• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENAMBAHAN 6-benzylamino purine (BAP) DAN VITAMIN UNTUK MENINGKATKAN KEBERHASILAN INDUKSI EMBRIO SOMATIK KAKAO (Theobroma cacao L.) SECARA IN VITRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PENAMBAHAN 6-benzylamino purine (BAP) DAN VITAMIN UNTUK MENINGKATKAN KEBERHASILAN INDUKSI EMBRIO SOMATIK KAKAO (Theobroma cacao L.) SECARA IN VITRO"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENAMBAHAN

6-benzylamino purine

(BAP) DAN

VITAMIN UNTUK MENINGKATKAN KEBERHASILAN

INDUKSI EMBRIO SOMATIK KAKAO (

Theobroma cacao

L.)

SECARA

IN VITRO

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat mencapai derajat sarjana S-1

Oleh : RIYAN FAUJI

1001070073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO

1. Belajar dari pengalaman 2. Hari esok harus lebih baik dari hari ini

3. Orang tua adalah segalanya.

4. Tidak ada kata gagal yang ada hanyalah kata menyerah

(6)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillah saya ucapkan puji syukur kepada Allah SWT sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan lancar tanpa ada suatu halangan.

Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1. Bapak dan ibu

2. Kakak dan Keluargaku tercinta 3. Darwati dan Titin

4. Teman-teman di Prodi Pendidikan Biologi UMP 5. Keluarga besar Prodi Pendidikan Biologi UMP

(7)

UCAPAN TERIMAKASIH

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penambahan 6-benzylamino purine (BAP) dan Vitamin Untuk Meningkatkan Keberhasilan Induksi Embrio Somatik

Kakao (Theobroma cacao L.) Secara In Vitro. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat mencapai derajat S1 pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Banyak kesulitan dan hambatan yang penulis hadapi dalam penyusunan skripsi ini, namun berkat do’a, dorongan, dan arahan dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Sisunandar Ph.D dan Drs. Arief Husin M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahannya dalam penyusunan skripsi ini.

Tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Drs. Ahmad, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

4. drh. Cahyono Purbomartono, M.Sc. selaku dewan penguji skripsi.

5. Para Dosen dan staf karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

6. Bapak ibu yang selalu memberikan doa dan semangat, terima kasih untuk semuanya yang tak akan cukup jika diungkapkan dengan kata-kata dan yang tak akan mungkin terbalaskan sampai kapanpun.

(8)

7. Kakak dan Keluarga yang aku sayangi (Sulastri, Dwi Astuti, Kuat Santoso, Eva Yunita, Rudi Haryadi, dan Zahra Adzelia P.).

8. Temanku Darwati dan Titin Dwi Hendriyani terimakasih atas kerjasamanya selama ini.

9. Teman kosan Guruh Sugito Putra, Dili Juang, Dian Sugiharto, dan Fazlur Muharris.

10.Teman-teman seperjuangan di FKIP/P. Biologi terima kasih atas kerjasama selama ini Kiki, Lathifah, Selvy, dan Siti Umul.

Semoga amal dan kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Alloh SWT. Penulis menyadari karya ini masih terdapat kekurangan, namun diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassallamu’alaikum Wr. Wb.

Purwokerto, Agustus 2014

Penulis

(9)

PENGARUH PENAMBAHAN 6-benzylamino purine (BAP) DAN VITAMIN

UNTUK MENINGKATKAN KEBERHASILAN INDUKSI EMBRIO

SOMATIK KAKAO (Theobroma cacao L.) SECARA IN VITRO

ABSTRAK

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia dan menempatkan Indonesia sebagai negara penghasil kakao terbesar kedua di dunia. Namun, produktivitas perkebunan kakao di Indonesia tergolong rendah. Salah satu penyebabnya adalah kualitas bibit yang rendah. Beberapa upaya telah dilakukan guna mendapatkan bibit kakao berkualitas tinggi dalam jumlah yang banyak diantaranya melalui teknik embryogenesis somatik. Namun, tingkat keberhasilan teknik tersebut tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan induksi embryo somatik melalui uji pengaruh penambahan 6-benzylamino purine (BAP) dan beberapa vitamin dengan komposisi yang berbeda ke dalam medium tanam terhadap keberhasilan induksi embrio somatik kakao. Hasil penelitian menunjukan bahwa embrio somatik berhasil diinduksi dari kalus friabel yang dipelihara pada medium DKW (Driver & Kuniyuki, 1984) dengan penambahan 5 x 10-8 M BAP selama 4 minggu dengan tingkat keberhasilan mencapai 2,2 %. Kalus friabel diperoleh dari eksplan staminodia dan petala yang dipelihara pada medium DKW dengan penambahan 5 x 10-7 M kinetin dan 10-6 M 2,4-D. Penambahan BAP ke dalam medium tanam dengan konsentrasi yang lebih tinggi (7 x 10-8 M) ataupun yang lebih rendah (5 x 10-9 M dan 10-8 M ) tidak berhasil menginduksi pembentukan embrio somatik. Penambahan vitamin dengan komposisi yang berbeda beda (½ DKW, DKW, 1½ DKW, B5 (Gamborg et al., 1968) dan MS (Murashige & Skoog, 1962) terbukti tidak berpengaruh secara nyata terhadap pertambahan berat basah kalus kakao dan keberhasilan induksi embrio somatik, bahkan semua perlakuan tersebut menyebabkan terjadinya perubahan morfologi kalus dari kalus friabel menjadi kalus kompak dan terinduksinya akar pada kalus yang ditanam. Meskipun demikian, pada medium dengan penambahan BAP pada konsentrasi yang rendah (5 x 10-9 M), komposisi vitamin B5 berpengaruh secara signifikan meningkatkan berat basah kalus kakao.

