melukis dengan jari (finger painting) D. Hipotesis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian B. Desain Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
7
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
18
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian
Menurut Arikunto (2006:130), populasi merupakan keseluruhan subjek
penelitian. Pada penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh yaitu penentuan
sampel bila semua populasi digunakan sebagai sampel.
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006). Adapun
populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelompok A RA AL-Achwani
dengan jumlah 16 anak dimana semua populasi digunakan sebagai sampel.
2. Sampel Penelitian
Penelitian ini tidak menggunakan sampel karena penelitian dilakukan
terhadap seluruh anggota populasi.
3. Teknik Sampling
Teknik Sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2010).
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan sampling jenuh yang
artinya yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel hal ini dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil kurang dari 30
orang (Sugiyono, 2010). Sampling jenuh termasuk salah satu jenis non probablility
sampling yang artinya yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel (Sugiyono, 2010).
Peneliti mengambil lokasi di RA AL Achwani, yang beralamat di Komp.
Rancaekek Permai Blok E5. No3. Rancaekek Wetan Bandung. Subyek yang diteliti
19
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1
Subjek yang Diteliti
No Nama JK
1 Andini deswita Perempuan
2 Aulia intan A Perempuan
3 Dhavina keyla Perempuan
4 Fahmi ikhsan Laki-laki
5 Hassbi hasan Laki-laki
6 Indira ifqiatul Laki-laki
7 M. Rafi mukhti Laki-laki
8 Maya sofiyah Perempuan
9 Nadia fachira Perempuan
10 putra ardana Laki-laki
11 Raditia Laki-laki
12 Rifa fairus Perempuan
13 Resti oktavia Perempuan
14 Rio afrianto Laki-laki
15 Syifa nuraini Perempuan
16 Yuliana Perempuan
B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian
eksperimen bentuk Pre-Experimen Design, dengan desain eksperimen One – Group
Pretest – Posttest Design. Desain ini dapat digambarkan senagai berikut :
= nilai pre-test (sebelum diberi perlakuan)
= nilai post-test (setelah diberi perlakuan)
Pengaruh kegiatan finger painting terhadap kesiapan menulis anak =
C. Metode Penelitian
20
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif, yaitu suatu proses menemukan pengertian yang menggunakan data berupa
angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui
(Rochayanti, 2010:44). Adapun, tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui
efektivitas kegiatan melukis dengan jari (finger painting) dalam meningkatkan
kesiapan menulis anak taman kanak-kanak. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut,
maka penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian eksperimen. Hal tersebut
sejalan dengan Arikunto (2006:160) yang mengemukakan bahwa penelitian
eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor
yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau
menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu serta eksperimen selalu dilakukan
dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.
Desain eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis one
group pretest-postest design-experiment atau desain prates-pasca satu kelompok.
Adapun, desain penelitian tersebut di gambarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Tabel 3.2
Dsain Pola Eksperimen
Pretest Treatment Posttest
O1 X O2
Arikunto (2006:85)
Keterangan :
O1 : Pre-test, sebelum diberi perlakuan
X : Perlakuan, dalam hal ini kegiatan melukis dengan jari
O2 : Post-test, setelah diberi perlakuan
Pada pelaksanaan penelitiaan, sampel, dalam hal ini murid kelas A RA
21
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diberikan perlakuan. Selanjutnya, sampel penelitian diberikan perlakuan (X) berupa
kegiatan melukis dengan jari (finger fainting). Setelah sampel mendapatkan
perlakuan, mereka diberikan posttest (O2) untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan
oleh perlakuan yang telah diberikan
D. Definisi Oprasional
1. Melukis dengan Jari (finger painting)
Melukis dengan jari adalah jenis kegiatan membuat gambar yang dilakukan
dengan cara menggoreskan adonan warna (terbuat dari tepung dan pewarna makanan)
secara langsung dengan jari tangan, telapak tangan sampai pergelangan tangan,
kegiatan ini meningkatkan kelenturan jari jemari anak, ini sangat baik untuk
perkembangan motorik halusnya sehingga dapat meningkatkan kesiapan menulis
anak, dan anak juga dapat menemukan pengalaman-pengalaman baru seperti
penemuan warna.
