• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGATUR TAMPILAN EMPAT SISI YANG BERPUTAR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR - Pengatur tampilan empat sisi yang berputar berbasis mikrokontroler AT89S51 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGATUR TAMPILAN EMPAT SISI YANG BERPUTAR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR - Pengatur tampilan empat sisi yang berputar berbasis mikrokontroler AT89S51 - USD Repository"

Copied!
226
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Elektro

Disusun Oleh :

YULIUS WAHYU JATMIKO

NIM : 005114021

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

FINAL PROJECT

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain the Sarjana Teknik Degree

In Electrical Engineering

Prepared By :

YULIUS WAHYU JATMIKO

Student ID : 005114021

ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTEMENT

ENGINEERING FACULTY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2007

(3)
(4)
(5)
(6)

Kecerdasan Adalah Harta Benda Yang Terpendam

Dan Kebijaksanaan Adalah Harta Kekayaan Yang Tersembunyi

Yesaya 45:3

Bukalah Hatimu Supaya Engkau Dapat Memahami

Yesaya 44:18

“FIAT VOLUNTAS TUA”

(7)

& Sang Maha Kasih dalam Iman, Harapan dan Kasih Karunia-Nya

yang sangat berlimpah

& Hati Kudus Yesus dalam kasih penebusan-Nya

& Bunda Maria dalam kasih penyertaan-Nya

& Kedua Orang Tuaku dalam kasih, berkat, doa dan restu

& Clara Wastiunamsih dalam kasih kebersaman

& Saudara – Saudariku dalam kasih dukungan

(8)

Oleh : Yulius Wahyu Jatmiko (005114021)

Pengatur Tampilan Empat Sisi Yang Berputar Berbasis Mikrokontroler

AT89S51 adalah pengatur tampilan dalam hal menetapkan posisi suatu bidang

benda empat sisi untuk berhenti pada tempat yang ditentukan secara otomatis,

menghitung lama waktu berhenti pada posisi itu sebelum kembali berputar dan

berhenti pada posisi berikutnya dengan lama waktu sesuai data masukan pada

masing-masing posisi.

Alat yang dibuat dalam tugas akhir ini mengimplementasikan

Mikrokontroler sebagai pengendali utama yang meliputi pengendali tombol input

DIPSW,

Limit Switch

sebagai sensor posisi, IC L293D sebagai

Driver

motor, alur

pelayanan dan pengiriman data.

Mikrokontroler menerima masukan dari tombol interupsi dan data waktu

pada setiap posisi. Ketika terdapat permintaan layanan, Mikrokontroler segera

mengirimkan data dan mencatu

Driver

motor untuk memutar tampilan empat sisi

menuju sensor posisi terdekat yang searah dengan jarum jam. Setelah sampai ke

posisi yang dituju, Mikrokontroler akan menghentikan motor dan mengirimkan

data lama berhenti pada posisi yang telah terjadi sesuai data masukan.

Mikrokontroler difungsikan untuk membuat suatu alat pewaktuan pada

setiap perhentian posisi dari bidang benda yang diputar oleh motor DC. Jumlah

seluruh perhentian posisi adalah 4, proses pembacaan data input waktu dengan

sistem

Scanning

, Waktu maksimal bidang benda berhenti pada setiap posisi

adalah 15 detik, arah putar bidang benda searah jarum jam dan tidak bisa

sebaliknya.

Kata kunci : Mikrokontroler AT89S51, DIPSW,

Limit Switch

, IC L293D, Motor

DC, Bidang benda empat sisi, Searah jarum jam.

(9)

By : Yulius Wahyu Jatmiko (005114021)

Four Sides Rotating Display Controller Based On AT89S51

Microcontroller is a display controller in placing the position of certain square for

stopping at the difined place automaticly. This kind of display controller counts

the range of stopping time in that position before rerotating and stopping at the

next position with the range of time according to the input data on each position.

This display controller which I made implements

the Microcontroller as

the main

driver, that including DIPSW input button driver, limit switch as the

sensor of position, L293D IC as the motoric driver, server and the sender of the

data.

The Microcontroller receives the input from the interruption button and the

time data at each position. When there is a request services,

the Microcontroller

sends the data immediately and supplies the motoric driver to rotate the four sides

display through the nearest position sensor which is clockwise.

After reaching the

destination position, the Microcontroller will stop the motor and sends the

previous

data stopping on the position which is made according to the input data.

The Microcontroller has a function as the timer tool maker on each post

position for which the tool is rotated by the DC motor. The amount of the post

position is four, the process of the reading of the input time is by scanning. The

maximum time for the tool to stop on each position is 15 second and the tool

rotate according to the clockwise and can not be reversed.

Key words : AT89S51 Microcontroller, DIPSW, Limit Swich, L293D IC, DC

motor, four sides, clock wise.

(10)

Harapan dan Kasih, atas segala hal yang telah di curahkan-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini dengan baik.

Skripsi ini diberi judul PENGATUR TAMPILAN EMPAT SISI YANG

BERPUTAR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51. Penulisan skripsi ini

didasarkan pada hasil-hasil yang telah penulis peroleh mulai dari proses

perancangan, pembuatan alat sampai pada pengujian alat.

Penulis menyadari bahwa mulai dari proses perancangan, realisasi sampai

pengujian alat dan proses penyusunan skripsi ini tidak dapat lepas dari bantuan,

dorongan, dan bimbingan berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan

hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada

:

1.

Bapak B. Djoko Untoro Suwarno, S.Si., M.T. Selaku dosen pembimbing I

yang telah memberikan bimbingan, arahan, petunjuk, saran, koreksi dan

pendampingan mulai dari proses awal perancangan alat sampai pada

revisi penulisan skripsi ini.

2.

Bapak Ir. Tjendro. Selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan, petunjuk, saran, koreksi dan pendampingan mulai dari

proses awal perancangan alat sampai pada revisi dari penulisan skripsi ini.

3.

Seluruh Dosen Teknik Elektro USD atas semua wawasan ilmu yang

diberikan selama penulis menimba ilmu di bangku kuliah.

(11)

5.

Bapak dan Ibu-ku, atas seluruh berkat, doa dan restu yang melimpah yang

telah penulis dapatkan selama ini.

6.

Clara Wastiunamsih, yang telah berusaha untuk selalu bersama-sama

memaknai kehidupan ini.

7.

Saudara-saudariku yang telah memampukanku untuk berkembang

menjadi manusia dewasa.

8.

Teman-teman Teknik Elektro : Iyung, Indra “Klowor”, Toni “Partok”,

Teguh, Arie Klaten, Yosep, Terima kasih atas bantuan dan dukungannya.

9.

Teman-teman Kos : Pak Muji, Nico “Parmo”, Mael, Murda, Kopral,

Mojes, Tarso, Pak Aris, dan Anak-anak “DAVITA”.

10.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah

membantu dalam seluruh rangkaian proses pendidikan ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin didalam seluruh rangkaian

proses penyusunan skripsi ini, mulai dari proses perancangan, pembuatan,

pengujian dan penulisan skripsi untuk memberikan yang terbaik bagi pemaknaan

kehidupan ini, namun tidak menutup kemungkinan di dalam tugas akhir dan

skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik yang bertujuan untuk membangun kesempurnaan

tugas akhir dan skripsi ini.

