RPI JM 2017-2021 Bab VII - 1
BAB VII
RENCANA PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA
Bagian ini menjabarkan kondisi infrast rukt ur bidang Cipta Karya di kabupat en M al aka yang
m encakup empat sekt or yaitu pengem bangan perm ukiman, penataan bangunan dan lingkungan,
pengembangan air minum, serta pengembangan penyehatan lingkungan perm ukiman yang terdiri
dari air limbah, persampahan, dan drainase. Penjabaran perencanaan t eknis untuk tiap-tiap sekt or
dimulai dari pem etaan isu-isu strat egis yang m empengaruhi, penjabaran kondisi eksisting sebagai
baseline aw al perencanaan, serta permasalahan dan tantangan yang harus diantisipasi.
7.1. Pengembangan Permukiman.
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 t ent ang Perumahan dan Kaw asan Permukiman, permukiman
didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang t erdiri at as lebih dari sat u sat uan
perumahan yang m empunyai prasarana, sarana, ut ilit as umum, sert a m empunyai penunjang
kegiat an fungsi lain di kaw asan perkot aan at au perdesaan.
Kegiat an pengembangan permukiman t erdiri dari pengembangan permukiman kaw asan perkot aan
dan kaw asan perdesaan.
Pengembangan permukiman kaw asan perkot aan t erdiri dari pengembangan kaw asan permukiman
khususnya kaw asan RSH dan peningkat an kualit as permukiman kumuh, sedangkan unt uk
pengembangan kaw asan perdesaan t erdiri dari pengembangan kaw asan permukiman pada
perdesaan pot ensial / kaw asan pusat pert umbuhan (agropolit an dan minapolit an), Perdesaan
t ert inggal dan kaw asan perbat asan maupun perm ukiman pada pulau kecil t erluar.
7.1.1. Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan 7.1.1.1. Arahan Kebijakan
Arahan kebijakan pengembangan permukiman mengacu pada amanat perat uran perundangan,
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021
KABUPATEN M ALAKA
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 2 1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 t ent ang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.
Arahan RPJM N Tahap 3 (2015-2019) menyat akan bahw a pemenuhan kebut uhan hunian yang
dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat t erus meningkat ,
sehingga kondisi t ersebut mendorong t erw ujudnya kot a t anpa permukiman kumuh pada aw al
t ahapan RPJM N berikut nya.
2. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 t ent ang Perumahan dan Kaw asan Permukiman.
Pasal 4 mengamanat kan bahw a ruang lingkup penyelenggaraan per umahan dan kaw asan
permukiman juga mencakup penyelenggar aan perum ahan (but ir c), penyelenggaraan kaw asan
permukiman (but ir d), pemeliharaan dan per baikan (but ir e), sert a pencegahan dan
peningkat an kualit as t erhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh (but ir f).
3. Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 t ent ang Rumah Susun.
Pasal 15 mengamanat kan bahw a pembangunan rumah susun umum, rumah susun khusus,
dan rumah susun negar a merupakan t anggung jaw ab pemerint ah.
4. Perat uran Presiden No. 15 Tahun 2010 t ent ang Percepat an Penanggulangan Kemiskinan.
Perat uran ini menet apkan salah sat unya t erkait dengan penanggulangan kemiskinan yang
diimplem ent asikan dengan penanggulangan kaw asan kumuh.
5. Perat uran M ent eri Pekerjaan Umum No. 14/ PRT/ M / 2010 t ent ang St andar Pelayanan
M inimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tat a Ruang.
Perat uran ini menet apkan t arget berkurangnya luas permukiman kumuh di kaw asan
perkot aan sebesar 10% pada t ahun 2014.
6. Perm en PUPR No. 13 Tahun 2015 t ent ang Rencana St rat egis Kem ent rian PUPR Bidang Cipt a
Karya
Terkait dengan t ugas dan w ew enang pemerint ah dalam pengembangan permukiman maka UU No.
1/ 2011 m engamanat kan t ugas dan w ew enang sebagai berikut :
Tugas
1. Pem erint ah Pusat
a. M erumuskan dan menet apkan kebijakan dan st rat egi nasional di bidang perumahan dan
kaw asan permukiman.
b. M erumuskan dan menet apkan kebijakan nasional t ent ang penyediaan Kasiba dan Lisiba.
c. M engaw asi pelaksanaan kebijakan dan st rat egi nasional di bidang perumahan dan kaw asan
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 3 d. M enyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan nasional
penyediaan rumah dan pengembangan lingkungan hunian dan kaw asan permukiman.
e. M emfasilit asi pelaksanaan kebijakan dan st rat egi pada t ingkat nasional.
2. Pem erint ah Provinsi
a. M erumuskan dan m enet apkan kebijakan dan st rat egi pada t ingkat provinsi di bidang
perumahan dan kaw asan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan nasional.
b. M erumuskan dan menet apkan kebijakan penyediaan Kasiba dan Lisiba lint as
kabupat en/ kot a.
c. M engaw asi pelaksanaan kebijakan dan st rat egi nasional pada t ingkat provinsi di bidang
perumahan dan kaw asan permukiman.
d. M enyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi
penyediaan rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kaw asan
perm ukiman.
e. M enyusun rencana pembangunan dan pengem bangan perumahan dan kaw asan
perm ukiman lint as kabupat en/ kot a.
f. M emfasilit asi pengelolaan prasarana, sarana, dan ut ilit as umum perumahan dan kaw asan
perm ukiman pada t ingkat provinsi.
g. M emfasilit asipenyediaanperumahandankaw asanperm ukimanbagimasyarakat ,t erut ama bagi
M BR.
h. M emfasilit asi pelaksanaan kebijakan dan st rat egi pada t ingkat provinsi.
3. Pem erint ah Kabupat en/ Kot a
a. M enyusun dan melaksanakan kebijakan dan st rat egi pada t ingkat kabupat en/ kot a di bidang
perumahan dan kaw asan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan dan st rat egi
nasional dan provinsi.
b. M enyusun dan rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kaw asan
perm ukiman pada t ingkat kabupat en/ kot a.
c. M enyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi t erhadap pelaksanaan kebijakan
kabupat en/ kot a dalam penyediaan rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian,
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021
KABUPATEN M ALAKA
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 4 d. M elaksanakan pengaw asan dan pengendalian t erhadap pelaksanaan perat uran
perundang-undangan, kebijakan, st rat egi, sert a program di bidang perumahan dan kaw asan
perm ukiman pada t ingkat kabupat en/ kot a.
e. M elaksanakan kebijakan dan st rat egi pada t ingkat kabupat en/ kot a.
f. M elaksanakan melaksanakan perat uran perundang-undangan sert a kebijakan dan st rat egi
penyel enggaraan perumahan dan kaw asan permukiman pada t ingkat kabupat en/ kot a.
g. M elaksanakan peningkat an kualit as perumahan dan permukiman.
h. M elaksanakan kebijakan dan st rat egi provinsi dalam penyelenggaraan perumahan dan
kaw asan permukiman berpedoman pada kebijakan nasional.
i. M elaksanakan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilit as umum perumahan dan kaw asan
perm ukiman.
j. M engaw asi pelaksanaan kebijakan dan st rat egi nasional dan provinsi di bidang perumahan
dan kaw asan permukiman pada t ingkat kabupat en/ kot a.
k. M enet apkan lokasi Kasiba dan Lisiba.
W ew enang
1. Pem erint ah Pusat
a. M enyusun dan menet apkan norma, st andar, pedoman, dan crit eria rumah, perumahan,
perm ukiman, dan lingkungan hunian yang layak, sehat , dan aman.
b. M enyusun dan menyediakan basis dat a perumahan dan kaw asan permukiman.
c. M enyusun dan menyempurnakan perat uran perundang undangan bidang perumahan dan
kaw asan permukiman.
d. M emberdayakan pemangku kepent ingan dalam bidang perumahan dan kaw asan
perm ukiman pada t ingkat nasional.
e. M engoordinasikan pengaw asan dan pengendalian pelaksanaan perat uran
perundang-undangan bidang perumahan dan kaw asan permukim an.
f. M engevalusi perat uran perundang-undangan sert a kebijakan dan st rat egi penyelenggaraan
perumahan dan kaw asan permukiman pada t ingkat nasional.
g. M engendalikan pelaksanaan kebijakan dan st rat egi di bidang perumahan dan kaw asan
perm ukiman.
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 5 i. M enet apkan kebijakan dan st rat egi nasional dalam penyel enggaraan perumahan dan
kaw asan permukiman.
j. M emfasilit asi pengelolaan prasarana, sarana, dan ut ilit as umum peru mahan dan kaw asan
perm ukiman.
