• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERIKSAAN GENEXPERT MTBRIF DAN KULTUR DAHAK MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS DALAM MENEGAKKAN DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU DAN RESISTENSI RIFAMPISIN PADA ANAK DENGAN DUGAAN TUBERKULOSIS PARU DI RSUD DR SOETOMO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PEMERIKSAAN GENEXPERT MTBRIF DAN KULTUR DAHAK MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS DALAM MENEGAKKAN DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU DAN RESISTENSI RIFAMPISIN PADA ANAK DENGAN DUGAAN TUBERKULOSIS PARU DI RSUD DR SOETOMO"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERIKSAAN

GENEXPERT MTB/RIF

DAN KULTUR

DAHAK

MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS

DALAM

MENEGAKKAN DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU DAN

RESISTENSI RIFAMPISIN PADA ANAK DENGAN DUGAAN

TUBERKULOSIS PARU DI RSUD DR SOETOMO

Karya Ilmiah Akhir

Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Pendidikan Dokter Spesialis I

Ilmu Kesehatan Anak

Oleh:

Berlian Beatrix Rarome, dr.

Pembimbing:

Retno Asih Setyoningrum, dr., SpA(K) Deddy Iskandar, dr., SpA

Prof. Dr. Ni Made Mertaniasih , dr., MS, SpMK(K) Ir. Mahmudah, M.Kes

DEPARTEMEN/ SMF ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Diagnosis Tuberkulosis (TB) pada anak lebih sulit dibandingkan

pada pasien dewasa karena terdapat beberapa keterbatasan. Kondisi ini

menyebabkan under dan over diagnosis TB anak sehingga

mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Tahun 2010 WHO

telah merekomendasikan penggunaan GeneXpert MTB/RIF sebagai alat

bantu diagnosis TB karena mempunyai nilai sensitivitas dan spesifisitas

yang tinggi, namun penelitian pada anak masih jarang.

Penelitian ini membandingkan pemeriksaan GeneXpert MTB/RIF

dengankultur dahak MTB dalam menegakkan diagnosis TB paru dan

resistensi Rifampisin pada anak dengan dugaan TB paru di RSUD dr

Soetomo.

Meskipun dalam pelaksanaan penelitian karya ilmiah akhir ini

penulis telah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis menyadari

bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu setiap saran

maupun kritik yang konstruktif demi perbaikan akan diterima dengan

terbuka dan senang hati. Akhir kata, semoga penelitian karya ilmiah akhir

ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas

berkat dan rahmat-Nya, laporan penelitian ini dapat saya

selesaikan sebagai salah satu persyaratan untuk menerima tanda

keahlian di bidang Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga/RSUD dr. Soetomo Surabaya.

Pada kesempatan ini, saya menghaturkan terimakasih yang

sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada guru-guru saya, Landia Setiawati, dr., SpA(K) (alm);

Retno Asih Setyoningrum, dr., SpA(K); Deddy Iskandar, dr.,

SpA; Prof. Dr. Ni Made Mertaniasih , dr., MS, SpMK (K). Beliau

semua telah membimbing saya dengan penuh kesabaran,

kesungguhan dan ketelitian dalam membekali, mengarahkan dan

membimbing saya sejak pembuatan naskah usulan penelitian

hingga penyelesaian karya ilmiah akhir ini.

Rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya juga saya

sampaikan kepada yang terhormat :

- Prof. Dr. Agung Pranoto, dr., M.Kes, SpPD-KGEH,

selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

dan Prof. Dr. Muhammad Amin, dr., SpP(K), selaku

(8)

Airlangga, yang telah memberi kesempatan kepada saya

untuk menempuh Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu

Kesehatan Anak.

- Dodo Anondo, dr., MPH, selaku Direktur RSUD Dr.

Soetomo Surabaya dan H. Slamet Riyadi Yuwono, dr.,

DTM&H, MARS, selaku mantan Direktur RSUD Dr.

Soetomo Surabaya yang telah memberikan kesempatan

dan fasilitas selama masa pendidikan keahlian saya serta

memberikan kemudahan dalam melakukan penelitian.

- Prof. Dr. Triyono, dr., SpR(K), selaku Ketua Tim

Koordinasi Pelaksana, Program Pendidikan Dokter

Spesialis,Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga /

RSUD Dr. Soetomo yang telah memberikan kesempatan

dan fasilitas selama masa pendidikan keahlian saya.

