• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "II. TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerupuk

Menurut UU RI No. 5 tahun 1984 Pasal 1 tentang perindustrian, definisi Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Menurut Keputusan Presiden RI No. 99 Tahun 1998 pengertian usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat ( http://www.baPBPekab.sidoarjokab.go.id/?file=04-doc-hsl-kajian/rip-ukm.htm).

Wirakartakusumah dan syah (1990) menyebutkan dahwa industri pangan merupakan industri yang menghasilkan berbagai produk olahan dalam bentuk makanan tradisional atau pun modern. Berdasarkan skala dan pola pertumbuhannya, industri pangan dikelompokan menjadi industri pangan besar, menengah dan kecil, industri katering, restoran dan hotel, dan industri makanan jajanan dan rumah tangga.

Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap

makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu makhluk hidup dalam mendapatkan energi, membantu

pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan manusia, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang terdapat dalam makanan. Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang manusia dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein

(2)

digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan manusia, baik otak maupun tubuh. Lemak digunakan oleh tubuh sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh saat membutuhkan energi (http://id.wikipedia.org/wiki/Makanan).

Kerupuk atau kerupuk adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan

tepung tapioka dicampur bahan perasa seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan di bawah sinar matahari dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Kerupuk bertekstur garing dan sering dijadikan pelengkap untuk berbagai makanan Indonesia (http://id.wikipedia.org/wiki/Kerupuk).

2.2. Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Umar (2005), bisnis merupakan seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan (produsen, pedagang, konsumen, dan industri dimana perusahaan berada) dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup. Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak suatu bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Menurut Ibrahim (2003), studi kelayakan bisnis merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha yang direncanakan. Pengertian layak dalam penelitian ini adalah kemungkinan dari gagasan suatu usaha yang dilaksanakan memberi manfaat (benefit), baik dalam arti finansial benefit maupun dalam arti sosial benefit. Terdapat beberapa aspek yang perlu dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu usaha. Masing-masing aspek tersebut tidak dapat berdiri sendiri, akan tetapi saling berkaitan. Secara umum prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan dalam studi kelayakan adalah aspek pemasaran, aspek hukum, aspek manajemen sumber daya manusia, aspek teknis dan operasi, aspek lingkungan ekonomi dan sosial, dan aspek finansial.

(3)

2.2.1. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis 1. Aspek pemasaran (pasar)

Pasar, menurut para ahli, merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga. Pendapat yang lain mengatakan bahwa pasar merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawar-menawar, sehingga dengan demikian terbentuk harga (Umar, 2005). Setiap perusahaan atau Organisasi perlu memiliki kemampuan untuk mengenal kesempatan-kesempatan pasar baru. Tidak ada perusahaan yang selamanya dapat menguntungkan diri pada produk dan pasar yang dimilikinya sekarang. Setiap manajer pemasaran membutuhkan sejumlah informasi akurat yang tersedia pada waktu yang tepat, seperti keadaaan lingkungan pemasaran, konsumen sasaran, pesaing, pensuplai, dan reseller, serta publik di masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Philip Kotler (2004), salah seorang ahli teori manajemen terkemuka mengemukakan tujuan dari pemasaran ialah untuk mengetahui dan memahami konsumen demikian baiknya sehingga produk atau jasa cocok bagi konsumen dan produk atau jasa itu bisa terjual dengan sendirinya.

Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individual dan organisasi. Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasional adalah terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (target markets) dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien dari yang dilakukan para pesaing. Sekali perusahaan telah

(4)

memutuskan strategi penentuan posisinya, maka kemudian perusahaan tersebut siap memulai perencanaan yang terinci mengenai marketing mix. Marketing mix adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang perusahaan gabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkannya dalam pasar sasaran. Empat unsur marketing mix yaitu, produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion) (Kotler, 2004).