2. Pem erint ah Provinsi
a. M enyusun dan menyediakan basis dat a perumahan dan kaw asan permukiman pada t ingkat
provinsi.
b. M enyusun dan menyempurnakan perat uran perundang undangan bidang perumahan dan
kaw asan permukiman pada t ingkat provinsi.
c. M emberdayakan pemangku kepent ingan dalam bidang perumahan dan kaw asan
perm ukiman pada t ingkat provinsi.
d. M engoordinasikan pengaw asan dan pengendalian pelaksanaan perat uran
perundang-undangan, kebijakan, st rat egi, sert a program di bidang perumahan dan kaw asan
perm ukiman pada t ingkat provinsi.
e. M engevaluasi perat uran perundang-undangan sert a kebijakan dan st rat egi
penyel enggaraan perumahan dan kaw asan permukiman pada t ingkat provinsi.
f. M emfasilit asi peningkat an kualit as t erhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh
pada t ingkat provinsi.
g. M engoordinasikan pencadangan at au penyediaan t anah unt uk pembangunan perumahan
dan permukiman bagi M BR pada t ingkat provinsi.
h. M enet apkan kebijakan dan st rat egi daerah provinsi dalam penyelenggaraan perumahan dan
kaw asan permukiman berpedoman pada kebijakan nasional.
3. Pem erint ah Kabupat en/ Kot a
a. M enyusun dan menyediakan basis dat a perumahan dan kaw asan permukiman pada t ingkat
kabupat en/ kot a.
b. M enyusun dan menyempurnakan perat uran perundang-undangan bidang perumahan
dan kaw asan permukiman pada t ingkat kabupat en/ kot a.
c. M emberdayakan pemangku kepent ingan dalam bidang perumahan dan kaw asan
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021
KABUPATEN M ALAKA
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 6 d. M elaksanakan sinkronisasi dan sosialisasi perat uran perundang-undangan sert a kebijakan
dan st rat egi penyelenggaraan perumahan dan kaw asan permukiman pada t ingkat
kabupat en/ kot a.
e. M encadangkan at au m enyediakan t anah unt uk pembangunan perumahan dan permukiman
bagi M BR.
f. M enyediakan prasarana dan sarana pembangunan perumahan bagi M BR pada t ingkat
kabupat en/ kot a.
g. M emfasilit asi kerja sama pada t ingkat kabupat en/ kot a ant ara pem erint ah
kabupat en/ kot a dan badan hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan kaw asan
perm ukiman.
h. M enet apkan lokasi perumahan dan permukiman sebagai perumahan kumuh dan
perm ukiman kumuh pada t ingkat kabupat en/ kot a.
i. M emfasilit asi peningkat an kualit as t erhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh
pada t ingkat kabupat en/ kot a.
7.1.1.2. Lingkup Kegiatan
M engacu pada Permen PU No. 08/ PRT/ M / 2010 t ent ang Organisasi dan Tat a Kerja Kem ent erian
Pekerjaan Umum maka Direkt orat Pengembangan Permukiman mempunyai t ugas di bidang
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan t eknik dan pengaw asan t eknik, sert a
st andardisasi t eknis dibidang pengembangan permukiman.
Adapun fungsi Direkt orat Pengembangan Permukiman adalah :
a. Penyusunan kebijakan t eknis dan st rat egi pengembangan permukiman di perkot aan dan
perdesaan ;
b. Pembinaan t eknik, pengaw asan t eknik dan fasilit asi pengembangan kaw asan permukiman
baru di perkot aan dan pengembangan kaw asan perdesaan pot ensial;
c. Pembinaan t eknik, pengaw asan t eknik dan fasilit asi peningkat ankualit aspermukiman kumuh
t ermasuk peremajaan kaw asan dan pembangunan rumah susun sederhana;
d. Pembinaan t eknik, pengaw asan t eknik dan fasilit asi peningkat an kualit as permukiman di
kaw asan t ert inggal, t erpencil, daerah perbat asan dan pulau-pulau kecil t ermasuk
penanggulangan bencana alam dan kerusuhan sosial;
e. Penyusunan norma, st andar, prosedur dan krit eria, sert a pembinaan kelembagaan dan
peran sert a masyarakat di bidang pengembangan permukiman;
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 7 7.1.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan Pengem bangan Perm ukiman A. Isu Strategis Pengembangan Permukiman
Adapun kebijakan pembangunan dan pengembangan permukiman sert a st rat egi implement asinya
adalah sebagai berikut :
Kebijakan 1: Penyusunan dan penyiapan landasan penyelenggaraan kaw asan permukiman.
St rat egi pelaksanaan kebijakan ini adalah: M enyiapkan perat uran perundang-undangan (PP, Perat uran
M ent eri, dan lain sebagainya) dan Pedoman Pembangunan dan Pengembangan Permukiman (NSPK)
sebagai landasan penyelenggaraan kaw asan permukim an.
Landasan penyelenggaraan kaw asan permukiman ini ant ara lain meliput i:
1. Regulasi dan at uran main yang harus t ersedia sebagai acuan bagi Pem erint ah dan
t erut ama pemerint ah daerah dalam penyelenggaraan kaw asan permukiman;
2. Landasan kebijakan jangka panjang daerah sebagai dasar bagi pemerint ah daerah dalam
menyelenggarakan peningkat an kualit as permukiman kumuh, yait u RPJPD, RTRW, dan
RP3KP sert a RKP Kumuh Perkot aan;
3. SK Kepala Daerah mengenai penet apan lokasi kumuh
4. M enyusun Pedoman Teknis Penanganan Kaw asan Permukiman.
Kebijakan 2: Peningkat an kapasitas kelembagaan unt uk penanganan perm ukiman.
St rat egi pelaksanaan kebijakan ini adalah: M elakukan peningkat an dan penguat an kelembagaan dan
SDM penyelenggara dan pengelola permukiman (pemerint ah, lembaga masyarakat , dan
masyarakat / individu) melalui pelat ihan, pendampingan, bimbingan/ bant uan t eknis.
1. Pembangunan dan pengembangan kaw asan permukiman membut uhkan dukungan seluruh
pelaku yang berjalan dalam sist em yang disepakat i bersama. Terkait aspek kelembagaan ini,
maka akan dibut uhkan:
2. Kesepahaman bersama ant arpelaku;
3. Komit m en dari seluruh pelaku;
4. Kemit raan ant ar pelaku: ant ar bidang pembangunan, kemit raan ant ara pemerint ah
pusat dengan daerah, kemit raan ant ara pemerint ah – dunia usaha – masyarakat , kemit raan
dengan lembaga donor, kemit raan dengan prakt isi, dan kemit raan dengan pelaku lainnya.
5. Dalam hal ini, upaya membangun & mem perkuat kapasit as pemerint ah daerah dilakukan
agar pemerint ah daerah mampu m enjalankan perannya sebagai nakhoda yang menent ukan
keberhasilan pembangunan dan pengembangan kaw asan permukiman. Peningkat an
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021
KABUPATEN M ALAKA
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 8 6. Kepala daerah yang m emiliki visi dan kemampuan m enjalankan visinya;
7. Seluruh SKPD t erkait dalam penyelenggaraan kaw asan permukiman yang memiliki
penget ahuan dan mampu berinovasi.
Upaya membangun kesadaran masyarakat sert a memperkuat kapasit as dan peran masyarakat juga
diperlukan agar t erjadi keberlanjut an hasil dari pem bangunan dan pengembangan kaw asan
perm ukiman.
Kebijakan 3: Pengelolaan sistem informasi nasional yang t erintegrasi dengan sistem inform asi daerah.
St rat egi pelaksanaan kebijakan ini adalah: M embangun dan m engelola sist em informasi nasional
yang t erint egrasi dengan sist em informasi daerah dan dimut akhirkan secara berkala. Sist em informasi
ini akan dimanfaat kan unt uk:
1. M engukur perkembangan pencapaian t arget set iap t ahun;
2. Pert ukaran informasi yang dapat digunakan oleh seluruh pelaku, baik di t ingkat pusat
maupun daerah;
3. M enjadi sist em informasi komunikasi sebagai alat pengembangan penget ahuan dalam
rangka pemberdayaan masyarakat dan pem erint ah daerah, sert a sebagai sarana berbagi
informasi ket ersediaan sumberdaya di ant ara pelaku.
Kebijakan 4: Pengaw asan secara berkala penyelenggaraan kaw asan perm ukiman di pusat dan daerah.
St rat egi unt uk melaksanakan kebijakan ini adalah sebagai berikut :
1. M elakukan pengendalian perencanaan m el alui monit oring perencanaan dan
pemrograman;
2. M elakukan pengaw asan (pemant auan, evaluasi, pelaporan) pembangunan unt uk m enjamin
t ercapainya t arget RPJM N;
3. M emfasilit asi daerah dalam melaksanakan pengendalian pemanfaat an hasil
pembangunan.