- H. Sjamsul Arief, dr., MARS, SpA(K), selaku Ketua

Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran,

Universitas Airlangga / RSUD Dr. Soetomo,yang telah

berkenan memberikan kesempatan kepada saya untuk

memperdalam pengetahuan di bidang Ilmu Kesehatan

Anak, serta atas bimbingan dan pengarahannya selama

saya mengikuti pendidikan keahlian.

- Dr. I Dewa Gede Ugrasena, dr., SpA(K), selaku Ketua

Program Studi Ilmu Kesehatan Anak, Departemen Ilmu

(9)

Airlangga / RSUD Dr. Soetomo, dan Hj. Siti Nurul

Hidayati, dr., M.Kes, SpA(K) selaku Sekretaris Program

Studi Ilmu Kesehatan Anak, Departemen/SMF Ilmu

Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas

Airlangga / RSUD Dr. Soetomo, atas segala bimbingan

yang amat berharga yang senantiasa diberikan kepada

saya selama mengikuti pendidikan keahlian.

- H. Mahrus A. Rachman, dr., SpA(K), selaku Koordinator

Litbang Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas

Kedokteran, Universitas Airlangga / RSUD Dr. Soetomo

yang bersedia mendukung konsep penelitian ini sehingga

karya akhir saya dapat terwujud, serta saran dan kritik

yang menggugah saya untuk terus membaca.

- Ir Mahmudah M.Kes. selaku pembimbing statistik yang

telah membantu dalam hal penyusunan metode

penelitian dan pengolahan data.

- Dr. Ninik Asmaningsih Soemyarso, dr., MM Paed,

SpA(K); Prof. Parwati SB, dr., DTM&H,

MSc(CTM),SpA(K), Siti Nurul Hidayati, dr.,SpA(K),

M.Kes, Dr.Anang Endaryanto, dr., SpA(K), Martono

Tri Utomo,dr.,SpA(K) selaku tim penguji atas asupan

konstruktif yang berharga untuk perbaikan karya ilmiah

(10)

- Seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan

Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD

Dr. Soetomo, Surabaya yang telah membimbing dan

membantu dalam menyelesaikan studi di bagian Ilmu

Kesehatan Anak sekaligus memberikan ilmu baru yang

sangat bermanfaat.

- Seluruh staf pengajar Mata Kuliah Dasar Umum

(MKDU), Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga

yang telah memberi bekal untuk menempuh pendidikan

di Program Studi Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas

Kedokteran, Universitas Airlangga / RSUD Dr. Soetomo

Surabaya.

- drg Febria Rachmanita selaku Direktur RS dr Soewandi

dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan Radix

Hadriyanto,dr., SpA, Retna Hastuti, dr., SpA, Ariani,

dr., SpA, Hendarti, dr., SpA selaku staf medik SMF

Anak RS dr Soewandhi, drg I Made S.D, Nina

Apriyanti,dr., Novi Milawati, Amd Kep selaku staf

medik Pusksmas Gunung Anyar yang telah membantu

dalam pengumpulan sampel penelitian karya akhir saya

- dr. Sigit Prihutomo, MPH, selaku direktur PPML,

Kemenkes RI,dr Retnokusuma selaku staf kelompok

kerja TB Anak Depkes RI, Sri Puji, dr., SpP(K) selaku

(11)

Budionoselaku Kepala Seksie P2 Dinas Kesehatan

Proponsi Jatim, Ibu Satitistaf P2 Dinas kesehatan

Propinsi Jatim,Darsono, dr., SpP (K) selaku kepala TB

DOTS RS dr Seotomo, Bu Sri beserta perawat poli TB

DOTS RSUD dr Soetomo, dr Koesprijani SpPK dan

Ibu Ratna Handayani S.Si beserta seluruh petugas lab

BBLK Surabaya yang telah membantu kelancaran

penelitian saya

- Seluruh rekan sejawat PPDS-1 Ilmu Kesehatan Anak,

Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga / RSUD Dr.

Soetomo Surabaya yang telah bersama-sama dalam

suka dan duka menempuh pendidikan spesialis anak.

