4.1 IMPLEMENTASI
Pada bab ini akan dijelaskan hasil dari implementasi yang sudah di rancang sesuai dengan topologi yang sudah di bahas di bab III. Implementasi yang akan dilakukan adalah menguji QoS yang dihasilkan dari panggilan voip 1 server dengan trunking antara 2 server melalui jaringan wireless.
4.1.1 Implementasi Pengujian Voip
Prosedur yang dilakukan untuk implementasi pengujian voip melalui wireless ini yaitu
1. Melakukan penginstalan server virtual 1 perangkat lunak Trixbox CE 2.8 melalui oracle VirtualBox pada notebook ASUS N43SL dan server virtual 2 menggunakan AsteriskNow pada PC desktop.
2. Melakukan penginstalan softphone yaitu X-lite pada host OS dari notebook dan PC desktop yang berfungsi sebagai client serta menginstall zoiper untuk smartphone android.
3. Mengkonfigurasi extensions SIP X-lite pada komputer client yang telah terdaftar di asterisk server.
4. Setelah FREEPBX server dan aplikasi Voip diinstalasi dan dikonfigurasi kemudian menjalankan softphone untuk melakukan panggilan antar client yang telah terdaftar di asterisk server.
5. Lakukan pengujian seperti di BAB III lakukana panggilan voip antar client melalui 1 server.
6. Capture setiap packet yang tertangkap menggunakan wireshark kemudian simpan hasil capturenya
4.1.2 Pengujian Koneksi
Ketika menjalankan perintah ping di command prompt pada monitor akan muncul seperti gambar 3.
Gambar 4.1 Hasil pengujian ping koneksi dari client 1 ke server 2
Gambar 4.3 Hasil pengujian ping dari server 1 ke client 2
Pada gambar 4.3 Menunjukan bahwa koneksi antar node sudah saling terhubung dan berjalan dengan normal sehingga data bisa dikirimkan dan diterima
4.1.3 Install Asterisk
Instalasi asterisk ini di instal melalui Oracle Virtualbox yang sudah include dalam trixbox CE
Gambar 4.5 tampilan instalasi trixbox
Proses instalasi asterisk di virtualbox pada umumnya sama dengan menginstal sistem operasi pada komputer yang fisiknya nyata, pilih time & zone, language,language keyboard dan juga memformat harddisk virtual yang sebelumnya telah dibuat. Instalasi asterisk ini proses dan tampilannya sangat mirip dengan saat menginstalasi linux pada umumnya, karena trixbox dan asteriskNow sendiri memang berbasis Centos dan Centos sendiri merupakan salah satu distro dari linux untuk komputasi yang bersifat enterprise.
Berikut tampilan setelah instalasi selesai
.
Gambar 4.7 Contoh tampilan awal antarmuka berbasis web dari trixbox 4.1.4 Instalasi X-Lite
Tahap pertama adalah proses instalasi X-Lite pada windows, proses ini tidak memakan waktu lama dan cukup mudah karena menggunakan Graphics Users Interface (GUI) dan umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas wizard sebagai panduan. Klik 2 kali icon software X-lite, maka akan muncul jendela awal penginstalan X-lite.
4.1.5 Konfigurasi Perangkat Lunak Trixbox pada Server
Di dalam sistem trixbox server terdapat beberapa konfigurasi yang dilakukan agar sistem Voip dapat dijalan kan, yaitu :
4.1.5.1Konfigurasi Alamat IP Server
Melakukan konfigurasi alamat IP server bertujuan agar pada saat membuat ekstensi SIP client dapat teregistrasi ke databse server. Dengan berbasis Centos yang termasuk dari keluarga linux maka command line nya sma persis seperti di linux pada umunya.
notebook sudah terkoneksi ke access point, dan server di virtualbox network adapter nya sudah dalam settingan bridge adapter, agar server virtual ini juga sudah langsung terkoneksi ke access point melalui wi-fi notebook.
Pada saat trixbox dan AsteriskNow selesai booting digunakan username : root dan password untuk bisa masuk ke command line trixbox sebagai admin, jalankan command line “system-config-network” untuk konfigurasi ip server karena defaultnya adalah dhcp kemudian jalankan perintah “service network restart” untuk me reset ulang IP address yang di dapat dari wireless router.
