• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dengan baik akan dapat bertahan, namun bagi mereka yang tidak mampu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. perubahan dengan baik akan dapat bertahan, namun bagi mereka yang tidak mampu"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan sosial, ekonomi, politik, teknologi dan sebagainya menuntut berbagai sektor untuk peka terhadap perubahan. Bagi pihak yang mampu mengelola perubahan dengan baik akan dapat bertahan, namun bagi mereka yang tidak mampu menghadapi perubahan maka akan berjuang untuk bisa bertahan agar tidak mengalami kemunduran dengan tidak mengikuti perkembangan yang terus-menerus terjadi.

Tekonologi sangat berpengaruh di saat ini, karena hampir semua kebutuhan menggunakan teknologi. Perubahan teknologi di bidang komunikasi yang paling besar pengaruhnya adalah munculnya internet yang mempermudah dan mempercepat akses antara pihak satu dengan lainnya, baik lokal maupun internasional.

Perubahan perilaku masyarakat juga terjadi, masyarakat dengan mudah mengakses alat komunikasi baik via handphone, laptop, tablet, dan gadget lainnya untuk sarana berkomunikasi dengan mengirim pesan singkat dan cepat. Kebutuhan masyarakat terhadap pengiriman pesan menjadi lebih murah dan lebih cepat karena cukup mengakses dengan menggunakan internet. Berbeda dengan dulu masyarakat yang menggunakan pos untuk mengirim surat ataupun berita. Penggunaan jasa pos semakin meningkatnya teknologi semakin menurun karena masyarakat lebih memilih menggunakan internet untuk melakukan komunikasi dengan mengirimkan pesan melalui berbagai fitur yang ada.

(2)

2 Data Universal Postal Union (UPU) menunjukkan bahwa sepanjang dasawarsa tahun 2000 sampai dengan 2010, volume pengiriman surat mengalami penurunan sebesar 1,4 persen di tingkat domestik dan 4,4 persen pada tingkat internasional (UPU, 2012: 11). Selain itu, dalam sebuah laporan berjudul “Focus on the Future: Building a New Compelling Position for costs,” International Post Corporation dan Boston Consulting Group menggambarkan tren turunnya volume surat dan perlunya mengubah strategi para operator pos dunia, khususnya strategi agar tetap eksis dan relevan dalam dunia perposan yang sudah berubah (Mujiyanto, 2013).

(3)

3 Sumber: IPC-BCG (2012)1

Gambar 1.1

Data Penurunan Volume Surat

Studi di atas menggambarkan keterkaitan antara pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)2 dengan volume pengiriman surat terhadap enam negara yaitu Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Inggris dan Amerika Serikat dalam kurun waktu tahun 1983 hingga 2009 serta perkiraan sampai dengan tahun 2016 sebagaimana terlihat pada

1 International Post Corporation - The Boston Consulting Group, sumber data yang digunakan mengambil dari

korporasi pos internasional yang rencana jangka panjang perusahaan tersebut dibuat oleh konsultan BCG.

2 produk domestik bruto (PDB) adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada

(4)

4 Gambar 1.1, menunjukkan bahwa hingga tahun 2000 volume pengiriman surat mengalami kenaikan sejalan dengan pertumbuhan PDB, namun periode tersebut sekaligus menjadi titik balik, di mana pada periode-periode berikutnya kenaikan PDB justru berbanding terbalik dengan volume pengiriman surat yang terus mengalami penurunan. Berdasarkan skenario dasar (base case scenario) yang ditandai dengan meningkatnya penetrasi teknologi pita lebar (broadband) sebagai substitusi pos, volume surat mengalami penurunan 3 persen per tahun atau 15 persen dalam 5 tahun. Terjadinya krisis keuangan global pada 2008-2009 membuat tren penurunan terus berlanjut. Bahkan berdasarkan skenario resesi (recession scenario), yang ditandai dengan turunnya angka pertumbuhan ekonomi pada 2012-2013 dan rendahnya tingkat pertumbuhan pada 2013-2016, volume surat diperkirakan akan merosot hingga 5 persen per tahun atau 25 persen dalam lima tahun. Kondisi lebih parah digambarkan dalam skenario akselerasi (acceleration scenario) yang ditandai dengan kenaikan substitusi paska resesi, di mana penurunan volume surat bisa mencapai 7 persen per tahun atau 30 persen dalam lima tahun. (Dalam Mujiyanto, 2013).