Yogyakarta, Maret 2007

(12)

HALAMAN PERSETUJUAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN KEASLIAN ...v

HALAMAN MOTO HIDUP ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

INTISARI... viii

ABSTRACT... ix

KATA PENGANTAR ...x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR GAMBAR ...xv

DAFTAR TABEL... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang ...1

1.2.

Perumusan Masalah ...2

1.3.

Batasan Masalah ...2

1.4.

Tujuan Penelitian ...3

1.5.

Manfaat Penelitian ...4

1.6.

Metodologi Penelitian ...5

1.7.

Sistematika Penulisan ...5

BAB II. DASAR TEORI

2.1. Prinsip Kerja ...7

2.2. DIPSW ...8

2.3. Mikrokontroler AT89S51 ...8

2.3.1. Memori Mikrokontroler AT89S51...9

(13)

2.3.3. Register Dasar ...14

2.3.4. Pewaktu / Pencacah...16

2.3.5. Sistem Interupsi...19

2.3.6. Pemrograman Mikrokontroler...21

2.3.7. Stuktur

Port

Dan Cara Kerja...23

2.3.7.1.Konfigurasi

Port

0 Sebagai I/O...24

2.3.7.2.Konfigurasi

Port

1 Sebagai I/O...25

2.3.7.3.Konfigurasi

Port

2 Sebagai I/O...26

2.4. Penggerak Motor DC ...26

2.5. Motor DC ...27

2.6. Sensor Posisi ...28

BAB III. PERANCANGAN

3.1. Prinsip Kerja ...30

3.2. DIPSW ...31

3.3. Sensor Posisi ...35

3.4. Mikrokontroler AT89S51 ...37

3.4.1. Rangkaian Osilator ...38

3.4.2. Rangkaian Reset ...38

3.5. Penggerak Motor DC ...40

3.6

.

Urutan Logika Program ...42

3.7. Rangkaian Elektronis...48

3.8. Konstruksi Mekanis ...49

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Akhir Perancangan ...50

4.2. Rangkaian Masukan Data ...50

4.3. Rangkaian Sensor Posisi...61

(14)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ...71

5.2. Saran ...71

DAFTAR PUSTAKA

... xix

(15)

Gambar 2.2.

Foto

DIPSW ...8

Gambar 2.3.

Peta Memori Program Pada Mikrokontroler AT89S51 ...10

Gambar 2.4.

Peta Memori Data Pada Mikrokontroler AT89S51 ...11

Gambar 2.5.

Register 8 bit Pada

Program Status Word

(PSW) ...15

Gambar 2.6.

Register

TCON

(Timer Control Register)

...16

Gambar 2.7.

Register

TMOD

(Timer Mode Control Register)

...17

Gambar 2.8.

Interrupt Enable Register

...20

Gambar 2.9.

Interrupt Priority

Register

...20

Gambar 2.10.

Foto Motor DC ...28

Gambar 2.11

. Foto

Limit Switch

...29

Gambar 3.1.

Diagram Blok Perancangan...30

Gambar 3.2.

Skema

DIPSW ...31

Gambar 3.3.

Rangkaian

Interface

DIPSW Dengan Mikrokontroler...32

Gambar 3.4.

Skema

Limit Switch

...36

Gambar 3.5.

Rangkaian

Interface Limit Switch

Sebagai Sensor Posisi

Dengan Mikrokontroler...36

Gambar 3.6.

Skema

Limit Switch

Saat Tangkai

Common

Ditekan...37

Gambar 3.7.

Rangkaian

Osilator...38

Gambar 3.8.

Rangkaian

Reset...39

Gambar 3.9.

Rangkaian Penggerak Motor DC ...41

(16)

Berputar Berbasis Mikrokontroler AT89S51...48

Gambar 3.12.

Rancangan Fisik Pengatur Tampilan Empat Sisi Yang Berputar 49

Gambar 4.1.

Pengatur Tampilan Empat Sisi Yang Berputar ...50

Gambar 4.2.

DIPSW Yang Terpasang Pada Rangkaian ...51

Gambar 4.3.

Tegangan Maksimum Pembuat Logika

High

(1) Pada

Mikrokontroler ...52

Gambar 4.4.

Tegangan Minimum Pembuat Logika

High

(1) Pada

Mikrokontroler ...52

Gambar 4.5.

Rentang Tegangan Pembuat Logika

Low

( 0 ) Pada Mikrokontroler

...53

Gambar 4.6.

Pengukuran Waktu Yang Terjadi Sesuai Dengan Data Masuka ..58

Gambar 4.7.

Sensor Posisi Yang Terpasang Pada Rangkaian ...62

Gambar 4.8.

Motor DC Yang Terpasang Pada Rangkaian ...65

(17)

Tabel 2.1.

Register-register Dalam SFR “

Special Function Register

” ...11

Tabel 2.2.

Mode Pencacah / pewaktuan...18

Tabel 3.1.

Hubungan Saklar DIPSW Dengan Mikrokontroler ...33

Tabel 3.2.

Hubungan Kolom DIPSW Tergeser Dengan Waktu Yang Terjadi ..34

Tabel 3.3.

Interface Limit Switch

Dengan Mikrokontroler Dan Arah Posisi

Yang

Terjadi ...36

Tabel 3.4.

Isi Register Setelah Reset...40

Tabel 3.5.

Tabel Kebenaran IC L293D ...41

Tabel 4.1.

Pengukuran Tegangan Input Data Pada

Port

0 ...54

Tabel 4.2.

Pengukuran Tegangan Input Data Pada

Port

1 ...55

Tabel 4.3.

Logika Biner Yang Terjadi Sesuai Dengan DIPSW Yang Tergeser 55

Tabel 4.4.

Hasil Pegukuran Waktu Pada Masing-Masing Arah ...59

Tabel 4.5.

Data Pengukuran Sensor Posisi...61

(18)

Lampiran 1.

Gambar Rangkaian... H.L.1

Lampiran 2. Listing Program Pengatur Tampilan Empat Sisi Yang Berputar

Berbasis Mikrokontroler AT89S51... H.L.2

Lampiran 3. Listing Program Input Data ... H.L.8

Lampiran 4. Listing Program Deteksi Sensor Posisi ... H.L.12

Lampiran 5. Listing Program Pengalamatan L293D... H.L.14

Lampiran 6. Listing Program Pelayanan Interupsi ... H.L.14

Lampiran 7. Listing Program Deteksi Tombol OK ... H.L.15

Lampiran 8. Listing Program Setelah Tombol Reset Ditekan... H.L.15

Lampiran 9. Listing Program Delay ... H.L.15

Lampiran 10. Pengukuran Input Data... H.L.17

Lampiran 11. Data Waktu Yang Terjadi Sesuai Dengan DIPSW Yang Tergeser

Untuk

Masing-Masing

Arah ... H.L.19

Lampiran 12. Data Waktu Dari Osiloscope Digital Untuk Masing-masing Arah

Sesuai DIPSW Yang Tergeser ... H.L.22

Lampiran 13.

Chart

8951 ... H.L.33

Lampiran 14.

Layout

PCB ... H.L.34

Lampiran 15.

Data Sheet

ATMEL AT89S51... H.L.36

Lampiran 16.