Kata kunci : 6-benzilamino purin, Embriogenesis somatik, Kakao, Vitamin B5, dan Vitamin MS.

(10)

THE EFFECT OF ADDING 6-benzylamino purine (BAP) AND VITAMIN

TO INCREASE THE SUCCESS OF THE EMBRYO INDUCTION OF

SOMATIC CACAO (Theobroma cacao L.) IN VITRO

ABSTRACT

Cacao (Theobroma cacao L.) is one of the main plantation commodities that has important role in Indonesian economic and Indonesia becomes the big second of producing the cacao in the world. However, the plantation production of cacao was low. One of the causes was the low of quality of the seed. Some effort had been done to the get high quality of the seed in large quantity through somatic embryogenesis technique, for example. Yet, the level of the success was categorized to be low. This research aimed to increase the success of the embryo induction of somatic through effectiveness test of the addition of 6-benzylamino purine (BAP) and vitamins with some different compositions to planting media toward the success of embryo induction of somatic cacao. The result of research showed that somatic embryo was successful to be inducted from friable callus bred in the medium of DKW (Driver & Kuniyuki, 1984) with the addition of 5 x 10-8 M BAP in 4 weeks with the success level of 2,2%. Friable callus was gained from staminodia explant and petals bred in the medium of DKW with the addition of 5 x 10-7 M kinetin and of 10-6 M 2,4-D. the addition of BAP to the planting medium with higher concentration (7 x 10-8 M) or lower (5 x 10-9 M and 10-8 M) was not successful to induct somatic embryo. The addition of vitamin with the various compositions (½ DKW, DKW, 1½ DKW, B5 (Gamborg et al., 1968) and MS (Murashige & Skoog, 1962) was actually proven not to affect on the weight increase of wet callus cacao and the success of somatic embryo induction, moreover it caused the callus morphology changes from friable callus to compact callus and it inducted the root of the planted callus. However, in the medium with BAP addition in low concentration (5 x 10-9 M), the composition of vitamin B5 affected significantly to increase the weight of wet callus cacao.

Key Words : 6-benzilamino purine, Cacao, Somatic Embryogenesis, Vitamin B5, and Vitamin MS.

(11)

DAFTAR ISI

2.2 Budidaya Kakao dan Permasalahan Kakao di Indonesia ... 14

2.2.1 Budidaya Kakao ... 14

(12)

2.2.2 Permasalahan Budidaya Kakao di Indonesia ... 16

2.2.3 Pembibitan Tanaman Kakao ... 17

2.3 Perkembangan Penelitian Embriogenesis Somatik Kakao ... 20

2.4 Medium Tanam ... 25

BAB III.METODE PENELITIAN 3.1 Tempat, Waktu dan Bahan Penelitian ... 34

3.2 Isolasi dan Sterilisasi Bunga Kakao ... 34

3.3 Prosedur Embriogenesis Somatik Kakao ... 36

3.3.1 Induksi Kalus ... 36

3.3.2 Induksi Embrio ... 37

3.4 Observasi dan Analisis data ... 38

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Induksi Embrio Somatik Kakao ... 40

4.2 Pengaruh Penambahan 6-benzilamino purin (BAP) dan Vitamin terhadap Pertumbuhan Kalus Kakao ... 42

4.3 Pengaruh Penambahan 6-benzilamino purin (BAP) dan Vitamin terhadap Morfogenesis Kalus Kakao ... 43

4.4 Pembahasan ... 47

4.4.1 Induksi Embrio Somatik Kakao ... 47

4.4.2 Pengaruh Kombinasi BAP dan Vitamin terhadap Pertumbuhan Kalus dan Morfogenesis Kalus ... 48

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 52

(13)

5.2 Saran ... 53 DAFTAR PUSTAKA ... 54 LAMPIRAN ... 61

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbandingkan komposisi vitamin dan asam amino yang

terkandung di dalam medium tanam... 32 Tabel 3.1 Kombinasi BAP dan tiga macam komposisi vitamin yang

digunakan dalam penelitian induksi embrio somatik kakao.... 38 Tabel 4.1 Respon morfologi kalus yang terinduksi pada medium

dengan penambahan BAP dan vitamin setelah 8 minggu

kultur……… 44

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Urutan Produktifitas Kakao di Dunia (FAO, 2014)... 2 Gambar 2.1 Bunga Kakao Caulifloris (A), Diagram Bunga Mekar