Persiapan menulis sendiri dapat dilakukan dengan melatih anak melakukan
hands-on learning, kegiatan menggunakan syaraf taktil dan berolahraga (GKI Surya
Utama, 2009). Kegiatan hands-on learning adalah kegiatan di mana anak menyentuh
benda-benda yang sedang dipelajari, bukan hanya melihat. Misalnya, menyentuh
langsung cat buatan untuk melukis, pasir, menghitung koin dan lain sebagainya. Hal
ini tentu akan berbeda jika anak belajar dengan hanya melihat saja ketika guru
mencontohkan menulis angka. Sementara kegiatan menggunakan syaraf taktil adalah
jenis kegiatan yang lebih banyak menghidupkan syaraf-syaraf taktil di tangan. Hal ini
dapat dilakukan dengan merasakan tekstur halus, kasar, licin, lengket dan lain
sebagainya. Melatih syaraf taktil selanjutnya dapat membantu motorik halus anak
22
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam kegiatan ini anak-anak bebas menggunakan jari jemarinya untuk
melukis di atas kertas yang sudah disiapkan, anak tidak dibolehkan untuk
menggunakan kuas atau alat lainnya untuk melukis.
2. Kesiapan Menulis Anak
Menulis adalah suatu aktivitas yang kompleks yang mencakup gerakan
tangan, jari, dan mata secara integrasi. Banyak sekali kemampuan yang terlibat ketika
anak sedang duduk menulis kata sederhana, menggambar ataupun mewarnai. Selain
harus mempunyai keterampilan motorik halus yang baik, anak membutuhkan
penglihatan yang cukup jelas, serta kemampuan otak untuk mengkoordinasikan ide
dengan mata dan tangan untuk menghasilkan goresan berupa arsiran/tulisan.
Definisi menulis menurut Lerner (1985:413), dalam Abdurrahman,
(2003:224) mengemukakan mahwa “menulis adalah mengungkapkan bahasa dalam
bentuk simbol gambar. Menulis adalah suatu aktivitas komleks, yang mencakup
gerakan lengan, tangan, jari dan mata secara terintegrasi, menulis juga berkaitan erat
dengan pemahaman bahasa dan kemampuan berbicara.
Poteet (1994:239) berpendapat bahwa menulis merupakan penggambaran
visual tentang pikiran, perasaan, dan ide dengan menggunakan simbol-simbol sistem
bahasa untuk keperluan komunikasi atau mencatat. Kemampuan menulis adalah
kemampuan yang menggabungkan seluruh unsur keterampilan berbahasa secara
menyeluruh, baik penguasaan kosa kata, pola-pola kalimat, membaca dan yang
lainnya.
Mcloughlin dan Lewis (1986) menyatakan bahwa kemampuan menulis
sangat tergantung pada beberapa aspek keterampilan berbahasa yang mendasarinya,
yaitu mendengarkan, berbicara, dan membaca. Menurut Lovitt (1989) pelajaran
menulis mencakup tiga aspek, yaitu: (1). Menulis dengan tangan, (2). Mengeja, (3).
23
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
faktor, yaitu: Motrik, Perilaku, Persepsi, Memori, Kemampuan pelaksanaan croos
model, Penggunaan tangan dominan, Kemampuan memahami intruksi (Lerner 1985;
Sundardi dan Sugiarmin, 2001). Sebelum anak belajar dan mampu menulis huruf
maka faktor-faktor kesiapan tersebut harus dimatangkan terlebih dahulu, terutama
bagi anak usia TK
Kesiapan menulis anak dalam penelitian ini diartikan sebagai kemampuan
anak dalam melakukan tahap kegiatan menulis diantaranya tahap coretan, tahap garis
lurus, tahap hurup acak dan tahap fonetik.
Tahap perkembangan menulis menurut Temple, Nathan, dan Burns (Slamet
Suyanto, 2005:170) ada 4 tahapan perkembangan menulis yaitu:
1. Tahap Coretan (Scribble Stage)
Pada tahapan ini anak membuat coretan-coretan yang tidak beraturan/semaunya
sendiri dikertas, didinding atau media lainnya.
2. Tahap Garis Lurus (Linier Repetitive Stage)
Pada tahap ini anak sudah membuat tulisan, meskipun belum berbentuk huruf,
namun tulisan tersebut mirip garis lurus berulang.
3. Tahap Huruf Acak (Random Letter Stage)
Pada tahap ini anak sudah menggunakan huruf untuk menulis, akan tetapi bentuk
hurup masih sering terbalik dan acak penempatannya, tidak urut, sehingga hal itu
sulit untuk dibaca.
4. Tahap Ponetik (Phonetic Writing)
Pada tahap ini anak menghubungkan tulisan dengan lapalnya, pada tahap ini juga
tahap menemukan huruf, sebab anak biasanya memilih huruf yang jenis dan
bunyinya sama.
24
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Arikunto (2006) mengemukakan bahwa: “Instrumen penelitian adalah alat
atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.