Data Sheet

L293D... H.L.48

(19)

"

$

%

%

#

(20)

"

!

#

#

%

'()*

+,-$

.

#

/

%

'()* +,

#

0&*1$

$

$

"

,

%

$

.

(21)

&

%

1

#

%

'()* +,

#

$

2

0&*1$

$

+

/

"

1+

&3

&3

4

%

$

%

%

5

!

3 + 6

)

07

(

"

,

$

%

'()* +,

#

(22)

&

%

#

$

.

#

%

'()* +,

0&*1$

$

$

'

#

#

#

(23)

/

"

,

&

1

!

"

!'!

%

"

!'!

%

"

$

.

%

'()* +,

%

'()* +,

89

#

:

(24)

:;

,

:;

&

:;

$

$

!'!

%

"

$

.

%

'()* +,

$

!'! <

%

"

0&*1$

(25)

!

"

!

#$%& '(

(26)

*

+

*

+

, -./

+

0

1 1

"

%

2

#$%& '(

'(

#$%& '(

#

#

2 3.

2 3.

3.

(27)

"

3.

+

"

3.

3#

!

2 3.

3.

"

3.

"

"

#

#$%& '(

* !

4* !

3.

$

(28)

7

46 ! 3.

* !

%!&

7

3.

7

4* !

2222

2222

(666

#

6222

6666

6666

#$%& '(

3#

!

3#

"

3#

3#

"

#

'

#$%& '(

(1%

66

22

#

66

82

3#

%6

22

23

&

1 *

66

22

5

(

3

*

%

(29)

91

:

6

1

"

(

!

16

12

"

"

(

!

96

82

9

&

%6

22

+

2

+

$

1 (

*

#$%& '(

3

+3

23 ;

&

<

=

#

#

,(/

#

76

/ (

,

3

26

/ (

,

&

)

6

&

$

,

$

/

%(>

$3

,

/

?

3

%1

>

$

%9

6

,(/

6

%6

&

, 23/

3

7

3#

7

4* !

@

!

@

(30)

(

,(/

(

&6

1

,(/

1

#6

9

,(/

9

6

/ (

,

%

7

,(/

#

A

#%

$ .

" "

%&

$ .=

,(/

" "

%%

$>6

" "

6

$

%

$?6

" "

6

3

%#

$>(

" "

(

$

%

$?(

" "

(

3

%

.=

,(/

&%

@2

&&

.=

%8

!

5 ,(/

"

! " #

23

3#

-.

*

,$ .=/

&

,

.=/

, 7

/

+

23 5

(

!

,#

/

76

3

1

3

26

3

(31)

9

&

)

,

/

6

3

+

@

( + *

! ,

,

/

(

$

- .

&

/

-

+

3 6

3 (

(

$

*

&

$

,

/

%(

%

&

$

/&0

!%%

&

$

3#

&

$

68

&

$

6%

'

,

$3/

$3

,

?/

%1

$3

,

>/

%9

!

+

(4

%

4

6

(

+

1

9

+

%6

&6

#6

6

1

"

%

(32)

8

&

( --

,

@2/

&&

@2

*

(

(

--@2

%

*

+

,$>6 $?6/

%

%#

*

,$>( $?(/

%

%

*

,$>1 $?1/

3

+

" "

(4

+

6

(

1

&

+

3 # 1>

3 # 1?

#

3

$17B $>1

$?1

+

3

1>

3

1? $

1

(4

3 # 1>

3 # 1?

(6

+

7 $ .

$ .= $1 .= $1 .

.=

.=

+

" "

-

&

'

)

,

/

!

,#/

$

,

/

&

)

,

/

'(

(33)

(

,

/

(4

C6666 =

(

(

1

!

,#/

!

9

&

$

,

/ 3

+

+

"

&

$

*

&

)

,

/

%

) #

2. 3 6 3 ( .D

3

2

+

5

$%

&

$

&

! ,

"

&

'

&

(

&

- .

&

+

,

/

1 '

23

)

#

2.

3 (

3 1

.D

+

8

4

'

*

9

1

(

6

(34)

'

3

3

%

4

,

$3/ 3

(4

0

(

,

>/

% . (

,

?/

+

%

$3

(4

)

)

$ $ *

#$%& '(

" "

(4

A

-

!

" "

-

*

" "

:

" "

" "

6

(

$

'

" "

+

$ .

*

$ .=

*

$ .=

*

*

$

$ .=

1 4

$2(

$3(

$26

$36

7(

$(

76

$6

8

4

'

*

9

1

(

6

(35)

(

$2E ,$26

$2(/

$2E

" "

,

" "

C2222

C6666/

1

$3E ,$36

$3(/

" "

F 6

" "

" "

" "

" "

" "

(

9

7E , 76

7(/

-,

#

A

6

=$E , =$(

=$6/

(

6

=$E

*

$E , $6

$(/

7E :

$6 F 6

76

(

=$6 F 6 :

$6 F (

76

(

6

(

=$6

3

$ .

*

+

$ .

1 8

0#$7

-

*

(

6

0#$7

-

*

(

6

8

4

'

*

9

1

(

6

(36)

3

$ .

+

*

6

*

(

5

(

6- (

*

1 1

1

-

*

" "

:

-

*

F 6

(1

-

*

F (

$E6 ,

*

6/

$E( ,

*

(/

9

0#$7

0#$7 F 6

$3E ,$36

$3(

$ .=/ :

0#$7 F (

=$6

=$(

" "

-(

6

6

6

6

6

(

(

(

6

1

(

(

9

" "

*

6

( $

1 1

" "

(

6

" "

(9

3

$>E ,$>6

$>(/

" "

%

(37)

1

(

$>6+$?6

$>(+$?(

" "

(4

9

1

" "

%

!

1

3

$?6-$?(

" "

%

$>6-$>(

$?6-$?(

$?6-$?(

22

66

*

9

" "

(4

%

9

-

" "

%

G#7 (9%H

)

+

"

+

"

&

+ 3

3

(38)

#$%& '(

'

6

(

6

(

, 7/

23

#$%& '(

, 7/

, /

0

1 %

0

1 &

#$%& '(

7#

+

7$1

7

7$(

7B(

7$6

7B6

8

4

'

*

9

1

(

6

+

+

$1

$(

B(

$6

B6

8

4

'

*

9

1

(

6

7

F(

7

F 6

!

3

$ .=

*

"

@

6

6

(39)

+

'

I

"

"

-

!

5

(

!

!

"

5

# !+234

5'

?

!

"

"

%

,(

/

3#

23

"

5

# !+6!

9

$

?

!

"

(40)

"

J

K+

3#

$

"

3

%

$

,36

3(/

3

(4

,

$3/

(4

5

# !+7 4

*

3

3

!

"

5

# !+ 6

"

#$%& '(

1''

"

5

(

!

*

-

.D

5

# + #8+ /&0+

+ 8 0+ 8 0

1

!

!

$

(

5

!

+ " +

+ &/((+ /%+

#

9

!

?

!

.

!"

,

(41)

*

!

"

@

"

5 # #?? 37$ #:

:=L :=

:=L

'

!

.

!

(

3

5 ?3

7$

? :

:

:=

,

)

)

$

#

'(

G#7 %'H

(

!

%

.D 1 M22

1

( ,

(((( ((((

/

1

!