Kebijakan 5: Penanganan permukiman kumuh perkot aan terkait dengan upaya penurunan kumuh perkotaan menjadi 0% melalui upaya peningkat an kualitas lingkungan dan pelayanan prasarana dan sarana dasar perm ukiman dengan pendekat an kegiat an fisik maupun non- fisik.
St rat egi unt uk melaksanakan kebijakan ini adalah:
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 9
pract ice penanganan permukiman kumuh yang diharapkan menjadi model penanganan
komprehensif yang dapat direplikasi dan dit erapkan di kot a-kot a lainnya.
2. Penanganan permukiman kumuh t erhadap kabupat en/ kot a lainnya dengan t ujuan
pemenuhan st andar pelayanan perkot aan disesuaikan dengan kebut uhan yang diajukan
oleh kabupat en/ kot a.
Kebijakan 6: Pengem bangan permukiman baru dan perkot aan layak huni t erkait dengan upaya pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) dan perw ujudan Kota Berkelanjutan. St rat egi unt uk melaksanakan kebijakan ini adalah:
1. Pem enuhan SPP bagi kaw asan permukiman perkot aan yang m engacu pada rencana
kaw asan permukiman;
2. Perint isan/ inkubasi Kot a Baru sebagai best pr act ice kot a publik berkelanjut an, meliput i
kegiat an pem enuhan SPP, penerapan pendekat an Kot a Hijau, dan penerapan Kot a Cerdas
Berdaya Saing.
Kebijakan 7: Percepat an peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar permukiman perdesaan.
Adapun st rat egi dalam mengimplem ent asikan kebijakan ini adalah: M enyediakan sarana dan
prasarana permukiman sesuai dengan SPM Perdesaan. Sarana dan prasarana dasar permukiman ini
meliput i penyediaan air minum, pembangunan jalan lingkungan dan drainase lingkungan, penyediaan
pelayanan pengeolaan persampahan sert a peningkat an akses sanit asi yang layak bagi masyarakat di
kaw asan perdesaan. Penyediaan ini dilakukan dengan pendekat an pemberdayaan masyarakat dan
dilakukan berdasarkan rencana aksi yang t elah disusun sebelumnya.
Kebijakan 8: Pembangunan dan pengem bangan kaw asan permukiman yang berkualitas yang mendukung peningkatan produktivitas kaw asan perdesaan.
St rat egi unt uk melaksanakan kebijakan ini adalah sebagai berikut :
1. M enyediakan sarana, prasarana dan fasilit as umum permukiman yang memenuhi SPM ,
baik melalui pengembangan dan pembangunan kaw asan t ransmigrasi maupun kaw asan
non-t ransmigrasi.
2. M enyediakan sarana dan prasarana pendukung kegiat an produksi di kaw asan perdesaan
sesuai dengan komodit as unggulannya. Sarana dan prasarana pendukung kegiat an produksi
ini ant ara lain berupa t erminal agro, pasar agro unt uk kaw asan agropolit an, at au dermaga,
t ambat an perahu dan t empat pelelangan ikan (TPI) pada kaw asan permukiman
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021
KABUPATEN M ALAKA
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 10 3. M enyediakan sarana dan prasarana pendukung peningkat an konekt ivit as kegiat an ant ar
desa maupun ant ar desa-kot a. Sarana dan prasarana ini ant ara lain berupa jalan usaha t ani
dan jalan poros desa.
Kebijakan 9: Pembangunan dan pengembangan kaw asan permukiman yang berkualitas unt uk mendukung pert um buhan ekonomi dan meningkat kan kualitas hidup masyarakat yang t inggal di kaw asan perbat asan.
St rat egi unt uk melaksanakan kebijakan ini adalah sebagai berikut :
1. M enyediakan sarana dan prasarana pendukung meningkat nya produkt ivit as kaw asan
perbat asan berbasis komodit i unggulan, t erut ama di 10 PKSN.
Sarana dan prasarana pendukung kegiat an produksi ini unt uk PKSN non-perkot aan ant ara
lain berupa t erminal agro, pasar agro unt uk kaw asan agropolit an, at au dermaga, t ambat an
perahu dan t empat pelelangan ikan (TPI) pada kaw asan permukiman pesisir/ minapolit an.
Selain it u disediakan pula sarana dan prasarana pendukung peningkat an konekt ivit as
kegiat an ant ardesa dalam kecamat an, berupa jalan usaha t ani dan jalan poros desa.
Sem ent ara unt uk PKSN Perkot aan sepert i Sabang dan Jayapura, sarana dan prasarana
yang disediakan memenuhi St andar Pelayanan Perkot aan dan sesuai dengan sekt or yang
dikembangkan di kot a t ersebut .
2. M enyediakan sarana prasarana pendukung kegiat an perbat asan sepert i pos perbat asan
negara yang m emenuhi st andar int ernasional di PKSN.
Ket ent uan m engenai sarana prasarana pendukung kegiat an perbat asan mengacu pada
Permendagri No. 18 Tahun 2007 t ent ang St andardisasi Sarana, Prasarana, dan Pelayanan
Lint as Bat as Ant ar Negara.
Kebijakan 10: Percepat an penyediaan sarana dan prasarana permukim an perbat asan memenuhi SPM .
St rat egi unt uk m elaksanakan kebijakan ini adalah menyediakan sarana dan prasarana permukiman
sesuai dengan SPM dan karakt erist ik permukiman (darat an dan pesisir). Sarana dan prasarana dasar
perm ukiman ini meliput i penyediaan air minum, pembangunan jalan lingkungan dan drainase
lingkungan, penyediaan pelayanan pengelolaan persampahan sert a peningkat an akses sanit asi yang
layak bagi masyarakat .
Kebijakan 11: Pembangunan dan pengembangan kaw asan permukiman yang memiliki ketahanan terhadap bencana.
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 11 1. M engurangi ancaman bencana melalui pembangunan dan pengembangan permukiman
pada lokasi yang aman sesuai RTRW dan mit igasi. Dalam hal ini pembangunan dan
pengembangan permukiman dilakukan dengan didasarkan pada analisis risiko bencana dan
melakukan mit igasi yang diperlukan.
2. M engurangi kerent anan fisik (bangunan dan PSU). Langkah yang dilakukan adalah dengan
menerapkan st andar bangunan dan lingkungan yang sesuai dengan t ipe bahaya;
melakukan penat aan bangunan dan lingkungan unt uk m emperkecil ancaman dan
meningkat kan ket ahanan; at au m elakukan pemindahan lokasi permukiman yang berisiko
t inggi ke kaw asan yang aman dari bencana.
3. M eningkat kan kapasit as (perat uran, masyarakat , lembaga). Langkah yang dilakukan adalah
menyediakan NSPK unt uk berbagai t ipe bencana sesuai karakt erist ik ancaman bencana;
meningkat kan penget ahuan dan kemampuan pemerint ah daerah mengenai pembangunan
t anggap bencana sert a m eningkat kan penget ahuan dan kemam puan masyarakat agar
menjadi masyarakat t angguh bencana.
4. M eningkat kan kualit as/ rehabilit asi permukiman di kaw asan pasca bencana.
Pelaksanaan penanganan pasca bencana dimulai dari masa t anggap darurat m elalui pemulihan
kondisi sert a rehabilit asi dan rekonst ruksi.
Isu-isu st rat egis di at as merupakan isu t erkait pengembangan permukiman yang t erangkum secara
nasional.
Tabel 7.1.
Isu-Isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman Kabupaten M alaka
No Isu Strategis Keterangan
1
Penyediaan perumahan yang layak huni sesuai dengan penat aan ruang kot a secara proporsional
Pembangunan kaw asan permukiman bar u (New
developm ent )
Penanganan rumah t idak layak huni
Penanggulangan t er hadap kaw asan
permukiman yang raw an bencana (banjir, kekeringan, longsor dan kebakaran)
2 Peni ngkat an kualit as perm ukiman yang cenderung kum uh dan padat
Penanganan t erhadap perm ukiman padat dan kum uh
Penyiapan lingkungan perumahan yang bersi h dan sehat t erhindar dari penyakit akibat sanit asi buruk
3 Peni ngkat an kemam puan masyarakat akan
kepemilikan rumah layak huni
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021
KABUPATEN M ALAKA
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 12
4 Penerbit an regulasi mengenai perm ukiman
di perkot aan M alaka
Peningkat an kapasit as kelem bagaan dan kualit as sum ber daya m anusia ser t a perangkat organisasi
penyel enggara dalam m em enuhi st andar
pelayanan m inim al di bidang pem bangunan perum ahan dan perm ukim an.