- Rekan PPDS-1 Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas

Kedokteran, Universitas Airlangga / RSUD Dr. Soetomo

periode Juli 2011, yaitu Devi Emawanti, dr., Putu Dian

Saraswati dr., Hakimah Maimunah dr., IDAA Shinta

Kamaya., Natalia Kristanti dr., Kristina Natalia Marbun

dr., Siti Nur Azizah dr., Heru setiawan dr., Septria

Erlita Soejito dr., Ilham Bondan dr.atas kekompakan

dan kerjasamanya selama menempuh pendidikan dokter

spesialis anak.

- Andi Cahyadi, dr., SpA., M Riza Kurniawan, dr., selaku

Sie Ilmiah PPDS yang telah meluangkan waktu lebih

(12)

Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas

Airlangga / RSUD Dr. Soetomo.

- Teman-teman yang akan bersama mengikuti ujian board

bulan Febuari 2016 yaitu Hidayati Utami Dewi, dr.,Yeni

Kusumawati, dr., Areta Indarto, dr., IDAA Shinta

Kamaya, dr.semoga kita bisa lulus mendapat hasil

terbaik dan tidak mengecewakan seluruh pihak.

- Seluruh paramedis di Instalasi Rawat Jalan Anak dan

Instalasi Rawat Inap Anak, RSUD Dr. Soetomo,

Surabaya yang telah membantu saya selama masa

pendidikan.

- Mbak Timur, Mbak Didi, Mbak Nita, Bu Win, Mbak

Dian, Mbak Yuni dan Mbak Indri terima kasih atas

bantuannya mengurusi PPDS selama ini.

- Semua pihak yang telah membantu saya sampai lulus

pendidikan dokter spesialis anak yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu.

Saya sungguh bersyukur karena memiliki keluarga yang luar

biasa, yang senantiasa mendukung dan memberi kesempatan

kepada saya untuk mewujudkan apa yang saya inginkan, saya

sampaikan rasa hormat dan kasih sayang kepada:

- Suami saya, Denny Christupel Tupamahu AP, M.Si,

M.Mis, MH, dan anak-anak saya tersayang Michael

(13)

Buligang Tupamahu atas kesabaran dan ketabahan

mendampingi selama saya menempuh pendidikan serta

doa yang selalu dipanjatkan demi keselamatan dan

keberhasilan saya. Maafkan saya karena sering

meninggalkan kewajiban sebagai istri dan ibu untuk

beberapa waktu dalam menunaikan tugas-tugas sebagai

PPDS.

- Kedua orang tua saya tercintaIr John W Rarome dan

Bernadette Maria Tiwa (alm) atas dukungan moral,

dukungan material dan doa yang selalu dipanjatkan

untuk saya agar saya dapat mencapai cita-cita menjadi

dokter spesialis anak.

- Kedua mertua saya,Bpk Jonny Tupamahu (alm) dan

Ibu Yoke Tupamahu yang telah memberikan dukungan

material dan spiritual sehingga saya dapat

menyelesaikan pendidikan saya.

- Kakak, kakak ipar, adik ipar saya, Nova Rarome dan

keluarga, dra Mutiara Anna Rarome Apt, dan

keluarga, Andreas IP Rarome dan keluarga, Melati

Ester dr dan keluarga, Ketty Katharina Tupamahu SE

dan keluarga, Kenny P Tupamahu STP dan keluarga.

atas dukungan dan doanya.

- Seluruh keluarga besar saya yang tidak dapat saya

(14)

Semoga penelitian ini bermanfaat bagi penulis khususnya

dan bagi pembaca pada umumnya. Peneliti juga berharap

semoga hasil yang didapat dapat bermanfaat bagi

perkembangan ilmu kedokteran dan pada akhirnya

bermanfaat bagi kesehatan anak-anak Indonesia. Semoga

Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan berkah

dan rahmat-Nya kepada kita semua.

(15)

Abstrak

PEMERIKSAAN GENEXPERT MTB/RIF DAN KULTUR DAHAK MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS DALAM MENEGAKKAN DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU DAN RESISTENSI RIFAMPISIN

PADA ANAK DENGAN DUGAAN TUBERKULOSIS PARU DI RSUD DR SOETOMO

Berlian Beatrix, Deddy Iskandar, Retno Asih Setyoningrum, Ni Made Mertaniasih, Mahmudah