7$

1 '

+

'

1

'

1 F ( ,EEEE (EEE/

?3

1 4

4

1

4

1 F 6 ,EEEE E6EE/

KEK

(

.D # 6

"

(42)

1

:=

1 6 C

"

+(

1

1 6 F 6

,

JCK

/

1 6 F (

#

"

"

(

!

'(

+

"

%

(

--+

G#7 %8H

,

"

)

-

.

6

-

, -./

(

'

!

6

-.

-

#

"

(

27$

(43)

6

G#7

%%H

6

( 1

9

6

A

$

'

6

(

+

0

+

6

9

% .

+

&

0

:

+

G#7 %&H

,

"

)

.

(

-.

,

:

(

/ :

(

+

(

+

0

:

+

(

9

% .

+

&

(44)

,

"

)

.

1

6

-.

:

(

+

(

+

0

:

+

(

9

% .

+

&

0

"

$

"

>

"

!

@

'

"

?1&9

?1&9

*

( --

?1&9

(

(45)

(

--#

(

(

--( --

&

?1&9

"

466

#

"

(%'

#

?1&9

?1&9

6

( ' D

6

6 *' D

6

?1&9

$

!

5

"

"

(46)

"

"

%

5

"

0 +

94*1+6661

(1 D

#

* '

1 D

(%'

#

&

11

'( 3

* ;

%

1' ! +

& 9

,

/

9 '

1

6 '

-

2

+

(47)

+ "

"

'

%

&.

"

"

'

"

"

"

"

%

&.

2

%

&.

%

&.

9

.

&

+

"

"

(48)

masukan terdiri dari saklar DIPSW sebagai

waktu berhenti dan

sebagai sensor posisi, bagian pengolah atau pengendali adalah IC

Mikrokontroler AT89S51, bagian keluaran adalah penggerak motor DC. Gambar

3.1. merupakan diagram blok dari rancangan tugas akhir.

4 x 4 bit

4 x 1 bit

2 bit

:

Diagram Blok Perancangan

DIPSW

Sensor Posisi

Motor

Dan

Motor DC

(49)

dalam hal ini adalah lama waktu bidang harus berhenti pada

posisi tertentu diatur dengan piranti DIPSW 4 lajur/kolom. Karena alat ini

dirancang untuk dapat berhenti pada empat sisi arah, maka membutuhkan empat

buah DIPSW.

Skema DIPSW

antara DIPSW dengan Mikrokontroler adalah sebagai berikut:

CA1 – CA4 DIPSW 1 dihubungkan dengan

P0.0 – P0.3,

CA1 – CA4

DIPSW 2 dihubungkan dengan

P0.4 – P0.7, CA1 – CA4 DIPSW 3

dihubungkan dengan

P1.0 – P1.3, dan CA1 – CA4 DIPSW 4 dihubungkan

dengan

P1.4 – P1.7. Pada sisi yang lain masing3masing kolom DIPSW 1

sampai

dengan

DIPSW

4

dihubungkan

dengan

.

berhubungkan dengan pembuatan logika

(1/0) bagi Mikrokontroler,

yaitu ketika tombol DIPSW digeser maka tegangan dari Mikrokontroler akan

langsung disalurkan ke

sehingga di Mikrokontroler akan mengalami logika

0, cara ini lebih aman jika dibandingkan menghubungkan langsung dengan VCC,

karena ada resiko kelebihan tegangan dan juga pembuatan logika 1 oleh

(50)

pembuat logika 1 [lihat

]. Penghubungan langsung dengan

membuat logika lebih pasti karena hanya ada dua kemungkinan jika tidak 1 pasti 0

sehingga logika di Mikrokontroler

lebih pasti sekaligus umur Mikrokontroler

akan lebih lama karena tidak ada kemungkinan kelebihan tegangan yang masuk ke

Mikrokontroler. Saat mikrokontroler dihidupkan pertama kali, fingsi reset akan

menuliskan logika 1 ke semua

, sehingga

0, 1, 2 dan 3 secara otomatis

terkonfigurasi sebagai masukan yang berimpedansi tinggi [AEP 107]. Jika tidak

dihubungkan kemana3mana

, program akan membaca semua kaki

sebagai logika 1 karena adanya

internal. Dengan demikian akan lebih baik

jika piranti masukan data disambung ke

pada sisi yang lain. Gambar 3.3.

menunjukkan pola hubungan antara DIPSW dengan Mikrokontroler. Tabel 3.1.

memperlihatkan

hubungan

antara

saklar

masing3masing

DIPSW

dengan

Mikrokontroler.

(51)

Pada gambar 3.3. terdapat resistor

hal ini karena saat

Mikrokontroler dihidupkan untuk pertama kali, fingsi reset akan menuliskan

logika 1 ke semua

[

AEP 89]

Khusus

0

internalnya lemah atau

dapat diartikan tidak punya, untuk dapat menerima kode3kode selama proses

pengisian program dan mengeluarkan kode3kode selama verifikasi program yang

telah tersimpan dalam

!

, maka diperlukan

eksternal selama verifikasi

program [Lih 2.3.7.1].

Hubungan Saklar DIPSW Dengan Mikrokontroler

Jenis Saklar

Hubungan Dengan

AT89S51

Jenis Saklar

Hubungan Dengan

AT89S51

DIPSW 1 (CA1)

0.0

DIPSW 3 (CA1)

1.0

DIPSW 1 (CA2)

0.1

DIPSW 3 (CA2)

1.1

DIPSW 1 (CA3)

0.2

DIPSW 3 (CA3)

1.2

DIPSW 1 (CA4)

0.3

DIPSW 3 (CA4)

1.3

DIPSW 1 (CB1)

DIPSW 3 (CB1)

DIPSW 1 (CB2)

DIPSW 3 (CB2)

DIPSW 1 (CB3)

DIPSW 3 (CB3)

DIPSW 1 (CB4)

DIPSW 3 (CB4)

DIPSW 2 (CA1)

0.4

DIPSW 4 (CA1)

1.4

DIPSW 2 (CA2)

0.5

DIPSW 4 (CA2)

1.5

DIPSW 2 (CA3)

0.6

DIPSW 4 (CA3)

1.6

DIPSW 2 (CA4)

0.7

DIPSW 4 (CA4)

t 1.7

DIPSW 2 (CB1)

DIPSW 4 (CB1)

DIPSW 2 (CB2)

DIPSW 4 (CB2)

DIPSW 2 (CB3)

DIPSW 4 (CB3)

DIPSW 2 (CB4)

DIPSW 4 (CB4)

Proses terjadinya sinyal input bagi Mikrokontroler dari DIPSW dimulai

dengan proses pembacaan DIPSW. Proses pembacaan oleh Mikrokontroler

dilakukan dengan melakukan proses

0 dan

"

yaitu data dari

DIPSW, kemudian Mikrokontroler membandingkan data dari

0 dan

1

(52)

jika tidak terjadi perubahan data berarti tidak ada saklar yang digeser, jika terjadi

perubahan data berarti ada saklar yang digeser.