B. Kondisi Eksisting Pengem bangan Perm ukiman
Kondisi eksisting pengembangan permukiman hingga tahun 2012 pada tingkat nasional
m encakup 180 dokum en SPPIP, 108 dokum en RPKPP, untuk di perkotaan meliput i 500 kawasan
kumuh di perkotaan yang tertangani, 385 unit RSH yang terbangun, 158 TB unit Rusunawa
t erbangun. Sedangkan di perdesaan adalah 416 kawasan perdesaan pot ensial yang t erbangun
infrast rukturnya, 29 kaw asan rawan bencana di perdesaan yang t erbangun infrast rukturnya, 108
kaw asan perbatasan dan pulau kecil di perdesaan yang t erbangun infrastrukt urnya, 237 desa dengan
komodit as unggulan yang t ertangani infrastrukturnya, dan 15.362 desa t ertinggal yang t ertangani
infrastrukturnya.
Kondisi eksisting pengembangan permukiman t erkait dengan capaian suatu kabupat en dalam
m enyediakan kawasan permukiman yang layak huni. Terlebih dahulu perlu diketahui perat uran
perundangan di tingkat kabupat en/ kota (meliput i peraturan daerah, peraturan gubernur, peraturan
walikota/ bupati, maupun perat uran lainya) yang mendukung seluruh tahapan proses perencanaan,
pembangunan, dan pemanfaat an pembangunan permukiman.
Sekt or permukiman memfokuskan pada penat aan kaw asan permukiman yang berada di kaw asan
perkot aan pada penanganan kaw asan kumuh dan kaw asan pedesaan yait u pada kaw asan desa
pot ensial agropolit an dan minapolit an. Penat aan Kaw asan ini lebih di arahkan pada pembangunan
jalan lingkungan kaw asan permukiman at aupun jalan akses pedesaan m enuju kaw asan pot ensial
minapolit an at au agropolit an.
Pembangunan infrast rukt ur sekt or permukiman t elah dialokasikan dari t ahun 2011- 2015 berupa
pem bangunan jalan lingkungan unt uk kaw asan kumuh dan jalan akses/ poros unt uk kaw asan
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 13 Tabel 7.2.
Rincian Kegiatan Sektor Permukim an di Kabupaten M alaka Tahun 2011-2015
(Sumber Dana APBN)
Tahun Rincian Kegiatan Volume
2011 Pembangunan Jalan Kecil Aspal
P= 5.800 m
2012 Pembangunan Jalan Kecil Aspal
P= 1.180 m
2013
Pembangunan Jalan Kecil Aspal
* dat a unt uk paket kegiat an t ahun 2013 pada t able 22.16, point 4, 7 dan 9, selain it u t idak ada dat a)
P = 6.455 m
2014
Ruas 1 Lapen lebar 4 m P = 467 m Ruas 2 Lapen lebar 4 m P =145 m Ruas 3 Lapen lebar 3 m P = 148 m Ruas 4 Lapen Lebar 3 m P = 608 m Ruas 5 Lapen Lebar 3 m P = 178 m Ruas 6 Lapen Lebar 3 m P = 310 m Tot al panjang jalan yang
dit angani
P = 1.856 m
Timbunan Pilihan dan Agregat Klas B Saluran
445 m
Plat Deker 2 Unit
2015
Pembangunan Jalan Lapen P : 1.000 KM , L : 3.5 M Perkerasan Jalan P : 600M , L : 4.5 M Turab Penahan P : 598 M
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021
KABUPATEN MALAKA
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 14 Tabel 7.3.
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 15
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021
KABUPATEN M ALAKA
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 16 Dalam pencapaian t arget 100-0-100, salah sat unya adalah pengurangan kaw asan kumuh m enjadi 0%
pada t ahun 2019. Namun unt uk Kabupat en M alaka sampai saat ini oleh pemerint ah daerah belum
dit ent ukan luasan kaw asan kumuh yang harus ditangani melalui SK Bupat i M alaka w alaupun
demikian t elah dilakukan penat aan kaw asan kumuh pada t ahun 2014, dengan pagu dana Rp.
1.413.692.000 unt uk paket pekerjaan Peningkat an kualit as permukiman kumuh Kw s. M alaka Kec.
M alaka Tengah Kab. M alaka, dan pada t ahun 2015 dengan pagu anggaran Rp. 4.354.280.000 unt uk
paket pekerjaan Peningkat an Kualit as Permukiman Kumuh Kw s. Lakekun Kec. Kobalima Kab. M alaka.
Tabel 7.4.
Pembangunan Infrastrukt ur Sekt or Perm ukiman di Kaw asan Kumuh Kabupaten M alaka
No Nam a Kegiatan Lokasi Tahun Volume Sat uan
Nilai
sudah dilakukan dari t ahun 2011-2015 dengan alokasi anggaran mencapai Rp. 58.787.426,00.000,
yang digunakan unt uk pembangunan infrast rukt ur air M inum dan pembangunan Jalan Poros at au
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 17 Tabel 7.5.
Infrastrukt ur Terbangun Pada Kaw asan Strategis Nasional di Kabupaten M alaka Tahun 2011-2015
(Sumber Dana APBN) M inapolit an kobalima, Lakikun barat , Kecamat an Kobalima Timur
1.400.000
Pembangunan Jalan Poros desa Kaw asan M inapolit an Kecamat an kobalima, Lakikun barat , Kobalima Timur
1.050.976
2012
Pembangunan Jalan Poros Desa Kaw asan M inapolit an Kobalima, Kec. Kobalima, Kab. Belu Pelengkapnya Kaw asan Pint u M asuk M ot amasin Kobalima Timur Kab. Belu
4.545.220 Desa Welaus Kec. Kobalim a Timur, Kab. M alaka
2.295.387
Pembangunan Jalan Lingkungan di Kaw asan Desa Alas Selat an, Kec. Kobalima Timur Kab. M alaka
2.309.504
Pembangunan Jalan Poros Kaw asan Per umahan Desa Lit amali Kec. Kobalima, Kab. M alaka
Pembangunan SPAM Kw s. Khusus IKK Bet un 17.590.609
Pembangunan SPAM IKK Bet un 8.957.732
2014
Peni ngkat an kualit as perm ukiman kum uh Kw s. M alaka Kec. M alaka Tengah Kab. M alaka
1.404.140
2015
Peni ngkat an Kualit as Permukiman Kum uh Kw s. Lakekun 1 Lakekun, Kec. Kobalima Kab. M alaka
2.324.280
Peni ngkat an Kualit as Permukiman Kum uh Kw s. Lakekun 2 Kec. Kobalim a Lakekun, Kec. Kobalima Kab. M alaka
2.030.000
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021
KABUPATEN M ALAKA
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 18 C. Perm asalahan dan Tantangan Pengem bangan Perm ukiman
Permasal ahan Pengembangan Permukiman
1) M asih luasnya kaw asan kumuh sebagai permukiman t idak layak huni sehingga dapat
menyebabkan t erjadinya degradasi lingkungan, dan pelayanan infrast rukt ur yang masih
t erbat as.
2) M asih t erbat asnya prasarana sarana dasar pada daerah t ert inggal, pulau kecil, daerah
t erpencil, dan kaw asan perbat asan.
3) Belum berkembangnya Kaw asan Perdesaan Pot ensial.
Tant angan Pengembangan Perm ukiman
1) Percepat an peningkat an pelayanan kepada masyarakat
2) Pencapaian t arget / sasaran pembangunan dalam Rencana St rat egis Dit jen Cipt a Karya sekt or
Pengembangan Permukiman.
3) Pencapaian t arget M DG’s 2015, t ermasuk didalamnya pencapaian Program- Program Pro
Rakyat (Direkt if Presiden)
4) Perhat ian pem erint ah daerah t erhadap pembangunan bidang Cipt a Karya khususnya
kegiat an Pengembangan Permukiman yang masih rendah
5) M emberikan pemahaman kepada pem erint ah daerah bahw a pembangunan infrast rukt ur
perm ukiman yang saat ini sudah menjadi t ugas pemerint ah daerah provinsi dan
kabupat en/ kot a.