Kakao (B) (Wahyudi et al., 2008; Susanto, 1994)... 11 Gambar 2.2 Kultivar Kakao Criollo (A-D), Forastero (E-H),

Trinitario (I-L) (Susanto, 1994)…... 13 Gambar 2.3 Bubuk Coklat (A), Produk Olahan Biji Coklat (B-F)

(Zairisman, 2006)... 14 Gambar 2.4 Produksi Kakao (FAO, 2014)………... 15 Gambar 2.5 Luas Lahan Perkebunan Kakao (FAO, 2014)... 16 Gambar 2.6 Perbanyakan Vegetatif Stek (A), Okulasi (B),

Sambung Pucuk (C) (Winarsih, et al., 2003)... 18 Gambar 2.7 Tahap perkembangan morfologi embrio somatik

kakao; (a) embriosomatik kakao pada tahap globular; (b) embrio somatik kakao tahap hati; (c) embrio somatik kakao tahap torpedo; (d) embrio somatik kakao tahap kotiledon; (e) planlet; dan (f) aklimatisasi planlet (Li et al., 1998)... 23 Gambar 2.8 Rumus bangun 6-benzilamino purin (BAP) (George

dan Sherrington,1984; Silva, 2012)………... 28 Gambar 3.1 Tahapan sterilisasi dan isolasi eksplan bunga kakao,

pengambilan eksplan bunga kakao (A), kuncup bunga kakao dicuci dengan air mengalir (B), kuncup bunga kakao direndam dengan larutan alkohol 70% selama 5 menit (C), kemudian direndam dengan larutan kalsium hipoklorida 6% selama 15 menit, bunga kakao dibilas dengan aquades steril (D) isolasi eksplan dengan scalpel dan pinset (E) bagian staminodia (F) (1) dan petala (F) (2) pada bunga, penanaman staminodia dan petala ke dalam medium induksi kalus (G)... 35 Gambar 3.2 Kalus Friabel………... 37

(16)

Gambar 4.1 Embrio somatik kakao fase kotiledon (Tanda panah hitam) yang ditanam pada medium DKW dengan

penambahan BAP 5 x 10-8 M selama 20 hari kultur... 41 Gambar 4.2 Tanaman lengkap hasil perkecambahan embrio

somatik pada medium DKW dengan penambahan 5 x 10-8 M BAP yang dipelihara selama 8 minggu kultur… 41 Gambar 4.3

Gambar 4.4 Gambar 4.5

Gambar 4.6

Angka rata - rata pertambahan berat basah kalus yang ditanam pada medium dengan penambahan BAP dan

vitamin………

Perubahan morfologi kalus………. Rata – rata jumlah akar yang muncul yang ditanam pada medium dengan penambahan BAP dan vitamin… Kalus yang terinduksi akar hasil kombinasi 5 x 10-9 M dan 10-8 M BAP dan vitamin setelah 8 minggu kultur...

42 45 46

46

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1.

Lampiran 2.

Lampiran 3.

Komposisi media kultur embryogenesis somatik “Driver & Kuniyuki (DKW; 1984)” (Young et al., 2003)...

Komposisi vitamin “Murashige & Skoog (MS; 1962)”………... Komposisi vitamin “Gamborg (B5; 1968)”………….

60

61 62

Gambar

Tabel 2.1 Perbandingkan komposisi vitamin dan asam amino yang
Gambar 4.2 Tanaman lengkap hasil perkecambahan embrio

Referensi

Dokumen terkait

Larutan selanjutnya disaring dengan menggunakan kertas saring dan disimpan dalam botol gelap pada suhu rendah.. Dari masing-masing konsentrasi larutan standar diambil sebanyak

Skripsi ini merupakan penelitian tentang penggunaan dan kepuasan pengiklan khususnya anggota Arcade Agency Indonesia dalam menggunakan situs berita periklanan

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Responsivitas Dinas Lingkungan Hidup dalam pemeliharaan jalur hijau jalan di Kota Surakarta sudah cukup baik, dilihat dari (1)

penyusunan laporan penelitian yang berjudul “ Pemanfaatan Tepung Kacang Koro Pedang ( Canavalia ensiformis [L.] DC) dan Tepung MOCAF (M odified Cassava Flour )

Dari uraian diatas, maka peneliti sangat tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang, “ Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Penerapan Strategi

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis Untuk mengetahui distribusi beras sejahtera (Rastra) di Perum Bulog Sub Divre III

Modul Program 5.12 Lanjutan Potongan Source Code Form Tambah Data Pemesanan 68. Modul Program 5.13 Potongan Source Code Form Perhitungan Metode

Dari pengolahan data maka dapat kita analisis kesesuain perancangan desain baru preamplifier gitar bass elektrik, dari 20 responden 15 diantarnya tertarik dan 18 merasa