Pada saat ada saklar yang digeser, maka akan terjadi perubahan data pada

yang bersangkutan. Perubahan data yang terjadi diolah oleh Mikrokontroler

yang kemudian dikodekan menjadi angka tertentu, angka ini menyatakan lama

waktu bidang untuk berhenti pada posisi yang terjadi. Hubungan antara kolom

saklar pada setiap DIPSW yang digeser dengan waktu yang akan terjadi dapat

dilihat pada tabel 3.2. berikut.

Hubungan Kolom DIPSW Tergeser Dengan Waktu Yang Terjadi

Kemungkinan Saklar Yang Digeser

Nomor

Kolom

1 2

3

4

5

6

7

8

9 10

11

12

13

14

15

16

1

L L

L

L

L

L

L

L

H H

H

H

H

H

H

H

2

L L

L

L

H

H

H

H

L

L

L

L

H

H

H

H

3

L L

H

H

L

L

H

H

L

L

H

H

L

L

H

H

4

L H L

H

L

H

L

H

L

H

L

H

L

H

L

H

Waktu Yang

Terjadi (detik)

0 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13 14

15

Logika L berarti saklar tidak tergeser

Logika H berarti saklar tergeser

Lama waktu perhentian di setiap posisi diperoleh saat ada saklar pada

masing3masing DIPSW digeser, logika waktu yang terjadi mengacu pada logika

sandi ASCII

!

#

$

"

basis 8421.

Misalnya pada kolom 1 tergeser, maka lama waktu yang akan terjadi adalah 8

detik, begitu juga jika kolom 1 dan kolom 4 tergeser, maka waktu yang akan

terjadi adalah 9 detik. Dengan demikian tugas akhir ini hanya memiliki pewaktuan

(53)

Sensor posisi dalam tugas akhir ini memanfaatkan sistem kerja

Selain lebih ekonomis juga rangkaian elektronis menjadi sederhana (tidak

memerlukan

pengkondisi

sinyal).

antara

dengan

Mikrokontroler adalah sebagai berikut : nomor 1

$

untuk

sensor pertama dihubungkan dengan

P2.0,

nomor 1

$

untuk sensor kedua dihubungkan dengan

P2.1, nomor 1

$

untuk sensor ketiga dihubungkan dengan

P2.2 dan nomor 1

$

untuk sensor keempat dihubungkan dengan

P2.3. sementara itu

pada sisi yang lain (nomor 2) masing3masing

dihubungkan dengan

.

seperti halnya pembahasan pada DIPSW, berhubungkan

dengan pembuatan logika

(1/0) bagi Mikrokontroler, yaitu ketika

tangkai

tertekan, maka tegangan dari Mikrokontroler akan langsung

disalurkan ke

sehingga di Mikrokontroler akan mengalami logika 0, cara

ini lebih aman jika dibandingkan menghubungkan langsung dengan VCC. Dengan

demikian akan lebih baik jika

sebagai sensor posisi disambung ke

. Gambar 3.4. merupakan skema/penampang yang menunjukkan pola

hubungan antara tangkai

dengan kaki3kakinya

.

Gambar 3.5

merupakan hubungan yang terjadi antara masing3masing

dengan

pada Mikrokontroler. Tabel 3.3. memperlihatkan hubungan antara saklar

masing3masing

dengan Mikrokontroler, serta pengaruh antara

yang tertekan dengan logika yang menyatakan posisi arah mana yang

(54)

#

Skema

!"#$%

!"#$%

!"#$%

!"#$%

Rangkaian

sebagai sensor dengan Mikrokontroler

dengan Mikrokontroler dan Arah Posisi Yang Terjadi

Jenis Saklar

Hubungan Dengan

AT89S51

Apakah

Tertekan

Logika yang terjadi

pada AT89S51

1 (No 1)

2.0

Ya

Arah 1 terdeteksi

2 (No 1)

2.1

Ya

Arah 2 terdeteksi

3 (No 1)

2.2

Ya

Arah 3 terdeteksi

4 (No 1)

2.3

Ya

Arah 4 terdeteksi

(55)

Dalam perancangan tugas akhir ini menggunakan empat buah sensor

posisi. Fungsi dari keempat sensor ini adalah untuk menentukan ke3empat arah

posisi berhenti dari pergerakan perputaran bidang. Ketika tangkai

tertekan oleh tangkai bidang yang semula berputar, maka bidang akan berhenti.

Ketika bidang berhenti pada posisi yang telah ditentukan oleh sensor, maka

pewaktu aktif mencacah berapa lama waktu yang diperlukan untuk berhenti pada

posisi ini, kemudian kembali berputar menuju sensor posisi berikutnya.

$

Skema

Saat Tangkai

$

Ditekan

#

Mikrokontroler merupakan komponen pengolah data dalam perancangan

tugas akhir ini. Data yang masuk dari DIPSW dan sensor posisi akan diproses

lebih lanjut dengan serangkaian instruksi yang telah diprogramkan ke dalam

Mikrokontroler.

Agar dapat berfungsi dengan baik Mikrokontroler membutuhkan beberapa

rangkaian tambahan eksternal, yaitu resistor

, rangkaian osilator dan

(56)

#

Mikrokontroler AT89S51 sudah memiliki rangkaian osilator internal

%

$

%!

yang dapat digunakan sebagai sumber

$

&

bagi CPU. Untuk

dapat menggunakan rangkaian osilator dalam

$

, harus ditambahkan sebuah

kristal dan dua buah kapasitor pada pin XTAL 1 dan pin XTAL 2 (kaki 19 dan

kaki 18 Mikrokontroler).

Rangkaian osilatror pada perancangan ini menggunakan kristal 12 MHz

dan dua buah kapasitor 30 pF, sehingga frekuensi detak yang dihasilkan CPU

adalah 12 MHz. Rangkaian osilator dapat dilihat pada gambar 3.7.

&%'#()* +,-./

./

%

Rangkaian Osilator

#

Rangkaian reset digunakan untuk mereset Mikrokontroler pada saat catu

daya dihidupkan. Keadaan reset pada Mikrokontroler terjadi apabila pin reset

diberi logika tinggi selama beberapa mili detik. Waktu reset dapat dihitung

(57)

100 ms. dengan menggunakan nilai kapasitor C = 10 uF, dapat dihitung nilai

resistor yang diperlukan yaitu;

T = RC

R =

$

'

R =

6

3

10

.

10

10

.

100

− −

= 10 KI

/ &

0

Rangkaian Reset

Rangkaian reset dapat diaktifkan dengan dua cara yaitu otomatis dan

manual. Reset otomatis terjadi saat catu ON, sehingga kapasitor sesuai dengan

sifatnya akan terhubung singkat, arus akan mengalir dari VCC menuju pin RST

sehingga kaki RST berlogika 1, setelah proses ini kapasitor akan terisi hingga V

$

mencapai VCC, pada keadaan ini otomatis tegangan pada R10K atau tegangan

RST akan turun menjadi 0 dengan kata lain tegangan pada pin reset adalah beda

tegangan antara V

$

dengan resistor 10K. Reset manual terjadi ketika

reset

(58)

dari VCC menuju pin RST, saat

dilepas arus tertahan pada R1 sehingga

tegangan pada kaki RST turun menjadi 0 Volt dan proses reset terhenti. [PAN 27].

Pada saat pin RST

Mikrokontroler akan menjalankan program mulai dari

alamat 0000h, walaupun demikian kondisi pada internal RAM tidak terjadi

perubahan.