2. Hukum

Aspek ini mencakup kelengkapan dana dan keabsahan dokumen perusahaan mulai dari bentuk badan usaha hingga izin yang dimilikinya. Kelengkapan dan keabsahan dokumen sangat penting karena merupakan dasar hukum yang harus dipegang apabila terjadi suatu masalah (Kasmir dan Jakfar, 2007). Menurut Umar (2005) aspek hukum dalam studi kelayakan usaha mempelajari tentang siapa pelaksana bisnis, bisnis apa yang akan dilaksanakan, waktu pelaksanaan bisnis, di mana bisnis dilaksanakan, bagaimana bisnis dilakukan, dan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Secara garis besar setiap bisnis yang dijalnkan harus meiliki keabsahaan dokumen perusahan dengan izin usaha yang dimilikinya.

3. Aspek Manajemen sumber daya manusia

Suatu usaha atau proyek yang dijalankan akan berhasil apabila dilakukan oleh orang-orang yang profesional, mulai dari merencanakan, melaksankan, hingga akhirnya pada pengendalian terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi (Kasmir dan Jakfar, 2007). Salah satu cara untuk mengembangkan usaha perusahaan adalah dengan diversifikasi usaha. Keputusan untuk melakukan diversifikasi yaitu keputusan strategis perusahaan yang didasarkan pada analisis yang cukup mendalam. Aspek manajemen untuk pengembangan proyek bisnis dan implementasi bisnis didasarkan pada pendekatan perencanaan, pengorganisasian,

(5)

actuating, dan pengendalian (Umar, 2005). Keberadaan sumber daya manusia hendaknya dianalisis untuk mendapatkan jawaban apakah SDM yang diperlukan untuk pengembangan maupun pengimplementasian bisnis dapat dimiliki secara layak atau sebaliknya dilihat dari ketersediannya. Kajian dalam SDM dapat dimulai dari perencanaan, analisis pekerjaan, rekrutmen, seleksi dan orientasi, produktivitas, pelatihan dan pengembangan, presentasi, kompensasi, keselamatan dan kesehatan kerja, sampai pada pemutusan kerja.

4. Aspek Teknis dan Operasi

Manajemen operasi adalah suatu disiplin ilmu yang diterapkan pada seluruh usaha produksi, baik di kantor, gedung, restoran, pusat perbelanjaan, maupun pabrik. Semua jenis usaha yang menghasilkan barang dan jasa membutuhkan manajemen operasi. Proses produksi barang dan jasa yang efisien membutuhkan penerapan konsep, alat-alat dan tehnik manajemen operasi yang eektif. Produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa. Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output), sehingga keluarannya akan lebih bermanfaat dari masukannya ( Heizer dan Render, 2006).

5. Aspek Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

Aspek ini melihat seberapa besar pengaruh atau kontribusi yang diberikan terhadap masyarakat sekitar. Pengaruh tersebut terutama dalam bidang ekonomi secara luas dan dampak sosial yang terjadi pada masyarakat sekitar dan lingkungannya. Hal ini didasarkan pada setiap proyek atau usaha yang dijalankan akan berdampak pada lingkungan sekitar, baik terhadap darat, air, udara, yang pada akhirnya akan berdampak pada makhluk hidup yang berada disekitarnya (Kasmir dan Jakfar, 2007).

(6)

6. Aspek Finansial

Aspek Finansial dianalisis dengan tujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk mebayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah proyek akan dapat berkembang terus. Secara singkatnya apakah bisnis atau proyek ini dapat menghasilkan keuntungan (layak) atau malah sebaliknya dalam melakukan usahanya (tidak layak). Menurut Kasmir dan Jakfar (2007) Aspek ini meliputi seberapa lama investasi yang ditanamkan akan kembali, dari mana saja sumber pembiayaan bisnis tersebut dan bagaimana tingkat suku bunga yang berlaku, sehingga apabila dihitung dengan formula penilaian investasi sangat menguntungkan. Metode penilaian yang digunakan dalam menganalisis studi kelayakan usaha pada aspek keuangan ini, meliputi :

a) Payback Periode (PBP)

Payback Periode adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutupi kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain Payback Periode merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash inflow-nya yang hasilnya merupakan satuan waktu (Umar, 2005).

b) Internal Rate of Return (IRR)

Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas, dengan mengeluarkan investasi awal (Umar, 2005).