IP Address server 1 adalah 192.168.0.3 dan IP server 2 adalah 192.168.0.7
Gambar 4.8 Tampilan konfigurasi IP freepbx server 1
Gambar 4.10 Tampilan konfigurasi IP freepbx server 2
Gambar 4.12 Tampilan konfigurasi IP freepbx server 1 4.1.5.2 Konfigurasi Trixbox
Konfigurasi pada trixbox bertujuan agar aplikasi – aplikasi yang berhubungan dengan voip dapat berfungsi dengan baik. Melakukan konfigurasi pada asterisk server di sistem operasi windows 7 dilakukan dengan cara me remote komputer server dari komputer admin yang berperan sebagai client 1 juga, karena asterisk server berbasis web base maka tampilan GUI nya bisa di akses melalui web browser seperti pada gambar 4.2 dengan mengetikan IP server yaitu 192.168.0.7 pada kolom URL.
Gambar 4.14 tampilan switch user pada trixbox
Username dan password dari trixbox adalah maint (username) dan password (password) dan itu adalah username dan password default yang sudah di buat oleh pengembang trixbox sendiri. Setelah login sebagai admin baru bisa melakukan konfigurasi PBX.
Gambar 4.16 tampilan asterisknow GUI setelah login admin
4.1.5.3 Konfigurasi Free PBX
Setelah login baru bisa melakukan konfigurasi PBX. Pada tampilan awal nya adalah menampilkan status dari server pbx diantara tampilan monitor lalu lintas jaringan, status hardware, kapasitas hard drive dan status extension user. Untuk melakukan konfigurasi PBX pilih panel pbx dan setting pada bagian atas, tambah extensions untuk menambah user SIP.
Gambar 4.18 tampilan untuk menambah extensions SIP
4.1.6 Konfigurasi Softphone
4.1.6.1 Konfigurasi Softphone X-Lite Pada Sisi Client
Mengkonfigurasi perangkat lunak (softphone) pada komputer client bertujuan agar account/extenseions yang telah dibuat oleh admin dapat digunakan untuk melakukan koneksi ke FreePBX server. Hal pertama yang dilakukan adalah mengkonfigurasi pada pembuatan account SIP sesuai dengan account yang telah di daftarkan ke server.
Gambar 4.20 Tampilan x-lite setelah registrasi account
Setelah account dibuat maka akan tampil status ready dan username yang telah di registrasi
4.1.6.2 Konfigurasi Zoiper di Android
Mengkonfigurasi softphone di android yang berperan sebagai client 2
Gambar 4.21 Proses registrasi sip di android
Konfigurasi sip pada perangkat android yang dilakukan pada umumnya mirip dengan softphone – softphone yang lainnya dengan membuat account sip dan mengisi form host,username dan password (secret) hanya tampilan interface nya saja yang berbeda.
4.2PENGUJIAN DANANALISIS PANGGILAN VOIP
4.2.1 Analisis Panggilan dari Client 1 Dan 3 dengan 1 Server Virtual
Gambar 4.23 topologi panggilan pertama
Pada saat client 1 melakukan panggilan maka client 1 akan mengirim kan paket ke server 1 kemudian dari server 1 baru di teruskan ke client 3, client 1 akan mngirim paket RTP ke client 3 dan bila merespon panggilan, maka client 3 pun akan mengirim kan kembali paket rtp ke client 1.
4.2.2 Skenario 1 Client 1 (windows 7/X-lite) dengan Client 3 (android/zoiper)
Server PBX Admin VirtualBox Windows 7 X-lite
wireshark Android phonezoiper
Wireless router/ Acces Point
Client 1 Client 3
Gambar 4.24 skema pengujian server tunggal skenario 1
Pada gambar 4.24 Pengambilan data packet suara melalui wireshark dilakukan dari sisi client 1.
4.2.3 Skenario 2 Client 3 (android/zoiper) dengan Client 1 (windows 7/X-Lite) Server PBX Admin VirtualBox Windows 7 X-lite Android phone Zoiper shark Wireless router/ Acces Point Client 1 Client 3
Gambar 4.25 skema pengujian server tunggal skenario 2
Pada gambar 4.25 Pengambilan data packet suara melalui shark dilakukan dari sisi client 3
4.2.4 Skenario 3 Client 1 (windows 7/X-lite) dengan Client 3 (android/zoiper) dalam Ruangan Yang Berbeda
Server PBX Admin VirtualBox Windows 7 X-lite Wireshark Android phone Zoiper Wireless router/ Acces Point Client 1 Client 3 RUANGAN 1 RUANGAN 2
Gambar 4.26 skema pengujian server tunggal skenario 3
Pada gambar 4.26 Pengambilan data packet suara melalui wireshark dilakukan dari sisi client 1.