#

Isi Register Setelah Reset

&'()

Isi Register

$

0000h

#

00h

Register B

00h

! (

00h

&

(A)

07h

DPTR

0000h

0 ~ 3

FFh

)

(IP)

xxx00000b

*

+

(IE)

0xx00000b

'

,

!

00h

SCON

00h

SBUF

00h

PCON (HMOS)

0xxxxxxxb

PCON (CMOS)

0xxxxxxxb

Penggerak motor DC yang digunakan pada perancangan ini adalah IC

L293D. Rangkaian penggerak ini pada Mikrokontroler menggunakan

P2.4

dan P2.5.

P2.4 berfungsi untuk mengirim sinyal ke pin

1 L293D,

sedangkan

P2.5 berfungsi untuk mengirim sinyal ke pin

*

+

1 L293D.

Pada keluaran pin

%

1 L293D dihubungkan dengan motor DC. Rangkaian

(59)

1 1 1 1

+

Rangkaian Penggerak Motor DC

Tabel Kebenaran IC L293D

Nilai H berarti berlogika tinggi

Nilai L berarti berlogika rendah

Nilai X berarti berlogika

$

(berapapun nilai logikanya)

Nilai

Z

berarti

%

Untuk dapat menggerakkan motor DC, pin

*

+

L293D harus

berlogika tinggi, sehingga akan ada tegangan

%

ketika ada

yang

diberikan. Namun jika pin

*

+

ini berlogika rendah, maka tidak akan ada

tegangan

%

walaupun ada

yang diberikan pada L293D.

Dalam perancangan ini logika rendah pada pin

*

+

ditentukan oleh

keadaan

sebagai sensor posisi yaitu ketika tangkai

$

tertekan sesuatu sehingga terjadi hubungan dengan

-

) $ !

,

keadaan ini diolah Mikrokontroler sehingga menghasilkan nilai logika rendah

pada pin

*

+

motor, hal ini mengakibatkan motor DC berhenti berputar.

*

+

1

1

%

1

H

H

H

H

L

L

L

X

Z

(60)

$

* *

Agar dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, maka semua

komponen elektronis harus mengikuti aturan3aturan yang telah diprogramkan

dalam Mikrokontroler dengan logika jalannya program seperti yang tersusun

dalam

$

. Perlu diketahui bahwa arah pertama, kedua, ketiga dan

keempat adalah urutan nomor sensor posisi seperti yang terhubung dengan

Mikrokontroler. Arah pertama, kedua, ketiga dan keempat merupakan letak posisi

sensor yang membantu Mikrokontroler untuk mengetahui sensor posisi mana

yang terdeteksi. Walaupun berurutan namun jalannya program tidak harus

berawal dari posisi sensor pertama yang terhubung dengan

P2.0

Mikrokontroler, sehingga ketika ada sensor posisi tertentu yang terdeteksi maka

(61)
(62)

Jalannya logika

$

di atas adalah sebagai berikut :

1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memasukkan nilai lama waktu

sisi bidang utama untuk berhenti pada setiap arah.

2. Berikutnya Mikrokontroler akan mendeteksi apakah tombol Reset ditekan,

jika ya maka motor akan tetap berhenti sehingga

.!

dapat memberikan data

lama waktu berhenti yang baru pada masing3masing arah, jika tombol Reset

ditekan maka program akan berlanjut ke proses selanjutnya.

3. Berikutnya Mikrokontroler segera mendeteksi apakah tombol OK ditekan, jika

tidak maka motor akan tetap berhenti.

4. Jika tombol OK ditekan, maka Mikrokontroler mengambil data lama waktu

bidang untuk berhenti pada masing3masing arah (empat arah), kemudian

Mikrokontroler memerintahkan pengerak motor untuk memutar motor DC.

5. Perputaran motor DC mengakibatkan bidang juga ikut berputar bersamaan

dengan tangkai pengaktif sensor posisi. Perputaran motor DC hanya satu arah

saja yaitu searah dengan perputaran jarum jam

$

& ( !

.

6. Sistem akan mencari

Mikrokontroler mana yang teralamati, ketika

tangkai pengaktif sesor posisi belum sampai pada letak sensor

terdekat, maka motor DC akan terus berputar.

7. Ketika satu sensor posisi terdeteksi oleh tangkai pengaktif yang ikut berputar

bersama bidang, maka Mikrokontroler memerintahkan penggerak motor untuk

menghentikan perputaran motor DC.

8. Setelah motor DC berhenti pada posisi yang dimaksut, maka Mikrokontroler

(63)

9. Ketika waktu yang dibutuhkan untuk berhenti sudah habis, Mikrokontroler

memerintahkan penggerak motor untuk memutar motor DC.

10. Logika jalannya program akan mengulangi logika jalannya program mulai dari

no 4 sampai no 9, demikian untuk masing3masing posisi keempat arah.

Berikut merupakan hal3hal yang bisa dilakukan sehubungan dengan

program sesuai dengan

$

:

1. Ketika program sedang dijalankan namun user ingin merubah nilai data

pewaktuan pada masing3masing arah, maka hal ini dapat langsung dilakukan

tanpa harus menghentikan proses yang sedang berlangsung.

2. Ketika motor telah berhenti pada posisi tertentu dan sedang melakukan proses

$

, kemudian tombol DIPSW pada arah yang bersangkutan

dirubah nilainya untuk merubah data waktu yang baru dan tombol OK juga

ditekan, maka Mikrokontroler akan menyelesaikan proses

$

terlebih dahulu baru kemudian motor akan memutar bidang benda menuju

sensor posisi selanjutnya. Perubahan data lama waktu pada masing3masing

arah akan berpengaruh ketika proses

$

arah sebelumnya selesai

dijalankan. Akan tetapi walaupun data pewaktuan pada masing3masing arah

telah dirubah namun jika tombol OK belum ditekan, maka data yang baru ini

belum akan diproses sebagai data pewaktuan yang baru.

3. Dengan bantuan

/

.!

, arah pertama dapat diatur menjadi posisi

arah utara mata angin, timur merupakan arah kedua, selatan merupakan arah

(64)

4. Ketika sedang menjalankan proses

$

namun tiba3tiba proses

dihentikan dengan memutuskan sumber tegangan kemudian sumber tegangan

diberikan kembali, maka Mikrokontroler akan mendeteksi apakah tombol OK

ditekan, jika ya Mikrokontroler akan mencari posisi arah terdekat searah jarum

jam dengan data waktu yang baru, sehingga tugas yang belum dikerjakan (data

lama) tidak dilanjutkan. Jika tombol OK tidak ditekan, maka motor akan tetap

diam.

5. Pada saat Mikrokontroler sedang melakukan proses

$

pada arah

tertentu, akan tetapi jika ada sensor posisi yang terdeteksi maka proses

$

tetap akan diselesaikan.

6. Pada keadaan Mikrokontroler sedang melakukan program memutar motor

akan tetapi jika tombol OK ditekan terus menerus, maka Mikrokontroler akan

memerintahkan motor untuk terus berputar walaupun sudah mendeteksi sensor

posisi. Perputaran motor ini akan berhenti pada sensor posisi terdekat setelah

sebelumnya tombol OK dilepaskan.