1. Kisi-kisi Instrumen
Menurut pengertiannya kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukkan
hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan
dalam kolom (Arikunto, 2006). Kisi-kisi instrumen memperlihatkan hubungan antara
variabel yang akan diteliti dengan sumber data yang akan digunakan dan metode
yang digunakan serta instrumen yang disusun (Arikunto, 2006). Secara lengkap
kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Efektivitas Kegiatan Melukis dengan Jari (finger painting) dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-kanak
(Pre Eksperimen di RA AL-Achwani)
Variabel Sub Variabel Indikator Sub Indikator
25
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Anak dapat
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau keshahihan suatu instrument (Arikunto, 2006). Instrument penelitian
ini menggunakan uji validitas isi (content validity).
Validitas isi (content validity) dapat digunakan pendapat para ahli (judgment
experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi selanjutnya dikonsultasikan
pada para ahli dengan penilaian cukup baik untuk digunakan dalam penelitian
(Sugiyono, 2008).
Menguji validitas isi (content validity) dapat digunakan pendapat dari para
ahli (judgment experts). Hasil konsultasi dengan seorang ahli menyatakan bahwa
instrumen penelitian cukup valid.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan observasi, observasi
deskriptif (pada tahap ini peneliti belum membawa masalah yang akan diteliti),
observasi terfokus (suatu observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan pada
26
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditemukan sehingga datanya lebih rinci). peneliti mengobservasi anak sebelum,
setelah, dan sedang diberi perlakuan.
Data yang dihasilkan merupakan hasil dari aspek penilaian, aspek penilaian
ada 8 aspek yaitu: anak dapat memegang pensil dengan baik, anak dapat
mencoret-coret kertas yang disediakan guru, anak dapat membuat garis lurus, anak dapat
membuat garis lengkung, anak dapat membuat garis datar, anak dapat membuat garis
miring, anak dapat membuat huruf minimal 10 huruf, anak dapat menuliskan huruf
yang disebutkan oleh guru.
Penilaian menggunakan :
BB : Belum Berkembang, skor 1
MB : Mulai Berkembang, skor 2
BSH : Berkembang Sesuai Harapan, skor3
BSB : Berkembang Sangat Baik, skor 4
H. Analisis Data
1. Uji Normalitas Data
Untuk menguji apakan sebaran data terdistribusi normal atau tidak,maka
dilkukan uji normalitas. Untuk menguji data dalam penelitian ini akan menggunakan
rumus chi-kuadrat ( ). Data hasil pre-test dan pos-test diuji kenormalan
distribusinya, agar dapat memenuhi syarat untuk dapat dianalisis dengan uji statistic
parametik. Berdasarkan Kariadinata (2010:24-26) rumus chi-kuadrat beserta
27
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu =
∑
Kererangan:
= chi-ekuensi kuadrat
= frekuensi observasi
= frekuensi ekspetasi
Langkah-langkah dalam perhitungan uji normalitas dta adalah sebagai berikut.
a) menentukan rata-rata hitung ( ̅)
b) menentukan standar deviasinya (SD) dengan rumus
SD = √∑ ∑
c) membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi ekspetasi .
d) Menghitung chi kuadrat hitung
e) Menentukan harga chi-kuadrat table ( ) pada taraf signifikansi 0,01 dan derajat
derajat kebebasannya (dk) = n-3
f) Pengujian normalitas dengan ketentuan sebagai berikut:
Data dikatakan berdistribusi normal apabila chi-kuadrat hitung lebih kecil atau
sama dengan chi-kuadrat table, dan data dikatakan berdistribusi tidak normal
apabila chi-kuadrat hitung lebih besar dar chi-kuadrat tabel.
2. Uji Hipotesis
Karena kedua kelompok diatas mempunyai sebaran yang tidak normal,
maka pengujian perbedaan dua rata-rata (mean) ditempuh dengan analisis tes statistic
non parametik di antaranya tes median (Wilooxon).
(Kariadinata, 2010:36)
Uji Wilcoxon termasuk dalam pengujian nonparametrik. Pengujian ini
28
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berhubungan. Uji ini memiliki kekuatan tes yang lebih dibandingkan dengan uji
tanda. Asumsi-asumsi untuk uji Wilcoxon. Data yang digunakan setidaknya berskala
ordinal. Uji Wilcoxon ini diperkenalkan oleh Frank Wilcoxon tahun 1945.