Latar belakang : Menegakkan diagnosis Tuberkulosis (TB) pada anak sampai saat ini masih sulit dikerjakan. GeneXpert MTB/RIF adalah suatu metode diagnostik baru yang dapat mengidentifikasi Mycobacterium tuberculosis (MTB) dengan cepat. Walaupun metode ini telah direkomendasikan pada anak-anak, namun penelitian tentang GeneXpert MTB/RIF dalam mendiagnosis TB paru anak di lingkungan Rumah Sakit (RS) belum pernah dikerjakan di Indonesia

Tujuan : Membandingkan hasil pemeriksaan GeneXpert MTB/RIF dengan kultur dahak MTB pada media Lowenstein Jensen (LJ) dalam menegakkan diagnosis TB paru pada anak yang diduga TB paru

Metode : Consecutive sampling mengumpulkan 27 anak usia 3 bulan sampai 14 tahun yang diduga TB paru antara Juni sampai Agustus 2015 pada penelitian cross sectional di RSUD dr Soetomo. Pada setiap anak dilakukan pengambilan dahak dengan cara induksi dahak kemudian dilakukan tiga metode pemeriksaan sekaligus yaitu secara mikroskopis,

GeneXpert MTB/RIF dan kultur yang dilanjutkan dengan uji kepekaan MTB bagi spesimen yang terdeteksi ada pertumbuhan MTB

Hasil : Sensitivitas GeneXpert MTB/RIF adalah 100% (95% CI 100-100) dan spesifisitas 95% (95% CI 85-100). Nilai duga positif GeneXpert MTB/RIF adalah 89% (95% CI 68-100), sedangkan nilai duga negatifnya adalah 100% (95% CI 100-100) dan Likelihood positive nya adalah 20 (95%CI 2,82-128)

Kesimpulan :GeneXpert MTB/RIF mampu mendeteksi semua spesimen yang terdeteksi positif MTB oleh Kultur dahak MTB namun dalam waktu yang lebih singkat dan dengan spesifisitas yang tinggi

(16)

Abstract

GENEXPERT MTB/RIF AND MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS SPUTUM CULTURE IN ESTABLISHING THE DIAGNOSIS OF PULMONARY TUBERCULOSIS AND RIFAMPICIN RESISTANCE IN

SUSPECTED CHILDHOOD PULMONARY TUBERCULOSIS IN SOETOMO HOSPITAL

Berlian Beatrix, Deddy Iskandar, Retno Asih Setyoningrum, Ni Made Mertaniasih, Mahmudah

Background: The diagnosis of childhood tuberculosis remains a challenge worldwide. The GeneXpert MTB/RIF test, a rapid Mycobacteria tuberculosis diagnostic tool, was recommended for use in children. No pediatric studies of GeneXpert MTB/RIF assessing pulmonary tuberculosis with hospital base have been done in Indonesia

Objective : We evaluated the performance of the GeneXpert MTB/RIF test compared with sputum culture on Lowenstein-Jensen (LJ) for the diagnosis of childhood pulmonary tuberculosis.

Methods: We consecutively enrolled 27 children aged 3 months to 14 years with suspected pulmonary tuberculosis between June and August 2015 into a cross-sectional diagnostic study at Soetomo Hospital a tertiary care facility in Surabaya. Sputum collection was performed by induced sputum then three examination methods were performed, microscopic, GeneXpert MTB/RIF and sputum culture simultaneously. Followed by Drug sensitivity test for specimens detected with MTB growth

Results: The GeneXpert MTB/RIF test had a sensitivity of 100% (95% CI 100- 100) and a specificity of 95% (95% CI 85-100). Positive predictive value for diagnosing pulmonary TB was 89% (95% CI 68-100), negative predictive value was 100% (95% CI 100-100), positive likelihood ratio was 20 (95% CI 2,82-128)

Conclusion: The GeneXpert MTB/RIF test on one sputum sample rapidly and correctly identified all children with culture confirmed pulmonary tuberculosis with high specificity.

(17)

RINGKASAN

Diagnosis Tuberkulosis (TB) pada anak yang sulit menyebabkan

under dan over diagnosis TB anak, hal ini mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Menegakkan diagnosis dini TB pada anak sangat

penting dalam rangka pengendalian kejadian penyakit TB. Namun

pendekatan diagnosis yang ada saat ini kurang sensitif. GeneXpert MTB/RIF adalah uji molekuler dengan metode Polymerase chain reaction

(PCR) memberikan sensitivitas tinggi dengan cara melipatgandakan

deoxyribonucleic acid (DNA) Mycobacterium tuberculosis (MTB). Penelitian untuk mengevaluasi hasil pemeriksaan GeneXpert MTB/RIF

dalam menegakkan diagnosis TB paru anak belum pernah dikerjakan di

Indonesia.