Terjadinya penurunan tren tersebut memberi dampak sehingga menjadi tantangan sendiri terhadap perusahaan pos seluruh dunia, kemajuan-kemajuan teknologi membuat masyarakat semakin hari semakin jauh dengan pos karena penggunaan alat komunikasi lainnya lebih praktis dan ekonomis. PT. Pos Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang terkena dampak dari adanya kemajuan teknologi yang kian pesat,

(5)

5 keberadaanya tidak seperti dulu yang menjadi pilihan utama masyarakat dalam melakukan jasa pengiriman.

Adanya persaingan perusahaan-perusahaan baru yang bergerak di bidang jasa pengiriman juga menjadi tantangan lainnya bagi PT. Pos Indonesia untuk terus melakukan perubahan agar dapat bertahan dan terus berkembang, seperti adanya perusahaan-perusahaaan swasta baik lokal maupun internasional yakni Fedex, DHL Express, TNT Post, dan UPS ke pasar domestik TIKI, JNE dan lain-lain. Akibatnya pangsa pasar jasa pengiriman tergerus drastis. Tahun 2004 misalnya, surat biasa domestik yang 4 dikirimkan melalui PT Pos Indonesia Indonesia mencapai 299,2 juta. Namun ada tahun 2009 jumlahnya tinggal 22,5 juta. Nasib serupa dialami bisnis surat kilat dan paket yang masing-masing turun dari 22,3 juta dan 60,5 juta pada 2004 menjadi tinggal 9,6 juta dan 1,7 juta pada 2009 (Dharmasaputra et. al., 2012: 95-96).

(6)

6

Gambar 1.2 Ikhtisar Keuangan PT. Pos Indonesia 2004-2015

Gambaran ikhtisar keuangan PT. Pos Indonesia menunjukan bahwa pada tahun 2004 adalah tahun dimana profit margin paling tinggi yakni 16,70 % dimana biaya atau pengeluaran lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh. Proses transformasi PT Pos Indonesia membuahkan hasil yang signifikan dilihat dari pencapaian di tahun 2014 tingkat profit margin 3,66 % dimana pendapatan lebih tinggi dibandingkan dengan biaya. Tahun berikutnya profit margin menurut yakni pada tahun 2015 hanya 0,65 %.

Pada tahun 1997 tercatat 46 persen BUMN dalam kondisi tidak sehat, atau 33, 6 persen dari seluruh populasi BUMN. Sehingga perlu adanya reformasi dan

(7)

7 restrukturisasi terhadap semua BUMN termasuk salah satu di dalamnya PT Pos Indonesia. Dua kasus BUMN yang penyelesaiannya sangat tidak menuntungkan bagi Negara adalah kasus PT Indosat, tbk dengan kasus PT Merpati Nusantara Airlines, kedua hal tersebut disebabkan oleh gagalnya pemerintah dalam mempertahankan dan menyembuhkan kedua BUMN tersebut yang dapat dikategorikan dalam BUMN dengan kondisi sakit.

Berdasarkan beberapa faktor di atas membuat PT Pos Indonesia harus melakukan perubahan supaya tidak mengalami kasus seperti PT Indosat dan PT Merpati Nusantara Airlines. Salah satunya adalah perubahan tata kelola, pada awalnya PT Pos Indonesia sepenuhnya dikelola oleh insan dari PT Pos Indonesia itu sendiri tanpa menjalin kerjasama dengan pihak lainnya dalam mengelolanya. Hal tersebut perlu adanya perombakan untuk menciptakan suasana kerja PT Pos Indonesia yang baru maka perlu adanya kemitraan dengan pihak lainnya.

Salah satu alternatif yang ditawarkan adalah dengan membuka kemungkinan untuk dilakukan kemitraan usaha antara organisasi pemerintah (birokrat) dengan organisasi swasta dan masyarakat sehingga dapat diciptakan sebuah sistem pelayanan publik yang sinergis dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Pengertian tentang kemitraan (patnership) yang akan dibicarakan disini adalah keterkaitan atau keterlibatan pihak non-pemerintah dalam proses pelayanan atau urusan publik; yang (biasanya) merupakan tanggungjawab dan dilaksanakan oleh pemerintah. Wacana ini perlu dikembangkan karena selama ini pengertian kemitraan lebih didominasi oleh

(8)

8 hubungan antara pihak swasta dengan pihak swasta lainnya atau antara pemerintah yang satu dengan pemerintah lainnya.