7. Jika pada saat Mikrokontroler sedang melakukan proses

$

kemudian tombol OK ditekan terus menerus sampai melewati waktu cacahan

= 0 pada posisi itu dan tombol OK tetap ditekan, maka Mikrokontroler akan

mencacah dua kali data waktu yang lama, sehingga data waktu yang baru akan

berpengaruh di posisi berikutnya.

8. Pada saat Mikrokontroler sedang melakukan proses

$

kemudian

tombol reset ditekan terus menerus sampai melewati waktu cacahan = 0 pada

(65)

mengabaikan keadaan tombol reset yang ditekan, bahkan ketika motor

berputar dan mendeteksi sensor posisi berikutnya pun proses

$

akan tetap dilakukan secara normal pada posisi yang baru, keadaan akan

menjadi lain ketika tombol reset dilepaskan pada posisi pertengahan diantara

dua sensor karena sistem akan berhenti sampai tombol OK ditekan.

9. Jika yang teralamati justru posisi sensor kedua atau lebih di depannya (tidak

berurutan), maka motor akan berhenti dan mencacah pada arah yang

teralamati. Hal ini karena program tidak dibuat secara berurutan sehingga

kemungkinan program

*

dapat diminimalisasi.

10. Sistem tidak harus mencari arah pertama untuk pertama kali program

dilakukan setelah tombol OK ditekan, hal ini karena untuk menyelesaikan

pewaktuan arah berikutnya sehingga keempat arah akan mengalami

pengalamatan pewaktuan, sekaligus sebagai pengaman dalam aplikasi

sesungguhnya (

'

maupun iklan) ”jika dari arah tiga langsung

menuju arah pertama”, maka pengguna jalan akan merasa tidak adil, jika

dalam iklan maka sponsor yang seharusnya ditampilkan berikutnya akan

komplain karena produknya tidak ditampilkan.

11. Pada saat Mikrokontroler sedang memutar motor kemudian ada dua sensor

atau lebih teralamati, maka Mikrokontroler akan mendeteksi arah sensor posisi

yang terdeteksi paling awal, set waktu untuk arah yang bersangkutan itulah

(66)

%

Rangkaian keseluruhan secara lengkap tentang hubungan antar komponen

elektronis yang membangun piranti rangkaian elektronis pengatur tampilan empat

sisi yang berputar berbasis mikrokontroler AT89S51 dapat dilihat pada gambar

3.11.

22

3

& 4

+,-./

./

!"#$%

!"#$%

#!"#$%

&

& & & & &

& &

3

!"#$%

&

&

+

5

1 1 1 1 3

3

Rangkaian Elektronis Pengatur Tampilan Empat Sisi

(67)

*

Konstruksi implementasi rancangan yang dibuat dalam tugas akhir ini

ditunjukkan oleh gambar 3.12. dengan beberapa keterangan pendukung.

Keterangan :

A : Bidang sisi yang berputar

B : Sensor posisi

C : Bidang penyangga dan

tempat rangkaian elektronis

D : Tangkai pengaktif sensor

posisi

E : Batang penyangga bidang

putar

1. Motor DC.

2. Tangkai penyangga bidang putar.

3. Bidang putar pengaktif sensor posisi.

Rancangan Fisik Pengatur Tampilan Empat Sisi Yang Berputar

3

(68)

"

#

$

%&

'

$

(

%&

'

!

#

$

$

(69)

*

$

$

+ ,-

$

*

#

$

*

$

! .

-)

-

#

$

#

!

%&

'

"

%&

'

$

/))

0

%&

'

-1

!

-$

$

2

3!

1-3! 4 $

()- 0

)-50 ()-/ 0

)-60

0 7)-

0

! 8

$

$

(70)

()-

0

+)-59 ,()-/ : )-6 0

)-69 : /- 0

7)- : - 0

!

3

+ ,

(71)

"

3

+),

;

1!/!- 1!1!- 1! !

+

,! <

0

05 +

,-0

05

#

2

1!/

1!14!

0 (05 : %

0- $

*

$

*

!

$

#

%&

'

=>-*

+ ,

$

*

$

! %

*

3 #

(72)

$

*

$

- 2

1! 4!

23! 54- %&

'

#

*

#

$

$

%&

'!

&

%

)

8

8

8

8

%

)

+0

,

" ?

+0

,

)

+ 0,

" ?

+0

,

!

)!)

1-

/-6 ( -

)!)

/))

()- ( )-6

5!

)!)

-)

/-6 ( -

)!)

5 )

()- ( )-6

/!

)!

-1

/-6 ( -

)!

/))

()- ( )-6

1!

)!

-

/-6 ( -

)!

5))

()- ( )-6

!

)!5

1-

/-6 ( -

)!5

5 )

()- ( )-6

@!

)!5

-/

/-6 ( -

)!5

/))

()- ( )-6

6!

)!/

-1

/-6 ( -

)!/

5))

()- ( )-6

!

)!/

1-

/-6 ( -

)!/

1 )

()- ( )-6

!

)!1

1-@

/-6 ( -

)!1

/))

()- ( )-6

)!

)!1

-)

/-6 ( -

)!1

5 )

()- ( )-6

!

)!

-1

/-6 ( -

)!

/))

()- ( )-6

5!

)!

1-6

/-6 ( -

)!

/ )

()- ( )-6

/!

)!@

-1

/-6 ( -

)!@

/))

()- ( )-6

1!

)!@

-/

/-6 ( -

)!@

5))

()- ( )-6

!

)!6

-1

/-6 ( -

)!6

1))

()- ( )-6

@!

)!6

-

/-6 ( -

)!6

/))

()- ( )-6

1! !

*

$

)

$

%&

'

-$

*

!

$

$

%&

'

(73)

!

!)

-/

/-6 ( -

!)

1))

()- ( )-6

5!

!)

1-

/-6 ( -

!)

5))

()- ( )-6

/!

!

1-6

/-6 ( -

!

/))

()- ( )-6

1!

!

-)

/-6 ( -

!

/))

()- ( )-6

!

!5

1-

/-6 ( -

!5

5 )

()- ( )-6

@!

!5

-)

/-6 ( -

!5

/ )

()- ( )-6

6!

!/

1-

/-6 ( -

!/

1))

()- ( )-6

!

!/

-/

/-6 ( -

!/

5))

()- ( )-6

!

!1

-5

/-6 ( -

!1

/))

()- ( )-6

)!

!1

-)

/-6 ( -

!1

1))

()- ( )-6

!

!

1-

/-6 ( -

!

/ )

()- ( )-6

5!

!

-

/-6 ( -

!

5 )

()- ( )-6

/!

!@

1-6

/-6 ( -

!@

5))

()- ( )-6

1!

!@

1-

/-6 ( -

!@

/))

()- ( )-6

!

!6

1-

/-6 ( -

!6

1))

()- ( )-6

@!

!6

-/

/-6 ( -

!6

1 )

()- ( )-6

3

*

%

%&

'

! 8

%&

' + ))) - )) )- )) - ) )) ,

'

%

8

3

'

+%

,

)!)

1- 0

+ ,

)

)!

-1 0

+ ,

)

)!5

1- 0

+ ,

)

)!/

5))

0

+),

5

)!1

1-@ 0

+ ,

)

)!

-1 0

+ ,

)

)!@

/))

0

+),

)!6

-1 0

+ ,

)

5

/

!)