6) Penguat an Sinergi SPPIP/ RPKPP dalam Penyusunan RPIJM Kab./ Kot a
Permasalahan dan t ant angan pengembangan permukiman di at as adalah yang t erangkum secara
nasional. Namun sebagaimana isu st rat egis, di masing-masing kabupat en/ kot a t erdapat
permasalahan dan t ant angan pengem bangan yang bersifat lokal dan spesifik. Penjabaran
permasalahan dan t ant angan pengembangan permukiman yang bersifat lokal perlu dijabarkan
sebagai informasi aw al dalam perencanaan.Tujuannya adalah unt uk mengident ifikasi permasalahan
dan t ant angan pengembangan permukiman di Kabupat en Belu sert a m erumuskan alt ernat if
pem ecahan dan rekom endasi dari permasalahan dan t ant angan pengembangan permukiman yang
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 19 Tabel 7.6
Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengem bangan Perm ukiman Kabupaten M alaka
No Permasalahan Pengem bangan
Permukiman Tantangan Pengembangan Alt ernatif Solusi
1 Aspek Teknis
Kondisi kualit as bahan bangunan hunian w arga yang berm ukim mem enuhi st andart kesehat an sepert i penyediaan air bersih,
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021
KABUPATEN M ALAKA
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 20 7.1.3. Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukim an
Analisis kebut uhan m erupakan tahapan selanjutnya dari identifikasi kondisi eksisting. Analisis
kebutuhan mengait kan kondisi eksist ing dengan target kebutuhan yang harus dicapai. Terdapat
arahan kebijakan yang m enjadi acuan penetapan t arget pembangunan bidang Cipta Karya khususnya
sektor pengembangan permukiman baik di tingkat Pusat maupun di tingkat kabupat en/ kota. Di
tingkat Pusat acuan kebijakan meliput i RPJM N 2015-2019, M DGs 2015 (target tahun 2020 untuk
pengurangan proporsi rumah tangga kumuh), Standar Pelayanan M inimal (SPM ) untuk pengurangan
luasan kawasan kumuh tahun 2019, arahan Direkt if Presiden unt uk program pro-rakyat, serta
Renst ra Dit jen Cipta Karya 2015-2019.
Sedangkan di t ingkat kabupaten/ kota meliputi target RPJM D, RTRW Kabupat en M alaka, maupun
Renst ra SKPD. Acuan kebijakan tersebut hendaknya menjadi dasar pada tahapan analisis kebutuhan
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 21 Analisis kebutuhan dan target pencapaian daerah pengembangan permukiman dapat diuraikan pada
tabel berikut.
Tabel 7.7.
Perkiraan Kebutuhan Program Pengem bangan Perm ukiman Di Perkotaan unt uk 5 Tahun
Perkiraan Kebutuhan Program Pengem bangan Perm ukiman Di Perdesaan Yang M embut uhkan Penanganan untuk 5 Tahun
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021
KABUPATEN M ALAKA
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 22 7.1.4. Program-Program Sektor Pengembangan Perm ukiman
Kegiatan pengembangan permukiman t erdiri dari pengembangan perm ukiman kawasan
perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan t erdiri dari: 1) Pengembangan kawasan perm ukiman baru dalam bent uk pembangunan Rusunawa.
2) Peningkat an kualit as permukiman kumuh dan RSH
Sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan t erdiri dari:
1) Pengembangan kawasan perm ukiman perdesaan untuk kawasan potensial
(Agropolitan dan Minapolitan), rawan bencana, serta perbatasan dan pulau kecil,
2) Pengembangan kawasan pusat pertumbuhan dengan program PISEW (RISE),
3) Desa t ert inggal dengan program PPIP dan RIS PNPM .
Selain kegiatan fisik di atas program/ kegiat an pengembangan permukiman dapat berupa kegiat an
non-fisik sepert i penyusunan SPPIP dan RPKPP ataupun review bilamana diperlukan.
Pengem bangan Kaw asan Perm ukim an Perkotaan
Infrastruktur kawasan perm ukiman kumuh
Infrastruktur permukiman RSH
Rusunawa besert a infrast rukt ur pendukungnyaPengem bangan Kaw asan Perm ukim an Perdesaan
Infrastruktur kawasan perm ukiman perdesaan potensial (Agropolitan/ M inapolitan)
Infrastruktur kawasan perm ukiman rawan bencana
Infrastruktur kawasan permukiman perbatasan dan pulau kecil
Infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial (PISEW )
Infrast rukt ur perdesaan PPIP
Infrastruktur perdesaan RIS PNPMRPI JM 2017-2021 Bab VII - 23 Gam bar 7.1.
Alur Program Pengem bangan Perm ukiman
Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria)
Dalam pengembangan permukiman t erdapat kriteria yang menentukan, yang terdiri dari kriteria
umum dan khusus, sebagai berikut.
Umum
Ada rencana kegiatan rinci yang diuraikan secara jelas.
Indikator kinerja sesuai dengan yang ditet apkan dalam Renst ra.
Kesiapan lahan (sudah tersedia).
Sudah tersedia DED.
Tersedia Dokum en Perencanaan Berbasis Kawasan (SPPIP, RPKPP, M asterplan Kws.Agropolitan & M inapolitan, dan KSK)
Tersedia Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) dan dana daerah untukpembiayaan kom ponen kegiatan sehingga sistem bisa berfungsi.
Ada unit pelaksana kegiat an.BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021
KABUPATEN M ALAKA
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 24
KhususRusunawa
Kesediaan Pemda utk penandatanganan M oA
Dalam Rangka penanganan Kws. Kumuh
Kesanggupan Pemda menyediakan Sambungan List rik, Air M inum,dan PSD lainnya
Ada calon penghuniRIS PNPM
Sudah ada kesepakatan dengan M enkokesra.
Desa di kecamatan yang tidak ditangani PNPM Inti lainnya.
Tingkat kemiskinan desa >25%.
Bupati menyanggupi mengikuti pedoman dan menyediakan BOP minimal 5% dari BLM .PPIP
Hasil pembahasan dengan Komisi V - DPR RI
Usulan bupati, terutama kabupat en tertinggal yang belum ditangani program CiptaKarya lainnya
Kabupat en reguler/ sebelumnya dengan kinerja baik
Tingkat kemiskinan desa >25%PISEW
Berbasis pengembangan wilayah
Pembangunan infrast ruktur dasar perdesaan yang mendukung (i) t ransportasi, (ii)produksi pertanian, (iii) pemasaran pert anian, (iv) air bersih dan sanit asi, (v)
pendidikan, sert a (vi) kesehatan
M endukung komoditas unggulan kawasanSelain kriteria kesiapan sepert i di atas terdapat beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam
pengusulan kegiatan pengembangan permukiman sepert i untuk penanganan kawasan kumuh di
perkotaan. M engacu pada UU No. 1/ 2011 tent ang Perumahan dan Kawasan Permukiman,
perm ukiman kumuh memiliki ciri (1) ketidak t eraturan dan kepadat an bangunan yang tinggi, (2)
ket idak lengkapan prasarana, sarana, dan utilitas umum, (3) penurunan kualitas rumah, perumahan,
dan permukiman, serta prasarana, sarana dan utilitas umum, serta (4) pembangunan rumah,
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 25 Lebih lanjut krit eria tersebut diturunkan ke dalam kriteria yang selama ini diacu oleh Dit jen. Cipta
Karya m eliput i sebagai berikut:
1. Vitalitas Non Ekonomi
a. Kesesuaian pemanfaatan ruang kawasan dalam Rencana Tata Ruang W ilayah Kota atau
RDTK, dipandang perlu sebagai legalit as kawasan dalam ruang kot a.
b. Fisik bangunan perumahan permukiman dalam kaw asan kumuh memiliki indikasi
terhadap penanganan kawasan permukiman kumuh dalam hal kelayakan suatu
hunian berdasarkan intensitas bangunan yang terdapat didalamnya.
c. Kondisi Kependudukan dalam kawasan permukiman kumuh yang dinilai, mempunyai
indikasi terhadap penanganan kawasan permukiman kumuh berdasarkan kerapat an dan
kepadat an penduduk.
2. Vitalitas Ekonomi Kawasan
a. Tingkat kepentingan kawasan dalam letak kedudukannya pada wilayah kota, apakah
apakah kawasan itu st rat egis atau kurang strat egis.
Fungsi kawasan dalam peruntukan ruang kot a, dimana ket erkait an dengan faktor
ekonomi m emberikan ket ert arikan pada investor untuk dapat menangani kawasan kumuh
yang ada. Kawasan yang t ermasuk dalam kelompok ini adalah pusat-pusat akt ivitas bisnis
dan perdagangan sepert i pasar, t erminal/ st asiun, pert okoan, at au fungsi lainnya
b. Jarak jangkau kawasan terhadap tempat mata pencaharian penduduk kawasan
permukiman kumuh.
3. Status Kepemilikan Tanah
a. Status pemilikan lahan kawasan perumahan perm ukiman.
b. Status sertifikat tanah yang ada.
4. Keadaan Prasarana dan Sarana
a. Kondisi Jalan
b. Drainase
c. Air bersih
d. Air limbah
5. Komit men Pem erintah Kabupaten/ Kota
a. Keinginan pem erintah unt uk penyelenggaraan penanganan kawasan kumuh dengan
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021
KABUPATEN M ALAKA
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 26 b. Ket ersediaan perangkat dalam penanganan, seperti halnya rencana penanganan (grand
scenario) kawasan, rencana induk (mast er plan) kawasan dan lainnya.