Uji ini merupakan perbaikan dari uji tanda yang dijelaskan dalam bagian
yang lalu. Dalam uji Wilcoxon , bukan saja tanda yang diperhatikan tetapi juga nilai
selisih (X − Y). Caranya adalah sebagai berikut:
a. Beri nomor urut untuk setiap harga mutlak selisih (Xi − Yi). Harga mutlak yang
terkecil diberi nomor urut atau peringkat 1, harga mutlak selisih berikutnya diberi
nomor urut 2, dan akhirnya harga mutlak terbesar diberi nomor urut n. Jika
terdapat selisih yang harga mutlaknya sama besar, untuk nomor urut diambil
rata-ratanya.
b. Untuk nomor urut berikan pula tanda yang didapat dari selisih (X−Y)
c. Hitunglah jumlah nomor urut yang bertanda positif dan juga jumlah nomor urut
yang bertanda negatif.
d. Untuk jumlah nomor urut yang didapat di c, ambillah jumlah yang harga
mutlaknya paling kecil. Sebutlah jumlah ini sama dengan J, jumlah J inilah yang
dipakai untuk menguji hipotesis:
· Ho : tidak ada perbedaan pengaruh kedua perlakuan
· H1 : terdapat perbedaan pengaruh kedua perlakuan
Uji mann – whitney adalah ujian dua sampel yang berukuran sama atau
tidak sama. Digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan nyata antara rata – rata dua populasi yang distribusinya sama melalui dua sampel independen yang diambil dari kedua populasi tersebut.
Uji Mann – Whitney ini tidak memerlukan anggapan (asumsi) tertentu
mengenai populasi dari mana sampel itu di ambil. Asumsi yang diperlukan adalah:
1. Dua sampel itu bersifat acak (random) dari masing – masing populasi.
29
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Kedua sampel terdiri dari variabel acak kontinu
4. Skala pengukuran/pengamatan tidak ordinal.
Uji mann – whitney dinamakan Uji U dan digunakan sebagai alternatif lain dari
53
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis tentang efektivitas
kegiatan melukis dengan jari dalam meningkatkan kesiapan menulis anak kelompok
A RA Al-Achwani dapat disimpulkan bahwa kegiatan melukis dengan jari cukup
efektif untuk meningkatkan kesiapan menulis anak. hal ini berdasarkan :
1. Sebelum diterapkan kegiatan melukis dengan jari kondisi tingkat penguasaan
kesiapan menulis di RA AL-Achwani kelompok A pada umumnya anak-anak sudah
dapat memegang pensil dengan benar, dapat mencoret-coret kertas yang disediakan
guru, dapat membuat garis lurus, dapat membuat garis lengkung, dapat membuat
garis datar, dan dapat membuat garis miring. Akan tetapi anak-anak belum dapat
membuat huruf dengan benar.
2. Setelah diterapkan kegiatan melukis dengan jari, kesiapan menulis anak RA
Al-Achwani mengalami peningkatan yang signifikan, hal tersebut dapat dilihat dari hasil
anak dalam menulis huruf lebih lancer.
3. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa penggunaan kegiatan melukis
dengan jari (finger painting) berpengaruh untuk meningkatkan kesiapan menulis
anak. Diantaranya anak dalam belajar lebih bermakna, anak merasa lebih senang
dalam melakukan kegiatan pembelajaran, anak dapat mengembangkan motorik
halusnya untuk belajar lebih lanjut dan anak lebih siap untuk belajar menulis,
sehingga kesiapan menulis anak kelompok A RA AL-Achwani sudah mengalami
kemajuan dan gerakan tangannya sudah lebih cepat bahkan cenderung ingin lebih
sempurna.
54
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan simpulan dan hasil penelitian di lapangan, penulis dapat
memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut :
1. Bagi Guru Taman Kanak-Kanak
a. Guru hendaknya lebih memahami pentingnya kesiapan menulis bagi anak
b. Guru sebaiknya lebih sering menggunakan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran agar proses pembelajaran lebih menarik dan bervariasi.
c. Sebaiknya pembelajaran lebih menekankan pada bermain sambil belajar agar
terasa lebih menyenangkan dan membuat anak nyaman
d. Pemberian berbagai metode pembelajaran yang menarik dapat diberikan guru
kepada anak pada setiap pembelajaran.
e. Menjadikan kegiatan melukis dengan jari sebagai salah satu alternatif untuk
meningkatkan kesiapan menulis anak.
2. Bagi kepala sekolah
Kepala sekolah hendaknya membuat program pembelajaran yang menyenangkan
yang akan dilaksanakan guru dalam mengajar.