-/ 0

+ ,

)

!

1-6 0

+ ,

)

!5

5 )

0

+),

!/

1))

0

+),

/

1

!1

-5 0

+ ,

)

!

/ )

0

+),

!@

1-6 0

+ ,

)

(74)

5! 8

%&

' + ) ) - ) )- ) - ))) ,

'

%

8

3

'

+%

,

)!)

-) 0

+ ,

)

)!

/))

0

+),

)!5

-/ 0

+ ,

)

)!/

1 )

0

+),

5

)!1

-) 0

+ ,

)

)!

/))

0

+),

)!@

5))

0

+),

)!6

- 0

+ ,

)

@

/

!)

1- 0

+ ,

)

!

/))

0

+),

!5

/ )

0

+),

!/

5))

0

+),

6

1

!1

/))

0

+),

!

1- 0

+ ,

)

!@

1- 0

+ ,

)

!6

-/ 0

+ ,

)

/! 8

%&

' + )) - ) )- ) - ) ,

'

%

8

3

'

+%

,

)!)

/))

0

+),

)!

- 0

+ ,

)

)!5

-) 0

+ ,

)

)!/

/))

0

+),

5

)!1

/))

0

+),

)!

1-6 0

+ ,

)

)!@

5 )

0

+),

)!6

1- 0

+ ,

)

)

/

!)

1))

0

+),

!

-) 0

+ ,

)

!5

5 )

0

+),

!/

5 )

0

+),

1

!1

1))

0

+),

!

5 )

0

+),

!@

1- 0

+ ,

)

(75)

1! 8

%&

' + ) - )- - ))) ,

'

%

8

3

'

+%

,

)!)

5 )

0

3 # +),

)!

5))

0

3 # +),

)!5

- 0

+ ,

)

)!/

/ )

0

3 # +),

/

5

)!1

5 )

0

3 # +),

)!

/ )

0

3 # +),

)!@

5))

0

3 # +),

)!6

1- 0

+ ,

)

1

/

!)

5))

0

3 # +),

!

/))

0

3 # +),

!5

5))

0

3 # +),

!/

5))

0

3 # +),

1

!1

/))

0

+),

!

1- 0

+ ,

)

!@

1- 0

+ ,

)

!6

-/ 0

+ ,

)

1!/!

$

*

%&

' $

! 3

*

$

*

$

*

#

! %

+ )

,

?

$

$

8

$

*

-%&

' $

*

(76)

'

*

%

%

;

1!@!

#

$

*

! <

5 +

,-

#

#

5

#

!

( 5 : %

- $

*

#

$

*

!

#

?

+

?,

"

5

#

?

+

?,!

"

#

5

*

(77)

'

(

>

'

%&

'

>

'

%&

'

!

%

%

!

%

- %

5!

5 %

- %

)!

) %

) %

/!

/ %

/ %

!

%

%

1!

1 %

1 %

5!

5 %

5 %

!

%

%

/!

/ %

/ %

@!

@ %

- %

1!

1 %

1- %

6!

6 %

6 %

!

%

- %

!

%

%

5

>

'

%&

'

>

'

%&

'

!

%

%

!

%

%

5!

5 %

5 %

)!

) %

) %

/!

/ %

5- %

!

%

%

1!

1 %

1 %

5!

5 %

5 %

!

%

%

/!

/ %

/ %

@!

@ %

- %

1!

1 %

1 %

6!

6 %

6@- %

!

%

%

!

%

%

/

>

'

%&

'

>

'

%&

'

!

%

%

!

%

%

5!

5 %

5 %

)!

) %

)- %

/!

/ %

/ %

!

%

%

1!

1 %

1- %

5!

5 %

- %

!

%

%

/!

/ %

/ %

@!

@ %

@ %

1!

1 %

1- %

6!

6 %

6 %

!

%

%

(78)

1

>

'

%&

'

>

'

%&

'

!

%

%

!

%

- %

5!

5 %

- %

)!

) %

) %

/!

/ %

/ %

!

%

%

1!

1 %

1 %

5!

5 %

5 %

!

%

%

/!

/ %

/ %

@!

@ %

@ %

1!

1 %

1 %

6!

6 %

6- %

!

%

%

!

%

%

1!1!

$

#

$

*

#

$

%&

'! %

#

! 8

*

#

$

$

*

!

1!1!

#

$

*

#

$

%&

'

(

$

!

$

+

#

,

$

!

-

?

$

?

?

?

$

$

#

+

?,

$

#

5 +

?,-

$

!

*

$

(79)

23!/4-

*

*

$

A

(

%&

' $

$

*

#

!

!

!

"

1

$

$

(

)

*

$

$ !

$

$$

$

$

!

$$

$

$

/))

0

-1 0

!

%

8

8

8

8

%

5

+0

,

" ?

+0

,

5

+ 0,

" ?

+0

,

!

5!)

-1

/-6 ( -

5!)

/))

()- ( )-6

5!

5!)

-5

/-6 ( -

5!)

/))

()- ( )-6

/!

5!

-1

/-6 ( -

5!

/))

()- ( )-6

1!

5!

-

/-6 ( -

5!

5))

()- ( )-6

!

5!5

-)

/-6 ( -

5!5

5 )

()- ( )-6

@!

5!5

-5

/-6 ( -

5!5

/))

()- ( )-6

6!

5!/

-

/-6 ( -

5!/

5))

()- ( )-6

!

5!/

-

/-6 ( -

5!/

5 )

()- ( )-6

(80)

)-50 ()-/ 0

)-60

0 7)-

0

! 8

$

0

()- 0

+)-59 ,()-/ : )-6 0

)-69 : /- 0

7)- : - 0

!

+

,

$

-

?

$

?

?

?

$

-

$

#

!

(81)

2

Gambar

Table 1.  AT89 Instruction Set Summary(1)
Table 2.  Instruction Opcodes in Hexadecimal Order
Gambar 2. Perintah PC ke Development System
Gambar 3 Download Program Obyek ke Memori Eksternal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkat dan anugerahNya terhadap penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul

Perbedaan persepsi, adanya stereotip, prasangka dan juga etnosentrisme dari suatu suku terhadap suku lainnya sering terealisasi dalam fenomena- fenomena yang sering diamati,

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan membentuk suatu model numerik untuk mensimulasikan distribusi temperatur dalam bahan, memprediksi bagian bahan yang dipengaruhi

Dalam rangka pelaksanaan perlindungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) maka daerah aliran sungai, kawasan hutan lindung dan wilayah-wilayah lainnya yang memenuhi

Buy on Weakness : Harga berpotensi menguat namun diperkirakan akan terkoreksi untuk sementara Trading Buy : Harga diperkirakan bergerak fluktuatif dengan

Pada variabel CTPS diperoleh bahwa seluruh responden memiliki fasilitas CTPS di rumahnya sejumlah 28 orang (100%), se- luruh responden mendapatkan pernah

Seperti yang dapat kita lihat pada gambar di bawah ini, proses craft ternyata dapat menghasilkan pekerjaan yang cantik dan kompleks yang dapat disalahartikan sebagai

Hal ini dikarenakan, kita tidak bisa hanya mengandalkan teori-teori lama untuk mengatasi masalah-masalah baru yang akan muncul nantinya baik dalam