7.1.5. Usulan Program dan Kegiatan
Pengembangan permukiman baik di perkot aan maupun di perdesaan pada hakekat nya
adalah unt uk mew ujudkan kondisi perkot aan dan perdesaan yang layak huni (livable), aman,
nyaman, damai, dan sejaht era sert a berlelanjut an.
Rencana program invest asi PU/ Cipt a Karya merupakan perencanaan program secara det ail yang
dijabarkan dari segi pendanaan, t eknis yang sesuai hasil st udi kelayakan masing-masing sekt or
selama 5 t ahun ke depan dengan didukung hasil analisis kelembagaan daerah dan kapasit as
keuangan daerah. Pada sub bab ini akan dibahas rencana invest asi jangka menengah bidang
pengembangan permukiman dengan memperhat ikan program kegiat an, t arget pencapainnya,
keluaran (out put), pemecahan permasalahan (problem solving), sehingga sasaran (goal) dapat
t ercapai.
Rencana program invest asi Jankga menengah (RPIJM ) Sub sekt or pengembangan permukiman bidang
PU/ cipt a karya bert uj uan unt uk m engembangkan w ilayah perkot aan dan perdesaan agar lebih
t erarah dan bersinergi dengan kondisi lingkungan sekit ar. Tujuan Pengembangan permukiman
meliput i:
1. M emenuhi kebut uhan pengembangan permukim an (sarana dan prasarana dasar
perm ukiman)
2. Terw ujudnya permukiman yang layak dalam lingkungan sehat , aman, serasi, dan t erat ur
3. M engarahkan pert umbuhan w ilayah
4. M enunjang kegiat an ekonomi melalui kegiat an pengembangan
Komponen-komponen yang t ermasuk dalam program pengem bangan permukiman perkot aan dan
perdesan ant ara lain :
1. Pengembangan Kaw asan Perm ukiman Perkot aan meliput i:
a. Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar bagi kaw asan RSH bagi kaw asan rumah
sederhana.
b. Penat aan dan Peremajaan Kaw asan
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 27 2. Pengembangan Kaw asan Perm ukiman Perdesaan m eliput i:
a. Pengembangan Kaw asan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D)
b. Pengembangan Kaw asan Agropolit an
c. Penyediaan Prasarana dan Sarana Permukiman dipulau kecil dan t erpencil
d. Pem gembangan Prasarana dan Sarana Kaw asan Perbat asan
e. Penyediaan Prasrana dan Sarana dalam rangka penanganan bencana
a. Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman
Jika meninjau kembali rencana t at a ruang, dalam hal ini RTRW Kabupat en M alaka dan RTURK
Kot a Kefam enanu dan kajian kont ekst ual kondisi umum kabupat en M alaka. M aka ada beberapa
program kegiat an priorit as menurut bidang dan sub bidang PU/ cipt a karya yang t ermuat dalam
RPIJM . Program pengembangan permukiman ini t erw ujud dalam program pengembangan
perm ukiman perkot aan dan program pengembangan permukiman perdesaan akan dibahas
sebagai berikut :
Dalam pelaksanaanya program pengembangan m engikut i fungsi kaw asan yang t elah dit et apkan,
sepert i program pengembangan kaw asan permukiman perkot aan dan perdesaan. Wujud-w ujud
dari program ini perlu dit indaklanjut i pada masa-masa yang akan dat ang dengan
memperhat ikan ukuran kelayakanya. Pengembangan kaw asan permukiman yang dimaksud
yakni:
a) Pengembangan kaw asan permukiman perkot aan:
Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar bagi kaw asan RSH
Penat aan dan Peremajaan Kaw asan
Peningkat an Kualit as Permukimanb) Pengembangan Kaw asan Perm ukiman perdesaan:
Pengembangan Kaw asan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
Pengembangan Kaw asan Agropolit an
Penyediaan prasarana dan sarana permukiman dipulau kecil dan t erpencil
Pengembangan Prasarana dan Sarana Kaw asan Perbat asanBIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021
KABUPATEN M ALAKA
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 28 Dari program-program pengembangan permukiman perkot aan dan perdesaan diat as, ada
beberapa yang menjadi program priorit as pem erint ah kabupat en M alaka sepert i penyediaan
PSD bagi kaw asan RSH, Peremajaan Kaw asan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana
Kaw asan Perbat asan.
b. Usulan Pem biayaan Pembangunan Permukim an
Adapun untuk usulan pembiayaan dapat dijabarkan usulan pembiayaan baik dari APBD
Kabupat en/ Kot a, APBD Provinsi, APBN, maupun dari masyarakat dan swasta, sesuai dengan
kem ampuan pembiayaan pem erint ah kabupat en M alaka
Usulan kegiat an dan pembiayaan secara lebih rinci dapat dit uangkan ke dalam M at riks RPIJM
t erlampir
7.2. Penataan Bangunan dan Lingkungan.
Penat aan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiat an yang diperlukan sebagai
bagian dari upaya pengendalian pemanfaat an ruang, t erut ama unt uk m ew ujudkan lingkungan
binaan, baik diperkot aan maupun diperdesaan, khususnya w ujud fisik bangunan gedung dan
lingkungannya. Visi penat aan bangunan dan lingkungan adalah t erw ujudnya bangunan gedung dan
lingkungan yang layak huni dan berjat i diri, sedangkan misinya adalah :
1)
M emberdayakan masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung yang t ert ib, layakhuni, berjat i diri, serasi dan selaras, dan
2)
M emberdayakan masyarakat agar mandiri dalam penat aan lingkungan yang produkt if danberkelanjut an.
Unt uk it u, Kem ent rian Pekerjaan Umum sebagai lem baga pembina t eknis Penat aan Bangunan dan
Lingkungan m empunyai kew ajiban unt ukmeningkat kan kemampuan Kabupat en/ Kot a agar mampu
melaksanakan amanat UU No 28/ 2002 t ent ang Bangunan Gedung. Unt uk t ahun anggaran 2007,
sebagai kelanjut an dari kegiat an t ahun-t ahun sebel umnya, perlu melanjut kan dan memperbaiki
sert a m empert ajam kegiat annya agar lebih cepat mem ampukan Kabupat en/ Kot a.
Disamping hal t ersebut , Undang-undang No. 4 Tahun 1992 t ent ang Perumahan dan Permukiman
menggariskan bahw a peningkat an kualit as lingkungan permukiman dilaksanakan secara
menyeluruh, t erpadu, dan bert ahap, m engacu kepada Rencana Tat a Bangunan dan Lingkungan
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 29 daerah secara komprehensive, akomodat ifdan responsif. Selaras dengan upaya pencapaian t arget
M illenium (M DGs), yakni: mengurangi sampai set engahnya, sampai dengan t ahun 2015, proporsi
penduduk miskin t ahun 1990 (t arget 1); dan mengurangi sampai set engahnya, sampai dengan t ahun
2015, proporsi penduduk t anpa akses t erhadap air minum dan sanit asi yang aman dan
berkelanjut an, maka peningkat an kualit as lingkungan permukiman perlu dilakukan lebih int ensive
dengan melibat kan masyarakat set empat , kelompk peduli dan dunia usaha secara akt if.
7.2.1. Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan PBL
Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan
sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanf aatan ruang, t erutama untuk mewujudkan
lingkungan binaan, baik di perkotaan maupun di perdesaan, khususnya wujud f isik bangunan gedung
dan lingkungannya.
Kebijakan penataan bangunan dan lingkungan m engacu pada Undang-undang dan peraturan antara
lain :
1) UU No.1 tahun 2011 tentang Perum ahan dan Kaw asan Permukim an
UU No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman memberikan amanat
bahw a penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman adalah kegiatan perencanaan,
pembangunan, pem anfaatan, dan pengendalian, t ermasuk di dalamnya pengem bangan
kelembagaan, pendanaan dan sistem pembiayaan, serta peran masyarakat yang t erkoordinasi
dan terpadu.
Pada UU No. 1 tahun 2011 juga diamanat kan pembangunan kaveling tanah yang telah
dipersiapkan harus sesuai dengan persyaratan dalam penggunaan, penguasaan, pemilikan yang
t ercantum pada rencana rinci tata ruang dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
2) UU No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
UU No. 28 tahun 2002 memberikan amanat bangunan gedung harus diselenggarakan secara
tertib hukum dan diwujudkan sesuai dengan fungsinya, sert a dipenuhinya persyaratan
administratif dan teknis bangunan gedung.