4.2.5 Skenario 4 Client 3 (Android/Zoiper) Dengan Client 1 (Windows 7/X-Lite) Dalam Ruangan Yang Berbeda
Server PBX
Admin
VirtualBox
Windows 7
X-lite Android phoneZoiper
shark
Wireless router/ Acces Point
Client 1 Client 3
RUANGAN 1 RUANGAN 2
Gambar 4.27 skema pengujian server tunggal skenario 4
Pada gambar 4.27 Pengambilan data packet suara melalui shark dilakukan dari sisi client 3
4.2.6 Proses Panggilan Keluar (Outgoing Call) Pengujian Pertama
Melakukan proses pemanggilan dari IP 192.168.0.2 dengan username 1120 ke ip address 192.168.0.4 dengan username 1121 proses awal yaitu dengan menekan nomor tujuan yaitu 1121 pada keypad x-lite. Ketika penerima panggilan menjawab panggilan tersebut maka akan terjadi hubungan (call established) dan komunikasi telepon pun bisa dilakukan.
Gambar 4.28 Proses panggilan keluar
Gambar 4.29 Tampilan saat proses panggilan
Untuk mengkur QoS nya digunakan wireshark pada saat komunikasi berlangsung. 4.2.7 Konfigurasi Trunking untuk Menghubungkan 2 Server
Gambar 4.30 topologi trunking 2 server
4.2.7.1 Register IAX2 Extension
IAX2 Extension adalah ekstension yang digunakan untuk menghubungkan antar SIP Server. Seperti membuat sip extensions, Setelah login baru bisa melakukan konfigurasi PBX. Untuk melakukan konfigurasi PBX pilih panel pbx dan setting pada bagian atas, tambah extensions untuk menambah user IAX2.
Gambar 4.32 Tampilan kolom yang harus di isi pada saat membuat extensions
Gambar 4.33 Tampilan kolom password yang harus di isi pada saat membuat extensions
4.2.7.2 Register IAX2 Trunk
Setelah membuat extensions IAX2 kemudian menuju tahap selanjutnya yaitu melakukan konfigurasi trunking yang akan menghubungkan antara sip server 1 dengan sip server 2 menggunakan protokol IAX2.
Gambar 4.34 Tampilan registrasi trunk
Melakukan konfigurasi trunk pada PBX, karena yang digunakan adalah protoko IAX2 maka yang dipilih adalah add IAX2 trunk. Mengkonfigurasi IAX2 trunk ini cukup dengan mengisi outbound caller ID, trunk name, dan isikan PEER details dengan format :
host = 192.168.0.3 (IP server 2)
username = 6001 (account iax2 pada server 2)
secret = server21(password account IAX2 pada server 2)
type = peer (default dari pbx nya)
peers detail ini berfungsi untuk meregistrasi account trunk server 2 di server 1. Terakhir isi kolom register string dengan format (account iax server 2):server2@(IP server 2) yaitu 6001:[email protected]
Gambar 4.35 Tampilan registrasi trunk pada server 2
4.2.8 Register Outbound Routes
Setelah meregistrasi IAX2 trunk kemudian mengkonfigurasi outbound routes, outbound routes ini berfungsi untuk Membuat aturan dial yang akan dimanfaatkan oleh extensions untuk menghubungi trunks pada masing – masing server.
Gambar 4.37 Tampilan pada saat menambah outbound routes
Konfigurasi outbound routes ini cukup mengisi route name, isi dial pattern dan pilih trunk sequence. Untuk dial pattern ini berfungsi untuk membuat kode khusus untuk masing – masing server seperti kode area pada telepon kabel.
Gambar 4.38 Tampilan konfigurasi outbound routes pada trixbox server 2
Gambar 4.39 Tampilan konfigurasi outbound routes pada asterisknow server 1
4.2.9 Skenario trunking 1 client 2 (windows 7/X-lite) dengan client 3 (android/zoiper) Server PBX 1 Admin VirtualBox Windows 7 X-lite wireshark Android phone Zoiper Wireless router/ Acces Point Client 2 Client 3 Server PBX 2 Admin VirtualBox Windows 7 SIP
Gambar 4.40 skema pengujian trunk antar voip server skenario 1
Pada gambar 4.40 Pengambilan data packet suara melalui wireshark dilakukan dari sisi client 1.