(7)

c) Net Present Value (NVP)

Net Present Value yaitu selisih antara Present Value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran kas terminal) di masa yang akan datang (Umar, 2005).

d) Profitability Index (PI)

Pemakaian metode Profitability Index ini caranya adalah dengan menghitung melalui perbandingan antara nilai sekarang (present value) dari rencana penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang dengan nilai sekarang (present value) dari investasi yang telah dilaksanakan (Umar, 2005).

e) Benefit – Cost Ratio (B/C Ratio)

Benefit – Cost Ratio (B/C Ratio) digunakan untuk kegiatan atau proyek-proyek makro dimana manfaatnya terutama dinikmati oleh sebagian atau seluruh masyarakat. B/C Ratio dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Gross B/C Ratio dan Net B/C Ratio (Firdaus, 2008).

Pada saat kita menganalisis perkiraan arus kas di masa yang akan datang, kita berhadapan dengan ketidakpastian. Akibatnya, hasil perhitungan di atas kertas itu dapat menyimpang dari kenyataannya. Suatu keadaan yang tidak pasti itu dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan suatu proyek dalam beroperasi untuk menghasilkan laba atau keuntungan. Untuk menanggulangi masalah ketidakpastian tersebut kita dapat menggunakan analisis kepekaan (sensitivity analysis). Analisis sensitivitas adalah suatu teknik untuk menguji secara matematis apa yang akan terjadi pada kapasitas penerimaan suatu proyek apabila terjadi kejadian-kejadian yang berbeda dengan perkiraan yang dibuat dalam perencanaan. Suatu analisis sensitivitas

(8)

dikerjakan dengan mengubah suatu unsur tertentu pada hasil analisis (Kadariah, 1976).

2.2.2. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

Hasil dari studi kelayakan bisnis adalah suatu laporan tertulis yang menyatakan bahwa suatu rencana bisnis layak tuk direalisasikan. Selain itu, laporan ini juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan pihak-pihak terkait dalam memutuskan untuk turut serta menyetujui atau sebaliknya menolak kelayakan laporan studi sesuai dengan kepentingannya. Studi Kelayakan Bisnis ini juga memungkinkan untuk dinyatakan layak tetapi akhirnya tidak di realisasikan. Hal ini dapat disebabkan oleh pengambil keputusan akhir menolak karena adanya intervensi pihak lain yang merasa kepentingannya tidak terpenuhi.

Pihak-pihak yang membutuhkan studi kelayakan bisnis, yaitu : A. Pihak Investor : Pihak ini menjadikan laporan studi kelayakan

bisnis sebagai dasar dalam mempelajari untuk dijadikan bahan pertimbangan akan menanamkan modal atau sebaliknya. Pihak yang memiliki kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang akan ditanamkan.

B. Pihak Kreditor : Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari Bank. Sebagai dasar pertimbangan pihak Bank dalam memutuskan untuk memberikan kredit (pinjaman) atau tidak. Pihak Bank akan mengkaji ulang studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, termasuk mempertimbangkan sisi-sisi lain, seperti bonafitditas dan tersedianya angunan yang dimiliki perusahaan.

C. Pihak Manajemen Perusahaan : Studi kelayakan bisnis dapat dibuat oleh pihak internal atau eksternal perusahaan. Laporan studi kelayakan bisnis ini merupakan upaya dalam rangka merealisasikan ide proyek yang ujung-ujungnya bermuara pada peningkatan usaha untuk meningkatkan laba perusahaan. Sebagai pihak yang menjadi project leader, pihak manajemen perlu

(9)

mempelajari studi kelayakan itu, misalnya dalam hal pendanaan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri dan berapa pendanaan dari pihak investor dan pihak kreditor.

D. Pihak Pemerintah dan Masyarakat : Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena bagaimana pun pemerintah dapat secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kebijakan perusahaan. Penghematan devisa negara, penggalakan ekspor nonmigas dan pemakaian tenaga kerja massal merupakan contoh-contoh kebijakan pemerintah di sektor ekonomi. Proyek-proyek bisnis yang membantu kebijakan pemerintah inilah yang diprioritaskan untuk dibantu, misalnya dengan subsidi dan keringanan lain.

E. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi : Dalam menyusun studi kelayakan bisnis perlu juga di analisis manfaat yang akan di dapat dan biaya yang akan ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian nasional. Aspek-Aspek ini diantaranya yaitu aspek Rencana Pembangunan Nasional, Distribusi nilai tambah pada seluruh masyarakat, nilai investasi per tenaga kerja, pengaruh sosial, serta analisis kemanfaatan dan beban sosial.

2.3. Penelitian Terdahulu

Miranti (2008) Pengembangan Usaha “Elsari Brownies and Bakery” Analisis Aspek Pasar dan Keuangan. Merupakan salah satu usaha kecil dan menengah (UKM) dibidang industri makanan yang terdapat di Bogor. Usaha ini bermaksud untuk membuka counter penjualan khusus produk Elsari di lokasi yang strategis. Untuk itu, diperlukan penelitian tentang kondisi pemasaran brownies di Kota Bogor, penilaian kondisi keuangan perusahaan, dan kelayakan rencana pengembangan tersebut. Untuk IRR yang diperoleh dari hasil kelayakan investasi adalah sebesar 18,66%. Payback period yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi yang ditanamkan adalah 8 tahun 4 bulan.

(10)

Arief Rivai (2009) Analisis Kelayakan Usaha Penggemukan Sapi Potong (Fattening) pada PT Zagrotech Dafa International (ZDI) Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Merupakan salah satu perusahaan swasta nasional di Indonesia yang bergerak di bidang agribisnis. Hal utama yang melatarbelakangi mendirikan usaha penggemukan sapi potong (fattening) yaitu melihat kondisi pertumbuhan populasi sapi potong yang cendrung statis, sedangkan kebutuhan akan daging sapi di dalam negeri meningkat setiap tahunya.

Analisis data penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengkaji aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, ekonomi dan lingkungan yang dijelaskan secara deskriptif. Untuk analisis kuantitatif digunakan dalam mengkaji analisis finansial. Pada penelitian ini menggunakan dua skenario yaitu skenario modal sendiri dan skenario modal pinjaman. Kedua skenario ini layak untuk dijalankan. Hal tersebut dapat dilihat dari masing-masing kriteria kelayakan yang menunjukan hasil layak untuk dijalankan. IRR yang diperoleh dari hasil kelayakan investasi adalah sebesar 37%. Net B/C yang dihasilkan yaitu 2,92 dan Payback period yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi yang ditanamkan adalah 3,5. Dengan skenario modal pinjaman IRR yang diperoleh dari hasil kelayakan investasi adalah sebesar 15%. Net B/C yang dihasilkan yaitu 1,07 dan Payback period yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi yang ditanamkan adalah 8,2 tahun.

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat transformator memberikan keluaran sisi positif dari gelombang AC maka dioda dalam keadaan forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut

Jika produk dicampurkan dengan produk lain, atau jika diproses, maklumat dalam risalah data keselamatan ini tidak semestinya sah bagi bahan baru

T ermome ermometter ada er adallah ah aallaatt yang d yang diigunakan un gunakan unttuk mengukur suhu dengan uk mengukur suhu dengan ttepa epatt dan

Kepuasan anggota merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja

elektronik terutama Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) sangat penting karena seiring dengan berkembang pesatnya teknologi informasi pengaruh alat pembayaran ini

Dari hasil penelitian ini akan terlihat bagaimana mahasiswa menerapkan peraturan tata guna lahan pada hasil tugas SPA 3 sesuai ketentuan yang telah diatur dalam RTRW

b. Untuk mencapai struktur atom yang stabil, maka ada atom yang cenderung melepaskan elektron dan ada yang cenderung menangkap elektron.. 3) Unsur gas mulia tdk dpt

Dapat dilihat dari gambar di atas bahwa sebagian besar node memiliki sisa tekan negatif, yang mengindikasikan bahwa sebagian besar subzona selatan-timur tidak mendapat suplai air