Persyaratan administ ratif yang harus dipenuhi adalah :
a. Status hak atas tanah, dan/ atau izin pemanfaat an dari pem egang hak atas tanah;
b. Status kepemilikan bangunan gedung; dan
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021
KABUPATEN M ALAKA
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 30 Persyaratan t eknis bangunan gedung m elingkupi persyaratan t ata bangunan dan persyaratan
keandalan bangunan. Persyaratan tata bangunan ditent ukan pada RTBL yang ditetapkan oleh
Pemda, mencakup perunt ukan dan intensitas bangunan gedung, arsitektur bangunan gedung,
dan pengendalian dampak lingkungan. Sedangkan, persyaratan keandalan bangunan gedung
mencakup keselamatan,kesehat an, keamanan, dan kemudahan. UU No. 28 tahun 2002 juga
mengamat kan bahwa dalam penyelenggaraan bangunan gedung yang meliputi kegiatan
pembangunan, pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran, juga diperlukan peran
masyarakat dan pembinaan oleh pem erintah.
3) PP 36/ 2005 tent ang Perat uran Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 tent ang Bangunan Gedung
Secara lebih rinci UU No. 28 tahun 2002 dijelaskan dalam PP No. 36 Tahun 2005 tentang
peraturan pelaksana dari UU No. 28/ 2002. PP ini membahas ket entuan fungsi bangunan
gedung, persyaratan bangunan gedung, penyelenggaraan bangunan gedung, peran
masyarakat, dan pembinaan dalam penyelenggaraan bangunan gedung. Dalam perat uran ini
ditekankan pentingnya bagi pemerintah daerah untuk menyusun Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL) sebagai acuan rancang bangun sert a alat pengendalian PBL
4) Permen PU No. 06/ PRT/ M / 2007 tent ang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
Sebagai panduan bagi semua pihak dalam penyusunan dan pelaksanaan dokumen RTBL, maka
telah ditetapkan Perm en PU No. 06/ PRT/ M / 2007 tent ang Pedoman Umum Rencana Tat a
Bangunan dan Lingkungan. Dalam peraturan tersebut, dijelaskan bahwa RTBL disusun pada
skala kawasan baik di perkotaan maupun perdesaan yang m eliputi kawasan baru berkembang
cepat , kawasan terbangun, kawasan dilestarikan, kawasan rawan bencana, sert a kawasan
gabungan dari jenis-jenis kawasan tersebut. Dokum en RTBL yang disusun kemudian ditetapkan
melalui peraturan walikota/ bupati.
5) Permen PU No.14 / PRT/ M / 2010 tent ang St andar Pelayanan M inimal bidang Pekerjaan Umum dan Penat aan Ruang
Perm en PU No: 14 / PRT/ M / 2010 tentang Standar Pelayanan M inimal bidang Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang mengamanat kan jenis dan mutu pelayanan dasar Bidang Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
w arga secara minimal. Pada Permen t ersebut dilampirkan indikator pencapaian SPM pada
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 31 Lingkup Tugas dan Fungsi Direktorat PBL (Permen PU No. 8 tahun 2010)
Sebagaimana dinyatakan pada Permen PU No.8 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerj a
Kem ent erian PU, pada Pasal 608 dinyatakan bahw a Direkt orat Penataan Bangunan dan
Lingkungan mem punyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Direktorat Jenderal Cipta Karya di bidang perumusan dan pelaksanakan kebij akan, penyusunan produk pengaturan,
pembinaan dan pengawasan serta fasilitasi di bidang penataan bangunan dan lingkungan t ermasuk
pembinaan pengelolaan gedung dan rumah negara.
Kemudian selanjut nya pada Pasal 609 disebutkan bahwa Direktorat Penataan Bangunan
dan Lingkungan m enyelenggarakan fungsi :
a.
Penyusunan kebijakan teknis dan st rat egi penyelenggaraan penataan bangunan danlingkungan t ermasuk gedung dan rumah Negara ;
b.
Pembinaan t eknik, pengawasan t eknik, f asilitasi serta pembinaan pengelolaan bangunangedung dan rumah negara termasuk fasilitasi bangunan gedung istana kepresidenan ;
c.
Pembinaan t eknik, pengawasan t eknik dan fasilitasi penyelenggaraan penataanbangunan dan lingkungan dan pengembangan kesw adayaan masyarakat dalam penataan
lingkungan ;
d.
Pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi revitalisasi kawasan dan bangunanbersejarah/ tradisional, ruang terbuka hijau, sert a penanggulangan bencana alam dan
kerusuhan social ;
e.
Penyusunan norma, standar, prosedur dan krit eria, serta pembinaan kelembagaanpenyelenggaraan penat aan bangunan dan lingkungan ; dan
f .
Pelaksanaan tat a usaha Direktorat.Lingkup t ugas dan fungsi tersebut dilaksanakan sesuai dengan kegiatan pada sektor PBL, yaitu
kegiatan penataan lingkungan permukiman, kegiat an penyelenggaraan bangunan gedung dan rumah
negara dan kegiatan pemberdayaan komunitas dalam penanggulangan kemiskinan seperti
ditunjukkan pada Gambar 7.2.
Lingkup kegiat an untuk dapat mewujudkan lingkungan binaan yang baik sehingga t erjadi
peningkatan kualit as permukiman dan lingkungan m eliputi :
a. Kegiatan penataan lingkungan permukiman
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021
KABUPATEN MALAKA
RPI JM 2017-2021 Bab VII - 32
Bantuan Teknis pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH);
Pembangunan Prasarana dan Sarana peningkatan lingkungan pemuki man kumuhdan nelayan;
Pembangunan prasarana dan sarana penataan lingkungan pem ukim an t radisional.2. Kegiat an pembinaan teknis bangunan dan gedung
Diseminasi perat uran dan perundangan t ent ang penataan bangunan danlingkungan;
Peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan dan gedung;
Pengembangan sistem informasi bangunan gedung dan arsitektur;
Pelatihan t eknis.3. Kegiat an pemberdayaan masyarakat di perkotaan
Bant uan t eknis penganggulangan kemiskinan di perkot aan
Paket dan ReplikasiGam bar 7.2.
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 33 7.2.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan
a. Isu Strategis Penat aan Bangunan dan Lingkungan
Unt uk dapat merumuskan isu st rategis Bidang PBL, maka dapat melihat dari Agenda Nasional
dan Agenda Internasional yang mempengaruhi sektor PBL. Untuk Agenda Nasional, salah
satunya adalah Program PNPM M andiri, yaitu Program Nasional Pemberdayaan M asyarakat
M andiri, sebagai wujud kerangka kebijakan yang menjadi dasar acuan pelaksanaan
program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan m asyarakat. Agenda nasional
lainnya adalah pemenuhan Standar Pelayanan M inimal (SPM ) bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang, khususnya untuk sektor PBL yang m engamanat kan t erlayaninya masyarakat
dalam pengurusan IM B di kabupat en/ kota dan t ersedianya pedoman Harga St andar Bangunan
Gedung Negara (HSBGN) di kabupaten/ kota.
Agenda internasional yang terkait diant aranya adalah pencapaian M DG’s 2015, khususnya
tujuan 7 yait u memastikan kelest arian lingkungan hidup. Target M DGs yang t erkait bidang Cipta
Karya adalah t arget 7C, yaitu m enurunkan hingga separuhnya proporsi penduduk tanpa akses
t erhadap air minum layak dan sanitasi layak pada 2015, serta target 7D, yaitu mencapai
peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh pada
tahun 2020.
Agenda internasional lainnya adalah isu Pemanasan Global (Global W arming). Pemanasan
global yang disebabkan bert ambahnya karbondioksida (CO2) sebagai akibat konsumsi energi
yang berlebihan mengakibatkan naiknya suhu permukaan global hingga 6.4 °C ant ara tahun
1990 dan 2100, serta meningkatnnya tinggi muka laut di seluruh dunia hingga m encapai
10-25 cm selama abad ke-20. Kondisi ini memberikan dampak bagi kawasan-kaw asan yang
berada di pesisir pantai, yaitu munculnya bencana alam sepert i banjir, kebakaran serta dampak
sosial lainnya.
Agenda Habitat juga merupakan salah satu Agenda Int ernasional yang juga mempengaruhi isu
strat egis sect or PBL. Konferensi Habitat I yang telah diselenggarakan di Vancouver, Canada,
pada 31 M ei-11 Juni 1976, sebagai dasar t erbent uknya UN Habitat pada tahun 1978, yaitu
sebagai lembaga PBB yang mengurusi permasalahan perumahan dan permukiman sert a
pembangunan perkotaan. Konf erensi Habitat II yang dilaksanakan di lstanbul, Turki, pada 3
- 14 Juni 1996 dengan dua tema pokok, yait u " Adequat e Shelt er for All" dan " Sust ainable
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021
KABUPATEN M ALAKA
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 34 penyediaan perumahan dan perm ukiman yang layak bagi masyarakat.
Dari agenda-agenda t ersebut maka isu strat egis tingkat nasional untuk bidang PBL dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut :
1) Penataan Lingkungan Perm ukiman
a. Pengendalian pemanfaatan ruang m elalui RTBL ;
b. PBL m engatasi tingginya frekuensi kejadian kebakaran di perkotaan ;
c. Pem enuhan kebutuhan ruang t erbuka publik dan ruang terbuka hijau (RTH) di perkot aan
d. Revitalisasi dan pelestarian lingkungan permukiman t radisional dan bangunan bersejarah
berpot ensi w isata untuk menunjang tumbuh kembangnya ekonomi lokal;
e. Peningkat an kualit as lingkungan dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan M inimal;
f. Pelibatan pemerintah daerah dan swasta sert a masyarakat dalam penataan bangunan
dan lingkungan.
2) Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
a. Tertib pembangunan dan keandalan bangunan gedung (keselamatan, kesehatan,
kenyamanan dan kemudahan);
b. Pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung dengan perda bangunan gedung
di kab/ kota;
c. Tantangan unt uk m ewujudkan bangunan gedung yang fungsional, tertib, andal dan
mengacu pada isu lingkungan/ berkelanjutan;
d. Tertib dalam penyelenggaraan dan pengelolaan aset gedung dan rumah negara;
e. Peningkat an kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan gedung dan rumah Negara.
3) Pemberdayaan Komunitas Dalam Penanggulangan Kemiskinan
a.
Jumlah masyarakat miskin pada tahun 2012 sebesar 29,13 juta orang atau sekit ar11,96% dari tot al penduduk Indonesia;
b.
Realisasi DDUB tidak sesuai dengan komit men awal t ermasuk sharing in-cash sesuai M oUPAKET;
c.
Keberlanjutan dan sinergi program bersama pemerintah daerah dalam penanggulanganRPIJM 2017-2021 Bab VII - 35 Isu st rat egis PBL ini terkait dengan dokum en-dokum en seperti RTR, skenario pembangunan
daerah, RTBL yang disusun berdasar skala priorit as dan manfaat dari rencana tindak yang
meliputi :
a) Revitalisasi,
b) RTH,
c) BangunanTradisional/ bersejarah dan
d) Penanggulangan kebakaran,
bagi pencapaian terwujudnya pembangunan lingkungan perm ukiman yang layak huni, berjati
diri, produktif dan berkelanjutan.
Adapun isu-isu st rat egis sekt or PBL di kabupaten M alaka sepert i dalam tabel 7.9. berikut ini :
Tabel 7.9.
Isu-Isu Strategis Sektor PBL Kabupaten M alaka
No. Kegiatan Sektor PBL Isu Strategis Sektor PBL
1 Penat aan Lingkungan Permukiman 1. Ter bangunnya per umahan dan
permukiman yang layak huni.
2. Ter penuhinya kebut uhan per umahan bagi masyarakat yang t inggal di lingkungan permukiman kum uh.
3. Ter t at anya lingkungan permukiman kum uh menjadi lingkungan sehat , indah, aman, nyaman, dan adanya peningkat an der ajat kesehat an dan pendi dikan masyarakat .
2 Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah
Negara
1. M eni ngkat kan pem binaan
penyelenggaraan bangunan gedung t ermasuk bangunan gedung dan rumah negara
2. M enjaga kelest arian nilai-nilai arsit ekt ur Bangunan Gedung yang dilindungi dan dilest arikan sert a keahlian mem bangun (seni dan budaya).
3 Pember dayaan Kom unit as Dalam
Penanggulangan Kemiskinan
1. Ter cipt anya peningkat an kualit as sum ber daya manusia yang mampu m enat a lingkungan perumahan.
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021
KABUPATEN M ALAKA
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 36 b. Kondisi Eksisting Penataan Bangunan dan Lingkungan
Unt uk tahun 2012 capaian nasional dalam pelaksanaan program direktorat PBL adalah dengan
jumlah kelurahan/ desa yang telah mendapat kan fasilitasi berupa peningkatan kualit as
infrast rukt ur permukiman perdesaan/ kumuh/ nelayan melalui program P2KP/ PNPM adalah
sejumlah 10.925 kelurahan / desa. Untuk jumlah Kabupaten/ Kota yang t elah menyusun Perda
Bangunan Gedung (BG) hingga tahun 2012 adalah sebanyak 106 Kabupat en/ Kota. Untuk RTBL
yang sudah tersusun berupa Peraturan Bupati/ W alikota adalah sebanyak 2 Kabupaten/ Kot a, 9
Kabupat en/ Kota dengan perjanjian bersama, dan 32 Kabupat en/ Kota dengan kesepakatan
bersama.
Berdasarkan Renst ra Ditjen Cipta Karya 2015-2019,disam ping kegiat an non-fisik dan
pem berdayaan, Direkt orat PBL hingga tahun 2013 juga telah melakukan peningkatan prasarana
lingkungan perm ukiman di 1.240 kaw asan sert a penyelenggaraan bangunan gedung dan
fasilit asnya di 377 kabupat en/ kot a. Dalam RPIJM bidang Cipta Karya pencapaian di
Kabupat en/ Kot a perlu dijabarkan sebagai dasar dalam perencanaan.
Setiap Kabupat en/ Kota diharapkan dapat mem berikan gambaran kondisi eksisting di daerah
masing-masing, yang mencakup kondisi terkait peraturan daerah, kegiatan penataan
lingkungan permukiman, kegiatan penyelenggaraan bangunan gedung dan rumah negara, serta
capaian dalam pemberdayaan komunitas dalam penanggulangan kemiskinan
Program Sekt or Penat aan Bangunan dan lingkungan difokuskan pada penat aan bangunan
melalui fasilit asi pembent ukan dan implem ent asi Perda Bangunan Gedung, dan penat aan
lingkungan melalui penat aan kaw asan st rat egis baik it u kaw asan bersejarah, t radisional,
Penyediaan Ruang Terbuka Hijau maupun kaw asan yang m empunyai nilai ekonomi. Fungsi dari
penat aan at au revit alisasi kaw asan t ersebut yait u unt uk meningkat kan kualit as kaw asan.
Sampai dengan t ahun 2015 persent asi bangunan gedung yang sudah mempunyai IM B belum
t erdat a karena belum pernah dilakukan pendat aan bangunan gedung di Kabupat en M alaka,
begit u pula dengan bangunan ber-SLF. Kondisi eksist ing Sekt or Penat aan Bangunan dan
RPIJM 2017-2021 Bab VII - 37 Tabel 7.10.
Kondisi Eksisting Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan di Kabupaten M alaka Tahun 2015
NO URAIAN SATUAN BESARAN KETERANGAN
1 St at us Perda BG Ada/ t idak Ada No.07 Tahun 2015 2 Prosent asi Bangunan Ber-IM B % Belum t erdat a 3 Prosent asi Bangunan
Bersert ifikat SLF
% Belum Terdat a
4 Pendat aan Bangunan Gedung Unit Belum t erdat a 5 Prosent asi RTH %
6 St at us Bangunan Pusaka (Nasional)
Ada/ t idak Tidak ada
7 St at us Bangunan Pusaka (Dunia) Ada/ Tidak Tidak ada
Dari tahun 2011 sampai dengan 2015 penyusunan dokum en perencanaan sekt or Penat aan
Bangunan dan lingkungan yang didanai oleh APBN sebanyak 2 dokumen yait u Penyusunan
Naskah Akademis Penyusunan RTBL Kaw asan M alaka, Kec M alaka Tengah (Klust er A) pada
t ahun 2014 dan Fasilit asi Penyusunan Ranperda Bangunan Gedung Kab. M alaka pada t ahun
2014, sedangkan unt uk pembangunan infrast rukt ur bidang penat aan bangunan dan lingkungan
yg didanai oleh APBN yait u pada t ahun 2012 dilakaksanakan Pembangunan PSD Penat aan
Lingkungan Permukiman Tradisional/ Bersejarah dengan lokasi Hait imuk, kecamat an W eliman
(pada saat pelaksanaan kegiat an lokasi t ersebut sesuai nama paket berada di Kabupat en Belu,
namun set elah ada pemekaran lokasi Hait imuk, kecamat an W eliman berada di Kabupat en
M alaka)
Tabel 7.12.
Pembangunan Infratruktur Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan Tahun 2011-2015 (Sumber Dana APBN)
No Uraian Sat uan Tahun Pelaksanaan
2011 2012 2013 2014 2015
1 Penat aan RTH Kw s - - - - -
2 Revit alisasi Kw s.St rat egis Kw s - - - - - 3 Penat aan
Kw s.Tradisional/ Bersejarah
Kw s - 1 - - -
4 RTBL Kaw asan Lap - - - - -
5 Nilai Kont rak (x 1000) Rp. - 878.607 - - - 6 Pagu Anggaran (x 1000) Rp. - 900.000 - - -
c. Perm asalahan dan Tantangan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Dalam kegiatan penataan bangunan dan lingkungan terdapat beberapa permasalahan dan