4.2.10 Skenario Trunking 2 Client 3 (android/zoiper) Dengan Client 2 (windows 7/X-lite) Server PBX 1 Admin VirtualBox Windows 7 X-lite Android phone Zoiper shark Wireless router/ Acces Point Client 2 Client 3 Server PBX 2 Admin VirtualBox Windows 7 SIP
Gambar 4.41 skema pengujian trunk antar voip server skenario 2
Pada gambar 4.41 Pengambilan data packet suara melalui shark dilakukan dari sisi client 3
4.2.11 Skenario Trunking 3 Client 2 (windows 7/X-Lite) dengan Client 3 (android/zoiper) di Ruangan Berbeda
Server PBX 1 Admin VirtualBox Windows 7 wireshark Android phone Zoiper Wireless router/ Acces Point Client 2 Client 3 RUANGAN 1 RUANGAN 2 Server PBX 2 Admin VirtualBox Windows 7 SIP
Pada gambar 4.42 Pengambilan data packet suara melalui wireshark dilakukan dari sisi client 1
4.2.12 Skenario Trunking 2 Client 3 (android/zoiper) dengan Client 2 (windows 7/X-Lite) di Ruangan Berbeda
Server PBX 1 Admin VirtualBox Windows 7 X-lite Android phone Zoiper shark Wireless router/ Acces Point Client 2 Client 3 RUANGAN 1 RUANGAN 2 Server PBX 2 Admin VirtualBox Windows 7 SIP
Gambar 4.43 skema pengujian trunk antar voip server skenario 4
Pada gambar 4.43 Pengambilan data packet suara melalui shark dilakukan dari sisi client 3.
4.2.13 Proses Panggilan Keluar Hasil Trunking
Melakukan proses pemanggilan dari client 2 yang terhubung dengan server 1 ke client 3 yang terhubung dengan server 2
Gambar 4.44 Proses panggilan dari client 2 server 1
Gambar 4.46 client 3 menerima panggilan dari client 2 yang teregister ke server 1
Gambar 4.47 Proses panggilan dari client 3 server 1
Gambar 4.49 tampilan pada saat komunikasi sudah terjalin antara client 3 dan client 2
4.3 PENGUKURAN PARAMETER QOS
Gambar 4.51 proses capture packet pada saat proses panggilan
Parameter pengukuran dari hasil pengujian adalah Delay, throughput, Average Bytes per second, Average packet per –second
4.3.1 Pengukuran Parameter QoS pada Pengujian Server Tunggal
Setelah dilakukan pengujian pada proses panggilan pertama yang menggunakan 1 server asterisk dengan durasi sekitar 1 menit 8 detik.dan dilakukan panggilan 10 kali dalam tiap - tiap skenario pengujian Menghasilkan beberapa data sebagai berikut
Tabel 4.1 hasil data QoS yang di peroleh dari proses pengujian pertama
no pengujian Skenario Delay (Ms) Throughput (Mbps) Average Bytes per second (Bps) Average packet per – second (packet/s) 1 Client 1 dan client 3 dalam 10 kali panggilan pertama dalam satu ruangan 10.4342952 ± 0.0003839 0.1643 ± 0.0056774 20532.8814 ± 711.6521052 95.8999 ± 3.3386180
Lanjutan Tabel 4.1 hasil data QoS yang di peroleh dari proses pengujian pertama 2 Client 3 dan client 1 dalam 10 kali panggilan kedua dalam satu ruangan 10.2600169 ± 0.00028097 0.1669 ± 0.0044083 20871.0377 ± 541.24022 97.5282 ± 2.5292287 3 Client 1 dan client 3 dalam 10 kali panggilan ketiga di ruangan yang berbeda 10.4922022 ± 0.00064589 0.1636 ± 0.0094304 20441.9175 ± 1159.12330 95.6085 ± 5.4166324 4 Client 3 dan client 1 dalam 10 kali panggilan keempat di ruangan yang berbeda 10.4446487 ± 0.000399069 0.1641 ± 0.0058585 20502.6007 ± 737.421257 95.8624 ± 3.4821571 Rata - rata 10.40779 0.1647 20587.109 96.2247 Standar deviasi ± 0.10169136 ± 0.0014796 ±193.02708 ± 0.8785539
4.3.2 Pengukuran Parameter Qos Melalui Trunking 2 Server
Setelah dilakukan pengujian pada proses panggilan kedua yang menggunakan 2 server dengan durasi sekitar 1 menit 8 detik dan dilakukan panggilan 10 kali dalam tiap - tiap skenario pengujian. Menghasilkan beberata data sebagai berikut.