Menurut Kartasasmita dalam Suripto (2015) Kemitraan sangat diminati saat dipraktekkan dalam dunia bisnis dan ekonomi. Hal itu bisa memperkuat daya saing pasar, meningkatkan, efisiensi, menciptakan sinergi sumber, dan meningkatkan fleksibilitas, kemitraan juga dapat mengurangi kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin. Namun demikian, dalam praktik kemitraan banyak terdapat lesenjangan baru seperti kemitraan semu yang terjadi pada kemitraan dengan sistem plasma yang terjadi pada perusahaan Heinz ABC dengan masyarakat petani Jawa Tengah. Kemitraan ini hanya memberikan keuntungan kepada perusahaan sedangkan masyarakat petani hanya sebagai buruh harus patuh dan tunduk dengan apa yang ditentukan oleh pemilik inti yang PT Heinz ABC (Saptana dalam Suripto, 2015).

Kondisi Pos Indonesia saat ini terdesak untuk melakukan transformasi dengan sistem kerja waralaba. Waralaba yang dimaksud disini merupakan proses penyebaran kantor cabang PT. Pos Indonesia dengan menerapkan sistem franchise. Pihak swasta yang menjalin kemitraan untuk pertama kalinya dengan PT. Pos Indonesia adalah Gama Multi Usaha Mandiri. Selain itu, pilot project yang dijalankan oleh PT GMUM menuai kesuksesan, dilihat dari cara PT Pos Indonesia yang mengembangkan usaha franchise ke beberapa kampus dan instansi lainnya. Bisnis franchise pos saat ini sudah go public, sehingga masyarakat dapat menjadi bagian didalamnya. Berangkat dari hal

(9)

9 tersebut menarik peneliti untuk mengakaji lebih dalam terkait proses kolaborasi yang dilakukan oleh PT. POS Indonesia dengan Gama Multi Usaha Mandiri.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lainnya yang terkait dengan perubahan PT Pos Indonesia adalah terkait dengan locus dan focus, dalam penelitian ini menggunakan perspektif administrasi publik, sedangkan penelitian terdahulu menggunakan perspektif ekonomi. Perspektif administrasi publik dalam penelitian ini memunculkan fenomena yaitu berubahnya sistem manajemen old publik administartion menjadi new publik management. Menarik bagi peneliti untuk menggali informasi yang terkait dengan tahapan-tahapan tata kelola PT Pos Indonesia dari awal pembentukan kerjasama antara PT Pos Indonesia dengan UGM sampai terciptanya kebijakan sistem franchise di Kantor Pos Bulaksmur.

Gambar

Gambar 1.2 Ikhtisar Keuangan PT. Pos Indonesia 2004-2015

Referensi

Dokumen terkait

(Kegiatan yang dilakukan seseorang atau lebih dari kegiatan menyampaikan dan menerima pesan komunikasi yang terganggu keributan, dalam suatu konteks, bersama dengan beberapa efek

Berdasarkan analisis tingkat resiko tsunami, daerah dengan resiko sangat tinggi dan tinggi terdapat di dua wilayah pesisir utara yaitu Kecamatan Alok dan Magepanda dengan

Lhokseumawe, 31 Desember

Halaman bobot masuk halaman berfungsi untuk menampilkan data input dari kriteria calon supplier sepatu keselamatan, seperti yang terlihat pada gambar 9.. Gambar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris pengaruh rasio fundamental perusahaan diproksikan dengan return on equity (ROE), current ratio (CR), dan debt to equity

Untuk menghindari unsur subjektif dalam melakukan penyeleksian penerima beasiswa, maka tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan suatu aplikasi sistem pendukung keputusan yang

Kesimpulan yang dapat diambil dari pengembangan API dan website Marketspot di sini adalah Marketspot merupakan sebuah aplikasi Geo Social Commerce yang eklusif di mobile phone

Berdasarkan pengertian tentang komunikasi massa yang sudah dikemukakan oleh para ahli komunikasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi