• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - LINDA MEGA APRILDA BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - LINDA MEGA APRILDA BAB I"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan adanya perubahan perilaku baik potensial maupun aktual, sebagai akibat dari latihan dan pengalaman. Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan interaksi antara guru dengan siswa menggunakan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Siswa pada kegiatan pembelajaran dituntut keaktifannya. Aktif yang dimaksud adalah siswa aktif bertanya, mempertanyakan, mengemukakan gagasan yang terlibat pada proses pembelajaran dalam mencari dan menemukan permasalahan serta solusinya untuk mengembangkan perilaku kreativitas siswa dalam belajar.

(2)

Prestasi belajar yang optimal merupakan harapan yang dicita-citakan oleh semua siswa dan tidak cukup dicapai hanya dengan mengandalkan kerja keras, tetapi adanya kombinasi dari penguasaan beberapa tingkat kemampuan yang maksimal dan kreativitas yang tinggi. Faktor yang mendukung keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar yaitu faktor kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, karena guru merupakan motivator dan fasilitator di kelas. Tugas guru adalah membantu untuk mengarahkan siswa dalam belajar, selain faktor guru adapun faktor lain yaitu dalam pemilihan strategi, pendekatan, metode, model, media, alat peraga, dan sumber belajar yang tepat oleh guru berpengaruh terhadap keberhasilan siswa untuk belajar secara aktif, kreatif, dan menyenangkan dalam mencapai kompetensi yang telah ditentukan.

(3)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas pada hari Rabu tanggal 4 September 2012 dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV SD Negeri 3 Pliken, terdapat beberapa permasalahan yang dialami oleh siswa, diantaranya siswa kurang terlibat aktif pada kegiatan pembelajaran yang mengakibatkan perilaku kreativitas siswa dalam belajar kurang berkembang baik secara verbal maupun figural, kurang memfasilitasi kegiatan pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk berpikir lancar, luwes, orisinal, dan elaborasi sehingga siswa tidak dapat mengeksplor materi untuk mengembangkan kreativitasnya. Siswa dalam proses pembelajaran kurang mampu menguasai hubungan antar konsep, karena materinya hanya dihafal tanpa melakukan percobaan secara langsung yang mengakibatkan siswa kurang memahami materi ajar.

(4)

diajukan dalam mengungkapkan gagasan siswa kurang orisinal karena masih melihat jawaban temannya.

Kenyataan yang terjadi di SD Negeri 3 Pliken Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas pada hari Senin tanggal 9 September 2012 yang berlangsung di kelas IV menyatakan bahwa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk prestasi belajar siswa masih rendah terbukti dari dua data nilai yang diperoleh yaitu Nilai Ujian Akhir Semester 1 Tahun Ajaran 2011/2012 dan Nilai Ujian Tengah Semester 1 Tahun Ajaran 2012/2013. Ketuntasan Nilai Ujian Akhir Semester Ganjil Tahun 2011/2012 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV SD Negeri 3 Pliken dengan jumlah 23 siswa yang telah mencapai KKM ≥ 67 sebesar 31,6% yaitu berjumlah 6 siswa dan siswa yang memperoleh nilai KKM ≤ 67 sebanyak 68,4% yaitu berjumlah 16 siswa.

Ketuntasan Nilai Ujian Tengah Semester Ganjil Tahun 2012/2013 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV SD Negeri 3 Pliken dengan jumlah 26 siswa yang telah mencapai KKM ≥ 67 sebesar 42,13% yaitu berjumlah 11 siswa dan yang memperoleh nilai KKM ≤ 67 sebanyak 57,87%

yaitu berjumlah 15 siswa. Kenyataan yang ada tersebut, dapat dikatakan bahwa masih banyak siswa yang prestasi belajarnya masih rendah dan sebagian besar nilai yang didapat di bawah KKM yang telah ditetapkan pada mata pelajaran IPA yaitu 67.

(5)

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dalam konteks ini setiap siswa mempunyai gagasan atau konsep terhadap fenomena alam. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang mempelajari cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Ilmu Pengetahuan Alam bukan hanya penguasaan sekumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip tetapi merupakan proses penemuan. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk selalu berpikir kreatif dengan mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, prospek pengembangan lebih lanjut, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam lebih menekankan pada pembelajaran langsung untuk mengembangkan kompetensi, menjelajahi, dan memahami alam sekitar secara ilmiah sehingga dibutuhkan perilaku kreativitas siswa dalam belajar.

(6)

Permasalahan yang ada di SD Negeri 3 Pliken pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam terdapat jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut, terutama perilaku kreativitas dan prestasi belajar siswa yang rendah. Proses pembelajaran yang melibatkan siswa dalam menemukan dan memecahkan masalah yang akan menghasilkan pengetahuan baru serta perilaku kreativitas siswa pada materi Sifat dan Perubahan Wujud Benda, maka diperlukan metode pembelajaran yang tepat agar pembelajaran dapat dilakukan dengan aktif, kreatif, dan menyenangkan untuk siswa dan prestasi belajar siswa akan meningkat.

Metode pembelajaran yang diterapkan yaitu metode pembelajaran discovery, karena metode pembelajaran discovery merupakan suatu cara yang

(7)

Pengetahuan yang baru dapat dilihat lebih lama apabila siswa dilibatkan secara langsung dalam proses pemahaman dan mengkontruksikan sendiri pengetahuan atau pemahaman tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Sri Muryaningsih tahun 2011 dengan judul meningkatkan hasil belajar matematika melaui metode pembelajaran penemuan terbimbing, terbukti bahwa metode penemuan terbimbing hasil belajar siswa dari 3 aspek yang diukur dapat meningkat. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran discovery sangat bermakna bagi siswa kelas IV, karena siswa menemukan sendiri hasilnya dalam kegiatan belajar dengan memecahkan masalah yang akan menghasilkan pengetahuan baru serta meningkatkan perilaku kreativitas dan prestasi belajar siswa.

(8)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah metode pembelajaran discovery dapat meningkatkan kreativitas siswa pada mata pelajaran IPA materi Sifat dan Perubahan Wujud Benda bagi siswa kelas IV SD Negeri 3 Pliken?

2. Apakah metode pembelajaran discovery dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Sifat dan Perubahan Wujud Benda bagi siswa kelas IV SD Negeri 3 Pliken?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari diadakan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tujuan umum

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 3 Pliken.

2. Tujuan khusus

a. Meningkatkan kreativitas siswa pada mata pelajaran IPA materi Sifat dan Perubahan Wujud Benda dengan menggunakan metode pembelajaran discovery di kelas IV SD Negeri 3 Pliken.

(9)

D. Manfaat Penelitian

Dari setiap tindakan yang dilakukan diharapkan memiliki manfaat, begitu juga dengan penelitian ini. Manfaat yang hendak dicapai:

1. Manfaat Teoritis

a. Mendapatkan teori-teori baru tentang kreativitas dan prestasi belajar IPA yang menggunakan metode pembelajaran discovery.

b. Mendapatkan teori-teori tentang pembelajaran baru yang dapat membuat kegiatan belajar mengajar IPA menjadi menyenangkan. c. Sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

1) Menciptakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.

2) Membantu siswa dalam berpikir kreatif.

3) Siswa mendapatkan pengalaman pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran discovery.

4) Menumbuhkan rasa ingin tahu pada diri siswa. b. Bagi Guru

1) Dapat meningkatkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pembelajaran IPA materi sifat dan perubahan wujud benda. 2) Sebagai masukan yang bermanfaat untuk lebih meningkatkan

(10)

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan.

3) Sebagai masukan yang bermanfaat bagi guru agar dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA.

c. Bagi Peneliti

1) Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam hal mengajar yang dapat dijadikan bekal sebagai calon pendidik dengan menggunakan metode pembelajaran discovery.

d. Bagi Sekolah

1) Menjadi dasar pertimbangan dalam pengembangan sekolah kedepan yang nantinya dapat meningkatkan mutu pembelajaran. 2) Sebagai dasar pertimbangan sekolah dalam merencanakan dan

mengambil kebijakan kurikulum mengenai model, metode, strategi, dan pendekatan yang tepat yang ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai sebagai salah satu faktor penunjang keberhasilan pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari isi paper ini adalah untuk menganalisa unjuk kerja sistem kompresi citra grayscale asli, apakah informasi data citra hasil rekonstruksi benar-benar dapat

Pada tahap pertama ini kajian difokuskan pada kajian yang sifatnya linguistis antropologis untuk mengetahui : bentuk teks atau naskah yang memuat bentuk

Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut

Berdasarkan pengamatan kemampuan berbahasa siswa pada siklus 1 telah mengalami peningkatan dari pratindakan walaupun belum mencapai persentase KKM yang telah ditentukan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasio alokasi anggaran belanja hibah dan balanja bantuan sosial pada saat pemilukada dan sebelum pelaksanaan pemilukada,

28 merupakan rancangan interface form pilih lagu yang akan tampil jika user menekan tombol latihan pada form menu pembelajaran alat musik gamelan. Gambar 3.29 Rancangan

Hasil penelitian yang diperoleh adalah kasus spondilitis tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2014 sebanyak 44 pasien.. Penyakit ini dapat menyerang segala jenis kelamin dan