Tabel 4.2 hasil QoS yang diperoleh dari proses trunking no skenario Delay (Ms) Throughput (Mbps)
Average Bytes per second (Bps) Average packet per – second (packet/s) 1 client 2 dan client 3 dalam 10 kali panggilan pertama melalui trunking di ruangan yang sama 10.9455 ± 0.001933647 0.1594 ± 0.01986734 19942.7764 ± 2476.1048 93.1497 ± 11.5469243
Tabel 4.2 hasil qos yang diperoleh dari proses trunking (lanjutan) 2 client 3 dan client 2 dalam 10 kali panggilan kedua melalui trunking di ruangan yang sama 10.1259 ± 0.00016731 0.169 ± 0.0027080 21388.9809 ± 341.258379 98.7634 ± 1.6344239 3 client 2 dan client 3 dalam 10 kali panggilan perta mamelalui trunking di ruangan berbeda 10.39547 ± 0.00079009 0.1652 ± 0.0106019 20677.1878 ± 1353.48795 96.6223 ± 6.32486121 4 client 3 dan client 2 dalam 10 kali panggilan keempat melalui trunking di ruangan berbeda 10.4787 ± 0.000632257 0.1636 ± 0.0093357 20485.2926 ± 1159.73517 95.6885 5.410935599 Rata-Rata 10.48639 0.1643 20623.55943 96.05597 Standar deviasi ± 0.341106344 ± 0.0039749 ± 597.586613 ± 2.3261088 4.4 ANALISIS HASIL PENGUKURAN
Dari hasil pengujian dan pengukuran Qos pada proses pengujian pertama selama 1 menit 8 detik dari tiap skenario yang telah di uji 1 didapat rata – rata delay (ms) dari client ke clien sebesar 10.40779 milisecond (ms) dan standar deviasi ± 0.10169136, sedangkan hasil pengujian melalui proses trunking 2 server menggunakan protokol IAX2 dengan alokasi waktu dan banyaknya panggilan yang sama dengan pengujian pertama dari client ke client sebesar 10.48639 milisecond (ms) dan standar deviasi ± 0.341106344. Dari hasil keduanya terlihat delay yang dihasilkan tidak jauh berbeda hanya berbeda beberapa microsecond saja..
Dari hasil pengujian dan pengukuran QoS pada proses pengujian pertama melalui 1 server PBX didapat rata – rata throughput sebesar 0.1647 Mbps dan standar deviasi ± 0.0014796,, sedangkan hasil pengujian melalui proses trunking 2 server menggunakan protokol IAX2 sebesar 0.1643 Mbps dan standar deviasi ± 0.0039749. Dari hasil keduanya terlihat throughput yang dihasilkan pun tidak ada perbedaan signifikan.
Dari hasil pengujian dan pengukuran Qos pada proses pengujian pertama melalui 1 server PBX didapat rata – rata ukuran paket 20587.1093 bytes/s dan standar deviasi ± 193.02708, sedangkan hasil pengujian melalui proses trunking 2 server menggunakan protokol IAX2 sebesar 20623.55943 bytes/s dan standar deviasi ± 597.586613. Dari hasil keduanya terlihat komunikasi data panggilan pertama dengan 1 server hanya mengkonsumsi 20587.1093 bytes/s, bandwidht yang diperlukan tidak sebesar pada melakukan panggilan trunking 2 server.
Banyaknya rata - rata paket yang dikirim setiap detiknya juga tidak jauh berbeda pada pengujian pertama banyaknya rata – rata packet yang dikirim adalah 96.22475/detik dan standar deviasi ± 0.8785539, sedang kan pada pengujian kedua bnyak nya rata – rata paket yang dikirm adalah 96.05597/detik dan standar deviasi ± 2.3261088.