Tujuan penelitian ini adalah membandingkan hasil pemeriksaan

GeneXpert MTB/RIF dengan kultur dahak MTB dalam menegakkan

adalah dahak yang akan melalui tiga metode pemeriksaan sekaligus yaitu

mikroskop, GeneXpert MTB/RIF dan kultur yang dilanjutkan dengan uji kepekaan MTB pada spesimen yang terdeteksi ada pertumbuhan kuman MTB.

Hasil analisa statistik menunjukkan GeneXpert MTB/RIF

mempunyai sensitifitas dan spesifisitas yang tinggi dalam menegakkan

(18)

DAFTAR ISI

LEMBAR KEPUTUSAN TIM PENGUJI... i

LEMBAR PENGESAHAN... ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... ... iii

LEMBAR PENGESAHAN BUKTI KEPEMILIKAN... iv

KATA PENGANTAR ... ... v

UCAPAN TERIMAKASIH ... ... vi

ABSTRAK ... ... xiv

ABSTRACT ... ... xv

RINGKASAN ... ... xvi

DAFTAR ISI... xvii

DAFTAR GAMBAR……….…………. xxi

DAFTAR TABEL………..….... xxii

DAFTAR LAMPIRAN………... xxiv

DAFTAR SINGKATAN……… xxv

BAB 1 PENDAHULUAN………..……… 1

1.1 Latar Belakang………..……... 1

1.2 Identifikasi Masalah……… 4

1.3 Rumusan Masalah………... 4

1.4 Tujuan Penelitian………. 5

1.4.1 Tujuan Umum………. 5

(19)

1.5 Manfaat Penelitian……….. 5

1.5.1 Manfaat Teori………. 5

1.5.2 Manfaat Praktis………. 6

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN……….. 7

2.1 Mycobacterium tuberkulosis……….. 7

2.2 Patogenesis dan Perjalanan Alamiah Tuberkulosis………. 8

2.3 Diagnosis Tuberkulosis Anak……… 13

2.3.1 Pendekatan Dignosis TuberkulosisAnak….. 13

2.3.2 Kesulitan Diagnosis TuberkulosisAnak……. 20

2.4 Tuberkulosis-Multiple drug resistance……….……… 22

2.4.1 Epidemiologi Tuberkulosis-Multiple Drug Resistance………..…… 22

2.4.2 Patogenesis Tuberkulosis-Multiple Drug Resistance……… 23

2.4.3 Pendekatan Diagnosis Tuberkulosis-Multiple Drug Resistance……… 26

2.5 Penggunaan GeneXpert MTB/RIFuntuk Diagnosis Tuberkulosis Anak dan Resistensi Rifampisin……... 27

2.5.1 Sistem GeneXpert MTB/RIF…………… 27

2.5.2 Pemeriksaan Molekuler Mycobacterium tuberculosis dengan GeneXpert MTB/RIF…. 29 2.5.3 Pengumpulan Spesimen Pemeriksaan GeneXpert MTB/RIF………. 33

(20)

2.6.1 Penelitian tentang GeneXpert MTB/RIFpada

TB paru……… 36

2.6.2 Penelitian tentang GeneXpert MTB/RIF pada Diagnosis Resistensi Rifampisin……... 40

Bab 3KERANGKA KONSEPTUAL……… 42

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian………... 41

3.2 Penjelasan Kerangka konsep penelitian……….. 43

3.3 Hipotesis……….…….. 44

Bab 4 METODE PENELITIAN………...…….. 45

4.1 Jenis Penelitian………..…….. 45

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian………...…….. 46

4.2.1 Waktu Penelitian……… 46

4.2.3 Tempat Penelitian……….……. 46

4.3 Populasi danSampel Penelitian………..……. 46

4.3.1 Populasi Penelitian……… 46

4.3.2 Sampel Penelitian………..…… 46

4.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi………..…… 46

4.3.4 Estimasi Besar Sampel………..…... 47

4.3.5 Teknik Pengambilan Sampel……… 48

4.4 Variabel Penelitian………... 48

4.5 Definisi Operasional Penelitian………..…… 48

4.6 Teknik Pengumpulan Data………..……... 55

(21)