3. Bagi sekolah
a. Memberikan kesempatan serta mendukung upaya guru dalam proses belajar
mengajar
b. Memfasilitasi dengan menyediakan media-media pembelajaran yang dapat
mendukung proses pembelajaran
4. Bagi peneliti selanjutnya
Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya penelitian ini dapat dilengkapi
dengan meneliti aspek lain secara terperinci yang belum terjangkau oleh penulis,
Peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan metode yang berbeda dalam
meningkatkan kesiapan menulis anak sehingga terdapat banyak metode yang menarik
55
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemanfaatan dan bentuk media finger painting tersebut dan mengembangkan lebih
spesifik lagi media pembelajarannya.
Dengan selesainya penulisan skripsi ini penulis ucapkan
Alhadulillahirobbilalamin, walupun masih banyak kekurangan dalam penelitian yang
dilakukan ini, baik dalam kalimatnya, dalam penyusunannya, dalam hasil
56
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Muhammad (2012), Permainan Finger Paint/Panting.
http://aaps10.blogspot.com/2012/11/permainan-finger-paint-painting.html
Admin (2012), Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak http://downloadgratisarea.blogspot.com/2012/10/karakteristik-perkembangan-anak-usia.html
Ali dan Asrori. (2004). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Az Zahra, Rusmalia (2009). Peningkatan Kesiapan Menulis Anak TK Melalui Bermain Raba Rasa (tactile play). Bandung, skripsi UPI.
Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosda.
Endah Khoerini, Ning. (2006). Variasi Seni Rupa Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini. Semarang, UNS :
http://j3sra3l.files.wordpress.com/2010/11/variasi-seni-rupa-dalam-pembelajaran-anak-usia-dini.pdf.
Fridani, S.Psi, M.Psych (Edu&Dev), Kesiapan Menulis Anak Usia Dini : http://www.yahoo.com/articel.
Ganda, N. (2003). Pendidikan Seni Rupa. Bandung : UPI
Indriyani, Yani (2008). Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak TK Riyadus Sholihin Melalui Pembelajaran Melukis dengan Jari. Bandung, skripsi UPI.
Hurlock, Elizabeth. (1990). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
57
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kariadinata, M. Pd, Dr. Hj. Rahayu. (2010). Statistika Penelitian Pendidikan. Program studi pendidikan matematika. fakultas tarbiyah dan keguruan. UIN Bandung.
Kariadinata, M. Pd, Dr. Hj. Rahayu. (2009). Pengantar Statistika Dasar. Program studi pendidikan matematika. fakultas tarbiyah dan keguruan. UIN Bandung
Mayke (2007). Melatih Keterampilan Motorik Anak. Available at: http//www.republika.com/article
Moeslichetoen, R. (2004). Metode Pengajaran Ditaman Kanak-kanak. Jakarta: Rineka Cipta.
Padmonodewo, S. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta, Rineka Cipta.
Pondok Ibu, (19 Januari), Inspirasi Ibu Membentuk Keluarga Sukses dan Berkarakter, Melukis dengan Jari (Finger Painting)
http://Pondokibu.com/parenting/melukis-dengan-jari-finger-painting. Melukis dengn jari (Finger Painting). Pondok Ibu.
Rachmah, Mira. (2009). Penggunaan Metode Finger Painting dalam Mengurangi Perilaku Agresif Anak. Bandung, skripsi UPI.
Raihan, Rini (2011) Pengembangan Keterampilan Menulis Anak Usia Dini Melalui Belajar Visual Pasir dan Jari:
http://riniraihan.wordpress.com/2011/06/06/pengembangan-keterampilan menulis-anak-usia-dini-melalui-belajar-visual-pasir-dan-jari/Artikel.
Rhieyaa, Saiya. (2010). Bentuk Desain Eksperimen.
[online]. Tersedia : http://penilai-hati.blogspot.com/2010/11/bentuk-desain-eksperimen.html [23 Mei 2011]
Solehuddin. (2000). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung : Depdikbud.
Subekti, Mukodas Arif (2011), Perkembangan Kemampuan Anak TK Kelas O Besar: http://odazzander.blogspot.com/2011/10/perkembangan-kemampuan-menulis-anak-tk.html
58
Sri Atika Rahayu, 2013
Efektivitas Kegiatan Melukis Dengan Jari (Finger Painting) Dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syaodih, Ernawulan. (2005). Bimbingan di Taman Kanak-kanak. Jakarta : Depdiknas.
Sulistiorini, Binti. (2011). Pengembangan Keterampilan Menulis Anak Usia Dini Melalui Belajar Visual Pasir dan jari.
http://childrengarden.wordpress.com/2010/04/02/tahap-tahap-perkembangan-anak-dalam-menulis/