4.6.2 Pengumpulan Data Dasar Penelitian……….. 55

4.7 Teknik Analisis Data……… 57

4.8 Etika Penelitian……… 57

4.9 Alur Penelitian………...……… 57

Bab 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS……… 59

5.1 Karakteristik Sampel……… 59

5.2 Diagnosis TB Paru Anak dengan GeneXpert MTB/RIF……… 65

5.3 Deteksi Resistensi Rifampisin pada TB Paru Anak dengan GeneXpert MTB/RIF………. 66

5.4 Pemeriksaan GeneXpert MTB/RIF dan Kultur Dahak Mycobacterium tuberculosis berdasarkan Kelompok Umur.………...…….. 67

5.5 Pemeriksaan GeneXpert MTB/RIF dan Kultur Dahak Mycobacterium tuberculosis berdasarkan Status Gizi……..………...…….. 69

5.6 Pemeriksaan GeneXpert MTB/RIF dan Kultur Dahak Mycobacterium tuberculosis berdasarkan Manifestasi Klinis………...………. 73

BAB 6 PEMBAHASAN………...…… 76

6.1 Karakteristik Sampel………...…... 76

6.2 Diagnosis TB Paru dengan GeneXpert MTB/RIF... 80

6.3 Deteksi Resistensi Rifampisin pada TB paru Anak

dengan GeneXpert MTB/RIF………...………

(22)

6.4 Pemeriksaan GeneXpert MTB/RIF dan Kultur Dahak Mycobacterium tuberculosis berdasarkan

Kelompok Umur..………...…… 86

6.5 Pemeriksaan GeneXpert MTB/RIF dan Kultur Dahak Mycobacterium tuberculosis berdasarkan Status Gizi……...………...…… 88

6.6 Pemeriksaan GeneXpert MTB/RIF dan Kultur Dahak Mycobacterium tuberculosis berdasarkan Manifestasi klinis.………...…… 89

BAB 7 PENUTUP………. 93

7.1 Simpulan ……….. 93

7.2 Saran………. 93

Daftar Pustaka……….. 94

(23)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kuman Mycobacterium tuberculosis pada pemeriksaan

mikroskopis………..……….. 7

Gambar 2.2 Gen rpoB enzym RNA polymerase yang mengalami

mutasi……….. 25

Gambar 2.3 Primer GeneXpert MTB/RIF pada Rifampisin Resistance Determining Region…...……… 29

Gambar 2.4 Perangkat pemeriksaan GeneXpert MTB/RIF..………… 31

Gambar 2.5 Hasil pemeriksaan GeneXpert MTB/RIF………………… 33

Gambar 2.6 Alur penggunaan Mesin GeneXpert MTB/RIF..………… 35

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian………..………. 42

Gambar 4.1 Pembacaan hasil TST……….………. 50

(24)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Average age specific risk for disease development following primary infection………... 12 Tabel 2.2 Sistem skoring diagnosis Tuberkulosis anak………... 14

Tabel 2.3 Factors causing false-negative Tuberculin Skin Tests………...……… 15 Tabel 2.4 Factors causing false-positive Tuberculin Skin

Tests……… 16 Tabel 2.5 Penelitian tentang penggunaan GeneXpert MTB/RIF

pada Tuberkulosis paru………... 38 Tabel 2.6 Perbandingan Hasil pemeriksaan GeneXpert

MTB/RIFdengan pemeriksaan mikroskopis dan

kultur ……….. 39

Tabel 2.7 Penelitian tentang penggunaan GeneXpert MTB/RIF

untuk deteksi kuman MTB yang resisten terhadap

Rifampisin. ……… 41

Tabel 4.1 Interpretasi hasil Tuberculin Skin Test……………………. 50

Tabel 4.2 Penentuan status gizi menurut kriteria Waterlow, WHO

2006 dan CDC 2000………. 52 Tabel 4.3 Standard Nasional Pencatatan Hasil Kultur Dahak MTB.

………... 54 Tabel 5.1 Karakteristik Sampel………. 60

Tabel 5.2 Perbandingan Hasil Pemerksaan TST dengan GeneXpert MTB/RIF……….……… 62 Tabel 5.3 Pemeriksaan Dahak...……..……….………. 62

Tabel 5.4 Perbandingan Pemeriksaan Mikroskopis BTA dan

GeneXpert MTB/RIF………. 63 Tabel 5.5 Perbandingan Pemeriksaan Mikroskopis BTA, dan Kultur

Dahak MTB...……….. 64

(25)

Tabel 5.7 Perbandingan Pemeriksaan GeneXpert MTB/RIF dan

Kultur Dahak MTB ……… 66 Tabel 5.8 Perbandingan GeneXpert MTB/RIF berdasarkan

Kelompok Umur... ……….……... 67

Tabel 5.9 Perbandingan Kultur dahak MTB berdasarkan Kelompok

Umur...……….……... 68

Tabel 5.10 Kesepadanan Hasil GeneXpert MTB/RIF dan Kultur Dahak MTB berdasarkan Kelompok Umur... 69

Tabel 5.11 Pemeriksaan GeneXpert MTB/RIF berdasarkan Status Gizi...…….……….……... 70

Tabel 5.12 Pemeriksaan Kultur dahak MTB berdasarkan Status

Gizi...…….……….……...……... 70

Tabel 5.13 Kesepadanan GeneXpert MTB/RIF dan Kultur Dahak

MTB berdasarkan Status Gizi ….……...……... 71 Tabel 5.14 Pemeriksaan GeneXpert MTB/RIF berdasarkan

Manifestasi Klinis………...………… 73 Tabel 5.15 Perbandingan Kultur dahak MTB berdasarkan Manifestasi

Klinis………..…………...……… 74

Tabel 5.16 Kesepadanan GeneXpert MTB/RIF dan Kultur Dahak

(26)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Penelitian……….……….. 102

Lampiran 2 Lembar Pengumpul Data………... 103

Lampiran 3 Informasi Penelitian untuk peserta……….……….. 107

Lampiran 4 Permohonan Menjadi Subyek Penelitian……… 112

Lampiran 5 Surat pernyataan kesediaan mengikuti penelitian……. 113

Lampiran 6 Etik Penelitian………...………. 114

(27)

DAFTAR SINGKATAN

AFB : Acid Fast Bacili

BB : Berat Badan

BTA : Basil Tahan Asam

DNA : Deoxyribonucleic acid

DL : Darah lengkap

DST : Drug Susceptibility Testing

IMT : Indeks Masa Tubuh

LED : Light Emitting Diode

LR : Likelihood ratio

LJ : Lowenstein Jensen

MODS : Microscopic Observation Drug Susceptibility

MTB : Mycobacterium tuberculosis

NPV : Negative Predictive Value

RIF : Rifampisin

RNAP : Ribonucleic acid polymerase

RRDR : Rifampisin-Resistance Determining Region

Sen : Sensitifitas

Sp : Spesifisitas

SPC : Sample Processing Control

PPC : Probe Processing Control

PPD : Purified Protein Derivative

PPV : Positive Predictive Value

TB : Tuberkulosis

TB-HIV : Tuberculosis-Human Immunodeficiency Virus

TB-MDR : Tuberculosis-Multiple Drug Resistance

Tb : Tinggi badan

TBM : Tuberculous Meningitis

TST : Tuberculin skin test

TU : Tuberculin Unit

WHO : World Health Organization

Gambar

Gambar 2.3 Primer GeneXpert MTB/RIF pada Rifampisin Resistance

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa, pembelajaran roll depan dengan pemanfaatan alat bantu bidang miring dapat

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul " AKTIVITAS MEDIA MONITORING FERRARI JAKARTA OLEH PUBLIC RELATIONS CONSULTANT PT QUANTUM ASIA CORPORA

Finally, the battle between the pleasure and reality principle which is seen through the characteristics of the main characters and the conflicts in the story are used to see

perencanaan sampling tunggal n = 100 menawarkan pada konsumen perlindungan yang sama, maka dalam semua keadaan yang suatu kotak. diterima atau ditolak pada sampel pertama,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan praktik jual beli menggunakan katalog sebagai media pemasaran. Untuk mendiskripsikan persepsi konsumen terhadap jual

I Joko Dewanto Kajian awal Pengembangan Model dan Strategi e- Marketing UKM di Indonesia. Pemodelan Terapan Teknologi Informasi Melalui Produk Kreatif Sebagai Upaya Inspirasi

Faktor penghambat pertumbuhan laba adalah kenaikan pita cukai hingga sebesar 11% yang mengakibatkan porsi beban cukai HMSP terhadap penjualan meningkat dari 45% pada

[r]